Top Banner
SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN PERIODE JULI-OKTOBER 2015 Oleh : ROYNIKKO 130100246 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 Universitas Sumatera Utara
50

SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Oct 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS

SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN

PERIODE JULI-OKTOBER 2015

Oleh :

ROYNIKKO

130100246

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 2: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS

SENTOSA BARU KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN

PERIODE JULI-OKTOBER 2015

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

ROYNIKKO

130100246

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 3: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

i

Universitas Sumatera Utara

Page 4: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

ii

ABSTRAK

Pendahuluan. Diare merupakan suatu masalah kesehatan yang utama di seluruh

dunia terutama di bidang pediatri dan menyebabkan lebih dari 750.000 kematian

balita setiap tahunnya.

Metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita

diare pada balita menurut usia, status gizi, pemberian oralit, riwayat ASI eksklusif

dan imunisasi campak di Puskesmas Sentosa Baru. Penelitian ini dilakukan

dengan metode penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada desain ini

adalah Cross Sectional Study dan pengambilan sampel dengan menggunakan

teknik Total Sampling.

Hasil. Berdasarkan penelitian terhadap sampel sebanyak 98 orang, didapatkan

hasil penderita diare 67,3% pada usia dibawah tiga tahun, 57,1% dengan status

gizi baik, 100% riwayat pemberian oralit, 61,2% dengan riwayat ASI non-

eksklusif dan 85,7% dengan riwayat imunisasi campak.

Kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diare pada balita

umumnya terjadi pada anak usia dibawah tiga tahun, dengan gizi baik, menerima

cairan oralit disertai riwayat ASI non-eksklusif dan riwayat imunisasi campak.

Kata kunci : Karakteristik, Diare, Balita

Universitas Sumatera Utara

Page 5: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

iii

ABSTRACT

Background : Diarrhea is a major health problem worldwide, especially in the

field of pediatrics and causes more than 750,000 infant deaths annually.

Method : The purpose of this study was to determine the characteristics of

patients with diarrhea in infants according to age, nutritional status, ORS,

exclusive breastfeeding and immunization history of measles at Sentosa Baru

Health Center. This research was conducted with descriptive research method.

The approach used in this design is the Cross Sectional Study and sampling by

using total sampling technique.

Results : The research results of 98 people showed patients with diarrhea 67.3%

child under three years old, 57.1% with good nutritional status, history of ORS

100%, 61.2% with a history of non-exclusive breastfeeding and 85.7% with a

history of measles immunization.

Conclusion : From these results, it can be concluded that diarrhea in infants

generally occurs in the child under three years old, with good nutrition, taking

oral rehydration fluid with a history of receiving non-exclusive breastfeeding and

measkes immunization.

Keywords : Characteristics, Diarrhea, Toddler

Universitas Sumatera Utara

Page 6: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan proposal dengan judul “Karakteristik Penderita Diare pada Balita

di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Juli-Oktober

2015”, untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan

pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak dengan memberikan butir-

butir pemikiran yang sangat berharga bagi penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Aldy S Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara dan Dosen Penguji yang telah memberikan

kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K) selaku

Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, meluangkan waktu dan

dengan kesabaran membimbing penulis sampai akhir penulisan.

3. dr. Sri Amelia, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan kemudahan bagi penulis selama

melaksanakan penelitian.

4. dr. Muhammad Rusda, Sp.OG(K) selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan

Kota Medan yang telah memberikan izin penelitian kepada Penulis.

6. dr.Yusuf Paska Ginting selaku Kepala Puskesmas Sentosa Baru beserta

beberapa staf yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

7. Kepada keluarga yang memberi dukungan moral, semangat, ekonomi,

modal, dan doa hingga terselesaikannya karya tulis ini.

8. Kepada rekan-rekan sejawat yang telah memberikan dorongan semangat,

saran dan pendapat untuk terselesaikannya karya tulis ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan

kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai masukan penulisan selanjutnya.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat.

Medan, Desember 2016

Roynikko,

Universitas Sumatera Utara

Page 7: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i

ABSTRAK ......................................................................................................... ii

ABSTRACT ....................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5

2.1 Diare ............................................................................................... 5

2.1.1 Jenis-Jenis dan Etiologi Diare......... ................................... 5

2.1.2 Patogenesis Diare Akibat Infeksi ...................................... 7

2.1.3 Patofisiologi Diare ............................................................. 7

2.1.4 Faktor Risiko Diare ............................................................ 8

2.1.5 Diagnosa dan Evaluasi Diare ............................................ 8

2.1.6 Tatalaksana Diare .............................................................. 9

2.1.7 Pencegahan Diare ............................................................... 10

2.2 Status Gizi Balita .......................................................................... 11

2.2.1 Penilaian Status Gizi .......................................................... 11

2.2.2 Status Gizi Berdasarkan Antropometri .............................. 11

2.2.3 Hubungan Status Gizi Dengan Diare ................................. 16

2.3 ASI Eksklusif ................................................................................ 17

2.4 Imunisasi Campak ......................................................................... 17

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP .................... 18

3.1 Kerangka Teori Penelitian .............................................................. 18

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 18

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 19

4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 19

Universitas Sumatera Utara

Page 8: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 19

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 19

4.4 Definisi Operasional....................................................................... 20

4.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 21

4.6 Metode Deskriptif Data .................................................................. 21

4.7 Jadwal Penelitian ............................................................................ 22

BAB V HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN .................................... 23

5.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 23

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................ 23

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel .......................................... 23

5.1.3 Hasil Deskriptif Data .......................................................... 23

5.2 Pembahasan..................................................................................... 25

5.2.1 Jumlah kasus diare pada anak balita menurut usia ............. 25

5.2.2 Jumlah kasus diare pada anak balita menurut status gizi ... 25

5.2.3 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat

pengobatan oralit ................................................................ 26

5.2.4 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat ASI

eksklusif ............................................................................. 26

5.2.5 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat

imunisasi campak ............................................................... 26

BAB VI KESIMPULAN dan SARAN ............................................................. 28

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 28

6.2 Saran ............................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 9: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1

2.2

4.1

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

Standar Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki

Umur 0-60 Bulan

Standar Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Anak Perempuan

Umur 0-60 Bulan

Jadwal Penelitian

Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan Usia

Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan

Status Gizi

Cakupan Pemberian Oralit pada Penderita Diare Anak Balita

Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan

Riwayat Pemberian ASI

Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan

Riwayat Imunisasi Campak

14

15

22

23

24

24

24

25

Universitas Sumatera Utara

Page 10: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1

3.1

3.3

Insidensi Patogen Berdasarkan Kelompok Umur 0-11

Bulan,12-23 Bulan, dan 24-59 Bulan

Kerangka Teori Penelitian

Kerangka Konsep Penelitian

6

18

18

Universitas Sumatera Utara

Page 11: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Clearance

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik

Lampiran 3 Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan

Lampiran 4 Izin Penelitian dari Puskesmas Sentosa Baru

Lampiran 5 Balasan Selesai Penelitian dari Puskesmas Sentosa Baru

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup

Universitas Sumatera Utara

Page 12: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

ix

DAFTAR SINGKATAN

BALITA Bawah Lima Tahun

PUSKESMAS Pusat Kesehatan Masyarakat

TB Tuberkulosis

IR Incidence Rate

DEPKES Departemen Kesehatan

SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

ASI Air Susu Ibu

KEMENKES Kementerian Kesehatan

SUBDIT Sub Direktorat

WHO World Health Organization

LINTAS DIARE Lima Langkah Tuntaskan Diare

BCG Bacillus Calmette-Guerin

DPT Difteri Pertusis Tetanus

DT Difteri Tetanus

TT Tetanus Toksoid

KLB Kejadian Luar Biasa

OR Odds Ratio

Universitas Sumatera Utara

Page 13: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare merupakan masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia

