Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi dimulai dari pemenuhan kebutuhan untuk menciptakan nilai kepuasan Menurut teori Smith, para pelaku bisnis atau pemilik modal yang mencoba mengejar kepentingan pribadinya akan mencari keuntungan sebesar- besarnya, pegawai berusaha mencari gaji setinggi-tingginya, sementara konsumen berusaha membeli barang semurah-murahnya. Demi kepentingan perusahaan dalam melakukan investasi dan menciptakan pertumbuhan maka perusahaan perlu memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan perusahaan. Kepastian seperti itu diberikan oleh sistem tata kelola perusahaan (corporate governance,untuk mencapai Tujuan perusahaan untuk going concern, suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan.
45

skripsi SA

Jul 04, 2015

Download

Documents

jerrky
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: skripsi SA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan ekonomi dimulai dari pemenuhan kebutuhan untuk menciptakan nilai

kepuasan Menurut teori Smith, para pelaku bisnis atau pemilik modal yang mencoba mengejar

kepentingan pribadinya akan mencari keuntungan sebesar-besarnya, pegawai berusaha

mencari gaji setinggi-tingginya, sementara konsumen berusaha membeli barang semurah-

murahnya. Demi kepentingan perusahaan dalam melakukan investasi dan menciptakan

pertumbuhan maka perusahaan perlu memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik

untuk kepentingan perusahaan. Kepastian seperti itu diberikan oleh sistem tata kelola

perusahaan (corporate governance,untuk mencapai Tujuan perusahaan untuk going concern,

suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan.

Kegagalan mempertahankan going concern dapat mengancam setiap perusahaan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang berisi kinerja perusahaan Apabila Suatu

perusahaan memiliki kinerja yang baik akan menghasilkan suatu keuntungan namun

sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian hal ini membuat ketidak percayaan investor

pada perusahaan dan manajemen pengelola . Hal ini tentu akan beerdampak pada going

concern perusahaan. Maka top manajer perlu melakukan pengambilan keputusan anatara

Page 2: skripsi SA

melaporkan hal yang sebenarnya atau melakukan suatu modifikasi agar tetap mendapat

kepercayaan baik ari investor maupun public

Hal ini mendasari Skandal keuangan yang terjadi di Dunia Beberapa skandal keuangan

seperti Kasus Enron, Pada tahun 2001, dunia akuntansi dikagetkan oleh suatu peristiwa

jatuhnya Enron, salah satu perusahaan terbesar di USA. Perusahaan yang bergerak di bidang

penyediaan energi dengan aset multi-milyar US Dollar, mempekerjakan sekitar 21.000 staf,

dan memiliki kantor cabang lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Enron memanipulasi

jumlah keuntungannya, menyangkal adanya transaksi bisnis yang kotor, dan menutup-nutupi

hutang-hutangnya, sehingga tidak muncul dalam laporan keuangan perusahaan. Semakin

dalam penipuan tersebut tidak terungkap, para investor dan kreditur mundur, memaksa Enron

memasuki babak akhir dalam bisnisnya dan mengalami suatu kebangkrutan di pertengahan

kasus Phar Mor Inc. sebagai kasus fraud yang me-legenda dikalangan auditor keuangan.

Eksekutif di Phar Mor secara sengaja melakukan fraud untuk mendapatkan

keuntungan financial yang masuk ke saku pribadi individu di jajaran top manajemen

perusahaan.Phar Mor Inc, termasuk perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat yang

dinyatakan bangkrupt pada bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undangan U.S.

Bangkruptcy Code.Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat 2 laporan

ganda. Satu laporan inventory, sedangkan laporan lain adalah laporan bulanan keuangan

(monthly financial report). Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar

Mor sengaja merekrut staf dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Cooper & Lybrand. Staf-staf

tersebut yang kemudian dipromosikan menjadi Vice President bidang financial dan kontroler,

yang dikemudian hari  ternyata terbukti turut terlibat aktif dalam fraud tersebut.

Page 3: skripsi SA

Dalam kasus Phar Mor, salah satu syarat agar internal audit bisa berfungsi, yaitu

fungsi control environment telah diberangus. Control environmentsangat ditentukan oleh

attituted dari manajemen. Idealnya, manajemen harus mendukung penuh aktivitas internal

audit dan mendeklarasikan dukungan itu kesemua jajaran operasional perusahaan. Top

manajemen Phar Mor, tidak menunjukkan attitude yang baik. Manajemen kemudian malah

merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam fraud. fraud

terbesar dalam sejarah.Bernard Madoff, pendiri dan presiden sebuah perusahaan investasi di

New York, ditangkap tanggal 11 Desember 2008 oleh FBI. Dia dituntut karena melakukan

fraud jenis Ponzi Schemes senilai 50 milyar dolar AS.Pada tahun 2008 Lehman Brothers

Holdings, Inc. adalah perusahan jasa keuangan global yang didirikan tahun 1850. Perusahaan

ini bergerak di bidang bank investasi, perdagangan saham dan obligasi, riset pasar,

manajemen investasi, ekuitas pribadi, dan layanan perbankan personal. Pada 15 September

2008, Lehman Brothers menyatakan bangkrut.   Kebangkrutan Lehman ini merupakan

dampak dari krisis kredit ‘subprime mortgage’ yang melanda perekonomian Amerika Serikat.

