Page 1
i
PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KOMPETENSI
PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
BACA TULIS AL QUR’AN SISWA DI MADRASAH
IBTIDAIYAH (MI) AL-IMAN KOTA MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
SEPTIKA WAHYU DIANANDA
NIM: 115 090 33
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
Page 5
v
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721
Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Septika Wahyu Diananda
NIM : 11509033
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 30 Desember 2013
Penulis
SEPTIKA WAHYU DIANANDA
NIM: 11509033
Page 6
vi
MOTTO
ل هللا به طريقا إلى الجنة من سلك طريقا يلتمس فيه علما سه
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya
Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin.
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang
dan senantiasa selalu mendoakan saya.
2. Adik-adik tercinta yang selalu menjadi penghibur hati.
3. Sahabat terbaik saya yang selalu setia menemani dan menjadi curahan hati.
4. Suami saya, sang penceramah pribadi yang selalu mendorong saya untuk
terus belajar dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
5. Dosen-dosen Tarbiyah yang menjadi inspirasi terbaik bagi saya,
terimakasih atas ilmu yang Bapak dan Ibu berikan. Jasa-jasa Bapak dan
Ibu Dosen sekalian tidak akan pernah terlupakan.
6. Keluarga besar PGMI B 2009, kenangan kita menuntut ilmu bersama-
sama terukir abadi dalam hati ini.
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh
gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan
3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program studi
PGMI.
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah dengan sabar, ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta
mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk
menyelesaikan tugas skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Page 8
viii
6. Kepala sekolah dan guru-guru MI Al Iman Magelang yang telah
memberikan ijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
di sekolah tersebut.
7. Bapak dan ibu serta saudara-saudaraku yang telah mendoakan,
memotivasi, dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai
penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh
kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan.
Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang
setimpal dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 30 Desember 2013
Penulis
SEPTIKA WAHYU DIANANDA
Page 9
ix
ABSTRAK
Septika Wahyu Diananda. 2013. 11509033. Pengaruh Peran Orang Tua dan
Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Baca Tulia Al
Qur‟an Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang Tahun
Pelajaran 2013/2014. Program Strata I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (STAIN) Salatiga, 2013. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd
Kata kunci: Peran Orang Tua, Kompetensi Profesional, Prestasi Belajar BTQ
Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Bagaimana peran orang tua
siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 2) Bagaimana
kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014,
3) Bagaimana prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran
2013/2014, 4) Adakah pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ
siswa di MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 5) Adakah pengaruh
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa di MI Al Iman
Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 6) Adakah pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ
siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian
sebanyak 32 orang, menggunakan teknik purposive sample. Pengumpulan data
menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data X1,X2 dan data Y.
Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus
product moment.
Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Peran orang tua terhadap prestasi
belajar BTQ siswa di MI Al Iman Magelang tergolong sedang dengan prosentase
68,75%, 2) Kompetensi Profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa di
MI al-Iman Magelang tergolong tinggi dengan prosentase 53,12%, 3) Prestasi
belajar siswa di MI Al Iman kota magelang tergolong tinggi dengan prosentase
56,25%, 4) Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap prestasi
belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang, 5) Ada pengaruh yang signifikan
antara kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al
Iman Magelang, 6) Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua dan
kompetensi profesional guru secara bersamaan terhadap prestasi belajar BTQ
siswa MI Al Iman Magelang. Hal itu di buktikan dengan hasil penghitungan
stastisik pada taraf signifikasi 1% menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r
tabel yaitu : 0,868> 0,449. Hasil tersebut diuji kebenarannya menggunakan uji F
dan diperoleh Fh sebesar 47, Ftabel = 3,32. Jadi Fhitung > Ftabel, yang berarti
persamaan regresi tersebut signifikan.
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ………............................................................... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING......................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
DEKLARASI.............................................................................................. v
MOTTO........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................. vii
ABSTRAK................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................ x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
D. Hipotesis Penelitian................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian.................................................................... 7
F. Definisi Operasional................................................................. 8
G. Metode Penelitian..................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan Skripsi................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peran Orang Tua……..…………............................................ 24
B. Kompetensi Profesional Guru................ ……......................... 35
1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru.......................... 35
2. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru................... 36
3. Peran Guru dalam proses belajar mengajar......................... 41
4. Profesionalsme Guru BTQ.................................................. 44
Page 11
xi
C. Prestasi Belajar BTQ Siswa............................................... 46
1. Pengertian Prestasi Belajar.............................................. 46
2. Baca Tulis Al Qur‟an....................................................... 56
D. Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi Profesional
Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ
Siswa.................................................................................. 64
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian............................ 66
1. Sejarah berdirinya MI Al Iman.................................... 66
2. Letak Geografis MI Al Iman ....................................... 67
3. Visi dan Misi................................................................. 67
4. Struktur Organisasi Sekolah......................................... 68
5. Keadaan Guru, Siswa, dan Orang Tua......................... 68
6. Sarana dan Prasarana.................................................... 71
7. Prestasi Sekolah............................................................ 72
B. Penyajian data hasil penelitian............................................ 74
1. Daftar responden.......................................................... 74
2. Data hasil Angket......................................................... 75
3. Data hasil Test.............................................................. 80
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisi Deskriptif (Tiap Variabel)......................................... 84
B. Pengujian Hipotesis............................................................... 89
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis............................................ 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 100
B. Saran-saran............................................................................. 102
C. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 103
D. Penutup.................................................................................. 105
Page 12
xii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... 109
RIWAYAT HIDUP................................................................................ 118
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Siswa MI Al Iman Magelang....................................... 12
Tabel 2 Kisi-kisi Angket Tentang Peran Orang Tua.............................. 16
Tabel 3 Kisi-kisi Angket Tentang Kompetensi Profesional Guru......... 17
Tabel 4 Kisi-kisi Soal Test Prestasi Belajar BTQ Siswa……............... 18
Tabel 5 Keadaan Guru MI Al Iman.......................................................... 68
Tabel 6 Keadaan Siswa MI Al Iman………………................................. 69
Tabel 7 Keadaan orang tua siswa.............................................................. 70
Tabel 8 Sarana dan Prasarana MI Al Iman................................................ 71
Tabel 9 Prestasi sekolah............................………..................................... 72
Tabel 10 Data responden siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang.. 74
Tabel 11 Hasil angket tentang peran orang tua............................................ 76
Tabel 12 Hasil angket tentang kompetensi profesional guru…................... 78
Tabel 13 Hasil test prestasi belajar BTQ siswa............................................ 81
Tabel 14 Hasil Angket Tentang Peran Orang Tua...................................... 86
Tabel 15 Hasil AngketTentang Kompetensi Profesional Guru.................... 87
Tabel 16 Hasil Test Prestasi Belajar BTQ Siswa......................................... 89
Tabel 17 Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi
Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ Siswa............. 90
Tabel 18 Ringkasan Statistik X1 dan Y........................................................ 92
Tabel 19 Ringkasan Statistik X2 dan Y........................................................ 93
Tabel 20 Ringkasan Statistik X1 dan X2 ...................................................... 95
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya orang tua adalah pendidik pertama dan terdekat yang
mempunyai peranan besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Semua orang
tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang sholeh atau sholehah dan juga
berprestasi dalam bidang keilmuan. Namun dalam kehidupan nyata tidak
semua orang tua mempunyai kompetensi yang cukup mumpuni dalam
mendidik anak-anaknya, tidak semua orang tua mempunyai cukup waktu
untuk mendidik anak-anaknya secara intensif. Dan juga masih banyak orang
tua yang belum memiliki kesadaran ataupun belum begitu paham tentang
seberapa besar pengaruh peranannya sebagai orang tua untuk pendidikan
anaknya.
Pendidik bagi anak selain orang tuanya adalah guru di sekolah. Guru
adalah peran utama dalam pendidikan siswa di sekolah. Ditangan guru lah,
berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu
kompetensi profesional menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap guru
yang memang secara khusus berprofesi sebagai pendidik.
Baca Tulis al-Quran (BTQ) di Madrasah Ibtidaiyah, merupakan salah
satu muatan lokal yang cukup penting dalam lembaga pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah, karena belajar al-Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim, juga
secara langsung berkaitan dalam penguasaan dasar-dasar bahasa Arab.
Penting, mengingat apabila muatan lokal ini bukan saja berkaitan terhadap
Page 15
2
siswa muslim, namun saat ini menguasai bahasa Arab juga telah menjadi
tuntutan globalisasi.
Orang tua harus mengerti kebutuhan anak dalam mencapai
prestasinya, peran orang tua terhadap anak dalam meningkatkan prestasi Baca
Tulis al-Qur‟an di antaranya yaitu memberikan nasehat tentang kewajiban
umat islam membaca al-Qur‟an, memberikan contoh dalam kehidupan sehari-
hari, membimbing anak dalam belajar membaca dan menulis al-Qur‟an,
penyediaan fasilitas belajar, memanajemen waktu anak, mendampingi belajar
anak, dan menjaga komunikasi dengan guru perihal proses belajar anak.
Adapun kompetensi guru memiliki peranan besar atas prestasi siswa.
Dalam hal ini prestasi siswa dalam BTQ adalah sejauh mana guru menguasai
materi, pemahaman terhadap siswa, bagaimana menyampaikan materi kepada
siswa, pemanfaatan sumber dan media, mengevaluasi proses
pembelajarannya, dan lain sebagainya.
Orang tua dan guru memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar
siswa dalam BTQ di Madrasah Ibtidaiyah. Karena fungsi keduanya adalah
sebagai pendidik yang mempunyai tujuan pendidikan yang sama, maka
keduanya harus saling kesinambungan dan searah, serta saling mendukung
proses pembelajaran dalam persamaan tujuan pendidikan tersebut. Tentunya,
dalam upaya prestasi BTQ tidak bisa terlepas dari peranan orang tua masing-
masing siswa serta pengaruh akan kompetensi gurunya.
Page 16
3
Al-Qur‟an adalah pedoman atau pegangan hidup manusia karena
merupakan sumber utama dalam hukum islam. Sebagian ulama‟ berpendapat
bahwa mempelajari al-Qur‟an adalah wajib (Amrullah, 69).
Firman Allah SWT:
ذاإن رأقومهيلل تييهديالقرآنه الحاتيعملونال ذينالمؤمنينويبش الص كبيراأجرالهمأن
Artinya:
“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke (jalan)
yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat pahala yang
besar.” (QS. Al Isra‟ : 9)
(Departemen Agama RI, 2002: 284)
Sabda Rasulullah SAW:
عهم
انقزآن
تعهم
خيزكم مه
Artinya:
Nabi SAW bersabda: “Sebaik- baik orang diantara kalian
adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengamalkannya.”(HR.
Bukhari Muslim)
(Nawawi, 1999: 116)
Seperti diketahui menurut Ki Hajar Dewantoro, Tripusat pendidikan
itu adalah: keluarga, sekolah, dan organisasi pemuda (Tjiptoyuwono, 1995:
1). Berkaitan dengan BTQ di sekolah, berdasarkan surat keputusan kepala
kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah tentang Garis-
Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) BTQ Sekolah Dasar Jawa Tengah
tahun 2002 yang ketiga (2002: 54) adalah sebagai berikut:
Pembelajaran BTQ diberikan pada jam Muatan Lokal bagi
daerah yang sudah mempunyai Muatan Lokal berorientasi pada
peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan atau daerah yang sudah
Page 17
4
menetapkan BTQ sebagai Muatan Lokal. Bagi daerah yang blum
mempunyai Muatan Lokal sebagaimana dimaksud maka pembelajaran
BTQ dapat diberikan pada jam ekstrakurikuler.
Tugas kitalah para guru dan orang tua pada saat ini untuk meyakinkan
anak didik kita bahwa al-Qur‟an yang agung layak di letakkan di depan kedua
matanya (Yayan, 2011: 63). Karena al-Qur‟an-lah yang akan menjadi
pedoman hidup generasi-generasi muda penerus bangsa ini.
Hasil survei penulis pada tanggal 12 Juni 2013 terhadap siswa MI Al
Iman Magelang menyatakan bahwa, pengajaran dalam membaca dan menulis
al-Quran selain menjadi muatan lokal di MI Al Iman, seperti yang di
ungkapkan oleh beberapa siswa, baca tulis al-Qur‟an juga telah melekat di
lingkungan masyarakat sekitar seperti yang sering terlihat di mushola, dan
masjid. Sehingga, di kalangan siswa mata pelajaran BTQ sudah cukup dekat.
Meski begitu, tidak semua siswa cepat dalam menguasai BTQ.
Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
serta mengkaji lebih dalam lagi berkenaan dengan pengaruh orangtua dan
guru terkait dengan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis al-
Qur‟an, dengan judul penelitian “Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi
Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Baca Tulis al-Qur‟an Siswa MI Al
Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Page 18
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah peran orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman
Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
3. Bagaimanakah prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
4. Adakah pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-
Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun
pelajaran 2013/2014?
5. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar
Baca Tulis al-Qur‟an siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman
Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
6. Adakah pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al
Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
Page 19
6
3. Untuk mengetahui prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran
2013/2014.
4. Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar
Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman
Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
5. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap
prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
6. Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua dan kompetensi
profesional guru terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran
2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti
bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian (Arikunto,
2005: 55). Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Adanya pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis
al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun
pelajaran 2013/2014.
Page 20
7
b. Adanya pengaruh peran kompetensi profesional guru terhadap prestasi
belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman
Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
c. Adanya pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pembaca,
baik bersifat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
mengukur prestasi siswa ditinjau dari pengaruh peran orang tua siswa
dan kompetensi guru.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi penyelenggara sekolah, para pendidik, dan orang tua
siswa:
a. Kepala Sekolah
Dengan melihat hasil penelitian di lapangan, diharapkan bisa
memperkaya pihak sekolah dalam mengukur lembaga pendidikan
yang dikelola terkait dengan prestasi siswa.
b. Guru atau pendidik
Bagi guru, penelitian ini semoga dapat memicu semangatnya dalam
Page 21
8
meningkatkan kompetensi mengajar Baca Tulis al-Quran para murid.
c. Siswa
Apabila hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh
lembaga pendidikan, guru, dan orang tua siswa, diharapkan semua
siswa dapat menikmati prestasi unggul yang merata perihal Baca
Tulis al-Quran.
d. Orang Tua
Bagi orang tua, penelitian ini semoga dapat memicu perannya
terhadap putra-putrinya atas Baca Tulis al-Quran
F. Definisi Oprasional
1. Peran Orang Tua
Menurut Thamrin dan Nurhalijah Nasution (1982: 34) orang tua
memiliki peran yang penting dalam prestasi murid, mengingat orang tua
pada dasarnya sebagai orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan
hidup anaknya. Peran orang tua terhadap anak, dalam meningkatkan
prestasi, diantaranya dilihat dari pemberian motivasi ke anak, pemberian
gizi, penyediaan fasilitas belajar, keterlibatannya dalam manajemen waktu
anak, pengamatan belajar anak termasuk dalam tugas-tugas sekolahnya
(PR), keteladanan terhadap semangat belajar anak, dan kedekatannya pada
guru sekolahnya.
