Top Banner
i PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: SEPTIKA WAHYU DIANANDA NIM: 115 090 33 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
131

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

Aug 31, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

i

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BACA TULIS AL QUR’AN SISWA DI MADRASAH

IBTIDAIYAH (MI) AL-IMAN KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

SEPTIKA WAHYU DIANANDA

NIM: 115 090 33

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

iii

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

v

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Septika Wahyu Diananda

NIM : 11509033

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau

karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 30 Desember 2013

Penulis

SEPTIKA WAHYU DIANANDA

NIM: 11509033

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

vi

MOTTO

ل هللا به طريقا إلى الجنة من سلك طريقا يلتمس فيه علما سه

Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya

Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin.

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibu yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang

dan senantiasa selalu mendoakan saya.

2. Adik-adik tercinta yang selalu menjadi penghibur hati.

3. Sahabat terbaik saya yang selalu setia menemani dan menjadi curahan hati.

4. Suami saya, sang penceramah pribadi yang selalu mendorong saya untuk

terus belajar dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

5. Dosen-dosen Tarbiyah yang menjadi inspirasi terbaik bagi saya,

terimakasih atas ilmu yang Bapak dan Ibu berikan. Jasa-jasa Bapak dan

Ibu Dosen sekalian tidak akan pernah terlupakan.

6. Keluarga besar PGMI B 2009, kenangan kita menuntut ilmu bersama-

sama terukir abadi dalam hati ini.

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

vii

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan

3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program studi

PGMI.

4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan sabar, ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan tugas skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

viii

6. Kepala sekolah dan guru-guru MI Al Iman Magelang yang telah

memberikan ijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

di sekolah tersebut.

7. Bapak dan ibu serta saudara-saudaraku yang telah mendoakan,

memotivasi, dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai

penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh

kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 30 Desember 2013

Penulis

SEPTIKA WAHYU DIANANDA

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

ix

ABSTRAK

Septika Wahyu Diananda. 2013. 11509033. Pengaruh Peran Orang Tua dan

Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Baca Tulia Al

Qur‟an Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang Tahun

Pelajaran 2013/2014. Program Strata I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (STAIN) Salatiga, 2013. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd

Kata kunci: Peran Orang Tua, Kompetensi Profesional, Prestasi Belajar BTQ

Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Bagaimana peran orang tua

siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 2) Bagaimana

kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014,

3) Bagaimana prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014, 4) Adakah pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ

siswa di MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 5) Adakah pengaruh

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa di MI Al Iman

Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 6) Adakah pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ

siswa MI Al Iman Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian

sebanyak 32 orang, menggunakan teknik purposive sample. Pengumpulan data

menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data X1,X2 dan data Y.

Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus

product moment.

Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Peran orang tua terhadap prestasi

belajar BTQ siswa di MI Al Iman Magelang tergolong sedang dengan prosentase

68,75%, 2) Kompetensi Profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa di

MI al-Iman Magelang tergolong tinggi dengan prosentase 53,12%, 3) Prestasi

belajar siswa di MI Al Iman kota magelang tergolong tinggi dengan prosentase

56,25%, 4) Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap prestasi

belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang, 5) Ada pengaruh yang signifikan

antara kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al

Iman Magelang, 6) Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua dan

kompetensi profesional guru secara bersamaan terhadap prestasi belajar BTQ

siswa MI Al Iman Magelang. Hal itu di buktikan dengan hasil penghitungan

stastisik pada taraf signifikasi 1% menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r

tabel yaitu : 0,868> 0,449. Hasil tersebut diuji kebenarannya menggunakan uji F

dan diperoleh Fh sebesar 47, Ftabel = 3,32. Jadi Fhitung > Ftabel, yang berarti

persamaan regresi tersebut signifikan.

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ………............................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

DEKLARASI.............................................................................................. v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................. vii

ABSTRAK................................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah............................................................. 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5

D. Hipotesis Penelitian................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

F. Definisi Operasional................................................................. 8

G. Metode Penelitian..................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan Skripsi................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran Orang Tua……..…………............................................ 24

B. Kompetensi Profesional Guru................ ……......................... 35

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru.......................... 35

2. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru................... 36

3. Peran Guru dalam proses belajar mengajar......................... 41

4. Profesionalsme Guru BTQ.................................................. 44

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

xi

C. Prestasi Belajar BTQ Siswa............................................... 46

1. Pengertian Prestasi Belajar.............................................. 46

2. Baca Tulis Al Qur‟an....................................................... 56

D. Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi Profesional

Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ

Siswa.................................................................................. 64

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian............................ 66

1. Sejarah berdirinya MI Al Iman.................................... 66

2. Letak Geografis MI Al Iman ....................................... 67

3. Visi dan Misi................................................................. 67

4. Struktur Organisasi Sekolah......................................... 68

5. Keadaan Guru, Siswa, dan Orang Tua......................... 68

6. Sarana dan Prasarana.................................................... 71

7. Prestasi Sekolah............................................................ 72

B. Penyajian data hasil penelitian............................................ 74

1. Daftar responden.......................................................... 74

2. Data hasil Angket......................................................... 75

3. Data hasil Test.............................................................. 80

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisi Deskriptif (Tiap Variabel)......................................... 84

B. Pengujian Hipotesis............................................................... 89

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis............................................ 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 100

B. Saran-saran............................................................................. 102

C. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 103

D. Penutup.................................................................................. 105

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

xii

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... 109

RIWAYAT HIDUP................................................................................ 118

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Siswa MI Al Iman Magelang....................................... 12

Tabel 2 Kisi-kisi Angket Tentang Peran Orang Tua.............................. 16

Tabel 3 Kisi-kisi Angket Tentang Kompetensi Profesional Guru......... 17

Tabel 4 Kisi-kisi Soal Test Prestasi Belajar BTQ Siswa……............... 18

Tabel 5 Keadaan Guru MI Al Iman.......................................................... 68

Tabel 6 Keadaan Siswa MI Al Iman………………................................. 69

Tabel 7 Keadaan orang tua siswa.............................................................. 70

Tabel 8 Sarana dan Prasarana MI Al Iman................................................ 71

Tabel 9 Prestasi sekolah............................………..................................... 72

Tabel 10 Data responden siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang.. 74

Tabel 11 Hasil angket tentang peran orang tua............................................ 76

Tabel 12 Hasil angket tentang kompetensi profesional guru…................... 78

Tabel 13 Hasil test prestasi belajar BTQ siswa............................................ 81

Tabel 14 Hasil Angket Tentang Peran Orang Tua...................................... 86

Tabel 15 Hasil AngketTentang Kompetensi Profesional Guru.................... 87

Tabel 16 Hasil Test Prestasi Belajar BTQ Siswa......................................... 89

Tabel 17 Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi

Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ Siswa............. 90

Tabel 18 Ringkasan Statistik X1 dan Y........................................................ 92

Tabel 19 Ringkasan Statistik X2 dan Y........................................................ 93

Tabel 20 Ringkasan Statistik X1 dan X2 ...................................................... 95

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya orang tua adalah pendidik pertama dan terdekat yang

mempunyai peranan besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Semua orang

tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang sholeh atau sholehah dan juga

berprestasi dalam bidang keilmuan. Namun dalam kehidupan nyata tidak

semua orang tua mempunyai kompetensi yang cukup mumpuni dalam

mendidik anak-anaknya, tidak semua orang tua mempunyai cukup waktu

untuk mendidik anak-anaknya secara intensif. Dan juga masih banyak orang

tua yang belum memiliki kesadaran ataupun belum begitu paham tentang

seberapa besar pengaruh peranannya sebagai orang tua untuk pendidikan

anaknya.

Pendidik bagi anak selain orang tuanya adalah guru di sekolah. Guru

adalah peran utama dalam pendidikan siswa di sekolah. Ditangan guru lah,

berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu

kompetensi profesional menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap guru

yang memang secara khusus berprofesi sebagai pendidik.

Baca Tulis al-Quran (BTQ) di Madrasah Ibtidaiyah, merupakan salah

satu muatan lokal yang cukup penting dalam lembaga pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah, karena belajar al-Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim, juga

secara langsung berkaitan dalam penguasaan dasar-dasar bahasa Arab.

Penting, mengingat apabila muatan lokal ini bukan saja berkaitan terhadap

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

2

siswa muslim, namun saat ini menguasai bahasa Arab juga telah menjadi

tuntutan globalisasi.

Orang tua harus mengerti kebutuhan anak dalam mencapai

prestasinya, peran orang tua terhadap anak dalam meningkatkan prestasi Baca

Tulis al-Qur‟an di antaranya yaitu memberikan nasehat tentang kewajiban

umat islam membaca al-Qur‟an, memberikan contoh dalam kehidupan sehari-

hari, membimbing anak dalam belajar membaca dan menulis al-Qur‟an,

penyediaan fasilitas belajar, memanajemen waktu anak, mendampingi belajar

anak, dan menjaga komunikasi dengan guru perihal proses belajar anak.

Adapun kompetensi guru memiliki peranan besar atas prestasi siswa.

Dalam hal ini prestasi siswa dalam BTQ adalah sejauh mana guru menguasai

materi, pemahaman terhadap siswa, bagaimana menyampaikan materi kepada

siswa, pemanfaatan sumber dan media, mengevaluasi proses

pembelajarannya, dan lain sebagainya.

Orang tua dan guru memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar

siswa dalam BTQ di Madrasah Ibtidaiyah. Karena fungsi keduanya adalah

sebagai pendidik yang mempunyai tujuan pendidikan yang sama, maka

keduanya harus saling kesinambungan dan searah, serta saling mendukung

proses pembelajaran dalam persamaan tujuan pendidikan tersebut. Tentunya,

dalam upaya prestasi BTQ tidak bisa terlepas dari peranan orang tua masing-

masing siswa serta pengaruh akan kompetensi gurunya.

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

3

Al-Qur‟an adalah pedoman atau pegangan hidup manusia karena

merupakan sumber utama dalam hukum islam. Sebagian ulama‟ berpendapat

bahwa mempelajari al-Qur‟an adalah wajib (Amrullah, 69).

Firman Allah SWT:

ذاإن رأقومهيلل تييهديالقرآنه الحاتيعملونال ذينالمؤمنينويبش الص كبيراأجرالهمأن

Artinya:

“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk ke (jalan)

yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang

mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat pahala yang

besar.” (QS. Al Isra‟ : 9)

(Departemen Agama RI, 2002: 284)

Sabda Rasulullah SAW:

عهم

انقزآن

تعهم

خيزكم مه

Artinya:

Nabi SAW bersabda: “Sebaik- baik orang diantara kalian

adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengamalkannya.”(HR.

Bukhari Muslim)

(Nawawi, 1999: 116)

Seperti diketahui menurut Ki Hajar Dewantoro, Tripusat pendidikan

itu adalah: keluarga, sekolah, dan organisasi pemuda (Tjiptoyuwono, 1995:

1). Berkaitan dengan BTQ di sekolah, berdasarkan surat keputusan kepala

kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah tentang Garis-

Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) BTQ Sekolah Dasar Jawa Tengah

tahun 2002 yang ketiga (2002: 54) adalah sebagai berikut:

Pembelajaran BTQ diberikan pada jam Muatan Lokal bagi

daerah yang sudah mempunyai Muatan Lokal berorientasi pada

peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan atau daerah yang sudah

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

4

menetapkan BTQ sebagai Muatan Lokal. Bagi daerah yang blum

mempunyai Muatan Lokal sebagaimana dimaksud maka pembelajaran

BTQ dapat diberikan pada jam ekstrakurikuler.

Tugas kitalah para guru dan orang tua pada saat ini untuk meyakinkan

anak didik kita bahwa al-Qur‟an yang agung layak di letakkan di depan kedua

matanya (Yayan, 2011: 63). Karena al-Qur‟an-lah yang akan menjadi

pedoman hidup generasi-generasi muda penerus bangsa ini.

Hasil survei penulis pada tanggal 12 Juni 2013 terhadap siswa MI Al

Iman Magelang menyatakan bahwa, pengajaran dalam membaca dan menulis

al-Quran selain menjadi muatan lokal di MI Al Iman, seperti yang di

ungkapkan oleh beberapa siswa, baca tulis al-Qur‟an juga telah melekat di

lingkungan masyarakat sekitar seperti yang sering terlihat di mushola, dan

masjid. Sehingga, di kalangan siswa mata pelajaran BTQ sudah cukup dekat.

Meski begitu, tidak semua siswa cepat dalam menguasai BTQ.

Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

serta mengkaji lebih dalam lagi berkenaan dengan pengaruh orangtua dan

guru terkait dengan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis al-

Qur‟an, dengan judul penelitian “Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi

Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Baca Tulis al-Qur‟an Siswa MI Al

Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peran orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman

Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

3. Bagaimanakah prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

4. Adakah pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-

Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun

pelajaran 2013/2014?

5. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar

Baca Tulis al-Qur‟an siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman

Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

6. Adakah pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas di Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al

Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah

(MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

6

3. Untuk mengetahui prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran

2013/2014.

4. Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar

Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman

Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

5. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

6. Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua dan kompetensi

profesional guru terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa di

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran

2013/2014.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti

bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban

tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji

kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian (Arikunto,

2005: 55). Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Adanya pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis

al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun

pelajaran 2013/2014.

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

7

b. Adanya pengaruh peran kompetensi profesional guru terhadap prestasi

belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman

Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

c. Adanya pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Al Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pembaca,

baik bersifat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

mengukur prestasi siswa ditinjau dari pengaruh peran orang tua siswa

dan kompetensi guru.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi penyelenggara sekolah, para pendidik, dan orang tua

siswa:

a. Kepala Sekolah

Dengan melihat hasil penelitian di lapangan, diharapkan bisa

memperkaya pihak sekolah dalam mengukur lembaga pendidikan

yang dikelola terkait dengan prestasi siswa.

b. Guru atau pendidik

Bagi guru, penelitian ini semoga dapat memicu semangatnya dalam

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

8

meningkatkan kompetensi mengajar Baca Tulis al-Quran para murid.

c. Siswa

Apabila hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh

lembaga pendidikan, guru, dan orang tua siswa, diharapkan semua

siswa dapat menikmati prestasi unggul yang merata perihal Baca

Tulis al-Quran.

d. Orang Tua

Bagi orang tua, penelitian ini semoga dapat memicu perannya

terhadap putra-putrinya atas Baca Tulis al-Quran

F. Definisi Oprasional

1. Peran Orang Tua

Menurut Thamrin dan Nurhalijah Nasution (1982: 34) orang tua

memiliki peran yang penting dalam prestasi murid, mengingat orang tua

pada dasarnya sebagai orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan

hidup anaknya. Peran orang tua terhadap anak, dalam meningkatkan

prestasi, diantaranya dilihat dari pemberian motivasi ke anak, pemberian

gizi, penyediaan fasilitas belajar, keterlibatannya dalam manajemen waktu

anak, pengamatan belajar anak termasuk dalam tugas-tugas sekolahnya

(PR), keteladanan terhadap semangat belajar anak, dan kedekatannya pada

guru sekolahnya.

Dari beberapa uraian diatas, penulis merumuskan beberapa

indikator dari peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-

Qur‟an siswa, diantaranya yaitu:

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

9

a. pemberian motivasi kepada anak

b. penyediaan fasilitas belajar

c. keterlibatannya dalam manajemen waktu anak

d. pengamatan belajar anak termasuk dalam tugas-tugas sekolahnya (PR)

e. keteladanan terhadap semangat belajar anak

f. dan kedekatannya pada guru sekolahnya

2. Kompetensi Profesional Guru

Mulyasa (2008: 135) menjelaskan, dalam Standar Nasional

Pendidikan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud

dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam Standar Nasional Pendidikan.