Lehman Brothers memiliki kewajiban utang terhadap bank sejumlah USD 613 miliar, USD

155 miliar utang obligasi, sementara aset yang dimiliki hanya sejumlah USD 639 miliar.

Lehman brothers sangat banyak menerbitkan surat utang yg dijual keseluruh dunia,termasuk

bank-bank besar dunia. Terkuaknya Skandal Lehman Brothers. berakibat jatuhnya

perekonomian Amerika serikat da juga berdampak pada seluruh dunia.

Dari berbagai skandal akuntansi yang terjadi bahwa Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh

sekelompok orang amat sangat merugikan kepentingan banyak orang dan juga terhadap

dirinya sendiri.Maka untuk itu perlu dilakukan suatu bentuk pengendalian

Page 4: skripsi SA

Akibat yang ditimbulkan dari Fraud begitu besar pengaruhnya baik terhadap perusahaan iu

sendiri, investor, dan masyarakat, maka untuk itu dibutuhkan suatu perencanaan berupa

pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Untuk melakukan perenaaan dalam penceganan

dan pendeteksian maka erlu dilakukan penelitian pengaruh yang menciptakan terjadinya

Fraud itu sendiri.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian ini Melakukan pengujian mengenai factor factor yang dapat mempengaruhi

terjadinya Fraud dengan variable Going concern,prilaku organisasi, teori keagenan, lemahnya

internal control.

1.3 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi, dalam mendeteksi adanya

kecurangan (fraud) Sehinggal dapat membuat perencanaan pengendalian yang lebih baik.

Melalui variable opini going concern, lemahna internal control perilaku organisasi, dan

agency theory

1.4 Kerangka pemikiran

1.4.1 Kerangka pemikiran

Teori Kapitalisme

Adam Smith

Kelangsungan hidup perusahaan( going concern), (x1) , (Perilaku organisasi), x2 , (Theory Agency), (x3), Pengendalian internal (x4)

Bab 2 tinjauan pustaka :

Ramsay (2000) Baiman (1990) (Calhoun dan Luizzo,1992) Loebbecke et al. (1989)Arens,

Teori motivasi Victor Vroom

Page 5: skripsi SA

1.4.2 Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian ini adalah terdapat “pengaruh kelangsungan hidup

perusahaan,perilaku organisasi, teori keagenan( agency theory),pengendalian internal atas

terjadinya Fraud”

Penelitian sebelumnya :

Wesley Kenneth Wilhelm , Laura Ebert, Shaker A. Zahra 1 ,

aksena, Pankaj, Arry pratama rudiyawan. Linda

Kusumaning wedari

Bab 2 tinjauan pustaka :

Ramsay (2000) Baiman (1990) (Calhoun dan Luizzo,1992) Loebbecke et al. (1989)Arens,

Pengaruh Going concern, Perilaku organisasi, agency theory, pengendalian internal atas terjadinya Fraud

Variable independen (x):

Kelangsungan hidup perusahaan( going concern), (x1) , (perilaku organisasi), x2 , (Theory Agency), (x3), Pengendalian internal (x4)

Variabel Dependen (y):

Fraud

Hasil penulisan diharapkan : menjelaskan bagaimana pengaruh kelangsungan hidup perusahaan, perilaku organisasi, agency teori, dan pengendalian internal terhadap Terjadinya fraud

X1

X2

X3

X4

Y

Dengan mendeteksi factor factor opini going concern, lemahnya internal control, perilaku organisasi, agensi teori dapat melakukan perencanaan yang lebih baik untuk mengurangi fraud

Page 6: skripsi SA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Harapan

Page 7: skripsi SA

Kerja dan Motivasi, Vroom mendefinisikan masalah sentral motivasi

sebagai "penjelasan dari pilihan yang dibuat oleh organisme di antara tanggapan sukarela

berbeda" (p.9). Untuk memahami bagaimana pilihan dibuat, ia mendefinisikan tiga konsep

valensi, harapan dan kekuatan, dan menjelaskan bagaimana bekerja sama untuk menentukan

bagaimana orang akan memutuskan untuk bertindak, mengingat rute kemungkinan perilaku

yang mengarah ke hasil yang mungkin.

Valensi adalah istilah yang merujuk pada preferensi untuk satu hasil atas yang lain.Suatu

hasil dikatakan positif valent ketika seseorang lebih memilih mencapai itu untuk tidak

mencapai itu, ketika dia memilih untuk tidak mencapai hasil, maka ia memiliki valensi

negatif; dan ketika ia tidak peduli terhadap apakah suatu hasil dicapai atau tidak, ia memiliki

valensi nol. Valensi dari suatu hasil, Vroom menunjukkan, secara langsung berhubungan

dengan nilai bagi orang yang bersangkutan. Jika seorang manajer terutama menginginkan

promosi, misalnya, dan berpikir bahwa berhasil menyelesaikan suatu proyek tertentu akan

mendapatkan promosi itu, maka ia akan melampirkan valensi positif untuk menyelesaikan

proyek tersebut, dan termotivasi untuk melakukannya dengan nilai yang dirasakan dari pahala.

perilaku seseorang, bagaimanapun, tidak hanya dipengaruhi oleh preferensi mereka untuk satu

hasil atas yang lain, tetapi juga oleh bagaimana mungkin mereka percaya hasil ini untuk

menjadi. Vroom mendefinisikan harapan sebagai "keyakinan sesaat mengenai kemungkinan

bahwa suatu aksi tertentu akan diikuti dengan hasil tertentu" Harapan dapat diberi nilai dari

nol (kepercayaan bahwa hasilnya tidak akan mengikuti pada dari tindakan) untuk satu

(kepercayaan bahwa hasilnya pasti akan mengikuti pada dari tindakan). Jika seseorang

Page 8: skripsi SA

menginginkan secangkir kopi, misalnya, dan tahu bahwa ada mesin minuman di ruang staf,

orang akan berjalan lurus di sana. Tindakan berjalan di sana memiliki nilai harapan yang

tinggi dalam hal mendapatkan kopi, sedangkan tindakan berjalan ke, katakanlah, ruang pasca

memiliki nilai harapan rendah, sebagai orang tidak percaya bahwa ia akan menemukan kopi di

sana.

