Page 1
PENGEMBANGAN KONTEN E-LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA
MUHAMMADIYAH 9 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
MUHAMMAD FAUZAN
10531220515
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 6
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
(QS. Az Zumar: 11).
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali
Imran: 185).
“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu
membusuk.” (Imam Syafi’i)
Kupersembahakan karya sederhana ini kepada :
Ayahanda dan Ibunda Tercinta, Keluarga, Saudaraku dan
Sahabatku, atas keikhlasan dan doanya yang senantiasa dipanjatkan,
dalam mendukung penulis dalam mewujudkan cita - cita dan harapan
menjadi kenyataan.
Page 7
vii
ABSTRAK
MUHAMMAD FAUZAN. 2019, Pengembangan Konten E-Learning Berbasis
Multimedia Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di SMA Muhammadiyah 9
Makassar. Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad
Nawir dan Pembimbing II Ridwan Daud Mahande.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengembangkan konten e-learning
berbasis multimedia. (2) Mengetahui tingkat kelayakan pengembangan konten e-
learning berbasis multimedia yang digunakan pada pembelajaran biologi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D)
menggunakan model pengembangan Borg & Gall. Prosedur pengembangan
meliputi tahap penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, desain dan
pengembangan produk, tahap validasi serta uji coba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produk yang dikembangkan
berupa konten materi dikemas dalam bentuk powerpoint, menggunakan software e-
learning Google Classroom pada mata pelajaran Biologi, (2) Konten e-learning
berbasis multimedia yang dikembangkan dinyatakan layak/praktis hal ini
ditunjukkan dari hasil validasi ahli materi rata-rata nilai sebesar 3,44 dalam kategori
“Sangat Layak/Sangat Baik”. Ahli media rata-rata nilai sebesar 3,57 dalam kategori
“Sangat Layak/Sangat Baik”, uji coba kelompok kecil dengan rata-rata skor sebesar
3,20 dalam kategori “Baik/Layak”, hasil penilaian dari guru mata pelajaran dengan
rata-rata skor sebesar 3,68 dalam kategori “Sangat Layak/Sangat Baik”, dan data
uji coba lapangan dengan nilai rata-rata sebesar 3,32 dalam kategori “Sangat
Layak/Sangat Baik”.
Kata Kunci : Media Pembelajaran Berbasis Web, Biologi.
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah pada
detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu, Sang
Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang
kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan
fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan, bagai
pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan
untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua
Hasanuddin Zikri dan Sitti Jumi Johar yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
membesarkan, medidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya
Page 9
ix
memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya, kepada Dr.
Muhammad Nawir, M.Pd, dan Dr. Ridwan Daud Mahande., M.Pd., pembimbing I
dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak
awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H.
Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Muhammad Nawir., M.Pd.,
ketua Program Studi Teknologi Pendidikan serta seluruh dosen dan para staf
pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Hanya Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang dapat memberikan imbalan yang
setimpal. Semoga aktivitas kita senantiasa bernilai ibadah di sisi-Nya. Sebagai
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ini.
Semoga saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun
lagi belajar. Aamiin.
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Makassar, Januari 2020
Penulis,
Page 10
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Pengembangan .......................................................... 4
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .................................... 4
E. Pentingnya Pengembangan ................................................... 5
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ............................ 5
Page 11
xi
G. Definisi Operasional Variabel ............................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ...................... 8
A. Kajian Pustaka ...................................................................... 8
1. Media .............................................................................. 8
2. Pembelajaran Berbasis Komputer ................................. 10
3. Internet Sebagai Media Pembelajaran .......................... 12
4. Pembelajaran Berbasis Web ......................................... 15
5. Hakikat Pembelajaran Biologi ...................................... 23
6. Hakikat Virus ................................................................ 25
B. Kerangka Pikir .................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 29
A. Jenis Penelitian .................................................................... 29
B. Prosedur Pengembangan ..................................................... 31
C. Data dan Sumber Data ........................................................ 35
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36
E. Teknik Analisis Data ........................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 39
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 39
B. Analisis Data ......................................................................... 57
C. Revisi Produk ........................................................................ 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 69
Page 12
xii
A. Simpulan .............................................................................................. 69
B. Saran ..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................
RIWAYAT HIDUP ..............................................................................................
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Skala Likert ..............................................................................................36
3.2 Tingkat Kriteria Validasi ........................................................................ 38
4.1 Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil .......................................................51
4.2 Data Validasi Ahli Materi ........................................................................52
4.3 Data Validasi Ahli Media ........................................................................54
4.4 Data Penilaian Guru Biologi ....................................................................55
4.5 Data Uji Coba Lapangan ..........................................................................57
4.6 Analisis Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................................59
4.7 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi .........................................................60
4.8 Analisis Hasil Validasi Ahli Media...........................................................61
4.9 Analisis Penilaian Guru Biologi ...............................................................63
4.10 Analisis Hasil Coba Lapangan ...............................................................63
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................ 28
3.1 Bagan Prosedur Pengembangan ...............................................................31
4.1 Tampilan Halaman Beranda .....................................................................41
4.2 Tampilan Halaman Petunjuk ....................................................................42
4.3 Tampilan Halaman Standar Kompetensi .................................................42
4.4 Tampilan Halaman Materi 1 ....................................................................43
4.5 Tampilan Halaman Materi 2 ....................................................................43
4.6 Tampilan Halaman Materi 3 ....................................................................44
4.7 Tampilan Halaman Video ........................................................................44
4.8 Tampilan Halaman Referensi ...................................................................45
4.9 Tampilan Halaman Penutup .....................................................................45
4.10 Tampilan Halaman Forum Versi Dekstop dan Versi Android . .............47
4.11 Tampilan Halaman Tugas Kelas Versi Dekstop dan Versi Android . ....48
4.12 Tampilan Halaman Anggota Versi Dekstop dan Versi Android ............49
Page 15
xv
4.13 Tampilan Halaman Nilai Versi Dekstop ................................................50
4.14 Frekuensi Hasil Validasi Ahli Materi Disetiap Indikator ......................59
4.15 Frekuensi Hasil Validasi Ahli Media Disetiap Indikator .......................60
4.16 Frekuensi Hasil Penilaian Guru Biologi Disetiap Indikator ..................62
4.17 Tampilan Slide Materi 2..........................................................................65
4.18 Tampilan Slide Materi 2..........................................................................65
4.19 Tampilan Slide Materi 2 .........................................................................66
4.20 Tampilan Slide Video ............................................................................66
4.21 Tampilan Slide Materi 1 .........................................................................66
4.22 Tampilan Slide Materi 2 .........................................................................67
4.23 Tampilan Slide Materi 3 .........................................................................67
4.24 Tampilan Slide Materi 3 .........................................................................67
4.25 Tampilan Slide Standar Kompetensi (SK) Hasil Revisi .......................68
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi
saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan
global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan
perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan,
terutama penyesuaian penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun
keterampilan abad 21, di antaranya adalah keterampilan melek TIK, keterampilan
beprikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan
berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi. Keterampilan tersebut
itulah yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan ciri dari
masayarakat era global saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan (knowledge-
based society). Teknologi Informasi dan Komunikasi, memiliki potensi yang sangat
besar sebagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan dalam proses
pembelajaran.
Tantangan pendidikan abad 21 menurut PBB yaitu membangun masyarakat
berpengetahuan (knowledge-based society) yang memiliki; (1) keterampilan melek
TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis
(critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-solving
skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills), dan
Page 17
2
(5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Kelima
karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan,
sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun
2003 Pasal 40; 2, pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
Untuk menerapkan apa yang tertulis dalam UU Sisdiknas dalam pembelajaran guru
tidak bisa mengajar hanya dengan menggunakan metode ceramah, hal ini dapat
membuat siswa merasa bosan akibatnya siswa tidak memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Selain itu siswa juga dituntut untuk membangun
keterampilan abad 21.
Untuk mengatasi hal tersebut penggunaan media sebagai alat bantu
mengajar sangat diperlukan. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana
informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran
dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat
dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di
samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman
yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Berdasarkan hasil observasi dilakukan di SMA Muhammadiyah 9 Makassar
diperoleh informasi bahwa, media pembelajaran yang mengintegrasikan dengan
Page 18
3
TIK penggunaanya cukup sering digunakan seperti media presentasi powerpoint
dan penggunaan LCD khususnya pada mata pelajaran Biologi, dan konten isi dari
media yang dibuat tidak bervariasi, namun penggunaan media tersebut masih
kurang optimal karena masih bersifat satu arah yaitu guru hanya menjelaskan materi
yang ditampilkan melalui LCD, sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dan
mandiri di dalam belajar. Juga masih kurangnya guru memanfaatkan media
pembelajaran berbasis multimedia online dalam proses pembelajaran
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan antara lain, hasil penelitian
Erwin Januarisman (2016), yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Web Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas VII”
menunjukkan bahwa perlunya dilakukan pengembangan dalam hal penggunaan
media pembelajaran berbasis web yang layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
Dalam hal ini, maka dihasilkan sebuah rancangan yang dapat mengatasi
masalah tersebut, yaitu pembelajaran berbasis web e-learning, pembelajaran
berbasis web yang populer dengan sebutan Web-Based Education (WBE) atau
biasa disebut e-learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh
yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis
web. Kemudian, yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak
terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat
Page 19
4
dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan dan di mana saja dirasakan aman
oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah
yang rumit untuk dipecahkan
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis akan
melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Konten E-Learning Berbasis
Multimedia Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X di SMA Muhammadiyah 9
Makassar“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
diantarannya :
1. Bagaimanakah pengembangan konten e-learning berbasis multimedia ?
2. Bagaimanakah tingkat kelayakan pengembangan konten e-learning
berbasis multimedia yang digunakan pada pembelajaran biologi ?
C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
pengembangan pada penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan konten e-learning berbasis multimedia.
2. Mengetahui tingkat kelayakan pengembangan konten e-learning berbasis
multimedia yang digunakan pada pembelajaran biologi.
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang akan dikembangakan diharapkan sebagai berikut :
1. Konten e-learning yang dikembangkan diharapkan dapat membuat siswa
lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
Page 20
5
2. Konten e-learning yang dikembangkan diharapkan sesuai dengan SK dan
KD dari materi pokok yang akan dimuat yaitu “Virus”.
E. Pentignya Pengembangan
Pengembangan ini penting dilakukan, dikarenakan memberikan manfaat
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru, media yang sudah layak dapat di gunakan dalam proses
pembelajaran, dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan
media.
2. Bagi Siswa, dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan mengakses
sumber belajar yang berbasis multimedia.
3. Bagi Peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung dalam
pengembangan konten e-learning berbasis multimedia.
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian pengembangan ini adalah :
a. Dosen pembimbing sangat memahami bagaimana standar media
pembelajaran yang baik.
b. Ahli media dan ahli materi memiliki pemahaman yang sama tentang
bagaimana standar media pembelajaran yang baik.
2. Keterbatasan Pengembangan
Agar penelitian ini tepat sasaran dan tidak menyimpang dari judul
penelitian serta adanya keterbatasan waktu penelitian dan kemampuan maka
penulis membatasi penelitian ini pada :
Page 21
6
a. Konten materi yang dikembangkan di muat di powerpoint dan disajikan
pada aplikasi e-learning google classroom.
b. Materi yang dimuat dalam media pembelajaran adalah Materi “Virus”
SMA Kelas X.
c. Penelitian hanya untuk mengetahui tingkat kelayakan pengembangan
konten e-learning berbasis multimedia.
d. Prosedur pengembangan produk menggunakan metode Borg and Gall,
yang dilakukan sampai tahap ke 5 saja yaitu Main Product Revision.
G. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variable yang digunakan dalam penelitian
pengembangan media pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan
Adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
pelatihan.
2. Media
Media berdasarakan asal katanya dari bahasa latin medium yang berarti
perantara. Media oleh karenanya dapat diartikan sebagai perantra anatra
pengirim informasi yang berfungsi sebagai sumber atau resources dan
menerima informasi atau receiver.
3. Media Pembelajaran
Yaitu “sesuatu yang memuat informasi dan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses belajar.” Media yang digunakan untuk
Page 22
7
mendukung aktivitas pembelajaran memperoleh, pengetahuan, keterampilan,
dan sikap disebut dengan istilah media pembelajaran.
