Top Banner
SKRIPSI RIRIN DWI CAHYANI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH Cerbera manghas L. TERHADAP Propionibacterium acnes DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
22

SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

Jan 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

SKRIPSI

RIRIN DWI CAHYANI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL

ASETAT BUAH Cerbera manghas L. TERHADAP

Propionibacterium acnes DENGAN METODE

DIFUSI CAKRAM

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

Page 2: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

ii

Page 3: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

iii

Page 4: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

iv

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas

limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera

manghas L. terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi

Cakram” untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, pertolongan serta rezeki dalam

menyelesaikan skripsi ini

2. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Dimin dan Ibu Sulih, atas doa yang

selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya, atas dukungan baik secara

moril maupun materil, atas curahan kasih sayang yang tiada hentinya, serta

segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh

pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi.

3. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt selaku dosen wali dan dosen pembimbing

I yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan, dukungan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyelesaikan studi dengan baik serta dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP. Selaku dosen pembimbing II yang

telah sabar dalam memberikan arahan, dukungan serta bimbingan kepada

penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. dan Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,

M.Sc., Apt. selaku tim penguji atas semua kritik dan sarannya untuk

menyempurnakan skripsi ini.

6. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi yang

Page 5: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

v

telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi penulis.

8. Ibu Raditya Weka N., M.Farm., Apt. selaku Kepala Laboratorium Farmasi

yang telah mengizinkan penulis serta memberikan fasilitas untuk melakukan

penelitian di laboratorium tersebut.

9. Ibu Fitroh Nilla Prastika H., S.Pd dan Erma Dwi Lailatul F., S.Pd selaku

dosen di Laboratorium Biologi UMM yang telah mengizinkan penulis serta

memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian di laboratorium tersebut dan

membantu dalam penelitian sehingga dapat berjalan sebagaimana semestinya.

10. Para dosen Farmasi serta para dosen dari Fakultas Kedokteran yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

11. Para laboran dari Laboratorium Sintesis Farmasi Mbak Evi, dan Laboratorium

Biologi mbak Erma atas bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

12. Kakakku tercinta Mbak Ika Susanti terima kasih atas motivasi yang selalu

diberikan dan do’a yang dipanjatkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

13. Keponakan Cantika Aurora dan Karisma Putri Maharani, terima kasih atas

motivasi yang selalu diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Serta

keluarga besar yang saya cintai. Terima kasih atas motivasi, dukungan moril

maupun materil dan do’a yang selalu dipanjatkan untuk penulis demi

mencapai masa depan lebih baik.

14. Untuk sahabatku Nia, Nisrin, Nida, Evy dan Fahri atas segala dukungan,

motivasi dan semangat yang telah membuat masa-masa kuliah menjadi lebih

berwarna serta atas kesabarannya dalam menghadapi keluh kesahku selama

ini, terimakasih telah mau menjadi sahabatku selama di Malang.

15. Sahabatku Aul, atas segala dukungan, motivasi, do’a dan semangat yang telah

diberikan serta atas kesabarannya dalam menghadapi keluh kesahku selama ini

dan selalu bisa memberikan motivasi yang dapat mengubah pola pikirku dari

anak-anak menjadi dewasa seperti sekarang.

16. Temanku Fauzah yang selalu membantu dalam proses mengerjakan skripsi

dan selalu mengingatkanku untuk selalu semangat. Terimakasih selalu ada

saat aku butuh.

17. Temanku Icha, Bibi, terimakasih telah menjadi temanku saat di Malang.

Terimakasih selalu ada saat aku butuh tempat bersandar. Terimakasih telah

Page 6: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

vi

mau menjadi temanku.

18. Temanku Mita yang telah mengajakku sekost bersamanya. Terimakasih

karenamu aku di kost memiliki teman bicara dan keluh kesah. Mita

terimakasih.

19. Teman-temanku Farmasi B Angkatan 2014. Bersama kalian masa-masa kuliah

menjadi menyenangkan, berwarna dan penuh semangat.

20. Teman seperjuangan skripsi kelompok Buah Bintaro atas dukungannya dan

kerjasamanya.

21. Teman seperjuangan skripsi Kiki, Diah, Ana, Winda, Thias, Anis, Anggi yang

telah berjuang menyelesaikan skripsi hingga akhir.

