SKRIPSI RIRIN DWI CAHYANI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH Cerbera manghas L. TERHADAP Propionibacterium acnes DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
SKRIPSI
RIRIN DWI CAHYANI
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL
ASETAT BUAH Cerbera manghas L. TERHADAP
Propionibacterium acnes DENGAN METODE
DIFUSI CAKRAM
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera
manghas L. terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi
Cakram” untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, pertolongan serta rezeki dalam
menyelesaikan skripsi ini
2. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Dimin dan Ibu Sulih, atas doa yang
selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya, atas dukungan baik secara
moril maupun materil, atas curahan kasih sayang yang tiada hentinya, serta
segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh
pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi.
3. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen wali dan dosen pembimbing
I yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan, dukungan dan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi dengan baik serta dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP. Selaku dosen pembimbing II yang
telah sabar dalam memberikan arahan, dukungan serta bimbingan kepada
penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. dan Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,
M.Sc., Apt. selaku tim penguji atas semua kritik dan sarannya untuk
menyempurnakan skripsi ini.
6. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi yang
v
telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi penulis.
8. Ibu Raditya Weka N., M.Farm., Apt. selaku Kepala Laboratorium Farmasi
yang telah mengizinkan penulis serta memberikan fasilitas untuk melakukan
penelitian di laboratorium tersebut.
9. Ibu Fitroh Nilla Prastika H., S.Pd dan Erma Dwi Lailatul F., S.Pd selaku
dosen di Laboratorium Biologi UMM yang telah mengizinkan penulis serta
memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian di laboratorium tersebut dan
membantu dalam penelitian sehingga dapat berjalan sebagaimana semestinya.
10. Para dosen Farmasi serta para dosen dari Fakultas Kedokteran yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
11. Para laboran dari Laboratorium Sintesis Farmasi Mbak Evi, dan Laboratorium
Biologi mbak Erma atas bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.
12. Kakakku tercinta Mbak Ika Susanti terima kasih atas motivasi yang selalu
diberikan dan do’a yang dipanjatkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
13. Keponakan Cantika Aurora dan Karisma Putri Maharani, terima kasih atas
motivasi yang selalu diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Serta
keluarga besar yang saya cintai. Terima kasih atas motivasi, dukungan moril
maupun materil dan do’a yang selalu dipanjatkan untuk penulis demi
mencapai masa depan lebih baik.
14. Untuk sahabatku Nia, Nisrin, Nida, Evy dan Fahri atas segala dukungan,
motivasi dan semangat yang telah membuat masa-masa kuliah menjadi lebih
berwarna serta atas kesabarannya dalam menghadapi keluh kesahku selama
ini, terimakasih telah mau menjadi sahabatku selama di Malang.
15. Sahabatku Aul, atas segala dukungan, motivasi, do’a dan semangat yang telah
diberikan serta atas kesabarannya dalam menghadapi keluh kesahku selama ini
dan selalu bisa memberikan motivasi yang dapat mengubah pola pikirku dari
anak-anak menjadi dewasa seperti sekarang.
16. Temanku Fauzah yang selalu membantu dalam proses mengerjakan skripsi
dan selalu mengingatkanku untuk selalu semangat. Terimakasih selalu ada
saat aku butuh.
17. Temanku Icha, Bibi, terimakasih telah menjadi temanku saat di Malang.
Terimakasih selalu ada saat aku butuh tempat bersandar. Terimakasih telah
vi
mau menjadi temanku.
18. Temanku Mita yang telah mengajakku sekost bersamanya. Terimakasih
karenamu aku di kost memiliki teman bicara dan keluh kesah. Mita
terimakasih.
19. Teman-temanku Farmasi B Angkatan 2014. Bersama kalian masa-masa kuliah
menjadi menyenangkan, berwarna dan penuh semangat.
20. Teman seperjuangan skripsi kelompok Buah Bintaro atas dukungannya dan
kerjasamanya.
21. Teman seperjuangan skripsi Kiki, Diah, Ana, Winda, Thias, Anis, Anggi yang
telah berjuang menyelesaikan skripsi hingga akhir.