Konsep ketiga yang menguraikan Vroom adalah gaya. Dia berpendapat bahwa perilaku

seseorang adalah hasil dari suatu bidang kekuatan, masing-masing memiliki arah dan

besarnya. Matematika nilai ditugaskan kepada valensi dan harapan untuk tindakan yang

dikombinasikan untuk menghasilkan gaya hipotesis mereka, dan tindakan yang menghasilkan

tingkat tertinggi gaya diasumsikan menjadi orang bahwa orang tersebut akan memilih. tingkat

tertinggi gaya akan dihasilkan oleh tindakan dengan tingkat tinggi baik valensi dan

harapan. Jika salah satu valensi atau harapan adalah nol, tidak akan ada kekuatan untuk

mengadopsi tindakan, karena apapun dikalikan dengan nol adalah nol.

Model Vroom adalah diringkas dalam sebuah persamaan:

M = [Sigma] (E x V)

dimana M adalah kekuatan motivasi yang dihasilkan dari jumlah harapan dan valensi, E

adalah ukuran harapan mencerminkan probabilitas hasil tingkat tertentu pertama dan V

merupakan valensi bagi individu dari suatu hasil tertentu. 

Implikasi utama bagi para manajer adalah bahwa, karena motivasi terkait erat dengan hadiah,

Page 9: skripsi SA

mereka harus bertujuan untuk mendorong kinerja kerja yang tinggi dengan menyesuaikan

imbalan untuk hal-hal yang karyawan nilai yang paling - dan penelitian akan dibutuhkan di

sini untuk mengetahui apa ini mungkin untuk setiap individu. Insentif dan imbalan harus

secara eksplisit dikaitkan dengan tindakan yang sejalan dengan strategi organisasi dan yang

akan memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi.

Model ini adalah model normatif, dan bukan model deskriptif. Ini berarti bahwa ia hanya bisa

memprediksi bagaimana orang harus membuat keputusan untuk bertindak, bukan bagaimana

mereka benar-benar melakukan membuat keputusan tersebut. Dalam kenyataannya, hanya

sedikit orang yang baik-cukup informasi pada semua pilihan yang mungkin dan semua hasil

yang mungkin untuk membuat penilaian yang seimbang tentang perilaku akan lebih baik bagi

mereka untuk mengadopsi.Sebagai sebuah teori menjelaskan pendekatan umum perilaku

individu, bagaimanapun, telah memperoleh banyak dukungan.

Pada tahun 1968, teori harapan Vroom itu diperpanjang oleh LW Porter dan EE Lawler dalam

buku mereka, Sikap dan Kinerja Manajerial (Homewood: Richard D Irwin, 1968). Model

mereka menekankan bahwa kinerja juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain motivasi,

seperti kemampuan individu, sifat, dan persepsi peran.Mereka juga mengaitkan konsep

kepuasan ke dalam model mereka, mempertahankan bahwa kinerja yang tinggi menyebabkan

penghargaan yang tinggi, yang pada gilirannya menyebabkan tingkat kepuasan yang tinggi.

Penelitian selanjutnya telah difokuskan pada menunjukkan bahwa model harapan dapat

digunakan cukup akurat untuk memprediksi pilihan pekerjaan, tingkat kepuasan kerja, dan

Page 10: skripsi SA

tingkat usaha kerja. Sebuah kajian ekstensif penelitian terbaru mengenai teori harapan dapat

ditemukan pada teman-teman lama, wajah-wajah baru: motivasi penelitian pada 1990-an oleh

Maureen L. Ambrose dan Carol T. Kulik (Journal of Management, Mei-Juni 1999). Mereka

melaporkan giliran baru yang diambil oleh para peneliti seperti Chen dan Miller (1994), yang

menerapkan teori harapan pada organisasi daripada tingkat individu, dan melihat bagaimana

keputusan strategis dibuat ketika terlibat dalam serangan terhadap pesaing. Orang lain telah

berusaha untuk berbaur teori harapan dengan teori lain, seperti pengambilan keputusan atau

penetapan tujuan.

Vroom / Yetton Model Kepemimpinan Pengambilan Keputusan

Model kedua utama Vroom, seperti dikembangkan dengan Philip Yetton, menunjukkan

bagaimana gaya kepemimpinan yang berbeda dapat efektif dimanfaatkan dalam memecahkan

berbagai jenis masalah. Dalam disertasi doktornya, Vroom telah memeriksa efek positif

bahwa partisipasi dalam pengambilan keputusan bisa saja pada sikap dan motivasi. Pada saat

yang sama ia telah mengamati bahwa karakteristik kepribadian dapat mengurangi atau

meningkatkan dampak partisipasi.

