PROFIL DARAH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG DIBERI PAKAN BERENERGI TINGGI PADA PERIODE OBESITAS EMPAT BULAN KEDUA SKRIPSI DIANTI DESITA SARI DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROFIL DARAH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG DIBERI PAKAN BERENERGI
TINGGI PADA PERIODE OBESITAS EMPAT BULAN KEDUA
SKRIPSI
DIANTI DESITA SARI
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN
DIANTI DESITA SARI. D14051159. 2009. Profil Darah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) yang Diberi Pakan Berenergi Tinggi pada Periode Obesitas Empat Bulan Kedua. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Jakaria S.Pt, MSi Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Sri Supraptini Mansjoer Prevalensi obesitas semakin meningkat, hampir setengah milyar penduduk dunia saat ini tergolong obes. Keadaan ini tidak hanya terjadi di negara maju tapi sudah mulai meningkat di negara berkembang. Jumlah penderita obesitas semakin meningkat dan kalangannyapun semakin luas. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan bobot badan akibat dari terdeposisinya lemak secara berlebih di dalam tubuh. Proses obesitas ini dapat dilihat pada salah satu primata yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberi pakan berenergi tinggi dan diharapkan mengalami kegemukan (obesitas). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengaruh pemberian pakan berenergi tinggi pada periode empat bulan kedua (delapan bulan) terhadap profil darah pada masa pembentukan monyet obes.
Penelitian dilakukan selama empat bulan yaitu Juli hingga Oktober 2008 di PT IndoAnilab Taman Kencana dan pemeriksaan sampel darah dilakukan di Laboratorium Patologi dan Lipid, Pusat Studi Satwa Primata-IPB (PSSP-IPB), Bogor. Pemberian pakan pada 15 ekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dibagi dalam tiga kelompok sama banyak yang terdiri dari kelompok pakan A yang berbahan dasar lemak sapi dengan kandungan energi 4,48 Kal/kg dan kelompok pakan B berbahan dasar lemak sapi dan kuning telur dengan kandungan energi 4,21 Kal/kg serta kelompok pakan C yaitu pakan komersial yang berbentuk biskuit (padat, kering dan agak keras) bermerk monkey chow dengan kandungan energi 4,67 Kal/kg. Peubah yang diamati adalah jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) dan diferensiasi sel darah putih (jumlah neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit dan basofil).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa hematologi Macaca fascicularis sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh perlakuan pakan yaitu jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH). Periode yang tersarang pada perlakuan pakan sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC), serta nyata (P<0,05) mempengaruhi jumlah monosit. Hubungan erat terjalin positif antar peubah sel darah merah, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit serta pada MCV, MCH dan MCHC. Hubungan erat negatif terjalin antara jumlah limfosit dengan jumlah neutrofil. Pakan B sama pengaruhnya dengan pakan C (monkey chow) terhadap profil darah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) pada periode obesitas empat bulan kedua. Kata-kata kunci: monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), obesitas, pakan energi
tinggi, profil darah
ABSTRACT
Long-tailed Macaque’s (Macaca fascicularis) Haematology Fed by High Energy Diet for Four Months at Second Obese Periods
Dianti D. S., Jakaria, and S. S. Mansjoer
The aim of this research was to observe Macaque’s (Macaca fascicularis) blood and get information of the haematology. This research was done during four months with four times collected, at IndoAnilab, Taman Kencana, Bogor and were analysed in pathology and lipid laboratory of primate centre, Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Bogor. Macaca fascicularis were being fed with three kinds of diets. Two kinds were high energy diet with different composition, both with tallow but one with yolk egg and the other one with monkey chow. There were fifteen adult males M. fascicularis and every five monkeys got different maintenance. This research observed erythrocytes number (million/ml), haemoglobin concentration (g/dl), hematocrit value (%), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) the differentiations of leucocytes (eosinophil, neutrophil, basophil, lymphocyte and monocyte). The results of this research were high energy diet extremely significant (P<0.01) affected in erythrocytes number, haemoglobin concentration, hematocrit value, MCV and MCH. Periods nested in treatment extremely significant (P<0.01) affected in erythrocytes number, haemoglobin concentration, hematocrit value, MCHC and significant (P<0.05) affected in monocyte. Positive relationship was present between erythrocytes number, haemoglobin concentration and hematocrit value as well as MCV, MCH and MCHC. Negative relationship was present between lymphocyte and neutrophil. The highest influence showed in high energy diet with tallow and yolk egg. Keywords: haematology, high energy diet and long-tailed macaque (Macaca
fascicularis)
PROFIL DARAH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG DIBERI PAKAN BERENERGI
