Top Banner

of 117

Skripsi Peran Istri Dalam Memotivasi Kesuksesan Suami

Jan 10, 2016

Download

Documents

Ipah

jj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTerdapat rasa cinta, perhatian dan penghargaan dibalik kesuksesan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh pria dan wanita. Wanita memiliki banyak peran dalam keluarga, diantaranya peran sebagai seorang ibu, peran sebagai sebagai istri dan peran sebagai anggota masyarakat. Dalam kesempatan kali ini pembahasan akan terfokus kepada peran seorang wanita ketika menjalani perannya sebagai teman hidup pria, menjadi seseorang yang paling dekat dengan pria, dan mengurus segala kebutuhan pria, yaitu istri, istri dari seorang suami. Telah tertulis di banyak sejarah, di berbagai biografi orang-orang sukses, dapat dijumpai bahwadi balik kesuksesan seorang pria, pasti ada wanita hebat bersamanya. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri, dalam kesuksesan seorang pria pasti ada peran wanita. Diberbagai belahan dunia, diketahui betapa besarnya peran seorang istri terhadap kesuksesan yang diperoleh suami, diantaranya di Amerika Serikat pengaruh Hillary Clinton tidak di ragukan lagi terhadap kesuksesan dan pencapaian yang diraih oleh seorang Bill Clinton. Begitu juga dengan Barrack Husein Obama, presiden AS terpilih ke-44. Dibalik kesuksesanya menjadi presiden AS berkulit hitam terdapat peranan Michelle Robinson, atau yang lebih dikenal dengan Michelle Obama, bukan hanya mendampingi dari belakang, akan tetapi, Michelle Obama juga sangat berperan sebagai motivator yang handal bagi Barrack Obama terlebih selama masa kampanye pemilihan presiden AS. Sama halnya dengan sosok seperti Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anhu, istri dari Rasulullah SAW, wanita yang mengimaninya ketika orang-orang mengkufurinya; mempercayainya ketika orang-orang tidak mempercayainya; menerima apa yang beliau katakan ketika orang-orang mengingkarinya; melindunginya ketika beliau membutuhkannya; menolongnya ketika orang-orang mencoba untuk mencelakakannya. Khadijah mendampinginya dalam kehidupan yang susah maupun senang.Bahkan pada tahun 527, tercatat seorang tokoh yang bernama Flavius Petrus Sabbatius Justinianus atau Justinianus I (umumnya dikenal sebagai Justinianus yang Agung). Justinian merupakan tokoh terpenting yang ada pada masa kuno. Masa kekuasaannya ditandai dengan renovatio imperii (restorasi kekaisaran) yang ambisius. Ambisi ini ditunjukkan melalui perebutan kembali wilayah Kekaisaran Romawi Barat, termasuk kota Roma sendiri. Dalam masa kekuasaanya, ditulis hukum Romawi Corpus Juris Civilis, yang akhinya menjadi dasar bagi hukum bagi masyarakat di negara-negara modern. Dan pada masanya pula, Bizantium berkembang, dan pembangunannya melahirkan karya-karya besar. Pencapaian-pencapaian tersebut tidak luput dari peranan seorang Theodora, yang tidak lain merupakan seorang pendamping, istri dari Justinian. Theodora menjadi penasihat yang mampu melakukan berbagai tugas diplomatik. Theodora pun mempunyai pengaruh terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan Justinian, termasuk beberapa pengesahan hukum yang memperbaiki hak-hak dan status wanita.Di Indonesia, hal serupa dapat dilihat dari peran seorang Siti hartinah Soeharto, atau lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien. Namanya melekat di benak rakyat Indonesia karena kesetiaannya mendampingi suami. Semangat dan rasa simpatinya terhadap kehidupan sosial berdampak besar bagi kelancaran karier Soeharto. Bukan hanya itu, perannya sebagai seorang ibu, ia adalah sosok ibu yang bersahaja, membesarkan keenam anaknya sewaktu Soeharto masih menjadi seorang militer. Sejak awal, Ibu Tien memang merupakan sosok yang sudah dikondisikan sebagai istri yang patuh dan terus setia menemani Soeharto dalam menjalani tugas kenegaraannya. Bahkan banyak kalangan yang berpendapat popularitas Soeharto mulai menurun sepeninggal Ibu Tien. Dalam bukunya, Arwan T. Artha menyebutkan bahwa Bu Tien adalah wangsit keprabon Soeharto. Maksudnya adalah, Ibu Tien merupakan wangsit yang dapat membuat Soeharto mendapatkan tahta kekuasaannya. Tidak berbeda dengan peranan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, yang tidak lain adalah istri dari Bapak Jusuf Kalla, dimana ia dikenal sebagai seorang tokoh, cendekiawan, politisi, pengusaha, juga pernah menjadi wakil presiden RI. Dan tidak dapat dielakkan lagi, bahwa kesuksesan yang dicapai olehnya tidak luput dari peranan Ibu Mufidah, yang juga selalu menemani Jusuf Kalla ketika kampanye. Tokoh lain yang kiprahnya tidak perlu dipertanyakan lagi yaitu, yaitu BJ Habibie yang tidak lain adalah presiden ketiga Republik Indonesia, keberhasilannya juga tidak lepas dari peran istrinya yaitu Ibu Hasri Ainun Habibie. Bahkan, setelah kepergian ibu Ainun, bapak HBB membuat buku yang judulya Habibie & Ainun, didalamnya diulas tentang peran, kesetiaan dan cinta Ibu Ainun kepada bapak Habibie, didalam buku itu pula diulas bagaimana perjuangan dan kesediaan seorang Ibu Hasri Ainun Habibie menemani, mengilhami Bapak Habibie. Dibuku yang juga menjadi persembahan untuk Ibu Ainun tertulis puisi-puisi, kata-kata indah, serta doa-doa. Salah satunya penggalannya berbunyi, Terimakasih Allah, Engkau telah menjadikan Ainun dan Saya Manunggal Jiwa, Roh, Batin, dan Nurani Kami Melekat pada Diri Kami sepanjang masa dimanapun Kami berada..[footnoteRef:1] . [1: Bacharuddin Jusuf Habibie. 2010. Habibie & Ainun. THC Mandiri,hal. 320]

Tidak berbeda halnya dengan seseorang yang memiliki profesi motivator sekali pun. Motivator Indonesia sekaliber Mario Teguh, kesuksesan yang diraihnya tidak dapat dilepaskan dari sosok Ibu Lina. Yang selalu ada disamping Mario Teguh baik dalam acara off-air maupun on-air. Begitu berperannya seorang istri bagi kesuksesan yang di raih oleh suaminya. Seorang wanita yang berhasil dalam melaksanakan peranannya dan cerdas dalam emosi akan dapat mengantarkan pria pada keberhasilan. Karena tentunya Ia mampu untuk memainkan emosi pasangannya, kapan saat dan cara yang tepat untuk menyarankan, untuk mengarahkan, dan kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkan pendapat, ketidaksetujuan, ketidaksukaan dan kekesalan. Peranan istri bukan hanya sebagai pendamping suami akan tetapi yang lebih besar adalah sebagai motivator terbaik, dan utama bagi seorang suami. Seorang motivator yang hebat mampu menularkan semangatnya pada orang-orang yang berada disekitarnya, seorang penasihat yang baik dapat membuat orang mengambil keputusan yang bijaksana, dan seorang manajer yang sukses dapat mengatur, merencanakan, hingga akhirnya dapat dikerjakan dengan baik dan mendapatkan hasil terbaik. Suami, ataupun istri sangat kuat pengaruhnya satu sama lain. Karenanya, pada kesempatan ini, akan dibahas tentang peran seorang istri sebagai motivator dari kesuksesan yang dicapai oleh suami. Istri tidak hanya sebagai motivator secara verbal (memberikan kata-kata mutiara, petuah, ataupun kiat-kiat) akan tetapi, istri lebih kepada motivator yang bersifat non verbal (menyiapkan makan, menyiapkan pakaian, ataupun mengurus kebutuhan suami lainnya), istri juga sebagai motivator dalam konteks pemacu semangat. Dalam konteks ini, sangat dipastikan bahwa pasangan suami dan istri berada di dalam hubungan pernikahan yang bahagia, Dalam buku Womens Experiences Psychological Perspective karya Frances Elaine Donelson diterangkan bahwa Happily married people tend to have some or all of the following characteristics: They are well educated, they married past their teens, they were well-acquanted before marriage, their parents are happily married, and they have good communication and conflict resolution skills, dari kutipan diatas dijelaskan bahwa, pasangan yang berada didalam pernikahan yang bahagia, memiliki kecenderungan beberapa atau bahkan semua karakter, diantaranya: Mereka berpendidikan, mereka menikah setelah lewat masa remaja (gejolak remaja), mereka benar-benar/ mengenal satu sama lain sebelum menikah, orang tua mereka juga berada di dalam hubungan pernikahan yang bahagia, dan yang terakhir mereka memiliki komunikasi yang baik juga keterampilan yang baik dalam membuat keputusan dalam konflik yang mereka hadapi. Selanjutnya bukan hanya itu, didalam bukunya, Frances Elaine Donelson juga menerangkan bahwa, pasangan suami dan istri yang berada di pernikahan yang bahagia, mereka dapat diharapkan karena di dalam hubungan tersebut terdapat komitmen satu dengan yang lain dan juga dalam hubungan , mereka memiliki rasa menghargai yang sangat tinggi satu sama lain. Mereka juga saling menghormati dan memelihara satu sama lain dan percaya kepada pasangan mereka. Didalam kesuksesan seseorang, terdapat peran dari orang-orang terdekatnya. Kesuksesan yang di raih oleh seorang suami, disana terdapat peranan dari seorang istri sebagai sosok yang paling dekat dengan suami. Jika ditinjau dari perspektif agama, Allah SWT berfirman dalam Al quran surat Ar Ruum : 21 yang artinya, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir. Dari ayat tersebut, Allah telah menunjukkan bahwa istri ataupun suami adalah karunia yang telah diciptakan oleh Allah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Dalam ayat lain, Allah menyatakan bahwa suami dan istri seperti pakaian dimana fungsinya adalah saling menutupi, melindungi, dan menghiasi satu sama lain. Adapun peranan yang ada di dalamnya adalah suami dan istri, dan mereka saling berkesinambungan. Karenanya, didalam kesuksesan yang diraih oleh suami juga terdapat andil dari seorang wanita yaitu istri. Dalam sebuah Alhadist Syarif disebutkan bahwa Wanita (seorang ibu) itu adalah mengurus di dalam rumah suaminya dan mendidik putra-putrinya. Dalam hadist lain disebutkan, Wanita itu ibarat sekolah, jika kalian mendidiknya dengan baik berarti kalian sedang mempersiapkan sebuah bangsa dengan baik (Al hadist). Ahlul Hikmah juga menyebutkan, Wanita adalah tiang negara. Apabila kaum wanita yang ada itu baik, maka baiklah negara itu. Dan apabila wanita yang ada itu rusak, maka rusaklah negara . adapaun orang bijak mengatakan, bahwa, dibelakang laki-laki sukses, terdapat dua wanita yaitu, ibunya dan istrinya.... Wanita mengendalikan semua urusan keluarga dan memiliki suatu peran dan posisi yang menentukan dalam masyarakat[footnoteRef:2] Begitu mulia, terhormat, dan krusialnya peran seorang wanita yang tak lain kodratnya adalah sebagai istri dari suami mereka. [2: Akbar Ahmed. 1993. From Samarkand to Stornoway : Living Islam. BBC Books Limited, hal. 226]