terutama di bidang pediatri. Diare menyebabkan lebih dari 750.000 kematian

balita setiap tahunnya. Keadaan ini menyebabkan diare menduduki peringkat ke-2

kematian pada anak balita.1,2 Hasil dari penelitian Bhutta dkk. menunjukkan

proporsi kematian anak akibat diare sebesar 9% dari jumlah seluruh kematian

anak di dunia, dengan estimasi 0,71 juta kematian anak per tahun secara global.3

Penyakit diare atau gastroenteritis adalah penyakit yang ditandai dengan

bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai

perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir.2

Gastroenteritis merupakan infeksi terhadap saluran pencernaan yang disebabkan

oleh bakteri, virus, dan parasit.4

Rotavirus merupakan penyebab utama diare dengan dehidrasi berat pada

anak dibawah 5 tahun di seluruh dunia. Sebuah studi metaanalisis yang dilakukan

oleh Parashar dkk. menunjukkan bahwa infeksi rotavirus dapat menyebabkan 114

juta episode diare, 24 juta kunjungan rawat jalan, 2,4 juta kunjungan rawat inap

dan 610.000 kematian balita pada tahun 2004.5 Diperkirakan 82% kematian akibat

diare rotavirus terjadi pada negara berkembang, terutama di Asia dan Afrika,

dimana akses kesehatan dan status gizi masih menjadi masalah.6

Angka mortalitas diare secara global dapat berkurang dengan cepat. Ini

diakibatkan oleh adanya program pencegahan diare dengan cara vaksinasi dan

semakin baiknya tatalaksana diare, termasuk perbaikan keadaan nutrisi bayi dan

anak. Akan tetapi, dari angka insidensi diare hanya berkurang dari 3.4 menjadi 2.9

kejadian per anak dalam dua dekade terakhir ini.3

Universitas Sumatera Utara

Page 14: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

2

Di Indonesia, penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Penyebab

kematian anak balita (usia 12-59 bulan) terbanyak adalah diare (25.2%) dan

pneumonia (15.5%). Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare

merupakan penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3.5%. Sedangkan

berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-

3 setelah TB dan Pneumonia.2

Angka kejadian diare pada balita tahun 2010 hampir mencapai 1,731 milyar

di negara-negara berkembang, dengan lebih dari 80% kejadian berada di Afrika

dan Asia(50,5% dan 32,5%).3 Di Indonesia, pada tahun 2000 IR diare adalah

sebesar 301/ 1000 penduduk dan tahun 2010 naik menjadi 411/1000 penduduk.2

Hasil dari riset Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melaporkan pada

minggu ke-18 tahun 2015 total kasus terbanyak adalah kasus diare sebanyak 1.475

kasus.7

Menurut Depkes, status gizi dengan diare mempunyai hubungan timbal

balik. Sering menyulitkan untuk memastikan mana kejadian yang terjadi terlebih

dahulu, status gizi yang buruk akan memengaruhi terjadinya penyakit diare.

Tingkat dehidrasi dan lamanya diare meningkat pada anak-anak yang menderita

gangguan gizi, terutama pada penderita gizi buruk.8

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah

tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah. Oralit merupakan cairan

yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang hilang. Data SDKI

menunjukkan hanya satu dari tiga (35%) anak yang menderita diare yang diberi

oralit. 2

Kejadian penyakit diare pada anak yang tidak mendapat imunisasi dasar

lengkap lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap.

Hasil penelitian Depkes, anak yang tidak mendapatkan imunisasi campak 1,6 kali

lebih berisiko terkena diare dibandingkan anak yang mendapat imunisasi

campak.9

Universitas Sumatera Utara

Page 15: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

3

Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6 bulan. Setelah 6

bulan dari kehidupannya, pemberian ASI harus diteruskan sambil ditambahkan

dengan makanan lain (proses menyapih). ASI mempunyai khasiat preventif secara

imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI

turut memberikan perlindungan terhadap diare. Pada bayi yang baru lahir,

pemberian ASI secara penuh mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar

terhadapdiare daripada pemberian ASI yang disertai dengan susu botol.2

Data Kemenkes menunjukkan sebagian besar penderita diare tidak datang

berobat ke sarana kesehatan. Ada yang mengobati sendiri, ada yang berobat ke

praktek dokter swasta, ada ke puskesmas, rumah sakit, dan ada yang tidak

kemana-mana. Data mengenai gambaran tempat pengobatan penderita diare balita

tahun 2010 oleh Subdit Diare Kemenkes RI menunjukkan bahwa di rumah sakit

mencapai 1.71% sedangkan di puskesmas mencapai 24,93%.2

Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih Puskesmas Sentosa Baru

Kecamatan Medan Perjuangan untuk mengetahui karakteristik pasien diare pada

balita di puskesmas tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Bagaimanakah karakteristik penderita diare pada balita di Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Periode Juli-Oktober 2015?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita diare pada balita di Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan periode Juli-Oktober 2015.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui jumlah kasus penyakit diare pada balita berdasarkan

usia penderita.

2. Untuk mengetahui status gizi penderita diare pada balita.

3. Untuk mengetahui jumlah kasus penyakit diare pada balita yang

mendapat pengobatan oralit.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

4

4. Untuk mengetahui jumlah kasus penyakit diare pada balita yang

mendapat ASI eksklusif.

5. Untuk mengetahui jumlah kasus penyakit diare pada balita yang

mendapat imunisasi campak.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan pada umumnya dan puskesmas

pada khususnya dalam menyusun tindakan yang akan dilakukan untuk

mengurangi angka kejadian diare.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang

benar bagi masyarakat tentang karakteristik penderita diare pada balita.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi peneliti

tentang bagaimana mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan

data, menganalisa data, dan menyimpulkan data agar menghasilkan

informasi yang lebih jelas untuk pendekatan ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diare

Penyakit diare atau gastroenteritis adalah suatu keadaan yang ditandai

dengan frekuensi buang air besar (BAB) encer/air lebih dari 3 kali per 24 jam,

serta berat tinja lebih dari 200 gram per 24 jam dan kandungan air tinja lebih dari

200 ml per 24 jam.4 Menurut WHO, pengertian diare adalah buang air besar

dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24

jam). BAB dengan konsistensi bukan cair dengan frekuensi sebanyak 3 kali atau

lebih dalam satu hari bukanlah termasuk diare, maupun BAB dengan konsistensi

cair pada bayi yang menerima ASI bukanlah termasuk penyakit diare.1

2.1.1 Jenis-jenis dan etiologi diare

Berdasarkan durasi dan etiologinya, diare dapat dikelompokkan

menjadi:2,4,10

1. Diare akut

Diare akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari

14 hari. Lebih dari 90% kasus dari diare akut diakibatkan oleh infeksi

mikroorganisme. Infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit,

protozoa, dan penularan nya secara fekal-oral. Sisa 10% disebabkan oleh

obat-obatan, keracunan, iskemia, dan lain-lain. Diare akut dapat disebabkan

oleh:

a. Infeksi

Penyebab tersering diare akut akibat infeksi adalah virus (30-40%)

seperti Rotavirus, Norwalk virus, Norovirus, dan Adenovirus. Infeksi

bakteri (20-30%), penyebab kedua tersering diare yang diakibatkan dari

adanya bakteri seperti Vibrio cholera, Campylobacter jejuni, Shigella,

dan E.coli. Infeksi parasit, parasit yang sering menyebabkan diare akut

adalah Helminth misalnya Strongyloides.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

6

b. Noninfeksi

- Diare osmotik

- Diare sekretorik

- Penyebab umum lainnya seperti: obstruksi usus, asupan toksik,

keadaan inflamatorik dan alergik (intoleransi laktosa, efek samping

obat).

