Skripsi pengaruh Terapi Lidokain terhadap Migrain

8/15/2019 Skripsi pengaruh Terapi Lidokain terhadap Migrain

1/60

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri kepala merupakan suatu keluhan yang sering dijumpai pada

masyarakat. Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian

tubuh di daerah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri atau bisa dikatakan

nyeri atau diskomfortasi antara orbital dan oksiput yang berawalan dari pain

-sensitive structure (Victor , 2002). Nyeri pada kepala dapat dibagi kepada tiga

kelompok berdasarkan onsetnya yaitu nyeri kepala akut, subakut dan kronik.

Nyeri kepala akut biasanya disebabkan oleh subarachnoid haemorrhage ,

penyakitpenyakit serebro!askular, meningitis atau encephalitis dan juga

ocular desease. "agi nyeri kepala subakut, nyerinya biasa timbul karena #iant

cell arteritis, massa intrakranial, Neuralgia trigeminal, Neuralgia

glossofaringeal dan $ipertensi. Nyeri kronik timbul karena migrain , nyeri

kepala cluster, nyeri kepala tipe tegang, cer!ical spine desease, sinusitis dan

dental desease (#reenberg, 2002).

%igrain merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat baik mulai

anakanak sampai dewasa tetapi jarang terjadi setelah berumur lebih dari &0

tahun, di indonesia belum ada data secara kongkret. 'ada wanita %igrain lebih

banyak ditemukan di banding pria dengan skala 2 . *iperkirakkan + dari

lakilaki, - dari wanita, dan / dari anakanak menderita migrain. anita

hamil juga tak luput dari serangan migrain, pada umumnya serangan muncul

pada kehamilan trimester 1. *ua perseratus dari kunjungan baru di unit rawat


2/60

jalan penyakit saraf menderita kepala migrain ( $arsono, 200&).

%enurut 1nternational $eadache ociety (1$) migrain adalah nyeri

kepala !askular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung /32 jam.

%igraine merupakan nyeri kepala primer. Nyeri kepala biasanya berdenyut di

satu sisi kepala (unilateral) dengan intensitas sedang sampai berat dan

bertambah dengan akti!itas. *apat disertai mual dan atau muntah atau

fonofobia dan fotofobia, banyaknya frekuensi serangan sangat beraneka

ragam, dari tiap hari sampai satu serangan per minggu atau bulan ( adeli,

200-).

%eski belum diketahui pasti penyebabnya, migrain diperkirakan terjadi

akibat adanya hiperakti!itas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran

darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak

serta proses inflamasi(peradangan). 'roses peradangan ini yang mengakibatkn

timbulnya rasa nyeri. 4aktor #enetik juga di tenggarai berperan pada

timbulnya migrain (*ahlem, 2003).

'ada saat serangan migrain biasanya akan mengakibatkan disabilitas , hal

ini dikarenakan sifat migrain yang akan semakin meningkat intensitasnya saat

sedang melakukan akti!itas. emakin berat akti!itas yang dilakukan akan

menyebebkan frekuensi serangan yang makin sering dan intens. $al ini akan

menyebabkan suatu gangguan yang bermakna pada penderitanya dimana akan

sangat mengganggu dalam menjalankan akti!itas penderita. 'enatalaksanaan

migrain secara garis besar yang telah umum dibagi atas mengurangi faktor

resiko, terapi medikamentosa dan nonmedikamentosa. 'ada penatalaksanaan

2


3/60

non medikamentosa bertujuan sebagai pencegahan, dengan cara mengatur diet

pola istirahat dan menghindari faktor pencetus. edangkan dengan

medikamentosa dengan penggunaan 5nalgesik yang spesifik dan nonspesifik.

'ada terapi nonspesifik dapat menggunakan obat golongan 651N dapat

mengurangi intensitas nyeri pada migrain yang ringan dan sedang. edangkan

untuk migrain yang berat dibutuhkan 5nalgeik golongan yang lebih spesifik,

yang sering digunakan adalah 7rgotamin, *ihidroergotamin (*$7) dan

golongan triptan yang merupakan agonis selektif reseptor serotonin. Namun

penggunaan golongan ini di indonesia hanya terdapat dalam sediaan oral, dan

memiliki angka rekurensi yang tinggi (adeli, 200-).

*iketahui bahwa di 5merika erikat penatalaksanaan pada migrain yang

berulang dan dengan efek yang lebih cepat, telah umum dengan penggunaan

injeksi 8idokain $9l .&ml , hal ini terbukti dengan beberapa penelitian

yang telah dilakukan tentang efekti!itas penggunaan 1njeksi 8idokain $9l

.&ml pada penderita migraine. 7fekti!itas terapi dengan metode ini

diketahui sangat tinggi. uatu terapi dianggap efektif apabila dapat mengurangi

frekuensi atau keparahan migraine serangan sebesar &0 (#ladstein, 200).

%enurut penelitian dari "lumenfeld, metode yang dikenal secara umum

di 5merika dalam penatalaksanaan migrain dengan cara injeksi adalah

'eripheral ner!e block ('N") biasanya dilakukan injeksi pada bagian tepi dari

saraf yang berhubungan dengan nyeri, daerah yang sering dilakukan injeksi

dengan metode ini ialah pada occipital ridge, occipital notch, midway between

the occipital protuberance and mastoid. %eskipun diketahui bahwa tingkat


4/60

keberhasilan dari metode 'N" yaitu (:+.&) ("lumenfeld, 200).

;ika ditinjau dari segi 1slam, 5llah menurunkan suatu hal itu dengan sebab,

seperti penyakit yang menyerang pada tubuh manusia. *ikatan dalam 5l

arena itulah 1slam memperkenalkan konsepsi alshihhah wa al?fiyat

(la=im diucapkan sehat wal afiat). %aksud dari konsep ini yakni suatu kondisi

sehat dimana seorang mengalami kesehatan yang sempurna baik jasmani,

maupun rohani atau fisik dan psikis. %anusia tidak selamanya sehat, ada

kalanya akan merasakan sakit. *alam kondisi sakit, terkadang manusia

menganggap bahwa hal tersebut adalah musibah dari 5llah. %akna sakit dan

penyakit yang merupakan suatu cobaan atau ujian artinya manusia akan

dinaikan derajatnya di hadapan 5llah @. "erbaik sangka kepada 5llah @

dan berupaya untuk mendapatkan penyembuhan . 5llah @ menguji seluruh

umatnya dengan semua tingkatan keimanan (hihab, ++-).

ebagi seorang dokter harus tetap memperhatikan keadaan kesehatan

psikis dari orang yang sedang sakit, terutama pada penderita migrain.

>esehatan jiwa memiliki kedudukan yang sangat penting. pasien akan menjadi

lelah dan bosan untuk berobat, sehingga terkadang menjadikan pasien bersikap

berputus asa dimana akan memperparah penyakitnya. elain itu, sampai saat

/


5/60

ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan migrain secara total, dan

hanya obatobatan yang dapat mengendalikan serangan apabila migrain sedang

kambuh (ri!asta, 200). %aka dari itu, diharapkan penderita migrain harus

bersabar dan tetap berusaha dalam menyembuhkan penyakitnya agar dapat

menjalankan kewajiban antar sesam manusi. 5pabila seseorang tersebut

mengalami sakit, maka sakit tersebut harus diterima sebagai cobaan dan terus

berupaya mencari pengobatanya (5=i=i, 202).

"erdasarkan penelitian yang ada dan latar belakang di atas, penulis

tertarik untuk membahas Efetktivitas penggunaan Lidokain HCl untuk

pengobatan migraine ditinjau dari pandangan kedokterarn dan slam.

1.2 Permasalahan

. %enjelaskan mekanisme kerja 8idokain $9l dalam pengobatan

migrain ditinjau dari sudut pandang kedoteran A

2. %enjelaskan efekti!itas 8idokain $9l dalam pengobatan migrain

ditinjau dari sudut kedokteran A

. %enjelaskan >aitan pandangan kedokteran dan 1slam terhadap

penggunaan 8idokain $9l dalam pengobatan migrain A

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

%engetahui efekti!itas penggunanaan 8idokain $9l dalam penatalaksanaan

migrain ditinjau dari sudut pandang kedokteran dan sudut pandang 1slam.

1.3.2 Tujuan Khusus

. %enjelaskan mekanisme kerja 8idokain $9l dalam pengobatan

&


6/60

migrain ditinjau dari sudut pandang kedoteran.

2. %enjelaskan efekti!itas 8idokain $9l dalam pengobatan migrain

ditinjau dari sudut kedokteran.

. %enjelaskan >aitan pandangan kedokteran dan 1slam terhadap

penggunaan 8idokain $9l dalam pengobatan migrain.

1.4 an!aat

1.4.1 Bag" #enul"s

. %enambah pengetahuan mengenai efekti!itas 8idokain $9l dalam

penatalaksanaan migrain ditinjau dari sudut pandang kedokteran.

2. %enambah pengetahuan mengenai pandangan 1slam tentang

pengobatan menggunakan 8idokain $9l dalam penatalaksanaan

migrain.

. %enambah pengetahuan tentang cara penulisan skripsi yang baik dan

benar.

1.4.2 Bag" Un"$ers"tas %ars"

%enambah sumber pengetahuan dalam kepustakaan Bni!ersitas Carsi

mengenai efekti!itas penggunaan 8idokain $9l dalam pengobatan


1.4.3 Bag" as&arakat

%enambah pengetahuan masyarakat, terutama penderita penyakit migrain

mengenai efekti!itas penggunaan 8idokain $9l dalam pengobatan


-


7/60

BAB II

E'EKTI(ITA) PEN**UNAAN LID+KAIN H,l DALA

PEN*+BATAN I*-AIN DITINAU DA-I KED+KTE-AN

2.1 I*-AIN

2.1.1 De!"n"s" /an E#"/em"0l0g" "gra"n

%igrian adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan terjadi

selama /32 jam. >arakteristik migrain adalah nyeri kepala unilateral,

berenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan akti!itas fisik

yang rutin dan diikuti dengan mual dan atau fotofobia dan fonofobia (Victors,

2002).

%igrain dapat terjadi pada : wanita dan - dari pria sepanjang

hidupnya. 're!alensi tertinggi pada usia 2&&& tahun. %igrin timbul pada

masyarakat 5merika erikat yaitu kiraakira 2: juta orang . *i indonesia belum

ada data secara kongkret. 'ada wanita %igrain lebih banyak ditemukan di

banding pria dengan skala 2 . *iperkirakkan + dari lakilaki, - dari

wanita, dan / dari anakanak menderita migrain. anita hamil juga tak

luput dari serangan migrain, pada umumnya serangan muncul pada kehamilan

trimester 1. *ua perseratus dari kunjungan baru di unit rawat jalan penyakit

saraf menderita kepala migraine. Desiko migrain akan semakin besar pada

orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain ( $arsono, 200&).