Begitu mulianya peran seorang wanita. Dan betapa indahnya kesinambungan yang terjadi antara dua jenis manusia yaitu pria dan wanita yang akhirnya mengikatkan dirinya dalam hubungan suami dan istri. Merupakan pengetahuan yang sangat penting, untuk memahami lebih lanjut tentang peran dan posisi yang baik sebagai seorang wanita untuk mendampingi pasangannya sampai pada jenjang kesuksesan. Dari pejabaran yang telah dijelaskan diatas baik secara perspektif awam, ilmiah maupun agama, banyak sekali tokoh-tokoh yang sukses di bidangnya yang tak luput dari peranan istri, salah satunya adalah tokoh yang akan penulis teliti pada kesempatan ini, beliau adalah Bapak ZH. Kesuksesan, pencapaian dan prestasi yang beliau raih hingga saat ini, juga tidak luput dari peran sang istri yang mendampingi beliau, Ibu SY.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, perumusan masalah yang dilakukan penulis adalah : Bagaimana peran istri terhadap kesuksesan yang diraih oleh suami ?1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dibuatnya penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui, apa bentuk peranan seorang istri terhadap kesuksesan yang diraih oleh suami.1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Bagi PenelitiPenelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pembelajaran tentang pentingnya peran seorang istri dalam kesuksesan yang didapatkan oleh seorang suami. 1.4.2. Bagi Perguruan TinggiUntuk menambah wawasan, pengetahuan serta menjadi pembelajaran tentang peranan istri terhadap kesuksesan yang diraih oleh suami yang didapatkan dari seorang tokkoh dan juga berdasarkan pengalaman juga kehidupan nyata. 1.4.3. Bagi Obyek Penelitian/ PraktisiSemoga dengan penulisan dan penjabaran dari penelitian ini, yang juga didapatkan dari pengalaman kehidupan nyata bisa menjadi referensi juga evaluasi bagi seluruh wanita yang nantinya akan menjadi istri dari suaminya juga ibu dari anak-anaknya. Agar dapat lebih mengetahui peranan seorang istri terhadap kesuksesan yang didapatkan oleh seorang suami.1.5 Batasan MasalahPenelitian ini dibatasi pada penjabaran, bagaimana peranan seorang istri terhadap kesuksesan seorang suami dengan penelitian/ studi kasus yang didapatkan lewat pengalaman dari Bapak ZH dengan Ibu SY.

BAB IIKERANGKA TEORI2.1 Pengertian Dalam awal ulasan awal ini, akan diawali dengan pengertian dari kata-kata pembahasan skripsi, diantaranya ;a. Pengertian Suamisuami n pria yg menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri)[footnoteRef:3]. [3: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php diakses hari Rabu, 19 Januari 2011 Pkl. 09.07 PM]

suami adalah pasangan dari istri[footnoteRef:4]. [4: http://staff.ui.ac.id/internal/131998622/material/PsikologiSuamiIstri-Liche.pdf diakses hari Selasa, 25 November 2011 Pkl. 2.22 AM]

The male head of a household; one who orders the economy of a family[footnoteRef:5]. [5: http://www.brainyquote.com/words/hu/husband174845.html#ixzz1f1lGFEGq diakses hari Selasa, 25 November 2011 Pkl. 1.49 AM]

Dapat juga diartikan bahwa suami adalah adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak-anak), suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga.b. Pengertian Istriistri n 1 wanita (perempuan) yg telah menikah atau yg bersuami; 2 wanita yg dinikahi[footnoteRef:6]. [6: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php diakses hari Rabu, 19 januari 2011 Pkl. 09.12 PM]

istri merupakan pasangan dari suami[footnoteRef:7]. [7: http://staff.ui.ac.id/internal/131998622/material/PsikologiSuamiIstri-Liche.pdf diakses hari Selasa, 25 November 2011 Pkl. 2.21 AM]

a married woman; a man's partner in marriage[footnoteRef:8] [8: http://www.thefreedictionary.com/wife diakses hari Selasa, 25 November 2011 Pkl. 1.47 AM]

Jika suami merupakan kepala keluarga, istri berperan sebagai pengatur dalam rumah tangga. Istri sebagai pendamping dari suami dan pendidik utama bagi anak-anaknya. Karena itu peran istri sangatlah penting dalam menciptakan dan membangun rumah tangga yang baik. c. Pengertian Suksessukses /sukss/ a berhasil; beruntung: menyukseskan v menjadikan berhasil; menjadikan beruntung: kesuksesan n keberhasilan; keberuntungan: kebanyakan orang senang mempelajari - orang lain untuk ditiru[footnoteRef:9]. [9: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php diakses hari Rabu, 19 januari 2011 Pkl. 09.16 PM]

Sedangkan sukses disini memiliki dapat dilihat dari banyak sisi, diantaranya, sukses secara kekayaan, sukses secara tahta atau kekuasaan, sukses secara ketenaran, ataupun sukses secara kerohanian. Ada yang mengatakan bahwa sukses bukan tujuan tetapi sukses adalah sebuah perjalanan, beberapa ilmuan dan tokoh memiliki pendapat diantaranya, Steven Spielberg berpendapat ,Failure inevitable. Success is elusive, yang maksudnya, kegagalan tidak dapat dihindari, kesuksesan adalah sulit untuk dipahami. Albert Eisnstein memiliki pandangan lain tentang sukses yaitu, If A is success in life, then A equals x plus y plus z. Work is x; y is play; and z is keeping your mouth shut", yang memiliki arti, jika A adalah sukses dalam hidup , maka A sama dengan X ditambah Y ditambah Z. Bekerja adalah X,Y, adalah bermain, dan Z adalah menjaga mulut. Bagaimanapun, sukses adalah proses pencapaian seseorang, dan manusia terus berkembang dan memiliki pencapaian yang terus meningkat sehingga bisa disimpulkan, seseorang ikatakan sukses ketika ia memiliki pencapaian-pencapaian dalam hidup dan pencapaian-pencapaian tersebut dapat diraih dengan baik. 2.2 Psikologi WanitaPosisi istri dijalankan oleh wanita, karenanya menjadi suatu hal yang penting untuk membahas wanita secara psikologis, dan kejiwaan. Kejiwaan Wanitaa. Berbolak-baliknya Perasaan Wanita[footnoteRef:10] [10: Thariq Kamal An- Nuaimi. 2009. Psikologi Suami Istri. Mitra Pustaka, Hal. 279.]

Tidak hanya perempuan, laki-laki pun mengalami pergolakkan perasaan. Namun, sebab dan bentuknya berbeda dengan laki-laki. b. Wanita Seperti Gelombang Laut[footnoteRef:11] [11: Ibid, hal. 280.]

Salah satu dari pergolakkan perasaan wanita adalah karena perasaan wanita seperti gelombang laut. Ketika seorang wanita merasa dicintai, dan disenangi, maka semangat mentalnya akan naik, dan mukanya terlihat senang dan selalu tersenyum lebar. Keadaan jiwa wanita seperti ini, sedang berada di puncak. Tetapi, ketika gelombang mulai reda pada tingkat paling bawah, maka wanita merasa hatinya kosong. Terkadang wanita merasa putus asa, sendirian dan tidak ada bantuan sama sekali. Tetapi, ketika wanita sudah berada di dasar, dan merasa ada kekuatan lagi, maka secara otomatis dan cepat keadaan jiwanya akan kembali baik. Disaat seperti ini, akan menjadi sumber kebahagiaan bagi orang disekitarnya. Kesiapan perempuan untuk memberi dan menerima cinta dan kasih sayang, tergantung pada seberapa besar perasaan dalam dirinya sendiri. Dengan kata lain, bergantung pada penghargaan dirinya sendiri. Sikap yang lembut, mempergaulinya dengan baik, membuatnya merasakan cinta dan kasih sayang adalah hal-hal yang diperlukan wanita, dan wanita itu adalah istri. Ketika wanita merasa bahagia, maka berarti kebahagiaan juga bagi orang disekitarnya, perasaan duka dan gelisah perempuan berarti ketidaktenangan orang disekitarnya. c. Menyembunyikan Perasaan Negatif Akan Memengaruhi Perasaan yang Positif[footnoteRef:12] [12: Ibid, hal 306.]

Ketika gelombang seorang wanita sedang turun, sebenarnya pada waktu itu wanita dapat penjernihan perasaan yang ada padanya. Setiap wanita tanpa terkecuali membutuhkan waktu untuk menurunkan kondisi kejiwaannya, siapa pun dan apapun profesi wanita tersebut. Pengaruh besar dari perubahan perasaan tersebut sangat jelas ketika berada di rumah bersama orang-orang yang ia cintai dan butuhkan. Sudah barang tentu orang yang pertama muncul dibenaknya adalah suami. Karenanya, energi dan perasaan positif yang dimiliki oleh istri sangat mempengaruhi suami.Dalam buku Womens Experiences Psychological Perspective, Frances Elaine Donelson menuliskan Psychology of women obviously in women understanding women. Yang maksudnya adalah bahwa, psikologi wanita adalah, membahas kenyataan pada wanita untuk mengetahui wanita itu sendiri. Selanjutnya, diterangkan juga baik suami maupun istri masing-masing memiliki kontribusinya sendiri-sendiri. Selanjutnya, di pembahasan Expressing Care and Love ,diterangkan .The relationship styles of friendships extend into marriage, with men emphasizing doing things and women emphasizing saying things and sharing feelings (Wills,Weiss, & Patterson, 1974). Lilian Rubin (1983) referred to wives & husbands as intimate strangers. Their long history of different communication Styles means women and men like to talk about different things. Women generally enjoy discussing feelings and personal issues as well as sharing the details of the day. In contrast men feel less skillful at sharing feeligs and see daily detail superfluous (Wood, 1996)[footnoteRef:13]. Uraian diatas, menjelaskan bahwa dengan pernikahan juga memperpanjang atau melanjutkan pertemanan, laki-laki lebih mengutamakan untuk melakukan sesuatu, sedangkan wanita lebih mengutamakan dalam mengatakan/ menjelaskan sesuatu dan mecurahkan, membagi apa yang mereka rasakan. Menurut pendapat lain, suami dan istri adalah orang asing yang memliki kedekatan (keintiman). Mereka memiliki cara komunikasi yang berbeda. Wanita secara umum lebih menikmati mendiskusikan perasaan mereka dan masalah personal, juga berbagi tentang hal-hal kecil (mendetil) yag terjadi pada hari itu. Sedangkan laki-laki memiliki perasaan yang kontras, laki-laki merasa tidak memiliki kemampuan dalam berbagi dan melihat menceritakan hal-hal kecil adalah sesuatu yang mubazir. [13: Frances Elaine Donelson. 1999. Womens Experiences Psyhological Perspective. Mayfield Publishing Company, hal. 358.]