22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
memberikan bantuannya, baik moril maupun material.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,
karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya bagi penulis, para
pembaca serta di bidang kefarmasian.
Malang, 28 Mei 2018
Penulis,
Ririn Dwi Cahyani
vii
RINGKASAN
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering di jumpai
pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada negara
berkembang dapat berkisar antara 20-80%. Kejadian penyakit kulit di Indonesia
masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan yang cukup berarti.
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit kronis akibat abnormalitas produksi
sebum pada kelenjar sebasea yang muncul pada saat kelenjar minyak pada kulit
terlalu aktif (Kumar, 2008). Jerawat dapat terjadi pada usia muda atau tua dengan
persentase kejadian pada wanita sebanyak 27% dan 34% pada pria (Klaus, 2005).
Jerawat disebabkan oleh Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri
utama di daerah kulit punggung, wajah dan dada. Propionibacterium acnes
merupakan bakteri Gram-positif berbentuk batang yang bersifat anaerob.
Obat jerawat topikal dapat dikategorikan menjadi dua yaitu obat jerawat
tanpa resep dokter yang dijual bebas di pasaran dan obat jerawat dengan resep
dokter. Obat jerawat tanpa resep dokter biasanya memiliki efek samping iritasi
dan tak jarang mengakibatkan parakeratolitik. Selain itu dokter pun tak jarang
meresepkan antibiotik (Murini, 2003), dimana penggunaan antibiotik dalam
jangka panjang selain dapat menimbulkan resistensi mikroba juga dapat
menimbulkan kerusakan organ dan imunohipersensitivitas (Wasitaatmaja, 1997).
Beberapa tanaman dapat dijadikan obat alternatif untuk mengobati penyakit kulit,
salah satu jenis tanamannya ialah Bintaro (Cerbera manghas L.). Bahwa ekstrak
etil asetat buah Cerbera manghas memiliki potensi sebagai antibakteri sedang
(zona hambat tertinggi sebesar 10,95 mm) terhadap bakteri Staphylococcus
aureus. Pada daun dan buah Cerbera manghas mengandung polifenol yang
dikenal sangat toksik terhadap serangga dan bisa menghambat aktifitas makan
hama, dan kulit batangnya mengandung Tanin (Salleh dalam tarmadi, 2007).
Salleh (1997) mengatakan bahwa daging buah bintaro mengandung flavonoid,
saponin, dan steroid. Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid dalam fenol
dapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran
sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yang menyebabkan
pertumbuhan bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel.
Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, terletak pada
bakteri yang digunakan. Dimana pada penelitian ini menggunakan bakteri
Propionibacterium acnes dan diamati potensi antibakteri dari golongan senyawa
yang terdapat pada ekstrak etil asetat dengan metode difusi cakram.
Buah Cerbera manghas yang belum matang dan berwarna hijau dipisahkan
dari biji buah dan kulit buahnya. Kemudian bagian daging buah yang di inginkan
di oven dengan suhu 50°C selama 3-4 hari untuk proses pengeringan. Bagian buah
Cerbera manghas yang telah kering kemudian dijadikan serbuk. serbuk Cerbera
manghas L. pada penelitian ini menggunakan pelarut etil asetat (perbandingan
1:4,5) untuk maserasi pertama dan remaserasi selanjutnya (perbandingan 1:2,8)
dengan menggunakan metode maserasi (perendaman) selama 24 jam dan di
lakukan remaserasi sebanyak 6 kali. Filtrat yang didapatkan dites pada plat KLT
untuk mengetahui ada atau tidaknya noda yang terbentuk pada plat KLT. Bila
setelah dicek di plat KLT sudah tidak menghasilkan noda, kemudian filtrat
dipekatkan dengan rotary evaporator vacuum dengan suhu 40oC sampai
viii
diperoleh larutan ekstrak kental. Kemudian dilakukan Pengujian dengan KLT
dilakukan dengan menggunnakan 2 perbandingan n-heksan dan etil asetat (8:2)
untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag
lebih polar. Setelah itu dilakukan Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat
buah Cerbera manghas L. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium
acnes dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram.