2. Diare persisten

Diare persisten didefinisikan sebagai diare yang berlangsung selama 2-4

minggu. Penyebab tersering diare persisten adalah Giardia. Namun,

organisme lain seperti C.difficile, E.histolytica, Cryptosporidium,

Campylobacter juga bisa menyebabkan terjadinya diare persisten.

3. Diare kronis

Diare kronis didefinisikan sebagai diare yang berlangsung lebih dari 4

minggu. Berbeda dengan diare akut, penyebab tersering diare kronis adalah

noninfeksi. Diare kronis ditandai oleh tinja yang berlemak/ steatorea, tinja

berdarah, serta tinja yang tidak berdarah dan tidak berlemak/ steatorea.

Gambar 2.1 Insidensi patogen berdasarkan kelompok umur 0-11 bulan, 12-23

bulan, dan 24-59 bulan.3

Universitas Sumatera Utara

Page 19: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

7

2.1.2 Patogenesis diare akibat infeksi

Patogenesis dan keparahan penyakit akibat bakteri tergantung pada apakah

organisme telah membentuk racun (S. aureus, Bacillus cereus), menghasilkan zat

sekretorik (Vibrio cholerae, E. coli, Salmonella, Shigella) atau zat sitotoksik

(Shigella, S. aureus, Vibrio parahaemolyticus, C. difficile, E. coli, C. jejuni), atau

dengan cara invasif, dan apakah mereka sudah replikasi dalam makanan.3

Enteropatogen dapat menyebabkan baik respon inflamasi atau noninflamasi

di mukosa usus. Enteropatogen menimbulkan diare noninflamasi melalui produksi

enterotoksin oleh beberapa bakteri, penghancuran vili(permukaan) sel oleh virus,

dan perlengketan oleh parasit. Diare inflamasi biasanya disebabkan oleh bakteri

yang langsung menyerang usus atau menghasilkan sitotoksin dengan konsekuensi

cairan, protein, dan sel-sel (eritrosit, leukosit) yang masuk ke dalam lumen usus.3

2.1.3 Patofisiologi diare

Patofisiologi dari penyakit diare dapat dijelaskan melalui peristiwa osmosis,

sekresi aktif, eksudasi, dan perubahan motilitas. Keempatnya dapat mendorong

terjadinya diare. Penyakit diare yang spesifik sering melibatkan lebih dari satu

dari peristiwa ini.4,11

1. Diare osmotik.

Ketika penyerapannya jelek, berat molekul rendah zat terlarut air yang

tertelan, kekuatan osmotik mereka dengan cepat menarik air dan

selanjutnya, ion ke dalam lumen usus. Individu dengan fungsi usus yang

normal akan mengalami diare osmotik ketika mereka menelan sejumlah

besar zat terlarut yang penyerapannya jelek, seperti laktulosa, sorbitol, atau

Mg2+.

2. Diare sekretorik.

Diare akibat stimulasi berlebihan dari kapasitas sekresi saluran

pencernaan dapat terjadi dalam bentuk "pure" (misalnya, kolera) atau

sebagai komponen dari proses penyakit yang lebih kompleks (misalnya,

penyakit Celiac, penyakit Crohn).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

8

3. Diare eksudatif.

Jika fungsi barrier epitel usus terganggu oleh hilangnya sel epitel atau

gangguan dari tight junction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan

limfe dapat menyebabkan air dan elektrolit, lendir, protein, serta kadang-

kadang bahkan sel darah merah dan putih menumpuk di lumen (misalnya,

ulseratif kolitis, Shigellosis, dan lymphangiectasia usus). Jika kondisi ini

menjadi kronis, hilangnya protein secara terus menerus dapat menyebabkan

hipoalbuminemia dan hipoglobulinemia.

4. Diare akibat gangguan motilitas.

Baik peningkatan dan penurunan motilitas usus dapat menyebabkan

diare. Contohnya tirotoksikosis dan penarikan opiat (opiate withdrawal).

2.1.4 Faktor risiko diare

Episode diare karena infeksi dapat terjadi melalui paparan musiman untuk

organisme seperti Rotavirus, atau paparan patogen dalam pengaturan dari kontak

dekat (misalnya, pusat penitipan anak). Risiko yang paling utama termasuk

pencemaran lingkungan dan peningkatan paparan enteropatogen. Risiko tambahan

mencakup usia muda, imunodefisiensi, campak, malnutrisi, dan kurangnya ASI

eksklusif. Malnutrisi meningkatkan risiko diare dan kematian. Risiko diare

bertambah dengan adanya malnutrisi mikronutrien, kekurangan vitamin A. Selain

itu, kekurangan zink diperkirakan menyebabkan 116.000 kematian akibat diare

dan pneumonia.3

2.1.5 Diagnosa dan evaluasi diare

Diagnosa diare berdasarkan pada gejala klinis, evaluasi keparahan diare oleh

penilaian yang cepat dan dengan konfirmasi oleh pemeriksaan laboratorium yang

sesuai, jika diindikasikan.3,4

1. Anamnesa

a. Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsentrasi

tinja, lendir dan/darah dalam tinja

b. Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air

kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung

c. Jumlah cairan yang masuk selama diare

Universitas Sumatera Utara

Page 21: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

9

d. Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengonsumsi

makanan yang tidak biasa

e. Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum

2. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital

b. Tanda utama: keadaan umum gelisah/ cengeng atau lemah/letargi/koma,

rasa haus, turgor kulit abdomen menurun

c. Tanda tambahan: ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa

bibir, mulut, dan lidah

d. Penilaian derajat dehidrasi

3. Pemeriksaan tinja

4. Analisa gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya gangguan

keseimbangan asam basa dan elektrolit.

2.1.6 Tatalaksana diare

Salah satu strategi pengendalian penyakit diare yang dilaksanakan

pemerintah adalah melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di

sarana kesehatan melalui lima langkah tuntaskan diare (LINTAS Diare). LINTAS

Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare):2

1. Berikan Oralit

Derajat dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi:

a. Diare tanpa dehidrasi

Tanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di bawah ini atau

lebih:

- Keadaan umum: baik

- Mata: normal

- Rasa haus: normal, minum biasa

- Turgor kulit: kembali cepat

Dosis oralit bagi penderita diare tanpa dehidrasi sbb:

- Umur < 1 tahun: ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret

- Umur 1 – 4 tahun: ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret

- Umur diatas 5 Tahun: 1 – 1½ gelas setiap kali anak mencret

Universitas Sumatera Utara

Page 22: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

10

b. Diare dehidrasi Ringan/Sedang

Diare dengan dehidrasi Ringan/Sedang, bila terdapat 2 tanda di bawah

ini atau lebih:

- Keadaan umum: gelisah, rewel

- Mata: cekung

- Rasa haus: haus, ingin minum banyak

- Turgor kulit: kembali lambat

Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kg bb dan

selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa

dehidrasi.

c. Diare dehidrasi berat

Diare dehidrasi berat, bila terdapat 2 tanda di bawah ini atau lebih:

- Keadaan umum: lesu, lunglai, atau tidak sadar

- Mata: cekung

- Rasa haus: tidak bisa minum atau malas minum

- Turgor kulit: kembali sangat lambat (lebih dari 2 detik)

Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke

Puskesmas untuk di infus.