2.1.2 Klas"!"kas" "gra"n

%enurut !he nternational Headache society (1$2) 200/, migrain dapat

3


8/60

dibagi atas migrainn tanpa aura, dengan aura, childhood periodic syndrome,

retinal migraine, probable migraine, %igrain dengan komplikasi dan kejang

yang dicetuskan oleh migrain (1$2, 200/)

5. %igrain tanpa aura (common migraine) sering dijumpai pada anak dan

remaja (30). 'ada tipe ini nyeri kepala terjadi di daerah frontal

bilateral atau unilateral, berdenyut, dengan intensitas sedang atau berat,

lama serangan antara sampai 32 jam, dan frekuensinya - sampai :

kali per bulan. >linis seperti aura tidak spesifik dan bermanifestasi

sebagai rasa lemah, pucat, dan mudah tersinggung. >eadaan ini lebih

sering disertai oleh mual dan nyeri perut dibandingkan muntah. %untah

berulang sering merupakan manifestasi pada anak prasekolah.

". %igrain dengan aura (classic migraine) merupakan suatu proses

bifasik.'ada fase inisial terjadi gelombang eksitasi yang diikuti oleh

depresi fungsi kortikal dan terjadi penurunan aliran darah setempat.

'ada fase berikutnya terjadi peningkatan aliran darah di arteri karotis

interna dan eksterna sehingga menimbulkan nyeri kepala, mual dan

muntah. erangan nyeri kepala berulang sekurangkurangnya dua kali,

bersamaan atau didahului gejala aura homonim yang reversible secara

bertahap antara & sampai 20 menit dan berlangsung kurang dari -0

menit. %igrainn klasik lebih jarang ditemukan pada anak dan remaja.

9. %untah siklik sering dijumpai pada anak usia / sampai : tahun berupa

serangan mual dan muntah secara terus menerus, selama jam sampai

& hari. erangan akan mereda sendiri dan diantara serangan pasien

:


9/60

dalam keadaan normal. *iagnosis ditegakkan bila tidak dijumpai

kelainan gastrointestinal yang berarti dan ada riwayat migrain pada

keluarga.

*. %igrain abdominal timbul berupa serangan nyeri di daerah tengah

abdomen secara episodik berulang, selama sampai 32 jam diikuti

mual dan muntah dengan masa diantara serangan anak dalam keadaan

normal.

2.1.3 Et"0l0g" "gra"n

7tiologi migrain sampai saat ini belum diketahui dengan pasti diduga

migrain merupakan gangguan neurobiologis yang terjadi akibat perubahan

sistem saraf dan sistem trigemino!askular, sehingga migrain termasuk dalam

nyeri kepala primer. *iketahui beberapa faktor pencetus migrain ("enson,

200-)

. %enstruasi

"iasanya terjadi pada hari pertama menstruasi atau sebelum menstruasi

akibat perubahan hormonal. "eberapa wanita yang menderita migrain

merasakan frekuensi serangan yang meningkat saat masa menstruasi.

"ahkan ada diantaranya yang hanya merasakan serangan migrain

hanya pada saat menstruasi . *iperkirakan penurunan kadar estrogen

dalam darah menjad penyebab terjadinya migrain.

2. >afein

>afein terkandung dalam banyak produk makanan seperti minuman

ringan, teh, coklat dan kopi. >afein dalam jumlah sedikit akan

+


10/60

menghasilkan dampak yang postif seperti meningkatkan konsentrasi,

kewaspadaan dan tenang, namun dalam dosis yang berlebih akan

menyebabkan gangguan tidur, temperamental, cemas, dada berdebar

dan sakit kepala.

. %akanan

%akanan yang mengandung @iramin dapat mencetuskan terjadinya

migrain. 5da beberapa =at konsumsi lainnya yang diketahui dapat

mencetuskan terjadinya migrain yaitu %# (%ono odium glutamat)

dalam kadar tertentu atau terhadap orang yang sensitif terhadap %#,

terutama konsumsi pada saat perut kosong. 4enomena ini disebut

dengan chinese restaurant syndrom. Eat aspartam atau pemanis buatan

yang banyak dijumpai pada minuman diet atau makanan ringan, dapat

menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya migrain bila dikonsumsi

dalam jumlah yang berlebihan atau konsumsi dalam jangka yang lama.

/. 9ahaya kilat atau berkedip

9ahaya yang terlalu terang dan intensitas perangsangan !isual yang

terlalu tinggi akan menyebabkan sakit kepala pada manusia normal

mekanisme ini juga berlaku untuk penderita migrain yang memiliki

kepekaan cahaya yang lebih tinggi dari pada manusia normal. inar

matahari, tele!isi dan lampu dilaporkan sebagai sumber cahaya yang

dapat menjadi salah satu pencetus terjadi nya migrain.

&. @idur berlebihan atau kekurangan @idur

#angguan mekanisme tidur seperti tidur terlalu lama , kurang tidur,

0


11/60

sering terjaga tengah malam, sangat erat hubungannya dengan migrain

dan sakit kepala tegang, sehingga perbaikan dari mekanisme tidur ini

akan sangat membantu untuk mengurangi frekuensi timbulnya

migrain. @idur yang baik juga dilaporkan dapat memperpendek durasi

serangan migrain.

2.1.4 Pat0!"s"0l0g" "gra"n

*ulu %igrain disangka sebagai kelainan pembuluh darah (teori !askular).

ekarang diperkirakan kelainan primer di otak. edangkan kelainan di

pembuluh darah sekunder. 1ni didasarkan atas tiga percobaan binatang 2.

'enekanan akti!itas sel neuron otak yang menjalar dan meluas (spreading

depression dari 8eao) @eori depresi yang meluas 8eao (++/), dapat

menerangkan tumbuhnya aura pada %igrain klasik. 8eao pertama melakukan

percobaan pada kelinci. 1a menemukan bahwa depresi yang meluas timbul

akibat reaksi terhadap macam rangsangan lokal pada jaringan korteks otak

(8eao, ++/).

*epresi yang meluas ini adalah gelombang yang menjalar akibat

penekanan akti!itas sel neuron otak spontan. 'erjalanan dan meluasnya

gelombang sama dengan yang terjadi waktu kita melempar batu ke dalam air.

>ecepatan perjalanannya diperkirakan 2& mm per menit dan didahului oleh

fase rangsangan sel neuron otak yang berlangsung cepat. ;adi sama dengan

perjalanan aura pada %igrain klasik. 'ercobaan ini ditunjang oleh penemuan

6leson, 8arsen dan 8aurit=en (+:). dengan pengukuran aliran darah otak

regional pada penderitapenderita %igrain klasik. 'ada waktu serangan


12/60

%igrain klasik, mereka menemukan penurunan aliran darah pada bagian

belakang otak yang meluas ke depan dengan kecepatan yang sama seperti pada

depresi yang meluas. %ereka mengambil kesimpulan bahwa penurunan aliran

darah otak regional yang meluas ke depan adalah akibat dari depresi yang

meluas (8eao, ++/).

@erdapat persamaan antara percobaan binatang oleh 8eao dan migrain

klinikal, akan tetapi terdapat juga perbedaan yang penting, misalnya tak ada

fase !asodilatasi pada pengamatan pada manusia, dan aliran darah yang

berkurang berlangsung terus setelah gejala aura. %eskipun demikian,

eksperimen perubahan aliran darah memberi kesan bahwa manifestasi %igrain

terletak primer di otak dan kelainan !askular adalah sekunder (8eao, ++/).

. istem trigemino!askular

'embuluh darah otak dipersarafi oleh seratserat saraf yang

mengandung. substansi ' ('), neurokinin5 (N>5) dan calcitonin

gene related peptid (9#D'). emua ini berasal dari ganglion ner!us

trigeminus sesisi ', N>5. dan 9#D' menimbulkan pelebaran

pembuluh darah arteri otak. elain ltu, rangsangan oleh serotonin

(&hydroFytryptamine) pada ujungujung saraf peri!askular

menyebabkan rasa nyeri dan pelebaran pembuluh darah sesisi. eperti

diketahui, waktu serangan %igrain kadar serotonin dalam plasma

meningkat.

*ulu kita mengira bahwa serotoninlah yang menyebabkan penyempitan

pembuluh darah pada fase aura. 'emikiran sekarang mengatakan bahwa

2


13/60

serotonin bekerja melalui sistem trigemino!askular yang menyebabkan

rasa nyeri kepala dan pelebaran pembuluh darah. 6batobat anti

serotonin misaln!a cyproheptadine ('eriactin) dan pi=otifen

(andomigran, %osegor) bekerja pada sistem ini untuk mencegah

%igrain.

2. 1ntiinti syaraf di batang otak

1ntiinti saraf di batang otak misalnya di rafe dan lokus seruleus

mempunyai hubungan dengan reseptorreseptor serotonin dan

noradrenalin. ;uga dengan pembuluh darah otak yang letaknya lebih

tinggi dan sumsum tulang daerah leher yang letaknya lebih rendah.

#ambar . 'atofisiologi teori sistem @rigeminoVaskular ( 9harles, 20).


14/60

Dangsangan pada intiinti ini menyebabkan !asokonstriksi pembuluh

darah otak sesisi dan !asodilatasi pembuluh darah di luar otak. elain itu

terdapat penekanan reseptorreseptor nyeri yang letaknya lebih rendah di

sumsum tulang daerah leher. @eori ini menerangkan !asokonstriksi pembuluh

darah di dalam otak dan !asodilatasi pembuluh darah di luar otak, misalnya di

pelipis yang melebar dan berdenyut (hidarta, 200/).

4aktor pencetus timbulnya migrain dapat dibagi dalam faktor ekstrinsik

dan faktor intrinsik. 4aktor ekstrinsik, misalnya ketegangan jiwa (stress), baik

emosional maupun fisik atau setelah istirahat dari ketegangan, makanan

tertentu, misalnya buah jeruk, pisang, coklat, keju, minuman yang mengandung

alkohol, sosis yang ada bahan pengawetnya. 8ainlain faktor pencetus seperti

hawa terlalu panas, terik matahari, lingkungan kerja yang tak menyenangkan,

bau atau suara yang tak menyenangkan. 4aktor intrinsik, misalnya perubahan

hormonal pada wanita yang nyeri kepalanya berhubungan dengan hari tertentu

siklus haid. *ikatakan bahwa migrain menstruasi ini jarang terdapat, hanya

didapatkan pada dari -00300 penderita. 'emberian pil >" dan waktu

menopause sering mempengaruhi serangan migrain (hidarta, 200/).

#ambar 2.1ntiinti saraf (*orsal raphe nucleus dan locus coeruleus) dibatangotak pencetus migrain ( hidarta, 200/).

