Top Banner
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI RESEARCH GROUP PROGRAM HIBAH KOMPETISI (PHK) A3 JURUSAN AKUNTANSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh: DWI SRI SARWENDAH 2006310103 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010
219

skripsi campuran

Jul 08, 2016

Download

Documents

Olahdata Spss

skripsi campuaran
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: skripsi campuran

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI

DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR

DI BEI

SKRIPSI RESEARCH GROUP

PROGRAM HIBAH KOMPETISI (PHK) A3 JURUSAN AKUNTANSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh:

DWI SRI SARWENDAH

2006310103

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2010

Page 2: skripsi campuran

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG

TERDAFTAR DI BEI

Diajukan oleh :

DWI SRI SARWENDAH

2006310103

Skrispsi ini telah dibimbing

dan dinyatakan siap diujikan

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing

Tanggal : 10 Februari 2010 Tangal : 10 Februari 2010

Erida Herlina, SE.,M.Si Triana Mayasari, SE.,M.Si.,Ak

ii

Page 3: skripsi campuran

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG

TERDAFTAR DI BEI

Disusun oleh

DWI SRI SARWENDAH

2006310103

Dipertahankan di depan Tim Penguji

dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi

Pada tanggal 18 Februari 2010

Tim Penguji

Ketua : Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak.,M.Si ...........................

Sekretaris : Erida Herlina, SE.,M.Si ...........................

Anggota : Nurul Hasanah Uswati Dewi, SE.,M.Si.Ak ...........................

iii

Page 4: skripsi campuran

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Dwi Sri Sarwendah

Tempat, Tangal Lahir : Bojonegoro, 23 April 1988

NIM : 2006310103

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing

Tanggal : ..................... Tangal : ......................

Erida Herlina, SE.,M.Si Triana Mayasari, SE.,M.Si.,Ak

Ketua Jurusan Akuntansi,

Tanggal : ............

Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak., M.Si

iv

Page 5: skripsi campuran

MOTTO

Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati dengan segala

kemapuan dan usaha yang maksimal, berikhtiar serta berdoa

kepada Allah. InsyaAllah apapun hasil yang diperoleh hati

akan terasa Puas, jauh dari sgala penyesalan dan

kekecewaan.

Apapun yang terjadi dalam hidup ini, mungkin bukan

yang terbaik menurut Qt tapi sesungguhnya itu merupakan

anugrah terbaik dari Allah.

Jadikan orang yang berada di atas Qt sebagai

inspirasi dan orang yang berada di bawah Qt

sebagai koreksi.

PERSEMBAHAN Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT.....atas Rahmat,

Hidayah, Petunjuk, kemudahan, bimbingan, dan segalanya yang

telah ENGKAU Berikan,,, sehingga Hamba-MU bisa seperti

sekarang ini....dan skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Trimakasih Ya ALLAH.

v

Page 6: skripsi campuran

Untuk My PareNts, Matur Suwun Atas Sgala pengorbanan,

Upaya, KesabaRan, Dukungan, doA, NaseHat yang telah Ibu

dan Bapak Berikan. Tanpa ibu dan Bapak semua ini tidak

mungkin terjadi. Ow ya...Makasih juga bwt Mak Pah N’

Keluarga, makasih buat My parents-in-law, atas Doa yang

diberikan.

to SpeCial SomeOne In My Life My fiance LuPy_EdyArd

maKsiH atas Kasih Sayang, SupPort, Bimbingan, Nasehat,

keSabaran, Doa n semua yang telah kamu bErikan...... Makasih

Yach.....

Alhamdulilah Q skarang dah lulus Lhoh....lAn9kah

Selanjutnya adalah....???

to My Sister N Family......” K’ Yut_Mangil, N’ Husband.....Indah

Boo, Teguh Keceng, Ca’Yoo.....”Makasih Ats Doa N’

SupportNa........

to Prenz R_G,, SuMeme, HenDra, Kie-Kie....Alhamdulilah Qt dah

Lu2s....Qt B’4 g munGkin Bimbingan Bareng lagi...ke Bu.Maya

N Bu. Erida Uhu..Uhu....sedih D”

Smangaaaddd Prenz, Smga Qt Smua Sukses...Amiin.

Page 7: skripsi campuran

to Nia Nadjong, Dewi Panti, Ny. Sapta_Heny La Popo, Mbok

Bariyah_Natalia Makasih Buanget atas Support, dOa N’ sGala

Kebaikan Kalian, Q g kan Lupain kAlian Smua....Makasih banyak

Teman2 semoga kalian Smua cpet lulus N sukses Yach.....Q g

akan bisa bAlas kebaikan kalian semua...Smoga ALLAh yang

membalasnya...Amiin. btw Temen2..Qt g mungkin lagi kumpul

bAreng N ngurumpi diKos....Uhu...Uhu.....

To All Konco-Konco Lawas yang suka Grumbul Bareng

“Lek Tik2 yang slalu Prihatin, Liadae, Hawy_Efendi, Agus Kanibal

Kebo gembrot, Slemz, Vanya, C-gid, Dion”

Makasih atas Kebaikan Kalian Smua. Qt Skarang Dah

Lu2s, Sukses Yach buat Qt smua...

To my Friends “ Riris, Rifda, Tanty, Noer Indah, Ki2 Pur, Dian R,

WaHyu Lestari, Rizka_emak, Rizka_Imut, DaniAlfi” yang

memberikan dukungan, masukan N’ Doa Makasih ya......Sukses

Teman2.

To Semua pihak yang tidak bisa diSebutkan satu2 dan teMen2

an9katan 2006 Jurusan Akuntansi, Penghuni BALINITY Kost yang

telah membantu terselesaikannya Skripsi ini wenda

mengucapkan banyak terimakasih...

Page 8: skripsi campuran

To Keluarga Besar UKM BolaVoli sPcl 2 Dian Kusuma Imoet (?)

N’ semua Angkatan 2006, Mas2 N Mbak2, Adek2 makasih

Banyak atas Pengalaman N’ Smua yang diberikan. Perbedaan

pendapat itu hal yang biasa bt Qt semua tetep sodara... maju

terus UKM BV.... Salam BV-Ceria....

To Dosen pembimbing Q.....”Bu. Erida N’ Bu. Maya” Makasih

Banyak Bu....atas Segala Bimbingan, Ilmu, dAn Support yang

Ibu berikan....Akhirnya Qt B’4 gak Bolak-balik Bimbingan lagi

Bu..he...hee...Alhamdulilah Wenda n temen2 R_G dah Lulus.

To Dosen waliQ.... “Bapak Wilopo” Wenda Mengucapkan

teriMakasih Banyak atAs naSehat yang Bapak Berikan.

tO Bapak N Ibu Dosen STIE PERBANAS,Terimakasih atas Ilmu

yang diberikan......

tO Semua elemen Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya,,

terimakasih atas Segala Fasilitas yang diberikan Sehingga

Skripsi ini dapat Selesai Tepat pada waktunya.

Page 9: skripsi campuran

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan karunia, rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadao

kelengkapan Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur sub sektor

Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI”. penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan

sangat berperan bagi pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.

Skripsi ini diajukan sebagai salah syarat penyelesaian program pendidikan strata

satu Jurusan Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak penulis terima dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena

itu dengan segala hormat penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Tatik Suryani, Psi.,CPM. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Perbanas Surabaya

2. Ibu Dra. Gunasti Hudiwinarsih, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi

sekaligus Dosen Penguji Skripsi.

3. Ibu Erida Herlina SE.,M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Penelitian.

4. Ibu Triana Mayasari SE.,M.Si., Ak Selaku Co. Dosen Pembimbing Penelitian.

5. Bapak DR. DRS. R. Wilopo, M.Si.,Ak selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan selama kuliah di STIE Perbanas

Surabaya.

vi

Page 10: skripsi campuran

6. Ibu Nurul Hasanah Uswati Dewi, SE.,M.Si., Ak selaku Dosen Penguji Skripsi.

7. Seluruh Dosen Karyawan dan Civitas Akademi STIE Perbanas Surabaya.

8. Staf Perpustakaan dan Akademik STIE Perbanas Surabaya.

Mengingat penulis memiliki banyak keterbatasan, maka penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Harapan dari penulis semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya bagi peneliti

selanjutnya yang mengambil judul yang sama.

Surabaya, 1 Maret 2010

Penulis

Page 11: skripsi campuran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN SIAP UJI ............................................................... ii

HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI. ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...... ............................................... v

KATAPENGANTAR ................ ........................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL................ ................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR................... ......................................................................... .ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... .....................x

ABSTRAK/RINGKASAN........... ....................................................................... ..xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah... ........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian... ............................................................................... 6

1.4 Manfaat penelitian ... ............................................................................. 7

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi .. ............................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 10

2.2 Landasan Teori ................................................................. .................. 23

2.2.1 Laporan keuangan ................................................................... 23

2.2.2 Pengungkapan Laporan Keuangan .......................................... 36

2.2.3 Luas Pengungkapan............................................................... . .37

2.2.4 Pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela................ .. 38

2.2.5 Tingkat Leverage ..................................................................... 49

2.2.6 Rasio Likuiditas ....................................................................... 51

2.2.7 Profitabilitas ............................................................................ 53

2.2.8 Struktur Kepemilikan Publik ................................................... 55

2.2.9 Struktur Kepemilikan Asing .................................................... 56

2.2.10 Ukuran perusahaan .................................................................. 56

2.2.11 Umur Perusahaan .................................................................... 57

2.2.12 Kantor Akuntan Publik ............................................................ 59

2.3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 59

2.3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 65

vii

Page 12: skripsi campuran

3.2 Batasan Penelitian ............................................................................... 65

3.3 Identifikasi Variabel ............................................................................ 66

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................. 67

3.4.1 Variabel Dependen .................................................................. 67

3.4.2 Variabel Independen ................................................................ 68

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 72

3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data .................................................. 72

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 73

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA..................................................................................................80

4.1 Gambaran Subyek Penelitian..............................................................80

4.2 Analisis data........................................................................................82

4.2.1 Analisis Deskristif......................................................................82

4.22 Analisis Statistik......................................................................106

4.2.3 Pembahasan .............................................................................117

BAB V PENUTUP........................................................................................... ...135

5.1 Kesimpulan .................................................................................... .135

5.2 Keterbatasan Penelitian.................................................................... 137

5.3 Saran................................................................................................. 138

DAFTAR PUSTAKA

J. Banghøj, T. Plenborg/Accounting and Finance XX (2008) XXX–XXX

Page 13: skripsi campuran

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Daftar Pengungkapan Sukarela yang termasuk 49

dalam pengugkapan wajib

Tabel 4.1 : Seleksi Sampel 82

Tabel 4.2 : Keterwakilan Sampel untuk tahun 2004-2007 84

Tabel 4.3 : Daftar Persentase item yang diungkapkan 85

Tabel 4.4 : Deskriptif Statistik pengungkapan Sukarela 90

Tabel 4.5 : Daftar Indeks Kelengkapan Pengungkapan 91

Tabel 4.6 : Deskriptif Statistik Rasio leverage 92

Tabel 4.7 : Daftar Rasio Leverage 92

Tabel 4.8 : Deskriptif Statistik Rasio Likuiditas 93

Tabel 4.9 : Daftar Rasio Likuiditas 94

Tabel 4.10 : Deskriptif Statistik Rasio Profitabilitas 95

Tabel 4.11 : Daftar rasio Profitabilitas 96

Tabel 4.12 : Deskriptif Statistik Ukuran Perusahaan 97

Tabel 4.13 : Daftar Ukuran Perusahaan 98

Tabel 4.14 : Deskriptif statistik Kepemilikan Saham Publik 99

Tabel 4.15 : Daftar kepemilikan Saham Publik 99

Tabel 4.16 : Deskriptif Statistik Kepemilikan Saham Asing 101

Tabel 4.17 : Daftar kepemilikan saham Asing 102

Tabel 4.18 : Deskriptif Statistik Umur perusahaan 103

Tabel 4.19 : Daftar Umur Perusahaan 104

Tabel 4.20 : Daftar Kantor Akntan Publik 105

Tabel 4.21 : Hasil Uji Normalitas data 107

Tabel 4.22 : Hasil Uji Autokorelasi 108

Tabel 4.23 : Tabel Durbin Watson 108

Tabel 4.24 : Hasil Uji Multikolonieritas data 109

Tabel 4.25 : Hasil Uji Heteroskedastisitas 110

Tabel 4.26 : Hasil Koefisien Determinasi 110

viii

Page 14: skripsi campuran

Tabel 4.27 : Hasil Uji Signifikansi (Uji F) 112

Tabel 4.28 : Hasil Uji signifikansi Parameter individual (Uji t) 112

Tabel 4.29 : Rangkuman hasil Analisis 117

Page 15: skripsi campuran

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 60

ix

Page 16: skripsi campuran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 2 : Daftar Item pengungkapan Sukarela

Lampiran 3 : Daftar Item Pengungkapan Wajib

Lampiran 4 : Data Perusahaan yang Melakukan Pengungkapan Sukarela

Lampiran 5 : Daftar Indeks Pengungkapan Sukarela

Lampiran 6 : Data Presentase Pengungkapan Sukarela

Lampiran 7 : Data Rasio Leverage

Lampiran 8 : Data Rasio Likuiditas

Lampiran 9 : Data Rasio profitabilitas (NPM)

Lampiran 10 : Data Ukuran Perusahaan (size)

Lampiran 11 : Data Kepemilikan Saham Publik

Lampiran 12 : Data Kepemilikan Saham Asing

Lampiran 13 : Data Umur Perusahaan

Lampiran 14 : Data Kantor Akuntan Publik

Lampiran 15 : Data Karakteristik Perusahaan Dan Indeks Kelengkapan Pengungkapan

Lampiran 16 : Deskriptif Statistik

Lampiran 17 : Hasil Uji Normalitas

Lampiran 18 : Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 19 : Hasil Uji Multikolonieritas

Lampiran 20 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 21 : Hasil Uji Koefisien Determinasi

x

Page 17: skripsi campuran

Lampiran 22 : Hasil Uji Signifikansi (Uji F)

Lampiran 23 : Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Lampiran 24 : Daftar perusahaan yang menlakukan pengungkapan komite audit

Lampiran 25 : Daftar perusahaan yang menlakukan pengungkapan persetujuan

laporan keuangan konsolidasian

Lampiran 26 : Daftar perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab

laporan keuangan konsolidasian

Lampiran 27 : Daftar perusahaan yang melakukan pengungkapan laporan keuangan

induk perusahaan

Lampiran 28 : Daftar perusahaan yang melakukan pengungkapan laporan keuangan

proforma

Lampiran 29 : Daftar perusahaan yang melakuan pengungkapan informasi

kesejahteraan karyawan.

Page 18: skripsi campuran

ANALIZE THE INFLUENCE COMPANY CARACTERISTIC TOWARD

COMPLETENESS OF FINANCIAL STATEMENT DISCLOSURE OF

MANUFACTURED COMPANY SECTOR NATURE AND CHEMISTRY LISTED

IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

DWI SRI SARWENDAH

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

ABSTRACTION

The purpose of this research are to analyze the financial statement disclosure

from the company wich listed in Indonesian Stock Exchange period 2004 to 2007. This

research analize the influence of company characteristic toward financial statement

disclosure. The company caracteristic as independent variable consist of Leverage

Ratio, Liquidity Ratio, Profitability Ratio, Company Size, Precentage Stock of Public

Owned, Precentase Stock of Foreign Owned, Company Ages, and Public Accountant.

Dependen variabel is financial statement disclosure.

The financial statement disclosure focussed on voluntary disclosure. The

Voluntary Disclosure Index, a measure of the quality of corporate disclosure on annual

reports. In this study measured by the list of 30 information based on 33 information as

used by Suripto (1999) wich suitable with mandatory disclosure.

Statistic method with used in this research is multiple regretion. The sampel of

this research is 164 companies wich listed in Indonesian Stock Exchange periode 2004

to 2007. The result of this research show that company size has significant influence

toward financial statement disclosure but Leverage Ratio, Liquidity Ratio, Profitability

Ratio, Precentage Stock of Public Owned, Precentase Stock of Foreign Owned,

Company Ages, and Public Accountant has no significant influence toward financial

statement disclosure.

Keywords : Financial statement disclosure, voluntary disclosure, Leverage Ratio,

Liquidity Ratio, Profitability Ratio, Company Size, Precentage Stock of

public Owned, Precentase Stock of Foreign Owned, Company Ages, and

Public Accountant

xi

Page 19: skripsi campuran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manajemen perusahaan memikul tanggungjawab utama dalam penyusunan

dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan

dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki

akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu

dalam melaksanakan tanggungjawab perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan. Standar Akuntansi Keuangan (2007 :11). Informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak

sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informsai setiap pengguna. Standar

Akuntansi Keuangan (2007 : 10). Pengguna laporan keuangan meliputi investor

sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan

kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan

masyarakat. Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 9)

Informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan tergantung pada

tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.

Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga menghasilkan

keputusan yang cermat dan tepat. Informasi yang diungkapakan dalam laporan

tahunan dapat dikelompokkan menjadi pengungkapan wajib

Page 20: skripsi campuran

2

(mandatiry disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).

Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh

peraturan yang berlaku. Peraturan mengenai pengungkapan informasi dalam

laporan keuangan di Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan

ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002. Sedangkan pengungkapan sukarela

merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi

akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh

para pemakai laporan keuangan tersebut. Menurut peraturan mengenai laporan

keuangan yang ada di Indonesia hal semacam ini dimungkinkan.

Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan

kelengkapan antar perusahaan dan faktor–faktor yang mempengaruhinya, serta

dapat memberikan petunjuk tentang kondisi perusahaan pada suatu masa

pelaporan. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai sarana akuntabilitas publik,

pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor yang signifikan. Pengungkapan

laporan keuangan dapat dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai kebijakan

akuntansi yang ditempuh, kontingensi, metode persediaan, dan jumlah saham

yang beredar dan ukuran alternatif, misalnya pos–pos yang dicatat dalam

historical cost.

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan dan

faktor–faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting dilakukan.

Beberapa penelitian empiris terdahulu menunjukkan bahwa karakteristik–

karakteristik perusahaan yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan

meliputi : Pertama, Rasio Leverage suatu perusahaan (Marwata, 2001). Schipper

Page 21: skripsi campuran

3

(1981) dalam Marwata (2001) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage

maka akan menyediakan informasi secara lebih banyak untuk memenuhi

kebutuhan kreditur jangka panjang. Kedua, Rasio likuiditas (Edy Subiantoro,

1996) dalam Fitriani (2001) menyatakan bahwa kondisi keuangan yang sehat,

yang antara lain ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan

dengan pengungkapan yang lebih luas. Ketiga, profitabilitas (Binsar

H.Simanjuntak dan Lusy Widyastuti, 2004). Dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa net profit margin mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan perusahaan publik. Sigvi dan Desai (1998) dalam Binsar H.Simanjuntak

dan Lusy Widiastuti (2004) mengutarakan bahwa rentabilitas ekonomi dan profit

margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi

yang terinci. Keempat, Ukuran perusahaan (Suripto, 1998). Penelitian Suripto

(1998) menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan memberikan

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan yang lebih luas. Kelima, Umur

perusahaan (Marwata, 2001). Umur perusahaan mempunyai hubungan positif

dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa

perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman lebih banyak dalam

mempublikasikan laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih

banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang

perusahaan. Keenam, struktur kepemilikan publik (Fitriani, 2001) dalam

penelitiannya membuktikan bahwa variabel status perusahaan mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan. Keempat, Menurut Susanto (1992) dalam Fitriani

(2001), perusahaan berbasis asing (PMA) mungkin melakukan pengungkapan

Page 22: skripsi campuran

4

yang lebih luas. Kedelapan, Kantor Akuntan Publik (Fitriani, 2001). Dalam

penelitian Fitriani (2001) menyatakan bahwa variabel Kantor Akuntan Publik

mempengaruhi indeks kelengkapan pengungkapan.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini

menggabungkan beberapa variabel dari peneliti terdahulu, sehingga variabel

dalam penelitian ini lebih kompleks. Penelitian ini juga memberikan rentang

waktu amatan yang lebih lama yaitu selama empat tahuan amatan dan hanya

terbatas pada pengungkapan sukarela karena aturan tentang ungkapan wajib telah

ditetapkan, sedangkan pengguna informasi menuntut untuk pengungkapan

informasi yang lebih luas, sehingga perusahaan secara sukarela melakukan

pengungkapan melebihi ungkapan yang diwajibkan. Penelitian ini merupakan

bagian dari penelitian kelompok (Research Group) yang menguji pengaruh

kelengkapan pengungkapan sukarela dari masing-masing sub sektor dari

perusahaan manufaktur. Dalam penelitian ini hanya mengambil sampel

perusahaan manufaktur sub sektor Industri dasar dan kimia yang sebagian besar

dimiliki oleh swasta yang go publik dan telah mencatatkan dipasar modal. Sejak

tahun 2002, Industri dasar dan kimia juga menyediakan lapangan kerja yang

cukup banyak bagi masyarakat dan juga memberikan kontribusi yang besar pada

pemerintah malalui pajak. Alasan lain yang mendasari pemilihan sampel dalam

penelitian ini yaitu industri dasar dan kimia merupakan sub sektor industri yang

paling banyak diantara beberapa sub sektor yang lain dari perusahaan manufaktur.

Industri dasar dan kimia terdiri dari Industri semen, Industri logam, Industri

Page 23: skripsi campuran

5

kimia, Industri plastik dan kemasan, Industri pakan ternak, Industri kayu, serta

industri pulp dan kertas.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Apakah Rasio Leverage berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

2. Apakah Rasio Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

3. Apakah Rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

5. Apakah struktur kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

6. Apakah Struktur kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

Page 24: skripsi campuran

6

7. Apakah Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

8. Apakah Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007?

1.3 Tujuan pen elitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara Leverage terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

2. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara Likuiditas terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

3. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara Profitabilitas terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

4. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara ukuran perusahaan

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur

sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

5. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara struktur kepemilikan

publik terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan

Page 25: skripsi campuran

7

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun

2004-2007

6. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara struktur kepemilikan

Asing terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun

2004-2007

7. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara Umur perusahaan

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur

sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

8. Untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara Kantor Akuntan Publik

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur

sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

mengenai karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia

dan merupakan latihan untuk menerapkan pembelajaran dari literatur yang

ada.

2. Bagi pengusaha

Sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melakukan

pengungkapan sukarela pada laporan tahunan yang akan dipublikasikan.

3. Bagi Investor

Page 26: skripsi campuran

8

Untuk memberikan informasi, sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan dan kemampuan untuk memprediksi likuiditas, net profit margin

masa mendatang dan sebagai pertimbangan dalam keputusan investasi,

khususnya dalam memilih perusahaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan

referensi bagi penelitian berikutnya yang mengambil judul yang sama sebagai

bahan penelitian.

Page 27: skripsi campuran

9

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Adapun sistematika penulisan skripsi terdiri dari :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori,

kerangkapemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai rancangan penelitian, batasan

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran

variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan

metode pengumpulan data, serta teknik/metode analisis data.

BAB IV : Gambaran Subyek Penelitian dan Analisis Data

Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis

data yang digunakan analisis deskriptif dari masing-masing rasio yang

digunakan, hipotesis serta pembahasan dari hasil analisis yang

dilakukan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil akhir

dari analisis data, keterbatasan penelitian dan saran bagi pihak-pihak

yang terkait dengan hasil penelitian.

Page 28: skripsi campuran

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-

penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

yang mendukung penelitian ini :

1. H. Young Baek, Darlene R. Johnson, Joung W. Kim (2009)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh H. Young Baek, Darlene R. Johnson,

Joung W. Kim adalah untuk mengetahui pengaruh antara kepemilikan manajerial,

tatakelola perusahaan dan pengungkapan sukarela. Data yang digunakan adalah

374 laporan keuangan perusahaan untuk periode 30 juni 2000 dan 30 september

2000. Penelitian ini menggunakan analisis regresi. Variabel-variabel yang

digunakan penelitian ini adalah :

a. Variabel Voluntary Disclosure

b. Variabel Kinerja perusahaan (Perform)

c. Variabel ukuran perusahaan (Size)

d. Variabel Tingkat utang (Debt)

e. Variabel kepemilikan manajerial (Own)

f. Variabel kompensasi eksekutif (Excomp)

Hasil penelitian menemukan bahwa kepemilikan manajerial dan tata kelola

perusahaan mempengaruhi tingkat dan jenis pengungkapan perusahaan. Penelitian

ini juga manunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dalam satu industri

10

Page 29: skripsi campuran

11

yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi memberikan tingkat pengungkapan

yang lebih luas.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh H. Young

Baek, Darlene R. Johnson, Joung W. Kim (2009) adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b. Menggunakan Variabel struktur modal (Debt), variabel tipe kepemilikan

manajerial (Own), variabel Size perusahaan, sebagai variabel independen.

c. Hanya melakukan penelitian terhadap pengungkapan sukarela

Sedangkan perbedaaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel profitabilitas, kepemilikan saham,

umur perusahaan dan KAP sebagai variabel independen, sedangkan pada

penelitian H. Young Baek, Darlene R. Johnson, Joung W. Kim (2009) tidak

menggunakan variabel ini.

b. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di Bei, sedangkan pada penelitian H. Young

Baek, Darlene R. Johnson, Joung W. Kim (2009) menggungakan semua

perusahaan yang go publik terdaftar di (index)

c. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-2007,

sedangkan pada penelitian H. Young Baek, Darlene R. Johnson, Joung W.

Kim (2009) menggunakan periode pengamatan 2000.

Page 30: skripsi campuran

12

2. Jesper Banghøj, Thomas Plenborg (2007)

Tujuan dari penelitian Jesper Banghøj, Thomas Plenborg (2007) adalah

untuk mengetahui tingkat pengungkapan sukarela terhadap asosiasi penghasilan

saat ini dan penghasilaan masa datang. Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 36 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Kopenhagen Exchange

dan menggunakan laporan tahunan untuk periode 1996-2000. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi. Variabel dalam penelitian ini adalah : current

return yang diukur pada periode 1996-2000, future return diukur pada tahun

1997-2003, dan pengungkapan laporan keuangan.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa

pengungkapan sukarela tidak meningkatkan hubungan antara arus

kembali dan penghasilan di masa depan (yaitu pengembalian saat ini tidak

mencerminkan banyaknya pendapatan masa depan).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Jesper

Banghøj, Thomas Plenborg (2007) adalah meneliti tentang pengungkapan

sukarela, dan menggunakan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di bursa

sebagai sampel penelitian.

Sedangkan perbedaannya adalah :

a Penelitian ini menggunakan karakteristik perusahaan sebagai variabel

independen dan pengungkapan sukarela sebagai variabel dependen, sedangkan

pada penelitian Jesper Banghøj, Thomas Plenborg (2007) menggunakan

pengungkapan sukarela sebagai variabel independen dan current return,

current earning sebagai variabel dependen.

Page 31: skripsi campuran

13

b Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI, sedangkan pada penelitian

Jesper Banghøj, Thomas Plenborg (2007) menggunakan perusahaan industri

yang terdaftar di Bursa Kopenhagen Exchange.

3. Sri Ayem (2006)

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Sri ayem adalah untuk menguji

pengaruh struktur modal (financial leverage), persentase kepemilikan publik,

persentase kepemilikan manajemen, persentase kepemilikan institusi asing dan

persentase kepemilikan institusi domestik terhadap kelengkapan pengungkapan

sukarela dalam laporan keuangan perusahaan publik tahun 2002 yang tersedia

dipusat referensi pasar modal (PRPM) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian

ini menggunakan analisis regresi berganda. Variabel–variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan.

b. Variabel struktur modal (financial leverage) yang diukur dengan

menggunakan debt to equity ratio (DER)

c. Variabel tipe kepemilikan perusahaan

d. Variabel Size perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aktiva

e. Variabel likuiditas (current ratio) yang diukur dengan menggunakan rasio

lancar.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Variabel leverage ratio (DER) dan

size (total aktiva) berpengaruh signifakan terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan. Sedangkan Variabel tipe kepemilikan perusahaan dan current

Page 32: skripsi campuran

14

ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem

(2006) adalah :

a Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b Menggunakan Variabel struktur modal (financial leverage), variabel tipe

kepemilikan perusahaan, variabel Size perusahaan, variabel likuiditas (current

ratio) sebagai variabel independen.

c Menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik

di Indonesia sebagai sampel penelitian.

d Hanya meneliti pengaruh terhadap pengungkapan sukarela

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel profitabilitas, umur perusahaan dan

KAP sebagai variabel independen, sedangkan pada penelitian Sri Ayem

(2006) tidak menggunakan variabel ini.

b. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-2007,

sedangkan pada penelitian Sri Ayem (2006) menggunakan periode

pengamatan 2002.

4. Dewi Agustina (2006)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Agustina adalah untuk menguji

ulang apakah berbagai variabel independen yang mewakili karakteristik

perusahaan (profitabilitas, leverage, kepemilikan publik, status) berpengaruh

Page 33: skripsi campuran

15

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan jasa

transportasi, perdagangan dan manufactur yang tercatat di bursa efek Jakarta

tahun 2004 dan 2005. Penelitian ini menggunakan uji R dan R Square. Variabel –

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

b. Variabel Profitabilitas yang diukur dengan Return on assets (ROA)

c. Variabel Leverage yang diukur dengan debt to equity ratio (DER)

d. Variabel Kepemilikan Publik

e. Variabel Status perusahaan yang diukur dengan Variabel Dummy

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas yang di proksy dengan

return on assets (ROA) dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur. Sedangkan

Leverage yang di proksy dengan debt to equity ratio(DER) dan prosentase

kepemilikan publik berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan perusahaan manufaktur.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan dengan Dewi

agustina (2006) adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b. Menggunakan Variabel leverage, variabel profitabilitas, variabel saham

publik, dan status perusahaan sebagai variabel independen.

c. Menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go

publik di Indonesia sebagai sampel penelitian.

