SKRIPSI PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PTPN III OLEH RAFINALDY PUTRA LUBIS 150522055 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI EKSTENSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara
121
Embed
SKRIPSI PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA PTPN III
OLEH
RAFINALDY PUTRA LUBIS
150522055
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI EKSTENSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal
Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PTPN III” adalah benar hasil
karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan
beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan /atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau telah
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 9 Agustus 2017 Yang membuat Pernyataan
NIM. 150522055 Rafinaldy Putra Lubis
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA PTPN III
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh dari audit internal dan pengendalian internal terhadap penerapan good
corporate governance pada PTPN III Medan. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda dengan jumlah sampel 34 responden. Metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner berjumlah 31 pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa audit internal dan pengendalian internal berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap penerapan good corporate governance. Secara parsial, audit
internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good corporate
governance, sedangkan pengendalian internal berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap penerapan good corporate governance.
Kata Kunci: Penerapan Good Corporate Governance, Audit Internal,
Pengendalian Internal.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
EFFECTS OF INTERNAL AUDIT AND INTERNAL CONTROL TO GOOD
CORPORATE GOVERNANCE
APLICATION IN PTPN III
The purposes of this research are to analyze the influence of internal audit and
internal control on the implementation of good corporate governance at PTPN III
Medan. This research is analyzed using multiple linear regression analysis with
number of samples of 34 respondents. Data collection methods using questionnaires
amounted to 31 questions. The results showed that internal audit and internal controls
have positive but not significant effect on the implementation of good corporate
governance. Partially, internal audit has a positive and significant impact on the
implementation of good corporate governance, while internal control has positive but
not significant effect on the implementation of good corporate governance.
Keywords: Good Corporate Governance, Internal Audit, Internal Control
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang yang selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta senantiasa memberikan nikmat kesehatan, kesempatan
kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat beriring salam tidak lupa saya curahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menuntun kita dengan sunnah-Nya dan
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti saat ini serta yang kita harapkan syafa’at-Nya di akhirat kelak.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal
Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PTPN III” disusun sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari program S-1 Akuntansi
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan,
bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih tidak terhingga
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua
Departemen/Program Studi S1 Akuntansi dan bapak Drs. Syahrul Rambe,
M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Mutia Ismail, SE, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing saya yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan perbaikan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji I yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
6. Teristimewa untuk kedua orangtua saya tercinta, ayahanda Drs. Rizaluddin
Lubis dan ibunda Elly Rimarni Nasution, SE yang telah memberikan banyak
dukungan baik melalui dukungan doa, moril, maupun materi sehingga penulis
memiliki semangat dalam menjalankan perkuliahan hingga penyelesaian
Skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan
acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 9 Agustus 2017 Penulis,
NIM. 150522055 Rafinaldy Putra Lubis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................. i ABSTRAK ..................................................................................................... ii ABSTRACT .................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ………………………………… ............ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Audit Internal ......................................................................... 6 2.1.1. Definisi Audit Internal .............................................. 6 2.1.2. Peranan Audit Internal ............................................... 8 2.1.3. Fungsi Audit Internal ................................................ 9 2.1.4. Tujuan Audit Internal ................................................. 11 2.1.5. Wewenang dan Tanggung Jawab
Departemen Audit Internal ......................................... 12 2.1.6. Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal ... ....... 14 2.2. Pengendalian Internal ............................................................ 16 2.2.1. Definisi Pengendalian Internal ................................... 16 2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern ....................................... 17 2.2.3. Komponen Struktur Pengendalian Internal ............... 18 2.3. Good Corporate Governance ................................................. 23 2.3.1. Definisi Good Corporate Governance ....................... 23 2.3.2. Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance ......... 24 2.3.3. Tujuan Good Corporate Governance ........................ 29 2.3.4. Manfaat dan Faktor Penerapan GCG . ....................... 30 2.4. Penelitian Terdahulu .............................................................. 31 2.5. Kerangka Konseptual .. .......................................................... 33 2.6. Hipotesis Penelitian ............................................................... 34
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ....................................................................... 37