Pada penelitian ini ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. yang
didapatkan ekstrak sebesar 24,35 gram dengan persen (%) rendeman yang di
hasilkan sebanyak 2,735%. Hasil identifikasi metabolit sekunder dengan
menggunakan KLT menunjukkan ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L
mengadung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol dan tannin, terpenoid dan
steroid. Hasil pengujian aktivitas antibakteri diameter zona hambat ekstrak etil
asetat buah Cerbera manghas L terhadap Propionibacterium acnes pada
konsentrasi 4000μg/disk adalah 7,58mm, 8000μg/disk adalah 8,43mm dan
16000μg/disk adalah 11,53mm. Kontrol nrgatif tidak memeberikan zona hambat
sedangkan kontrol positif clindamycin 2μg/disk memberikan hasil zona hambat
22,43mm. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak etil asetat
buah Cerbera manghas L memiliki kandungan senyawa sebagai antibakteri dan
menunjukkan hasil yang positif memiliki aktivitas antibakteri terhadap kasus
infeksi acne vulgaris yang diakibatkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.
ix
ABSTRACT
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHYL ACETATE EXTRACT
Cerbera manghas L. FRUIT CONCERNING TOWARD Propionibacterium
acnes WITH DISC DIFFUSION METHODS
Ririn Dwi Cahyani *, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences
University of Muhammadiyah Malang
*Email: [email protected]
Background: Cerbera manghas L. fruit containing flavonoid, saponin, and
steroid which has activities as antibacterial.
Objective: the aim of the study was to observe the antibacterial activity from
ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract showed by the diameter of
inhibition zone and data compound classes of ethyl acetate Cerbera manghas L.
fruit extract.
Method: the method used to know the antibacterial activity is disc diffusion
methods. There was 3 steps will be doing on this research, first step was
extraction process. Cerbera manghas L. fruit powders extracted with ethyl acetate
solvent using maceration methods. Second step was doing an identification
process of secondary metabolite compounds. Third step was doing an antibacterial
activity. The concentration of ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract
which used was 50 mg/ml, 100 mg/ml and 200 mg/ml. Disc that was contained
solution test, negative control (DMSO 1% + aquadest sterile) and positive control
(clindamycin 2 µg), put on the medium MHA surface which contained
Propionibacterium acnes bacteria, then incubated on 37oC for 24 hours and
measured of diameter inhibition zone.
Result and Conclusion: the result of compound classes identification was
showing an extract of ethyl acetate Cerbera manghas L. fruits were containing
alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, polifenol and tannin. The result of
antibacterial activity that was ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract in
which the diameter inhibition zone that was obtained, the concentration 4000
µg/disc was 7.58 mm, 8000 µg/disc was 8.43 mm and 16000 µg/disc was 11.53
mm.
Keyword: antibacterial, Cerbera manghas L. fruits, disc diffusion, ethyl acetate
extract, Propionibacterium acnes.
x
ABSTRAK
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH Cerbera
manghas L. TERHADAP Propionibacterium acnes DENGAN METODE
DIFUSI CAKRAM
Ririn Dwi Cahyani *, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Program Pendidikan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang
*Email: [email protected]
Latar Belakang : Buah Cerbera manghas L. mengandung flavonoid, saponin,
dan steroid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh aktivitas antibakteri
dari ekstrak etil asetat Cerbera manghas L. yang ditunjukkan oleh diameter zona
penghambatan dan data golongan senyawa ekstrak etil asetat buah Cerbera
manghas L.
Metode : Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri adalah
metode difusi cakram. Ada tiga tahap yang dilakukan dalam proses penelitian ini,
tahap pertama adalah proses ekstraksi. Serbuk daging buah Cerbera manghas L.
diekstraksi dengan pelarut etil asetat menggunakan metode maserasi. Tahap kedua
yaitu melakukan proses identifikasi senyawa metabolit sekunder. Tahap ketiga
dimana dilakukan uji aktivitas antibakteri. Konsentrasi ekstrak etil asetat buah
Cerbera manghas L. yang digunakan yaitu 50mg/ml, 100mg/ml, dan 200mg/ml.