Page 34: skripsi campuran

16

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel likuiditas, size, umur perusahaan

dan KAP sebagai variabel independen, sedangkan pada penelitian Dewi

Agustina (2006) tidak menggunakan variabel ini.

b. Dalam penelitian Dewi Agustina (2006) menggunakan sampel perusahaan

jasa transportasi, perdagangan dan manufaktur, sedangkan dalam

penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor industri

dasar dan kimia.

c. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-

2007, sedangkan pada penelitian Dewi Agustina (2006) menggunakan

periode pengamatan 2004-2005.

5. Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti (2004)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Binsar H. Simanjuntak dan Lusy

Widiastuti (2004) adalah untuk menguji pengaruh leverage, likuiditas,

profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh investor luar dan umur perusahaan

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada berbagai industri

manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Jakarta periode tahun 2002. Data diolah

dengan menggunakan uji asumsi klasik, analisis multiple regresion, uji anova.

Variabel – variabel yang digunakan dalam penilitian ini adalah:

a. Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik.

b. Variabel Leverage, dengan menggunakan debt to equity ratio (DER)

c. Variabel Likuiditas, dengan menggunakan rasio lancar/current ratio

(CURRAT)

Page 35: skripsi campuran

17

d. Variabel Profitabilitas (ROA)

e. Variabel Porsi saham publik (PUB)

f. Variabel Umur perusahaan (MUR)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama–sama variabel

leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan saham oleh publik dan umur

perusahaan mampu mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Sedangkan secara parsial hanya variabel leverage yang diproksikan dengan DER,

variabel profitabilitas dan porsi kepemilikan saham oleh investor luar (publik)

secara signifikan positif mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan pada industri manufaktur.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Binsar H.

Simanjuntak dan Lusy Widiastuti adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b. Menggunakan Variabel struktur modal (financial leverage), variabel tipe

kepemilikan perusahaan, variabel Profitabilitas, variabel likuiditas (current

ratio), variabel umur perusahaan sebagai variabel independen.

c. Menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go

publik di Indonesia sebagai sampel penelitian.

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel size perusahaan, dan KAP sebagai

variabel independen, sedangkan pada penelitian Binsar H. Simanjuntak

dan Lusy Widiastuti (2004) tidak menggunakan variabel ini.

Page 36: skripsi campuran

18

b. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-

2007, sedangkan pada penelitian Binsar H. Simanjuntak dan Lusy

Widiastuti (2004) menggunakan periode pengamatan 2002.

6. Fitriani (2001)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani adalah untuk menguji

signifikansi perbedaan tingkat kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela

pada laporan perusahaan–perusahaan yang terdaftar di BEI. Metode statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan metode stepwise.

Sampel yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 1999 pada perusahaan

yang terdaftar di BEI. Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Rasio Leverage, dihitung denga rasio hutang (debt ratio)

b. Rasio Likuiditas, menggunakan rasio lancar

c. Ukuran perusahaan

d. Status perusahaan, dihitung dengan menggunakan variabel dummy

e. Jenis industri, dihitung dengan menggunakan variabel dummy

f. Net profit margin

g. Kantor Akuntan Publik, dihitung dengan menggunakan variabel dummy

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan wajib adalah ukuran perusahaan, status perusahaan,

jenis perusahaan, net profit margin, dan kantor akuntan publik. Sedangkan faktor

yang mempengaruhi indeks pengungkapan sukarela adalah variabel seperti

pengungkapan wajib, kecuali jenis perusahaan, sedang tingkat leverage dan

Page 37: skripsi campuran

19

likuiditas tidak mempengaruhi indeks kelengkapan pengungkapan wajib dan

sukarela.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani

(2001) adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b. Menggunakan Variabel Rasio leverage, Rasio likuiditas, Ukuran

perusahaan, Net profit margin, Kantor Akuntan Publik, ukuran perusahaan

sebagai variabel independen.

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Pada penelitian Fitriani (2001) menggunakan Variabel Jenis perusahaan

sebagai variabel independen sedangkan pada penelitian ini tidak

menggunakan variabel tersebut.

b. Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur

subsektor industri dasar dan kimia sedangkan pada penelitian Fitriani

(2001) menggunakan semua perusahaan publik.

c. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-

2007, sedangkan pada penelitian Fitriani (2001) menggunakan periode

pengamatan 1999.

7. Marwata (2001)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Marwata (2001) adalah untuk

menguji apakah variasi kualitas ungkapan sukarela dalam laporan tahunan

perusahaan publik di indonesia berkaitan dengan karakteristik perusahaan. Sampel

Page 38: skripsi campuran

20

yang digunakan adalah laporan tahunan emiten 1995 yang terdaftar dalam

indonesian capital market directory 1996 sebanyak 192 perusahaan selain yang

termasuk dalm kelompok industri keuangan. Alat uji yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan regesi berganda.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitia ini adalah :

a. Variabel Besar perusahaan

b. Variabel Rasio ungkitan (leverage)

c. Variabel Rasio likuiditas

d. Variabel Basis perusahaan

e. Variabel Umur emiten

f. Variabel Penerbitan sekuritas pada tahun berikutnya

g. Variabel Basar kepemilikan publik

h. Variabel Besar kepemilikan asing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar perusahaan dan penerbitan

sekuritas pada tahun berikutnya berkaitan positif yang secara statistis signifikan

dengan kualitas ungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Sedangkan dalam

penelitian ini tidak menemukan kaitan yang secara statistis signifikan antara

kualitas ungkapan laporan tahunan dan variabel-variabel ungkitan, likuiditas,

basis perusahaan, umur perusahaan di bursa, dan struktur kepemilikan perusahaan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Marwata

(2001) adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

Page 39: skripsi campuran

21

b. Menggunakan Variabel struktur modal (financial leverage), variabel likuiditas

(current ratio), variabel Size dan struktur kepemilikan sebagai variabel

independen.

c. Hanya meneliti pengungkapan sukarela

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel profitabilitas dan KAP sebagai variabel

independen, sedangkan pada penelitian Marwata (2001) tidak menggunakan

variabel ini.

b. Penelitian ini tidak menggunakan Variabel penerbitan sekuritas dan basis

perusahaan sebagai variabel indepanden, sedangkan pada penelitian Marwata

(2001) menggunakan variabel ini.

c. Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur subsektor

industri dasar dan kimia sedangkan pada penelitian Marwata (2001)

menggunakan perusahaan publik yang terdaftar di ICMD.

d. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-2007,

sedangkan pada penelitian Marwata (2001) menggunakan periode pengamatan

1999.

8. Ainun Naim dan Fu’ad Rakhman (2000)

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Ainun Naim dan Fu’ad Rakhman

adalah untuk menguji struktur modal dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik yang tersedia di

Indonesia Capital Market Directory (ICMD), pusat referensi pasar modal (PRPM),

Page 40: skripsi campuran

22

Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

uji t. Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik.

b. Variabel leverage keuangan yang diukur dengan menggunakan debt to

equity ratio (DER).

c. Variabel saham publik.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1.) leverage keuangan perusahaan

mempunyai hubungan yang positif terhadap indeks kelengkapan pengungkapan.

2) saham publik tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kelengkapan

pengungkapan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun

Naim dan Fu’ad Rakhman (2000) adalah :

a. Menggunakan Variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan sebagai variabel dependen.

b. Menggunakan Variabel struktur modal (financial leverage), variabel saham

publik sebagai variabel independen.

c. Menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik

di Indonesia sebagai sampel penelitian.

Sedangkan perbedaannya adalah :

a. Dalam penelitian ini terdapat variabel likuiditas, size perusahaan,

profitabilitas, umur perusahaan dan KAP sebagai variabel independen,

sedangkan pada penelitian Ainun Naim dan Fu’ad Rakhman (2000) tidak

menggunakan variabel ini.

Page 41: skripsi campuran

23

b. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-2007,

sedangkan pada penelitian Ainun Naim dan Fu’ad Rakhman (2000)

menggunakan periode pengamatan 1996.

2.2 Landasan teori

2.2.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil

akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna

untuk pengambilan keputusan berbagai pihak misalnya pemilik dan kreditor

(Sugiri dan Bogat, 2007:21). Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam

Standart Akuntansi Keuangan (2007:7) Laporan keuangan merupakan bagian dari

proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara misalnya : sebagai laporan arus kas atau laporan

arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan

informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya : informasi

keuangan segmen industri dan geografi serta pengungkapan pengaruh perubahan

harga.

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kenerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan–keputusan ekonomi.

Page 42: skripsi campuran

24

Laporan keuangan memilki karakteristik yang membuat informasi laporan

keuangan berguna bagi pemakai. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2000:7)

karakteristik laporan keuangan adalah :

1. Dapat dipahami

Informasi akuntansi harusa dapat dipahami oleh pemakai, misalnya pemakai

memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,

akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan

yang wajar dengan kata lain pemakai laporan keuangan yang umum bukan

sekelompok orang.

2. Relevan

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi dalam laporan dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka

mengevaluasi peristiwa masa lalu sekarang dan masa yang akan datang.

3. Keandalan

Informasi laporan keuangan harus andal (reliable) maksudnya informasi yang

diberikan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan

dapat diandalkan pemakai laporan keuangan sebagai penyajian yang tulus atau

jujur dari yang sebenarnya disajikan atau secara wajar daharapkan dapat

disajikan.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar

periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kenerja keuangan.

Page 43: skripsi campuran

25

Laporan keuangan memberikan informasi bagi pihak–pihak tertentu dalam

pengambilan keputusan, maka harus diperhatikan sifat–sifat keterbatasan laporan

keuangan. Menurut Sofyan Safri Harahap (2002:235) keterbatasan laporan

keuangan adalah :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang telah lewat karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai

satu–satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan

ekonomi.

2. Laporan keuangan bersifat umum, bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kabutuhan pihak tertentu.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan tafsiran

dan berbagai pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materiil. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin

tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang materiil

terhadap kelayakan laporan keuangan.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila

terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai

penilaian suatu pos, maka lazimnya alternatif yang menghasilkan laba bersih

atau nilai aktiva yang paling kecil.

6. Laporan keuangan menakan kan pada makna ekonomi suatu peristiwa atau

transaksi dari pad bentuk hukumnya.

Page 44: skripsi campuran

26

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah untuk teknis dan

pamakai laporan diasumsian memahami bahasa teknik akuntansi dan sifat

informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntasni yang dapat digunakan

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan

tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikomunikasikan

umumnya diabaikan.

Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor

potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi

yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi (PSAK, 2007) :

a. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko

yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.

Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus

membeli, menahan, atau menjual investasi. Pemegang saham juga tertarik

pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen.

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

Page 45: skripsi campuran

27

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja,

dan kesempatan kerja.

c. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada

kelangsungan hidup perusahaan.

e. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya

berkepentingan tentang alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan

dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

Page 46: skripsi campuran

28

mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai

dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g. Masyarakat

Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya,

perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,

termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam

modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan perkembangan terakhir

kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh pengungkapan harga.

Berikut ini adalah komponen-komponen laporan keuangan:

1. Laporan Laba Rugi

Menurut Baridwan (2004) laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha

untuk periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya

merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan. Laporan

laba rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode

tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari

kegiatan usaha dan aktifitas lainnya. Laba dipandang sebagai elemen yang

Page 47: skripsi campuran

29

cukup kaya (komprehensif) untuk merepresentasikan kinerja suatu entitas

secara keseluruhan.

Laba rugi minimal mencakup pos-pos pendapatan, laba rugi usaha, beban

pinjaman, bagian dan laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang

diperlakukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari

aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, laba atau rugi

bersih untuk periode berjalan (IAI, 2007:1.10). Adapun elemen laporan laba

rugi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Penghasilan (Income)

Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan (income) meliputi

pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gains). Contoh: penjualan,

penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.

b. Beban (Expenses)

Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau

terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh: beban pokok

penjualan, penyusutan, kerugian kurs valas, kerugian bencana banjir.

Untuk tujuan analisis biasanya laporan laba rugi disajikan dalam format

laporan yang menggambarkan klasifikasi pengukuran laba yang dimulai

Page 48: skripsi campuran

30

dari laba kotor penjualan, laba operasi perusahaan, laba bersih sebelum

pajak, dan laba bersih setelah pajak.

Laba kotor (gross profit) merupakan selisih dari penjualan bersih (net

sales) dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods sold). Harga

pokok penjualan adalah semua biaya yang dikorbankan, bagi perusahaan

manufaktur, semua biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan

penciptaan produk dimulai dari tahap ketika bahan baku mulai masuk ke

pabrik, diolah, sampai dijual. Contoh biaya yang masuk ke dalam

rekening harga pokok penjualan antara lain biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya overhead. Angka laba kotor akan

menggambarkan efisiensi manajer dalam menggunakan sumber daya

perusahaan untuk menghasilkan produk dan berhubungan langsung

dengan penciptaan pendapatan. Laba kotor lebih dikendalikan oleh

manajemen, melalui rekening harga pokok penjualan karena akan

menentukan daya saing produk di pasar. Dengan tingkat biaya yang

rendah barang atau jasa dapat dijual dengan harga yang kompetitf

sehingga dapat meningkatkan penjualan.

2. Neraca

Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha

pada tanggal tertentu. Neraca (balance sheet) dalam laporan keuangan

menggambarkan posisi keuangan yang menunjukkan aktiva, kewajiban, dan

ekuitas dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Dalam neraca,

perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar,

Page 49: skripsi campuran

31

demikian juga penyajian kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban

jangka panjang kecuali industri tertentu yang diatur dalam SAK secara

khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan

kewajiban disajikan menurut ukuran jatuh temponya.

a. Aktiva

Aktiva merupakan sumber daya yang dikuasakan oleh perusahaan

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi

di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva berupa

semua harta dan semua hak hukum yang dimiliki perusahaan. Contoh

aktiva: tanah, gedung, mesin, perlengkapan, piutang, dan lain-lain.

b. Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas

keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Contoh: hutang lancar seperti hutang dagang, gaji, sewa, bunga dividen,

hutang jangka panjang seperti hutang hipotek, obligasi, hutang bersyarat.

c. Ekuitas

Ekuitas merupakan hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi

semua kewajiban. Ekuitas bukan ukuran nilai jual perusahaan. Sumber

ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas merupakan bagian hak pemilik perusahaan. Setelah perusahaan

beroperasi pada akhir periode akuntansi, laporan perubahan ekuitas

Page 50: skripsi campuran

32

menunjukkan besarnya ekuitas sama dengan investasi pemilik dalam

perusahaan ditambah laba bersih selama masa operasi dikurangi prive. IAI

(2007:1.12) menjabarkan laporan perubahan ekuitas dalam PSAK No. 1

paragraf 66 dan 67. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas

sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:

a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.

b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta

jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam

ekuitas.

c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan

terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.

d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta

perubahannya, dan

f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham,

agio, dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan

secara terpisah setiap perubahan.

Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan

aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip

pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan

keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal

dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran

Page 51: skripsi campuran

33

dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari

kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.

4. Laporan Arus Kas

Setiap perusahaan dalam usahanya selalu membutuhkan kas, baik untuk

membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan

investasi baru dalam aktiva tetap. Sedemikian pentingnya kas ini, maka

diperlukan suatu informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang

memungkinkan pihak perusahaan atau pihak-pihak yang lainnya untuk

menilai pengaruh serta terhadap jumlah kas. Tujuan pokok laporan arus kas

adalah untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran

kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua laporan arus kas adalah

untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi,

pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.

Secara khusus IAI mengatur laporan arus kas dalam PSAK No.2 tahun 2007,

yang dikeluarkan sejak tanggal 7 September 1994 dimana perusahaan harus

menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam PSAK dan harus

menyajikan laporan sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari

laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Kegunaan informasi arus kas menurut IAI (2007:2.1) jika digunakan dalam

kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat

memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk

mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan

(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk memengaruhi

Page 52: skripsi campuran

34

jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan

keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para

pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai

sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai

perusahaan. Informasi di atas juga meningkatkan daya banding pelaporan

kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh

penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan

peristiwa yang sama.

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas masuk dan keluar dari kegiatan

ekonomi yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu yang meliputi :

a. Arus kas dari aktivitas operasi

Adalah arus kas yang terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas ini pada umumnya

berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan

laba atau rugi bersih. Contoh arus kas dari aktivitas operasi antara lain

penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, royalti, fees, komisi,

pembayaran kas kepada pemasok serta kepada karyawan. Perusahaan

harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan

metode langsung, yaitu kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan

pengeluaran kas bruto diungkapkan, atau melaporkan dengan metode

tidak langsung dimana laba atau rugi bersih disesuaikan dengan

mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (defferal)

Page 53: skripsi campuran

35

atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa

lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan

dengan arus kas investasi atau pendanaan. Namun, perusahaan

dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi

menggunakan metode langsung karena menghasilkan informasi yang

berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat

dihasilkan dengan metode tidak langsung.

b. Arus kas dari aktivitas investasi

Mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan

sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus

kas masa depan. Contoh: pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap,

perolehan saham, penerimaan saham, penerimaan kas dari penjualan

tanah, bangunan dan peralatan.

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim

terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

Contoh: penerimaan kas dari emisi saham, obligasi, wesel, pembayaran

kas oleh lesee, pelunasan pinjaman.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Disamping

bersifat kuantitatif, laporan keuangan juga perlu disampaikan secara kualitatif

dalam rangka keperluan pemakai untuk mengambil keputusan ekonomi.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

Page 54: skripsi campuran

36

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,

laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2.2.2 Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan dalam laporan keuangan yaitu penyajian informasi dalam

laporan keuangan yang menyebutkan setiap fakta keuangan yang cukup signifikan

untuk mempengaruhi pertimbangan pembaca yang menerima informasi. Informasi

ini memberikan suatu penjelasan tentang posisi keuangan dan hasil operasi suatu

perusahaan. Segala sesuatu yang bersifat material akan diungkapkan dalam

laporan, termasuk informasi kuantitatif (secara tuntutan) yang bermanfaat bagi

pengguna laporan keuangan. Pemberian informasi oleh perusahaan, baik yang

positif maupun negatif, mungkin berpengaruh atas suatu keputusan investasi, serta

yang ditetapkan oleh otorisasi atau badan pengawas pasar modal serta bursa

saham. Informasi laporan keuangan dalam ketentuan ini adalah sesuai dengan

yang termasuk dalam PSAK yang diterbitkan oleh IAI.

Ada beberapa metode yang berbeda dalam mengungkapkan informasi yang

dianggap penting. Metode yang umum digunakan dalam pengungkapan informasi

dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Anis Chariri dan Imam Ghozali,

2001:349) :

Page 55: skripsi campuran

37

1. Bentuk dan susunan laporan yang formal

2. Terminologi dan penyajian yang terperinci

3. Informasi sisipan

4. Catatan kaki

5. Ikhtisar tambahan skedul – skedul

6. Komentar dalam laporan auditor

7. Pernyataan direktur utama atau dewan komisaris.

2.2.3 Luas Pengungkapan

Tujuan dari pengungkapan adalah untuk menyediakan informasi guna

meningkatkan pemahaman mengenai signifikansi instrumen keuangan terhadap

posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas, serta membantu penilaian jumlah,

waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa depan yang terkait dengan instrumen

tersebut. Standart Akuntansi Keuangan (2007:47)

Ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan (Hendriksen,

1997) yaitu :

1. Adequate disclosure (pengungkapan cukup)

Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan cukup, yaitu

pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku,

dimana angka–angka yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar

oleh investor.

Page 56: skripsi campuran

38

2. Fair disclosure (pengungkapan wajar)

Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis

agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan

menyediakan informasi yang layak terhadap pembeca potensial.

3. Full disclosure (pengungkapan penuh)

Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi yang

diungkapkan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian

informasi secara melimpah, sehingga beberapa pihak menganggapnya tidak

baik (Ainun dan Fu’ad, 2000). Bagi beberapa pihak pengungkapan secara

penuh diartikan sebagai penyajian informasi yang berlebihan dan karena itu

tidak bisa disebut layak. Terlalu banyak informasi akan membahayakan,

karena penyajian rinci dan yang tidak penting justru akan mengaburkan

informasi yang signifikan membuat laporan keuangan sulit ditafsirkan.

(Hendriksen. 1997:204).

2.2.4 Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan Sukarela

1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar

akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan

informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk

mengungkapkannya. Darrough (1993) dalam Ainun dan Fuad (2000). Luas

pengungkapan wajib tidak sama antara negara yang satu dengan negara yang lain.

Negara maju dengan regulasi yang lebih baik akan mensyaratkan pengungkapan

minimum atas lebih banyak butir dibandingkan dengan yang disyaratkan negara

Page 57: skripsi campuran

39

berkembang. Dibanyak negara maju, sistem pelaporan keuangan yang

diberlakukan sangat rumit dan ketat.

2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

Merupakan pengungkapan butir–butir yang dilakukan sukarela oleh

perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Meskipun semua

perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi pengungkapan minimum, mereka

berbeda secara subtantial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke

pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui

pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam

memahami strategi bisnis manajemen.

Pertimbangan manajemen untuk mengungkapakan informasi secara

sukarela dipengaruhi oleh faktor biaya dan manfaat. Manajemen akan

mengungkapkan informasi secara sukarela bila manfaat yang diperoleh dari

pengungkapan informasi tersebut lebih besar dari biayanya. Manfaat terutama

yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan secara sukarela informasi yang

berguna dalam pengmbilan keputusan adalah biaya modal yang rendah (Elliot dan

Jacobson 1994 dalam Bambang Suripto). Manfaat tersebut diperoleh karena

pengungkapan informasi oleh perusahaan akan membantu investor dan kreditor

memahami resiko investasi.

Besarnya biaya dam manfaat pengungkapan informasi tertentu berbeda

antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Biaya langsung

pengungkapan informasi bagi perusahaan yang besar akan lebih rendah karena

terdapatnya unsur biaya tetap. Kerugian persaingan yang diakibatkan oleh

Page 58: skripsi campuran

40

pengungkapan informasi riset dan pengembangan lebih besar untuk perusahaan

yang bergerak dalam industri obat dibanding perusahaan industri yang lain. Oleh

karena itu trade-off biaya dan manfaat pengungkapan informasi secara sukarela

kemungkinan dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik tertentu perusahaan dan

hal tersebut akan mengakibatkan perbedaan luas pengungkapan dalam laporan

tahunan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain (Suripto,1999).

Item–item pengungkapan sukarela yang dimasukkan dalam daftar meliputi

item–item pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan yang telah

dikembangkan dalam literatur sebelumnya yang tidak diwajibkan menurut

bapepam mengenai laporan tahunan. Daftar item dalam penelitian ini mengacu

pada penelitian Bambang Suripto dalam judul “ pengaruh karakterisrik perusahaan

terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. “ yang telah

dikembangkan pula oleh peneliti – peneliti sebelumnya, antara lain :

1. Statemen atau uraian mengenai strategi atau tujuan perusahaan. Dapat

meliputi strategi dan tujuan umum, keuangan, pemasaran, sosial. Pemasaran

didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan mamajerial dengan individu atau

kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan

dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk

dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (kotler, 2004:7)

2. Uraian mengenai dampak strategis terhadap hasil–hasil pada masa

sekarang/atau masa yang akan datang (suripto,1999)

3. Bagan atau uraian yang menjalaskan pembagian wewenang dan

tanggungjawab dalam organisasi. Wewenang didefinisiakn sebagai hak untuk

Page 59: skripsi campuran

41

menegakkan ketaatan dari bawahan berdasarkan posisi dan kontrol terhadap

imbalan dan sanksi. Tanggungjawab menurut istilahnya adalah sanggup

menghadapi sesuatu.

4. Informasi mengenai proyeksi jumlah penjualan tahun berikutnya, dapat secara

kualitatif atau kuantitatif (suripto,1999)

5. Informasi mengenai proyeksi jumlah laba tahun berikutnya, dapat secara

kualitatif dan kuantitatif (suripto,1999). Proyeksi jumlah laba dinilai dengan

pertumbuhan penjualan yang diharapkan. Analisis prospektif berguna untuk

menguji katepatan rencana strategis perusahaan untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kwajiban apakah perusahaan mampu

menghasilkan arus kas operasi yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang

diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan pendanaan utang dan ekuitas

dimasa depan (wild & halsey, buku 2: 142)

6. Informasi mengenai proyeksi jumlah aliran kas tahun berikutnya, dapat secara

kuantitatif dan kualitatif. Proyeksi aliran kas dihitung dari proyeksi aliran laba

rugi dan proyeksi neraca (wild & halsey, buku 2: 149) aliran kas didefinisikan

sebagai kemampuan untuk membayar kembali investasi yang telah

dikeluarkan, membayar dividen kepada pemegang saham dan investasi

kembali dimasa datang.

7. Uraian mengenai kegiatan investasi atau pengeluaran modal yang telah

dan/atau akan dilaksanakan. Aktivitas investasi mengacu pada perolahan dan

pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyadiakan jasa

dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah,

Page 60: skripsi campuran

42

bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak cipta) persediaan, modal

manusia (manajer dan karyawan) perusahaan merupakan aktiva operasi.

Sedangkan saham ekuitas, oblogasi perusahaan dan pemerintah dan reksa dana

disebut aktiva keuangan(wild & halsey, buku 1: 21)

8. Uraian menganai program riset dan pengembangan, yang dapat meliputi

kebijakan, lokasi aktivitas, jumlah karyawan, dan hasil yang dicapai

(suripto,1999)

9. Informasi mengenai produk atau jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.

Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dapat

diperhatikan, dimilki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan pamakainya. Jasa adalah berbagai kegiatan atau

manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan

(kotler, 2004 : 337)

10. Informasi mengenai pesanan–pesanan dari pembeli yang belum dipenuhi dan

kontrak–kontrak penjualan yang akan direalisasi dimasa yang akan datang

(suripto, 1999)

11. Informasi mengenai analisis pangsa pasar, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif. Pangsa pasar adalah besarnya bagian penjualan yang dimiliki

pesaing di pasar yang relevan (Kotler, 2004)

12. Informasi mengenai analisis pesaing dapat secara kualitatif atau kuantitatif.

Analisis pesaiang adalah proses menginsentifikasi pesaing utama, menilai

tujuan, strategi, kekuatan dan kelemahan dan pola reaksi mereka dan memilih

Page 61: skripsi campuran

43

pesaing mana yang dihindari (kotler, jilid 2, 2001 : 312). Pesaing suatu

perusahaan maliputi mereka yang berusaha mamuaskan pelanggan dan

kebutuhan pelanggan yang sama dan menyediakan penawaran yang serupa

kepada pelanggan itu (kotler, 2005 : 272)

13. Uraian mengenai jaringan pemasaran barang dan jasa perusahaan dan

pemercaya (stakeholder), pendukung (pelanggan, karyawan, pemasok,

distributor dan pengecer) (kotler, 2005)

14. Statemen perusahaan atau uraian mengenai pemberian kesempatan kerja yang

sama, tanpa memandang suku, agama dan ras. Bahwa setiap orang yang

berada di bawah undang – undang kesetaraan kesempatan kerja dilindungi dari

perlakuan diskriminasi yang menentang hukum yang muncul pada saat orang-

orang yang memiliki karakteristik umum mendapat perlakuan diskriminasi

berdasarkan pada karakteristik itu (robert & john, 2002 : 166)

15. Informasi mengenai jumlah karyawan yang bekerja dalam perusahaan

(suripto,1999)

16. Uraian mengenai kondisi kesahatan dan keselamatan dalam lingkungan kerja.

Menurut Mathis & Jackson (2002 :241) kesehatan dan keselamatan karyawan

didefinisikan ebagai berikut : kesehatan adalah kondesi umum fisik, mental

dan stabilitas emosi secara umum. Sedangkan keselamatan adalah kondisi

dimana kesejahteraan fisik seserang dilindungi.

17. Uraian mengenai masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam

recruitmen tenaga kerja dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk

mengatasi masalah tersebut. Perekrutan didefinisikan sebagai proses

Page 62: skripsi campuran

44

mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkwalitas bagus untuk pekerjaan di

dalam organisasi (Mathis & Jackson, Buku 1, 2002 :273)

18. Informasi mengenai level fisik output atau pemekaian kapasitas yang dicapai

oleh perusahaan pada masa sekarang (suripto,1999)

19. Uraian mengenai dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan hidup dan

kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk memelihara lingkungan.

20. Informasi mengenai manajemen senior yang dapat meliputi : nama,

pengalaman dan tanggungjawabnya. Manajemen adalah pencapaian sasaran-

sasaran organisasi dengan cara yang efektif malalui perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi

(Richard, 2002 : 8)

Manajemen Senior atau Manajer Puncak bertanggungjawab untuk menyusun

tujuan organisasi, mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan, memonitor

dan mengintepretsikan lingkungan eksternal dan membuat keputusan yang

mempengaruhi keseluruhan organisasi(Richard, 2002 : 19)

21. Uraian mengenai kebijakan-kebijakan yang ditempuh perusahaan untuk

menjamin kesinambungan manajemen(suripto,1999)

22. Uraian mengenai pembagian tanggungjawab fungsional diantara dewan

komisaris dan direksi (suripto,1999)

23. Ringkasan statistik keuangan yang meliputi rasio-rasio rentabilitas, likuiditas,

solvabilitas didefinisikan sebagai berikut :

Page 63: skripsi campuran

45

Rasio rentabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang

tertentu

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemempuan likuiditas

perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang

lancarnya.

Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kwajiban-kwajiban jangka panjang.

24. Laporan yang memuat elemen-elemen rugi laba yang diperbandingkan untuk 3

tahuan atau lebih

Menurut mamduh (2005 : 59)Elemen-elemen yang tercantum dalam laporan

laba rugi adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan operasional perusahaan :

a Penjualan (bersih)

b Harga Pokok penjualan

c Biaya Operasional

d Pendapatan danbiaya lainnya

e Biaya Pajak yang berkaiatan dengan Operasi Perusahaan

2. Hasil Operasi yang dihentikan

Pendapatan (rugi) dari operasi yang dihentikan (bersih pajak)

Untung (rugi) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang dihentikan

(bersih pajak)

3. Item-item Luar biasa (bersih pajak pendapatan)

Page 64: skripsi campuran

46

4. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (bersih pajak pendapatan)

5. Laba Bersih

6. Laba per lembar saham

25. Laporan yang memuat elemen-elemen neraca yang diperbandingkan untuk 3

tahun atau lebih

Menurut mamduh (2005 : 55) Elemen-elemen yang tercantum dalam laporan

neraca adalah sebagai berikut :

1. Aktiva/Aset

a Aktiva Lancar

b Investasi Jangka Panjang

c Bangunan, Pabrik dan Peralatan

d Aktiva tak Berwujud

e Aktiva lainnya

2. Hutang

a Hutang Lancar

b Hutang Jangja Panjang

c Hutang lainnya.

3. Modal Saham

a Modal Saham disetor

1 Saham Nominal

2 Agio/Capital Surplus

b. Laba yang ditahan

c. Modal lainnya

Page 65: skripsi campuran

47

26. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang dapat

meliputi gaji dan upah, tunjangan, dan pemotongan (Suripto. 1999)

27. Informasi mengenai nilai tambah dapat secara kualitatif atau kuantitatif

Nilai tambah adalah perbedaan antara nilai output perusahaan dan nilai

inputnya (bahan baku dan jasa yang didapatkan dari perusahaan-perusahaan

lain). Nilai tambah dimaksudkan sebagai suatu ukuran kinerja untuk

kelompok stakeholder yang lebih luas dari hanya investor saja (Choi&Muller,

buku 2, 1997:315)

28. Informasi mengenai jumlah kompensasi tahunan yang dibayarkan kepada

dewan komisaris atau direksi.

Kompensasi menurut istilah adalah imbalan berupa uang atau bukan uang

yang diberikan kepada karyawan

Jenis kompensasi menurut Mathis&Jaction (buku 2, 2002 : 116) adalah

sebagai berikut :

a Gaji pokok adalah kompenssasi dasar yang diterima oleh karyawan,

biasanya sebagai gaji atau upah

b Daji Variabel adalah jenis lain dari gaji yang bersifat langsung, dimana

kompensasi berhubungan langsung dengan pencapaian kinerja

c Tunjangan adalah imbalan tidak langsung, dimana karyawan menerima

nilai terukur dari imbalantanpa benar-benar menerimanya secara tunai.

Contoh : asuransi kesehatan, uang cuti, dll

Page 66: skripsi campuran

48

29. Informai mengenai biaya yang dipisahkan kedalam komponen tetap dan

variabel. Menurut Carter&Usry (Buku 1, 2004 : 58 (lima puluh delapan))

Biaya Variabel didefinisikan sebagai berikut :

Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis

meningkat atau menurun. Contoh : asuransi properti, pajak properti.

Biaya Variabel adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional

terhadap peningkatan dalam aktivitas danmenurun secara proporsional

terhadap penurunan dalam aktivitas. Contoh : biaya bahan baku langsung,

biaya tenaga kerja langsung.

30. Uraian mengenai dampak inflasi terhadap aktiva perusahaan pada masa

sekarang dan/atau masa yang akan datang

Inflasi adalah peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dlam

periode waktu tertentu (Jeff Madura, 2001 : 115)

31. Informasi mengenai tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan terhadap

sebuah proyek yang akan dilaksanakan oleh perusahaan.

Return adalah perubahan nilai antara periode t+1 dengan periode t tersebut

(Mamduh, 2005 : 314)

32. Informasi mengenai kemungkinan litigasi (proses pengadilan) oleh pihak lain

terhadap perusahaan dimasa yang akan datang (Suripto, 1999).

33. Informasi mengenai pihak-pihak yang mencoba memperoleh pemikiran

substansial terhadap saham perusahaan (Suripto, 1999).

Dalam penelitian ini tidak menggunakan 33 item pengungkapan sukarela

seperti yang dilakukan oleh Bambang Suripto (1999). Tahun 2002 Bapepam telah

Page 67: skripsi campuran

49

mengeluarkan peraturan tentang pengungkapan wajib sebanyak 446 item. Dari

446 item tersebut termasuk didalamnya tiga item pengungkapan sukarela yang

dilakukan oleh Bambang Suripto.

Tabel 2.1

ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA YANG TERMASUK DALAM

PENGUNGKAPAN WAJIB

No. Pengungkapan Sukarela (PS) Pengungkapan Wajib (PW)

No.

item

Item pengungkapan

sukarela

No.

item

Item pengungkapan wajib

1. 9 Informasi mengenai

produk atau jasa utama

yang dihasilkan oleh

perusahaan.

5 Bidang usaha utama

perusahaan sesuai dengan

anggaran dasar perusahaan

dan kegiatan usaha yang

dijalankan.

2. 15 Informasi mengenai jumlah

karyawan yang bekerja

dalam perusahaan.

12 Jumlah karyawan pada akhir

periode atau rata-rata jumlah

karyawan selama periode

yang bersangkutan.

3. 21 Uraian mengenai

kebijakan-kebijakan yang

ditempuh perusahaan untuk

menjamin kesinambungan

manajemen.

441 Pengungkapan sifat, jenis,

jumlah dan dampak dari

peirstiwa/keadaaan yang

mempengaruhi kenerja

perusahaan atau yang

mempengaruhi kelangsungan

hidup perusahaan.

Sumber : Item Pengungkapan Wajib, Item Pengungkapan sukarela.

Dari Tabel diatas maka item pengungkapan sukarela yang keluarkan adalah

item nomor 9, 15, 21 sehingga dalam penelitian ini hanya 30 item yang

digunakan, item-item apa saja yang dikeluarkan dapat dilihat pada lampiran 2.

2.2.5 Tingkat Leverage

Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap total ekuitas.

Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal

yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya

Page 68: skripsi campuran

50

suatu hutang. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio

leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena

biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal yang seperti itu lebih tinggi

(Jensen dan Meckling, 1976) dalam (Marwata, 2001)

Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih banyak dalam struktur

permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Semakin besar

leverage perusahaan, semakin besar kemungkinan transfer kemakmuran dari

kreditur kepada pemegang saham dan manajer (Meek.Robert dan Gray. 1995

dalam Suripto 1998). Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai leverage

tinggi mempunyai kwajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur

jangka panjang (Wallace et.al. 1994) dalam (Suripto 1998).

Leverage keuangan merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki

biaya tetap bagi perusahaan, yaitu utang pokok (untuk pembayaran bunga), saham

preferen (mengharuskan perusahaan membayar dividen preferen) dan sewa

(kwajiban membayar sewa). Semakin tinggi sumber dana dengan beban tetap

yang digunakan perusahaan maka semakin besar leverage keuangan yang timbul

(Sri Ayem. 2006).

Rasio yang termasuk dalam rasio leverage yaitu :

1. Debt to Asset Ratio (DAR).

Rasio ini mengukur keseimbangan antara proporsi aktiva yang didanai

oleh kreditur dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (Agus Sartono,

1996:128) dengan perhitungan sebagai berikut :

Total Hutang

Debt to Asset Ratio = .........................................................(1)

Total Aktiva

Page 69: skripsi campuran

51

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini menunjukkan kemampuan untuk membiayai hutangnya dari

modal (Agus Sartono, 1996:128) diukur dengan cara :

2.2.6 Rasio likuiditas

Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan

kwajiban jangka pendeknya. Untuk mengukur kemampuan ini, biasanya

digunakan angka rasio modal kerja, current ratio, acid-test atau quick ratio,

account receivable turnover dan inventiry turnover. Dalam penelitian ini

likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar.

Cooke (1998) dalam Marwata (2001) menjelaskan bahwa Rasio likuiditas

dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi rasio likuiditas yang tinggi

menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini

akan cenderung untuk malakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada

pihak pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kredibel.

Akan tetapi dipihak lain, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja

manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan

dengan likuiditas rendah justru cenderung mengungkapkan lebih banyak

informasi kapada pihak diluar sebagai upaya untuk menjalaskan lemahnya kinerja

manajemen.

Wallace et al. (1994) dalam Fitriani (2001) menyatakan bahwa likuiditas

dapat dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = ......................................................(2)

Ekuitas

Page 70: skripsi campuran

52

perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah cenderung

mengungkapkan lebih banyak informasi kepada pihak eksternal sebagai upaya

untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen.

1. Current Ratio

Rasio lancar (Current Ratio) mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kwajiban jangkapendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya

(aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu

siklus bisnis) Mamduh (2007:77) yang dihitung dengan cara sebagai berikut :

Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan

rasio lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar yang belum

tentu baik ditinjau dari segi profitabilitas disebabkan adanya piutang yang tak

tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu saja tidak dapat dipakai

untuk membayar utang.

2. Quick Ratio/Acid Rest Ratio

Rasio ini merupakan perbandingan antara aktiva lancar dikurangi

persediaan dengan hutang lancarnya Mamduh (2007:77) yang diukur dengan :

Seperti halnya current ratio, semakin tinggi menandakan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kwajiban financial jangka pendek semakin baik.

Aktiva lancar - Persediaan Quick Ratio = ...................................................(4)

Hutang Lancar

Aktiva lancar

Current Ratio = ...............................................................(3)

Hutang Lancar

Page 71: skripsi campuran

53

Namun dalam quick ratio hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar –

benar likuid saja, yaitu aktiva lancar diluar persediaan.

Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi, tingkat

likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.

Perusahaan semacam ini cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi

yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa

perusahaan itu kredibel (Fitriani 2001). Tetapi dilain pihak, jika likuiditas

sebagai ukuran kenerja, kinerja manajemen dalam mengelola keuangan

perusahaan, perusahaan dengan likuiditas rendah perlu mengungkapkan lebih

banyak informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan kepada pihak eksternal

lemahnya kinerja manajemen (Wallace et al 1994 dalam fitriani 2001).

2.2.7 Profitabilitas

Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham

tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu : profit margin, return on

total asset (ROA),dan return on equity (ROE)Mamduh (2007:83)

Rasio Profitabilitas yang sering digunakan yaitu :

1. Return on Assets

Menurut Mamduh (2007:84) menyatakan bahwa :

Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dihitung

dengan :

Laba Bersih X 100%

Return on Assets = ..................................................(5)

Total Aset

Page 72: skripsi campuran

54

Rasio yang tinggi menunujukkan efisiensi pengelolaan total sumber daya

perusahaan oleh manajemen.

2. Return on Equity Ratio

Menurut Mamduh (2007:84) :

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperolah laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Semakin besar rasio ini menunjukkan posisi yang aman, karena

diharapkan laba operasi tahunan dapat digunakan sebagai sumber dana untuk

membayar hutangnya, meskipun dapat juga menunjukkan terlalu rendahnya

penggunaan hutang bagi perusahaan.

3. Rasio Profit Margin

Profit margin mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba

bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat

penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunujukkan

ketidak efisienan manajemen (Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim : 84)

Sigvi dan Desai (1971) dalam Binsar dan Lusy (2004) mengutarakan

bahwa rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong

para manajemen untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab

mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan

mendorong kompensasi terhadap manajemen.

Laba Setelah Pajak

Return On Equity Ratio = ......................................(6)

Ekuitas

Page 73: skripsi campuran

55

Rasio profit margin bisa dihitung sebagai berikut :

2.2.8 Struktur Kepemilikan Saham Publik

Penelitian ini membedakan antara saham yang dimiliki oleh pihak diluar

manajemen perusahaan menjadi dua, yaitu oleh masyarakat dalam negeri dan

pihak asing atau masyarakat luar negeri. Variabel ini menunjukkan tingkat

kepercayaan oleh masyarakat publik, yaitu pihak individu diluar manajemen

perusahaan serta institusi lain yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan

perusahaan tersebut.

Struktur kepemilikan perusahaan yang diduga mempengaruhi luasnya

ungkapan sukarela dalam laporan tahunan dapat ditinjau dari dua aspek. Aspek

yang pertama adalah besarnya kepemilikan masyarakat lain (publik) dibandingkan

dengan kepemilikan pihak tertentu yang merupakan pihak insider. Aspek kedua

adalah besarnya kepemilikan asing dibandingkan dengan kepemilikan pihak

domestik (Marwata :2001).

Saham publik merupakan jumlah proporsi saham yang dimilki oleh investor

luar atau oleh para pemegang saham. Semakin besar porsi kepemilikan publik,

semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan,

sehingga semakin banyak pula butir–butir informasi yang mendetail yang dituntut

untuk dibuka dalam laporan tahunan. Semakin besar porsi saham yang dimiliki

publik, akan semakin banyak informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan

Laba bersih

Rasio Profit Margin = .................................................(7)

Penjualan

Page 74: skripsi campuran

56

Semakin besar kepemilikan insider, akan semakin sedikit informasi yang

akan diungkapkan dalam laporan tahunan karena insider memiliki akses yang luas

terhadap informasi perusahaan tanpa harus melalui laporan tahunan yang

dipublikasi. Pengukuran porsi saham publik dihitung dengan cara sebagai berikut.

2.2.9 Struktur Kepemilikan Saham Asing

Perusahaan yang sahamnya dimiliki pihak asing menghadapi tekanan

permintaan akan informasi yang lebih banyak. Makin besar porsi saham yang

dimiliki pihak asing makin beragam informasi yang dibutuhkan, sehingga

diperkirakan kualitas ungkapan sukarela juga akan meningkat. Porsi kepemilikan

ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan oleh masyarakat di

perusahaan tersebut. Struktur kepemilikan saham oleh pihak asing dapat dihitung

dengan rumus :

2.2.10 Ukuran Perusahaan

Masyarakat sering menilai bahwa besar kecilnya suatu perusahaan di ukur

dari besar kecilnya gedung atau bangunan suatu perusahaan, semakin seringnya

suatu perusahaan tampil dan dipromosikan dimedia elektronik, namun bukan

hanya itu besar kecil suatu perusahaan atau ukuran perusahaan (size) perusahaan

Jumlah Saham Publik Struktur kepemilikan publik = ...................................(8)

Total Saham

Jumlah Saham Asing

Struktur kepemilikan asing = ..................................(9)

Total Saham

Page 75: skripsi campuran

57

diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan

tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan

adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total

aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap

kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan

dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama,

selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih

mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil

(Indriani:2005, dalam Nina dan Suhairi:2006).

Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih

banyak dari pada perusahaan kecil. Terdapat beberapa penjelasan mengenai hal

tersebut. Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan yang besar memiliki biaya

keagenan yang lebih besar dari pada perusahaan yang kecil (Jensen dan Mecking,

1976). Perusahaan besar mungkin akan mengungkapkan informasi yang lebih

banyak sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Penjelasan lain

yang mungkin adalah perusahaan yang besar menghadapi biaya politis yang lebih

besar dari pada perusahaan yang lebih kecil. Ukuran perusahaan dapat dihitung

dengan rumus :

2.2.11. Umur Perusahaan

Menurut Marwata (2001) umur perusahaan diperkirakan mempunyai

hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari

Size = log total aset ................................................................................(10)

Page 76: skripsi campuran

58

adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang

lebih banyak dalam mempublikasikan laporan tahunan. Perusahaan yang memiliki

pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan

informasi tentang perusahaan. Semakin lama perusahaan tercatat di bursa semakin

tinggi kualitas ungkapan sukarela dalam laporan tahunan (Marwata, 2001).

Weston & Brigham (1990:499) dalam jangka waktu umur perusahaan,

perusahaan mempunyai daur hidup yaitu :

1. Periode Percobaan (eksperimentation period)

penjualan dan laba berkembang lambat mengikuti pengenalan produk baru.

2. Periode Ekspektasi (ekspectation period)

Perusahaan menikmati perkembangan penjualan yang pesat, profitabilitas yang

tinggi dan penerimaan produk ditangan konsumen.

3. Kedewasaan (maturity)

Tingkat perkembangan penjulan mulai mengendor dan perkembangan

sebagian besar tergantung pada pengantian permintaan.

4. Kemerosotan (decline)

Perusahaan menghadapi munculnya produk pengganti, keringgalan jaman

dalam bidang teknologi dam menejemen dan kejenuhan permintaan akan

barang.

Umur perusahaan dapat dihitung mulai dari perusahaan tersebut tercatat

di bursa hingga tahun amatan.

Page 77: skripsi campuran

59

2.2.12 Kantor Akuntan Publik

Menurut SK. Menkeu No.470/KMK.017/1997, Kantor Akuntan Publik

adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi

kuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. Diseluruh Indonesia terdapat 488

Kantor Akuntan Publik yang dapat digolongkan menjadi kantor akuntan besar,

sedang dan kecil. Kantor akuntan publik yang tergolong besar hanya sedikit

jumlahnya dan umumnya bekerjasama dengan kantor–kantor akuntan besar yang

berskala internasional (Al haryono Jusuf 2001:19 ).

Perusahaan yang go publik menggunakan jasa auditor dari Kantor akuntan

publik untuk mengaudit laporan keuangannya. Laporan keuangan diaudit untuk

dinilai kewajarannya. Perusahaan yang besar dan go publik umumnya

mengungkapkan laporan keuangan yang lebih kompleks, untuk itu perusahaan–

perusahaan tersebut juga menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik yang besar

pula dalam mengaudit laporan keuangannya.

2.3.1 Kerangka pemikiran

Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka beberapa informasi yang dapat

digunakan untuk menentukan tingkat pengungkapan sukarela laporan keuangan

perusahaan antara lain terdiri Rasio Leverage, likuiditas, profitabilitas, ukuran

perusahaan, struktur kepemilikan publik, struktur kepemilikan asing, umur

perusahaan, dan kantor akuntan publik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar berikut :

Page 78: skripsi campuran

60

Karakteristik perusahaaan :

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

Pengaruh masing-masing faktor terhadap pengungkapan sukarela laporan

keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006), Dewi Agustina (2006),

Binsar dan Lusy (2001), Ainun Na’im dan Fuad Rahman (2000)

membuktikan bahwa Rasio leverage mempunyai hubungan positif dengan

kelengkapan pengungkapan laporan tahunan. Sedangkan Fitriani (2001),

Marwata (2001) menunjukkan bahwa rasio leverage tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan wajib dan

sukarela.

Rasio Leverage (X1)

Kantor Akuntan Publik (X8)

Umur perusahaan (X7)

Struktur kepemilikan saham Asing (X6)

Struktur kepemilikan Publik (X5)

Ukuran perusahaan (X4)

Profitabilitas (X3)

Rasio Likuiditas (X2)

Kelengkapan

pengungkapan

laporan

tahunan

Page 79: skripsi campuran

61

2. Kondisi perusahaan yang sehat, yang antara lain ditunjukkan dengan tingkat

likuiditas yang tinggi, berhubungan dengan pengungkapan yang lebih luas.

Hal tersebut didasarkan pada ekspektasi bahwa perusahaan yang secara

keuangan sehat, akan cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak

informasi, karena ingin menunjukkan kepada pihak ekstern bahwa

perusahaan tersebut kredibel. Hasil dari penelitian yang dilakukan Fitriani

(2001) menunjukkan bahwa rasio likuiditas mempunyai hubungan positif

dengan luas pengungkapan.. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Ayem (2006), Binsar&lusy (2004), Marwata (2001) menunjukkan bahwa

rasio Likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kelengkapan pengungkapan.

3. Pengaruh tingkat profitabilitas terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan

yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy (2004), Fitriani (2001) membuktikan

bahwa variabel Profitabilitas secara signifikan positif mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Jadi semakin tinggi Net Profit

Margin suatu perusahaan maka semakin tinggi indeks kelengkapan

pengungkapannya. Sedangkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Agustina (2006) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap kelengkapan pengungkapan.

4. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi

pengungkapannya. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006), Marwata

(2001) menunjukkan bahwa variabel Ukuran perusahaan mempunyai

hubungan positif terhadap kelengkapan pengungkapan. Sedangkan penelitian

Page 80: skripsi campuran

62

yang dilakukan oleh Fitriani (2001) meunjukkan bahwa uuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan.

5. Semakin besar porsi kepemilikan publik, semakin banyak pihak yang

membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula

butir–butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam

laporan. Penelitian tentang pengaruh saham publik terhadap kelengkapan

pengungkapan yang dilakukan oleh Binsar dan Lusy (2004) membuktikan

bahwa struktur kepemilikan publik secara signifikan positif mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

6. Semakin besar porsi saham yang dimiliki pihak asing makin beragam

informasi yang dibutuhkan, sehingga diperkirakan kualitas ungkapan

sukarelanya juga akan meningkat (Marwata, 2001). Penelitian yang dilakukan

oleh Fitriani (2001) menunjukkan bahwa struktur kepemilikan saham Asing

berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006), Marwata (2001)

menunjukkan bahwa struktur kepemilikan saham Asing tidak berpengaruh

signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan.

7. Marwata (2001) memperkirakan Umur perusahaan mempunyai hubungan

positif terhadap kelengkapan pengungkapan. Alasan yang mendasari adalah

bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih

banyak dalam mempublikasikan laporan tahunan. Hasil dari penelitianyang

dilakukan oleh Binsar dan Lusy (2004), Marwata (2001) menunjukkan bahwa

umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan.

Page 81: skripsi campuran

63

8. Perusahaan menggunakan jasa Kantor akuntan publik untuk melakukan audit

laporan keuangannya. Perusahaan yang menunjuk kantor akuntan publik

ternama akan menyediakan informasi yang lebih kompleks. Penelitian yang

dilakukan oleh Fitriani (2001) menunjukkan bahwa kantor Akuntan Publik

mempunyai hubungan positif terhadap kelengkapan pengungkapan.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori

maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh antara Rasio leverage terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H2 : Ada pengaruh antara Rasio likuiditas terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H3 : Ada pengaruh antara Rasio profitabilitas terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H4 : Ada pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H5 : Ada pengaruh antara struktur kepemilikan publik terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

Page 82: skripsi campuran

64

H6 : Ada pengaruh antara struktur kepemilikan asing terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H7 : Ada pengaruh antara umur perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

H8 : Ada pengaruh antara Kantor Akuntan Publik terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2004-2007

Page 83: skripsi campuran

65

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan penulis dapat memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan yang menjadi motivasi dalam melaksanakan

penelitian. Penelitian ini berkaitan dengan pemecahan masalah dan bersifat

teoritis dimana penelitian ini tidak memberikan pengaruh secara langsung

terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan. Tujuan penelitian ini untuk menguji

hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori, serta pengembangan

dan evaluasi terhadap konsep-konsep teoritis.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif,

penggunaan metode kuantitatif bertujuan agar penelitian ini lebih terpusat. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan beberapa

aspek yang berbeda. Aspek pertama berdasarkan sumbernya, data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk data kuantitatif berupa

data laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor industr dasar dan kimia

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2007. Aspek kedua

berdasarkan data Time Series. Data Time Series, yaitu data yang dikumpulkan

dari waktu (tahun ke tahun, bulan ke bulan, minggu ke minggu, hari ke hari).

3.2 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pembahasannya pada

pengaruh karakteristik perusahaan yang terdiri dari rasio leverage, likuiditas,

65

Page 84: skripsi campuran

66

profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan publik, struktur

kepemilikan Asing, umur perusahaan, dan Kantor Akuntan Publik mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela dalam

laporan tahunan perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang

terdaftar di BEI periode 2004-2007. Penelitian ini hanya membatasi pada

pengungkapan sukarela, karena aturan tentang aturan tentang ungkapan wajib

telah ditetapkan, sedangkan pengguna informasi menuntut untuk pengungkapan

informasi yang lebih luas, sehingga perusahaan secara sukarela melakukan

pengungkapan melebihi ungkapan yang diwajibkan. Penelitian ini hanya

menggunakan laporan keuangan dengan tiga tahun amatan karena laporan

keuangan untuk perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia untuk

tahun 2003, 2002, 2001 dan sebelumnya tidak memenuhi ketentuan sampel

minimal, sedangkan untuk tahun 2008 tidak semua laporan keuangan sub sektor

industri dasar dan kimia di audit, sehingga tidak memenuhi kriteria penelitian.

3.3 Identifikasi Variabel

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penalitian maka variabel yang akan

digunakan adalah :

1. Variabel Dependen.

a. Kelengkapan pengungkapan laporan tahunan.

2. Variabel Independen.

a. Rasio Leverage

b. Rasio likuiditas

c. Profitabilitas

Page 85: skripsi campuran

67

d. Ukuran perusahaan

e. Struktur kepemilikan publik

f. Struktur kepemilikan Asing

g. Umur perusahaan

h. Kantor Akuntan Publik

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berikut ini akan dijelaskan definisi operasional dan pengukuran variabel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel Dependen penelitian ini adalah kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan tahun 2004-2007. Variabel ini mengukur berapa banyak butir

laporan keuangan yang material diungkapkan oleh perusahaan. Butir

pengungkapan laporan keuangan yang diukur hanya bersifat sukarela (voluntary).

Dalam melakukan perhitungan indeks pengungkapan untuk setiap perusahan

sampel diperoleh dengan cara sebagai berikut :

a. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan secara dikotomi, dimana jika

suatu item diungkapkan diberi nilai satu dan jika tidak diungkapkan akan

diberi nilai nol.

b. Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor

total.

c. Menghitung indeks kelengkapan pengungkapan dengan cara membagi total

skor yang diperoleh dengan total skor yang diharapkan dapat diperoleh oleh

perusahaan, yaitu :

Page 86: skripsi campuran

68

dimana :

a = indeks kelengkapan pengungkapan

x = jumlah butir yang diungkapkan perusahaan sampel

y = jumlah butir pengungkapan yang seharusnya diungkapkan menurut

indeks pengungkapan sukarela..

3.4.2 Variabel Independen

Ada 8 variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam

hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan, yaitu :

a. Leverage

Variabel ini menunjukkan sejauh mana kwajiban perusahaan memenuhi

kwajiban jangka panjang, semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin

besar pula agency cost, atau dengan kata lain, semakin besar kemungkinan

terjadinya transfer kemakmuran dari kreditur jangka panjang kepada pemegang

saham dan manajer, sehingga untuk mengurangi hal tersebut perusahaan dituntut

untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas guna memenuhi informasi

kreditur jangka panjang. Rasio ini menunjukkan kemampuan untuk membiayai

hutanngnya dari modal sehingga pengukuran leverage ini menggunakan Debt to

Equity Ratio (DER) denga rumus :

x

a = .......................................................................................................(11)

y

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = .........................................................(12)

Ekuitas

Page 87: skripsi campuran

69

b. Likuiditas

Variabel ini mengukur tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk dapat

membayar hutang jangka pendek. Kemampuan untuk membayar hutang jangka

pendek dari suatu perusahaan diukur dari kemampuan untuk mendapatkan kas

(alat pembayaran) atau kemampuannya untuk mengkonversikan aktiva non kas

menjadi kas. Pada penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan menggunakan rasio

lancar bukan Rasio Quick, karena sampel dari penelitian ini merupakan

perusahaan manufaktur yang memiliki persediaan barang hasil produksi untuk

dijual, sehingga tidak mengeluarkan persediaan dalam menghitung likuiditas.

Pengukuran likuiditas ini menggunakan rasio lancar (current ratio) dengan rumus

:

c. Profitabilitas

Profit margin adalah salah satu rasio Profitabilitas yang menghitung sejauh

mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan

tertentu Mamduh (2002 : 83). Sesuai dengan pemilihan sampel pada penelitian ini

yang dalam kegiatan operasionalnya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi

dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan, maka rasio net profit margin

lebih cocok untuk perusahaan manufaktur dibandingkan dengan kedua rasio

profitabilitas yang lain yang mengukur laba bersih dengan menggunakan tingkat

Aktiva Lancar Current Ratio = ...................................................................(13)

Hutang Lancar

Page 88: skripsi campuran

70

aset tertentu (ROA), atau dengan menggunakan modal saham (ROE). Sehingga

pengukuran dari Variabel ini yaitu :

d. Ukuran perusahaan

Variabel ini mengukur besar kecilnya perusahaan, semakin besar size (total

aktiva) perusahaan maka semakin besar informasi yang perlu diungkapkan

dibanding perusahaan kecil.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini duukur berdasarkan besar atau

kecilnya total aset. Variabel lain dalam penelitian ini berupa rasio-rasio maka

demi keseragaman sehingga ukuran perusahaan diukur dengan mengunakan log

total asset, dengan rumusan sebagai berikut:

e. Struktur kepemilikan pubik

Variabel ini mengukur proporsi saham yang dimiliki oleh masyarakat

(publik) dimana perbedaan dalam proporsi saham tersebut dapat mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Pengukuran porsi saham yang

dimiliki masyarakat (publik) digunakan rumus sebagai berikut :

Laba Bersih Rasio Profit Margin = ..........................................................(14)

Penjualan

Size = log total aset.................................................................................(15)

Jumlah Saham Publik

Struktur kepemilikan publik = ..................................(16)

Total Saham

Page 89: skripsi campuran

71

f. Struktur kepemilikan Asing

Makin besar porsi saham yang dimiliki pihak asing makin beragam

informasi yang dibutuhkan, sehingga diperkirakan kualitas ungkapan sukarela

juga akan meningkat Sedangkan pengukuran untuk perusahaan yang berbasis

asing dihitung dengan :

g. Umur perusahaan

Variabel ini mengukur sudah berapa lama perusahaan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan yang go publik. Perusahaan yang

berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam

mempublikasikan laporan keuangan dan akan mengetahui kebutuhan

konstituennya akan diinformasikan tentang perusahaan.