Adapun kompetensi profesional guru memiliki pengaruh besar atas

prestasi siswa. Kompetensi profesional yaitu kemahiran merancang,

melaksanakan, dan menilai tugas sebagai guru, yang meliputi penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan (Mulyasa, 2008: 10).

Dari beberapa uraian tentang definisi kompetensi professional guru

diatas, penulis merumuskan beberapa indikator, diantaranya yaitu:

a. Penguasaan materi secara mendalam.

b. Kemahiran merancang pembelajaran BTQ.

c. Kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar.

d. Melakukan penilaian.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

10

3. Prestasi Belajar Baca Tulis al-Qur‟an Siswa

Prestasi adalah hasil maksimal yang dicapai melalui usaha-usaha

terkait dengan bidang tertentu, dan belajar adalah suatu proses dimana dari

keadaan belum menguasai menjadi menguasai hal terkait dengan apa yang

di pelajarinya.

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang

telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar

dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,

keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan

dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan

(http://www.sarjanaku.com, 16 Juli 2013).

Baca Tulis al-Qur‟an adalah kegiatan pembelajaran membaca dan

menulis yang ditekankan pada upaya memahami informasi, menghafal

(melisankan) lambang-lambang dan mengadakan pembiasaan dalam

melafadzkannya serta cara menuliskannya (http://lib.uin-malang.ac.id, 16

Juli 2013).

Dalam buku yang berjudul Petunjuk Praktis Belajar Membaca al-

Qur‟an oleh Kaelany HD (2009), Kaelany HD menyajikan bimbingan

belajar membaca al-Qur‟an dengan tahapan sebagai berikut:

a. Mengenal huruf hijaiyah

b. Menulis huruf Arab

c. Membaca dengan makhroj yang benar

d. Latihan-latihan membaca dengan pelafalan bunyi, panjang pendek,

dengung dan sebagainya.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

11

Berkaitan dengan membaca al-Qur‟an, Amrullah (71) menjelaskan sebagai

berikut.

Tajwid adalah suatu cabang ilmu yang mengatur tata

cara membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar. Ilmu tajwid

sangat perlu diajarkan kepada orang yang ingin membaca atau

mempelajari al-Qur‟an. Sebab kesalahan satu huruf atau

panjang pendek dalam membaca al-Qur‟an dapat berakibat

fatal, yakni perubahan arti

Dari beberapa uraian tentang definisi prestasi belajar siswa

dalam Baca Tulis al-Qur‟an diatas, penulis merumuskan beberapa

indikator, yaitu:

a. Mengenal huruf hijaiyah

b. Merangkai huruf

c. Membaca dengan makhroj yang benar

d. Membaca dengan menggunakan ilmu tajwid

e. Memahami arti bacaan al-Qur‟an

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian

korelasional seperti yang dijelaskan oleh Sukmadinata (2008: 56)

penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan

variabel lain.

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

12

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Iman Jl. Tentara Genie

Pelajar Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang

Utara, Kota Magelang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 18 hari, terhitung mulai

tanggal 4 November sampai dengan 22 November 2013.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitiaan (Arikunto,

2002: 108). Populasi dari penelitian ini adalah siswa MI Al Iman Jl.

Tentara Genie Pelajar Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan

Magelang Utara Kota Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

Jumlah keseluruhan siswa MI Al Iman adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah Siswa MI Al Iman Magelang

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

L P

1 I 20 12 32

2 II 18 10 28

3 III 14 19 32

4 IV 12 5 17

5 V 10 8 18

6 VI 4 11 15

Jumlah 78 65 142

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

13

Jadi populasi penelitian ini dan yang merupakan total

keseluruhan jumlah siswa di MI Al Iman Jl. Tentara Genie Pelajar

Tuguran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara Kota

Magelang tahun pelajaran 2013/2014 adalah 142 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002: 109). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah Sampel Bertujuan atau Purposive Sample. Sampel bertujuan

dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas

strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu (Arikunto, 2002: 117). Sampel dari penelitian ini yaitu siswa

kelas III MI Al Iman Jl. Tentara Genie Pelajar Tuguran, Kelurahan

Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tahun

pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah keseluruhan 32 siswa, dengan

rincian 13 siswa putra dan 19 siswa putri.

Peneliti mengambil kelas III MI Al Iman sebagai sampel dalam

penelitian ini. Dikarenakan kelas III merupakan kelas terakhir dimana

siswa mendapatkan pelajaran tambahan mulok BTQ di MI Al Iman

sehingga peneliti dapat mengamati kemampuan BTQ siswa setelah

siswa mendapatkan mulok BTQ selama tiga tahun di sekolah tersebut

dan di kelas tiga ini terlihat perbedaan kemampuan baca tulis al-

Qur‟an antar siswa dengan selisih yang cukup jauh.

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

14

4. Metode Pengumpulan Data

a. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,

2010: 194).

Dipandang dari cara menjawabnya, penulis menggunakan

kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

(Arikunto, 2002: 129).

Dalam penelitan ini peneliti menggunakan angket untuk

memperoleh data tentang peran orang tua dan kompetensi profesional

guru. Adapun pelaksanaannya yaitu dengan menyebar data kuesioner

kepada siswa. Dan masing-masing pertanyaan telah disediakan

jawaban untuk dipilih oleh responden sesuai dengan pendapatnya.

b. Test

Test adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat, yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, 2002: 127). Test yang akan penulis gunakan

adalah tes prestasi atau achievement test, yaitu test yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

15

(Arikunto, 2002: 128). Metode ini digunakan untuk memperoleh data

tentang prestasi belajar BTQ siswa.

c. Dokumentasi

Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya

(Arikunto, 2002: 206). Metode ini digunakan untuk memperoleh data

tentang kondisi dan keadaan obyek penelitian serta memberikan

gambaran umum tentang objek penelitian, diantaranya yaitu tentang

sejarah berdirinya MI Al Iman, letak geografis, struktur organisasi,

daftar guru dan siswa, keadaan sosial orang tua, serta tabulasi

perkembangan jumlah siswa.

d. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung

(Sukmadinata, 2008: 220). Metode ini digunakan untuk memperoleh

data tentang kondisi dan keadaan obyek penelitian yang belum

diperoleh melalui metode dokumentasi. Yaitu mengenai sarana dan

prasarana sekolah.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu

metode (Arikunto, 2002: 126).

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

16

a. Angket

Angket dalam penelitian ini menggunakan kisi-kisi yang diambil dari

indikator peran orang tua terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-

Qur‟an siswa dan indikator kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa, yang kemudian dijabarkan

kedalam bentuk-bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1) Angket untuk memperoleh data tentang peran orang tua

terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas III MI

Al Iman Magelang.

Tabel 2

Kisi-kisi Angket Tentang Peran Orang Tua

No. Indikator Kisi-kisi pertanyaan pada

angket

1 Pemberian motivasi

kepada anak 1. Berkomentar positif

tentang hasil belajar

BTQ anak

2. Sebagai tempat anak

untuk berkonsultasi

tentang kesulitan belajar

BTQ anak

3. Memberikan reward atau

hadiah ketika anak

berprestasi dalam BTQ

2 Penyediaan fasilitas

belajar 4. Menyediakan segala

perlengkapan kebutuhan

belajar BTQ anak

3 Keterlibatannya dalam

manajemen waktu anak 5. Mengatur jam belajar

BTQ anak.

4 Pengamatan belajar anak

termasuk dalam tugas-

tugas sekolahnya (PR)

6. Menanyakan

(mengingatkan) adanya

tugas atau PR BTQ

7. Membantu anak dalam

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

17

mengerjakan tugas atau

PR BTQ

5 Keteladanan terhadap

semangat belajar Baca

Tulis Al Qur‟an anak

8. Menyempatkan waktu

untuk membaca al-

Qur‟an bersama dengan

anak

9. Menasehati anak untuk

membiasakan membaca

al-Qur‟an setiap hari

6 Kedekatannya pada guru

sekolahnya 10. Menanyakan

perkembangan belajar

BTQ siswa

2) Angket untuk memperoleh data tentang kompetensi profesional

guru terhadap prestasi belajar Baca Tulis al-Qur‟an siswa kelas

III MI Al Iman Magelang.

Tabel 3

Kisi-kisi Angket Tentang Kompetensi Profesional Guru

No. Indikator Kisi-kisi pertanyaan pada

angket

1 Penguasaan Materi BTQ

secara mendalam. 1. Guru tidak terpaku pada

buku panduan materi

BTQ pada saat

mengajar.

2. Dapat memberikan

penjelasan setiap

pertanyaan yang

disampaikan oleh siswa

berkaitan dengan materi

pelajaran BTQ.

2 Kemahiran merancang

pembelajaran BTQ 3. Memilih dan

menggunakan metode

pembelajaran

4. Merencanakan proses

pembelajaran secara

sistematis

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

18

3 Kemampuan

melaksanakan proses

belajar mengajar

5. Mampu mengelola kelas

6. Menyampaikan materi

BTQ dengan tepat

sehingga mudah

dipahami oleh siswa

7. Menciptakan iklim

pembelajaran yang

komunikatif

4 Melakukan penilaian 8. Memberikan test kepada

siswa disetiap akhir

pembelajaran

9. Memberiksn test yang

sesuai dengan materi

BTQ yang sudah

diajarkan

10. Mengembalikan hasil

test kepada siswa

b. Soal Tes

Tabel 4

Kisi-kisi Soal Test Prestasi Belajar BTQ Siswa

No. Indikator Kisi-kisi soal test

1 Mengenal huruf hijaiyah 1. Melengkapi huruf

hijaiyah yang kosong

2. Cara menulis huruf

hijaiyah dengan benar.

3. Menulis harokat huruf

hijaiyah dengan benar

2 Merangkai huruf 4. Menulis kalimat

bismillah

5. Merangkai huruf

hijaiyah yang masih

terpisah-pisah

3 Membaca dengan

makhroj yang benar 6. Pengertian makhraj

7. Letak suara huruf ح

4 Membaca dengan

menggunakan ilmu 8. Cara membaca bacaan

matobii

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

19

tajwid 9. Contoh bacaan mattobii

5 Memahami arti bacaan

al-Qur‟an 10. Arti ayat pertama dalam

surat al-Fatihah

c. Pedoman Obeservasi

1) Keadaan orang tua siswa MI Al Iman Magelang.

2) Sarana penunjang pembelajaran di MI Al Iman Magelang.

d. Pedoman Dokumentasi

1) Sejarah berdirinya MI Al Iman Magelang.

2) Letak geografis.

3) Struktur organisasi MI Al Iman Magelang.

4) Daftar Guru dan Siswa MI Al Iman Magelang.

5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) BTQ

6. Analisis Data

Analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.

Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan

tema dan hipotesis kerja yang akhirnya dapat diangkat menjadi teori

substantif (http://ardhana12.wordpress.com, 20 Juni 2013).

Dalam penelitian ini, disimpulkan data yang telah tersusun dengan

menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan rumus:

Frekuensi relatif persentase

P=

Keterangan:

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

20

P = angka presentasi

f = frekuensi yang sedang dicaripersentasinya

N = number of chases

Penulis menggunakan rumus tersebut untuk menghitung frekuensi

intensitas peran orang tua dan kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar BTA siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang.

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap

prestasi belajar siswa dan pengaruh kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar siswa adalah menggunakan rumus product moment,

sedangkan untuk mengetahui adakah pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa digunakan

rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3

variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel dependent atau

variabel terikat yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni peran

orang tua (X1), kompetensi profesional guru (X2) Sementara variabel ketiga

prestasi belajar siswa (Y) merupakan variabel independent atau variabel

bebas.

Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiono (2010: 255)

memberikan teknik analisis melalui rumus :

a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

rX1Y =

Keterangan:

rX1Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

21

N = Number of Cases

X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y

X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

rX2Y =

Keterangan:

rX2Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

c) Mencari korelasi X1 dan X2

rX2Y =

d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel

dengan rumus sebagai berikut :

RX1X2Y =

Keterangan :

R X1X2Y = Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

rX1Y = Korelasi antara rx1y

rX2Y = Korelasi antara rx2y

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

22

rX1X2 = Korelasi antara rx1x2

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya

hipotesa yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa.

Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau

diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel

pada taraf 5%.

Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha

maka hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat

ditolak.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis

menjabarkan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi

oprasional, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meliputi sub bab pertama: peran orang tua, sub bab kedua

pembahasan mengenai kompetensi profesional guru, terdiri dari

pengertian kompetensi profesional guru, ruang lingkup kompetensi

profesional guru, dan profesionalisme guru BTQ; sub bab ketiga

membahas tentang prestasi belajar BTQ siswa, terdiri dari

pengertian prestasi belajar, dan Baca Tulis Al Qur‟an; sub bab

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

23

keempat membahas tentang Pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa

BAB III LAPORAN PENELITIAN

Meliputi sub bab pertama: membahas gambaran lokasi dan obyek

penelitian terdiri dari, sejarah berdirinya MI Al Iman, letak

geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, siswa,

dan orang tua siswa, sarana dan prasarana, dan prestasi sekolah;

sub bab kedua: membahas tentang penyajian data dan hasil

penelitian terdiri dari, daftar responden, dan data hasil angket.

BAB IV ANALISIS DATA

Meliputi analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan

hasil uji hipotesis.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan, saran-saran, keterbatasan penelitian, penutup.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran Orang Tua

Departemen Pendidikan Nasional (2007: 802), orang tua berarti

ayah atau ibu kandung, atau orang yang bertanggung jawab penuh dalam

keluarga. Orang tua adalah sebagai panutan anak dalam berucap dan

bertingkah laku, sebab keteladanan orang tua merupakan peran vital dalam

pendidikan yang mencerminkan sikap dan perilaku dalam interaksi

keduanya.

Peran orang tua terhadap anak, dapat dilakukan dengan

memberikan motifasi, turut dalam memanajemen waktu anak, dan

memberikan fasilitas terkait dengan pendidikan anak.

Motifasi sebagai salah satu peran orang tua, menurut Soetomo

(1993: 141), “Motivasi merupakan segala tenaga yang dapat

membangkitkan atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu

perbuatan. Misalnya seorang anak yang tidak mau belajar, hal itu karena

tidak ada motivasi atau dorongan untuk belajar.”

Orang tua sebagai guru di rumah harus berusaha agar anaknya

dapat mendapatkan motivasi pendidikan keluarga.Karena, orang tua dinilai

gagal dalam tugasnya apabila motivasi kepada anaknya lemah. Motivasi

sangat penting dalam hal belajar(Pasaribu, 1983: 52), karena:

a. Mempergunakan dan menghubungkan motif yang mendorong

individu untuk melakukan sesuatu kegiatan didalam situasi belajar.

