STAN D ARTO PERATIO N ALPRO CED U REBU D ID AYABU G APO TO N G M AW ARSOP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BUNGA POTONG MAWAR DIREKTORAT BUDIDAYA TANAMAN HIAS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA DEPARTEMEN PERTANIAN 2009 (Rosa hybrida) Budidaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Mawar merupakan tanaman hias bunga yang memiliki nilai ekonomitinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan secara komersial. Prospekpasar bunga mawar sangat cerah, ditandai dengan peningkatan permintaankonsumen dalam dan luar negeri.
Seiring dengan meningkatnya intensitas budidaya mawar di berbagai
daerah, pembinaan kepada para petani sangat diperlukan terutama untukpeningkatan mutu dan nilai tambah. Berkenaan dengan hal tersebut, makadirasa perlu menyusun Buku Pedoman Standar Operasional ProsedurBudidaya berbasis Good Agriculture Practices (GAP).
Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) ini merupakan acuan dalammelaksanakan budidaya mawar yang benar, untuk memperoleh produkbermutu dan ramah lingkungan. Keberhasilan penerapan SOP budidayamawar dapat dinilai dari peningkatan produktivitas, efisiensi produksi,kesejahteraan produsen, keamanan lingkungan dan kesehatan pekerjasecara berkelanjutan. Dengan menerapkan SOP ini diharapkan petani dapatmenghasilkan produk yang berdaya saing sesuai permintaan pasar dalamdan luar negeri.
Dengan tersusunnya buku ini, kami menyampaikan penghargaan danterimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun, atas dedikasiselama penyusunan buku ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna. Oleh karenaitu saran dan kritik, sangat diharapkan guna penyempurnaan buku ini padamasa mendatang.
KATA PENGANTAR .............................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................ . ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... . iii
DAFTAR TABEL ................................................................... . ivDAFTAR LAMPIRAN ............................................................. v
PENDAHULUAN ................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................. 11.2. Tujuan .............................................................................. 11.3. Ruang Lingkup ................................................................... 21.4. Definisi dan Istilah ............................................................. 2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 1
I. PENETAPAN LOKASI............................................................. I - 1II. PENYIAPAN LAHAN ............................................................. II - 1III. PENYIAPAN RUMAH NAUNGAN ............................................ III - 1
IV. PENYEDIAAN BENIH BERMUTU ............................................ IV - 1 V. PENANAMAN ....................................................................... V - 1 VI. PENGAIRAN ....................................................................... VI - 1 VII. PENYULAMAN.................................................................... VII- 1 VIII. PENYIANGAN ..................................................................... VIII - 1IX. PEMUPUKAN ..................................................................... IX - 1X. PERUNDUKAN/PEMBENDINGAN .......................................... X - 1XI. PEMANGKASAN .................................................................. XI - 1XII. PERLINDUNGAN TANAMAN ................................................ XII - 1XIII. PANEN ............................................................................. XIII - 1XIV. KLASIFIKASI MUTU......... ................................................... XIV - 1XV. PENGANGKUTAN DAN PENGEMASAN ................................... XV - 1
XVI. PENCATATAN...................................................................... XVI - 1
1. Kebutuhan Kapur untuk Berbagai Jenis Tanah .......................... II - 22. Spesifikasi syarat mutu mawar bunga potong ........................... XIV -3
1. Klasifikasi Tanaman Mawar ................................................ 62. Pengelompokan Bunga Mawar ........................................... 73. Jenis Mawar Hibrida Yang Dikembangkan Di Indonesia........ 9
4. Tempat Hidup Berbagai Varietas Mawar (Bunga Potongdan Tanaman Taman)....................................................... 10
5. Ragam Jenis Mawar Kuno................................................. 116. Deskripsi Bunga Mawar Varietas Unggul............................. 127. Jenis dan Varietas Mawar yang Telah Dilepas
Tahun 2000 – 2008........................................................... 148. Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Mawar
dan Pengendaliannya........................................................ 169. Analisis Usahatani Bunga Mawar........................................ 2210. Form Pencatatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
1.1. Latar belakangTanaman hias telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Indonesia dan banyak ditampilkan masyarakat pada berbagai event, sepertiacara kelahiran, upacara keagamaan dan ulang tahun kemerdekaan. Kinipemakaian bunga telah meluas tidak saja sebagai dekorasi ruangan pesta-
pesta perkawinan dan elemen ritual keagamaan, melainkan juga sebagailambang ungkapan perasaan cinta (say it with the flower ) dalam suasanasuka dan duka.
Perhatian masyarakat terhadap tanaman hias, semakin meningkat biladibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Minat masyarakat untukmembudidayakan tanaman hias secara komersial juga meningkat sejalandengan meningkatnya permintaan pasar. Hal ini dibuktikan dari peningkatanluas area dan jumlah petani tanaman hias di berbagai daerah sentra.Peningkatan jumlah tersebut perlu diimbangi dengan pembinaan, agarpeningkatan luas area dan petani, dapat memberikan keuntungan maksimaltanpa merusak lingkungan sistem produksi.
Tanaman mawar berasal dari negara China, Myanmar, India Timur,Timur Tengah dan Eropa. Mawar merupakan jenis tanaman berbunga indahyang mendapat tempat khusus di hati para penggemarnya, disebabkankeindahan bunganya dengan aneka ragam warna yang sangat memikat sertasemerbak baunya.
Di samping sebagai tanaman bunga potong dan tanaman pot, mawar juga bermanfaat sebagai bunga tabur dalam kebutuhan upacarapemakaman. Jenis mawar yang sangat harum baunya dimanfaatkan sebagaiparfum, sedangkan air sulingan bunga mawar juga dipakai untuk pengobatandan bahan kosmetik.
Penerapan SOP merupakan salah satu bentuk pembinaan yang efektifkepada petani guna peningkatan mutu produk. Dengan mengacu SOP, petanidapat berproduksi secara efektif dan efisien menghasilkan produk ramahlingkungan dan memudahkan pelacakan tahapan prosedur manakala terjadi
tuntutan dari konsumen.
1.2. TujuanUntuk memberikan acuan teknis budidaya mawar yang baik dan benar
guna peningkatan produktivitas, mutu produk dan keuntungan ekonomisbagi petani secara berkelanjutan.
1.3. Ruang LingkupRuang lingkup SOP Budidaya Mawar Potong meliputi: ruang lingkup,
definisi dan istilah, penetapan lokasi, penyiapan lahan, penyiapan rumahnaungan, penyiapan benih bermutu, penanaman, pengairan, penyulaman,penyiangan, pemupukan, perundukan, pemangkasan, perlindungan tanaman,panen dan pasca panen serta pencatatan.
1.4. Definisi dan Istilah
a. Mawar potong segar adalah bunga dari species Rosa hybrida , termasukdalam Familia Rosaceae yang dipotong dipetik pada tingkat ketuaanoptimal sesuai standar.
b. Keseragaman adalah keseragaman yang menyangkut kultivar, ukuran,bentuk, warna bunga mawar.
c. Panjang tangkai adalah ukuran panjang tangkai maksimum yang dihitungdari sepal (kelopak bunga) pertama sampai pangkal pemotongan tangkaibunga.
d. Diameter kuncup adalah ukuran diameter bunga yang dihitung dari sisitepi terluar kuntum bunga mawar secara tegak lurus tangkai bunga.
e. Warna bunga adalah warna helaian mahkota bunga (petal) yangmenggambarkan sifat khas dari bunga yang bersangkutan.
f. Tingkat kesegaran adalah kondisi fisik bunga yang ditandai dengantingkat kelayuan helaian mahkota bunga, daun dan tangkai bunga.
g. Pemangkasan adalah kegiatan pemeliharaan tanaman untuk memperolehbatang yang kokoh, mendorong pembungaan, pembentukan batang danberumur lebih panjang.
h. Bending adalah merundukkan tunas yang tidak produktif di dalam rumahlindung/ plastic house .
i. Benda asing/kotoran adalah semua bahan bukan bagian bunga mawarsegar seperti tanah, debu, bagian tanaman lain dan bahan lain yangmenempel pada seluruh bagian bunga potong mawar segar atau beradadalam kemasan yang tampak secara visual.
j. Serangga hidup dan atau mati adalah serangga hidup dan atau mati
yang dijumpai di dalam atau di luar bunga dan terdapat dalam kemasan.k. Kerusakan/cacat adalah gejala penyimpangan yang disebabkan olehorganisme, gas ethilen yang menyebabkan pembengkokan atau lainnyayang mempengaruhi penampilan mutu bunga keseluruhan, sepertiterlipat, tergores, patah, sobek, bentuk tidak sesuai dengan kultivar,adanya bekas serangan organisme pengganggu tanaman dan lain-lain.
l. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yangdapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematiantumbuhan.