Umur perusahaan ini diukur berdasarkan selisih antara periode yang

digunakan dengan tahun first issue di BEI.

h. Kantor Akuntan Publik

Variabel ini mengukur besar kecilnya Kantor akuntan publik (KAP) yang

mengaudit laporan keuangan tahunan. Semakin besar KAP yang mengaudit

laporan keuangan tahunan, maka semakin banyak informasi yang diungkapkan

oleh perusahaan. Variabel Kantor Akuntan Publik diukur dengan menggunakan

Variabel Dummy. Dalam penelitian ini besar kecilnya kantor akuntan publik

dibedakan menjadi 2 yaitu :

Jumlah Saham Asing

Struktur kepemilikan asing = ....................................(17)

Total Saham

Page 90: skripsi campuran

72

1. KAP yang berafiliasi dengan asing.

KAP yang berafiliasi dengan asing merupakan semua Kantor Akuntan

Publik Indonesia yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Asing.

2. KAP lainnya.

KAP lainnya merupakan semua Kantor Akuntan Publik di indonesia yang

tidak berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asing.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-

2007. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Dalam

penelitian ini kriteria yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang menerbitkan

laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan auditan tahun 2004-2007

secara berturut–turut.

2. Perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang telah terdaftar

di BEI sebelum tahun amatan, kriteria ini untuk variabel umur perusahaan.

3. Perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang selama tahun

amatan mempunyai nilai ekuitas positif, kriteria ini untuk variabel Rasio

leverage.

3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu

data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

Page 91: skripsi campuran

73

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Penelitian ini hanya menggunakan data sekunder, yang dapat

berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia periode 2004-2007 dan catatan atas laporan keuangan yang ada di

www.idx.co.id.

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu berupa Laporan

Tahunan Emiten. Data tentang indeks kelengkapan pengungkapan diambil dari

laporan tahunan emiten pada tahun 2004-2007. Data tentang rasio leverage, rasio

likuiditas, Profitabilitas, struktur kepemilikan publik, struktur kepemilikan asing,

ukuran perusahaan, umur perusahaan, KAP, dapat diambil dari laporan keuangan

perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek

Indonesia periode 2004-2007.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Melakukan perhitungan terhadap rasio–rasio keuangan yang dianalisis, yaitu :

Rasio leverage, Rasio likuiditas, Rasio profitabilitas, Ukuran perusahaan,

Struktur kepemilikan publik, Struktur kepemilikan asing, Umur perusahaan,

Kantor Akuntan Publik, dan menghitung besarnya indeks kelengkapan

pengungkapan.

2. Analisis deskriptif merupakan suatu metode untuk memberikan gambaran atau

penjelasan mengenai besarnya indeks kelengkapan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure), Rasio leverage, Rasio likuiditas, Rasio profitabilitas,

Page 92: skripsi campuran

74

Ukuran perusahaan, Struktur kepemilikan publik, Struktur kepemilikan asing,

Umur perusahaan, Kantor Akuntan Publik dari masing-masing perusahaan.

3. Uji asumsi klasik, terdapat empat asumsi yaitu :

a. Uji normalitas

Pengujian normalitas untuk mengetahui apakah residualnya

terdistribusi secara normal. Cara pengujiannya menggunakan alat uji Statistik

Kolmogorov-Smirnov, dimana menurut Imam Ghozali (2006 : 30) alat uji ini

untuk mendeteksi normalitas data dengan menentukan dahulu hipotesis

pengujinya yaitu :

Hipotesis Nol (Ho) : Data terdistribusi normal

Hipotesis Alternatif (H1) : Data tidak terdistribusi normal

Residual data terdistribusi normal jika sig. kolmogorov smirnov tes >

0,05 maka hipotesis nol dapat diterima atau hipotesis alternatif ditolak.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Multikolonieritas terjadi apabila nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih

dari angka 10 (Gozali 2006 :91).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji terhadap adanya heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual

dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Menurut Ghozali (2007:105)

Page 93: skripsi campuran

75

deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser.

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Glejser mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarat,

2003) dengan persamaan regresi:

|Ut| = α + ßXt + vt

Notasi :

|Ut| = variabel residual

Persamaan regresi akan menjadi:

AbsUt = β0 + β 1 LEV + β 2 LIK + β 3 NPM + β 4 SIZE + β 5PUB + β 6 ASG +

β 7 UMR + β 8 KAP

d. Uji Auto korelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 ( sebelumnya ). Autokorelasi adalah adanya hubungan antara

kesalahan-kesalahan yang muncul pada data runtun waktu ( time series ).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi Autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan uji Durbin – Watson (DW test)

DW hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercep (konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen (Ghozali, 2006

: 96). Hiptesis yang akan diuji adalah :

Page 94: skripsi campuran

76

Ho : tidak ada autokorelasi

Ha : Ada autokorelasi

Cara untuk mengetahui pengmbilan keputusan ada tidaknya autokerelasi

adalah sebagai berikut :

a Jika nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-dl), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (dl), maka koefisien

autokorelasi lebih besar dari nilai nol, berarti ada autokorelasi positif.

c Jika nilai DW lebih besar dari pada (total variabel independen-dl), maka

koefisien autokorelasi lebih kecil dari nilai nol, berarti ada autokorelasi

negatif.

d Jika nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

4. Analisis regresi berganda

Analisi ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh antar

variabel. Analisis ini dilakukan dengan cara memasukkan input data variabel

ke fungsi regresi. Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu

variabel dependen.

Persamaan regresi berganda dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = +β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + e....(18)

Dimana :

Page 95: skripsi campuran

77

Y = kelengkapan pengungkapan

= konstanta (tetap)

β1, β2, β3, β4, β5, β6, β7 = koefisien regresi

X1 = rasio leverage

X2 = rasio likuiditas

X3 = profitabilitas

X4 = struktur kepemilikan publik

X5 = struktur kepemilikan asing

X6 = ukuran perusahaan

X7 = umur perusahaan

X8 = Kantor akuntan publik

e = kesalahan baku/error

5. Uji Hipotesis

a. Uji F, Uji F digunakan untuk menguji model penelitian. Model yang baik

adalah jika secara keseluruhan variabel dependen berpengaruh terhadap

variabel dependen. untuk melakukan uji model ada beberapa langkah yang

harus dilakukan :

1. Menyusun perumusan hipotesis

Ho : Seluruh variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

H1 : Seluruh variabel independen secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Menentukan tingkat signifikansi uji F dengan tingkat signifikan 5%

Page 96: skripsi campuran

78

3. Menentukan besarnya F hitung dengan menggunakan SPSS.

4. Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah diberikan

kriteria pengujian :

a jika probabilitas F < α, berarti Ho ditolak, yang artinya ada

pengaruh yang signifikan dari semua variabel independen terhadap

variabel dependen.

b jika probabilitas F > α, berarti Ho diterima, yang artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan dari semua variabel independen terhadap

variabel dependen.

b. Uji t, Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen dalam regresi (Ghozali

2006 : 167). Berikut langkah yang digunakan untuk menentukan uji t :

1. perumusan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

parsial (individual) terhadap variabel dependen.

H1: ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

parsial (individual) terhadap variabel dependen.

2. Menetapkan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%

3. Menentukan kriteria penolakan hipotasis :

a jika probabilitas t < α, berarti Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen.

Page 97: skripsi campuran

79

b jika probabilitas t > α, berarti Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan dari variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen.

4. melakukan interpretasi atau hasil uji hipotesis pada pengujian hipotesis.

5. menyusun kesimpulan atas interpretasi yang dilakukan pada hasil uji

hipotesis.

Page 98: skripsi campuran

80

BAB IV

GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan perusahaan Manufaktur sebagai populasi untuk

dijadikan obyek penelitian. Perusahaan manufaktur yang dipakai sebagai sampel

adalah perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar

di BEI sampai dengan tahun 2007 yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan

yang diaudit untuk tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007. Dalam penelitian ini data

yang diambil dari tiap perusahaan sampel adalah catatan atas laporan keuangan

untuk menghitung indeks pengungkapan sukarela, total hutang dan total ekuitas

untuk menghitung rasio leverage, aktiva lancar dan hutang lancar untuk

menghitung rasio likuiditas, laba bersih dan jumlah penjualan untuk menghitung

rasio profitabilitas, total aktiva untuk menghitung besarnya perusahaan, saham

masyarakat dan total saham untuk menghitung kepemilikan saham oleh publik,

saham asing dan total saham untuk menghitung kepemilikan saham asing, selisih

antara tahun amatan dengan tahun first issue di BEI untuk menghitung umur

perusahaan serta halaman laporan auditor independen untuk menentukan KAP

yang telah mengaudit laporan keuangan tersebut.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu

pemilihan sampel berdasarkan kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel

yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan

sampel, antara lain:

80

Page 99: skripsi campuran

81

1. Perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang menerbitkan

laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan auditan tahun 2004-2007

secara berturut–turut.

2. Perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang telah terdaftar

di BEI sebelum tahun amatan, kriteria ini untuk variabel umur perusahaan.

3. Perusahaan manufaktur subsektor industri dasar dan kimia yang selama tahun

amatan mempunyai nilai ekuitas positif, kriteria ini untuk variabel Rasio

leverage.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 164 perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia atau sebanyak 70,68 persen dari total perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2007. Sampel penelitian pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007

masing-masing sejumlah 41 perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia. Sub sektor ini terdiri dari 58 (lima puluh delapan) perusahaan. Dari 58

(lima puluh delapan) sampel penelitian hanya 41 perusahaan yang sesuai dengan

kriteria pemilihan sampel, tujuh diantaranya yaitu AKKU, INRU, ITMA, KIAS,

MAIN, TPIA, YPAS listing setelah tahun 2004, sedangkan KBRI, TALF, SRSN,

SIAP, FPNI, SUDI juga tidak memenuhi kriteria sampel karena selama tahun

amatan data-data perusahaan ini tidak lengkap, sedangkan DSUC, JKSW, MLIA,

SAIP memiliki nilai rasio leverage negatif. Berikut ini adalah tampilan hasil

pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 100: skripsi campuran

82

Tabel 4.1

SELEKSI SAMPEL

No. Kriteria Sampel Jumlah Sampel

Jumlah perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdapat di BEI

58

1.

Perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar

dan kimia yang tidak menerbitkan laporan

keuangan dan catatan atas laporan keuangan

auditan tahun 2004-2007 secara berturut–turut.

(6)

2.

Perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar

dan kimia yang baru terdaftar di BEI pada tahun

amatan.

(7)

3.

Perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar

dan kimia yang memiliki nilai rasio leverage

negatif

(4)

Jumlah perusahaan akhir 41

Jumlah Amatan 164

Sumber : idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2005-2008

4.2 ANALISIS DATA

Pada sub bab ini akan analisis terhadap permasalahan yang diajukan,

dimana pada analisis ini terdiri dari analisis deskriptif dan pengujian hipotesis.

tujuan dari analisis tersebut adalah untuk mengetahui apakah rasio leverage, rasio

likuiditas, rasio profitabilitas, size, kepemilikan saham publik, kepemilikan saham

asing, umur perusahaan dan kantor akuntan publik secara signifikan

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan sukarela.

4.2.1 Analisis Deskriptif

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan

analisis deskriptif terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi deskriptif sampel dan deskriptif

variabel penelitian.

Page 101: skripsi campuran

83

1. Deskriptif Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, seperti yang telah dijelaskan

pada Bab III, yaitu perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia

yang terdafat di Bursa Efek Indonesia pada periode amatan 2004 sampai dengan

2007 dan telah memenuhi kriteria pemilihan sampel yang dapat dilihat pada Tabel

4.1. Perusahaan Manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di

BEI terdiri dari delapan golongan diantaranya semen; keramik, porselen dan kaca;

logam dan sejenisnya; kimia; plastik dan kemasan; pakan ternak; kayu dan

pengolahannya; pulp dan kertas. Perusahaan sampel dalam penelitian ini untuk

masing-masing tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 adalah sama, selanjutnya daftar

nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.

Tabel 4.2 menggambarkan keterwakilan jenis perusahaan sampel penelitian

dari tahun 2004 - 2007. Perusahaan sampel dalam penelitian ini selama empat

tahun amatan berjumlah 164 dengan jumlah masing-masing tahun 41 perusahaan

sampel. Industri semen terdiri dari 3 perusahaan yang selama empat tahun amatan

ketiganya menjadi sampel atau sebanyak 12 perusahaan. Industri Keramik,

Porselen & Kaca terdiri dari 6 perusahaan namun 2 perusahaan yaitu KIAS dan

MLIA tidak memenuhi kriteria sehingga harus keluar dari sampel. Industri logam

dan sejenisnya terdiri dari 11 namun ITMA dan JKSW harus keluar dari sampel

karena tidak sesuai dengan kriteria. Selanjutnya, industri plastik dan kemasan

sebanyak 13 perusahaan dan 5 perusahaan yaitu AKKU, YPAS, APLI, SIAP,

TALF tidak sesuai dengan kriteria.

Page 102: skripsi campuran

84

Tabel 4.2

KETERWAKILAN SAMPEL UNTUK TAHUN 2004-2007

No. Industri Jumlah

sampel

Jumlah

perusahaan

Persentase

sampel

(%)

Persentase

amatan

(%)

1. Semen 12 12 7,31 100

2. Keramik, porselen &

kaca

16 24 9,75 66,66

3. Logam & sejenisnya 36 44 21,95 81,81

4. Kimia 28 36 17,07 77,77

5. Plastik & kemasan 32 52 19,51 61,53

6. Pakan ternak 12 16 7,31 75

7. Kayu &

pengolahannya

12 20 7,31 60

8. Pulp & kertas 16 28 9,75 57,14

Jumlah 164 232 100

Sumber : Data emiten BEI

Sedangkan Industri pakan ternak terdiri dari 4 perusahaan dan satu

perusahaan yaitu MAIN tidak sesuai dengan kriteria sampel. Industri kayu dan

pengolahannya terdiri dari 5 perusahaan 2 diantaranya yaitu BRPT dan SUDI

tidak sesuai dengan kriteria. Industri Pulp &Kertas terdiri dari 7 perusahaan dan 3

diantaranya tidak sesuai dengan kriteria sampel yaitu INRU,KBRI, SAIP

2. Deskriptif Variabel

Penelitian ini menggunakan delapan variabel independen yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas,

size, kepemilikan saham publik, kepemilikan saham asing, umur perusahaan, dan

kantor akuntan publik terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela. Variabel

dependen dalam penelitian ini menggunakan Pengungkapan sukarela yang diukur

dengan menghitung indeks Kelengkapan Pengungkapan Sukarela.

Page 103: skripsi campuran

85

a. Indeks Kelengkapan Pengungkapan Sukarela

Indeks Kelengkapan Pengungkapan Sukarela merupakan Variabel dependen

dalam penelitian ini. Variabel ini digunakan sebagai indikator untuk mengukur

banyaknya pengungkapan sukarela yang diungkapkan dalam laporan keuangan.

Indeks pengungkapan sukarela ini diperoleh dari perbandingan antara banyaknya

item pengungkapan sukarela yang diungkapkan oleh perusahaan dengan jumlah

maksimum yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan. Jumlah maksimum

item yang diharapkan diungkapkan dalam penelitian ini ada tiga puluh item.

Ketiga puluh item tersebut diperoleh dari 33 item pengungkapan yang telah

dikembangkan oleh Bambang Suripto (1999) kemudian disesuaikan dengan empat

ratus empat puluh enam item pangungkapan wajib sehingga didapatkan hasil akhir

sebanyak 30 item, karena tiga item pengungkapan sukarela yang telah

dikembangkan oleh Bambang Suripto sudah termasuk dalam pengungkapan wajib

yang dikeluarkan oleh Bapepam tahun 2002.

Tabel 4.3

DAFTAR PROSENTASE ITEM YANG DIUNGKAPKAN

TAHUN 2004-2007

No. No.

Item

PS

Keterangan Jumlah

perusahaan yang

mengungkapkan

Prosentase

PS (%)

1. 25

Jumlah kompensasi tahunan yang

dibayarkan kepada dewan komisaris dan

direksi

139 84,75

2. 12 Jaringan pemasaran produk atau jasa

perusahaan 111 67,68

3. 16 Level fisik output atau pemakaian kapasitas

oleh perusahaan pada masa sekrang 20 12,19

4. 27 Dampak inflasi terhadap aktiva perusahaan 19 11,58

Sumber: Laporan keuangan.

Page 104: skripsi campuran

86

Perusahaan sampel hanya mengungkapkan empat item dari 30 item

pengungkapan sukarela. Untuk daftar item yang paling banyak diungkap oleh

perusahaan sampel, yang pertama adalah item nomor 25 Informasi mengenai

jumlah kompensasi tahunan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi

dengan prosentase 84,75 persen. Perusahaan sampel yang melakukan

pengungkapan item tersebut diantanya adalah PT. Asahimas Flat Glas Tbk.

Berikut adalah cuplikan item nomor 25 yang ada dicatatan atas laporan keuangan

PT. Asahimas Flat Glas Tbk tahun 2007:

“Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 desember 2007, jumlah gaji yang

diberikan kepada dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing sebesar Rp.

2.730.940 dan Rp. 11.633.680 (2006: Rp. 2.729.780 dan Rp. 13.248.655)“

Item nomor 12 mengenai jaringan pemasaran produk dan jasa perusahaan

dengan prosentase 67,68 persen menempati urutan kedua. Item ini diungkapkan

oleh 111 (seratus sebelas) perusahaan sampel, salah satu diantaranya adalah PT.

Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2007 yang tertera pada catatan

atas laporan keuangan yang berbunyi :

“Hasil produksi dipasarkan didalam dan diluar negeri termasuk Eropa,

Amerika Serikat, Australia, Asia, Timur tengah”

Urutan ketiga adalah item nomor 16 yaitu informasi mengenai level fisik

output atau pemakaian kapasitas yang dicapai oleh perusahaan pada masa

sekarang, hanya dua puluh perusahaan sampel mengungkapkan item ini dengan

persentase pengungkapannnya sebesar 12,19 persen. Salah satu perusahaan

sampel yang melakukan pengungkapan item nomor 16 ini adalah PT. Intikeramik

Alamasri Industri Tbk, yang berbunyi :

Page 105: skripsi campuran

87

“Kapasitas Produksi konsolidasi perusahaan yang dimanfaatkan pada tahun

2007 dan 2006 masing-masing sebesar 40 persen dan 60 persen dari

kapasitas terpasang.”

Informasi ini juga diungkapkan secara berbeda oleh perusahaan lain seperti

yang diungkapakan oleh PT. Asiaplast Industries Tbk. berikut ini :

“Perusahaan memiliki lima (5) lini produksi untuk lembaran plastik PVC

dengan jumlah kapasitas produksi 25.000 ton per tahun (tidak diaudit), dua

(2) lini produksi untuk lembaran kulit imitasi dengan jumlah kapasitas

produksi 12.000 ton per tahun (tidak diaudit), dan pada bulan November

2002 Perusahaan memasang (1) lini produksi untuk lembaran plastik PVC

rigid dengan jumlah kapasitas produksi 6.000 ton per tahun (tidak diaudit).”

Untuk urutan keempat adalah item nomor 27 yaitu mengenai dampak inflasi

terhadap aktiva perusahaan pada masa sekarang dan/ atau masa yang akan datang

dengan item pengungkapan sebanyak 19 atau 11,58 persen. Item ini diungkapkan

oleh PT. Asia Plast Industri yang ada dicatatan atas laporan keuangan sebagai

berikut :

“Saat ini kondisi ekonomi di Indonesia masih terus dipengaruhi oleh nilai

tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang masih terus berfluktuasi

dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik di dalam negeri di mana hal ini

mengakibatkan menurunnya laba bersih Perusahaan dari Rp 66.309.799

menjadi rugi bersih Rp 4.651.718.”

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa item pengungkapan sukarela untuk

tahun 2004-2007 hanya empat item yang diungkapkan oleh perusahaan sampel.

Sampel dari penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia yang terdiri dari industri-industri berat seperti semen,

logam, beton, keramik sehingga item yang diungkapkan oleh perusahaan juga

yang masih memiliki hubungan dengan output yang dihasilkan seperti pencapaian

kapasitas dan jaringan pemasaran, pengungkapan yang dilakukan perusahaan juga

tara-rata memiliki kesamaan tiap tahunnya.

Page 106: skripsi campuran

88

Item yang tidak diungkapkan oleh perusahaan sampel adalah item nomor

satu yaitu mengenai strategi dan tujuan perusahaan; dapat meliputi strategi dan

tujuan umum, keuangan, pemasaran dan sosial. Item nomor dua mengenai dampak

strategi terhadap hasil–hasil pada masa sekarang dan/atau masa yang akan datang.

Item nomor tiga mengenai bagian atau uraian yang menjelaskan pembagian

wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi. Item nomor empat Informasi

mengenai proyeksi jumlah penjualan tahun berikutnya, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif. Item nomor lima yaitu Informasi mengenai proyeksi jumlah laba tahun

berikutnya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif. Item nomor enam Informasi

mengenai proyeksi jumlah aliran kas tahun berikutnya, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif. Item nomor tujuh Uraian mengenai kegiatan investasi atau

pengeluaran modal yang telah dan/atau akan dilaksanakan. Item nomor delapan

mengenai program riset dan pengembangan; yang dapat meliputi kebijakan, lokasi

aktivitas, jumlah karyawan dan hasil yang dicapai. Item nomor sembilan

Informasi mengenai pesanan-pesanan dari pembeli yang belum dipenuhi dan

kontrak-kontrak penjualan yang akan direalisasi dimasa yang akan datang. Item

nomor sepuluh mengenai pesanan-pasanandari pembeli yang belum dipenuhi dan

kontrak-kontrak penjualan yang akan direalisasi di masa yang akan datang. Item

nomor 11 informasi mengenai analisis pangsa pasar, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif. Item nomor 12 informasi mengenai analisis pesaing, dapat secara

kualitatif dan kuantitatif. Item nomor 13 Statemen perusahaan atau uraian

mengenai pemberian kesempatan kerja yang sama; tanpa memandang suku agama

dan ras. Item nomor 14 Uraian mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan

Page 107: skripsi campuran

89

dalam lingkungan kerja. Item nomor 15 Uraian mengenai masalah-masalah yang

dihadapi perusahaan dalam recruitment tenaga kerja dan kebijakna-kebijakan

yang ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut. Item nomor 17 Uraian

mengenai dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan hidup dan kebijakan-

kebijakan yang ditempuh untuk memelihara lingkungan. Item nomor 18 Informasi

mengenai manajemen senior; yang dapat meliputi nama, pengalaman, dan

tanggungjawabnya. Item nomor 19 Uraian mengenai pembagian tanggungjawab

fungsional diantara dewan komisaris dan direksi. Item nomor 20 Ringkasan

statistik keuangan yang meliputi ratio-ratio rentabilitas, likuiditas, dan

solvabilitas untuk 6 tahun atau lebih. Item nomor 21 Laporan yang memuat

elemen-elemen rugi/laba yang diperbandingkan untuk 3 tahun atau lebih. Item

nomor 22 Laporan yang memuat elemen-elemen neraca yang diperbandingkan

untuk 3 tahun atau lebih. Item nomor 26 Informasi menenai biaya yang dipisahkan

kedalam komponen tetap dan variabel. Item nomor 28 Informasi mengenai tingkat

imbal hasil (return) yang diharapkan terhadap sebuah proyek yang akan

dilaksanakan oleh perusahaan. Item nomor 29 Informasi mengenai kemungkinan

litigasi oleh pihak lain terhadap perusahaan dimasa yang akan datang. Item nomor

30 Informasi mengenai pihak-pihak yang mencoba memperoleh kepemilikan

subtantial terhadap saham perusahaan.

Pengungkapan sukarela dalam penelitian ini merupakan pengungkapan

item-item secara sukarela yang diungkapkan oleh manajemen perusahaan yang

terdapat dalam laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan pada

31 Desember setiap tahunnya sebagai pertanggungjawaban kinerja manajemen.

Page 108: skripsi campuran

90

Tabel 4.4

DESKRIPTIF STATISTIK PENGUNGKAPAN SUKARELA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PS 164 .0000 .1333 .059146 .0279561

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Indek kelengkapan pengungkapan

(IKP) selama empat tahun periode amatan atau dengan jumlah sampel (N) 164,

memiliki nilai minimum 0 yang dimiliki delapan perusahaan sampel diantaranya

adalah PT. Ekadharma International Tbk (data lampiran 4). Nilai maksimum

sebesar 0,1333 menunjukkan bahwa dari 164 perusahaan sampel paling banyak

hanya mengungkapakan empat item saja atau sebesar 0,1333 yang diungkapkan

oleh empat perusahaan sampel diantaranya oleh PT. Inti Keramik Alamasri

Industri Tbk. Nilai mean indeks pengungkapan sukarela sebesar 0,059146

menunjukkan bahwa dari semua perusahaan yang menjadi sampel rata-rata indeks

pengungkapan sukarela sebesar 0,059146 dengan tingkat penyimpangan sebesar

0,0279561 yang lebih kecil dari nilai rata- rata yang berarti tingkat penyimpangan

indeks kelengkapan pengungkapan rendah.

Dari Tabel 4.3 dan 4.5 dapat diketahui bahwa perusahaan-perusahaan di

Indonesia khususnya perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia

bisa dikatakan masih minim dalam hal pengungkapan sukarela, hal ini dapat

Page 109: skripsi campuran

91

dilihat dari jumlah item pengungkapan sukarela yaitu tiga puluh item hanya empat

item yang diungkapkan oleh seluruh sampel.

Tabel 4.5

DAFTAR INDEKS KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN

(IKP)

No. Jumlah item yang

diungkapkan

IKP Jumlah Perusahaan

1. 0 0 8

2. 1 0,3333 53

3. 2 0,6667 77

4. 3 0,1 22

5. 4 1,3333 4

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 5

. Tabel 4.5 menjelaskan banyaknya perusahaan dan jumlah item yang

diungkapkan. Nomor urut 2 dapat dijelaskan bahwa ada 53 perusahaan yang

hanya mengungkapkan 1 item dari 30 item pengungkapan sukarela. Nomor urut 3

dapat dijelaskan bahwa sebanyak 77 perusahaan sampel mengungkapkan 2 item

pengungkapan sukarela, demikian pula untuk nomor-nomor selanjutnya.

b. Rasio Leverage

Rasio leverage merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Rasio

leverage diperoleh dari pembagian total hutang dengan total ekuitas. Rasio ini

menunjukkan kemampuan untuk membiayai hutangnya dari modal (Agus

Sartono, 1996:128). Semakin besar rasio leverage maka menajemen dituntut untuk

mengungkapkan informasi yang lebih banyak, karena semakin besar Rasio

leverage maka semakin sedikit modal yang akan digunakan untuk mengembalikan

hutang dan pengguna informasi membutuhkan informasi yang lebih banyak untuk

dapat mengambil keputusan yang tepat

Page 110: skripsi campuran

92

Tabel 4.6

DESKRIPTIF STATISTIK RASIO LEVERAGE

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Lev 164 .06 25.45 2.1049 3.16287

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah.

Pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa Rasio leverage (LEV) selama

empat tahun periode amatan atau dengan jumlah sampel (N) 164, memiliki nilai

minimum 0,06 yang dimiliki oleh PT. Jaya Pari Steel Tbk (sampel tahun 2006),

hal ini berarti Rp.1 ekuitas perusahaan menjamin Rp.0,06 hutang perusahaan.

Nilai maksimum Rasio leverage sebesar 25,45 yang dimiliki oleh PT.

Sumalindo Lestari Jaya Tbk (sampel tahun 2004), hal ini menunjukkan bahwa

Rp.1 ekuitas menjamin Rp.25,45 hutang perusahaan. Nilai mean sebesar 2,1049

menunjukkan bahwa rata-rata rasio leverage dari keseluruhan perusahaan sampel

adalah 2,1049 dengan standar deviasi atau tingkat penyimpangan sebesar 3.16287

lebih besar dari nilai mean yang berarti tingkat penyimpangan rasio leverage pada

penelitian ini tinggi.

