1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan sehat yang disebutkan oleh WHO diperluas dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa
sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial yang tidak
terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan sehat
yang disebutkan oleh WHO diperluas dalam Undang-Undang Kesehatan
No.23 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Undang-
Undang Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi sumber
daya manusia serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi
semua pihak untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan
demi kesejahteraan masyarakat (Notoadmodjo, 2005).
Pada saat ini sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat telah meningkat secara bermakna. Meskipun
demikian, hasil pembangunan tersebut masih belum dapat dinikmati secara
merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang telah dicapai pun masih belum
seluruhnya memuaskan. Masalah kesehatan adalah sesuatu yang sangat
1
2
kompleks dan saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar
kesehatan itu sendiri. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era
globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit,
maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang
berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung semakin kompleks
(Notoatmodjo, 2003).
Pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) bertujuan agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu diupayakan
pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan
terjangkau (Depkes RI, 2009).
Pada saat ini, sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat telah meningkat secara bermakna. Akan tetapi
peningkatan tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai. Kenyataan
menunjukkan angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi. Sementara
penyakit menular belum bisa diatasi sepenuhnya. Pada saat yang sama
penyakit tidak menular meningkat tajam. Penyakit bersifat pandemik baru
seperti HIV/ AIDS, Chikungunya, SARS, dan Avian Influenza (Flu Burung)
muncul, diperberat berbagai kejadian bencana bersumber alam maupun
manusia.
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor
internal (dari dalam diri manusia) maupun faktor eksternal (di luar diri
manusia). Faktor internal ini terdiri dari faktor fisik dan psikis. Faktor
eksternal terdiri dari berbagai faktor, antara lain sosial, budaya masyarakat,
3
lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Banyaknya
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga derajat kesehatan
dapat berubah-ubah. Faktor-faktor tersebut sebagian dapat dikendalikan,
tetapi sebagian yang lain tidak dapat dikendalikan (Notoadmodjo, 2007).
Konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan oleh Hendrik L.
Bloem menjelaskan bahwa derajat kesehatan seseorang ditentukan oleh
faktor keturunan, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku.
Berdasarkan urutan besarnya (pengaruh) terhadap kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut (Notoadmodjo, 2007) :
Gambar 1. Konsep H.L. Bloem
Keempat faktor tersebut (keturunan/kependudukan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan berpengaruh langsung terhadap status
kesehatan baik individu maupun keluarga/ masyarakat. Status kesehatan
akan tercapai secara optimal, bila keempat faktor tersebut secara bersama-
sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Apabila salah satu faktor saja
berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status
kesehatan akan tergeser ke arah di bawah optimal (Notoatmodjo, 2003).
Kegiatan intervensi desa dilakukan untuk mengetahui derajat kesehatan
masyarakat di suatu desa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal/baik maka dapat
dicapai dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan : fisik dan non fisik, melakukan kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan kesehatan baik
mulai dari rumah tangga sendiri sampai ke bentuk pelayanan yang lebih
lengkap dan canggih, dan dengan mengatur kehamilan dan persalinan.
Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan memiliki
peranan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu fungsi
puskesmas adalah sebagai pemberdaya masyarakat dan keluarga agar
tercipta kecamatan yang sehat. Dengan alasan tersebut maka kegiatan yang
dilakukan puskesmas harus melibatkan masyarakat.
Untuk mewujudkan Indonesia Sehat, harus dimulai dari tingkatan
terendah yang ada di masyarakat yaitu lingkungan RT dan RW, dusun, desa,
kecamatan, kabupaten, provinsi. Salah satu cara untuk menerapkan dan
mewujudkan Indonesia sehat adalah dengan desa siaga.
Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang
memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara
mandiri (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Tujuan Desa Siaga
a. Tujuan umum:
5
Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap
terhadap masalah-masalah kesehatan (bencana dan
kegawatdaruratan
kesehatan) di wilayahnya.
b. Tujuan khusus:
a) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan dan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
b) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
c) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb)
d) Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
e) Meningkatnya dukungan dan peran-aktif stakeholders dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat desa (Depkes RI, 2006).