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

memberikan bantuannya, baik moril maupun material.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,

karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya bagi penulis, para

pembaca serta di bidang kefarmasian.

Malang, 28 Mei 2018

Penulis,

Ririn Dwi Cahyani

Page 7: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

vii

RINGKASAN

Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering di jumpai

pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada negara

berkembang dapat berkisar antara 20-80%. Kejadian penyakit kulit di Indonesia

masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan yang cukup berarti.

Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit kronis akibat abnormalitas produksi

sebum pada kelenjar sebasea yang muncul pada saat kelenjar minyak pada kulit

terlalu aktif (Kumar, 2008). Jerawat dapat terjadi pada usia muda atau tua dengan

persentase kejadian pada wanita sebanyak 27% dan 34% pada pria (Klaus, 2005).

Jerawat disebabkan oleh Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri

utama di daerah kulit punggung, wajah dan dada. Propionibacterium acnes

merupakan bakteri Gram-positif berbentuk batang yang bersifat anaerob.

Obat jerawat topikal dapat dikategorikan menjadi dua yaitu obat jerawat

tanpa resep dokter yang dijual bebas di pasaran dan obat jerawat dengan resep

dokter. Obat jerawat tanpa resep dokter biasanya memiliki efek samping iritasi

dan tak jarang mengakibatkan parakeratolitik. Selain itu dokter pun tak jarang

meresepkan antibiotik (Murini, 2003), dimana penggunaan antibiotik dalam

jangka panjang selain dapat menimbulkan resistensi mikroba juga dapat

menimbulkan kerusakan organ dan imunohipersensitivitas (Wasitaatmaja, 1997).

Beberapa tanaman dapat dijadikan obat alternatif untuk mengobati penyakit kulit,

salah satu jenis tanamannya ialah Bintaro (Cerbera manghas L.). Bahwa ekstrak

etil asetat buah Cerbera manghas memiliki potensi sebagai antibakteri sedang

(zona hambat tertinggi sebesar 10,95 mm) terhadap bakteri Staphylococcus

aureus. Pada daun dan buah Cerbera manghas mengandung polifenol yang

dikenal sangat toksik terhadap serangga dan bisa menghambat aktifitas makan

hama, dan kulit batangnya mengandung Tanin (Salleh dalam tarmadi, 2007).

Salleh (1997) mengatakan bahwa daging buah bintaro mengandung flavonoid,

saponin, dan steroid. Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid dalam fenol

dapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran

sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yang menyebabkan

pertumbuhan bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, terletak pada

bakteri yang digunakan. Dimana pada penelitian ini menggunakan bakteri

Propionibacterium acnes dan diamati potensi antibakteri dari golongan senyawa

yang terdapat pada ekstrak etil asetat dengan metode difusi cakram.

Buah Cerbera manghas yang belum matang dan berwarna hijau dipisahkan

dari biji buah dan kulit buahnya. Kemudian bagian daging buah yang di inginkan

di oven dengan suhu 50°C selama 3-4 hari untuk proses pengeringan. Bagian buah

Cerbera manghas yang telah kering kemudian dijadikan serbuk. serbuk Cerbera

manghas L. pada penelitian ini menggunakan pelarut etil asetat (perbandingan

1:4,5) untuk maserasi pertama dan remaserasi selanjutnya (perbandingan 1:2,8)

dengan menggunakan metode maserasi (perendaman) selama 24 jam dan di

lakukan remaserasi sebanyak 6 kali. Filtrat yang didapatkan dites pada plat KLT

untuk mengetahui ada atau tidaknya noda yang terbentuk pada plat KLT. Bila

setelah dicek di plat KLT sudah tidak menghasilkan noda, kemudian filtrat

dipekatkan dengan rotary evaporator vacuum dengan suhu 40oC sampai

Page 8: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

viii

diperoleh larutan ekstrak kental. Kemudian dilakukan Pengujian dengan KLT

dilakukan dengan menggunnakan 2 perbandingan n-heksan dan etil asetat (8:2)

untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag

lebih polar. Setelah itu dilakukan Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat

buah Cerbera manghas L. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium

acnes dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram.