/


15/60

%ual dan muntah mungkin disebabkan oleh kerja dopamin atau serotonin

pada pusat muntah di batang otak (chemoreseptor trigger =oneG 9@E).

edangkan pacuan pada hipotalamus akan menimbulkan fotofobia.

'royeksiGpacuan dari 89 ke korteks serebri dapat mengakibatkan oligemia

kortikal dan mungkin menyebabkan penekanan aliran darah, sehingga timbulah

aura. 'encetus (trigger) migrain berasal dari (hidarta, 200/)

. >orteks serebri sebagai respon terhadap emosi atau stress,

2. @alamus sebagai respon terhadap stimulasi afferen yang berlebihan

cahaya yang menyilaukan, suara bising, makanan, "aubau yang tajam.

. $ipotalamus sebagai respon terhadap Hjam internalI atau perubahan

IlingkunganI internal (perubahan hormonal),

/. irkulasi karotis interna atau karotis eksterna sebagai respon terhadap

!asodilator, atau angiografi.

2.1. an"!estas" Kl"n"s

%igrain merupakan suatu penyakit kronis, bukan sekedar sakit kepala.

ecara umum terdapat / fase gejala, meskipun tak semua penderita %igrain

mengalami keempat fase ini. >eempat fase tersebut adalah fase prodromal,

aura, serangan, dan postdromal (*ewanto, 2003).

5. 4ase 'rodromal

4ase ini terdiri dari kumpulan gejala samar G tidak jelas, yang dapat

mendahului serangan %igrain. 4ase ini dapat berlangsung selama

beberapa jam, bahkan dapat 2 hari sebelum serangan. #ejalanya antara

&


16/60

lain

. 'sikologis depresi, hiperakti!itas, euforia (rasa gembira yang

berlebihan), banyak bicara (talkati!eness), sensitif G iritabel, gelisah,

rasa mengantuk atau malas.

2. Neurologis sensitif terhadap cahaya danGatau bunyi (fotofobia J

fonofobia), sulit berkonsentrasi, menguap berlebihan, sensitif terhadap

bau (hiperosmia)

. Bmum kaku leher, mual, diare atau konstipasi, mengidam atau nafsu

makan meningkat, merasa dingin, haus, merasa lamban, sering buang

air kecil.

". 5ura

Bmumnya gejala aura dirasakan mendahului serangan %igrain. ecara

!isual, aura dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif. 'enderita

%igrain dapat mengalami kedua jenis aura secara bersamaan.5ura positif

tampak seperti cahaya berkilauan, seperti suatu bentuk berpendar yang

menutupi tepi lapangan pengelihatan. 4enomena ini disebut juga sebagai

scintillating scotoma (scotoma K defek lapang pandang). kotoma ini

dapat membesar dan akhirnya menutupi seluruh lapang pandang. 5ura

positif dapat pula berbentuk seperti garisgaris =ig=ag, atau bintang

bintang.

5ura negatif tampak seperti lubang gelapGhitam atau bintikbintik hitam

yang menutupi lapangan pengelihatannya. *apat pula berbentuk seperti

tunnel !isionL dimana lapang pandang daerah kedua sisi menjadi gelap

-


17/60

atau tertutup, sehingga lapang pandang terfokus hanya pada bagian tengah

(seolahseolah melihat melalui lorong).

"eberapa gejala neurologis dapat muncul bersamaan dengan timbulnya

aura. #ejalagejala ini umumnya gangguan bicaraL kesemutanL rasa baalL

rasa lemah pada lengan dan tungkai bawahL gangguan persepsi penglihatan

seperti distorsi terhadap ruangL dan kebingungan (confusion).

9. 4ase erangan

@anpa pengobatan, serangan %igrain umumnya berlangsung antara /32

jam. %igrain yang disertai aura disebut sebagai %igrain klasik. edangkan

%igrain tanpa disertai aura merupakan %igrain umum (common

migraine). #ejalagejala yang umum adalah

. Nyeri kepala satu sisi yang terasa seperti berdenyutdenyut atau

ditusuktusuk. Nyeri kadangkadang dapat menyebar sampai terasa di

seluruh bagian kepala

2. Nyeri kepala bertambah berat bila melakukan akti!itas

. %ual, kadang disertai muntah

/. #ejala gangguan pengelihatan dapat terjadi

&. ajah dapat terasa seperti baal G kebal, atau semutan

-. angat sensitif terhadap cahaya dan bunyi (fotofobia dan fonofobia)

3. ajah umumnya terlihat pucat, dan badan terasa dingin

:. @erdapat paling tidak gejala aura (pada %igrain klasik), yang

berkembang secara bertahap selama lebih dari / menit. Nyeri kepala

dapat terjadi sebelum gejala aura atau pada saat yang bersamaan.

3


18/60

*. 4ase 'ostdromal

etelah serangan %igrain, umumnya terjadi masa prodromal, dimana

pasien dapat merasa kelelahan (eFhausted) dan perasaan seperti berkabut.

2.1. D"agn0s"s "gra"n

ampai saat ini banyak teori yang diperkirakan terkait dengan terjadinya

migrain, beberapa literatur masih menggolongkan dalam idiopatik, bersifat

kronis. *engan manifestasi serangan nyeri kepala /32 jam. #ejala yang sangat

khas yaitu adanya nyeri kepala unilateral , berdenyutdenyut dengan intensitas

sedang sampai berat disertai mual, fotofobia dan fonofobia. Nyeri kepala

diperberat dengan akti!itas fisik (idharta, 200/)

1. "gren tan#a aura

%igren ini tidak jelas penyebabnya (idiopatik), bersifat kronis dengan

manifestasi serangan nyeri kepala /32 jam, sangat khas yaitu nyeri kepala

unilateral, berdenyutdenyut dengan intensitas sedang sampai berat dengan

disertai mual, fonofobia, dan fotofobia. Nyeri kepala diperberat dengan adanya

akti!itas fisik ( hidarta, 200/).

>D1@7D15 *15#N61 %1#D7N @5N'5 5BD5

5. ekurangkurangnya 0 kali serangan termasuk "*

". erangan nyeri kepala berlangsung antara /32 jam (tidak diobati atau

pengobatan tidak adekuat) dan diantara serangan tidak ada nyeri

kepala

9. Nyeri kepala yang terjadi sekurangkurangnya dua dari karakteristik

:


19/60

sebagai berikut

. 8okasi unilateral

2. ifatnya berdenyut

. 1ntensitas sedang sampai berat

/. *iperberat dengan kegiatan fisik

*. elama serangan sekurangkurangnya ada satu dari yang tersebut

di bawah ini

. %ual atau dengan muntah

2. 4otofobia atau dengan fonofobia

7. ekurangkurangnya ada satu dari yang tersebut di bawah ini

. Diwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan

adanya kelainan organik

2. Diwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan

organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan

tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.

2. "gren /engan aura

Nyeri kepala ini bersifat idiopatik, kronis dengan bentuk serangan dengan

gejala neurologik (aura) yang berasal dari korteks serebri dan batang otak,

biasanya berlangsung &20 menit dan berlangsung tidak lebih dari -0 menit.

Nyeri kepala, mual, atau tanpa fotofobia biasanya langsung mengikuti gejala

aura atau setelah inter!al bebas serangan tidak sampai jam. 4ase ini biasanya

berlangsung /32 jam atau sama sekali tidak ada. 5ura dapat berupa gangguan

mata homonimus, gejala hemisensorik, hemifaresis, disfagia, atau gabungan

+


20/60

dari gejala diatas (hidarta, 200/).

>D1@7D15 *15#N61 *7N#5N 5BD5

5. ekurangkurangnya 2 serangan seperti tersebut dalam "

". ekurangkurangnya terdapat dari / karakteristik tersebut dibawah

ini

. atu atau lebih gejala aura yang re!ersible yang menunjukkan

disfungsi hemisfer danGatau batang otak

2. ekurangkurangnya satu gejala aura berkembang lebih dari /

menit, atau 2 atau lebih gejala aura terjadi bersamasama

. @idak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari -0 menitL bila

lebih dari satu gejala aura terjadi, durasinya lebih lama nyeri

kepala mengikuti gejala aura dengan inter!al bebas nyeri kurang

*ari -0 menit, tetapai kadangkadang dapat terjadi sebelum aura

9. ekurangkurangnya terdapat satu dari yang tersebut dibawah ini

. Diwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan

adanya kelainan organik.

2. Diwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya

kelainan organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan

pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.

2.1. Tatalaksana "gra"n

'enatalaksaan migrain secara garis besar dibagi atas mengurangi faktor

resiko, terapi farmakologi dengan memakai obat dan terapi nonfarmakologi.

@erapi farmakologi dibagi atas dua kelompok yaitu terapi abortif (terapi akut)

20


21/60

dan terapi pre!entif (terapi pencegahan), walau pada terapi nonfarmakologi

juga dapat bertujuan untuk abortif dan pencegahan. @erapi abortif merupakan

pengobatan pada saat serangan akut yang bertujuan untuk meredakan serangan

nyeri dan disabilitas pada saat itu dan menghentikan progresi!itas. 'ada terapi

pre!entif atau profilaksis migrain terutama bertujuan untuk mengurangi

frekwensi, durasi dan beratnya nyeri kepala (adeli, 200-).

@erapi non farmakologi

alaupun terapi farmakologi merupakan terapi utama %igrain, terapi

nonfarmakologi tidak bisa dilupakan. 'ada kehamilan terapi

nonfarmakologi bahkan diutamakan. @erapi nonfarmakologi dimulai

dengan edukasi dan menenangkan pasien (reassurance). 'ada saat

serangan pasien dianjurkan untuk menghindari stimulasi sensoris

berlebihan. "ila memungkinkan beristirahat di tempat gelap dan tenang

dengan dikompres dingin. %enghindari faktor pencetus mungkin

merupakan terapi pencegahan yang murah.

1nter!ensi terapi perilaku (beha!iour) sangat berperan dalam mengatasi

nyeri kepala yang meliputi terapi cogniti!ebeha!iour, terapi relaksasi

serta terapi biofeedback dengan memakai alat elektromiografi atau

memakai suhu kulit atau pulsasi arteri temporalis. 6lahraga terarah yang

teratur dan meningkat secara bertahap umumnya sangat membantu.

"eberapa penulis mengusulkan terapi alternatif lain seperti meditasi,

hipnosis, akupunktur dan fitofarmakologi. 'ada migrain menstrual dapat

dianjurkan mengurangi garam dan retensi cairan.

2


22/60


23/60

(anggur merah, %#), sementara makanan lain baru menimbulkan

gejala setelah hari (coklat, keju).