TINGGI PADA PERIODE OBESITAS EMPAT BULAN KEDUA
DIANTI DESITA SARI
D14051159
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PROFIL DARAH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG DIBERI PAKAN BERENERGI
TINGGI PADA PERIODE OBESITAS EMPAT BULAN KEDUA
Oleh
DIANTI DESITA SARI
D14051159
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 20 Agustus 2009
Pembimbing Utama Dr. Jakaria S.Pt, MSi Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr
Pembimbing Anggota Prof. Dr. Ir. Sri S. Mansjoer Ketua Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri M.Agr.Sc
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 3 Juli 1987 di Palu, Sulawesi Tengah. Penulis
adalah anak terakhir dari dua bersaudara dari pasangan Bapak (Alm) Bachruddin dan
Ibu Tri Apriyani.
Pendidikan taman kanak-kanak diselesaikan pada tahun 1992 di TK Putra Palu
dan pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1999 di SDN 3 Palu. Pendidikan lanjutan
menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SMPN 1 Palu dan pendidikan
lanjutan tingkat atas diselesaikan pada tahun 2005 di SMAN 1 Palu.
Penulis diterima menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan sistem Mayor Minor dan
pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan (IPTP), Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Selama
mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis mengikuti beberapa kepanitiaan dalam acara
IPB maupun acara Fakultas.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat, ilmu, dan atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Profil Darah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) yang Diberi Pakan
Berenergi Tinggi pada Periode Obesitas Empat Bulan Kedua. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Peternakan pada Program Mayor Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini merupakan wujud peran
serta dalam dunia peternakan. Harapan penulis dalam menyusun skripsi ini yaitu
penambahan pengetahuan terhadap profil darah pada individu yang mengkonsumsi
makanan berenergi tinggi, khususnya monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan
manusia pada umumnya. Skripsi ini juga diharapkan dapat memberi gambaran sehingga
jumlah penderita penyakit yang disebabkan kelebihan bobot badan (obesitas) dapat
dikurangi atau dicegah dengan metode yang tepat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap
agar skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, dan dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan serta digunakan dalam pengembangan peternakan di masa
Latar Belakang ................................................................... Perumusan Masalah ............................................................ Tujuan ................................................................................. Manfaat ...............................................................................
Monyet Ekor Panjang ......................................................... Klasifikasi ............................................................... Pemanfaatan Monyet Ekor Panjang ........................ Habitat dan Kandang ............................................... Karakteristik ............................................................ Pakan .......................................................................
Obesitas .............................................................................. Darah .................................................................................. Benda-benda Darah ............................................................ Sindrom Metabolik ..............................................................
METODE ........................................................................................
Lokasi dan Waktu ............................................................... Materi .................................................................................
Hewan Percobaan ................................................... Kandang .................................................................. Pakan Penelitian ....................................................... Pemeriksaan Darah ..................................................
Rancangan ........................................................................... Prosedur ...............................................................................
Prosedur Umum ......................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
1
1 2 2 2
3
3 3 4 5 6 7
11 13 14 17
19
19 19 19 19 20 22 23 24 24
ii
Pengambilan Contoh Darah .................................... Pengumpulan Data Jumlah Sel Darah Merah .......... Pengumpulan Data Kadar Hemoglobin .................... Pengumpulan Data Nilai Hematokrit ..................... Perhitungan Nilai Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) ................................................................. Pengumpulan Data Jumlah Sel Darah Merah, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit, MCV, MCH, MCHC Menggunakan Alat (Hematology Analyzer) ............................................................... Pengumpulan Data Diferensiasi Leukosit .............
HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
Profil Darah Monyet Ekor Panjang ................................... Pemeriksaan Darah Merah ............................................... Jumlah Sel Darah Merah .......................................
Kadar Hemoglobin ................................................. Nilai Hematokrit .....................................................
Mean Corpuscular Volume (MCV) ........................ Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH) .............. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration
(MCHC) .................................................................. Diferensiasi Sel Darah Putih ............................................. Jumlah Neutrofil .....................................................
Jumlah Eosinofil ..................................................... Jumlah Basofil .........................................................
Jumlah Limfosit ...................................................... Jumlah Monosit .......................................................
Hubungan Antar Sifat ........................................................ Bahasan Umum .................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
7. Komposisi Pakan A dan Pakan B yang Digunakan dalam Penelitian ........................................................................................
8. Hasil Analisis Proksimat Kandungan Nutrisi Pakan Perlakuan .....
9. Rataan, Simpangan dan Nilai Koefisien Keragaman (%) Jumlah Sel Darah Merah Macaca fascicularis ..........................................
10. Rataan, Simpangan dan Nilai Koefisien Keragaman (%) Konsentrasi Hemoglobin Macaca fascicularis .............................
11. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman Nilai Hematokrit Macaca fascicularis ...................................................
12. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman (%) Mean Corpuscular Volume (MCV) Macaca fascicularis .............
13. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman (%) Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH) Macaca fascicularis ...
14. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman (%) Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) Macaca fascicularis ......................................................................
15. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman Jumlah Neutrofil Macaca fascicularis .......................................................
16. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman Jumlah Eosinofil Macaca fascicularis .......................................................
17. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman Jumlah Limfosit Macaca fascicularis ........................................................
18. Rataan, Simpangan Baku dan Nilai Koefisien Keragaman Jumlah Monosit Macaca fascicularis ........................................................
19. Nilai Korelasi dan Nilai-P Hematologi Darah Monyet Ekor Panjang pada Pengukuran Bulan ke-4 ............................................
8
9
9
12
17
18
20
21
29
31
32
34
35
37
39
41
43
44
46
iv
20. Nilai Korelasi dan Nilai-P Hematologi Darah Monyet Ekor Panjang pada Pengukuran Bulan ke-5 ............................................
21. Nilai Korelasi dan Nilai-P Hematologi Darah Monyet Ekor Panjang pada Pengukuran Bulan ke-6 ............................................
22. Nilai Korelasi dan Nilai-P Hematologi Darah Monyet Ekor Panjang pada Pengukuran Bulan ke-7 ............................................
23. Nilai Korelasi dan Nilai-P Hematologi Darah Monyet Ekor Panjang pada Pengukuran Bulan ke-8 ............................................
24. Perubahan Nilai Hematologi pada Periode Obesitas Empat Bulan Kedua ............................................................................................
47
49
50
51
53
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis ....................................
2. Monyet Ekor Penjang (Macaca fascicularis) yang Menunjukkan Tanda Obesitas ................................................................................
3. Kandang Individu, House Fan dan Alat Pembersih ........................
4. Bentuk Pakan yang Digunakan dalam Penelitian ............................
5. Alat Analisis Darah merek Nihon Kohden, Celltax .........................
6. Grafik Jumlah Sel Darah Merah Macaca fascicularis .....................
7. Grafik Kadar Hemoglobin Macaca fascicularis ...............................
8. Grafik Nilai Hematokrit Macaca fascicularis ...................................
9. Grafik Mean Corpuscular Volume Macaca fascicularis ..................
10. Grafik Mean Corpuscular Haemoglobin Macaca fascicularis .........
11. Grafik Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration Macaca fascicularis .......................................................................................