Tabel 4.7

DAFTAR RASIO LEVERAGE

No. Nilai Rasio Leverage Kategori Jumlah perusahaan

1. 0,06 s/d 2,08 Dibawah rata-rata 118

2. 2,1049 Rata-rata 0

3. 2,19 s/d 25,45 Diatas rata-rata 46

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 7

Page 111: skripsi campuran

93

Tabel diatas menunjukkan nilai leverage perusahaan yang berada dibawah

rata-rata, pada posisi rata-rata dan diatas rata-rata. Sebanyak 118 perusahaan

memiliki nilai rasio leverage dibawah rata-rata dengan nilai rasio mulai dari rasio

terendah hingga mendekati nilai rata-rata yaitu 0,06 sampai 2,08. Sedangkan

sisanya yaitu 46 perusahaan mempunyai nilai leverage diatas rata-rata dengan

nilai leverage dari 2,19 sampai dengan nilai leverage maksimal yang dimiliki

sampel yaitu 25,45. Sehingga dapat diketahui bahwa sebagian besar leverage

perusahaan sampel berada dibawah rata-rata.

c. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan hutang

lancar. Rasio likuiditas akan mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan

pengungkapan yang lebih luas. Tingginya rasio likuiditas menunjukkan bahwa

perusahan tersebut kredibel, sedangkan likuiditas dapat juga dipandang sebagai

ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan.

Tabel 4.8

DESKRIPTIF STATISTIK RASIO LIKUIDITAS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

lik 164 .29 34.35 2.3957 2.93251

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Tampak dalam Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah minimum rasio

likuiditas dari 164 sampel sebesar 0,29 yang dimiliki oleh PT. Barito Pacific Tbk.

(sampel tahun 2004). Nilai tersebut menunujukkan bahwa 1 hutang dijamin oleh

Page 112: skripsi campuran

94

0,29 aktiva lancar. Nilai maksimum rasio likuiditas adalah sebesar 34,35 yang

dimiliki oleh PT. Jaya Pari Steel (sampel tahun 2006) yang menunjukkan bahwa 1

hutang dijamin oleh 34,35 aktiva lancar. Nilai mean sebesar 2,3957 menunjukkan

bahwa rata-rata nilai likuiditas perusahaan sampel sebesar 2,3957 dengan standar

deviasi atau tingkat penyimpangan sebesar 2,93554 nilai ini lebih besar dari nilai

rata-rata rasio likuiditas maka tingkat penyimpangan rasio likuiditas dalam

penelitian ini besar.

Tabel 4.9

DAFTAR RASIO LIKUIDITAS

No. Rasio Likuiditas Kategori Jumlah perusahaan

1. 0,27 s/d 2,35 Dibawah rata-rata 112

2. 2,3752 Rata-rata 0

3. 2,41 s/d 34,35 Diatas rata-rata 52

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 8

Dari 164 sampel (N) perusahaan yang mempunyai nilai likuiditas di bawah

rata-rata pada kisaran nilai rasio likuiditas 0,27 sampai dengan 2,35 sebanyak 112

perusahaan sedangkan perusahaan yang mempunyai nilai likuiditas diatas rata-rata

yaitu pada kisaran nilai 2,41 sampai dengan 34,35 ada 52 perusahaan. Secara

teoritis dikatakan bahwa Rasio likuiditas yang rendah menujukkan resiko

likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya

kelebihan aktiva lancar, yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Dari

sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah justru cenderung mengungkapkan

lebih banyak informasi kapada pihak diluar sebagai upaya untuk menjalaskan

lemahnya kinerja manajemen. Data mengenai rasio likuiditas perusahaan dapat

dilihat pada lampiran 8.

Page 113: skripsi campuran

95

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio profit margin.

rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer

untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan

investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap

manajemen (shinghvi dan Desai(1971) dalam Binsar dan Lusy).

Tabel 4.10

DESKTIPTIF STATISTIK RASIO PROFITABILITAS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPM 164 -2.37 4.22 .1605 .62979

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah.

Pada Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah untuk net profit

margin untuk industri dasar dan kimia selama empat tahun amatan adalah -2,37

pada PT. Asiaplast Industries Tbk, hal ini menunjukkan adanya penjualan yang

terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu.

Nilai maksimum sebesar 4,22 menunjukkan bahwa nilai rasio profitabilitas

tertinggi dari 164 sampel pada penelitian ini adalah sebesar 4,22 pada PT.

Alumindo Ligh Metal Industry Tbk hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut mampu menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.

Nilai rata-rata dari keseluruhan sampel adalah 0,1605 dengan standar

deviasi atau tingkat penyimpangan sebesar 0,62979, nilai ini lebih besar dari nilai

rata-rata maka dapat dikatakan bahwa tingkat penyimpangan untuk rasio

profitabilitas dalam penelitian ini besar. Nilai terendah -2,37 dan nilai tertinggi

Page 114: skripsi campuran

96

4,22 memiliki perbedaan nilai yang sangat jauh jika dibandingkan dengan nilai

rata-rata 0,1605, hal ini menunjukkan nilai net profit margin untuk industri ini

sangat bervariasi atau tidak semua sampel mengalami laba tapi juga mengalami

rugi.

Tabel 4.11

DAFTAR RASIO PROFITABILITAS

No. Rasio Profitabilitas

(NPM)

Kategori Jumlah perusahaan

1. -2,37 s/d 0,15 Dibawah rata-rata 146

2. 0,1605 Rata-rata 2

3. 0,18 s/d 4,22 Diatas rata-rata 16

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 9

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 146 perusahaan sampel

mempunyai rasio profitabilitas dibawah rata-rata yaitu pada kisaran nilai -2,37

sampai dengan 0,15. Sebanyak 2 perusahaan berada pada posisi rata-rata dengan

nilai 0,16 dan 16 perusahaan mempunyai nilai rasio profitabilitas pada kisaran

nilai 0,18 sampai dengan 4,22 atau diatas rata-rata nilai profitabilitas keseluruhan

sampel. sebanyak 27 sampel dari penelitian ini mengalami kerugian dengan nilai

rasio profitabilitas negatif. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

e. Ukuran Perusahaan (size)

Perusahaan yang besar merupakan entitas yang banyak disorot pasar

maupun publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan

bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik. Teori

keagenan menyebutkan perusahan yang besar mempunyai biaya keagenan yang

besar dari pada perusahaan kecil.

Page 115: skripsi campuran

97

Tabel 4.12

DESKRIPTIF STATISTIK UKURAN PERUSAHAAN

(SIZE)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

size 164 9.15 13.71 11.8574 .78011

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Sebanyak empat tahun amatan dengan jumlah sampel (N) 164, perusahaan

dengan size terkecil mempunyai nilai 9,15 pada PT. Argha Karya Prima Tbk.

Ukuran perusahaan ini menggambarkan seberapa besar aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan, sehingga dari data tersebut dapat dikeketahui bahwa PT. Argha Karya

Prima Tbk memiliki aktiva yang rendah dibandingkan dengan perusahaan yang

menjadi sampel pada penelitian ini. Sedangkan perusahaan dengan size terbesar

dengan nilai log total aset 13,71 pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Ukuran

perusahaan ini menggambarkan besarnya aktiva yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat

Pulp & Paper Tbk, sehingga dari data tersebut dapat dikeketahui bahwa PT. Indah

Kiat Pulp & Paper Tbk memiliki aktiva yang sangat tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini. Rata-rata ukuran perusahaan

sampel adalah sebesar 11,857 jadi rata-rata aktiva dari seluruh sampel pada

penelitian ini sebesar 11,857 dengan standar deviasi atau tingkat penyimpangan

sebesar 0,78011 nilai ini lebih kecil dari rata-rata atau nilai mean, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat penyimpangan ukuran perusahaan pada sampel ini

kecil.

Page 116: skripsi campuran

98

Tabel 4.13

DAFTAR UKURAN PERUSAHAAN (SIZE)

No. Ukuran

Perusahaan (size)

Kategori Jumlah

perusahaan

1. 9,15 s/d 11,85 Dibawah rata-rata 76

2. 11,86 Rata-rata 1

3. 11,87 s/d 13,71 Diatas rata-rata 87

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 10

Perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan atau aktiva diatas rata-rata

ada 87 perusahaan dengan dengan kisaran nilai 11,87 sampai dengan 13,71. Hal

ini menunjukkan bahwa sebanyak 87 Perusahaan dari 164 perusahaan yang

menjadi sampel pada penelitin ini mempunyai nilai aktiva yang tinggi. Hanya ada

1 perusahaan yang mempunyai nilai aktiva yang besarnya sama dengan rata-rata

perusahaan dengan nilai 11,86 yaitu PT.Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

Perusahaan sampel yang mempunyai nilai aktiva dibawah rata-rata yaitu pada

kisaran nilai 9,15 sampai dengan 11,85 ada 76 perusahaan. Data tentang ukuran

perusahaan dapat dilihat pada lampiran 10.

f. Struktur kepemilikan saham publik

Kepemilikan saham publik merupakan proporsi banyaknya saham

perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat domestik yaitu diperoleh dari

perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh masyarakat dengan total saham

secara keseluruhan. Semakin besar porsi kepemilikan publik, semakin banyak

pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin

banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka

dalam laporan tahunan (Marwata, 2001).

Page 117: skripsi campuran

99

Tabel 4.14

DESKRIPTIF STATISTIK KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK

(PUB)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

pub 164 .0784 1.000 .68095 .275769

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 164 sampel, proporsi

kepemilikan saham publik yang paling kecil senilai 0,0784 atau 7,84 persen pada

PT. Holcim Indonesia nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat (Domestik) hanya

memiliki sedikit saham dari perusahaan tersebut. Nilai maksimum adalah sebesar

1,00 atau 100 persen diantaranya pada PT. Trias Sentosa Tbk yang berarti

kepemilikan saham oleh masyarakat (domestik) pada perusahaan tersebut 100

persen. Nilai mean atau rata-rata kepemilikan saham oleh Publik (domestik)

sebesar 0,6809 atau 68,09 persen dengan standar deviasi atau tingkat

penyimpangan sebesar 0,27856 nilai penyimpangan tersebut lebih kecil dari niali

mean atau rata-rata jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat penyimpangan

kepemilikan saham oleh Publik (domestik) rendah.

Tabel 4.15

DAFTAR KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK (PUB)

No. Kepemilikan saham

Publik (pub)

Kategori Jumlah

perusahaan

1. 0,0784 s/d 0,6665 Dibawah rata-rata 75

2. 0,6809 Rata-rata 0

3. 0,6893 s/d 1 Diatas rata-rata 89

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 11

Page 118: skripsi campuran

100

Tabel 4.15 menunjukkan sampel dengan kepemilikan saham oleh publik

pada posisi rata-rata, diatas rata-rata dan dibawah rata-rata. Sebanyak 75

perusahaan sampel berada di bawah rata-rata dengan kisaran nilai prosentase

kepemilikan sahm oleh Publik sebesar 7,84 persen sampai 66,65 persen.

Sedangkan 89 perusahaan berada pada posisi diatas rata-rata dengan prosentase

kepemilikan oleh publik sebesar 68,93 persen dampai dengan 100 persen. Dapat

diambil kesimpulan bahwa sebagian besar sampel dari penelitian ini sahamnya

dimiliki oleh masyarakat domestik.

Karena besarnya porsi kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki publik,

maka manajemen perusahaan seharusnya memberikan informasi yang lebih rinci

karena masyarakat membutuhkan transparansisi atau pertanggungjawaban dari

manajemen perusahaan, dengan maksud masyarakat juga bisa mengawasi kinerja

manajemen.

g. Struktur kepemilikan Saham Asing

Perusahaan berbasis asing mungkin melakukan pengungkapan yang lebih

luas karena adanya pelatihan yang lebih baik dari perusahaan induk, sistem

informasi manajemen yang lebih efisien untuk keperluan pengendalian internal

dan memenuhi kebutuhan informasi perusahaan induk, dan tuntutan informasi

yang lebih luas dari pelanggan, pemasok dan masyarakat (Susanto, 1992 dalam

Fitriani).

Page 119: skripsi campuran

101

Tabel 4.16

DESKRIPTIF STATISTIK KEPEMILIKAN SAHAM ASING

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

asg 164 .000 .9216 .25055 .258

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Dari 164 sampel penelitian diperoleh nilai maksimum sebesar 0,9216 atau

92,16 persen perusahaan yang prosentase sahamnya paling banyak dimiliki oleh

asing yaitu pada PT. Holcim Indonesia Tbk. Sebagian besar saham dari

Perusahaan ini dimiliki oleh pihak asing.

Nilai minimum proporsi kepemilikan asing adalah sebesar 0,0 atau 0 persen.

dari keseluruhan sampel pada penelitian ini ada 58 (lima puluh delapan)

perusahaan yang sampel yang sahamnya tidak dimiliki oleh pihak asing atau

dengan kata lain sebanyak 58 (lima puluh delapan) sampel penelitian sahamnya

hanya dimiliki oleh masyarakat domestik, salah satu diantaranya adalah PT.

Alumindo Ligh Metal Industri Tbk. Nilai mean atau rata-rata proporsi

kepemilikan saham asing sebesar 0,2505 atau 25,05 persen dengan standar deviasi

atau tingkat penyimpangan 0,258. Nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-

rata jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat penyimpangan untuk variabel proporsi

kepemilikan saham asing adalah besar.

Page 120: skripsi campuran

102

Tabel 4.17

DAFTAR KEPEMILIKAN SAHAM ASING

(ASG)

No. Kepemilikan

saham asing (asg)

Kategori Jumlah

perusahaan

1. 0 s/d 0,249 Dibawah rata-rata 93

2. 0,2505 Rata-rata 0

3. 0,2553 s/d 0,9216 Diatas rata-rata 71

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 12

Dari keseluruhan sampel, sebanyak 71 perusahaan sahamnya diatas rata-rata

kepemilikan pihak asing dengan kisaran nilai 25,53 persen sampai dengan 92,16

persen, sedangkan sebanyak 93 perusahaan berada dibawah rata-rata kepemilikan

saham asing dengan kisaran nilai kepemilikan sebesar 0 persen sampai dengan

0,249 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

Seperti halnya kepemilikan saham oleh publik diatas, maka seharusnya

perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh asing melakukan

pengungkapan yang lebih luas, karena pihak asing mempunyai standar

pengungkapan yang lebih luas serta mereka membutuhkan transparansi dari

laporan keuangan yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan monitoring

perusahaan tersebut.

h. Umur perusahaan (umr)

Dalam penelitian ini umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan mulai

terdaftar di BEI hingga tahun amatan. Perusahaan yang berumur lebih tua

memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan

keuangan, selain itu perusahaan juga lebih mengetahui kebutuhan konstituennya

akan informasi tentang perusahaan (Marwata,2000).

Page 121: skripsi campuran

103

TABEL 4.18

DESKRIPTIF STATISTIK UMUR PERUSAHAAN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

umr 164 3 18 12.35 3.908

Valid N

(listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Tabel 4.18 menunjukkan umur maksimum dari 164 perusahaan sampel

adalah 18 tahun pada PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. Umur perusahaan ini

menggambarkan lamanya perusahaan terdaftar di BEI, sehingga dari data tersebut

diketahui bahwa PT. Unggul Indah Cahya Tbk adalah perusahaan yang paling

lama terdaftar di BEI dibandingkan dengan perusahaan sampel yang lain.

Nilai minimum diperoleh angka 3 yang berarti umur paling rendah dari 164

perusahaan sampel adalah 3 tahun diantaranya yaitu pada PT. Arwana Citra

Mulia Tbk yang berarti bahwa PT. Arwana Citra Mulia Tbk adalah perusahaan

yang paling akhir terdaftar diBEI dari 164 sampel pada penelitian ini.

Nilai mean sebesar 12,35 yang berarti rata-rata dari 164 perusahaan sampel

terdaftar dari adalah 12,35 tahun dengan standar deviasi atau tingkat

penyimpangan sebesar 3,829 nilai ini lebih kecil dari nilai rata-rata maka dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini umur perusahaan mempunyai tingkat

penyimpangan yang kecil.

Page 122: skripsi campuran

104

Tabel 4.19

DAFTAR UMUR PERUSAHAAN (UMR)

No. Umur Perusahaan

(umr)

Kategori Jumlah

perusahaan

1. 3 s/d 12 Dibawah rata-rata 73

2. 12,17 Rata-rata 0

3. 13 s/d 18 Diatas rata-rata 91

Jumlah Perusahaan 164

Sumber : Lampiran 13

Tabel diatas menunjukkan bahwa perusahaan sampel yang berumur 3

sampai 12 tahun atau dengan kategori dibawah rata-rata ada 73 perusahaan

sedangkan rata-rata umur perusahaan adalah sebesar 12,17 tahun. Perusahaan

yang berumur 13 sampai 18 tahun atau dengan kategori diatas rata-rata ada 91

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dari 164 perusahaan sampel berumur

pada kisaran 3 sampai dengan 18 tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

13. Secara teoritis, perusahaan yang berumur lebih banyak akan melakukan

pengungkapan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang baru terdaftar di

BEI.

i. Kantor Akuntan Publik (KAP)

Menurut SK. Menkeu No.470/KMK.017/1997, Kantor Akuntan Publik

adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi

kuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. Secara teoritis, Perusahaan yang

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang besar akan memberikan pengungkapan

informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahan yang diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik yang kecil. Dalam penelitian ini Variabel Kantor Akuntan

Page 123: skripsi campuran

105

Publik (KAP) menggunakan variabel dummy, untuk perusahaan yang diaudit oleh

kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan asing diberi indeks angka 1

sedangkan perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

tidak beafiliasi dengan asing diberi indeks angka 0. Tabel dibawah ini adalah

contoh Perusahaan dari masing-masing industri dengan KAP yang mengaudit.

Tabel 4.20

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

No. Industri 2004 2005 2006 2007

1. Semen (SMGR) 0 0 1 1

2. Keramik, porselen & kaca (AMFG) 1 0 0 1

3. Logam & sejenisnya (BTON) 0 1 1 1

4. Kimia (UNIC) 0 1 1 0

5. Plastik & kemasan (SIMA) 0 0 0 0

6. Pakan ternak (SIPD) 1 1 1 1

7. Kayu & pengolahannya (TIRT) 1 0 1 1

8. Pulp & kertas (TKIM) 0 1 1 1

Sumber : Lampiran 14

Dari Tabel diatas menunjukkan perwakilan dari Kantor akuntan Publik yang

mengaudit perusahaan sampel dari berbagai industri. Industri pakan ternak

diwakili oleh PT. Sierad produce Tbk (SIPD) menunjukkan bahwa selama empat

tahun amatan yaitu tahun 2004-2007 perusahaan tersebut diaudit oleh KAP

afiliasi, sebaliknya perusahaan Siwani Makmur Tbk (SIMA) dari industri plastik

& kemasan selama tahun amatan selalu diaudit oleh KAP lokal (tidak berafiliasi).

Laporan Keuangan yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 92 perusahaan

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan Kantor

Akuntan Publik (KAP) asing. Informasi yang lebih lengkap mengenai KAP yang

mengaudit Perusahaan sampel dapat dilihat pada lampiran 14.

Page 124: skripsi campuran

106

4.2.2 Analisis Statistik

Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis penelitian sebagaimana

diuraikan pada bab sebelumnya, maka untuk membuktikan hipotesis pada

penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda. Data awal sampel pada

penelitian ini berjumlah 232 data masing-masing 58 sampel untuk tahun

2004,2005, 2006, 2007). Sebanyak 52 data dari penelitian ini tidak sesuai dengan

kriteria pemilihan sampel, sehingga didapat data akhir sebanyak 164 sampel.

Sebelum dilakukan analisis data dengan uji regresi linear berganda, terlebih

dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah untuk menguji, mengetahui dan memastikan bahwa data

berdistribusi secara normal, tidak terjadi autokorelasi, tidak ada multikolonieritas

dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan uji regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi klasik dengan tujuan untuk memenuhi asumsi normalitas, tidak terjadi

autokorelasi, multikolonieritas dan heteroskedastisitas.

A. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki disribusi normal (Imam Ghozali,

2006:110).

Hasil uji normalitas pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa besarnya nilai

Kolmogorov Smirnov adalah 0,714 dengan probabilitas (Asymp sig (2-tailed)

sebesar 0,689. Probabilitas lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

Page 125: skripsi campuran

107

data residul berdistribusi normal. Sampel yang digunakan (N) yang berjumlah 164

perusahaan, tidak ada data yang outlier, sehingga semua data dikatakan valid.

Tabel 4.21

UJI NORMALITAS DATA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 164

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .02596793

Most Extreme

Differences

Absolute .056

Positive .056

Negative -.047

Kolmogorov-Smirnov Z .714

Asymp. Sig. (2-tailed) .689

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

B. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Imam Ghozali, 2006 : 95). Uji

autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Uji

DW hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya

Incercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara

variabel independen.

Page 126: skripsi campuran

108

Tabel 4.22

UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .370a .137 .093 .0266296 1.309

a. Predictors: (Constant), lev,lik,NPM,size,pub,Asg,Umr,Kap

b. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Tabel 4.23

DURBIN WATSON TEST BOUND

n K= 8

du Dl

15

-

-

-

-

150

0,251

-

-

-

-

1,622

2,98

-

-

-

-

1,847

Sumber : Tabel Durbin Watson Statistik (Ghozali, 2006 : 301)

Dari Tabel 4.23 didapat nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,309 nilai

tersebut lebih kecil dari batas atas (du) 1,847 (Tabel 4.24) dan lebih kecil dari 4–

1,847 (4-du) maka dalam penelitian ini terjadi autokorelasi. Telah dilakukan

upaya untuk menghilangkan autokorelasi diantaranya melakukan transformasi

terhadap variabel dependen dan membuang data outlier namun masih terjadi

autokorelasi.

C. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

Page 127: skripsi campuran

109

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Imam

Ghozali, 2007: 91).

Tabel 4.24

UJI MULTIKOLONIERITAS DATA

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 persen. Hasil

perhitungan nilai Variance inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel

independen dalam model regresi.

C. Uji Heteroskedastisitas

Uji hesteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF

1 (Constant) -.049 .034

lev .001 .001 .938 1.066

lik .000 .001 .894 1.119

NPM .001 .003 .962 1.040

size .010 .003 .815 1.227

pub -.007 .016 .223 4.489

asg -.005 .017 .225 4.439

umr -.001 .001 .819 1.221

kap .007 .004 .945 1.058

a. Dependent Variable: PS

Page 128: skripsi campuran

110

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi hesteroskedastisitas.

Tabel 4.25

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .003 .021 .160 .873

lev .000 .000 .069 .845 .400

lik .000 .000 .067 .804 .423

NPM -.001 .002 -.045 -.567 .572

size .002 .002 .113 1.304 .194

pub -.007 .010 -.114 -.687 .493

asg -.003 .010 -.042 -.255 .799

umr .000 .000 -.167 -1.919 .057

kap .002 .003 .057 .706 .481

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Hasil Output SPSS, data diolah

Dari Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen.

Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya (Sig.) diatas tingkat kepercayaan 5

persen. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

2. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Tabel 4.26

merupakan hasil dari analis regresi berganda, dalam penelitian ini ada delapan

variabel independen yaitu rasio leverage (X1), likuiditas (X2), profitabilitas (X3),

Page 129: skripsi campuran

111

ukuran perusahaan (X4), kepemilikan saham publik (X5), kepemilikan saham

asing (X6), umur perusahaan (X7), kantor akuntan publik (X8) yang akan diuji

pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan sukarela (Y).

Tabel 4.26

KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .370a .137 .093 .0266296

a. Predictors: (Constant), lev,lik,NPM, size, umr, pub, asg, kap

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Ringkasan hasil analisis regresi berganda pada Tabel diatas adalah

koefisien Determinasi (adjusted R Square) sebesar 0,093 yang berarti variabel

leverage (X1), likuiditas (X2), profitabilitas (X3), ukuran perusahaan (X4),

kepemilikan saham publik (X5), kepemilikan saham asing (X6), umur perusahaan

(X7), kantor akuntan publik (X8) mampu menjelaskan variasi dari variabel

pengungkapan sukarela (Y) pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar

dan kimia sebesar 9,3 persen dan sisanya sebesar 90,7 persen dipengaruhi oleh

faktor lain diluar penelitian.

Dari uji ANOVA atau F tes tabel 4.27 didapat nilai F hitung sebesar 3,080

dengan probabilitas 0,003. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengungkapan sukarela atau

dapat dikatakan bahwa model ini Fit.

Page 130: skripsi campuran

112

Tabel 4.27

UJI SIGNIFIKANSI (UJI F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .017 8 .002 3.080 .003a

Residual .110 155 .001

Total .127 163

a. Predictors: (Constant), kap, umr, lev, asg, NPM, lik, size, pub

b. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Dari Tabel 4.28 dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda untuk

perusahaam manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

selama empat tahun amatan adalah:

Y = -0,049 + 0,001 X1 + 0,000 X2 + 0,001 X3 + 0,010 X4 - 0,007 X5 - 0,005 X6

- 0,001 X7+ 0,007 X8 + e

Tabel 4.28

UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.049 .034 -1.442 .151

lev .001 .001 .100 1.303 .194

lik .000 .001 -.058 -.731 .466

NPM .001 .003 .032 .416 .678

size .010 .003 .291 3.515 .001

pub -.007 .016 -.071 -.446 .656

asg -.005 .017 -.046 -.296 .768

umr -.001 .001 -.150 -1.824 .070

kap .007 .004 .117 1.531 .128

a. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 131: skripsi campuran

113

Nilai Unstandardized Coefficients B pada Tabel 4.29 merupakan parameter

pada penelitian ini yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta

Nilai konstanta a sebesar -0,049 menunjukkan bahwa jika rasio leverage,

rasio likuiditas, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik,

kepemilikan saham asing, umur perusahaan, dan kantor akuntan publik konstan,

maka indeks pengungkapan sukarela akan mengalami penurunan sebesar 0,049.

2. Koefisien β4

Koefisien regresi X4 adalah sebesar 0,010 artinya apabila ukuran

perusahaan mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan

kenaikan indeks pengungkapan sukarela (Y) sebesar 0,010 satuan dengan asumsi

variabel bebas yang lainnya konstan.

3. Koefisien β1, β2, β3, β5, β6, β7, β8

Koefisien Regresi untuk rasio leverage, rasio likuiditas, profitabilitas,

kepemilikan saham publik, kepemilikan saham asing, umur perusahaan, Kantor

Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan

sukarela sehingga koefisien dari variabel tersebut tidak mempengaruhi kenaikan

atau penurunan indek pengungkapan sukarela.

UJI HIPOTESIS

1. Uji Hipotesis Pertama

Pada hipotesis pertama melakukan uji regresi untuk mengetahui pengaruh

antara Rasio Leverage terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaam

Page 132: skripsi campuran

114

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia untuk tahun 2004-2007.

Pada Tabel 4.29 menampilkan nilai signifikasi untuk variable Rasio

leverage yang diuji untuk melihat keterkaitan atau pengaruh variable tersebut

terhadap Pengungkapan sukarela. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t

hitung sebesar 1,303 dan tingkat signifikasi 0,194 lebih kecil dari taraf

signifikasinya yaitu 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain

variabel Rasio leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan sukarela.

2. Uji Hipotesis Kedua.

Uji Hipotesis kedua ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio

likuiditas terhadap pengungkapan sukarela (PS) selama empat tahun amatan,

untuk industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-

2007.

Hasil perhitungan untuk variabel Rasio likuiditas pada Tabel 4.29

menghasilkan t hitung sebesar -0,731 dengan tingkat signifikansi 0,446 jauh lebih

besar dari taraf signifikansinya yaitu 0,05 maka Ho diterima dan H2 ditolak atau

dengan kata lain rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sukarela (PS).

3. Uji Hipotesis Ketiga

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap

pengungkapan sukarela (PS). Dalam penelitian ini Rasio profitabilitas

menggunakan net profit margin (NPM)

Page 133: skripsi campuran

115

Hasil perhitungan untuk variabel Rasio Profitabilitas (net profit margin)

pada Tabel 4.29 menghasilkan t hitung sebesar 0,416 dengan tingkat signifikansi

0,678 jauh lebih besar dari taraf signifikansinya yaitu 0,05 maka Ho diterima dan

H3 ditolak atau dengan kata lain rasio Profitabilitas (net profit margin) tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela (PS).

4. Uji Hipotesis Keempat

Uji Hipotesis kelima ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran

perusahaan (size) terhadap pengungkapan sukarela (PS) selama empat tahun

amatan, untuk industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2004-2007.

Hasil dari perhitungan variabel ukuran perusahaan (Tabel 4.29)

menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3,515 dengan tingkat signifikansi

0,001. Nilai signifikansi jauh lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho

ditolak dan H4 diterima atau dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

5. Uji Hipotesis Kelima

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan saham oleh

Publik (pub) terhadap pengungkapan sukarela (PS) selama empat tahun amatan,

untuk industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-

2007.

Tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai t hitung kepemilikan saham publik

(pub) sebesar -0,446 dengan nilai signifikansi 0,656. Karena nilai signifikansi

jauh diats 0,05 maka Ho diterima dah H5 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa

Page 134: skripsi campuran

116

variabel kepemilikan sahm publik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan sukarela.

6. Uji Hipotesis Keenam

Pada Tabel 4.29 menampilkan nilai signifikasi untuk variable kepemilikan

saham asing yang diuji untuk melihat keterkaitan atau pengaruh variable tersebut

terhadap pengungkapan sukarela. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t

hitung sebesar -0,296 dan tingkat signifikasi 0,768 lebih besar dari taraf

signifikasinya yaitu 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain

variabel kepemilikan saham asing tidak memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan sukarela.