Dari beberapa uraian diatas, penulis merumuskan beberapa
indikator dari peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-
Qur‟an siswa, diantaranya yaitu:
Page 22
9
a. pemberian motivasi kepada anak
b. penyediaan fasilitas belajar
c. keterlibatannya dalam manajemen waktu anak
d. pengamatan belajar anak termasuk dalam tugas-tugas sekolahnya (PR)
e. keteladanan terhadap semangat belajar anak
f. dan kedekatannya pada guru sekolahnya
2. Kompetensi Profesional Guru
Mulyasa (2008: 135) menjelaskan, dalam Standar Nasional
Pendidikan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan.
Adapun kompetensi profesional guru memiliki pengaruh besar atas
prestasi siswa. Kompetensi profesional yaitu kemahiran merancang,
melaksanakan, dan menilai tugas sebagai guru, yang meliputi penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan (Mulyasa, 2008: 10).
Dari beberapa uraian tentang definisi kompetensi professional guru
diatas, penulis merumuskan beberapa indikator, diantaranya yaitu:
a. Penguasaan materi secara mendalam.
b. Kemahiran merancang pembelajaran BTQ.
c. Kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar.
d. Melakukan penilaian.
Page 23
10
3. Prestasi Belajar Baca Tulis al-Qur‟an Siswa
Prestasi adalah hasil maksimal yang dicapai melalui usaha-usaha
terkait dengan bidang tertentu, dan belajar adalah suatu proses dimana dari
keadaan belum menguasai menjadi menguasai hal terkait dengan apa yang
di pelajarinya.
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang
telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar
dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan
dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan
(http://www.sarjanaku.com, 16 Juli 2013).
Baca Tulis al-Qur‟an adalah kegiatan pembelajaran membaca dan
menulis yang ditekankan pada upaya memahami informasi, menghafal
(melisankan) lambang-lambang dan mengadakan pembiasaan dalam
melafadzkannya serta cara menuliskannya (http://lib.uin-malang.ac.id, 16
Juli 2013).
Dalam buku yang berjudul Petunjuk Praktis Belajar Membaca al-
Qur‟an oleh Kaelany HD (2009), Kaelany HD menyajikan bimbingan
belajar membaca al-Qur‟an dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mengenal huruf hijaiyah
b. Menulis huruf Arab
c. Membaca dengan makhroj yang benar
d. Latihan-latihan membaca dengan pelafalan bunyi, panjang pendek,
dengung dan sebagainya.
Page 24
11
Berkaitan dengan membaca al-Qur‟an, Amrullah (71) menjelaskan sebagai
berikut.
Tajwid adalah suatu cabang ilmu yang mengatur tata
cara membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar. Ilmu tajwid
sangat perlu diajarkan kepada orang yang ingin membaca atau
mempelajari al-Qur‟an. Sebab kesalahan satu huruf atau
panjang pendek dalam membaca al-Qur‟an dapat berakibat
fatal, yakni perubahan arti
Dari beberapa uraian tentang definisi prestasi belajar siswa
dalam Baca Tulis al-Qur‟an diatas, penulis merumuskan beberapa
indikator, yaitu:
a. Mengenal huruf hijaiyah
b. Merangkai huruf
c. Membaca dengan makhroj yang benar
d. Membaca dengan menggunakan ilmu tajwid
e. Memahami arti bacaan al-Qur‟an
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian
korelasional seperti yang dijelaskan oleh Sukmadinata (2008: 56)
penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan
variabel lain.
Page 25
12
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Iman Jl. Tentara Genie
Pelajar Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang
Utara, Kota Magelang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 18 hari, terhitung mulai
tanggal 4 November sampai dengan 22 November 2013.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitiaan (Arikunto,
2002: 108). Populasi dari penelitian ini adalah siswa MI Al Iman Jl.
Tentara Genie Pelajar Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan
Magelang Utara Kota Magelang tahun pelajaran 2013/2014.
Jumlah keseluruhan siswa MI Al Iman adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Siswa MI Al Iman Magelang
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 I 20 12 32
2 II 18 10 28
3 III 14 19 32
4 IV 12 5 17
5 V 10 8 18
6 VI 4 11 15
Jumlah 78 65 142
Page 26
13
Jadi populasi penelitian ini dan yang merupakan total
keseluruhan jumlah siswa di MI Al Iman Jl. Tentara Genie Pelajar
Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang tahun pelajaran 2013/2014 adalah 142 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2002: 109). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah Sampel Bertujuan atau Purposive Sample. Sampel bertujuan
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu (Arikunto, 2002: 117). Sampel dari penelitian ini yaitu siswa
kelas III MI Al Iman Jl. Tentara Genie Pelajar Tuguran, Kelurahan
Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tahun
pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah keseluruhan 32 siswa, dengan
rincian 13 siswa putra dan 19 siswa putri.
Peneliti mengambil kelas III MI Al Iman sebagai sampel dalam
penelitian ini. Dikarenakan kelas III merupakan kelas terakhir dimana
siswa mendapatkan pelajaran tambahan mulok BTQ di MI Al Iman
sehingga peneliti dapat mengamati kemampuan BTQ siswa setelah
siswa mendapatkan mulok BTQ selama tiga tahun di sekolah tersebut
dan di kelas tiga ini terlihat perbedaan kemampuan baca tulis al-
Qur‟an antar siswa dengan selisih yang cukup jauh.
Page 27
14
4. Metode Pengumpulan Data
a. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,
2010: 194).
Dipandang dari cara menjawabnya, penulis menggunakan
kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih
(Arikunto, 2002: 129).
Dalam penelitan ini peneliti menggunakan angket untuk
memperoleh data tentang peran orang tua dan kompetensi profesional
guru. Adapun pelaksanaannya yaitu dengan menyebar data kuesioner
kepada siswa. Dan masing-masing pertanyaan telah disediakan
jawaban untuk dipilih oleh responden sesuai dengan pendapatnya.
b. Test
Test adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat, yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2002: 127). Test yang akan penulis gunakan
adalah tes prestasi atau achievement test, yaitu test yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu
Page 28
15
(Arikunto, 2002: 128). Metode ini digunakan untuk memperoleh data
tentang prestasi belajar BTQ siswa.
c. Dokumentasi
Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto, 2002: 206). Metode ini digunakan untuk memperoleh data
tentang kondisi dan keadaan obyek penelitian serta memberikan
gambaran umum tentang objek penelitian, diantaranya yaitu tentang
sejarah berdirinya MI Al Iman, letak geografis, struktur organisasi,
daftar guru dan siswa, keadaan sosial orang tua, serta tabulasi
perkembangan jumlah siswa.
d. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
(Sukmadinata, 2008: 220). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang kondisi dan keadaan obyek penelitian yang belum
diperoleh melalui metode dokumentasi. Yaitu mengenai sarana dan
prasarana sekolah.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu
metode (Arikunto, 2002: 126).
Page 29
16
a. Angket
Angket dalam penelitian ini menggunakan kisi-kisi yang diambil dari
indikator peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-
Qur‟an siswa dan indikator kompetensi profesional guru terhadap
prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa, yang kemudian dijabarkan
kedalam bentuk-bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1) Angket untuk memperoleh data tentang peran orang tua
terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas III MI
Al Iman Magelang.
Tabel 2
Kisi-kisi Angket Tentang Peran Orang Tua
No. Indikator Kisi-kisi pertanyaan pada
angket
1 Pemberian motivasi
kepada anak 1. Berkomentar positif
tentang hasil belajar
BTQ anak
2. Sebagai tempat anak
untuk berkonsultasi
tentang kesulitan belajar
BTQ anak
3. Memberikan reward atau
hadiah ketika anak
berprestasi dalam BTQ
2 Penyediaan fasilitas
belajar 4. Menyediakan segala
perlengkapan kebutuhan
belajar BTQ anak
3 Keterlibatannya dalam
manajemen waktu anak 5. Mengatur jam belajar
BTQ anak.
4 Pengamatan belajar anak
termasuk dalam tugas-
tugas sekolahnya (PR)
6. Menanyakan
(mengingatkan) adanya
tugas atau PR BTQ
7. Membantu anak dalam
Page 30
17
mengerjakan tugas atau
PR BTQ
5 Keteladanan terhadap
semangat belajar Baca
Tulis Al Qur‟an anak
8. Menyempatkan waktu
untuk membaca al-
Qur‟an bersama dengan
anak
9. Menasehati anak untuk
membiasakan membaca
al-Qur‟an setiap hari
6 Kedekatannya pada guru
sekolahnya 10. Menanyakan
perkembangan belajar
BTQ siswa
2) Angket untuk memperoleh data tentang kompetensi profesional
guru terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas
III MI Al Iman Magelang.
Tabel 3
Kisi-kisi Angket Tentang Kompetensi Profesional Guru
No. Indikator Kisi-kisi pertanyaan pada
angket
1 Penguasaan Materi BTQ
secara mendalam. 1. Guru tidak terpaku pada
buku panduan materi
BTQ pada saat
mengajar.
2. Dapat memberikan
penjelasan setiap
pertanyaan yang
disampaikan oleh siswa
berkaitan dengan materi
pelajaran BTQ.
2 Kemahiran merancang
pembelajaran BTQ 3. Memilih dan
menggunakan metode
pembelajaran
4. Merencanakan proses
pembelajaran secara
sistematis
Page 31
18
3 Kemampuan
melaksanakan proses
belajar mengajar
5. Mampu mengelola kelas
6. Menyampaikan materi
BTQ dengan tepat
sehingga mudah
dipahami oleh siswa
7. Menciptakan iklim
pembelajaran yang
komunikatif
4 Melakukan penilaian 8. Memberikan test kepada
siswa disetiap akhir
pembelajaran
9. Memberiksn test yang
sesuai dengan materi
BTQ yang sudah
diajarkan
10. Mengembalikan hasil
test kepada siswa
b. Soal Tes
Tabel 4
Kisi-kisi Soal Test Prestasi Belajar BTQ Siswa
No. Indikator Kisi-kisi soal test
1 Mengenal huruf hijaiyah 1. Melengkapi huruf
hijaiyah yang kosong
2. Cara menulis huruf
hijaiyah dengan benar.
3. Menulis harokat huruf
hijaiyah dengan benar
2 Merangkai huruf 4. Menulis kalimat
bismillah
5. Merangkai huruf
hijaiyah yang masih
terpisah-pisah
3 Membaca dengan
makhroj yang benar 6. Pengertian makhraj
7. Letak suara huruf ح
4 Membaca dengan
menggunakan ilmu 8. Cara membaca bacaan
matobii
Page 32
19
tajwid 9. Contoh bacaan mattobii
5 Memahami arti bacaan
al-Qur‟an 10. Arti ayat pertama dalam
surat al-Fatihah
c. Pedoman Obeservasi
1) Keadaan orang tua siswa MI Al Iman Magelang.
2) Sarana penunjang pembelajaran di MI Al Iman Magelang.
d. Pedoman Dokumentasi
1) Sejarah berdirinya MI Al Iman Magelang.
2) Letak geografis.
3) Struktur organisasi MI Al Iman Magelang.
4) Daftar Guru dan Siswa MI Al Iman Magelang.
5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) BTQ
6. Analisis Data
Analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan
tema dan hipotesis kerja yang akhirnya dapat diangkat menjadi teori
substantif (http://ardhana12.wordpress.com, 20 Juni 2013).
Dalam penelitian ini, disimpulkan data yang telah tersusun dengan
menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan rumus:
Frekuensi relatif persentase
P=
Keterangan:
Page 33
20
P = angka presentasi
f = frekuensi yang sedang dicaripersentasinya
N = number of chases
Penulis menggunakan rumus tersebut untuk menghitung frekuensi
intensitas peran orang tua dan kompetensi profesional guru terhadap
prestasi belajar BTA siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap
prestasi belajar siswa dan pengaruh kompetensi profesional guru terhadap
prestasi belajar siswa adalah menggunakan rumus product moment,
sedangkan untuk mengetahui adakah pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa digunakan
rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3
variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel dependent atau
variabel terikat yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni peran
orang tua (X1), kompetensi profesional guru (X2) Sementara variabel ketiga
prestasi belajar siswa (Y) merupakan variabel independent atau variabel
bebas.
Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiono (2010: 255)
memberikan teknik analisis melalui rumus :
a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX1Y =
Keterangan:
rX1Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
Page 34
21
N = Number of Cases
X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y
X1 = Jumlah seluruh skor X1
Y = Jumlah seluruh Y
b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX2Y =
Keterangan:
rX2Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y
X2 = Jumlah seluruh skor X1
Y = Jumlah seluruh Y
c) Mencari korelasi X1 dan X2
rX2Y =
d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel
dengan rumus sebagai berikut :
RX1X2Y =
Keterangan :
R X1X2Y = Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y
rX1Y = Korelasi antara rx1y
rX2Y = Korelasi antara rx2y
Page 35
22
rX1X2 = Korelasi antara rx1x2
Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya
hipotesa yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa.
Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau
diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel
pada taraf 5%.
Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha
maka hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat
ditolak.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis
menjabarkan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi
oprasional, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Meliputi sub bab pertama: peran orang tua, sub bab kedua
pembahasan mengenai kompetensi profesional guru, terdiri dari
pengertian kompetensi profesional guru, ruang lingkup kompetensi
profesional guru, dan profesionalisme guru BTQ; sub bab ketiga
membahas tentang prestasi belajar BTQ siswa, terdiri dari
pengertian prestasi belajar, dan Baca Tulis Al Qur‟an; sub bab
Page 36
23
keempat membahas tentang Pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa
BAB III LAPORAN PENELITIAN
Meliputi sub bab pertama: membahas gambaran lokasi dan obyek
penelitian terdiri dari, sejarah berdirinya MI Al Iman, letak
geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, siswa,
dan orang tua siswa, sarana dan prasarana, dan prestasi sekolah;
sub bab kedua: membahas tentang penyajian data dan hasil
penelitian terdiri dari, daftar responden, dan data hasil angket.
BAB IV ANALISIS DATA
Meliputi analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan
hasil uji hipotesis.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan, saran-saran, keterbatasan penelitian, penutup.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 37
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peran Orang Tua
Departemen Pendidikan Nasional (2007: 802), orang tua berarti
ayah atau ibu kandung, atau orang yang bertanggung jawab penuh dalam
keluarga. Orang tua adalah sebagai panutan anak dalam berucap dan
bertingkah laku, sebab keteladanan orang tua merupakan peran vital dalam
pendidikan yang mencerminkan sikap dan perilaku dalam interaksi
keduanya.
Peran orang tua terhadap anak, dapat dilakukan dengan
memberikan motifasi, turut dalam memanajemen waktu anak, dan
memberikan fasilitas terkait dengan pendidikan anak.
Motifasi sebagai salah satu peran orang tua, menurut Soetomo
(1993: 141), “Motivasi merupakan segala tenaga yang dapat
membangkitkan atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan. Misalnya seorang anak yang tidak mau belajar, hal itu karena
tidak ada motivasi atau dorongan untuk belajar.”
Orang tua sebagai guru di rumah harus berusaha agar anaknya
dapat mendapatkan motivasi pendidikan keluarga.Karena, orang tua dinilai
gagal dalam tugasnya apabila motivasi kepada anaknya lemah. Motivasi
sangat penting dalam hal belajar(Pasaribu, 1983: 52), karena:
a. Mempergunakan dan menghubungkan motif yang mendorong
individu untuk melakukan sesuatu kegiatan didalam situasi belajar.