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

25

b. Reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar. Usaha-usaha

yang dapat digunakan dalam rangka reinforcement yaitu:

1) Mengemukakan pertanyaan

2) Memberi ganjaran

3) Memberi hadiah

4) Memberi hukuman

Sehingga, tugas memotivasi perihal anak didik bukan hanya

tanggung jawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban

memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki

prestasi yang bagus hendaknya orang tua memberikan dorongan lebih

lanjut kepada anaknya agar prestasi yang diraihnya bisa kian

meningkat.Diantara bentuk motivasi kepada anak berprestasi bisa dengan

memberikan suatu penghargaan atau hadiah tertentu. Hal ini sangat

berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak akan timbul rasa

bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi

untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. (Basri, 2004: 95-96)

Sebaliknya bila prestasi belajar anak itu kurang, maka tanggung

jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi kepada anak untuk

lebih giat dalam belajar.Dorongan orang tua kepada anaknya yang

berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan

kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya

dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan.

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

26

Tindakan tersebut (motivasi) perlu dilakukan oleh orang tua, baik

kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik, dari berbagai jenis

aktifitas, seperti mengarahkan cara belajar. Selama pengarahan dari orang

tua itu tidak memberatkan anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh

orangtua pada anak yang prestasinya kurang yaitu kenali kemampuan

anak, dan jangan menuntut anak melebihi kemampuannya. Anak yang

sering mendapat tuntutan yang terlalu tinggi, akan mudah menjadi frustasi

dan akhirnya mogok belajar.

Kemudian, agar anak semakin termotivasi, orang tua sebaiknya

tidak mengeluarkan ungkapan-ungkapan baik oral maupun perbuatan yang

menunjukkan gambaran membanding-bandingkan di antara anak-anaknya

seperti kakak dengan adiknya, mengingat setiap anak mempunyai

kemampuan yang berbeda. Anak yang sering dibanding-bandingkan dapat

kehilangan kepercayaan diri. Justru, peran orang tua dituntut untuk mampu

membangkitkanlah rasa percaya diri anak dengan menghargai setiap usaha

yang telah dilakukan.

Karena dengan menerima anak atas segala kelebihan dan

kekurangannya akan membantu anak dalam mengatasi masalahnya.

Termasuk bila anak memang membutuhkan guru les, maka orang tua tidak

boleh mengukur pengalaman dirinya dengan anaknya seperti mengukur

anak dengan kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu

tidak pernah les. Untuk meningkatkan semangat belajar anak, kita dapat

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

27

melakukan hal-hal berupa memberi pujian, pelukan, belaian, pun dengan

ciuman.

Basri ( 2004: 95-96) berpendapat bahwa, setiap orang tua yang baik

dan bertanggung jawab tentulah mendambakan hasil belajar yang baik dan

menggembirakan bagi anak-anaknya. Sikap dan perlakuan orang tua itu

antara lain:

a. Kasih sayang yang ikhlas

b. Perhatian dan pengertian yang benar

c. Pembimbingan dan pengarahan yang kontinu

d. Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar anak

e. Pengorbanan tanpa pamrih

f. Gembira dan bahagia selalu

Selain memberikan motifasi anak, peran orang tua terhadap anak

yang lainnya adalah memenuhi kebutuhan belajar anak atau menyiapkan

segala sarana-prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar

anak. Kebutuhan belajar tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam

sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan

belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah

baginya untuk belajar dengan baik.

Dalam hal ini Walgito, (1990: 123) berpendapat apabila semakin

lengkap alat-alat pelajarannya maka minat belajarnya pun semakin tinggi.

Sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka bisa mengganggu

didalam proses belajar, sehingga hasilnya pun bisa kurang memuaskan.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

28

Dengan demikian, ketersediaan fasilitas dan kebutuhan belajar yang

memadai akan berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak

yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki

semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi,

maka anak tersebut lebih bersemangat dalam belajar.

Selain motivasi dan menyediakan kebutuhan atau fasilitas belajar,

orang tua terkait perannya terhadap anak, juga diperlukan keterlibatannya

dalam memanajem en waktu anak. Waktu dimana anak dapat belajar

kapan PR harus selesai, bukan kapan harus dikerjakan sehingga anak akan

mulai belajar mengelola waktu (Susana, 2006: 60).

Manajemen waktu anak, juga menjadi sarana pengawasan orang

tua terhadap anaknya. Hal ini penting, karena tanpa adanya pengawasan

yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak kurang

berjalan baik. Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau

mengawasi semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan anak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pengawasan orang tua juga akan melatih

anak menjadi semakin disipilin sehingga anak bisa memanfaatkan

waktunya secara efektif, termasuk pendidikannya. Hal tersebut

sebagaimana dikemukakan oleh Hude (2007: 69): “Bahwa manusia

membawa istink sejak lahir tapi kemudian diperkaya melalui interaksi

dengan lingkungan. Dari kecil anak bisa menangis dan tertawa, tanpa

kursus terlebih dahulu, tapi bagaimana kita harus menangis dan tertawa

kita peroleh dari lingkungan dan pendidikan.”

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

29

Pengawasan anak dengan memanajemen waktu anak juga akan

memudahkan peran orang tua dalam mengontrol peningkatan atau

kemunduran anaknya dalam hal belajar. Sehingga orang tua mudah

mencari penyebabnya untuk dicarikan solusinya. Tentunya juga,

pengawasan dengan manajemenwaktu akan melatih disiplin anak sehingga

suatu saat, ketika anak sudah dewasa mampu mengelola waktunya sendiri

dengan apik. Dengan demikian, peran orang tua dalam manajemen anak

penting bukan saja dalam hal pendidikannya namun juga terkait dengan

pembangunan mental anak dan sosial anak. Perihal demikian, Musbikin

(2009:113) menilai apabila proses kehidupan dalam sebuah keluarga

adalah proses belajar pertama bagi anak sebelum mereka hidup dalam

lingkungan yang lebih luas, sekolah, dan masyarakat. Maka dari itu

sebagai orang tua semestinya memfungsikan perannya dan dapat

memanfaatkan masa masa ini untuk menggali dan mengembangkan

potensi anak.

Musbikin (2009: 114) menjelaskan lebih lanjut, apabila setiap

orang tua tentunya berharap anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan

berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Jadi untuk mewujudkan hal itu,

jadilah orang tua sekaligus guru bagi anak di rumah, dengan menyajikan

materi-materi yang mereka butuhkan, suasana yang tenang tanpa

pertengkaran dan kekerasan, serta kasih sayang dan perhatian yang cukup

dari sosok seorang ibu dan ayah

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

30

Pentingnya peranan orang tua terhadap anak, termasuk dalam

pengelolaan waktunya, karena orang tua adalah guru pertama dan utama

bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa, dan sosial pertama bagi

anak. Hal itu dikatakan lebih lanjut oleh Musbikin (2009: 115), apabila

tugas guru adalah membantu orang tua untuk membimbing dan

mengembangkan potensi anak agar lebih terarah. Dan sifatnya hanya

membantu. Karena waktu guru bersama anak dan orang tua bersama anak

berbanding 25% dan 75%. Anak lebih kurang hanya punya waktu 25% per

hari bersama guru di sekolah, sisanya 75% lagi anak menghabiskan waktu

bersama orang tua di rumah. Lagi pula saat anak berada di sekolah,

seorang guru tidak akan mampu memperhatikan anak didiknya satu per

satu yang kadang jumlahnya melebihi kapasitas. Selain itu dalam masalah

ini, guru tidak mempunyai wewenang apa-apa, guru hanyalah menjalankan

tugas mengajar dan menjadi seorang pendidik.

Peran orang tua terkait dengan penguatan melalui motivasi,

penyediaan fasilitas, termasuk pola asuh manajemen waktu bagi anak, bila

disederhanakan dapat dikatakan orang tua dituntut untuk sadar apabila

sekolah sekedar sebagai pelengkap dalam membantu perkembangan

belajar anak. Sehingga peranan orang tua di sini sebagai wujud relasi

harmonis antara guru dan orang tua karena orang tualah yang paling tahu

kekuatan dan kelemahan perilaku karakteristik anaknya. Sumbangan

pemikiran ini mengarah pada strategi praktis dalam membina relasi

harmonis antar orang tua dan guru di sekolah. Sebagai hubungan relasi

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

31

harmonis, sehingga ada unsur-unsur peranan relasi orang tua dengan guru

yang penting diperhatikan, yang antara lain:

a. Adakan waktu minimal satu kali dalam satu semester atau setahun dua

kali datang ke sekolah dan bertemu guru kelas. Orang tua perlu

mendalami bagaimana proses belajar di sekolah dan stimulasi mana

yang perlu diberikan oleh orang tua agar siswa merasa senang belajar.

Melalui diskusi dan temu muka dengan guru dan orang tua dapat

menjadi relasi

b. Relasi ini akan mencerminkan persepsi bagaimanakah karakteristik

guru bagi anak sekolah. Tidak jarang ada orang tua yang menuding

bahwa gurunya galak, gurunya cuek, gurunya tidak bisa mengajar.

Impresi ini akan lenyap setelah tumbuh relasi harmonis antara guru

dan orang tua yang dijalin oleh sekolah.

c. Hadiri setiap undangan dari kepala sekolah. Baik undangan tersebut

bertujuan untuk bantuan program kegiatan maupun sosialisasi

berbagai metode pengajaran. Bila ada undangan sekolah sangat

diharapkan bahwa orang tua ikut aktif terlibat dalam berbagai

kegiatan. Sikap proaktif akan lebih menguntungkan daripada sikap

menolak. Orang tua akan belajar berbagai situasi nyata, belajar kenal

anak orang lain, belajar memperkaya intuisi tentang kemampuan

pembelajaran dan metode mengajar di sekolah.

d. Kerjasama dalam bentuk relasi guru dan orang tua akan memberi

sumbangsih edukatif bila siswa sedang stress atau phobia sekolah.

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

32

Peranan orang tua seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya,

dalam Islam sendiri mendapatkan tempat yang serius. Islam mengarahkan

pemahaman terhadap orang tua agar sadar apabila hadirnya seorang anak

secara intrinsik membawa tanggung jawab besar yang harus dipikulnya.

Tanggung jawab tersebut berkenaan dengan upaya-upaya yang harus

dipenuhi oleh orang tua untuk mengangkat dan mempertahankan martabat

kemanusiaan (karomah insaniah) anaknya (Syaifullah, 2008: 163). Disini,

kita melihat ajaran-ajaran Islam yang secara spesifik menegaskan tugas

dan kewajiban orang tua terhadap anaknya.

Islam secara tegas mengungkapkan apabila orang tua memikul

amanah dunia-akherat terkait dengan anak. Islam mememerintahkan agar

orang tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta

berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka, sebagaimana

firman Allah SWT:

ا انحجارةعهي اانىاس قد هيكموارا أ اانذيهآمىاقاأوفسكم ياأي

يفعهنمايؤمزنملئكتغ ماأمزم لظشدادليعصنالل

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Takhrim: 6)

(Departemen Agama RI, 2003:448)

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

33

Apabila arahan yang digariskan oleh Islam bisa diimplementasikan

secara konsekuen dan konkret, maka anak keturunan yang diperoleh akan

memberikan kebahagiaan yang besar dan mudah dirasakan oleh pihak

orang tua (Syaifullah, 2008:163). Nabi bersabda

ند دي ن م :كم عهابىزيزةرضىهللاعىقال:قالانىبىهيلع هللا ىلص

يماجسى أ زاو يىص أ ديى ايي عهىانفطزةفأب

Artinya:

“Dari Abu Hurairah r.a berkata: bersabda Nabi Saw. Setiap anak

dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan

ia Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari)

(Al Mundziri, 2002: 1068)

Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa baik buruknya anak

sangat tergantung pada sikap dari pada orang tuanya. Seandainya orang tua

akan dengki mendengki dalam praktek sehari-hari maka anak akan turut

mempengaruhi, demikian pula terhadap hal-hal yang lainnya.

Lebih dari itu, dalam hal pendidikan, Islam juga sangat

memperhatikan soal pengangkatan martabat manusia. Sehubungan dengan

hal ini, misalnya Islam melarang perbuatan zina karena zina dapat

menimbulkan cacat moral abadi pada anak yang dihasilkannya. Dirasaan

efeknya, secara kultur sosial misalnya, masih sering kita dengar sebutan

yang sangat merendahkan, seperti kata-kata “anak haram” dan “anak

jadah” (Syaifullah, 2008: 163). Dapat kita katakan bahwa martabat

kemanusiaan (karomah insaniah) merupakan tujuan moral utama dalam

Islam, dan harus menjadi landasan setiap amal perbuatan seorang muslim.

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

34

Islam dalam mengawal pendidikan anak atas peranan orang tua

juga tidak saja pada hal-hal yang bersifat fisik anak, namun juga yang

terkait dengan jiwa anak. Mulai dari orang tua dituntut bisa menjadi

teladan hingga peranan interaktif intim yang dibatasi loyalitas pribadi,

cinta kasih dan hubungan penuh kasih sayang.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak, dikatakan Daradjat

(2008:38) sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka:

a. Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling

sederhana dari tanggung jawab orang tua dan merupakan dorongan

alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.

b. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun

rohaniyah, dari berbagi gangguan penyakit dan dari penyelewengan

kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafat hidup dan

agama yang dianutnya.

c. Memberikan pengajaran dalam arti luas, sehingga anak memperoleh

peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan yang seluas dan

setinggi mungkin yang dapat dicapainya.

d. Membahagiakan anak, baik didunia maupun akhirat, sesuai dengan

pandangan dan tujuan hidup muslim.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, orang tua adalah ayah

atau ibu yang bertanggungjawab atas keluarga, yang merupakan pendidik

pertama dan utama bagi anak serta panutan bagi anak dalam bersikap

maupun bertindak. Sedangkan wujud peran orang tua terhadap belajar

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

35

BTQ(baca tulis Al-Quran) anak diantaranya yaitu pemberian motivasi,

memberikan fasilitas sebagai kebutuhan belajarnya, memanajemen waktu

anak, pengamatan dan pengawasan terhadap belajar anak, keteladanan

terhadap semangat membaca Al-Qur‟an dan mengkomunikasikan kepada

guru mengenai proses belajarnya.

B. Kompetensi Profesional Guru

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi guru menurut Mulyasa (2008:26) merupakan

perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial

dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar

profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap

peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi,

dan profesionalisme.

Dalam pengertian lain kompetensi Asmani (2009:38)

mengatakan, merupakan suatu kesatuan yang utuh yang

menggambarkan potensi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang

dinilai yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian

yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan

atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu.

Adapun dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi

adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

36

melaksanakan tugas keprofesionalannya.”

Berkaitan dengan hal tersebut, Mulyasa (2008: 31) menyatakan

Kompetensi guru di perlukan dalam rangka mengembangkan dan

mendemonstrasikan perilaku pendidikan, bukan sekedar mempelajari

keterampilan-keterampilan mengajar tertentu, tetapi merupakan

penggabungan dan aplikasi suatu keterampilan dan pengetahuan yang

saling bertautan dalam bentuk perilaku nyata.

Sedangkan kompetensi profesional dalam Standar Nasional

Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan itu

sebagai kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkan pembimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan.

Menurut Kunandar (2011: 46) profesionalisme guru merupakan

kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan

dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan

pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.

2. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi

guru, secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang

lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut (Mulyasa, 2008:

135).