Pada penelitian ini ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. yang

didapatkan ekstrak sebesar 24,35 gram dengan persen (%) rendeman yang di

hasilkan sebanyak 2,735%. Hasil identifikasi metabolit sekunder dengan

menggunakan KLT menunjukkan ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L

mengadung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol dan tannin, terpenoid dan

steroid. Hasil pengujian aktivitas antibakteri diameter zona hambat ekstrak etil

asetat buah Cerbera manghas L terhadap Propionibacterium acnes pada

konsentrasi 4000μg/disk adalah 7,58mm, 8000μg/disk adalah 8,43mm dan

16000μg/disk adalah 11,53mm. Kontrol nrgatif tidak memeberikan zona hambat

sedangkan kontrol positif clindamycin 2μg/disk memberikan hasil zona hambat

22,43mm. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak etil asetat

buah Cerbera manghas L memiliki kandungan senyawa sebagai antibakteri dan

menunjukkan hasil yang positif memiliki aktivitas antibakteri terhadap kasus

infeksi acne vulgaris yang diakibatkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.

Page 9: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

ix

ABSTRACT

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHYL ACETATE EXTRACT

Cerbera manghas L. FRUIT CONCERNING TOWARD Propionibacterium

acnes WITH DISC DIFFUSION METHODS

Ririn Dwi Cahyani *, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil

Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences

University of Muhammadiyah Malang

*Email: [email protected]

Background: Cerbera manghas L. fruit containing flavonoid, saponin, and

steroid which has activities as antibacterial.

Objective: the aim of the study was to observe the antibacterial activity from

ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract showed by the diameter of

inhibition zone and data compound classes of ethyl acetate Cerbera manghas L.

fruit extract.

Method: the method used to know the antibacterial activity is disc diffusion

methods. There was 3 steps will be doing on this research, first step was

extraction process. Cerbera manghas L. fruit powders extracted with ethyl acetate

solvent using maceration methods. Second step was doing an identification

process of secondary metabolite compounds. Third step was doing an antibacterial

activity. The concentration of ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract

which used was 50 mg/ml, 100 mg/ml and 200 mg/ml. Disc that was contained

solution test, negative control (DMSO 1% + aquadest sterile) and positive control

(clindamycin 2 µg), put on the medium MHA surface which contained

Propionibacterium acnes bacteria, then incubated on 37oC for 24 hours and

measured of diameter inhibition zone.

Result and Conclusion: the result of compound classes identification was

showing an extract of ethyl acetate Cerbera manghas L. fruits were containing

alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, polifenol and tannin. The result of

antibacterial activity that was ethyl acetate Cerbera manghas L. fruit extract in

which the diameter inhibition zone that was obtained, the concentration 4000

µg/disc was 7.58 mm, 8000 µg/disc was 8.43 mm and 16000 µg/disc was 11.53

mm.

Keyword: antibacterial, Cerbera manghas L. fruits, disc diffusion, ethyl acetate

extract, Propionibacterium acnes.

Page 10: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

x

ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH Cerbera

manghas L. TERHADAP Propionibacterium acnes DENGAN METODE

DIFUSI CAKRAM

Ririn Dwi Cahyani *, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil

Program Pendidikan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang

*Email: [email protected]

Latar Belakang : Buah Cerbera manghas L. mengandung flavonoid, saponin,

dan steroid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh aktivitas antibakteri

dari ekstrak etil asetat Cerbera manghas L. yang ditunjukkan oleh diameter zona

penghambatan dan data golongan senyawa ekstrak etil asetat buah Cerbera

manghas L.

Metode : Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri adalah

metode difusi cakram. Ada tiga tahap yang dilakukan dalam proses penelitian ini,

tahap pertama adalah proses ekstraksi. Serbuk daging buah Cerbera manghas L.

diekstraksi dengan pelarut etil asetat menggunakan metode maserasi. Tahap kedua

yaitu melakukan proses identifikasi senyawa metabolit sekunder. Tahap ketiga

dimana dilakukan uji aktivitas antibakteri. Konsentrasi ekstrak etil asetat buah

Cerbera manghas L. yang digunakan yaitu 50mg/ml, 100mg/ml, dan 200mg/ml.