Dalam Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan (1973), Vroom melihat lebih jauh ke isu

partisipasi dalam pengambilan keputusan oleh bawahan. Dia dan Yetton mengembangkan

seperangkat aturan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat dan bentuk partisipasi

dalam proses pengambilan keputusan yang akan mendukung solusi yang terbaik dalam situasi

pemecahan masalah yang berbeda.manajer baru mungkin berpikir bahwa mereka harus

Page 11: skripsi SA

membuat keputusan sendiri, tetapi Vroom jelas percaya bahwa ini tidak terjadi. Dia

menguraikan jenis pengambilan keputusan yang terlibat dalam kedua masalah kelompok yang

mempengaruhi workgroup manajer, dan dalam masalah individu yang hanya mempengaruhi

manajer. Daftar berikut dari Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan (hal. 13)

menunjukkan jenis metode keputusan manajemen untuk masalah grup:

* Keputusan Authority - yang dibuat oleh manajer saja tanpa melibatkan orang lain.A1 -

Manajer membuat keputusan sendiri dengan menggunakan informasi tersedia pada saat

itu. A2 - Manajer membuat keputusan sendiri tetapi memperoleh informasi dari bawahan atau

anggota kelompok lain dulu.

* Konsultatif keputusan - yang dibuat oleh manajer setelah konsultasi dengan kelompok. C1 -

Manajer pendekatan orang lain secara individual untuk mendapatkan saran mereka, kemudian

membuat keputusan sendiri. C2 - Manajer membawa beberapa orang lain bersama-sama pada

saat yang sama sebagai kelompok dan kolektif memperoleh saran mereka, kemudian membuat

keputusan sendiri.

* Group keputusan - yang dibuat oleh seluruh kelompok dalam konsensus. G2 - Manajer

membawa bersama beberapa orang lain pada waktu yang sama dan mereka membahas

masalah tersebut untuk sampai pada suatu keputusan konsensus di antara mereka.

Lima metode yang serupa yang ditetapkan untuk masalah individual. The Vroom / model

Yetton kemudian mengusulkan pohon keputusan berdasarkan tujuh aturan, dimana manajer

Page 12: skripsi SA

dapat digunakan untuk menentukan metode yang paling tepat untuk situasi tertentu.

Melalui suatu urutan pertanyaan yang masing-masing memerlukan ya / tidak jawaban yang

uang muka manajer sepanjang jalan pohon keputusan, masalahnya adalah akhirnya

didefinisikan sebagai salah satu dari 14 jenis. Vroom dan Yetton kemudian

merekomendasikan metode yang sesuai dari pengambilan keputusan (dari metode A1 - G2 di

atas) untuk setiap jenis masalah.

Sejak beberapa jenis masalah bisa diselesaikan dengan lebih dari satu metode, lebih lanjut

cara memilih antara mereka yang diperlukan. Ketika Vroom merevisi model dengan Arthur

Jago pada tahun 1988, mereka berpendapat waktu itu merupakan salah satu faktor penting

untuk dipertimbangkan: orang-jam membawa beban keuangan, dan keputusan cepat yang

dibuat mungkin lebih baik, juga, keputusan mungkin dibutuhkan segera, dan

partisipatif proses dapat memperlambat proses pengambilan keputusan

2.2 Perilaku organisasi

Peran manajemen

Peran antar personal. Semua manajer diharuskan melakukan tugas tugas trkait seremonial dan

bersifat imbolis. peran kepemimpinan mencangkup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi,

dan pendisplinan karyawan. Peran penghubung, hubungan dengan individu luar yang

memberikan informasi kepada manajer tersebut.

Peran Informasional

Page 13: skripsi SA

2.3 Agency Theory

Agency theory

Pengembangan akuntansi kontemporer salah satunya adalah digunakannya Agency Theory

dalam menjustifikasi akuntansi positif. Menurut Baiman (1990), terdapat 3 model hubungan

agensi yaitu The Principal-Agent Model, The Transaction Cost Economics Model, The

Rochester Model. Ketiganya memiliki dua kerangka kesamaan dan dua perbedaan.

Kesamaannya, pertama, ketiganya memahami ketentuan dan penyebab hilangnya efisiensi

yang diciptakan oleh divergensi antara perilaku kerjasama dan kepentingan individu; kedua,

ketiganya menganalisa dan memahami implikasi perbedaan proses pengendalian menghindari

hilangnya efisiensi pada masalah agensi. Sedangkan perbedaannya, pertama, menekankan

perbedaan sumber-sumber divergensi perilaku kerjasama dan kepentingan individu; kedua,

menekankan perbedaan aspek pada agenda riset pada umumnya; ketiga, pemodelan berhati-

hati yang mendasari konteks ekonomi yang menyebabkan timbulnyamasalah agensi; keempat,

derivasi optimalisasi hubungan kerja dan memahami bagaimana hubungan kerja yang

meringankan masalah agensi; kelima, komparasi hasil-hasil untuk melakukan observasi

praktik model yang dipakai dan menganalisanya.Artinya dalam kerangka umum model

hubungan agensi memperlihatkan bahwa manajer melakukan maksimasi expected utility agar

dapat mempengaruhi desain kontrak kerja mereka. Pemilik dan manajer secara bersama

dibatasi biaya atas masalah agensi, sehingga memerlukan insentif untuk mendesain kontrak

yang mengurangi secara efisien masalah agensi. Dua tokoh utama (principal dan agent) dalam

interaksi bisnis tersebut sebenarnya mengarah pada kepentingan yang sama, yaitu wealth

(kekayaan). Bentuk ekstrim (extreme ways) dari agency theory sendiri sebenarnya adalah

Page 14: skripsi SA

ketika hubungan agensi dijadikan mekanis-matematis untuk kepentingan legitimasi

kepentingan “mutualis insklusif“.

