PENGARUH JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) SKRIPSI OLEH N U R K I S W A 08C10407006 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)
SKRIPSI
OLEH
N U R K I S W A 08C10407006
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT
2013
PENGARUH JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe)
SKRIPSI
OLEH
N U R K I S W A 08C10407006
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2013
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul : Pengaruh Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)
Nama Mahasiswa : Nurkiswa N I M : 08C10407006 Program Studi : Agroteknologi
nan dan cinta ergantikan n kasih sayangnnya hanya Al
i do’a yang tutercinta Ayang sampai kap
cinta IrmansySubmawati, A sedih & gunkan motivasi
t tersayang Dan letting ’08 ersahabatan k
ahkan memangau bibir mengea yang telah l
ang ananda damang-orang tercipada-Mu semo
kasihnya yan
nya llah SWT ya
ulus, ananda pahanda Abduanpun takkan
yah, Erwan, MAsnawati dan nda. Dan kepdan dukungan
Dewi, Ainal, F Agroteknologkita abadi, keb
Nurkiswa, S
g meniti hari-eluh tapi hati lama terpatri
mbakan inta oga hari esok
ng selama ini
ang membalas
persembahkan dul Muthalib sanggup bagi
Mirsalim dan Yusri Bauti pada kekasih n baik moril
Fitra, Sarah, gi yang tidak baikan kalian
SP
RINGKASAN
NURKISWA ”Pengaruh Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)” dibawah bimbingan Irvan Subandar sebagai pembimbing utama dan Muhammad Jalil sebagai pembimbing anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe merah serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, mulai tanggal 4 Februari sampai dengan 20 Juni 2013.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :Benih/rimpang jahe merah, pupuk organik kotoran sapi, pupuk NPK Mutiara (16: 16: 16), kapur dolomit, jerami padi, janjang sawit, dan pestisida. Sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, garu, parang, hand spayer, meteran, gembor, ember, timbangan, pamplet nama, tali, dan alat tulis menulis.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor jenis mulsa yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: tanpa mulsa, mulsa jerami dan janjang sawit. Faktor dosis pupuk NPK yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: 75, 100 dan 125 kg ha-1. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun umur 30, 60, 90 dan 120 HST, berat rimpang per rumpun dan produksi per hektar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 90 dan 120 HST, jumlah anakan per rumpun umur 30 HST, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 HST, berat rimpang per rumpun dan produksi per hektar, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST dan jumlah anakan per rumpun umur 60, 90 dan 120 HST. Pertumbuhan dan produksi tanaman jahe merah terbaik dijumpai pada mulsa janjang sawit dan jerami padi
Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat rimpang per rumpun dan produksi per hektar, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun umur 30, 60, 90 dan 120 HST. Produksi tanaman jahe merah terbaik dijumpai pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1.
Tidak terdapat interaksi yang nyata antara beberapa mulsa dan perlakuan pupuk NPK terhadap setiap peubah yang diamati.
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat-Nya
penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Jenis Mulsa
dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe
Merah (Zingiber officinale Roscoe)”. Shalawat beriring salam kepada junjungan
alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Irvan Subandar SP, M.P selaku pembimbing utama dan Muhammad Jalil SP,
M.P selaku pembimbing anggota yang telah memberi masukan dan bimbingan
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
2. Jasmi, SP, M.Sc selaku ketua program studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar
3. Diswandi Nurba S.TP, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umar dan Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan
prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar.
4. Ayahanda Abdul Muthalib (Alm) dan Ibunda Sakdiah yang tercinta, serta
abang dan kakak tersayang yang telah memberikan kasih sayang, do’a,
dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan penulisan skripsi ini hingga selesai.
5. Rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dan memberikan dukungan dan semangat.
Akhirnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis berharap
semoga segala amal dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT,Amin.