2. Pemberian ASI / Makanan

3. Berikan obat Zink

4. Pemberian Antibiotika hanya atas indikasi

5. Pemberian Nasehat

2.1.7 Pencegahan diare

Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat

dilakukan adalah:2

1. Perilaku sehat

a. Pemberian ASI

b. Makanan pendamping ASI

c. Menggunakan air bersih yang cukup

d. Mencuci tangan

e. Menggunakan jamban

Universitas Sumatera Utara

Page 23: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

11

f. Membuang tinja bayi yang benar

g. Pemberian imunisasi campak

2. Penyehatan lingkungan

a. Penyediaan air bersih

b. Pengelolaan sampah

c. Sarana pembuangan air limbah

2.2 Status Gizi Balita

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang, baik, dan lebih.

Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat

gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam

jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan.

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik

atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan

secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,

kemampuan kerja dan kesehatan pada tingkat setinggi mungkin.12

2.2.1 Penilaian status gizi

Menurut Supriasa, penilaian status gizi ada 2 macam, yaitu penilaian status

gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian

status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian, yaitu:

antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.13

2.2.2 Status gizi berdasarkan antropometri

Cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah

antropometri gizi. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan,

lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Keunggulan antropometri

antara lain alat yang digunakan mudah didapatkan dan digunakan, pengukuran

dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif, biaya relatif murah,

hasilnya mudah disimpulkan, dan secara ilmiah diakui keberadaannya.13

Universitas Sumatera Utara

Page 24: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

12

1. Parameter antropometri

a. Berat badan(BB)

Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting dan

harus diukur pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada

semua kelompok umur. Berat badan juga dipakai sebagai indikator yang

terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak karena

berat badan sensitif terhadap perubahan walaupun sedikit saja. Kerugian

indikator berat badan adalah tidak sensitif terhadap proporsi tubuh,

misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.

b. Tinggi badan (TB)

Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting.

Ukuran tinggi badan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai.

Kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, yaitu meningkat pesat pada masa

bayi, kemudian melambat, dan selanjutnya menjadi pesat kembali pada

masa umur 18-20 tahun.

c. Umur

Faktor umur sangat penting dalam penetuan status gizi. Kesalahan

penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah.

Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak

berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.14

2. Indeks antropometri

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan

menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TT/U), dan berat badan

menurut tinggi badan (BB/TB).12

Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks

Berat Badan menurut Umur (BB/U). Lalu, pendek dan sangat pendek adalah

status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TT/U).

Sedangkan, kurus dan sangat kurus adalah status gizi yang didasarkan pada

indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).15

Universitas Sumatera Utara

Page 25: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

13

Interpretasi z-score untuk BB/Upada tabel standar BB/U anak umur 0-60

bulan dari Menteri Kesehatan RI, adalah:

a. Dibawah -3 SD disebut gizi buruk.

b. Antara -3 SD sampai <-2 SD disebut gizi kurang.

c. Antara -2 sampai 2 SD disebut gizi baik.

d. Diatas 2 SD disebut gizi lebih.

Interpretasi z-score untuk TB/U pada tabel standar TB/U anak umur 0-60

bulan dari Menteri Kesehatan RI, adalah:

a. Dibawah -3 SD disebut sangat pendek.

b. Antara -3 SD sampai <-2 SD disebut pendek.

c. Antara -2 sampai 2 SD disebut normal.

d. Diatas 2 SD disebut tinggi.

Interpretasi z-score untuk BB/TB pada tabel standar BB/TB anak umur 0-

60 bulan dari Menteri Kesehatan RI, adalah:

a. Dibawah -3 SD disebut sangat kurus.

b. Antara -3 SD sampai <-2 SD disebut kurus.

c. Antara -2 sampai 2 SD disebut normal.

d. Diatas 2 SD disebut gemuk. 15

Universitas Sumatera Utara

Page 26: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

14

Tabel 2.1 Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-Laki Umur

0-60 Bulan15

Umur

(Bulan)

Berat Badan (Kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD

0 2.1 2.5 2.9 3.3 3.9 4.4 5.0 1 2.9 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6

2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0

3 4.4 5.0 5.7 6.4 7.2 8.0 9.0 4 4.9 5.6 6.2 7.0 7.8 8.7 9.7

5 5.3 6.0 6.7 7.5 8.4 9.3 10.4

6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9 7 5.9 6.7 7.4 8.3 9.2 10.3 11.4