I.2. Latar Belakang Pemilihan Lokasi Kegiatan
Dusun Kalangan terletak di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid,
dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Mungkid yang terdiri dari 14
desa. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih Dusun Kalangan
sebagai lokasi diadakannya intervensi antara lain :
6
1. Dusun Kalangan memiliki kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu
terdapat sungai yang kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku
kesehatan warga.
2. Dusun Kalangan merupakan desa dengan mata pencaharian yang
beraneka ragam seperti bertani, beternak, buruh, pegawai negeri sipil
sehingga mempengaruhi pola kehidupan masyarakat dusun Kalangan.
3. Lingkungan tempat tinggal warga yang dekat dengan kandang ternak
terutama unggas.
4. Rata-rata tingkat pendidikan warga di dusun Kalangan masih cukup
rendah sehingga tingkat pengetahuan warga mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat masih kurang.
5. Belum terdapatnya tempat pembuangan sampah umum di desa tersebut
sehingga warga cenderung membuang sampahnya di area perkebunan.
I.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
dirumuskan masalah mengenai apa saja masalah kesehatan yang ditemukan
dan potensi yang ditemukan di Dusun Kalangan?
I.4. Tujuan Kegiatan
I.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui masalah kesehatan di Dusun Kalangan Desa Ambartawang
Kecamatan Mungkid dan melakukan intervensi dari masalah kesehatan yang
ada di Dusun Kalangan.
7
I.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui data khusus Dusun Kalangan
2. Mengetahui kondisi lingkungan Dusun Kalangan
3. Mengetahui perilaku masyarakat Dusun Kalangan
4. Mengetahui akses pelayanan kesehatan di Dusun Kalangan
5. Meelakukan identifikasi masalah kesehatan di Dusun Kalangan
6. Melakukan prioritas pemecahan masalah kesehatan dengan melakukan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
I.5. Metodologi
Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pra- SMD
2. Survey Mawas Diri (SMD)
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
4. Intervensi
Pra-SMD merupakan kegiatan sebelum SMD dan MMD, dengan
melakukan pertemuan dengan perangkat dusun dan warga sekitar,
selanjutnya sosialisasi kegiatan SMD dan MMD, untuk menjelaskan
maksud, tujuan, serta cara (pengisian kuesioner) dari kegiatan yang akan
dilakukan.
Setelah kegiatan Pra SMD, dilakukan survey kesehatan/ SMD (Survei
Mawas Diri) di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid.
SMD adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan data. Adapun SMD
bertujuan untuk :
8
Mengenali keadaan kesehatan masyarakat.
Mendeteksi potensi yang ada.
Mengenali faktor risiko penyakit dalam masyarakat.
Adapun pelaksanaan kegiatan SMD dilaksanakan oleh ibu-ibu kader
Dusun Kalangan. Kegiatan SMD di Dusun Kalangan meliputi pengisian
kuesioner dengan pendataan dari rumah ke rumah atau secara door to door.
Isi kuesioner tersebut secara garis besar mencakup :
a. Identitas Keluarga
b. Aspek Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
c. Aspek KIA, KB, Gizi, dan Imunisasi
d. Aspek Surveilans Observasi Penyakit
e. Aspek Rumah dan Lingkungan
f.Aspek Perilaku Anggota Keluarga (PHBS)
g. Aspek NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat adiktif lainnya)
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader
didampingi oleh ko-ass dalam mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan
lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat.
Sasaran SMD dilakukan pada sebagian rumah yang ada di desa atau
kelurahan dengan menetapkan sampel rumah di dusun tertentu yang dapat
menggambarkan kondisi masalah kesehatan. Adapun kegiatan yang
dilakukan meliputi : pengenalan instrument (daftar pertanyaan) yang akan
dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.