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................... 37 3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................ 37 3.3.1. Variabel Independen .................................................. 38 3.3.2. Variabel Dependen .................................................... 38 3.4. Skala Pengukuran Variabel .................................................... 39 3.5. Populasi dan Sampel .............................................................. 40 3.6. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 41 3.7. Pengujian Kualitas Data ........................................................ 42 3.7.1. Uji Validitas ............................................................... 42 3.7.2. Uji Reliabilitas ........................................................... 42 3.8. Teknik Analisis Data ............................................................. 43 3.8.1. Statistik Deskriptif ..................................................... 44 3.8.2. Asumsi Klasik ........................................................... 44 3.8.2.1. Uji Normalitas ........................................... 44 3.8.2.2. Uji Multikoleniaritas ................................. 44 3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas .............................. 45
3.8.3. Analisis Regresi Linear Berganda ............................. 46 3.8.4. Uji Hipotesis .............................................................. 47 3.8.4.1. Uji Parsial (Uji-t) ....................................... 47 3.8.4.2. Uji Simultan (Uji-f) ................................... 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Umum PTPN III Medan ........................................... 48 4.2. Visi dan Misi PTPN III Medan ............................................. 49 4.3. Struktur Organisasi Kantor PTPN III Medan ........................ 50 4.4. Departemen Audit Internal Perusahaan ................................. 50 4.4.1 Gambaran Umum SPI………. ................................... 50 4.4.2 Landasan Pembentukan SPI . ..................................... 51 4.5. Visi dan Misi SPI PTPN III Medan ...................................... 53 4.6. Fungsi dan Ruang Lingkup SPI ….. ...................................... 54 4.7. Kedudukan dan Peran SPI ..................................................... 57 4.8. Wewenang dan Tanggung Jawab SPI ................................... 59 4.9. Analisis Data ......................................................................... 60 4.9.1. Analisis Deskriptif ..................................................... 60 4.9.2. Analisis Statistik ........................................................ 70 4.9.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas .................... 70 4.9.2.2. Uji Asumsi Klasik ..................................... 70 4.9.2.3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 76 4.9.2.4. Hasil Pengujian Hipotesis ......................... 78 4.10 Pembahasan ........................................................................... 83
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................ 85 5.2. Saran .................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 87 DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 90
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman 2.1 Penellitian Terdahulu ............................................................... 32 3.1 Skor dengan Skala Likert ........................................................ 40
4.1 Karakteristik Responden ......................................................... 60 4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Audit Internal ............................................................ 62 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengendalian Internal .............................................. 65 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Good Corporate Governance (Y) .............................. 67 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................................... 74 4.6 Uji Glejser .................................................................................. 75 4.7 Uji Multikoleniaritas ................................................................ 76 4.8 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ....................................... 77 4.9 Hasil Uji Parsial ........................................................................ 78 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) .................................. 81 4.11 Pengujian Koefisien Determinan (𝐑𝐑𝟐𝟐) .................................... 82
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 34
4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas .......................................... 71 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas ................................ 72 4.3 Grafik ScatterPlot Uji Heteroskedastisitas ............................ 74
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Halaman 1 Kuesioner Penelitian ............................................................ 91 2 Struktur Organisasi ............................................................. 96 3 Hasil uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 97 4 Hasil Analisis Regresi ......................................................... 100 5 Data Penelitian ..................................................................... 104
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk
memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang
ada di perusahaan secara maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh
juga maksimal. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan
perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan selalu mengusahakan agar jumlah laba
yang diperoleh terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan sebuah perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba tersebut juga menentukan
kelangsungan hidup perusahaan, dengan cara pandang demikian maka menuntut
perusahaan untuk selalu melakukan inovasi – inovasi terbaru untuk menghadapi
persaingan dunia usaha terkini.
Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil umumnya
memiliki organisasi. Pada perusahaan yang organisasinya masih kecil dengan jumlah
karyawan yang masih sedikit dan kegiatan operasional yang cenderung masih
terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya perusahaan secara langsung.
Berbeda dengan perusahaan besar dimana pemimpin perusahaan sudah tidak bisa
mengawasi kegiatan operasional secara langsung dikarenakan adanya keterbatasan
Universitas Sumatera Utara
pengawasan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian internal yang dapat menjadi
alat bantu akibat keterbatasan pengawasan tersebut.
Dalam pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara langsung oleh anggota
perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen audit internal. Pihak
manajemen dapat membentuk suatu departemen audit intern yang diberi wewenang
untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pengendalian intern
perusahaan. Struktur pengendalian intern dimaksudkan untuk melindungi harta milik
perusahaan, menilai kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan
efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah
digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian kontrol, kinerja, resiko, dan tata kelola (governance)
perusahaan publik maupun privat.
Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian dan proses governance. Peran audit
internal akan semakin dapat diandalkan dalam mengembangkan dan menjaga
efektivitas sistem pengendalian internal, pengelolaan resiko dan Good Corporate
Governance guna menopang terwujudnya suatu perusahaan yang sehat. Suatu
mekanisme dalam sistem pengendalian internal merupakan salah satu sarana utama
untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan perusahaan telah dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Perubahan yang terjadi pada
lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut dikembangkannya suatu sistem dan
Universitas Sumatera Utara
paradigma baru dalam pengelolaan bisnis dan industri. Good Corporate Governance
(GCG) atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan yang baik
muncul sebagai salah satu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun suatu
sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi peningkatan nilai
perusahaan.
Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor KEP-
117/M-MBU/2002 Pasal 2 tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG)
pada BUMN/BUMD, dinyatakan bahwa “BUMN/BUMD diwajibkan untuk
menerapkan Good Coporate Governance secara konsisten dan menjadikan Good
Corporate Governance sebagai landasan operasionalnya”, sehingga perusahaan-
perusahaan dituntut mengambil langkah komperhensif terhadap aset-asetnya agar
dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah.
Bank, BUMN, BUMD dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai
tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam
menerapkan Good Corporate Governance yang efektif.
PT Perkebunan Nusantara III Medan merupakan salah satu perusahaan BUMN
yang wilayah kerjanya menyebar di provinsi Sumatera Utara dan memiliki banyak
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang dikenal sebagai stakeholders
perusahaan. Hal ini membuat manajemen PT Perkebunan Nusantara III Medan
menyadari pentingnya pengendalian internal (internal control) yang efektif guna
membantu perusahaan dalam peningkatan kinerja, mencegah kecurangan dan
Universitas Sumatera Utara
penyajian laporan keuangan yang dapat diandalkan, serta mendorong keberhasilan
penerapan GCG.
Baik buruknya Good Corporate Governance BUMN/BUMD di Indonesia
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan pengendalian internal pada BUMN, dengan
berfungsinya pengendalian internal dan audit internal serta terwujudnya transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran maka terwujudlah prinsip
Good Corporate Governance yang semakin baik dalam suatu perusahaan, dengan
demikian bahwa keberadaan audit internal dan pengendalian internal sangat penting
dalam menciptakan Good Corporate Governance.
Berdasarkan tinjauan penulis terhadap peneliti sebelumnya, penulis tertarik untuk
mengetahui apakah ada pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap
penerapan Good Corporate Governance dalam bentuk skripsi yang berjudul,
“Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap penerapan Good
Corporate Governance pada PTPN III”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate
Governance?
2. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate
Governance?
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah audit internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap penerapan
Good Corporate Governance?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bukti empiris atas hal – hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good
Corporate Governance.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap penerapan
Good Corporate Governance.
3. Untuk mengetahui apakah audit internal dan pengendalian internal berpengaruh
terhadap penerapan Good Corporate Governance.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
memperdalam pengetahuan penulis tentang pengaruh peranan audit internal
terhadap penerapan GCG.
2. Bagi PTPN III Medan, sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan
kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan GCG.
3. Bagi pembaca dan pihak lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
panduan dalam penelitian – penelitian di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Audit Internal
2.1.1 Definisi Audit Internal
Menurut Tugiman (2006:11) pengertian audit internal adalah suatu fungsi
penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan
internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif. Suatu fungsi penilaian independen yang
dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya
sebagai jasa bagi organisasi, sedangkan menurut Sawyer (2005:9) audit internal
adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara
independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai
untuk meningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang
sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan resiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.
Menurut Mulyadi (2002:29) menyatakan bahwa audit internal adalah
auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan
swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur
Universitas Sumatera Utara
yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau
tidaknya penjagaan terhadap kepercayaan organisasi, menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi, dari definisi tersebut
dapat dilihat beberapa lingkup tugas auditor internal dalam perusahaan yang
bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha dan juga
pengendalian internal yang telah dijalankan.