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

37

a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik

filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf

perkembangan peserta didik.

c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang

menjadi tanggungjawabnya.

d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi

e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media

dan sumber belajar yang relevan.

f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran.

g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik

h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Memahami standar nasional pendidikan, yang meliputi:

1) Standar isi

2) Standar proses

3) Standar kompetensi lulusan

4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan

5) Standar sarana dan prasarana

6) Standar pengelolaan

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

38

7) Standar pembiayaan

8) Standar penilaian pendidikan

b. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, yang meliputi:

1) Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)

2) Mengembangka silabus

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

4) Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi

peserta didik

5) Menilai hasil belajar

6) Menilai dan memperbaiki KTSP sesuaidengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan kemajuan zaman

c. Mengusai materi standar, yang meliputi:

1) Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)

2) Menguasai pendalaman (pengayaan)

d. Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:

1) Merumuskan tujuan

2) Menjabarkan kompetensi dasar

3) Memilih dan menggunakan metode pembelajaran

4) Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran

5) Melaksanakan pembelajaran

e. Mengelola kelas, yang meliputi:

1) Mengatur tata ruang

2) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

39

f. Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi;

1) Memilih dan menggunakan media pembelajaran

2) Membuat alat-alat pembelajaran

3) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka

pembelajaran

4) Mengembangkan laboratorium

5) Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran

6) Menggunakan linhkungan sebagai sumber belajar

g. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi:

1) Landasan filosofis

2) Landasan psikologis

3) Landasan sosiologis

h. Memahami dan melaksanakan pengengembangan peserta didik,

yang meliputi:

1) Memahami fungsi pengembangan peserta didik

2) Menyelenggarakan ekstra kurikulum (ekskul) dalam rangka

pengembangan peserta didik

3) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka

pengembangan peserta didik

i. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang

meliputi:

1) Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah

2) Menyelenggarakan administrasi sekolah

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

40

j. Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi;

1) Mengembangkan rancangan penelitian

2) Melaksanakan penelitian

3) Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran

k. Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.

1) Memberikan contoh perilaku keteladanan

2) Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran

l. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan.

1) mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan

kebutuhan peserta didik

2) mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang

relevan dengan kebutuhan peserta didik

m. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual,

yang meliputi;

1) Memahami strategi pembelajaran individual

2) Melaksanakan pembelajaran individual

Memahami uraian di atas, nampak bahwa kompetensi

profesional merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam

kaitannya dengan pelaksanaan tugas utamanya mengajar. Sementara

itu, dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)

butir c, yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

41

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkandalam standar nasional pendidikan.

3. Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar

membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan

kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa

sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru

yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil

belajar siswa berada pada tingat optimal. Berikut peranan guru yang

paling dominan (http://makalahperanguru_aqiusblog.htm, 1 April

2014)

1. Guru sebagai demonstrator.

Melalui perannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru

hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran

yang akan diajarkanya serta senantiasa mengembangkanya dalam

arti meningkatkan kemampuannya dalam ilmu yang dimiliki

karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai

siswa.

2. Guru sebagai pengelola kelas.

Dalam peranya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu

mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serat merupakan

aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

42

terarah kepada tujuan pendidikan. Lingkungan yang baik adalah

yang bersifat menantang, dan merangsang siswa untuk belajar,

memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator.

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media

pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media

pendidikan merupakan dasar yang diperlukan yang bersifat

melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya

proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

4. Guru sebagai evaluator

Guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik, kegiatan

ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah

dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang

diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan

dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.

Dengan penialaian guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang

siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang atau

cukup baik dikelasnya jika dibandingkan dengan teman-temanya.

Guru juga dapat mengetahui apakah proses belajar yang

dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik dan

memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

43

mampu dan terampil dalam melaksanakan penilaian karena

dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi siswa setelah

melaksanakan proses belajar mengajar. Guru hendaknya terus

menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa dari

waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh merupakan feedback

terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan

titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar

mengajar selanjutnya.

5. Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang

baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini

harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat.

6. Inspirator

Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi

kemajuan belajar siswa. Persoalan belajar adalah masalah utama

anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana

cara belajar yang baik.

7. Organisator

Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan

guru, dalam bidang ini guru memiliki kiegiatan pengelolaan.

Kegiatan akademik dan sebagainya. Semua diorganisasikan

sehingga seperti mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar

pada siswa.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

44

8. Motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik

agar bergairah dan aktif belajar.

9. Inisiator

Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide

kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran

10. Pembimbing

Sebagai pembimbing guru hendaknya membimbing siswa

menjadi manusia dewasa susila yang cakap.

11. Supervisor

Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu,

memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses

pengajaran. Tekhnik-tekhnik supervise harus guru kuasai dengan

baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar

mengajar menjadi lebih baik .

4. Profesionalisme Guru BTQ

Guru sebagai pendidik, menurut Mulyasa (2008: 18),

bertanggungjawab untuk mewariskan nilai-nilai dan norma-norma

kepada generasi berikutnya sehingga terjadi proses konservasi nilai,

karena melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai nilai

baru. Tanggungjawab guru Mulyasa menjabarkan kedalam sejumlah

kompetensi yang lebih khusus berikut ini.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

45

a. Tanggungjawab moral: bahwa setiap guru harus mampu

manghayati perilaku dan etika sesuai dengan moral Pancasila dan

mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari.

b. Tanggungjawab dalam bidang pendidikan di sekolah; bahwa

setiap guru harus menguasai cara belajar mengajar yang efektif,

mampu mengembangkan kurikulum (KTSP), silabus, dan rencapa

pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran

yang efektif, menjadi model bagi peserta didik, memberikan

nasehat, melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan

mengembangkan peserta didik.

c. Tanggungjawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa setiap

guru harus turut serta mensukseskan pembangunan, yang harus

kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani

masyarakat.

d. Tanggungjawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus

turut serta memajukan ilmu, terutama yang menjadi

spesifikasinya, dengan melaksanakan penelitian dan

pengembangan.

Syarifuddin (2004: 99) mengatakan bahwa, guru yang

mengajar al-Qur‟an hendaknya menumbuhkan sikap kasih sayang

kepada anak-anak yang belajar kepadanya. Guru diserukan lemah

lembut, belas kasih, dan santun. Selalu memberikan dorongan.

Mendidik dengan giat dan tekun. Selalu bersemangat. Memberikan

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

46

rasa aman dan pujian sewajarnya. Sikap-sikap itu merupakan bagian

dari kasih sayang guru kepada anak

Pendidik al-Qur‟an hendaknya mengedepankan kesabaran dan

ketabahan, disamping ketekunan dan keuletan. Didalam hadits

ditegaskan, “tidak selayaknya orang yang mengemban al-Qur‟an

berlaku emosi bersama orang-orang yang emosi, tidak selayaknya

pula berlaku bodoh bersama orang-orang bodoh, sementara dirongga

dadanya terdapat kalam Allah.” (HR. Al Hakim. Hadits saheh). Sikap

tidak adil (pilih kasih) sangat perlu di hindari oleh para pendidik Al

Qur‟an, karena sikap yang kerap menjebak guru ini, berakibat negatif

pada anak di kemudian hari (Syarifuddin, 2004: 100)

Dari beberapa uraian diatas dapat di simpulkan bahwa,

kompetensi profesional guru kaitannya dengan muatan lokal BTQ

yaitu meliputi penguasaan materi BTQ secara mendalam, kemahiran

merancang pembelajaran BTQ, kemampuan melaksanakan proses

belajar mengajar BTQ, dan melakukan penilaian dari hasil belajar

BTQ siswa.

C. Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai, dilakukan atau di kerjakan. Sedangkan

menurut Sardiman (2001: 46), “prestasi adalah kemampuan nyata yang

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

47

baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Dan

menurut Arifin (2009: 11), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda

prastite, yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha.

Dari beberapa pengertian prestasi diatas, terlihat adanya suatu

kesamaan bahwa prestasi adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil yang

dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

Secara bahasa, belajar adalah berusaha supaya mendapat suatu

kepandaian (Poerwadarminto, 1984: 108). Sedangkan secara definisi,

para ahli mengemukakan sebagai berikut (Purwanto, 1988: 85):

a. Hilgard dan Bower, dalam buku The Theories of Learning (1975)

mengemukakan. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah

laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan

oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan

sebagainnya).”

b. Gagne dalam buku the Conditions of Learning (1977) menyatakan

bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama

dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

48

perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu

ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”

c. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman.”

d. Witherington, dalam buku Educational Psychology

mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari

pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian

atau, suatu pengertian.”

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, dapat

dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan

pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih

baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku

yang lebih buruk.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang

disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap

sebagai hasil belajar.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

49

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif

mantap. Harus merupakan akhir dari periode waktu yang cukup

panjang.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis,

seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan sesuatu masalah,

ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Seorang guru harus mengetahui kemampuan siswa dalam

melakukan proses pembelajaran. Tujuannya untuk mengukur prestasi

belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar

dilaksanakan. Berikut definisi prestasi belajar menurut beberapa ahli.

Hamdani (2011: 137) mengartikan prestasi belajar sebagai

“hasil yang di peroleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam

belajar.”

Menurut Arikunto (2010: 4), “prestasi belajar merupakan hasil

yang diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat

kompleks.”

Sulastri (2009: 51) mengatakan bahwa prestasi adalah suatu

hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya

kekuatan. Prestasi dapat diraih dengan selalu berusaha dan rajin

belajar. Prestasi belajar adalah suatu realisasi atau wujud nyata dari

hasil kemampuan yang dimiliki seseorang.

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

50

Dari beberapa uraian definisi dari para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu usaha

maksimal terkait dengan aktifitas belajar seseorang, terbukti dengan

realisasi penguasaan ketrampilan dan pengetahuan seseorang.

Dalam proses pendidikan di sekolah, khususnya prestasi

belajar semakin di permasalahkan, hal tersebut terjadi karena prestasi

belajar mempunyai beberapa fungsi utama (Arifin, 2009: 12), antara

lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

intuisi pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Dalam proses belajar untuk mencapai prestasi siswa seringkali

dihadapkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajarnya. Secara ringkas, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar ada dua (Munjahid, 2007: 11), yaitu:

a. Faktor Indogin, yaitu faktor yang datang dari siswa sendiri.

Faktor indogin ini meliputi:

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

51

1.) Faktor biologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan

jasmani siswa. Yang termasuk faktor ini adalah:

a.) Kesehatan

Kesehatan merupakan faktor yang amat penting

bagi siswa. Jika mereka tidak sehat badannya tentu

belajarnya akan terganggu dan pelajaran sukar masuk.

b.) Cacat badan

Cacat badan juga sangat menghambat belajar.

Yang termasuk cacat badan misalnya: setengah buta,

setengah tuli, gangguan bicara, hanya memiliki satu

tangan dan lain sebagainya. Anak-anak yang cacat seperti

ini hendaknya mendapat perhatian khusus atau

dimasukkan dalam pendidikan khusus atau pendidikan

luar biasa.

2.) Faktor Psykologis, adalah faktor yang berhubungan dengan

rohaniah. Yang termasuk dalam faktor ini adalah:

a.) Intelligensi

Faktor intelligensi sangat besar pengaruhnya

terhadap kemajuan belajar siswa. Bila pembawaan

intellegensi siswa memang rendah, maka siswa tersebut

akan sukar mencapai hasil belajar yang baik.

b.) Perhatian

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

52

Perhatian merupakan faktor yang sangat penting

dalam belajar. Untuk dapat mencapai hasil yang terbaik

dalam belajar siswa harus memperhatikan bahan yang

dipelajarinya.

c.) Minat

Bahan pelajaran yang menarik minat/ keinginan

anak pasti akan dapat dipelajarinya. Minat seringkali

timbul bila ada perhatian.

d.) Bakat

siswa yang belajar materi pelajaran yang sesuai

dengan bakatnya ia akan selalu baik hasil belajarnya.

e.) Emosi

Siswa yang tidak stabil emosinya akan dapat

mengganggu belajarnya, karena ketika ada masalah yang

kecil saja dapat menimbulkan emosi yang mendalam. Dan

mengganggu proses belajarnya.

b. Faktor Exogin

Munjahid (2007: 14) mengelompokkan faktor exogen (faktor dari

luar) menjadi 3 kelompok, yaitu:

1) Lingkungan keluarga

Linkungan keluarga juga dikelompokkan menjadi 3 bagian,

yang meliputi:

a) Faktor orang tua

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

53

Adapun hubungan orang tua pada anak yang baik

adalah hubungan yang dilandasi kasih sayang dan

tanggung jawab yang tinggi disertai dengan bimbingan,

bahkan kalau perlu disertai dengan pemberian hadiah dan

hukuman dengan tujuan memajukan belajar anak.

b) Faktor suasana rumah

Suasana rumah yang tenanglah yang dapat

mendukung keberhasilan belajar anak.

c) Faktor ekonomi keluarga

Ekonomi keluarga juga mempengaruhi keberhasilan

anak.

2) Lingkungan sekolah

Yang termasuk dalam faktor ini adalah:

a) Cara penyajian belajar yang kurang baik. Hal ini kadang-

kadang disebabkan penguasaan guru pada materi

pelajaran yang kurang atau ketidak mampuan guru

menerapkan metode mengajar yang baik, sehingga akan

memepengaruhi keberhasilan siswa belajar.

b) Hubungan guru dan siswa yang kurang baik. Perlu

diciptakan hubungan yang baik antara guru dan siswa.

Karena biasanya kalau siswa senang dengan gurunya

biasanya senang juga pada pelajarannya dan siswa akan

bersemangat dalam mempelajari materi yang diajarkan

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

54

gurunya. Begitu pula sebaliknya jika siswa tidak senang

pada gurunya biasanya juga tidak senang pada materi

pelajarannya yang mengakibatkan siswa tidak tertarik

untuk belajar.

c) Hubungan antar siswa yang kurang menyenangkan. Hal

ini juga akan menghambat siswa belajar, terutama kalau

ada siswa yang diisolir oleh teman-temannya akan

mengalami tekanan batin sehingga menyebabkan siswa

tidak betah di kelas bahkan menjadikan siswa malas

masuk sekolah, yang menyebabkan siswa tertinggal

belajarnya dengan yang lain.

d) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi diatas kemampuan

normal siswa. Siswa yang diberi mata pelajaran yang

tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa akan

menyulitkan siswa dalam menerima pelajaran.

e) Alat belajar sekolah yang tidak lengkap. Alat belajar

sekolah yang lengkap akan membantu siswa dalam

belajar. Begitu pula sebaliknya alat belajar yang tidak

lengkap akan menghambat siswa belajar.

f) Jam pelajaran yang kurang tepat. Jam pelajaran juga

dapat menghambat siswa belajar

3) Lingkungan masyarakat

a) Mass media

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

55

Yang dapat digolongkan sebagai mass media diantaranya

adalah: Radio, televisi, surat kabar, dan majalah. Semua

ini dapat memberikan pengaruh siswa dalam belajar,

dapat berpengaruh positif dan ada yang negatif.

Tergantung dari pemanfaatan dan pengandalian terhadap

media tersebut.

b) Teman bergaul

Teman yang baik, rajin belajar akan mendorong siswa

belajar rajin. Begitu pula teman yang nakal dan tidak

pernah belajar akan menurunkan semangat siswa dalam

belajar, sehingga menghambat siswa dalam belajar.

c) Banyaknya kegiatan lain

Misalnya siswa selalu diperintah oleh orang tuanya untuk

membantu pekerjaan dan tugas orang tua, begitu juga

siswa yang sangat aktif dalam kegiatan di masyarakat,

waktu belajar dan tenaga serta konsentrasi akan tersita,

sehingga akan menghambat siswa dalam belajar.

d) Corak kehidupan tetangga

Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi

keberhasilan siswa belajar. Misalnya corak kehidupan

tetangga yang suka belajar akan berpengaruh positif,

sedangkan corak kehidupan tetangga yang tidak suka

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

56

belajar akan berpengaruh negatif terhadap keberhasilan

siswa dalam belajar.