Page 38
25
b. Reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar. Usaha-usaha
yang dapat digunakan dalam rangka reinforcement yaitu:
1) Mengemukakan pertanyaan
2) Memberi ganjaran
3) Memberi hadiah
4) Memberi hukuman
Sehingga, tugas memotivasi perihal anak didik bukan hanya
tanggung jawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban
memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki
prestasi yang bagus hendaknya orang tua memberikan dorongan lebih
lanjut kepada anaknya agar prestasi yang diraihnya bisa kian
meningkat.Diantara bentuk motivasi kepada anak berprestasi bisa dengan
memberikan suatu penghargaan atau hadiah tertentu. Hal ini sangat
berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak akan timbul rasa
bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi
untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. (Basri, 2004: 95-96)
Sebaliknya bila prestasi belajar anak itu kurang, maka tanggung
jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi kepada anak untuk
lebih giat dalam belajar.Dorongan orang tua kepada anaknya yang
berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan
kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya
dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan.
Page 39
26
Tindakan tersebut (motivasi) perlu dilakukan oleh orang tua, baik
kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik, dari berbagai jenis
aktifitas, seperti mengarahkan cara belajar. Selama pengarahan dari orang
tua itu tidak memberatkan anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
orangtua pada anak yang prestasinya kurang yaitu kenali kemampuan
anak, dan jangan menuntut anak melebihi kemampuannya. Anak yang
sering mendapat tuntutan yang terlalu tinggi, akan mudah menjadi frustasi
dan akhirnya mogok belajar.
Kemudian, agar anak semakin termotivasi, orang tua sebaiknya
tidak mengeluarkan ungkapan-ungkapan baik oral maupun perbuatan yang
menunjukkan gambaran membanding-bandingkan di antara anak-anaknya
seperti kakak dengan adiknya, mengingat setiap anak mempunyai
kemampuan yang berbeda. Anak yang sering dibanding-bandingkan dapat
kehilangan kepercayaan diri. Justru, peran orang tua dituntut untuk mampu
membangkitkanlah rasa percaya diri anak dengan menghargai setiap usaha
yang telah dilakukan.
Karena dengan menerima anak atas segala kelebihan dan
kekurangannya akan membantu anak dalam mengatasi masalahnya.
Termasuk bila anak memang membutuhkan guru les, maka orang tua tidak
boleh mengukur pengalaman dirinya dengan anaknya seperti mengukur
anak dengan kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu
tidak pernah les. Untuk meningkatkan semangat belajar anak, kita dapat
Page 40
27
melakukan hal-hal berupa memberi pujian, pelukan, belaian, pun dengan
ciuman.
Basri ( 2004: 95-96) berpendapat bahwa, setiap orang tua yang baik
dan bertanggung jawab tentulah mendambakan hasil belajar yang baik dan
menggembirakan bagi anak-anaknya. Sikap dan perlakuan orang tua itu
antara lain:
a. Kasih sayang yang ikhlas
b. Perhatian dan pengertian yang benar
c. Pembimbingan dan pengarahan yang kontinu
d. Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar anak
e. Pengorbanan tanpa pamrih
f. Gembira dan bahagia selalu
Selain memberikan motifasi anak, peran orang tua terhadap anak
yang lainnya adalah memenuhi kebutuhan belajar anak atau menyiapkan
segala sarana-prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar
anak. Kebutuhan belajar tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam
sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan
belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah
baginya untuk belajar dengan baik.
Dalam hal ini Walgito, (1990: 123) berpendapat apabila semakin
lengkap alat-alat pelajarannya maka minat belajarnya pun semakin tinggi.
Sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka bisa mengganggu
didalam proses belajar, sehingga hasilnya pun bisa kurang memuaskan.
Page 41
28
Dengan demikian, ketersediaan fasilitas dan kebutuhan belajar yang
memadai akan berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak
yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki
semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi,
maka anak tersebut lebih bersemangat dalam belajar.
Selain motivasi dan menyediakan kebutuhan atau fasilitas belajar,
orang tua terkait perannya terhadap anak, juga diperlukan keterlibatannya
dalam memanajem en waktu anak. Waktu dimana anak dapat belajar
kapan PR harus selesai, bukan kapan harus dikerjakan sehingga anak akan
mulai belajar mengelola waktu (Susana, 2006: 60).
Manajemen waktu anak, juga menjadi sarana pengawasan orang
tua terhadap anaknya. Hal ini penting, karena tanpa adanya pengawasan
yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak kurang
berjalan baik. Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau
mengawasi semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan anak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pengawasan orang tua juga akan melatih
anak menjadi semakin disipilin sehingga anak bisa memanfaatkan
waktunya secara efektif, termasuk pendidikannya. Hal tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Hude (2007: 69): “Bahwa manusia
membawa istink sejak lahir tapi kemudian diperkaya melalui interaksi
dengan lingkungan. Dari kecil anak bisa menangis dan tertawa, tanpa
kursus terlebih dahulu, tapi bagaimana kita harus menangis dan tertawa
kita peroleh dari lingkungan dan pendidikan.”
Page 42
29
Pengawasan anak dengan memanajemen waktu anak juga akan
memudahkan peran orang tua dalam mengontrol peningkatan atau
kemunduran anaknya dalam hal belajar. Sehingga orang tua mudah
mencari penyebabnya untuk dicarikan solusinya. Tentunya juga,
pengawasan dengan manajemenwaktu akan melatih disiplin anak sehingga
suatu saat, ketika anak sudah dewasa mampu mengelola waktunya sendiri
dengan apik. Dengan demikian, peran orang tua dalam manajemen anak
penting bukan saja dalam hal pendidikannya namun juga terkait dengan
pembangunan mental anak dan sosial anak. Perihal demikian, Musbikin
(2009:113) menilai apabila proses kehidupan dalam sebuah keluarga
adalah proses belajar pertama bagi anak sebelum mereka hidup dalam
lingkungan yang lebih luas, sekolah, dan masyarakat. Maka dari itu
sebagai orang tua semestinya memfungsikan perannya dan dapat
memanfaatkan masa masa ini untuk menggali dan mengembangkan
potensi anak.
Musbikin (2009: 114) menjelaskan lebih lanjut, apabila setiap
orang tua tentunya berharap anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan
berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Jadi untuk mewujudkan hal itu,
jadilah orang tua sekaligus guru bagi anak di rumah, dengan menyajikan
materi-materi yang mereka butuhkan, suasana yang tenang tanpa
pertengkaran dan kekerasan, serta kasih sayang dan perhatian yang cukup
dari sosok seorang ibu dan ayah
Page 43
30
Pentingnya peranan orang tua terhadap anak, termasuk dalam
pengelolaan waktunya, karena orang tua adalah guru pertama dan utama
bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa, dan sosial pertama bagi
anak. Hal itu dikatakan lebih lanjut oleh Musbikin (2009: 115), apabila
tugas guru adalah membantu orang tua untuk membimbing dan
mengembangkan potensi anak agar lebih terarah. Dan sifatnya hanya
membantu. Karena waktu guru bersama anak dan orang tua bersama anak
berbanding 25% dan 75%. Anak lebih kurang hanya punya waktu 25% per
hari bersama guru di sekolah, sisanya 75% lagi anak menghabiskan waktu
bersama orang tua di rumah. Lagi pula saat anak berada di sekolah,
seorang guru tidak akan mampu memperhatikan anak didiknya satu per
satu yang kadang jumlahnya melebihi kapasitas. Selain itu dalam masalah
ini, guru tidak mempunyai wewenang apa-apa, guru hanyalah menjalankan
tugas mengajar dan menjadi seorang pendidik.
Peran orang tua terkait dengan penguatan melalui motivasi,
penyediaan fasilitas, termasuk pola asuh manajemen waktu bagi anak, bila
disederhanakan dapat dikatakan orang tua dituntut untuk sadar apabila
sekolah sekedar sebagai pelengkap dalam membantu perkembangan
belajar anak. Sehingga peranan orang tua di sini sebagai wujud relasi
harmonis antara guru dan orang tua karena orang tualah yang paling tahu
kekuatan dan kelemahan perilaku karakteristik anaknya. Sumbangan
pemikiran ini mengarah pada strategi praktis dalam membina relasi
harmonis antar orang tua dan guru di sekolah. Sebagai hubungan relasi
Page 44
31
harmonis, sehingga ada unsur-unsur peranan relasi orang tua dengan guru
yang penting diperhatikan, yang antara lain:
a. Adakan waktu minimal satu kali dalam satu semester atau setahun dua
kali datang ke sekolah dan bertemu guru kelas. Orang tua perlu
mendalami bagaimana proses belajar di sekolah dan stimulasi mana
yang perlu diberikan oleh orang tua agar siswa merasa senang belajar.
Melalui diskusi dan temu muka dengan guru dan orang tua dapat
menjadi relasi
b. Relasi ini akan mencerminkan persepsi bagaimanakah karakteristik
guru bagi anak sekolah. Tidak jarang ada orang tua yang menuding
bahwa gurunya galak, gurunya cuek, gurunya tidak bisa mengajar.
Impresi ini akan lenyap setelah tumbuh relasi harmonis antara guru
dan orang tua yang dijalin oleh sekolah.
c. Hadiri setiap undangan dari kepala sekolah. Baik undangan tersebut
bertujuan untuk bantuan program kegiatan maupun sosialisasi
berbagai metode pengajaran. Bila ada undangan sekolah sangat
diharapkan bahwa orang tua ikut aktif terlibat dalam berbagai
kegiatan. Sikap proaktif akan lebih menguntungkan daripada sikap
menolak. Orang tua akan belajar berbagai situasi nyata, belajar kenal
anak orang lain, belajar memperkaya intuisi tentang kemampuan
pembelajaran dan metode mengajar di sekolah.
d. Kerjasama dalam bentuk relasi guru dan orang tua akan memberi
sumbangsih edukatif bila siswa sedang stress atau phobia sekolah.
Page 45
32
Peranan orang tua seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya,
dalam Islam sendiri mendapatkan tempat yang serius. Islam mengarahkan
pemahaman terhadap orang tua agar sadar apabila hadirnya seorang anak
secara intrinsik membawa tanggung jawab besar yang harus dipikulnya.
Tanggung jawab tersebut berkenaan dengan upaya-upaya yang harus
dipenuhi oleh orang tua untuk mengangkat dan mempertahankan martabat
kemanusiaan (karomah insaniah) anaknya (Syaifullah, 2008: 163). Disini,
kita melihat ajaran-ajaran Islam yang secara spesifik menegaskan tugas
dan kewajiban orang tua terhadap anaknya.
Islam secara tegas mengungkapkan apabila orang tua memikul
amanah dunia-akherat terkait dengan anak. Islam mememerintahkan agar
orang tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta
berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka, sebagaimana
firman Allah SWT:
ا انحجارةعهي اانىاس قد هيكموارا أ اانذيهآمىاقاأوفسكم ياأي
يفعهنمايؤمزنملئكتغ ماأمزم لظشدادليعصنالل
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Takhrim: 6)
(Departemen Agama RI, 2003:448)
Page 46
33
Apabila arahan yang digariskan oleh Islam bisa diimplementasikan
secara konsekuen dan konkret, maka anak keturunan yang diperoleh akan
memberikan kebahagiaan yang besar dan mudah dirasakan oleh pihak
orang tua (Syaifullah, 2008:163). Nabi bersabda
ند دي ن م :كم عهابىزيزةرضىهللاعىقال:قالانىبىهيلع هللا ىلص
يماجسى أ زاو يىص أ ديى ايي عهىانفطزةفأب
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a berkata: bersabda Nabi Saw. Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan
ia Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari)
(Al Mundziri, 2002: 1068)
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa baik buruknya anak
sangat tergantung pada sikap dari pada orang tuanya. Seandainya orang tua
akan dengki mendengki dalam praktek sehari-hari maka anak akan turut
mempengaruhi, demikian pula terhadap hal-hal yang lainnya.
Lebih dari itu, dalam hal pendidikan, Islam juga sangat
memperhatikan soal pengangkatan martabat manusia. Sehubungan dengan
hal ini, misalnya Islam melarang perbuatan zina karena zina dapat
menimbulkan cacat moral abadi pada anak yang dihasilkannya. Dirasaan
efeknya, secara kultur sosial misalnya, masih sering kita dengar sebutan
yang sangat merendahkan, seperti kata-kata “anak haram” dan “anak
jadah” (Syaifullah, 2008: 163). Dapat kita katakan bahwa martabat
kemanusiaan (karomah insaniah) merupakan tujuan moral utama dalam
Islam, dan harus menjadi landasan setiap amal perbuatan seorang muslim.
Page 47
34
Islam dalam mengawal pendidikan anak atas peranan orang tua
juga tidak saja pada hal-hal yang bersifat fisik anak, namun juga yang
terkait dengan jiwa anak. Mulai dari orang tua dituntut bisa menjadi
teladan hingga peranan interaktif intim yang dibatasi loyalitas pribadi,
cinta kasih dan hubungan penuh kasih sayang.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak, dikatakan Daradjat
(2008:38) sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka:
a. Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling
sederhana dari tanggung jawab orang tua dan merupakan dorongan
alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
b. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun
rohaniyah, dari berbagi gangguan penyakit dan dari penyelewengan
kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafat hidup dan
agama yang dianutnya.
c. Memberikan pengajaran dalam arti luas, sehingga anak memperoleh
peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan yang seluas dan
setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
d. Membahagiakan anak, baik didunia maupun akhirat, sesuai dengan
pandangan dan tujuan hidup muslim.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, orang tua adalah ayah
atau ibu yang bertanggungjawab atas keluarga, yang merupakan pendidik
pertama dan utama bagi anak serta panutan bagi anak dalam bersikap
maupun bertindak. Sedangkan wujud peran orang tua terhadap belajar
Page 48
35
BTQ(baca tulis Al-Quran) anak diantaranya yaitu pemberian motivasi,
memberikan fasilitas sebagai kebutuhan belajarnya, memanajemen waktu
anak, pengamatan dan pengawasan terhadap belajar anak, keteladanan
terhadap semangat membaca Al-Qur‟an dan mengkomunikasikan kepada
guru mengenai proses belajarnya.
B. Kompetensi Profesional Guru
1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi guru menurut Mulyasa (2008:26) merupakan
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial
dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap
peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi,
dan profesionalisme.
Dalam pengertian lain kompetensi Asmani (2009:38)
mengatakan, merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
menggambarkan potensi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
dinilai yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian
yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan
atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu.
Adapun dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
Page 49
36
melaksanakan tugas keprofesionalannya.”
Berkaitan dengan hal tersebut, Mulyasa (2008: 31) menyatakan
Kompetensi guru di perlukan dalam rangka mengembangkan dan
mendemonstrasikan perilaku pendidikan, bukan sekedar mempelajari
keterampilan-keterampilan mengajar tertentu, tetapi merupakan
penggabungan dan aplikasi suatu keterampilan dan pengetahuan yang
saling bertautan dalam bentuk perilaku nyata.
Sedangkan kompetensi profesional dalam Standar Nasional
Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan itu
sebagai kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan pembimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan.
Menurut Kunandar (2011: 46) profesionalisme guru merupakan
kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan
dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan
pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
2. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru
Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi
guru, secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang
lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut (Mulyasa, 2008:
135).