7. Uji Hipotesis Ketujuh

Pada Tabel 4.29 menampilkan nilai signifikasi untuk variable umur

perusahaam yang diuji untuk melihat keterkaitan atau pengaruh variable tersebut

terhadap pengungkapan sukarela. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t

hitung sebesar -1,824 dan tingkat signifikasi 0,070 lebih besar dari taraf

signifikasinya yaitu 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain

variabel umur perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sukarela.

8. Uji Hipotesis Kedelapan

Pengujian ini dilakukan untuk melihat keterkaitan atau pengaruh variable

tersebut terhadap pengungkapan sukarela. Berdasarkan hasil perhitungan pada

Tabel 4.29 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,531 dan tingkat signifikasi 0,128

lebih besar dari taraf signifikasinya yaitu 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 135: skripsi campuran

117

atau dengan kata lain variabel kantor akuntan publik tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

Tabel 4.29

RANGKUMAN HASIL ANALISIS

Variabel Independen Variabel

Dependen

Hasil

Rasio Leverage

Pengungkapan

Sukarela (PS)

H1 = Ho diterima atau H1

ditolak

Rasio Likuiditas H2 = Ho diterima atau H2

ditolak

Rasio Profitabilitas H3 = Ho diterima atau H3

ditolak

Ukuran Perusahaan (Size) H4 = Ho ditolak atau H4

diterima

Proporsi Saham Publik H5 = Ho diterima atau H5

ditolak

Proporsi Saham Asing H3 = Ho diterima atau H6

ditolak

Umur H3 = Ho diterima atau H7

ditolak

Kantor Akuntan Publik

(KAP)

H3 = Ho diterima atau H8

ditolak

4.2.3 Pembahasan

Setelah dilakukan pengklasifikasian data yang sesuai dengan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan sebelumnya, diperoleh 164 sample dari 41 perusahaan.

Kemudian dilakukan pengolahan atas data tersebut serta dilakukan pula pengujian

hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik, dari uji

asumsi klasik ini diketahui data terdistribusi secara normal, bebas dari

multikolonieritas, heteroskedastisitas namun terkena autokorelasi. Telah

dilakukan transformasi terhadap variabel dependen, namun data masih terjadi

autokorelasi. Pada hipotesis pertama (H1) sampai hipotesis kedelapan (H8)

digunakan alat uji Signifikan Parameter Individual (uji statistik t). Pembahasan

Page 136: skripsi campuran

118

untuk mengetahui pengaruh Karaktiristik perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor industri dasar

dan kimia dapat dilihat pada pembahaasan berikut :

1. Hipotesis Pertama

Pada hipotesis pertama langkah yang dilakukan adalah melakukan uji

regresi untuk menguji pengaruh Rasio Leverage terhadap pengungkapan sukarela

pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di

BEI.

Leverage

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat

resiko tak tertagihnya suatu hutang. Apabila nilai Rasio leverage tinggi, berarti

hutang lebih tinggi dari ekuitas. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih

banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang

lebih besar. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio

leverage yang lebih tinggi akan lebih banyak mengungkapkan informasi, karena

biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal yang seperti itu tinggi (Jensen

dan Mecking, 1976 dalam Marwata). Hubungan penelitian mengenai pengaruh

Rasio leverage telah diteliti diantaranya oleh Sri Ayem (2006), Dewi Agustina

(2006), Binsar & Lusy (2004).

Hasil pengujian pengaruh Rasio Leverage terhadap pengungkapan sukarela

menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,194 lebih besar dari taraf

signifikansi 0,05 maka diputusakan Ho diterima dan H1 ditolak atau dengan kata

Page 137: skripsi campuran

119

lain bahwa Rasio Leverage (Lev) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan sukarela (PS).

Hasil ini konsisten dengan Penelitian yang dilakukan oleh Marwata (2000)

dan Fitriani (2001) yang menyatakan bahwa rasio Leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan tahunan. Namun,

penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006),

Dewi Agustina (2006), Binsar & Lusy (2004) dan Ainun Naim & Fuad Rahman

(2000).

Dari 164 sampel pada penelitian ini perusahaan yang memiliki nilai rasio

leverage dibawah rata-rata sebanyak 118 perusahaan dan diatas rata-rata sebanyak

46 perusahaan. jumlah perusahaan yang memiliki rasio leverage dibawah rata-rata

jauh lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki rasio leverage

di atas rata-rata, sedangkan dari keempat item pengungkapan sukarela yang

diungkapkan oleh perusahaan sampel yaitu kompensasi tahunan, jaringan

pemasaran, pemakaian kapasitas, dan kondisi ekonomi tidak memiliki kaitan

dengan rasio leverage sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini

tidak ada kaitan antara rasio leverage dengan pengungkapan sukarela. Data dari

penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai rasio

leverage tinggi akan melakukan pengungkapan yang lebih luas, hal ini dibuktikan

dengan melihat perusahaan yang mempunyai nilai rasio leverage tinggi

diantaranya adalah PT. Sierad Produce (SIPD) dari industri kayu &

pengolahannya dengan rasio leverage sebesar 23,09 dengan indeks pengungkapan

sukarela sebesar 0,0333 sedangkan perusahaan yang mempunyai rasio yang

Page 138: skripsi campuran

120

rendah adalah PT. Jaya Pari Steel (JPRS) dari Industri keramik, porselen & kaca

sebesar 0,06 dengan indeks kelengkapan pengungkapan sebesar 0,0667.

Perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi tidak terbukti melakukan

pengungkapan yang lebih komprehensif, hal ini berbeda dengan teori yang

dikemukakan oleh Jensen dan Mecking diatas. Pengungkapan yang lebih luas

belum tentu dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai nilai rasio leverage yang

tinggi.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis Kedua ini dilakukan uji regresi untuk menguji pengaruh Rasio

Likuiditas terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sub

sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kwajiban

jangka pendeknya dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap

hutangnya. Rasio likuiditas dapat menunjukkan kuatnya kondisi keuangan

perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dinilai baik maka perusahaan

akan melakukan pengungkapan yang lebih luas. Teori lain menyatakan bahwa

Likuiditas dapat dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen, disisi ini

perusahaan dengan likuiditas rendah justru mengungkapakan lebih banyak

informasi sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen.

Hasil Uji regresi terhadap variabel likuiditas menghasilkan nilai signifikansi

uji t sebesar 0,466 lebih besar dari taraf signifikansinya yaitu sebesar 0,05.

Dengan demikian Ho diterima dan H3 ditolak atau dengan kata lain bahwa Rasio

Page 139: skripsi campuran

121

likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan

sukarela laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI.

Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Ayem (2006), Binsar (2004), Fitriani (2001) dan Marwata (2000), yang

menyatakan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap

kelengkapan pengungkapan sukarela.

Hasil analisis deskriptif terhadap rasio likuiditas menunjukkan bahwa

perusahaan sampel yang memiliki rasio likuiditas di bawah rata-rata jauh lebih

banyak yaitu sebanyak 112 sampel sedangkan yang diatas rata-rata ada 52

perusahaan. Empat item pengungkapan sukarela yang diungkapkan oleh

perusahaan sampel yaitu kompensasi tahunan, jaringan pemasaran, pemakaian

kapasitas, dan kondisi ekonomi tidak memiliki kaitan dengan rasio likuiditas,

sedangkan data dari penelitian ini juga membuktikan bahwa semakin tinggi rasio

likuiditas maka pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan tidak harus tinggi.

Hal ini dibuktikan oleh beberapa perusahaan sampel, untuk PT. Jaya pari steel

Tbk dengan nilai likuiditas paling tinggi yaitu sebesar 34,35 dengan tikat

pengungkapan indeks kelengkapan pengungkapan sebesar 0,06667. Sedangkan

Perusahaan yang memiliki rata-rata rasio likuiditas terendah adalah PT. Barito

Pacific mempunyai nilai rasio likuiditas 0,29 dengan indeks kelengkapan

pengungkapan sebesar 0,1. Dalam penelitian ini perusahaan yang mempunyai

nilai Likuiditas tinggi belum tentu melakukan pengungkapan yang tinggi pula,

sebanyak 53 (lima puluh tiga) perusahaan mempunyai nilai Rasio likuiditas diatas

Page 140: skripsi campuran

122

rata-rata tapi tingkat pengungkapan yang dilakukan sangat beragam mulai dari 0

(Indeks terendah) sampai dengan 1,333 (indeks tertinggi). Selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 8. Menurut Mamduh (2007;77) Rasio likuiditas yang baik

berkisar pada angka 2 meskipun tidak ada standar penentuan yang pasti. Apabila

perusahaan memiliki nilai rasio likuiditas mendekati angka 2, seharusnya

perusahaan akan melakukan pengungkapan yang lebih luas karena kondisi

keuangan perusahaan ini tergolong baik. Sedangkan teori lain menyatakan apabila

perusahaan memiliki nilai rasio likuiditas rendah, perusahaan akan melakukan

pengungkapan yang lebih luas untuk menunjukkan lemahnya kinerja manajemen.

Kedua hal tersebut terbukti pada penelitian ini, karena dalam penelitian ini

menemukan tidak menemukan bahwa hanya Rasio likuiditas yang tinggi akan

melakukan pengungkapan yang lebih luas, namum pengungkapan yang yang luas

dilakukan pula oleh perusahaan yang mempunyai nilai rasio likuiditas yang

rendah. Selain itu diduga masing-masing perusahaan mempunyai standar

tersendiri untuk melakukan pengungkapan, hal ini terlihat kebanyakan dari sampel

perusahaan malakukan pengungkapan yang sama setiap tahunnya walaupun

mempunyai nilai rasio likuiditas yang berbeda.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga langkah yang dilakukan adalah melakukan uji regresi untuk

menguji pengaruh Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin) terhadap

pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI.

Page 141: skripsi campuran

123

Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada

tingkat pejualan tertentu. Rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan

manajemen. Oleh karena itu apabila perusahaan memperoleh profit margin yang

tinggi, maka hal tersebut akan mendorong para manajer untuk memberikan

informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap

profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.

Hasil dari analisi regresi menghasilkan nilai t dengan profitabilitas 0,678.

Nilai ini lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 dengan demikian Ho diterima dan

H3 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Rasio Profitabilitas (NPM) tidak

memiliki pengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela laporan

keuangan perusahaan manufaktur.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dewi Agustina (2006),

namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Binsar (2004) dan

Fitriani (2001). Perusahaan yang mempunyai tingkat Rasio Profitabilitas tinggi

tidak selalu mengungkapkan laporan yang lebih luas.

Sebanyak 146 sampel dari penelitian ini mempunyai nilai rasio profitabilitas

dibawah rata-rata sedangkan sebanyak 16 perusahaan memiliki rasio profitabilitas

diatas rata-rata, jadi hanya sebagian kecil dari sampel yang mempunyai nilai rasio

likuiditas di atas rata-rata, sedangkan apabila keempat item pengungkapan

sukarela yang diungkapkan oleh perusahaan yaitu kompensasi tahunan, jaringan

pemasaran, pemakaian kapasitas, dan kondisi ekonomi dihubungkan dengan rasio

profitabilitas secara logika kedua hal tersebut memang tidak memiliki kaitan.

Page 142: skripsi campuran

124

Selain alasan tersebut diatas data dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa

perusahaan yang mempunyai Rasio Profitabilitas Rendah belum tentu melakukan

pengungkapan sukarela yang lebih kecil dan perusahaan yang mempunyai nilai

rasio profitabilitas yang tinggi belum tentu melakukan pengungkapan yang tinggi

pula, hal ini dapat dilihat dari PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk dari

industri logam & sejenisnya yang memiliki Rasio Profitabilitas sebesar 4,22

dengan tingkat pengungkapan sukarela 0,06667. PT. Asiaplast Industries Tbk dari

industri plastik dan kemasan memiliki rasio profitabilitas terendah dengan nilai -

2,37 dengan pengungkapan sukarela 0,06667.

4. Hipotesis Keempat

Pada hipotesis keempat dilakukan untuk menguji pengaruh Ukuran

Perasahaan (Size) terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur

sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.

Ukuran Perusahaan (size)

Ukuran perusahaan melihat besar atau kecilnya suatu perusahaan dari total

aktivanya. Perusahaan yang besar umunya beroperasi di berbagai wilayah dengan

berbagai produk, selain itu perusahaan yang besar juga mampu merekrut

karyawan dengan kemampuan yang tinggi dalam memanajemen perusahaan.

Peusahaan yang besar mempunyai banyak kreditor serta pemegang saham yang

lebih banyak dibanding perusahaan yang kecil. Jadi perusahaan yang besar

mempunyai insentif untuk memberikan pengungkapan sukarela yang lebih banyak

dari perusahaan yang kecil.

Page 143: skripsi campuran

125

Hasil dari analisis regresi memperoleh nilai t hitung dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,001 jauh dibawah taraf signifikansi 0,05 maka Ho ditolak

dan H4 diterima, atau dengan kata lain Ukuran perusahaan (size) berpengaruh

secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela laporan keuangan

perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006),

Fitriani (2001) dan Marwata (2000) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan

(size) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

Hal ini dibuktikan anatara lain dengan hasil analisis deskriptif menunjukkan

bahwa jumlah perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan diatas rata-rata lebih

banyak dibandingkan dengan perusahaan yang berada dibawah rata-rata. Ukuran

perusahaan apabila dihubungkan dengan banyaknya item pengungkapan sukarela

yang dilakukan oleh perusahaan yaitu mengenai kompensasi tahunan, jaringan

pemasaran, pemakaian kapasitas, dan kondisi ekonomi tentu memiliki hubungan,

perusahaan yang besar akan mampu membayar kompensasi yang besar kepada

komisaris dan direksinya, perusahaan yang besar juga beroperasi diberbagai

wilayah sehingga jaringan pemasarannya lebih luas selain itu juga akan mampu

menghasilkan output sesuai dengan kapasitas, namum perusahaan yang besar juga

akan memperoleh dampak yang besar dari kondisi perekonomian. Data dari

penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang memiliki

size besar melakukan pengungkapan yang alebih luas pula, hal ini dapat dilihat

pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dengan nilai log total aset (Size) paling

tinggi yaitu dengan nilai sebesar 13,71 dengan indeks pengungkapan sukarela

Page 144: skripsi campuran

126

sebesar 0,06667 sedangkan perusahaan yang mempunyai nilai log total aset (size)

dibawah rata-rata adalah PT. Ekadharma International Tbk dengan nilai log total

aset sebesar 10,86 dengan indeks pengungkapan sebesar 0, atau tidak melakukan

pengungkapan sukarela sama sekali. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan

yang besar melakukan pengungkapan yang besar pula, demikian pula sebaliknya

perusahaan yang kecil melakukan pengungkapan yang kecil pula.

5. Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima melakukan uji regresi untuk menguji pengaruh

Kepemilikan Saham Publik (pub) terhadap pengungkapan sukarela pada

perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.

Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat (Domestik) lebih

dituntut untuk memberikan pengungkapan yang lebih luas, Hal ini karena

masyarakat merupakan pihak yang tidak mengetahui operasi perusahaan sehari-

hari dan tidak memiliki akses yang luas terhadap informasi perusahaan. Sehingga,

manajemn perusahaan dituntut untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas

dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan.

Hasil dari analisis regresi memperoleh nilai t hitung dengan tingkat

signifikansi 0,656 jauh diatas taraf signifikansi 0,05 maka Ho ditolak atau H5

diterima, atau dengan kata lain kepemilikan saham publik tidak berpengaruh

signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia.

Page 145: skripsi campuran

127

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006),

Marwata (2001), dan Ainun Naim (2000) yang menyatakan bahwa kepemilikan

saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan

sukarela laporan keuangan. Namun, hasil ini tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Binsar (2004).

Item pengungkapan sukarela yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu

kompensasi tahunan, jaringan pemasaran, pemakaian kapasitas, dan kondisi

ekonomi apabila dikaitkan dengan kepemilikan saham asing memang tidak ada

kaitannya, analisis data juga menunjukkan bahwa perusahaan yang sahamnya

banyak dimiliki oleh publik belum tentu melakukan pengungkapan yang lebih

luas. Salah satu perusahaan sampel yaitu PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

memiliki rata-rata proporsi kepemilikan saham publik jauh dibawa rata-rata yaitu

sebesar 0,3486 atau 34,86 persen dan perusahaan ini melakukan pengungkapan

sukarela diatas rata-rata yaitu sebesar 0,1. Sebaliknya perusahaan yang sebagian

besar dimiliki oleh publik, kebanyakan melakukan pengungkapan sukarela

dibawah rata-rata. Misalnya, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 100 persen

sahamnya dimiliki oleh Publik namun perusahan ini hanya melakukan

pengungkapan sukarela sebesar 0,0333 atau dibawah rata-rata pengungkapan

sukarela perusahaan. Contoh lain perusahaan yang sebagian besar sahamnya

dimiliki oleh publik namun melakukan pengungkapan yang kecil yaitu PT. Sierad

Produce Tbk, PT. Trias Sentosa Tbk dan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 11. Jenis pengungkapan sukarela yang dulakukan oleh perusahaan serta

ketidakpastian pengungkapan yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan

Page 146: skripsi campuran

128

itulah yang menjadi alasan proporsi kepemilikan saham publik tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan sukarela.

6. Hipotesis Keenam

Pada hipotesis Keenam langkah yang dilakukan adalah melakukan uji

regresi untuk menguji pengaruh Kepemilikan Saham Asing (Asg) terhadap

pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI.

Kepemilikan Saham Asing

Sama halnya dengan kepemilikan saham oleh masyarakat domestik,

kepemilikan saham oleh pihak asing juga membutuhkan informasi yang lebih

banyak dari perusahaan. Hal ini karena investor atau kreditor dari asing memiliki

pengalaman yang lebih banyak mengenai aturan penyusunan laporan keuangan

perusahaan. Karena secara teoritis masing-masing negara mempunyai standar

sendiri dalam melakukan pengungkapan informasi.

Hasil dari uji regresi terhadap proporsi kepemilikan saham asing

menghasilkan nilai t dengan signifikansi 0,768 atau lebih besar dari taraf

signifikansi 0,05. Maka Ho diterima dan H6 ditolak atau dengan kata lain proporsi

kepemilikan saham asing tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

sukarela paerusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia.

Penelitian ini untuk variabel proporsi kepemilikan saham asing konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Ayem (2006), dan Marwata (2001)

yang menyatakan bahwa Kepemilikan saham asing tidak berpengaruh terhadap

Page 147: skripsi campuran

129

kelengkapan pengungkapan sukarela laporan keuangan. Namun tidak konsisten

denga penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2001).

Alasan yang diduga menjadi penyebab tidak adanya pengaruh antara

kepemilikan saham asing dengan pengungkapan sukarela adalah tidak adanya

hubungan antara item pengungkapan sukarela yang ditemukan dengan proporsi

kepemilikan saham asing. Analisis data juga menunjukkan bahwa sebanyak 93

perusahaan memiliki proporsi kepemilikan asing dibawah rata-rata dan sebanyak

71 berada di atas rata-rata. PT. Semen Cibinong atau Holcim Indonesia sebagian

besar sahamnya dimiliki oleh pihak asing yaitu sebesar 92,16 persen dengan

pengungkapan sukarela sebesar 0,06667. Sedangkan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

dan PT. Indal Aluminium Tbk dengan proporsi kepemilikan saham Asing 0 (nol)

persen atau tidak ada saham yang dimiliki asing tapi melakukan pengungkapan

sukarela diatas rata-rata yaitu sebesar 0,1. Hal ini sama seperti keperti

kepemilikan saham oleh publik diatas, bahwa tidak semua perusahaan yang

sebagian sahamnya dimiliki oleh asing akan melakukan pengungkapan yang lebih

luas pula, dan bisa dikatakan bahwa setiap tahun perusahaan melakukan

pengungkapan yang sama.

7. Hipotesis ketujuh

Pada hipotesis ketujuh langkah yang dilakukan adalah melakukan uji

regresi untuk menguji pengaruh Umur perusahaan terhadap pengungkapan

sukarela pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang

terdaftar di BEI.

Page 148: skripsi campuran

130

Umur Perusahaan

Secara teoritis bahwa perusahaan yang lebih lama terdaftar di Bursa Efek

Indonesia memiliki pengalaman yang lebih banyak dari pada perusahaan yang

baru terdaftar, sehingga semakin lama perusahan terdaftar di BEI maka akan

semakin banyak item-item yang diungkapkan.

Hasil analisis regresi menghasilkan nilai t dengan tingkat signifikansi 0,70

lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan H7 ditolak atau

dapat dikatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan

pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia.

Hasil dari analisis ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Binsar (2004) dan Marwata (2000) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh

antara umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Kompensasi tahunan, jaringan pemasaran, pemakaian kapasitas, dan kondisi

ekonomi merupakan item pengungkapan sukarela yang ditemukan dalam

penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan umur perusahaan. analisis data

juga menunjukkan bahwa dari 164 sampel perusahaan selama empat tahun amatan

PT. Unggul Indah Cahaya Tbk yang memiliki umur paling tinggi diantara

perusahaan sampel yang lainnya yaitu 18 tahun, namun pengungkapan yang

dilakukan oleh perusahaan ini masih dibawah rata-rata yaitu sebesar 0,0333. PT.

Japfa Tbk juga memiliki umur yang sama dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk

namun perusahaan ini melakukan pengungkapan sebesar 0,06667. PT. Arwana

Citra Mulia Tbk memiliki indeks pengungkapan yang sama dengan PT. Japfa Tbk

Page 149: skripsi campuran

131

namun perusahaan ini baru berumur 3 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

semua perusahaan yang sudah lama terdaftar di BEI melakukan pengungkapan

yang lebih luas. Selama periode amatan tidak ditemukan perbedaan masing-

masing umur perusahaan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan sukarela.

Perusahaan yang sudah lama terdaftar di BEI maupun perusahaan yang baru

terdaftar di BEI memilki indeks kelengkapan pengungkapan sukarela yang masih

rendah atau kebanyakan perusahaan mengungkapkan hal yang sama tiap

tahunnya. Alasan yang dimungkinkan adalah pertimbangan antara biaya yang

dikeluarkan untuk melakukan pengungkapan dengan manfaat yang didapat.

8. Hipotesis Kedelapan

Pada hipotesis Kedelapan langkah yang dilakukan adalah melakukan uji

regresi untuk menguji pengaruh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap

pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI.

Kantor Akuntan Publik (KAP)

Dalam menilai kewajaran laporan keuangan yang diterbitkan, perusahaan

menggunakan jasa kantor akuntan publik. Perusahaan yang diaudit oleh KAP

yang besar atau KAP yang berafiliasi harusnya memberikan pengungkapan butir-

butir informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang diaudit oleh KAP

lokal.

Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t dengan signifikansi

0,192 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan H8 ditolak,

dengan kata lain bahwa Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap

Page 150: skripsi campuran

132

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan mnufaktur sub sektor

industri dasar dan kimia.

Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh fitriani

(2001). Fitriani (2001) menyatakan bahwa ada pengaruh Kantor Akuntan Publik

terhadap kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela. Dalam penelitian ini

tidak menemukan kaitan Kantor Akuntan Publik terhadap Kelengkapan

pengungkapan sukarela. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua perusahaan

yang diaudit oleh KAP besar melakukan pengungkapan yang lebih luas. Empat

item pengungkapan sukarela yang ditemukan dalam penelitian ini juga tidak

memiliki hubungan dengan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit perusahaan

tersebut. Hal ini dapat dilihat pada PT. Mulia Industrindo Tbk yang selama empat

tahun amatan selalu diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan asing, namun

selama empat tahun amatan pula perusahaan ini hanya melakukan pengungkapan

sukarela sebesar 0,0333 sedangkan untuk PT. Indocemen tunggal Prakasa selama

empat tahun amatan, hanya satu tahun yang diaudit oleh KAP yang beriliasi

namun melakukan pengungkapan yang paling tinggi diantara perusahaan sampel

yang lain yaitu sebesar 0,1333. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 14. Alasan yang diduga menjadi penyebab KAP tidak berpengaruh

terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela laporan keuangn perusahaan

manufaktur adalah masing-masing perusahaan mempunyai standar pengungkapan

yang berbeda, sehingga setiap tahun item yang diungkapakan secara sukarela oleh

masing-masing perusahaan tidak mengalami perubahan walaupun tiap tahunnya

perusahaan diaudit oleh KAP yang sama atau pun KAP yang berbeda. Karena

Page 151: skripsi campuran

133

penilaian kewajaran yang dilakukan oleh KAP tidak tergantung dari

pengungkapan secara sukarela oleh perusahaan.

Item-item diluar item Pengungkapan wajib dan Item Pengungkapan

Sukarela

Pada penelitian ini juga ditemukan item-item baru diluar item

pengungkapan wajib dan item pengungkapan sukarela yang diungkapkan oleh

perusahaan sampel. Item-item tersebut diantaranya adalah informasi mengenai :

1. Susunan Komite Audit.

Pada penelitian ini ada tiga puluh satu perusahaan sampel yang memberikan

informasi mengenai komite audit, diantaranya adalah PT. Sorini Agro Asia

Corporindo Tbk, informasinya sebagai berikut :

“susunan komite audit perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 adalah

sebagai berikut :

Ketua : Ngurah Gedhe

Anggota : Nahadi Rahardja

Soesanto Loekman”

2. Informasi mengenai persetujuan laporan keuangan konsolidasian.

Perusahaan sampel yang malakukan pengungkapan mengenai informasi

persetujuan laporan keuangan konsolidasian ada 25 salah satu diantaranya adalah

PT. Holcim Indonesia Tbk. tahun 2005, informasinya sebagai berikut :

“Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan telah

disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 9 Maret 2006.”

3. Informasi mengenai tanggungjawab laporan keuangan konsolidasian atau

mengenai penyelesaian laporan keuangan konsolidasian.

Informasi ini diungkapkan oleh 92 Perusahaan Sampel, diantaranya adalah

PT. Argha Karya Prima Tbk. tahun 2006, informasinya sebagai berikut :

Page 152: skripsi campuran

134

“Manajemen perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan laporan

keuangan konsolidasian terlampir yang telah diselesaikan pada tanggal 27

maret 2007.”

4. Informasi laporan keuangan induk perusahaan.

Informasi ini diungkapkan oleh PT. Kageo Igar Jaya Tbk. selama tahun

2005, 2006 dan 2007 yang memberikan informasi mengenai laporan keuangan

perusahaan induk yang terpisah dari laporan keuangan konsolidasian, informasi

tersebut berupa neraca, laba rugi, perubahan ekuitas, dan arus kas.

5. Informasi mengenai laporan keuangan proforma.

Selama empat tahun amatan informasi ini hanya diungkapkan oleh satu

perusahaan sampel yaitu PT. Indal Aluminium Industri Tbk pada tahun 2006.

6. Informasi mengenai Kesejahteraan Karyawan.

Informasi ini hanya diungkapkan oleh satu perusahaan sampel yaitu PT.

Tembaga Mulia Semanan tahun 2007. Informasi ini berisi Asuransi yang

diberikan kepada karyawan.

Informasi mengenai nama-nama perusahaan yang melakukan pengungkapan

enam item diatas dapat dilihat pada lampiran 24.

Page 153: skripsi campuran

135

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Beberapa hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menguji

pengaruh karakteristik perusahaan yang terdiri dari Rasio leverage, Rasio

Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (size), kepemilikan Saham

Publik, Kepemilikan Saham Asing, Umur perusahaan, dan Kantor Akuntan Publik

pada perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama empat tahun periode amatan yaitu tahun 2004-2007.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

bersumber dari data sekunder. Jumlah sampel sebanyak 41 perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terpilih sebagai sampel

penelitian ini. Pada penelitian ini hipotesis pertama (H1) sampai hipotesis

kedelapan (H8) menggunakan Regresi linier berganda dengan uji F dan t.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan nilai koefisien determinasi (Adjust R Square) sebesar 0,093

atau 9,3 persen maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Rasio Leverage (Lev),

Rasio likuiditas (Lik), Rasio profitabilitas (NPM), Ukuran Perusahaan (size),

kepemilikan saham Publik (PUB), Kepemilikan Saham Asing (ASG) dan KAP

mampu menjelaskan variasi pengungkapan sukarela sebesar 9,3 persen.

Hasil dari analisis regresi (uji F) menunjukkan nilai signifikansi sebesar

0,003 atau kurang dari taraf signifikansi 0,05. Maka Rasio Leverage, rasio

135

Page 154: skripsi campuran

136

likuiditas, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik,

kepemilikan saham asing, umur perusahaan dan Kantor akuntan Publik secara

bersama-sama berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela atau dapat dikatakan

bahwa model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi Pengungkapan

sukarela.

Hasil analisis uji t menunjukan bahwa dari delapan variabel independen

hanya variabel ukuran perusahaan yang memiliki tingkat signifikansi kurang dari

5 persen, yang berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan suakrela. Sedangkan tujuh variabel dalam penelitian ini

yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, kepemilikan saham

publik, kepemilikan saham asing, umur perusahaan dan kantor akuntan publik

memiliki tingkat signifikansi lebih dari 5 persen atau tujuh variabel tersebut tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela.

Penelitian ini juga menemukan bahwa dari 33 item pengungkapan sukarela

(Bambang Suripto), saat ini tinggal 30 item pengungkapan sukarela karena 3 item

sudah termasuk dalam pengungkapan wajib. Penelitian ini juga menemukan

bahwa tidak semua perusahaan melakukan pengungkapan sukarela, karena dalam

penelitian ini ditemukan ada perusahaan yang sama sekali tidak melakukan

pengungkapan sukarela. Sedangkan Indeks Kelengkapan pengungkapan yang

diungkapkan oleh perusahaan sampel maksimal hanya ditemukan 4 item.