Disk yang telah berisi larutan uji, kontrol negative (DMSO 1% + aquadest steril)
dan kontrol positif (klindamisin 2µg), diletakkan diatas permukaan medium MHA
yang telah berisi bakteri Propionibacterium acnes, selanjutnya diinkubasi pada
suhu 37oC selama 24jam dan diukur diameter zona hambatnya.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan
ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. mengandung alkaloid, flavonoid,
terpenoid/steroid, polifenol dan tannin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri
ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. dimana diameter zona hambat yang
dihasilkan, konsentrasi 4000μg/disk adalah 7,58mm; 8000μg/disk adalah 8,43mm
dan 16000μg/disk adalah 11,53mm.
Kata Kunci: antibakteri, daging buah Cerbera manghas L., difusi cakram,
ekstrak etil asetat, Propionibacterium acnes.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL…… .................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
2.1 Tinjauan Bintaro .............................................................................. 6
2.1.1 Klasifikasi ........................................................................................ 6
2.1.2 Deskripsi Umum .............................................................................. 6
2.1.3 Kandungan Buah Bintaro (Cerbera manghas L.) ........................... 8
2.1.4 Manfaat Tanaman Bintaro (Cerbera manghas L.) .......................... 8
2.1.5 Aktivitas Biologi dari Cerbera manghas......................................... 10
2.2 Tinjauan Jerawat .............................................................................. 10
2.2.1 Jerawat ............................................................................................. 10
2.2.2 Terapi Jerawat .................................................................................. 11
2.3 Tinjauan Bakteri Propionibacterium acnes ..................................... 11
2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi ................................................................ 11
xii
2.3.2 Pewarnaan Bakteri ........................................................................... 12
2.3.3 Patogenesis ..................................................................................... 14
2.4 Tinjauan Zat Pembanding (Klindamisin)......................................... 15
2.4.1 Mekanisme Kerja Klindamisin ........................................................ 15
2.5 Tinjauan Senyawa Metabolit Sekunder ........................................... 15
2.5.1 Flavonoid ......................................................................................... 15
2.5.2 Saponin dan Terpenoid .................................................................... 16
2.5.3 Polifenol dan Tanin ......................................................................... 17
2.5.4 Alkaloid ........................................................................................... 18
2.6 Tinjauan Metode Penyarian ............................................................. 18
2.6.1 Ekstraksi .......................................................................................... 18
2.6.2 Maserasi ........................................................................................... 19
2.6.2.1 Maserasi Kinetik .............................................................................. 20
2.6.2.2 Maserasi Sonikasi ............................................................................ 20
2.6.3 Tinjauan Pelarut ............................................................................... 21
2.6.3.1 Etil Asetat ........................................................................................ 22
2.7 Skrining Fitokimia ........................................................................... 23
2.8 Tinjauan Uji Kepekaan Terhadap Antibakteri In vitro .................... 24
2.8.1 Metode Dilusi .................................................................................. 24
2.8.2 Metode Difusi Cakram .................................................................... 24
2.8.3 Bioautografi ..................................................................................... 25
2.9 Tinjauan Standar mcFarland ............................................................ 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 28
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................... 28
3.2 Kerangka Konseptual ...................................................................... 29
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 32
4.1 Desain Penelitian ............................................................................. 32
4.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 32
4.3 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 32
4.3.1 Alat Penelitian ................................................................................. 32
4.3.1.1 Proses Ekstrasi ................................................................................. 32
4.3.1.2 Pengujian Difusi Cakram ................................................................ 33
xiii
4.3.1.3 Identifikasi Profil KLT .................................................................... 33
4.3.2 Bahan Penelitian .............................................................................. 34
4.3.2.1 Bahan Uji ......................................................................................... 34
4.3.2.2 Sampel Bakteri ................................................................................ 34
4.3.2.3 Proses Ektraksi ................................................................................ 34
4.3.2.4 Pengujian Difusi Cakram ................................................................ 34
4.3.2.5 Identifikasi KLT .............................................................................. 35
4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ............................................................... 35
4.4.1 Sterilisasi Kering ............................................................................. 35