Dalam Islam sebagai pasangan suami istri, wanita dan laki laki memiliki hak yang sama. Hal ini tercantum dalam Al quran surat Al-Baqarah ayat 228 yang berbunyi : 228. Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'[142]. tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya[143]. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[142] Quru' dapat diartikan Suci atau haidh.[143] Ini disebabkan Karena suami bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan rumah tangga (lihat surat An Nisaa' ayat 34).2.2 Teori PeranSetelah dibahas tentang wanita secara psikologis, dan mengetahui secara garis besar, pembahasan dilanjutkan dengan peranan istri. Maksud dari kata peran disini adalah, pengaruh, bagian. Jadi, seorang pasti istri memiliki pengaruh ataupun bagian dari kesesuksesan yang diperoleh suami, hal itu tidak dapat dielakkan karena, istri adalah orang terdekat suami.Soejono Soekanto menjelaskan bahwa[footnoteRef:14], Peranan atau role merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka suatu peran sudah dijalankan. Menurutnya, peranan mencakup 3 (tiga) hal, yaitu [14: Soejono Soekanto. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada, hal. 268]

a. Peranan meliputi norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial dalam tatanan masyarakat.Selain itu, Biddle dan Thomas mengemukakan tentang teori peran,yang disebutkan oleh Sarwono[footnoteRef:15] yaitu: [15: Sarlito Wirawan Sarwono. 2006. Teori-teori Psikologi Sosial. PT Raja Grafindo Persada, hal, 215]

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial. Orang-orang tersebut adalah aktor yang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu dan target (sasaran) atau orang lain yang mempunyai hubungan dengan aktor dan perilakunya.b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.(1) HarapanHarapan tentang peran adalah harapan-harapan orang lain tentang perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditunjukkan oleh seseorang yang punya peran tertentu.

(2) Norma Harapan yang bersifat normatif terhadap kinerja yang dilakukan polisi dalam menjalankan tugasnya (pelayanan) guna mewujudkan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat. (3) Wujud Perilaku Peran diwujudkan dalam perilaku nyata oleh aktor. Perilaku seseorang aktor bisa berbeda dengan lainnya sesuai dengan sifat asalnya dan tujuannya (motivasinya).(4) Penilaian dan SanksiPenilaian terhadap aktor bisa berasal dari masyarakat dan bisa berasal dari dalam diriya, sedangkan untuk mempertahankan penilaian positif maka perlu adanya sanksi yang diterapkan. c. Kedudukan orang-orang dalam perilaku.Kaitan dengan kedudukan aktor dapat mempengaruhi perilakunya. d. Kaitan antara orang dan perilakuKriteria untuk menetapkan kaitan tersebut adalah:(1) Derajat kesamaan atau ketidaksamaan antara bagian-bagian yang saling terkait.(2) Derajat saling menentukan atau saling ketergantungan antara bagian-bagian tersebut.(3) Gabungan antara derajat kesamaan dan saling ketergantungan. Dalam Islam peran wanita sangatlah penting. Rasulullah mengatakan bahwa wanita adalah juga pemimpin di rumah dan ia akan dimintakan pertanggungjawaban atas perannya tersebut. Dalam sejarah para muslimah telah memainkan perannya dalam berbagai bidang; di medan jihad, di masjid dan juga di rumah. Namun dengan tetap menjaga akhlaq dan adab Islami. Ini dilakukan dengan tetap menjaga perannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga[footnoteRef:16]. Hal ini juga tercantum dalam Al quran surat An-Nahl ayat 80 yang berbunyi : [16: http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/wanita-dalam-islam.htm diakses pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2011, pkl. 22:53 PM.]

80. Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).Peranan seorang istri, baik sebagai istri maupun sebagai ibu sangat penting. Prof. Dr. Hj Zakiyah Darajat menuliskan, bahwa wanita mempunyai fungsi yang sangat penting, karena wanita masuk dalam segala segi kehidupan. Sebagai ibu, wanita mempunyai fungsi sebagai pembina pertama bagi pendidikan, pribadi, prilaku dan kesehatan jiwa anaknya, dan dalam kehidupan keluarga, yang tercermin dalam hubungan suami-istri dan sikap mental sehingga kehidupan moral, agama[footnoteRef:17]. Sebagai istri, wanita memiliki peranan yang tidak dapat dipandang sebelah mata, ia berperan sebagai pendamping hidup, teman disaat suka maupun duka, sahabat, penasehat, kekasih, pengingat , pelipur lara, tempat mencurahkan perasaan, semua peranan itu adalah merupakan bentuk motivasi istri kepada suaminya. Karenanya, dapat diambil kesimpulan, bahwa peran istri tidak lain adalah seorang motivator. [17: Zakiyah Darajat. 2003. Ilmu Jiwa Agama. Bulan Bintang, hal.156.]

2.4 Teori MotivasiSelanjutnya, dalam sub bab ini, akan dibahas tentang salah satu teori motivasi. Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia[footnoteRef:18]. Motivasi juga bisa dimaksudkan dengan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Menurut Stephen P Robbins, ada tiga elemen utama yang terdapat pada penjelasan diatas, yaitu, intensitas, arah dan ketekunan. [18: http://alumnifatek.forumotion.com/t595-teori-motivasi diakses pada hari Kamis, tanggal 19 Januari 2011, pkl. 9:13 AM.]

Selain itu ada beberapa definisi yang berkaitan dengan motivasi, diantaranya definisi motivasi menurut menurut Mitchell, menurutnya motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu[footnoteRef:19]. Definisi motivasi juga diungkapkan oleh Gray menurutnya, motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu[footnoteRef:20]. Selanjutnya, motivasi yang didefinisikan oleh Morgan. Ia mengungkapkan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior)[footnoteRef:21]. [19: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/definisi-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/ diakses pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2011, pkl. 22.36 PM.] [20: Ibid, diakses pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2011, pkl. 22:39 PM.] [21: Ibid, diakses pada hari Kamis, tanggal 2 Juni 2011, pkl 22:44 PM.]

Teori motivasi yang akan digunakan adalah hirarki, teori kebutuhan yang mencetuskan adalah Abraham Maslow[footnoteRef:22] yang juga merupakan orang pertama yang memproklamirkan aliran humanistik sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi. Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization)[footnoteRef:23] .Dalam teorinya (kebutuhan hirarki), Maslow membuat sebuah rumusan, bahwa di dalam setiap diri manusia ada yang dinamakan hirarki dan setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah (relative) tepuaskan, ada juga 4 jenjang basic need atau deviciency need, dan satu jenjang metaneeds atau growth needs[footnoteRef:24]. [22: Maslow. 1954. (en)A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, hal. 57-67] [23: Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah Malang, hal.320.] [24: Ibid, hal. 201.]

Tabel 2.4.1 Hirarki MaslowJenjang NeedsDeskripsi

Kebutuhan Berkembang(Metaneed)Self actualization needs(Metaneeds)Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realisasi diri, pengembangan self.Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being-values - 17 kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara positif, mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit. Masing-masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya. What people can be they must be

Kebutuhan karena Kekurangan(Basic Need)Esteem needs

Love needs/ Belonging

Safety NeedsPhysiological needs(1) Kebutuhan kekuatan, penguatan, kompetisi, kepercayaan diri, kemandirian.(2) Kebutuhan prestise, penghargaan dari oranng lain, status, ketenaran, dominasi menjadi penting, kehormatan dan apresiasi.

Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak.Kebutuhan manjadi bagian dari kelompok, masyarakat. (Menurut Maslow, kegagalan kebutuhan cinta & memiiliki ini sumber hampir semua bentuk psikopatologi).Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, hukum, keteratutan batas, bebas dari tahut dan cemas.Kebutuhan homeostatik: makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.

Lima kebutuhan hirarki, yaitu diantaranya adalah kebutuhan fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), kebutuhan akan rasa aman (rasa ingin dilindungi, dari bahaya baik bahaya secara fisik ataupun secara emosional), kebutuhan sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), kebutuhan akan penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), juga kebutuhan akan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

Gambar 2.4.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow

Untuk lebih jelas, akan dijabarkan satu per satu ;a. Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan FisiologisKebutuhan ini bersifat homeostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik). Seperti, makan, minum, istirahat, seks, dll. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut. b. Kebutuhan Dasar 2: Kebutuhan Keamanan (Safety)Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang. Pada masa dewasa kebutuhan rasa aman terlihat dalam berbagai bentuk :1. Kebutuhan pekerjaan dan gaji yang mantap, tabungan, dan asuransi, memperoleh jaminan masa depan. 2. Praktek beragama dan keyakinan filsafat tertentu yang membantu orang untuk mengorganisir dunianya menjadi bermakna dan seimbang.3. Pengungsianc. Kebutuhan Dasar 3: Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)Menurut Maslow, cinta tidak sinonim dengan seks, cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusiayang melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya, tanpa cinta, menimbulkan kesia-siaan, kekosongan dan kemarahan. Dalam hal inilah, peranan seorang istri sangat diperlukan. d. Kebutuhan Dasar 4: Kebutuhan Harga Diri Apabila kebutuhan akan dimiliki dan dicintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi tinggi, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri:1. Menghargai diri sendiri (self respect): kebutuhan, kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kemandirian dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup. 2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from others): kebutuhan prestise , penghargaan dengan orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. e. Kebutuhan Meta: Kebutuhan Aktualisasi DiriAktualisasi diri adalah keinginan untk memperoleh kepuasannya dengan dirinya sendiri (self fulfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, unttuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya dan untuk menjadi bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh. Sehingga orang yang sehat adalah orang yang mengembangkan potensi dirinya, dari pada mengikuti pengaruh lingkungan diluar dirinya. Setelah seseorang mencapai aktualisasi diri, menurut penelitian Maslow mereka ternyata mengalami pengalaman puncak (peak experience) dan seseorang yang telah melewati pengalaman puncak, mereka akan lebih religious, mistikal, sholeh, dan indah (poetical). Dengan adanya peran sosok istri, merupakan salah satu media untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dijabarkan oleh Abraham Maslow. Sebagai contoh, salah satu peran istri adalah dengan adanya sosok seorang istri maka otomatis akan terpenuhi pula kebutuhan akan pemenuhan rasa kasih sayang, kepemilikkan, penerimaan, persahabatan yang tidak lain itu adalah salah satu kebutuhan sosial. Begitu pula dengan suami, akan terjadi kesimbungan, dan keseimbangan sehingga peranan istri dalam kesuksesan suami bisa dikatakan sebagai motivator utama.Sukses, adalah sebuah pencapaian seseorang. Sukses juga sebagai sebuah proses. Seseorang dikatakan sukses ketika pencapaiannya terus meningkat, hal ini beriringan dengan teori hierarki Maslow yang menjelaskan tentang kebutuhan akan aktualisasi diri, dimana seseorang butuh untuk terus tumbuh, berkembang dalam pencapaian potensi-potensi sehingga terus ada peningkatan. Dalam usaha meningkatkan potensi-potensi itulah istri berperan, bukan hanya potensi secara materil (yang terlihat) akan tetapi juga secara immaterial/ psikologis/ kejiwaan (yang tidak terlihat). Palgunadi menyebutkan, ada yang dinamakan segitiga sukses kehidupan[footnoteRef:25] diantaranya ; [25: Palgunaldi T Setyawan. 2004. Daun Berserakan. Gema Insani, hal. 29]