Definisi:Menyediakan lokasi sebagai lahan usaha, sesuai dengan persyaratan tumbuhtanaman. Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan persyaratan kesesuaianlahan dan agroklimat. Sedangkan penetapan lokasinya harus sesuai puladengan ketentuan Rancangan Umum Tata Wilayah Nasional (RUTWN),Rancangan Umum Tata Wilayah Daerah (RUTWD), Rancangan Umum TataRuang Daerah (RUTRD), Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan aspeklegal kepemilikan tanah.
Tujuan:1. Memilih lokasi sesuai dengan persyaratan tumbuh dan perkembangan
tanaman mawar secara optimal.2. Menetapkan lahan tidak bertentangan dengan rencana umum tata ruang
dan tata wilayah.
Ruang Lingkup:Ruang lingkup dari penetapan lokasi meliputi:1. Analisis kesesuaian lokasi dengan peraturan Rencana Umum Tata Ruang
dan Tata Wilayah.2. Analisis tanah dan kondisi lingkungan sesuai prosedur baku.
Acuan/Referensi:1. Peraturan dan perundangan yang berlaku.2. Peta Agro Ecosystem Zone (AEZ).3. Koordinat posisi geografi.4. Rekomendasi teknologi spesifik lokasi.5. Data analisis tanah dan parameter lingkungan.
7. Hasil analisis AMDAL.8. Pengalaman petani dan pengusaha.9. Bukti legal status kepemilikan lahan.
Alat dan Bahan:1. Dokumen hasil analisis kesesuaian lahan.2. GPS.3. Data agroklimat 10 tahun terakhir.4. Data analisis AMDAL.5. Data infrastruktur.6. pH meter.
Fungsi Alat dan Bahan:1. Dokumen hasil analisis kesesuaian lahan untuk menentukan kelayakan
tumbuh tanaman.2. Data agroklimat 10 tahun terakhir untuk proyeksi iklim dalam
pengembangan tanaman.3. Data analisis AMDAL untuk kelayakan teknis dan dampaknya terhadap
lingkungan.4. Data infrastruktur untuk mendukung usaha tanaman Mawar.5. GPS berfungsi untuk menentukan koordinat posisi geografi.6. pH meter digunakan untuk mengukur derajat kemasaman.
Langkah-langkah:
1. Menghubungi BPTP atau dinas pertanian kabupaten/kota untukmendapatkan peta Agro Ecosystem Zone (AEZ) atau sumber lainnya.2. Mengecek koordinat posisi geografi lokasi.3. Mengukur rata-rata suhu siang dan malam hari.4. Memeriksa kemiringan lahan.5. Memeriksa fisik tanah untuk mengetahui porositas atau keremahan tanah6. Mengukur pH.7. Membuat bak penampungan air.
8. Menghindari sumber air dari bahan-bahan cemaran yang berbahaya.
9. Memperhatikan kondisi drainase.10. Menanyakan riwayat penggunaan lahan kepada petugas pertanian atau
penduduk sekitar lahan.11. Memeriksa peruntukan lahan dengan rujukan RUTWN, RUTWD dan
RUTRD.12. Menyediakan sarana jalan penghubung ke lahan usaha tani.13. Penetapan lokasi sebagai lahan usaha disesuaikan dengan: pertumbuhan
dan perkembangan tanaman secara optimal, tata ruang tata wilayah,daerah atau batas produksi sebagai sentra usaha tani bunga mawar danfaktor pendukung, sarana produksi seperti tenaga kerja, pupuk kandang,obat-obatan dll.
14. Memilih lokasi dilakukan sesuai dengan lahan dan persyaratan agroklimat
sebagai berikut: Tanah yang ideal untuk budidaya mawar adalah tanah dengan bahan
organik cukup, tanah gembur ini diperoleh dengan pemupukanbahan organik yang cukup, penambahan pasir kali dan pengolahantanah, draenase baik, tidak mengandung OPT, pH tanah sekitar5,6 - 6,5
Tanaman mawar dapat tumbuh baik di dataran tinggi 900-1400 mdpl.
Suhu yang diperlukan minimum 16º-18ºC dan maksimum 28º-30ºC. Kelembaban 70-80% mendapat sinar matahari langsung dan penuh
curah hujan berkisar 1.500-3.000 mm/tahun.15. Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penetapan lokasi
(Lampiran 9.2.1).
Verifikasi:Terpenuhinya persyaratan ketinggian dari permukaan laut, kondisi lahan,curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, kebutuhan cahaya, sumber air,pH tanah, bebas dari pencemaran, aman terhadap longsor, sesuai denganRUTWN, RUTWD dan RUTRD, ketersediaan tenaga kerja dan keamananlingkungan, ketersediaan sarana jalan dan kemudahan transportasi.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
8. Budidaya mawar terbagi dua menjadi outdoor dan indoor9. Untuk mawar outdoor :
Pemberian pupuk kandang 30 ton per ha, 2-3 kali per tahun atau 3kg/m², 45 kg N/ha per 2 (dua) minggu, NPK (Phoska) 40 kg diberikansebulan sekali, 325 kg TSP/ha, 200-325 kg KCl/ha, Pupuk Mikro atauNovel Grow 1 cc/l seminggu sekali
10. Untuk mawar indoor :Media tanam harus gembur, merupakan campuran tanah dan pupukkandang atau kompos.Pemberian pupuk kandang dengan perbandingan pupuk kandang 2 :gabah 1: tanah 1 (2:1:1). Pupuk kandang dengan dosis 600 ton/ha , SP325 - 350 kg/ha (tergantung populasi tanaman mawar per hektar)diberikan sebelum tanam.
11. Media tanam disterilisasi dengan menggunakan nematisida denganbahan aktif dazomet, kemudian ditutup dengan mulsa plastik hitamselama dua minggu. Setelah dua minggu mulsa plastik dibuka dandibiarkan selama satu minggu.
12. Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penyiapan lahan(Lampiran 9.2.2).
Verifikasi:a. Lahan bersih dari gulma, kotoran dan sisa-sisa tanaman.b. Struktur tanah gembur dan lahan rata.c. Tersedianya bedengan sesuai prosedur standar.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Hasil penelitian, studi pustaka, pengalaman petani/pengusaha.
Langkah-langkah:1. Lahan diukur sesuai dengan luas bangunan
2. Bambu dipasang sebagai tiang bangunan dengan tinggi (pinggir 3 m dantengah 5 m)
3. Bambu dipasang sebagai rangka bangunan
4. Pemasangan plastik UV sebagai naungan5. Pemasangan plastik dinding dengan tinggi 2 m
6. Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penyiapan rumahnaungan (Lampiran 9.2.3).
Verifikasi:Tersedianya rumah naungan sesuai prosedur standar.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-
Tujuan:Untuk menjamin pertumbuhan benih yang baik dan optimal, agarmenghasilkan produk bermutu tinggi, kultivarnya terjamin, diminati pasardan bebas dari hama dan penyakit.
