Top Banner
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh ENY LATIFAH 115-14-060 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018
175

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Aug 04, 2019

Download

Documents

buitruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI BENDA DAN SIFATNYA

MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO

KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun oleh

ENY LATIFAH

115-14-060

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI BENDA DAN SIFATNYA

MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO

KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun oleh

ENY LATIFAH

115-14-060

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

iv

Dr. Hj. Maslikhah S.Ag., M.Si

Dosen IAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

: Eny Latifah

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca dan memberi arahan dan perbaikan seperlunya, maka

kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Eny Latifah

NIM : 115-14-060

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA

DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN

PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH

NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTA

SALATIGA TAHUN 2018

Dengan ini mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di

munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 23 April 2018

Pembimbing

Dr. Hj. Maslikhah S.Ag M.Si

NIP: 1970052920003001

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km.2 telepon: (0289) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI BENDA DAN SIFATNYA

MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO

KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA

TAHUN 2018

DISUSUN OLEH

ENY LATIFAH

115-14-060

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag,. M.Phil

Sekertaris Penguji : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd

Penguji II : Dra. Nur Khasanah, M.Pd

Salatiga, 4 Juli 2018

Dekan FTIK IAIN Salatiga

SUWARDI, M.Pd

NIP. 19670121 199903 1002

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KES EDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ENY LATIFAH

NIM : 115-14-060

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain dan saya tidak

keberatan apabila skripsi saya dipublikasikan. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk sesuai dengan kode etik

ilmiah.

Salatiga, 23 April 2018

Yang menyatakan

Eny Latifah

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

vii

MOTTO

هإن رلهللا ي ايغه ى بقهوم مه ت رواحه ي ايغه هنفسهممه ...بأ ...

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(Q.S Ar-Ra’d: 11)

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

viii

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada:

1. Allah Swt atas taufiq, hidayah serta ridho-NyA;

2. Kedua orang tuaku tercinta bapak Wulanto dan ibu Khotijah yang

takhenti-henti mendidik, memanjatkan doa, memberikan dukungan serta

melimpahkan kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan S1;

3. Adikku tercinta Lailatul Mubarokah yang selalu memberikan dukungan

kepada penulis, semoga kelak bisa menjadi kebanggaan keluarga;

4. Keluarga besar mbah Komarudin dan mbah Khasanah, bulek, paman,

serta sepupuku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih

atas dukungannya; dan

5. Sahabatku Rini Budi S, Fatichatur R, Khafidotul L dan M. Misbakhul

Munir yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis;

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Swt. yang

telah memberikan rahmad dan karunianya-Nya kepada penulis sehingga skripsi

penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi

Benda dan Sifatnya Melalui Metode Eksperimen pada siswa kelas III di MI

Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga” ini

selesai. Sholawat serta salam selalu penulis haturkan kepada junjungan Nabi

Muhammad Saw yang akan memberikan syafaatnya. Penelitian tindakan kelas

ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan.

Penyusunan penelitian tindakan kelas ini tidak lepas dari hambatan dan

rintangan serta kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, nasihat dan

dorongan dari berbagai pihak segala hambatan dan rintangan dapat teratasi

dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

4. Ibu Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag selaku Dosen Pembimbing

Akademik

5. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

dengan sabar telah membimbing, mengarahkan dan memberi masukan

dalam penyusunan skripsi ini;

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

x

6. Bapak dan ibu Dosen FTIK yang telah memberikan bekal ilmu;

7. Bapak Drs. Marno selaku Kepala Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo;

8. Bapak Abdul Wahab, S.Ag selaku Wali Kelas II MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo;

9. Teman-teman PGMI 2014; dan

10. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membatu dan memberikan motivasi, dukungan dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang mereka

berikan kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Salatiga, 23 April 2018

Penulis,

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xi

ABSTRAK

Latifah, Eny. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya

Melalui Metode Eksperimeni pada siswa kelas III MI Tarbitayul

Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2018.

Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Dr. Hj. Maslikhah., S.Ag.,M.Si.,

Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Metode Eksprerimen

Pembelajaran IPA di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga belum menggunakan berbagai metode pembelajaran

aktif dan masih menggunakan metode yang kurang tepat dalam proses

pembelajarannya. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya

perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama materi

benda dan sifatnya. Terbukti dengan rendahnya hasil belajar siswa dari total

keseluruhan 21 siswa hanya terdapat 9 siswa yang mencapai KKM dan 12 siswa

yang belum mencapai KKM 70. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah

metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan

sifatnya pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya melalui metode

eksperimen pada siswa kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga tahun 2018.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dengan tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penerima tindakan adalah

siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru,

lembar observasi siswa, laporan eksperimen dan tes evaluasi. Metode

pengumpulan data adalah wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Data

dianalisis secara statistik dengan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas

belajar siklus dihentikan.

Hasil penelitian ini menunjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar

IPA pada siswa kelas III materi benda dan sifatnya. Terbukti dengan adanya

peningkatan hasil pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa mencapai

ketuntasan hanya 42,85% dengan rata-rata pra siklus 65,57, sedangkan pada

siklus I mencapai 52,38% dengan rata-rata nilai 65,90, siklus II mencapai

71,42% dengan rata-rata 72,76, siklus III mencapai 85,71% dengan rata-rata

77,42. Pencapaian hasil belajar pada siklus terakhir menyatakan bahwa target

pencapaian indikator keberhasilan sudah memenuhi yaitu 85,71% dari total

keseluruhan siswa yang tuntas belajar dari target indikator keberhasilan ≥ 85%.

Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MI tarbiyatul Islamiyah Noborejo

dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai KKM

kelas ≥ 70.

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii

JUDUL ........................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 8

E. Hipotesis Tindakan............................................................................. 10

F. Metode Penelitian............................................................................... 11

1. Rancangan Penelitian ................................................................... 11

2. Subjek Penelitian .......................................................................... 13

3. Langkah-langkah Penelitian ......................................................... 13

4. Instrumen Penelitian..................................................................... 15

5. Pengumpulan Data ....................................................................... 16

6. Analisis Data ................................................................................ 17

G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 18

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xiii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka .................................................................................... 19

1. Materi IPA Benda danSifatnya .................................................... 19

2. Belajar .......................................................................................... 27

a. Pengertian Belajar .................................................................. 27

b. Prinsip Belajar ........................................................................ 29

c. Tujuan Belajar ........................................................................ 30

3. Hasil Belajar ................................................................................. 31

a. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 31

b. Macam-macam Hasil Belajar ................................................. 32

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar .................... 35

4. Hakikat IPA .................................................................................. 36

a. Pengertian IPA ....................................................................... 36

b. Tujuan IPA ............................................................................. 37

5. Metode Eksperimen ..................................................................... 38

a. Pengertian Metode Eksperimen .............................................. 38

b. Tujuan Metode Eksperimen ................................................... 39

c. Langkah-langkah Metode Eksperimen ................................... 39

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen ................... 40

e. Kajian Pustaka ........................................................................ 41

f. Pelaksaan Penelitian ............................................................... 43

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xiv

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Letak Geografis MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ......................... 53

B. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo....................... 53

1. Identitas Sekolah .......................................................................... 53

2. Visi dan Misi ................................................................................ 54

3. Struktur Organisasi ...................................................................... 54

4. Keadaan Guru............................................................................... 55

5. Keadaan Siswa ............................................................................. 56

6. Karakteristik Siswa ...................................................................... 56

7. Kolaborator Penelitian ................................................................. 57

8. Waktu Penelitian .......................................................................... 57

9. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 58

10. Deskripsi Siklus I ......................................................................... 58

11. Deskripsi Siklus II ........................................................................ 65

12. Deskripsi Siklus III ...................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus .................................................................... 74

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Pra Siklus ...................................... 74

2. Deskripsi Data Siklus I ................................................................ 74

3. Deskripsi Data Siklus II ............................................................... 75

4. Deskripsi Data Siklus III .............................................................. 79

B. Pembahasan ........................................................................................ 81

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 88

B. Saran ................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................... 152

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indentitas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ............................... 49

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ................. 51

Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo .............. 52

Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo . 52

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas............................. 54

Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................... 74

Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I................................................ 76

Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 78

Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ............................................. 80

Tabel 4.5 Rekapitusi Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus III ....................... 88

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK .............................................................. 12

Gambar 2.1 Sifat Benda Padat ....................................................................... 20

Gambar 2.2Sifat Benda Cair .......................................................................... 21

Gambar2.3 Sifat Benda Gas ........................................................................... 22

Gambar 2.4 Es Batu ....................................................................................... 23

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo . 51

Gambar 4.1 Grafik Pesentase Hasil Belajar Siklus I – Siklus III ................... 83

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ...................................................... 83

Gambar 4.3 Garfik Hasil Belajar Siklus II ..................................................... 84

Gambar 4.4 Garfik Hasil Belajar Siklus III ................................................... 84

Gambar 4.5 Grafik Persentase Hasil Belajar Siklus I – Siklus III ................. 85

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I .............................................................................. 91

Lampiran 2 Lembar Observasi Guru Siklus I .............................................. 97

Lampiran 3 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................. 98

Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siklus I ....................................................... 99

Lampiran 5 Lembar Laporan Eksperimen Siklus I ...................................... 104

Lampiran 6 RPP Siklus II ............................................................................ 106

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................. 112

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II............................................ 113

Lampiran 9 Nilai Hasil Belajar Siklus II...................................................... 114

Lampiran 10 Lembar Laporan Eksperimen Siklus II ..................................... 119

Lampiran 11 RPP Siklus III ........................................................................... 121

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus III............................................ 127

Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus III .......................................... 128

Lampiran 14 Nilai Hasil Belajar Siklus III .................................................... 129

Lampiran 15 Lembar Laporan Eksperimen SiklusIII .................................... 134

Lampiran 16 Dokumentasi Pembelajaran ...................................................... 136

Lampiran 17 Surat Ijin Melakukan Penelitian ............................................... 143

Lampiran 18 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................. 144

Lampiran 19 Lembar Konsultasi .................................................................... 145

Lampiran 20 SKK .......................................................................................... 147

Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 150

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah satu usaha yang bersifat sadar-tujuan, yang

dengan sistematik terarah pada perubahan tingkah laku menuju

kedewasaan siswa. Perubahan yang dimaksud itu menunjuk pada suatu

proses yang harus dilalui. Tanpa adanya proses pendidikan perubahan

tidak mungkin terjadi. Tanpa pendidikan tujuan tak dapat dicapai. Proses

yang dimaksud di sini adalah proses pendidikan atau proses edukatif.

Pendidikan berfungsi membimbing proses pelajaran di dalam kehidupan,

yakni membimbing memperkembangkan diri sesuai dengan tugas-tugas

perkembangan yang harus dijalankan oleh seorang pelajar. Tugas

perkembangan tersebut mencakup kebutuhan hidup baik sebagai individu

maupun sebagai anggota masyarakat. Hasil tinjauan secara luas akan jelas

nampak bahwa proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang

adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil

belajar. Guru dibutuhkan, untuk memberikan bekal hidup yang berguna.

Guru harus memberikan secara edukatif. Jelasnya guru harus menciptakan

situasi yang interaktif dan edukatif (Surakhmad, 1986: 14).

Firman Allah Swt dalam Al-qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11

بما الهذ ين امنوامنكم والهذ ين اوتواالعلم د رجت وللاه يرفع للاه

تعملو ن خبير

Artinya: Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang

yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

2

ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pendidikan mempunyai bagian penting adalah kegiatan

pembelajaran.Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu

belajar dan mengajar. Proses belajar mengajar tersebut, ada guru sebagai

pengajar dan siswa sebagai subjek belajar. Belajar menurut E.R

Hilgard(dalam Susanto 2013: 3) merupakan suatu perubahan kegiatan

reaksi terhadap lingkungan.Perubahan yang dimaksud mencakup

pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui

pengalaman.

Surakhmad (1986: 23) berpendapat, seluruh manusia dari berbagai

kalangan mencari efisien kerja dengan menetapkan metode yang baik

untuk mencapai suatu tujuan.Sangat janggal, bahwa untuk waktu yang

sangat panjang, sekolah telah bertahan memakai satu jenis metode yang

dilaksanakan dengan sangat buruk.Untuk segala hal, anak dipaksa

mendengarkan ceramah guru, dan menanti giliran untuk diberi tugas.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran yang

menghendaki siswa untuk memiliki keterampilan proses yang

menekankan pada fakta dan pendekatan konsep. Keterampilan proses

dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA. Harlen (dalam Sapriyati

2011:4.2), mengemukakan alasan untuk itu yaitu; peranan keterampilan

proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep ilmiah. Carin (

dalam Sapriyati 201: 4.4-4.5) menyampaikan pula alasan tentang

pentingnya keterampilan prosesdalam pembelajaran IPA berupa belajar

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

3

sepanjang hayat yang dapat digunakan untuk belajar berbagai macam ilmu

yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang ahli sejarah Bullock (dalam Departemen Agama RI, 2002:

2),

menganggap IPA sebagai suatu kebudayaan orang modern. IPA

merupakan suatu proses terbuka sehingga imajinasi, hipotesis, kritik, dan

kontroversi berperan penting di dalamnya. IPA sebagai suatu studi yang

banyak berkaitan dengan manusia atau masyarakat, suatu studi yang

memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan, dan juga analisis.

Berdasarkan hasil wawancara pada hari Sabtu tanggal 6 Januari 2018

dengan guru kelas 3 MI Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga (Abdul

Wahab) menurutnya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah

menggunakan berbagai metode yang pasti digunakan dalam pembelajaran

yaitu metode ceramah, metode pembelajaran aktif seperti metode

observasi, pengamatan lapangan. Hasil yang didapatkan dari pengggunaan

metode ceramah, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

mengakibatkan antusias siswa kurang. Penggunaan metode ceramah guru

lebih banyak menerangkan, sedangkan siswa hanya menyimak melalui

buku pegangan. Kondisi tersebut menyebabkan siswa merasa bosan,

ngantuk dalam mengikuti pelajaran. Hasil selanjutnya dari penggunaan

metode observasi dan pengamatan lapangan yaitu, metode tersebut cukup

membuat siswanya antusias dalam pengikuti pembelajaran dan mampu

membuat siswa mengerti apa yang dipelajarinya namun pemahaman siswa

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

4

terkait materi hanya sesaat saja. Pelajaran IPA materi Benda dan Sifatnya

hasilnya sudah cukup memuaskan, namun masih ada beberapa siswa yang

hasilnya itu masih belum memenuhi KKM. Nilai KKM matapelajaran IPA

di MI Noborejo adalah 70. Hal itu dapat dilihat dari data pra siklus yang

menyatakan bahwa dari jumlah 21 siswa terdapat 12 siswa yang belum

tuntas belajar dan 9 siswa dinyatakan sudah tuntas belajar sedangkan

target pencapaiannya ≥ 85% dari total keseluruhan siswa kelas III tuntas

belajar maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan

metode yang tepat guna untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas

III.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan

pembelajaran yang bermakna dengan hasil belajar yang lebih memuaskan

adalah dengan mencoba menggunakan metode eksperimen dalam proses

pembelajarannya. Metode eksperimen akan memberi kesempatan pada

peserta didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek,

keadaan atau proses sesuatu. Metode eksperimen juga dapat

menumbuhkan cara berfikir rasional dan ilmiah. Penggunaan metode

eksperimen yang memberikan pengalaman nyata bagi siswa dalam

pembelajaran IPA merupakan salah satu solusi yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil pembelajaran IPA siswa.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

5

Guru menerapkan metode positif untuk memotivasi siswa sehingga

siswa bersemangat untuk belajar, mau bekerja giat, mengikuti peraturan

(Majid, 2014: 306). Materi dalam pembelajaran IPA banyak sekali materi

yang harus melakukan percobaan. Metode yang cocok dalam

pembelajaran IPA hendaknya menggunakan metode yang dapat memberi

keterampilan proses dan pengalaman langsung dalam kegiatan

pembelajarannya dan tentunya tidak membosankan. Penggunaan metode

eksperimen menjadikan siswa turut berperan dalam proses

pembelajarannya. Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran

IPA materi benda dan sifatnya, dapat memberi keterampilan proses dan

pengalaman langsung dalam proses pembelajarannya, selain itu siswa juga

berperan langsung dalam proses pembelajaran. Keterampilan proses

berperan langsung pada siswa untuk motivasi belajar. Motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran akan membuat siswa paham akan materi yang

mereka pelajari dan itu akan menjadikan hasil belajar siswa tersebut

menjadi optimal.

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus

digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan

pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa

diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.

Penggunaan metode harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara

siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga proses

pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu, dalam

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

6

memilih dan menerapkan metode mengajar guru harus mengutamakan

untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan siswa

supaya efektif dan maksimal dalam melakukan proses pembelajaran

sehingga memperoleh hasil belajar yang baik (Anitah, 2009: 5.4-5.5).