2. Baca Tulis al-Qur’an

Baca Tulis al-Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar yang perlu diajarkan dengan

tujuan agar anak dapat membaca Al Qur‟an dengan lancar dan benar

(DEPAG, 2002: 23).

Menurut Syarifuddin (2004: 49) membaca adalah jembatan

menuju pemahaman, pengamalan, dan penerapan Al Qur‟an dalam

kehidupan sehari-hari. Membaca Al Qur‟an bagi seorang muslim

dinilai sebagai ibadah. Oleh karenanya, mempelajari Al Qur‟an pun

hukumnya ibadah. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa

mempelajari Al Qur‟an adalah wajib. Sebab Al Qur‟an pedoman

paling pokok bagi setiap muslim. Sedangkan tajwid adalah ilmu yang

mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan atau membaca

huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan sempurna, baik ketika

bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain.

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu

catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara

(Poerwadarminta, 2007: 1304). Adapun kemampuan menulis al-

Qur‟an adalah catatan yang diperagakan oleh siswa dalam menulis al-

Qur‟an meliputi huruf-huruf hijaiyah yang dirangkai menjadi satu

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

57

kalimat atau ayat-ayat al-Qur‟an maupun syakal atau tanda baca yang

benar.

Huruf hijaiyah adalah abjad Arab yang digunakan dalam

penulisan al-Qur‟an. Al-Qur‟an sendiri telah di mulai sejak zaman

Rasulullah SAW. Penulisan al-Qur‟an dilakukan secara berhati-hati,

sehingga sampai sekarang al-Qur‟an tetap berada pada keasliannya.

Huruf hijaiyah dapat dituliskan secara terpisah ataupun bersambung.

Menyambung huruf hijaiyah berarti merangkai abjad Arab sesuai

dengan kaidah penulisan al-Qur‟an. Huruf-huruf hijaiyah akan sedikit

berubah ketika pada posisi di awal, tengah atau akhir.

Penulisan huruf hijaiyah berbeda dengan penulisan huruf latin.

Jika huruf latin penulisannya di mulai dari kiri ke kanan, maka

penulisan huruf hujaiyah di mulai dari kanan ke kiri. Huruf hijaiyah

juga tidak mengenal huruf besar pada awal kalimat seperti yang kita

kenal dalam Bahasa Indonesia.

Membaca dan menulis al-Qur‟an sebagai salah satu upaya

untuk menjaga eksistensinya al-Qur‟an. Bagi usia anak-anak proses

membaca dan menulis huruf hijaiyah dan harakatnya harus dilakukan

secara bertahap.

Pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an berfungsi sebagai berikut

(DEPAG, 2002: 23):

a. Pengantar

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

58

Yaitu mengantarkan siswa untuk dapat mempelajari al-Qur‟an

sebagai kitab suci umat Islam.

b. Pengajaran

Yaitu menyampaikan pengetahuan membaca huruf al-Qur‟an

pada siswa sehingga memiliki ketrampilan membaca huruf-huruf

al-Qur‟an.

Ruang lingkup pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an di sekolah

dasar meliputi:

a. Membaca huruf al-Qur‟an

b. Tanda baca al-Qur‟an

c. Tajwid

Dalam pembelajaran Baca Tulis Al Qur‟an digunakan

beberapa pendekatan (DEPAG, 2002: 24-25), antara lain:

a. Pendekatan aplikasi

Merupakan bentuk penerapan (pengamalan) teori teori atau

prinsip-prinsip serta kaidah-kaidah baca al-Qur‟an yang telah

dipelajari siswa.

b. Pendekatan transformasi

Merupakan proses peningkatan kembali bahan pelajaran Baca

Tulis al-Qur‟an yang dikuasai siswa pada saat menghadapi situasi

baru yang serupa.

c. Pendekatan inquery

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

59

Merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada peran siswa,

aktifitas siswa untuk menemukan sesuatu, mendapatkan sesuatu

yang menjadi fokus perhatian.

d. Pendekatan pembiasaan

Mengacu pada pembentukan ketrampilan dengan memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mempelajari

huruf-huruf al-Qur‟an secara berulang-ulang dan terus menerus,

sehingga menjadi suatu kebiasaan dan menimbulkan rasa cinta

terhadap al-Qur‟an.

Sebagai indikator keberhasilan siswa yaitu siswa mampu

membaca al-Qur‟an dengan makhraj dan tajwid yang benar (DEPAG,

2002: 25). Dalam proses pembelajaran mungkin akan muncul

kesulitan membaca huruf hijaiyah bila dipandang dari kemampuan

anak didik. Menurut lerner (1985: 402) sebagaimana yang dikutip oleh

Abdurrahman (2003: 22) bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kemampuan anak untuk membaca, seperti:

a. Motorik

Kematangan motorik peserta didik, akan memudahkan pembacaan

macam dan bentuk huruf. Sehingga bacaan menjadi jelas, tidak

terputus-putus dan mengikuti garis.

b. Perilaku

Perilaku merupakan reaksi peserta didik berupa gerak badan

maupun ucapan atas sesuatu yang berada di hadapannya, maka

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

60

kontrol dan kendali perilaku yang dapat dilakukan dalam kegiatan

belajar mengajar membantu memperlancar proses membaca.

Karena perilaku yang tenang, mempermudah peserta didik dalam

belajar membaca.

c. Persepsi

Persepsi lebih condong pada tanggapan yang muncul sebagai

penerimaan informasi maupun pengetahuan melalui indrawi,

terutama pada persepsi auditif yang membantu memahami ucapan

atau suara yang didengar untuk dapat diaktualisasikan dalam

bacaan.

d. Memori

Memori yang bisa muncul dengan bahasa ingatan adalah daya

sadar mengenai pengalaman maupun pengetahuan yang telah

diketahui sebelumnya, sehingga siswa dengan mudah mampu

memvisualisasikan bentuk huruf kedalam bacaan.

e. Kemampuan melakukan Cross Model

Cross Model merupakan kemampuan mentransfer dan

mengorganisasikan fungsi visual ke motorik.

f. Kemampuan memahami instruksi

Kemampuan memahami instruksi dititik beratkan pada ketepatan

siswa dalam membaca apa yang diinstruksikan oleh

pendidik/ustadz baik dalam memperagakan.

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

61

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa membaca

Al Qur‟an yaitu:

a. Menurunnya kuantitas dan kualitas pengajian anak-anak di masjid,

langgar atau mushola.

b. Metode pengajaran baca al-Qur‟an yang statis.

c. Terbatasnya jam pelajaran pendidikan agama di sekolah

Al-Qur‟an berasal dari kata qara‟a yang berarti bacaan. Di

dalam al-Qur‟an sendiri ada pemakaian kata “qur‟an” dalam arti yang

demikian, tersebut dalam Qur‟an surat al-Qiyamah ayat 17-18 yang

berbunyi:

Artinya:

Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah

mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)

membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya

maka ikutilah bacaannya itu.(QS. Al Qiyamah: 17-18)

(Departemen Agama RI, 2002: 577)

Al-Qur‟an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama

dan pertama ajaran Islam menjadi petunjuk kehidupan umat manusia

diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu

rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya

terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran

bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Al-Qur‟an

adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah, yang isinya

mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab

نا جعو وق رآنو فإذا ق رأناه فاتبع ق رآنو ٧١ ٧١ إن علي ٧١

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

62

suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang

mempercayai al-Qur‟an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk

membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta untuk

mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasai

dan dikecap oleh penghuni alam semesta.

Pada dasarnya Nabi Muhammad SAW dengan perantara

malaikat jibril menggunakan bahasa arab untuk pedoman dan petunjuk

bagi umat manusia merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang

terbesar dan diterima oleh umat manusia secara mutamattir. Dalam

kajian ini, lebih ditekankan pada membaca huruf al-Qur‟an (arab).

Pengajaran Baca Tulis al-Qur‟an di Sekolah Dasar atau Madrasah

Ibtidaiyah, selain anak dituntut mampu membaca al-Qur‟an juga

diharapkan dapat memberikan perhatian yang seimbang terhadap

bacaan itu, hal ini bertujuan:

a. Siswa dapat membaca kitab Allah dengan mantap, baik segi

ketepatan harakat, saktat (tempat-tempat berhenti), membunyikan

huruf-huruf dengan makhrajnya dan persepsi maknanya.

b. Siswa mengetahui makna al-Qur‟an dan tertanam dalam jiwanya.

c. Siswa mampu menimbulkan rasa haru, khusu‟, dan tenang

jiwanya serta takut kepada Allah.

d. Membiasakan siswa membaca mushaf dan memperkenalkan

dengan istilah-istilah yang tertulis baik untuk maqaf, mad,

idhgom dan lainnya.

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

63

e. Pengajaran membaca al-Qur‟an identik dengan qiraat al-Qur‟an.

Yang paling penting dalam membaca al-Qur‟an adalah

ketrampilan atau kemampuan membaca al-Qur‟an dengan baik

sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu tajwid.

Al Qur‟an adalah kitab suci agama Islam yang abadi, petunjuk

bagi seluruh umat manusia. Barang siapa yang berkata dengannya (Al

Qur‟an) maka ia berbicara benar; barang siapa yang mengamalkannya,

maka ia akan mendapatkan pahala; barang siapa menyeru padanya, maka

ia telah ditunjuki pada jalan yang lurus; barang siapa yang berpegang

teguh padanya, maka ia telah berpegang tali yang kuat, yang tidak akan

pernah terpecah-pecah; dan barang siapa yang berpaling darinya dan

mencari petunjuk selainnya, maka ia telah sangat sesat (Badwilan, 2009:

264).

Pada dasarnya, pengajaran BTQ di lingkungan Madrasah

Ibtidaiyah diajarkan untuk kelas I-III bukan termasuk dalam kurukulum

pokok, akan tetapi masuknya di muatan lokal. Akan tetapi mengingat bagi

umat islam membaca al-Qur‟an adalah sebagai kewajiban, maka mulok

BTQ di lingkungan sekolah dasar menjadi sangat penting.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar BTQ adalah hasil dari suatu usaha maksimal terkait dengan

aktifitas belajar Baca Tulis Al Qur‟an siswa, terbukti dengan tercapainya

beberapa indikator prestasi belajar BTQ siswa diantaranya yaitu, mengenal

huruf hijaiyah, merangkai huruf hijaiyah, membaca dengan makhroj yang

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

64

benar, membaca dengan menggunakan ilmu tajwid, dan memahami arti

bacaan al-Qur‟an.

D. Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi Profesional Guru

terhadap Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur’an Siswa

Di antara pendidkan yang diberikan pada anak, pendidikan paling

mulia yang dapat diberikan orang tua adalah pendidikan al-Qur‟an, karena

al-Qur‟an merupakan lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki

(Syarifuddin, 2004: 67).

Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak. Dan juga

sebagai motor penggerak yang harus senantiasa mendampingi anak saat

berada di rumah. Faktor peran orang tua dalam keberhasilan belajar anak

sangat dominan. Maka dari itu, orang tua hendaknya memahami bahwa

pendidikan dimulai dari keluarga, dan orang tua harus memaksimalkan

perannya.

Guru sebagai pendidik di sekolah, diberikan amanah membantu

orang tua untuk mendidik siswa dengan kompetensi profesional yang guru

miliki sebagai tuntutan profesinya. Guru sebagai sebuah profesi

diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam

melaksanakan tugasnya, guru dituntut memiliki sikap profesional yaitu

sikap guru dalam menjalankan peran dan fungsinya yang sesuai dengan

keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru tersebut.

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

65

Prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha maksimal terkait

dengan aktifitas belajar seseorang, terbukti dengan realisasi penguasaan

ketrampilan dan pengetahuan seseorang. Prestasi belajar siswa dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik internal maupun external. Faktor external yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya yaitu orang tua dan guru.

Sekolah merupakan pendidikan lanjutan setelah keluarga. Ketika

orang tua menyekolahkan anak bukan berarti pendidikan menjadi

tanggungjawab penuh sekolah, dan tanggung jawab orang tua untuk

mendidiknya gugur, akan tetapi orang tua dan guru harus berkerjasama

dan menjalin komunikasi yang baik dalam mendidik anak. Dengan peran

orang tua yang maksimal terhadap pendidikan BTQ anak serta kompetensi

profesional yang dimiliki guru BTQ akan mendukung pencapaian prestasi

belajar BTQ siswa.

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

66

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman

Sejarah berdirinya MI Al Iman Kota Magelang tidak terlepas dari

sejarah pendidikan pada umumnya, karena MI Al Iman didirikan pada

tahun 1968 dibawah yayasan perguruan Al Iman yang terletak di jalan

Tentara Pelajar Tuguran Potrobangsan Magelang mengelola program

pendidikan yang bernuansa Islam yaitu Madrasah Tsanawiyah dan

Madrasah Aliyah. Secara struktural kedinasan MI Al Iman di bawah

naungan Departemen Agama. Dengan kemajuan yang begitu pesat dan

tuntutan masyarakat untuk membuka pendidikan di tingkat dasar, maka

yayasan Al Iman menambah unit gedung untuk di gunakan sebagai tempat

pendidikan dasar. Lokasi gedung tersebut terletak di desa Tuguran

tepatnya di jalan Tentara Genie Pelajar Magelang dengan nama Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Al Iman.

Adapun identitas MI Al Iman Tuguran Magelang adalah sebagai

berikut:

Nama : Madrasah Ibtidaiyah Al Iman

Alamat : Jalan Tentara Genie Pelajar Magelang

Status : Diakui

No. Akreditasi : Mk. 23/5.c/PP.00.A/0280/98

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

67

2. Letak Geografis MI Al Iman

Madrasah Ibtidaiyah Al Iman merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang setingkat dengan pendidikan dasar, dengan bercirikan

agama Islam. Secara Geografis MI Al Iman sangat strategis yakni letaknya

di desa Tuguran kelurahan Potrobangsan Kecamatan Magelang Utara Kota

Magelang. Jarak dari kota sampai lokasi kurang lebih 3 km, melalaui jalan

Pemuda sampai Sekolah Calon Bintara kemudian menuju ke arah Barat

kurang lebih 500 m melewati Universitas Tidar Magelang.

Adapun batas-batas wilayah madrasah sebagai berikut:

Sebelah barat : Desa Dumpoh Potrobangsan Magelang

Sebelah timur : Pemakaman Umum

Sebelah Utara : SLTP Negeri 11 Magelang

Sebelah selatan : Universitas Tidar Magelang

3. Visi dan Misi

a. VISI

Berpacu dalam Prestasi, Terampil dan Taqwa

b. MISI

1) Melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih inovatif

2) Meningkatkan sumber daya manusia (tenaga pendidik)

3) Meningkatkan sarana prasarana proses belajar mengajar

4) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif

5) Melaksanakan pembelajaran hasta karya

6) Melaksanakan pembinaan keagamaan secara intensif

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

68

7) Melaksanakan program tahfidz juz „amma secara intensif

4. Struktur Organisasi

Madrasah Ibtidaiyah Al Iman sebagai organisasi sekolah dalam

mengatur rumah tangganya, dipimpin oleh Kepala Madrasah dengan

dibantu para guru serta pihak yayasan juga dibentuk sebuah paguyuban

orang tua murid dan masyarakat yang disebut dengan komite sekolah.