12. Grafik Jumlah Neutrofil Macaca fascicularis ...................................
13. Grafik Jumlah Eosinofil Macaca fascicularis ...................................
14. Grafik Jumlah Limfosit Macaca fascicularis ....................................
15. Grafik Jumlah Monosit Macaca fascicularis .....................................
4
12
19
22
23
30
31
33
34
36
38
40
41
43
45
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Hasil Analisis Ragam Jumlah Sel Darah Merah .............................
2. Hasil Analisis Ragam Kadar Hemoglobin .....................................
3. Hasil Analisis Ragam Nilai Hematokrit ........................................
4. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Volume (MCV) ............
5. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH) ...
6. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) ..................................................................
7. Hasil Analisis Ragam Jumlah Neutrofil ..........................................
8. Hasil Analisis Ragam Jumlah Eosinofil ..........................................
9. Hasil Analisis Ragam Jumlah Limfosit ...........................................
10. Hasil Analisis Ragam Jumlah Monosit ...........................................
64
64
64
64
65
65
65
65
66
66
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perhatian terhadap masalah kesehatan akhir-akhir ini semakin meningkat.
Prevalensi obesitas saat ini semakin meningkat, hampir setengah milyar penduduk
dunia tergolong overweight atau obes. Keadaan ini tidak hanya terjadi di negara maju
tapi sudah mulai meningkat di negara berkembang karena kesejahteraan masyarakat
meningkat dan berkembangnya tempat-tempat makanan siap saji. Prevalensi obesitas
di Eropa berkisar antara 10-40% dalam 10 tahun terakhir ini. Kini, banyak
masyarakat di negara berkembang, seperti Indonesia, mengalami masalah
kegemukan (obesitas). Kegemukan biasanya disebabkan ketidakseimbangan antara
jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan yang dibutuhkan oleh tubuh itu
sendiri.
Obesitas adalah suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang
dapat menyebabkan berbagai efek negatif bagi tubuh. Orang yang dianggap obes
adalah yang memiliki Body Mass Index (BMI) 30 kg/m2 atau lebih. Anggapan lain
yaitu bila seseorang memiliki kelebihan bobot badan akibat dari terdeposisinya
lemak dengan bobot badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran bobot badan
normal. Faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas antara lain genetik,
lingkungan dan psikis. Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang
memiliki risiko kematian tinggi, antara lain penyakit kardiovaskuler, diabetes
melitus, hipertensi, stroke dan penyakit jantung, sehingga penting untuk mengetahui
pengaruh obesitas terhadap metabolisme tubuh.
Proses obesitas dapat terjadi pada salah satu primata yang dijadikan hewan
percobaan agar mengalami kegemukan dengan memberi pakan yang berenergi
tinggi. Hal ini disebabkan satwa primata merupakan mamalia yang memiliki banyak
kemiripan dengan manusia dalam hal anatomi maupun fisiologi. Jenis satwa primata
yang sering digunakan dalam penelitian adalah monyet Asia, terutama monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis) karena mudah ditemukan dan dapat ditangkarkan.
Informasi mengenai profil darah pada tubuh satwa primata yang diberikan
pakan berenergi tinggi diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran bagi manusia
yang biasa mengkonsumsi pangan berenergi tinggi, meskipun proses primata ini
untuk kemudian menjadi obese tidak terjadi dalam hitungan bulan. Hal ini penting
2
mengingat obesitas tidak hanya menyebabkan adanya perubahan fisik yang
mengganggu aktivitas, tetapi juga memicu terjadinya penyakit lain yang
berhubungan dengan darah atau saluran pembuluh darahnya.
Perubahan fisiologis dapat merubah gambaran darah. Perubahan fisiologis ini
dapat disebabkan karena faktor internal seperti pertambahan umur, jenis kelamin,
keadaan gizi, latihan, kesehatan, cekaman, proses produksi darah, emosi,
kebuntingan dan suhu tubuh. Perubahan eksternal antara lain infeksi kuman penyakit,
fraktura, dan perubahan suhu lingkungan.
Perumusan Masalah
Hewan obes diperlukan untuk percobaan dalam bidang kesehatan manusia.