@erapi farmakologi migrain

@erapi 5bortif

'ada terapi abortif dapat diberikan analgesia nonspesifik yaitu analgesia

yang dapat diberikan pada kasus nyeri lain selain nyeri kepala, dan atau

analgesia spesifik yang hanya bekerja sebagai analgesia nyeri kepala.

ecara umum dapat dikatakan bahwa terapi memakai analgesia

nonspesifik masih dapat menolong pada migrain dengan intensitas nyeri

ringan sampai sedang. 'ada kasus sedang sampai berat atau berespons

buruk dengan 651N pemberian analgesia spesifik lebih bermanfaat.

*omperidon atau metoklopramid sebagai antiemetik dapat diberikan saat

serangan nyeri kepala atau bahkan lebih awal yaitu pada saat fase

prodromal. 4ase prodromal migrain dihubungkan dengan gangguan pada

hipotalamus melalui neurotransmiter dopamin dan serotonin. 'emberian

antiemetik akan membantu penyerapan lambung di samping meredakan

gejala penyerta seperti mual dan muntah. >emungkinan timbulnya efek

samping antiemetik seperti sedasi dan parkinsonism pada orang tua patut

diperhatikan.

a) 5nalgesik nonspesifik

Cang termasuk analgesia nonspesifik adalah asetaminofen (parasetamol),

aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid (651N). 'ada umumnya

pemberian analgesia opioid dihindari. "eberapa obat 651N yang telah

2


24/60

diteliti diberikan pada migrain antara lain adalah

. *iklofenak.

2. >etorolak.

. >etoprofen.

/. 1ndometasin.

&. 1buprofen.

-. Naproksen.

3. #olongan fenamat.

%ekanisme kerja 651N pada umumnya terutama menghambat en=im

siklooksigenase sehingga sintesa prostaglandin dihambat. 'asien diminta

meminum obatnya begitu serangan migrain terasa. *osis obat harus

adekuat baik secara obat tunggal atau kombinasi. 5pabila satu 651N

tidak efektif dapat dicoba 651N yang lain. 7fek samping pemberian

651N perlu dipahami untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan.

'ada wanita hamil hindari pemberian 651N setelah minggu ke 2

kehamilan. 'ada migrain anak dapat diberikan asetaminofen atau

ibuprofen.

c) 5nalgesik spesifik

Cang termasuk analgesik spesifik yang sering digunakan adalah

ergotamin, dihidroergotamin (*$7) dan golongan triptan yang

merupakan agonis selektif reseptor serotonin pada &$@, terutama

mengakti!asi reseptor &$@ 1 " G *. *i samping itu ergotamin dan *$7

juga berikatan dengan reseptor &$@2, dan 2 nonadrenergik dan

2/


25/60

dopamin. 5nalgesik spesifik dapat diberikan pada migrain dengan nyeri

sedang sampai berat. 'ertimbangan harga kadang menjadi penghambat

dipakainya analgesia spesifik ini, walaupun golongan ini merupakan

pilihan sebagai anti%igrain. 7rgot lebih murah dibanding golongan

triptan tetapi efek sampingnya lebih besar. 'enyebab lain yang menjadi

penghambat adalah preparat ini di 1ndonesia hanya tersedia dalam bentuk

oral dan dari golongan triptan hanya ada sumatriptan. 7rgotamin dan

*$7 diberikan pada migrain sedang sampai berat apabila analgesia

nonspesifik kurang terlihat hasilnya atau memberi efek samping. *osis

dan cara pemberian ergotamin dan *$7 harus diperhatikan. >ombinasi

ergotamin dengan kafein bertujuan untuk menambah absorpsi ergotamin

selain sebagai analgesik pula. $indari pada kehamilan, hipertensi tidak

terkendali, penyakit serebro!askuler, kardio!askuler dan penyakit

pembuluh perifer (hatihati pada pasien O /0 tahun) serta gagal ginjal,

gagal hati dan sepsis. 7fek samping yang mungkin timbul antara lain

mual, di==iness, parestesia, kramp abdominal. 7rgotamin biasanya

diberikan pada episode serangan tunggal. *osis dibatasi tidak melebihi 0

mgGminggu. umatriptan dapat meredakan nyeri, mual, fotofobia dan

fonofobia sehingga memperbaiki disabilitas pasien. *iberikan pada

migrain berat atau pasien yang tidak memberikan respon dengan analgesia

nonspesifik dengan atau tanpa kombinasi. *osis awal sumatriptan adalah

&0 mg dengan dosis maksimal dalam 2/ jam 200 mg. >ontra indikasi

antara lain adalah pasien, yang berisiko penyakit jantung koroner,

2&


26/60

penyakit serebro!askuler, hipertensi yang tidak terkontrol, migrain tipe

basiler. 7fek samping berupa di==iness, hea!iness, mengantuk, nyeri dada

non kardial, disforia.#olongan triptan generasi kedua (=olmitriptan,

eletriptan, naratriptan, ri=atriptan) yang tidak ada di 1ndonesia sebenarnya

mempunyai respons yang lebih baik, rekurensi nyeri kepala yang lebih

rendah dan lebih dapat ditoleransi.

d) @erapi pre!entif harus selalu diminum tanpa melihat adanya serangan atau

tidak. 'engobatan dapat diberikan dalam jangka waktu episodik, jangka

pendek (subakut) atau jangka panjang (kronis). @erapi episodik diberikan

apabila faktor pencetus nyeri kepala dikenal dengan baik sehingga dapat

diberikan analgesia sebelumnya. @erapi pre!entif jangka pendek berguna

apabila pasien akan terkena faktor risiko yang telah dikenal dalam jangka

waktu tertentu seperti pada migrain menstrual. @erapi pre!entif kronis

akan diberikan dalam beberapa bulan bahkan tahun tergantung respons

pasien. "iasanya diambil patokan minimal dua sampai tiga bulan.

. 1ndikasi pemberian 6bat profilaksis

a. 'enyakit kambuh beberapa kali dalam sebulan

b. 'enyakit berlangsung terus menerus selama beberapa minggu

atau bulan

c. 'enyakit sangat mengganggu kuafitasGgaya hidup penderita.

d. 5danya kontra indikasi atau efek samping yang tidak dapat

ditoleransi terhadap terapi abortif.

e. >ecenderungan pemakaian obat yang berlebih pada terapi

2-


27/60

abortif.

2. @erapi profilaksis lini pertama calcium channel blocker

(!erapamil), antidepresan trisiklik (nortriptyline), dan beta

blocker (propanolol)

. @erapi profilaksis lini kedua methysergide, asam !alproat,

aseta=olamid.

/. %ekanisme kerja obatobat tersebut tidak seluruhnya dimengerti.

*iduga obat tersebut menghambat pelepasan neuropeptida ke

dalam pembuluh darah dural melalui efek antagonis pada reseptor

&$@2. atu jenis obat profilaksis tidak lebih efektif daripada obat

yang lain. oleh karena itu, bila tidak ada kontraindikasi, !erapamil

lebih sering digunakan pada awal terapi karena efek sampingnya

paling minimal dibandingkan yang lain.

&. 5pabila di==iness tidak dapat dikontrol dengan satu obat, gunakan

jenis obat yang lain. "ila di==iness sudah terkontrol, obat

diberikan terus menerus selama minimal tahun (kecuali

methysergide yang memerlukan inter!al bebas obat selama /

minggu pada bulan ke- terapi). 6bat dapat diberikan ulang pada

tahun berikutnya apabila di==iness muncul lagi setelah terapi

dihentikan.

2.2 Anastes" L"/0ka"n H,l

2.2.1 'armak0k"net"k

8idokain $9l cepat diserap dari tempat suntikan, saluran cerna dan saluran

23


28/60

pernapasan serta dapat melewati sawar darah otak. >adarnya dalam plasma

fetus dapat mencapai -0 kadar dalam darah ibu. *alam hati, 8idokain $9l

mengalami dealkilasi oleh en=im oksidase, fungsi ganda membentuk

monoetilglisin dan Filidid maupun glisin Filidid, yang kemudian dapat

dimetabolisme lebih lanjut menjadi monoetilglisin dan Filidid. >edua

metabolit monoetilglisin Filidid maupun glisin Filidid ternyata masih memiliki

efek anestetik lokal. 'ada manusia, 3& dari Filidid akan diekskresi bersama

urin dalam bentuk metabolit akhir, / hidroksi2- dimetilanilin (unaryo,

++&).

5nastesi lokal biasanya diberikan secara suntikan ke dalam daerah serabut

saraf yang akan dihambat. 6leh karena itu, penyerapan dan distribusi tidak

begitu penting dalam memantau mula kerja efek dalam menentukan mula kerja

anastesi dan seperti halnya mula kerja anastesi umum terhadap ' dan

toksisitasnya pada jantung ( unaryo, ++&).

5. 5bsorbsi 5bsorbsi sistemik suntikan anastesi lokal dari tempat

suntikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dosis, tempat suntikan,

ikatan obatjaringan, adanya bahan !asokontriktor, dan sifat fisikokimia obat.

5plikasi anastesi lokal pada daerah yang kaya !askularisasinya seperti mukosa

trakea menyebabkan penyerapan obat yang sangat cepat dan kadar obat dalam

darah yang lebih tinggi dbandingkan tempat perfusinya jelek, seperti di tendo.

Bntuk anastesi regional yang menghambat saraf yang besar, kadar darah

maksimum anastesi lokal menurun sesuai dengan tempat pemberian yaitu,

interkostal O >audal O epidural O pleksus brakialis O saraf isciadikus

2:


29/60

(>at=ung,++/).

". *istribusi 5nastesi lokal 5mida disebar meluas dalam tubuh setelah

pemberian bolus intra!ena. "ukti menunjukan bahwa penyimpanan obat

mungkin terjadi dalam jaringan lemak. etelah fase distribusi awal yang cepat,

yang mungkin menandakan ambilan kedalam organ yang perfusinya tinggi

seperti otak , hati , ginjal, dan jantung, diikuti oleh fase distribusi lambat yang

terjadi karena ambilan dari jaringan yang perfusinya sedang, seperti otot dan

usus . >arena waktu paruh plasma yang sangat singkat dari obat tipe ester,

maka distribusinya tidak diketahui (>at=ung, ++/).

9. %etabolisme dan eksresi 5nastesi lokal diubah dalam hati dan plasma

menjadi metabolit yang mudah larut dalam air dan kemudian dieksresikan ke

dalam urin. >arena anastesi lokal yang bentuknya tak bermuatan mudah

berdifusi melalui lipid, maka sedikit atau tidak sama sekali bentuk netralnya

yang dieksresikan. 'engasaman urin akan meningkatkan ionisasi basa tersier

menjadi bentuk bermuatan yang mudah larut dalam air, sehingga mudah

diekresikan karena bentuk ini tidak mudah diserap kembali oleh tubulus ginjal.