Cara memperoleh informasi masalah kesehatan adalah dengan cara
9
wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan. Sehingga dapat diperoleh
perumusan masalah kesehatan yang merumuskan prioritas masalah
kesehatan lingkungan dan perilaku di desa atau kelurahan yang
bersangkutan. Setelah kegiatan SMD terlaksana, maka kegiatan selanjutnya
adalah MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang merupakan pertemuan
lengkap dengan pihak-pihak terkait di desa yang bertujuan untuk :
a. Ajang silaturahmi antara Dokter Muda FK Trisakti Jakarta denga warga
Dusun Kalangan.
b. Membahas hasil survey yang telah dilakukan.
c. Identifikasi masalah, potensi di desa serta peluang.
d. Rumuskan masalah dan prioritas masalah.
e. Identifikasi penyebab masalah dan prioritas penyebab.
f. Rumuskan pemecahan masalah dengan manfaatkan potensi dan peluang
(jangka pendek, menengah/ jangka panjang).
g. Susun rencana kegiatan operasional tiap pemecahan masalah yang
disepakati.
h. Setelah kegiatan terlaksana, maka langkah terakhir adalah menyusun
intervensi terhadap masalah dalam bentuk Plan of Action (POA).
10
BAB II
DATA UMUM DESA AMBARTAWANG
II. 1. Keadaan Geografis
II. 1. 1. Letak wilayah
Desa Ambartawang terletak di wilayah Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat 7 dusun di Desa
Ambartawang, yaitu Dusun Ambartawang, Dusun Panjangan Atas, Dusun
Gergunung, Dusun Srikuwe Utara, Dusun Srikuwe Selatan, Dusun Pajangan
Bawah, Dusun Kalangan. Pelaksanaan kegiatan intervensi dilakukan di
Dusun Kalangan.
II. 1. 2. Batas wilayah
Wilayah desa Ambartawang dibatasi oleh:
a. Sebelah Utara: Desa Blondo
b. Sebelah Timur: Desa Mungkid
c. Sebelah Selatan : Desa Paremono
d. Sebelah Barat : Desa Bumirejo
II. 1. 3. Luas Wilayah
11
Luas wilayah Desa Ambartawang berdasarkan data statistik tahun
2013 adalah 167, 2 hektar.
II. 2. Keadaan Demografi
II. 2. 1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk desa Ambartawang pada tahun 2013 adalah
3.793 jiwa. Jumlah KK adalah 1.067.
II. 2. 2. Data Penduduk
Daftar tabel dibawah ini memberikan gambaran jumlah penduduk
Desa Ambartawang menurut dusun, jenis kelamin dan peserta Jamkesmas.
Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Ambartawang tahun 2013
NO Dusun
Jumlah
Jiwa KK
1 Ambartawang 514 139
2 Panjangan atas 466 130
3 Gergunung 547 153
4 Srikuwe utara 712 207
5 Srikuwe selatan 563 159
6 Panjangan bawah 529 144
12
7 Kalangan 462 135
Jumlah 3.793 1.067
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Ambartawang menurut jenis kelamin
tahun 2013
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
NO Dusun
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Ambartawang 284 226
2 Panjangan atas 247 223
3 Gergunung 294 253
4 Srikuwe utara 388 324
5 Srikuwe selatan 301 262
6 Panjangan bawah 256 273
7 Kalangan 251 211
Jumlah 2021 1772
13
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk laki – laki dan perempuan
terbanyak ada pada Dusun Srikuwe Utara.
Tabel 3. Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Jamkesmas
NO Dusun
Jumlah Peserta
Jamkesmas
1 Ambartawang 198
2 Panjangan atas 164
3 Gergunung 261
4 Srikuwe utara 229
5 Srikuwe selatan 246
6 Panjangan bawah 191
7 Kalangan 137
Jumlah 1426
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
14
Pada tabel di atas dapat kita lihat, bahwa dusun dengan peserta jamkesmas
terbanyak terdapat di Dusun Gergunung.