4. E-Learning
Merupakan suatu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
internet atau media jaringan komputer lainnya.
Page 23
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Media
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin ‘medius’ yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahsa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
alat grafis, photographis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di
antaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti
dengan kata meditor menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
Page 24
9
Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa
dan isis pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian
bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru
sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media
adalah alat yag menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film,
foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan
ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua
bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
b. Macam-Macam Media Pembelajaran
Menurut Seels dan Richey dalam Azhar media pembelajaran di
kelompokkan menjadi empat, yaitu ;
1) Media hasil teknologi cetak, yaitu cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan
mekanis atau fotografis. Seperti grafik, teks, foto, termasuk kartu permainan
(flash card).
Page 25
10
2) Media hasil teknologi audio-visual, yaitu cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanik dan
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Seperti mesin
proyektor film, tape, recorder, dan LCD.
3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, Yaitu cara menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis microprosesor.
4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer, yaitu cara menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan oleh komputer.
2. Pembelajaran Berbasis Komputer
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran dengan
menggunakan software komputer (CD Pembelajaran) berupa program komputer
yang berisi tentang muatan pembelajaran meliputi : judul, tujuan, materi
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Robert Heinich, Molenda, dan James D. Russel (1982:226) yang
menyatakan bahwa : Sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara
individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi dengan mata
pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputer, inilah yang disebut
dengan pembelajaran berbasis komputer.
Pembelajaran berbasis komputer (PBK) diambil dari istilah computer
assisted instruction (CAI), istilah lain yang sering digunakan juga adalah computer
assisted Learning (CBL) yaitu pembelajaran berbantuan komputer dan computer
Page 26
11
based learning (CBL) atau computer based Instruction (CBI) yaitu pembelajaran
berbasis komputer (PBK). Istilah CAI lebih banyak digunakan di kalangan pendidik
di Amerika Serikat, sedangkan istilah CBI dan CBL digunakan di kalangan
pendidik di Eropa.
Secara konsep pembelajaran berbasis komputer adalah bentuk penyajian
bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam satuan unit-unit
kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. PBK merupakan suatu
bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem
pembelajaran individual, di mana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem
komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Kontrol
pembelajaran dalam pembelajaran berbasis komputer ini sepenuhnya ada di tangan
siswa (student center), karena pembelajaran berbasis komputer menerapkan pola
pembelajaran bermedia, yaitu secara utuh sejak awal hingga akhir menggunakan
piranti sistem komputer (CD Interaktif).
b. Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran
Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya
untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Jaringan
komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan
komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang
mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen
dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi
belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan
jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk
Page 27
12
menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam
sistem pendidikan jarak jauh yaitu dapat memperkaya model-model tutorial, dapat
memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih
singkat, dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu yang lebih singkat, dan
dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi.
3. Internet Sebagai Media Pembelajaran
a. Pengertian Internet
Internet merupakan jaringan global komputer dunia, di mana setiap
komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di
seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari teks, gambar, audio,
video, dan lainnya. Internet berasal dari kata interconnection networking, yang
berartihubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis,
dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, setelit, dan lainnya.
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi, jaringan komputer ini
menggunakan protokol, yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol)
mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TCP/IP secara umum
berfungsi memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, juga
mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.
Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan
manfaat baik buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk
bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-
lainnya yang negatif.
Page 28
13
Internet memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling
berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan e-mail,
menghubungkan komputer satu ke komputer yang lain, mengirim dan menerima
file dalam bentuk teks, audio, video membahas topik tertentu pada newsgroup
website social networking, dan lain-lain.
b. Fasilitas Internet
1) Multimedia
Multimedia merupakan penggabungan dari media teks, grafik, dan audio
yang dilakukan dengan menggunakan komputer. Dengan penggabungan ini, ukuran
data multimedia terkadang menjadi lebih besar dibandingkan dengan ukuran data
lainnya. Dengan demikian, terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk
menghantarkan (streaming) multimedia sebagai bahan pengajaran dalam
pendidikan jarak jauh. Ini terjadi terutama bila koneksi internet yang digunakan
memiliki keterbatasan kecepatan untuk mentransmisi data. Namun, dengan
perkembangan streaming multimedia saat ini, multimedia dalam ukuran besar dapat
dikirimkan melalui koneksi modem.
2) Audio streaming
Audio merupakan multimedia pertama yang dihantarkan dalam format
streaming. Contoh dari streaming audio adalah live radio yang memungkinkan kita
mendengarkan siaran radio melalui koneksi internet.
Dalam hubungannya dengan e-learning, fasilitas streaming audio dapat
digunakan sebagai materi tambahan. Bentuknya bisa berupa rekaman penjelasan
Page 29
14
dosen, wawancara dengan pengajar tamu, atau rekaman hasil tugas peserta ajar
yang memerlukan suara.
3) Video streaming
Setelah audio streaming, muncullah apa yang dinamakan dengan video
streaming. Kemunculan video streaming diawali dengan kemunculan format video
yang dimuat dalam bentuk elektronik.
Dalam format video, terdapat lebih banyak lapisan dibandingkan dengan
format audio. Dengan demikian, masalah utama yang dihadapi oleh video
streaming adalah tentang ukuran file yang besar. Belum lagi jika video ini
digabungkan dengan audio. Tentu layer yang ada dalam file menjadi semakin besar.
Selain itu, masalah lain yang ada dalam video streaming adalah tentang
teknologi yang diperlukan untuk mengubah format video yang akan dihantarkan.
Untuk merekam dan menyimpan file video dalam bentuk elektronik memerlukan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) tambahan.
Video streaming sangat membantu proses belajar mandiri yang memerlukan
penjelasan secara visual. Misalnya materi tentang anatomi manusia yang tidak
dapat dijelaskan hanya dengan menggunakan fasilitas audio streaming saja. Peserta
ajar pun dapat melakukan tatap muka (video conference) dengan pengajar atau
peserta lainnya. Sehingga kegiatan belajar-mengajar secara e-learning dapat terasa
lebih hidup.
4) Audio chat and Voice over Internet Protocol (VolP)
Sebelum ada audio chat, text chat sangat populer di awal kemunculan
internet. Penggunaannya yang sederhana hanya menggunakan teks sebagai sarana
Page 30
15
komunikasi membuat text chat sangat mudah semakin populer. Namun, kini audio
chat, percakapan audio seperti yang biasa kita lakukan dengan telepon dapat
dilakukan dengan menggunakan koneksi internet.
5) Web whiteboarding
Web whiteboarding merupakan suatu bentuk papan tulis elektronik yang
digunakan sebagai suatu alat yang menunjang terjadinya komunikasi real time.
Dengan Web whiteboarding, pengajar dan peserta ajar dapat berinteraksi dengan
papan tulis virtual saat terjadi pertemuan jarak jauh melalui internet.
4. Pembelajaran Berbasis Web
a. Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegaiatan pembelajaran yang
memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.
Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning”
merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).
Dalam salah satu publikasinya di situs about e-learning.com (dalam
Rusman, 2009:115), Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan
Pengembangan (The American Society for training and Development/ASTD)
(2009), mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut.
E-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran
berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis computer (computer
based learning), kelas virtual (virtual classrooms) dan /atau kelas digital (digital
classrooms). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio,
Page 31
16
penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-ROM. Definisi ini juga
menyatakan bahwa definisi e-learning itu bisa bervariasi tergantung dari
penyelenggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaanya,
termasuk juga apa tujuan penggunaannya.
Definisi ini juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-learning
pada dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi, pendidikan dan
pelatihan secara elektronik. Definisi dari ACTD inilah yang banyak
digunakan/dijadikan pedoman oleh institusi-institusi pendidikan/penyedia
layanan/perangkat lunak e-learning, atau aplikasi Content Management System
(CMS) e-learning MOODLE yang banyak digunakan oleh institusi pendidikan
konvensional dalam kegiatan blended learning-nya.
E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional. E-learning
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.
a) Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih
banyak, baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau
messenger atau tidak langsung (asyncrounus), seperti forum, mailing list
atau buku tamu.
b) Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu,
tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran
menjadi lebih terpusat kepada siswa (student centered learning).
c) Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah
diakses melalui pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran
konvensional.
Page 32
17
d) Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah
dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan
perangkat teknologi informasi seperti video streaming simulasi dan
animasi.
Keempat karakteristik diatas merupakan hal yang membedakan e-learning
dari kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap
siswa terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/guru,
karena siswa mengonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar
yang disampaikan melalui interface situs web. Dalam e-learning pula, sumber ilmu
pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap
orang. Hal ini dikarenakan sifat media internet yang mengglobal dan bisa diakses
oleh siapa pun yang terkoneksi ke dalamnya. Terakhir, dalam e-learning
pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai salah satu sumber ilmu
pengetahuan.
E-learning adalah segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan
teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan
konvensional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning merupakan salah satu
bentuk e-learning yang materi (content) maupun cara penyampaiannya (delivery
method) melalui internet (web). Berikut adalah beberapa definisi pembelajaran
berbasis web:
a) Menyatakan bahwa “setiap pengalaman atau lingkungan belajar yang
bertumpu kepada internet/word wide web sebagai sarana penyampaian
komunikasi dan presentasi”.(http://www/usd.edu).
Page 33
18
b) Bahwa e-learning melalui internet dibandingkan jaringan lainnya.
(http://www.onlinedegreezone.com).
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan
memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan
informasi pembelajaran.
Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning
Environment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi dengan
beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannya untuk mendukung
proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem
administrasi. Lingkungan belajar maya yang disediakan oleh web berfungsi
sebagaimana lingkungan belajar konvensional yang dapat menyampaikan
informasi kepada pembelajar. Sebagai contohnya, pembelajar dapat berkolaborasi
dan berbagai informasi antara satu dengan lainnya. Namun perlu diingat
sebagaimana pun hebatnya web dalam memfasilitasi pembelajaran, fokus utama
yang perlu diperhatikan adalah diri pembelajar itu sendiri, karena teknologi itu
sendiri hanya merupakan sebuah sarana bagi kita untuk mempermudah proses
pembelajaran.
Salah satu nilai penting dari penggunaan web sebagai media web dilengkapi
dengan hyperlink yang memungkinkan untuk mengakses informasi secara acak
(non linear) yang berdampak pada kecepatan kita untuk memperoleh informasi
yang ada di dalam web.
Page 34
19
b. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web
Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannya yang berjudul
“using the web for learning” yang dimuat dalam situs www.elearningguru.com
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat
yang banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka
pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan,
memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat
lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang
biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya
uang jajan/biaya transportasi sekolah).
Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web
dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi
pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada
medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini
berbentuk data digital yang bisa dicode (diuraikan) melalui perngkat elektronik
seperti komputer, smartphone, telepon seluler atau piranti elektronik lainnya.
Disamping beberapa keunggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga
memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru
yang disebabkan oleh banyak faktor teknis. Menyikapi hal tersebut, kruse
berpandangan, dengan semakin majunya teknologi internet dan jaringan, dengan
semakin lebarnya bandwith dan semakin cepatnya koneksi internet beberapa tahun
belakangan ini, maka kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web ini bisa
diminimalisasi.
Page 35
20
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
Sebagaimana media pembelajaran pada umunya, pembelajaran berbasis
web pun memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
1) Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
a) Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk
mempelajari apa pun.
b) Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya
dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat
pembelajaran menjadi bersifat individual.
c) Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pembelajar dapat
mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar
lingkungan belajar.
d) Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak
memiliki cukup waktu untuk belajar.
e) Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam
belajar
f) Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunkan untuk
memperkaya materi pembelajaran.
g) Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari
informasi yang mereka butuhkan.
h) Isi dari materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.