Pada penelitian ini ditemukan 6 item diluar item pengungkapan wajib dan

item pengungkapan sukarela diantaranya adalah Sebagai berikut :

Page 155: skripsi campuran

137

1. Susunan Komite Audit.

2. Informasi mengenai persetujuan laporan keuangan konsolidasian

3. Informasi mengenai Tanggungjawab penyelesaian laporan keuangan atau

informasi mengenai penyelesaian laporan keuangan konsolidasian.

4. Informasi laporan keuangan induk perusahaan

5. Informasi mengenai laporan keuangan proforma

6. Informasi mengenai kesejahteraan karyawan

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN

Meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan

penelitian ini sedemikian rupa, namun ada beberapa keterbatasan dalam penelitian

ini antara lain :

1. Dalam pemberian nilai untuk item pengungkapan sukarela dari masing-masing

perusahaan, mungkin masih terdapat interpretasi yang bersifat subyektif

walaupun setiap item sudah dilakukan pendiskusian dengan pihak lain yang

melakukan penelitian yang sama.

2. Peneliti tidak menemukan peraturan yang mengatur tentang pengungkapan

sukarela maupun penelitian terbaru yang yang mengembangkan item-item

pengungkapan sukarela, karena sampai saat ini aturan mengenai

pengungkapan sukarela masih menjadi perbincangan dan memiliki perbedaan

pengungkapan dimasing-masing negara.

3. Kepemilikan Saham Publik atau Asing dalam penelitian ini hanya

memperhatikan proporsi kepemilikan publik atau Asing tanpa

mengidentifikasi apakah Pemilik tersebut berupa institusi atau perorangan.

Page 156: skripsi campuran

138

5.3 SARAN

Riset lebih lanjut perlu dilakukan guna mnguji konsistensi hasil dengan

memperpanjang periode penelitian dan memperbaiki desain penelitian, misalnya :

1. Peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian terhadap berbagai macam

perusahaan yang go publik selain perusahaan manufaktur, misalnya

perusahaan transportasi, jasa sehingga dapat diperbandingkan.

2. Peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel lain yang berperan dalam

mempengaruhi pengungkapan seperti penerbitan sekuritas tahun

berikutnya, kelompok industri, basis perusahaan dll.

3. Untuk menghindari subyektifitas indeks pengungkapan sukarela, maka

perlu melibatkan orang lain dalam menilai indeks pengungkapan.

4. Peneliti berikutnya dapat memasukkan Ukutan perusahaan (size) sebagai

variabel moderat atau variabel kontrol, karena hasil dari penelitian ini

konsisten dengan semua penelitian terdahulu bahwa size berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan.

5. Peneliti berikutnya dapat memasukkan enam temuan baru pada penelitian

ini yang tidak termasuk dalam item pengungkapan wajib atau sukarela,

dimasukkan kedalam item pengungkapan sukarela pada penelitian

berikutnya.

6. Peneliti berikutnya dapat mencari sumber atau referensi yang terbaru

untuk item pengungkapan sukarela selain item pengungkapan sukarela

yang dikembangkan oleh bambang suripto.

Page 157: skripsi campuran

DAFTAR RUJUKAN

Agus Sartono. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Yogyakarta BPFE.

Ainun Naim dan Fuad Rachman. 2000. Analisis hubungan antara kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan dengan struktur modal dan tipe

kepemilikan perusahaan. Jurnal ekonomi dan bisnis indonesia 2000, vol.15,

No. 1, 70-82.

Al haryono Jusuf, 2001. cetakan pertama, pengauditan. Yogyakarta: bagian

penerbitan sekolah tinggi ilmu ekonomi YKPN.

Anis Chariri dan imam Ghozali, 2001. edisi pertama teori akuntansi. Semarang :

badan penerbit universitas diponegoro.

Bambang Suripto. 1998. “ pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan” jurnal akuntansi dan

manajemen STIE YKPN Yogyakarta.

Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widyastuti. 2004, “faktor – faktor yang

memepengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta. Jurnal riset

akuntasi indonesia Vol 7, No.3,September 2004 Hal 351-366.

Carter, K William dan Ursy, F. Milton. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13.

Diterjemahkan oleh Krista. Jakarta

Choi, D.S, Frederick dan Mueller, G. Gerhard. 1997. Akuntansi Internasional.

Edisi kedua. Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Salemba Empat. Jakarta

Dwi Prastowo dan Rifka Julinty. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi.

Yogyakarta.

Dewi Agustina. 2006, “ signifikansi perbedaan tingkat kelengkapan pengungkapn

wajib dan sukarela pada laporan keuangan perusahaan publik yang

terdaftar di bursa efek jakarta” simposium nasional akuntansi IV sesi 3 hal

133-152.

Fitriani, “Signifikansi Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan

Sukarela pada laporan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di bursa

efek jakarta” simposium nasional akuntansi IV, 2001.

H. Young Baek, Darlene R. Johnson, Joung W. Kim. Nova Southeastern

University. Managerial Ownership, Corporate Governance, and Voluntary

Disclosure. Journal of Business & Economic Studies, Vol. 15, No. 2, Fall

2009

Halsey, F. Robert.,et al. Financial Statement Analysis. 8 th Edition.

Hendriksen Eldson S. 1997. Accounting Theory. Fourth Edition. Diterjemehkan

oleh Nugroho W. Jakarta

IAI. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: salemba Empat, 2007.

Imam Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis multivariate. Semarang : badan penerbit

universitas diponegoro.

Page 158: skripsi campuran

Jeff Madura. 2001. Pengantar Bisnia. Edisi pertama. Jilid 1. Jakarta

Jesper Banghøj, Thomas Plenborg. 2007. Value relevance of voluntary disclosure

Accounting and Finance 48 (2008) 159–180. Journal compilation

Department of Accounting and Auditing, Copenhagen Business School, DK-

2000. Frederiksberg, Denmark

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 8.

Jilid 2. Diterjemehkan oleh Damos Sihombing dan Wisnu Chandra Kristiaji.

Jakarta.

L., Richard. 2002. Manajemen. Edisi kelima. Jilid 1. Diterjemahkan oleh Emil

Salim, tinjung Desy Nursanti dan Maryanmi Hermanto. Jakarta

Mamduh M.Hanafi, dan Abdul Halim, 2003, Edisi Revisi Analisis Laporan

Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Mark Bagnoli and Susan G. Watt. Financial Reporting and Supplemental

Voluntary Disclosure. journal of accounting research Vol.45 No. 5

December 2007.

Marwata, “ Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan Dan Kualitas Ungkapan

Sukarela Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik Di Indonesia”

Simposium Nasional Akuntansi IV, 2001.

Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John. 2002. Manajemen Sumber daya Manusia.

Edisis Pertama. Diterjemehkan Oleh Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie.

Jakarta.

Ninna dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan

Arus Kas, Laba Kotor, Dan Size Perusahaan terhadap Expected Return

Saham. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Sofyan Safri Harahap, 2007, teori akuntansi Jakarta: PT.Rajagrafindo persada.

Sri Ayem, “ analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuanagn pada pengungkapan laporan keuangan

pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia” kajian bisnis vol. 14,

No. 1, Januari-april 2006

Sugiri Slamet, dan Bogat Agus Priyono, 2007, edisi keenem akuntansi pengantar

1. Yogyakarta : STIE YKPN

Weston, J, Fred dan Eugene F. Brigham. 1993. Manajemen Keuangan.

Diterjemahkan oleh Djoerban Wahid. Jakarta : Erlangga

www.idx.co.id.

Page 159: skripsi campuran

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar dan Kimia

yang Terdaftar di BEI

No. Jenis Industri Kode Nama Perusahaan

1.

Semen

INTP Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk

2. SMCB Semen Cibinong/Holcim Indonesia Tbk

3. SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk

4.

Keramik,

porselen & kaca

AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

5. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk

6. IKAI Inti Keramik Alamasri Industri Tbk

7. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

8.

Logam &

Sejenisnya

ALMI Alumindo Ligh Metal Industry Tbk

9. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk

10. CTBN Citra Tubindo Tbk

11. INAI Indal Aluminium Industri Tbk

12. JPRS Jaya Pari Steel Tbk

13. LION Lion Metal Work Tbk

14. LMSH Lionmesh Prima Tbk

15. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk

16. TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk

17.

Kimia

BUDI Budi Acid Jaya Tbk

18. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk

19. EKAD Ekadaharma International Tbk

20. ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

21. INCI Intanwijaya Internasional Tbk

22. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

23. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk

24.

Plastik &

Kemasan

AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk

25. APLI Asiaplast Industries Tbk

26. BRNA Berlina Tbk

27. DYNA Dynaplast Tbk

28. IGAR Kageo Igar Jaya Tbk

29. LAPD

Leyand International Tbk (d/h PT. Lapindo

International Tbk)

30. SIMA Siwani Makmur Tbk

31. TRST Trias Sentosa Tbk

32.

Pakan Ternak

CPIN Charoen pokphand Indonesia Tbk.

33. JPFA Japfa Tbk

34. SIPD Sierad Produce Tbk

35. Kayu &

Pengolahannya

BRPT Barito Pacific Tbk

36. SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk

37. TIRT Tirta Mahakan Resources Tbk

Page 160: skripsi campuran

Sumber : Data Emiten BEI.

38.

Pulp & Kertas

FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

39. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

40. SPMA Suparma Tbk

45. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Page 161: skripsi campuran

Lampiran 2

Daftar Item Voluntary Disclosure

No. Keterangan

1. Statemen atau uraian mengenai strategi dan tujuan perusahaan;

dapat meliputi strategi dan tujuan umum, keuangan, pemasaran

dan social

2. Uraian mengenai dampak strategi terhadap hasil – hasil pada masa

sekarang dan / atau masa yang akan datang

3. Bagian atau uraian yang menjelaskan pembagian wewenang dan

tanggungjawab dalam organisasi

4. Informasi mengenai proyeksi jumlah penjualan tahun berikutnya,

dapat secara kualitatif atau kuantitatif

5. Informasi mengenai proyeksi jumlah laba tahun berikutnya, dapat

secara kualitatif atau kuantitatif

6. Informasi mengenai proyeksi julah aliran kas tahun berikutnya,

dapat secara kualitatif atau kuantitatif

7. Uraian mengenai kegiatan investasi atau pengeluaran modal yang

telah dan/atau akan dilaksanakan

8. Uraian mengenai program riset dan pengembangan; yang dapat

mel;iputi kebijakan, lokasi aktivitas, jumlah karyawan dan hasil

yang dicapai

9. Informasi mengenai pesanan-pesanan dari pembeli yang belum

dipenuhi dan kontrak-kontrak penjualan yang akan direalisasi

dimasa yang akan dating

10. Informasi mengenai analisis pangsa pasar, dapat secara kualitatif

atau kuantitatif

11. Informasi mengenai analisis pesaing, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif

12. Uraian mengenai jaringan pemasaran produk dan jasa perusahaan

13. Statemen perusahaan atau uraian mengenai pemberian kesempatan

kerja yang sama; tanpa memandang suku agama dan ras

14. Uraian mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan dalam

lingkungan kerja

15. Uraian mengenai masalah-masalah yang dihadapi perusahaan

dalam recruitment tenaga kerja dan kebijakna-kebijakan yang

ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut

16. Informasi mengenai level fisik output atau pemakaian kapasitas

yang dicapai oleh perusahaan pada masa sekarang

17. Uraian mengenai dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan

hidup dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk memelihara

lingkungan

18. Informasi mengenai manajemen senior; yang dapat meliputi

nama, pengalaman, dan tanggungjawabnya

19. Uraian mengenai pembagian tanggungjawab fungsional diantara

dewan komisaris dan direksi

Page 162: skripsi campuran

20. Ringkasan statistik keuangan yang meliputi ratio-ratio

rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas untuk 6 tahun atau lebih

21. Laporan yang memuat elemen-elemen rugi/laba yang

diperbandingkan untuk 3 tahun atau lebih

22. Laporan yang memuat elemen-elemen neraca yang

diperbandingkan untuk 3 tahun atau lebih

23. Informasi yang merinci jumlah yang dibelenjakan untuk

karyawan; yang dapat meliputi gaji dan upah, tunjangan dan

pemotongan

24. Informasi mengenai nilai tambah, dapat secara kualitatif atau

kuantitatif

25. Informasi mengenai jumlah kompensasi tahunan yang dibayarkan

kepada dewan komisaris dan direksi

26. Informasi menenai biaya yang dipisahkan kedalam komponen

tetap dan variable

27. Uraian mengenai dampakinflasi terhadap aktiva perusahaan pada

masa sekarang dan/atau masa yang akan datang

28. Informasi mengenai tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan

terhadap sebuah proyek yang akan dilaksanakan oleh perusahaan

29. Informasi mengenai kemungkinan litigasi oleh pihak lain terhadap

perusahaan dimasa yang akan datang

30. Informasi mengenai pihak-pihak yang mencoba memperoleh

kepemilikan subtantial terhadap saham perusahaan

Sumber : Bambang suripto (1999) yang telah disesuaikan dengan

pengungkapan wajib.

Page 163: skripsi campuran

Lampiran 3

Daftar Item Pengungkapan Wajib

No. Item Pengungkapan Wajib

1. Pengungkapan riwayat pendirian perusahaan.

2. Akta pendirtian dan perubahan anggaran dasar terakhir.

3. Pengesahan oleh Menteri kehakiman atau pengumuman pada Lembaran Berita Negara.

4. Tempat kedudukan perusahaan dan tempat pabrik beroperasi.

5. Bidang usaha utama perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan kegiatan usaha yang dijalankan.

6. Tanggal mulai beroperasinya perusahaan secara komersial.

7. Tanggal efektif penawaran umum efek perusahaan perdana.

8. Kebijakan/ tindakan perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran perdana sampai dengan

periode pelaporan terakhir.

9. Jenis dan jumlah efek yang ditawarkan pada saat penawaran terakhir.

10. Tempat pencatatan efek perusahaan.

11. Nama anggota direksi dan dewan komisaris

12. Jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan.

13. Dasar pengukuran laporan keuangan.

14. Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan yaitu dasar akrual.

15. Mata uang palaporan yang digunakan.

16. Alasan apabila mata uang pelaporan yang digunakan bukan rupiah.

17. Kriteria kas dan setara kas.

18. Penelaah terhadap masing-masing piutang pada akhir periode.

19. Dasar estimas bila penelaah terhadap masing-masing piutang tidak praktis untuk dilakukan (diungkapkan rumusan yang digunakan)

20. Pengakuan nilai persediaan

21. Rumus biaya persediaan.

Page 164: skripsi campuran

22. Metode penyisihan untuk persediaan usang (obsolete) dan persediaan yang perputarannya lambat (slow moving).

23. Kelompok investasi dalam bentuk surat berharga (efek).

24. Pengakuan nilai pada investasi dalam bentuk surat berharga.

25. Metode akuntansi investasi efek yang digunakan dalam pencatatan penyertaan (metode ekuiatas atau biaya).

26. Penentuan nilai tercatat investasi selain efek.

27. Perlakuan perubahan nilai pasar investasi selain efek lancar yang dicatat berdasarkan harga pasar.

28. Perlakuan surplus revaluasi atas penjualan investasi selain efek yang dinilai kembali.

29. Dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto aktiva tetap.

30. Kriteria kapitalisasi biaya perbaikan dan perawatan aktiva tetap.

31. Penurunan nilai (impairment) dan penilaian kembali aktiva tetap (Revaluasi).

32. Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan.

33. Masa manfaat atau tarif penyusutan aktiva tetap yang digunakan.

34. Dasar perlakuan transaksi sewa guna usahan sebagai capital lease.

35. Perlakuakn laba rugi transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) sewa guana usaha.

36. Kriteria pengakuan untuk tiap jenis aktiva tidak berwujud.

37. Metode amortisasi aktiva tidak berwujud yang digunakan.

38. Masa manfaat atau tarif amortisasi aktiva tidak berwujud yang digunakan.

39. Biaya pengembangan (penjelasan dasar kapitalisasinya)

40. Kebijakan akuntansi untuk tiap jenis aktiva lain-lain.

41. Metode amortisasi aktiva lain-lain yang digunakan.

42. Masa manfaat atau tarif amortisasi aktiva lain-lain yang digunakan.

43. Dasar pengakuan (metode dan asumsi) penuruna nilai aktiva.

44. Perlakuan akuntansi terhadap penurunan nilai dan pemulihan nilai aktiva.

45. Pengakuan keuntngan atas restrukturisasi hutang bermasalah.

46. Penjelasan dasar atau saat pengakuan keuntungan.

47. Penjelasan kebijakan pembebanan atau kapitalisasi, unsur-unsur biaya pinjaman dan aktiva yang memenuhi syarat (qualifying assets)

Page 165: skripsi campuran

48. Penjelasan metode akuntansi pajak penghasilan yang digunakan.

49. Jenis program pension

50 Dasar perhitungan dari iuran pension

51. Dasar penentuan yang digunakan dalam penghitungan laba/rugi perusahaan dasar.

52. Dasar penentuanyang digunakan dalam penghitungan laba/rugi perusahaan dilusian.

53. Penyesuaian untuk perhitungan laba/rugi persaham dasar dan dilusian untuk semua periode akibat kapitalisasi, penerbitan saham bonus atau

pemecahan saham (share split) atau berkuarang akibat pembalikan pemecahan saham (reserved share-split).

54. Kurs yang digunakan untuk mebukukan transaksi dalam mata uang asing.

55 Kurs tanggal neraca yang digunakan untuk transaksi dalam mata uang asing.

56. Perlakuan akuntansi selisih kurs yang timbul dari penjabaran aktiva dan kwajiban moneter.

57. Perlakuan akuntansi sesuai tujuan transaksi instrumen derifatif.

58. Dasar pengukuran (nilai wajar atau nilai lainnya ) instrumen darivatif.

59. Kriteria pengukuran laba rugi instrumen derifatif.

60. Penjelasan dasar yang digunakan dalam identifikasi segmen dan pengalokasian pendapatan, bebandan aktiva dalam segmen usaha

61. Unsur kas dan setra kas dipisahkan antara pihak yang mepunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga.

62. Rincian jumlah penempatan dibank berdsarkan nama bank serta jenis mata uang.

63. Kisaran tingkat bunga dari setara kas selama periode pelaporan.

64. Bank tempat dana deposito ditempatkan yang dipisahkan antara pihak yang mepunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga.

65. Kisaran suku bunga deposito selam aperiode pelaporan.

66. Jumlah deposito dan jenis mata uang.

67. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kialitas pencairan deposito.

68. Pengelompokan investasi jangka pendek (efek) sesuai kategorinya dan dipisahkan antara pihak yang mepunyai hubungan istimewa dan pihak

ketiga.

69. Nilai wajar agregat (market to market) efek investasi jangka pendek.

70. Metode atau asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar efek investasi jangka pendek.

71. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia dijual.

Page 166: skripsi campuran

72. Biaya perolehan termasuk jumlah premi dan diskonto yang belum diamortisasi, untuk efek dimiliki hingga jatuh tempo.

73. Metode amortisasi yang digunakan untuk efek investasi jangka pendek.

74. Peringkat efek hutang berikut nama pemeringkat.

75. Uraian tentang keputusan menjual atau menindahkan kelompok investasi jangka pendek.

76. Pihak penerbit wesel tagih.

77. Kisaran tingkat bunga wesel tagih.

78. Jatuh tempo wesel tagih.

79. Jenis mata uang wesel tagih.

80. Uraian tentang sifat dan asal terjadinya wesel tagih

81. Piutang usaha yang dipisahkan antara pihak yang mepunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga

82. Jumlah piutang menurut mata uang.

83. Jumlah piutang menurut umur.

84. Ikhtisar penyisihan piutang ragu-ragu yang menyajikan saldo awal

85. Penambahan penyisihan piutang.

86. Penghapusan dan perbaikan penyisihan piutang serta saldo akhir.

87. Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah penyisihan piutang.

88. Jumlah piutang yang dijaminkan dan nama pihak yang menerima jaminan.

89. Informasi piutang yang telah dijual secara with recourse.

90. Rincian jenis dan jumlah piutang lainnya, termasuk rincian jenis mata uang.

91. Jumlah penyisihan piutang ragu-ragu pada piutang lainnya

92. Beban penyisihan dan penghapusan piutang lainnya.

93. Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah penyisihan piutang lainnya.

94. Total nilai tercatat dan nilai tercatat persediaan menurut klasifikasinya.

95. Ikhtisar penyisihan penurunan nilai persediaan yang menyajikan saldo awal.

96. Penambahan penyisihan persediaan.

97. Penghapusan pembalikan penyisihan persediaan serta saldo akhir.

Page 167: skripsi campuran

98. Kondisi penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan.

99. Jumlah penyisihan atau penghapusan persediaan rusak atau usang.

100. Persediaan yang dijaminkan dan nama pihak yang menerima jaminan.

101. Nilai persediaan yang diasuransikan, nilai pertanggungan sasuransi dan resiko yang ditutup.

102. Pendapat manajemen atas kecukupan jumlah pertangungan asuransi.

103. Nilai tercatat persediaan yang dijadikan jaminan.

104. Dalam situasi depresiasi rupiah luar biasa, jumlah selisih kurs yang dikapitalisasi, biaya pengganti dan jumlah yang dapat diperoleh

kembali.

105. Kondisi dan peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan.

106. Penjelasan mengenai kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa.

107. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi dan tingkat kapitalisasi yang dipergunakanuntuk persediaan yang memenuhi kriteria aktiva

tertentu.

108. Jenis dan jumlah masing-masing pajak dibayar dimuka.

109. Uraian mengenai jumlah restitusi pajak yang diajukan dan status pajak dibayar dimuka.

110. Jenis dan jumlah biaya dibayar dimuka.

111. Jenis dan jumlah aktiva lancar lainnya.

112. Rincian jenis piutang hubungan istimewa.

113. Nama pihak yang memiliki piutang hubungan istimewa.

114. Jumlah piutanghubungan istimewa menurut jenis mata uang.

115. Alasan dan dasar pembentukanpenyisihan dan /atau penghapusan piutang hubungan istimewa.

116. Transaksi terjadinya piutang hubungan istimewa.

117. Saat timbulnya piutang hubungan istimewa.

118. Sifat piutang hubungan istimewa dengan debitur dan jumlahnya.

119. Jumlah penyisihan piutang ragu-ragu (piutang hubungan istimewa)

120. Beban piutang ragu-ragu dan penghapusan piutang (piutanghubungan istimewa).

121. Pendapat manajemen atas kecukupan jumlah penyisihan piutang hubungan istimewa.

Page 168: skripsi campuran

122. Nama perusahaan dan prosentase kepemilikan investasi pada perusahaan asosiasi.

123. Menyajikan penyertaan awal investasi pada perusahaan asosiasi.

124. Bagian laba rugi yang diakui dan dividen yang yang diperoleh pada periode berjalan investasi pada perusahaan asosiasi.

125. Penurunan permanen nilai penyertaan serta saldo akhir penyertaan investasi pada perusahaan asosiasi.

126. Rincian menurut jenis investasi jangka panjang lain.

127. Pemisahan antara investasi jengka panjang lain pada pihak ketiga dan pihak yang mepunyai hubungan istimewa.

128. Rincian investasi dalam efek hutang (dimiliki hingga hatuh tempo dan tersedia untuk dijual) menurut penerbit, nilai nominal serta jenis

mata uang, diskonto atau premium yang belum diamortisasi, nilai tercatat, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo.

129. Investsi dalam efek hutang yang pembayarannya dijamin oleh hipotik diungkapkan secaa terpisah.

130 Persyaratan investasi dalam efek hutang.

131. Nilai wajar agregat investasi dalam efek hutang.

132. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar investasi dalam efek hutang.

133. Laba rugi yang belum direlisasi dari efek yang tersedia untuk dijual (available for sale).

134. Peringkat investasi dalam efek hutang berikut nama pemeringkat.

135. Nilai wajar agregat efek ekuitas tersedia untuk dijual.

136. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar efek ekuitas tersedia untuk dijual.

137. Laba rugi yang belum direalisasi pada efek ekuitas tersedia untuk dijual.

138. Uraian tentang alasan diambilnya keputusan menjual atau memindahkan kelompok efek investasi jangka panjang lain.

139. Nama perusahaan dan presentase yang dimilki pada investasi dalam efek menggunakan metode biaya (cost method).

140. Nilai tercatat penyertaan investasi dalam efek yang menggunakan metode biaya.

141. Alasan tidak dapat ditentukannya nilai wajar investasi dalam efek yang menggunakan metode biaya.

142. Penyajian saldo awal investasi dalam efek yang menggunakan metode biaya.

143. Penambahan dan pengurangan penyertaan serta penuruna permanen nilai penyertaan investasi dalam efek yang menggunakan metode

biaya.

144. Pengungkapan investasi dalam bentuk properti yang meliputi jenis/uraian, lokasi, harga perolehannya dan niali wajarnya.

145. Pengungkapan investasi jangka panjang lainnya meliputi jenis dan niali wajarnya.

Page 169: skripsi campuran

146. Investasi jangka panjang dijamin, syarat-syarat dan kondisi yang berdampak signifikan bagi perusahan harus dinyatakan dan diungkapkan

baik jumlah maupun pihak penerima jaminan.

147. Kondisi atau peristiwa yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai investasi jangka panjang lainnya.

148. Pengungkapan untuk setiap jenis investasi jangka panjang lain : rugi penurunan nilai yang diakui selama periode berjalan dan komponen

laporan laba rugi dimana kerugian tersebut dilaporkan.

149. Pengungkapan untuk setiap jenis investasi jangka panjang lain : pemulihan kerugian penurunan nilai yang diakui selama periode berjalan

dan komponen laporan laba rugi dimana kerugian tersebut ditawarkan.

150. Rincian aktiva tetap pemilikan langsung menurut jenisnya.

151. Akumulasi penyusutan masing-masing jennis aktiva-aktiva tetap pemilikan langsung.

152. Jumlah penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung pada tahun berjalan.

153. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang memperlihatkan penambahan dan pengurangan aktiva tetap pemilikan

langsung.

154. Nilai aktiva tetap pemilikan langsung yang diasuransikan, nilai pertanggungan dan resiko yang ditutup.

155. Pendapat manajemen atas kecukupan jumlah pertanggungan asuransi aktiva tetap pemilikan langsung.

156. Dasar hukum yang digunakan untuk menilai kembali aktivatetap pemilikan langsung.

157. Tanggal efektif penilaian kembali aktiva tetap pemilikan langsung

158. Nama penilai independen pemilikan langsung

159. Dasar yang dipergunakan untuk menentukan nilai revaluasi aktiva tetap pemilikan langsung.

160. Nilai tercatat setiap jenis aktiva tetap pemilikan langsung

161. Selisih penilaian kembali setiap jenis aktiva tetappemilikan langsung

162. Pengungkapan menurut jenis aktiva tetap pemilikan langsung yang mengalami perubahan estimasi masa guna dan /atau metode depresiasi.

163. Aktiva tetap pemilikan langsung yang dijaminkan dan nama pihak yang menerima jaminan

164. Pengungkapan kondisi atau peristiwa yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai aktiva tetap pemilkan

langsung

165. Pengungkapan setiap jenis aktiva tetap pemilikan langsung : rugi penuruna nilai yang diakui selama periode berjalan dan komponen

laporan laba rugi diman akerugian tersebut dilaporkan.

Page 170: skripsi campuran

166. Pengungkapan menurut jenis aktiva tetap pemilikan langsung : pemulihan kerugian penurunan nilai yang diakui selama periode berjalan dan

komponen laporan laba rugi dimana kerugian tersebut dilaporkan.

167. Pengungkapan nilai buku untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dijual.

168. Hasil penjualan bersih aktiva tetap pemilikan langsung

169. Keuntungan / kerugian dari aktiva tetap pemilikan langsung yang dijual.

170. Status kepemilikan kativa tetap yang dikuasai perusahaan.

171. Rincian aktiva sewaguna usaha

172. Akumulasi penyusutan masing-masing kelompok aktiva sewaguna usaha dan jumlah beban penyusutan pada perode berjalan

173. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yangmemperlihatkan penambahan dan pengurangan aktiva sewa guna usaha

174. Rincian aktiva yang sedang dalam penyelesaian.

175. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang memperlihatkan panambahan dan pengurangan pelepasan aktiva dalam

penyelesaian

176. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak aktiva dalam penyelesaian.

177. Estimasi saat penyelesaian proyek ektiva dalan dalam penyelesaian

178. Hambatan kelanjutan penyelesaian kontrak aktiva dalam penyelesaian

179. Jumlah biaya pinjaman aktiva dalam penyelesaian yang dilkapitalisasi pada periode berjalan.

180. Macam manfaat atau tingkat amortisasi aktiva tak berwujud yang digunakan.

181. Metode amortisasi aktiva tak berwujud yang digunakan

182. Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir, periodeaktiva tak berwujud.

183. Unsur pada alporan keuangan yang didalm nya terdapat amortisasi aktiva tak berwujud

184. Penambahan aktiva tak berwujud yang terjadi, yang diungkapkan secara terpisah penambahan yang berasal dari pengembangan didalam

perusahaan dan penggabungan usaha.