a. Kunci Pertama : Khusnudzan Apapun yang ada pada diri seseorang itulah yang terbaik menurut-Nya, yang terpenting adalah bekerja dan melakukan hal apapun sebaik mungkin. b. Kunci Kedua : Syukur Setelah seseorang berprinsip apapun yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik dari Tuhannya, maka ketika ia mendapatkan kenikmatan apapun bentuknya, ia akan mensyukurinya.c. Kunci Ketiga : SabarJika ketetapan yang ditakdirkan tidak sesuai dengan keinginan, maka yang dapat dilakukan adalah sabar. Menurutnya, agar sukses mengarungi lautan kehidupan tanpa beban, maka ketiga kunci diataslah yang harus menjadi pegangan. Setelah mengetahui peranan istri sebagai motivator, perlu diketahui bahwa segala dorongan, dukungan ataupun motivasi yang diberikan oleh istri kepada suami tidak lain adalah karena perasaan cinta dan kasih sayang antara suami dan istri dan hal itu terjadi karena terciptanya keluarga yang bahagia, pernikahan yang bahagia sehingga dapat memajukan baik istri atau suami secara lahir dan batin. Karenanya, dalam pembahasan selanjutnya adalah mengenai pernikahan yang bahagia.2.5 Pernikahan yang BahagiaPeranan istri sebagai pendorong dan motivator untuk suaminya, akan sangat efektif jika didukung oleh keadaan dimana sepasang suami istri dalam hubungan yang baik, yaitu pernikahan yang menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan rumah tangga dapat diperoleh dengan berbagai cara, kalangan psikolog telah menemukan kunci-kunci rahasia menuju kehidupan rumah tangga yang bahagia antara suami dan istri. Salah satu penelitiann yang dilakukan oleh Washington University dan dipublikasikan di Journal of Pshycology memprediksi siapa saja pasangan yang akan langgeng ikatan pernikahannya dan siapa saja yang tidak. Penelitian ini juga dipantau oleh para dokter. Selain memantau, mereka juga menginterview para pasutri. Lima tahun kemudian, mereka menghubungi pasangan-pasangan tersebut dan ternyata, prediksi mereka mencapai angka kebanaran 90%. Dr. Chybill Carrier sebagai pembimbing penelitian berpendapat, Konsep-konsep yang dibawa oleh masing-masing pasangannya dan perkawinannya menunjukkan secara detail keseimbangan rumah tangga mereka. Berdasarkan dari penelitian tersebut, ada beberapa isyarat dari para pemikir tentang bagaimana mencerahkan kehidupan rumah tangga di masa mendatang[footnoteRef:26], antara lain: [26: Abdurrahman Ali ad-Disiri. 2010. Agar Bahtera Rumah Tangga Anda. Best Media, hal. 14.]

a. Ketika suami dan istri berbincang masalah masa depan rumah tangga, sebaiknya menggunakan kata-kata kita sebagai kata ganti saya. b. Suami ataupun istri sebaiknya memberikan kesan baik dihadapan siapa saja bahwa ia bangga dengan pasangannya, baik dari sang istri ataupun suami.c. Keharmonisan perspektif dalam memandang sesuatu, sehingga selam berlangsung pemnbicaraan baik istri ataupun suami bisa saling mendukung. d. Masing-masing pasangan sebaiknya mengingat-ingat dengan detil awal pertemuan mereka, baik terkait dengan kapan dan dimana mereka berjumpa, bahkan romantisme di awal mereka berjumpa hingga masing-masing dari mereka menyetujui untuk menikah. e. Kedua pasangan seharusnya bersifat optimis terhadap berbagai kesulitan yang mereka hadapi,dengan berpegang pada satu prinsip yaitu mendung akan mencurahkan hujan kebaikkan. Selanjutnya, Frances Elaine Donelson juga menerangkan pada bukunya, ..The closeness or intimacy so important to marital satisfaction includes the emotional intimacy of expressing feelings as well as spiritual intimacy[footnoteRef:27] yang maksudnya adalah bahwa kedekatan ataupun keintiman sangat penting dalam kepuasan pernikahan termasuk didalamnya keintiman secara emosi yang didalamnya bagaimana mengekspresikan perasaan seperti keintiman secara spiritual. Penjelasan Frances berlanjut pada penelitiannya terhadap kepuasan dan kebahagiaan dalam menikah memiliki beberapa karakteristik, .the most important characteristic of their relationship were emotional security, respect, and communication. The other characteristics, in order, were help and play behavior, sexual intimacy, and loyality.[footnoteRef:28]. dijelaskan bahwa karakteristik yang paling penting dari hubungan mereka adalah rasa aman (secara emosional), rasa hormat, dan komunikasi. Selanjutnya, dijelaskan pula ada beberapa karakteristik yang membantu kebahagiaan dalam hubungan suami-istri yaitu, kegiatan bermain bersama pasangan, keintiman dalam seks, dan loyalti. Peranan adalah termasuk salah satu bentuk dari sebuah loyalti ataupun dedikasi dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, pada setiap proses interaksi pasti ada kalanya terjadi konflik terlebih, interaksi suami-istri merupakan interaksi yang intens. [27: Frances Elaine Donelson. 1999. Womens Experiences Psyhological Perspective. Mayfield Publishing Company, hal. 355.] [28: Ibid, hal. 356]

Sedangkan dalam Islam pernikahan yang bahagia adalah pernikaha yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak asing lagi dalam Islam. Adapun secara bahasa, sakinah berarti tenang/ tentram, mawaddah mengandung arti rasa cinta, sedangkan rahmah berarti kasih sayang. Tujuan dari pernikahan dalah umtuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, hal itu tercermin dalam Al quran surat Ar-ruum ayat 21 yang berbunyi : 21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.Yang pertama adalah sakinah, yang berarti ketenangan. Laki laki dan wanita memiliki sifat dan kecenderungan yang tidak akan berfungsi sempurna jika berdiri sendiri. Kesempurnaan itu akan terwujud dengan bergabung dan menjadi pasangan sesuai dengan sunnatullah. Dengan memiliki hubungan yang dalam dan dekat dengan orang lain, akan membantu seseorang untuk mendapatkan kekuatan dan membuatnya lebih mampu dalam menghadapi tantangan. Karenanya, manusia membutuhkan pasangan yaitu dengan menikah, berkeluarga sebagai elemen yang paling kecil dalam masyarakat. Dan ketenangan dalah hal yang paling didambakan oleh setiap pasangan dalam menjalani rumah tangga. Sakinah terlihat pada kecerahan raut muka yang disertai kelapangan dada, budi bahasa yang halus, yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat. Itulah makna sakinah secara umum dan makna-makna tersebut yang diharapkan dapat menghiasi setiap keluarga yang hendak menyandang Keluarga Sakinah[footnoteRef:29]. [29: http://www.akhlaqulkharimah.com/2011/05/02/keluarga-sakinah-mawaddah-warahmah/ diakses pada tanggal 4 Juni 2011, pkl. 8.19 AM WIB ]

Selanjutnya adalah mawaddah. Mawaddah memiliki arti rasa cinta. Dengan adanya seorang istri, suami akan merasakan adanya kedekatan dan kecenderungan kepada istrinya. Rasa cinta yang tumbuh antara keduanya merupakan anugrah dari Allah Swt. Dan hal itu sepatutnya disyukuri. Allah menumbuhkan mawaddah dalam pernikahan dua orang manusia yang berasal dari dua latar belakang yang berbeda dan akhirnya akan menimbulkan rasa cinta antara mereka. Dan yang terakhir adalah rahmah. Kata rahmah disini berarti kasih sayang. Kebahagiaan dan kesetiaan merupakan hasil dari rasa rahmah. Setia dalam naungan kasih sayang dengan menerima kekurangan yang ada pada pasangan. Dan ras a inilah yang akan membawa pasangan suami istri dalam hubungan yang langgeng hingga akhir hayat. sakinah mawaddah warahmah tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya. Harus diperjuangkan, dan yang lebih utama, adalah menyiapkan kalbu. Sakinah, mawaddah dan rahmah bersumber dari dalam kalbu, lalu terpancar ke luar dalam bentuk aktifitas sehari-hari, baik didalam keluarga maupun dalam masyarakat[footnoteRef:30]. [30: Ibid , diakses pada tanggal 4 Juni 2011, pkl. 8.20 AM WIB]

2.6 Konflik dalam Hubungan Suami IstriWanita dan laki-laki adalah dua dunia yang berbeda, memiliki cara pandang masing-masing, juga pemahaman yang tidak jarang menghasilkan pengertian yang berbeda pula. Sehingga karenanya, tidak jarang antara hubungan suami-istri (laki-laki dan perempuan) mengalami konflik tersendiri. a. Perbedaan Psikologis Wanita dan Laki-laki secara Umum[footnoteRef:31] [31: Thariq Kamal An- Nuaimi. 2009. Psikologi Suami Istri. Mitra Pustaka, Hal. 18]

Wanita dan laki-laki, bukan hanya berbeda secara fisik akan tetapi juga pada sisi psikologisnya. Sebagai contoh, dalam pengamatan, gerak intuisi perempuan lebih tinggi dibanding gerak intuisi laki-laki, ketika perempuan dan laki-laki berada dalam suatu kesulitan mereka juga memiliki respon yang berbeda. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa setiap wanita tidak hanya memiliki sifat kewanitaan saja, begitu pula dengan laki-laki, setiap laki-laki tidak hanya memiliki sifat kelaki-lakian saja. Laki-laki yang pada tidakkannya lebih dominan kekuatan kelaki-lakiannya, pada batas tertentu ia akan tampak egois. Mereka berfikir terpusat (terkonsentrasi). Sebaliknya wanita, dengan sisi kewanitaanya akan lebih banyak perhatian pada orang lain melebihi perhatiannya kepada diri sendiri. Untuk bisa mengubah keadaan ekstrim ini, baik laki-laki ataupun wanita harus mengembangkan sifat kelaki-lakian (bagi wanita) dan sifat kewanitaan (bagi laki-laki) yang ada dalam dirinya. Bila hal itu dapat terseimbangkan dengan baik, maka tidak hanya hubungan dengan orang lain yang akan membaik, tetapi juga membantu untuk selalu mencipta dan kreatif. Setiap orang akan selalu tertarik dengan kekuatan pelengkap lain yang ada pada dirinya. Laki-laki akan tertarik dengan wanita, wanita akan tertarik kepada laki-laki. Melalui rasa cinta, laki-laki dapat mengembangkan sifat kewanitaannya, wanita dapat mengembangkan sifat kelaki-lakiannya. Ketika seseorang menyukai dan menghormati perbedaan, maka akan mencapai keseimbangan yang dicari tersebut.b. Konflik dan MarahPada pembahasan ini pula, dirasa juga perlu diulas mengenai marah, karena dalam hubungan antara pasangan suami-istri kemarahan pasti tidak luput darinya, oleh sebab itu, amatlah penting untuk mengetahui apa itu marah, penyebab marah, bahaya marah, juga terapi marah. Pengertian MarahMenurut Al Ghazali dalam Najar, marah adalah kekuatan setan yang disimpan oleh Allah SWT didalam diri manusia[footnoteRef:32]. Al-Jurjani menjalankan bahwa marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah dalam hati untuk memperoleh kepuasan yang ada didalam dada[footnoteRef:33]. Dalam tinjauan psikologi, menurut William James, manusia adalah makhluk yang secara alami memiliki emosi. Adapaun menurt William James menuliskan bahwa emosi adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh (the state of mid that manifest itself by a peceptinle change in the body)[footnoteRef:34]. [32: Yadi Purwanto, Rachmat Mulyono, Psikologi Marah Perspektif Psikologi Islam. PT Refika Aditama, hal. 7.] [33: Ibid, hal. 7.] [34: Ibid, hal.7.]