Meningkatnya penelitian di bidang itulah, maka kini kebutuhan terhadap monyet
obes meningkat. Pembentukan monyet obes telah dilakukan pada periode empat
bulan pertama dan hasilnya belum memperlihatkan signifikansi pada ciri-ciri hewan
obes serta perubahan hematologi yang terjadi tidak mengganggu fisiologis dan
metabolis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan pada empat bulan
berikutnya, meliputi aktivitas makan serta kemungkinan perubahan dalam kesehatan
yang ditunjukkan pada perubahan hematologi yaitu jumlah sel darah merah, kadar
hemoglobin, nilai hematokrit, Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean
Corpuscular Haemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration
(MCHC) dan diferensiasi leukosit (neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit dan basofil).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi pengaruh pemberian pakan
berenergi tinggi pada periode empat bulan kedua terhadap profil darah pada masa
pembentukan monyet obes.
Manfaat
Hasil penelitian dapat memberikan informasi secara spesifik tentang
karakteristik profil darah hewan model monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
sebagai indikator terjadinya metabolik sindrom pada proses obesitas.
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Klasifikasi dan Morfologi
Menurut Lang (2006) taksonomi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
sebagai berikut :
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Sub Ordo : Anthropoidea
Infra Ordo : Catarrhini
Super Famli : Cercopithecoidea
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca fascicularis
Sub Spesies : M. f. atriceps, M. f. aurea, M. f. condorensis, M. f.
fascicularis, M. f. fusca, M. f. karimondjawae, M. f. lasiae,
M. f. philipines, M. f. tua, M. f. umbosa.
Monyet ekor panjang sering disebut juga long-tailed macaque, crab eating
monkey, dan cinomolgus monkey. Nama lokal monyet ekor panjang di berbagai
daerah di Indonesia adalah Cigaq (Minangkabau), Karau (Sumatera), Warik
9 Gross energi (Kal/kg) 4,48 6,58 4,21 6,00 4,33 4,67
Keterangan : 1 = jumlah aktual 2 = jumlah berdasarkan 100% bahan kering setiap unsur nutrisi Hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, 2008
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) selain mendapat pakan di atas
juga mendapat pakan tambahan berupa buah pisang (± 70 g/ekor/hari) dan untuk
menarik minat monyet mengkonsumsi pakan formulasi maka dilakukan pengkayaan
lingkungan (environmental enrichment) dengan cara diberi tambahan buah jeruk,
pepaya dan jambu biji (± 10 g/ekor/hari) yang telah dibekukan dalam air yang
dibekukan secara bergantian setiap pagi hari sebelum diberi pakan. Bentuk pakan
yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
22
a b c
Keterangan : a. Pakan Perlakuan A b. Pakan Perlakuan B
c. Pakan Komersial (monkey chow)
Gambar 4. Bentuk Pakan yang Digunakan dalam Penelitian
Bentuk fisik pakan A yaitu berwarna cokelat kemerahan dan dibentuk bulat
lonjong dengan tekstur lembek dan agak kasar, sedangkan pakan B berwarna cokelat
dan dibentuk bulat lonjong dengan tekstur lembek namun lebih lembut (kalis)
daripada pakan A. Pakan monkey chow berwarna coklat kekuningan dan berbentuk
pipih, lonjong dan keras (kering).
Pemeriksaan Darah
Bahan yang digunakan dalam pengambilan darah yaitu ketamin 5–25 mg/kg
alkohol 70% dan indikator tuberkulosis. Bahan yang digunakan dalam analisis darah
adalah contoh darah, alkohol 70%, Giemsa 10%, metanol dan minyak imersi.
Alat yang digunakan adalah syringe 5 ml, mikroskop cahaya (merek Nikon
drh. Maesaroh, drh. Dewi, dan Kak Sudirman serta segenap staf pegawai PT.