4.4.2 Sterilisasi Basah ............................................................................... 35
4.5 Metode Penelitian ............................................................................ 36
4.5.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 36
4.5.2 Kerangka Operasional ..................................................................... 37
4.6 Variabel Penelitian .......................................................................... 37
4.6.1 Variabel Bebas ................................................................................. 37
4.6.2 Variabel Terikat ............................................................................... 38
4.7 Prosedur Kerja ................................................................................. 38
4.7.1 Pembuatan Simplisia Serbuk ........................................................... 38
4.7.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut Etil Asetat ................... 38
4.7.3 Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas .... 39
4.7.3.1 Pemisahan Senyawa dengan KLT ................................................... 39
4.7.3.2 Identifikasi Komponen Senyawa ..................................................... 40
4.7.3.2.1 Dengan Penampak Noda Pada Plat KLT ......................................... 40
4.7.4 Tahap Persiapan ............................................................................... 40
4.7.4.1 Pewarnaan Bakteri Uji Propionibacterium acnes ........................... 40
4.7.4.2 Persiapan Konsentrasi Larutan Uji Ekstrak Etil Asetat Buah
Cerbera manghas L. ..................................................................... 41
4.7.4.3 Persiapan Media .............................................................................. 42
4.7.5 Pembuatan Standar mcFarland ........................................................ 42
4.7.6 Preparasi Bakteri.............................................................................. 43
4.7.7 Perbandingan Jumlah Koloni dengan mcFarland ............................ 45
4.7.8 Penempelan cakram Pada Media ..................................................... 45
xiv
4.7.9 Tahap Pengujian .............................................................................. 46
4.7.9.1 Pengujian Penghambatan Pertumbuhan Bakteri dengan Difusi
Cakram ............................................................................................ 46
4.7.9.2 Analisis Data ................................................................................... 47
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................. 49
5.1 Determinasi Buah Cerbera manghas L. .......................................... 49
5.2 Proses Penyerbukan Simplisia Buah Cerbera manghas L. ............. 49
5.3 Proses Ekstraksi Simplisia Serbuk Buah Cerbera manghas L. ....... 50
5.3.1 Sifat Organileptis Dari Ekstrak Buah Cerbera manghas L. ............ 51
5.4 Identifikasi Golongan Senyawa yang terdapat pada Ekstrak
Buah Cerberas manghas L. ............................................................. 51
5.4.1 Alkaloid ........................................................................................... 52
5.4.2 Flavonoid ......................................................................................... 53
5.4.3 Polifenol dan Tanin ......................................................................... 55
5.4.4 Terpenoid dan Steroid ..................................................................... 56
5.5 Hasil Pengecekan Bakteri Uji .......................................................... 59
5.6 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera
manghas L. dengan Metode Difusi Cakram Terhadap
Propionibacterium acnes ................................................................ 60
5.7 Hasil Pewarnaan Bakteri Sampel Uji .............................................. 63
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 64
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................... 78
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pohon Bintaro (Cerbera manghas L.) ..................................................... 6
2.2 Bagian Tanaman Bintaro ........................................................................ 7
2.3 Bagian-Bagian Buah Bintaro .................................................................. 7
2.4 Struktur Umum Flavonoid (Quersetin) ................................................... 16
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................... 28
4.1 Skema Kerangka Operasional................................................................. 37
4.2 Skema Preparasi Bakteri ......................................................................... 44
4.3 Bagan Prosedur Pengujian Antibakteri dengan Metode Difusi Cakram . 46
5.1 Buah Cerbera manghas L........................................................................ 49
5.2 Tahap Pembuatan Simpliasia Serbuk Buah Cerbera manghas L. .......... 50
5.3 Ekstrak Kental Buah Cerbera manghas L. .............................................. 51
5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid ...................................................... 52
5.4 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 52
5.4 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 53
5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid .................................................... 53
5.5 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 54
5.5 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 55
5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin .................................... 56
5.7 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid ................................ 56
5.7 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 57
5.7 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 58
5.8 Hasil Identifikasi Bakteri Propionibacterium acnes .............................. 59
5.9 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat buah Cerbera manghas L.
terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi Cakram....... 61
5.10 Diagram Hasil Uji Antibakteri Pada Ekstrak Buah Cerbera manghas
L. terhadap Propionibacterium acnes..................................................... 62
5.11 Hasil Pewarnaan Bakteri Uji (Propionibacterim acnes) Pada Tiap
Cawan Petri ............................................................................................. 63
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Konstanta dielektrikum pelarut organik ................................................. 21
II.2 Sifat Fisis Etil Asetat .............................................................................. 22
II.3 Kategori daya hambat bakteri menurut Davis Stout ............................... 25
II.4 Standar McFarland.................................................................................. 26
IV.1 Standar McFarland.................................................................................. 42
V.1 Hasil Identifikasi Organoleptis Ekstrak etil asetat Buah Cerbera
manghas L. ............................................................................................ 51
V.2 Hasil Uji KLT ........................................................................................ 59
V.3 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas
terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi Cakram....... 62
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 78
2 Surat Tugas ............................................................................................... 79
3 Surat Determinasi Tanaman ....................................................................... 80
4 Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 81
5 Surat Hasil Penelitian ................................................................................. 82
6 Lembar Validasi Hasil Penelitian ............................................................... 83
7 Surat Isolat Bakteri ..................................................................................... 84
8 Hasil Deteksi Plagiasi ................................................................................ 85
9 Surat Originalitas ....................................................................................... 88
10 Alat dan Bahan ........................................................................................... 89
11 Hasil Penelitian .......................................................................................... 96
12 Hasil Optimasi Eluen ................................................................................. 97
13 Perhitungan ................................................................................................ 98
xviii
DAFTAR SINGKATAN
μg = mikrogram
µl = mikroliter
b/b = berat/berat
b/v = berat/volume
cm = centimeter
Kg = kilogram
mg = miligram
ml = mililiter
mm = milimeter
nm = nanometer
RA = konsentrasi 1 ( 4000 μg/disk )
RB = konsentrasi 2 ( 8000 μg/disk )
RC = konsentrasi 3 ( 16000 μg/disk )
73
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. 2009. Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB: Bandung.
Aida, A. N., Suswati, E., Misnawi. 2016. Uji In Vitro Efek Ekstrak Etanol Biji
Kakao (Theobroma cacao) sebagai Antibakteri terhadap Propionibacterium
acnes. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 1), Januari 2016.
American Society Of Health System Pharmacists. 2005. AHFS Drug Information
4. American Society Of Health System Pharmacists, Inc, Bethesda.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608,
700. Jakarta: UI Press.
Anthikomulchai, et al. 2008. The Development Of Anti-Acne from Eucalyptus
Globules and Psidium Guajava oil. Journal. Health Res.
ATCC. 2017. Product Sheet Propionibacterium acnes (ATCC® 11827™).
Manassas, VA 20108 USA : American Type Culture Collection.
Atmojo, Andi T. 2016. Media Mueller Hinton Agar. Diakses dari
https://medlab.id/media-mueller-hinton-agar/ pada 4 Januari 2018.
Behzadi, E., Behzadi, P., Voicu, C. 2016. Propionibacterium Acnes And The
Skin Disease Of Acne Vulgaris. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/304479180_PROPIONIBACTERI
UM_ACNES_AND_THE_SKIN_DISEASE_OF_ACNE_VULGARIS pada
11 mei 2017.
Bojar, R.A., Keith, T.H. 2004. Acne and Propionibacterium acnes. Clin,
Dermanatol.
Chien a, I.L., Teng Y.., Huang, H.P., Tang, Y.T. 2004. Design and Control of an
Ethyl Acetate Process: Coupled Reactor/Column Configuration. Journal of
Process Control 15 (2005), pp: 435–449.
Choma, I. M., and Grzelak, E. M. 2010. Bioautography detection in thin-layer
chromatography. Journal of Chromatography A.
CLSI. 2015. Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing.
Cowan, M.M. (1999). Plant Product as Antimicrobial Agents. Oxford. Miamy
University. Hal. 331.
Dalynn Biologicals. 2014. McFarland Standard for in vitro use only, diakses
dari http://www.dalynn.com/dyn/ck_assets/files/tech/TM53.pdf pada 15
Desember 2017.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2000. Parameter
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2007. Profil kesehatan
indonesia. Jakarta: departemen kesehatan RI.