Sedangkan menurut Rusman (2009:118), ada lima kelebihan
pembelajaran berbasis web yaitu:
Page 36
21
a) Access is available anytime, anyware, around the globe (Akses tersedia
kapan pun, di mana pun, di seluruh dunia)
b) Per-student equipment costs are affordable (Biaya operasional setiap
siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi lebih terjangkau)
c) Student tracking is made easy (Pengawasan terhadap perkembangan
siswa jadi lebih mudah)
d) Possible “learning object” architecture supports on demand
personalized learning (Rancangan pembelajaran berbasis web
memungkinkan dilakukannya kegiatan pembelajaran yang sudah
terpersonalisasi)
e) Contentisealy update (Materi pembelajaran bisa diperbarui secara lebih
mudah)
2) Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
a) Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian
dan motivasi pembelajar
b) Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web
seringkali menjadi masalah bagi pembelajar
c) Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses inormasi, dikarenankan tidak terdapatnya peralatan yang
memadai dan bandwith yang cukup.
d) Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang
relevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
Page 37
22
e) Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar
terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam
fasilitas komunikasi.
Sedangkan menurut Rusman (2009:122) kelemahan pembelajaran berbasis
web diuraikan sebagai berikut. Seperti telah disebutkan secara singkat di atas, satu
kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web adalah amat kurangnya
interaksi langsung antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
Hal ini berdampak besar kepada siswa, karena walaupun mereka bisa
berkomunikasi secara synchoronous melalui live chat atau asynchoronous melalui
e-mail/forum diskusi, tetap saja interaksi antarmanusia secara langsung tidak dapat
tergantikan.
Satu jalan komunikasi synchoronous yang dipercaya nantinya akan bisa
meminimalisir kelemahan pembelajaran berbasis web adalah teknologi
videoconferencing. Melalui videoconferencing, siswa dan guru serta siswa dan
siswa bisa bertatap muka secara langsung dan berkomunikasi melalui gambar dan
suara. Hanya saja dikarenakan kurangnya sarana dan infrastruktur internet yang
memadai (terutama di Indonesia), menyebabkan fitur videoconferencing ini tidak
dapat terlaksana secara optimal. Audiovisual yang dikirimkan sering kali tidak
berkualitas baik. Selain itu terkadang terjadi delay/penundaan yang menyebabkan
komunikasi tidak berjalan mulus. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan
videoconferencing sama sekali belum bisa menggantikan proses komunikasi
langsung antar manusia.
Page 38
23
Untuk menanggulangi hal tersebut, sudah ada beberapa pihak yang berusaha
untuk membuat teknologi videoconferencing menjadi senyata mungkin, di
antaranya dengan memperlebar bandwith untuk pertukaran data videoconferencing,
atau meningkatkan kualitas hardware pendukung videoconferencing. Cisco system
sudah menghadirkan solusi untuk hal ini. Perusahaan komunikasi Internet Skype-
pun sudah mencoba untuk menerapkannya secara luas. Hanya tinggal masalah
waktu saja (3-5 tahun) agar teknologi ini bisa menjadi lebih sempurna dan diadopsi
oleh masyarakat seluruh dunia.
5. Hakikat Pembelajaran Biologi
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan usaha
sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman yang
bermakna (BSNP, 2006:30). Pembelajaran biologi di sekolah menengah diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan
sehari-hari. Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang
proses belajar siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan
lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa (Oemar Hamalik, 2010:36).
Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan
ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan
tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan fakta-fakta
Page 39
24
maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses keilmuan biologi (Sudjoko,
2001:2).
Biologi menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang
bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman
dan bertakwa kepada yang maha esa. Mata pelajaran biologi berkaitan dengan cara
mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep-
konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajarai dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Pembelajaran Biologi
menekankan pada pemberian pengalaman secara lansung. Karena itu siswa perlu
dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi
mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis mengunakan alat dan
bahan secara benar dengan selalu mempertimbangan keselamatan kerja
mengajukan, pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan
mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah
informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan
masalah sehari-hari jadi pada dasarnya pelajaran biologi berupaya untuk membekali
siswa dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara
“mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara
mendalam.
Page 40
25
Biologi menjadi acuan untuk meningkatkan pengetahuan,keterampilan,
sikap, dan nilai serta tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang
bertanggungjawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Biologi mata pelajaran berkaitan
dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistemmatis,
sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses
penemuan. Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi acuan bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya.
6. Hakikat Virus
Manusia rentan dengan penyakit. Penyebabnya bisa beragam, salah satu
yang sering di jumpai adalah virus, yakni mikroba yang bersifat parasit dengan
ukuran mikroskopik dan cenderung bekerja dengan cara menginfeksi
inangnya.Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit,virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahn
yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan
menyebabkan kematian pada sel yang diinfekinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus
memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen. Perubahan yang
diakibatkannya tidak membahayakan bagi sel atau bahkan bersifat menguntungkan.
Dalam beberapa kasus, virus dapat bertindak sebagai agen penyakit atau sebagai
agen pewaris sifat tergantung darisel-sel inangnya dan kondisi lingkungan.
Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah
ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia
Page 41
26
dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus
mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan
sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus merupakan
organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma,
organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil di mulai sejak
ditemukannya mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723)
perkembangan mikroskop ini mendorong berbagai penemuan dibidang biologi
salah satunya partikel mikroskopik yaitu virus.
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah
parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis. Secara umum virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah
satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler
dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup
dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun tidak keduanya
(hanya DNA atau RNA), dapat bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat
dilakukan didalam sel inang (parasit obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu
dapat di kristalkan dan dicairkan. Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan
metabo lisme sel. Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang
terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion.
Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion
Page 42
27
memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika
memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan
komponen-komponen pembentuk virus.
B. Kerangka Pikir
Mata pelajaran Biologi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan
pemahaman yang konkret, sehingga siswa harus mempunyai keterampilan yang
baik dan menarik dalam melakukan pembelajaran. Dalam suatu proses belajar
mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media
pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode
mengajar tertentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa.
Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya
diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk
menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera.
Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat
menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang
disajikan.
Page 43
28
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tuntutan pendidikan Abad 21,
untuk membangun masyarakat
berpengetahuan
Pengembangan Konten E-Learning Berbasis Multimedia
Media pembelajaran Yang
Digunakan Guru Bersifat 1
Arah
Kurangnya Penggunaan Media
Berbasis Online Dalam Proses
Pembelajaran
Produk diuji dan direvisi berdasarkan masukan ahli, guru, dan siswa
Prduk Akhir Konten E-Learning
Page 44
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development
(R&D) yang dapat diterjemahkan menjadi penelitian dan pengembangan. Borg and
Gall (1998) dalam Sugiyono (2009:28), menyatakan bahwa. Apakah penelitian dan
pengembangan itu ? penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang
digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk.
Peneliti melakukan penelitian dan pengembagan konten e-learning berbasis
multimedia pada mata pelajaran Biologi dengan materi “Virus”. Tingkat kelayakan
dari media dapat diketahui melalui validasi dari 2 ahli yaitu ahli materi dan ahli
media, hasil validasi menentukan apakah konten e-learning berbasis multimedia
tersebut layak diuji cobakan pada siswa.
Selanjutnya Borg and Gall (1989:35) mengemukakan sepuluh langkah
dalam R & D yang dikembangkan oleh staf Teacher Education Program at Far
West Labolatory of Educational Research and Development, dalam minicourses
yang bertujuan meningkatkan keterampilan guru pada kelas spesifik.
1. Research and Information Collecting Penelitian dan pengumpulan informasi,
meliputi analisis kebutuhan, review literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
persiapan membuat laporan yang terkini.
2. Planning Melakukan perencanaan yang meliputi, pendefinisian keterampilan
yang harus dipelajari, perumusan tujuan, penentuan urutan pemebelajaran, dan
uji coba kelayakan (dalam skala kecil).
Page 45
30
3. Develop Preliminary Form a Product Mengembangkan produk awal yang
meliputi, penyiapan materi pembelajaran, prosedur/penyusunan buku
pegangan, dan instrumen evaluasi.
4. Preliminary Field Testing Pengujian lapangan awal, dilakukan pada 1 s.d 3
sekolah, menggunakan 6 s.d. 12 subjek. Pengumpulan data dengan wawancara,
observasi, kuesioner. Hasilnya selanjutnya dianalisis.
5. Main Product Revision Melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan
pada saran-saran pada uji coba
6. Main Field Testing Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan pada 5 s.d
15 sekolah dengan 30-100 subjek. Data kuantitatif tentang performance subjek
sebelum dan sesudah pelatihan dianalisis. Hasil dinilai sesuai dengan pelatihan
dan dibandingkan dengan data kelompok kontrol bila mungkin.
7. Operational Product Revision Melakukan revisi terhadap produk yang siap
dioperasikan, berdasarkan saran-saran dari uji coba.
8. Operational Field Testing Melakukan uji lapangan operasional, dilakukan pada
10 s.d 30 sekolah dengan 40 s.d 400 subjek. Data wawancara, observasi, dan
kuesioner dikumpulkan dan dianalisis.
9. Final Product Revision. Revisi produk akhir, berdasarkan saran dari uji
lapangan.
10. Dissemination and Implementation. Mendesiminasikan dan
mengimplementasikan produk. Bekerjasama dengan penerbit untuk melakukan
distribusi secara komersial, memonitor produk yang telah didistribusikan guna
membantu kendali mutu.
Page 46
31
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan konten e-learning menggunakan metode Borg and
Gall, yang dilakukan hanya sampai tahap ke 5 saja yaitu Main Product Revision hal
tersebut dimodifikasi disesuaikan dengan prosedur yang akan dilakukan selama
proses penelitian. Prosedur pengembangan dapat dilihat dalam bagan berikut ini.
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan
Pengumpulan data dan informasi
/Analisis kebutuhan
Uji coba kepada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 9 Makassar
Penilaian oleh guru mata pelajaran
Revisi tahap 2
Uji coba kelompok kecil
Perencanaan pengembangan konten e-learning
Desain dan pengembangan produk
Studi Lapangan Studi Literatur
Revisi tahap 1
Validasi Ahli
Produk akhir konten e-learning
Video/Animasi Gambar Teks
Page 47
32
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi/Analisis Kebutuhan
Penelitian ini berawal dari pengamatan yang dilakukan selama proses
magang 3 yang dilaksankan di SMA Muhammadiyah 9 Makassar, pada
pengamatan tersebut didapati bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis
multimedia yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran Biologi masih sangat
kurang. Media yang digunakan guru hanya sebatas buku cetak, LKS, Papan Tulis,
dan LCD.
a. Studi Lapangan
Studi lapangan yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi dan
data yang berkaitan dengan objek penelitian, adapun hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
1) Pemilihan Sekolah
Sekolah yang dijadikan sebagai tempat dalam pelaksanaan penelitian dan
pengembangan adalah SMA Muhammadiyah 9 Makassar. Adapun yang menjadi
alasan mendasar adalah sebagai berikut; Masih terbatasnya penggunaan media
pembelajaran berbasis web pada proses pembelajaran.
2) Pemilihan Mata Pelajaran dan Materi
Mata pelajaran yang dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan yakni
Biologi dengan materi Virus. Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan
tersebut antara lain sebagai berikut; Biologi merupakan mata pelajaran pilihan
dalam UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di sekolah tersebut; Biologi
merupakan mata pelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan proses
ilmiah dan mendorong pemahaman konsep; Siswa kelas X membutuhkan
Page 48
33
pemahaman yang mendalam tentang Virus; Materi Virus merupakan materi yang
lebih menekankan pada visualisasi sehingga membutuhkan media yang cocok
untuk memuat materi tersebut.
Alasan pemilihan tersebut berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan
dengan mewawancarai guru biologi SMA Muhammadiyah 9 Makassar, wawancara
dilakukan secara tidak terstruktur.
b. Studi Literatur
Adapun hal-hal yang dilakukan pada proses studi literatur berupa
pengumpulan buku-buku paket yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
yang memuat materi virus, pengumpulan artikel, jurnal dan buku-buku yang akan
dijadikan sumber rujukan untuk memperkuat argument-argumen yang ada.
2. Perencanaan Pengembangan Konten E-Learning
Pada tahap perencanaan pengembangan konten e-learning berbasis
multimedia, hal-hal yang dilakukan antara lain sebagai berikut; Menyiapkan
aplikasi pendukung dalam pembuatan konten media; Mengumpulkan berbagai
referensi buku yang digunakan berkaitan dengan materi yang akan dikembangkan;
Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam
penyusunan dan penginputan materi; Materi harus sesuai dengan kurikulum yang
digunakan di sekolah tersebut sehingga perlu adanya perencanaan dan pengkajian
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator serta tujuan pembelajaran
yang akan termuat di dalam media; Merencanakan desain yang tepat, dan tampilan
tema yang sesuai dengan karakteristik siswa pada jenjang SMA.