Page 50
37
a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik
filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.
b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf
perkembangan peserta didik.
c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang
menjadi tanggungjawabnya.
d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi
e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media
dan sumber belajar yang relevan.
f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program
pembelajaran.
g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Memahami standar nasional pendidikan, yang meliputi:
1) Standar isi
2) Standar proses
3) Standar kompetensi lulusan
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5) Standar sarana dan prasarana
6) Standar pengelolaan
Page 51
38
7) Standar pembiayaan
8) Standar penilaian pendidikan
b. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, yang meliputi:
1) Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
2) Mengembangka silabus
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4) Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
peserta didik
5) Menilai hasil belajar
6) Menilai dan memperbaiki KTSP sesuaidengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kemajuan zaman
c. Mengusai materi standar, yang meliputi:
1) Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)
2) Menguasai pendalaman (pengayaan)
d. Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:
1) Merumuskan tujuan
2) Menjabarkan kompetensi dasar
3) Memilih dan menggunakan metode pembelajaran
4) Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran
5) Melaksanakan pembelajaran
e. Mengelola kelas, yang meliputi:
1) Mengatur tata ruang
2) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
Page 52
39
f. Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi;
1) Memilih dan menggunakan media pembelajaran
2) Membuat alat-alat pembelajaran
3) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka
pembelajaran
4) Mengembangkan laboratorium
5) Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran
6) Menggunakan linhkungan sebagai sumber belajar
g. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi:
1) Landasan filosofis
2) Landasan psikologis
3) Landasan sosiologis
h. Memahami dan melaksanakan pengengembangan peserta didik,
yang meliputi:
1) Memahami fungsi pengembangan peserta didik
2) Menyelenggarakan ekstra kurikulum (ekskul) dalam rangka
pengembangan peserta didik
3) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka
pengembangan peserta didik
i. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang
meliputi:
1) Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah
2) Menyelenggarakan administrasi sekolah
Page 53
40
j. Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi;
1) Mengembangkan rancangan penelitian
2) Melaksanakan penelitian
3) Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
k. Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.
1) Memberikan contoh perilaku keteladanan
2) Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran
l. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan.
1) mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik
2) mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang
relevan dengan kebutuhan peserta didik
m. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual,
yang meliputi;
1) Memahami strategi pembelajaran individual
2) Melaksanakan pembelajaran individual
Memahami uraian di atas, nampak bahwa kompetensi
profesional merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam
kaitannya dengan pelaksanaan tugas utamanya mengajar. Sementara
itu, dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)
butir c, yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
Page 54
41
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkandalam standar nasional pendidikan.
3. Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar
membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan
kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru
yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingat optimal. Berikut peranan guru yang
paling dominan (http://makalahperanguru_aqiusblog.htm, 1 April
2014)
1. Guru sebagai demonstrator.
Melalui perannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran
yang akan diajarkanya serta senantiasa mengembangkanya dalam
arti meningkatkan kemampuannya dalam ilmu yang dimiliki
karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai
siswa.
2. Guru sebagai pengelola kelas.
Dalam peranya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serat merupakan
aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar
Page 55
42
terarah kepada tujuan pendidikan. Lingkungan yang baik adalah
yang bersifat menantang, dan merangsang siswa untuk belajar,
memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator.
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media
pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media
pendidikan merupakan dasar yang diperlukan yang bersifat
melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya
proses pendidikan dan pengajaran disekolah.
4. Guru sebagai evaluator
Guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik, kegiatan
ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang
diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan
dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan penialaian guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang
siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang atau
cukup baik dikelasnya jika dibandingkan dengan teman-temanya.
Guru juga dapat mengetahui apakah proses belajar yang
dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik dan
memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya
Page 56
43
mampu dan terampil dalam melaksanakan penilaian karena
dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi siswa setelah
melaksanakan proses belajar mengajar. Guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa dari
waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh merupakan feedback
terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan
titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
mengajar selanjutnya.
5. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang
baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini
harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat.
6. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi
kemajuan belajar siswa. Persoalan belajar adalah masalah utama
anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana
cara belajar yang baik.
7. Organisator
Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan
guru, dalam bidang ini guru memiliki kiegiatan pengelolaan.
Kegiatan akademik dan sebagainya. Semua diorganisasikan
sehingga seperti mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar
pada siswa.
Page 57
44
8. Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik
agar bergairah dan aktif belajar.
9. Inisiator
Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran
10. Pembimbing
Sebagai pembimbing guru hendaknya membimbing siswa
menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
11. Supervisor
Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu,
memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses
pengajaran. Tekhnik-tekhnik supervise harus guru kuasai dengan
baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar
mengajar menjadi lebih baik .
4. Profesionalisme Guru BTQ
Guru sebagai pendidik, menurut Mulyasa (2008: 18),
bertanggungjawab untuk mewariskan nilai-nilai dan norma-norma
kepada generasi berikutnya sehingga terjadi proses konservasi nilai,
karena melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai nilai
baru. Tanggungjawab guru Mulyasa menjabarkan kedalam sejumlah
kompetensi yang lebih khusus berikut ini.
Page 58
45
a. Tanggungjawab moral: bahwa setiap guru harus mampu
manghayati perilaku dan etika sesuai dengan moral Pancasila dan
mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari.
b. Tanggungjawab dalam bidang pendidikan di sekolah; bahwa
setiap guru harus menguasai cara belajar mengajar yang efektif,
mampu mengembangkan kurikulum (KTSP), silabus, dan rencapa
pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran
yang efektif, menjadi model bagi peserta didik, memberikan
nasehat, melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan
mengembangkan peserta didik.
c. Tanggungjawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa setiap
guru harus turut serta mensukseskan pembangunan, yang harus
kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani
masyarakat.
d. Tanggungjawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus
turut serta memajukan ilmu, terutama yang menjadi
spesifikasinya, dengan melaksanakan penelitian dan
pengembangan.
Syarifuddin (2004: 99) mengatakan bahwa, guru yang
mengajar al-Qur‟an hendaknya menumbuhkan sikap kasih sayang
kepada anak-anak yang belajar kepadanya. Guru diserukan lemah
lembut, belas kasih, dan santun. Selalu memberikan dorongan.
Mendidik dengan giat dan tekun. Selalu bersemangat. Memberikan
Page 59
46
rasa aman dan pujian sewajarnya. Sikap-sikap itu merupakan bagian
dari kasih sayang guru kepada anak
Pendidik al-Qur‟an hendaknya mengedepankan kesabaran dan
ketabahan, disamping ketekunan dan keuletan. Didalam hadits
ditegaskan, “tidak selayaknya orang yang mengemban al-Qur‟an
berlaku emosi bersama orang-orang yang emosi, tidak selayaknya
pula berlaku bodoh bersama orang-orang bodoh, sementara dirongga
dadanya terdapat kalam Allah.” (HR. Al Hakim. Hadits saheh). Sikap
tidak adil (pilih kasih) sangat perlu di hindari oleh para pendidik Al
Qur‟an, karena sikap yang kerap menjebak guru ini, berakibat negatif
pada anak di kemudian hari (Syarifuddin, 2004: 100)
Dari beberapa uraian diatas dapat di simpulkan bahwa,
kompetensi profesional guru kaitannya dengan muatan lokal BTQ
yaitu meliputi penguasaan materi BTQ secara mendalam, kemahiran
merancang pembelajaran BTQ, kemampuan melaksanakan proses
belajar mengajar BTQ, dan melakukan penilaian dari hasil belajar
BTQ siswa.
C. Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Prestasi adalah
hasil yang telah dicapai, dilakukan atau di kerjakan. Sedangkan
menurut Sardiman (2001: 46), “prestasi adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
Page 60
47
baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Dan
menurut Arifin (2009: 11), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda
prastite, yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha.
Dari beberapa pengertian prestasi diatas, terlihat adanya suatu
kesamaan bahwa prestasi adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil yang
dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.
Secara bahasa, belajar adalah berusaha supaya mendapat suatu
kepandaian (Poerwadarminto, 1984: 108). Sedangkan secara definisi,
para ahli mengemukakan sebagai berikut (Purwanto, 1988: 85):
a. Hilgard dan Bower, dalam buku The Theories of Learning (1975)
mengemukakan. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan
sebagainnya).”
b. Gagne dalam buku the Conditions of Learning (1977) menyatakan
bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama
dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
Page 61
48
perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu
ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”
c. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978)
mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman.”
d. Witherington, dalam buku Educational Psychology
mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari
pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian
atau, suatu pengertian.”
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, dapat
dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan
pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih
baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku
yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang
disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap
sebagai hasil belajar.
Page 62
49
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap. Harus merupakan akhir dari periode waktu yang cukup
panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis,
seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan sesuatu masalah,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
Seorang guru harus mengetahui kemampuan siswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Tujuannya untuk mengukur prestasi
belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar
dilaksanakan. Berikut definisi prestasi belajar menurut beberapa ahli.
Hamdani (2011: 137) mengartikan prestasi belajar sebagai
“hasil yang di peroleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar.”
Menurut Arikunto (2010: 4), “prestasi belajar merupakan hasil
yang diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat
kompleks.”
Sulastri (2009: 51) mengatakan bahwa prestasi adalah suatu
hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya
kekuatan. Prestasi dapat diraih dengan selalu berusaha dan rajin
belajar. Prestasi belajar adalah suatu realisasi atau wujud nyata dari
hasil kemampuan yang dimiliki seseorang.
Page 63
50
Dari beberapa uraian definisi dari para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu usaha
maksimal terkait dengan aktifitas belajar seseorang, terbukti dengan
realisasi penguasaan ketrampilan dan pengetahuan seseorang.
Dalam proses pendidikan di sekolah, khususnya prestasi
belajar semakin di permasalahkan, hal tersebut terjadi karena prestasi
belajar mempunyai beberapa fungsi utama (Arifin, 2009: 12), antara
lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
intuisi pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Dalam proses belajar untuk mencapai prestasi siswa seringkali
dihadapkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajarnya. Secara ringkas, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar ada dua (Munjahid, 2007: 11), yaitu:
a. Faktor Indogin, yaitu faktor yang datang dari siswa sendiri.
Faktor indogin ini meliputi:
Page 64
51
1.) Faktor biologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan
jasmani siswa. Yang termasuk faktor ini adalah:
a.) Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor yang amat penting
bagi siswa. Jika mereka tidak sehat badannya tentu
belajarnya akan terganggu dan pelajaran sukar masuk.
b.) Cacat badan
Cacat badan juga sangat menghambat belajar.
Yang termasuk cacat badan misalnya: setengah buta,
setengah tuli, gangguan bicara, hanya memiliki satu
tangan dan lain sebagainya. Anak-anak yang cacat seperti
ini hendaknya mendapat perhatian khusus atau
dimasukkan dalam pendidikan khusus atau pendidikan
luar biasa.
2.) Faktor Psykologis, adalah faktor yang berhubungan dengan
rohaniah. Yang termasuk dalam faktor ini adalah:
a.) Intelligensi
Faktor intelligensi sangat besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar siswa. Bila pembawaan
intellegensi siswa memang rendah, maka siswa tersebut
akan sukar mencapai hasil belajar yang baik.
b.) Perhatian
Page 65
52
Perhatian merupakan faktor yang sangat penting
dalam belajar. Untuk dapat mencapai hasil yang terbaik
dalam belajar siswa harus memperhatikan bahan yang
dipelajarinya.
c.) Minat
Bahan pelajaran yang menarik minat/ keinginan
anak pasti akan dapat dipelajarinya. Minat seringkali
timbul bila ada perhatian.
d.) Bakat
siswa yang belajar materi pelajaran yang sesuai
dengan bakatnya ia akan selalu baik hasil belajarnya.
e.) Emosi
Siswa yang tidak stabil emosinya akan dapat
mengganggu belajarnya, karena ketika ada masalah yang
kecil saja dapat menimbulkan emosi yang mendalam. Dan
mengganggu proses belajarnya.
b. Faktor Exogin
Munjahid (2007: 14) mengelompokkan faktor exogen (faktor dari
luar) menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Linkungan keluarga juga dikelompokkan menjadi 3 bagian,
yang meliputi:
a) Faktor orang tua
Page 66
53
Adapun hubungan orang tua pada anak yang baik
adalah hubungan yang dilandasi kasih sayang dan
tanggung jawab yang tinggi disertai dengan bimbingan,
bahkan kalau perlu disertai dengan pemberian hadiah dan
hukuman dengan tujuan memajukan belajar anak.
b) Faktor suasana rumah
Suasana rumah yang tenanglah yang dapat
mendukung keberhasilan belajar anak.
c) Faktor ekonomi keluarga
Ekonomi keluarga juga mempengaruhi keberhasilan
anak.
2) Lingkungan sekolah
Yang termasuk dalam faktor ini adalah:
a) Cara penyajian belajar yang kurang baik. Hal ini kadang-
kadang disebabkan penguasaan guru pada materi
pelajaran yang kurang atau ketidak mampuan guru
menerapkan metode mengajar yang baik, sehingga akan
memepengaruhi keberhasilan siswa belajar.
b) Hubungan guru dan siswa yang kurang baik. Perlu
diciptakan hubungan yang baik antara guru dan siswa.
Karena biasanya kalau siswa senang dengan gurunya
biasanya senang juga pada pelajarannya dan siswa akan
bersemangat dalam mempelajari materi yang diajarkan
Page 67
54
gurunya. Begitu pula sebaliknya jika siswa tidak senang
pada gurunya biasanya juga tidak senang pada materi
pelajarannya yang mengakibatkan siswa tidak tertarik
untuk belajar.
c) Hubungan antar siswa yang kurang menyenangkan. Hal
ini juga akan menghambat siswa belajar, terutama kalau
ada siswa yang diisolir oleh teman-temannya akan
mengalami tekanan batin sehingga menyebabkan siswa
tidak betah di kelas bahkan menjadikan siswa malas
masuk sekolah, yang menyebabkan siswa tertinggal
belajarnya dengan yang lain.
d) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi diatas kemampuan
normal siswa. Siswa yang diberi mata pelajaran yang
tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa akan
menyulitkan siswa dalam menerima pelajaran.
e) Alat belajar sekolah yang tidak lengkap. Alat belajar
sekolah yang lengkap akan membantu siswa dalam
belajar. Begitu pula sebaliknya alat belajar yang tidak
lengkap akan menghambat siswa belajar.
f) Jam pelajaran yang kurang tepat. Jam pelajaran juga
dapat menghambat siswa belajar
3) Lingkungan masyarakat
a) Mass media
Page 68
55
Yang dapat digolongkan sebagai mass media diantaranya
adalah: Radio, televisi, surat kabar, dan majalah. Semua
ini dapat memberikan pengaruh siswa dalam belajar,
dapat berpengaruh positif dan ada yang negatif.