8 6.2 6.9 7.7 8.6 9.6 10.7 11.9

9 6.4 7.1 8.0 8.9 9.9 11.0 12.3 10 6.6 7.4 8.2 9.2 10.2 11.4 12.7

11 6.8 7.6 8.4 9.4 10.5 11.7 13.0

12 6.9 7.7 8.6 9.6 10.8 12.0 13.3 13 7.1 7.9 8.8 9.9 11.0 12.3 13.7

14 7.2 8.1 9.0 10.1 11.3 12.6 14.0

15 7.4 8.3 9.2 10.3 11.5 12.8 14.3 16 7.5 8.4 9.4 10.5 11.7 13.1 14.6

17 7.7 8.6 9.6 10.7 12.0 13.4 14.9

18 7.8 8.8 9.8 10.9 12.2 13.7 15.3 19 8.0 8.9 10.0 11.1 12.5 13.9 15.6

20 8.1 9.1 10.1 11.3 12.7 14.2 15.9

21 8.2 9.2 10.3 11.5 12.9 14.5 16.2 22 8.4 9.4 10.5 11.8 13.2 14.7 16.5

23 8.5 9.5 10.7 12.0 13.4 15.0 16.8

24 8.6 9.7 10.8 12.2 13.6 15.3 17.1 25 8.8 9.8 11.0 12.4 13.9 15.5 17.5

26 8.9 10.0 11.2 12.5 14.1 15.8 17.8

27 9.0 10.1 11.3 12.7 14.3 16.1 18.1 28 9.1 10.2 11.5 12.9 14.5 16.3 18.4

29 9.2 10.4 11.7 13.1 14.8 16.6 18.7

30 9.4 10.5 11.8 13.3 15.0 16.9 19.0 31 9.5 10.7 12.0 13.5 15.2 17.1 19.3

32 9.6 10.8 12.1 13.7 15.4 17.4 19.6

33 9.7 10.9 12.3 13.8 15.6 17.6 19.9 34 9.8 11.0 12.4 14.0 15.8 17.8 20.2

35 9.9 11.2 12.6 14.2 16.0 18.1 20.4

36 10.0 11.3 12.7 14.3 16.2 18.3 20.7 37 10.1 11.4 12.9 14.5 16.4 18.6 21.0

38 10.2 11.5 13.0 14.7 16.6 18.8 21.3

39 10.3 11.6 13.1 14.8 16.8 19.0 21.6 40 10.4 11.8 13.3 15.0 17.0 19.3 21.9

41 10.5 11.9 13.4 15.2 17.2 19.5 22.1

42 10.6 12.0 13.6 15.3 17.4 19.7 22.4 43 10.7 12.1 13.7 15.5 17.6 20.0 22.7

44 10.8 12.2 13.8 15.7 17.8 20.2 23.0

45 10.9 12.4 14.0 15.8 18.0 20.5 23.3 46 11.0 12.5 14.1 16.0 18.2 20.7 23.6

47 11.1 12.6 14.3 16.2 18.4 20.9 23.9

48 11.2 12.7 14.4 16.3 18.6 21.2 24.2

49 11.3 12.8 14.5 16.5 18.8 21.4 24.5

50 11.4 12.9 14.7 16.7 19.0 21.7 24.8 51 11.5 13.1 14.8 16.8 19.2 21.9 25.1

52 11.6 13.2 15.0 17.0 19.4 22.2 25.4

53 11.7 13.3 15.1 17.2 19.6 22.4 25.7 54 11.8 13.4 15.2 17.3 19.8 22.7 26.0

55 11.9 13.5 15.4 17.5 20.0 22.9 26.3

56 12.0 13.6 15.5 17.7 20.2 23.2 26.6 57 12.1 13.7 15.6 17.8 20.4 23.4 26.9

58 12.2 13.8 15.8 18.0 20.6 23.7 27.2

59 12.3 14.0 15.9 18.2 20.8 23.9 27.6 60 12.4 14.1 16.0 18.3 21.0 24.2 27.9

Universitas Sumatera Utara

Page 27: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

15

Tabel 2.2 Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Perempuan Umur

0-60 Bulan15

Umur

(Bulan)

Berat Badan (Kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD

0 2.0 2.4 2.8 3.2 3.7 4.2 4.8 1 2.7 3.2 3.6 4.2 4.8 5.5 6.2

2 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6 7.5

3 4.0 4.5 5.2 5.8 6.6 7.5 8.5 4 4.4 5.0 5.7 6.4 7.3 8.2 9.3

5 4.8 5.4 6.1 6.9 7.8 8.8 10.0

6 5.1 5.7 6.5 7.3 8.2 9.3 10.6 7 5.3 6.0 6.8 7.6 8.6 9.8 11.1

8 5.6 6.3 7.0 7.9 9.0 10.2 11.6

9 5.8 6.5 7.3 8.2 9.3 10.5 12.0 10 5.9 6.7 7.5 8.5 9.6 10.9 12.4

11 6.1 6.9 7.7 8.7 9.9 11.2 12.8

12 6.3 7.0 7.9 8.9 10.1 11.5 13.1 13 6.4 7.2 8.1 9.2 10.4 11.8 13.5

14 6.6 7.4 8.3 9.4 10.6 12.1 13.8

15 6.7 7.6 8.5 9.6 10.9 12.4 14.1 16 6.9 7.7 8.7 9.8 11.1 12.6 14.5

17 7.0 7.9 8.9 10.0 11.4 12.9 14.8

18 7.2 8.1 9.1 10.2 11.6 13.2 15.1 19 7.3 8.2 9.2 10.4 11.8 13.5 15.4

20 7.5 8.4 9.4 10.6 12.1 13.7 15.7

21 7.6 8.6 9.6 10.9 12.3 14.0 16.0 22 7.8 8.7 9.8 11.1 12.5 14.3 16.4

23 7.9 8.9 10.0 11.3 12.8 14.6 16.7

24 8.1 9.0 10.2 11.5 13.0 14.8 17.0 25 8.2 9.2 10.3 11.7 13.3 15.1 17.3

26 8.4 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.7

27 8.5 9.5 10.7 12.1 13.7 15.7 18.0 28 8.6 9.7 10.9 12.3 14.0 16.0 18.3

29 8.8 9.8 11.1 12.5 14.2 16.2 18.7

30 8.9 10.0 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0 31 9.0 10.1 11.4 12.9 14.7 16.8 19.3

32 9.1 10.3 11.6 13.1 14.9 17.1 19.6

33 9.3 10.4 11.7 13.3 15.1 17.3 20.0 34 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.6 20.3

35 9.5 10.7 12.0 13.7 15.6 17.9 20.6

36 9.6 10.8 12.2 13.9 15.8 18.1 20.9 37 9.7 10.9 12.4 14.0 16.0 18.4 21.3

38 9.8 11.1 12.5 14.2 16.3 18.7 21.6

39 9.9 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0 22.0 40 10.1 11.3 12.8 14.6 16.7 19.2 22.3

41 10.2 11.5 13.0 14.8 16.9 19.5 22.7

42 10.3 11.6 13.1 15.0 17.2 19.8 23.0 43 10.4 11.7 13.3 15.2 17.4 20.1 23.4

44 10.5 11.8 13.4 15.3 17.6 20.4 23.7

45 10.6 12.0 13.6 15.5 17.8 20.7 24.1 46 10.7 12.1 13.7 15.7 18.1 20.9 24.5

47 10.8 12.2 13.9 15.9 18.3 21.2 24.8

48 10.9 12.3 14.0 16.1 18.5 21.5 25.2

49 11.0 12.4 14.2 16.3 18.8 21.8 25.5

50 11.1 12.6 14.3 16.4 19.0 22.1 25.9 51 11.2 12.7 14.5 16.6 19.2 22.4 26.3

52 11.3 12.8 14.6 16.8 19.4 22.6 26.6

53 114 12.9 14.8 17.0 19.7 22.9 27.0 54 11.5 13.0 14.9 17.2 19.9 23.2 27.4

55 11.6 13.2 15.1 17.3 20.1 23.6 27.7

56 11.7 13.3 15.2 17.5 20.3 23.8 28.1 57 11.8 13.4 15.3 17.7 20.6 24.1 28.5

58 11.9 13.5 15.5 17.9 20.8 24.4 28.8

59 12.0 13.6 15.6 18.0 21.0 24.6 29.2 60 12.1 13.7 15.8 18.2 21.2 24.6 29.5

Universitas Sumatera Utara

Page 28: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

16

2.2.3 Hubungan status gizi dengan diare

Diare turut memberikan kontribusi untuk kekurangan gizi melalui

pengurangan asupan makanan, penurunan penyerapan nutrisi, dan peningkatan

katabolisme cadangan nutrisi. Penyebab fisiologis penurunan asupan makanan

termasuk anoreksia, mual, dan muntah, yang semuanya dapat berhubungan

dengan hilangnya elektrolit, ketidakseimbangan, dan dehidrasi. Maldigesti dan

malabsorpsi dapat terjadi pada anak-anak dimana aktivitas enzim pencernaan usus

menurun dan transit melalui usus lebih cepat. Malabsorpsi diperparah oleh

kerusakan sel yang sering disebabkan oleh infeksi. Beberapa bakteri invasif

(misalnya, shigella), virus (misalnya, campak), dan protozoa (misalnya, amebae)

dapat langsung merusak lapisan usus dan menyebabkan hilangnya protein.