Acuan/Referensi:Literatur, hasil penelitian lembaga penelitian dan pengalaman petani mawar.
Alat dan bahan:1. Cangkul2. Kored3. Gunting stek 4. Benih bermutu 5. Gembor 6. Pisau Okulasi 7. Batang bawah8. Mata tunas
Fungsi alat dan bahan:1. Cangkul dan kored untuk menggemburkan tanah.2. Gunting stek untuk memotong tunas yang tidak bermanfaat.3. Gembor untuk menyiram tanaman.4. Pisau okulasi untuk memotong
Langkah-langkah:1. Memesan benih mawar bermutu dari penangkar yang terdaftar sesuai 6
tepat (tepat kultivar, waktu, harga, jumlah, tempat, mutu).2. Memilih teknik perbanyakan mawar dengan beberapa alternatif:
1) Okulasi Menyiapkan batang bawah yang berumur 3 bulan sebagai bahan
okulasi dan mata tunas sebagai mata tempel Siapkan mata tunas atau varietas yang diinginkan Bentuk okulasi terdiri dari bentuk T, atau buka jendela Tempelkan mata tunas pada batang bawah
Ikat dengan tali plastik Mencari cabang yang aktif yaitu tangkai bunga yang sudah
menjelang mekar. Tangkai daun dipotong tinggal ± 1 cm, kulit dikerat berbentuk oval
sepanjang 2-3 cm berikut mata dan kayunya. Kayu diambil, ditempel pada batang bawah yang sudah dibuka
kulitnya dengan bentuk T dan kemudian diikat erat dengan taliplastik.
Letak tempelan diusahakan sedekat mungkin dengan akar, kalauperlu tanah digali sedikit.
Satu minggu kemudian, okulasi yang berhasil akan ditandaidengan gugurnya tangkai daun dan menghijaunya kulit tempel
serta mengembangnya bakal tunas dari mata tempel tersebut. Potong di atas mata okulasi setelah berumur 15 hari Benih siap tanam setelah berumur 1,5 bulan dari okulasi
2) Pencangkokan Pilih batang atau cabang yang tumbuhnya kuat serta umurnya
cukup tua dan kulitnya dapat di kupas. Kulit pada sekeliling batang atau cabang dikupas pada jarak 2-3
cm lebarnya, kemudian lendir atau kambium dibuang dan dibiarkanmengering.
Sebagai media tumbuh dapat digunakan sabut kelapa yangdihaluskan atau tanah kompos yang sudah masak, dan bahanpembungkusnya dapat berupa sabut kelapa atau lembaran plastikyang diberi lubang kecil-kecil.
Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada waktu permulaan ataumusin hujan.
3) Perundukan/Bending Buat lubang tanam sedalam 15 cm dan diisi campuran satu bagian
pasir dan satu bagian kompos yang sudah jadi, ditambah sedikitmoss atau vermiculite sedikit.
Pilih cabang yang sehat dan kuat, ditarik melengkung ke bawah,kemudian pada bagian ada mata tunasnya dekat ujung cabang,dibenamkan dalam lubang tanam berbentuk lingkaran berdiameter17,5-20 cm.
Mata tunas ditandai dengan spidol untuk menandai, di bawah matatunas itu, disayat dengan pisau stek/okulasi kemudian diganjalkayu dan diolesi obat perangsang pertumbuhan akar.
Rundukan ditanam dan diganjal atau ditindih batu.
Kira-kira 2 bulan kemudian bila akar sudah tumbuh, cabangdipotong pada bagian yang dekat dengan pangkal batang. Bibit diambil berikut tanahnya bisa ditanam di kebun/pot.
4) Penyambungan Mula-mula batang bawah dipotong secara horizontal dan kemudian
dibelah vertikal lalu sebagai batang atasnya digunakan ujungbatang.
Setelah ujung batang itu diruncingkan maka diselipkan ke celahbelahan batang bawah dan batang atas bisa bertemu kemudiandiikat agar tidak terlepas.
3. Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penyediaan benihbermutu (Lampiran 9.2.4).
Verifikasi:a. Pemilihan varietas mengikuti anjuran dengan kriteria berkarakter unggul,
disukai konsumen, produktif, adaptif dengan lingkungan tumbuh.
b. Benih yang digunakan memenuhi persyaratan multifisik, genetik danfisiologi.
Prosedur kerja penyiapan benih1. Menyiapkan petugas atau pekerja yang akan melakukan pemilihan
perbanyakan mawar.2. Menyampaikan instruksi kerja kepada petugas yang akan melakukan
pemilihan perbanyakan mawar. 3. Menghubungi petani yang telah berpengalaman untuk mendapatkan
informasi tentang alternatif perbanyakan mawar yang terbaik. 4. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pemilihan
perbanyakan mawar.
5.
Memiilih tanaman induk yang sehat, pertumbuhan subur dan cukupumur.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Menumbuhkan tanaman baru sebagai langkah awal dari kegiatan usahabudidaya mawar.
Tujuan:Untuk menghasilkan bunga potong mawar bermutu prima sesuai standarmutu yang ditetapkan.
Ruang Lingkup:Ruang lingkup dari penanaman meliputi: pola tanam, pembuatan lubangtanam, penanaman dan penyiraman.
Acuan/Referensi:Pustaka, hasil penelitian, spesifikasi benih dan pengalaman petani/pengusaha.
Alat dan Bahan:1. Benih mawar2. Tugal/cangkul3. Meteran4. Tali plastik5. Alat siram (gembor, embrat, selang).
Fungsi Alat dan Bahan:
1. Benih mawar yang akan ditanam.2. Tugal/cangkul untuk membuat lubang tanam.3. Meteran untuk menentukan jarak tanam.4. Tali plastik digunakan untuk membantu meluruskan lubang tanam5. Alat siram digunakan untuk penyiraman.
1. Benih siap tanam berumur 1,5 bulan dari okulasi2. Mawar Outdoor :
Membuat lubang tanam dengan cara ditugal pada jarak tanam 50 cm x50 cm.
3. Mawar Indoor :Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, dan setiapbedengan dibuat dua barisan tanaman.
4. Menanam benih sampai batas mata tunas5. Rata-rata tinggi batang tanam adalah 2-3 cm6. Menutup lubang yang telah diisi benih mawar dengan tanah tipis setebal
± 7,5 cm. Demikian pula pupuk dasar (Urea) dalam lubang ataupunlarikan ditutup dengan tanah tipis.
7. Mengairi atau menyiram tanah di bedengan hingga cukup basah(lembab).
8. Menghitung kebutuhan bibit untuk tiap hektar. Kebutuhan bibit untuktiap hektar rata rata 70.000 sampai 80.000 tanaman
9. Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penanaman(Lampiran 9.3.1).
Verifikasi:Ketepatan teknik penanaman serta meminimalkan kerusakan fisik tanamandan media tumbuhnya.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
VI. PENGAIRAN Definisi:Pemberian air sesuai dengan kebutuhan untuk memelihara pertumbuhan danperkembangan tanaman.
Tujuan:Memenuhi kebutuhan air bagi tanaman agar tumbuh dan berkembang secaraoptimal.
Ruang Lingkup:Penyiraman.
Acuan/Referensi:Pustaka, hasil penelitian, spesifikasi air dan pengalaman petani.
Alat dan Bahan:1. Air2. Pompa air3. Bak penampungan4. Pipa paralon/besi5. Embrat/gembor6. Selang7. Sarana irigasi lainnya.
Fungsi Alat dan Bahan:1. Air untuk kebutuhan tanaman.2. Pompa air adalah alat pemompa air dari sumber air.3. Bak penampungan berfungsi sebagai alat menampung air sebelum
didistribusikan.4. Pipa paralon/besi berfungsi sebagai alat penyalur air.5. Embrat/gembor berfungsi untuk menyiram tanaman secara manual.6. Selang berfungsi untuk menyiram tanaman secara manual.7. Sarana irigasi lainnya berfungsi untuk mendistribusikan air.