Penggunaan metode pembelajaran yang kurang membuat siswa

merasa bosan berakibat pada rendahnya motivasi belajar. Rendahnya

motivasi belajar siswa di kelas dapat mengakibatkan menurunnya hasil

belajar dan juga dapat mengarah pada masalah kedisplinan. Siswa yang

tidak tertarik pada apa yang mereka pelajari atau tidak melihat adanya

relevansi di dalamnya bisa menjadi gangguan di kelas karena adanya

perbedaan nilai dan tujuan antara siswa dan guru (Majid 2014: 305).

Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam proses pembelajaran

tersebut kurang mendorong siswa untuk ikut serta berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini guru perlu menerapkan

pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga

diperoleh hasil belajar yang optimal.

David (dalam Majid, 2014: 21), berpendapat cara untuk mencapai

sesuatu untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat metode

pengajaran tertentu. Dilihat dari pengertian tersebut maka metode

pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajaran. Metode

digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan

mengkhususkan aktivitas guru dan siswa terlibat selama proses

pembelajaran berlangsung. Metode bisa digunakan melalui salah satu

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

7

strategi, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa metode berada

dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat

divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang

akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran.

Guru hendaknya menerapkan metode yang dapat memotivasi siswa

sehingga siswa bersemangat untuk belajar, dan aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran. Materi dalam pembelajaran IPA hendaknya

menggunakan metode yang dapat memberi keterampilan proses dan

pengalaman langsung dalam kegiatan pembelajarannya dan

menyenangkan. Penggunaan metode eksperimen menjadikan siswa turut

berperan langsung dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode

eksperimen dalam pembelajaran IPA materi benda dan sifatnya, dapat

memberi keterampilan proses dan pengalaman langsung kepada siswa,

selain itu siswa juga berperan langsung dalam proses pembelajaran.

Keterampilan proses yang diberikan pada siswa untuk motivasi belajar.

Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan membuat siswa paham

akan materi yang di pelajari dan itu akan menjadikan hasil belajar siswa

tersebut menjadi lebih baik.

Penelitian Tindakan Kekas (PTK) merupakan ragam penelitian

pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk

memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,

memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran yang dihadapi oleh guru,

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

8

memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru

pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran

(Sumadayo, 2013: 20).

Tujuan penelitian adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan

mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan

menerapkan metode eksperimen sehingga hasil belajar siswa kelas III

meningkat dengan baik terutama dalam pembelajaran IPA materi Bentuk

dan Sifatnya.

Berkenaan dengan hal ini, penulis memilih untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III

Materi Benda dan Sifatnya Melalui Metode Eksperimen pada siswa kelas

III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatan hasil belajar IPA materi

Benda dan Sifatnya pada siswa kelas III MI Noborejo Tarbiyatul

Islamiyah Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2018?

2. Apakah metode eksperimen dapat membantu siswa untuk mencapai

KKM kelas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk:

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

9

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Benda dan sifatnya

melalui penerapan metode eksperimen pada siswa kelas III MI Noborejo

Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2018.

2. Mengetahui bahwa metode eksperimen dapat membantu siswa mencapai

KKM kelas.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharap dapat memberi manfaat bagi beberapa

pihak, baik secara teoretis maupun praksis.

1. Kegunaan secara Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu atau literatur tentang

pembelajaran IPA, khususnya mengenai pengaruh metode

eksperimen terhadap motivasi dan hasil di MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga; dan

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk kajian

lanjutan bagi peneliti lain khususnya pada pendidikan di MI.

2. Kegunaan secara Praksis

a. Bagi Guru

Bagi guru dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam

melakukan kegiatan pembelajaran, khususnya dalam

pembelajaran IPA, sehingga metode eksperimen dapat diterapkan

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

10

b. Bagi Sekolah

Bagi sekolah hasil penelitian diharapkan bermanfaat

sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan

untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah.

c. Bagi siswa

Bagi siswa dapat memberi pengalaman belajar khususnya

dalam pembelajaran IPA.

d. Bagi peneliti

Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi sarana untuk memperoleh pengalaman langsung dan

penelitian ini juga dapat meningkatkan kemampuan peneliti

dalam mengangkat suatu fenomena di sekolah.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah jika metode eksperimen

diterapkan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

IPA materi benda dan sifatnya pada siswa kelas III MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo tahun 2018.

2. Inditator Keberhasilan

Penerapan metode eksperimen ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa adalah

sebagai berikut:

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

11

a. Secara Individu

Siswa dinyatakan berhasil apabila mencapai skor ≥70

pada materi Benda dan Sifatnya;

b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam

satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

F. Metode Penelitian

a. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Hakikat dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan

ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah

pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil

pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil

pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi

meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran (Sumadayo, 2013: 20).

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian PTK adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan

oleh guru di dalam kelas dengan menerapkan metode eksperimen

sehingga hasil belajar siswa kelas III meningkat dengan baik terutama

dalam pembelajaran IPA materi benda dan sifatnya. Tindakan Kelas

yang digunakan adalah tindakan kolaboratif, dimana peneliti

bertindak sebagai pengamat.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

12

Sukmadinata (dalam Sumadoyo 2013: 27) berpendapat

langkah-langkah penelitian tindakan menurut beberapa ahli, yaitu (a)

Stephen Kemmis (1990): pengamatan, perencanaan, tindakan

pertama, monitoring, refleksi, berpikir ulang, evaluasi; (b) Richard

Sagor : perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data,

pelaporan hasil, dan perencanaan tindakan; (c) Ernest Stinger (1996):

mengamati, berpikir, dan bertindakmengemukakan prosedur langkah-

langkah pelaksanaan PTK terdiri atas empat tahap, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi (kemmis

dan McTaggart dalam Kasbolah, 1998: 14; Depdikbud, 1999: 6-8;

Wiriatmaja, 2006: 666-67). Keempat tahapan tersebut merupakan

proses siklus atau spiral.

Tahapan tersebut dapat ditampilkan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK

Sumber: Sumini, 2010:12

(diadaptasi dari Kasihani Kasbolah 1998)

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

13

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada mata

pelajaran IPA materi bentuk dan sifatnnya. Jumlah siswa kelas III ada

21 siswa meliputi 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan

kolabolator dengan guru kelas III yaitu bapak Abdul Wahab S. Ag.

c. Langkah-Langkah Penelitian

Sumini (2010: 6) dalam penyusunan desain dan prosedur

penelitian tindakan kelas perlu dirumuskan terlebih dahulu

rencana berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih kritis.

Ada empat aspek pokok dalam penelitian tindakan kelas yang harus

diperhatikan yaitu penyusunan program, tindakan, observasi dan

refleksi, selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut.

1. Penyusunan Program atau Perencanaan

Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang

tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan.

Tindakan yang telah direncanakan harus disampaikan dengan

dua pengertian. Pertama, tindakan harus mempertimbangkan

resiko yang ada dalam perubahan sosial di kelas dan mengakui

kendala nyata baik yang bersifat material maupun psikologis.

Kedua, tindakan yang akan dilaksanakan hendaknya dipilih

karena memungkinkan peserta didik untuk bertindak secara

lebih efektif dalam berbagai keadaan, secara lebih bijaksana dan

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

14

hati-hati (Suwarsih Madya, 1994). Tahapan perencanaan ini

terdiri dari:

a. Guru dibantu peneliti membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode eksperimen;

b. Guru dibantu peneliti menyiapkan sarana pendukung yang

diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Guru dibantu peneliti merencanaan tindakan pembelajaran

menggunakan metode eksperimen; dan

d. Guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

menggunakan metode eksperimen.

2. Tindakan atau Pelaksanaan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang

dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi

praktek yang cermat dan bijaksana.Tindakandituntun oleh

perencanaan dalam arti bahwa rencana hendaknya mengacu

dalam hal dasar pemikirannya, namun demikian perlu diingat

bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh

rencana. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan

diterapkan metode eksperimen sebagai alat bantu dalam

menyampaikan materi.

3. Observasi atau Pengamatan

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan

pengaruh tindakan terkait.Peneliti tindakan kelas harus

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

15

mengamati proses tindakannya, pengaruh tindakannya baik

yang disengaja atau tidak disengaja, keadaan dan kendala

tindakan, cara keadaan dan kendala tersebut menghambat atau

mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan

pengaruhnya serta persoalan-persoalan lain yang muncul.

4. Refleksi

Refleksi merupakan proses mengingat dan merenungkan

kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam

observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah,

persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategi.

Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin

ada dalam situasi sosial, dan memahami persoalan dan

keadaan tempat timbulnya persolan itu. Refleksi biasanya

dibantu dengan diskusi di antara peserta. Melalui diskusi,

refleksi kelompok sampai pada rekonstruksi makna dan

memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi memiliki aspek

evaluatif.

d. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang diinginkan atau dibutuhkan

oleh peneliti (Andriani, 2012: 5.6). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

16

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan

metode eksperimen;

2. Lembar tes evaluasi mata pelajaran IPA materi bentuk dan sifatnya;

3. Lembar observasi guru saat menerapkan metode eksperimen dalam

proses pembelajaran; dan

4. Lembar observasi siswa pada saat proses pembelajaran

menggunakan metode eksperimen.

e. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang objek

penelitian.Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang

telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan metode, wawancara, observasi, tes, dan

dokumentasi, uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlah respondennya kecil atau sedikit.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk menjaring informasi yang

berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

17

3. Tes

Tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang

mencakup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan

belajar mengajar (Djamarah, 2010: 218). Tes digunakan dalam

penelitian ini mengetahui hasil belajar siswa kelas III MI

Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya pada saat

pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian digunakan sebagai alat

untuk mengidentifikasi kecenderungan dalam penelitian dan

praktek mengenai suatu fenomena dalam suatu bidang

(Andriani 2012: 5.4). Dokumentasi merupakan alat untuk

mengumpulkan data. Dokumentasi digunakan untuk memotret

kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk

mendapatkan gambaran tentang MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

f. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul

digunakan mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam

penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Analisis data dilakukan

dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes formatif

pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang terkumpul

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

18

dianalisis persiklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang

dicapai siswa.Hal ini untuk membuntuhkan hipotesis tindakan maka

hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk menghitung

ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar siswa secara klasikal

mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan.

X 100%

(Dariyanto 2011:192)

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan. Bab ini memuat tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian,

metode penelitian, rancangan penelitian, langkah-langkah penelitian,

instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data dan sistematika

penulisan .

BAB II Landasan Teori. Bab ini memuat tentang kajian teori, kajian

pustaka, pelaksanaan penelitian, dan KKM.

BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat tentang deskripsi

pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi),

deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksaan siklus III.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat

deskripsi per siklus (data hasil penelitian dan refleksi) dan pembahasan.

BAB V Penutup. Bab ini memuat kesimpulan dan saran.

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Benda dan Sifatnya

Materi IPA Bentuk dan sifatnya merupakan salah satu yang

terdapat di kelas III Madrasah Ibtidaiyah, uraian materi tentang

bentuk dan sifatnya adalah sebagai berikut sifat benda berdasarkan

wujudnya, perubahan sifat benda, dan kegunaan dari benda.

a. Sifat Benda Berdasarkan Wujudnya

Sifat batu adalah mempunyai bentuk dan ukuran yang

tetap. Benda dengan sifat seperti ini disebut sebagai benda padat.

Sedangkan air memiliki sifat bentuknya mengikuti wadahnya,

ukurannya tetap. Bentuk air akan selalu mengikuti tempat di

mana ia berada. Benda dengan sifat seperti ini disebut sebagai

benda cair.

Setiap detik kita melakukan kegiatan bernapas. Tanpa

bernapas manusia akan mati. Bernapas adalah menghirup udara

dan mengambil oksigen yang ada di udara dan menghembuskan

karbon dioksida (CO2) ke udara. Udara, oksigen, dan karbon

dioksida tidak bisa dilihat. Berbeda dengan batu dan air yang bisa

dilihat. Benda dengan sifat seperti udara, oksigen, dan karbon

dioksida disebut sebagai benda gas. Sifat gas adalah mempunyai

bentuk dan ukuran yang berubah-ubah (Wiyanto, 2010: 52).

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

20

Wiyanto (2010: 53-55) sifat benda berdasarkan wujudnya

dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:

1) Sifat Benda Padat

Di sekitar lingkungan rumah maupun sekolah terdapat

benda padat. Benda padat ada yang berbentuk keras, seperti

batu, dan ada yang lunak, seperti daging. Benda padat dapat

dipegang sehingga dapat diketahui sifat keras dan lunaknya.

Benda padat mempunyai sifat ukuran dan bentuknya tetap

atau tidak berubah. Ambil contoh penggaris dan penghapus.

Penggaris dan penghapus merupakan benda keras sehingga

apabila diletakkan di mana saja, bentuk penggaris dan

penghapus tidak akan berubah.

Bentuk benda padat dapat diubah. Piring yang jatuh

berserakan, kertas sobek, plastisin, dan kacang tanah yang

dihancurkan. Berikut adalah Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Benda Padat

(Sumer: Purwanti 2010: 59 )

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

21

2) Sifat Benda Cair

Sifat benda cair seperti air adalah contoh dari benda

cair. Sifat benda cair, menekan kesegala arah, benda cair itu

menempati ruang atau mengikuti bentuk wadahnya. Benda

cair mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.

Bentuk permukaan benda cair tenang selalu datar, itu terlihat

pada wadah yang tembus pandang. Benda cair juga meresap

melalui celah-celah kecil. Contoh benda cair; air, dan

minyak. Berikut adalah Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Sifat benda cair

(Sumber: Purwanti 2010: 61)

3) Sifat Benda Gas

Sifat benda gas seperti udara adalah contoh gas. Udara

tidak dapat dilihat, tetapi bisa dirasakan. Apabila kamu

berdiri di tanah lapang, kamu akan merasakan udara menerpa

tubuhmu. Angin adalah udara yang bergerak. Contoh lain

tentang keberadaan udara adalah pada balon yang ditiup.

Balon yang ditiup akan menggelembung dan menjadi besar.

Hal ini karena balon tersebut berisi udara yang kita tiupkan.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

22

Semakin kencang kita meniup, maka semakin besar balon

tersebut menggelembung. Seluruh bagian balon tersebut

penuh berisi udara. Hal ini karena sifat udara adalah

memenuhi ruangan. Bentuk dan ukuran udara berubah sesuai

dengan tempat yang diwadahinya dapat dilihat pada Gambar

2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3. Benda gas yang menempati segala ruang

(Sumber: Purwanti 2010: 63)

b. Perubahan Sifat Benda

Purwanti (2010: 64) berpendapat, perubahan sifat benda

dibagi menjadi beberapa, yaitu perubahan sifat benda di tempat

terbuka, perubahan benda karena dipanaskan, perubahan sifat

benda karena dibakar, uraiannya sebagai berikut:

1) Perubahan Sifat Benda di Tempat Terbuka

Es batu dipakai untuk mendinginkan minuman. Es

batu ada yang berbentuk balok, ukurannya ada yang besar

dan kecil. Meski demikian es batu memiliki sifat khas. Sifat

tersebut antara lain berupa benda padat. Bentuknya seperti

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

23

batu. Jika diletakkan ditempat terbuka es batu akan mencair.

Selain es batu ada juga es krim, meskipun sama-sama es,

namun bentuknya berbeda. Es batu memiliki bentuk padatan

yang lebih keras dibanding es krim. Padatan es krim jauh

lebih lunak menyerupai krim. Jika ditempatkan di tempat

terbuka maka es krim akan mencair. Es krim ukuran sama

lebih cepat mencair dibandingkan es batu. Perubahan sifat

benda pada es batu dan ice cream disebut dengan mencair

yaitu perubahan benda padat menjadi cair. Berikut adalah

Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Es Batu

(Sumber: Purwanti 2010: 65)

Agar-agar juga mengalami perubahan apabila

ditempatkan ditempat terbuka, agar-agar yang masih panas

atau setelah dimasak apabila dibiarkan di tempat terbuka

akan berubah. Perubahan yang dapat diamati yaitu

perubahan bentuk. Agar-agar panas berupa cairan, setelah

dingin berubah menjadi lebih keras. Bentuk agar-agar sesuai

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

24

dengan wadahnya. Perubahan pada agar-agar ini disebut

dengan membeku yaitu perubahan benda cair menjadi padat.

Perubahan yang terjadi pada agar-agar, juga terjadi

pada kapur barus. Kapur barus dapat digunakan untuk

mengusir kecoak. Kecoak dapat merusak pakaian. Di

samping itu kapur barus dapat mengharumkan baju. Kapur

barus ada berbagai bentuk dan warna. Ada yang berbentuk

kotak, ada yang bulat, dan sebagainya. Mula-mula kapur

barus berbentuk padat. Kapur barus jika dibiarkan saja, lama

kelamaan akan habis. Perubahan yang tejadi pada kapur

barus disebut dengan menyublim yaitu perubahan sifat benda

padat menjadi gas.

2) Perubahan Sifat Benda karena Dipanaskan

Benda dapat mengalami perubahan apabila dipanaskan.

Contohnya tampak pada air. Air adalah benda cair. Benda

cair mudah berubah sesuai wadahnya. Bila dipanaskan terus-

menerus maka akan menguap. Air akan menguap menjadi

gas.