Dutia, P. 2004. Ethyl Acetate: A Techno-Commercial Profile. Chemical Weekly.
pp: 179-186.
Dwijayanti, S. I. P., Pamungkas, G. S. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Daun
Tapak Dara (Catharantus roseus L. G. Don.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Biomedika
Vol. 9, No. 2, September 2016. ISSN : 2302-1306. Diakses dari
www.biomedika.ac.id pada 1 juli 2018.
74
Dzen, S. M. 2003. Bakteriologik Medik. Malang: Bayumedia.
Evans, W.C. 2002. Pharmakognosi. Edisi 15. W. B Sanders. Philedelphia.
Fauzana D.L. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi, dan
Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.). Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Skripsi.
Gyawali, R. & Ibrahim, S. A. 2014. Natural Products as Antimicrobial Agents,
Food Control, 46, 412-429, diakses dari http://www.sciencedirect.com/,
pada 16 Juli 2017.
Hadjosaputra, SL. P., Purwanto, T., kemalasari, L., Kunardi, Indriantoro, N.,
Indriyani. 2008. Data Obat di Indonesia (DOI). Edisi 11. PT Muliapura
jayaterbit, Jakarta.
Hafsan, et al. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Padmawinata K. Penerbit ITB. Bandung.
Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisi
Tumbuhan, Diterjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata dan Imam Sudiro,
Edisi II, Hal 4-7 : 69-76, ITB : Bandung.
Hidayat, S. 2006. Tumbuhan Obat Langka Di Pulau Jawa : Populasi dan Sebaran.
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI, Bogor.
Huda, syamsul. 2011. Jerawat/acne. Diakses dari http://syamsulhuda
fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-23156-kesehatan-jerawat/acne.html pada
11 mei 2017.
Jawetz, E.J., melnick, et al. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Jawetz, melnick & Adelberg.
Kabulrachman. 1992. Pengaruh lingkungan dan pencemarannya terhadap
kesehatan kulit. Majalah kedokteran indonesia vol. 42 no. 5, 1992:275.
Kanazawa, A., T. Ikeda, and T. Endo. 1995. A novel approach to mode of action
of cationic biocides morphological effect on antibacterial activity. J. App.
Bacteriology 78:55-60.
Khasbullah, K. 2012. Kajian Karakteristik Fungsional Produk Etanolisis
Campuran CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) Pada Reaksi
Etanolisis Tingkat Dua (Tesis). Magister Teknologi Industri Petanian
Unila, Bandar lampung. Hlm.1-22.
Klaus, W., Richard, A., & Dick, S. 2005. Fitz Patrick’s Color Atlas and Sinopsis
of Clininal Dermatology. Medical Publishing Division, New York.
Kristianti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M. dan Kurniadi, B. 2008. Buku ajar
fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA
Universitas Airlangga. Kumar, A., Baboota, S., Agarwal, S.P., Ali, J., & Ahuja, A. 2008. Treatment of
Acne with Special Emphasis on Herbal Remedies. Expert Rev Dermatol,
3, 111– 122.
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboraturium. Jakarta. Raja Grafindo
Persada.
Lay, B.W., Sugoyo H. 1992. Mikrobiologi. Jakarta. CV Rajawali.
75
Lenny, S. 2006. Senyawa Flavanoida, Fenilpropanida dan Alkaloida, Karya
Ilmiah Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.
Lestari, D. R. S., Soegianto, L., Hermanu, L. S. 2016. Antibacterial And
Antibiofilm Potential Of Ethanolic Extract From Bintaro Flower (Cerbera
Odollam) Against Staphylococcus aureus ATCC 6538. Proceeding
ICMHS 2016. ISBN 978-602-60569-3-1
Lestari, L. 2008. Kajian Aktivitas Antibakteri Fraksi Produk Etanolisis Minyak
Inti Sawit (Palm Kernel Oil). (Skripsi). Jurusan THP FP Unila, Bandar
lampung. Hlm 37-38.