Definisi:Mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati dengan tanaman baru.
Tujuan:Untuk mengganti benih yang tidak tumbuh, mati atau busuk dengan benihyang baru.
Ruang Lingkup:Meliputi: periode dan cara penyulaman.
Acuan/Referensi:Pustaka, hasil penelitian, rekomendasi penyulaman dan pengalamanpetani/pengusaha.
Alat dan Bahan:1. Benih mawar2. Tugal3. Kored/cangkul
Fungsi Alat dan Bahan:1. Benih mawar sebagai pengganti tanaman yang rusak/mati atau busuk.2. Tugal untuk membuat lubang tanam.3. Kored/cangkul digunakan untuk membongkar tanaman yang akan
diganti.
Langkah-langkah:1. Mencabut atau membuang tanaman yang mati2. Membuat lubang tanam pada bekas lubang tanam dan membersihkannya
dari tanaman lama, kemudian isi dengan benih baru sambil ditimbuntanah tipis sekitar 7,5 cm.
Tujuan:Untuk mengurangi persaingan unsur hara dan air dengan tanaman pokok.
Ruang Lingkup:Meliputi: waktu dan cara penyiangan.
Alat dan Bahan:1. Kored
2. Parang3. Keranjang/pengki dan alat penyiang lainnya.
Fungsi Alat dan Bahan:1. Kored digunakan apabila media tumbuh gulma terlalu keras.2. Parang digunakan untuk membersihkan gulma yang berukuran kecil.3. Keranjang/pengki digunakan untuk mengangkut gulma.
Acuan/Referensi:Pustaka, hasil penelitian, rekomendasi penyiangan dan pengalamanpetani/pengusaha.
Langkah-langkah:1. Melakukan penyiangan pertama pada waktu tanaman berumur 1 bulan
atau tergantung keadaan pertumbuhan gulma.2. Mencabut gulma secara manual dengan tangan ataupun alat bantu
kored, parang dan alat penyiang lainnya.3. Menyiang gulma harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
(mengganggu) perakaran tanaman mawar. Pada saat penyiangansekaligus membuang tunas tunas liar pada batang mawar.
4. Melakukan pengamatan berkala dengan memperhatikan keadaan
pertumbuhan gulma di area kebun mawar. Gulma yang tumbuh dalamparit-parit antar-bedengan dibersihkan dan diangkut ke suatu tempatpenampungan sisa-sisa tanaman.
5. Penyiangan selanjutnya dilakukan dengan interval dua minggu sekali6. Mencatat setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap
perlu (Lampiran 9.3.4).
Verifikasi:Lahan bersih dari gulma.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi pada
masing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
Tujuan:1. Memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.2. Menunjang dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ruang Lingkup:Meliputi: waktu dan cara pemupukan.
Acuan/Referensi:1. SK Menteri Pertanian tentang jenis-jenis pupuk yang diijinkan.2. Pustaka.3. Hasil penelitian.4. Rekomendasi pemupukan.5. Pengalaman petani/pengusaha.6. Hasil analisis status hara dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah
Kering (PUTK) atau hasil uji laboratorium lainnya.
Alat dan Bahan:1. Sarana fertigasi.2. Pompa air.3. Wadah atau ember untuk tempat pupuk.4. Sendok makan.
3. Pompa air sebagai alat untuk mengaplikasikan pupuk.
4. Sendok makan digunakan untuk mengambil pupuk.5. Timbangan digunakan menimbang pupuk yang akan diaplikasikan.
Langkah-langkah:1. Menganalisis status hara dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah
Kering (PUTK).2. Memberikan jenis dan dosis pupuk sesuai dengan hasil analisis tanah.3. Menentukan frekuensi dan interval aplikasi pemupukan berdasarkan
kebutuhan tanaman.4. Memberikan hara yang dibutuhkan berdasarkan selisih dari rekomendasi
kebutuhan dengan status hara dalam tanah.5. Untuk mawar outdoor :
Pemberian pupuk Kandang 30 ton per ha, 2-3 kali per tahun atau 3kg/m², 45 kg N/ha per 2 (dua) minggu, NPK (Phoska) 40 kg diberikansebulan sekali, 325 kg TSP/ha, 200-325 kg KCl/ha, Pupuk Mikro atauNovel Grow 1 cc/l seminggu sekali
6. Untuk mawar indoor : Pemberian pupuk NPK sebagai pupuk penambah dilakukan setiap
sepuluh hari sekali dengan dosis 1 gr / tanaman. Pemberian NPKdengan cara ditabur atau dicairkan
Pupuk makro dan mikro diberikan 1-2 kali seminggu. EC 1,5 dS/m yaituNO3-N 158 mg/l, NH4-N 18 mg/l, P 38 mg/l, K 196 mg/l, S 40 mg/l, Ca140 mg/l, Mg 18 mg/l, Fe 1,4 mg/l, Mn 0,3 mg/l, Zn 0,2 mg/l, B 0,2mg/l, Cu 0,05 mg/l, dan Mo 0,05 mg/l.
7.
Cara pemupukannya adalah dimasukkan kedalam lubang di sisi kiri dankanan tanaman mawar sejauh ± 5 - 10 cm, kemudian segera ditutupdengan tanah dan disiram.
8. Pemupukan dengan sistem irigasi otomatis dapat dilakukan bersamaandengan penyiraman.
9. Mencatat setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu (Lampiran 9.3.5).
Ketepatan waktu, jenis, dosis dan cara aplikasi pupuk.
Penanggung Jawab Kegiatan:Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Membengkokan atau merundukkan batang tanaman.
Tujuan:Untuk mendapatkan tanaman yang kokoh, subur, produktivitas tinggi serta
usia tanaman lebih panjang.
Ruang Lingkup:Meliputi: waktu dan cara perundukan.
Acuan/Referensi:
1. Pustaka2. Hasil penelitian3. Rekomendasi cara perundukan4. Pengalaman petani/pengusaha
Alat dan Bahan:1. Tambang/kawat2. Gunting stek
Fungsi Alat dan Bahan:1. Tali rafia untuk menahan batang mawar yang dirundukan 2. Gunting untuk menekuk batang mawar
Langkah-langkah:
1. Menentukan waktu perundukan, yaitu :a. Perundukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulanb. Perundukan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulanc. Perundukan ketiga dilakukan setelah tanaman berumur 4 – 5 bulan
2. Bagian tanaman atau tunas tidak produktif dirundukkan tepat di atasmata tunas ke 2 atau ke 3.
3. Pada sistem Jepang, bending dilakukan ke segala arah; sedangkan pada
modifikasinya, bending hanya dilakukan ke satu arah.4. Tangkai bunga yang dipanen berasal dari tunas utama (bottom break ).
5. Mencatat setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu (Lampiran 9.3.6).
Verifikasi:Ketepatan waktu dan cara perundukan.
Penanggung Jawab Kegiatan:Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Memangkas tanaman mawar agar pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
Tujuan:Untuk menghasilkan pohon mawar yang kokoh, tajuk rimbun, bunga lebihbanyak dan umur lebih panjang.
Ruang Lingkup:Meliputi: waktu, cara dan jenis pemangkasan.
Acuan/Referensi:1. Pustaka
2. Hasil penelitian3. Rekomendasi jenis pemangkasan4. Pengalaman petani/pengusaha5. Frekuensi dan interval aplikasi pemangkasan ditentukan berdasarkan
kebutuhan tanaman.
Alat dan Bahan:1. Gunting tanaman2. Pisau3. Gergaji kecil
Fungsi Alat dan Bahan:
1. Gunting tanaman untuk memangkas/memotong tanaman mawar.2. Pisau untuk memangkas/memotong tanaman mawar.3. Gergaji kecil untuk memangkas/memotong tanaman mawar.