IndoAnilab, atas segala bantuan. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
Mba’ Ria Oktarina SPt., MSi., Mba’ Meri Afiza SPt., Mas H. Alfa Caraka I SPt. dan
Tia Irmayanty A. N. SPt. rekan yang banyak membantu selama penelitian. Juga
banyak terimakasih kepada Ade I. S. Harahap, Anggisthia Dewi, Nolis Nilareswati,
Mutia Fani serta teman-teman tercinta di IPTP 42 yang selalu memberi semangat,
juga kepada Dwi Novianthy yang banyak memberi saran yang membangun, serta
seluruh sahabat penulis yang ada di Palu dan Bogor serta dimanapun berada.
Bogor, Agustus 2009
Penulis
57
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. M. F. 2006. Obesitas dan Sindroma Metabolik. Bandung.
Afiza, M. 2009. Perkembangan profil darah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberi pakan berenergi tinggi pada periode obesitas empat bulan pertama. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta.
Astuti, D. A., I. H. Suparto, D. Sajuthi dan I. N. Budiarsa. 2007. Nutrient intake and digestibility of Cynomolgus Monkey (Macaca fascicularis) fed with obese diet compared to monkey chow. International Symposium on Food Security Agricultural Development and Environmental Concervation in Southeast and East Asia. Bogor 4-6 2007, Bogor.
American Association for Clinical Chemistry. 2009. Lab test online-complete blood count-the test. http://www.labtest-online.org/understanding/ analytes/cbc/test.htm. [25 Juni 2009].
Bathesda Stroke Center. 2002. Bathesda stroke center literatur. http://www.strokebathesda.com. [28 Desember 2008].
Bennett, B. T., R. C. Abee, and R. Henrickson. 1995. Nonhuman Primates in Biomedical Research Biology and Management. Academic Press, New York.
Caraka I, H. A. 2008. Perkembangan ukuran bagian-bagian tubuh monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberi pakan obes. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Colville, T. and J. M. Bassert. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for Veterinary Technicians. Mosby, Inc., Missouri.
Cunningham, J. G. 2002. Textbook of Veterinary Physiology. USA : Saunders Company.
Davies, N.B and J. R. Krebs. 1978. Behavioural Ecology : An Evolutionary Approach. Blackwell Scientific Publication, London.
Ensminger, M. E., J. E. Oldfield and W. W. Heinemann. 1990. Feed and Nutrition Digest. 2nd Edition. Ensminger Publishing Company, California.
Frandson, R. D. 1986. Anatomi Fisiologi Ternak. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Fortman, J. D., T. A. Hewett and B. T. Bennett. 2002. The Laboratory Nonhuman Primates. CRC Press, London.
Gasperz, V. 1992. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Jilid 2. Tarsito, Bandung.
Guyton, A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Terjemahan: L. Y. Rachman. ECG, Jakarta.
58
Inglis, J. K. 1980. Introduction to Laboratory Animal Science and Technology. Pergamon Press, New York.
Ismanto, A. 1999. Tiga macam ransum monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan pengaruhnya terhadap performa. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Iwamoto, T. 1980. Food and Energetics of Provisioned Wild Japanese Macaques (Macaca fuscata). Ecology and Behavior of Food-Enhanced Primate Groups.
Junaedi. 2001. Pertumbuhan monyet ekor panjang di Unit Penangkaran Pusat Studi Satwa Primata LP-IPB di Pulau Tinjil dan Darmaga, Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kelpiesoft. 2008. Kenali tubuh kita. http://www.kelpiesoft.com. [24 Desember 2008].
Kurnianingsih N. 2005. Waspadai infeksi virus penyebab obesitas. http://www.pikiranrakyat.com/EDITORIAL. [ 30 Juli 2007].
Lang, C. K. A. 2006. Primate factsheets: long-tailed macaque (Macaca fascicularis) taxonomy, morphology & ecology. http://pin.primate.wisc.edu/factsheets/ long-tailed_macaque. [10 Juli 2007].
Lekagul, B and Mc Neely. 1977. Mamals of Thailand. Kurusapha Ladprao Press, Bangkok.
Mareib, E. N. 1988. Essensial of Human Anatomy and Physiology. Second Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Menlo Park, California.