Meulaboh, Okteber 2013
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ................................................................................................ iii UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 1.3. Hipotesis ......................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
2.1. Botani Tanaman Jahe Merah .......................................................... 6 2.2. Syarat Tumbuh Jahe Merah ............................................................ 7 2.3. Mulsa .............................................................................................. 8 2.4. Pupuk NPK ..................................................................................... 9 2.5. Peranan Unsur Hara ........................................................................ 11
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ........................................... 14
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 14 3.2 Bahan dan Alat Penelitian ............................................................... 14 3.3 Rancangan Percobaan ..................................................................... 15 3.4 Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 17 3.5 Pengamatan ...................................................................................... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 21
4.1. Pengaruh Jenis Mulsa ..................................................................... 21 4.2. Pengaruh Dosis Pupuk NPK ........................................................... 28 4.3. Pengaruh Interaksi .......................................................................... 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 34 5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 34 5.2. Saran ............................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35 LAMPIRAN ................................................................................................... 38 RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 53
vi
DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara beberapa Jenis Mulsa dan Dosis
2. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa Umur 30, 60, 90 dan 120 HST ............................................................................ 21
3. Rata-rata Jumlah Anakan Per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada
Berbagai Jenis Mulsa Umur 30, 60, 90 dan 120 HST ............................... 23
4. Rata-rata Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa ................................................................................ 25
5. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis
6. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis NPK umur 30, 60, 90 dan 120 HST ............................................................................ 29
7. Rata-rata Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada
Berbagai Dosis Pupuk NPK umur 30, 60, 90 dan 120 HST ..................... 30
8. Rata-rata Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK ...................................................................... 31
9. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai
1. Tinggi Tanaman Jahe Merah pada berbagai Jenis Mulsa Umur 60, 90
dan 120 HST ............................................................................................ 22
2. Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa Umur 30, 60, 90 dan 120 HST ...................................................... 24
3. Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis
4. Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa ........................................................................................................ 27
5. Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis
6. Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK .......................................................................................................... 33
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan
Dosis Pupuk NPK umur 30 HST (cm) ..................................................... 38
2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 30 HST ........................................... 38
3. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan
Dosis Pupuk NPK umur 60 HST (cm) ..................................................... 39
4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 60 HST ........................................... 39
5. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan
Dosis Pupuk NPK umur 90 HST (cm) ..................................................... 40
6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 90 HST ........................................... 40
7. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan
Dosis Pupuk NPK umur 120 HST (cm) ................................................... 41
8. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 120 HST ......................................... 41
9. Rata-rata Jumlah Anakan Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan
Dosis Pupuk NPK umur 30 HST ............................................................. 42 10. Analisis Ragam Jumlah Anakan Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa
dan Dosis Pupuk NPK umur 30 HST ...................................................... 42
11. Rata-rata Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 60 HST ................... 43
12. Analisis Ragam Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah
pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 60 HST ........... 43
13. Rata-rata Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 90 HST ................... 44
14. Analisis Ragam Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah
pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 90 HST ........... 44
ix
Nomor Teks Halaman 15. Rata-rata Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada
Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 120 HST ................. 45
16. Analisis Ragam Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 120 HST.......... 45
17. Rata-rata Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada
Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK (gr) .................................... 46
18. Analisis Ragam Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK .......................................... 46
19. Rata-rata Produksi Per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai
Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK (ton) .................................................. 47
20. Analisis Ragam Produksi Per Hektar tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK .......................................... 47
Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah anakan tanaman per rumpun tanaman
jahe merah terbanyak umur 30, 60, 90 dan 120 HST cenderung ditunjukkan
pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1 (N3) meskipun secara statistik menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata dengan dosis pupuk NPK 75 kg ha-1 (N1) dan
100 kg ha-1 (N2). Hasil ini diduga karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman
tidak mencukupi sehingga pertumbuhan jumlah anakan tidak optimal. Hal ini
sesuai dengan pendapat Januwati (1999) dalam Fithryan (2009) yang menyatakan
bahwa kontribusi pupuk NPK menyediakan unsur hara esensil yang mempunyai
fungsi dan peran tersendiri akan mempengaruhi kualitas tanaman. Peranan
nitrogen adalah perangsang pertumbuahan vegetatif, yaitu menambah tinggi
tanaman, merangsang tumbuhnya anakan dan membuat tanaman menjadi hijau
karena merupakan bahan penyusun klorofil yang penting dalam fotosintesis. Akan
tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan atau kekurangan tidak berpengaruh
terhadap tanaman.
4.2.3. Berat Rimpang per Rumpun (g)
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa dosis
pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat rimpang per rumpun. Rata-rata
berat rimpang per rumpun tanaman jahe merah pada berbagai dosis pupuk NPK
setelah diuji dengan BNJ0,05 dapat dilihat pada Tabel 7.
31
Tabel 7. Rata-rata Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK Dosis Pupuk NPK Berat Rimpang Per Rumpun
(g) Simbol kg ha-1
N1 75 171,93 a N2 100 174,44 a N3 125 249,07 b
BNJ0,05 68,22 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf 5% (uji BNJ)
Tabel 7 menunjukkan bahwa berat rimpang per rumpun terberat ditunjukkan
pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1 (N3) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK
75 kg ha-1 (N1) dan 100 kg ha-1 (N2).