II.3 Fasilitas umum
Tabel 4. Fasilitas umum pada Desa Ambartawang
NODUSUN RS Puskesmas
Puskesmas pembantu
PosyanduBidan desa
Bidan praktek
Praktek dokter
1 Ambartawang 0 0 0
4
0 2 0
2Panjangan
atas0 0 0 0 0 0
3 Gergunung 0 0 0 0 0 0
4 Srikuwe utara 0 0 0 1 0 0
5Srikuwe
selatan0 0 1 0 0 0 0
6Panjangan
bawah0 0 0 0 0 0 0
15
7 Kalangan 0 0 0 1 0 0 0
Jumlah 0 0 1 5 1 2 0
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
Tabel 5. Posyandu di Desa Ambartawang
No. Dusun Jumlah Posyandu
1 Ambartawang 1
2 Panjangan atas 1
3 Gergunung 1
4 Srikuwe utara 1
5 Srikuwe selatan 0
6 Panjangan bawah 0
7 Kalangan 1
Jumlah 5
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
16
BAB III
DATA DUSUN KALANGAN
III. 1. Keadaan Geografis
III. 1. 1. Letak wilayah
Dusun Kalangan terletak di wilayah Desa Ambartawang,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.
III. 1. 2. Batas wilayah
Wilayah Kalangan dibatasi oleh:
a. Sebelah Utara : Dusun Srikuwe Selatan dan Dusun Panjangan Bawah
b. Sebelah Timur : Dusun Panjangan Atas
c. Sebelah Selatan : Desa Paremono
d. Sebelah Barat : Dusun Srikuwe Selatan
III. 1. 3. Luas Wilayah
17
Luas wilayah Dusun Kalangan 21,3 hektar.
III. 2. Keadaan Demografi
III. 2. 1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk dusun Kalangan tahun 2012 adalah 462 jiwa dan
jumlah KK adalah 130.
II. 2. 2. Data Penduduk
Penduduk dusun Kalangan sebanyak 462 jiwa, terdiri dari 130
KK, 251 laki – laki dan 211 perempuan. Mayoritas beragama Islam.
(Sumber : Balai Desa Ambartawang)
Data Dusun Kalangan, Desa Ambartawang dilakukan dengan
melakukan survei kesehatan pada masyarakat di daerah tersebut pada
tanggal 9 Maret – 10 Maret 2013. Survei menggunakan kuesioner yang
berisi pertanyaan yang meliputi faktor-faktor yang memperngaruhi status
kesehatan yaitu kependudukan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan
kesehatan. Kuesioner tersebut juga disesuaikan dengan 16 indikator PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tahun 2002, yang meliputi:
1. Pemeriksaan kehamilan (K4)
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Nakes)
3. Keluarga Berencana
4. Penimbangan balita
5. Kesehatan gigi dan mulut
6. MIRAS/NAPZA
18
7. Bebas asap rokok
8. Gizi seimbang
9. Air bersih
10. Jamban sehat
11. Sampah
12. Saluran air limbah
13. Cuci tangan
14. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
15. Dana sehat/JPKM
16. Obat sederhana/TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Survei dilakukan pada 107 KK yang berasal dari Dusun Kalangan.
Pelaksana survei adalah kader dan didampingi oleh dokter muda Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta. Pertanyaan diberikan sesuai isi
kuesioner dan dengan pengamatan langsung terhadap objek survei. Berikut
adalah data jumlah penghasilan penduduk di Dusun Kalangan :
Tabel 2.
Penghasilan per bulan kepala keluarga Dusun Kalangan yang disurvei
PENGHASILAN PER BULAN JUMLAH PERSENTASE (%)
< Rp 500.000,00
Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
>Rp 1.000.000,00
30
47
30
28
44
28
TOTAL 107 100%
III.3. Determinan Masalah Berdasarkan H. L. Bloem
14
19
Masalah kesehatan adalah sesuatu yang sangat kompleks dan saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di lur kesehatan itu sendiri.
Faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan
berpengaruh langsung kepada status kesehatan baik individu maupun
keluarga/masyarakat. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila
keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang
optimal pula. Bila salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang
terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan tergeser ke arah di
bawah optimal.