Page 49
34
3. Desain dan Pengembangan Produk
Setelah menyusun rancangan, langkah selanjutnya yang dilakukan yakni
mendesain dan mengembangkan konten e-learning sesuai dengan SK dan KD.
Proses pengembangan media ini antara lain meliputi pembuatan :
a. Merumuskan Tujuan, SK, dan KD
Merumuskan tujuan, SK dan KD materi yang dimuat dalam pengembangan
konten e-learning.
b. Penjabaran Materi
Tujuan dilakukan pembuatan jabaran materi tersebut adalah untuk
mempermudah pelaksanaan penulisan naskah programnya disamping
mengantisipasi durasi, jumlah topik dalam GBPM juga dapat digunakan untuk
mengkalkulasi biaya produksi.
c. Membuat Storyboard
Storyboard adalah sketsa desain awal, bagaimana tampilan dari produk
yang dibuat dan fungsi-fungsi bagian-bagian yang terkandung di dalamnya.
d. Mengembangkan Konten E-Learning
Mengembangkan konten e-learning sesuai dengan rumusan materi yang
telah disusun sebelumnya, media ini berisi konten-konten berupa uraian materi
berbentuk tulisan, gambar, audio maupun video. Dalam proses pengembangan
konten e-learning peneliti akan lebih memfokuskan pada konten-konten isi seperti
video animasi dan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Page 50
35
4. Tahap Validasi dan Uji Coba
Konten e-learning yang telah dikembangkan kemudian diujicobakan dalam
skala kecil sejumlah 6 orang siswa kemudian dilakukan revisi tahap I berdasarkan
saran dan masukan dari angket respon siswa yang telah disebar. Setelah revisi tahap
I selesai dilakukan kemudian langkah selanjutnya yaitu proses validasi. Validasi
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, data yang diperoleh dari validasi ini
berupa data kelayakan konten e-learning, saran dan masukan dari ahli. Saran dan
masukan tersebut dijadikan acuan sebagai revisi tahap II setelah itu dilakukanlah
penilaian oleh guru mata pelajaran.
Hasil dari kedua revisi tersebut digunakan untuk diujicobakan
penggunaanya kepada siswa kelas X. Hasil uji coba ini berupa tanggapan siswa
terhadap konten e-learning yang dikembangkan. Kemudian setelah itu maka
dihasilkanlah sebuah konten e-learning yang layak.
C. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini antara lain
sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data ini diperoleh dari hasil validasi dari ahli media dan ahli materi serta
dari siswa yang termuat di angket sebagai bentuk penilaian terhadap tingkat
kelayakan media pembelajaran berbasis web.
Page 51
36
2. Data Kualitatif
Data ini bersumber dari saran masukan, dan tanggapan dari ahli media dan
ahli materi, serta guru bidang studi yang terdapat pada angket sebagai bentuk
penilaian terhadap tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis web.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket/Kuesioner. Angket/Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi perangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009:199).
Angket ini akan diberikan kepada ahli media, ahli materi dan angket
penilaian dari guru serta angket respon siswa untuk mengetahui tingkat kelayakan
dari pengembangan konten e-learning. Adapun skala pengukuran yang digunakan
dalam angket untuk keperluan analisis yaitu skala likert, skala tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
No. Kategori Skor
1. Sangat Baik 4
2. Baik 3
3. Kurang Baik 2
4. Tidak Baik 1
Tabel 3.1 Skala Likert
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
Page 52
37
orang lain (Sugiyono, 2009:335). Tujuan peneliti melakukan analisis data agar
dapat menginterpretasikan segala hasil penelitian dalam betuk uraian/penjelasan
kemudian diinformasikan kepada masyarakat luas.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Berikut adalah penjabaran teknik analisis
kualitatif dan teknik analisis kuantitatif
1. Analisis Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil selama
observasi, wawancara tidak tersruktur, saran dan masukan, serta catatan
dokumentasi saat diimplementasikan. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif
kualitatif, beberapa saran dan masukan dari ahli materi dan ahli media digunakan
sebagai acuan dalam perbaikan dan revisi produk pengembangan konten e-learning
berbasis multimedia online.
2. Analisis Kuantitatif
Adapun data yang dianalisis secara kuantitatif yaitu data tentang hasil
validasi dari ahli media, ahli materi dan guru mata pelajaran serta angket respon
siswa. Hasil uji validasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini :
Keterangan :
P = Rata-rata skoring
∑ = jumlah jawaban responden tiap item yang dinilai
n = jumlah responden
Page 53
38
Rumus di atas digunakan sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan
pengambilan keputusan dengan ketepatan yang dijelaskan dalam tabel tingkat
kriteria validasi berikut ini :
Skor Kategori Keterangan
3,26 – 4,00 Sangat Baik/Sangat layak Tidak perlu revisi
2,51 – 3,25 Baik/Layak Tidak perlu revisi
1,76 – 2,50 Kurang Baik/Kurang layak Perlu revisi
1,00 - 1,75 Tidak Baik/Tidak layak Revisi total
Tabel 3.2 Tingkat Kriteria Validasi
Pengembangan konten e-learning pada mata pelajaran dengan materi virus
dikatakan layak secara teoritis apabila persentase kelayakan mencapai ≥ 2,51.
Page 54
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan media
pembelajaran e-learning yang fokus utamanya yaitu menghasilkan konten e-
learning yang valid dan praktis, pada mata pelajaran Biologi kelas X dengan materi
Virus. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran
dan hasil uji coba oleh siswa maka konten e-learning yang dikembangkan
dinyatakan layak digunakan.
Pada penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model pengembangan
Borg & Gall, yang dimodifikasi dilakukan sampai pada beberapa tahap saja. Tahap-
tahap tersebut meliputi : 1) tahap pengumpulan informasi; 2) tahap perencanaan; 3)
tahap desain dan pengembangan produk; 4) tahap validasi dan ujicoba. Berikut ini
uraian penjelasan tiap tahap yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
ini :
1. Tahap Pengumpulan Informasi/Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini diawali dengan melakukan observasi yang dilakukan di
SMA Muhammadiyah 9 Makassar. Peneliti memperoleh beberapa informasi
yaitu pertama, guru cukup sering menggunakan alat-alat TIK dalam proses
pembelajaran akan tetapi penggunaannya masih kurang optimal dikarenakan
media yang ditampilkan berbentuk presentasi powerpoint yang bersifat satu
arah dan konten isinya masih monoton berbentuk uraian materi. Kedua siswa
Page 55
40
umumnya banyak yang memiliki gadget, artinya siswa sudah sangat akrab
dengan penggunaan internet.
Kemudian dalam hal ini peneliti merumuskan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi dengan memanfaatkan potensi yang ada, maka
dihasilkan rancangan pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan
Web Based Education (WBE) atau biasa disebut e-learning (electronic
learning).
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini meliputi kegiatan : Pertama pengumpulan
data-data yang akan dijadikan sumber dalam pengembangan konten e-learning
berbasis multimedia online. Data-data yang dikumpulkan antara lain buku paket
yang memuat materi virus, buku ini diperoleh dari pinjaman dari perpustakaan
sekolah, video pembelajaran dengan materi virus yang bersumber dari youtube.
Kedua pembuatan instrumen penelitian yang akan digunakan adalah
lembar validasi, lembar validasi digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan
pengembangan konten e-learning berdasarkan penilaian dari ahli materi, media
dan guru mata pelajaran serta angket respon siswa. Ketiga perumusan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), RPP ini diperoleh dari guru mata
pelajaran Biologi.
3. Tahap Desain dan Pengembangan Produk
Pada tahap ini dilakukan pengembangan dan desain konten isi e-
learning, adapun aplikasi e-learning yang digunakan yaitu Google Classroom
sedangkan dalam proses pengembangan konten isi materi menggunakan
Page 56
41
powerpoint. Tampilan isi konten ini terdiri dari 7 menu untuk pembelajaran
yaitu : (1) Menu Beranda, yang terletak di halaman paling awal yang menjadi
cover dari media; (2) Menu Petunjuk berisi tentang panduan penggunaan media;
(3) Menu SK berisi tentang standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa;
(4) Menu Materi berisi penjelasan materi Virus yang disusun yang dibagi
menjadi 3 sub bagian yaitu Materi 1, 2 dan 3; (5) Menu Video berisi video materi
virus; (6) Menu Referensi berisi tentang daftar rujukan mengambil materi; (7)
Menu Penutup berisi ucapan terima kasih. Adapun tampilannya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1 Tampilan halaman beranda pada power point
Page 57
42
Gambar 4.2 Tampilan halaman petunjuk
Gambar 4.3 Tampilan halaman standar kompetensi
Page 58
43
Gambar 4.4 Tampilan halaman materi 1
Gambar 4.5 Tampilan halaman materi 2
Page 59
44
Gambar 4.6 Tampilan halaman materi 3
Gambar 4.7 Tampilan halaman video
Page 60
45
Gambar 4.8 Tampilan halaman referensi
Gambar 4.9 Tampilan halaman penutup
Sedangkan untuk Google classroom memiliki beberapa menu utama yaitu :
Menu forum dimana siswa dapat berinteraksi dan juga menjadi halaman awal dari
Google classroom. Menu Tugas Kelas berisi tampilan tugas-tugas yang diposting
oleh guru mata pelajaran. Menu Anggota berisi daftar nama anggota. Menu Nilai
Page 61
46
berisi tentang nilai siswa yang telah mengerjakan tugas. Adapun langkah-langkah
untuk mengoperasikan adalah sebagai berikut :
1. Buka website google kemudian masuk pada laman google classroom.
2. Kemudian kunjungi classroom.google.com dan masuk menggunakan akun
google. Kemudian akan muncul pilihan untuk menjadi seorang guru atau siswa
kemudian buat kelas untuk seorang guru dan gabung kelas untuk yang login
sebagai siswa.
3. Guru dapat menambahkan siswa secara langsung atau berbagai kode dengan
kelasnya untuk bergabung. Hal ini berarti sebelumnya guru di dalam kelas nyata
(di sekolah) sudah memberitahukan kepada siswa bahwa guru akan menerapkan
google clasroom dengan syarat setiap siswa harus memiliki email pribadi
dengan menggunakan nama lengkap pemiliknya (tidak menggunakan nama
panggilan/samaran).
4. Guru memberikan tugas mandiri atau melemparkan forum diskusi melalui
laman tugas atau laman diskusi kemudian semua materi kelas disimpan secara
otomatis ke dalam folder di google drive
5. Selain memberikan tugas, guru juga dapat menyampaikan pengumuman atau
informasi terkait dengan mata pelajaran ang akan dipelajari oleh siswa di kelas
nyata pada laman tersebut. Siswa dapat bertanya kepada guru ataupun kepada
siswa lain dalam kelas tersebut terkait dengan informasi yang disampaikan oleh
guru.
Page 62
47
6. Siswa dapat melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu
pengumpulan di laman tugas, dan mulai mengerjakannya cukup dengan sekali
klik
7. Guru dapat melihat dengan cepat siapa saja yang belum menyelesaikan tugas,
serta memberikan masukan dan nilai langsung di kelas.
Tampilannya dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 4.10 Tampilan halaman forum versi dekstop dan versi android.
Page 63
48
Gambar 4.11 Tampilan halaman tugas kelas versi dekstop dan versi android.
Page 64
49
Gambar 4.12 Tampilan halaman Anggota versi dekstop dan versi android
Page 65
50
Gambar 4.13 Tampilan halaman Nilai versi dekstop
4. Tahap Validasi dan Uji Coba
Tahap ini adalah tahap validasi dan uji coba yaitu produk yang telah jadi
kemudian divalidasi oleh validator materi dan media, selanjutnya penilaian oleh
guru biologi untuk memberikan masukan pada produk yang telah
dikembangkan, kemudian diuji cobakan pada 12 orang siswa SMA kelas X.
sebelum dilakukan uji coba dilaksanakan, media yang dikembangakan ini
melalui tahap revisi terlebih dahulu berdasarkan saran dan masukan dari ahli
materi, media dan guru biologi.