Langkah-langkah:1. Menentukan waktu pemangkasan, yaitu beberapa saat setelah musim
hujan berakhir, umumnya tanaman dalam keadaan subur denganpembentukan cabang dan ranting tidak teratur.
2. Menentukan jenis pemangkasan yang akan digunakan. Ada 3 jenis
pemangkasan :1) Pemangkasan berat (75 - 80%)
Dilakukan pada batang yang sudah tua, memangkas cabang-cabangsedemikian rupa dengan meninggalkan bekas 2 - 3 mata tiap-tiapbatang dihitung dari bawah.
2) Pemangkasan sedang (50%)Memangkas cabang-cabang atau pucuk, tetapi tidak terlalu panjang.
3) Pemangkasan ringan (30%)Memangkas sedikit pucuk-pucuk dari semak mawar. Hal ini akanmenghasilkan kuntum bunga banyak, tetapi kecil.
3. Untuk mawar Outdoor :
a. Pemangkasan yang dilakukan adalah pemangkasan berat, sedangdan ringan.
b. Cara pemangkasan :
- Tanaman dipangkas dengan potongan yang benar, pemotongantidak terlalu dekat dan terlalu jauh dengan tunas, kira-kira 0,5 cmdiatas mata tunas yang sehat.
- Cara memangkas dengan selalu membuat potongan yang tajamdengan kemiringan 45º.
- Semua cabang atau bagian yang telah kering dipotong.
- Ranting-ranting dan tunas-tunas air yang cukup lemah dan tidakberguna dipangkas.
- Batang atau cabang utama yang terlalu kecil dan atau yang saling
bersilangan dibuang.- Bagian-bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit
dipotong.
- Kayu tua yang sudah berumur lebih dari 2 tahun dipangkas.
a. Pemangkasan yang dilakukan adalah pemangkasan ringan dengantujuan untuk membuang daun daun tua atau tunas yang tidakproduktif.
b. Cara pemangkasan ringan :− Membuang daun daun tua pada batang produksi− Membuang daun daun tua pada batang rundukan− Membuang tunas tunas yang tidak produktif dengan cara digunting
atau dengan tangan− Perompesan dilakukan setiap dua minggu sekali
6. Mencatat setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu (Lampiran 9.3.7).
Verifikasi:Ketepatan waktu, jenis dan cara pemangkasan.
Penanggung Jawab Kegiatan:Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Pencegahan kerugian baik kualitas maupun kuantitas pada budidayatanaman Mawar yang diakibatkan oleh OPT
Tujuan:Untuk mencegah kerugian akibat serangan OPT baik kualitas maupunkuantitas pada budidaya tanaman.
Ruang Lingkup:Meliputi: jenis dan pengendalian OPT.
Alat dan Bahan:a. Bahan
1. Pestisida sintetik, biopestisida dan agens hayati2. Air
b. Alat1. Hand sprayer, sprayer punggung2. Ember3. Pengaduk4. Takaran (skala ml/cc dan liter)5. Timbangan6. Gunting pangkas7. Sarana pelindung: pakaian, masker, sarung tangan, sepatu boot,
topi.
Fungsi Alat dan Bahan:
1. Hand sprayer atau sprayer punggung; alat untuk mengaplikasikanpestisida.
2. Ember untuk mencampur/melarutkan pestisida3. Pengaduk untuk mengaduk larutan pestisida4. Takaran (skala ml/cc dan liter) untuk mengukur volume pestisida
berfomulasi cair5. Timbangan untuk menimbang pestisida berfomulasi tepung6. Gunting pangkas untuk memotong bagian tanaman yang terserang OPT.
7. Sarana pelindung untuk melindungi keselamatan, keamanan dan
kesehatan (K3) pekerja
Acuan/Referensi:1. Undang-undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman.3. Keputusan Menteri Pertanian No.887/Kpts/OT.210/9/97 tentang
Pedoman Pengendalian OPT.4. Literatur, hasil penelitian, pengalaman pelaku usaha tanaman mawar.5. Rekomendasi perlindungan tanaman.
Langkah-langkah:1. Mengupayakan perlindungan tanaman dilakukan berdasarkan prinsip
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan prinsip budidaya akrablingkungan.a. Melakukan tindakan pengendalian preventif melalui budidaya
tanaman sehat dan mengoptimalkan peran musuh alami.b. Melakukan pengamatan secara berkalac. Melakukan tindakan kuratif jika populasi OPT di atas ambang
ekonomis.d. Melakukan cara pengendalian OPT yang ramah lingkungan seperti
kultur teknis, mekanis, biologis (agens hayati dan biopestisida),sedangkan kimia (pestisida) merupakan alternatif terakhir, bilamanadiperlukan dengan konsentrasi dan dosis sesuai anjuran pada labelkemasan.
2.
Melakukan pengendalian harus berdasarkan pengenalan OPT yangmenyerang (penyebab), gejala serangan, cara penyebaran/penularandan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan/penyebaran OPT.Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Mawar dan Pengendaliannyadapat dilihat pada lampiran 8.
3. Menggunakan sarana keselamatan, keamanan dan kesehatan pekerjatermasuk pakaian, sarung tangan dan masker.
4. Mencatat tentang langkah-langkah pengendalian OPT yang dilakukandan informasi lainnya (Lampiran 9.3.8).
Definisi:Melakukan kegiatan panen ketika bunga mekar optimal, yaitu pada saatbunga sudah mekar paling sedikit dua lembar. Umur tanaman siap panenyaitu berumur 3 - 4 bulan setelah okulasi.
Tujuan:Untuk mendapatkan kualitas bunga sesuai dengan permintaan pasar.
Ruang Lingkup:Meliputi: waktu dan cara pemanenan.
Acuan/Referensi:Studi pustaka, hasil penelitian, rekomendasi penanganan panen danpengalaman/pengusaha.
Alat dan bahan:1. Pisau, gunting2. Tali rafia3. Wadah
Fungsi alat dan bahan:1. Pisau, gunting untuk memotong tangkai bunga mawar.2. Tali rafia untuk mengikat satuan tangkai bunga3. Wadah untuk menghimpun ikatan bunga
Langkah-langkah:1. Memanen bunga ketika bunga mekar optimal, yaitu pada saat bunga
sudah mekar paling sedikit dua lembar. Bunga dipanen pada stadiabunga 1-2 petal telah membuka dan sepal masih melekat padakuncupnya atau tergantung kultivar mawar potong.
2. Umur tanaman siap panen yaitu berumur 3 - 4 bulan setelah okulasi.
3. Pemanenan bunga mawar berikutnya dapat dilakukan rutin setiap 3 - 7hari sekali atau tergantung keadaan bunga. Hasil panen berikutnya akanterus meningkat, karena hampir semua rumpun sudah berbunga dan tiaprumpunnya dapat lebih dari 1 tangkai bunga.
4. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari jam 08.00 – 09.00 atau sore hari jam 15.00, saat suhu udara tidak terlalu tinggi dan bunga berada dalamkondisi turgor optimal. Bila bunga masih basah oleh embun atau hujanmaka panen sebaiknya ditunda sampai bunga kering agar tidak terinfeksioleh jamur.
5. Memanen bunga mawar tergantung dari tujuan penggunaannya, baikdigunakan sebagai bunga potong maupun sebagai bunga tabur.
Untuk bunga potong:
a. Bunga mawar dipanen dengan ketentuan 2 – 3 lembar kuntumbunga telah mekar.
b. Batang dipotong diatas 2 – 3 mata tunas bawah dengan guntingsteril yang tajam.
Untuk bunga tabur:
a. Petik kuntum-kuntum bunga segar yang sudah mekar penuh. b. Kuntum yang belum mekar ditinggalkan untuk dipetik pada tahap
berikutnya setelah mekar penuh. 8. Setelah panen, secepatnya bunga dimasukkan ke dalam keranjang dan
diberi larutan nutrisi dan pengawet kemudian diletakkan di ruangan yangbersuhu dingin untuk mencegah penguapan berlebihan.