Demam, umumnya terkait dengan organisme usus, mengakibatkan peningkatan

metabolisme, yang menyebabkan peningkatan kebutuhan energi dan kehilangan

dari otot dan protein.16

2.3 ASI Eksklusif

ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen zat makanan

tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara

optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai

umur 6 bulan. Tidak ada makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini.ASI

bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain seperti susu formula atau cairan

lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat terkontaminasi dalam

botol yang kotor. Keadaan seperti ini disebut disusui secara penuh (memberikan

ASI Eksklusif).2

Manfaat ASI pada bayi 0-2 tahun yaitu: kaya akan zat penting yang

dibutuhkan oleh bayi; sebagai sarana untuk mendekatkan sang ibu dengan buah

hati; memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi; tidak basi dan selalu segar;

lebih higienis dibandingkan dengan susu lain; minuman sekaligus makanan yang

memiliki kualitas terbaik untuk bayi; mampu menyempurnakan pertumbuhan

sehingga minim dari penyakit dan cerdas; memperindah kulit, gigi, dan bentuk

rahang bayi; eksklusif dipercaya akan jarang terkena diare, sembelit, dan

alergi;serta mencegah osteoporosis.17

Universitas Sumatera Utara

Page 29: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

17

Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif selama 13 minggu pertama

memiliki tingkat infeksi saluran cerna yang lebih tinggi dibandingkan dengan

bayi–bayi lain yang diberikan ASI. Selain itu, bayi yang tidak diberikan ASI

mudah terkena penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan

tubuh.17

2.4 Imunisasi Campak

Program imunisasi yang dilakukan oleh pemerintah secara nasional adalah

imunisasi dasar (BCG, Polio, DPT, Hepatitis B, dan Campak) yang diberikan

kepada bayi, dan imunisasi ulangan (DT dan TT) yang diberikan kepada murid

Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2 dan 3. Cakupan imunisasi yang tinggi diharapkan

dapat menurunkan kejadian penyakit yang diimunisasi dan infeksi sekunder yang

sering terjadi berupa pneumonia dan diare. Namun sampai saat ini masih terjadi

KLB campak di beberapa daerah.9

Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat penting untuk mencegah agar

bayi tidak terkena penyakit campak. Anak yang sakit campak sering disertai diare,

sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena

itu, berilah imunisasi campak segera setelah bayi berumur 9 bulan.2

Universitas Sumatera Utara

Page 30: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

18

BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian

3.2 Kerangka Konsep

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Usia

Status gizi

ASI eksklusif

Imunisasi campak

Pengobatan awal

Penderita

Diare

Imunitas balita: - Status gizi - ASI eksklusif - Imunisasi campak

Diare

Akut

Persisten

Kronik

Usia balita

Pengobatan awal : -oralit -tanpa oralit

Universitas Sumatera Utara

Page 31: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

19

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

pendekatan studi potong lintang (cross sectional) yaitu suatu subjek penelitian

hanya dilakukan observasi satu kali saja dan pengukuran dilakukan sekaligus pada

saat yang sama.18 Pada penelitian ini yang ingin diketahui oleh peneliti adalah

karakteristik penderita diare pada balita di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan

Medan Perjuangan periode Juli sampai Oktober 2015, dimana akan dilakukan

pengumpulan data berdasarkan rekam medik.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan

pertimbangan yaitu tersedianya data penderita diare dan banyaknya kasus diare

pada balita di puskesmas tersebut.

4.2.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari pengumpulan data dari

rekam medis sampai pelaporan hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus

2016 sampai bulan Desember 2016.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti dan telah

memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.18 Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh data rekam medik pasien anak balita yang didiagnosis menderita

diare di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan mulai dari bulan

Juli sampai Oktober 2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

20

4.3.2 Sampel penelitian

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yaitu metode

penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel

penelitian.18 Dalam penelitian ini, sampel adalah seluruh data rekam medik anak

balita yang didiagnosis menderita diare akut di Puskesmas Sentosa Baru

Kecamatan Medan Perjuangan.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu rekam medik penderita diare pada balita di Puskesmas Sentosa Baru

Kecamatan Medan Perjuangan periode Juli-Oktober 2015.

4.5 Metode Analisis Data

Data yang telah dicatat dan dikumpulkan dari rekam medik kemudian diolah

dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak statistik yang kemudian

disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.

4.6 Definisi Operasional

1. Penderita Diare

Definisi : Anak balita yang didiagnosis menderita diare di Puskesmas

Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan.

Cara pengukuran: Melihat dan mengecek data rekam medik

Alat pengukuran: Rekam Medik

Hasil pengukuran: tidak ada

Skala pengukuran: tidak ada

2. Usia

Definisi : Data usia anak berumur 1-5 tahun

Cara pengukuran: Melihat dan mengecek data rekam medik

Alat pengukuran: Rekam medik

Hasil pengukuran: Bawah tiga tahun (1-3 tahun), prasekolah (3-5 tahun)

Skala pengukuran: Nominal

Universitas Sumatera Utara

Page 33: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

21

3. Status gizi

Definisi : Hasil interpretasi Berat Badan(BB) menurut Umur (U).

Cara pengukuran: Memasukkan data rekam medik ke dalam tabel z-score

BB/U anak umur 0-60 bulan dari Menteri Kesehatan RI

Alat pengukuran: Tabel standar BB/U anak umur 0-60 bulan dari Menteri

Kesehatan RI

Hasil pengukuran: Gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, gizi lebih

Skala pengukuran: Ordinal

4. Pengobatan awal

Definisi : Pengendalian diare dengan pemberian minuman oralit.

Cara pengukuran: Melihat dan mengecek data rekam medik

Alat pengukuran: Rekam medik

Hasil pengukuran: Menerima oralit, tidak menerima oralit

Skala pengukuran: Nominal

5. ASI eksklusif

Definisi : Pemberian makanan berupa ASI saja selama 6 bulan pada bayi

baru lahir.

Cara pengukuran: Melihat dan mengecek data rekam medik

Alat pengukuran : Rekam medik

Hasil pengukuran: ASI eksklusif, ASI non-eksklusif

Skala pengukuran: Nominal

6. Imunisasi campak

Definisi : Pemberian vaksin campak pada bayi.

Cara pengukuran: Melihat dan mengecek data rekam medik

Alat pengukuran: Rekam medik

Hasil pengukuran: Imunisasi, tidak imunisasi

Skala pengukuran: Nominal

Universitas Sumatera Utara

Page 34: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

22

4.7 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Maret

2016

April

2016

Mei

2016

Juni

2016

Agustus-

Oktober

2016

November-

Disember

2016

1 Pengajuan Judul X

2 Studi Kepustakaan X X x x

3 Pengumpulan Sampel X

4 Pengolahan dan Analisa Data X x

5 Laporan Hasil Penelitian x

Universitas Sumatera Utara

Page 35: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

23

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru yang

berlokasi di Jalan Sentosa Baru No.22 Kecamatan Medan Perjuangan Kota

Medan. Puskesmas Sentosa Baru mempunyai 9 wilayah kerja/ kelurahan, 2 buah

Puskesmas Pembantu (Pustu) disertai 64 Posyandu.

5.2.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Dalam penelitian ini didapatkan populasi sampel penderita diare pada anak

balita sebanyak 98 orang. Untuk mengetahui karakteristik dari sampel tersebut

dilakukan pendeskripsian data terhadap 5 variabel yaitu usia, status gizi,

pengobatan oralit, riwayat pemberian ASI dan status imunisasi campak.