Terdapat tiga masalah utama dalam hubungan agensi, yaitu :

1. Kontrol pemegang saham kepada manajer

2. Biaya yang menyertai hubungan agensi

3. Menghindari dan meminimalisasi biaya agensi

Hubungan agensi ini memotivasi setiap individu untuk memperoleh sasaran yang harmonis,

dan menjaga kepentingan masing-masing antara agen dan principal. Hubungan keagenan ini

merupakan hubungan timbal balik dalam mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing

pihak yang secara eksplisit dan sadar memasukkan beberapa penekanan seperti:

1. Kebutuhan principal akan memberikan kepercayaan kepada manajer dengan imbalan atau

kompensasi keuangan

2. Budaya organisasi yang berlaku dalam perusahaan

3. Faktor luar seperti karasteristik industri, pesaing, praktek kompensasi, pasar tenaga kerja,

manajerial dan isu-isu legal

4. Strategi yang dijalankan perusahaan dalam memenangkan kompetisi global

teori keagenan didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan-perusahaan fiksi hukum yang

berfungsi sebagai penghubung untuk satu set hubungan kontrak antara individu-individu

kepentingan sendiri sehingga kepemilikan dan kontrol adalah terpisah (Alchian & Demsetz,

1972; Jensen & Meckling, 1976; Fama, 1980 ). pemisahan semacam ini muncul ketika satu

atau lebih pokok (s) melibatkan agen untuk melakukan beberapa layanan yang membutuhkan

Page 15: skripsi SA

agen untuk membuat keputusan atas nama pokok (s) (Spence & Zeckhauser, 1971). 

Konflik antara para pelaku dan agen memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara di mana

dua kelompok pandangan risiko (Macey, 1991). Para pelaku atau pemegang saham

diasumsikan risiko netral (Jensen & Meckling, 1976), mengingat bahwa mereka dapat

memiliki efek portofolio terdiversifikasi, sehingga mengurangi risiko yang terkait dengan

memegang saham individu. Sebaliknya, agen atau manajer diasumsikan menolak risiko dan

tenaga kerja (Jensen & Meckling, 1976), karena mereka melakukan investasi didiversifikasi di

perusahaan tempat mereka bekerja, dalam bentuk modal manusia mereka. Selanjutnya, konflik

bisa muncul bila kedua belah pihak maximizers utilitas, sehingga agen untuk perilaku tidak

selalu dalam kepentingan terbaik pemegang saham (Jensen & Meckling, 1976; Fama &

Jensen, 1983; Schotter & Weigelt, 1992). 

Tapi, manajer menghadapi biaya pribadi yang tinggi jika mereka tertangkap melakukan

penipuan (Macey, 1991). Jika perilaku kepentingan sendiri terdeteksi, pada akhirnya akan

tercermin dalam reputasi manajer. Hal ini akan mempengaruhi tingkat upah yang ditentukan

oleh pasar tenaga kerja manajerial (Fama, 1980). Pasar untuk tenaga kerja manajerial

merupakan mekanisme tata eksternal perusahaan (Williamson, 1984). 

2.4 Going Concern Teori

Kemampuan Entitas dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya (Going

Concern)

Auditor bertanggung jawab mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor dapat

Page 16: skripsi SA

mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang menunjukkan

adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam jangka waktu pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan

keuangan yang sedang diaudit (Ikatan Akuntan Indonesia, 2001:seksi 341). Contoh kondisi

dan peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Tren negatif, sebagai contoh, kerugian operasi yang berulang terjadi, kekurangan

modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, rasio keuangan penting yang jelek.

(2) Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, sebagai contoh, kegagalan

dalam memenuhi kewajiban utang atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran

dividen, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit

biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan

baru, atau penjualan sebagian besar aktiva.

(3) Masalah intern, sebagai contoh, pemogokan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan

yang lain, ketergantungan besar atas sukses proyek tertentu, komitmen jangka panjang

yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki operasi.

(4) Masalah luar yang telah terjadi, sebagai contoh, pengaduan gugatan pengadilan,

keluarnya undang-undang atau masalah-masalah lain yang kemungkinan

membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi, kehilangan franchise, lisensi

atau paten penting, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat

bencana besar, seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak diasuransikan atau

diasuransikan, namun dengan pertanggungan yang tidak memadai.

Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa

dalam penilaian auditor terdapat risiko perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis. Standar

Page 17: skripsi SA

Profesional Akuntan Publik (SPAP) seksi 341 (Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2001)

menyatakan apabila auditor tidak menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor

memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Apabila auditor menyangsikan kemampuan

satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas,

maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. Dalam hal satuan usaha tidak memiliki

rencana manajemen atau auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif

mengurangi dampak negatif suatu kondisi atau peristiwa maka auditor menyatakan tidak

memberikan pendapat. Apabila rencana manajemen dimungkinkan efektif untuk dilaksanakan,

maka auditor harus mempertimbangkan kecukupan pengungkapan mengenai sifat, dampak

kondisi, dan peristiwa yang semula menyebabkan ia yakin adanya kesangsian mengenai

kelangsungan hidup satuan usaha. Dalam hal ini opininya adalah wajar tanpa pengecualian

dengan paragraf penjelasan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Pengendalian internal teori

Internal control :

dewan direktur bertanggung

jawab untuk sistem perusahaanpengendalian internal. Ini harus menetapkan kebijakan

yang tepatpada pengendalian internal dan mencari jaminan reguler yang

akanmemungkinkan untuk memuaskan dirinya

sendiri bahwa sistemberfungsi efektif. Dewan lebih

lanjut harus memastikan bahwa sistempengendalian internal yang efektif

Page 18: skripsi SA

dalam mengelola risiko dengan cara yang telah disetujui

Menentukan kebutuhan kontrol

desain pengendalian yang cocok

menerapkan kontrol ini

periksa yang sedang diterapkan dengan benar

memelihara dan memperbaharui kontrol

dimasukkannya hal-hal yang disebutkan di

atas dalam skemapenilaian yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen

Definisi internal control menurut COSO

Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat

reasonable assurance mengenai:

Efektifitas dan efisiensi operasional

Reliabilitas pelaporan keuangan

Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling

terkait, yaitu:

Control Environment

Risk Assessment

Control Activities

Information and communication

Page 19: skripsi SA

Monitoring

Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated

Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen

dalam Enterprise Risk Management, yaitu:

Internal Environment

Objective Setting

Event Identification

Risk Assessment

Risk Response

Control Activities

Information and Communication

Monitoring

Fraud Teori

Secara garis besar komponen dari SAS No. 99 adalah: Deskripsi dan karakteristik-

karakteristik dari fraud.

Kecurigaan secara profesional (professional scepticism).

Page 20: skripsi SA

Diskusi di antara tim audit yang ditugaskan.

Mendapatkan informasi dan bukti audit.

Mengidentifikasi risiko-risiko.

Penilaian risiko-risiko yang telah diidentifikasikan.

Tanggapan terhadap penilaian risiko.

Mengevaluasi bukti dan informasi audit.

Mengkomunikasikan fraud yang mungkin terjadi.

Mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan fraud.

Kondisi kondisi penyebab Terjadinya Fraud menurut Arens :

1. Insentif/ tekanan Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan untuk

melakukan kecurangan

Contoh Faktor Risiko :

Insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulais laporan keuangan adalah

menurunnya prospek keuangan perusahaan. Sebagai contoh, penurunan laba mungkin

mengancam kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana pembiayaan. Perusahaan

juga mungkin memanipulasi laba untuk memenuhi prakiraan atau tolak ukur para

analis seperti laba thaun sebelumnya, untuk memenuhi batasan akad utang, atau untuk

Page 21: skripsi SA

secara semu menaikan harga saham. Dalam beberapa kasus manajemen akan

memanipulasi laba hanya demi menjaga reputasi mereka.

2. Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajmen atau pegawai untuk

melakukan kecurangan

Contoh factor risiko :

MEskipun laporan keuangan semua perusahaan mungkin saja menjadi sasaran

manipulasi, risiko bagi perusahaan yang berkecimpung dalam industry yang

melibatkana pertimbangan dan estimasi yang signifikan jauh lebih besar. Sebagai

contih, penilaiian persediaan mengandung risiko salaha saji yang lebih beasr bagi

perusahaan yang persediaannya terseba dibanyka lokasi. Risiko salah saji persediaan

ini semakin meningkat jika persediaan itu menjadi semakin using. Perputaran personil

akuntansi atau kelemahan lain dalam proses akuntansi dan infornmasi apat

menciptakana kesempatan terjadinya salah saji banyak kasus pelaoran keuangan yang

curang disebabkan oleh tidak efektifnya pengawaswan komite audit dan dewan

direktur atas pelaporan keuangan

3. Sikap/rasionalisasi

Sikap manajemen puncak terhadap pelaporan keuangan merupakan factor risiko yang

sangat penting da;lam menilai kemungkinan laporan keuangan yang curang. Jika CEO

atau manajemen puncak lainya sangat tidak peduli pada proses laporan keuangan

sepert terus mengeluarkan perkiraan yang terlalu optimistic, atau terlalu cemas

mengenai pencapaian perkiraan laba yang dibuat analis, laporan keuangan yang curang

Page 22: skripsi SA

lebih mungkin terjadi. Karakter manajemen atas rangkaian nilai nilai etis juga

mungkin mempermudah analis merasionalisasi tindakan yang curang.

menurut Ramsay (2000), Fraud menyangkut kesalahan disengaja yang dapat diklasifikasi

kedalam dua tipe: (1) Fraudulent financial reporting yang meliputi: manipulasi, pemalsuan,

atau alteration catatan akuntansi atau dokumen pendukung dari laporan keuangan yang

disusun, tidak menyajikan dalam atau sengaja menghilangkan kejadian, transaksi, dan

informasi penting dari laporan keuangan, dan sengaja menerapkan prinsip akuntansi yang

salah, dan (2) misappropriation of assets yang meliputi; penggelapan penerimaan kas,

pencurian aktiva, dan hal-hal yang menyebabkan suatu entitas membayar untuk barang atau

jasa yang diterimanya. Hampir senada dengan Ramsay, Penulis lain (Calhoun dan

Luizzo,1992) mengatakan bahwa irregulaties menyangkut kesalahan penyajian yang disengaja

atau menghilangkan suatu jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Ini

menyangkut fraudulent financial reporting (kecurangan pelaporan keuangan) yang

menyebabkan laporan keuangan salah saji, yang kadang-kadang disebut manajemen fraud,

dan misappropriation of assets, kadang-kadang disebut defalcations.