1. Lingkungan
Lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik, biologi,
kimia, dan sosial. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kodisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain meliputi
perumahan, pembuangan tinja, penyediaan air bersih, pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, kandang ternak, dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah
suatu usaha untuk memperbaiki lingkungan hidup manusia agar
menjadi media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum
bagi manusia yang hidup di dalamnya.
2. Perilaku
Faktor ini paling besar pengaruhnya terhadap munculnya
gangguan kesehatan di masyarakat, terutama di negara berkembang.
20
Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health services) tanpa disertai
perubahan perilaku masyarakat akan mengakibatkan masalah
kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) adalah
bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran
utamanya adalah masyarakat.
4. Biologi/keturunan
Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan
perorangan/masyarakat dibandingkan faktor dengan ketiga
sebelumnya. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi
secara evolutif dan paling sukar dideteksi. Untuk kepentingan
kesehatan atau keluarga, khususnya di bidang pencegahan penyakit,
faktor genetic perlu mendapat perhatian.
Kuesioner yang dibuat mengacu pada konsep H. L. Bloem di atas.
Kuesioner berisi pertanyaan yang meliputi faktor yang mempengaruhi status
kesehatan yaitu kependudukan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan
kesehatan. Sehingga dari hasil kuesioner Survei Mawas Diri maka bisa
diketahui berbagai permasalahan yang terdapat di Dusun Kalangan.
Pembagian kuesioner Survei Mawas Diri ke warga Dusun Kalangan
dilakukan selama dua hari dimulai dari tanggal 9 Maret – 10 Maret 2013.
Kuesioner dibagikan pada warga yang menjadi responden yang berjumlah
107 kepala keluarga.
21
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang
memuat beberapa masalah kesehatan (dengan hasil persentase <80% dari
target yang diharapkan) di Dusun Kalangan. Masalah kesehatan yang
ditemukan tersebut selanjutnya dibagi menjadi masalah fisik dan masalah
non fisik. Untuk mengetahui masalah kuesioner yang ada, maka dapat
dilihat dari jawaban responden terhadap kuesioner.
BAB IV
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Hasil survei mawas diri di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, didapatkan dengan melakukan survei
kesehatan pada masyarakat di daerah tersebut pada tanggal 9 Maret 2013 sampai
10 Maret 2013. Survei dilakukan secara acak pada 107 kepala keluarga dari 130
kepala keluarga yang berada di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang. Survei dilakukan oleh tenaga kader setempat
didampingi oleh dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta.
Survei menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhi status kesehatan, yaitu:
1. Akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan
2. Kesehatan ibu dan anak, KB, gizi dan imunisasi
3. Surveilans
4. Rumah dan lingkungan
5. Perilaku anggota keluarga
22
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang memuat
beberapa masalah kesehatan (dengan hasil persentase < 80% dari target yang
diharapkan) di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang. Untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada, maka kami
tampilkan hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang kami bagikan.
IV.1. HASIL SURVEI MAWAS DIRI
IV.1.1. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Bila Anda atau anggota keluarga lainnya sakit, dimana berobatnya?
TEMPAT BEROBAT JUMLAH PERSENTASE (%)
Tenaga kesehatan
Tradisional (dukun atau
alternatif)
Diobati sendiri
106
1
0
0
99 %
1 %
0 %
0 %
TOTAL 107 100 %
2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Pustu, Polindes, Praktek Swasta) yang ada?
JARAK RUMAH KE
FASILITAS KESEHATANJUMLAH
PERSENTASE
(%)
< 0,5 km
0,5 - 1 km
>1 km
106
1
0
99%
1%
0 %
19
23
TOTAL 107 100 %
3. Apa sarana transportasi yang Anda gunakan?
SARANA
TRANSPORTASIJUMLAH PERSENTASE (%)
Jalan kaki
Kendaraan pribadi
Angkutan umum
27
50
30
25 %
47 %
28 %
TOTAL 107 100 %
4. Apakah keluarga Anda adalah peserta?
ASURANSI JUMLAH PERSENTASE (%)