3) Perubahan Sifat Benda karena Dibakar

Perubahan sifat benda karena dibakar contohnya

adalah daun yang sebelumnya berwarna hijau, kertas yang

sebelumnya berwarna putih, kain yang mungkin berwarna

kuning, setelah dibakar akan berubah berwarna hitam. Hal

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

25

ini membuktikan bahwa benda apabila dibakar akan

mengalami perubahan sifat, yaitu perubahan pada warna,

bentuk, dan ukurannya. Di samping berubah warna, daun,

plastik, dan kertas yang tadi dibakar juga akan mengecil

bentuknya. Bahkan untuk beberapa benda, apabila dibakar

wujudnya seolah-olah menjadi hilang, seperti minyak tanah

dan bensin. Sebenarnya minyak dan bensin tersebut tidak

hilang, tetapi mengalami perubahan wujud, yaitu dari

benda cair menjadi benda gas.

c. Kegunaan Berbagai Benda

Wiyanto (2010: 60) berpendapat manusia membutuhkan

berbagai jenis benda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk itu kita perlu mempelajari berbagai benda dan

kegunaannya. Pengetahuan akan fungsi benda akan membuat

kita bisa menggunakan benda tersebut dengan benar. Berikut

adalah penjelasan kegunaan dari bebagai benda:

1) Kegunaan benda dari plastik

Banyak sekali benda yang terbuat dari plastik. Benda

yang terbuat dari plastik biasanya berharga lebih murah dan

tahan lama. Contohnya adalah piring plastik, dibandingkan

dengan piring dari kaca, piring plastik berharga lebih

murah dan lebih awet. Benda yang terbuat dari plastik

Apabila terjatuh atau terbanting, piring plastik tidak mudah

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

26

pecah. Benda terbuat dari plastik lain yang sering

dibutuhkan manusia adalah ember, gayung, sikat gigi, dan

lain sebagainya. Benda plastik yang sering digunakan di

dapur antara lain kursi kecil, tempat bumbu, tempat gelas,

piring, sendok, dan tutup saji. Tutup saji digunakan untuk

menutupi makanan agar terhindar dari lalat atau dimakan

kucing.

2) Kegunaan benda dari kayu

Sejak zaman dahulu, kayu banyak digunakan untuk

membuat berbagai benda. Kayu mudah diperoleh karena

diambil langsung dari alam. Kayu hanya melalui proses

sederhana sebelum dapat digunakan. Bukan di ruang kelas,

di rumahmu juga banyak perabotan yang terbuat dari kayu,

seperti lemari pakaian, tempat tidur, meja, dan kursi.

3) Keguanaan benda dari kaca

Kaca memiliki kelebihan dibandingkan plastik atau

kayu. Kaca memiliki sifat tembus pandang sehingga benda

yang di belakangnya dapat dilihat. Kaca juga mudah

dibersihkan karena permukaannya licin. Akan tetapi kaca

juga memiliki kelemahan, yaitu mudah pecah. Hampir

semua rumah memiliki bagian yang terbuat dari kaca.

Jendela yang terbuat dari kaca membuat ruangan menjadi

terang di siang hari.

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

27

4) Kegunaan benda dari kertas

Kertas semakin lama menjadi semakin penting bagi

kehidupan manusia. Hampir dalam setiap aktivitas kita

selalu bersinggungan dengan kertas. Lihat saja benda yang

ada di atas meja sekolah atau di dalam tas sekolahmu. Pasti

ada benda yang terbuat dari kertas, seperti buku, dan

majalah. Benda yang terbuat dari kertas juga bisa

digunakan sebagai tempat makanan atau barang contoh

kertas minyak untuk membungkus nasi, dan kardus yang

sering digunakan untuk menyimpan barang.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) berpendapat belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana seseorang berubah

perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar dimaknai

sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku. Belajar sebagai

suatu proses upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan

melalui instruksi.

Gegne dalam teorinya yang disebut The domains of

learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari

oleh manusia dibagi menjadi lima kategori yaitu, keterampilan

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

28

motorik, informasi verbal, kemampuan intelektual, uraiannya

adalah sebagai berikut:

1) Keterampilan Motorik

Keterampilan yang memperlihatkan dari berbagai

gerakan badan. Misal menulis, menendang bola, bertepuk

tangan, berlari dan loncat;

2) Informasi Verbal

Informasi verbal sangat dipengaruhi oleh kemampuan

otak atau inteligensi seseorang. Misalnya, sesorang dapat

memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar,

berupa simbol yang tampak;

3) Kemampuan Intelektual

Selain menggunakan simbol verbal, manusia juga

mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui

kemampuan intelektualnya. Misalnya mampu membedakan

warna bentuk dan ukuran;

4) Strategi Kognitif

Gagne (dalam Susanto, 2013: 2) menyebut sebagai

organisasi keterampilan (Internal Organized skill), yang

sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan berpikir.

Kemampuan kognitif ini lebih ditunjukan ke dunia luar, dan

tidak dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan

perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius; dan

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

29

5) Sikap (attitude)

Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena

tanpa kemampuan ini belajar tidak akan berhasil dengan

baik. Sikap seseorang dalam belajar akan sangat

mempengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut.

Sikap tergantung pada pendirian, kepribadian, dan

keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan, tetapi

perlu kesadaran diri yang penuh.

b. Prinsip Belajar

Suprijono (2011: 4) menyebutkan prinsip belajar adalah

perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar

merupakan bentuk pengalaman:

1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku

sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu

perubahan yang disadari;

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku yang

lainnya;

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup;

d) Positif;

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan

dilakukan;

f) Permanen atau tetap;

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

30

g) Bertujuan dan terarah; dan

h) Mencakup seluruh potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses

sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar

merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen

belajar; dan

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada

dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan

lingkungannya.

c. Tujuan Belajar

Susanto (2013:5) berpendapat tujuan belajar sebenarnya

sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit

diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim

dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk

pengetahuan dan keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang

menyertai tujuan belajar intruksional lazim disebut nurturant

effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif,

sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan

sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari siswa

“menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

31

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Suprijono (2011: 5) berpendapat hasil belajar merupakan

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne,

hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis;

2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang. Kemampuan intelektual merupakan

kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas;

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan

masalah;

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani; dan

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek.

Bloom (dalam Suprijono 2011: 6) hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Sementara

menurut Lindgren (dalam Suprijono 2011: 6) hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

32

Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseleruhan bukan hanya satu aspek potensi

kemanusian saja.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar (Susanto, 2013: 6-11) meliputi pemahaman

konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek

psikomotorik), dan siakp siswa (aspek afektif).

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto 2013: 6)

diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh

guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat

memahami serta mengerti apa yang siswa baca, yang

dilihat, yang dirasakan berupa hasil penelitian atau

observasi langsung yang siswa lakukan.

Menurut Carin dan Sand (dalam Susanto, 2013: 6)

pemahaman dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek,

dengan kriteri sebagai berikut:

a) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan

dan menginterprestasikan sesuatu, artinya seseorang

yang telah memahami sesuatu akan mampu

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

33

menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah

diterima;

b) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya

hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan

memproduksi apa yang telah dipelajari; dan

c) Pemahaman lebih dari sekadar pengetahuan, karena

pemahaman melibatkan proses metal dan dinamis,

dengan memahami siswa akan mampu memberi uraian

dan penjelasan yang lebih kreatif tidak hanya memberi

gambaran dalam suatu contoh saja namun mampu

memberi gambaran yang lebih luas.

2) Keterampilan Proses

Usman dan Setyawati (1993: 77) mengemukakan

bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang

mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik,

dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan

yang lebih tinggi dalam diri siswa. Keterampilan berarti

kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan

secara efektif dan efesien untuk mecapai suatu hasil

tertentu.

Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa keterampilan

proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang

terarahbaik kognitif atau psikomotik yang dapat digunakan

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

34

untuk menemukan suatu konsep untuk mengembangkan

konsep yang sudah ada sebelumnya.

3) Sikap

Lange dalam (Azwar 1998: 3) berpendapat sikap

tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan

mencakup pula aspek respons fisik. Sikap ini harus ada

kekompakan antara mental dan fisik. Jika mental saja yang

muncul, maka belum tampak secara jelas sikap seorang

yang ditunjukan. Azwar mengungkapkan tentang struktur

sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang,

yaitu:

a) Komponen kognitif, merupakan representatif apa yang

dipercayai oleh individu;

b) Komponen afektif, perasaan yang menyangkut

emosional; dan

c) Komponen konatif, merupakan aspek kecenderungan

berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki

seseorang.

Sardiman (1996: 275) berpendapat sikap merupakan

kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara,

metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya

baik berupa individu-individu maupun obejek-objek

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

35

tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau

tindakan seseorang.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Teori Gestalt (dalam Susanto 2013: 12), belajar merupakan

suatu proses perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa

raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri

memerlukan sesuata baik yang berasal dari diri sendiri maupun

pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walisman (2007:

158), hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor

internal maupun eksternal. Faktor internal dan eksternal sebagai

berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian,

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta

kondisi fisik, dan kesehatan; dan

2) Faktor eksternal;

Faktor yang berasal dari luar siswa yang

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu keluarga, sekolah,

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

36

dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa.

Wasliman (dalam Susanto, 2013:12) bahwa sekolah

merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar

siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas

pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar

siswa.

4. Hakikat IPA

a. Pengertian IPA

IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan

dikembangkan berdasarkan percobaan induktif namun pada

perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan

dikembangkan melalui teori deduktif. Ada dua hal berkaitan yang

tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk,

pengetahuan yang berupa pengetahuan faktual, konseptual dan

metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah.

Definisi IPA menurut Subiyanto (dalam Wisudawati, 2013:

23) yaitu:

1) Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta

yang tersusun secara sistematis dan menunjukan berlakunya

hukum-hukum umum;

2) Pengetahuan yang didapat dengan jalan studi dan praktik; dan

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

37

3) Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan observasi

dan klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya

hukum umum dengan induksi dan hipotesis.

b. Tujuan pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar menurut Badan

Standar Nasional Pendidikan (Susanto, 2013: 171-172),

dimaksudkan untuk:

1) Siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan

keteraturan alam ciptaannya;

2) Siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari;

3) Siswa mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat;

4) Siswa mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan

membuat keputusan;

5) Siswa meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

38

6) Siswa meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan

7) Siswa memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP.

5. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang

memungkin siswa melakukan percobaan untuk membuktikan

siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu

pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari (Sutikno, 2014: 51).

Asmani (2014: 34) berpendapat, metode eksperimen

adalah metode pemberian kesempatan kepada siswa, baik

perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu

proses atau percobaan. Penggunaan metode eksperimen ini,

siswa diharapkan dapat sepenuhnya terlibat dalam perencanaan

eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta,

mengumpulkan data, mengendalikan variabel.

Sapriati (2011: 3.13) berpendapat metode eksperimen

adalah metode yang banyak digunakan dalam pelajaran IPA.

Eksperimen yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan di

dalam laboratorium dapat dilakukan di alam sekitar maupun

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

39

diruang kelas. Kegiatan eksperimen ini haruslah didahului

dengan adanya masalah yang berupa pertanyaan.

b. Tujuan eksperimen

Wisudawati (2014: 157) berpendapat metode eksperimen

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa

dalam menemukan dan memahami suatu konsep atau teori IPA

yang sedang dipelajari. Kemampuan berpikir siswa dimulai

dengan adanya pertanyaan, apa, mengapa, dan bagaimana pada

suatu fenomena alam yang terjadi. Pertanyaan tersebut akan

mendorong siswa untuk mencari jawaban.

c. Langkah-langkah dalam Metode Eksperimen

Wisudawati (2014: 156) langkah-langkah pelaksanaan

metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dapat

dilaksanakan di laboratorium atau kelas dan di alam sekitar,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan pembelajaran IPA yang akan dicapai;

2) Menentukan tempat untuk melakukan eksperimen;

3) Tempat yang akan digunakan harus cukup untuk semua

siswa;

4) Menyediakan alat dan bahan yang digunakan untuk

eksperimen;

5) Bahan dan alat yang digunakan harus cukup untuk siswa; dan

6) Menetukan waktu eksperimen.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

40

d. Kelebihan Metode Eksperimen

Asmani (2014: 34) kelebihan dari metode eksperimen

adalah sebagai berikut:

1) siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan lebih percaya atas

kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri

dari pada hanya menerima dari guru;

2) siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi tentang ilmu atau teknologi; dan

3) akan terbina manusia dengan terobosan-terobosan baru

dengan penemuan sebagai hasil percobaannya.

e. Kekurangan Metode Eksperimen

Hamid (2014:213) berpendapat kekurangan dalam metode

ekperimen yaitu:

1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap siswa

mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen;

2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, ia

harus menanti untuk dapat melanjutkan pelajaran; dan

3) Kurangnya persiapan dan pengalaman siswa akan

menimbulkan kesulitan di dalam melakukan eksperimen.

6. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Hanung, 2012. Judul penelitian

tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode

Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawang Rejo Jatipurno

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

41

Wonogiri Tahun 2011/2012”. Penelitian ini bertujuan untuk

mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPA menggunakan

metode eksperimen. Jenis penelitian iniadalah PTK (Penelitian

Tindakan Kelas). Lokasi penilitian ini di SD Negeri III Tawangrejo

Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri. Subyek penerima

tindakan adalah siswa kelas IV SD N III Tawangrejo yang

berjumlah 20 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan, dan subjek pelaksanaan tindakan adalah peneliti.

Metode pengumpulan data adalah tes, dokumentasi, observasi

dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan secara analisis

interaktif dengan langkah–langkah: reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah adanya

peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada

materi gaya pada siklus I dan energi pada siklus II. Hal ini dapat

dilihat dari peningkatan persentase hasil belajar siswa dari prasiklus

sampai siklus dua. Sebelum dilaksanakan tindakan terdapat 35%

siswa yang mencapai KKM dan pada akhir siklus II mencapai 85%

siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian terjadi peningkatan

hasil belajar IPA dengan penerapan metode eksperimen dari siklus I

ke siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapakan

metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas IV SD Negeri III Tawangrejo Kecamatan Jatipurno

Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

42

Penelitian yang dilakukan oleh Masrianih, 2014. Judul

penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui

Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam

Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN Lenju” Penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri beberapa aspek tindakan

dan pengamatan utama yaitu peningkatan hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode eksperimen. Bagaimana penggunaan

metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang

Konsep Perubahan Wujud Benda di kelas V SDN Lenju. Penelitian

dilaksanakan di SDN Lenju, melibatkan 41 orang siswa terdiri atas

21 orang laki-laki dan 20 orang perempuan yang terdaftar pada

tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dua kali

pertemuan dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada tindakan siklus I diperoleh siswa yang tuntas sebanyak

15 orang dengan ketuntasan belajar 36,5%, daya serap klasikal

mencapai 40% dan hasil observas guru mencapai 70%, aktivitas

siswa 60%. Pada tindakan siklus II diperoleh siswa yang tuntas

sebanyak 26 orang dengan ketuntasan belajar 63,4%, daya serap

klasikal 60% dan observasi aktivitas guru mencapai 87,5%,

observasi siswa mencapai 73,3%. Pada siklus III diperoleh siswa

yang tuntas sebanyak 36 orang dengan ketuntasan belajar 87,8%

daya serap klasikal 91,3% dan observasi aktivitas guru 95%,

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

43

sedangkan observasi siswa mencapai 91,1%. Hal ini berarti

pembelajaran pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan

dengan nilai ketuntasan belajar klasikal minimal 85%. Berdasarkan

nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal

pada kegiatan pembelajaran siklus III, maka dapat disimpulkan

bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen dapat meningkatkan hasil pemahaman siswa kelas V

pada materi konsep perubahan wujud benda di SDN Lenju.

7. Pelaksanaan Penelitian

Empat aspek pokok dalam penelitian tindakan kelas

yang harus diperhatikan meliputi penyusunan program, tindakan,

observasi dan refleksi, selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Penyusunan program

Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang

tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada

tindakan. Rencana itu harus memandang ke depan. Rencana

itu harus mengakui bahwa semua tindakan sosial dalam

batas tertentu tidak dapat diramalkan, dan oleh sebab itu agak

mengandung resiko. Rencana harus bersifat fleksibel untuk

dapat diadabtasikan dengan pengaruh yang tak dapat

terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat.