1katan amida dari anastesi lokal amida dihidrillisis oleh en=im mikrosomal

hati. %aka pada orang dengan gangguan hati akan didapatkan efek dari

anastesi yang memanjang, contoh pada penggunaan 8idokain $9l ratarata

efek pada pasien ,: jam, sedangkan pada pasien dengan gangguan hati

menjadi lebih dari - jam pada pasien dengan penyakit hati berat ( >at=ung,

++/).

2.2.2 'armak0/"nam"k

2+


30/60

8idokain $9l (Filokain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara

luas dengan pemberian topical dan suntikan. 5nesthesia terjadi lebih cepat,

lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan prokain

pada konsentrasi yang sebanding. 8idokain $9l merupakan aminoetilamid dan

merupakan prototip dari anestetik lokal golongan amida. 8arutan 8idokain $9l

0,& digunakan untuk anesthesia infiltrasi, sedangkan lauran ,02 untuk

anesthesia blok dan topikal. 5nestetik ini efektif bila digunakan tanpa

!asokonstriksor, tetapi kecepatan absorpsi dan toksisitasnya bertambah dan

masa kerjanya lebih pendek. 8idokain $9l merupakan obat terpilih bagi

mereka yang hipersensitif terhadap anestetik lokal golongan ester. 8idokain

$9l dapat menimbulkan kantuk (unaryo, ++&).

uatu impuls saraf di hantarkan melalui suatu proses biokimia kelistrikan

yang melibatkan perubahan potensial listrik yang diakibatkan oleh suatu proses

pertukaran >alium pada intrasel dan Natrium di ekstrasel. 'erubahan ionik

transmembran inilah yang menghasilkan arus listrik yang membantu

menghantarkan suatu rangsangan dari perifer ke otak dimana tempat utama

menerjemahkan suatu rangsangan dari luar seperti rasa sakit. $antaran ini

dapat di lakukan hambatan agar otak tidak dapat menerjemahkan apa yang

diberikan oleh rangsangan dari luar dengan cara menghambat proses ionisasi

pada saraf, 4ungsi saluran Natrium dapat diganggu dengan beberapa cara.

Dacun boilogi seperti "atrakotoksin, akonitin, !eratridin, dan beberapa bisa

skorpion mengikat reseptor di dalam saluran dan mencegah inakti!asinya.

5kubatnya influks natrium ke dalam sel lebih lama melalui saluran

0


31/60

dibandingkan dari hambatan konduksi, sehingga beberapa peneliti menyatakan

bahwa =at di atas sebagai agonis pada saluran natrium. Dacun laut

tetrodotoksin dan saksotoksin menghambat saluran ini dengan berikatan pada

reseptor saluran dekat permukaan ekstrasel. 7fek kliniknya sepintas mirip

dengan efek anastesi loal walaupun bagian reseptor saluran dekat permukaan

ekstrasel. 7fek kliniknya sepintas mirip dengan efek anastesi lokal walau pun

bagian reseptor dekat ujung intrasel saluran dan menghambat saluran dalam

keadaan bergantung waktu dan !oltase (>at=ung, ++/).

"ila peningkatan konsentrasi secara progresif anastesi lokal digunakan

pada serabut saraf, nilai ambang eksitasinya meningkat, konduksi impuls

melambat, kecepatan munculnya potensial aksi menurun, amplitduo potensia

aksi mengecil, dan akhirnya kemampuan melepas satu potensial aksi hilang.

7fek yang bertmbah tadi merupak hasil dari ikatan anastesi lokal terhadap

makin banyak saluran natrium, pada setiap saluran,ikatan menghasilkan

hambatan arus natrium (>at=ung, ++/).

5. 7fek 5nastesi terhadap diameter serabut

5nastesi lokal lebih mudah menghambat serabut ukuran kecil karena

jarak di mana propagasi suatu impuls listrik merambat secara pasif pada

serabut tadi jadi lebih singkat. elama mula kerja anastesi lokal, bila

bagian pendek serabut dihambat, maka serabut berdiameter kecil yang

pertama kali gagal menghantarkan impuls.


32/60

#ambar 5natomy of peripheral ner!e (aunders, 200).

". 7fek posisi saraf dalam bundel saraf.

'ada sekumpulan saraf yang besar, saraf motor biasanya terpapar lebih

dahulu bila anstesi lokal diberikan secara suntikan ke dalam jaringan

sekitar saraf. 5kibatnya, bukan tidak mungkin saraf motor terhambat

sebelum penghambatan sensoris dalam bundel besar. 'ada ekstremitas,

serabut sensoris proksimal terletak menyelimuti badan saraf, dimana

persarafan sensoris distal terletak ditengah . ;adi, selama infiltrasi

hambatan saraf besar, anastesi muncul lebih dahulu di bagian proksimal

dan kemudian menyebar ke distal sesuai dengan penetrasi obat ked alam

bagian tengah bundel saraf (>at=ung, ++/).

2.3 Penggunaan L"/0ka"n H,l untuk #eng0atan m"gra"n

2.3.1 ekan"sme kerja Anastes" L"/0ka"n H,l

8idokain $9l merupakan anastesi lokal yang umum dan merupakan obat

sintesis antiaritmia pertama pada +/. 7fikasi dari 8idokain $9l diketahui

memliki onset durasi kerja yang cepat dan menengah dan memiliki tingak

toFisitas yang rendah. 9ara kerja 8idokain $9l yaitu dengan memblokir

saluran Natrium di sel saraf tepi sehingga menghambat pensinyalan hantaran

listrik, hal ini akan menghambat eksitabilitas seluler. *i lain sisi, sistem

2


33/60

Natrium channel merupakan mekanisme penghantar nyeri di saraf tepi manusia

(%aria, 200).

'ara praktisi di 5merika sering menggunakan metode ini karena dinilai

memliki efekti!itas yang tinggi. *alam penelitian yang dilakukan "lumenfeld

dkk, diketahui bahwa metode ini memiliki angka efekti!itas terapi yang tinggi.

Bntuk melakukan injeksi penting untuk mengetahui 5natomi dari bagian yang

akan dilakukan bloking dengan anastesi untuk mengetahui dengan pasti lokasi

saraf yang akan dilakukan penghambatan dan menghindari saluran darah.

'enting untuk memastikan jarum suntik tidak berada pada aliran darah. begitu

juga ketika melakukan infiltrasi suntikan sebelum dilakukan injeksi harus

dipastikan tidak berada pada saluran darah dengan cara inspirasi alat suntik,

bila terdapat darah yang masuk ke dalam spuit, menandakan lokasi suntikan

berada ditempat yang salah dan harus segara dipindahkan ( 4abiola, 20&).

>ecepatan onset reaksi dari 8idokain $9l sangat singkat, biasanya

dilakukan tes pada daerah yang telah dilakukan injeksi 8idokain $9l selama &

menit, bila di dapatkan tidak ada kesan anastesia atau baal, maka akan

ditambahkan injeksi dengan dosis yang lebih sedikit pada bagian yang nyeri .

%ekanisme kerja lidokain yang menghambat eksitabilitas hantaran rasa nyeri

akan menghilangkan rasa nyeri dan migrain pada pasien ( 4abiola, 20&).

'ada penelitian yang dilakukan 1lhan diketahui bahwa, terdapat suatu

keunikan dalam terapi lidokain $9l, terapi yang dilakukan selama tiga hari

dimana dalam satu hari dilakukan suntikan, akan menyebabkan penurunan

frekuensi serangan migrain hingga enam bulan. erangan migrain yang kronik


34/60

dan berulang sangat berhubungan erat dengan pasien yang memiliki

rangsangan eksternal yang hipersensitif, dengan kata lain ambang batas

(@resshold) nyeri pasien sangat sempit sehingga menyebabkan dengan

rangsangan yang kecil akan menyebabkan terjadinya $ipereksitabilitas dari

@rigger timbul rasa nyeri. *alam hal ini, penggunaan 8idokain $9l selama tiga

hari berturutturut akan menurunkan ambang batas ( @resshold) terhadapa rasa

nyeri, sehingga tidak terjadi $ipersensiti!itas pada rangsangan dari luar yang

mencetuskan timbulnya migrain (1lhan, 20).

2.3.2 Penel"t"an Kl"n"k

'enggunan anastesi lokal sebagai terapi %igrain pertama kali di

perkenalkan pada tahun +/0 dengan melakukan injeksi pada #reater 6ccipital

Ner!e (#6N). "eberapa kajian yang telah dilakukan mengindikasikan angka

kesuksesan yang siginifikan dengan cara anastesi lokal selama episode migrain

serangan akut. @etapi masih sedikit penelitian yang menjelaskan tentang

efekasi jangka panjang . pada penelitian yang dilakukan oleh 1lhan dkk,

dilakukan penyuntikan tiga kali dengan inter!al selama hari dengan

menggunakan 8idokain $9l , kemudian pasien akan di follow up selama -

bulan untuk mengikuti efekti!itas terapi. *iketahui bahwa prosedur ini dapat

dilakukan dengan baik dengan penurunan inter!al kejadian kekambuhan

migrain (1lhan , 20).

*alam penelitian yang dilakukan 1lhan, didapatkan 2- pasien yang

didiagnosis %igrain dengan berdasarkan kriteria dari 19*$11 (econd edition

of @he 1nternational $eadache 9lassification). 'asien telah menyetujui akan

/


35/60

dilakukan terapi dengan menggunakan 8idokain $9l. 'asien tidak

mendapatkan terapi selain dari terapi 8idokain $9l atau menggunakan obat

obatan lain yang dikonsumsi selama penelitian yang akan berjalan selama -

bulan, dan pasien tidak didiagnosis dengan penyakit lain (1lhan, 20).

*ari total 2- pasien, (+ wanita dan 3 pria) & dikategorikan dengan

%igrain dengan 5ura dan 2 dengan %igrain tanpa 5ura. Datarata usia pasien

adalah . 2.)0± tahun, ratarata menderita penyakit %igrain selama :. /.&±

tahun dan ratarata episode sebelum terapi +.+ 2.&± kemudian ratarata

penghintungan scala disabilitas %igrian (%1*5) .2 :.0± ,dan skala !isual

analog (V5) +.0 0.)± . >etika paramater angka sebelum dan sesudah terapi di

bandingkan setelah enam bulan kemudian, terdapat perbandingan stastistik

yang signifikan, juga terdapat penurunan angka kekambuhan selama fase

percobaan enam bulan. $al ini diketahui dengan ratarata episode serangan

setelah terapi turun menjadi 2.0 0.± , ratarata penghitungan skala disabilitas

%igrian (%1*5) menjadi ./ +.0± dan skala !isual analog menjadi .& +.0±

kemudian tidak ada efek samping yang didapatkan selama masa obser!asi

(1lhan, 20).

@abel . tatistik tingkat kekambuhan migrain dalam migrain

umber 5 tatistik tingkat kekambuhan migrain dalam enam bulan (1lhan,

20).