9. Mencatat langkah-langkah pemanenan yang dilakukan dan informasilainnya (Lampiran 9.4).
Verifikasi:Tehnik pemanenan yang tepat sehingga mutu produk terjaga.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Memilih bunga mawar sesuai dengan syarat mutu bunga potong mawar.
Tujuan:Menggolongkan bunga potong mawar sesuai gradenya.
Ruang Lingkup:Meliputi: sortasi, pembersihan dari kotoran, klasifikasi, pemotongan batang,penyimpanan dan pencatatan.
Acuan/Referensi:Studi pustaka, hasil penelitian, syarat mutu mawar dan pengalamanpetani/pengusaha.
Alat dan bahan:a. Wadah atau kontainerb. Meteran untuk mengukur standar panjang tanamanc. Gunting atau pisaud. Pompa air, slang dan air bersihe. Asam sitratf. Kertas lakmus
Fungsi alat dan bahan:a. Wadah atau kontainer digunakan untuk menampung hasil panen
b. Meteran untuk mengukur standar panjang tanamanc. Gunting atau pisau digunakan untuk memotong tangkai bungad. Pompa air, slang dan air bersih digunakan sebagai sarana mencuci
tangkai bungae. Asam sitrat berguna untuk menambah umur vase life bunga mawarf. Kertas lakmus berguna untuk mengukur pH
1. Memisahkan tangkai bunga berdasarkan tipe bunga, warna danvarietasnya.
2. Membersihkan dari daun-daun kering atau terserang hama.3. Menghilangkan duri kurang lebih 10 cm dari ujung tangkai dengan mesin
khusus pemotong duri atau gunting, agar pengemasan dan perangkaianbunga menjadi mudah.
4. Tangkai bunga yang telah dibuang durinya direndam dalam air bersihyang telah diatur pH-nya dengan penambahan asam sitrat ber-pH 3,5selama 30 - 60 menit.
5. Ukur pH menggunakan kertas lakmus.6. Mengklasifikasikan bunga berdasarkan kelas atau ukuran yang sama
(seragam). Mawar potong diklasifikasikan dalam 4 kelas yaitu AA, A, B
dan C dengan ciri-ciri sebagai berikut :a. AA : Sempurna, bunga dipanen pada stadia kuncup setengah mekar
dan bewarna, ditandai dengan kelopak bunga (sepal) mekar 2lembar, ukuran seragam, bebas organisme pengganggu tumbuhan,tidak terjadi kerusakan mekanis/fisik, tidak mengandung sisapestisida serta kotoran dan duri telah dibersihkan dari tangkai bunga.
b. A : Sama dengan ciri AA dengan toleransi 5% boleh menyimpang.c. B : Sama dengan ciri AA dengan toleransi 10% boleh menyimpang.d. C : Selain AA, A dan B.
7. Mengelompokkan berdasarkan panjang tangkai bunga, diameter bunga1/2 mekar, jumlah kuntum bunga 1/2 mekar per tangkai, keseragamanwarna, kesegaran kultivar, benda asing/kotoran, tingkat kesegaran,
keadaan minimum tangkai bunga, kerusakan/cacat, daun pada 2/3bagian, toleransi : (kualitas dan ukuran jumlah atau panjang). Kriteriautama bunga potong meliputi penampilan yang baik, menarik, sehat danbebas dari hama dan penyakit.
8. Memasukkan bunga mawar yang sudah dipotong ke dalam wadah ataukontainer tempat menyimpan sementara.
9. Meletakkan dalam wadah dengan posisi berdiri agar pangkal tangkaibunga terendam air bersih, sehingga kuntum bunganya tetap segar.
Tehnik pengklasifikasian yang tepat sehingga mutu produk terjaga sampai ketangan konsumen.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Definisi:Membawa dan mengemas bunga potong dari lokasi panen ke tujuan akhir.
Tujuan:Mempertahankan kualitas produk terhadap kerusakan sewaktu prosesdistribusi/pengangkutan
Ruang Lingkup:Meliputi: penentuan alat angkut, bahan dan cara pengemasan.
Acuan/Referensi:
Studi pustaka, hasil penelitian, pengalaman pelaku usaha.
Alat dan bahan:1. Gunting atau pisau2. Air bersih3. Ember4. Kertas atau plastik polyetilen5. Spidol dan tali rafia6. Keranjang atau kantong yang berventilasi7. Larutan pengawet
Fungsi alat dan bahan:
1. Gunting atau pisau digunakan untuk memotong tangkai bunga2. Air bersih digunakan untuk membasahi pangkal tangkai bunga3. Ember digunakan untuk alat angkut4. Kertas atau plastik polyetilen digunakan untuk membungkus tangkai
bunga5. Spidol digunakan sebagai alat tulis6. Tali rafia digunakan untuk mengikat ikatan bunga mawar7. Keranjang atau kertas karton yang berventilasi digunakan sebagai
8. Larutan pengawet digunakan untuk mengawetkan/menambah vase lifebunga mawar
Langkah-langkah:1. Menentukan alat angkut yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat
pemasaran.2. Mengikat kumpulan tangkai bunga yang seragam hasil klasifikasi dengan
tali rafia atau bahan tali lainnya menurut jumlah yang diminta pasar(konsumen). Tiap ikat dapat berisi 10 - 30 tangkai bunga, tergantungstandar permintaan pasar.
3. Membungkus tangkai bunga yang telah diikat berdasarkan kelas danukurannya dengan kertas atau plastik polyetilen untuk melindungi
kemulusan bunga.4. Menempatkan bunga dalam kemasan terbuka dan meletakkannya dalamruang dingin bersuhu 2-5º C, sekitar 8 jam baru kemasan ditutup.Terdapat dua macam cara penyimpanan yaitu :(a) Penyimpanan dan pengemasan basah
• Setelah bunga disortasi dan digrading, tangkai bunga dipotong lalubeberapa tangkai diikat menjadi satu lalu ujung tangkainyadirendam dalam larutan pengawet bunga yang hangat (40º C).
• Disimpan dalam ruang pendingin pada suhu 2 - 5º C untuk bungamawar yang berasal dari daerah tropis. Sementara bunga mawaryang berasal dari subtropis pada suhu 0 - 1º C.
• Cara lainnya yaitu ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalamtabung plastik yang didalamnya diberi larutan pengawet kemudian
dikemas dalam boks karton. Larutan pengawet yang biasa dipakaiyaitu Crysal, Rooslife , dan Proflovit rosa .
• Agar bunga tahan lama dalam vas sebaiknya diberi larutanpengawet : gula 1 - 5%, perak nitrat 100 ml/l atau 2 ml/l chlorox5%, dan asam sitrat sampai pH larutan 3 - 4; atau digunakanbahan pengawet yang sudah tersedia di pasaran.
• Bunga mawar yang dihasilkan di daerah tropis sebaiknya dikemasdengan metode basah.
(b) Penyimpanan dan pengemasan kering• Suhu yang diperlukan yaitu 0º C bila disimpan pada suhu 0º C
bunga akan mengalami chilling injury , yaitu kerusakan bungaakibat suhu dingin yang ditandai dengan pemudaran warna,kelopak bunga rusak atau kuncup bunga gagal mekar walaupunsudah diletakkan pada suhu yang lebih hangat. Oleh karena itu,penyimpanan ini tidak dianjurkan.
• Kesegaran bunga dapat dipertahankan dengan perlakuan modifiedatmosfer packaging (MAP) berkomposisi 0,5% CO2 dan 10 - 15%O2, dan disimpan pada suhu 10º C selama 7 hari.