Tindakan yang telah direncanakan harus disampaikan

dengan dua pengertian.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

44

Tindakan harus mempertimbangkan risiko yang ada

dalam perubahan sosial di kelas dan mengakui kendala nyata

baik yang bersifat material maupun psikologis. Kedua,

tindakan yang akan dilaksanakan hendaknya dipilih karena

memungkinkan peserta didik untuk bertindak secara lebih

efektif dalam berbagai keadaan, secara lebih bijaksana dan hati-

hati (Suwarsih Madya, 1994). Kendala itu hendaknya:

1) Membantu peneliti (guru) untuk mengatasi kendala yang ada

dan memberikan kewenangan untuk bertindak lebih tepat

guna dalam situasi terkait dan lebih berhasil guna sebagai

pendidik, pelaksana dan pimpinan di kelas; dan

2) Membantu para guru sebagai peneliti menyadari potensi baru

mereka untuk melakukan tindakan guna meningkatkan

kualitas kerja mereka. Bagian dari proses perencanaan,

praktisi penelitian harus berkolaborasi dalam diskusi untuk

mengembangkan bahasa yang dipakainya dalam menganalisis

dan meningkatkan pemahaman dan tindakan mereka dalam

situasi terkait.

b. Tindakan atau Pelaksanaan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang

dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi

praktek yang cermat dan bijaksana. Berhubungan hal itu,

praktek diakui sebagai gagasan dalam tindakan, dan tindakan

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

45

yang dilakukan tersebut digunakan sebagai pijakan bagi

pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan

yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan.

Tindakan dituntun oleh perencanaan dalam arti bahwa

rencana hendaknya diacu dalam hal dasar pemikirannya,

namun demikian perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara

mutlak dikendalikan oleh rencana. Tindakan itu secara

mendasar mengandung risiko karena terjadi dalam situasi nyata

dan berhadapan dengan kendala-kendala di kelas maupun

lingkungannya, yang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Oleh

karena itu, rencana tindakan harus selalu bersifat tentatif dan

sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan

yang ada.

Salah satu perbedaan antara penelitian tindakan kelas

dan tindakan biasa adalah bahwa penelitian tindakan kelas

terencana dan diamati. Pelakunya bertujuan mengumpulkan

bukti tentang tindakan para peneliti agar dapat sepenuhnya

menilai. Untuk mempersiapkan evaluasi, sebelum bertindak

memikirkan jenis bukti yang akan diperlukan untuk

mengevaluasi tindakannya secara kritis.

c. Observasi atau Pengamatan

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan

pengaruh tindakan terkait. Observasi berorientasi ke masa

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

46

yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang,

terlebih lagi ketika putaran sekarang ini berjalan. Observasi

yang cermat diperlukan karena tindakan selalu akan dibatasi

oleh kendala realitas, dan semua kendala itu belum pernah

dapat dlihat dengan jelas di masa lalu. Observasi harus

direncanakan, sehingga akan ada dokumen untuk refleksi

berikutnya. Rencana observasi harus fleksibel dan terbuka

untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Peneliti tindakan kelas

harus selalu memiliki jurnal untuk mencatat hal-hal yang luput

dari observasi dalam kategori observasi yang direncanakan

(Depdiknas, 2005).

Peneliti tindakan kelas harus mengamati proses tindakan

yang dilakukan, pengaruh tindakannya (yang disengaja atau

tidak disengaja), keadaan dan kendala tindakan, cara keadaan

dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah

tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, serta

persoalan-persoalan lain yang muncul. Observasi harus selalu

dituntun oleh niat yang sehat bagi refleksi diri yang kritis.

Observasi memberikan tanda tentang pencapaian refleksi.

Menggunakan observasi dapat memberikan andil pada

perbaikan praktek melalui pemahaman yang lebih baik dan

tindakan yang secara lebih kritis dipikirkan, Akan tetapi bahan

pokok yang diobservasikan akan selalu berupa tindakan

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

47

pengaruhnya dan konteks situasi tempat tindakan itu harus

dilakukan.

d. Refleksi

Refleksi kegiatan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan

yang terjadi selama siklus berlangsung selanjtnya setelah

mengetahui kelemahan-kelemahannya merancang program

untuk perbaikan. Refleksi berusaha memahami proses, masalah,

persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategi.

Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin

ada dalam situasi sosial, dan memahami persoalan dan

keadaan tempat timbulnya persolan itu. Refleksi biasanya

dibantu dengan diskusi di antara peserta. Melalui diskusi,

refleksi kelompok sampai pada rekonstruksi makna dan

memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi memiliki aspek

evaluatif. Dengan refleksi peneliti diminta untuk menimbang-

nimbang pengalamannya, untuk menilai apakah persoalan yang

timbul memang diinginkan, dan memberikan saran-saran

tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan. Refleksi

memungkinkan dilakukan peninjauan, pengembangan

gambaran yang lebih penting lagi adalah tentang apa yang

sekarang mungkin dilakukan untuk kelompok dan untuk tiap-

tiap anggota bertanggung jawab dalam rangka mencapai

tujuan.

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

48

Penelitian tindakan kelas merupakan proses dinamis yang

di dalamnya terdapat empat momen yang harus dipahami bukan

sebagai langkah statis yang komplit, tetapi sebagai momen

dalam spiral perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Peningkatan pemahaman pertama-tama akan muncul sebagai

dasar pemikiran bagi prakteknya. Dasar pemikiran itu

dikembangkan dengan diuji oleh kelompok dalam praktek,

setiap proposisi dalam dasar pemikiran dapat dicocokkan

dengan praktek dan dengan bagian lain dari dasar pemikiran itu.

Waktu jangka panjang, proposisi ini akan berkembang menjadi

perspektif kritis tentang praktek dan tentang bidang yang

terkait itu sendirin seperti pendidikan, dan menjadi teori kritis

yang mencakup pertimbangan tentang masalah-masalah seperti

bagaimana siswa oleh sistem penyampaian pesan sekolah

terkait (kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan

penilaian).

8. Kiteria Ketuntasan Minimum (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal yang disebut KKM adalah

kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran yang memiliki

karakteristik hampir sama dengan mengacu pada standar kompetensi

lulusan, mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik

mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Sudjarat, 2008: 3)

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

49

a. Macam-macam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1) Kriteria Ketuntasan Minimal Individu adalah kriteria

ketuntasan minimal per mata pelajaran yang dibuat oleh guru

atau kelompok guru pada satuan pendidikan dengan acuan

tertentu dan tiap mata pelajaran bisa jadi memiliki KKM yang

berbeda. Kriteria ketuntasan minimal individu ini merupakan

KKM yang harus dicapai setiap oleh siswa. Kriteria ketuntasan

minimal dari mata pelajaran IPA adalah ≥ 70.

2) Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional atau Ideal adalah kriteria

ketuntasan minimal yang menjadi acuan dalam penilaian dan

diharapkan siswa dapat mencapai target nilai kriteria acuan

≥75.

3) Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas adalah kriteria ketuntasan

minimal yang harus dicapai dengan persentase ketuntasan ≥

85% dari total keseluruhan siswa di kelas yang yang

dinyatakan tuntas belajar.

b. Prosedur Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Sudjarat (2008: 5) prosedur pentapan ketuntasan kriteria

minimal (KKM) terdiri dari, prinsip penetapan KKM, langkah-

langkah penetapan KKM, dan penentuan KKM akan dijelaskan

sebagai berikut:

1) Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

50

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu

mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

(a) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan

keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif

yang dapat dilakukan oleh guru dengan mempertimbangkan

kemampuan akademik dan pengalaman guru mengajar mata

pelajaran disekolahnya dan kuantitatif dilakukan dengan

rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan

kriteria yang ditentukan;

(b) Penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan

belajar minimal pada setiap indikator dengan

memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake dari

siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan

standar kompetensi;

(c) Kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar

merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam

kompetensi dasar tersebut;

(d) Kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi

merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar yang terdapat

dalam stabdar kompetensi tersebut;

(e) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan

rata-rata dari semua KKM standar kompetensi yang

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

51

terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran,

dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa;

(f) Indikator merupakan acuan atau rujukan bagi guru untuk

membuat soal ulangan, baik ulangan harian, ulangan tengah

semester maupun ulangan akhir semester; dan

(g) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan

adanya perbedaan nilai KKM.

2) Langkah-langkah Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)

Penetapan kriteria ketuntasan minimal dilakukan oleh

guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan

KKM adalah sebagai berikut:

(a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata

pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria,

yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik

dengan skema sebagai berikut:

KKM

Indikator

KKM KD

KKM MP KKM SK

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

52

Hasil penetapan kriteria ketuntasan minimal indikator

berlanjut pada kompetensi dasar, standar kompetensi,

dan mata pelajaran;

(b) Hasil penetapan kriteris ketuntasan minimal oleh guru atau

kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala

sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan

penilaian;

(c) Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan

disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

yaitu siswa, orangtua, dan dinas pendidikan; dan

(d) Kriteria ketuntasan minimal dicantumkan dalam lembar

hasil belajar pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada

orang tua atau wali siswa.

3) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minima (KKM)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan

kriteris ketuntasan minimal adalah:

(a) Tingkat kompleksitas, kesulitan atau kerumitan setiap

indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang

harus dicapai oleh siswa;

(b) Kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing

sekolah; dan

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

53

(c) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa disekolah

yang bersangkutan.

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

54

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Letak Geografis

MI Tabiyatul Islamiyah Noborejo merupakan satu-satunya

Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Desa Noborejo, yang tepatnya berada di

Dusun Nobotengah RT.03/RW.07 Desa Noborejo Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Nobowetan,

sebelah barat berbatasan dengan Dusun Nobokulon. Secara geografis

Madrasah ini terletak di kawasan pedesaan yang letaknya strategis tepat di

tepi jalan utama yaitu Jl. Merbabu 83 A Kelurahan Noborejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga. Letak Madrasah yang berada di tengah

pemukiman warga Nobotengah menjadikan Madrasah tersebut mudah

dijangkau oleh para siswa baik yang berasal dari Dusun

Nobotengah.Bukan hanya dari Nobotengah, namun siswa di Madrasah

tersebut juga berasal dari tiga Desa lainnya yang dekat dengan Desa

Noborejo. Berkenaan dengan hal ini menjadikan MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo untuk selalu berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan

yang mampu memenuhi sebagian besar masyarakat.

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

55

B. Gambaran Umum MI TArbiyatul Islamiyah Noborejo

1. Identitas Sekolah

Identitas sekolah dapat ditampilkan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Identitas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

Nama Madrasah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

No. Statistik Madrasah 111233730006

Akreditasi Madrasah B

Alamat Madrasah Jl. Merbabu 83 A, kelurahanNoborejo,

Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga

NPWP Madrasah 00.382434.9-505.000

Nama Kepala Madrasah Drs.Marno

No. Telp Yayasan 085325527508

Alamat Yayasan Jl. Hasyim Asy’ari Ungaran

Kaepemilikan Tanah Pribadi

Luas Bangunan 911 m2

(Sumber data: Dokumentasi Sekolah)

2. Visi dan Misi

Visi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga:

“Teguh Iman dan Unggul dalam Mutu”

Misi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga:

a. Peningkatan kualitas pendidikan;

b. Pembinaan keagamaan dan ekstra kulikuler secara intensif;

c. Transparansi manajemen madrasah; dan

d. Peningkatan kompetensi belajar.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi MI Tarbiyatul Islamiyah dapat digambarkan

pada bagan 3.1 sebagai berikut:

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

56

Gambar Bagan 3.1 Struktur Organisasi MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

4. Keadaan Guru

Jumlah guru dan karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

pada tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 11 orang yang terdiri dari 4

guru laki-laki, 7 guru perempuan, dan 1 penjaga sekolah dapat dilihat

dari Tabel 3.2

Kepala

Sekolah

Guru Kelas

IA

Pranti

Lestari,

Bendahara/ Guru

Kelas V

Ratna Puspitasari

S.Pd.I

Sekretaris/ Guru

SKI dan Bhs

Inggris

Agus Guproni,

Guru Kelas

III

Abdul

Wahab S.Ag

Guru Kelas

IB

Devinda

Neng Tiyas,

Guru

Olahraga

Muntaha,

S.Pd.I

PTT

Sholikhan

Guru Kelas

IV

Muzayinah

S.Ag

Guru Kelas

VI

Yuli Inayati

Amin, S.Pd

Guru Kelas

II

Indah Sri

Riyanti,

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

57

Tabel 3.2

Daftar Nama Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun

Ajaran 2017/2018

Nama

Tugas/Mata Pelajaran

Drs. MarnoKepala MadrasahBahasa Arab

Pranti Lestari, S.Pd Guru Kelas IA

Devinda Neng Tiyas, S.Pd Guru Kelas IB

Indah Sri Riyanti, S.PdI Guru Kelas II

Abdul Wahab, S.Ag Guru Kelas III

Muzayinah, S.Ag Guru Kelas IV

Ratna Puspita Sari, S.PdI Guru Kelas V

Yuli Inayati Amin, S.Pd Guru Kelas VI

Agus Guproni, S,PdI Bahasa Inggris SKI

Muntaha, S.PdI Olahraga

Sholikhan PPT

(Sumber: Administrasi sekolah)

5. Keadaan Siswa

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo pada tahun 2017/2018

mempunyai 153 siswa dengan rincian pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Daftar jumlah siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan

IA 13 5 18

IB 7 10 17

II 18 9 27

III 10 11 21

IV 15 9 24

V 14 11 25

VI 9 12 21

Jumlah 86 67 153

(Sumber: Administrasi Sekolah)

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

58

6. Karakteristik Siswa

Siswa yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas III yang

berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki, dan 11 siswa

perempuan. Rincian data siswa kelas III dapat dilihat pada Tabel 3.4

berikut:

Tabel 3.4 Daftar siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Ahmed Hussam Mido Laki-laki

2. Ain Nur Sahara Perempuan

3. Akbar Alvino Laki-laki

4. Alifia Ramadhani Perempuan

5. Anita Olivia Wardani Perempuan

6. Arifa Sofi Cahyani Perempuan

7. Arzeti Anggita Perempuan

8. Eko Rizky Setiawan Laki-laki

9. Kayla Aulia W Perempuan

10. Keyza Kiki Amelia Perempuan

11. M. Alfi Taifiq Laki-laki

12. M. Wildan Abdillah Laki-laki

13. Okta Syira Jamil Alaf Laki-laki

14. Sakti Putra Pratama Laki-laki

15. Salsabila Syakira Perempuan

16. Seno Ebit Kurnia Laki-laki

17. Siti Rana Sari Perempuan

18. Sherly Stania U Perempuan

19. Syifa Apriliani Putri Perempuan

20. Zaqius Salsabila A. Laki-laki

21. M Rosyid Laki-laki

(Sumber: Administrasi sekolah)

7. Kolaborator Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian

kolaboratif guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam

menyiapkan media pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

59

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran

dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan

menggunakan metode eksperimen.

8. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di MI

Tarbiyatul Islamiyah Noborejo. Waktu pelaksanaan penelitian dapat

dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Siklus Pelaksanaan Penelitian

1. Silklus I Selasa, 27 Maret 2018

2. Siklus II Selasa, 3 April 2018

3. Siklus III Selasa, 10 April 2018

(Sumber: Data Primer)

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga siklus penelitian.

Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Uraian dari ketiga siklus tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan adalah sebagai berikut:

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA materi Bentuk dan Sifatnya dengan metode

eksperimen;

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

60

2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;

3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa batu, penggaris,

penghapus, gelas, plastik, botol plastik, air, balon, tisu, dan

lembar laporan eksperimen;

4) Guru menyiapkan nomor dada sesuai dengan jumlah siswa;

5) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan

6) Guru menyiapkan lembar observasi siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Selasa, 27

Maret 2018 pukul 07.45 sampai dengan 08.55 WIB diruang kelas III

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa dan seluruh siswa

masuk. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x

35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah sifat benda

berdasarkan bentuknya.Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I:

1) Kegiatan awal (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;

b) Guru menyapa siswa, melakukan presensi dan memberikan

nomor dada; dan

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti (50 menit)

a) Eksplorasi

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

61

(1) Guru menjelaskan secara garis besar tentang bentuk dan

sifatnya

Sifat benda berdasarkan wujudnya

(a) Sifat Benda Padat

Di sekitar lingkungan rumah maupun

sekolah banyak terdapat benda padat. Benda padat

ada yang berbentuk keras, seperti batu, dan ada

yang lunak, seperti daging. Benda padat dapat

dipegang sehingga dapat diketahui sifat keras dan

lunaknya. Benda padat mempunyai sifat ukuran

dan bentuknya tetap atau tidak berubah. Ambil

contoh penggaris dan penghapus. Penggaris dan

penghapus merupakan benda keras sehingga

apabila diletakkan di mana saja, bentuk penggaris

dan penghapus tidak akan berubah.

Bentuk benda padat dapat diubah. Piring

yang jatuh berserakan, kertas sobek, plastisin, dan

kacang tanah yang dihancurkan

(b) Sifat Benda Cair

Sifat benda cair seperti air adalah contoh

dari benda cair. Sifat benda cair, menekan

kesegala arah, benda cair itu menempati ruang

atau mengikuti bentuk wadahnya. Benda cair

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

62

mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang

rendah. Bentuk permukaan benda cair tenang

selalu datar, itu terlihat pada wadah yang tembus

pandang. Benda cair juga meresap melalui celah-

celah kecil. Contoh benda cair; air, minyak.

(c) Sifat Benda Gas

Sifat benda gas seperti udara adalah contoh

gas. Udara tidak dapat dilihat, tetapi bisa

dirasakan. Apabila kamu berdiri di tanah lapang,

kamu akan merasakan udara menerpa tubuhmu.