Agoes (2004:221) memberikan pendapatnya mengenai audit internal
sebagai berikut. Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap pelaporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan
pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan
pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan
hidup, perbankan, perindustrian, investasi dll. Ketentuan dari ikatan profesi
misalnya standar akuntansi keuangan. Pemerikasaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
bertujuan untuk mengetahui apakah pembukuan dan laporan keuangan tersebut
telah menunjukkan gambaran aktivitas yang sebenarnya dan untuk mengetahui
apakah setiap bagian atau unit benar-benar telah melaksanakan kebijakan
rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam
perekonomian dan pembangunan, maka fungsi audit internal menjadi semakin
penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi audit intern bagi
manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Didalam perusahaan, audit intern yang merupakan fungsi staf, tidak
memiliki wewenang untuk langsung member perintah kepada pegawai, juga
tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan
yang sifatnya diluar kegiatan pemeriksaan.
2.1.2 Peranan Audit Internal
Dalam menjalankan usahanya, pimpinan perusahaan memerlukan alat
bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan dan mengendalikan setiap
akltivitas perusahaan. Konsep tentang peranan (role) yang dikemukakan oleh
Soekanto (2000:268) adalah sebagai berikut:
1. Peranan mencakup norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian aturan-aturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
2.1.3 Fungsi Audit Internal
Pada mulanya internal auditor dalam suatu perusahaan mempunyai fungsi
yang terbatas, yaitu mengadakan pengawasan atas pembukuan sejalan dengan
meningkatnya sistem informasi akuntansi, aktivitas internal auditor tidak lagi
berputas pada pengawasan pembukuan semata-mata, akan tetapi mencakup
pemeriksaan dan evaluasi terhadap kecukupancdan efektivitas sistem organisasi,
sistem internal kontrol dan kualitas kerja manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Fungsi internal auditor
dikemukakan secara terperinci oleh Holmes dan Overmayer sebagai berikut:
1. Menentukan baik tidaknya internal kontrol dengan memperhatikan
pemeriksaan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah
dilaksanakan.
2. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaan sesuai dengan
rencana policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai nilai apakah hal
tersebut telah diperbaiki atau tidak.
3. Memverifikasi adanya keuntungan kekayaan atau aset termasuk mencegah
dan menentukan penyelesaian.
4. Memverifikasikan dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem
akuntansi dan pelaporan.
Universitas Sumatera Utara
5. Melaporkan secara objektif apa yang diketahui kepada manajemen disertai
rekomendasi perbaikan.
Pendapat lain tentang fungsi pemeriksaan adalah menurut General
accounting officer yang diterjemahkan oleh Sumardjo Tjitrosidojo adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan dan daya guna
yang tidak baik.
2. Menyarankan perbaikan dalam bidang kebijaksanaan prosedur dan struktur
organisasi.
3. Menciptakan alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu dan berbagai
unit organisasi.
4. Mengawasi ketaatan pada syarat-syarat yang telah ditentukan oleh anggaran
dasar dan undang-undang.
5. Men-check akan adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum disetujui,
penyelewengan dan tidak wajar secara lain
6. Mengidentifikasikan tempat yang mengandung kemungkinan timbulnya
kesuliatan kegiatan masa depan.
7. Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkatan dan pimpinan
tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Tujuan Audit Internal
Menurut Agoes (2004:222) tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh
internal auditor adalah membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen)
dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian,
saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian
operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan
biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan
dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi
dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Wewenang dan Tanggung Jawab Departemen Audit Internal
Wewenang dan tanggung jawab departemen audit internal dalam
perusahaan tergantung pada status kedudukannya dalam struktur organisasinya.
Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus
memberikan akses penuh kepada auditor internal tersebut untuk berurusan
dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah
yang dihadapi. Tanggung jawab auditor internal adalah:
1. Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit
Salah satu hal penting yang harus dikuasi auditor adalah pengetahuan yang
cukup tentang audit. Pengetahuan yang dimaksud disini mencakup cara kerja,
prosedurel, hirarki jabatan, dan catatan mutu atau laporan yang selama ini
digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tanpa menguasai hal ini maka tidak
banyak yg bisa dilakukan auditor saat mengaudit.
2. Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
audit.
Memeriksa dokumen dan persyaratan lain untuk kemudian dicatat hal-hal
yang bersifat kritikal merupakan faktor penting kesuksesan audit, dengan
meninjau dokumen audit, auditor akan mengetahui proses-proses penting
yang perlu ditelusuri lebih jauh.
3. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara
terperinci.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kamus ISO9001, tidak dikenal audit mendadak. Semua kegiatan audit
internal harus direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada seluruh
audit, karena tujuan audit internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan
tetapi untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Membuat daftar pertanyaan audit (audit checklist).