5. Keadaan Guru, Siswa, dan Orang Tua Siswa

a. Keadaan guru

Berikut tabel keadaan guru MI al Iman Kota Magelang

Tabel 5

Keadaan Guru MI Al Iman

NO NAMA NIP TEMPAT,

TANGGAL

LAHIR

PEND

AKHIR/

TAHUN

DPK/

GTY

JABATAN

1. Endang RM,

S.Pd.I

195504171

982032002

Magelang,

17/4/1955

S1/2005 DPK Kepala

Madrasah

2. Nuryati, S.Pd.I 195701151

979032002

Magelang,15/

1/1957

S1/2008 DPK Guru

3. Siti Masrurotul

M, S.Pd.I

196705151

987032001

Magelang,15/

5/1967

S1/2008 DPK Guru

4. Indrawati,

S.Pd.I

196712121

990022001

Magelang,12/

12/1967

S1/2008 DPK Guru

5. Siti Wahyuni S.Pd.I

197009292003122002

Magelang,29/9/1970

S1/2008 DPK Guru

6. Muflihatuth Th

S.Pd.I

198101152

005012004

Semarang,

15/1/1981

S1/2008 DPK Guru

7. Kamaludin,

S.Pd.I 197604182

006041024

Tasikmalaya,

18/4/1976

S1/2005 DPK Guru

8. Lilik Fatkhu

Diniyah ,S.Pd.l - Magelang,10/

9/1981

S1/2004 GTY Guru,

kepala lab.

Komputer

9. Endah S,

S.Pd.I - Magelang,14/

10/81

S1/2005 GTY Guru

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

69

10. Nur Wahid,

S.Pd.I - Tuban,

12/2/1971

S1/2007 GTY Guru

11. Zulaikha,

A.Ma - Magelang,11/

3/1971

DII/2000 GTY Guru

12. Septi

Rahmawati - Magelang,26/

9/1986

SMA/20

03

GTY Guru,

Kepala

Perpustakaa

n

13. Arif Masrur

S.Pd.I - Magelang,10/

4/1981

S1/2008 GTY Guru

14. M Ali Mursyid 197606182

007101003

Magelang,18/

6/1976

DII/2000 DPK Guru

15. Slamet - Magelang,6/3

/1938

SMA GTY Penjaga

b. Keadaan siswa

Keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Kota Magelang terdiri

dari 142 siswa yang teridiri dari 6 kelas, mulai dari kelas 1 sampai

dengan kelas 6. Berikut tabel keadaan siswa MI Al Iman Kota

Magelang

Tabel 6

Keadaan Siswa MI Al Iman

NO KELAS JUMLAH SISWA

L P L + P

1 I 20 12 32

2 II 18 10 28

3 III 13 19 32

4 IV 12 5 17

5 V 10 8 18

6 VI 4 11 15

Jumlah 78 64 142

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

70

c. Keadaan orang tua siswa

Tabel 7

Keadaan orang tua siswa

No

Ayah Ibu

Nama

Lengkap Pendidikan

Formal Pekerjaan Nama

Lengkap Pendidikan

Formal Pekerjaan

1 Nurudin

SMA Swasta Rita Ermawati

S1 Tidak

Bekerja

2 Supardiman SMA Swasta Tuswiyati SMP Swasta

3 Wayan

Alim Sutejo SLTA Wiraswasta Sri Nurhayati

SMP Tidak

Bekerja

4 Budi

Santoso S1 Wiraswasta Rita Ermawati

SMA Tidak

Bekerja

5 M. Musyafa SMP Swasta Siti Nafisah SD Wiraswasta

6 Muh Syafii

SD Lainnya Siti Ismiyah

SD Tidak

Bekerja

7 M. Amin

Wibowo SD Buruh Iswahyuni

SD Tidak

Bekerja

8 Romadhon

SMA Swasta Shobiyah

SMP Tidak

Bekerja

9 Gozali

SMA Tidak

Bekerja Sunarti

SD Dagang

10 Winoto

SMA TNI Irma

SMA Tidak

Bekerja

11 Sidhik

Fathoni SMP Buruh Rohiman

SMP Tidak

Bekerja

12 Maryanto SMA Swasta Sumiyati SMP Buruh

13 Ali Ahmad

SMP Buruh Zaimah

SMA Tidak

Bekerja

14 Hazdiq

Alwy SMA Wiraswasta Aminah

Basyaiban SMA Tidak

Bekerja

15 Jupri

SD Buruh Rahayu

SMA Tidak

Bekerja

16 Nurrudin

Zamany SMA Lainnya Santi

Aprilianti SMP Tidak

Bekerja

17 Margino

SMA Buruh Istikhomah

SMP Tidak

Bekerja

18 Eko Margo

SBW S1 PNS Rini

Machfulawati D3 Tidak

Bekerja

19 Muh Arifin

SMA Swasta Parjiyanti

SMP Tidak

Bekerja

20 Jarwadi

SMA PNS Sri Rahayu

D2 Guru

Honorer

21 Haryono

Prasetyo SMA Swasta Nurhidayah

S1 Guru

Honorer

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

71

22 Sugino

S1 Karyawan

BUMN Rochmani

Kristiani MAN Tidak

Bekerja

23 Novel

SMA Tidak

Bekerja Maryam

SD Tidak

Bekerja

24 Arif

Rahman SMA Wiraswasta Siti Nimatul

M SMK Lainnya

25 Heru Basuki SMA Swasta Tatik Priyanti SD Dagang

26 Andri

Triyanto SMP Swasta Erlin

Martynasari SMA Tidak

Bekerja

27 Turasmin

SMP Buruh Ariyanti

SD Tidak

Bekerja

28 Turmudi

SMK TNI Diyan

Purwarini SMK Tidak

Bekerja

29 Eko

Hariyanto SMP Karyawan

Swasta Hidayati

SMK Tidak

Bekerja

30 Margono

SMP Swasta Sona

Triyaningsih SMP Swasta

31 Sumedi

SMP Swasta Riska

Wahyuningsih SMP Dagang

32 Muhammad

Said Bazer SMP Swasta Rukiyah SD

Tidak

Bekerja

6. Sarana dan Prasarana

Untuk dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu kegiatan

tertentu harus ditunjang dengan tersedianya fasilitas dan prasarana yang

memadai. Demikian pula dengan keadaan Madrasah Ibtidaiyah al Iman

Tuguran.

Berikut tabel sarana dan prasarana yang terdapat di MI Al Iman:

Tabel 8

Sarana dan Prasarana MI Al Iman

No Nama Bangunan Jumlah Luas (m2)

Keterangan

1 Ruang Kelas 5 36

2 Laboratorium IPA

Belum ada

3 Lab Bahasa

Belum ada

4 Lab Komputer 1 24

5 Ruang Perpustakaan 1 42

6 Ruang Ketrampilan

Belum ada

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

72

7 Ruang serbaguna

Belum ada

8 Ruang UKS 1 12

9 Ruang BP/BK

Belum ada

10 Ruang Kepala Sekolah 1 14

11 Ruang Guru

Belum ada

(sementara

menyekat

kelas 5)

12 Ruang TU

Belum ada

13 Ruang OSIS

Belum ada

14 Kamar Mandi/WC Guru 1 8

15 Kamar Mandi/WC Siswa 3 8

16 Toko/Koperasi

17 Gudang 1 10

18 Musholla/Masjid 1 25

19 Rumah dinas guru

Belum ada

20 Rumah penjaga

Belum ada

7. Prestasi Sekolah

a. Prestasi Siswa

Tabel 9

Prestasi sekolah

Prestasi Akademik Prestasi Nonakademik

Tahun Kejuara

an

Prestasi Ting

kat

Tahun Kejuara

an

Prestasi Ting

kat

2004 MTQ

Putra

Juara I Kota

Juara III Kota

MTQ

Putri

Juara I Kota

Juara II Kota

2005 MTQ

Putra

Juara I Kota

Juara II Kota

Juara III Kota

2007 MTQ

Putri

Juara II Kota

Tilawah

Putri

Juara II Kota

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

73

2008 MTQ

Putri

Juara I Kota

MTQ

Putra

Juara I Kota

Tartil

Putri

Juara I Kota

2010 OLIMPI

ADE

IPA

Juara I Kec 2009 MTQ

Putri

Juara I Kec

OLIMPI

ADE

MATEM

ATIKA

Juara III Kec MTQ

Putra

Juara I Kec

Tartil

Putri

Juara I Kec

2010 MTQ

Putri

Juara I Kec

MTQ

Putra

Juara I Kec

Tartil

Putri

Juara I

b. Prestasi Guru

1) Juara I Guru Teladan Tingkat provinsi Tahun 2006

2) Juara I Guru Prestasi Tingkat kecamatan Tahun 2007

3) Juara III Guru Prestasi Tingkat Kota tahun 2007

4) Juara I Guru Prestasi Tingkat Kecamatan Tahun 2008

5) Juara I Guru Prestasi Tingkat kota Tahun 2008

6) Juara III Guru Prestasi Tingkat kecamatan Tahun 2009

7) Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kota Tahun 2009

8) Juara Harapan II Lomba Anugrah Konstitusi Guru PKn Tingkat

Nasional Tahun 2009

9) Juara Guru prestasi Tingkat kota Tahun 2011

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

74

10) Juara II Lomba Anugrah Konstitusi Guru PKn Tingkat Nasional

Tahun 2011

11) Juara 1 guru MI berprestasi tingkat nasional tahun 2012

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Setelah melakukan pengumpulan data melalui angket, test, observasi,

dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna

memperlancar langkah suatu penelitian.

Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di MI

Al Iman Tuguran Magelang tahun pelajaran 2013/2014:

1. Daftar Responden

Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang

dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10

Data responden siswa kelas III MI Al Iman Tuguran Magelang

No Nama

Tempat

Lahir

Tanggal

Lahir

Jenis

Kelamin

1 Anisa Yuniana Yogyakarta 07/06/2004 P

2 Aisya Widhi Hardika Magelang 17/08/2005 P

3 Alicia Malika Salsabila Magelang 07/09/2004 P

4 Aulia Citra Insani Magelang 26/04/2005 P

5 Arofah Magelang 22/03/2004 P

6 Akhmad Eko Prasetyo Magelang 03/05/2004 L

7 Chairil Anwar Magelang 09/06/2004 L

8 Chanif Dwi Saputra Magelang 21/05/2005 L

9 Dimas Zainuri Magelang 03/02/2005 L

10 Eka Aprilia Putrinata Kebumen 10/04/2006 P

11 Fadila Fitri Ramadhani Magelang 14/11/2004 P

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

75

12 Fatikha Azzahra Magelang 06/05/2005 P

13 Faisal Nabawi Magelang 30/05/2005 L

14 Hamidah Firyal Basmah Magelang 25/07/2004 P

15 Ilyas Fatkhurrohman Magelang 24/12/2003 L

16 Krisna Hasnu Sidik Magelang 15/09/2004 L

17 Lulu Kartika Ningrum Magelang 04/10/2004 P

18 Marga Satria Utama Magelang 05/11/2005 L

19

Muhammad Briyan

Saputra Magelang

21/12/2004 L

20 Muhammad Egha Samidha Magelang 29/12/2004 L

21 Muhammad Humam .N. Magelang 03/01/2005 L

22

Muhammad Fiqri

Taqiyyudin Magelang 28/08/2003 L

23 Muhammad Adla Manan Magelang 29/08/2003 L

24 Nayla Husna Magelang 20/10/2005 P

25 Nuraini Assa Umami Magelang 18/06/2004 P

26 Nasiva Elena Adrian Magelang 30/06/2004 P

27 Naila Miftakhurrohmah Magelang 08/01/2006 P

28 Putri Mardiani Namlea 20/03/2005 P

29 Ruhma Sofyatul Ulya Magelang 26/04/2005 P

30 Rani Marliyana Magelang 06/07/2005 P

31 Salsa Safira Amania Magelang 06/03/2005 P

32 Wardah Magelang 30/06/2003 P

2. Data Hasil Angket

Untuk memperoleh data tentang pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa kelas III

MI Al Iman Tuguran Magelang menggunakan angket yang berisi indikator

peran orang tua 10 pertanyaan, dan kompetensi profesional guru 10

pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, dan c, kepada siswa kelas III MI

Al Iman Tuguran Magelang yang setiap item pertanyaan terdapat 3

alternatif jawaban yaitu A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai

berikut:

1) Alternatif jawaban A denga nilai 3

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

76

2) Alternatif jawaban B dengan nilai 2

3) Alternatif jawaban C dengan nilai 1

Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat

pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 11

Hasil angket siswa tentang peran orang tua

No

Klasifikasi

jumlah

jawaban

Jumlah Skor

Tiap Item Skor

A B C 3 2 1

1 Anisa Yuniana 2 6 2 6 12 2 20

2 Aisya Widhi Hardika 2 5 3 6 10 3 19

3 Alicia Malika Salsabila 5 2 3 15 4 3 22

4 Aulia Citra Insani 2 6 2 6 12 2 18

5 Arofah 1 5 4 3 10 4 17

6 Akhmad Eko Prasetyo 8 2 0 24 4 0 28

7 Chairil Anwar 2 4 4 6 8 4 18

8 Chanif Dwi Saputra 3 4 3 9 8 3 20

9 Dimas Zainuri 3 4 3 9 8 3 20

10 Eka Aprilia Putrinata 5 4 1 15 8 1 24

11 Fadila Fitri Ramadhani 2 5 3 6 10 3 19

12 Fatikha Azzahra 3 5 2 9 10 2 21

13 Faisal Nabawi 3 2 5 9 4 5 18

14 Hamidah Firyal

Basmah

6 2 2 18 4 2 24

15 Ilyas Fatkhurrohman 4 4 2 12 8 4 24

16 Krisna Hasnu Sidik 6 2 2 18 4 2 24

17 Lulu Kartika Ningrum 4 3 3 12 6 3 21

18 Marga Satria Utama 5 4 1 15 8 1 24

19 Muhammad Briyan

Saputra

2 4 4 6 8 4 18

20 Muhammad Egha

Samidha

7 0 3 21 0 3 24

21 Muhammad Humam

.N.