Berikut ini adalah data hasil penilaian kelayakan pengembangan konten
e-learning berbasis multimedia diuraikan sebagai berikut.
1) Data Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil merupakan uji coba yang dimaksudkan
untuk dijadikan bahan untuk revisi tahap 1, hasil diperoleh dengan cara
Page 66
51
memberikan lembar penilaian kepada siswa yang sebelumnya sudah
menggunakan produk yang telah dikembangkan, lembar penilaian diberikan
kepada 6 orang siswa atau setengah dari jumlah siswa, soal terdiri dari 11
pertanyaan. Adapun data hasil penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
No. Pernyataan Skor Rata-rata
Skor
1. Kemudahan dalam penggunaan media e-learning
yang dikembangkan 18 3
2. Kemenarikan tampilan media e-learning yang
dikembangakan 22 3,6
3. Kesederhanaan penggunaan bahasa yang
digunakan 18 3
4. Kesesuaian isi materi dengan tujuan
pembelajaran 17 2,83
5. Kemudahan dalam memahami materi yang
disajikan 18 3
6.
Kemampuan media e-learning dalam
meningkatkan intensitas belajar menjadi lebih
mandiri
21 3,5
7. Kemampuan untuk meningkatkan motivasi
belajar 18 3
8. Kemenarikan konten e-learning yang
dikembangkan 19 316
9. Kemudahan dalam mengerjakan latihan soal 22 3,6
10. Kemudahan untuk menggunakan forum dan chat
untuk berdiskusi 20 3,3
11.
Penggunaan media e-learning yang
dikembangkan dapat digunakan kapan dan
dimana saja serta terus menerus
20 3,3
Jumlah 231 3,20
Tabel. 4.1 Data hasil uji coba kelompok kecil
Page 67
52
2) Data Validasi Ahli Materi
Validasi materi dilakukan oleh salah tenaga pengajar. Validasi
dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang akan digunakan
untuk melakukan revisi materi dan meningkatkan kualitas isi materi dari
konten media yang dikembangkan. Hasil validasi diperoleh dengan cara
penilaian melalui lembar validasi, hasil validasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
No. Aspek Yang
Dinilai Indikator Skor
1. Pembelajaran
Media
Konten yang dikembangkan sesuai dengan
pembelajaran Biologi materi Virus
4
Media dapat digunakan dalam pembelajaran
dikelas
4
2. Kurikulum
Kesesuaian dengan silabus 3
Kesesuaian materi dengan kompetensi inti (KI)
dan kompetensi dasar (KD)
4
Kesesuaian materi dengan indikator yang akan
dicapai siswa
4
Materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku 4
3. Isi Materi
Isi materi memiliki konsep yang benar dan tepat 4
Kelengkapan penyajian isi materi 4
Urutan penyajian isi materi 4
Kesesuaian materi dengan eavaluasi 4
4. Kebahasaan
Kesesuaian bahasa dengan tingkat pemahaman
siswa
4
Kelugasan bahasa 3
Ketepatan istilah 4
Ketepatan tata bahasa dan ejaan 3
5. Interaksi
Umpan Balik
Media yang dikembangkan mudah dioperasikan 4
Pengguna dapat memperoleh pemahaman materi
dari penggunaan media
4
Meningkatkan motivasi belajar siswa 4
Page 68
53
Kemampuan media untuk membuat siswa belajar
lebih mandiri
4
Jumlah Skor 62
Rata-rata 3,44
Tabel. 4.2 Data validasi ahli materi
Selain data tersebut diatas, terdapat beberapa saran dan masukan
untuk perbaikan dari sisi materi. perbaikan ini akan menjadi patokan dasar
revisi tahap pertama. Berdasarkan validasi dari ahli materi tersebut produk
layak untuk diuji cobakan dengan revisi sesuai saran dan masukan.
Saran dan masukan yang disampaikan oleh ahli materi adalah sebagai
berikut :
Materinya terlalu padat khususnya pada halaman (beberapa
halaman) di slide presentase.
3) Data Validasi Ahli Media
Validasi ahli media dilakukan salah satu dosen. Validasi ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang digunakan sebagai
acuan dalam merevisi produk yang telah dikembangkan. Hasil validasi
diperoleh dengan cara penilaian melalui lembar validasi yang terdiri dari 14
pertanyaan. Penilaian dilakukan setelah validator mengkaji media
pembelajaran yang telah dikembangkan. Hasil skor penilaian validasi akhir
dari ahli materi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. Aspek Yang
Dinilai Indikator Skor
1. Penyajian materi sesuai dengan Standar Inti (SI)
dan Standar Kompetensi (SK) 3
Page 69
54
Tabel. 4.3 Data validasi ahli media
Adapun saran dan masukan yang diberikan oleh ahli media yang
kemudian ditindak lanjuti dengan dilakukannya revisi produk, adapun
masukan dan saran yang diberikan adalah sebagai berikut :
a) Materi sebaiknya dilengkapi dengan video atau animasi bergerak
b) Konten materi SK, KD, KI, Indikator harus dimodifikasi jangan terlalu
terpaku pada yang sudah ada.
Penyajian
Materi Dalam
Media
Penyajian materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran 3
Penyajian materi dalam media mudah diapahami 3
2. Pengoperasian
Petunjuk penggunaan media 4
Kemudahan akses/pengoperasian media 3
Dapat digunakan kapan dan dimana saja 3
3.
Tampilan
Media
Kemenarikan desain 4
Penggunaan huruf 4
Keterbacaan teks 4
Tombol navigasi 4
Tata letak 4
Penggunaan komposisi warna pada media 4
Ketepatan pemilihan gambar 4
Penyajian materi per halaman 3
Jumlah Skor 50
Rata-rata 5,57
Page 70
55
4) Data Penilaian Guru Biologi
Penilaian dilakukan oleh guru Biologi SMA Muhammadiyah 9
Makassar, hasil validasi diperoleh dengan cara memberikan lembar angket
yang memuat 16 pertanyaan. Hasil skor penilaian dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No. Aspek Yang
Dinilai Indikator Skor
1. Kurikulum
Kesesuaian dengan silabus 4
Kesesuaian materi dengan kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD)
4
Kesesuaian materi dengan indikator yang akan
dicapai siswa
4
Materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku 4
2. Isi Materi
Isi materi memiliki konsep yang benar dan tepat 4
Kelengkapan penyajian isi materi 3
Urutan penyajian isi materi 4
Kesesuaian materi dengan eavaluasi 4
3. Kebahasaan
Kesesuaian bahasa dengan tingkat pemahaman
siswa
4
Kelugasan bahasa 3
Ketepatan istilah 3
Ketepatan tata bahasa dan ejaan 3
4. Interaksi
Umpan Balik
Media yang dikembangkan mudah dioperasikan 3
Pengguna dapat memperoleh pemahaman materi
dari penggunaan media
4
5. Pembelajaran
Media
Konten yang dikembangkan sesuai dengan
pembelajaran Biologi materi Virus
4
Media dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas 4
Jumlah Skor 59
Rata-rata 3,68
Tabel. 4.4 Data penilaian guru biologi
Page 71
56
Selain data tersebut diatas, ada beberapa saran dan masukan yang
diberikan oleh guru biologi dalam rangka perbaikan.
5) Data Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan merupakan uji coba untuk mengukur layak atau
tidaknya media pembelajaran yang dikembangkan. Uji coba kelayakan
konten e-learning yang dikembangkan. Uji coba kelayakan konten e-
learning yang dihasilkan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 9
Makassar. Produk yang diuji cobakan pada siswa adalah produk yang telah
direvisi berdasarkan masukan dan saran yang didapat dari validasi ahli
materi, media dan guru mata pelajaran. Pengisian lembar angket dilakukan
oleh 12 orang siswa kelas X setelah melakukan proses pembelajaran
menggunakan media yang telah dikembangkan.
Data hasil uji coba kelayakan pengembangan konten e-learning
dapat dilihat di lampiran. Hasil penilaian uji kelayakan pengembangan
konten e-learning dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. Pernyataan Skor Rata-
rata Skor
1. Kemudahan dalam penggunaan media e-
learning yang dikembangkan 37 3,08
2. Kemenarikan tampilan media e-learning yang
dikembangakan 40 3,33
3. Kesederhanaan penggunaan bahasa yang
digunakan 38 3,16
4. Kesesuaian isi materi dengan tujuan
pembelajaran 37 3,08
5. Kemudahan dalam memahami materi yang
disajikan 35 2,91
Page 72
57
6.
Kemampuan media e-learning dalam
meningkatkan intensitas belajar menjadi lebih
mandiri
41 3,41
7. Kemampuan untuk meningkatkan motivasi
belajar 40 3,33
8. Kemenarikan konten e-learning yang
dikembangkan 39 3,25
9. Kemudahan dalam mengerjakan latihan soal 44 3,66
10. Kemudahan untuk menggunakan forum dan chat
untuk berdiskusi 41 3,41
11.
Penggunaan media e-learning yang
dikembangkan dapat digunakan kapan dan
dimana saja serta terus menerus
39 3,25
Jumlah 431 3,32
Tabel. 4.5 Data uji coba lapangan
B. Analisis Data
1. Analisis Hasil Pengembangan Konten E-Learning Berbasis Multimedia
Proses penyelesaiaan penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan prosedur
penelitian pengembangan menggunakan metode Borg and Gall yang kemudian
dimodifikasi sesuai dengan kemampuan peneliti yaitu hanya sampai tahap ke 5 saja.
Dalam proses pelaksanaan, peneliti memiliki beberapa hambatan dan tantangan
yang dihadapi. Pertama, yaitu pada proses penyusunan materi, peneliti memiliki
kesulitan dalam menyusun isi materi yang akan dimuat dalam produk yang akan
dikembangkan. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran virus cakupannya sangat
luas dan sumber referensi untuk materi tersebut sangat banyak, sehingga peneliti
harus menyeleksi sumber referensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)
san Kompetensi Dasar (KD) agar materi yang disajikan tidak terlalu meluas.
Kedua yaitu pada tahap pembuatan media, dalam proses penyelesaian
pembuatan konten memakan waktu yang cukup lama. Ketiga pada saat uji coba
Page 73
58
terdapat beberapa siswa tidak memiliki smartphone sehingga siswa tidak dapat
mengakses materi yang diberikan. Selain hambatan, ada pula kemudahan selama
dalam proses penelitian pengembangan ini. Pertama, yaitu pada analisis data hasil
uji coba lapangan. Analisis data hasil coba dari penelitian pengembangan ini
menggunakan perhitungan yang sangat sederhana sehingga memudahkan proses
analisis data. Kedua guru mata pelajaran sangat mendukung adanya penelitian ini
dan siswa sangat antusias dalam membantu proses penelitian pengembangan ini.
Pengembangan produk konten e-learning ini telah diuji cobakan terhadap
12 siswa SMA kelas X di SMA Muhammadiyah 9 Makassar. Dalam proses uji coba
siswa sangat senang karena media yang digunakan selain dapat digunakan di kelas
juga dapat diakses lewat smartphone mereka, seperti misalnya ketika pemberian
tugas dan penyelesaian tugas.