Jamkesmas
Askes
TOTAL 84 100 %
IV.1.2.KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI
1. Apakah di keluarga Anda mempunyai bayi?
BAYI JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
105
2 %
98 %
TOTAL 107 100 %
24
2. Siapakah yang menolong persalinan anak terakhir Anda? (Bagi yang
mempunyai bayi kelahiran sejak Mei 2011)
PENOLONG
PERSALINANJUMLAH PERSENTASE (%)
Tenaga Kesehatan
Dukun Bayi
Lain-lain
2
0
0
100 %
0 %
0 %
TOTAL 2 100 %
3. Di keluarga Anda, apakah pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah < 2500gr)
BBLR JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
2
0
100 %
TOTAL 2 100 %
4. Apakah bayi Anda diberikan ASI saja? (bagi keluarga yang memiliki
bayi usia 0-6 bulan)
ASI SAJA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
2
0 %
100 %
TOTAL 2 100 %
25
5. Apakah bayi Anda diberikan ASI eksklusif (hanya diberi ASI saja sampai
usia 6 bulan? (bagi keluarga yang memiliki bayi usia 6-12 bulan) ( ket :
indikator Kadarzi)
ASI EKSKLUSIF JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
1000 %
0 %
TOTAL 2 100 %
6. Apakah Anda selalu membawa bayi Anda ke Posyandu? (Indikator Kadarzi)
MEMBAWA
BAYI KE POSYANDUJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya, setiap bulan
Ya, kadang-kadang
Tidak
2
0
0
100 %
0 %
0 %
TOTAL 2 100 %
7. Apakah bayi Anda memiliki buku KIA?
MEMILIKI
BUKU KIA
JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
8. Apakah anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?
26
MEMBAWA
BUKU KIA
JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
9. Apakah anda sudah pernah membaca buku KIA?
MEMBACA
BUKU KIA
JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
10. Apakah anda mengerti isi buku KIA? (Jawaban boleh > 1)
MENGERTI
ISI BUKU KIAJUMLAH PERSENTASE (%)
Cara menyusui bayi
Imunisasi
Pemberian kapsul
vitamin A
Pemberian makanan
pendamping ASI
Tidak mengerti
2
2
2
2
0
25 %
25 %
25 %
25 %
0 %
TOTAL 8 100 %
27
11. Apakah bayi anda memperoleh imunisasi sesuai usia (lihat buku
KIA/KMS)
MEMPEROLEH
IMUNISASI SESUAI USIAJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100%
12. Apakah ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2
kapsul vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1
kapsul lagi diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28)?
MEMPEROLEH VITAMIN
A PADA IBU NIFASJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
13. Di keluarga anda apakah pernah terjadi kematian bayi (0 – 12 bulan
dalam 1 tahun terakhir) (ditujukan untuk semua KK)
KEMATIAN BAYI
(0 – 12 BULAN)JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
5
102
5 %
95 %
28
TOTAL 107 100 %
14. Apakah dikeluarga Anda mempunyai anak balita (usia 1 – 5 tahun / 13 –
60 bulan)?
MEMPUNYAI BALITA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
23
84
21 %
79 %
TOTAL 107 100 %
15. Apakah anda selalu membawa anak balita anda ke Posyandu? (lihat
buku KIA/KMS) (Indikator Kadarzi)
MEMBAWA BALITA
KE POSYANDUJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Kadang-kadang
Tidak
14
5
4
61 %
22 %
17 %
TOTAL 23 100 %
16. Apakah anak balita Anda memiliki buku KIA?
MEMILIKI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
18
5
78 %
22 %
TOTAL 23 100 %
17. Apakah Anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?
29
MEMBAWA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
13
10
57 %
43 %
TOTAL 23 100 %
18. Apakah Anda sudah pernah membaca buku KIA?
MEMBACA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
17
6
74 %
26 %
TOTAL 23 100 %
19. Apakah Anda mengerti isi buku KIA?
MENGERTI
ISI BUKU KIAJUMLAH PERSENTASE (%)
Cara memberi makan anak
Cara merangsang
perkembangan anak
Pemberian vitamin A pada
anak
Obat yang harus
disediakan di rumah
Tidak
18
18
17
13
0
25 %
25 %
24 %
26 %
0 %
TOTAL 66 100 %
30
20. Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian anak balita (usia
1-5 tahun) [untuk disemua KK 1 tahun terakhir] ?
