Top Banner
SMK3 & P2K3 OLEH: 1. Ainur Pujianti 2. Devi Wahyuni 3. Fitriyatul Zahro 4. Novanda Dino Pahlevi
40

SMK3 & P2K3

Aug 04, 2015

Download

Documents

Ainur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SMK3 & P2K3

SMK3 & P2K3

OLEH: 1. Ainur Pujianti2. Devi Wahyuni

3. Fitriyatul Zahro4. Novanda Dino Pahlevi

Page 2: SMK3 & P2K3

Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja (SMK3)

A. Dasar Hukum SMK3B. Definisi SMK3

C. Dasar Penerapan SMK3D. Tujuan Penerapan SMK3

E. Ketentuan Penerapan SMK3F. Penerapan SMK3

G. AUDIT K3 Dan INSPEKSI K3H. Pengawasan SMK3

Page 3: SMK3 & P2K3

A. DASAR HUKUM SMK3

Permennaker No. 05/1996

1)  UU No.14 th1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

2)  UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

Peraturan Pemerintah No. 50/2012

1)  UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

2)  UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

Page 4: SMK3 & P2K3

B. DEFINISI SMK3

MENURUT:• PERMENAKER 05/MEN/1996 Tentang Sistem 

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

• PP No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 5: SMK3 & P2K3

PERMENAKER 05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan 

Kesehatan Kerja.

Adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdayayangdibutuhkanbagi pengembangan,penerapan,pencapaian,pengkajiandanpemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerjadalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerjaguna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

B. Definisi SMK3

Page 6: SMK3 & P2K3

PP No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan 

Kesehatan Kerja.

Adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

B. Definisi SMK3

Page 7: SMK3 & P2K3

C. DASAR PENERAPAN SMK3

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

Ditetapkan melalui ketentuan-ketentuan sebagai pedoman dalam penerapan SMK3.  

Dilakukan berdasarkan KEBIJAKAN NASIONAL ttg SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.

Page 8: SMK3 & P2K3

D. TUJUAN PENERAPAN SMK3

Permennaker No. 05/1996

Menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja kerja dgn melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yg terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK serta terciptanya tempat kerja yang aman, effisien dan produktif. 

Peraturan Pemerintah No. 50/2012 

a)  Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan teintegrasi;

b)  Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;

c)   Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk mendorong produktivitas

Page 9: SMK3 & P2K3

E. KETENTUAN PENERAPAN SMK3

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

1)   Kebijakan K3 dan     Komitmen penerapan SMK3

2)  Perencanaan pemenuhan kebijakan 

3)  Penerapan kebijakan K34)  Pengukuran, pemantauan dan 

eveluasi kinerja K35)  Tinjauan ulang dan perbaikan 

terus menerus  

1)  Penetapan kebijakan K32)  Perencanaan K33)  Pelaksanaan rencana K34)  Pemantauan dan evaluasi  

kinerja K35)  Peninjauan dan   peningkatan 

kinerja SMK3

Page 10: SMK3 & P2K3

F. PENERAPAN SMK3

• Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3.

• SMK3 wajib dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan

Page 11: SMK3 & P2K3

• Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 Perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin 

komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3;b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan 

keselamatan dan kesehatan kerja;c. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif 

dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja;

d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan;

e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

F. PENERAPAN SMK3

Page 12: SMK3 & P2K3

PENERAPAN SMK3

F. PENERAPAN SMK3

1.SIKLUS PROSES SMK32.TAHAPAN PROSES DALAM SMK3

Page 13: SMK3 & P2K3

1. SIKLUS PROSES SMK3

• Tahapan proses dalam SMK3 bersifat siklus, yaitu harus terjadi proses perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement), yaitu mulai dari proses pengembangan komitmen & kebijakan – perencanaan – pelaksanaan/ penerapan – pengukuran & evaluasi – peninjauan ulang & peningkatan oleh manajemen dst sehingga terjadi proses perbaikan sistem secara inheren, sebagaimana digambarkan dalam bagan sbb:  

F. PENERAPAN SMK3

Page 14: SMK3 & P2K3

2. TAHAPAN PROSES DALAM SMK3:

1. Komitmen dan Kebijakan2. Perencanaan3. Penerapan4. Pengukuran dan Evaluasi5. Tinjauan Ulang & Peningkatan oleh Pihak 

Manajemen

F. PENERAPAN SMK3

Page 15: SMK3 & P2K3

1. Komitmen dan Kebijakana.Kepemimpinan dan

Komitmen:

Komitmen untuk menerapkan SMK3 di tempat kerja, mutlak harus diberikan oleh semua pihak, terutama dari pihak manajemen / pe- ngurus dan tenaga kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus: Membentuk organisasi 

tempat kerja untuk terciptanya K3.