Angin adalah udara yang bergerak. Contoh lain

tentang keberadaan udara adalah pada balon yang

ditiup. Balon yang ditiup akan menggelembung

dan menjadi besar. Hal ini karena balon tersebut

berisi udara yang kita tiupkan. Semakin kencang

kita meniup, maka semakin besar balon tersebut

menggelembung. Seluruh bagian balon tersebut

penuh berisi udara. Hal ini karena sifat udara

adalah memenuhi ruangan. Bentuk dan ukuran

udara berubah sesuai dengan tempat yang

diwadahinya.

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

63

b) Elaborasi

(1) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

siswa untuk eksperimen;

(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa;

(3) Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk eksperimen;

(4) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen;

(5) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen;

(6) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan;

(7) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen;

(8) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen;

(9) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen;

dan

(10) Siswa menuliskan hasil eksperimen yang dikerjakan

sesuai dengan petunjuk guru;

c) Konfirmasi

(1) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen;

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

64

(2) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa

kemudian membenarkan kesalahan siswa; dan

(3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa

tentang materi sifat benda berdasarkan bentuknya.

3) Penutup (10 menit)

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dibahas yaitu sifat benda berdasarkan bentuknya;

b) Guru menyampaikan materi yang akan datang tentang

perubahan sifat benda; dan

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca doa kaffaratu-l-

majlis/Hamdalah.

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung

melakukan pengamatan dengan lembar observasi yang telah

disusun. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui

keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimen dan partisipasi siswa dalam

proses pembealajaran. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam

lembar observasi yang terlampir.

d. Refleksi

Hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dapat dilakukan

refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan guru

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

65

dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus

berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan belajar.

Kelemahan-kelemahan yang dihadapi yaitu:

1) Guru tidak memberi kesimpulan pada akhir pembelajaran;

2) Guru tidak menginformasikan materi selanjutnya;

3) Guru kurang mengkondisikan siswa sehingga masih terdapat 8

siswa yang berbicara saat pelajaran dimulai;

4) Pembelajaran belum dapat menggunakan alokasi waktu secara

tepat;

5) Penataan tempat duduk dan meja untuk melakukan eksperimen

kurang tertata rapi; dan

6) Guru kurang malakukan pengawasan saat melakukan eksperimen

karena terdapat 6 siswa yang pasif bekerjasama saat melakukan

eksperimen, diskusi kelompok dan ragu-ragu saat menyampaikan

hasil diskusi.

Cara mengatasi kendala pada siklus I peneliti bersama guru

melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus

berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan

supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang

sama. Rencana perbaikan tersebut yaitu:

1) Guru memberi kesimpulan saat akhir pembelajaran;

2) Guru memberi informasi materi selanjutnya yang akan dipelajari;

3) Guru mengendalikan kelas saat pembelajaran akan dimulai;

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

66

4) Membatasi waktu agar semua kegiatan pembelajaran dapat

terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan;

5) Mengubah posisi tempat duduk agar kelompok satu dengan yang

lainnya tidak saling berdekatan dan tidak mengganggu; dan

6) Guru perlu mengawasi secara seksama supaya siswa aktif semua

dan memberikan penghargaan pada kelompok yang aktif pada

siklus berikutnya.

Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu

komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan belum

terpenuhi, untuk itu pada siklus II diharapkan melalui metode

eksperimen pada pembelajaran IPA materi benda dan sifatnya hasil

belajar siswa dapat meningkat.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan adalah sebagai berikut:

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA materi perubahan sifat benda dengan metode

eksperimen;

2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;

3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa piring, es batu,

kertas, alat tulis, lilin, korek api dan lembar laporan eksperimen;

4) Guru menyiapkan nomor dada sesuai dengan jumlah siswa;

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

67

5) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan

6) Guru menyiapkan lembar observasi siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Selasa, 3

April 2018 pukul 07.45 sampai dengan 08.55 WIB diruang kelas III

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa dan seluruh siswa

masuk. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x

35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah perubahan

yang terjadi pada benda. Berikut adalah langkah-langkah

pelaksanaan siklus II:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

(a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;

(b) Guru menyapa siswa, melakukan presensi, dan memberikan

nomor dada;

(c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;

2) Kegiatan inti (50 menit)

a) Elaborasi

(1) Guru mengulas materi sebelumnya;

(2) Guru menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada

benda;

Perubahan sifat pada benda

(a) Perubahan Sifat Benda karena Diletakkan di Tempat

Terbuka

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

68

Es batu dipakai untuk mendinginkan

minuman. Es batu ada yang berbentuk balok,

ukurannya ada yang besar dan kecil. Meski

demikian es batu memiliki sifat khas. Sifat tersebut

antara lain berupa benda padat. Bentuknya seperti

batu, jika diletakkan ditempat terbuka es batu akan

mencair.

Selain es batu ada juga es krim, meskipun

sama-sama es, namun bentuknya berbeda. Es batu

memiliki bentuk padatan yang lebih keras dibanding

es krim. Padatan es krim jauh lebih lunak

menyerupai krim. Jika ditempatkan di tempat

terbuka maka es krim akan mencair. Es krim dalam

ukuran yang sama lebih cepat mencair

dibandingkan es batu. Perubahan sifat benda pada

es batu dan es krim disebut dengan mencair yaitu

perubahan benda padat menjadi cair.

Agar-agar yang masih panas atau setelah

dimasak apabila dibiarkan di tempat terbuka akan

berubah. Perubahan yang dapat diamati yaitu

perubahan bentuk. Agar-agar panas berupa cairan.

Setelah dingin berubah menjadi lebih keras. Bentuk

agar-agar sesuai dengan wadahnya. Perubahan pada

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

69

agar-agar ini disebut dengan membeku yaitu

perubahan benda cair menjadi padat.

(b) Perubahan Sifat Benda karena Dipanaskan

Benda dapat mengalami perubahan apabila

dipanaskan. Contohnya tampak pada air. Air adalah

benda cair. Benda cair mudah berubah sesuai

wadahnya. Bila dipanaskan terus-menerus maka

akan menguap. Air akan menguap menjadi gas.

(c) Perubahan Sifat Benda karena Dibakar

Daun yang sebelumnya berwarna hijau,

kertas yang sebelumnya berwarna putih, kain yang

mungkin berwarna kuning, setelah dibakar akan

berubah berwarna hitam. Hal ini membuktikan

bahwa benda apabila dibakar akan mengalami

perubahan sifat, yaitu perubahan pada warna,

bentuk, dan ukurannya. Di samping berubah warna,

daun, plastik, dan kertas yang tadi dibakar juga akan

mengecil bentuknya. Bahkan untuk beberapa benda,

apabila dibakar wujudnya seolaholah menjadi

hilang, seperti minyak tanah dan bensin.Sebenarnya

minyak dan bensin tersebut tidak hilang, tetapi

mengalami perubahan wujud, yaitu dari benda cair

menjadi benda gas.

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

70

b) Eksplorasi

(1) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

siswa untuk eksperimen;

(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa;

(3) Siswa diminta berkumpul sesuai dengan kelompoknya

dengan posisi tempat duduk yang tidak saling berdekatan

dengan kelompok lain;

(4) Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk eksperimen;

(5) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen;

(6) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen;

(7) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan;

(8) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen;

(9) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen;

(10) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen;

dan

(11) Siswa menuliskan hasil eksperimen yang dikerjakan sesuai

dengan petunjuk guru;

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

71

c) Komunikasi

(1) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen;

(2) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa kemudian

membenarkan kesalahan siswa; dan

(3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa

tentang materi perubahan yang terjadi pada benda.

3) Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dibahas yaitu sifat benda berdasarkan bentuknya;

b) Guru menyampaikan materi yang akan datang tentang

kegunaan benda; dan

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca doa kaffaratu-l-

majlis/Hamdalah.

c. Pengamatan

Peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan

lembar observasi yang telah disusun sebagaimana siklus I. Lembar

pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Tindakan siklus II

ini peneliti mengawasi apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil

belajar siswa dari siklus sebelumnya (siklus I). Hasil pengamatan

akan dituliskan dalam lembar observasi yang terlampir.

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

72

d. Refleksi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah cukup baik. Hal ini

terbukti dari hasil belajar siswa yang 71% sudah tuntas belajarnya.

Namun demikian hasil belajar belum memenuhi target yang

diharapkan pada siklus II ini ternyata masih ada kelemahan-

kelemahan yang ditemukan yaitu:

1) Saat guru memberikan penjelasan ada 7 siswa yang kurang

memperhatikan;

2) 4 siswa yang tidak memperhatikan ketika temannya

menyampaikan hasil diskusi; dan

3) 3 siswa yang bertanya kepada teman saat mengerjakan soal.

Cara mengatasi kelemahan pada siklus II, peneliti bersama

guru melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus

berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama. Rencana

perbaikan tersebut yaitu:

1) Guru memberi motivasi kepada siswa agar memperhatikan saat

guru memberi penjelasan mengenai materi;

2) Guru meminta kelompok lain memberi tanggapan mengenai hasil

diskusi yang disampaikan kelompok lainnya; dan

3) Guru melakukan pengawasan saat siswa mengerjakan soal dan

menegur siswa yang bertanya saat mengerjakan soal.

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

73

3. Deskripsi Siklus III

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

tindakan adalah sebagai berikut:

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA materi Kegunaan Benda dengan metode

eksperimen;

2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;

3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa lembar kerja siswa

atau laporan eksperimen;

4) Guru menyiapkan nomor dada sesuai dengan jumlah siswa;

5) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan

6) Guru menyiapkan lembar observasi siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada Selasa, 10

April 2018 pukul 07.45 sampai dengan 08.55 WIB diruang kelas III

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa dan seluruh siswa

hadir. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35

menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah kegunaan

benda. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus III:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

74

b) Guru menyapa siswa, melakukan presensi dan memberikan

nomor dada;

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;

2) Kegiatan Inti (50 menit)

a) Elaborasi

(1) Guru mengulas materi sebelumnya;

(2) Guru menjelaskan secara garis besar materi kegunaan

benda;

Kegunaan Berbagai Benda

(a) Kegunaan benda dari plastik

Benda yang terbuat dari plastik.Benda yang

terbuat dari plastik biasanya berharga lebih murah

dan tahan lama, contohnya adalah piring plastik.

Benda yang terbuat dari bahan plastik dibandingkan

dengan piring dari kaca, piring plastik berharga

lebih murah dan lebih awet. Apabila terjatuh atau

terbanting, piring plastik tidak mudah pecah. Selain

piring plastik, benda terbuat dari plastik lain yang

sering dibutuhkan manusia adalah ember, gayung,

sikat gigi, dan lain sebagainya. Benda plastik yang

sering digunakan di dapur antara lain kursi kecil,

tempat bumbu, tempat gelas, piring, sendok, dan

tutup saji. Tutup saji digunakan untuk menutupi

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

75

makanan agar terhindar dari lalat atau dimakan

kucing.

(b) Kegunaan benda dari kayu

Kayu digunakan untuk membuat berbagai

benda. Kayu mudah diperoleh karena diambil

langsung dari alam. Kayu hanya melalui proses

sederhana sebelum dapat digunakan. Benda kayu

tidak hanya di ruang kelas, di rumahmu juga ada

perabotan yang terbuat dari kayu, seperti lemari

pakaian, tempat tidur, meja, dan kursi.

(c) Kegunaan benda dari kaca

Kaca memiliki kelebihan dibandingkan

plastik atau kayu. Kaca memiliki sifat tembus

pandang sehingga benda yang di belakangnya dapat

dilihat. Kaca juga mudah dibersihkan karena

permukaannya licin. Benda kaca juga memiliki

kelemahan, yaitu mudah pecah. Hampir semua

rumah memiliki bagian yang terbuat dari kaca.

Jendela yang terbuat dari kaca membuat ruangan

menjadi terang di siang hari.

(d) Kegunaan benda dari kertas

Kertas semakin lama menjadi semakin

penting bagi kehidupan manusia. Hampir dalam

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

76

setiap aktivitas manusia selalu bersinggungan

dengan kertas. Lihat saja benda yang ada di atas

meja sekolah atau di dalam tas sekolahmu. Pasti ada

benda yang terbuat dari kertas, seperti buku, dan

majalah. Selain itu benda yang terbuat dari kertas

juga bisa digunakan sebagai tempat makanan atau

barang contohnya; kertas minyak untuk

membungkus nasi, dan kardus yang sering

digunakan untuk menyimpan barang.

b) Eksplorasi

(1) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan siswa

untuk eksperimen;

(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa;

(3) Siswa diminta berkumpul sesuai dengan kelompoknya

dengan posisi tempat duduk yang tidak saling berdekatan

dengan kelompok lain;

(4) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen;

(5) Guru meminta anak untuk melakukan pengamatan tentang

benda-benda yang ada disekitar;

(6) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen;

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

77

(7) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan;

(8) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen;

(9) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen;

(10) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen;

dan

(11) Siswa menuliskanhasil eksperimen yang dikerjakan sesuai

dengan petunjuk guru.

c) Komunikasi

(1) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen;

(2) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa kemudian

membenarkan kesalahan siswa; dan

(3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa

tentang materi kegunaan berbagai benda.

3) Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yaitu sifat benda berdasarkan bentuknya;

b) Guru menyampaikan materi yang akan datang tentang

perubahan sifat benda; dan

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca doa kaffaratu-l-

majlis/Hamdah.

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

78

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung

melakukan pengamatan dengan lembar observasi yang telah disusun

sebagaimana siklus I dan siklus II. Lembar pengamatan digunakan

untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen dan partisipasi siswa

dalam proses pembealajaran. Tindakan siklus III ini peneliti

mengawasi apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar

siswa dari siklus sebelumnya (siklus I dan siklus II). Hasil

pengamatan akan dituliskan dalam lembar observasi yang terlampir.

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

1. Deskripsi Perolehan Data Hasil Belajar Pra Siklus

Dalam pelaksanaan pra siklus guru menyampaikan materi

kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Dari data yang

didapat sebelum penerapan metode eksperimen didapatkan nilai

sebagai perbandingan sebelum penerapan dan sesudah penerapan

metode eksperimen sebagai pijakan awal pemecah masalah. Nilai

dalam penelitian ini sebagai indikator tingkat pencapaian penggunaan

metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Patokannya adalah nilai KKM kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo pada mata pelajaran IPA yaitu 70. Nilai hasil belajar siswa

pada Pra Siklus dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. AHM 80 Tuntas

2. ANS 66 Belum Tuntas

3. AA 76 Tuntas

4. AR 73 Tuntas

5. AOW 73 Belum Tuntas

6. ASC 83 Tuntas

7. AA 66 Belum Tuntas

8. ER 20 Belum Tuntas

9. KUW 83 Tuntas

10. KKA 20 Belum Tuntas

11. MAT 73 Tuntas

12. MWA 53 Belum Tuntas

13. OSJA 86 Tuntas

14. SPP 73 Tuntas

15. SS 93 Tuntas

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

80

16. SEK 76 Tuntas

17. SRS 40 Belum Tuntas

18. ATU 73 Tuntas

19. SAP 80 Tuntas

20. ZS 60 Belum Tuntas

21. MR 50 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 20

Rata-Rata 65,57

Keterangan :

Tuntas = 9 siswa

Belum tuntas = 12 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

X 100%

X 100%

= 42,85 %

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai rata-rata yang

dicapai siswa pada siklus I mencapai 68,57 dari jumlah siswa kelas

III. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 9 siswa

(42,85 %), sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 12 siswa

(57,15 %). Pra Siklus ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya

mencapai 42,85 % dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil

persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85 % dari

jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus

I pada waktu yang telah ditentukan.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

81

2. Deskripsi Data Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret

2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).

Materi pokok yang diajarkan pada siklus I adalah sifat benda

berdasarkan bentuknya. Hasil pengamatan pada siklus I, peneliti

mendapat gambaran bahwa para siswa terlihat antusias dalam

mengikuti pelajaran dengan metode eksperimen, meskipun belum

semua siswa memperhatikan penjelasan guru dan juga belum aktif

dalam melakukan eksperimen dan diskusi. Pelaksanaan proses

pembelajaran sudah dianggap berjalan cukup baik dan lancar. Nilai

hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

22. AHM 60 Belum Tuntas

23. ANS 60 Belum Tuntas

24. AA 73 Tuntas

25. AR 93 Tuntas

26. AOW 66 Belum Tuntas

27. ASC 80 Tuntas

28. AA 80 Tuntas

29. ER 60 Belum Tuntas

30. KUW 80 Tuntas

31. KKA 33 Belum Tuntas

32. MAT 63 Belum Tuntas

33. MWA 73 Tuntas

34. OSJA 80 Tuntas

35. SPP 73 Tuntas

36. SS 73 Tuntas

37. SEK 86 Tuntas

38. SRS 33 Belum Tuntas

39. ATU 33 Belum Tuntas

40. SAP 83 Tuntas

41. ZS 46 Belum Tuntas

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

82

42. MR 46 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 33

Rata-Rata 65,90

(Sumber: Data Primer)

Keterangan :

Tuntas = 11 siswa

Belum tuntas = 10 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

X 100%

X 100%

= 52,38 %

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai rata-rata yang

dicapai siswa pada siklus I mencapai 65,90 dari jumlah siswa kelas

III. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 11 siswa

(52,38 %), sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 10 siswa

(47,62 %). Siklus I ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya

mencapai 52,38 % dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil

persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85 % dari

jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus

selanjutnya yaitu siklus II pada waktu yang telah ditentukan.