Penyebab KemarahanAda beberapa faktor penyebab kemarahan diantaranyai. Faktor Fisik, misalnya kelelahan, zat-zat tertentu yang menyebabkan marah (kurang zat asam), ataupun hormon kelamin (menstruasi misalnya).ii. Faktor Psikis, faktor psikis yang menimbulkan marah adalah erat kaitannya dengan kepribadian manusia. Terutama, yang menyangkut apa yang mengalami konsep diri yang salah. Berapa self concept yang salah dapat dibagi yaitu, rendah diri, sombong (superiority complex) , dan egoistis. Bahaya MarahDalam pandangan Islam, salah satu sahabat Abdullah bi Umar ra. Mengatakan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW Apa yang dapat menjauhkanku dari murka Allah SWT ? beliau menjawab, Janganlah engkau marah. Nuh (1993) menguraikan lebih rinci lagi tentang bahaya amarah pada seorang, yaitu diantaranya, membahayakan tubuh, menodai agama, tidak mampu mengendalikan diri, terjerumus ke dalam dalih yang hina, dan yang terakhir adalah azab yang keras[footnoteRef:35]. [35: Ibid, hal. 33.]

Sedangkan dalam pendekatan psikologis Gie menyatakan bahwa amarah adalah suatu reaksi emosional yang terbiasakan dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Adapun bahaya marah yang dilihat dari tinjauan psikologis diantaranya[footnoteRef:36] ; [36: Ibid, hal. 43.]

i. Bahaya secara FisiologisSecara fisiologis, marah dapat mengakibatkan hipertensi, stress, depresi, dll.ii. Bahaya Psikologis Amarah akan menimbulkan berbagai akibat psikologis yang membahayakan. Salah satunya adalah penyesalan. Amarah dapat berakibat gawat karena akan merusak ketenangan pikiran atau kedamaian batin seseorang. Dengan sendirinya hal ini akan menjadikan penyebab stress yang berat, serta tumbuhnya berbagai penyakit psikologis lainnya seperti insomnia dan psikosomatik.iii. Bahaya SosialWatak pemarah mengakibatkan terjadinya disharmonis, seperti terputusnya hubungan dengan yang dicintai, terputusnya persahabatan dengan seorang teman, kehilangan pekerjaan ataupun akibat-akibat lainnya. Terapi MarahAda beberapa macam terapi marah diantaranya ;i. Terapi AgamaDengan terapi agama amarah harus di atur. Mengendalikan marah sangat penting dalam upaya mentransformasikan amarah menjadi energi positif, minimal mengurangi unsur negatifnya[footnoteRef:37]. [37: Ibid, hal. 57]

ii. Terapi PsikologiDalam terapi secara psikologis, menyarankan agar seorang memerangi kebiasaan setiap hari. Walter Alvarez menyarankan agar seorang memerangi kebiasaan marah setiap hari[footnoteRef:38]. [38: Ibid, hal. 70.]

Pada setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur konflik, pertentangan pendapat, ataupun perbedaan kepentingan dan keyakinan. Menurut Johnson, 1981, yang dimaksud dengan konflik adalah situasi diman tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau menganggu tindakan pihak lain[footnoteRef:39]. Kini konflik sering diberi sebutan yang lebih berkonotasi positif, seperti bumbu dalam dalam hubungan suami-istri, maupun bentuk-bentuk hubungan lainnya. Karena sesungguhnya, bila konflik dapat dikelola dengan baik, konflik justru akan memberi manfaat yang positif, berikut beberapa macam manfaat dari konflik[footnoteRef:40] : [39: A Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Kanisius, hal. 94.] [40: Ibid, hal. 94.]

1. Konflik dapat menjadikan seseorang sadar bahwa ada persoalan yang perlu diselesaikan dalam hubungan kita dengan orang lain.2. Konflik dapat menyadarkan dan menolong seseorang untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita.3. Konflik dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan.4. Konflik dapat menjadikan hidup jadi menarik.5. Perbedaan pendapat, dapat membimbing kearah keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan bermutu.6. Konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering kita alami dalam hubungan kita dengan seseorang.7. Konflik juga dapat menjadikan seseorang sadar tentang siapa atau macam apa dirinya.8. Konflik juga bisa menjadi sumber hiburan. Maksud dari konflik disini adalah ketika konflik berada dalam bentuk perlombaan dan juga permainan.9. Konflik dapat mempererat dan memperkaya hubungan. Penjelasan diatas berarti bahwa hubungan antar pribadi sesungguhnya memiliki potensi menunjang perkembangan pribadi diri sendiri atau perkembangan relasi. Begitu pula halnya dengan konflik yang terjadi antara suami-istri, dengan terjadinya konflik maka pasangan akan mendapatkan banyak kebaikkan, juga hubungan yang semakin erat2.7 Komunikasi antara Suami IstriUntuk dapat memulai, ,memiliki, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif, diperlukan dasar dalam berkomunikasi diantaranya[footnoteRef:41] : [41: Ibid, hal. 10.]

Harus mampu saling memahami, yaitu sikap percaya, pembukaan diri, dan penerimaan diri. Harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas. Harus mampu saling menerima dan saling menolong. Harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antar pribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi dengan orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif. Kepercayaan adalah elemen penting dari sebuah hubungan suami-istri. Kepercayaan mutlak diperlukan agar suatu relasi tumbuh dan berkembang, karnanya pasangan suami-istri harus saling mempercayai. Hal ini dilakukan pada saat menentukan dimana mereka harus mengambil resiko dengan cara saling mengungkapkan lebih banyak tentang pikiran, perasaan, dan reaksi mereka terhadap situasi yang tengah mereka hadapi, kerjasama[footnoteRef:42]. [42: Ibid, hal. 26.]

Komunikasi adalah elemen yang krusial dalam suatu hubungan dan hal itu memberikan andil dalam perjalanan menempuh kehidupan. Pertama, bagaimana kita menangkap komunikasi orang lain. Kedua, bagaimana kita mengkomunikasikan yang ingin kita nyatakan, yang kita rasakan, ataupun yang kita inginkan[footnoteRef:43]. James O. Prochaska dan Carlo. C. DiClemente, peneliti di Texas Reseach Institute of Mental Sciences (TRIMS) pernah menulis buku berjuudul The Traditional Approach, Crossing Traditional Boundaries of Therapy[footnoteRef:44]. Dalam bukunya, Prochaska dan DiClemente menuliskan sebagian besar ketidakpuasan perkawinan ternyata bersumber dari masalah komunikasi. Masalah inilah yang banyak membuat suami dan istri bertengkar. Sikap mudah menyalahkan teman (blaming partner), menurut Prochaska dan DiClemente dapat menyebabkan kegagalan komunikasi[footnoteRef:45]. [43: Mohammad Fauzil Adhim. 2007. Kado Pernikahan Untuk Istriku. Mitra Pustaka, hal. 564. ] [44: Ibid, hal. 547] [45: Ibid, hal. 547]

Mungkin saja memang salah satu dari pasangan melakukan kesalahan. Tetapi juga sangat mungkin apa yang dipersalahkan oleh pasangan adalah perkara yang tidak salah. Hanya saja pasangan belum melakukan tabayyun (mencari kejelasan) atau tidak mau mendengar bayyan (penjelasan) yang diterima[footnoteRef:46]. [46: Ibid, hal. 571]

Komunikasi adalah kebutuhan. Dalam sebuah tulisan yang ada dalam majalah Safina, No. 1/ Th II Maret 2004 menuliskan bahwa komunikasi merupakan sumber dari keharmonisan. Adapun beberapa teknik dalam berkomunikasi dengan pasangan antara lain :1. Kenalilah lebih dahulu pasangan hidup kita. Hal ini sangat penting, agar tumbuh suatu ikatan hati yang sinergis. Apa yang anda inginkan dari pasangan anda, bagaimana perasaan anda terhadap anda, apa yang diinginkan pasangan anda terhadap anda.2. Sampaikan segala sesuatunya secara terbuka, jangan ada lagi yang disembunyikan. Karena suami istri dalam pandangan Allah adalah sepasang manusia yang diberi amanah kehidupan dan kelak akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.3. Berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung apalagi menyakiti pasangan. Menyakiti pasangan sama dengan anda menyakiti diri sendiri.4. Berkomunikasi lebih banyak dikendalikan oleh suasana emosi. Oleh karena itu perhatikan baik-baik bagaimana emosi anda dan pasangan ketika hendak berkomunikasi.Karenanya, sangatlah disarankan untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Agar dapat tercipta rumah tangga yang harmonis, dan rasa cinta akan tetap tumbuh dalam hubungan antara keduanya.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 PengertianRiset (penelitian) berarti to search for, to find. Dalam bahasa latin berasal dari kata re yang artinya lagi dan cercier yang artinya mencari. Secara umum riset berarti mencari informasi tentang sesuatu, bisa juga diartikan sebagai sebuah usaha untuk menemukan sesuatu[footnoteRef:47]. Riset melalui metode ilmiah adalah upaya mengungkap realitas untuk mencari kebenaran secara objektif, empiris, sistematis, dan terorganisir. Hasil dari riset ini adalah menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dikatakan, riset berguna untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Artinya, riset adalah operasional dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah[footnoteRef:48]. Hakikat riset melalui metode penelitian ilmiah adalah untuk mencari nilai kebenaran secara objektif dan logis, termasuk kegiatan pengumpulan fakta-fakta di lapangan, data dan informasi baik yang diperoleh secara langung (primarily) maupun tidak langsung (secondary)[footnoteRef:49]. Tujuannya adalah untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi diragukan kebenarannya.[footnoteRef:50] [47: Rahmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, hal.1] [48: Ibid , hal. 3 ] [49: Rosady Roslan. 2003. Metodologi Penelitian: Public Relations & Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006. hal 3 ] [50: Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research. Cetakan ke 24. Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Hal 3]

Adapun tujuan penelitian disini adalah untuk, menemukan dan menguji kebenaran. Maksud dari menemukan adalah dengan penelitian ini, untuk mendapatkan informasi tentang peranan seorang istri terhadap kesuksesan seorang suami. Sedangkan tujuan dari menguji kebenaran adalah untuk menguji kebenaran data yang sudah ada sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya. 3.2 Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, pendekatan kualitatif, karena penelitian ini berusaha untuk menghasilkan sebuah uraian yang mendalam tentang peran seorang istri terhadap kesuksesan seorang suami. Metode yang digunakan adalah Studi Kasus (Case Study). Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip[footnoteRef:51]. [51: http://www.mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html diakses pada tanggal 6 Desember 2011, pkl. 8.43 AM WIB]