Disk yang telah berisi larutan uji, kontrol negative (DMSO 1% + aquadest steril)

dan kontrol positif (klindamisin 2µg), diletakkan diatas permukaan medium MHA

yang telah berisi bakteri Propionibacterium acnes, selanjutnya diinkubasi pada

suhu 37oC selama 24jam dan diukur diameter zona hambatnya.

Hasil dan Kesimpulan: Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan

ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. mengandung alkaloid, flavonoid,

terpenoid/steroid, polifenol dan tannin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri

ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas L. dimana diameter zona hambat yang

dihasilkan, konsentrasi 4000μg/disk adalah 7,58mm; 8000μg/disk adalah 8,43mm

dan 16000μg/disk adalah 11,53mm.

Kata Kunci: antibakteri, daging buah Cerbera manghas L., difusi cakram,

ekstrak etil asetat, Propionibacterium acnes.

Page 11: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL…… .................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

RINGKASAN ................................................................................................. vii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

2.1 Tinjauan Bintaro .............................................................................. 6

2.1.1 Klasifikasi ........................................................................................ 6

2.1.2 Deskripsi Umum .............................................................................. 6

2.1.3 Kandungan Buah Bintaro (Cerbera manghas L.) ........................... 8

2.1.4 Manfaat Tanaman Bintaro (Cerbera manghas L.) .......................... 8

2.1.5 Aktivitas Biologi dari Cerbera manghas......................................... 10

2.2 Tinjauan Jerawat .............................................................................. 10

2.2.1 Jerawat ............................................................................................. 10

2.2.2 Terapi Jerawat .................................................................................. 11

2.3 Tinjauan Bakteri Propionibacterium acnes ..................................... 11

2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi ................................................................ 11

Page 12: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xii

2.3.2 Pewarnaan Bakteri ........................................................................... 12

2.3.3 Patogenesis ..................................................................................... 14

2.4 Tinjauan Zat Pembanding (Klindamisin)......................................... 15

2.4.1 Mekanisme Kerja Klindamisin ........................................................ 15

2.5 Tinjauan Senyawa Metabolit Sekunder ........................................... 15

2.5.1 Flavonoid ......................................................................................... 15

2.5.2 Saponin dan Terpenoid .................................................................... 16

2.5.3 Polifenol dan Tanin ......................................................................... 17

2.5.4 Alkaloid ........................................................................................... 18

2.6 Tinjauan Metode Penyarian ............................................................. 18

2.6.1 Ekstraksi .......................................................................................... 18

2.6.2 Maserasi ........................................................................................... 19

2.6.2.1 Maserasi Kinetik .............................................................................. 20

2.6.2.2 Maserasi Sonikasi ............................................................................ 20

2.6.3 Tinjauan Pelarut ............................................................................... 21

2.6.3.1 Etil Asetat ........................................................................................ 22

2.7 Skrining Fitokimia ........................................................................... 23

2.8 Tinjauan Uji Kepekaan Terhadap Antibakteri In vitro .................... 24

2.8.1 Metode Dilusi .................................................................................. 24

2.8.2 Metode Difusi Cakram .................................................................... 24

2.8.3 Bioautografi ..................................................................................... 25

2.9 Tinjauan Standar mcFarland ............................................................ 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 28

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................... 28

3.2 Kerangka Konseptual ...................................................................... 29

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 32

4.1 Desain Penelitian ............................................................................. 32

4.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 32

4.3 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 32

4.3.1 Alat Penelitian ................................................................................. 32

4.3.1.1 Proses Ekstrasi ................................................................................. 32

4.3.1.2 Pengujian Difusi Cakram ................................................................ 33

Page 13: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xiii

4.3.1.3 Identifikasi Profil KLT .................................................................... 33

4.3.2 Bahan Penelitian .............................................................................. 34

4.3.2.1 Bahan Uji ......................................................................................... 34

4.3.2.2 Sampel Bakteri ................................................................................ 34

4.3.2.3 Proses Ektraksi ................................................................................ 34

4.3.2.4 Pengujian Difusi Cakram ................................................................ 34

4.3.2.5 Identifikasi KLT .............................................................................. 35

4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ............................................................... 35