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

83

3. Deskripsi Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada Selasa, 3 April 2018.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi

pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah perubahan yang terjadi

pada benda. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I dapat

diperbaiki pada Siklus II. Hasil pengamatan pada Siklus II, peneliti

mendapat gambaran bahwa ada 6 siswa yang kurang memperhatikan

saat pembelajaran berlangsung dan ada yang bertanya saat

mengerjakan soal. Namun dalam pelaksanaan proses pembelajaran

pasa siklus II ini sudah berjalan lebih baik daripada Siklus I. Nilai

hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Inisial Siswa Nilai Keterangan

1. AHM 76 Tuntas

2. ANS 73 Tuntas

3. AA 73 Tuntas

4. AR 86 Tuntas

5. AOW 76 Tuntas

6. ASC 83 Tuntas

7. AA 80 Tuntas

8. ERS 53 Belum Tuntas

9. KAW 100 Tuntas

10. KKA 46 Belum Tuntas

11. MAT 76 Tuntas

12. MWA 80 Tuntas

13. OSJA 83 Tuntas

14. SPP 80 Tuntas

15. SS 86 Tuntas

16. SEK 93 Tuntas

17. SRS 43 Belum Tuntas

18. STU 53 Belum Tuntas

19. SAP 86 Tuntas

20. ZS 56 Belum Tuntas

21. MR 46 Belum Tuntas

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

84

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 46

Rata-Rata 72,76

(Sumber: Data Primer)

Keterangan :

Tuntas = 15 siswa

Belum tuntas = 6 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

X 100%

X 100%

= 71,42 %

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-rata yang

dicapai siswa pada siklus II mencapai 72,76 dari jumlah siswa kelas

III. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 15 siswa

(71,42 %), sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 6 siswa

(28,58 %). Siklus II ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya

mencapai 71,42 % dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil

persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85 % dari

jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus

selanjutnya yaitu Siklus III pada waktu yang ditentukan.

4. Deskripsi Siklus III

Penelitian siklus III dilaksanakan pada Selasa, 10 April 2018.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

85

pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah kegunaan benda.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus II dapat diperbaiki

pada siklus III. Hasil pengamatan pada Siklus III, pembelajaran

berlangsung dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.

Nilai hasil belajar siswa pada siklus III dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III

No Nama Inisial Siswa Nilai Keterangan

1. AHM 73 Tuntas

2. ANS 73 Tuntas

3. AA 73 Tuntas

4. AR 100 Tuntas

5. AOW 86 Tuntas

6. ASC 93 Tuntas

7. AA 76 Tuntas

8. ERS 73 Tuntas

9. KAW 100 Tuntas

10. KKA 53 Belum Tuntas

11. MAT 73 Tuntas

12. MWA 73 Tuntas

13. OSJA 73 Tuntas

14. SPP 76 Tuntas

15. SS 80 Tuntas

16. SEK 86 Tuntas

17. SRS 73 Tuntas

18. STU 76 Tuntas

19. SAP 73 Tuntas

20. ZS 60 Belum Tuntas

21. MR 53 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 53

Rata-Rata 77,42

(Sumber: Data Primer)

Keterangan :

Tuntas = 18 siswa

Belum tuntas = 3 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

86

X 100%

X 100%

= 85,71 %

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai rata-rata yang

dicapai siswa pada siklus III mencapai 77,42 dari jumlah siswa kelas

III. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 18 siswa

(85,71 %), sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 3 siswa

(14,29 %). Siklus III ini secara klasikal pembelajaran sudah dianggap

tuntas, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM)

mencapai 85,71 % dari jumlah siswa secara keseluruhan.

Pembelajaran pada Siklus III dianggap berhasil sehingga penelitian

dihentikan sampai Siklus III.

B. Pembahasan

Berdasasrkan analisis pengumpulan data maka diperoleh

kesimpulan data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat

dilihat pada Tabel 4.5. berikut:

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus III

Siklus Rata-Rata Kategori Jumlah

Siswa Persentase

I 65,90 Tuntas 11 52,38%

Belum Tuntas 10 47,62%

II 72,76 Tuntas 15 71,42%

Belum Tuntas 6 28,58%

III 77,42 Tuntas 18 85,71%

Belum Tuntas 3 14,29%

(Sumber: Data Primer)

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

87

Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa adanya peningkatan

hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningakatan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen adalah sebagai bukti keberhasilan penggunaan metode ini.

Tabel 4.4. menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I

terdapat 11 siswa (52,38 %) tuntas belajar dan 10 siswa (47,62 %) belum

tuntas belajar dengan nilai rata-rata 65,90. Hasil pengamatan dari 10 siswa

yang belum tuntas belajar yaitu AHM, ANS, AOW, ASC ERS, KKA,

MAT, SRS, STU, ZS, dan MR. Siswa AHM, ANS, AOW, KKA, dan

MAT bercerita dengan teman dan tidak memerhatikan saat guru

menjelaskan materi dan memberi pengarahan mengenai eksperimen yang

akan dilakukan. Siswa ASC, SRS dan ZS bermain menggunakan alat tulis.

Sedangkan MR dan ERS cenderung diam tapi dan tidak memperhatikan.

Potret dari 10 siswa tersebut menunjukan bahwa guru kurang

mengkondisikan siswa, sehingga diharapkan guru dapat mengendalikan

kelas saat pembelajaran akan dimulai maupun saat berlangsungnya proses

pembelajaran dan menegur siswa yang bersangkutan. Berdasarkan hasil

tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka

penelitian dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu yang

berbeda.

Hasil belajar siswa pada Siklus II terdapat 15 siswa (71, 42%) tuntas

belajar dan 6 siswa (28,58%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata

72,76. Hasil pengamatan dari 6 siswa yang belum tuntas belajar yaitu

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

88

ERS, KKA, SRS, STU, ZS, dan MR. Siswa KKA, STU, dan ZS tidak

memerhatikan saat teman menyampaikan hasil diskusi. ERS, SRS, tidak

melakukan eksperimen, MR tidak melakukan eksperimen dan

mengerjakan soal tidak serius. Potret dari 6 siswa tersebut membuat guru

untuk memberi motivasi kepada siswa agar memerhatikan dan guru

melakukan pengawasan saat siswa melakukan eksperimen maupun saat

mengerjakan soal. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa hasil

belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 19,04%, akan tetapi

hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah

ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa, maka penelitian

dilanjutkan pada siklus III dengan materi dan waktu yang berbeda.

Hasil belajar siswa pada siklus III terdapat 18 siswa (85,71%) tuntas

belajar dan 3 siswa (14,29%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata

77,42. Menurut informasi dari guru kelas dari 3 siswa yang belum tuntas

belajar yaitu KKA, ZS, dikarenakan kedua orang tuanya bekerja sehingga

siswa tersebut kurang perhatian, waktu belajar tidak terkontrol. Siswa MR

ini menurut guru kelas merupakan siswa pindahan dari salah satu sekolah

dikarenakan tidak naik kelas dan juga orangtua kurang memperhatikan

waktu belajar anak. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa

hasil belajar dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan 14,29%.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah memenuhi kriteria

ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa,

sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus III. Siswa yang

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

89

belum tuntas pada siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa

latihan-latihan atau remedial yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan

semua siswa dapat tuntas belajar.

Pembahasan tersebut dapat dilihat dengan menggunakan Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus III

(Sumber: Data Primer)

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

90

Hasil belajar siswa pada Tabel 4.1 diatas dapat dilihat pada Gambar

4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I

(Sumber: Data Primer)

Hasil belajar siswa pada Tabel 4.2 diatas dapat dilihat pada Gambar

4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II

(Sumber: Data Primer)

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

91

Hasil belajar siswa pada Tabel 4.3 diatas dapat dilihat pada Gambar

4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III

(Sumber: Data Primer)

Hasil belajar IPA siswa kelas III juga dapat dilihat pada Gambar 4.5

sebagai berikut.

Gambar 4.5 Grafik Persentase Hasil Belajar Siklus I- Siklus III

(Sumber: Data Primer)

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

92

Persentase setiap siklus menunjukan hasil belajar siswa setelah

menggunakan metode eksperimen terjadi peningkatan dari siklus I

ketuntasan hasil belajar mencapai 52,38% dengan rata-rata 65,90 siswa

tuntas belajar sebanyak 11 siswa. Siklus II ketuntasan hasil belajar siswa

mencapai 71,42% dengan rata-rata 72,76 siswa tuntas belajar sebanyak 15

siswa. Siklus III ketuntasan belajar siswa mencapai 85,71% dengan rata-

rata 77,42 siswa tuntas belajar sebanyak 19 siswa.

Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II mecapai 19,04%

dan siklus II ke siklus III mencapai 14,29%. Target pencapaian KKM

kelas ≥ 70 dengan persentase 85,71% pada siklus III, sedangkan target

pencapaian KKM nasional ≥ 75 dengan persentase 42,85%. Indikator

pencapaian keberhasilan yang ditentukan peneliti telah tercapai maka

tidak perlu diadakan penilitian lanjutan. Penelitian menggunakan metode

eksperimen pada mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya pada

siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga telah berhasil dengan baik karena persentase melebihi

indikator ketuntasan yang telah ditentukan dengan melihat data yang

diperoleh dari hasil belajar. Hasil penelitian ini memiliki kearahan yang

sama dengan penelitian Hanung dan Masrianih bahwa metode eksperimen

dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya pada

siswa kelas III di madrasah ibtidaiyah.

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas

III materi benda dan sifatnya MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga tahun ajaran 2018 pada mata pelajaran IPA materi

bentuk dan sifatnya. Hasil penelitian ini menunjukan dengan adanya

peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas III pada materi benda dan

sifatnya. Terbukti dengan adanya peningkatan hasil pra siklus sebelum

dilakukan tindakan, siswa mencapai ketuntasan hanya 42,85% dengan rata-

rata pra siklus 65,57, sedangkan pada siklus I mencapai 52,38% dengan

rata-rata nilai 65,90, siklus II mencapai 71,42% dengan rata-rata 72,76,

siklus III mencapai 85,71% dengan rata-rata 77,42. Pencapaian hasil belajar

pada siklus terakhir menyatakan bahwa target pencapaian indikator

keberhasilan sudah memenuhi yaitu 85,71% dari total keseluruhan siswa

yang tuntas belajar dan indikator keberhasilan yang ditetapkan ≥ 85 % dari

total keseluruhan siswa. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI

tarbiyatul Islamiyah Noborejo dinyatakan berhasil.

B. Saran

1. Sekolah

Kepala sekolah perlu menekannya pentingnya pencapaian target

KKM pada setiap guru pada mata pelajaran yang diampu oleh

masing-masing guru. Melakukan pembinaan terhadap para guru untuk

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

94

melatih kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan

inovasi metode pembelajaran yang aktual. Salah satunya yaitu

menggunakan metode eksperimen dalam proses pembelajaran.

2. Guru

Berdasarkan keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan

materi benda dan sifatnya melalui metode eksperimen, maka

dianjurkan guru yang mengajar di kelas dengan materi yang sama

disarankan untuk menggunakan metode eksperimen.

3. Siswa

Siswa hendaknya memerhatikan penjelasan dari guru baik teori

yang diberikan maupun teknik pembelajaran yang dilaksanakan.

Siswa aktif dalam proses pembelajaran dan juga saat melakukan

kegiatan eksprerimen.

4. Orang Tua

Orang tua hendaknya memantau kegiatan siswa saat di rumah,

dan mengarahkan siswa untuk belajar secara rutin agar siswa

mendapatkan hasil belajar yang baik.

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

95

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Durri, dkk. 2012. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Asmani, Jamal Ma’mur. 7 Tips Aplikasi PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan).2014. Yogyakarta: Diva Press

Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan

Sekolah.Yogyakatya: Sava Media

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Gardina, Dadang dan Budiman, Rudy. 2002. Pendidikan IPA Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI

Hamid, Moh. Sholeh.2014. Metode Edu Trainment.Yogyakarta: Diva Press

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. RemajaRodaKarya

Purwanti, Teguh. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk Sekolah Dasardan

Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: PT. Karya Mandiri Nusantara

Sapriati, Amalia, dkk. 2011. Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Sudjarat, Akhmad. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Makalah,

http://akhmadsudjarat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf.

(diakses tanggal 4 juli pukul 19:17)

Sumadoyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sumini. 2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm (diakses tanggal, 20 Maret 2018

pukul 20:08)

Suprijono, Samsu. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Surakhmad, Winarno. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar

Teknik Metodologi Pengajaran. 1986. Bandung: Tarsito

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

96

Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:

Holistica

Wisudawati, Asih Widi dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran

IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Wiyanto, dan Susilowati, Endang. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI

Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/ Semester : III / I

Materi : Benda dan Sifatnya

Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar kompetensi

3. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

3.1. Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi

benda padat, cair, dan gas

C. Indikator

3.1.1. Menjelaskan wujud benda padat, cair dan gas.

3.1.2. Mengelompokkan benda-benda yang telah dikenalnya sebagai benda

padat atau cair.

3.1.3. Menentukan benda sesuai dengan sifatnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mendefinisikan benda cair yang

ada di sekitar;

2. Melalui eksperimen, siswa dapat membedakan sifat-sifat benda cair;

3. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi benda-benda

yang ada di sekitar;

4. Menceritakan sifat benda-benda di sekitar

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin;

2. Religius;

3. Jujur;

4. Peduli lingkungan;

5. Rasa ingin tahu;

6. Bertanggung jawab;

7. Aktif; dan

8. Kerjasama.

F. Materi Pokok

1. Sifat benda berdasarkan wujudnya

a. Sifat Benda Padat

Di sekitar kita banyak terdapat benda padat.Benda padat

ada yang berbentuk keras, seperti batu, dan ada yang lunak,

seperti daging.Benda padat dapat dipegang sehingga dapat

diketahui sifat keras dan lunaknya.Benda padat mempunyai sifat

ukuran dan bentuknya tetap atau tidak berubah.Ambil contoh

penggaris dan penghapus. Penggaris dan penghapus merupakan

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

benda keras sehingga apabila diletakkan di mana saja, bentuk

penggaris dan penghapus tidak akan berubah.

Bentuk benda padatdapat diubah. Piring yang jatuh

berserakan, kertas sobek, plastisin, dan kacang tanah yang

dihancurkan

Gambar 2.1. Benda Padat

(Sumber: Purwanti 2010: 59 )

b. Sifat Benda Cair

Air adalah contoh dari benda cair.Sifat benda cair,

menekan kesegala arah, benda cair itu menempati ruang atau

mengikuti bentuk wadahnya.Benda cair mengalir dari tempat

yang tinggi ketempat yang rendah.Bentuk permukaan benda cair

tenang selalu datar, itu terlihat pada wadah yang tembus

pandang.Benda cair juga meresap melalui celah-celah

kecil.Contoh benda cair; air, minyak.

Gambar 2.2 Sifat benda cair

(Sumber: Purwanti 2010: 61)

c. Sifat Benda Gas

Udara adalah contoh gas.Udara tidak dapat dilihat, tetapi

bisa dirasakan. Apabila kamu berdiridi tanah lapang, kamu akan

merasakan udara menerpa tubuhmu. Angin adalah udara yang

bergerak. Contoh lain tentang keberadaan udara adalah pada

balon yang ditiup. Balon yang ditiup akan menggelembung dan

menjadi besar. Hal ini karena balon tersebut berisi udara yang

kita tiupkan.Semakin kencang kita meniup, maka semakin besar

balon tersebut menggelembung.Seluruh bagian balon tersebut

penuh berisi udara.Hal ini karena sifat udara adalah memenuhi

ruangan.Bentuk dan ukuran udara berubah sesuai dengan tempat

yang diwadahinya.

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Gambar 2.3. Benda gas yang menempati

G. Metode Pembelajaran

1. Metode : Eksperimen, ceramah, simulasi, tanya jawab, penugasan.

H. Langkah-Langkah Kegaiatan Pembelajarn

1. Kegiatan awal (10 menit)

d) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa

e) Guru menyapa siswa, melakukan presensi dan memberikan nomor

dada

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (50 menit)

d) Eksplorasi

1) Guru menjelaskan secara garis besar tentang bentuk dan

sifatnya

e) Elaborasi

1) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan siswa

untuk eksperimen

2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa,

3) Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan untuk

eksperimen

4) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen

5) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen

6) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk bekerja

sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

7) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen.

8) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam

melakukan eksperimen.

9) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen,

10) Siswa menuliskanhasil eksperimen yang dikerjakan sesuai

dengan petunjuk guru.

f) Konfirmasi

(4) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen

(5) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa kemudian

membenarkan kesalahan siswa

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

(6) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa tentang

materi sifat benda berdasarkan bentuknya.

3. Penutup (10 menit)

d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yaitu sifat benda berdasarkan bentuknya.

e) Guru menyampaikan materi yang akan datang tentang perubahan

sifat benda

f) Guru menutup pelajaran dengan membaca kaffaratu-l-

majlis/Hamdalah.

I. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media (batu, penggaris, penghapus, gelas, plastic, botol plastic, air,

balon, tissue)

2. Sumber belajar : buku IPA kelas 3

J. Penilaian

1. Tes

a. Mengisi laporan lembar eksperimen

b. Tes Formatif

Soal!

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di pada

jawaban yang benar!

1. Benda padat

apabila

dipindahkan dari

tempat satu

ketempat yang

lain bentuknya

akan ….

a. Berubah

b. Elastic

c. Tetap

d. berganti

2. apa yang terjadi

apabila balok es

atau es batu di

biarkan di tempat

terbuka …

a. membeku

b. mencair

c. menguap

d. menyublim

3. Berikut yang

merupakan benda

padat ….

a. Sirup

b. Kecap

c. Asap rokok

d. Margarine

4. Bentuk permukaan

benda yang selalu

datar adalah benda

a. Gas

b. Cair

c. Buatan

Laporan Eksperimen Sifat Benda Berdasarkan Bentuknya

Kelompok: …..

Tuliskan sifat-sifat benda di bawah ini!

1. Sifat Benda Padat

………………………………………………

2. Sifat Benda Cair

…………………………………………………

……

3. Sifat Benda Gas

…………………………………………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

…………………………………

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

d. Keras

5. Benda padat yang

memiliki

permukaan kasar

adalah …

a. Pasir

b. Kertas

c. Baju

d. Lampu

6. Benda yang

memiliki volume

tidak tetap adalah

a. Gas

b. Cair

c. Keras

d. Buatan

7. Batu merupakan

benda padat yang

apabila dipukul

terus menerus akan

a. Tetap

b. Hancur

c. Mencair

d. Menyublim

8. Benda yang sulit

diamati disebut

….

a. Asap rokok

b. Uap

c. Udara

d. Daun

9. Udara yang

bergerak disebut

….

a. Angin

b. Asap

c. Awan

d. Debu

10. Sifat benda cair

adalah …

a. Menekan

kesegala arah

b. Apabila

dipindah

bentuknya

tetap sama

c. Bentuknya

tetap

d. Sulit dilihat

11. Mengapa tisu

apabila terkena air

menjadi basah,

karena air ….

a. Menekan

kesegala arah

b. Meresap

kedalam

celah-celah

kecil

c. Bentuknya

sesuai dengan

tempat

d. Bentuk

permukaannya

selalu datar

12. Benda yang

memilki volume

tetap adalah benda

a. Buatan

b. Cair

c. Keras

d. Gas

13. Yang termasuk

benda gas adalah

….

a. Air

b. Minyak

c. Api

d. Asap

14. Sifat dari benda gas

adalah …

a. Bentuknya

tetap

b. Tidak dapat

dirasakan

c. Dapat

dirasakan

d. Keras

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

15. Mengalir dari

tempat yang tinggi

ke tempat yang

rendah merupakan

sifat dari ….

a. Cair

b. Padat

c. Gas

d. Api

Kunci Jawaban:

1. C 6. A 11. B

2. B 7. B 12. B

3. D 8. C 13. D

4. B 9. A 14. C

5. A 10. A 15. A

Nilai =

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 123: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 124: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Hasil belajar siswa siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Ahmed Husam Mido (AHM) 60 Belum Tuntas

2. Ain Nur Sahara (ANS) 60 Belum Tuntas

3. Akbar Alvino (AA) 73 Tuntas

4. Alifia Ramadhani (AR) 93 Tuntas

5. Anita Olivia Wardani (AOW) 66 Belum Tuntas

6. Arifa Sofi Cahyani (ASC) 80 Tuntas

7. Arzeti Anggita (AA) 80 Tuntas

8. Eko Rizky Setiawan (ERS) 60 Belum Tuntas

9. Kayla Aulia W (KUW) 80 Tuntas

10. Keyza Kiki A (KKA) 33 Belum Tuntas

11. M. Alfi Taufiq (MAT) 63 Belum Tuntas

12. M. Wildan Abdillah (MWA) 73 Tuntas

13. Okta Syira Jamil Alaf (OSJA) 80 Tuntas

14. Sakti Putra Pratama (SPP) 73 Tuntas

15. Salsabila Syakira (SS) 73 Tuntas

16. Seno Ebit Kurnia (SEK) 86 Tuntas

17. Siti Rana Sari (SRS) 33 Belum Tuntas

18. Sherly Tsania U (ATU) 33 Belum Tuntas

19. Syifa Aprilia Putri (SAP) 83 Tuntas

20. Zaqius Salsabila (ZS) 46 Belum Tuntas

21. M. Rosyid (MR) 46 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 33

Rata-Rata 65,90

Page 125: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 126: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 127: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 128: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 129: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Alat dan Bahan

1. Batu;

2. penggaris;

3. penghapus;

4. gelas;

5. plastic;

6. botol plastic;

7. air;

8. balon;

9. tissue;

Cara Kerja

a. Benda Padat

1) kelompokan bahan-bahan sesuai dengan bentuknya

2) Siapkan batu, pindahkan batu tersebut! Bagaimana bentuk batu tersebut

setelah dipindah tempat?

3) Lakukan hal yang sama terhadap penggaris dan penghapus.

b. Benda Cair

1) Ambil gelas dan isi dengan air. Amatibentuk air dalam gelas

tersebut.Samakah bentuk air dengan bentukgelas? Tandai air dalam gelas

dengankapur atau spidol.

2) Tuangkan air dalam gelas tadi ke dalambotol.

3) Amati bentuknya. Samakah bentukair dengan bentuk botol?

4) Air yang ada dalam botol tersebut,tuangkan kembali ke dalam gelas

yangkita pergunakan pertama kali tadi.Perhatikan apakah permukaan air

dalamgelas tetap sampai ke garis spidol ataukapur yang ada di gelas yang

telah kitatandai tadi?

c. Benda Gas

1) Ambil balon dan pompa atau tiup balon tersebut. Balon yang telah dipompa

atau ditiup berisi udara. Amatilah bagaimana bentuk udara di dalam balon

tersebut?

2) Ambil platik, kemudian pindahkan udara yang ada di dalam balon tersebut

ke dalam plastic.

d. Tuliskan hasil eksperimenmu ke dalam lembar laporan eksperimen yang telah

disediakan!

Ayo Mencoba

Page 130: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 131: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/ Semester : III / II

Materi : Benda dan Sifatnya

Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar kompetensi

3. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

3.2.1. Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna,

atau rasa) yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan,

dan diletakkan di udara terbuka.

C. Indikator

3.2.1. Menyebutkan bentuk-bentuk perubahan sifat benda

3.2.2. Menjelaskan hal-halyang dapat menyebabkan terjadinya

pwerubahan sifat benda

3.2.3. Mendemonstrasikan adanya perubahan sifat pada benda akibat

pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mendefinisikan perubahan yang

terjadi pada benda;

2. Melalui eksperimen, siswa dapat mengetahui penyebab perubahan

pada benda;

3. Melalui eksperimen, siswa dapat mengidentifikasi perubahan benda-

benda yang ada di sekitar; dan

4. Melalui eksperimen siswa dapat mendemonstrasikan perubahan

benda-benda di sekitar.

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin;

2. Religius;

3. Jujur;

4. Peduli lingkungan;

5. Rasa ingin tahu;

6. Bertanggung jawab;

7. Aktif; dan

8. Kerjasama;

F. Materi Pembelajaran

1. Perubahan sifat pada benda

a. Perubahan Sifat Benda karena Diletakkan di Tempat Terbuka

Es batu dipakai untuk mendinginkan minuman.Es batu

ada yang berbentuk balok, ukurannya ada yang besar dan

Page 132: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

kecil.Meski demikian es batu memiliki sifat khas. Sifat tersebut

antara lain berupa benda padat. Bentuknya seperti batu. Jika

diletakkan ditempat terbuka es batu akan mencair.

Selain es batu ada juga es krim.Meskipun sama-sama es,

namun bentuknya berbeda.Es batu memiliki bentuk padatan yang

lebih keras dibanding es krim.Padatan es krim jauh lebih lunak

menyerupai krim. Jika ditempatkan di tempat terbuka maka es

krim akan mencair. Dalam ukuran sama, es krim lebih cepat

mencair dibandingkan es batu. Perubahan sifat benda pada es

batu dan ice cream disebit dengan mencair yaitu perubahan

benda padat menjadi cair.

Gambar 2.4.es batu

(Sumber: Purwanti 2010: 65)

Ada pula agar-agar, agar-agar yang masih panas atau setelah

dimasak apabila dibiarkan di tempat terbuka akan berubah.

Perubahan yang dapat diamati yaitu perubahan bentuk.Agar-agar

panas berupa cairan.Setelah dingin berubah menjadi lebih

keras.Bentuk agar-agar sesuai dengan wadahnya.Perubahan pada

agar-agar ini disebut dengan membeku yaitu perubahan benda

cair menjadi padat.

b. Perubahan Sifat Benda karena Dipanaskan

Benda dapat mengalami perubahan apabila

dipanaskan.Contohnya tampak pada air.Air adalah benda

cair.Benda cair mudah berubah sesuai wadahnya. Bila

dipanaskan terus-menerus maka akan menguap. Air akan

menguap menjadi gas.

c. Perubahan Sifat Benda karena Dibakar

Daun yang sebelumnya berwarna hijau, kertas yang

sebelumnya berwarna putih, kain yang mungkin berwarna

kuning, setelah dibakar akan berubah berwarna hitam. Hal ini

membuktikan bahwa benda apabila dibakar akan mengalami

perubahan sifat, yaitu perubahan pada warna, bentuk, dan

ukurannya. Di samping berubah warna, daun, plastik, dan kertas

yang tadi dibakar juga akan mengecil bentuknya. Bahkan untuk

beberapa benda, apabila dibakar wujudnya seolaholah menjadi

hilang, seperti minyak tanah dan bensin.Sebenarnya minyak dan

bensin tersebut tidak hilang, tetapi mengalami perubahan wujud,

yaitu dari benda cair menjadi benda gas.

Page 133: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

G. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah, simulasi, eksperimen, tanya jawab,

penugasan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

(d) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;

(e) Guru menyapa siswa, melakukan presensi, dan memberikan nomor

dada; dan

(f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti (50 menit)

a) Elaborasi

(3) Guru mengulas materi sebelumnya;

(4) Guru menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada benda;

b) Eksplorasi

(12) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

siswa untuk eksperimen;

(13) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa;

(14) Siswa diminta berkumpul sesuai dengan kelompoknya

dengan posisi tempat duduk yang tidak saling berdekatan

dengan kelompok lain;

(15) Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk eksperimen;

(16) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen;

(17) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen;

(18) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk bekerja

sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan;

(19) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen;

(20) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen;

(21) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen;

dan

(22) Siswa menuliskanhasil eksperimen yang dikerjakan sesuai

dengan petunjuk guru.

c) Komunikasi

(4) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen;

(5) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa kemudian

membenarkan kesalahan siswa; dan

(6) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa tentang

materi perubahan yang terjadi pada benda.

3. Penutup

d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas yaitu

sifat benda berdasarkan bentuknya;

Page 134: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

e) Guru menyampaikan materi yang akan datang tentang kegunaan

benda; dan

f) Guru menutup pelajaran dengan membaca kaffaratu-l-

majlis/Hamdalah.

G. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Alat : piring, es batu, kertas, alat tulis, lilin, korek api

2. Sumber belajar : buku IPA kelas 3

H. Penilaian

1. Tes

a. Menuliskan hasil eksperimen

b. Tes formatif

Soal!

1. Es krim apabila

diletakkan di

tempat terbuka

akan …

a. Membeku

b. Meleleh

c. Mengembun

d. Mongering

2. Kertas dan plastik

akan berubah

menjadi abu karena

a. Didinginkan

b. Dipanaskan

c. Dibakar

d. Diletakkan di

temapt terbuka

3. Berikut benda yang

apabila di

tempatkan di

ruangan terbuka

akan mengalami

perubahan adalah

a. Kayu

b. Pisang

c. Batu

d. Kaca

4. Mentega padat

dipanaskan.Wujud

nya berubah

menjadi ....

a. Cair

b. Gas

c. Padat

d. Lunak

5. Kapur barus

dibiarkan di udara

terbuka.Kapur

barus berubah

menjadi ....

a. Gas

b. Padat

c. Cair

d. Kental

6. Kain semula

berwarna

merah.Setelah

dibakar warnanya

berubah menjadi

....

a. Jingga

Laporan Eksperimen

Nama Kelompok:

Pertanyaan!

1. Ketika diletakkan di atas piring, es batu memiliki

wujud padat, cair,atau gas?

2. Setelah beberapa lama diletakkan di atas piring,

apakah wujud es batu tersebut masih sama?

3. Menjadi apakah wujud es batu tersebut sekarang?

4. Ketika lilin dibakar apa yang terjadi?

5. Bagaimana lilin cair yang diletakkan di ruang terbuka

6. Apa kesimpulanmu?

Page 135: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

b. Kuning

c. Hitam

d. Cokelat

7. Bila kita

membakar lilin,

maka akan terjadi

perubahan

wujuddari .…

a. Padat menjadi

uap

b. Padat menjadi

cair

c. Cair menjadi

padat

d. Uap menjadi

cair

8. Salah satu contoh

peristiwa

membeku adalah

a. Pakaian yang

dijemur

b. Air putih yang

dimasukan ke

dalam lemari es

c. Es batu yang di

letakkan diatas

meja

d. Kapur barus

yang

diletakkan di

ruang terbuka

9. Aspal adalah

contoh benda yang

bila dipanaskan

akanberubah

sifatnya yaitu ….

a. Tetap padat

b. Menjadi cair

c. Berubah

warnanya

d. Berubah

baunya

10. Air dalam panci

apabila dipanaskan

akan …

a. Menguap

b. Meleleh

c. Membeku

d. Mendidih

11. Pakaian yang

basah jika dijemur

di bawah sinar

matahari akan …

a. Meleleh

b. Membeku

c. Mongering

d. Mengembun

12. Pisang yang

dibiarkan ditempat

terbuka akan

berubah warna

menjadi …

a. Kuning

b. Hitam

c. Putih

d. Cokelat

13. Agar-agar yang

semula cair jika

diletakan ditempat

terbuka akan …

a. Mencair

b. Meleleh

c. Membeku

d. Menguap

14. Kayu berubah

menjadi arang

karena …

a. Didinginkan

b. Dibakar

c. Dipanaskan

d. Ditempat

terbuka

15. Besi apabila

dipanaskan akan

a. Tetap

b. Hancur

c. Menguap

d. Mengeras

Page 136: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Nilai =

Kunci Jawaban:

1. B 6. A 11. C

2. C 7. B 12.D

3. B 8. B 13. C

4. A 9. B 14. B

5. A 10. A 15. A

Page 137: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 138: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Hasil belajar siswa siklus II

Page 139: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Ahmed Husam Mido (AHM) 76 Tuntas

2. Ain Nur Sahara (ANS) 73 Tuntas

3. Akbar Alvino (AA) 73 Tuntas

4. Alifia Ramadhani (AR) 86 Tuntas

5. Anita Olivia Wardani (AOW) 76 Tuntas

6. Arifa Sofi Cahyani (ASC) 83 Tuntas

7. Arzeti Anggita (AA) 80 Tuntas

8. Eko Rizky Setiawan (ERS) 53 Belum Tuntas

9. Kayla Aulia W (KAW) 100 Tuntas

10 Keyza Kiki A (KKA) 46 Belum Tuntas

11. M. Alfi Taufiq (MAT) 76 Tuntas

12. M. Wildan Abdillah (MWA) 80 Tuntas

13. Okta Syira Jamil Alaf (OSJA) 83 Tuntas

14. Sakti Putra Pratama (SPP) 80 Tuntas

15. Salsabila Syakira (SS) 86 Tuntas

16. Seno Ebit Kurnia (SEK) 93 Tuntas

17. Siti Rana Sari (SRS) 43 Belum Tuntas

18. Sherly Tsania U (STU) 53 Belum Tuntas

19. Syifa Aprilia Putri (SAP) 86 Tuntas

20. Zaqius Salsabila (ZS) 56 Belum Tuntas

21. M. Rosyid (MR) 46 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 46

Rata-Rata 72,76

Page 140: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 141: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 142: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 143: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 144: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Alat dan Bahan:

1. Meja

2. Piring

3. Es batu dengan ukuran sedang

4. Sendok

5. Lilin

6. Korek api

Cara Kerja:

1. Siapkan piring. Bukalah jendela di dalam kelas agar udara dapatmasuk ke

ruang kelas.