• Kotak pengemas sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat danringan seperti karton. Kotak yang kuat menahan beban diatasnya
paling sedikit 8 kotak berisi penuh bunga mawar pada kelembabantinggi.• Kotak diberi ventilasi dengan luasan areal 4-5% dari luas dinding
kotak.5. Mengemas ikatan bunga dalam keranjang atau karton dengan ukuran
100 x 51 x 30,5 cm yang baru dan kokoh, baik, bersih, kering serta yangberlubang (berventilasi) dan dapat diisi dengan 500 tangkai bungamawar.
6. Mengangkut dengan alat angkut bersuhu udara 2° - 5° C dengankelembaban udara 80 - 90%.
7. Mencatat setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu (Lampiran 9.5.2).
Verifikasi:Tehnik pengangkutan dan pengemasan yang tepat sehingga mutu produkterjaga sampai ke tangan konsumen.
Penanggung Jawab Kegiatan:Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Pestisida (jenis, dosis, konsentrasi, OPT sasaran, waktu aplikasi,
frekuensi, lokasi/tempat pembelian).f. Serangan OPT dan pengendalian (jenis OPT, stadia pertumbuhan
tanaman, waktu serangan OPT, kerugian).g. Panen dan pasca panenh. Pendapatan sesuai luas lahani. Aplikasi pasca panen :
pemberian zat pengawet (jenis/nama dagang bahan kimianya,waktu pemberian konsentrasi dan produk sasaran, lokasi danoperator yang memberi perlakuan), cara pengemasan danpemberian label kemasan.
j. blanko pencatatan pada L-9
Verifikasi:Kelengkapan catatan setiap tindakan yang dilakukan dan bisa ditelusuri.
Penanggung Jawab Kegiatan: Penanggung jawab adalah kepala bidang yang menangani produksi padamasing-masing GAPOKTAN atau manager produksi di perusahaan-perusahaan berskala besar.
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Nama Kelompok : ....................................................................Nama Petani : ....................................................................
Mawar Megawati - Warna bunga merah-oranye- Produksi bunga 1,3 - 1,7 tangkai- Tipe bunga ganda- Panjang tangkai 48,89 - 73,00 cm- Diameter bunga 2,10 - 2,20 cm- Permukaan daunnya bergelombang- Fase life 6-8 hari
Mawar Pertiwi - Warna bunga merah bunga- Tipe bunga ganda- Panjang tangkai 5,65 - 7 cm- Tahan tanpa naungan- Duri sedikit- Cocok untuk bunga potong
Mawar Maribaya - Warna bunga merah keunguan- Adaptasi luas
Mawar Cipanas DwiWarna
- Warna bunga merah keunguan- Adaptasi luas
Mawar Putri - Warna bunga merah tua- Produksi bunga 1,5 - 1,6 tangkai- Diameter bunga 9,50 - 11,50 cm- Agak wangi- Panjang tangkai 55,37 - 105,00 cm- Tipe bunga ganda- Permukaan daun bergelombang- Umur bunga 8 - 9 hari
Mawar Fortuna - Warna bunga merah tua dan unik- Produksi bunga 1,3 - 1,9 tangkai- Diameter bunga 8 - 9,5 cm- Agak wangi- Panjang tangkai 47 - 75 cm- Permukaan daun bergelombang
- Umur bunga 5 - 8 hariMawar Shananda - Warna bunga pink cerah
- Produksi bunga 1,2 - 1,6 tangkai- Diameter bunga 9 - 11 cm- Agak wangi- Panjang tangkai 45 - 60 cm- Tipe bunga ganda- Permukaan daun bergelombang- Umur bunga 5-8 hari
Mawar Talitha - Warna bunga oranye- Produksi bunga 1,7 - 1,8 tangkai- Diameter bunga 8,10 - 8,36 cm- Panjang tangkai 51,18 - 83,00 cm- Tipe bunga ganda- Permukaan daun bergelombang
- Umur bunga 7-9 hari Mawar Selabintana - Warna bunga kuning
- Adaptasi luas
Mawar Kania - Warna bunga merah- Diameter bunga 8,20 - 9,00 cm- Panjang tangkai 56,97 - 79,00 cm- Tipe bunga ganda- Permukaan daun bergelombang
2. Talitha 231/KPTS/TP.240/4/2001 Pamina x campurantepung sari Corso,Holtein Perle, Lena,Madelon, Raphaela,Super Star danMeiroladir
Balithi/Darliah,dkk.
3. Melia 232/KPTS/TP.240/4/2001 Kardinale x campurantepung sari Natasha,Rob Roy, Interama,
Fennica, only Rove,Red Ribbon
Balithi/Darliah,dkk.
4. Kania 233/KPTS/TP.240/4/2001 Bad Nauheim xcampuran tepung sarikultivar Natasha, RobRoy, Interama,Fennica, Only Love,Red Ribbon
Balithi/Darliah,dkk.
5. Shananda 234/KPTS/TP.240/4/2001 Kardinale x campurantepung sari kultivarBad Nauheim,Barkarole, ChrysslerImperial, Etoiled’Hollande, Mr.Lincoln, Papa Meiland
Balithi/Darliah,dkk.
6. Fortuna 235/KPTS/TP.240/4/2001 Carina x campurantepung sari BadNauheim, Barkarole,Chrysler Imperial,Etoile d’Hollande, Mr.Lincoln, Papa Meiland
Balithi/Darliah,dkk.
7. Mega Putih 497/KPTS/TP.240/10/2003 Rosa hibrida cv. WhiteWeekend x CV.Tineke
Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Mawar danPengendaliannya
HAMA
1. Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn)
Spesifikasi : Ukuran tubuhnya kecil dengan panjang ± 4 mm, bewarnahijau, dan kadang-kadang tidak bersayap.
Gejala : Menyerang pada bagian pucuk atau daun-daun muda, tetapisering pula menempel pada ranting sampai kuncup bunga. Kutu daunmenyerang tanaman mawar dengan cara mengisap cairan sel tanaman,dapat menyebabkan gejala abnormal, terutama pada daun atau pucukmenjadi keriting atau mengkerut. Kutu daun ini dapat berperan sebagaivektor virus, sering kali meninggalkan cairan madu manis yangmenempel pada permukaan daun, sehingga menjadi faktor penyebabmunculnya penyakit embun jelaga (Capnodium sp).
Pengendalian : Jaga kebersihan kebun (sanitasi) dan cuci bagiantanaman yang terserang dengan sabun dan air. Apabila populasi tinggidisemprot insektisida dengan bahan aktif deltametrin 25 g/l atau bahanaktif betasiflutrin 25 g/l, bahan aktif imidakloprid 200 g/l, bahan aktifprofenofos 500 g/l, bahan aktif alfametrin 15 g/l dan lain-lain padakonsentrasi yang dianjurkan.
2. Kumbang
Ada tiga jenis kumbang yang sering menyerang tanaman mawar, yaitukumbang hijau ( Anomala varidis ), kumbang daun ( Adoretus sp.) dankumbang bunga (Popillia biguttata ).
Spesifikasi :
a.
Kumbang hijau : warnanya hijau mengkilat dengan panjang tubuhsekitar 17 mmb. Kumbang daun bewarna coklat keabu-abuan dan panjang tubuhnya
10 mm.c. Kumbang bunga, sayap bewarna merah dengan kepala berwarna
hijau dan panjang tubuhnya ± 5 mm.
Gejala : Hama kumbang menyerang tanaman mawar dengan caramemakan daun, tangkai dan kuntum bunga, sehingga menimbulkan
gejala bolong-bolong atau rusak pada bagian yang diserang. Bahkanpada stadium larva sering memakan perakaran tanaman.
Pengendalian : Dengan cara mekanis/fisik yaitu mengumpulkan hamatersebut untuk segera dibunuh, dan cara kimia yaitu disemprot denganinsektisida dengan bahan aktif deltametrin 25 g/l, bahan aktif permetrin20 g/l dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
3. Tungau (Tetranychus telarius )
Spesifikasi : Bentuk tungau mirip laba-laba, berukuran sangat kecil ± 0,3mm, bewarna merah atau hijau atau kuning. Hama ini berkembang biakdengan cepat pada keadaan cuaca lembab dan panas, serta sirkulasiudara di sekitar kebun kurang baik.