&


36/60

'ada penelitian yang dilakukan oleh %aria dkk, didapatkan angka

penurunan yang signifikan pada pasien migrain. 'ada penelitian %aria

menggunakan 8idokain $9l 2 dengan total pasien sebanyak 3 orang.

$asilnya didapatkan penurunan angka tingkat kesakitan, fonofobia dan

fotofobia pada 20 menit setelah dilakukakan injeksi. @erjadi penurunan rata

rata angka kesakitan sebesar .2 poin dari awal terapi, penurunan ratarata sakit

pada leher .& poin, dan penurunan durasi episode kekambuhan menjadi 2.3

:.2± hari, dari sebelum dilakukan terapi 3./ 2.:± hari. $al ini menunjukan

bahwa blokade pada #reat 6ccipital Ner!e (#6N) memberikan efikasi yang

baik untuk diterapkan pada pasien migrain, terutama dengan rendahnya laporan

dari efek samping yang diakibatkan ( %aria, 200).

2.3.3 D0s"s /an Penggunaan

ecara umum penentuan dosis untuk melakukan anastesi lokal tidak terlalu

dipermasalahkan karena substansi yang akan disuntikan hanya memerlukan

sedikit dosis suntikan, tetapi dalam kasus blokade pada pericranial dilakukan

anastesi pada beberapa tempat, bila di akumulasikan akan membutuhkan

banyak dosis maka dari itu penghitungan dosis harus di hitung secara teliti.

*osis maksimal penggunaan 8idokain $9l tanpa !asokontriktor sebanyak &

mgGkgbb dan dosis maksimal yang boleh masuk kedalam tubuh pasien tidak

lebih dari 00 mg. Bntuk menghindari toksisitas, biasanya digunakan tidak

lebih dari 00 mg (&m8) 8idokain $9l 2 per sesi. @idak jarang utnuk terapi

di kombinasikan dengan >ortikosteroid meskipun respon dan rentang dosis

nya masih belum diketahui ( 4abiola, 20&).

-


37/60

*alam melakukan @eknik injeksi oleh para klinisi, terdapat sedikit

perbedaan tentang teknik penyuntikan, hal ini terjadi karena

mempertimbangkan beberapa aspek, seperti lokasi nyeri yang paling intens

dirasakan oleh pasien. @etapi terdapat juga persamaan yang mendasari @eknik

ini yaitu posisi anatomis dari saraf. alah satu yang paling sering dilakukan

dan hasil penelitian telah menunjukan efekti!itas yang tinggi yaitu #reat

occipital ner!e block (#6N") dan 8esser 6ccipital Ner!e block (86N"),

selain itu akan dilakukan injeksi pada daerah region cranial yang terkena

migrain, dimulai dari bagian depan pada supratrochlear , supraorbital dan pada

bagian 5uricotemporal. etiap region yang akan dilakukan injeksi biasanya

digunakan 0.& sampai m8 8idokain $9l, tergantung dari berapa titik lokasi

penyuntikan , pada region "elakang kepala dilakukan dua kali penyuntikan

sebanyak 0.& m8 pada #6N dan 0.& m8 pada 86N (illiam, 200:).

#ambar / 8okasi penyuntikan pada #reater occipital ner!e dan 8esser

6ccipital Ner!e ( "lumenfeld, 20).

elain diberikan injeksi pada bagian #reater occipital, biasanya juga

para klinisi melakukan injeksi pada bagian upratrochlear dan upraorbital

Ner!e, teknik ini terutama berguna untuk pasien dengan keluhan nyeri yang

3


38/60

hebat pada kepala bagian depan pada saat serangan migrain pada daerah ini

akan dilakukan injeksi sebanyak dua kali pada dua percabangan saraf

("lumenfeld, 20).

#ambar & 8okasi penyuntikan pada kepala bagian depan upratochlear dan

supraorbital Ner!e "locks ("lumenfeld, 20).

8okasi injeksi terakhir pada region yang terkena %igrain yaitu pada

bagian 5uricotemporal, berbeda dengan #reater 6ccipital block dan

upratroclear dan supraorbital block, pada lokasi ini hanya dilakukan satu

kali penyuntikan dengan menggunakan m8 sekaligus, hal ini dikarenakan

hanya terdapat satu percabangan saraf utama pada bagian ini yaitu araf

5uricotemporal ("lumenfeld, 20).

#ambar - 8okasi injeksi pada 5uricotemporal Ner!e ("lumenfeld,

20).

:


39/60

2.3.4 K0ntra"n/"kas" /an E!ek sam#"ng

>ontraindikasi dari penggunaan metode injeksi pada bagian kepala

,biasanya sama dengan efek samping pada injeksi di daerah superfisial yang

lain. 1nfeksi ,alergi dan malformasi (cth $emangioma) adalah kontraindikasi

utama dilakukan tindakan injeksi. @indakan Ner!e blocking juga di kontra

indikasi kan pada pasien yang sedang dalam terapi 5nticoagulan atau pasien

dengan "leeding @ime yang memanjang (cth pasien dengan 1diopatic

@rombositopenic 'urpura). >ontraindikasi lainnya yaitu pada 5ritmia, penyakit

$ati, pada pasien yang sedang menyusui dianjurkan untuk tidak melakukan

Ner!e "lock secara rutin dan dengan penggunaan dosis 8idokin yang minimal.

(4abiola, 20&)

5da lima efek sampin potensial yang bisa berakibat pada terapi 1njeksi

yaitu

. @rauma jaringan otot atau ner!us

2. yncope

. 5naphilaFis

/. 'erdarahan

&. 1nfeksi

7fek samping ini dapat diminimalisir dengan mengetahui faktor resiko,

indikasi yang tepat dan penggunaan dengan @eknik yang benar, misalnya

cidera jaringan dapat dihindari dengan menggunakan jarum suntik dengan

ukuran yang kecil. Bntuk meminimalisisr @oksisitas, dosis penggunanaanya

haru kurang dari 00 mg 8idokain $9l. 'ada pasien yang mengalami riwayat

+


40/60

5nafilaksis sebelumnya harus berhatihati, dan dilihat respon pasien pada dosis

kecil, bila terdapat perubahan $aemodinamic segera setelah injeksi maka

pemberian harus segera dihentikan. %esikupun & resiko efek samping diatas

merupakan kasus terbanyak yang terjadi bukan berarti tidak dapat

menyebabkan efek yang lebih berbahaya terhadapa pasien, seperti

pneumotoraF dan epiduran abses juga pernah dilaporkan (%atthew, 20/).

/0


41/60

BAB III

E'EKTI(ITA) PEN**UNAAN LID+KAIN H,l DALA

PEN*+BATAN I*-AIN DITINAU DA-I PANDAN*AN I)LA

3.1 #an/angan Islam tentang "gra"n

ehat menurut bahasa 5rab adalah alshihhah. *alam 1slam sehat bukan

hanya merupakan suatu yang berhubungan dengan masalah fisik (jasmani),

melainkan juga menyangkut masalah psikis (jiwa). >arena itulah 1slam

memperkenalkan konsepsi alshihhah wa al?fiyat (la=im diucapkan sehat wal

afiat). %aksud dari konsep ini yakni suatu kondisi sehat dimana seorang

mengalami keshetan yang sempurna baik jasmani, maupun rohani atau fisik

dan psikis. ;ika makna sehat seluruhnya berhubungan dengan masalah fisik

ragawi, maka makna al?afiat adalah erfungsinya seluruh anggota tubuh

manusia sesuai dengan tujuan penciptaNya (shihab, ++-).

%anusia tidak selamanya sehat, ada kalanya akan merasakan sakit. *alam

kondisi sakit, terkadang manusia menganggap bahwa hal tersebut adalah

musibah dari 5llah. 5nggapan ini tidak sepenuhnya benar karena dalam

perspektif 1slam sakit bisa saja merupakan cobaan yang diberikan olehNya (5l

maidani, 200). esuai dengan firman 5llah @ di dalam 5l


42/60

"tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. #ami akan menguji kamu

dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan $yang sebenar-benarnya%.

&an hanya kepada kamilah kamu dikembaliman . "$'.( )l-)nbiya$*+% %.

*idalam 4irman 5llah yang lain juga dikatakan

Artinya :

"&an sungguh kan kami berikan cobaan kepamu, dengan sedikit ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, &an berikanlah berita

gembira kepada orang-orang yang sabar./$ '.( )l-0a1arah$*% +%.

*ari ayat tersebut digambarkan bahwa 5llah @ menguji hambaNya

dengan berbagai cobaan seperti mendapat ancaman, kehilangan, sulit mencari

rejeki dan tertimpa suatu penyakit. 5llah @ ingin melihat apakah hambaNya

mampu bersabar dan tidak selalu mengeluh. elain sebagai cobaan terhadap

kesabaran, sakit juga merupakan keutamaan 5llah yang diberikan kepada

hambaNya yaitu menjadikan sakit sebagai penghapus dosa dan kesalahan

mereka. ebagaimana dalam hadist Dasulullah

Artinya :

"!idaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya,

melainkan )llah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagiamana pohon

menggugurkan daun-daunya./ $H2. )l-0ukhari dan 3uslim%.

>ondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami

oleh setiap manusia. *alam hal ini 5llah @ tidak akan menurunkan suatu

penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya, sebagaimana hadits yang

/2


43/60

diriwayatkan oleh 5bu $urairah r.a

Artinya:

")llah (4! tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali menurunkan obatnya/.

$H2. )l 0ukhari%.

alah satu penyakit yang sering dikeluhkan oleh banyak orang adalah

nyeri kepala. Nyeri kepala memiliki berbagai macam jenis, salah satunya

migrain yang merupakan jenis nyeri kepala yang paling sering dan banyak

diderita. %igrain adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan

selama /32 jam dengan karakteristik yang biasanya hanya di satu sisi kepala

(unilateral), berdenyut, dengan intensitas sedang sampai bera, bertambah berat

dengan akti!itas fisik yang berat. ecara klinis migrain termasuk pada penyakit

jasmani, karena secara medis penyakit migrain muncul akibat adanya

gangguan pada sistem organ yang bermanifestasi sebagai nyeri kepala

(ri!asta, 200).

%akna sakit dan penyakit yang merupakan suatu cobaan atau ujian artinya

manusia akan dinaikan derajatnya di hadapan 5llah @, karena sakit dan

penyakit merupakan suatu ujian kesabaran untuk orangorang yang beriman

dan merupakan suatu teguran bagi orangorang yang ingkar. "erbaik sangka

kepada 5llah @ dan berupayya untuk mendapatkan penyembuhan . 5llah

@ menguji seluruh umatnya dengan semua tingkatan keimanan (oenarwo,

200+). 5llah swt berfirman dalam 5lMuran

/


44/60

Artinya :"apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan $saja% mengatakan

5kami telah beriman6, sedang mereka tidak diuji lagi/. $'.(. )l-)nkabut $*7%

*%.