KEMATIAN BALITA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
107
0 %
100 %
TOTAL 107 100 %
21. Apakah dalam keluarga Anda ada balita dengan status gizi kurang/ BGM/
buruk (lihat dalam KMS)?
BALITA DENGAN
STATUS GIZI
KURANG / BGM /
BURUK
JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
6
101
6 %
94 %
TOTAL 107 100 %
IBU HAMIL
22. Apakah dikeluarga Anda terdapat ibu hamil?
IBU HAMIL DALAM
KELUARGAJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
100
2 %
98 %
TOTAL 102 100 %
31
23. Jika ya, apakah ibu hamil punya buku KIA?
MEMPUNYAI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
24. Apakah ibu selalu membawa buku KIA setiap periksa kehamilan?
MEMBAWA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
25. Apakah ibu sudah pernah membaca buku KIA?
MEMBACA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
26. Apakah ibu mengerti isi buku KIA?
MENGERTI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Anjuran pemeriksaan
kehamilan secara rutin
Pemberian imunisasi
2 25 %
32
pada ibu hamil
Tanda bahaya kehamilan
Tanda bayi akan lahir
Tidak mengerti
2
2
2
0
25 %
25 %
25 %
0 %
TOTAL 8 100 %
27. Apakah saat hamil, ibu melakukan pemeriksaan sesuai usia
kehamilan ? (lihat Buku KIA)
PEMERIKSAAN SESUAI
USIA KEHAMILANJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
28. Dimana rencana tempat melahirkan?
RENCANA TEMPAT
MELAHIRKANJUMLAH PERSENTASE (%)
Rumah sakit
Bidan
Dukun
Rumah sendiri
0
2
0
0
0 %
100 %
0 %
0 %
TOTAL 2 100 %
33
29. Siapakah rencana penolong persalinannya?
RENCANA PENOLONG
PERSALINANJUMLAH PERSENTASE (%)
Dokter
Bidan
Dukun
Sendiri / keluarga
0
2
0
0
0 %
100 %
0 %
0 %
TOTAL 2 100 %
30. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kehamilan?
GANGGUAN KEHAMILAN JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
1
1
50 %
50 %
TOTAL 2 100 %
31. Apakah anda memiliki stiker P4K (Program, Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi)?
MEMILIKI STRIKER P4K JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
1
1
50 %
50 %
TOTAL 2 100 %
34
32. Apakah di depan rumah (dinding luar) ibu hamil telah terpasang
stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)?
PASANG STRIKER P4K JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
2
0 %
100 %
TOTAL 2 100 %
33. Apakah selama kehamilan ini, ibu mendapat TTD (Tablet Tambah
Darah) (minimal 90 tablet selama masa kehamilan, isian sesuaikan
dengan umur kehamilan ibu)? (ket : Indikator Kadarzi)
MENDAPAT TTD JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
2
0
100 %
0 %
TOTAL 2 100 %
34. Di keluarga Anda pada tahun 2011, apakah pernah terjadi kematian
ibu hamil (untuk semua KK)?
KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
107
0 %
100 %
TOTAL 107 100 %
35
35. Apakah di keluarga Anda terdapat Pasangan Usia Subur (usia 15 –
45 tahun dan menikah)?