Karakteristik Terjadinya Kecurangan

Terjadinya kecurangan sebenarnya berbeda dengan kekeliruan. Menurut Loebbecke et al.

(1989), kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena biasanya melibatkan penyembunyian

(concealment). Penyembunyian itu terkait dengan catatan akuntansi dan dokumen yang

berhubungan, dan hal ini juga berhubungan dengan tanggapan pelaku kecurangan atas

permintaan auditor dalam melaksanakan audit. Jika auditor meminta bukti transaksi yang

Page 23: skripsi SA

mengandung kecurangan, dia akan menipu dengan memberi informasi palsu atau tidak

lengkap.Johnson et al. (1991) menyebutkan ada tiga taktik yang digunakan manajer untuk

mengelabui auditor. Taktik pertama adalah membuat deskripsi yang menyesatkan (seperti

mengatakan perusahaan yang sedang menurun sebagai perusahaan yang bertumbuh) agar

menyebabkan auditor menghasilkan ekspektasi yang tidak benar sehingga gagal mengenali

ketidakkonsistenan. Taktik kedua adalah menciptakan bingkai (frame) sehingga menimbulkan

hipotesis tidak adanya ketidakberesan (nonirregularities hypothesis) untuk evaluasi

ketidakkonsisten yang terdeteksi. Taktik ketiga yaitu menghindari untuk memperlihatkan

ketidakpantasan dengan membuat serentetan manipulasi kecil (secara individual tidak

material) atas akun-akun tertentu dalam laporan keuangan sehingga membentuk rasionalisasi

atas jumlah saldo yang dihasilkan. Dengan ketiga taktik ini, manajemen klien akan hasil bila

auditor menggunakan cara sederhana melalui representasi tunggal dalam menginterpretasikan

ketidakkonsistenan yag terdeteksi. Hasil penelitian Jamal et al. (1995) menunjukkan bahwa

sebagian besar auditor (dalam penelitian ini menggunakan partner) tidak mampu mendeteksi

kecurangan dengan baik. Walaupun motivasi, pelatihan dan pengalamannya memadai, para

partner yang diuji dapat dikelabuioleh bingkai dari manajemen klien. Ketidakmampuan

auditor dalam pendeteksian kecurangan ini ada hubungan dengan keahliannya dibentuk oleh

pengalaman yang relevan dengan kecurangan. Kecurangan itu sendiri frekuensi terjadinya

jarang dan tidak semua auditor pernah mengalami kasus terjadinya kecurangan, sehingga

pengalaman auditor berkaitan dengan kecurangan tidak banyak. Loebbecke et al. (1989) yang

melakukan survei atas 1.050 partner audit KPMG Peat Marwick menemukan adanya 77 kasus

kecurangan yang pernah mereka alami. Jika dihitung dari jumlah audit sepanjang karir mereka

maka insiden ditemukannya kecurangan menjadi sangat kecil (sekitar 0,32 persen). Dengan

Page 24: skripsi SA

jarangnya mereka menghadapi management fraud sehingga jarang pula yang mempunyai

latar belakang yang pantas yang mengarah pada kemampuan mendeteksi kecurangan.

Teori agensi menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal

atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan

melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal

maupun agen diasumsikan sebagai orang ekonomi rasional dan dan semata-mata termotivasi

oleh kepentingan pribadi. Hal ini dapat memicu terjadinya konflik keagenan. Untuk itu,

dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal

dan agen. Auditor adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak

prinsipal (shareholders) dengan pihak agen (manajer) dalam mengelola keuangan perusahaan

(Setiawan, 2006 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007).

Auditor sebagai pihak ketiga yang independen dibutuhkan untuk melakukan pengawasan

terhadap kinerja manajemen apakah telah bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal

melalui laporan keuangan. Auditor bertugas untuk memberikan opini atas kewajaran laporan

keuangan perusahaan dan mengungkapkan permasalahan going concern yang dihadapi

perusahaan apabila auditor meragukan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Page 25: skripsi SA

BAB 3

TINJAUNA PUSTAKA SEBELUMNYA

3.1 The Fraud Management Lifecycle Theory:

A Holistic Approach to Fraud Management.

Wesley Kenneth Wilhelm

Page 26: skripsi SA

Penipuan dampak kerugian setiap bisnis. Peringatan Emptor,biarkan pembeli berhati-

hatilah, mengatakan setengah cerita, Caveat Venditor, biarkan penjual berhati-

hatilah, mengatakan sisanya. Penipuan biaya disampaikan kepada masyarakat

melalui ketidaknyamananpelanggan meningkat, kesempatan biaya, harga tidak

perlu tinggi, dan kegiatan kriminal didanaioleh penipuan keuntungan.

Singkatnya, penipuan merajalela. Penelitian inimengembangkan suatu kerangka

 Teori untuk Fraud Management Lifecycle, diperiksa siklussignifikan berbagai

tahap interaksi, dan dievaluasi siklus hidup di lima industridengan signifikan

ekonomi kejahatan.Para Penipuan Manajemen SiklusHidup adalah dinamis,berkembang, dan a

daptif. Delapantahap yaitu: Pencegahan, Pencegahan, Deteksi, Mitigasi,Analisa, Kebijakan,

Penyidikan, dan Penuntutan. Penipuan manajemen yang efektif memerlukan keseimbangan

dalam aksi bersaing dan saling melengkapi dalamManajemen Penipuan

Siklus Hidup.