Marshall, P. T. and G. M. Hughes. 1972. The Physiology of Mammals and Other Vetebrates. The University Press, Cambridge.
Martini, F., W. C. Ober, C. W. Garrison and K. Welch. 1992. Fundamentals of Anatomy and Physiology. Second Edition. Prentise Hall, New Jersey.
Mattjik, A. A. dan I. M. Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dangan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.
McDonald, P., R. A. Edwards, J. F. D. Greenhalgh, and C. A. Morgan. 2002. Animal Nutrition. 6th Ed. Prentice Hall, London.
McGill Physiology Virtual Lab. 2009. Blood cell indices_MCH and MCHC. http://www.medicine.mcgill.ca/physio/vlab/bloodlab/mcv-mchc_n.htm. [8 April 2009].
Merdikoputro, J. 2006. Mampu menurunkan 100 kg. http://www.suaramerdeka. com/html. [13 November 2007].
Moss, R. 1992. Livestock Health and Welfare. Longman Scientific & Technical, United Kingdom.
Mustaqimatin. 1998. Formulasi ransum berbahan dasar utama pakan lokal untuk monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Unit Penangkaran Pusat Studi Satwa Primata LP-IPB. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
59
Napier, J. R. and P. H. Napier. 1985. The Natural History of the Primates. The MIT Press, Cambridge, Massachusetts.
National Research Council. 2003. Nutrient Requirement Consumtion of Nonhuman Primate. Ed 2nd Rev. Washington DC. The National Academic Press.
NBII. 2009. http://www.images.nbii.gov. [20 April 2009].
Ningsih, T. I. A. 2009. Performa obesitas monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberi pakan berenergi tinggi. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
North, M. O. 1984. Commercial Chicken Production on Manual. 3rd Ed. The Avi Publishing Company, Inc, Westport, Connecticut.
Oktarina, R. 2009. Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan monyet obes. Tesis. Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Putra, I. G. A. A., I. N. Wandia, I. G. Soma dan D. Sajuthi. 2006. Indeks massa tubuh dan morfometri monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali. J. Vet 7:119-124.
Racette, S. B., S. S. Deusinger and R. H. Deusinger. 2003. Obesity: Overview of Prevalence, Ethiology, and Treatment. Phys Ther. 83: 276-288.
Rastogi, S. C. 1977. Essensial of Animal Physiology. Wiley Eastern Limited, New Delhi.
Rohman, N. 1993. Pengaruh kadar protein ransum terhadap penampilan kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sajuthi, D. 1984. Satwa Primata Sebagai Hewan Laboratorium. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sajuthi, D., F. P. A. Lelana, D. Iskandriati dan B. Joeniman. 1993. Karakteristik satwa primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis. Makalah Seminar. Bogor.
Sastradipraja, D., S. H. S. Sikar, R. Widjajakusuma, T. Ungerer, A. Maad, H. Nasution, R. Sunawinata dan R. Hamzah. 1989. Penuntun Praktikum Fisiologi Veteriner. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Schermer, S. 1967. The Blood Morphology of Laboratory Animals 3rd Ed. F. A. Davis Company, Philadelphia.
Siagian, M. 2004. Homeostasis keseimbangan yang halus dan dinamis. Karya Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Silverthorn and D. U. Pearson. 2009. Human Physiology an Integrated Aproach. 4th Edition. Benjamin Cummings, New York.
Smith J. B. dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiaakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
60
Sulaksono, M. E. 2002. Penentuan nilai rujukan parameter faal hewan percobaan sebagai model penyakit manusia dan hewan. http://digilib.litbang. depkes.go.id. [10 September 2007].
Supriatna, J. dan E. H. Wahyono. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Swenson, M. J. 1984. Dukes Physiology of Domestic Animals. 10th Ed. Cornell University, London.
The World Health Organization. 2006. Obesity and overweight. http:// www.who.int/mediacentre/factsheets/index.html. [10 September 2007].
The World Health Organization. 2008. Body mass index classification. http:// www.who.int. [Januari 2009].