2. Analisis Kelayakan Media
Data yang diperoleh dari validasi ahli materi, media dan guru mata pelajaran
biologi serta 12 siswa SMA kelas X yang berupa data kualitatif kemudian
dikonversi menjadi skor data kuantitatif. Aturan pemberian skor dapat dilihat pada
tabel 3.2 halaman 38. Skor tersebut dikonversi menjadi tingkat kelayakan produk
dengan mengacu pada kriteria penilaian ideal.
a. Analisis Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa jumlah skor respon peserta
didik sebesar 231 dengan rata-rata skor sebesar 3,20. Sehingga kemudian diketahui
tingkat kelayakan dalam uji coba kelompok kecil, data hasil respon siswa tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Page 74
59
Jumlah
Skor
Penilaian
Rata-rata
Skor
Penilaian
Kategori Keterangan
231 3,20 Baik/Layak Tidak Perlu Revisi
Tabel 4.6 Analisis hasil uji coba kelompok kecil
Dari tabel diatas, maka diketahui bahwa hasil produk yang dikembangkan
berdasarkan penilaian dari termasuk dalam kategori baik/layak.
b. Analisis Hasil Validasi Ahli Materi
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah skor validasi oleh ahli
materi sebesar 62 dengan rata-rata skor sebesar 3,44. Dan sebaran frekuensi
penilaian setiap indikator dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.14 Frekuensi hasil validasi ahli materi disetiap indikator
Berdasarkan gambar 4.14 dapat diketahui bahwa validasi ahli materi pada
indikator Pembelajaran Media sebesar 18%, pada Kurikulum sebesar 33%, pada
indikator Isi Materi sebesar 17%, dan indikator Kebahasaan sebesar 15%, sehingga
Pembelajaran
Media
18%
Kurikulum
33%
Isi Materi
17%
Kebahasaan
15%
Interaksi Umpan
Balik
17%
Page 75
60
dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor validasi ahli materi berada dalam kategori
Sangat Baik/ Sangat Layak. Hasil validasi ahli materi diuraikan dalam tabel berikut:
Jumlah
Skor
Penilaian
Rata-rata
Skor
Penilaian
Kategori Keterangan
62 3,44 Sangat Baik/Sangat
Layak Tidak Perlu Revisi
Tabel 4.7 Analisis hasil validasi ahli materi
Berdasarkan data dari tabel diatas, maka diketahui bahwa materi yang
termuat di dalam media pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik/sangat
layak.
c. Analisis Hasil Validasi Ahli Media
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah skor validasi oleh ahli media
sebesar 50 dengan rata-rata skor sebesar 3,57. Adapun sebaran frekuensi penilaian
setiap indikator dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.15 Frekuensi hasil validasi ahli media disetiap indikator
Penyajian Materi
Dalam Media
30%
Pengoperasian
33%
Tampilan Media
37%
Page 76
61
Berdasarkan gambar 4.14 dapat diketahui bahwa validasi ahli materi pada
indikator Penyajian Materi Dalam Media sebesar 30%, pada indikator
Pengoperasian sebesar 33%, indikator Tampilan Media sebesar 37%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor validasi ahli media berada dalam kategori
Sangat Baik/ Sangat Layak. Hasil validasi ahli media diuraikan dalam tabel berikut:
Jumlah
Skor
Penilaian
Rata-rata
Skor
Penilaian
Kategori Keterangan
50 3,57 Sangat Baik/Sangat
Layak Tidak Perlu Revisi
Tabel 4.8 Analisis hasil validasi ahli media
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, maka diketahui bahwa media yang
dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik/sangat layak.
Page 77
62
d. Analisis Penilaian Guru Biologi
Berdasarkan data tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah skor sebesar 59
dengan rata-rata skor sebesar 3,68. Sebaran frekuensi penilaian setiap indikator
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.16 Frekuensi hasil penilaian guru biologi di setiap indikator
Berdasarkan gambar 4.16 dapat diketahui bahwa penilaian guru biologi
pada indikator pada Kurikulum sebesar 22%, pada indikator Isi Materi sebesar 20%,
dan indikator Kebahasaan sebesar 17%, Interaksi Umpan Balik sebesar 19%,
Pembelajaran Media sebesar 22%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
skor validasi ahli materi berada dalam kategori Sangat Baik/ Sangat Layak. Hasil
validasi ahli materi diuraikan dalam tabel berikut: Kategori tingkat kelayakan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Kurikulum
22%
Isi Materi
20%
Kebahasaan
17%
Interaksi Umpan
Balik
19%
Pembelajaran
Media
22%
Page 78
63
Jumlah
Skor
Penilaian
Rata-rata
Skor
Penilaian
Kategori Keterangan
59 3,68 Sangat Baik/Sangat
Layak Tidak Perlu Revisi
Tabel 4.9 Analisis penilaian guru biologi
Dari tabel diatas, maka diketahui bahwa hasil produk yang dikembangkan
berdasarkan penilaian dari guru biologi termasuk dalam kategori Sangat
Baik/Sangat Layak dengan keterangan tidak perlu revisi.
e. Analisis Hasil Uji Coba Lapangan
Berdasarkan data tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah skor sebesar 431
dengan rata-rata skor sebesar 3,32. Kategori tingkat kelayakan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Jumlah
Skor
Penilaian
Rata-rata
Skor
Penilaian
Kategori Keterangan
431 3,32 Sangat Baik/Sangat
Layak Tidak Perlu Revisi
Tabel 4.10 Analisis hasil uji coba lapangan
Dari tabel diatas, diketahui bahwa hasil penilaian produk berdasarkan dari
hasil penilaian hasil uji coba lapangan berada dalam kategori sangatbaik/sangat
layak.
Page 79
64
C. Revisi Produk
1. Revisi Produk Tahap I
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil yang diperoleh dari disebarnya
angket respon siswa untuk dijadikan bahan revisi tahap I, adapun saran dan
masukan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Siswa 1 : sangat bagus dan bermanfaat bagi kita semua, video dan
mata pelajarannya sangat bagus.
b. Siswa 2 : sangat bagus dan bermanfaat bagi kita semua, video mata
pelajaran sama bagus
c. Siswa 3 : sangat bailk. Gambar dan videonya sangat mudah
dimengerti dan dipahami
d. Siswa 4 : sangat bagus dan memudahkan dalam memahami materi
yang disajikan.
Berdasarkan uraian saran dan masukan yang dikemukakan oleh siswa, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada revisi yang berarti, semua komentar dan masukan
menunjukkan hasil yang positif. Siswa 5 dan 6 tidak memberikan komentar hasil
angket penilaian dapat dilihat di bagian lampiran.
Page 80
65
2. Revisi Produk Tahap II
Berdasarkan hasil analisis data validasi dari ahli materi dan media peneliti
melakukan beberapa revisi berdasarkan saran dan masukan yang diperoleh. Hasil
revisi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Revisi dari ahli materi
“Materinya terlalu padat khususnya pada halaman (beberapa
halaman) di slide presentase.”
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.17 Tampilan slide materi 2
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.18 Tampilan slide materi 2
Page 81
66
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.19 Tampilan slide materi 2
b. Revisi dari ahli media
1) “Materi sebaiknya dilengkapi dengan video atau animasi bergerak”
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.20 Tampilan slide video
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.21 Tampilan slide materi 1
Page 82
67
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.22 Tampilan slide materi 2
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.23 Tampilan slide materi 3
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.24 Tampilan slide materi 3
Page 83
68
2) Konten materi SK, KD, KI, dan Indikator harus dimodifikasi jangan
terlalu terpaku pada yang sudah ada.
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4.25 Tampilan slide Standar Kompetensi (SK) hasil revisi
Page 84
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa konten
media pembelajaran e-learning berbasis multimedia pada mata pelajaran
Biologi dengan materi Virus kelas X SMA. Tahap-tahap yang dilakukan
untuk menghasilkan konten e-learning berbasis multimedia adalah sebagai
berikut : a) tahap pengumpulan informasi; b) tahap perencanaan; c) tahap
pengembangan; dan d) tahap validasi dan ujicoba. Di dalam media
pembelajaran yang memuat materi terdiri dari 9 sub menu yaitu : a) beranda;
b) petunjuk; c) standar kompetensi (SK); d) materi 1; e) materi 2; f) materi
3; g) video; h) referensi; i) penutup. Untuk aplikasi e-learning terdiri 4 sub
menu yaitu : a) forum; b) tugas kelas; c) anggota; d) nilai. Setiap materi
yang diupload dapat diakses oleh siswa kapan dan dimana pun, selain itu
aplikasi e-learning dilengkapi dengan fungsi untuk pemberian soal latihan
sebagai alat untuk evaluasi pembelajaran.
2. Berdasarkan validasi ahli materi dan media, dapat diketahui hasil validasi
ahli materi sebesar 3,44 kategori sangat layak/sangat baik, dengan
keterangan tidak perlu revisi, hasil validasi ahli media sebesar 3,57 kategori
sangat layak/sangat baik, dengan keterangan tidak perlu revisi, hasil
penilaian dari guru biologi sebesar 3,68 kategori sangat layak/sangat baik
Page 85
70
dengan keterangan tidak perlu revisi, hasil uji coba kelompok kecil sebesar
3,20 termasuk dalam kategori baik/layak dengan keterangan tidak perlu
revisi, hasil uji coba lapangan diperoleh hasil sebesar 3,32 termasuk ke
dalam kategori sangat layak/sangat baik dengan keterangan tidak perlu
revisi. Berdasarkan hasil data validasi diatas dan didukung oleh tanggapan
siswa serta guru mata pelajaran secara keseluruhan penggembangan konten
e-learning berbasis multimedia layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengembangan konten e-learning berbasis multimedia diharapkan dapat
digunakan dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran Biologi, sehingga
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan.
2. Siswa diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam belajar serta dan dapat
membangun pengetahuannya sendiri dengan mengakses langsung bahan
ajar secara online.
3. Mengingat produk yang dikembangkan memberikan manfaat bagi
pembelajaran, maka diharapkan kepada guru mata pelajaran untuk
mengembangkan produk dengan cakupan yang lebih luas dan dengan materi
yang berbeda, atau mungkin pada mata pelajaran lain.
Page 86
71
4. Perlu adanya pengembangan yang lebih lanjut terhadap konten e-learning
yang dikembangkan untuk lebih meningkatkan kuallitas produk yang
dikembangkan.
Page 87
72
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Borg, W.R. Gall, M.D. 1989. Educational Research: An Introduction, Fifthy
Edition. New York: Longman.
BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Felintina Y. 2011. Pengembangan Virtual Laboratory Sebagai Media
Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Materi Pembiakan Virus. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Fleming, 1987. Manfaat dan Fungsi. (online). Tersedia
http://alasror.wordpress.com/2009/05/fungsi-dan-manfaat-media-
pembelajaran.html
Hakim, Abdul. 2016. Dasar-Dasar Produksi Media. Makassar.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Heinich, R., Molenda, M., dan Russel, J.D. 1982. Instructional Media and The New
Technologies of Instruction, New York: John Wiley & Sons
Januarisman, Erwin. Oktober 2016, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Web Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas VII.
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. (Online) Volume 3 No 2,
(http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp, diakses 15 Desember 2018).
Latuheru, J. D. 1993. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini.
Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.
Rusman, 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman, Kurniawan Deni, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum: Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Page 88
73
Rahmasari Gartika, Rismiati Rita. 2013. E-Learning Pembelajaran Jarak Jauh.
Bandung. Yrama Widya.
Sudjoko. 2001. Membantu Siswa Belajar IPA. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Sulistyowati Endah, Wigati Hadi, dkk. 2016. Buku Siswa Biologi. Klaten. Intan
Prawira.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Syamsuri Sukri, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press
Unismuh Makassar
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.
Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=articleid
=753:purnamafeb&catid=41:top-headlines&Itemid=158 (diakses 7 April
2019)
https://eprints.uny.ac.id/9549/3/bab%202%20-%2008304244001.pdf (diakses 7
April 2019)
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/BAB_IV_virus.pdf (diakses 7 April 2019)
http://repository.radenintan.ac.id/2512/1/Skripsi_Lengkap_VANDIANA.pdf
(diakses 30 Januari 2019)
https://senandungbiru.wordpress.com/2010/09/29/media-dalam-pembelajaran-4/
(diakses 15 Mei 2019)
Page 89
LAMPIRAN
- SURAT KETERANGAN PENELITIAN
- SILABUS
- RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
- LEMBAR PENILAIAN HASIL UJI
COBA KELOMPOK KECIL
- LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI
- LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA
- LEMBAR PENILAIAN GURU MATA
PELAJARAN
- HASIL UJI COBA LAPANGAN
- DOKUMENTASI PENELITIAN
- STORYBOARD
Page 90
SURAT
KETERANGAN
PENELITIAN
Page 93
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi waktu : 3 JP/Minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
3.1 Menjelaskan ruang
lingkup biologi
(permasalahan pada
berbagai obyek
biologi dan tingkat
organisasi kehidupan),
melalui penerapan
metode ilmiah dan
prinsip keselamatan
kerja
4.1 Menyajikan data hasil
penerapan metode
ilmiah tentang
permasalahan pada
berbagai obyek
biologi dan tingkat
organisasi kehidupan
Ruang Lingkup Biologi
• Permasalahan Biologi pada
berbagai objek Biologi,
dan tingkat organisasi
kehidupan
• Cabang-cabang ilmu
dalam Biologi dan
kaitannya dengan
pengembangan karir di
masa depan
• Manfaat mempelajari
Biologi bagi diri sendiri
dan lingkungan, serta masa
depan peradaban bangsa
• Metode Ilmiah
• Keselamatan Kerja
• Mengamati dan melakukan
penelitian dengan menerapkan
aspek-aspek keselamatan kerja
dalam laboratorium Biologi
terkait fenomena kehidupan
masa kini yang berkaitan
dengan Biologi dalam
berbagai bidang dan tingkat
organisasi kehidupan dengan
cara metode ilmiah
• Membuat laporan hasil-hasil
pengamatan, hasil penelitian,
kerja ilmiah tentang fenomena
kehidupan masa kini dan
tingkat organisasi kehidupan
untuk pengembangan karir
dalam Biologi, kerja ilmiah
dan keselamatan kerja untuk
membentuk/ memperbaiki
pemahaman tentang ruang
lingkup Biologi serta
mempresentasikannya
3.2 Menganalisis berbagai
tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
beserta ancaman dan
pelestariannya beserta
ancaman dan
pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil
observasi berbagai
tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
Keanekaragaman Hayati
• Konsep keanekaragaman
gen, jenis, ekosistem
• Keanekaragaman hayati
Indonesia, flora dan fauna,
serta penyebarannya
berdasarkan Garis
Wallace dan Garis Weber
• Keunikan hutan hujan
tropis Indonesia
• Pemanfaatan
keanekaragaman hayati
Indonesia
• Mengamati dan
mengelompokkan berbagai
tingkat keanekaragaman
hayati Indonesia dengan
contoh-contohnya dari
berbagai ekosistem serta
mendiskusikan
pemanfaatannya dalam era
ekonomi kreatif
• Menyimpulkan keunikan
hutan hujan tropis Indonesia
dari berbagai sumber dan
mendiskusikan upaya
Page 94
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
dan usulan upaya
pelestariannya • Upaya pelestarian
keanekaragaman hayati
Indonesia
pelestarian keanekaragaman
hayati Indonesia
3.3 Menjelaskan prinsip-
prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam
lima kingdom
4.3 Menyusun kladogram
berdasarkan prinsip-
prinsip klasifikasi
makhluk hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
• Prinsip klasifikasi makhluk
hidup
• Dasar klasifikasi makhluk
hidup
• Kunci determinasi
sederhana
• Kladogram (pohon
filogeni)
• Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial
nomenklatur
• Mengamati, menentukan dasar
pengelompokkan dan
melakukan pengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri
makhluk hidup yang
ditemukan
• Membuat kunci determinasi
sederhana, kladogram,
menentukan tingkat takson
makhluk hidup dalam kerja
kelompok.
• Mendiskusikan hasil kerja
kelompok dan
mempresentasikan
3.4 Menganalisis struktur,
replikasi dan peran
virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye
tentang bahaya virus
dalam kehidupan
terutama bahaya
AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya
Virus
• Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi
• Pengelompokan virus
• Peran virus dalam
kehidupan
• Partisipasi remaja dalam
mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya
• Mengkaji berbagai kasus
penyakit yang disebabkan
oleh virus, seperti influenza,
AIDS, flu burung melalui
berbagai media informasi
• Mendiskusikan, menjelaskan
dan mengaitkan proses
perkembangbiakan, cara
pencegahan, penyebaran virus
serta dampak sosial-ekonomi
bagi kehidupan manusia dan
mempresentasikannya
• Membuat dan menyajikan
model virus
3.5 Mengidentifikasi
struktur, cara hidup,
reproduksi dan peran
bakteri dalam
kehidupan
4.5 Menyajikan data
tentang ciri-ciri dan
peran bakteri dalam
kehidupan
Kingdom Monera
• Karakteristik dan
perkembangbiakan bakteri
• Dasar pengelompokan
bakteri
• Menginokulasi
bakteri/pour plate/streak
plate
• Pengecatan gram
• Peran bakteri dalam
kehidupan
• Mengamati gambar bakteri
dari foto mikrograph dan
membandingkan struktur
dinding sel sebagai dasar
pengelompokkan
• Mengkaji berbagai kasus
penyakit akibat bakteri dari
berbagai sumber dan
mendiskusikannya dalam
kelompok
• Melakukan isolasi dan
pengamatan koloni bakteri,
menerapkan keselamatan kerja
dalam pengamatan
• mendiskusikan peranan
bakteri dalam kehidupan
sehari-hari dan
mempresentasikannya
Page 95
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
3.6 Mengelompokkan
protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas
dan mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan
4.6 Menyajikan laporan
hasil investigasi
tentang berbagai peran
protista dalam
kehidupan
Kingdom Protista
• Ciri-ciri umum protista
dan penggolongannya
• Ciri-ciri umum Protista
mirip jamur (jamur lendir/
Slime Mold.
• Ciri-ciri umum Protista
mirip tumbuhan (Alga)
• Ciri-ciri umum protista
mirip hewan (protozoa)
• Peranan protista dalam
kehidupan
• Mengamati foto/gambar
berbagai keanekaragaman
protista dan preparat
• Melakukan percobaan
membuat kultur Paramecium
dari rendaman air jerami dan
melakukan pengamatan
mikroskopis protista dari air
kolam, air rendaman jerami,
dll
• Mendiskusikan, membanding-
kan dan menganalisis
perbedaan protista mirip
jamur, protista mirip alga, dan
protista mirip hewan dengan
gambar/foto protista dalam
kelompok serta peranan
protista
3.7 Mengelompokkan
jamur berdasarkan
ciri-ciri, cara
reproduksi, dan
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan
4.7 Menyajikan laporan
hasil investigasi
tentang
keanekaragaman
jamur dan peranannya
dalam kehidupan
Fungi/Jamur
• Ciri-ciri kelompok jamur :
morfologi, cara
memperoleh nutrisi,
reproduksi
• Pengelompokan jamur
• Peran jamur dalam bidang
ekologi, ekonomi,
kesehatan, dan
pengembangan iptek
• Mengamati dan
membandingkan berbagai
jenis jamur secara morfologi
makroskopik di lingkungan
serta mengkaji budidayanya
dari berbagai media informasi
• Membedakan ciri morfologi
berbagai jenis jamur
makroskopis - mikroskopis
dan mengaitkan dengan dasar
pengelompokkannya
• Melakukan percobaan
fermentasi makanan dengan
jamur (ragi), mendiskusikan,
menyimpulkan
mempresentasikan tentang
karakteristik jamur dan
mengaitkan peran jamur
secara ekologis dengan
kelangsungan hidup di bumi
3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan
ciri-ciri umum, serta
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan
4.8 Menyajikan laporan
hasil pengamatan dan
analisis fenetik dan
filogenetik tumbuhan
serta peranannya
dalam kehidupan
Plantae
• Ciri-ciri umum plantae:
tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, tumbuhan
biji
• Peran tumbuhan dalam
ekosistem
• Peran tumbuhan di bidang
ekonomi
• Dampak berkurangnya
keanekaragaman
tumbuhan bagi ekosistem
• Mengamati, membandingkan
morfologi struktur alat
reproduksi serta cara
reproduksi berbagai jenis
tumbuhan di lingkungan
sekitar dan
mengelompokkannya serta
jenis tumbuhan di hutan hujan
tropis melalui berbagai sumber
• mendiskusikan peran Plantae
pada berbagai bidang
(industri, kesehatan, pangan)
• Menganalisis dampak alih
fungsi hutan di Indonesia
terhadap keanekaragaman
Page 96
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
hayati dan ekosistem dan
menyimpulkan hubungan
keanekaragaman tumbuhan
dengan nilai ekonominya
• Menyajikan laporan
pengamatan secara tertulis dan
membuat tulisan tentang peran
tumbuhan dalam menjaga
keseimbangan alam, misalnya
siklus air, erosi, penyerapan
karbon dioksida dan
penghasilan oksigen bumi
3.9 Mengelompokkan
hewan ke dalam filum
berdasarkan lapisan
tubuh, rongga tubuh
simetri tubuh, dan
reproduksi
4.9 Menyajikan laporan
perbandingan
kompleksitas lapisan
penyusun tubuh
hewan (diploblastik
dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga
tubuh, dan
reproduksinya
Animalia
• Ciri-ciri umum hewan
invertebrata (lapisan
tubuh, rongga tubuh,
simetri tubuh, dan
reproduksi)
• Ciri-ciri umum hewan
vertebrata (rangka tubuh,
ruang jantung, reproduksi,
suhu tubuh, dan penutup
tubuh)
• Klasifikasi animalia
• Peran hewan bagi
kehidupan
• Mengamati ciri-ciri umum
hewan invertebrata (terumbu
karang) dan vertebrata melalui
gambar/video
• Mengelompokkan jenis-jenis
hewan berdasarkan persamaan
yang dipunyai dan
mendokumentasikan hasil
pengamatan dalam bentuk
foto/gambar
• Menganalisis peran hewan
dalam ekosistem, ekonomi,
masyarakat, dan
pengembangan ilmu
pengetahuan di masa datang
serta mempresentasikannya
dalam berbagai media
3.10 Menganalisis
komponen-
komponen ekosistem
dan interaksi antar
komponen tersebut
4.10 Menyajikan karya
yang menunjukkan
interaksi antar
komponen ekosistem
(jaring-jaring
makanan, siklus
Biogeokimia)
Ekologi
• Komponen ekosistem
• Aliran energi
• Daur biogeokimia
• Interaksi dalam ekosistem
• Mengamati komponen
ekosistem dan interaksinya di
lingkungan sekitar,
terbentuknya hujan dari proses
penguapan melalui video atau
media informasi lain, diagram
daur biogeokimia serta
melakukan pengamatan
• Menganalisis dan
mempresentasikan tentang
keterkaitkan interaksi
antarkomponen ekosistem,
daur biogeokimia, upaya yang
dapat dilakukan berkaitan
dengan pemulihan
ketidakseimbangan
lingkungan berdasarkan
bagan/carta/video
3.11 Menganalisis data
perubahan
lingkungan,
penyebab, dan
dampaknya bagi
kehidupan
Perubahan Lingkungan
• Kerusakan
lingkungan/pencemaran
lingkungan.
• Pelestarian lingkungan
• Adapatasi dan mitigasi
• Membaca, mengamati,
membahas dan menganalisis
berbagai laporan media/kasus
lingkungan hidup/lingkungan
sekitar mengenai kerusakan
Page 97
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
4.11 Merumuskan gagasan
pemecahan masalah
perubahan
lingkungan yang
terjadi di lingkungan
sekitar
Limbah dan Daur Ulang
• Jenis-jenis limbah.
• Proses daur ulang
• 3 R (reuse, reduse,
recycle)
lingkungan dan produk daur
ulang
• Melakukan percobaan polusi
air/udara atau membuat
produk daur ulang
• Membahas hasil percobaan
dan penyebab, cara mencegah,
cara menanggulangi
pemanasan global, penipisan
lapisan ozon, efek rumah kaca,
kegiatan aktivitas manusia,
menyimpulkan dan
mempresentasikan dengan
berbagai media
• Membuat kampanye tentang
dampak perubahan iklim,
usaha-usaha yang bisa
dilakukan serta menyajikan
hasil produk daur ulang
Page 98
83
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Page 99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Muhammadiyah 9 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
• KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan
peran virus dalam kehidupan
3.4.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus.
3.4.2 Menggambarkan struktur virus
3.4.3 Mengidentifikasi ciri-ciri virus.
3.4.4 Menjelaskan replikasi virus setelah
mengamati(gambar atau Video).
3.4.5 Mengklasifikasikan virus.
3.4.6 Membandingkan struktur tubuh virus satu
dengan virus yang lain berdasarkan
gambar tubuh virus.
3.4.7 Membandingkan struktur tubuh virus
dengan organisme lainnya, misalnya
bakteri
3.4.8 Menjelaskan kasus-kasus dalam kehidupan
sebagai dampak negatif dari virus.
3.4.9 Membuat model tiga dimensi Virus HIV
atau virus jenis lain
3.4.10 Mengidentifikasi ciri orang yang telah
terinfeksi HIV.
3.4.11 Menjelaskan cara menghindari infeksi
HIV.