Menyediakan anggaran dan personil yang memadai.

Melakukan perencanaan dan pelaksanaan Program K3.

Melakukan penilaian atas kinerja Program K3.

b. Tinjauan awal K3

Manajemen harus melakukan tinjauan awal K3 dengan cara: Mengidentifikasikan kondisi 

yang ada. Mengidentifikasikan sumber 

bahaya. Penguasan pengetahuan, 

peraturan perundangan dan standar K3.

Membandingkan penerapan K3 di perusahaan lain yang lebih baik.

Meninjau sebab akibat dari kejadian yang membahayakan.

Menilai efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.

c. Kebijakan K3.

Kebijakan K3 merupakan suatu pernyataan kepada umum yang ditandatangani oleh manajemen senior yang menyatakan komitmen dan kehendaknya untuk bertanggung jawab terhadap elemen K3: Komitmen tertulis, 

ditandatangani pengurus tertinggi.

Memuat visi dan tujuan yang bersifat dinamis.

Memuat kerangka kerja dan program kerja.

Dibuat melalui proses konsultasi dengan pekerja/wakil pekerja.

Disebarluaskan kepada seluruh pekerja.

F. PENERAPAN SMK3

Page 16: SMK3 & P2K3

2. Perencanaan

• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan: Perencanaan manajemen risiko. Menetapkan tujuan dan sasaran dari 

kebijakan K3. Menggunakan indikator kinerja sebagai 

penilaian kinerja K3. Menetapkan sistem pertanggung jawaban 

dan cara pencapaian kebijakan K3.

F. PENERAPAN SMK3

Page 17: SMK3 & P2K3

3. Penerapana. Jaminan Kemampuan,

yaitu:

• Tersedianya personil terlatih, sarana dan dana yang memadai.

• Tersedianya sistem & prosedur yang terintegrasi dengan K3.

• Adanya Tanggungjawab dan akuntabilitas K3 dari Pengurus

• Adanya motivasi/ kesadaran pekerja tentang SMK3.

• Adanya komunikasi dengan pekerja tentang penerapan SMK3.

• Adanya seleksi, penilaian dan pelatihan kompetensi untuk K3.

b. Kegiatan pendukung

• Komunikasi dua arah yang efektif antara pengurus dan pekerja.

• Pelaporan,    guna    menjamin    SMK3    dipantau,    kinerjanya ditingkatkan.

• Dokumentasi sistem dan prosedur kegiatan perusahaan.

• Pengendalian Dokumen, hanya yang berlaku yang digunakan.

• Adanya pengendalian rekaman sebagai bukti penerapan SMK3

 c. Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko

Pada saat perancangan, rekayasa, pengadaan & pelaksanaan.

Lakukan pengendalian administratip & APD pada pelaksanaan.

Tinjau ulang kontrak dan persyaratan saat pembelian.

Persiapkan prosedur menghadapi keadaan darurat, insiden dan pemulihan keadaan darurat.

F. PENERAPAN SMK3

Page 18: SMK3 & P2K3

4. Pengukuran dan EvaluasiFungsi kegiatan tahap Pengukuran dan Evaluasi adalah untuk:

Memantau, mengukur dan mengevaluasi kinerja SMK3

Mengetahui keberhasilan/efektifitas penerapan SMK3, dan

Mengidentifikasi dan melakukan 

tindakan perbaikan yang perlu. 

Prosedur Pengukuran & evaluasi didokumentasikan, meliputi kegiatan:

1. Inspeksi & Pengujian, dilakukan oleh petugas yang berkompeten rekamannya dipelihara dengan alat/metode yang memenuhi syarat K3, setiap penyimpangan harus segera ditindak lanjuti, diselidiki & ditinjau.

2. Audit SMK3, dilakukan untuk membuktikan dan mengukur efekifitas penerapan SMK3 di tempat kerja oleh auditor internal untuk setiap enam bulan, dan oleh auditor eksternal / independen tiap tiga tahun.

3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan terhadap semua  temuan hasil pemantauan, inspeksi, pengujian dan audit harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk menjamin efektifitas SMK3.