3.2.1 Kriteria Subjek Penelitian Jumlah subyek dalam penelitian kualititatif tidak harus banyak, akan tetapi terfokus. Dapat dijelaskan bahwa responden tersebut merupakan :1. Seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak.2. Usia subyek 66 tahun 3. Subyek telah mendampingi suaminya dalam mencapai kesuksesan selama 40 tahun pernikahan..4. Berdasarkan sosial ekonominya, responden berasal dari sosial ekonomi responden yang menengah keatas (yang merupakan salah satu ciri dari kesuksesan) Alasan penulis memilih responden karena responden dan pasangannya memiliki reputasi dan prestasi yang tidak perlu dipertanyakan lagi apalagi dalam dunia pendidikan dan intelektual. Bukan hanya itu, responden juga berhasil mendidik anak-anaknya dalam koridor yang baik dan menghasilkan individu individu yang berkualitas. Responden juga merupakan ibu rumah tangga yang memang mendidik anak -anaknya secara mandiri. 3.2.2 Metode Pengambilan SampelMetode yang digunakan penulis dalam pemilihan informan pada penelitian ini adalah dengan purposive sampling, yaitu dimana informan dipilih atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset[footnoteRef:52]. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Penulis meyakini bahwa informan tersebut memenuhi pertimbangan tertentu untuk dipilih menjadi narasumber dalam penelitian ini, karena informan tersebut menguasai, sangat mengetahui dan berkecimpung pada kegiatan yang tengah penulis teliti. [52: Rachmat Kriyantono. Op.Cit, hal.156]

3.2.3 Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data adalah cara peniliti memperoleh atau mengumpulkan data. Data bisa diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan, kuesioner dan dokumentasi[footnoteRef:53]. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya[footnoteRef:54]. [53: Dr.Hamidi, M.si. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Pendekatan praktis penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, UMM Press, hal.140. ] [54: Rachmat Kriyantono. Op.Cit, hal.98]

Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (Depth Interview). Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Berdasarkan hal tersebut, kiranya seorang periset harus mempunyai kiat-kiat khusus agar informan dapat bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam serta tidak ada yang disembunyikan. Maka, cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti orang sedang mengobrol[footnoteRef:55]. [55: Ibid]

Wawancara mendalam mempunyai karakteristik yang unik[footnoteRef:56]: [56: Ibid, hal.100]

Digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu atau dua orang saja. Mengenai banyaknya subjek tidak ada ukuran pasti. Menyediakan latar belakang secara detail mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. Dalam wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban, yaitu opini, nilai-nilai, motivasi, pengalaman-pengalaman, maupun perasaan informan. Wawancara mendalam memperhatikan bukan saja jawaban verbal informan, tapi juga observasi yang panjang mengenai respons-respons nonverbal informan. Wawancara mendalam ini biasanya dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Bahkan bila perlu pewawancara sampai harus melibatkan diri secara dekat dengan hidup bersama informan guna mengetahui pola keseharian sang informan. Memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara periset dengan informan, maka wawancara dapat berlangsung terus.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Jakarta, dilakukan pada bulan Mei 2011 hingga bulan Oktober 2011. Tempat penelitian berada di kediaman Ibu SY di Pondok Indah Jakarta Selatan, dengan waktu yang berbeda. 3.4 Sifat PenelitianSifat penelitian ini adalah deskriptif, karena hasil akhir yang diinginkan adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti[footnoteRef:57], secara sisitematis, faktual,dan akurat tentang dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu[footnoteRef:58]. Fokus riset ini adalah, perilaku yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel[footnoteRef:59]. Pada riset deskriptif, periset diharapkan bisa mengemukakan konseptualisasi yang lebih jelas telah memiliki definisi konseptual dari gejala yang diteliti yang sekaligus memperlihatkan dimensi-dimensi atau subdimensi dari konsep atau permasalahan yang akan diteliti. Dalam riset deskriptif konsep yang akan diteliti akan hanya tunggal, karenanya, tidak ada upaya untuk mencari analisis hubungan antar konsep[footnoteRef:60]. [57: Ibid, hal. 66] [58: Ibid, hal. 67] [59: Ibid, hal. 59] [60: Ibid, hal. 31]

Karakteristik penelitian ini adalah kualitatif. Karena data yang dihasilkan berupa narasi fakta-fakta yang mendalam dan alat ukur riset yang lebih banyak bersifat subjektif[footnoteRef:61]. Ciri-ciri riset yang menggunakan metodologi kualitatif antara lain[footnoteRef:62] : [61: Ibid, hal. 33] [62: Ibid, hal. 56]

. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrument pokok riset.. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter.. Analisis data lapangan.. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar.. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial.. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah.. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya.. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth).. Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak berstruktur.. Hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan atau membentuk teori baru.3.5 Informan PenelitianPeneliti kualitatif menggunakan istilah informan[footnoteRef:63]. Informan adalah orang yang dapat memberi informasi tentang dirinya dan orang lain[footnoteRef:64]. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan narasumber atau informan sebagai sampel penelitian, karena data yang disajikan berupa cerita dari para informan tentang pengalaman, pengetahuan, tradisi, filsafat, atau pandangan hidup mereka[footnoteRef:65]. [63: Dr.Hamidi, M.si. Op.Cit, hal.5.] [64: Ibid, hal. 5] [65: Ibid, hal.12]

Penelitian ini, mengambil informasi dari satu informan, alasan peneliti memilih informan tersebut karena informan adalah orang yang sangat tepat untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Dirasa tepat karena informan adalah sosok yang menjalani dan yang menjadi pokok dari pembahasan dari penilitian ini. Informan adalah salah satu sosok istri yang juga sangat berperan dalam kesuksesan yang diraih oleh suaminya. Informan bernama Ibu SY, beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki kegemaran bertananam. Bukan hanya itu, beliau sekarang aktif sebagai Penasehat Mitra Seni yang bergerak di bidang kesenian. Beliau adalah istri dari seorang tokoh intelektual, dan nasional Bapak ZH yang sukses dibidangnya. Banyak sekali prestasi dan pencapaian yang telah diraih oleh suami beliau, diantaranya, suami beliau pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi di era Kabinet Reformasi Pembangunan, beliau pernah menjadi Direktur Utama PLN, beliau juga sebagai Guru Besar Elektro Teknik sebagai dosen dan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Selain itu dibidang Riset dan Pengembangan Teknologi beliau pernah menjabat Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) dan Ketua Dewan Riset Nasional (DRN). Di bidang korporat, Prof. Dr. Ir. ZH pernah bertugas menjadi Direktur Utama (CEO) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), saat terjadi krisis listrik tahun 1992-1995. Sedangkan sebagai Pejabat Negara ia diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek) pada Kabinet Reformasi, setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Jendral Listrik dan Pengembangan Energi. Dengan pengalamannya berkiprah di ranah akademis, bisnis, dan pemerintahan (triple helix) itu,ia merupakan salah seorang pendorong kuat terwujudnya Sistem Inovasi Nasional (SINAS) di Indonesia. Saat ini ia adalah Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) dan Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) . Dengan semua rentetan pencapaian yang diraih oleh Bapak ZH ada peranan seorang pendamping, kekasih, motivator, dan sahabat yaitu orang terdekat beliau, istri beliau yaitu Ibu SY.

3.6 Metode Pemilihan InformanTeknik pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga yang menjadi anggota sampel adalah mereka yang telah memenuhi pertimbangan tertentu itu[footnoteRef:66]. Teknik ini dilakukan dengan pertimbangan tertentu seperti menghilangkan tingkat kesulitan memperoleh anggota sampel atau perhitungan kecukupan anggota sampel menurut keyakinan peneliti[footnoteRef:67]. [66: Ibid, hal.133] [67: Ibid, hal.138]

BAB IVTEMUAN UMUM HASIL PENELITIAN4.1 Gambaran Umum Tempat PenelitianTempat Penelitian : Kediaman Ibu SYAlamat: Jl. Bukit Golf Pondok Indah Jakarta SelatanMenuju ke kediaman Ibu SY, suasana yang disuguhkan adalah suasana yang sejuk, dan tenang. Dari hiruk-pikuk daerah Jakarta Selatan tepatnya Pondok Indah, berubah ke suasana yang lebih asri dan dihiasi dengan pepohonan. Dalam perjalanan menuju kediaman Ibu SY, melewati rumah lama Ibu SY yang letaknya tidak jauh dari rumah yang ditinggali olehnya sekarang. Beliau baru saja pindah dari rumah di Jalan Metro ke rumah yang berada di Jalan Bukit Golf. Dalam perjalanan menuju rumah yang ditinggali oleh Ibu SY sekarang, akan melewati rumah yang berada di Jalan Metro, rumah besar tersebut di dominasi oleh elemen warna coklat, dan tumbuhan yang lebat dan terawat sehingga kesan asri timbul dari melihat rumah tersebut. Sesampainya di Bukit Golf, suasana yang lebih asri dan teduh juga tenang pun menyambut. Rumah-rumah didalamnya pun terlihat lebih indah lagi dan juga sangat terkonsep. Memasuki wilayah tersebut, mungkin tidak ada yang menyangka bahwa itu berada di tengah kota daerah Jakarta Selatan yang dipenuhi oleh polusi dan hirukpikuk khas kota Jakarta. Yang ada adalah suasana tenang dan asri. Terlihat disekeliling rumahrumah mewah yang berkonsep dan tamantaman yang hijau. Daerah tersebut banyak dihuni oleh kaum ekspatriat. Rumah-rumah disekitar tempat tinggal Ibu SY pun telihat mewah, rapi, tertata, serta bersih. Sesampainya di depan rumah Ibu SY, kesan minimalis modern dengan sentuhan asri terpancar dari tampilan rumah tersebut. Warna putih, kayu, kaca-kaca, serta tanaman yang tertata dan indah memberikan kesan mewah, modern, minimalis serta asri secara bersamaan. Rumah Ibu SY rimbun akan tetapi, banyak digunakan elemen kaca sehingga banyak cahaya yang masuk.Kediaman Ibu SY yang bertempat di kawasan elite yang ada di bilangan Pondok Indah Jakarta Selatan sangat asri. Selain terasa sangat asri juga sarat dengan kesan design yang artistik dan indah. Hal ini juga terpengaruh dari kesenangan Ibu SY dengan tanaman dan kesenangan Ibu SY dengan keindahan juga seni. Bertanam merupakan hobi Ibu SY. Sejak kecil beliau sudah sering menanam tumbuhan di pot-pot kecil, hobi itu pula yang sampai sekarang menjadi kegiatan pengisi waktu luang Ibu SY. Selain itu, kegemarannya akan keindahan dan seni dapat dilihat dari design kediaman beliau. Ibu SY juga yang mendesign rumahnya di bilangan Pondok Indah dengan dibantu oleh designer. Ketika sampai di rumahnya, pramuwisma dengan pakaian sederhana, sopan tapi rapih mempersilahkan masuk. Kecintaan Ibu SY dengan seni semakin terlihat ketika memasuki rumah beliau, akan disambut oleh tangga yang mengantarkan kita ke ruang yang di design seperti galeri. Di ruang tersebut banyak sekali lukisan-lukisan, tanaman-tanaman hias, juga barang-barang antik yang dipajang dengan apik diiringi oleh alunan musik jazz dan klasik yang di putar di rumahnya. Barang-barang tersebut merupakan koleksi dari barang-barang yang dirawat dari dulu. Beberapa juga ada yang merupakan hadiah atau pun kenang-kenangan diantaranya lukisan dari SD dan Ibu Duta Besar Roma. Kemampuan Ibu SY dalam mengatur rumahtangga baik di luar maupun di dalam dapat terlihat dari kelihaian beliau dalam menata rumahnya. Beliau mengatur suasana rumah senyaman mungkin sehingga membuat anggota keluarga betah dan merasa nyaman ketika berada dirumah. Berada di dalam ruangan yang ditata seperti layaknya galeri dan alunan musik membuat terciptanya suasana nyaman dan tenang. Setelah tidak lama duduk menunggu, Ibu SY keluar menggunakan celana merah dengan rambut yang ditata rapih serta menggunakan penjepit rambut. Ibu SY terlihat ramah dan duduk di kursi sisi sebelah kanan peneliti. Ibu SY berperawakan tidak terlalu gemuk, wajahnya segar, berkulit sawo matang, berpenampilan rapih dan menarik. Sesekali beliau tersenyum. Di kesempatan yang lain, peneliti melangsungkan wawancara di ruang makan outdoor. Ruang makan tersebut terdapat meja makan yang panjang dan bersebelahan dengan dapur bersih. Tepat disebelah ruang makan terdapat taman yang cukup luar, serta kolam air yang artistik menambahkan kesan sejuk di rumah tersebut. Suasana di tempat itu terasa lebih terbuka, tenang, dan asri. Ketika itu, ada dua saudara kandung perempuan Ibu SY yang berkunjung ke rumah beliau, yang rencananya menjemput beliau untuk pergi ke daerah Bintaro. Terlihat bahwa Ibu SY adalah sosok yang dekat dengan keluarganya. Hubungan antar mereka terlihat cukup dekat satu sama lain. Ibu SY selalu merasa ingin mengikut sertakan kebahagiaan yang ia dapatkan kepada saudara-saudaranya ataupun orang-orang terdekatnya. Pada kesempatan itu, beliau berpendapat, seorang wanita dikatakan sukses ketika ia bisa mengantarkan anak-anaknya ke dalam kebahagiaan dan akhirnya mereka meraih kesuksesan.4.2 Gambaran Umum Subyek4.2.1 Gambaran umum subyek penelitianSubyek penelitian berjumlah tiga orang, satu diantaranya adalah responden (Ibu SY) seorang ibu rumah tangga berusia 66 tahun. Beliau menikah ketika melaksanakan pendidikan tingkat akhirnya di IKIP Jakarta. Dua orang lainnya adalah suami (Bapak ZH) dan anak pertama (Bapak LRZ). Dari pernikahannya dengan Bapak ZH, ia memiliki tiga orang anak, dua diantaranya sudah menikah. Adapun untuk nama subyek penelitian, penulis samarkan untuk kerahasiaan dan kenyamanan subyek. Untuk mengetahui lebih jelas tentang identitas subyek penelitian ini, dapat dilihat tabel di bawah ini, sebagai berikut :NoNamaUsiaAgamaStatusPekerjaan