3.4.12 Mendiskusikan dampak ekonomi dan
sosial akibat serangan virus, termasuk
HIV.
3.4.13 Menjelaskan cara hidup virus. ™
3.4.14 Mengidentifikasi virus yang berbahaya
dan merugikan. ™
Page 100
3.4.15 Menjelaskan peran virus yang
menguntungkan dan merugikan.
4.4 Melakukan kampanye tentang
bahaya virus dalam kehidupan
terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkatvirulensinya
4.4.1 Membuat slogan di lingkungan sekolah
tentang dampak terinfeksinya HIV.
4.4.2 Membuat karya cara hidup sehat untuk
menghindari infeksi virus (dapat berupa
lagu, poster, cerita puisi, dll) atau
tergantung minat anak dan kerja sama
lintas mata pelajaran, antara Bahasa
Indonesia dan seni budaya
4.4.3 Menyusun makalah mengenai dampak
positif dan negatif virus terhadap bidang
sosial dan ekonomi
4.4.4 Mengkomunikasikan cara menghindari
diri dari bahaya virus, seperti influenza,
AIDS, Flu burung dll
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan sejarah penemuan virus.
2. Menggambarkan struktur virus
3. Mengidentifikasi ciri-ciri virus.
4. Menjelaskan replikasi virus setelah mengamati(gambar atau Video).
5. Mengklasifikasikan virus.
6. Membandingkan struktur tubuh virus satu dengan virus yang lain berdasarkan gambar
tubuh virus.
7. Membandingkan struktur tubuh virus dengan organisme lainnya, misalnya bakteri
8. Menjelaskan kasus-kasus dalam kehidupan sebagai dampak negatif dari virus.
9. Membuat model tiga dimensi Virus HIV atau virus jenis lain
10. Mengidentifikasi ciri orang yang telah terinfeksi HIV.
11. Menjelaskan cara menghindari infeksi HIV.
12. Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus, termasuk HIV.
13. Menjelaskan cara hidup virus. ™
14. Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan. ™
15. Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan.
D. Materi Pembelajaran
Virus
• Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
• Pengelompokan virus
• Peran virus dalam kehidupan
• Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi dan Eksperimen
Model : Discovery Learning
F. MediaPembelajaran � Media :
� Worksheet atau lembar kerja (siswa)
� Lembar penilaian
� Laboratorium biologi dan sarananya (peralatan yang akan dipakai selama satu tahun
ajaran)
� Daftar peralatan di lab biologi
Page 101
� Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
� Lembar kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh setiap siswa aspek
keselamatan kerja
� Contoh laporan tertulis
� Bahan Presentasi
� Alat/Bahan :
� Penggaris, spidol, papan tulis
� Laptop & infocus
� Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar :
• Buku Biologi Kls X Kemdikbud
• Buku lain yang menunjang
• Multimedia interaktif dan Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
� Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
� Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
� Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
� Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
� Klasifikasi Makhluk Hidup
� Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
� Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
� Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
� Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
� Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
� Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
� Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
� Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
� Pembagian kelompok belajar
� Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (105 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus dengan cara :
Page 102
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
� Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
� Mengamati
� Lembar kerja materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus.
� Pemberian contoh-contoh materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
� Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung).
Membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
� Mendengar
Pemberian materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus oleh guru.
� Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
� Menulis Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca,
diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan
menulis (Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
� Mengajukan pertanyaan tentang materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat. Misalnya :
� ?
� ?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
� Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
Page 103
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
� Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Ciri-
ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus
yang sedang dipelajari.
� Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang sedang
dipelajari.
� Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
� Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus.
� Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Ciri-ciri virus: struktur
dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
� Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus sesuai dengan pemahamannya.
� Saling tukar informasi tentang materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
� Berdiskusi tentang data dari Materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
� Mengolahinformasi dari materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
Page 104
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
� Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Ciri-ciri
virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
� Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
� Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
� Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
� Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
� Bertanya atas presentasi tentang materi Ciri-ciri virus: struktur
dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
� Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
� Menjawab pertanyaan tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
� Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan
materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus yang akan selesai dipelajari
Page 105
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
� Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang
telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
� Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus yang baru dilakukan.
� Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang baru diselesaikan.
� Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
� Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
� Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus.
� Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
� Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
� Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
� Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
� Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
� Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
� Pengelompokan virus
� Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
� Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
� Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
� Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
� Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Page 106
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
� Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
� Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
� Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
� Pembagian kelompok belajar
� Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (105 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
dengan cara :
� Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Peran virus
dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya.
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
� Mengamati
� Lembar kerja materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya.
� Pemberian contoh-contoh materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus
HIV dan lainnya untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
� Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung).
Membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya.
� Mendengar
Pemberian materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi
remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya oleh
guru.
� Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
� Menulis Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca,
diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan
menulis (Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
Page 107
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
identifikasi
masalah)
gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
� Mengajukan pertanyaan tentang materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat. Misalnya :
� ?
� ?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
� Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
� Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam
mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang sedang
dipelajari.
� Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang sedang dipelajari.
� Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peran virus
dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
� Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya.
� Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang telah diperoleh pada buku catatan
Page 108
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
� Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya sesuai dengan pemahamannya.
� Saling tukar informasi tentang materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
� Berdiskusi tentang data dari Materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
� Mengolahinformasi dari materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
� Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Peran
virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya.
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
� Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Page 109
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
� Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
� Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
� Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja
dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
� Bertanya atas presentasi tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
� Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
� Peran virus dalam kehidupan
� Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
� Menjawab pertanyaan tentang materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
� Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan
materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja
dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang akan
selesai dipelajari
� Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam
mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: : nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
� Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Peran virus dalam kehidupan serta
Page 110
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang baru
dilakukan.
� Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang baru
diselesaikan.
� Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
� Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya.
� Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya.
� Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir):
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Page 111
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan. 50
250 62,50 C 2
Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok. 50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri
kepada anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
Page 112
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Page 113
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir) a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
akan dijelaskan kembali oleh guru materi “Ruang Lingkup Biologi”. Guru
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu
dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada
waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
Page 114
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang
Belum Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial Ket.
1
2
3
4
dst,
b. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-
pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan
dengan topik pembelajaran “Ruang Lingkup Biologi”. Dalam kegiatan ini, guru
dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil
dalam pengayaan.
Makassar 15 Juli 2019
Mengetahui
Kepala SMA Muhammadiyah 9 Makassar Guru Mata Pelajaran
Asri. S.Pd,.M.Pd Muh. Helmy, S.Pd., M.Pd
NIP. 19750706 200801 1 020 NIP. 19760229 200604 1 010
Page 115
LEMBAR
PENILAIAN
HASIL UJI COBA
KELOMPOK
KECIL
Page 122
LEMBAR
VALIDASI AHLI
MATERI
Page 126
LEMBAR
VALIDASI AHLI
MEDIA
Page 130
LEMBAR
PENILAIAN
GURU MATA
PELAJARAN
Page 134
HASIL UJI
COBA
LAPANGAN
Page 147
DOKUMENTASI
PENELITIAN
Page 148
DOKUMENTASI KEGIATAN
A. Proses Validasi Ahli Materi
Page 149
B. Proses Validasi Ahli Media
Page 150
C. Proses Pengambilan Data Respon Siswa
Page 151
D. Uji Coba Lapangan Bersama Guru Mata Pelajaran
Page 153
Judul : Virus No. Halaman : 1
Nama Frame : Beranda
Deskripsi :
a. Background, penggunaan warna dengan menggunakan mode Gradient
b. Gambar Virus, berfungsi sebagai latar belakang sampul untuk
memperindah dan berfungsi sebagai gambaran awal dari materi.
c. Angka romawi 10 dan SMA, angka romawi menunjukkan bahwa materi
hidrosfer ditujukan untuk siswa kelas 10 SMA. Keterangan, ukuran huruf X
56, ukuran SMA 12, font Times New Roman.
d. Virus, adalah materi Biologi yang saya angkat dan buatkan medianya.
Keterangan : ukuran huruf 40, font Times New Roman.
e. Keterangan Tambahan, terletak dibawah tulisan Virus, berfungsi sebagai
penjelasan awal isi materi. Keterangan, ukuran font 15, font Times New
Roman.
f. Tujuan Pembelajaran, menggunakan shape sebagai latar, font Calibri,
ukuran font 12.
Page 154
Judul : Virus No. Halaman : 2
Nama Frame : Petunjuk
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Times New Roman,
ukuran font 36
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, Font Times New Roman, ukuran font 12
d. Sub Menu Unsur – unsur Siklus Hidrosfer, menggunakan Layer sebagai
latar, dan tulisan menggunakan Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi
sebagai tombol shortcut untuk beralih
e. Petunjuk Penggunaan Media, Latar yang digunakan menggunakan shape,
background mode solid, ukuran huruf 18, font Calibri.
Page 155
Judul : Virus No. Halaman : 3
Nama Frame : SK (Standar Kompetensi )
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Times New Roman,
ukuran font 36
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, Font Times New Roman, ukuran font 12.
d. Sub Menu Unsur – unsur Siklus Hidrosfer, menggunakan Layer sebagai
latar, tulisan menggunakan Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi
sebagai tombol shortcut untuk beralih
f. SK Latar yang digunakan menggunakan shape font Calibri, ukuran font 15.
Page 156
Judul : Virus No. Halaman : 4
Nama Frame : Materi 1
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
style Linear Diagonal (down/right), Font Times New Roman, ukuran font
36
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, Font Times New Roman, ukuran font 12.
d. Sub Menu menggunakan Layer sebagai latar menggunakan Shape, Font
Calibri, size font 15. Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk beralih
e. Isi Materi, font calibri, ukuran 12
Page 157
Judul : Virus No. Halaman : 5
Nama Frame : Materi 2
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Hidrosfer, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor
Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Font
Impact, size font 36.
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, menggunakan Layer dengan mode
Multicolor Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal
(down/right), Font Impact, size font 36.
d. Sub Menu, menggunakan Layer Shape, Font Calibri, size font 15.
Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk beralih
e. Isi Materi, font calibri, ukuran 12
Page 158
Judul : Virus No. Halaman : 6
Nama Frame : Materi 3
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Font Impact, size
font 36.
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, menggunakan Layer dengan mode
Multicolor Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal
(down/right), Font Impact, size font 36.
d. Sub Menu, menggunakan Layer sebagai latar, dan tulisan menggunakan
Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk
beralih
e. Isi Materi, font calibri, ukuran 12
Page 159
Judul : Virus No. Halaman : 7
Nama Frame : Video
Deskripsi :
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Font Impact, size
font 36.
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, menggunakan Layer dengan mode
Multicolor Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal
(down/right), Font Impact, size font 36.
d. Sub Menu menggunakan Layer sebagai latar, dan tulisan menggunakan
Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk
beralih
Page 160
Judul : Hidrosfer No. Halaman : 8
Nama Frame : Penutup
Deskripsi
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Font Impact, size
font 36.
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, menggunakan Layer dengan mode
Multicolor Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal
(down/right), Font Impact, size font 36.
d. Sub Menu menggunakan Layer sebagai latar, dan tulisan menggunakan
Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk
beralih
Page 161
Judul : Virus No. Halaman : 9
Nama Frame : Penutup
Deskripsi
a. Background, mode yang digunakan gradient.
b. Virus, menggunakan Layer sebagai latar dengan mode Multicolor Gradient,
color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal (down/right), Font Impact, size
font 36.
c. Untuk Kelas X SMA dan MA, menggunakan Layer dengan mode
Multicolor Gradient, color Blue Gloss 9, style Linear Diagonal
(down/right), Font Impact, size font 36.
d. Sub Menu menggunakan Layer sebagai latar, dan tulisan menggunakan
Shape, Font Calibri, size font 15. Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk
beralih
e. Terima Kasi, font calibri, ukuran font 36.
Page 162
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Fauzan. Dilahirkan di Limpomajang
Kabupaten Barru pada tanggal 11 April 1998, dari pasangan
Ayahanda Hasanuddin Zikri dan Ibunda Siti Jumi Johar.
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SDI
Sumpang Binangae No. 33 Kabupaten Barru dan tamat
tahun 2010, tamat SMP Negeri 1 Barru tahun 2012, dan tamat SMA Negeri 1 Barru
tahun 2015. Pada tahun yang sama (2015), penulis melanjutkan pendidikan pada
program Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.