Moelyono, M.W. 1996. Panduan Praktikum Analisis Fitokimia. Laboratorium
Farmakologi Jurusan Farmasi FMIPA. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Movita, Theresia. 2013. Acne Vulgaris CDK-203/ vol. 40 no. 4, th. 2013. Erha
Clinic & Erha Apothecary, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia.
Murhadi. 2010. Mekanisme kerja senyawa antibakteri golongan fenolik dan
alkaloid dari tanaman (ulasan ilmiah). Majalah TEGI (Majalah Ilmiah
Teknologi Agroindustri) ISSN 20 85-6067. Vol.2, No.1. Hlm. 37-35.
Murini, T. 2003. Obat Jerawat Topikal dan Bentuk Sediaannya yang Beredar di
Indonesia. Jurnal Kedokteran Yarsi, 11(2): 104-110.
Nababan, A. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat
Adat. Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup IPB, Bogor.
Nagegowda, D. A. 2010. Plant volatile terpenoid metabolism: Biosynthetic
genes, transcriptional, regulation and subcellular compartmentation,
febs letters, Vol 584.
Pourmorad, F., Hosseinimehr, S.J., Shahabimajd N. 2006. Antioxidant activity,
phenol and flavonoid content of some selected Iranian medicinal plants.
Af J of Biotechnol 5 (11): 1142-1145. Tersedia pada:
http://www.academicjournals.org/AJB.
Pranowo, D. 2010. Bintaro (Cerbera manghas LINN) tanaman penghasil
minyak nabati.
Pratiwi, Silvia, T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta.
Purvis, D., Robinson, E., Merry, S., & Watson, P. 2006. Acne, Anxiety,
Depression and Suicide in Teenagers: a Cross-Sectional Survey of New
Zealand Secondary School Students, J Paediatr Child Health, 793e6.
Rita, W.S. 2010. Isolasi, identifikasi, dan uji aktivitas antibakteri senyawa
golongan triterpenoid pada rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.)
Roscoe) ISSN 1907-9850. Jurnal Kimia. 2(1):20-26.
Rizal, Samsul et al. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Daging Dan Biji Buah Bintaro (Cerbera manghas L.) (Effect of
Solvent Types On Antibacterial Activity of Bintaro (Cerbera mangas L.)
Meat and Seeds Extract). Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian
Vol. 20 No.1, Maret 2015.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Rohimatun, Sondang, S. 2011. Bintaro (Cerbera Manghas) Sebagai Pestisida
Nabati. Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri.
Volume 17 Nomor 1, April 2011.
Roslizawaty, N.Y, Ramadani, Fakhrurrazi, Herrialfian. 2013. Jurnal Medika
Veterinaria. ISSN: 0083-1943. Vol 7 No. 2.
76
Salleh. 1997. Ethno botany, ethno pharmacognasy and documentation of
Malaysia medicinal and aromatic plants. UKM Malaysia. Diakses dari
http://www.borneofocus.com/saip/vaic/R&D/article5.htm
Soesanthy, funny et al. 2011. Hama ulat pemakan daun tanaman bintaro (cerbera
manghas L.).
Sudarmadji, S., et al. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi I.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Liberty.
Tarmadi, D., Prianto, A.H., Guswenrivo, I., Kartika, T., Yusuf, S. 2007. Pengaruh
Ekstrak Bintaro (Carbera odollam Gaertn) dan Kecubung (Brugmansia
candida Pers) terhadap Rayap Tanah Coptotermes sp, J. Tropical Wood
Science and Technology, 5 (1), 38-42.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Tranggono, Retno I., F., Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. PT Gramedia Pustaka: Jakarta.
Twenty-Fifth Informational Supplement. CLSI document M100-S25,
Wayne, Pennsylvania.
Utami, S. 2010. Aktivitas insektisida bintaro (Cerbera odollam Gaertn) terhadap
hama Eurema spp. pada skala laboratorium. Balai Penelitian Kehutanan
Palembang. Palembang. Hlm 211-220.
Warta penelitian dan pengembangan tanaman industri. 2011. Bintaro (Cerbera
maghas), volume 17 nomor 1, April 2011 ISSN 0853-8204. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan Bogor.
Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia,
Jakarta.