Audit checklist dibuat untuk mempermudah auditor mengingat hal-hal
penting yang perlu ditanyakan, selain itu audit audit checklist juga dapat
dijadikan pedoman oleh audit untuk mempersiapkan diri sebelum diaudit.
5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh.
Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam
memeriksa area audit. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit
checklist dan standar, tapi lebih dari itu auditor dapat memeriksa lingkungan
kerja audit, komitmen dan kesungguhan mereka dalam memperbaiki sistem,
dengan mengabaikan komitmen kegiatan audit internal hanya akan terlihat
seperti audit administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum
lengkap.
6. Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup dan relevan.
Semua masalah atau temuan yang ditemukan selama proses audit harus
didukung dengan bukti yang cukup, artinya auditor tidak boleh gegabah
dalam melaporkan temuan. Harus ada bukti kuat bahwa audit melakukan
kesalahan. Satu hal yang perlu dicatat, audit internal tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan temuan maelainkan juga mengumpulkan bukti-bukti prestasi
yang sudah dicapai.
7. Melaporkan temuan audit atau masalah – masalah yang ditemukan selama
audit internal.
Auditor harus menertibkan laporan temuan audit internal untuk
ditindaklanjuti oleh audit. Audit harus diberi tenggat waktu tertentu agar
proses perbaikan tidak dibiarkan berlarut – larut.
8. Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan selesai.
Untuk memastikan seluruh temuan telah diperbaiki, maka auditor internal
harus memeriksa tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati tenggat
waktu perbaikan yang diberikan.
2.1.6 Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal
Tujuan pemeriksaan audit internal adalah untuk membantu manajemen
dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis, penilaian,
saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya, sedangkan tujuan
pemeriksaan audit eksternal adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
Audit internal dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam
perusahaan, sedangkan audit eksternal dilakukan oleh eksternal auditor yang
merupakan orang luar perusahaan, namun pihak luar perusahaan menganggap
internal auditor tidak independen, sedangkan eksternal auditor adalah pihak yang
independen.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan audit internal berpedoman pada Internal Auditing Standards
yang ditentukan Institute of Internal Auditors, sedangkan pelaksanaan audit
eksternal berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan
Institut Akuntan Publik Indonesia.
Pemeriksaan audit internal dilakukan lebih rinci dan memakan waktu
sepanjang tahun, karena internal auditor punya waktu yang lebih banyak di
perusahaannya, sedangkan pemeriksaan audit eksternal dilakukan secara
sampling, karena waktu terbatas dan audit fee akan terlalu tinggi jika
pemeriksaan dilakukan secara rinci.
Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan
keuangan, tetapi berupa temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan, pengendalian intern, beserta saran –
saran perbaikannya, sedangkan laporan eksternal auditor berisi opini mengenai
kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa management letter, yang berisi
pemberitahuan kepada manajemen mengenai kelemahan dan pengendalian intern
beserta saran perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pengendalian Internal
2.2.1 Definisi Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan bagian dari manajemen resiko yang harus
dilaksanakan oleh setiap lembaga untuk mencapai tujuan lembaga, demikian
perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini harus
dilaksanakan secara konsisten untuk menjamin kesinambungan dan kepercayaan
pihak donor maupun masyarakat. Pengendalian intern harus dilaksanakan
seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari
terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Di perusahaan kecil,
pengendalian masih dapat dilakukan oleh pemilik perusahaan. Namun semakin
besar perusahaan, dimana ruang gerak dan tugas – tugas yang harus dilakukan
semakin kompleks, menyebabkan pimpinan perusahaan tidak mungkin lagi
melakukan pengendalian secara langsung, maka dibutuhkan suatu pengendalian
internal yang dapat memberikan keyakinan kepada pemimpin bahwa tujuan
perusahaan telah tercapai.
Menurut Arens (2008:412) pengendalian internal adalah proses yang
dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan
manajemen tentang reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:319.2) mendefinisikan pengendalian
internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen
dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan gambaran keyakinan
Universitas Sumatera Utara
memadai tentang pencapaian keandalan laporan, efektivitas dan efisiensi operasi,
dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
2.2.2 Tujuan Pengendalian Intern
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini
sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian
internalentitas tersebut. Tujuan pengendalian internal menurut COSO yang
dikutip Sawyer dkk (2005:61) adalah pengendalian (kontrol) internal dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian dalam hal
efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan informasi keuangan, dan ketaatan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Arens (2008:370), biasanya manajemen memiliki tiga tujuan
umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu :
1. Reliabilitas pelaporan keuangan.
Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan bagi para
investor, kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik tanggung
jawab hukum maupun professional untuk memastikan bahwa informasi telah
disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip –
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Tujuan pengendalian internal
yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab
pelaporan keuangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Efisiensi dan efektivitas operasi.
Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong pemakaian sumber daya
secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran – sasaran
perusahaan. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh
informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi
perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan.
Selain mematuhi ketentuan hukum, organisasi – organisasi publik,
nonpublik, nirlaba diwajibkan menaati berbagai hukum dan peraturan.
Beberapa hanya berhubungan secara tidak langsung dengan akuntasi, seperti
UU perlindungan lingkungan dan hak sipil, sementara yang lainnya berkaitan
erat dengan akuntansi, seperti peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.
2.2.3 Komponen Struktur Pengendalian Internal
Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions
(COSO) yang dibentuk pada tahun 1985 bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat
rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. Menurut COSO framework
(1992), Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,
Universitas Sumatera Utara
menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan
arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari
orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang
berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan
nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit,
gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang
dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh
pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami
sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap
lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi
pengendalian maupun dampaknya secara kolektif.
2. Penaksiran Resiko (Risk Assessment)
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan
keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang
berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik
laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan,
pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan
dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun
ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan
Universitas Sumatera Utara
entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan
konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat
timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam
lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang
diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru,
restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk
menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas
pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat
organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin
relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi,
pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat
a. Nama Responden :..................................................(Boleh diisi atau tidak)
b. Nomor Responden :..................................................(Diisi oleh peneliti)
c. Lama Bekerja : 1. 10 tahun – 15 tahun 4. 26 tahun – 30 tahun
2. 16 tahun – 20 tahun 5. 30 tahun >
3. 21 tahun – 25 tahun
d. Umur : 1. 30 tahun – 35 tahun 4. 46 tahun – 50 tahun
2. 36 tahun – 40 tahun 5. 50 tahun >
3. 41 tahun – 45 tahun
e. Jenis Kelamin : Laki – laki / Perempuan*)
f. Pendidikan Terakhir :...................................................
*coret yang tidak perlu
Keterangan :
Beri tanda check list atau centang (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr/I
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
Variabel Independen (X) No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Audit Internal
Independensi
1. Starategi auditor internal benar-benar merupakan penjabaran dari sasaran perusahaan.
2. Auditor internal bertanggungjawab kepada direktur utama dan memiliki hubungan kerja fungsional dengan dewan komisaris.
3. Independensi auditor internal diakui direksi sebagai kunci bagi efektivitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Audit Internal
Independensi
4. Hubungan auditor internal dengan dapartemen yang diperiksa berlaku hanya pada saat dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam melaksanakan tugas lainnya.
Kemampuan Profesional
5. Setiap staf auditor internal mendapatkan sanksi jika pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.
6. Bagian auditor internal memiliki pegawai yang berkualifikasi dalam berbagai disiplin ilmu untuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan.
Lingkup Pekerjaan
7. Dalam menentukan keandalan informasi, auditor internal harus melakukan pengawasan yang efektif termasuk penyimpangan catatan dan pelaporan.
8. Dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor internal harus memastikan bahwa sistem yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.
Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
9. Pihak audit internal harus memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan diperiksa guna pembuatan perencanaan pemeriksaan.
Peranan Auditor Internal
10. Auditor internal memiliki askes yang tidak terbatas terhadap para anggota direksi.
Pengendalian Internal
Yang bertanggung jawab atas pengendalian Internal
11. Auditor internal bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pengendalian internal pada perusahaan.
12. Baik buruknya pengendalian internal pada perusahaan berada ditangan auditor internal.
Universitas Sumatera Utara
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
13. Dalam setiap pengambilan keputusan, perusahaan harus selalu mempertimbangkan nilai etika yang berlaku.
Penaksiran Resiko
14. Kemampuan calon pegawai harus diuji terlebih dahulu agar memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan.
15. Seluruh teknologi informasi (TI) yang ada di perusahaan memadai dan dapat membantu pekerjaan staf dalam menyelesaikan pekerjaannya.
16. Pimpinan perusahaan harus selalu aktif dalam mendapatkan data dan informasi lengkap yang digunakan untuk penaksiran resiko yang mungkin terjadi.