Tergantung dari pemanfaatan dan pengandalian terhadap
media tersebut.
b) Teman bergaul
Teman yang baik, rajin belajar akan mendorong siswa
belajar rajin. Begitu pula teman yang nakal dan tidak
pernah belajar akan menurunkan semangat siswa dalam
belajar, sehingga menghambat siswa dalam belajar.
c) Banyaknya kegiatan lain
Misalnya siswa selalu diperintah oleh orang tuanya untuk
membantu pekerjaan dan tugas orang tua, begitu juga
siswa yang sangat aktif dalam kegiatan di masyarakat,
waktu belajar dan tenaga serta konsentrasi akan tersita,
sehingga akan menghambat siswa dalam belajar.
d) Corak kehidupan tetangga
Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi
keberhasilan siswa belajar. Misalnya corak kehidupan
tetangga yang suka belajar akan berpengaruh positif,
sedangkan corak kehidupan tetangga yang tidak suka
Page 69
56
belajar akan berpengaruh negatif terhadap keberhasilan
siswa dalam belajar.
2. Baca Tulis al-Qur’an
Baca Tulis al-Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar yang perlu diajarkan dengan
tujuan agar anak dapat membaca Al Qur‟an dengan lancar dan benar
(DEPAG, 2002: 23).
Menurut Syarifuddin (2004: 49) membaca adalah jembatan
menuju pemahaman, pengamalan, dan penerapan Al Qur‟an dalam
kehidupan sehari-hari. Membaca Al Qur‟an bagi seorang muslim
dinilai sebagai ibadah. Oleh karenanya, mempelajari Al Qur‟an pun
hukumnya ibadah. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa
mempelajari Al Qur‟an adalah wajib. Sebab Al Qur‟an pedoman
paling pokok bagi setiap muslim. Sedangkan tajwid adalah ilmu yang
mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan atau membaca
huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan sempurna, baik ketika
bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain.
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu
catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara
(Poerwadarminta, 2007: 1304). Adapun kemampuan menulis al-
Qur‟an adalah catatan yang diperagakan oleh siswa dalam menulis al-
Qur‟an meliputi huruf-huruf hijaiyah yang dirangkai menjadi satu
Page 70
57
kalimat atau ayat-ayat al-Qur‟an maupun syakal atau tanda baca yang
benar.
Huruf hijaiyah adalah abjad Arab yang digunakan dalam
penulisan al-Qur‟an. Al-Qur‟an sendiri telah di mulai sejak zaman
Rasulullah SAW. Penulisan al-Qur‟an dilakukan secara berhati-hati,
sehingga sampai sekarang al-Qur‟an tetap berada pada keasliannya.
Huruf hijaiyah dapat dituliskan secara terpisah ataupun bersambung.
Menyambung huruf hijaiyah berarti merangkai abjad Arab sesuai
dengan kaidah penulisan al-Qur‟an. Huruf-huruf hijaiyah akan sedikit
berubah ketika pada posisi di awal, tengah atau akhir.
Penulisan huruf hijaiyah berbeda dengan penulisan huruf latin.
Jika huruf latin penulisannya di mulai dari kiri ke kanan, maka
penulisan huruf hujaiyah di mulai dari kanan ke kiri. Huruf hijaiyah
juga tidak mengenal huruf besar pada awal kalimat seperti yang kita
kenal dalam Bahasa Indonesia.
Membaca dan menulis al-Qur‟an sebagai salah satu upaya
untuk menjaga eksistensinya al-Qur‟an. Bagi usia anak-anak proses
membaca dan menulis huruf hijaiyah dan harakatnya harus dilakukan
secara bertahap.
Pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an berfungsi sebagai berikut
(DEPAG, 2002: 23):
a. Pengantar
Page 71
58
Yaitu mengantarkan siswa untuk dapat mempelajari al-Qur‟an
sebagai kitab suci umat Islam.
b. Pengajaran
Yaitu menyampaikan pengetahuan membaca huruf al-Qur‟an
pada siswa sehingga memiliki ketrampilan membaca huruf-huruf
al-Qur‟an.
Ruang lingkup pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an di sekolah
dasar meliputi:
a. Membaca huruf al-Qur‟an
b. Tanda baca al-Qur‟an
c. Tajwid
Dalam pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an digunakan
beberapa pendekatan (DEPAG, 2002: 24-25), antara lain:
a. Pendekatan aplikasi
Merupakan bentuk penerapan (pengamalan) teori teori atau
prinsip-prinsip serta kaidah-kaidah baca al-Qur‟an yang telah
dipelajari siswa.
b. Pendekatan transformasi
Merupakan proses peningkatan kembali bahan pelajaran Baca
Tulis al-Qur‟an yang dikuasai siswa pada saat menghadapi situasi
baru yang serupa.
c. Pendekatan inquery
Page 72
59
Merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada peran siswa,
aktifitas siswa untuk menemukan sesuatu, mendapatkan sesuatu
yang menjadi fokus perhatian.
d. Pendekatan pembiasaan
Mengacu pada pembentukan ketrampilan dengan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mempelajari
huruf-huruf al-Qur‟an secara berulang-ulang dan terus menerus,
sehingga menjadi suatu kebiasaan dan menimbulkan rasa cinta
terhadap al-Qur‟an.
Sebagai indikator keberhasilan siswa yaitu siswa mampu
membaca al-Qur‟an dengan makhraj dan tajwid yang benar (DEPAG,
2002: 25). Dalam proses pembelajaran mungkin akan muncul
kesulitan membaca huruf hijaiyah bila dipandang dari kemampuan
anak didik. Menurut lerner (1985: 402) sebagaimana yang dikutip oleh
Abdurrahman (2003: 22) bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan anak untuk membaca, seperti:
a. Motorik
Kematangan motorik peserta didik, akan memudahkan pembacaan
macam dan bentuk huruf. Sehingga bacaan menjadi jelas, tidak
terputus-putus dan mengikuti garis.
b. Perilaku
Perilaku merupakan reaksi peserta didik berupa gerak badan
maupun ucapan atas sesuatu yang berada di hadapannya, maka
Page 73
60
kontrol dan kendali perilaku yang dapat dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar membantu memperlancar proses membaca.
Karena perilaku yang tenang, mempermudah peserta didik dalam
belajar membaca.
c. Persepsi
Persepsi lebih condong pada tanggapan yang muncul sebagai
penerimaan informasi maupun pengetahuan melalui indrawi,
terutama pada persepsi auditif yang membantu memahami ucapan
atau suara yang didengar untuk dapat diaktualisasikan dalam
bacaan.
d. Memori
Memori yang bisa muncul dengan bahasa ingatan adalah daya
sadar mengenai pengalaman maupun pengetahuan yang telah
diketahui sebelumnya, sehingga siswa dengan mudah mampu
memvisualisasikan bentuk huruf kedalam bacaan.
e. Kemampuan melakukan Cross Model
Cross Model merupakan kemampuan mentransfer dan
mengorganisasikan fungsi visual ke motorik.
f. Kemampuan memahami instruksi
Kemampuan memahami instruksi dititik beratkan pada ketepatan
siswa dalam membaca apa yang diinstruksikan oleh
pendidik/ustadz baik dalam memperagakan.
Page 74
61
Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa membaca
Al Qur‟an yaitu:
a. Menurunnya kuantitas dan kualitas pengajian anak-anak di masjid,
langgar atau mushola.
b. Metode pengajaran baca al-Qur‟an yang statis.
c. Terbatasnya jam pelajaran pendidikan agama di sekolah
Al-Qur‟an berasal dari kata qara‟a yang berarti bacaan. Di
dalam al-Qur‟an sendiri ada pemakaian kata “qur‟an” dalam arti yang
demikian, tersebut dalam Qur‟an surat al-Qiyamah ayat 17-18 yang
berbunyi:
Artinya:
Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu.(QS. Al Qiyamah: 17-18)
(Departemen Agama RI, 2002: 577)
Al-Qur‟an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama
dan pertama ajaran Islam menjadi petunjuk kehidupan umat manusia
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu
rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya
terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran
bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Al-Qur‟an
adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah, yang isinya
mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab
نا جعو وق رآنو فإذا ق رأناه فاتبع ق رآنو ٧١ ٧١ إن علي ٧١
Page 75
62
suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang
mempercayai al-Qur‟an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk
membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta untuk
mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasai
dan dikecap oleh penghuni alam semesta.
Pada dasarnya Nabi Muhammad SAW dengan perantara
malaikat jibril menggunakan bahasa arab untuk pedoman dan petunjuk
bagi umat manusia merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang
terbesar dan diterima oleh umat manusia secara mutamattir. Dalam
kajian ini, lebih ditekankan pada membaca huruf al-Qur‟an (arab).
Pengajaran Baca Tulis al-Qur‟an di Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah, selain anak dituntut mampu membaca al-Qur‟an juga
diharapkan dapat memberikan perhatian yang seimbang terhadap
bacaan itu, hal ini bertujuan:
a. Siswa dapat membaca kitab Allah dengan mantap, baik segi
ketepatan harakat, saktat (tempat-tempat berhenti), membunyikan
huruf-huruf dengan makhrajnya dan persepsi maknanya.
b. Siswa mengetahui makna al-Qur‟an dan tertanam dalam jiwanya.
c. Siswa mampu menimbulkan rasa haru, khusu‟, dan tenang
jiwanya serta takut kepada Allah.
d. Membiasakan siswa membaca mushaf dan memperkenalkan
dengan istilah-istilah yang tertulis baik untuk maqaf, mad,
idhgom dan lainnya.
Page 76
63
e. Pengajaran membaca al-Qur‟an identik dengan qiraat al-Qur‟an.
Yang paling penting dalam membaca al-Qur‟an adalah
ketrampilan atau kemampuan membaca al-Qur‟an dengan baik
sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu tajwid.
Al Qur‟an adalah kitab suci agama Islam yang abadi, petunjuk
bagi seluruh umat manusia. Barang siapa yang berkata dengannya (Al
Qur‟an) maka ia berbicara benar; barang siapa yang mengamalkannya,
maka ia akan mendapatkan pahala; barang siapa menyeru padanya, maka
ia telah ditunjuki pada jalan yang lurus; barang siapa yang berpegang
teguh padanya, maka ia telah berpegang tali yang kuat, yang tidak akan
pernah terpecah-pecah; dan barang siapa yang berpaling darinya dan
mencari petunjuk selainnya, maka ia telah sangat sesat (Badwilan, 2009:
264).
Pada dasarnya, pengajaran BTQ di lingkungan Madrasah
Ibtidaiyah diajarkan untuk kelas I-III bukan termasuk dalam kurukulum
pokok, akan tetapi masuknya di muatan lokal. Akan tetapi mengingat bagi
umat islam membaca al-Qur‟an adalah sebagai kewajiban, maka mulok
BTQ di lingkungan sekolah dasar menjadi sangat penting.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar BTQ adalah hasil dari suatu usaha maksimal terkait dengan
aktifitas belajar Baca Tulis Al Qur‟an siswa, terbukti dengan tercapainya
beberapa indikator prestasi belajar BTQ siswa diantaranya yaitu, mengenal
huruf hijaiyah, merangkai huruf hijaiyah, membaca dengan makhroj yang
Page 77
64
benar, membaca dengan menggunakan ilmu tajwid, dan memahami arti
bacaan al-Qur‟an.
D. Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi Profesional Guru
terhadap Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa
Di antara pendidkan yang diberikan pada anak, pendidikan paling
mulia yang dapat diberikan orang tua adalah pendidikan al-Qur‟an, karena
al-Qur‟an merupakan lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki
(Syarifuddin, 2004: 67).
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak. Dan juga
sebagai motor penggerak yang harus senantiasa mendampingi anak saat
berada di rumah. Faktor peran orang tua dalam keberhasilan belajar anak
sangat dominan. Maka dari itu, orang tua hendaknya memahami bahwa
pendidikan dimulai dari keluarga, dan orang tua harus memaksimalkan
perannya.
Guru sebagai pendidik di sekolah, diberikan amanah membantu
orang tua untuk mendidik siswa dengan kompetensi profesional yang guru
miliki sebagai tuntutan profesinya. Guru sebagai sebuah profesi
diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru dituntut memiliki sikap profesional yaitu
sikap guru dalam menjalankan peran dan fungsinya yang sesuai dengan
keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru tersebut.
Page 78
65
Prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha maksimal terkait
dengan aktifitas belajar seseorang, terbukti dengan realisasi penguasaan
ketrampilan dan pengetahuan seseorang. Prestasi belajar siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor baik internal maupun external. Faktor external yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya yaitu orang tua dan guru.
Sekolah merupakan pendidikan lanjutan setelah keluarga. Ketika
orang tua menyekolahkan anak bukan berarti pendidikan menjadi
tanggungjawab penuh sekolah, dan tanggung jawab orang tua untuk
mendidiknya gugur, akan tetapi orang tua dan guru harus berkerjasama
dan menjalin komunikasi yang baik dalam mendidik anak. Dengan peran
orang tua yang maksimal terhadap pendidikan BTQ anak serta kompetensi
profesional yang dimiliki guru BTQ akan mendukung pencapaian prestasi
belajar BTQ siswa.
Page 79
66
BAB III
LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman
Sejarah berdirinya MI Al Iman Kota Magelang tidak terlepas dari
sejarah pendidikan pada umumnya, karena MI Al Iman didirikan pada
tahun 1968 dibawah yayasan perguruan Al Iman yang terletak di jalan
Tentara Pelajar Tuguran Potrobangsan Magelang mengelola program
pendidikan yang bernuansa Islam yaitu Madrasah Tsanawiyah dan
Madrasah Aliyah. Secara struktural kedinasan MI Al Iman di bawah
naungan Departemen Agama. Dengan kemajuan yang begitu pesat dan
tuntutan masyarakat untuk membuka pendidikan di tingkat dasar, maka
yayasan Al Iman menambah unit gedung untuk di gunakan sebagai tempat
pendidikan dasar. Lokasi gedung tersebut terletak di desa Tuguran
tepatnya di jalan Tentara Genie Pelajar Magelang dengan nama Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Al Iman.
Adapun identitas MI Al Iman Tuguran Magelang adalah sebagai
berikut:
Nama : Madrasah Ibtidaiyah Al Iman
Alamat : Jalan Tentara Genie Pelajar Magelang
Status : Diakui
No. Akreditasi : Mk. 23/5.c/PP.00.A/0280/98
Page 80
67
2. Letak Geografis MI Al Iman
Madrasah Ibtidaiyah Al Iman merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang setingkat dengan pendidikan dasar, dengan bercirikan
agama Islam. Secara Geografis MI Al Iman sangat strategis yakni letaknya
di desa Tuguran kelurahan Potrobangsan Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang. Jarak dari kota sampai lokasi kurang lebih 3 km, melalaui jalan
Pemuda sampai Sekolah Calon Bintara kemudian menuju ke arah Barat
kurang lebih 500 m melewati Universitas Tidar Magelang.
Adapun batas-batas wilayah madrasah sebagai berikut:
Sebelah barat : Desa Dumpoh Potrobangsan Magelang
Sebelah timur : Pemakaman Umum
Sebelah Utara : SLTP Negeri 11 Magelang
Sebelah selatan : Universitas Tidar Magelang
3. Visi dan Misi
a. VISI
Berpacu dalam Prestasi, Terampil dan Taqwa
b. MISI
1) Melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih inovatif
2) Meningkatkan sumber daya manusia (tenaga pendidik)
3) Meningkatkan sarana prasarana proses belajar mengajar
4) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif
5) Melaksanakan pembelajaran hasta karya
6) Melaksanakan pembinaan keagamaan secara intensif
Page 81
68
7) Melaksanakan program tahfidz juz „amma secara intensif
4. Struktur Organisasi
Madrasah Ibtidaiyah Al Iman sebagai organisasi sekolah dalam
mengatur rumah tangganya, dipimpin oleh Kepala Madrasah dengan
dibantu para guru serta pihak yayasan juga dibentuk sebuah paguyuban
orang tua murid dan masyarakat yang disebut dengan komite sekolah.