F. PENERAPAN SMK3

Page 19: SMK3 & P2K3

5. Tinjauan Ulang & Peningkatan oleh Pihak Manajemen

Bertujuan meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan, mencakup: Evaluasi terhadap penerapan dan kinerja K3. Tinjauan ulang tujuan, sasaran dan kinerja K3. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut temuan audit 

SMK3. Evaluasi  efektifitas  penerapan  SMK3  dan  kebutuhan  

perubahan SMK3

F. PENERAPAN SMK3

Page 20: SMK3 & P2K3

G. PENGERTIAN AUDIT K3 dan INSPEKSI K3

• Audit adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan prosedur yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.

• Tujuan audit SMK3 adalah untuk membuktikan dan mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja.

• Jenis Audit SMK3 terdiri dari:a. Audit internal yang dilakukan secara 

berkala oleh petugas internal perusahaan yang berkompeten melakukan audit secara independen.

b. Audit eksternal dilakukan  paling  sedikit  tiga  tahun  sekali  oleh Auditor  dari  Badan  Audit  Independen  yang  ditunjuk  pemerintah (Depnaker).

• Syarat Audit: dilakukan secara sistematik & independen, frekuensinya berkala, petugasnya mampu & ahli, metodologinya obyektif berdasar fakta, memperhatikan hasil audit sebelumnya dan sumber bahayanya. 

• Pelaksanaan Audit SMK3: meliputi 12 elemen kriteria, yaitu:1. Pembangunan & Pemeliharaan Komitmen2. Strategi Pendokumentasian.3. Tinjauan ulang perancangan & kontrak.4. Pengendalian Dokumen.5. Pembelian.6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3.7. Standar Pemantauan.8. Pelaporan & Perbaikan kekurangan.9. Pengelolaan Material & Perpindahannya.10.Pengumpulan & Penggunaan Data.11.Audit SMK3.12.Pengembangan keterampilan dan 

kemampuan.

Page 21: SMK3 & P2K3

Inspeksi K3• Inspeksi K3, adalah kegiatan memeriksa/mengecek/mengukur segala 

sesuatu dan mencatat apakah sesuai atau tidak terhadap standar K3.• Tujuan Inspeksi K3 secara umum adalah untuk mengidentifikasi: masalah 

potensial, kekurangan sarana kerja, kinerja K3 di suatu bagian, akibat suatu perubahan, apa ada tindakan yang memadai, menilai hasil kerja, menunjukkan komitmen. Tujuan khusus antara lain: memeriksa hasil pelaksanaan setiap rincian Program K3, memeriksa sarana-sarana baru, mengukur hasil usaha dan peranan supervisor terhadap K3.

• Klasifikasi Inspeksi meliputi:1. Inspeksi Umum Berkala, dilakukan bersama berbagai disiplin,2. Inspeksi Sewaktu-waktu/Mendadak, karena suatu sebab yang perlu,3. Inspeksi Berkelanjutan pada kegiatan konstruksi dari awal s/d akhir,4. Inspeksi Khusus.

•  

Page 22: SMK3 & P2K3

Perbedaan antara Audit dan Inspeksi

Page 23: SMK3 & P2K3

HUBUNGAN ELEMEN AUDIT DAN SIKLUS SMK3

Page 24: SMK3 & P2K3

HUBUNGAN ELEMEN SMK3 & KLAUSUL ISO 9001:2000

Page 25: SMK3 & P2K3

H. PENGAWASAN SMK3• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi 

dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.• Pengawasan SMK3 meliputi:

1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;2. organisasi;3. sumber daya manusia;4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;5. keamanan bekerja;6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan9. tindak lanjut audit.

• Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan  SMK3  terhadap pelaksanaan penerapan SMK3  yang dikembangkan  sesuai  dengan  ketentuan peraturan perundang-undangan

• Pelaksanaan  pengawasan dilakukan  secara terkoordinasi dengan pengawas ketenagakerjaan

• Hasil pengawasan digunakan sebagai dasar dalam pembinaan

Page 26: SMK3 & P2K3

PANITIA PEMBINA KESEHATAN &

KESELAMATAN KERJAA. DASAR HUKUM P2K3B. DEFINISI P2K3C. FUNGSI P2K3D. TUGAS P2K3E. STRUKTUR ORGANISASI P2K3F. JUMLAH DAN SUSUNAN P2K3G. LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN P2K3 DI

PERUSAHAANH. PROGRAN KERJA P2K3

Page 27: SMK3 & P2K3

A. DASAR HUKUM P2K3

• UU No. 1 TAHUN 1970 PASAL 10 AYAT (1) DAN (2) • Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep. 155/MEN/1984 

Tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Dan Transmigrasi Nomor Kep. 125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan Dan Tata Kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehtan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

• Peraturan MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja

Page 28: SMK3 & P2K3

B. DEFINISI P2K3

P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian & partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 29: SMK3 & P2K3

C. FUNGSI P2K31. Menghimpun dan mengolah data 

mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.