Tizard, I. 1982. Veterinary Immunology, an Introduction. 3rd Ed. W, B. Saunders Company, Canada.
Tortora, G. J. and N. P. Anagnostakos. 1990. Principles of Anatomy and Physiology. Harper and Row Publisher, New York.
Tumbelaka, A. R. 2005. Kesehatan. http://www.kompas.com/kesehatan/news/ 0403/20/085238.htm. [3 Agustus 2006].
Wikipedia. 2008. Hematologi. http://id.wikipedia.org/wiki/hematologi. [10 Mei 2008].
Wikipedia. 2008. Metabolic syndrome. http://id.wikipedia.org/wiki/metabolic_ syndrome. [26 Des 2008].
Wiseman, J. and P. J. A. Cole. 1990. Feedstuff Evaluation. University Press, Cambridge.
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Hasil Analisis Ragam Jumlah Sel Darah Merah
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 3,9488 1,9744 12,48** 0,000
Periode (Perlakuan)
12 7,7746 0,6479 4,10** 0,000
Error 60 9,4930 0,1582
Total 74 21,2164 Keterangan : ** = sangat nyata
Lampiran 2. Hasil Analisis Ragam Kadar Hemoglobin
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 15,8408 7,9204 10,85** 0,000
Periode (Perlakuan)
12 22,9552 1,9129 2,62** 0,007
Error 60 43,8040 0,7301
Total 74 82,6000 Keterangan : ** = sangat nyata
Lampiran 3. Hasil Analisis Ragam Nilai Hematokrit
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 124,0904 62,0452 11,35** 0,000
Periode (Perlakuan)
12 252,1368 21,0114 3,85** 0,000
Error 60 327,8720 5,4645
Total 74 704,0992 Keterangan : ** = sangat nyata
Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Volume (MCV)
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 322,9325 161,4663 31,20** 0,000
Periode (Perlakuan)
12 3,8378 0,3198 0,06tn 1,000
Error 60 310,5198 5,1753
Total 74 637,2901 Keterangan : tn = tidak nyata ** = sangat nyata
63
Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH)
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 37,2819 18,6410 16,71** 0,000
Periode (Perlakuan)
12 11,2373 0,9364 0,84tn 0,610
Error 60 66,9290 1,1155
Total 74 115,4482 Keterangan : tn = tidak nyata ** = sangat nyata
Lampiran 6. Hasil Analisis Ragam Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC)
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 1,3968 0,6984 1,15tn 0,322
Periode (Perlakuan)
12 34,0103 2,8342 4,69** 0,000
Error 60 36,2888 0,6048
Total 74 71,6958 Keterangan : tn = tidak nyata ** = sangat nyata
Lampiran 7. Hasil Analisis Ragam Jumlah Neutrofil
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 450,6667 225,3333 1,24tn 0,298
Periode (Perlakuan)
12 948,7200 79,0600 0,43tn 0,943
Error 60 10931,2000 182,1867
Total 74 12330,5867 Keterangan : tn = tidak nyata
Lampiran 8. Hasil Analisis Ragam Jumlah Eusinofil
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 83,3826 41,6913 2,76tn 0,071
Periode (Perlakuan)
12 227,7845 18,9820 1,26tn 0,267
Error 60 904,9599 15,0827
Total 74 1216,1270 Keterangan : tn = tidak nyata
64
Lampiran 9. Hasil Analisis Ragam Jumlah Limfosit
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 622,8267 311,4133 1,80tn 0,174
Periode (Perlakuan)
12 981,1200 81,7600 0,47tn 0,923
Error 60 3638,9860 60,6498
Total 74 4212,3195 Keterangan : tn = tidak nyata
Lampiran 10. Hasil Analisis Ragam Jumlah Monosit
Sumber db JK KT F hitung Nilai P
Perlakuan 2 10,1449 5,0724 0,44tn 0,649
Periode (Perlakuan)
12 335,6054 27,9671 2,40* 0,013
Error 60 699,3730 11,6562
Total 74 1045,1233 Keterangan : tn = tidak nyata * = nyata