5. Keadaan Guru, Siswa, dan Orang Tua Siswa
a. Keadaan guru
Berikut tabel keadaan guru MI al Iman Kota Magelang
Tabel 5
Keadaan Guru MI Al Iman
NO NAMA NIP TEMPAT,
TANGGAL
LAHIR
PEND
AKHIR/
TAHUN
DPK/
GTY
JABATAN
1. Endang RM,
S.Pd.I
195504171
982032002
Magelang,
17/4/1955
S1/2005 DPK Kepala
Madrasah
2. Nuryati, S.Pd.I 195701151
979032002
Magelang,15/
1/1957
S1/2008 DPK Guru
3. Siti Masrurotul
M, S.Pd.I
196705151
987032001
Magelang,15/
5/1967
S1/2008 DPK Guru
4. Indrawati,
S.Pd.I
196712121
990022001
Magelang,12/
12/1967
S1/2008 DPK Guru
5. Siti Wahyuni S.Pd.I
197009292003122002
Magelang,29/9/1970
S1/2008 DPK Guru
6. Muflihatuth Th
S.Pd.I
198101152
005012004
Semarang,
15/1/1981
S1/2008 DPK Guru
7. Kamaludin,
S.Pd.I 197604182
006041024
Tasikmalaya,
18/4/1976
S1/2005 DPK Guru
8. Lilik Fatkhu
Diniyah ,S.Pd.l - Magelang,10/
9/1981
S1/2004 GTY Guru,
kepala lab.
Komputer
9. Endah S,
S.Pd.I - Magelang,14/
10/81
S1/2005 GTY Guru
Page 82
69
10. Nur Wahid,
S.Pd.I - Tuban,
12/2/1971
S1/2007 GTY Guru
11. Zulaikha,
A.Ma - Magelang,11/
3/1971
DII/2000 GTY Guru
12. Septi
Rahmawati - Magelang,26/
9/1986
SMA/20
03
GTY Guru,
Kepala
Perpustakaa
n
13. Arif Masrur
S.Pd.I - Magelang,10/
4/1981
S1/2008 GTY Guru
14. M Ali Mursyid 197606182
007101003
Magelang,18/
6/1976
DII/2000 DPK Guru
15. Slamet - Magelang,6/3
/1938
SMA GTY Penjaga
b. Keadaan siswa
Keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Kota Magelang terdiri
dari 142 siswa yang teridiri dari 6 kelas, mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6. Berikut tabel keadaan siswa MI Al Iman Kota
Magelang
Tabel 6
Keadaan Siswa MI Al Iman
NO KELAS JUMLAH SISWA
L P L + P
1 I 20 12 32
2 II 18 10 28
3 III 13 19 32
4 IV 12 5 17
5 V 10 8 18
6 VI 4 11 15
Jumlah 78 64 142
Page 83
70
c. Keadaan orang tua siswa
Tabel 7
Keadaan orang tua siswa
No
Ayah Ibu
Nama
Lengkap Pendidikan
Formal Pekerjaan Nama
Lengkap Pendidikan
Formal Pekerjaan
1 Nurudin
SMA Swasta Rita Ermawati
S1 Tidak
Bekerja
2 Supardiman SMA Swasta Tuswiyati SMP Swasta
3 Wayan
Alim Sutejo SLTA Wiraswasta Sri Nurhayati
SMP Tidak
Bekerja
4 Budi
Santoso S1 Wiraswasta Rita Ermawati
SMA Tidak
Bekerja
5 M. Musyafa SMP Swasta Siti Nafisah SD Wiraswasta
6 Muh Syafii
SD Lainnya Siti Ismiyah
SD Tidak
Bekerja
7 M. Amin
Wibowo SD Buruh Iswahyuni
SD Tidak
Bekerja
8 Romadhon
SMA Swasta Shobiyah
SMP Tidak
Bekerja
9 Gozali
SMA Tidak
Bekerja Sunarti
SD Dagang
10 Winoto
SMA TNI Irma
SMA Tidak
Bekerja
11 Sidhik
Fathoni SMP Buruh Rohiman
SMP Tidak
Bekerja
12 Maryanto SMA Swasta Sumiyati SMP Buruh
13 Ali Ahmad
SMP Buruh Zaimah
SMA Tidak
Bekerja
14 Hazdiq
Alwy SMA Wiraswasta Aminah
Basyaiban SMA Tidak
Bekerja
15 Jupri
SD Buruh Rahayu
SMA Tidak
Bekerja
16 Nurrudin
Zamany SMA Lainnya Santi
Aprilianti SMP Tidak
Bekerja
17 Margino
SMA Buruh Istikhomah
SMP Tidak
Bekerja
18 Eko Margo
SBW S1 PNS Rini
Machfulawati D3 Tidak
Bekerja
19 Muh Arifin
SMA Swasta Parjiyanti
SMP Tidak
Bekerja
20 Jarwadi
SMA PNS Sri Rahayu
D2 Guru
Honorer
21 Haryono
Prasetyo SMA Swasta Nurhidayah
S1 Guru
Honorer
Page 84
71
22 Sugino
S1 Karyawan
BUMN Rochmani
Kristiani MAN Tidak
Bekerja
23 Novel
SMA Tidak
Bekerja Maryam
SD Tidak
Bekerja
24 Arif
Rahman SMA Wiraswasta Siti Nimatul
M SMK Lainnya
25 Heru Basuki SMA Swasta Tatik Priyanti SD Dagang
26 Andri
Triyanto SMP Swasta Erlin
Martynasari SMA Tidak
Bekerja
27 Turasmin
SMP Buruh Ariyanti
SD Tidak
Bekerja
28 Turmudi
SMK TNI Diyan
Purwarini SMK Tidak
Bekerja
29 Eko
Hariyanto SMP Karyawan
Swasta Hidayati
SMK Tidak
Bekerja
30 Margono
SMP Swasta Sona
Triyaningsih SMP Swasta
31 Sumedi
SMP Swasta Riska
Wahyuningsih SMP Dagang
32 Muhammad
Said Bazer SMP Swasta Rukiyah SD
Tidak
Bekerja
6. Sarana dan Prasarana
Untuk dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu kegiatan
tertentu harus ditunjang dengan tersedianya fasilitas dan prasarana yang
memadai. Demikian pula dengan keadaan Madrasah Ibtidaiyah al Iman
Tuguran.
Berikut tabel sarana dan prasarana yang terdapat di MI Al Iman:
Tabel 8
Sarana dan Prasarana MI Al Iman
No Nama Bangunan Jumlah Luas (m2)
Keterangan
1 Ruang Kelas 5 36
2 Laboratorium IPA
Belum ada
3 Lab Bahasa
Belum ada
4 Lab Komputer 1 24
5 Ruang Perpustakaan 1 42
6 Ruang Ketrampilan
Belum ada
Page 85
72
7 Ruang serbaguna
Belum ada
8 Ruang UKS 1 12
9 Ruang BP/BK
Belum ada
10 Ruang Kepala Sekolah 1 14
11 Ruang Guru
Belum ada
(sementara
menyekat
kelas 5)
12 Ruang TU
Belum ada
13 Ruang OSIS
Belum ada
14 Kamar Mandi/WC Guru 1 8
15 Kamar Mandi/WC Siswa 3 8
16 Toko/Koperasi
17 Gudang 1 10
18 Musholla/Masjid 1 25
19 Rumah dinas guru
Belum ada
20 Rumah penjaga
Belum ada
7. Prestasi Sekolah
a. Prestasi Siswa
Tabel 9
Prestasi sekolah
Prestasi Akademik Prestasi Nonakademik
Tahun Kejuara
an
Prestasi Ting
kat
Tahun Kejuara
an
Prestasi Ting
kat
2004 MTQ
Putra
Juara I Kota
Juara III Kota
MTQ
Putri
Juara I Kota
Juara II Kota
2005 MTQ
Putra
Juara I Kota
Juara II Kota
Juara III Kota
2007 MTQ
Putri
Juara II Kota
Tilawah
Putri
Juara II Kota
Page 86
73
2008 MTQ
Putri
Juara I Kota
MTQ
Putra
Juara I Kota
Tartil
Putri
Juara I Kota
2010 OLIMPI
ADE
IPA
Juara I Kec 2009 MTQ
Putri
Juara I Kec
OLIMPI
ADE
MATEM
ATIKA
Juara III Kec MTQ
Putra
Juara I Kec
Tartil
Putri
Juara I Kec
2010 MTQ
Putri
Juara I Kec
MTQ
Putra
Juara I Kec
Tartil
Putri
Juara I
b. Prestasi Guru
1) Juara I Guru Teladan Tingkat provinsi Tahun 2006
2) Juara I Guru Prestasi Tingkat kecamatan Tahun 2007
3) Juara III Guru Prestasi Tingkat Kota tahun 2007
4) Juara I Guru Prestasi Tingkat Kecamatan Tahun 2008
5) Juara I Guru Prestasi Tingkat kota Tahun 2008
6) Juara III Guru Prestasi Tingkat kecamatan Tahun 2009
7) Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kota Tahun 2009
8) Juara Harapan II Lomba Anugrah Konstitusi Guru PKn Tingkat
Nasional Tahun 2009
9) Juara Guru prestasi Tingkat kota Tahun 2011
Page 87
74
10) Juara II Lomba Anugrah Konstitusi Guru PKn Tingkat Nasional
Tahun 2011
11) Juara 1 guru MI berprestasi tingkat nasional tahun 2012
B. Penyajian Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan pengumpulan data melalui angket, test, observasi,
dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna
memperlancar langkah suatu penelitian.
Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di MI
Al Iman Tuguran Magelang tahun pelajaran 2013/2014:
1. Daftar Responden
Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang
dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 10
Data responden siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang
No Nama
Tempat
Lahir
Tanggal
Lahir
Jenis
Kelamin
1 Anisa Yuniana Yogyakarta 07/06/2004 P
2 Aisya Widhi Hardika Magelang 17/08/2005 P
3 Alicia Malika Salsabila Magelang 07/09/2004 P
4 Aulia Citra Insani Magelang 26/04/2005 P
5 Arofah Magelang 22/03/2004 P
6 Akhmad Eko Prasetyo Magelang 03/05/2004 L
7 Chairil Anwar Magelang 09/06/2004 L
8 Chanif Dwi Saputra Magelang 21/05/2005 L
9 Dimas Zainuri Magelang 03/02/2005 L
10 Eka Aprilia Putrinata Kebumen 10/04/2006 P
11 Fadila Fitri Ramadhani Magelang 14/11/2004 P
Page 88
75
12 Fatikha Azzahra Magelang 06/05/2005 P
13 Faisal Nabawi Magelang 30/05/2005 L
14 Hamidah Firyal Basmah Magelang 25/07/2004 P
15 Ilyas Fatkhurrohman Magelang 24/12/2003 L
16 Krisna Hasnu Sidik Magelang 15/09/2004 L
17 Lulu Kartika Ningrum Magelang 04/10/2004 P
18 Marga Satria Utama Magelang 05/11/2005 L
19
Muhammad Briyan
Saputra Magelang
21/12/2004 L
20 Muhammad Egha Samidha Magelang 29/12/2004 L
21 Muhammad Humam .N. Magelang 03/01/2005 L
22
Muhammad Fiqri
Taqiyyudin Magelang 28/08/2003 L
23 Muhammad Adla Manan Magelang 29/08/2003 L
24 Nayla Husna Magelang 20/10/2005 P
25 Nuraini Assa Umami Magelang 18/06/2004 P
26 Nasiva Elena Adrian Magelang 30/06/2004 P
27 Naila Miftakhurrohmah Magelang 08/01/2006 P
28 Putri Mardiani Namlea 20/03/2005 P
29 Ruhma Sofyatul Ulya Magelang 26/04/2005 P
30 Rani Marliyana Magelang 06/07/2005 P
31 Salsa Safira Amania Magelang 06/03/2005 P
32 Wardah Magelang 30/06/2003 P
2. Data Hasil Angket
Untuk memperoleh data tentang pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa kelas III
MI Al Iman Tuguran Magelang menggunakan angket yang berisi indikator
peran orang tua 10 pertanyaan, dan kompetensi profesional guru 10
pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, dan c, kepada siswa kelas III MI
Al Iman Tuguran Magelang yang setiap item pertanyaan terdapat 3
alternatif jawaban yaitu A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai
berikut:
1) Alternatif jawaban A denga nilai 3
Page 89
76
2) Alternatif jawaban B dengan nilai 2
3) Alternatif jawaban C dengan nilai 1
Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 11
Hasil angket siswa tentang peran orang tua
No
Klasifikasi
jumlah
jawaban
Jumlah Skor
Tiap Item Skor
A B C 3 2 1
1 Anisa Yuniana 2 6 2 6 12 2 20
2 Aisya Widhi Hardika 2 5 3 6 10 3 19
3 Alicia Malika Salsabila 5 2 3 15 4 3 22
4 Aulia Citra Insani 2 6 2 6 12 2 18
5 Arofah 1 5 4 3 10 4 17
6 Akhmad Eko Prasetyo 8 2 0 24 4 0 28
7 Chairil Anwar 2 4 4 6 8 4 18
8 Chanif Dwi Saputra 3 4 3 9 8 3 20
9 Dimas Zainuri 3 4 3 9 8 3 20
10 Eka Aprilia Putrinata 5 4 1 15 8 1 24
11 Fadila Fitri Ramadhani 2 5 3 6 10 3 19
12 Fatikha Azzahra 3 5 2 9 10 2 21
13 Faisal Nabawi 3 2 5 9 4 5 18
14 Hamidah Firyal
Basmah
6 2 2 18 4 2 24
15 Ilyas Fatkhurrohman 4 4 2 12 8 4 24
16 Krisna Hasnu Sidik 6 2 2 18 4 2 24
17 Lulu Kartika Ningrum 4 3 3 12 6 3 21
18 Marga Satria Utama 5 4 1 15 8 1 24
19 Muhammad Briyan
Saputra
2 4 4 6 8 4 18
20 Muhammad Egha
Samidha
7 0 3 21 0 3 24
21 Muhammad Humam
.N.