3.2 A Monopoly Model Of Accounting Fraud

Laura Ebert

Model monopoli digunakan untuk menunjukkan mengapaseorang CEO akan terlibat dalam

penipuan akuntansi,perilaku berisiko tinggi

mengingat dampak negatif parah, harus penipuan terkena.Sebuah model monopoli

pasar transaksi antara pembeli dari penipuan, CEO, danpenjual penipuan tersebut,

Page 27: skripsi SA

akuntan, menunjukkan motivasi di balik kesediaan CEOuntuk terlibat dalam penipuan. The

akuntan (penjual) menerima keuntungan monopolisementara CEO (pembeli) membayar harga 

sama dengan

dirasakan manfaat marjinal bersih. CEO ingin akuntanpercaya bahwa bersih marjinal

manfaat sama dengan harga padahal sebenarnya manfaatmarjinal yang

sebenarnya bersih CEO jauh lebih rendahdaripada

monopoli harga. Biaya yang menghasilkan CEO untuk penipuan relatif rendah karena CEO

kemampuan untuk mengubah sebagian besar biaya untukperusahaan.

3.3 The Antecedents and Consequences of Top Management Fraud

Shaker A. Zahra

Penipuan oleh manajemen puncak adalah sebuah topik yangtelah diaduk kepentingan

umum, perhatian, dan kontroversi.Pada artikel ini, penulis menganalisis penipuan oleh para

eksekutif senior dari segi sifat, ruang

lingkup, pendahulunya,dan konsekuensi. Mereka menggambar di bidang psikologi,sosiologi, e

konomi, dan kriminologi untuk

mengidentifikasimasyarakat-, industri, dan pendahulunya perusahaan-tingkatpenipuan manaje

men dan perbedaan

individu yangmeningkatkan atau menetralisir kemungkinan dan derajatpenipuan tersebut. Para 

penulis juga mengkaji konsekuensidari penipuan manajemen pada berbagai kelompokstakehol

der seperti masyarakat pemegang saham,debtholders, manajer, masyarakat lokal, dan

Page 28: skripsi SA

3.4 THE RELATIONSHIP BETWEEN ENVIRONMENTAL FACTORS AND

MANAGEMENT FRAUD: AN EMPIRICAL ANALYSIS.

Saksena, Pankaj  

Manajemen penipuan merupakan masalah penting, sepertiyang ditetapkan oleh badan-

badan pemerintahan yang

signifikan dan perusahaan akuntansi utama. Ada implikasipenting bagi profesi dan pasar

modal dari kasus penipuanmanajemen. Studi ini ditentukan kasus penipuan manajemen

dengan menggunakan SEC diberlakukannya dan kemajuanpemahaman

kita tentang faktor lingkungan internal daneksternal yang dapat mengakibatkan kasus 

penipuan manajemen. 

 

3.5 OPINI AUDIT GOING CONCERN: KAJIAN BERDASARKAN MODEL

PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,

LEVERAGE, DAN REPUTASI AUDITOR

ARRY PRATAMA RUDYAWAN

Model prediksi kebangkrutan (Altman) secara empiris terbukti mampu memprediksi ketepatan

pemberian opini audit going concern sehingga model ini dapat dijadikan acuan bagi auditor

dalam memutuskan status going concern (kelangsungan hidup) perusahaan. Reputasi auditor

yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan sehingga

untuk penelitian berikutnya dapat mempertimbangkan proksi lain yang diduga berpengaruh

pada penerbitan opini audit going concern dengan lebih tepat dan didasari oleh landasan teori

yang relevan, seperti menggunakan jumlah klien yang diaudit sebagai proksi dari reputasi

Page 29: skripsi SA

auditor. Penelitian berikutnya juga dapat memperpanjang rentang waktu penelitian sehingga

dapat melihat kecenderungan penerbitan opini audit going concern dalam jangka panjang.

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Objek penelitian

Adapun objek penelitian ini adalah Opini going concern, Internal control, Perilaku

organisasi, Teori keagenan

4.2 Metode Penelitian

4.2.1 Tipe penelitian

Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian sebab akibat.

4.2.2 Variabel penelitian

Prosedur dan teknik pengumpulan data

Page 30: skripsi SA

Teknik penelitian yang akan digunakan penulis bersifat studi komparatif, sedangkan metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha

mengumpulkan data yang sesuai keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya

sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang

kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. 

Dalam menyusun skripsi ini, sumber data yang digunakan penulis adalah data sekunder, yaitu

data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, dan sumber lainnya

yang berhubungan dengan penelitian ini yang akan membantu penulis dalam mengolah dan

menginterpretasikan data-data keuangan perusahaan yang diperoleh. Penulis dalam

mengumpulkan data sekunder meliputi teori-teori tentang Analisis Laporan Keuangan yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas, yaitu tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Modal Kerja dan Rasio Likuiditas. 

Adapun teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan oleh penulis dalam

penyusunan skripsi ini yaitu dengan cara sebagai berikut: 

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) 

Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis

dari literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah

yang diteliti sehingga dapat dijadikan data sekunder. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini

adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang

diteliti.