Aktivitas Pengendalian
17. Kelengkapan pendukung pemrosesan informasi sangat menunjang untuk pengambilan keputusan.
18. Penetapan prosedur dan kebijakan yang berlaku dalam melindungi aset dan catatan perusahaan secara fisik dan non fisik sudah memadai.
Informasi dan Komunikasi
19. PTPN III Medan menyediakan informasi secara tepat waktu.
20. PTPN III Medan menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh semua pihak.
Pemantauan
21. Pengendalian internal perusahaan yang telah dirancang, masih sesuai dengan kondisi saat ini yang sering terjadi perubahan.
Universitas Sumatera Utara
Variabel Dependen (Y) No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Good Corporate Governance
Transparansi
22. Perusahaan selalu menerbitkan laporan keuangan dan analisa manajemennya untuk dibagikan kepada para analis.
23. Perusahaan menempatkan laporan keuangan dan analisa manajemennya melalui internet sebagai perluasan informasi.
Independensi
24. Pelaksanaan memiliki standar profesional untuk personil.
25. Pelaksanaan anggaran perusahaan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten untuk smua anggota perusahaan.
Akuntabilitas
26. Perusahaan mempunyai pedoman kode etik dan tingkah laku yang tertulis.
27. Pedoman kode etik didistribusikan kepada semua karyawan perusahaan untuk di pelajari dan dimengerti.
Keterbukaan
28. Kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi kondisi perusahaan harus di ungkapkan.
29. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing- masing, organ perusahaan bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh.
Pertanggungjawaban
30. Adanya sistem penghargaan dan sanksi.
31. Direksi ikut berperan mengidentifikasi dan menyeleksi ahli dari luar bila keahlian yang dibutuhkan tidak dimiliki oleh direksi ataupun staf perusahaan.
Sumber : Penelitian Ella Zefriani Lisna Nst, 2015
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 STRUKTUR ORGANISASI
Sumber : PTPN III Bag. SPI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pernyataan 1 128.88 104.895 -.227 .931
pernyataan 2 128.53 97.105 .516 .924
pernyataan 3 128.41 102.007 .092 .928
pernyataan 4 129.88 94.289 .354 .930
pernyataan 5 129.06 97.148 .348 .927
pernyataan 6 128.65 95.872 .700 .922
pernyataan 7 128.71 95.790 .720 .922
pernyataan 8 128.56 96.618 .626 .923
pernyataan 9 128.68 97.013 .585 .923
pernyataan 10 129.03 98.696 .296 .927
pernyataan 11 128.56 94.860 .605 .923
pernyataan 12 129.15 94.069 .489 .925
pernyataan 13 129.00 101.091 .286 .926
pernyataan 14 128.68 95.922 .699 .922
pernyataan 15 128.68 95.316 .763 .921
pernyataan 16 128.68 95.074 .788 .921
pernyataan 17 128.85 96.553 .718 .922
pernyataan 18 129.03 100.696 .294 .926
pernyataan 19 128.82 96.635 .599 .923
pernyataan 20 129.03 89.605 .776 .920
pernyataan 21 128.85 93.766 .818 .920
pernyataan 22 128.82 93.604 .690 .921
Universitas Sumatera Utara
Scale Mean If
Item Deleted
Scale Variance If
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach’s
Alpha If Item
Deleted
Pernyataan23 128.85 94.250 .604 .923
pernyataan 24 128.76 95.761 .746 .921
pernyataan 25 128.97 100.635 .258 .926
pernyataan 26 128.68 97.438 .541 .924
pernyataan 27 128.68 95.619 .731 .921
pernyataan 28 128.76 94.670 .636 .922
pernyataan 29 128.68 96.286 .661 .922
pernyataan 30 128.59 96.674 .617 .923
pernyataan 31 129.03 101.969 .126 .927
Nilai r pada tabel α = 5% dan N = 34-2 = 32 adalah 0,338
Berdasarkan pengujian validitas dengan metode Product Moment, ternyata 31 butir
pertanyaan tentang Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Pengaruh Good
Corporate Governance pada PTPN III Medan adalah valid semua.
Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung validitasnya lebih besar dari nilai r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 31
Nilai koefisien Alpha Cronbach’s = 0,6 dan N = 34 adalah 0,926
Berdasarkan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s, ternyata 31
butir pertanyaan tentang Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Good Corporate Governance pada PTPN III Medan adalah reliabel. Hal ini dapat
dilihat dari Alpha Cronbach’s hitungnya lebih besar dari nilai 0,6 (0,926 > 0,6).