3 5 2 9 10 2 21
22 Muhammad Fiqri
Taqiyyudin
3 5 2 9 10 2 21
23 Muhammad Adla 5 3 2 15 6 2 23
Page 90
77
Manan
24 Nayla Husna 6 2 2 18 4 2 24
25 Nuraini Assa Umami 5 4 1 15 8 1 24
26 Nasiva Elena Adrian 1 5 4 3 10 4 17
27 Naila Miftakhurrohmah 2 4 4 6 8 4 18
28 Putri Mardiani 2 4 4 6 8 4 18
29 Ruhma Sofyatul Ulya 2 3 5 6 6 5 17
30 Rani Marliyana 6 2 2 18 4 2 24
31 Salsa Safira Amania 1 5 4 3 10 4 17
32 Wardah 2 4 4 6 8 4 18
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori
tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut:
( )
Keterangan :
i : Interval
Xt : Nilai tertinggi
Xr : Nilai terindah
Ki : Kelas interval
( )
( )
Page 91
78
i = 7
1) Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi
2) Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang
3) Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah
Dari data tersebut diatas peran orang tua dapat dikategorikan
menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:
1) Peran orang tua tinggi ada 10 responden
2) Peran orang tua sedang ada 22 responden
3) Peran orang tua rendah 0 responden
Tabel 12
Hasil angket tentang kompetensi profesional guru
No
Klasifikasi
jumlah
jawaban
Jumlah Skor
Tiap Item Skor
A B C 3 2 1
1 Anisa Yuniana 2 8 0 6 16 0 22
2 Aisya Widhi Hardika 2 6 2 6 12 2 20
3 Alicia Malika Salsabila 4 6 0 12 12 0 24
4 Aulia Citra Insani 4 5 1 12 10 1 23
5 Arofah 2 8 0 6 16 0 22
6 Akhmad Eko Prasetyo 7 3 0 21 6 0 27
7 Chairil Anwar 2 7 1 6 14 1 21
8 Chanif Dwi Saputra 5 4 1 15 8 1 24
9 Dimas Zainuri 4 6 0 12 12 0 24
10 Eka Aprilia Putrinata 5 5 0 15 10 0 25
11 Fadila Fitri Ramadhani 5 4 1 15 8 1 24
12 Fatikha Azzahra 1 9 0 3 18 0 21
13 Faisal Nabawi 2 7 1 6 14 1 21
14 Hamidah Firyal 6 4 0 18 8 0 26
Page 92
79
Basmah
15 Ilyas Fatkhurrohman 6 4 0 18 8 0 26
16 Krisna Hasnu Sidik 6 4 0 18 8 0 26
17 Lulu Kartika Ningrum 4 6 0 12 12 0 24
18 Marga Satria Utama 7 2 1 21 4 1 26
19 Muhammad Briyan
Saputra
3 5 2
9 10 2 21
20 Muhammad Egha
Samidha
6 4 0
18 8 0 26
21 Muhammad Humam
.N.
4 6 0
12 12 0 24
22 Muhammad Fiqri
Taqiyyudin
0 9 1
0 18 1 19
23 Muhammad Adla
Manan
6 4 0
18 8 0 26
24 Nayla Husna 8 2 0 24 4 0 28
25 Nuraini Assa Umami 6 4 0 18 8 0 26
26 Nasiva Elena Adrian 3 5 2 9 10 2 21
27 Naila Miftakhurrohmah 3 6 1 9 12 1 22
28 Putri Mardiani 3 6 1 9 12 1 22
29 Ruhma Sofyatul Ulya 2 7 1 6 14 1 21
30 Rani Marliyana 7 3 0 21 6 0 27
31 Salsa Safira Amania 2 8 0 6 16 0 22
32 Wardah 3 6 1 9 12 1 22
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori
tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
( )
Keterangan :
i : Interval
Xt : Nilai tertinggi
Xr : Nilai terindah
Page 93
80
Ki : Kelas interval
( )
( )
i = 7
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut:
1) Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi
2) Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang
3) Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah
Dari data tersebut di atas kompetensi profrsional guru dapat
dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:
1) Kompetensi profesional tinggi ada 17responden
2) Kompetensi profesional sedang ada 15 responden
3) Kompetensi profesional rendah ada 0 responden
3. Data hasil test
Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar BTQ siswa kelas
III MI Al Iman Tuguran Magelang, penulis menggunakan test yang berisi
indikator prestasi BTQ berupa 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b,
dan c.
Page 94
81
Adapun hasil test yang diberikan kepada responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 13
Hasil test prestasi belajar BTQ siswa
No Nama Skor
1 Anisa Yuniana 18
2 Aisya Widhi Hardika 18
3 Alicia Malika Salsabila 21
4 Aulia Citra Insani 18
5 Arofah 15
6 Akhmad Eko Prasetyo 30
7 Chairil Anwar 18
8 Chanif Dwi Saputra 21
9 Dimas Zainuri 21
10 Eka Aprilia Putrinata 24
11 Fadila Fitri Ramadhani 21
12 Fatikha Azzahra 21
13 Faisal Nabawi 18
14 Hamidah Firyal Basmah 24
15 Ilyas Fatkhurrohman 24
16 Krisna Hasnu Sidik 24
17 Lulu Kartika Ningrum 21
18 Marga Satria Utama 27
19 Muhammad Briyan Saputra 18
20 Muhammad Egha Samidha 24
21 Muhammad Humam .N. 21
22 Muhammad Fiqri Taqiyyudin 15
23 Muhammad Adla Manan 24
24 Nayla Husna 27
25 Nuraini Assa Umami 24
26 Nasiva Elena Adrian 18
27 Naila Miftakhurrohmah 18
28 Putri Mardiani 18
29 Ruhma Sofyatul Ulya 9
30 Rani Marliyana 27
31 Salsa Safira Amania 6
32 Wardah 12
Page 95
82
Nominasi tersebut didasarkan pada nilai yang didapat dari test yang
dikerjakan oleh responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori
tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut:
( )
Keterangan :
i : Interval
Xt : Nilai tertinggi
Xr : Nilai terindah
Ki : Kelas interval
( )
( )
i = 10,33
i = 10
1) Nominasi A adalah nilai 21-30 intensitas tinggi
2) Nominasi B adalah nilai 11-20 intensitas sedang
3) Nominasi C adalah nilai 0-10 intensitas rendah
Page 96
83
Dari data tersebut diatas prestasi belajar BTQ dikategorikan
menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:
1) Prestasi belajar tinggi ada 18 responden
2) Prestasi belajar sedang ada 12 responden
3) Prestasi belajar rendah 2 responden
Page 97
84
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga
diketahui ada tidaknya pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Tuguran Magelang. Analisis ini
diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh peran orang tua dan kompetensi
profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa, maka data yang diperoleh
akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut
penulis menggunakan teknik product moment dan regresi ganda sebagai berikut :
A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel)
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui peran orang tua
dan kompetensi profesional guru dan prestasi belajar BTQ siswa dengan
menggunakan rumus prosentase yaitu:
P
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Page 98
85
1. Peran Orang Tua
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pengaruh
peran orang tua dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar
BTQ siswa diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi peran orang tua, antara skor 24-30 ada 10
responden.
b. Untuk kategori sedang peran orang tua, antara skor 17-23 ada 22
responden:
c. Untuk kategori rendah peran orang tua, antara antara 15-24 ada 0
responden:
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tentang peran orang tua.
Page 99
86
Tabel 14
Hasil Angket Tentang Peran Orang Tua
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
peran orang tua yang tinggi sebesar 31,25%, yang sedang sebesar
68,75% dan yang rendah sebesar 0%. Sehingga dengan demikian, peran
orang tua siswa MI Al Iman Tuguran Magelang terhadap prestasi belajar
BTQ siswa tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 68,75%.
2. Kompetensi profesional guru
a. Untuk kategori tinggi kompetensi profesional guru antara skor 24-30
ada 17 responden:
b. Untuk kategori sedang kompetensi profesional guru antara skor 17-23
ada 15 responden:
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 24-30 28 31,25%
2 Sedang 17-23 22 68,75%
3 Rendah 10-16 0 0%
Jumlah 32 100%
Page 100
87
c. Untuk kategori rendah kompetensi profesional guru antara skor 10-16
adalah 0 responden:
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kompetensi profesional di bawah ini:
Tabel 15
Hasil AngketTentang Kompetensi Profesional Guru
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
kompetensi profesional guru yang tinggi sebesar 53,12%, yang
sedang sebesar 46,88% dan yang rendah sebesar 0%. Sehingga
dengan demikian, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru
MI Al Iman Tuguran Magelang tergolong dalam kategori tinggi yaitu
sebesar 53,12%.
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 24-30 17 53,12%
2 Sedang 17-23 15 46,88%
3 Rendah 10-16 0 0%
Jumlah 32 100%
Page 101
88
3. Prestasi belajar BTQ siswa
a. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori tinggi antara skor 21-
30 ada 18 responden:
b. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori sedang antar skor 11-
20 ada 12 responden:
c. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori rendah antara skor 0-
10 ada 2 responden:
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi tentang prestasi belajar BTQ siswa.
Page 102
89
Tabel 16
Hasil Test Prestasi Belajar BTQ Siswa
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 7-10 18 56,25%
2 Sedang 3-6 13 37,5%
3 Rendah 0-2 1 6,25%
Jumlah 32 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar siswa tinggi sebesar 56,25%, yang sedang sebesar
37,5% dan yang rendah sebesar 6,25%. Sehingga dengan demikian,
prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Tuguran Magelang tergolong
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 56,25%.
B. Pengujian Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya
hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman
Magelang. Maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisian regresi ganda
antara variabel peran orang tua (X1) dan kompetensi profesional (X2)
terhadap prestasi belajar BTQ siswa (Y), yang dalam statistik lebih dikenal
dengan sebuah uji regresi ganda.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara X1 dan X2 terhadap
Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.
Page 103
90
Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda tersebut, maka
peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut
Tabel 17
Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi
Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ Siswa
NO X1 X2 Y X1.Y X2.Y X1
2 X2
2 Y
2 X1.X2
1 20 22 18 360 396 400 484 324 440
2 19 20 18 342 360 361 400 324 380
3 22 24 21 462 504 484 576 441 528
4 18 23 18 324 414 324 529 324 414
5 17 22 15 255 330 289 484 225 374
6 28 27 30 840 810 784 729 900 756
7 18 21 18 324 378 324 441 324 378
8 20 24 21 420 504 400 576 441 480
9 20 24 21 420 504 400 576 441 480
10 24 25 24 576 600 576 625 576 600
11 19 24 21 399 504 361 576 441 456
12 21 21 21 441 441 441 441 441 441
13 18 21 18 324 378 324 441 324 378
14 24 26 24 576 624 576 676 576 624
15 24 26 24 576 624 576 676 576 624
16 24 26 24 576 624 576 676 576 624
17 21 24 21 441 504 441 576 441 504
18 24 26 27 648 702 576 676 729 624
19 18 21 18 324 378 324 441 324 378
20 24 26 24 576 624 576 676 576 624
21 21 24 21 441 504 441 576 441 504
22 21 19 15 315 285 441 361 225 399
23 23 26 24 552 624 529 676 576 598
24 24 28 27 648 756 576 784 729 672
25 24 26 24 576 624 576 676 576 624
Page 104
91
26 17 21 18 306 378 289 441 324 357
27 18 22 18 324 396 324 484 324 396
28 18 22 18 324 396 324 484 324 396
29 17 21 9 153 189 289 441 81 357
30 24 27 27 648 729 576 729 729 648
31 17 22 6 102 132 289 484 36 374
32 18 22 12 216 264 324 484 144 396
Ju
m
lah
665 753 645 13809 15480 14091 17895 13833 15828
Dari tabel diatas kita dapat menghitung nilai koefisien antara
X1Y(rX1Y ), X2Y(rX2Y), dan antara koefisien X1X2(rX1X2) sebagai
berikut:
1. Korelasi antara X1 dengan Y
Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap
prestasi belajar BTQ siswa, maka menggunakan rumus:
rX1Y = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )
+* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
rX1Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑ X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y
∑ X1 = Jumlah seluruh skor X1
∑ Y = Jumlah seluruh Y
Tabel 18
Page 105
92
Ringkasan Statistik X1 dan Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 32
∑ X1 665
∑ Y 645
∑ X12 14091
∑ Y2 13833
∑ X1Y 13809
rX1Y = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
rX1Y = ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
=
√* +* +
=
√( )( )
=
√
=
= 0,85226935
Jadi r = 0,852, selanjutnya dibandingkan dengan harga r
tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 32 dan variabel yang penulis
cari korelasinya adalah vairiabel X1 dan Y, maka nr = 2. Sehingga
diperolah df-nya yaitu df = 32-2 = 30, pada taraf kesalahan 5%
(0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r hitung adalah 0,852.
Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho
diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih
Page 106
93
besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak
bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan
demikian hasil dari 0,852 itu signifikan. Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara peran orang tua dan prestasi belajar
BTQ siswa.
2. Korelasi X2 dengan Y
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar siswa, maka menggunakan rumus sebagai
berikut:
rx2y = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )
+* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
rX2Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑ X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y
∑ X2 = Jumlah seluruh skor X1
∑ Y = Jumlah seluruh Y
Tabel 19
Ringkasan Statistik X2 dan Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 32
∑ X2 753
∑ Y 645
∑ X22 17895
∑ Y2 13833
∑ X2Y 15480
Page 107
94
rX2Y = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )
+* ∑ (∑ ) +
rX2Y = ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
=
√* +* +
=
√( )( )
=
√
=
= 0,790068
Jadi r = 0,790, selanjutnya dibandingkan dengan harga r
tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 32 dan variabel yang penulis
cari korelasinya adalah variabel X2 dan Y, maka nr = 2. Sehingga
diperoleh df-nya yaitu df = 32 – 2 = 30 , pada taraf kesalahan 5%
(0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r hitung adalah 0,790.
Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima,
dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r
tabel (rh > rt ) maka Ha diterima.
Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel
maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,790 itu signifikan.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi
profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa.
3. Korelasi X1 dengan X2
Untuk mengetahui korelasi antara peran orang tua dan
kompetensi profesional guru, maka menggunakan rumus:
Page 108
95
rX1X2 = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )
+* ∑ (∑ )
+
Keterangan:
rX1X2 = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑ X1X2= Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2
∑ X1 = Jumlah seluruh skor X1
∑ X2 = jumlah seluruh skor X2
Tabel 20
Ringkasan Statistik X1 dan X2
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 32
∑X1 665
∑X2 753
∑X12 14091
∑X22 17895
∑X1X2 15828
rx1x2 = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )
+* ∑ (∑ )
+
rx1x2 = ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
=
√* +* +
=
√( )( )
=
√
=
= 0,82227236
Page 109
96
Jadi r hitung = 0,822, selanjutnya dibandingkan dengan harga
r tabel. Untuk df = N – nr = 32, dengan N = 32 dan variabel yang
penulis cari korelasinya adalah variabel X1 dan X2, maka nr = 2.
Dengan mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 32 – 2 = 30, pada
taraf kesalahan 5% (0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r
hitung adalah 0,822. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r
tabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r
hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari
hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha
diterima, dengan demikian korelasi 0,822 itu signifikan.
4. Mencari nilai koefisien korelasi ganda
Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda peran orang tua
dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ
siswa, maka menggunakan rumus:
rX1X2Y = √
Keterangan :
rX1X2Y= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y
rX1Y = Korelasi antara rX1Y
rX2Y = Korelasi antara rX2Y
rX1X2 = Korelasi antara rX1X2
rX1X2Y = √
= √
Page 110
97
= √
= √
= √
= 0,868
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka
didapat hasil bahwasannya terdapat pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa
sebesar 0,868 pengaruh ini secara kwantitatif dapat dinyatakan
sangat kuat, dan besarnya lebih dari korelasi individual antara X1
dengan Y, maupun X2 dengan Y. korelasi sebesar 0,868 itu baru
berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah koefisien pengaruh itu
dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya
dengan rumus sebagai berikut:
Fh =
( ) ( )
=
( ) ( )
=
( )
=
= 47
Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui
uji F diatas adalah 47.
Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft,
maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi
F hitung > F tabel atau 47 > 3,32 hal ini berarti terdapat pengaruh
Page 111
98
yang signifikan antara peran orang tua dan kompetensi profesional
guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan product moment dan
regresi ganda, langkah awal kita mencari df (derajat kebebasan) dengan
rumus df = N – nr. Responden (N) yang di teliti sebanyak 32 siswa. Variabel
yang dicari pengaruhnya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Sehingga dapat
diperoleh df-nya = 32 – 2= 30. Setelah diketahui df-nya kemudian dilihat
pada tabel “r” product moment, maka diperoleh “r” product moment pada
taraf kesalahan 5% (0,349) dan 1% (0,449)
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara rX1Y pada
taraf 1% (0,852 > 0,449), maka dapat disimpulkan bahwasannya peran orang
tua mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.
Selanjutnya pengaruh antara rX2Y (0,790) merupakan pengaruh yang
positif dan signifikan pada taraf 1% (0,790 > 0,449), maka dapat disimpulkan
bahwasanya kompetensi profesional guru dapat mempengaruhi prestasi
belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.
Demikian halnya pengaruh rX1X2 diperoleh hasil 0,822 merupakan
pengaruh positif dan signifikan pada taraf 1% (0,822 > 0,449). Maka dapat
disimpulkan bahwasannya peran orang tua dan kompetensi profesional guru
dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.
Begitu pula dengan pengaruh RX1X2Y diperoleh hasil 0,868
merupakan pengaruh positif dan signifikan pada taraf 1% (0,868 > 0,449).
Page 112
99
Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya
karena “ro” lebih besar dari “rt” dan hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya.
Maka dapat disimpulkan bahwasannya peran orang tua dan kompetensi
profesional guru dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman
Magelang.
Selanjutnya untuk F hitung sebesar 47 sedangkan untuk F tabel yang
diperoleh 3,32. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara
peran orang tua (X1) dan kompetensi profesional (X2) terhadap prestasi
belajar BTQ siswa (Y) terdapat korelasi yang signifikan. Sehingga hipotesis
alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (47 > 3,32)
sedangkan hipotesis nol ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya peran orang tua dan
kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang sangat mempengaruhi
prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.
Page 113
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan IV, dapat diambil
kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya
yakni: untuk mengetahui pengaruh yang positif antara peran orang tua (X1),
dan kompetensi profesional guru (X2) terhadap prestasi belajar BTQ siswa
(Y) di MI Al Iman kota magelang, maka setelah diadakan perhitungan
menunjukkan:
1. Peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman
Magelang tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam kategori
tinggi sebesar 31,25%, adapun yang berada dalam kategori sedang
sebesar 68,75%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 0%,
dengan demikian, peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ siswa
MI Al Iman Magelang tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar
68,75%.
2. Kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al
Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam
kategori tinggi sebesar 53,12%, adapun yang berada dalam kategori
sedang sebesar 46,88%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar
0%. Dengan demikian, kompetensi profesional guru terhadap prestasi
belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang tergolong dalam kategori
tinggi yaitu sebesar 53,12%.
Page 114
101
3. Prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang tahun pelajaran
2013/2014, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 56,25%, adapun
yang berada dalam kategori sedang sebesar 37,5%, dan yang berada
dalam kategori rendah sebesar 6,25%, dengan demikian, persepsi siswa
tentang kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang tergolong
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 56,25%.
4. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh peran orang tua terhadap prestasi
belajar BTQ siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,852, kemudian
dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5% (0,349) dan
1% (0,449), dan hasilnya lebih besar r hitung.
5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar BTQ siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,790,
kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5%
(0,349) dan 1% (0,449), dan hasilnya lebih besar r hitung.
6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa
ada pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ siswa. Hal ini terbukti
dengan koefisien korelasi regresi ganda dari hasil rX1X2Y hitung
sebesar 0,868. Selanjutnya diuji signifikansinya dengan Fhitung, dan
diperoleh Fhitung > Ftabel atau 47 > 3,32. Hal ini berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara peran orang tua dan kompetensi profesional guru
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman
Magelang Tahun 2013.
Page 115
102
B. Saran-Saran
Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan
terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran
yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi orang tua siswa dan guru di MI
Al Iman Magelang pada khususnya dan di sekolah-sekolah lainnya.
1. Bagi orang tua, agar lebih memperhatikan pendidikan BTQ anak dan
memaksimalkan perannya sebagai orang tua, yaitu sebagai pendidik
pertama dan utama bagi anak.
2. Bagi guru, agar lebih meningkatkan kompetensi profesional sehingga
prestasi siswa dapat lebih ditingkatkan lagi.
3. Bagi siswa, hendaknya siswa menyadari bahwa belajar membaca dan
menulis al-Qur‟an merupakan kewajiban setiap muslim sehingga siswa
mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajarinya.
4. Bagi kepala sekolah, agar selalu memotivasi dan memfasilitasi para guru
untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya, sehingga dengan
kompetensi profesional guru yang berkualitas, dapat mencetak siswa
dengan prestasi yang berkualitas pula.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh peran orang tua dan
kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa kelas
III , tanpa mengetahui variabel lain yang memungkinkan juga dapat
memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar BTQ siswa.
Sehingga, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mampu mengkaji
Page 116
103
atau melakukan tindak lanjut penelitian yang terkait dengan variabel-
variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ
siswa secara lebih mendalam dan lebih rinci, supaya dapat memberikan
pemikiran yang lebih mendalam dan lebih baik terutama dalam bidang
pendidikan.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu MI Al Iman Kota Magelang. Namun demikian, tempat ini insya
Allah dapat mewakili beberapa MI yang ada untuk dijadikan penelitian
dan kalaupun hasil penelitiannya berbeda, akan tetapi hasilnya tidak akan
jauh menyimpang dari hasil yang dilakukan peneliti.
2. Faktor pengambilan sampel
Faktor pengambilan sampel dalam penelitian ini sangat
menentukan akurasi hasil penelitian. Oleh karena itu, jika penelitian ini
mengambil sampel yang lebih banyak, maka kemungkinan hasilnya
berbeda.
3. Faktor Biaya
Penelitian ini merupakan penelitian individual untuk memperoleh
gelar sarjana S-1 dalam bidang pendidikan ( jurusan tarbiyah), yang
seluruh biaya berasal dari peneliti sendiri. Oleh karena itu wajar, jika
dalam melakukan penelitian masih ditemukan kendala dalam pembuatan
laporan dalam bentuk skripsi yang tentunya menghabiskan banyak dana.
Page 117
104
4. Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa test, dokumentasi,
observasi dan angket. Dalam proses pengumpulan data tentang prestasi
belajar siswa dengan menggunakan test, siswa mengerjakannya sesuai
dengan kemampan masing-masing. Sedangkan dokumentasi dan
observasi peneliti gunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian. Dan dalam proses pengumpulan data dengan
menggunakan angket, ada kemungkinan responden dalam mengisi angket
tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya dan kurang
bersungguh-sungguh dalam mengisi angket tersebut, sehingga hal ini
akan berpengaruh tehadap hasil penelitian.
D. Penutup
Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang. Karena dengan rahmat, taufiq, serta
inayahNya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian yang lebih lanjut
dan dapat membawa manfaat, khususnya bagi penulis dan siapa saja yang
berkesempatan membacanya, serta dapat memberikan sumbangan yang
positif bagi kemajuan pendidikan. Aamiin.
Page 118
105
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan
pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
Page 119
106
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Al-Mundziri, Hafizh. 2002. Mukhtasar Shahih Muslim. Bandung: Penerbit Mizan.
Amirullah, Fahmi. Ilmu Al Qur’an Untuk Pemula. Jakarta Barat: Artha Rivera.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Dirjen Pendidikan
Agama Islam Departemen Agama RI.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Cet. II. Jakarta:
Bumi Aksara.
Asmani, Jamal ma‟ruf. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.
Jogjakarta: Power Books (IHDINA).
Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Daradjat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VII. Jakarta: Bumi Aksara
Depag RI. 2002. Al Muhaimin Al Qur’an Terjemah. Depok: Al Huda
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hude, Darwis. 2007. Membangun Masyarakat Qur’ani I. Jakarta: Al Burhan
Kaelany HD. 2009. Petunjuk Praktis Belajar Membaca Al Qur’an. Jakarta Pusat:
Mutiara Sumber Widya.
Kunandar. 2011. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Grafindo
Mathroni, Moh. 2004. Amalan dan Doa Mustajab. Semarang: Aneka Ilmu.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru . Bandung: Remaja
Rosdakarya
Page 120
107
Nasution, Thamrin dan Nurhalijah. 1985. Peranan Orang Tua Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Nawawi, Al-Imam. 1999. Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani
Pasaribu, I L. 1983. Proses Belajar Mangejar. Bandung: Trasito
Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Sardiman. 2001. Konsep Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sulastri, Siti. 2009. Siswa Berakhlak Mulia Raih Prestasi. Jakarta: Dirjend
Kementrian Pendidikan Nasional.
Syaifullah, KH. Badri Mashduqi. 2008. Kiprah dan Keteladanan. Jakarta: Pelangi
Aksara.
Tjiptoyuwono, Soemadi. 1995. Mengungkap Keberhasilan Pendidikan dalam
Keluarga (Sebuah Tantangan Mendidik Putra-Putri). Surabaya: Bina
Ilmu.
Walgito, Bimo. 1990. Bimbingan dan Penyuluha di Sekolah. Yogyakarta: Andi
Offset.
Yayan, Masagus Fauzan. 2011. Kiat Jitu Bersahabat dengan Al Qur’an.
Palembang: Club Sahabat Al Qur‟an.
Zurayk, Ma‟ruf. 1997. Aku dan Anakku. Bandung: Al Bayan.
http://ardhana12.wordpress.com : Teknik Analisis Data dalam Penelitian, oleh
Ardhana, diakses 20 Juni 2013.
http://www.sarjanaku.com : Pengertian Prestasi Belajar Definisi Menurut Para
Ahli, diakses 16 Juli 2013
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/06110038-bahrain-achmad-c.ps,
diakses 16 Juli 2013
Page 121
108
http://makalahperanguru_aqiusblog.htm : Peranan Guru Dalam Pendidikan, oleh
Suro, diakses 1 April 2014
Page 122
109
ANGKET
PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN
SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitasmu dengan lengkap.
2. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan berikut ini.
3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan kenyataan yang kamu
alami
Identitas
1. Nama : ...........................................................
2. Jenis Kelamin : ...........................................................
3. Kelas : ...........................................................
A. ANGKET TENTANG PERAN ORANG TUA
1. Apakah orang tua membuat kamu semakin semangat untuk belajar BTQ
lebih giat lagi?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah kamu selalu menyampaikan kesulitan belajar BTQ kepada orang
tuamu?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah orang tua memberikan hadiah ketika kamu mendapatkan nilai
BTQ yang bagus?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Apakah orang tua menyediakan perlengkapan kebutuhan belajar BTQmu?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
5. Apakah orang tua mengatur waktu belajar BTQmu?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Apakah orang tuamu menanyakan adanya tugas atau PR BTQ dari
sekolah?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
Page 123
110
7. Apakah orang tua membantumu dalam mengerjakan tugas atau PR BTQ
dari sekolah?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
8. Apakah orang tuamu membaca Al Qur‟an di setiap harinya?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
9. Apakah orang tua menyuruhmu untuk membaca Al Qur‟an setiap hari?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
10. Apakah orang tua menanyakan hasil belajar BTQmu kepada Guru?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
B. ANGKET TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
1. Apakah ketika guru menjelaskan materi pelajaran tanpa menggunakan
buku panduan materi BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah guru dapat memberikan penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan
yang disampaikan oleh siswa tentang materi BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah guru dalam mengajar BTQ menggunakan metode yang bervariasi?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Apakah guru terlihat mempersiapkan diri sebelum mengajar BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
5. Apakah para siswa memperhatikan ketika guru sedang mengajar BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Apakah kamu mudah memahami materi pelajaran BTQ yang disampaikan
oleh guru?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
7. Apakah ketika mengajar guru juga mengajak siswa untuk berdiskusi
mengenai pelajaran BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
8. Apakah guru mengadakan test atau soal latihan di akhir pembelajaran
BTQ?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
Page 124
111
9. Apakah test yang kamu kerjakan sesuai dengan materi BTQ yang sudah
diajarkan?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
10. Apakah hasil test BTQ yang sudah dinilai oleh guru diberikan kepada
siswa?
a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
Page 125
112
TEST
PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN SISWA KELAS III MI
AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Petunjuk Pengisian
4. Tulislah identitasmu dengan lengkap.
5. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan berikut ini.
6. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan kenyataan yang kamu
alami
Identitas
4. Nama : ...........................................................
5. Jenis Kelamin : ...........................................................
6. Kelas : ...........................................................
SOAL
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م .1
ن و هـ ء ي
Dari huruf hijaiyah diatas, huruf apa sajakah yang hilang?
a. هـ ل ظ ش د ث
b. ح ل ظ ث د ش
c. هـ ل ظ س د ث
2. Manakah di bawah ini yang merupakan cara menulis huruf hijaiyah dengan
benar?
a. ج
b. ج
Page 126
113
c. ج
3. Manakah di bawah ini yang merupakan cara menulis harokat fatkhah dengan
benar?
a. ..................
b. ..................
c. Semuanya benar
4. Manakah di bawah ini yang merupakan tulisan kalimat
“Bismillahhirrohmanorrohim”?
a. العالمينربلل الحمد
b. حمنالل بسم حيمالر الر
c. حمن حيمالر الر
م .5 حيحمنالر .... jika dirangkai akan menjadi ا ل ر
a. حمن حيمالر الر
b. حمن حيمالر الر
c. حمن حيمالر الر
6. Membaca al-Qur‟an harus dengan makhroj yang benar, makhroj adalah ....
a. Letak keluarnya suatu bunyi huruf hijaiyah
b. Suara yang keluar dari mulut
c. a dan b benar
Page 127
114
7. Bunyi huruf حterletak di ....
a. Tenggorokan
b. Lidah
c. Dua bibir
8. Bacaan yang harus dibaca panjang satu alif atau dua harokat adalah bacaan ....
a. Madtobi‟i
b. Ikhfa‟
c. Idhar
9. Di bawah ini yang merupakan contoh bacaan mattobi‟i yaitu ...
a. وقيل من
b. الل بسم
c. ألي س ذلك 10. Arti kalimat حمنالل بسم حيمالر الر adalah ....
a. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
b. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
c. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Page 131
118
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Septika Wahyu Diananda
Umur : 22 th
Tempat, Tanggal lahir : Magelang, 25 September 1991
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Genito Lor RT 03/04, Genito, Windusari,
Magelang.
Menerangkan Dengan Sesungguhya
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD N Genito tahun 2003
2. Tamatan SMP N 1 Windusari tahun 2006
3. Tamatan SMA N 2 Magelang tahun 2009
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Magelang, 23 Desember 2013
Saya yang bersangkutan,
SEPTIKA WAHYU DIANANDA