1SY66 thIslamIstriIbu rumah tangga

2ZH70 thIslamSuamiTeknokrat, Akademisi, Cendekiawan

3LRZ38 thIslamAnak Akademisi

Tabel 4.2.1 Data Subyek Penelitian

4.3 Gambaran Umum PenelitianIbu SY, lahir di Jakarta tanggal 6 Juni 1946, tahun ini beliau berusia 66 tahun. Kediaman beliau berada di daerah Pondok Indah Jakarta Selatan. Pendidikan terakhir beliau di IKIP tingkat akhir. Ibu SY menikah dengan Bapak ZH, pada tahun 1971. Dari pernikahannya selama 40 tahun Ibu SY dan Bapak ZH dikaruniai tiga orang anak laki laki, anak yang pertama bernama LRZ berusia 38 tahun, yang ke dua bernama KKZ berusia 37 tahun, dan yang terakhir adalah AMZ berusia 32 tahun.Ibu SY yang sejak lahir berada di Jakarta berasal dari keturunan Sumatera Barat tepatnya daerah Pariaman. Ibu SY adalah anak ke tiga dari tujuh bersaudara, dari pasangan Bapak SL, yang menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa itu dan Ibu RL.Sejak kecil Ibu SY kerap kali diajak oleh ibundanya untuk menyiapkan makanan sahur pada saat bulan Ramadhan untuk orang-orang disekitar rumahnya. Profesi ayah dari Ibu SY sebagai Menteri Penerangan dan Ketua Partai Syarikat Islam menuntut ayahanda Ibu SY sering melaksanakan tugas keluar rumah sehingga menjadikan ibu SY menjadi sosok yang mandiri. Kemandirian itu yang diterapkan juga oleh beliau dalam mendidik anak anak nya. Ibu SY sangat mensyukuri dengan kehidupan yang ia jalani sekarang. Ia merasa sangat diberkati dan diberikan kenikmatan yang berlimpah ruah. Akan tetapi, ia selalu ingin membagikan kebahagiaannya kepada orang lain khususnya kepada keluarga terdekatnya. Di mata salah satu keponakan yang sering bermain kerumahnya, ia adalah sosok yang peduli dan selalu ingin membantu tanpa ada rasa pamrih. Karena menurut Ibu SY, adakalanya rezeki tidak langsung datang kepada seseorang akan tetapi rezeki datang melalui orang lain, karenanya ketika ia diberikan kenikmatan ia selalu membagikan kebahagiaan yang ia dapatkan kepada orang-orang terdekatnya. Ibu SY memiliki postur sedang, berkulit sawo matang, berpenampilan rapih dan sangat tertata dengan rambut yang digelung kecil rapih kebelakang serta disematkan jepitan diselanya. Wajahnya segarnya sesekali dihiasi oleh senyuman kecil. Ketika peneliti ingin mewawancara, ia menerima dengan senang, dan sikapnya ramah. Disaat berlangsungnya wawancara, Ibu SY menjawab pertanyaan dengan hati-hati dan tetata. Beliau memperhatikan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti dengan seksama. Ia menceritakan tentang awal mula berjumpa dengan Bapak ZH dengan antusias. Ketika ditanya hal yang membuatnya tertarik ketika bertemu dengan bapak, beliau menjawab ia tertarik ketika ia melihat gigi Bapak ZH yang putih dan rapi. Sesekali ketika menjawab pertanyaan ia merasa terharu, dan bersyukur dengan apa yang ia telah peroleh di masa sekarang. Hal itu tidak serta merta diperolehnya dengan mudah akan tetapi butuh perjuangan yang besar. Akan tetapi, perjuangannya dalam menjalani rumah tangga bisa ia rasakan sekarang dan ia tidak henti-hentinya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya berserta keluarga.

BAB VTEMUAN KHUSUS HASIL PENELITIAN5.1 Awal PertemuanPertemuan antara Ibu SY dan Pak ZH berawal dari rencana kedua orangtua sahabat Ibu SY untuk menjodohkan anaknya yang tidak lain adalah sahabat Ibu SY yang bernama ED. Sahabat Ibu SY adalah anak dari seorang Jendral Polisi. Ibu SY dan Ibu ED berteman sangat akrab. Sewaktu itu, Ibu ED akan di jodohkan oleh anak orang tuanya yang bernama Pak GN. Yang sekarang menjabat sebagai Direktur Elnusa. Lalu, Ibu ED dan Pak GN ingin bertemu. Padahal, sebenarnya Ibu ED tidak suka dengan lelaki yang ingin dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Karena sebenarnya, Ibu ED sudah memiliki pacar pada saat itu, akan tetapi orang tuanya memaksa. Akhirnya, Ibu ED memenuhi keinginan orang tuanya untuk bertemu Pak GN. Sebagai sahabat, Ibu SY diminta oleh sahabatnya untuk menemaninya bertemu lelaki yang ingin dijodohkan oleh orang tuanya. Ibu SY pun menemani sahabatnya itu.Tidak disangka-sangka, Bapak GN pun membawa seorang temannya yang tidak lain adalah Pak ZH. Dari situlah Ibu SY dan Pak ZH saLNg tertarik. Ketika ditanyakan, hal apa yang paling menarik dari Pak ZH ketika pertama kali Ibu SY melihatnya, dan dengan segera Ibu SY menjawab, deretan gigi yang putih milik Pak ZH-lah yang mengesankan Ibu SY ketika pertama kali bertemu. Seperti kutipan cerita Ibu SY ketika proses interview :Akhirnya mau ketemu juga dan dia minta ditemani saya, saya sih namanya sahabat ayo aja. Mereka mau janjian date mau nonton. Ok aku ikut menemani dia, rupanya si laki-laki tersebut membawa Pak ZH untuk menemani dia. Nah dari situ saling tertarik.Saya itu pulang- pulang cerita sama saudara-saudara saya, eh tadi saya ketemu cowok keren. Tapi saya suka giginya. Giginya putih, rata, bagus. Kalau matanya bapak kan sipit.(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)Sewaktu itu, Ibu SY sedang kuliah tingkat empat di IKIP dan Pak ZH sebagai dosen muda di ITB (Institut Teknologi Bandung). Karena pekerjaan Pak ZH sebagai dosen di ITB Bandung, sehingga mereka pun tidak bisa untuk sering-sering bertemu. Pada saat itu Pak ZH menawarkan untuk mengatar pulang akan tetapi ditolak oleh Ibu SY. Akan tetapi setelah itu, Pak ZH lewat telepon mengajak Ibu SY untuk date. Ibu SY menyetujui asal Pak ZH menjemputnya di kampus. Pak ZH pun menyetujui, dan menjemput Ibu SY di kampus yang ada di daerah Rawamangun. Pada saat itu, Ibu SY dan Pak ZH berhubungan lewat telepon atau pun surat. Karena jarak antara Jakarta dan Bandung, mereka tidak bisa bertemu sesering orang-orang yang sedang pendekatan pada umumnya. Ibu SY menceritakan bagaimana pendekatan mereka waktu itu hingga akhirnya Ibu SY dikenalkan oleh Pak ZH kepada keluarga dan rekan-rekan kerjanya di Bandung. Jadi kita pacarannya enggak kayak anak anak di Jakarta biasanya. Karena bapak di Bandung jadi paling kalau bapak lagi ke Jakarta seminggu sekali kadang-kadang dua minggu sekali, enggak tentu. Kadang-kadang satu bulan gak dateng kalau lagi sibuk, namanya juga dia kerja. Saya gak pernah ke Bandung kecuali menjelang bapak ke Australia ada acara dosen-dosen ITB bikin malam tahun baru bersama di tempat seorang professor yang istrinya orang Amerika. Saya bilang sama ibu saya terus kata ibu saya, ngapain kamu ke Bandung?, dia mau memperkenalkan dengan keluarganya. Jadi sudah ada niat untuk mengakrabkan. Jadi ya sudah saya ke Bandung sama adik saya. Saya tidur di rumah saudara saya. Jl Raden Fatah. Ternyata masih ada hubungan keluarga juga dengan Pak ZH jadi keluarga saya sudah kenal dengan keluarga Pak ZH. Suami saudara itu masih keluarga besar mereka. Namanya jodoh ya, dimudahkan sama Allah seperti itu.