Hubungan antara berat rimpang per rumpun tanaman jahe merah pada
berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Gambar 5.
11,46 11,63
16,60
10
11
12
13
14
15
16
17
18
75 100 125
Prod
uksi
per H
ekta
r (to
n)
Dosis Pupuk NPK (kg ha-1)
Gambar 5. Berat Rimpang per Rumpun Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK
Gambar 5 menujukkan bahwa berat rimpang per rumpun tanaman jahe
merah tertinggi dijumpai pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1 (N3), hal ini diduga
karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan rimpang
terpenuhi dalam keadaan seimbang salah satunya unsur hara fosfat dan kalium.
32
Hal ini sesuai dengan pandapat Marsono dan Sigit (2001) yang mengemukakan
bahwa pemupukan NPK pada tanaman jahe dalam keadaan cukup dapat berperan
dalam meningkatkan kesehatan tanaman. Pupuk fosfat dan kalium dapat
membantu perkembangan akar, membantu pembentukan protein dan karbohidrat
dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Umumnya tanaman
yang kekurangan unsur kalium, komponen ketahanannya akan tergannggu
sehingga akan memudahkan pathogen untuk penetrasi.
4.2.4. Produksi per Hektar (ton)
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 20) menunjukkan bahwa dosis
pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap produksi per hektar. Rata-rata produksi
per hektar tanaman jahe merah pada berbagai dosis pupuk NPK setelah diuji
dengan BNJ0,05 dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK Dosis Pupuk NPK Produksi per Hektar
(ton) Simbol kg ha-1
N1 75 11,46 a N2 100 11,63 a N3 125 16,60 b
BNJ0,05 4,55 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
tidak nyata pada taraf 5% (uji BNJ)
Tabel 7 menunjukkan bahwa produksi per hektar tertinggi ditunjukkan pada
dosis pupuk NPK 125 kg ha-1 (N3) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK 75
kg ha-1 (N1) dan 100 kg ha-1 (N2).
Hubungan antara produksi per hektar tanaman jahe merah pada berbagai
dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Gambar 6.
33
171,93 174,44
249,07
100
120
140
160
180
200
220
240
260
75 100 125
Bera
t Rim
pang
per
Rum
pun
(g)
Dosis Pupuk NPK (kg ha-1)
Gambar 6. Produksi per Hektar Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK
Gambar 6 menujukkan bahwa produksi per hektar tanaman jahe merah
tertinggi dijumpai pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1 (N3), hal ini diduga karena
pada dosis yang diberikan mampu menyediakan unsur hara yang seimbang bagi
pertumbuhan tanaman. Hal ini seiring dengan pendapat Rinsema (1993)
menjelaskan bahwa, untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik
suplai hara yang dibutuhkan oleh tanaman harus cukup tersedia dalam jumlah
yang optimal dan dalam keadaan seimbang.
4.3. Pengaruh Interaksi
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai
dengan 20) menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis mulsa dan dosis
pupuk NPK terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah
yang diamati. Hal ini bermakna bahwa perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman
jahe merah akibat perbedaan jenis mulsa tidak tergantung pada dosis pupuk NPK
ataupun sebaliknya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 90 dan 120
HST, jumlah anakan per rumpun umur 30 HST. Berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman umur 60 HST, berat rimpang per rumpun dan produksi per hektar.
Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST dan
jumlah anakan per rumpun umur 60, 90 dan 120 HST. Pertumbuhan dan produksi
tanaman jahe merah terbaik dijumpai pada mulsa janjang sawit dan mulsa jerami.
2. Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat rimpang per rumpun dan
produksi per hektar. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
dan jumlah anakan per rumpun umur 30, 60, 90 dan 120 HST. Produksi tanaman
jahe merah terbaik dijumpai pada dosis pupuk NPK 125 kg ha-1.
3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara jenis mulsa dan dosis pupuk NPK
terhadap setiap peubah yang diamati.
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang berbagai jenis mulsa dan dosis
pupuk NPK terhadap berbagai varietas tanaman jahe.
2. Dosis pupuk NPK dapat ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang optimum.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2001. Macam-macam Mulsa Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.