2. Bersihkan potongan es, kemudianletakkan es tersebut di atas piring.

3. Biarkan es batu di atas piring untukbeberapa saat. Adakah perubahanyang

terjadi? Amati dengan seksama?

4. Apa yang terjadi pada es batu tersebut?

5. Potong sedikit lilin, taruh di atas sendok.

6. Nyalakan lilin, dan panaskan sendok yang berisi lilin. Apa yang terjadi?

Amati dengan seksama!

7. Lilin cair letakkan di ruang terbuka, apa yang terjadi?

8. Tuliskan hasil kegiatan di lembar laporan eksperimen.

Ayo

Mencoba

Page 145: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 146: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/ Semester : III / II

Materi : Benda dan Sifatnya

Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar kompetensi

3. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

3.3.Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca, dan kertas

C. Indikator

3.3.1. Membuat daftar benda-benda yang banyak digunakan untuk tujuan

tertentu.

3.3.2. Menjelaskan kegunaan suatu benda, misalnya plastic, kayu,kaca dan

kertas

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru, siswa dapat mendefinisikan kegunaan benda

plastik, kayu, kaca;

2. Melalui eksperimen, siswa dapat membedakan benda palstik, kayu,

kaca, dan kertas;

3. Melalui eksperimen, siswa dapat mengetahui sifat benda palstik, kayu,

kaca, dan kertas; dan

4. Melalui eksperimen siswa dapat mengetahui kegunaan dari berbagai benda-

benda.

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin; 6. Bertanggung Jawab;

2. Religius; 7. Aktif; dan

3. Jujur; 8. Kerjasama;

4. Peduli lingkungan;

5. Rasa ingin tahu;

F. Materi Pokok

1. Kegunaan Berbagai Benda

a. Kegunaan benda dari plastik

Sekarang ini banyak sekali benda yang terbuat dari

plastik.Benda yang terbuat dari plastik biasanya berharga lebih

murah dan tahan lama.Contohnya adalah piring

plastik.Dibandingkan dengan piring dari kaca, piring plastik

berharga lebih murah dan lebih awet.Apabila terjatuh atau

terbanting, piring plastik tidak mudah pecah. Selain piring

plastik, benda terbuat dari plastik lain yang sering dibutuhkan

manusia adalah ember, gayung, sikat gigi, dan lain sebagainya.

Page 147: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Benda plastic yang sering digunakan di dapur antara lain kursi

kecil, tempat bumbu, tempat gelas, piring, sendok, dan tutup

saji.Tutup saji digunakan untuk menutupi makanan agar

terhindar dari lalat atau dimakan kucing.

b. Kegunaan benda dari kayu

Sejak zaman dahulu, kayu banyak digunakan untuk

membuat berbagai benda.Kayu mudah diperoleh karena diambil

langsung dari alam. Kayu hanya melalui proses sederhana

sebelum dapat digunakan. Tidak hanya di ruang kelas, di

rumahmu juga banyak perabotan yang terbuat dari kayu, seperti

lemari pakaian, tempat tidur, meja, dan kursi.

c. Keguanaan benda dari kaca

Kaca memiliki kelebihan dibandingkan plastik atau

kayu.Kaca memiliki sifat tembus pandang sehingga benda yang

di belakangnya dapat dilihat.Kaca juga mudah dibersihkan

karena permukaannya licin.Akan tetapi kaca juga memiliki

kelemahan, yaitu mudah pecah.Hampir semua rumah memiliki

bagian yang terbuat dari kaca.Jendela yang terbuat dari kaca

membuat ruangan menjadi terang di siang hari.

d. Kegunaan benda dari kertas

Kertas semakin lama menjadi semakin penting bagi

kehidupan manusia.Hampir dalam setiap aktivitas kita selalu

bersinggungan dengan kertas. Lihat saja benda yang ada di atas

meja sekolah atau di dalam tas sekolahmu. Pasti ada benda yang

terbuat dari kertas, seperti buku, dan majalah.Selain itu benda

yang terbuat dari kertas juga bisa digunakan sebagai tempat

makanan atau barang contohnya; kertas minya untuk

membungkus nasi, dan kardus yang serung digunakan untuk

menyimpan barang.

G. Metode

1. Metode : Eksperimen, simulasi, ceramah, tanya jawab, penugasan

H. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Awal (10 menit)

d) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;

e) Guru menyapa siswa, melakukan presensi dan memberikan nomor

dada; dan

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Elaborasi

(3) Guru menjelaskan secara garis besar tentang bentuk dan

sifatnya.

b. Eksplorasi

(12) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

siswa untuk eksperimen;

Page 148: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

(13) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,

masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa;

(14) Siswa diminta berkumpul sesuai dengan kelompoknya

dengan posisi tempat duduk yang tidak saling berdekatan

dengan kelompok lain;

(15) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen;

(16) Guru meminta anak untuk melakukan pengamatan tentang

benda-benda yang ada disekitar;

(17) Siswa dalam kelompoknya melakukan eksperimen;

(18) Guru membimbing kelompok yang terbentuk untuk bekerja

sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan;

(19) Guru memantau kegiatan atau aktifitas masing-masing

kelompok dalam melakukan eksperimen;

(20) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

dalam melakukan eksperimen; dan

(21) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil eksperimen,

(22) Siswa menuliskanhasil eksperimen yang dikerjakan sesuai

dengan petunjuk guru.

c. Komunikasi

(4) Guru meminta mendemonstrasikan hasil eksperimen;

(5) Guru mengoreksi hasil yang disampaikan siswa kemudian

membenarkan kesalahan siswa; dan

(6) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa tentang

materi kegunaan berbagai benda.

3. Penutup

d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yaitu sifat benda berdasarkan bentuknya;

e) Guru menyampaikan materi yang akan datang; dan

f) Guru menutup pelajaran dengan membaca kaffaratu-l-

majlis/Hamdah.

I. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Alat : kertas, alat tulis (pensil atau bolpoin)

2. Sumber : Buku IPA kelas 3

J. Penilaian

1. Tes

Page 149: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

a. Laporan Eksperimen

b. Tes Formatif

Soal!

1. Berikut adalah sifat

bahan kertas adalah …

a. Elastis

b. Keras

c. Mudah pecah

d. Ringan

2. berikut adalah benda

yang bersifat keras dan

tahan lama …

a. besi

b. plastic

c. kaca

d. karet

3. berikut adalah benda

yang terbuat dari kayu

a. kursi

b. piring

c. gelas

d. kotak pensil

4. mantol hujan

terbuat dari bahan

a. plastik

b. kayu

c. kertas

d. kapas

5. Benda yang

terbuat dari kaca

adalah …

a. Buku

b. Jepit rambut

c. Aquarium

d. Ember

6. Bahan yang cocok

untuk membuat

pegangan panci

adalah ....

a. Besi

b. Aluminium

c. Plastik

d. Baja

7. Jendela terbuat

dari kaca berguna

untuk ....

a. Tempat udara

masuk

b. Tempat

cahaya masuk

c. Memperindah

rumah

d. Melihat

keadaan di

luar rumah

8. Berikut adalah

ciri-ciri dari benda

palstik adalah ….

a. Keras, tidak

menyerap air,

dan kasar

b. Mudah pecah,

ringan, dan

tidak

menyerap air

Laporan Eksperimen

Nama Kelompok

1. Dari berbagai benda yang kalian amati,

adakah benda yang mempunyai kegunaan

sama?

2. Adakah benda dengan kegunaan sama

tetapi terbuat dari bahan yang berbeda?

Page 150: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

c. Harganya

mahal, ringan,

dan tidak

mudah pecah

d. Tidak mudah

pecah, ringan,

dan harganya

murah

9. Banyak alat dapur

terbuat dari

plastik, tetapi

panci tidak

dibuatdari plastik

karena ….

a. Panci plastik

sulit

dibersihkan

b. Panci plastik

mudah

terbakar

c. Panci plastik

mudah pecah

d. Plastik mahal

harganya

10. Pegangan setrika

terbuat dari kayu,

berguna untuk ....

a. Menghambat

panas

b. Kenyamanan

pegangan

c. Pengawetan

setrika

d. Mempercepat

panas setrika

11. Mengapa bahan

plastic digunakan

untuk membuat

kantong belanja

a. Kuat

b. Elastik

c. Menyerap air

d. Tidak mudah

pecah

12. Lampu bohlam

termasuk benda

yang terbuat dari

a. Buatan

b. Besi

c. Kaca

d. Kayu

13. Benda yang

tembus cahaya

adalah benda yang

terbuat dari …

a. Kayu

b. Kaca

c. Besi

d. Plastic

14. Sifat dari bahan

karet adalah …

a. Ringan

b. Keras

c. Kaku

d. Elastic

15. Benda yang

mudah pecah jika

terbuat dari bahan

a. Kayu

b. Karet

c. Kaca

d. besi

Nilai =

Page 151: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 152: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 153: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 154: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Hasil belajar siswa siklus III

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Ahmed Husam Mido (AHM) 73 Tuntas

2. Ain Nur Sahara (ANS) 73 Tuntas

3. Akbar Alvino (AA) 73 Tuntas

4. Alifia Ramadhani (AR) 100 Tuntas

5. Anita Olivia Wardani (AOW) 86 Tuntas

6. Arifa Sofi Cahyani (ASC) 93 Tuntas

7. Arzeti Anggita (AA) 76 Tuntas

8. Eko Rizky Setiawan (ERS) 73 Tuntas

9. Kayla Aulia W (KAW) 100 Tuntas

10. Keyza Kiki A (KKA) 53 Belum Tuntas

11. M. Alfi Taufiq (MAT) 73 Tuntas

12. M. Wildan Abdillah (MWA) 73 Tuntas

13. Okta Syira Jamil Alaf (OSJA) 73 Tuntas

14. Sakti Putra Pratama (SPP) 76 Tuntas

15. Salsabila Syakira (SS) 80 Tuntas

16. Seno Ebit Kurnia (SEK) 86 Tuntas

17. Siti Rana Sari (SRS) 73 Tuntas

18. Sherly Tsania U (STU) 76 Tuntas

19. Syifa Aprilia Putri (SAP) 73 Tuntas

20. Zaqius Salsabila (ZS) 60 Belum Tuntas

21. M. Rosyid (MR) 53 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 53

Rata-Rata 77,42

Page 155: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 156: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 157: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 158: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 159: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Alat dan Bahan:

1. kertas

2. alat tulis (pensil atau bolpoin)

Cara Kerja:

1. Amati berbagai benda yang ada di sekitarmu. Catat benda yangterbuat dari

kayu, kaca, plastik, dan kertas.

2. Tulis kegunaan dari benda-benda tersebut.

Ayo

Mencoba

Page 160: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 161: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Dokumentasi Pembelajaran

Foto Gedung Sekolah

Gambar 1. Gedung Sekolah Bagian Depan

Gambar 2. Gedung Sekolah Bagian Dalam

Page 162: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Foto Kegiatan Sebelum KBM

Gambar 3. Membaca Asmaus Husna

Gambar 4. Pembiasaan Sholat Dhuha

Page 163: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Foto Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Eksperimen

Dokumentasi Siklus 1

Gambar 5. Guru memantau kegiatan eksperimen siswa

Gambar 6. Siswa melakukan kegiatan eksperimen sifat benda berdasarkan

bentuknya

Page 164: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Gambar 7. Siswa saat mengerjakan soal tes evaluasi

Dokumentasi Siklus II

Gambar 8. Siswa melakukan Eksperimen Perubahan Benda

Page 165: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Gambar 9. Siswa mengamati perubahan wujud benda

Gambar 10. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi

Page 166: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Dokumentasi Siklus III

Gambar 11. Siswa melakukan pengamatan benda didalam kelas

Gambar 12. Siswa menulis laporan eksperimen dan diskusi kelompok

Page 167: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Gambar 13. Siswa mengerjakann soal tes evaluasi

Page 168: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 169: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 170: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 171: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki
Page 172: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

DAFTAR NILAI SKK

NAMA : EnyLatifah

NIM : 115-14-060

PROGDI : PGMI

DOSEN PA : Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag.

NO JENIS KEGIATAN WAKTU

KEGIATAN

JABATAN NILAI

1 OPAK STAIN SALATIGA

2014

“AktualisasiGerakanMahasiswa

Yang Beretika, Disiplin dan

Berpikir Terbuka”

18-19 Agustus

2014

Peserta

3

2 Opak Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga 2014 “Aktualisasi

Pendidikan Karakter Sebagai

Pembentuk Generasi yang

religius, Educative, dan

Humanis”

20-21 Agustus

2014

Peserta

3

3

Sertifikat Orientasi Dasar

Keislaman (ODK) dengan tema

“Pemahaman Islam Rahmatan

Lil-Alamin Sebagai Langkah

Awal Menjadi Mahasiswa

Berkarakter”2

21 Agustus

2014

Peserta

2

4 Sertifikat 2Achievement

Motivasi Training (AMT)

dengan tema “Dengan

Semangat Menyongsong

Prestasi”

23 Agustus

2014

Peserta

2

5 Sertifikat Acara Pengakraban

Mahasiswa Baru PGMI STAIN

Salatiga

27 Agustus

2014

Peserta

2

6 Sertifikat Library User

Education

28 Agustus

2014

Peserta 2

7 Seminar Nasional dengan tema

“Ciptakan Karakter Mahasiswa

Religius dan Berakhlaq Mulia”

19 Septembber

2014

Peserta

8

8 Seminar Nasional dengan tema

“Peran Mahasiswa dalam

Mengawal Masa Depan

Indonesia Pasca Pilpres 2015”

25 September

2014

peserta

8

Page 173: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

9 Sertifikat dengan tema “Bedah

Buku Membidik Bintang”

1 Oktober 2014 Peserta 2

10 Seminar Nasional dengan tema

“Optimlisasi Sumber Daya

Insani Terhadap Lembaga

Keuangan Syariah”

14 Oktober

2014

Peserta

8

111 Seminar Nasional dengan tema

“Implementasi Kurikulum 2013

paada mapel Bahasa Arab

tingkat dasar dan tingkat

menengah dalam upaya

menjawab tantangan

pengajaran Bahasa Arab”

4 November

2014

Peserta

8

12 Seminar Nasioanl dengan tema

“Perbaikan Mutu Pendidikan

melalui Profesionalitas

Pendidikan”

13 November

2014

Peserta

8

13 Seminar Nasional

Interpreneurship

16 November

2014

8

14 Sertifikat dengan tema “Potret

Kebudayaan Papua Bagian dari

Kekayaan Indonesia”

11 Desember

2014

2

15 Sertifikat PAB dengan tema

“Menumbuhkan Karakter

Islami dan Qur’ani”

13-14

Desember 2014

Peserta

3

16 Sertifikat Seminar Bedah Buku

dengan tema “Aktualisasi

Dakwah dalam Membuat

Generasi yang Bertaqwa,

Berilmu dan Berakhlaq Mulia”

5 Mei 2015 Peserta

2

17 Seminar Nasional dengan tema

“Mencegah Generasi Pemuda

Islam dari Pengaruh

Radiklisme ISIS”

6 Mei 2015 Peserta

8

18 Seminar Bahasa Arab dengan

tema “Aktualisasi Bahasa Arab

untuk Membentuk Karakter

Bangsa yang Bermartabat”

10 Juni 2015 Peserta

2

19 Seminar Nasional dengan tema

“Pendidikan Karakter untuk

Melahirkan Pemimpin Masa

Depan”

17 November

2015

Peserta

8

20 Ijazah “Kursus Pembina

Pramuka Mahir Tingkat Dasar”

(KMD)

21-26

November

2015

Peserta

8

21 Sertifikat “Racana sebagai 25-27 Peserta 3

Page 174: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

Garda terdepan Pelaku

Perubahan”

November

2015

22 Seminar Internasional dengan

tema “Petani untuk Negeri”

24 September

2016

Peserta 2

23 Seminar Nasional Peringatan

Hari Bumi dengan tema

“Dengarkan Bisikan Alam

Tentang manusia”

29 April 2017 Peserta

8

24 Seminar Nasional dengan tema

“Unlocking Students Potential

to Deal With Globaliation”

6 Mei 2017 Peserta

8

25 Seminar Nasional Pasar Modal

Syariah dengan tema “Peluang

Mahasiswa dalam Berinvetasi

Menuju Kemandirian

Ekonomi”

8 November

2017

Peserta

8

26 Sertifikat Jalan santai dengan

Tema “Bersama Kita Bisa”

15 November

2017

Peserta 2

27 Seminar Nasional dengan tema

“Reaktualisasi Cantik Dhohir

dan Batin dalam Kacamata

Islam”

18 November

2017

Peserta

8

Jumlah Point 136

Page 175: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4530/1/SKRIPSI.pdf · siswa kelas III yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eny Latifah

Tempat, tanggal lahir : Kabupaten Semarang, 22 Maret 1996

Alamat :Nobowetan RT.01/RW.05 Kelurahan Noborejo,

Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga

Pendidikan:

SD : SD Negeri Karangduren 04

SMP : SMP Negeri 2 Tengaran

SMA : SMA Negeri 1 Tengaran

Demikian daftar riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Yang menyatakan

Eny Latifah

NIM. 115-14-060