5.2.3 Hasil Deskriptif Data

Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat karakteristik subjek penelitian

sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (n) Persentase (%)

Bawah tiga tahun 66 67,3

Prasekolah 32 32,7

Total 98 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat distribusi penderita diare terbanyak adalah

kelompok anak dengan usia di bawah tiga tahun yaitu sebesar 67,3%.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

24

Tabel 5.2 Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita Berdasarkan Status Gizi

Status Gizi Jumlah (n) Persentase (%)

Gizi buruk 4 4,1

Gizi kurang 30 30,6

Gizi baik 56 57,1

Gizi lebih 8 8,2

Total 98 100

Dari tabel 5.2 dapat dilihat distribusi penderita diare terbanyak pada

kelompok anak balita dengan gizi baik yaitu sebanyak 57,1%.

Tabel 5.3 Cakupan Pemberian Oralit pada Penderita Diare Anak Balita

Pengobatan Jumlah (n) Persentase (%)

Menerima oralit 98 100

Tidak menerima oralit 0 0

Total 98 100

Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa cakupan pemberian oralit terhadap

penderita diare pada anak balita sebanyak 98 orang (100%).

Tabel 5.4 Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita berdasarkan Riwayat Pemberian ASI

Riwayat ASI Jumlah (n) Persentase (%)

ASI Eksklusif 38 38,8

ASI non-Eksklusif 60 61,2

Total 98 100

Dari tabel 5.4 dapat dilihat distribusi penderita diare terbanyak pada

kelompok anak balita dengan riwayat pemberian ASI non-Eksklusif yaitu

sebanyak 61,2%.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

25

Tabel 5.5 Distribusi Penderita Diare pada Anak Balita berdasarkan Riwayat Imunisasi Campak

Riwayat Imunisasi Jumlah (n) Persentase (%)

Imunisasi campak 84 85,7

Tidak imunisasi campak 14 14,3

Total 98 100

Dari tabel 5.5 dapat dilihat distribusi penderita diare terbanyak pada

kelompok anak balita dengan riwayat pemberian imunisasi campak yaitu

sebanyak 85,7%.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Jumlah kasus diare pada anak balita menurut usia

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa penderita diare terbanyak terdapat pada

kelompok usia dibawah tiga tahun (1-3 tahun) yaitu sebanyak 66 orang (67.3%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil studi di Puskesmas Simarmata Kecamatan

Simanindo Kabupaten Samosir. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa proporsi

balita penderita diare lebih banyak terjadi pada usia batita (67,5%).19 Berdasarkan

data SDKI 2011, didapatkan diare banyak pada diderita pada kelompok umur 6-35

bulan karena anak mulai aktif bermain dan berisiko terkena diare.2

5.2.2 Jumlah kasus diare pada anak balita menurut status gizi

Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa anak balita yang mengalami diare

paling banyak mempunyai status gizi baik sebanyak 56 orang (57,1%), diikuti gizi

kurang sebanyak 30 orang (30,6%), gizi lebih sebanyak 8 orang (8,2%) dan gizi

buruk sebanyak 4 orang (4,1%). Didapatkan dari penelitian ini bahwa anak

dengan status gizi baik tetap juga bisa mengalami diare. Hal ini dikarenakan

masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian diare, seperti faktor

budaya dan tempat tinggal.20

Hal ini sejalan dengan penelitian di Rumah Sakit Cikini, dimana anak balita yang

mengalami diare paling banyak adalah anak dengan gizi baik yaitu sebesar

58,3%.21 Pada penelitian di Surakarta juga didapatkan hasil bahwa tidak terdapat

Universitas Sumatera Utara

Page 38: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

26

hubungan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita usia 2- 5

tahun.22 Namun, ada penelitian yang mengatakan bahwa balita dengan status gizi

tidak baik lebih cenderung untuk terjadi diare 3,6 kali lebih tinggi dibanding

status gizi baik.23

5.2.3 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat pengobatan oralit

Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa cakupan pemberian oralit terhadap

penderita diare pada anak balita sebanyak 98 orang ( 100%). Hal ini sejalan

dengan hasil Dinas Kesehatan, dimana cakupan pemberian oralit daerah Sumatera

Utara mencapai 100%.2

5.2.4 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat ASI eksklusif

Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa anak balita yang tidak mendapatkan

ASI eksklusif lebih banyak yaitu 60 orang (61,2%) sedangkan yang mendapatkan

ASI eksklusif sebanyak 38 orang (38,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian di

Puskesmas Barang Lompo Kecamatan Ujung Tanah. Hasil penelitiannya

menunjukkan proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 30%,

sementara 70% responden tidak memberikan ASI eksklusif.24

ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya

antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. Pada bayi yang baru lahir,

pemberian ASI secara penuh mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap

diare daripada pemberian ASI non-Eksklusif.2 Penelitian lain mengatakan bahwa

risiko terjadinya penyakit diare secara signifikan lebih tinggi pada bayi yang tidak

diberikan ASI dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusif.25

5.2.5 Jumlah kasus diare pada anak balita yang mendapat imunisasi campak

Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa anak balita yang telah mendapatkan

imunisasi campak sebanyak 84 orang (85.7%) dan yang tidak mendapatkan

imunisasi campak sebanyak 14 orang (14,3%). Hal ini sejalan dengan penelitian

di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan. Hasil penelitiannya

menunjukkan proporsi balita penderita diare yang diberikan imunisasi campak

Universitas Sumatera Utara

Page 39: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

27

sebesar 81,9%.26 Hal ini diduga karena pemberian imunisasi campak hanya

dapat digunakan untuk mencegah diare akibat penyakit campak sehingga

pemberian imunisasi campak tidak dapat memberikan perlindungan terhadap diare

akibat penyebab lain selain penyakit campak.27

Kegiatan pencegahan diare yang benar dan efektif dapat dilakukan dengan

perilaku sehat dan penyehatan lingkungan. Pemberian imunisasi campak termasuk

salah satu dari tujuh perilaku sehat dimana untuk mencegah terjadinya campak

sehingga tidak menderita diare.2 Ada penelitian yang menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pemberian imunisasi campak dengan kejadian diare

(p=0,140).27 Namun, ada penelitian yang menulis bahwa balita yang tidak

menerima imunisasi campak lebih berisiko untuk menderita campak beserta diare

(OR=1,6).9 Jadi, dampak pemberian imunisasi campak dalam mencegah diare

masih perlu diteliti lebih lanjut lagi.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

28

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai karakteristik

penderita diare pada balita di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan

Perjuangan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Usia pada anak balita penderita diare didapati bahwa usia sampel paling

banyak adalah usia dibawah tiga tahun yaitu sebanyak 66 orang

(67.3%).

b. Status gizi didapati bahwa sampel paling banyak adalah anak balita

dengan gizi baik sebanyak 56 orang (57,1%).

c. Cakupan pemberian oralit terhadap penderita diare pada balita mencapai

100%.

d. ASI eksklusif didapati bahwa sampel paling banyak adalah anak balita

yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 60 orang (61,2%).

e. Status imunisasi didapati bahwa sampel paling banyak adalah anak

balita yang telah mendapatkan imunisasi campak sebanyak 84 orang

(85,7%).

6.2 Saran

a. Bagi masyarakat agar dapat mengetahui pentingnya upaya peningkatan

gizi balita, perawatan kesehatan dan pertumbuhan balita serta perilaku

pencegahan yang dapat menghindari balita dari diare seperti pemberian

ASI yang benar dan imunisasi campak serta membudayakan kebiasaan

mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum

makan.

b. Bagi petugas kesehatan agar dapat meningkatkan penyuluhan kepada

masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit diare pada

anak balita.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

29

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Diarrhoeal disease [Internet]. Geneva: WHO ;

2013.Available from:http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/

2. Pengendalian Diare di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2011 hal.1-30.

3. Bhutta A. Acute gastroenteritis in children. In: Kliegman R, Stanton B,

Geme J, Schor N. Nelson Textbook of Pediatrics. 20th ed. Canada:

Elsevier; 2015. p. 1854-1874.