(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)Mereka mengawali masa pacaran tahun 1969. Dan pada tahun 1970, Pak ZH mengambil studi lanjutan ke Australia selama satu tahun di University of New South Wales, Sydney. Pak ZH dikirim untuk menjalani pendidikan oleh ITB, tempat ia mengajar. Hari itu tanggal 18 Januari 1970. Di hari yang sama sebelum keberangkatan Pak ZH, mereka bertunangan. Acara pertunangan diadakan dengan cara yang sederhana dengan dihadiri oleh keluarga yang dekat saja. Pada hari itu Ibu SY mengenakan baju kurung dan sanggul kecil, sedangkan Pak ZH menggunakan kemeja biasa dan peci[footnoteRef:68]. [68: Ramadhan dan Poeradisatra, Zuhal 60 Tahun Jejak Perjalanan dan Pemikirannya. 2002. Pustaka Sinar Harapan, hal. 3.]

Pada saat itu saya sudah merasa mantap untuk menjadi istrinya. Semakin lama saya mengenal ZH, semakin saya melihat bahwa ia seorang yang dapat mengayomi dan membimbing saya. Ia tidak pernah meninggalkan shalat, baik hati, punya jiwa kepemimpinan, pendiam dan sopan. Itu membuat saya tenang dan percaya kepadanya. Apalagi ia juga pernah kuliah di ITB dan selama empat tahun kuliah di Tokyo sampai lulus sebagai insinyur. Ia juga sudah memiliki pekerjaan tetap meski sebagai tenaga pengajar honorer. Dengan dikirim ke Australia itu sudah menunjukkan betapa ia punya kemampuan yang baik, Insyallah ia punya masa depan yang baik.[footnoteRef:69] [69: Ibid, hal. 3.]

(Dikutip dari buku Zuhal 60 tahun Jejak Perjalanan dan Pikirannya hal. 39. )

Dalam menjalani hubungan dengan Pak ZH, Ibu SY dari awal melihat agamanya. Selain itu juga Ibu SY berkeyakinan sosok Pak ZH memang memiliki masa depan yang baik. Saya kan prinsipnya kan banyak yang bilang ngapain sih kawin sama dia, bahkan kakak ipar saya sendiri bilang, Orang ketemu dijalanan.. kan gak tau asal usulnya, kok bisa sih.... Saya bilang, pentingnya dia nomer satukan agamanya kuat, ya salat, kl saya intinya itu. Sama anak anak juga, cari menantu. Pokoknya intinya salat, Islam, terus dia kan punya masa depan, dia kan sarjana, udah serahin sama yang diatas, Bismillah. (Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)Menomersatukan agama, hal itulah yang selalu diterapkan oleh Ibu SY sejak awal ia memilih sosok Pak ZH, mengahadapi permasalahan, menjalani kehidupan rumah tangga, hingga ia turunkan kepada ketiga putranya dalam mencari belahan jiwa mereka. 5.2 Pernikahan5.2.1 Proses PernikahanRencana pernikahan Ibu SY dan Pak ZH sempat membuat orang tua Ibu SY terkejut. Karena dirasa oleh orang tua Ibu SY rencana tersebut sangat mendadak. Orang tua Ibu SY berfikir mereka belum memesan gedung, undangan, atau pun baju pengantin.Sebelumnya, kakak dari Ibu SY mengadakan resepsi di hotel Des Indes di Jakarta. Hotel Des Indes merupakan hotel yang elite pada saat itu. Berbeda dengan kakaknya, Ibu SY dan Pak ZH lebih memilih untuk menikah dengan sederhana dan tidak menggunakan upacara adat. Yang penting menikah secara Islam [footnoteRef:70] [70: Ibid, hal. 4.]

(Dikutip dari buku Zuhal 60 tahun Jejak Perjalanan dan Pikirannya hal. 4. )

Ibu SY pun setuju dengan rencana dari Pak ZH. Mereka tidak mau merepotkan orang tua. Seperti kutipan hasil wawancara dengan Ibu SY berikut:Misalnya dulu waktu mau nikah ya prinsipnya, sebetulya kakak saya tu nikah di hotel Des Indes, hotel yang paLNg bagus di Jakarta. Terus waktu itu saya dimana, orang tua saya itu udah sepuh waktu itu. Saya gak mau menyulitkan orang tua, saya bilang sama Pak ZH waktu itu, kita kalau nikah sederhana aja ya, saya gak mau orang tua saya dipersulit, oh cocok saya juga gak mau begitu, kata Pak ZH. Jadi kita bilang ke orang tua kita masing-masing. Kita gak mau macem-macem, sampai ibunya bapak tu pergi juga, kalau orang padang itu kan maunya yang gimana-gimana gitu kan, saya bilang, enggak, kita nikah aja di rumah sederhana, nikah di rumah aja. Walau pun kakak saya pesta di hotel, saya enggak, karena saya berfikiran tidak mau menyusahkan orangtua, mungkin karna itulah Allah melimpahakan rahmat Nya kali ya, saya gak tau ya mau nya Allah begitu ya, saya gak mau menyusahkan orangtua saya (dengan suara parau, terharu) waktu itu kan. Dan bapak setuju gitu, jadi kita nikah degan sangat sederhana, undang keluarga terdekat, dirumah saja, berkahnya disitu kali ya, karena intinya saya gak mau menyulitkan orangtua. Karakter bapak itu pegang prinsipnya, dia maunya sederhana oke tapi gak mau pakai pakaian adat, nah saya juga setuju, jadi kita sederhana.(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)Ibu SY menceritakan kisahnya itu dengan terharu. Karena ia sangat mensyukuri berkah yang telah diberikan kepada ia dan keluarganya saat ini. Karena rasa syukur dan keharuannya sehingga ketika ia menceritakan kisah tersebut ia menceritakannya dengan mata yang berkaca-kaca. Bagi Ibu SY dan Pak ZH yang penting adalah kebahagiaanya bukan kemewahannya. Menikah dengan pria yang baik dan alim seperti Pak ZH merupakan sebuah kebahagiaan yang besar untuk Ibu SY. Sebelumnya sudah disepakati untuk tidak melaksanakan pernikahan dengan cara adat, akan tetapi, tanpa sepengetahuan Pak ZH para tetua keluarga Ibu SY tetap ingin sedikit ada acara adat. Para keluarga Ibu SY mendandaninya dengan sunting dan hiasan kepala khas pengantin Minang, secara sederhana. Ketika Pak ZH masuk, ia kaget karena ia hanya mengenakan jas dan peci, tidak menggunakan busana adat roki. Akan tetapi, pada akhirnya karena permintaan dari para tetua keluarga Ibu SY, untuk memakaki pakaian roki hanya untuk berfoto saja. Akhirnya Bapak ZH mengalah dan memakai pakaian roki untuk berfoto dengan keluarga dan teman-teman terdekat[footnoteRef:71]. [71: Ibid, hal. 5]

Di acara tersebut memang tidak mengundang banyak tamu. Akan tetapi karena mengingat perjanjian semua, bahwa pakaian roki hanya dikenakan untuk berfoto, akhirnya setelah melakukan foto bersama, Pak ZH segera masuk ke kamar untuk mengganti roki-nya dengan pakaian sebelumnya yaitu, jas dan peci. Karena kejadian tersebut, sebagian dari sanak famili dan tamu-tamu menganggap bahwa Pak ZH tidak menghargai adat minang. Padahal sebenarnya Pak ZH melakukan hal itu karena sesuai dengan perjanjian awal acara pernikahan tidak menggunakan adat. Dan pakaian roki hanya dipakai ketika berfoto. Dan itulah karakter Pak ZH yaitu, keras dengan prinsip yang diyakininya[footnoteRef:72]. [72: Ibid, hal. 5]

Hal tersebut sejalan dengan apa diceritakan oleh Ibu SY ketika proses wawancara berlangsung. Karakter Bapak itu pegang prinsipnya, dia maunya sederhana oke tapi gak mau pakai pakaian adat, nah saya juga setuju, jadi kita sederhana. Saya cuma pakai konde aja diatas gitu kan, tau-tau biasalah saudara, nenek, tante semua, harus begini, harus pakai sunting sedikit, akhirnya dipakain juga walaupun pendek -pendek aja. Nah terus waktu dia dateng dia kan cuma pakai sarung aja pakai jas aja kan, terus udah akad nikah, nenek bilang, ganti dong pakai roki, roki tu pakaian padang, dia bilang, kita kan prinsipnya gak pakai itu, gak buat potret aja kata nenek saya kan, dia nurutkan, begitu abis potret orang kan mau salaman, orang tu udah pada berdiri, bapak-bapak tua- tua , dia lari ke kamar, dia ganti baju, apa sih apa sih yakan, tapi dia tu kan begitu, orangnya megang prisnsip, kalau dia begitu ya begitu maunya, jadi bapak-bapak itu nuggu dulu, sampai heboh tuh waktu itu.... ahahahaaha.(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)Sosok Pak ZH yang keras pada prinsipnya itulah yang membuat Ibu SY tetap mencintainya sampai sekarang. Dan indahnya, hingga sekarang pun, Ibu SY akan tegas menjawab bahwa ia yakin bahwa Pak ZH sangat mencintainya hingga sekarang, bahkan mungkin rasa cinta itu terus bertambah. Sudah barang tentu, seorang Ibu SY bisa mengatakan hal seperti itu atas dasar keyakinan dalam dirinya. Dan keyakinan itu timbul ketika sang suami terus istiqomah dan tidak menyakiti hati istri, sehingga sang istri dapat menyakini bahwa rasa cinta dan sayang suami terhadapnya tidak pernah berubah. Ibu SY dengan yakin berbagi tentang perasaannya seperti yang terkutip dari proses wawancara. Bapak gak pernah maen saya gak pernah udah 40 tahun kawin, tercederai perkawinan ini oleh orang ketiga, gak ada, gak ada dalam kamus kami. Alhamdulillah, Karna kita juga kan, menyediakan rumah tangga yang nyaman buat dia kan, mau cari apalagi..(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 2 Mei 2011)

5.2.2 Membina Rumah TanggaSetelah menikah, sebagai seorang istri, Ibu SY ikut dengan suaminya yang bekerja sebagai dosen yang masih merintis karier di ITB Bandung. Ia dan Pak ZH menetap di Bandung di rumah sederhana yang ada di Jalan Kebon Bibit. Ibu SY bersama Pak ZH tinggal di satu paviliun bersama dengan tiga orang adik Pak ZH yang masih sekolah. Saking sempitnya rumah tersebut, Pak ZH dan Ibu SY sepakat untuk ikut keluarga berencana (KB)[footnoteRef:73]. [73: Iman Yuniarto Fakhrudin.2011. Potret 70 Tahun Zuhal. Paperwork. Hal. 39.]

Kamar kami hanya cukup untuk satu tempat tidur ukuran single dan satu lemari kecil pakaian. Tidak ada kamar untuk bayi jika kami punya anak[footnoteRef:74]. [74: Ibid, hal. 40.]

(Dikutip dari buku Potret 70 Tahun Zuhal, hal. 40) Waktu baru nikah tu kita kan KB dulu. Bapak gak mau cepet-cepet punya anak, Bapak tu orangnya planning segala-segala, aku setuju aja, aku juga gak mau buru-buru punya anak orang rumah masih begitu ya kan.(Wawancara dengan Ibu SY bertempat di kediaman Ibu SY, di daerah Pondok Indah, Jakarta Sel