4.4.1 Sterilisasi Kering ............................................................................. 35

4.4.2 Sterilisasi Basah ............................................................................... 35

4.5 Metode Penelitian ............................................................................ 36

4.5.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 36

4.5.2 Kerangka Operasional ..................................................................... 37

4.6 Variabel Penelitian .......................................................................... 37

4.6.1 Variabel Bebas ................................................................................. 37

4.6.2 Variabel Terikat ............................................................................... 38

4.7 Prosedur Kerja ................................................................................. 38

4.7.1 Pembuatan Simplisia Serbuk ........................................................... 38

4.7.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut Etil Asetat ................... 38

4.7.3 Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas .... 39

4.7.3.1 Pemisahan Senyawa dengan KLT ................................................... 39

4.7.3.2 Identifikasi Komponen Senyawa ..................................................... 40

4.7.3.2.1 Dengan Penampak Noda Pada Plat KLT ......................................... 40

4.7.4 Tahap Persiapan ............................................................................... 40

4.7.4.1 Pewarnaan Bakteri Uji Propionibacterium acnes ........................... 40

4.7.4.2 Persiapan Konsentrasi Larutan Uji Ekstrak Etil Asetat Buah

Cerbera manghas L. ..................................................................... 41

4.7.4.3 Persiapan Media .............................................................................. 42

4.7.5 Pembuatan Standar mcFarland ........................................................ 42

4.7.6 Preparasi Bakteri.............................................................................. 43

4.7.7 Perbandingan Jumlah Koloni dengan mcFarland ............................ 45

4.7.8 Penempelan cakram Pada Media ..................................................... 45

Page 14: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xiv

4.7.9 Tahap Pengujian .............................................................................. 46

4.7.9.1 Pengujian Penghambatan Pertumbuhan Bakteri dengan Difusi

Cakram ............................................................................................ 46

4.7.9.2 Analisis Data ................................................................................... 47

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................. 49

5.1 Determinasi Buah Cerbera manghas L. .......................................... 49

5.2 Proses Penyerbukan Simplisia Buah Cerbera manghas L. ............. 49

5.3 Proses Ekstraksi Simplisia Serbuk Buah Cerbera manghas L. ....... 50

5.3.1 Sifat Organileptis Dari Ekstrak Buah Cerbera manghas L. ............ 51

5.4 Identifikasi Golongan Senyawa yang terdapat pada Ekstrak

Buah Cerberas manghas L. ............................................................. 51

5.4.1 Alkaloid ........................................................................................... 52

5.4.2 Flavonoid ......................................................................................... 53

5.4.3 Polifenol dan Tanin ......................................................................... 55

5.4.4 Terpenoid dan Steroid ..................................................................... 56

5.5 Hasil Pengecekan Bakteri Uji .......................................................... 59

5.6 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera

manghas L. dengan Metode Difusi Cakram Terhadap

Propionibacterium acnes ................................................................ 60

5.7 Hasil Pewarnaan Bakteri Sampel Uji .............................................. 63

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 64

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................... 78

Page 15: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pohon Bintaro (Cerbera manghas L.) ..................................................... 6

2.2 Bagian Tanaman Bintaro ........................................................................ 7

2.3 Bagian-Bagian Buah Bintaro .................................................................. 7

2.4 Struktur Umum Flavonoid (Quersetin) ................................................... 16

3.1 Kerangka Konsep.................................................................................... 28

4.1 Skema Kerangka Operasional................................................................. 37

4.2 Skema Preparasi Bakteri ......................................................................... 44

4.3 Bagan Prosedur Pengujian Antibakteri dengan Metode Difusi Cakram . 46

5.1 Buah Cerbera manghas L........................................................................ 49

5.2 Tahap Pembuatan Simpliasia Serbuk Buah Cerbera manghas L. .......... 50

5.3 Ekstrak Kental Buah Cerbera manghas L. .............................................. 51

5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid ...................................................... 52

5.4 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 52

5.4 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 53

5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid .................................................... 53

5.5 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 54

5.5 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 55

5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin .................................... 56

5.7 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid ................................ 56

5.7 a) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (8:2) ..................... 57

5.7 b) Perbandingan Fase Gerak n-heksan dan Etil Asetat (5:5) .................... 58

5.8 Hasil Identifikasi Bakteri Propionibacterium acnes .............................. 59

5.9 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat buah Cerbera manghas L.

terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi Cakram....... 61

5.10 Diagram Hasil Uji Antibakteri Pada Ekstrak Buah Cerbera manghas

L. terhadap Propionibacterium acnes..................................................... 62

5.11 Hasil Pewarnaan Bakteri Uji (Propionibacterim acnes) Pada Tiap

Cawan Petri ............................................................................................. 63

Page 16: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Konstanta dielektrikum pelarut organik ................................................. 21

II.2 Sifat Fisis Etil Asetat .............................................................................. 22

II.3 Kategori daya hambat bakteri menurut Davis Stout ............................... 25

II.4 Standar McFarland.................................................................................. 26

IV.1 Standar McFarland.................................................................................. 42

V.1 Hasil Identifikasi Organoleptis Ekstrak etil asetat Buah Cerbera

manghas L. ............................................................................................ 51

V.2 Hasil Uji KLT ........................................................................................ 59

V.3 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas

terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi Cakram....... 62

Page 17: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 78

2 Surat Tugas ............................................................................................... 79

3 Surat Determinasi Tanaman ....................................................................... 80

4 Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 81

5 Surat Hasil Penelitian ................................................................................. 82

6 Lembar Validasi Hasil Penelitian ............................................................... 83

7 Surat Isolat Bakteri ..................................................................................... 84

8 Hasil Deteksi Plagiasi ................................................................................ 85

9 Surat Originalitas ....................................................................................... 88

10 Alat dan Bahan ........................................................................................... 89

11 Hasil Penelitian .......................................................................................... 96

12 Hasil Optimasi Eluen ................................................................................. 97

13 Perhitungan ................................................................................................ 98

Page 18: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

xviii

DAFTAR SINGKATAN

μg = mikrogram

µl = mikroliter

b/b = berat/berat

b/v = berat/volume

cm = centimeter

Kg = kilogram

mg = miligram

ml = mililiter

mm = milimeter

nm = nanometer

RA = konsentrasi 1 ( 4000 μg/disk )

RB = konsentrasi 2 ( 8000 μg/disk )

RC = konsentrasi 3 ( 16000 μg/disk )

Page 19: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

73

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. 2009. Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB: Bandung.

Aida, A. N., Suswati, E., Misnawi. 2016. Uji In Vitro Efek Ekstrak Etanol Biji

Kakao (Theobroma cacao) sebagai Antibakteri terhadap Propionibacterium

acnes. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 1), Januari 2016.

American Society Of Health System Pharmacists. 2005. AHFS Drug Information

4. American Society Of Health System Pharmacists, Inc, Bethesda.

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh

Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608,

700. Jakarta: UI Press.

Anthikomulchai, et al. 2008. The Development Of Anti-Acne from Eucalyptus

Globules and Psidium Guajava oil. Journal. Health Res.

ATCC. 2017. Product Sheet Propionibacterium acnes (ATCC® 11827™).

Manassas, VA 20108 USA : American Type Culture Collection.

Atmojo, Andi T. 2016. Media Mueller Hinton Agar. Diakses dari

https://medlab.id/media-mueller-hinton-agar/ pada 4 Januari 2018.

Behzadi, E., Behzadi, P., Voicu, C. 2016. Propionibacterium Acnes And The

Skin Disease Of Acne Vulgaris. Diakses dari

https://www.researchgate.net/publication/304479180_PROPIONIBACTERI

UM_ACNES_AND_THE_SKIN_DISEASE_OF_ACNE_VULGARIS pada

11 mei 2017.

Bojar, R.A., Keith, T.H. 2004. Acne and Propionibacterium acnes. Clin,

Dermanatol.

Chien a, I.L., Teng Y.., Huang, H.P., Tang, Y.T. 2004. Design and Control of an

Ethyl Acetate Process: Coupled Reactor/Column Configuration. Journal of

Process Control 15 (2005), pp: 435–449.

Choma, I. M., and Grzelak, E. M. 2010. Bioautography detection in thin-layer

chromatography. Journal of Chromatography A.

CLSI. 2015. Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing.

Cowan, M.M. (1999). Plant Product as Antimicrobial Agents. Oxford. Miamy

University. Hal. 331.

Dalynn Biologicals. 2014. McFarland Standard for in vitro use only, diakses

dari http://www.dalynn.com/dyn/ck_assets/files/tech/TM53.pdf pada 15

Desember 2017.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2000. Parameter

Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2007. Profil kesehatan

indonesia. Jakarta: departemen kesehatan RI.