4. Simadibrata M. Pendekatan dan penatalaksanaan diare akut. Dalam: Rani

A. Buku Ajar Gastroenterologi. Edisi 1. Jakarta: Interna Publishing; 2011.

hal.67-73.

5. Parashar U, Burton A, Lanata C, et al. Global Mortality Associated with

Rotavirus Disease among Children in 2004. J Inf Diseases.

2009;200(S1):S9-S15.

6. Binka FN, Anto FK, Oduro AR, et al. Incidence and risk factors of

paediatric rotavirus diarrhoea in Northern Ghana. Trop Med Int Health.

2003; 8(9):840-846.

7. Buletin SKDR mingguan Provinsi Sumatera Utara minggu ke-18

[Internet]. Medan: Dinkes Prov Sumut; 2015. Available from:

http://diskes.sumutprov.go.id/artikel-95-buletin-skdr-mingguan-provinsi-

sumatera-utara-minggu-ke18-.html

8. Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Depkes RI; 2013.

hal.156-157.

9. Whinie CS, Tjitra E, Sandjaja. Dampak status imunisasi anak balita di

Indonesia terhadap kejadian penyakit. Litbangkes Depkes. 2009; 19 Suppl

2: 5-11.

10. Camilleri M, Murray J. Diarrhea and constipation. In: Kasper D.

Harrison's Principles of Internal Medicine. 19th ed. New York: Mc Graw

Hill; 2015. p.264-272.

11. Field M. Intestinal ion transport and the pathophysiology of diarrhea. J

Clin Invest. 2003 Apr 1; 111:931-943.

12. Almatsier S. Pengenalan ilmu gizi. Dalam: Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Jakarta : PT SUN; 2010. hal.3-12.

13. Supariasa, IDN. Penilaian status gizi. Jakarta : EGC; 2012. hal 138-146.

14. Soetjiningsih. Pemantauan pertumbuhan fisik anak. Dalam: Tumbuh

Kembang Anak. Jakarta : EGC; 2014. hal.131-149.

15. Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Kemenkes RI;

2011. hal.4-6.

16. National Academy of Sciences. Nutritional consequences of acute

diarrhea. Washington: National Academies Press; 1985. p.5-12.

17. National Health and Medical Research Council. Infant feeding guidelines.

Canberra: NHMRC; 2012. p.11-13.

18. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi

3. Jakarta: Sagung Seto; 2008.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

30

19. Primona I, Rasmaliah, Hiswani. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas

Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Univeritas

Sumatera Utara: Medan; 2013. hal.4

20. Hendarto A, Musa DA. Hubungan Status Gizi dan Kekerapan Sakit Balita

Penghuni Rumah Susun Kemayoran Jakarta-Pusat. Sari Pediatri, Vol.4,

2002; hal.88-97.

21. Helena P. Profil Bayi dan Anak Penderita Diare di Instalasi Rawat Inap RS

Cikini. Univesitas Kristen Indonesia ; 2008. hal.3-4.

22. Alboneh FA. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Balita

Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar.Universitas Muhammadiyah Surakarta:Surakarta;

2013. hal.11-15.

23. Hamisah I. Hubungan Status Gizi dan Prevalensi Diare Akut pada Anak

Usia di Bawah 5 Tahun di Kabupaten Klaten. Universitas Gajah Mada:

D.I.Yogyakarta; 2011. hal.12-16.

24. Hardi AR, Masni, Rahma. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian

Diare pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Barang Lompo Kecamatan

Ujung Tanah Tahun 2012. Universitas Hassanudin: Makassar ; 2012.

hal.6-8.

25. Rollins NC. Exclusive Breastfeeding, Diarrhoeal Morbidity and All-Cause

Mortality in Infants of HIV-Infected and HIV Uninfected Mothers. PLOS

ONE. 2013; 8(12):1-10.

26. Siregar HO. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare

pada Anak Usia 12-24 Bulan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan

Marelan Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara: Medan; 2014. hal.24

27. Rini L. Hubungan Status Imunisasi Campak dengan Kejadian Penyakit

Diare (Campak, ISPA dan Diare) dan Status Gizi Anak Usia 1-4 Tahun di

Desa Karang Duren Kecamatan Tenggaran Kabupaten Semarang.

Universitas Diponegoro:Semarang; 2001. hal.9-12.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 1

Ethical Clearance

Universitas Sumatera Utara

Page 44: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 2

HASIL UJI STATISTIK

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Bawah tiga tahun 66 67,3 67,3 67,3

Prasekolah 32 32,7 32,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Gizi buruk 4 4,1 4,1 4,1

Gizi kurang 30 30,6 30,6 34,7

Gizi baik 56 57,1 57,1 91,8

Gizi lebih 8 8,2 8,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

ORALIT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Menerima Oralit 98 100,0 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 45: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

RIWAYAT ASI EKSKLUSIF

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ASI eksklusif 38 38,8 38,8 38,8

ASI Noneksklusif 60 61,2 61,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

RIWAYAT IMUNISASI CAMPAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Imunisasi campak 84 85,7 85,7 85,7

Tidak imunisasi

campak 14 14,3 14,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 46: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 3

Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 4

Izin Penelitian dari Puskesmas Sentosa Baru

Universitas Sumatera Utara

Page 48: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 5

Balasan Selesai Penelitian dari Puskesmas Sentosa Baru

Universitas Sumatera Utara

Page 49: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Roynikko

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 24 September 1995

Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Buddha

Alamat : Jln. Kabanjahe No.14, Medan

Nomor Handphone : 082165331748

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Playgroup Swasta SUTOMO 1 Medan (1999-2000)

2. TK Swasta SUTOMO 1 Medan (2000-2001)

3. SD Swasta SUTOMO 1 Medan (2001-2007)

4. SMP Swasta SUTOMO 1 Medan (2007-2010)

5. SMA Swasta SUTOMO 1 Medan ( 2010-2013)

6. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013- Sekarang)

Universitas Sumatera Utara

Page 50: SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA BALITA DI ...

Riwayat Pelatihan :

1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU 2013

2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2013

3. Peserta Seminar dan Workshop “Breast Cancer – Diagnosis and Therapy” SCORA

PEMA FK USU 2014

Riwayat Organisasi :

1. Anggota Divisi Kesehatan Reproduksi SCORA PEMA FK USU Periode 2015

2. Anggota Divisi Pengabdian Masyarakat PEMA MIND FK USU 2016

Riwayat Kepanitiaan :

1. Anggota Panitia Seleksi dan Pelatihan IMSPQ 2015

2. Anggota Panitia BAKSOS MIND FK USU 2015

3. Anggota Panitia TRY OUT SBMPTN FK USU 2015

4. Anggota Peralatan dan Tempat WAISAK MIND FK USU 2015

5. Anggota Peralatan dan Tempat ASADHA MIND FK USU 2015

6. Anggota Tim Medis BAKSOS KMB USU 2015

7. Koor Obat Pengabdian Masyarakat SCORA PEMA FK USU 2016

8. Anggota Tim Medis BAKSOS KMB USU 2017

Universitas Sumatera Utara