__________. 2005. Badan Pusat Statistik Indonesia. BPS Riau, Pekanbaru. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
__________. 2009. Tim Bina Karya Tani. “Budidaya Tanaman Jahe”. Yrama Widya, Bandung.
__________. 2011. Badan Penelitian dan Perkembangan Pertanian, “ sinar tani.” Agustus 2011.
Buckman, H. O. And N. C. Brady, 1992. Ilmu Tanah (Terjemahan ole Soegiman). Brarata karya Aksara, Jakarta.
Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. 232 hlm.
Eduardo. 1980. Pengaruh Mulsa dan Cara Pemberian Air terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sayuran. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor, 73 Hlm.
Fithriadi, R. 1997. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Indonesia; Kumpulan Informasi, Jakarta.
Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Soul, M. A. Diha, Go Ban Hong dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung. 488 hlm.
Harnzah, 1985. lImu Tanah Hutan. Pusat Penelitian Kehutanan Cepu, Cepu.
Hasibuan.B.E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
http://id.hicow.com/mulsa/tanah/kebun-2070354.html diakses pada tanggal 26-01-2012
http://www.worldagroforestry.org/diakses pada tanggal 26-01-2012.
Indranada, H.K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bina Aksara, Jakarta. 192 hlm.
Januwati, M., 1999. Optimalisasi Usaha Tani Tanaman Jahe. Makalah Disampaikan pada Semi Orasi di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 23 Juni 1999. 31 hlm.
36 Kasli. 2008. Pembuatan Beberapa Pupuk Hayati Hasil Dekomposisi.
http://www.lp.unand.ac.id/?pModule=penelitian&pSub=penelitian&pAct=detail&id137&bi=20. Diakses tanggal 2 Februari 2012.
Kemper, W. D., A. D. Nicks, and A. T. Corey. 1994. Accumulation of water in soil gravel and sand mulches. Soil Sci. Soc. Am. J. 58 ; 56-63
Lakitan, B. 1995. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta. 203 hlm.
Lingga P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. 163 hlm.
Marsono dan Sigit. 2001. Pupuk Akar, Jenis Dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Musnawar, E. I. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya, Jakarta. 77 hlm
Paramitasari, D. R. 2011. Panduan Praktis, Lengkap, dan Menguntungkan Budi Daya Rimpang. Jahe, Kunyit, kencur dan Temulawak. Yogyakarta. Cahaya Atma.
Purwowidodo . 1983 . Teknologi Mulsa. Dewa Ruci Prees, Jakarta.
Rinsema, 1993. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhatara, Jakarta. 235 hlm.
Rinsema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. (Terjemahan H.M.Saleh). Bharata Karya Aksara, Jakarta. 235 hlm.
Rosmarkum A. dan N.W.Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.
Ruijter, J. dan Agus, F. 2004. Mulsa Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.
Santoso, H.B. 1994. Jahe Gajah. Yogyakarta, Kanisius.
Sarief , E.S. 1985. Koservasi Tanah dan air. Pustaka Buana, Bandung.182 hlm.
Sarief , E.S. 1986. Kesuburan dan PemupukanTanah. Pustaka Buana, Bandung.
Soegianto, S. 1976. Pengawetan Tanah dan Mulsa. (Dalam majah Tubus 74 (VII). Yayasan social Tani Menbangun, Jakarta.
Soeharjo, M., A. Syukur, dan Subowo. 1997. Peranan jenis tanaman legum dalam mem- perbaiki sifat fisik dan kimia tanah pada tanah marginal ( Typic Plinthudults) Lam- pung Tengah. Prosiding Kongres Nasional VI HITI, Jakarta 12 _ 15 Desember 1995. Buku 1: 375 _ 382.
37 Sudiarto, B. Irwan, Syarif, dan W. Wargono. 1991. Beberapa aspek usaha tani
jahe gajah. Makalah Disajikan pada Seminar Budi Daya dan Peluang Pasar Jahe, Kebun Pembibitan Trubus Cimanggis, Bogor. 26 Januari 1991. 17 hlm.
Suganda, H., Abas, A., dan H. Suwardjo. 1993. Pengaruh kombinasi pengelolaan tanah, mulsa jerami dan irigasi terhadap sifat fisik tanah, pertumbuhan dan produksi kacang hijau. Risalah Hasil penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang pertanian, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. Hal 58-64.
Sutanto. R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.
Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.
Sutedjo, M.M dan Kartasapoetra.1987. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.
Umboh, H.A. 2002. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya, Jakarta.
38
Lampiran 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Jahe Merah pada Berbagai Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk NPK umur 30 HST (cm)