PASANGAN USIA SUBUR JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
44
63
41 %
59 %
TOTAL 107 100 %
36. Apakah Anda atau pasangan Anda menggunakan alat kontrasepsi?
ALAT KONTRASEPSI JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
30
14
68 %
32 %
TOTAL 44 100 %
37. Apakah Keluarga Anda terbiasa untuk sarapan pagi? (ket : Indikator
Kadarzi)
SARAPAN PAGI JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
102
5
95 %
5 %
TOTAL 107 100 %
38. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka ragam
makanan / menu seimbang? (Indikator Kadarzi )
KONSUMSI MENU
SEIMBANGJUMLAH PERSENTASE (%)
36
Ya
Tidak
95
12
89 %
11 %
TOTAL 107 100 %
39. Apakah keluarga Anda selalu menggunakan garam beryodium?
(Indikator Kadarzi ) (Tes garam beryodium dengan Iodine: Tes
garam berubah warna menjadi biru tua)
GARAM BERYODIUM JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
107
0
100 %
0 %
TOTAL 107 100 %
40. Bagaimana bentuk garam beryodium tersebut?
BENTUK GARAM
BERYODIUM
JUMLAH PERSENTASE (%)
Halus
Krosok
Bata
60
4
43
56 %
4 %
40 %
TOTAL 107 100 %
41. Apakah Merk / nama garam yang Anda gunakan adalah?
MERK GARAM JUMLAH PERSENTASE (%)
Gadjah
Ndan Ndut
16
10
14,9 %
9,3 %
37
Kapal Layar
Apel merah
Stardut
Ibu Bijak
Revina
Tiga roda
Segitiga
Tidak Tahu
19
1
8
20
16
1
9
7
17,7 %
0,9 %
7,4 %
18,6 %
14,9 %
0,9 %
8,4 %
7 %
TOTAL 107 100 %
42. Dimanakah anda membeli garam beryodium?
TEMPAT MEMBELI
GARAM BERYODIUMJUMLAH PERSENTASE (%)
Pasar
Warung
Tukang sayur
Lain-lain
63
44
0
0
81 %
19 %
0 %
0 %
TOTAL 107 100 %
43. Apakah keluarga ini termasuk Keluarga Kadarzi (merupakan
kesimpulan dari Keluarga yang telah punya 3 – 5 Indikator Kadarzi
tersebut diatas)?
KELUARGA KADARZI JUMLAH PERSENTASE (%)
38
Ya
Tidak
87
20
81 %
19 %
TOTAL 107 100 %
44. Apakah Anda / keluarga Anda mengetahui kelas ibu hamil (untuk
ibu hamil usia kehamilan 20-32 minggu)?
MENGETAHUI KELAS
IBU HAMIL
JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
1
1
50 %
50 %
TOTAL 2 100 %
45. Apakah Anda / keluarga Anda ada yang pernah mengikuti kelas ibu hamil?
MENGIKUTI KELAS
IBU HAMILJUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
1
1
50 %
50 %
TOTAL 2 100 %
46. Apa saja yang dibicarakan dalam kelas ibu hamil? (bila pernah ada
yang mengikuti kelas ibu hamil)
PEMBICARAAN DALAM
KELAS IBU HAMIL
JUMLAH PERSENTASE (%)
39
a. Kehamilan, perubahan
tubuh dan keluhan
b. Perawatan kehamilan
c. Persalinan
d. Perawatan nifas
e. Tidak tahu
1
1
1
1
0 100 %
TOTAL 1 100 %
47. Bagaimanakah respon dari suami atau keluarga anda setelah anda
mengikuti kelas ibu hamil?
RESPON SUAMI /
KELUARGA MENGIKUTI
KELAS IBU HAMIL
JUMLAH PERSENTASE (%)
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
2
0
0
100 %
0 %
0 %
TOTAL 2 100 %
IV.2.3. SURVEILANS
Dalam 3 bulan terakhir, apakah pernah ada anggota keluarga yang sakit
(penderita bisa lebih dari 1 orang)
1. Batuk pilek
BATUK DAN PILEK JUMLAH PERSENTASE (%)
40
Ya
Tidak
76
31
71 %
29 %
TOTAL 107 100 %
2. Diare (Gejala : BAB cair > 3 kali/hari)
DIARE JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
13
94
12 %
88 %
TOTAL 107 100 %
3. Malaria (Gejala : demam disertai menggigil)
MALARIA JUMLAH PERSENTASE (%)
Ya
Tidak
0
107
0 %
100 %
TOTAL 107 100 %
4. Demam Berdarah (Gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-