Dutia, P. 2004. Ethyl Acetate: A Techno-Commercial Profile. Chemical Weekly.

pp: 179-186.

Dwijayanti, S. I. P., Pamungkas, G. S. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Daun

Tapak Dara (Catharantus roseus L. G. Don.) Terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Biomedika

Vol. 9, No. 2, September 2016. ISSN : 2302-1306. Diakses dari

www.biomedika.ac.id pada 1 juli 2018.

Page 20: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

74

Dzen, S. M. 2003. Bakteriologik Medik. Malang: Bayumedia.

Evans, W.C. 2002. Pharmakognosi. Edisi 15. W. B Sanders. Philedelphia.

Fauzana D.L. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi, dan

Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.). Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian

Bogor, Skripsi.

Gyawali, R. & Ibrahim, S. A. 2014. Natural Products as Antimicrobial Agents,

Food Control, 46, 412-429, diakses dari http://www.sciencedirect.com/,

pada 16 Juli 2017.

Hadjosaputra, SL. P., Purwanto, T., kemalasari, L., Kunardi, Indriantoro, N.,

Indriyani. 2008. Data Obat di Indonesia (DOI). Edisi 11. PT Muliapura

jayaterbit, Jakarta.

Hafsan, et al. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar.

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa

Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Padmawinata K. Penerbit ITB. Bandung.

Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisi

Tumbuhan, Diterjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata dan Imam Sudiro,

Edisi II, Hal 4-7 : 69-76, ITB : Bandung.

Hidayat, S. 2006. Tumbuhan Obat Langka Di Pulau Jawa : Populasi dan Sebaran.

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI, Bogor.

Huda, syamsul. 2011. Jerawat/acne. Diakses dari http://syamsulhuda

fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-23156-kesehatan-jerawat/acne.html pada

11 mei 2017.

Jawetz, E.J., melnick, et al. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Jawetz, melnick & Adelberg.

Kabulrachman. 1992. Pengaruh lingkungan dan pencemarannya terhadap

kesehatan kulit. Majalah kedokteran indonesia vol. 42 no. 5, 1992:275.

Kanazawa, A., T. Ikeda, and T. Endo. 1995. A novel approach to mode of action

of cationic biocides morphological effect on antibacterial activity. J. App.

Bacteriology 78:55-60.

Khasbullah, K. 2012. Kajian Karakteristik Fungsional Produk Etanolisis

Campuran CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) Pada Reaksi

Etanolisis Tingkat Dua (Tesis). Magister Teknologi Industri Petanian

Unila, Bandar lampung. Hlm.1-22.

Klaus, W., Richard, A., & Dick, S. 2005. Fitz Patrick’s Color Atlas and Sinopsis

of Clininal Dermatology. Medical Publishing Division, New York.

Kristianti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M. dan Kurniadi, B. 2008. Buku ajar

fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA

Universitas Airlangga. Kumar, A., Baboota, S., Agarwal, S.P., Ali, J., & Ahuja, A. 2008. Treatment of

Acne with Special Emphasis on Herbal Remedies. Expert Rev Dermatol,

3, 111– 122.

Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboraturium. Jakarta. Raja Grafindo

Persada.

Lay, B.W., Sugoyo H. 1992. Mikrobiologi. Jakarta. CV Rajawali.

Page 21: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

75

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavanoida, Fenilpropanida dan Alkaloida, Karya

Ilmiah Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

Lestari, D. R. S., Soegianto, L., Hermanu, L. S. 2016. Antibacterial And

Antibiofilm Potential Of Ethanolic Extract From Bintaro Flower (Cerbera

Odollam) Against Staphylococcus aureus ATCC 6538. Proceeding

ICMHS 2016. ISBN 978-602-60569-3-1

Lestari, L. 2008. Kajian Aktivitas Antibakteri Fraksi Produk Etanolisis Minyak

Inti Sawit (Palm Kernel Oil). (Skripsi). Jurusan THP FP Unila, Bandar

lampung. Hlm 37-38.

Moelyono, M.W. 1996. Panduan Praktikum Analisis Fitokimia. Laboratorium

Farmakologi Jurusan Farmasi FMIPA. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Movita, Theresia. 2013. Acne Vulgaris CDK-203/ vol. 40 no. 4, th. 2013. Erha

Clinic & Erha Apothecary, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia.