3 5 2 9 10 2 21

22 Muhammad Fiqri

Taqiyyudin

3 5 2 9 10 2 21

23 Muhammad Adla 5 3 2 15 6 2 23

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

77

Manan

24 Nayla Husna 6 2 2 18 4 2 24

25 Nuraini Assa Umami 5 4 1 15 8 1 24

26 Nasiva Elena Adrian 1 5 4 3 10 4 17

27 Naila Miftakhurrohmah 2 4 4 6 8 4 18

28 Putri Mardiani 2 4 4 6 8 4 18

29 Ruhma Sofyatul Ulya 2 3 5 6 6 5 17

30 Rani Marliyana 6 2 2 18 4 2 24

31 Salsa Safira Amania 1 5 4 3 10 4 17

32 Wardah 2 4 4 6 8 4 18

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari

masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori

tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:

Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam

kategori sebagai berikut:

( )

Keterangan :

i : Interval

Xt : Nilai tertinggi

Xr : Nilai terindah

Ki : Kelas interval

( )

( )

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

78

i = 7

1) Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi

2) Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang

3) Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah

Dari data tersebut diatas peran orang tua dapat dikategorikan

menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:

1) Peran orang tua tinggi ada 10 responden

2) Peran orang tua sedang ada 22 responden

3) Peran orang tua rendah 0 responden

Tabel 12

Hasil angket tentang kompetensi profesional guru

No

Klasifikasi

jumlah

jawaban

Jumlah Skor

Tiap Item Skor

A B C 3 2 1

1 Anisa Yuniana 2 8 0 6 16 0 22

2 Aisya Widhi Hardika 2 6 2 6 12 2 20

3 Alicia Malika Salsabila 4 6 0 12 12 0 24

4 Aulia Citra Insani 4 5 1 12 10 1 23

5 Arofah 2 8 0 6 16 0 22

6 Akhmad Eko Prasetyo 7 3 0 21 6 0 27

7 Chairil Anwar 2 7 1 6 14 1 21

8 Chanif Dwi Saputra 5 4 1 15 8 1 24

9 Dimas Zainuri 4 6 0 12 12 0 24

10 Eka Aprilia Putrinata 5 5 0 15 10 0 25

11 Fadila Fitri Ramadhani 5 4 1 15 8 1 24

12 Fatikha Azzahra 1 9 0 3 18 0 21

13 Faisal Nabawi 2 7 1 6 14 1 21

14 Hamidah Firyal 6 4 0 18 8 0 26

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

79

Basmah

15 Ilyas Fatkhurrohman 6 4 0 18 8 0 26

16 Krisna Hasnu Sidik 6 4 0 18 8 0 26

17 Lulu Kartika Ningrum 4 6 0 12 12 0 24

18 Marga Satria Utama 7 2 1 21 4 1 26

19 Muhammad Briyan

Saputra

3 5 2

9 10 2 21

20 Muhammad Egha

Samidha

6 4 0

18 8 0 26

21 Muhammad Humam

.N.

4 6 0

12 12 0 24

22 Muhammad Fiqri

Taqiyyudin

0 9 1

0 18 1 19

23 Muhammad Adla

Manan

6 4 0

18 8 0 26

24 Nayla Husna 8 2 0 24 4 0 28

25 Nuraini Assa Umami 6 4 0 18 8 0 26

26 Nasiva Elena Adrian 3 5 2 9 10 2 21

27 Naila Miftakhurrohmah 3 6 1 9 12 1 22

28 Putri Mardiani 3 6 1 9 12 1 22

29 Ruhma Sofyatul Ulya 2 7 1 6 14 1 21

30 Rani Marliyana 7 3 0 21 6 0 27

31 Salsa Safira Amania 2 8 0 6 16 0 22

32 Wardah 3 6 1 9 12 1 22

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari

masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori

tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:

( )

Keterangan :

i : Interval

Xt : Nilai tertinggi

Xr : Nilai terindah

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

80

Ki : Kelas interval

( )

( )

i = 7

Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam

kategori sebagai berikut:

1) Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi

2) Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang

3) Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah

Dari data tersebut di atas kompetensi profrsional guru dapat

dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:

1) Kompetensi profesional tinggi ada 17responden

2) Kompetensi profesional sedang ada 15 responden

3) Kompetensi profesional rendah ada 0 responden

3. Data hasil test

Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar BTQ siswa kelas

III MI Al Iman Tuguran Magelang, penulis menggunakan test yang berisi

indikator prestasi BTQ berupa 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b,

dan c.

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

81

Adapun hasil test yang diberikan kepada responden dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 13

Hasil test prestasi belajar BTQ siswa

No Nama Skor

1 Anisa Yuniana 18

2 Aisya Widhi Hardika 18

3 Alicia Malika Salsabila 21

4 Aulia Citra Insani 18

5 Arofah 15

6 Akhmad Eko Prasetyo 30

7 Chairil Anwar 18

8 Chanif Dwi Saputra 21

9 Dimas Zainuri 21

10 Eka Aprilia Putrinata 24

11 Fadila Fitri Ramadhani 21

12 Fatikha Azzahra 21

13 Faisal Nabawi 18

14 Hamidah Firyal Basmah 24

15 Ilyas Fatkhurrohman 24

16 Krisna Hasnu Sidik 24

17 Lulu Kartika Ningrum 21

18 Marga Satria Utama 27

19 Muhammad Briyan Saputra 18

20 Muhammad Egha Samidha 24

21 Muhammad Humam .N. 21

22 Muhammad Fiqri Taqiyyudin 15

23 Muhammad Adla Manan 24

24 Nayla Husna 27

25 Nuraini Assa Umami 24

26 Nasiva Elena Adrian 18

27 Naila Miftakhurrohmah 18

28 Putri Mardiani 18

29 Ruhma Sofyatul Ulya 9

30 Rani Marliyana 27

31 Salsa Safira Amania 6

32 Wardah 12

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

82

Nominasi tersebut didasarkan pada nilai yang didapat dari test yang

dikerjakan oleh responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori

tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:

Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam

kategori sebagai berikut:

( )

Keterangan :

i : Interval

Xt : Nilai tertinggi

Xr : Nilai terindah

Ki : Kelas interval

( )

( )

i = 10,33

i = 10

1) Nominasi A adalah nilai 21-30 intensitas tinggi

2) Nominasi B adalah nilai 11-20 intensitas sedang

3) Nominasi C adalah nilai 0-10 intensitas rendah

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

83

Dari data tersebut diatas prestasi belajar BTQ dikategorikan

menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:

1) Prestasi belajar tinggi ada 18 responden

2) Prestasi belajar sedang ada 12 responden

3) Prestasi belajar rendah 2 responden

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

84

BAB IV

ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga

diketahui ada tidaknya pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Tuguran Magelang. Analisis ini

diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh peran orang tua dan kompetensi

profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa, maka data yang diperoleh

akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut

penulis menggunakan teknik product moment dan regresi ganda sebagai berikut :

A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel)

Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui peran orang tua

dan kompetensi profesional guru dan prestasi belajar BTQ siswa dengan

menggunakan rumus prosentase yaitu:

P

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

85

1. Peran Orang Tua

Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pengaruh

peran orang tua dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar

BTQ siswa diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi peran orang tua, antara skor 24-30 ada 10

responden.

b. Untuk kategori sedang peran orang tua, antara skor 17-23 ada 22

responden:

c. Untuk kategori rendah peran orang tua, antara antara 15-24 ada 0

responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi tentang peran orang tua.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

86

Tabel 14

Hasil Angket Tentang Peran Orang Tua

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa

peran orang tua yang tinggi sebesar 31,25%, yang sedang sebesar

68,75% dan yang rendah sebesar 0%. Sehingga dengan demikian, peran

orang tua siswa MI Al Iman Tuguran Magelang terhadap prestasi belajar

BTQ siswa tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 68,75%.

2. Kompetensi profesional guru

a. Untuk kategori tinggi kompetensi profesional guru antara skor 24-30

ada 17 responden:

b. Untuk kategori sedang kompetensi profesional guru antara skor 17-23

ada 15 responden:

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 24-30 28 31,25%

2 Sedang 17-23 22 68,75%

3 Rendah 10-16 0 0%

Jumlah 32 100%

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

87

c. Untuk kategori rendah kompetensi profesional guru antara skor 10-16

adalah 0 responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi kompetensi profesional di bawah ini:

Tabel 15

Hasil AngketTentang Kompetensi Profesional Guru

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa

kompetensi profesional guru yang tinggi sebesar 53,12%, yang

sedang sebesar 46,88% dan yang rendah sebesar 0%. Sehingga

dengan demikian, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru

MI Al Iman Tuguran Magelang tergolong dalam kategori tinggi yaitu

sebesar 53,12%.

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 24-30 17 53,12%

2 Sedang 17-23 15 46,88%

3 Rendah 10-16 0 0%

Jumlah 32 100%

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

88

3. Prestasi belajar BTQ siswa

a. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori tinggi antara skor 21-

30 ada 18 responden:

b. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori sedang antar skor 11-

20 ada 12 responden:

c. Untuk prestasi belajar BTQ siswa kategori rendah antara skor 0-

10 ada 2 responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi tentang prestasi belajar BTQ siswa.

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

89

Tabel 16

Hasil Test Prestasi Belajar BTQ Siswa

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 7-10 18 56,25%

2 Sedang 3-6 13 37,5%

3 Rendah 0-2 1 6,25%

Jumlah 32 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar siswa tinggi sebesar 56,25%, yang sedang sebesar

37,5% dan yang rendah sebesar 6,25%. Sehingga dengan demikian,

prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Tuguran Magelang tergolong

dalam kategori tinggi yaitu sebesar 56,25%.

B. Pengujian Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya

hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman

Magelang. Maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisian regresi ganda

antara variabel peran orang tua (X1) dan kompetensi profesional (X2)

terhadap prestasi belajar BTQ siswa (Y), yang dalam statistik lebih dikenal

dengan sebuah uji regresi ganda.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara X1 dan X2 terhadap

Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

90

Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda tersebut, maka

peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut

Tabel 17

Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Peran Orang Tua dan Kompetensi

Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar BTQ Siswa

NO X1 X2 Y X1.Y X2.Y X1

2 X2

2 Y

2 X1.X2

1 20 22 18 360 396 400 484 324 440

2 19 20 18 342 360 361 400 324 380

3 22 24 21 462 504 484 576 441 528

4 18 23 18 324 414 324 529 324 414

5 17 22 15 255 330 289 484 225 374

6 28 27 30 840 810 784 729 900 756

7 18 21 18 324 378 324 441 324 378

8 20 24 21 420 504 400 576 441 480

9 20 24 21 420 504 400 576 441 480

10 24 25 24 576 600 576 625 576 600

11 19 24 21 399 504 361 576 441 456

12 21 21 21 441 441 441 441 441 441

13 18 21 18 324 378 324 441 324 378

14 24 26 24 576 624 576 676 576 624

15 24 26 24 576 624 576 676 576 624

16 24 26 24 576 624 576 676 576 624

17 21 24 21 441 504 441 576 441 504

18 24 26 27 648 702 576 676 729 624

19 18 21 18 324 378 324 441 324 378

20 24 26 24 576 624 576 676 576 624

21 21 24 21 441 504 441 576 441 504

22 21 19 15 315 285 441 361 225 399

23 23 26 24 552 624 529 676 576 598

24 24 28 27 648 756 576 784 729 672

25 24 26 24 576 624 576 676 576 624

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

91

26 17 21 18 306 378 289 441 324 357

27 18 22 18 324 396 324 484 324 396

28 18 22 18 324 396 324 484 324 396

29 17 21 9 153 189 289 441 81 357

30 24 27 27 648 729 576 729 729 648

31 17 22 6 102 132 289 484 36 374

32 18 22 12 216 264 324 484 144 396

Ju

m

lah

665 753 645 13809 15480 14091 17895 13833 15828

Dari tabel diatas kita dapat menghitung nilai koefisien antara

X1Y(rX1Y ), X2Y(rX2Y), dan antara koefisien X1X2(rX1X2) sebagai

berikut:

1. Korelasi antara X1 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap

prestasi belajar BTQ siswa, maka menggunakan rumus:

rX1Y = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )

+* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

rX1Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

∑ X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y

∑ X1 = Jumlah seluruh skor X1

∑ Y = Jumlah seluruh Y

Tabel 18

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

92

Ringkasan Statistik X1 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 32

∑ X1 665

∑ Y 645

∑ X12 14091

∑ Y2 13833

∑ X1Y 13809

rX1Y = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

rX1Y = ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

=

√* +* +

=

√( )( )

=

=

= 0,85226935

Jadi r = 0,852, selanjutnya dibandingkan dengan harga r

tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 32 dan variabel yang penulis

cari korelasinya adalah vairiabel X1 dan Y, maka nr = 2. Sehingga

diperolah df-nya yaitu df = 32-2 = 30, pada taraf kesalahan 5%

(0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r hitung adalah 0,852.

Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho

diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

93

besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak

bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan

demikian hasil dari 0,852 itu signifikan. Terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara peran orang tua dan prestasi belajar

BTQ siswa.

2. Korelasi X2 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar siswa, maka menggunakan rumus sebagai

berikut:

rx2y = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )

+* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

rX2Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

∑ X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

∑ X2 = Jumlah seluruh skor X1

∑ Y = Jumlah seluruh Y

Tabel 19

Ringkasan Statistik X2 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 32

∑ X2 753

∑ Y 645

∑ X22 17895

∑ Y2 13833

∑ X2Y 15480

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

94

rX2Y = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )

+* ∑ (∑ ) +

rX2Y = ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

=

√* +* +

=

√( )( )

=

=

= 0,790068

Jadi r = 0,790, selanjutnya dibandingkan dengan harga r

tabel. Untuk df = N – nr, dengan N = 32 dan variabel yang penulis

cari korelasinya adalah variabel X2 dan Y, maka nr = 2. Sehingga

diperoleh df-nya yaitu df = 32 – 2 = 30 , pada taraf kesalahan 5%

(0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r hitung adalah 0,790.

Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima,

dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r

tabel (rh > rt ) maka Ha diterima.

Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel

maka Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,790 itu signifikan.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi

profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa.

3. Korelasi X1 dengan X2

Untuk mengetahui korelasi antara peran orang tua dan

kompetensi profesional guru, maka menggunakan rumus:

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

95

rX1X2 = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )

+* ∑ (∑ )

+

Keterangan:

rX1X2 = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

∑ X1X2= Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2

∑ X1 = Jumlah seluruh skor X1

∑ X2 = jumlah seluruh skor X2

Tabel 20

Ringkasan Statistik X1 dan X2

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 32

∑X1 665

∑X2 753

∑X12 14091

∑X22 17895

∑X1X2 15828

rx1x2 = ∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )

+* ∑ (∑ )

+

rx1x2 = ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

=

√* +* +

=

√( )( )

=

=

= 0,82227236

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

96

Jadi r hitung = 0,822, selanjutnya dibandingkan dengan harga

r tabel. Untuk df = N – nr = 32, dengan N = 32 dan variabel yang

penulis cari korelasinya adalah variabel X1 dan X2, maka nr = 2.

Dengan mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 32 – 2 = 30, pada

taraf kesalahan 5% (0,349) dan 1% (0,449), sedangkan untuk r

hitung adalah 0,822. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r

tabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r

hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari

hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha

diterima, dengan demikian korelasi 0,822 itu signifikan.

4. Mencari nilai koefisien korelasi ganda

Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda peran orang tua

dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ

siswa, maka menggunakan rumus:

rX1X2Y = √

Keterangan :

rX1X2Y= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

rX1Y = Korelasi antara rX1Y

rX2Y = Korelasi antara rX2Y

rX1X2 = Korelasi antara rX1X2

rX1X2Y = √

= √

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

97

= √

= √

= √

= 0,868

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka

didapat hasil bahwasannya terdapat pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa

sebesar 0,868 pengaruh ini secara kwantitatif dapat dinyatakan

sangat kuat, dan besarnya lebih dari korelasi individual antara X1

dengan Y, maupun X2 dengan Y. korelasi sebesar 0,868 itu baru

berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah koefisien pengaruh itu

dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya

dengan rumus sebagai berikut:

Fh =

( ) ( )

=

( ) ( )

=

( )

=

= 47

Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui

uji F diatas adalah 47.

Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft,

maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi

F hitung > F tabel atau 47 > 3,32 hal ini berarti terdapat pengaruh

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

98

yang signifikan antara peran orang tua dan kompetensi profesional

guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan product moment dan

regresi ganda, langkah awal kita mencari df (derajat kebebasan) dengan

rumus df = N – nr. Responden (N) yang di teliti sebanyak 32 siswa. Variabel

yang dicari pengaruhnya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Sehingga dapat

diperoleh df-nya = 32 – 2= 30. Setelah diketahui df-nya kemudian dilihat

pada tabel “r” product moment, maka diperoleh “r” product moment pada

taraf kesalahan 5% (0,349) dan 1% (0,449)

Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara rX1Y pada

taraf 1% (0,852 > 0,449), maka dapat disimpulkan bahwasannya peran orang

tua mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.

Selanjutnya pengaruh antara rX2Y (0,790) merupakan pengaruh yang

positif dan signifikan pada taraf 1% (0,790 > 0,449), maka dapat disimpulkan

bahwasanya kompetensi profesional guru dapat mempengaruhi prestasi

belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.

Demikian halnya pengaruh rX1X2 diperoleh hasil 0,822 merupakan

pengaruh positif dan signifikan pada taraf 1% (0,822 > 0,449). Maka dapat

disimpulkan bahwasannya peran orang tua dan kompetensi profesional guru

dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.

Begitu pula dengan pengaruh RX1X2Y diperoleh hasil 0,868

merupakan pengaruh positif dan signifikan pada taraf 1% (0,868 > 0,449).

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

99

Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya

karena “ro” lebih besar dari “rt” dan hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya peran orang tua dan kompetensi

profesional guru dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman

Magelang.

Selanjutnya untuk F hitung sebesar 47 sedangkan untuk F tabel yang

diperoleh 3,32. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara

peran orang tua (X1) dan kompetensi profesional (X2) terhadap prestasi

belajar BTQ siswa (Y) terdapat korelasi yang signifikan. Sehingga hipotesis

alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (47 > 3,32)

sedangkan hipotesis nol ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya peran orang tua dan

kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang sangat mempengaruhi

prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang.

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan IV, dapat diambil

kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya

yakni: untuk mengetahui pengaruh yang positif antara peran orang tua (X1),

dan kompetensi profesional guru (X2) terhadap prestasi belajar BTQ siswa

(Y) di MI Al Iman kota magelang, maka setelah diadakan perhitungan

menunjukkan:

1. Peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman

Magelang tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam kategori

tinggi sebesar 31,25%, adapun yang berada dalam kategori sedang

sebesar 68,75%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 0%,

dengan demikian, peran orang tua terhadap prestasi belajar BTQ siswa

MI Al Iman Magelang tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar

68,75%.

2. Kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al

Iman Magelang tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam

kategori tinggi sebesar 53,12%, adapun yang berada dalam kategori

sedang sebesar 46,88%, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar

0%. Dengan demikian, kompetensi profesional guru terhadap prestasi

belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang tergolong dalam kategori

tinggi yaitu sebesar 53,12%.

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

101

3. Prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman Magelang tahun pelajaran

2013/2014, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 56,25%, adapun

yang berada dalam kategori sedang sebesar 37,5%, dan yang berada

dalam kategori rendah sebesar 6,25%, dengan demikian, persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru MI Al Iman Magelang tergolong

dalam kategori tinggi yaitu sebesar 56,25%.

4. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh peran orang tua terhadap prestasi

belajar BTQ siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,852, kemudian

dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5% (0,349) dan

1% (0,449), dan hasilnya lebih besar r hitung.

5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar BTQ siswa, hal ini dibuktikan dengan r = 0,790,

kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf kesalahan 5%

(0,349) dan 1% (0,449), dan hasilnya lebih besar r hitung.

6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa

ada pengaruh peran orang tua dan kompetensi profesional guru secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ siswa. Hal ini terbukti

dengan koefisien korelasi regresi ganda dari hasil rX1X2Y hitung

sebesar 0,868. Selanjutnya diuji signifikansinya dengan Fhitung, dan

diperoleh Fhitung > Ftabel atau 47 > 3,32. Hal ini berarti terdapat pengaruh

yang signifikan antara peran orang tua dan kompetensi profesional guru

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar BTQ siswa MI Al Iman

Magelang Tahun 2013.

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

102

B. Saran-Saran

Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan

terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran

yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi orang tua siswa dan guru di MI

Al Iman Magelang pada khususnya dan di sekolah-sekolah lainnya.

1. Bagi orang tua, agar lebih memperhatikan pendidikan BTQ anak dan

memaksimalkan perannya sebagai orang tua, yaitu sebagai pendidik

pertama dan utama bagi anak.

2. Bagi guru, agar lebih meningkatkan kompetensi profesional sehingga

prestasi siswa dapat lebih ditingkatkan lagi.

3. Bagi siswa, hendaknya siswa menyadari bahwa belajar membaca dan

menulis al-Qur‟an merupakan kewajiban setiap muslim sehingga siswa

mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajarinya.

4. Bagi kepala sekolah, agar selalu memotivasi dan memfasilitasi para guru

untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya, sehingga dengan

kompetensi profesional guru yang berkualitas, dapat mencetak siswa

dengan prestasi yang berkualitas pula.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh peran orang tua dan

kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar BTQ siswa kelas

III , tanpa mengetahui variabel lain yang memungkinkan juga dapat

memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar BTQ siswa.

Sehingga, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mampu mengkaji

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

103

atau melakukan tindak lanjut penelitian yang terkait dengan variabel-

variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi prestasi belajar BTQ

siswa secara lebih mendalam dan lebih rinci, supaya dapat memberikan

pemikiran yang lebih mendalam dan lebih baik terutama dalam bidang

pendidikan.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan tempat penelitian

Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,

yaitu MI Al Iman Kota Magelang. Namun demikian, tempat ini insya

Allah dapat mewakili beberapa MI yang ada untuk dijadikan penelitian

dan kalaupun hasil penelitiannya berbeda, akan tetapi hasilnya tidak akan

jauh menyimpang dari hasil yang dilakukan peneliti.

2. Faktor pengambilan sampel

Faktor pengambilan sampel dalam penelitian ini sangat

menentukan akurasi hasil penelitian. Oleh karena itu, jika penelitian ini

mengambil sampel yang lebih banyak, maka kemungkinan hasilnya

berbeda.

3. Faktor Biaya

Penelitian ini merupakan penelitian individual untuk memperoleh

gelar sarjana S-1 dalam bidang pendidikan ( jurusan tarbiyah), yang

seluruh biaya berasal dari peneliti sendiri. Oleh karena itu wajar, jika

dalam melakukan penelitian masih ditemukan kendala dalam pembuatan

laporan dalam bentuk skripsi yang tentunya menghabiskan banyak dana.

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

104

4. Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa test, dokumentasi,

observasi dan angket. Dalam proses pengumpulan data tentang prestasi

belajar siswa dengan menggunakan test, siswa mengerjakannya sesuai

dengan kemampan masing-masing. Sedangkan dokumentasi dan

observasi peneliti gunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan

dalam penelitian. Dan dalam proses pengumpulan data dengan

menggunakan angket, ada kemungkinan responden dalam mengisi angket

tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya dan kurang

bersungguh-sungguh dalam mengisi angket tersebut, sehingga hal ini

akan berpengaruh tehadap hasil penelitian.

D. Penutup

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah yang maha

pengasih lagi maha penyayang. Karena dengan rahmat, taufiq, serta

inayahNya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian yang lebih lanjut

dan dapat membawa manfaat, khususnya bagi penulis dan siapa saja yang

berkesempatan membacanya, serta dapat memberikan sumbangan yang

positif bagi kemajuan pendidikan. Aamiin.

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

105

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan

pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna

karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

106

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Al-Mundziri, Hafizh. 2002. Mukhtasar Shahih Muslim. Bandung: Penerbit Mizan.

Amirullah, Fahmi. Ilmu Al Qur’an Untuk Pemula. Jakarta Barat: Artha Rivera.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Dirjen Pendidikan

Agama Islam Departemen Agama RI.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Cet. II. Jakarta:

Bumi Aksara.

Asmani, Jamal ma‟ruf. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.

Jogjakarta: Power Books (IHDINA).

Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Mitra Pustaka

Daradjat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. VII. Jakarta: Bumi Aksara

Depag RI. 2002. Al Muhaimin Al Qur’an Terjemah. Depok: Al Huda

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hude, Darwis. 2007. Membangun Masyarakat Qur’ani I. Jakarta: Al Burhan

Kaelany HD. 2009. Petunjuk Praktis Belajar Membaca Al Qur’an. Jakarta Pusat:

Mutiara Sumber Widya.

Kunandar. 2011. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Grafindo

Mathroni, Moh. 2004. Amalan dan Doa Mustajab. Semarang: Aneka Ilmu.

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru . Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

107

Nasution, Thamrin dan Nurhalijah. 1985. Peranan Orang Tua Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Nawawi, Al-Imam. 1999. Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani

Pasaribu, I L. 1983. Proses Belajar Mangejar. Bandung: Trasito

Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.

Sardiman. 2001. Konsep Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha

Nasional.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sulastri, Siti. 2009. Siswa Berakhlak Mulia Raih Prestasi. Jakarta: Dirjend

Kementrian Pendidikan Nasional.

Syaifullah, KH. Badri Mashduqi. 2008. Kiprah dan Keteladanan. Jakarta: Pelangi

Aksara.

Tjiptoyuwono, Soemadi. 1995. Mengungkap Keberhasilan Pendidikan dalam

Keluarga (Sebuah Tantangan Mendidik Putra-Putri). Surabaya: Bina

Ilmu.

Walgito, Bimo. 1990. Bimbingan dan Penyuluha di Sekolah. Yogyakarta: Andi

Offset.

Yayan, Masagus Fauzan. 2011. Kiat Jitu Bersahabat dengan Al Qur’an.

Palembang: Club Sahabat Al Qur‟an.

Zurayk, Ma‟ruf. 1997. Aku dan Anakku. Bandung: Al Bayan.

http://ardhana12.wordpress.com : Teknik Analisis Data dalam Penelitian, oleh

Ardhana, diakses 20 Juni 2013.

http://www.sarjanaku.com : Pengertian Prestasi Belajar Definisi Menurut Para

Ahli, diakses 16 Juli 2013

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/06110038-bahrain-achmad-c.ps,

diakses 16 Juli 2013

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

108

http://makalahperanguru_aqiusblog.htm : Peranan Guru Dalam Pendidikan, oleh

Suro, diakses 1 April 2014

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

109

ANGKET

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN

SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitasmu dengan lengkap.

2. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan berikut ini.

3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan kenyataan yang kamu

alami

Identitas

1. Nama : ...........................................................

2. Jenis Kelamin : ...........................................................

3. Kelas : ...........................................................

A. ANGKET TENTANG PERAN ORANG TUA

1. Apakah orang tua membuat kamu semakin semangat untuk belajar BTQ

lebih giat lagi?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

2. Apakah kamu selalu menyampaikan kesulitan belajar BTQ kepada orang

tuamu?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

3. Apakah orang tua memberikan hadiah ketika kamu mendapatkan nilai

BTQ yang bagus?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

4. Apakah orang tua menyediakan perlengkapan kebutuhan belajar BTQmu?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

5. Apakah orang tua mengatur waktu belajar BTQmu?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

6. Apakah orang tuamu menanyakan adanya tugas atau PR BTQ dari

sekolah?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

Page 123: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

110

7. Apakah orang tua membantumu dalam mengerjakan tugas atau PR BTQ

dari sekolah?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

8. Apakah orang tuamu membaca Al Qur‟an di setiap harinya?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

9. Apakah orang tua menyuruhmu untuk membaca Al Qur‟an setiap hari?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah orang tua menanyakan hasil belajar BTQmu kepada Guru?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

B. ANGKET TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

1. Apakah ketika guru menjelaskan materi pelajaran tanpa menggunakan

buku panduan materi BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

2. Apakah guru dapat memberikan penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan

yang disampaikan oleh siswa tentang materi BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

3. Apakah guru dalam mengajar BTQ menggunakan metode yang bervariasi?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

4. Apakah guru terlihat mempersiapkan diri sebelum mengajar BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

5. Apakah para siswa memperhatikan ketika guru sedang mengajar BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

6. Apakah kamu mudah memahami materi pelajaran BTQ yang disampaikan

oleh guru?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

7. Apakah ketika mengajar guru juga mengajak siswa untuk berdiskusi

mengenai pelajaran BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

8. Apakah guru mengadakan test atau soal latihan di akhir pembelajaran

BTQ?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

Page 124: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

111

9. Apakah test yang kamu kerjakan sesuai dengan materi BTQ yang sudah

diajarkan?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah hasil test BTQ yang sudah dinilai oleh guru diberikan kepada

siswa?

a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

Page 125: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

112

TEST

PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN SISWA KELAS III MI

AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Petunjuk Pengisian

4. Tulislah identitasmu dengan lengkap.

5. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan berikut ini.

6. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan kenyataan yang kamu

alami

Identitas

4. Nama : ...........................................................

5. Jenis Kelamin : ...........................................................

6. Kelas : ...........................................................

SOAL

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م .1

ن و هـ ء ي

Dari huruf hijaiyah diatas, huruf apa sajakah yang hilang?

a. هـ ل ظ ش د ث

b. ح ل ظ ث د ش

c. هـ ل ظ س د ث

2. Manakah di bawah ini yang merupakan cara menulis huruf hijaiyah dengan

benar?

a. ج

b. ج

Page 126: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

113

c. ج

3. Manakah di bawah ini yang merupakan cara menulis harokat fatkhah dengan

benar?

a. ..................

b. ..................

c. Semuanya benar

4. Manakah di bawah ini yang merupakan tulisan kalimat

“Bismillahhirrohmanorrohim”?

a. العالمينربلل الحمد

b. حمنالل بسم حيمالر الر

c. حمن حيمالر الر

م .5 حيحمنالر .... jika dirangkai akan menjadi ا ل ر

a. حمن حيمالر الر

b. حمن حيمالر الر

c. حمن حيمالر الر

6. Membaca al-Qur‟an harus dengan makhroj yang benar, makhroj adalah ....

a. Letak keluarnya suatu bunyi huruf hijaiyah

b. Suara yang keluar dari mulut

c. a dan b benar

Page 127: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

114

7. Bunyi huruf حterletak di ....

a. Tenggorokan

b. Lidah

c. Dua bibir

8. Bacaan yang harus dibaca panjang satu alif atau dua harokat adalah bacaan ....

a. Madtobi‟i

b. Ikhfa‟

c. Idhar

9. Di bawah ini yang merupakan contoh bacaan mattobi‟i yaitu ...

a. وقيل من

b. الل بسم

c. ألي س ذلك 10. Arti kalimat حمنالل بسم حيمالر الر adalah ....

a. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

b. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

c. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Page 128: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

115

Page 129: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

116

Page 130: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

117

Page 131: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/425/1/Septika Wahyu Diananda_11509033.pdfv KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

118

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Septika Wahyu Diananda

Umur : 22 th

Tempat, Tanggal lahir : Magelang, 25 September 1991

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Genito Lor RT 03/04, Genito, Windusari,

Magelang.

Menerangkan Dengan Sesungguhya

PENDIDIKAN

1. Tamatan SD N Genito tahun 2003

2. Tamatan SMP N 1 Windusari tahun 2006

3. Tamatan SMA N 2 Magelang tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Magelang, 23 Desember 2013

Saya yang bersangkutan,

SEPTIKA WAHYU DIANANDA