Gejala : Hama ini menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan seltanaman, terutama pada bagian daun atau pucuk, sehinggamenyebabkan gejala titik-titik merah bewarna kuning atau abu-abukecoklat-coklatan.
Pengendalian : Jaga kebersihan kebun (sanitasi) dan menyemprotkaninsektisida-akarisida dengan bahan aktif propargit 570 g/l, bahan aktifdikofol 191 g/l dan lain-lain pada dosis yang dianjurkan.
4. Thrips
Spesifikasi : Berukuran sangat kecil ± 1 mm, bewarna kuning-oranyeatau kuning kecoklat-coklatan.
Gejala : Menyerang tanaman mawar dengan cara merusak ataumengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, cabang. Thrips inimenyerang mawar yang bunganya bewarna kuning atau warna teranglainnya.
Pengendalian : Pangkas bagian tanaman yang terserang berat dandisemprot dengan insektisida dengan bahan aktif deltametrin 25 g/l danlain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
5. Belalang
Belalang yang memakan daun ini panjangnya 2-6 mm. Ada yangbewarna hijau muda, kuning kecoklatan atau putih kekuningan.
Gejala : Belalang ini mengunyah daun dari permukaan bawah, membuatlingkaran putih.
Pengendalian : Semprotkan dengan insektisida yang terdaftar. Arahsemprotan terutama di balik daun.
PENYAKIT
1. Bercak hitam
Penyebab : Cendawan (jamur) Marssonina rosae (Lib)Gejala : Pada daun terdapat bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi.Lambat laun bercak-bercak yang diameternya ± 1 cm menyatu, sehingga
jaringan daun disekitarnya menjadi kuning. Gejala bercak ini dapat pulaterjadi pada bagian tanaman lain seperti tangkai daun, batang, dasarbunga sampai kelopak maupun tajuk bunga. Daun-daun yang terserangakan mudah berguguran.
Pengendalian :a. Cara non kimiawi dengan memangkas bagian tanaman yang sakit
dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).b. Cara kimiawi dengan disemprot fungisida yang berbahan aktif
propineb dan mankozeb pada konsentrasi yang dianjurkan.
Gejala : Terdapat bintik-bintik yang bewarna jingga kemerah-merahanpada sisi bawah daun, sedangkan pada sisi daun atas terdapat bercakbersudut bewarna kemerah-merahan. Daun yang terserang berat akanmudah gugur (rontok).
Pengendalian :a. Cara non-kimiawi dapat dilakukan dengan pemotongan atau
pemangkasan daun yang sakit kemudian dimusnahkan.b. Cara kimiawi dapat dilakukan dengan cara disemprot fungisida yang
berbahan aktif zineb atau maneb pada konsentrasi yang dianjurkan.
3. Embun Tepung (Pouldery Mildew )
Penyebab : Cendawan Oidium sp.
Gejala : Terdapat tepung atau lapisan putih pada permukaan daunsebelah bawah maupun atas. Daun atau bagian tanaman yang terserangpenyakit ini akan berubah warna dari hijau menjadi kemerah-merahan,lambat laun kekuning-kuningan dan akhirnya daun-daun cepat rontok.
Pengendalian :a. Cara non-kimiawi dengan memetik daun yang terserang untuk
dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).b. Cara kimiawi dengan disemprot fungisida belerang, atau
mengandung bahan aktif pirazofos.
4. Bengkak Pangkal Batang
Penyebab : Bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town) Coon .
Gejala : Terjadinya pembengkakan pada pangkal batang dekatpermukaan tanah sehingga tanaman menjadi kerdil kadang-kadangakhirnya mati.
Pengendalian :a. Cara non-kimiawi dengan mencabut tanaman yang sakit untuk
dimusnahkan dan sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan)menggunakan gunting pangkas yang bersih dan steril.
b. Cara kimiawi dengan disemprot bakterisida yang berbahan aktifstreptomisin atau oksitetrasiklin.
5. Mosaik (Belang-belang)
Penyebab : Virus atau disebut Virus Mosaik Mawar (Rose Mosaic Virus ).
Gejala : Daun menguning dan belang-belang serta tulang-tulangdaunnya seperti jala.
Pengendalian :Pengendalian penyakit virus dapat dilakukan dengan cara menanam bibityang sehat, pemeliharaan tanaman yang intensif, penyemprotaninsektisida untuk pengendalian serangga vektor, dan membongkar(eradikasi) tanaman yang sakit untuk dimusnahkan agar tidak menularkepada tanaman yang lainnya.
6. Bercak Daun
Penyebab : Cendawan Cercospora rasicola Pass dan Alternaria sp.Gejala : Serangan Cercospora menyebabkan terjadinya bercak-bercakcoklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak Alternaria bewarnakehitam-hitaman.
Pengendalian :a) Cara non-kimiawi dengan memotong atau memetik daun yang sakit
untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
b) Cara kimiawi dengan disemprot fungisida yang mengandung bahanaktif tembaga (Cu).
7. Jamur Upas
Penyebab : Cendawan Corticium salmonicolor (Berk et Br) Tjokr.
Gejala : Terdapat lapisan kerak bewarna merah pada batang, dan lambatlaun batang tersebut akan membusuk serta mati.
Pengendalian :a. Cara non-kimiawi dengan mengusahakan kebun tidak terlalu rapat,
mengelupaskan kulit dan mengerok bagian tanaman yang sakit,kemudian dioleskan cat atau ter, atau dapat pula sekaligusmemotong bagian batang yang terinfeksi berat 30 cm di bawahbagian yang kulitnya membusuk.
b. Cara kimiawi dengan disemprot fungisida yang berbahan aktifTridemorf.
8. Busuk Bunga
Penyebab : Cendawan Botrytis cinerea (Pers et Fr).
Gejala : Kuntum bunga yang telah membuka tampak membusukbewarna coklat dan terdapat bintil-bintil hitam.
Pengendalian :a. Cara non-kimiawi dengan membungkus bunga yang mulai mekar
dengan kantong kertas minyak atau plastik dan penanganan pascapanen bunga sebaik mungkin.
b. Cara kimiawi dengan penyemprotan fungisida yang berbahan aktifbenomil.
9. Nematoda Akar (Meloidogyne sp)
Spesifikasi : Ukurannya sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihatdengan mikroskop saja.
Gejala : Hama ini menyerang akar tanaman mawar dapat menembus kebagian batang, sehingga menyebabkan gejala pertumbuhan kerdil,kadang kala layu atau seperti kehilangan kekuatan tumbuh dan terdapatbintil-bintil pada akar.
Pengendalian : Dengan cara melakukan pergiliran tanaman, sterilisasimedia tanam dan menggunakan bahan kimiawi nematisida yangterdaftar pada saat tanam.
Rumah Naungan- Plastik UV 1600 Kg 30.000 Rp 48.000.000- Bambu 1200 4.000 Rp 48.000.000- Tali injuk 40 ball 600.000 Rp 24.000.000
- Paku 100 kg 11.000 Rp 11.000.000- Kawat 200 kg 22.000 Rp 44.400.000- Plastik dinding 20.000 Rp 20.000.000Jumlah Rp 245.400.000Bibit 80.000 2.500 Rp 200.000.000Bedengan- Bambu 6000 2.000 Rp 12.000.000- Kawat 200 kg 22.000 Rp 4.400.000- Paku 40 kg 11.000 Rp 4.400.000- Terpal 20 roll 800.000 Rp 16.000.000- Tenaga kerja 300 hari 25.000 Rp 7.500.000Jumlah Rp 44.300.000Pupuk Kandang 600,000 kg 1.000 Rp 60.000.000Jumlah biayatetap