Murhadi. 2010. Mekanisme kerja senyawa antibakteri golongan fenolik dan

alkaloid dari tanaman (ulasan ilmiah). Majalah TEGI (Majalah Ilmiah

Teknologi Agroindustri) ISSN 20 85-6067. Vol.2, No.1. Hlm. 37-35.

Murini, T. 2003. Obat Jerawat Topikal dan Bentuk Sediaannya yang Beredar di

Indonesia. Jurnal Kedokteran Yarsi, 11(2): 104-110.

Nababan, A. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat

Adat. Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Pusat

Penelitian Lingkungan Hidup IPB, Bogor.

Nagegowda, D. A. 2010. Plant volatile terpenoid metabolism: Biosynthetic

genes, transcriptional, regulation and subcellular compartmentation,

febs letters, Vol 584.

Pourmorad, F., Hosseinimehr, S.J., Shahabimajd N. 2006. Antioxidant activity,

phenol and flavonoid content of some selected Iranian medicinal plants.

Af J of Biotechnol 5 (11): 1142-1145. Tersedia pada:

http://www.academicjournals.org/AJB.

Pranowo, D. 2010. Bintaro (Cerbera manghas LINN) tanaman penghasil

minyak nabati.

Pratiwi, Silvia, T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta.

Purvis, D., Robinson, E., Merry, S., & Watson, P. 2006. Acne, Anxiety,

Depression and Suicide in Teenagers: a Cross-Sectional Survey of New

Zealand Secondary School Students, J Paediatr Child Health, 793e6.

Rita, W.S. 2010. Isolasi, identifikasi, dan uji aktivitas antibakteri senyawa

golongan triterpenoid pada rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.)

Roscoe) ISSN 1907-9850. Jurnal Kimia. 2(1):20-26.

Rizal, Samsul et al. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Daging Dan Biji Buah Bintaro (Cerbera manghas L.) (Effect of

Solvent Types On Antibacterial Activity of Bintaro (Cerbera mangas L.)

Meat and Seeds Extract). Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian

Vol. 20 No.1, Maret 2015.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Rohimatun, Sondang, S. 2011. Bintaro (Cerbera Manghas) Sebagai Pestisida

Nabati. Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri.

Volume 17 Nomor 1, April 2011.

Roslizawaty, N.Y, Ramadani, Fakhrurrazi, Herrialfian. 2013. Jurnal Medika

Veterinaria. ISSN: 0083-1943. Vol 7 No. 2.

Page 22: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41861/1/Pendahuluan.pdf · untuk identifikasi senyawa non-polar dan (5:5) untuk identifikasi senyawa yag lebih polar. Setelah

76

Salleh. 1997. Ethno botany, ethno pharmacognasy and documentation of

Malaysia medicinal and aromatic plants. UKM Malaysia. Diakses dari

http://www.borneofocus.com/saip/vaic/R&D/article5.htm

Soesanthy, funny et al. 2011. Hama ulat pemakan daun tanaman bintaro (cerbera

manghas L.).

Sudarmadji, S., et al. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi I.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Liberty.

Tarmadi, D., Prianto, A.H., Guswenrivo, I., Kartika, T., Yusuf, S. 2007. Pengaruh

Ekstrak Bintaro (Carbera odollam Gaertn) dan Kecubung (Brugmansia

candida Pers) terhadap Rayap Tanah Coptotermes sp, J. Tropical Wood

Science and Technology, 5 (1), 38-42.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Tranggono, Retno I., F., Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik. PT Gramedia Pustaka: Jakarta.

Twenty-Fifth Informational Supplement. CLSI document M100-S25,

Wayne, Pennsylvania.

Utami, S. 2010. Aktivitas insektisida bintaro (Cerbera odollam Gaertn) terhadap

hama Eurema spp. pada skala laboratorium. Balai Penelitian Kehutanan

Palembang. Palembang. Hlm 211-220.

Warta penelitian dan pengembangan tanaman industri. 2011. Bintaro (Cerbera

maghas), volume 17 nomor 1, April 2011 ISSN 0853-8204. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan

Pengembangan Perkebunan Bogor.

Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia,

Jakarta.