1slam adalah agama penyempurna dari agamaagama seblumnya, yang

diturunkan melalui rasuk akhir =aman, Nabi %uhammad 5. >esempurnaan

agama 1slam dapat diketahui melalui 5lesehatan jiwa memiliki kedudukan yang sangat penting. ehatnya juwa akan

memberikan pengaruh pada kesehatan jasmani ("isri, 2003). 'ada migrain

yang sering kambuh, pasien akan menjadi lelah dan bosan untuk berobat,

sehingga terkadang menjadikan pasien bersikap berputus asa dimana akan

memperparah penyakitnya. elain itu, sampai saat ini belum ada pengobatan

//


45/60

yang dapat menyembuhkan migrain secara total, dan hanya obatobatan yang

dapat mengendalikan serangan apabila migrain sedang kambuh (ri!asta,

200).

%aka dari itu, diharpkan penderita migrain harus bersabar dan tetap

berusaha dalam menyembuhkan penyakitnya agar dapat menjalankan

kewajiban antar sesam manusi, seperti bekerja dan tentunya kewajiban kepada

5llah @ yaitu shalat lima waktu dan ibadahibadah lainnya (5=i=i, 202).

%uhammad $asan 5ydid, menyebutkan bahwa salah satu penyeb

terjadinya penyakit jasmani pada manusia adalah gangguan pikiranG kejiwaan

(psikosomatik). #angguan pikiran merupakan salah satu indikasi orang yang

mengalami gangguan kesehatan rohani. 1ndikasi jiwa yang sehat didasarkan

kepada seseorang yang mampu mengatasi segala gangguan, seperti mengatasi

keadaan gelisah, tidak takut mati, dan mengatasi berbagai ketakutan lainnya

atau tidak cemas akan kebutuhannya tidak dapat dipenuhi (5l%aidani, 200).

>edudukan dan urgensi kesehatan jasmani dan rohani didasarkan bahwa

kesehatan merupakan nikmat dan amanah 5llah @ harus kita syukuri.

"entuk mensyukuri nikmat kesehatan adalah, memliharanya agar tidak

terjangkit berbagai penyakit, termasuk jangan sampai mengganggu kesehatan

rohani. 5pabila sesorang tersebut mengalami sakit, maka sakit tersebut harus

diterima sebagai cobaan dan terus berupaya mencari pengobatanya

("isri,2003). ebagaimana diyatakan dalam sabda Dasulullah 5

/&


46/60

Artinya :

"(etiap penyakit ada obatnya. 9ika obat yang tepat diberikan, dengan i:in

)llah, penyakit itu akan sembuh/. $H2. )hmad dan Hakim, dan 3uslim%

$adits diatas menjelaskan bahwa pengobatan itu merupakan saran

penyembuhan tetapi yang menyembuhkan hanya 5llah @, namun apabila

penyakit belum sembuh maka teruslah berobat dan jangan berputus asa,

desertai dengan selalu bersabar dan bertawakal serta berdoa memohon

kesembuhan 5llah @. etelah melakukan pengobatan dengan sungguh

sungguh, maka semua dikembalikan kembali kepada 5llah @ karena yang

benarbenar menyembuhkan hanyalah 5llah @, seusai dengan firmanNya

Artinya :

"dan apabila aku sakit, &ialah ;ang menyembuhkan aku/. $'.(. )sy-(yu6ara

$*%

5yat diatas menjeleskan bahwa pengobatan itu merupakan sarana

penyembuhan tetapi yang menyembuhkan hanya 5llah @ dan atas i=inNya

maka manusia itu akan sembuh. emua cobaan yang 5llah @ berikan kepad

manusia, termasuk penyakit tidak akan diberikan kecuali sesuai dengan

kemampuan manusia itu sendiri, sebagaimana firman 5llah @

/-


47/60

Artinya :")llah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,

ia mendapat pahala $dari kebajikan% yang diusahakannya dan ia mendapat

siksa $dari kejahatan% yang dikerjakannya../ $'.(. )l-0u1arah $*% *=urnia, 200-). ebagaimana

firman 5llah @

Artinya:

"&an aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-#u " $'.( )d: &:ariyat$+%


48/60

operasi tumor, pengobatan @ulang patah, dan berbagai operasi lainnya. ebuah

pencapaian gemilang yang belum pernah dilakukan peradaban sebelumnya

(;asser, 200+).

'eradaban sebelum 1slam dan kebudayaan lain yang se=aman dengan

dunia 1slam memandang, penderitaan karena rasa sakit merupakan harga yang

harus dibayar seorang manusia atas dosa yang diperbuat. Namun, para dokter

1slam menolak konsep yang menyatakan rasa sakit sebagai hukuman dari

tuhan. 1tulah yang mnedorong para dokter muslim mengambangkan bidang

anastesi. Bntuk menghilangkan rasa sakit pada pasien yang akan menjalani

operasi atau pembedahan, para dokter muslim di era kekhalifahan

menggunakan obat penenang dan campuran analgesik (jasser,200+).

5jaran 1slam menganjurkan umatnya untuk menggunakan obat dengan

bahan yang tidak diharamkan, sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut

Artinya:

"(esungguhnya )llah telah menurunkan penyakit dan obat dan dia

menjadikan setiap penyakit ada obatnya, karena itu berobatlah kalian tetapi

janganlah berobat dengan sesuatu yang Haram./ $H2.)bu &aud%.

Blama menyatakan yang dimaksud dengan almuharram, sebagaimana

dinyatakan dalam hadits Nabi diatas, bukan hanya >hamr tetapi juga yang

menyangkuut segala sesuatu yang membahayakan kepala, otak dan

menghilangkan ingatan baik dari bahan tumbuhtumbuhan atau obatobatan

yang membahayakan, =at adiktif lain yang meliputi penggunaan obat bius (al

/:


49/60

mukhaddirat) seperti ganja, kokain, heroin dan sebagainya. *iharamkan karena

unsur =at itu memabukan, akan merusak fungsi otak, melalaikan d=ikir kepada

5llah dan membahayakan tubuh, ulama sepakat mengharamkannya

(Euhroni,200).

*ari ulasan diatas, sudah jelas ditegaskan bahwa dalam upaya pengobatan,

1slam melarang menggunakan sesuatu yang diharamkan walaupun hanya

sedikit, akan tetapi bila satusatunya obat yang tersedia untuk menyembuhkan

suatu penyakit ternyata haram menurut 1slam, maka situasi demikian disebut

darurat, berdasarkan kaidah hukum 1slam berikut ini (oenarwo, 200+).

Artinya :

"(esungguhnya )llah hanya mnegharamkan kapada kamu bangkai, darah,

dagng babi, dan apa-apa yang disembelih dengan nama selain )llah. 3aka

barang siapa yang terpaksa tidak karena keinginan dan tidak pula melampaui

batas, maka sesungguhnya )llah 3aha pengampun dan penyayang/.$'.( )n-

?ahl $+


50/60

2. @idak ada obat obat lain kecuali yang haram itu sendiri, digunakan

dengan takaran yang tidak melampaui batas, harus sesuai dengan

kebutuhannya saja. (oenarwo, 200+)

"ila niatnya baik, maka baiklah amal perbuatannya namun bila niatnya

buruk, maka buruklah amalnya. eperti yang diterangkan dalam hadits

berikut

Artinya :

"sesungguhnya amal-amal itu berdasarkan niat dan sesungguhya setiap orang

itu hanya mendapatkan apa yang diniatkannya. " $H2. )l-0ukhari, 3uslim,

)bu &aud dan )t-!irmid:y%

@ujuan esensial dari pengajaran dan praktek kedokteran telah terbukti

sejalan dengan tujuan syariat 1slam (%aMashid alyariah), yaitu menciptakan

kemaslahatan insani yang hakiki, menjaga agama, jiwa, keturunan, akal dan

harta. >ata %aMashid alyariah terdiri dari dua kata, %aMhasid yang berarti

tujuan, dan yariah yang berarti jalan yang lurus. @ujuantujuan syariat

(%aMashid alyariah) merupakan makna dan tujuan yang dikehendaki syarak

dalam mensyariatkan suatu hukum bagi kemaslahatan umat manusia.

>emaslahatan (manfaat) yang dimaksud di sini menyangkut kemaslahatan

yang komprehensif bagi umat manusia, sekaligus menghindarkan dari

mafsadah (hal yang merusak), baik di dunia maupun di akhirat. 5da lima

kemaslahatan yang ingin dituju dan diciptakan dalam syariat 1slam, yang

disebut 5l>ulliyat al>hams. "erdasarkan peringkatnya, lima kemaslahatan

&0


51/60

ini terbagi menjadi *laruriyyah (primer) ajjiyah (sekunder), dan ta?siniyyah

(sejenis tersier), imam al yathibi menyebutkan lima kemaslahatan tersebut

meliputi (Euhroni,200)

. $if=h al*in (%emeilhara 5gama)

2. $if=h alNafs ( %emelihara ;iwa)

. $if=h alNasl ( %emelihara keturunan)

/. $if=h al %al ( %emelihara harta)

&. $if=h al5Ml ( %emelihara akal)

*alam hal ini, pengguanaan 8idokain $9l dalam pengobatan migrain

dianggap suatu tindakan dalam rangka memelihara jiwa ($if=h alNafs).

3.3 E!ekt"$"tas #enggunaan L"/0ka"n H,l /alam #eng0atan "gra"n

/"t"njau /ar" #an/angan Islam.

%igrain merupakan suatu penyakit yang sampai saat ini tidak diketahui

dengan pasti penyebabnya, banyak teori dan penjelasan yang berbeda tentang

terjadinya suatu migrain. 1mpuls saraf menghantar seluruh respon dari

jaringan, termasuk rasa sakit. "egitu juga dengan migrain, maka untuk

menghilangkan migrain dibutuhkan suatu hambatan saraf dengan terapi obat

obatan. alah satu cara menghambat impuls rasa nyeri ini adalah dengan cara

penyuntikan obat anastesi 8idokain $9l. ebagai seorang muslim manusia

diwajibkan untuk selalu mencari sumber pengobatan di kala sakit, diutamakan

pengobatan dengan menggunakan bahan dan cara yang sesuai dengan syariat.

'enggunaan anastesi pada pasien dengan terapi migrain yang sudah tidak

&


52/60

bisa digunakan obatobatan yang biasanya dapat menyembuhkan dianggap

diperbolehkan. @erapi yang pada umunya diberikan akan dapat

menyembuhkan, ada kalanya kemudian semakin lama terapinya sudah tidak

dapat menyembuhkan lagi, kemudian akan diberikan pengobatan yang baru

dengan metode yang baru pula, hal ini termasuk kepada obatobatan lain dan

diperbolehkan dalam syariat 1slam, dengan syarat penggunaannya tidak secara

berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan.