2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja.

3. Membantu Pengusaha/Pengurus.4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun 

kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.

Page 30: SMK3 & P2K3

2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai :a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat 

menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya.

b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.

c. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

C.Fungsi P2K3

Page 31: SMK3 & P2K3

3.Membantu Pengusaha/Pengurus:

a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.b. Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.c. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan 

Kerja.d. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK) serta 

mengambil langkah-langkah yang diperlukan.e. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene 

perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.f. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di 

perusahaan.g. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.h. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.i. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan 

kerja.j. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman 

kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. (berdasarkan pasal 4 (empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987).

C. Fungsi P2K3

Page 32: SMK3 & P2K3

D. TUGAS P2K3

P2K3(Panitia keselamatan dan kesehatan kerja) ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak  kepada pengusaha/pengurus mengenai masalah k3 (berdasarkan pasal 4 Permenaker RI nomor PER.04/MEN/1987).

Page 33: SMK3 & P2K3

E. STRUKTUR ORGANISASI P2K3

•KETUA : unsur Pimpinan Perusahaan (Top Management , Desicion / Policy Maker)•SEKRETARIS: Ahli K3.Sebagai motor penggerak organisasi•ANGGOTA : wakil-wakil unit kerja yang telah memahami permasalahan K3.

Page 34: SMK3 & P2K3
Page 35: SMK3 & P2K3
Page 36: SMK3 & P2K3
Page 37: SMK3 & P2K3

F. JUMLAH DAN SUSUNAN P2K3 1. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih, 

maka jumlah anggota sekurang-kurangnya ialah 12 (dua belas) orang yang terdiri dari 6 (enam) orang mewakili pengusaha/pimpinan Perusahaan dan 6 (enam) orang mewakili tenaga kerja.

2. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 50 (lima puluh) orang sampai dengan 100 (seratus) orang, maka jumlah anggota sekurang-kurangnya ialah 6 (enam) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang mewakili pengusaha/pimpinan Perusahaan dan 3 (tiga) orang mewakili tenaga kerja.

3. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 (lima puluh) orang dengan tingkat resiko bahaya sangat besar, maka jumlah anggota sesuai dengan ketentuan nomor 2 (dua) di atas.

4. Kelompok Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 (lima puluh) orang untuk anggota kelompok, maka jumlah anggota sesuai dengan ketentuan nomor 2 (dua) di atas dimana masing-masing anggota mewakili Perusahaannya.

Page 38: SMK3 & P2K3

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN P2K3 DI PERUSAHAAN

• Pertama-tama Perusahaan wajib menyatakan Kebijakan K3 dan dituangkan secara tertulis. 

• Kemudian Pimpinan Perusahaan menginventarisasi daftar anggota P2K3 serta memberikan pengarahan singkat terhadap daftar anggota mengenai Kebijakan K3 Perusahaan. 

• Setelah itu Perusahaan mengonsultasikan mengenai pembentukan P2K3 kepada Disnakertrans setempat untuk dikaji dan disahkan melalui surat keputusan pengesahan P2K3. 

• Kepala Disnakertrans setempat melaksanakan pelantikan anggota P2K3 secara resmi. 

• Selanjutnya Perusahaan melaporkan mengenai pelaksanaan program-program P2K3 ke Disnakertrans setempat secara rutin

Page 39: SMK3 & P2K3

H. PROGRAM KERJA P2K3Tentukan sasaran K3 Membuat program yg terarah & bersifat kontinyu : Identifikasi Masalah K3 Identifikasi dan inventarisasi sumber bahaya dan penyakit

akibat kerja dalam rangka perlindungan tenaga kerja Identifikasi dan inventarisasi masalah yang berkaitan

dengan upaya untuk mengendalikan dan mencegah timbulnya kecelakaan, untuk meningktakan efisiensi dan produktivitas kerja

Pendidikan dan Pelatihan diberikan kepada tenagA kerja

Page 40: SMK3 & P2K3

TERIMAKASIH