'engobatan dalam hal ini dengan menyuntikan obatobatan anastesi atau

bius yang dilakukan di bagian kepala, adalah suatu kepentingan yang

dibutuhkan bagi kesehatan pasien. @erutama sakit kepala %igrain dengan

serangan yang berat akan menyebabkan pasien tidak dapat melakukan

akti!itas, hal ini dapat mengganggu ibadah. %aka, penggunaan anastesi dengan

niat yang baik untuk tujuan pengobatan dihalalkan. >arena dalam 1slam segala

amal perbuatan itu tergantung dari niatnya.

BAB I(

KAITAN PANDAN*AN ILU KED+KTE-AN DAN I)LA

EN*ENAI E'EKTI(ITA) PEN**UNAAN LID+KAIN H,l

DALA PEN*+BATAN I*-AIN

&2


53/60

"erdasarkan uraian dari bab sebelumnya, menurut ilmu kedokteran

8idokain $9l memiliki efekti!itas yang cukup tinggi dalam penatalaksanaan

migrain yang bersifat berulang. *ari sumber dan referensi yang ada, klinisi di

dunia barat terutama di 5merika tidak asing dengan terapi metode ini. 8idokain

$9l merupakan suatu obat anastesi golongan 5mida, anastesi dengan

penggunaan 8idokain $9l merupakan suatu anastesi yang sudah umum

digunakan terutama dalam anastesi dengan sasaran saraf tepi. "anyak

penggunaan 8idokain $9l sebagai terapi migrain dengan cara injeksi, sudah

dikenal sejak tahun +/0.

9ara kerja 8idokain $9l yang menghambat impuls rasa nyeri untuk di

sampaikan ke pusat sensorik di otak diterapkan dalam penanganan %igrain,

meski sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti penyebab dari

%igrain itu sendiri. *engan penggunaan 8idokain $9l yang diberikan selama

beberapa hari akan menurunkan ambang batas ( @resshold) @rigger point dari

%igrain, maka dari itu selama beberapa periode. 'ada penelitian yang

dilakukan oleh lhan dkk, dengan menggunakan 8idokain $9l , dengan

penggunaan 0.& sampai m8 tiap region yang akan di injeksi. @erdapat

penurunan angka yang signifikan, yaitu pada episode serangaan terjadi

penurunan 3.0 2.± poin, pada kala disabilitas migrain ( %1*5) terjadi

penurunan 2.2 .0± poin dan pada kala !isual analog (V5) terjadi

penurunan &.& .0± poin, dijelaskan juga pada dengan menggunakan statistik

memperlihatkan penurunan angka kekambuhan yang signifikan. 'ada

penelitian kedua yang dilakukan oleh %aria dkk, menunjukan terdapat

&


54/60

perbaikan pada pada pasien yang dilakukan terapi dengan menggunakan

8idokain $9l, terutama pada 20 menit pertama setelah terapi, pasien mengaku

terjadi penurunan skala kesakitan, perbaikan pada gejala fonofobia dan

fotofobia. 'ada data yang diperoleh memnunjukan angka penurunan pada rata

rata angka kesakitan .2 poin dari awal terapi, penurunan ratarata sakit pada

leher .& poin, dan penurunan durasi episode kekambuhan menjadi 2.3 :.2±

hari, dari sebelum dilakukan terapi yaitu 3./ 2.:± hari. 6leh sebab itu

penggunaan 8idokain $9l dalam penanganan penyakit migrain yang berulang

dapat diterapkan.

%enurut pandangan 1slam seorang manusia harus menjaga kesehatannya

karena itu merupakan suatu amanah dari 5llah @. >arena itulah 1slam

memperkenalkan konsepsi alshihhah wa al?fiyat (la=im diucapkan sehat wal

afiat). %aksud dari konsep ini yakni suatu kondisi sehat dimana seorang

mengalami keshetan yang sempurna baik jasmani, maupun rohani atau fisik

dan psikis. uatu penyakit diturunkan oleh 5llah dengan pengobatannya,

dalam hal ini termasuk migrain. %igrain yang berulang sangat mengganggu

akti!itas seseorang dalam hal ini dapat mengganggu seorang muslim dalam

melakukan ibadah kepada 5llah @. 'erlu diberikan pengobatan agar dapat

menghilangkan rasa nyeri yang diakibatkan oleh migrain, karena hukum

berobat merupakan suatu kewajiban bagi seorang manusia.

*alam mencari suatu pengobatan, dalam 5l


55/60

terdapat beberapa perdebatan yang terjadi dalam penerapan terapi

menggunakan 8idokain $9l. Namun dalam keadaan darurat pengobatan yang

hukum awalnya $aram menjadi diperbolehkan, dengan beberapa hal yang

harus diperhatikan seperti, penggunaan tidak secara berlebihan sesuai dengan

kebutuhan dan dilakukan oleh sesorang yang memahami bidang tersebut.

>arena segala sesuatu nya berdasarkan kepada niat. "ila diawali dengan niat

yang baik maka akan menghasilkan suatu hal yang baik pula.

;adi dalam hal ini kedokteran dan 1slam sepakat bahwa penggunaan

8idokain $9l terhadap penderita %igrain memiliki efekti!itas yang sangat

baik dan diperbolehkan, dengan syarat penggunaannya tidak secara berlebihan

dan dilakukan oleh 5hli.

BAB (

KE)IPULAN DAN )A-AN

.1 Kes"m#ulan

"erdasarkan semua uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

&&


56/60

maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu

. 8idokain $9l melakukan penghambatan pada pompa ion Natrium pada

sel saraf sehingga menghambat eksitabilitas impuls rasa nyeri pada

saraf tepi yang akan dihantarkan ke otak, sehingga suatu impuls yang

harusnya menumbulkan rasa nyeri terhambat. 8idokain $9l juga dapat

menurunkan ambang batas (@resshold) eksitabilitas impuls pada orang

dengan migrain yang berulang, sehingga menghambat terjadinya

serangan migrain yang berulang.

2. 'enggunaan 8idokain $9l pada pasien migrain, menunjukan efekti!itas

yang baik, hal ini dilihat dari penelitian yang dilakukan 1lhan dkk,

angka kekambuhan episode serangan migrain pada pasien dalam

periode enam bulan menurun secara signifikan dan pada penelitian.

%aria dkk, juga menunjukan angka penurunan terutama pada tingkat

kekambuhan episode serangan harian migrain. 1njeksi 8idokain $9l

dilakukan secara subkutan dengan menyuntikan pada sekitar saraf

yang akan diblok, biasanya tiap region dilakukan penyuntikan sebanyak

0,& m8 8idokain $9l .

. 'enggunaan 8idokain $9l sebagai terapi dalam 1slam hukumnya

diperbolehkan, meskipun terdapat beberapa perbedaan pendapat dalam

hal ini. namun dalam keadaan darurat diperbolehkan menggunakan

bahan yang haram sebagai pengobatan, dengan syarat tidak berlebihan

seperlunya dan dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. ;adi

kedokteran dan 1slam dalam hal ini sependapat bahwa penggunanaan

8idokain $9l memiliki efekti!itas yang baik terhadap penderita

%igrian.

&-


57/60

.2 )aran

. "agi 'eneliti

'ara peneliti diharapkan dapat mendapatkan hasil penelitian yang lebih

detil tentang migrain terutama patofisiologi terjadinya migrain, hal ini

agar dapat mendukung terapi yang lebih efisien dan memungkinkan

didapatkan suatu terapi kuratif terhadap penyakit migrain.

2. "agi %asyarakat

%asyarakat diharapkan lebih mengetahui tentang penyakit migrain,

terutam faktorfaktor yang dapat mencetuskan terjadinya suatu migrain,

hal ini sangat bermanfaat terutama untuk dapat menghindari serangan

migrain, sehingga tidak mengganggu akti!itas seharihari termasuk

beribadah kepada 5llah @.

. "agi *okter %uslim

"agi para dokter muslim, hendaknya terus meningkatkan pengetahuan

dalam perkembangan ilmuilmu kedokteran yang berkembang pesat

disertai ilmu agama sehingga dapat memberi pengetahuan kepada

pasiennya mengenai migrain dan terapi yang dapat diberikan

/. "agi Blama

'ara Blama diharapkan dapat mencapai suatu kesepakatan seusai

dengan tuntunan 5lemaslahatan

bersama.

&3


58/60

DA'TA- PU)TAKA

5l


59/60

4abiola, *ach et al. 20&. Ner!e "lock for @reatment of $eadaches and

9ranial Neuralgias 5 'ractical 5pproach. @he New 7ngland ;ournaland %edicine.

#ladstein. 200 . %igraine headache'rognosis. B%% 7du 5rticles.

#reenberg, 8. 2002. Emotion-focused therapy Coaching clients to work

through feelings. ashington, *.9. 5merican 'sychological

5ssociation 'ress.

$arsono. 200&. >apita elekta Neurologi, edisi kedua. #ajahmada Bni!ersity

'ress Cogyakarta.

$arsono. 200&. "uku 5jar Neurologi >linis. #adjah %ada Bni!ersity 'ress

Cogyakarta.

$arsono. 2003. >apita elekta Neurologi 7disi >edua. #adjah %ada

Bni!ersity Cogyakarta.

1$11. 200/. @he 1nternational 9lassification of $eadache disorders. 7ngland

1lhan et al. 20. upraorbital and infraorbital ner!e blockade in migraine

patients. results of -month clinical follow up. 7uropean De!iew for

%edical and pharmacological sciences.

>at=ung, "ertam #. ++/. 4armakologi *asar dan >linik ed V1. 7#9 ;akarta.

8eao 55'. ++/. preading depression of acti!ity in cerebral corteF.

Neurophysiologi.

8aurit=en. +:. 4ocal $iperemia 4ollowed by spreading oligemia and

impaired acti!ation of r9"4 in classic %igrain. 5nn Neurol.

%aria, #abriella , et al. 200. #reater ner!e block in chronic migraine.

Neurol cipringerVerlag, p.3+:0.

%athew , Dobbins et al. 20/. @rigger 'oint 1njections for $eadach

*isorders 7Fpert 9onsensus %ethodology and Narrati!e De!iew.

Neurophysiology .p.//&+.

adeli $. 5. 200-. 'enatalaksanaan @erkini Nyeri >epala %igrain. *alam

>umpulan %akalah 'ertemuan 1lmiah Nasional 11 'erhimpunan *okter

pesialis araf 1ndonesia. 5irlangga Bni!ersity 'ress urabaya.

aunders, 200. 'eripheral Ner!e system 7lse!ier.

&+


60/60

hihab

Skripsi pengaruh Terapi Lidokain terhadap Migrain

Documents