185. Penghentian dan pelepasan aktiva tak berwujud.

186. Rugi penuruna nilai aktiva tak berwujud yang diakui pada laporan laba/rugi periode berjalan.

187. Rugi penuruna nilai aktiva tak berwujud yang dibalik pada laporan laba rugi periode berjalan.

188. Amortisasi aktiva tak berwujud yang diakui selama periode tak berjalan.

Page 171: skripsi campuran

189. Perubahan aktiva tak berwujud lainnya dalam nilai tercatat selama periode berjalan.

190. Penjelasan nilai tercatat dan periode amortisasi yang tersisa dari setiap aktiva tak berwujud yang material bagi laporan keuangan secara

keseluruhan.

191. Keberadaan dan nilai tercatat aktiva tak berwujud yang hak penggunaannya dibatasi dan yang ditentukan sebagai jaminan atas utang

192. Jumlah komitmen untuk memperoleh aktiva tak berwujud.

193. Rincian akun aktiva lain-lain

194. Uraian mengenai sifat masing-masing akun aktiva lain-lain.

195. Jumlah amortisasi untuk beban ditangguhkan aktiva lain-lain.

196. Alasan perubahan klasifikasi aktiva yang sebelumnya tidak termasuk dalam aktiva lain-lain

197. Setiap jenis aktiva tetap yang sudah tidak digunakan secara aktif dan dimiliki untuk tujuan dijual (scrapped), nilai tercatat, nilai realisasi

bersih.

198. Pinjaman jangka pendek yang dipisahkan antara hutang pada pihak ketiga dengn pihak hubungan istimewa.

199. Rincian hutang jangka pendek berdasarkan jenis hutang.

200. Nama kreditur hutang jangka pendek.

201. Jenis mata uang serta nilai hutang jangka pendek.

202. Kisaran tingkat bunga hutang jangka pendek selama periode pelaporan dan saat jatuh tempo.

203 Jaminan hutang jangka pendek yang diberikan dengan menunjuk akun yang berhubungan.

204. Persyaratan penting lainnya dalam hutang jangka pendek.

205. Penjelasan mengenai kondisi hutang.

206. Untuk kwajiban anak piutang dengan recourse : kwajiban anjak piutang, retensi, bunga yang belum diamortisasi dan kwajiban anak

piutang bersih.

207. Rincian jenis wesel bayar.

208. Nilai nominal wesel bayar dalam rupiah dan valuta asing.

209. Nilai tercatat wesel bayar dalam rupiah dan valuta asing.

210. Tanggal jatuh tempo wesel bayar.

211. Tingkat bunga wesel bayar

Page 172: skripsi campuran

212. Penjelasan tentang jaminan dan persyaratan wesel bayar lainnya.

213. Penjelasan mengenai kondisi wesel bayar.

214. Hutang usaha yang dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak yang memiliki hubungan istimewa.

215. Rincian hutang sewa berdasarkan jenis mata uang dan nilainya.

216. Sifat dari transaksi hutang usaha.

217. Jumlah hutang usaha yang diberikan oleh perusahaan dengan menunjuk akun-akun yang berhubungan.

218. Jumlah hutang usaha yang sudah jatuh tempo menurut umur (aging scedule).

219. Jenis dan jumlah hutang pajak

220. Informasi mengenai ketetapan pajak pada hutang pajak.

221. Pengugkapan jenis dan jumlah beban masih harus dibayar dan unsur utama beban yang belum jatuh tempo.

222. Jenis dan jumlah kwajiban lancar lainnya.

223. Pengungkapan alasan penyebab kwajiban jangka panjang yang defailt dan langkah–langkah penyelesaiannya.

224. Pengungkapan untuk produk yang digaransi, dan sifat garansi serta masa berlakunya garansi.

225. Uraian mengenai jaminan untuk beban tangguhan atas perjanjian kepegawaian serta jumlah yang berhak atas jaminan tersebut.

226. Pengungkapan hutang hubungan istimewa yang meliputi janis dan jumlah termasuk jenis mata uang, nama pihak yang memiliki hubungan

istimewa.

227. Rincian hutang jangka panjang berdasarkan nama kreditur, jenis mata uang serta nilainya.

228. Jumlah bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan yang disajikan sebagai kwajiban lancar.

229. Kisaran tingkat bunga hutang jangka panjang selama periode pelaporan dan saat jatuh tempo.

230. Penjelasan tentang fasilitas pinjaman yang diperoleh, termasuk jumlah dan tujuan perolehannya.

231. Penjelasan mengenai kondisi hutang jangka panjang termasuk status restrukturisasi hutang.

232. Jaminan hutang jangka panjang yang diberikan dengna menunjuk akun-akun yang berhubungan.

233. Persyaratan penting hutang jangka panjang lainnya.

234. Pengunkapan informasi sehubungan dengan kwajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca.

235. Rincian perusahaan hutang sewa guna usaha (lessor) dan nialinya

236. Jumlah angsuran sewa buna usaha tahunan, setidaknya untuk 2 tahun berikutnya, bagian bunga dan nilai tunainya.

Page 173: skripsi campuran

237. Jumlah bagian hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan yang disajikan sebagai kwajiban lancar

238. Jaminan hutang sewa guna usaha yang diberikan sehubungan dengan sewa guna usaha.

239. Keuntungan/kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and

leaseback)

240. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian hutang sewa guna usaha lainnya (major covenants), termasuk jaminan lain

yang diberikan.

241. Rincian mengenai jenis hutang obligasi, nilai nominal serta jenis mata uang, nilai tercatat dalam rupiah dan valuta asing, tanggal jatuh

tempo, jadwal pembayaran bunga, dan tingkat bunga, serta temapt pencatatan.

242. Peringkat (rating) hutang obligasi dan nama pemeringkat (rating agency)

243. Jumlah bagian hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan yang disajikan sebagai kwajiban lancar.

244. Nama wali amanat hutang obligasi dan keterkaitan usaha dengan perusahaan.

245. Jaminan hutang obligasi serta pembentukan dana dan pelunasan hutang pokok obligasi dengan menunjukkan akun-akun yang

berhubungan.

246. Persyaratan hutang obligasi penting lainnya.

247. Kejadian penting hutang obligasi lainnya termasuk kepatuhan perusahaan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan dan kondisi hutang.

248. Gambaran umum tentang program pensiun iuran pasti, persentase iuran yang menjadi kontribusi perusahaan, manfaat, karyawan yang ikut

menjadi peserta program pensiun dan pengelolaannya.

249. Jumlah beban (iuran) program pensiun iuran pasti dan iuran pensiun yang masih harus dibayar.

250. Hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan program pensiun iuran pasti yang dapat mempengaruhi daya banding laporan keuangn

periode berjalan dan periode sebelumnya.

251. Gambaran umum tentang program pensiun manfaat pasti, manfaat karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun, dan

pengelolaannya.

252. Kebijakan pendanaan program pensiun manfaat pasti.

253. Rincian beban program pensiun manfaat pasti yang terdiri dari beban jasa kini, amortisasi beban jasa lalu, amortisasi koreksi dan bunga

atas beban pensiun yang masih harus dibayar, jangka waktu amortisasi beban jasa lalu.

254. Rekonsiliasi beban pensiun manfaat pasti yang masih harus dibayar (dibayar dimuka).

Page 174: skripsi campuran

255. Asumsi dan metode aktuarial program pensiun manfaat pasti yang digunakan aktuaris, nilai wajar aktiva bersih dana pensiun dan selisih

lebih (kurang) antara kwajiban aktuarial dan nilai wajar aktiva bersih.

256. Apabila dilakukan perubahan metode aktuarial, maka mengungkapkan alasan perubahan, jumlah penyesuaian perubahan terhadap laporan

keuangan periode sajian, dan jumlah penyesuaian yang berhubungan dengan masa sebelum periode sajian.

257. Tanggal penilaian aktuaria akhir, masa aktuaris, dan frekuensi penilaian dilakukan pada program pensiun manfaat pasti.

258. Hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan program pensiun manfaat pasti, termasuk dapak pembubaran, pengurangan peserta yang

dapat mempengaruhi daya banding laporan keuangan.

259. Jenis dan umlah kwajiban tidak lancar lainnya, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo.

260. Jumlah bagian kwajiban tidak lancar lainnya yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan yang disajikan sebagai kwajiban lancar.

261. Uraian mengenai nama kreditur dan sifat kwajiban jangka panjang

262. Jaminan kwajiban tidak lancar lainnya yang terkait dengan menunjuk akun-akun yang berhubungan.

263. Pengungkapan nama kreditur, sifat ikatannya, jenis valuta, jangka waktu dan kisaran tingkat bunga hutang sub ordinasi.

264. Rincian mengenai jenis obligasi konversi, nilai nominal dalam rupiah dan valuta asing, niali tercatat dalam rupiah dan valuta asing, tanggal

jatuh tempo, jadwal pembayaran bunga, dan tingkat bunga, serat tempat pencatatan.

265. Pengungkapan periode konversi dan persyaratan konversi.

266. Efek dilusi jika seluruh obligasi dikonversikan.

267. Jumlah obligasi yang telah dikonversikan dan efek dilusinya.

268. Peringkat (rating) dan nama pemeringkat (rating agency) obligasi konversi.

269. Jumlah bagian obligasi konversi yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan yang disajikan sebagai kwajiban lancar.

270. Nama wali amanat dan keterkaitan perusahaan dengn wali amanat obligasi konversi.

271. Jaminan serta pembentukan dana untuk pelunasan hutang pokok obligasi konversi dengn menunjuk akun-akun yang berhubungan.

272. Kejadian penting obligasi konversi lainnya termasuk kepatuhan perusahaan dalam memenuhu persyaratan-persyaratan dan kondis hutang.

273. Pengungkapantujuan penerbitan dan nama pembeli, apabila perusahaan menerbitkan obligasi konversi tanpa melalui penawaran umum.

274. Persyaratan penting obligasi konversi lainnya.

275. Uraian jenis saham perusahaa.

276. Penjelasan atas perubahan yang terjadi pada modal saham, seperti keputusah RUPS, sumber peningkatan modal saha, metode pencatatan

Page 175: skripsi campuran

dan jumlah lembar saham yang diperoleh kembali, serta tujuan perubahan modal saham.

277. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih.

278. Direktu rdan komisaris yang memiliki saham.

279. Nama pemegang saham lainnya

280. Pengungkapan jumlah saham yang dimiliki.

281. Pengungkapan presentase jumlah saham.

282. Pengungkapan umlah nilai nominal untuk masing-masing pemegang saham.

283. Pengungkapan jumlah saham perusahaan yang dicatat di bersa efek, untuk saham yang tercatat serta yang tidak dicatatkan pada bursa efek.

284. Uraian sumber agio saham selama periode ang disajikan.

285. Rincian biaya emisi efek ekuitas berdasarkan penerbitan efek ekuitas

286. Rincian jenis aktiva dan jumlah pada modal disetor.

287. Penjelasan sifat dan asal akun selisih kurs atas modal disetor

288. Penjelasan sifat dan asal akun modal disetor lainnya

289.

Beda niali tukar bersih selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur

yang terpisah.

290. Rekonsiliasi beda nilai tukar selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan pada awal dan akhir periode.

291.

Alasn untuk mengunakan mata uang yang berbeda jika mata uang pelaporan berbeda dengan mata uang negara tempat perusahaan

berdomisili.

292. Alasan untuk setiap perubahan dalam mata uang pelaporan

293.

Apabila perusahan melakukan perubahan dalam klasifikasi suatu kegiatan usaha diluar negeri yang signifikan, mengungkapkan sifat

perubahan dalam klasifikasi, alasan perubahan, dampak perubahan dan dampak pada laba (rugi) bersih

294. Transaksi yang menimbulkan selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi.

295. Jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas yang menjadi begian perusahaan setelah memperhitungkan dampak pajaknya.

296. Jumlah yang direalisasi ke laba rugi atas pelepasan investasi.

297. Pengungkapan penjatahan (appropriasisi) dan pemisahan saldo laba.

298. Pengungkapan peraturan, perikatan, batasan dan jumlah batasan disekitar saldo laba.

Page 176: skripsi campuran

299. Pengungkapan perubahan saldo laba karena penggabungan usaha dengan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest).

300. Pengungkapan koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak

301 Pengungkapan tunggakan deviden, baik jumlah mupun tunggakan per lembar saham.

302. Pengungkapan deklarasi deviden setelah tanggal neraca, sebelum tanggal penerbitan laporan keuangan.

303. Pengungkapan deviden setelah tanggal neraca, sebelum penerbitan laporan keuangan.

304.

Pengungkapan deviden saham dan pecah saham, jumlah yang dikapitalisasi dan saji ulang laba per saham (EPS) agar laporan keuangan

berdaya banding.

305. Alasan dan jumlah penyesuaian saldo laba periode lalu.

306. Perubahan saldo lab apada periode bersangkutan dan persetujuan RUPS yang terkait.

307. Pengungkapan jenis waran (waran pisah, waran lekat, waran bebas).

308. Dasar penentuan nialai wajar waran.

309. Nilai waran yang belum dilaksanakan dan nilai waran yang tidak dilaksanakan (kadaluarsa)

310. Jumlah waran yang diterbitkan dan beredar seta dampak dilusinya (dillution effect)

311. Ikatan-ikatan yang terkait penerbitan waran

312. Penjelasan mengenai program kompensasi, termasuk persyaratan umum program kompensasi.

313. Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi untuk setiap kelompok opsi.

314.

Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi dan instrumen ekuitas selain opsi pada tanggal pemberian kompensasi yang diberikan dalam suatu

periode.

315. Penjelasan mengenai metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam suatu periode untuk mengestimasi nilai wajar opsi.

316. Perubahan persyaratan signifikan dari program kompensasi yang sedang berjalan.

317. Rentang harga eksekusi, rata-rata tertimbang harga eksekusi, dan rata-rata tertimbang sisa periode opsi.

318. Jumlah beban kompensasi yang diakui untuk program kompensasi berbasis saham untuk periode berjalan.

319. Penjualan bersih yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga.

320. Rincian jumlah dari kelompok produk/jasa utama.

321. Nama pihak pembeli dan nilai penjualan yang melebihi 10% terhadap pendapatan.

322. Pendapatan yang ditunda pengakuannya.

Page 177: skripsi campuran

323. Rincian beban pokok produksi yang ditambah dan dikurangi saldo awal dan akhir barang jadi.

324. Nama pihak penjual dan pembelian yang melebihi 10% dari pendapatan.

325. Rincian beban penjualan.

326. Rincian beban umum dan admidistrasi.

327. Rincian beban-beban lain yang sifat, jumlah atau kejadiannya akan menjelaskan kinerja perusahaan.

328. Jenis dan jumlah penghasilan (beban) lain-lain.

329. Rincian beban keuangan bunga.

330.

Rincian selisih kurs bersih atas penanaman dan pinjaman dalam valuta asing dan amortisasi, premi kontrak valuta berjangka yang bertujuan

untuk lindung nilai dana yang dipinjam dalam valuta asing.

331. Rincian amortisasi prei atau diskonto kontrak berjangka (forward contract) yang bertujuan untuk lindung nilai.

332. Rincian amortisasi biaya perolehan pinjaman.

333. Beban keuangan yang dikapitaklisasi.

334. Jumlah beban keuangan yang dibebankan pada periode berjalan.

335. Kerugian (keuntungan) transaksi derifatif yang tidak bertujuan untuk lindung nilai (hedging)

336. Jumlah beban keuntungan dan rugi transaksi derifatif yang dibebankan pada periode yang sedang berjalan.

337.

Jika terjadi devaluasi atau apresiasi, maka disajikan rincian perhitungan keuntungan / kerugian selisih kurs, dan juga kebijakan

pembebanan yang dilakukan.

338. Pos-pos lain yang sifat, jumlah atau kejadiannya akan menjelaskan transaksi signifikan yang dilakukan perusahaan.

339 Rincian laba/rugi untuk penjualan surat berharga kelompo efek yang tersedia untuk dijual.

340. Rincian laba/rugi untuk penjualan surat berharga kelompok efek yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan.

341. Rincian laba/rugi untuk penjualan surat berharga kelokpok efek yang dimiliki hingga jatuh tempo.

342. Unsur-unsur beban (penghasilan) pajak yang terdiri dari pajak kini dan pajak

343.

Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan perkalian laba akuntansi denga tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar

perhitungan tarif pajak yang berlaku.

344. Laba (rugi) sebelum pajak menurut akuntansi untuk rekonsiliasi fiskal.

345. Rincian beda tetap untuk rekonsiliasi fiskal.

Page 178: skripsi campuran

346. Laba kena pajak (rugi fiskal) menurut akuntansi untuk rekonsiliasi fiskal

347. Rincian beda temporeruntuk rekonsiliasi fiskal.

348. Laba kena pajak (Rugi fiskal) sesuai SPT untuk rekonsiliasi fiskal

349. Perhitungan beban hutang pajak kini dengn menerapkan tarif pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pajak yan berlaku.

350. Persyaratan bahwa laba kena pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengn SPT

351. Pengungkapan untuk setiap kelompok perbedaan temporer dan setiap kelompok rugi yang dapat dikompensasi ketahun berikutnya.

352.

Jumlah (dan batas waktu penggunaan) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa rugi yang dapat dikompensasi keperiode

berikut, serta jumlah yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan.

353. Jumlah aktiva tangguhan dan sifat bukti yang mendukung pengakuannya.

354. Pernyataan manajemna bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terpulihkan.

355.

Pengungkapan berasalnya beban pajak, seperti keuntungan (kerugian) atas penghentian operasi dan laba (rugi) dari aktivitas normal operasi

yang tidak dilanjutkan untuk periode pelaporan.

356. Baban (penghasilan) pajak yang berasal dari pos-os luar biasa yang diakui pada periode berjalan.

357. Penjelasan mengenai tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode sebelumnya.

358. Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

359. Pengungkapan sifat dan jumalah darui setiap unsur pos luar biasa, nilai pajak penghasilan yang terkait, dan niali bersihnya.

360.

Jumlah laba (rugi) yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba/rugi per saham dasar dan rekonsiliasi angka-angka

tersebut kelaba bersih.

361.

Jumlah laba (rugi) yang digunakan sebagai pembilang dalam perhitunagn laba/rugi dilusian dan rekonsiliasi angka-angka tersebut kelaba

bersih.

362.

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang digunakan sebagai penyebut dalam penghitungan laba/rugi per saham dasar dan dilusian atau

perhitungan persahan lainnya, serta rekonsiliasi antara jumlah penyebut dalam penghitungan laba/rugi persaham dasar dan dilusian.

363.

Rician jumlah dan proporsi (persentase) saldo aktiva, kwajiban, penjualan atau pendapatan dan beban yang terkait pada transaksi

hubungan istimewa.

364.

Transaksi hubungan istimewa disajikan secara terpisah dari setiap jenis transaksi atau saldo untuk masing-masing kategori dengan pajak

tertentu melebihi Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 179: skripsi campuran

365. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.

366.

Penjelasan transaksiyang tidak berhubungan dengn kegiatan usaha utama (non operasi) dan jumlah hutang piutang sehubungan dengan

transaksi hubungan istimewa, termasuk penenuhan persetujuan yang dipersyaratkan.

367. Pernyataan apakah kebijakan harga dan syarat transaksi hubngan istimewa sama dengan transaksi untuk pihak ketiga.

368. Rincian aktiva dalam valuta asing dan ekuivalen dalam rupiah.

369. Rincian kwajiban dalam valuta asing dan ekuivalen dalam rupiah.

370. Posisi neto dari aktiva dan kwajiban.

371. Rincian kontrak valuta asing berjangka dan ekuivalen dalan rupiah.

372. Kebijakan manajemne resiko mata uang asing.

373. Alasan untuk tidak melakukan lindung nilai.

374. Pengungkapan jenis perikatan yaitu perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemne, teknis, royalti dan lisensi

375. Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian item 374.

376. Periode berlakunya perikatan dalam item 374

377. Dasar penentuan kompensasi dan denda perikatan dalam item 374

378. Jumlah beban (pendapatan) perikatan pada periode pelaporan dalan item 374

379. Pembatasan-pembatasan perikatan lainnya dalam item 374

380. Pengungkapan jenis perikatan yaitu kontrak /perjanjian yang memerlukan penggunaan dana dimasa yang akan datang.

381. Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian dalam item 380.

382. Periode berlakunya erikatan dalam item 380.

383. Nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi (item 380)

384. Sanksi-sanksi untuk item 380

385.

Pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak

ketiga untuk pihak yang dijamin.

386. Latar belakang dikeluarkannya jaminan.

387. Periode berlakunya jaminan

388. Nilai jaminan

Page 180: skripsi campuran

389. Pengungkapan fasilitas kredit yang belum digunakan.

390. Uraian mnegenai sifat, jenis, jumlah dan batasan-batasan pemberian jaminan/garansi.

391. Jenis dan sifat kontigensi

392. Estimasi mengenai dampak keuangan atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.

393. Faktor ketidak pastian yang dapat mempengaruhi hasil akhir dimasa depan.

394. Penjelasan tentang perkara/sengketa hukum.

395. Peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan atas peristiwa kontijensi.

396. Kemiungkina kwajiabn pajak tambahan peristiwa kontigensi.

397. Penjelasan tentang pokok-pokok perubahan persyaratan dan penyelesaian hutang.

398. Jumlah keuntungan atas restrukturisasi hutangdan dampak pajak penghasilan yang terkait.

399. Jumlah keuntungan (kerugian) bersih atas pengalihan aset yang diakui selama periode tersebut.

400. Jumlah hutang kkontijen yang dimasukkan dalam niali tercatat hutang yang telah direstrukturisasi.

401. Gambaran aktivitas masing-masing segmen industri dan wilayah geografis yang dilaporkan.

402.

Pelaporan penjualan/ pendapatan operasi lainnya yang dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan diluar perusahaan dan

pendapatan darisegmen lain, untuk setiap segmen industri dan geografi.

403. Untuk setiap segmen industri dan geografis melaporkan laba atau rugi usaha persegmen.

404.

Untuk setiap segmen industri dan geografis malporkan aktiva segmen yang digunakan dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai

persentase dari jumlah aktiva.

405. Untuk setiap segmen industri dan geografis melaporkan dasar penetapan harga antar segmen dan perubahan penetapan harga

406.

Untuk unsur-unsur yang dilaporkan, disajikan rekonsiliasi antara informasi segmen-segmen individual dengan informasi keseluruhan

dalam laporan keuangan.

407.

Uraian mengenai hakikat dan alasan perubahan dalam penentuan semen serta perubahan dalam kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

pelaporan informasi segemen.

408. Pengungkapan segmen usaha yang dihentiakn atau dijual.

409. Pengungkapan tanggal penghentian atau penjualan segmen usaha.

410. Pengungkapan alsan penghentian atau penjualan segmen usaha

Page 181: skripsi campuran

411. Pengungkapan nilai jual dan niali tercatat serta pajak yang terkait dalam transaksi penghentian atau penjualan segmen usaha.

412. Ringkasan perbedaan prinssip akuntansi yang berlku umum di Indonesia dengan Amerika serikat.

413. Rekonsiliasi laba bersih dan ekuitas berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dengan Amerika serikat

414. Kelompok utama neraca dan laporan laba rugi menurut prinsip yang berlaku umum diAmerika Serikat.

415. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dilaporkan dan taksiran pajak penghasilan menurut US GAAP

416. Nilai wajar instrumen keuangan yang dipersyaratkan Amerika Serikat.

417. Akun-akun penilaian dan yng memenuhi syarat (valuation and qualifying accounts) Amerika Serikat.

418

Pengelompokan instrumen derifatif sesuai dengan tujuannya yaitu untuklindung niali atau tujuan lainnya (non lindung nilai) seperti

spekulasi.

419. Pengungkapan sifat dan hakekat transaksi untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan non lindung nilai.

420.

Pengungkapan pihak lawan transaksi (counterparties) untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan non

lindung nilai.

421. Pengungkapan tanggal jatuh tempo untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan non lindung nilai.

422.

Pengungkapan nilai keseluruhan kontrak dan nilai wajar pada tanggal neraca untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok

lindung nilai dan non lindung nilai.

423.

Pengungkjapan beban atau pendapatan pada periode pelaporan untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan

non lindung nilai.

424.

Pengungkapan pos aktiva dan/atau pasiva yang dilindung nilai untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan

non lindung nilai.

425. Pengungkapan persyaratan penting lainnya untuk tiap kontrak instrumen derifatif dalam kelompok lindung nilai dan non lindung nilai.

426.

Pengungkapan hal-hal yang diperlukan untuk memahami tujuan perusahaan melakukan transaksi derifatif dan strategi perusahaan untuk

mencapai tujuan tersebut.

427.

Pengungkapan kebijakan manajemen resiko untuk setiap klasifikasi lindung nilai, termasuk penjelasan mengenai aktiva/kwajiban dan jenis

transaksi yang dilindungi.

428. Bagi instrumen yang tidak dimaksudkan sebagai suatu lindung nilai, disebutkan tujuan dari aktivitas derivatif.

429. Hakikat dan alasan perubahan estimasi akuntansi.

Page 182: skripsi campuran

430. Jumlah perubahan estimasi akuntansi yangmempengaruhi periode berjalan.

431. Pengungkapan pengaruh estimasi akuntansi terhadap periode mendatang.

432. Hakikat, alasan dan tujuan perubahan kebijakan akuntansi.

433. Jumlah penyesuaian perubahan kebijakan akuntansi terhadap periode berjalan dan periode sebelumnya yang disajikan kembali.

434.

Jumlah penyesuaian perubahan kebijakan akuntansi yang berhubungan dengn masa sebelum periode yang tercakup dalam informasi

konparatif.

435.

Apabila ketentuan item 343 dan 344 tidak dapat dipenuhi, kenyataan bahwa untuk mneyajikan kembali informasi komparatif dianggap

tidak praktis.

436. Hakikat koreksi kesalahan mendasar.

437. Jumlah koreksi untuk tiap periode.

438. Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode-periode sebelum periode yang tercakup dalam informasi komparatif.

439.

Pengungkapan kenyataan bahwa informasi komparatif telah dinyatakan kembali atau kenyataan informasi komparatif tidak praktis untuk

dinyatakan kembali.

440. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang akan diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan.

441. Estimasi dampak penerapan standar akuntansi keungan dan peraturan baru.

442 Uraian peristiwa-peristiwa setelah tanggal neraca

443. Pengungkapan estimasi mengenai dampak keuangan atau pernyataan bahwa estimasi peristiwa setelah tangggal neraca tidak dapat dibuat.

444. Pengungkapan peristiwa yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

445. Pengungkapan sifat, jenis, jumlah dan dampak dari peristiwa/keadaaan yang mempengaruhi kelengsungan hidup perusahaan.

446.

Pengungkapan sifat, jumlah dan alasan reklasifikasi untuk setiap pos dalam tahun buku sebelum tahun buku terakhir yang disajikan dalam

rangka laporan keuangan komparatif.

Sumber : Bapepam, 2002

Page 183: skripsi campuran

Lampiran 4

Data Perusahaan yang melakukan Pengungkapan Sukarela Tahun 2004

No. Kode. Item Pengungkapan Sukarela

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

2 ALMI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

3 AMFG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

4 APLI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

5 ARNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

6 BRNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 BRPT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

8 BTON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

9 BUDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

10 CPIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

11 CTBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

12 DPNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

13 DSUC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

14 DYNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

15 EKAD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 ETWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 FASW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

18 IGAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

19 IKAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

20 INAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

21 INCI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 184: skripsi campuran

22 INKP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

23 INTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

24 JKSW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

25 JPFA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

26 JPRS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

27 LAPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

28 LION 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

29 LMSH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

30 MLIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 PICO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

32 SAIP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

33 SIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

34 SIPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 SMCB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

36 SMGR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

37 SOBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

38 SPMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

39 SULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

40 TBMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

41 TIRT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 TKIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

43 TOTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

44 TRST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

45 UNIC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Sumber : Laporan keuangan tahun 2004

Page 185: skripsi campuran

Data Perusahaan yang melakukan Pengungkapan Sukarela Tahun 2005

No. Kode Item Pengungkapan Sukarela

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

2 ALMI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

3 AMFG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

4 APLI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

5 ARNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

6 BRNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 BRPT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

8 BTON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

9 BUDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

10 CPIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

11 CTBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

12 DPNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

13 DSUC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

14 DYNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

15 EKAD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 ETWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 FASW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

18 IGAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

19 IKAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

20 INAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

21 INCI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 INKP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Page 186: skripsi campuran

23 INTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

24 JKSW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

25 JPFA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

26 JPRS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

27 LAPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

28 LION 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

29 LMSH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

30 MLIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 PICO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

32 SAIP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

33 SIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

34 SIPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 SMCB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

36 SMGR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

37 SOBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

38 SPMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

39 SULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

40 TBMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

41 TIRT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 TKIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

43 TOTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

44 TRST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 UNIC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Sumber : Laporan keuangan tahun 2005

Page 187: skripsi campuran

Data Perusahaan yang melakukan Pengungkapan Sukarela Tahun 2006

No. Kode Item Pengungkapan Sukarela

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

2 ALMI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

3 AMFG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

4 APLI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

5 ARNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

6 BRNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 BRPT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

8 BTON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

9 BUDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

10 CPIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

11 CTBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

12 DPNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

13 DSUC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

14 DYNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

15 EKAD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 ETWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 FASW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

18 IGAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

19 IKAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

20 INAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

21 INCI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 188: skripsi campuran

22 INKP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

23 INTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

24 JKSW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

25 JPFA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

26 JPRS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

27 LAPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

28 LION 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

29 LMSH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

30 MLIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 PICO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

32 SAIP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 SIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

34 SIPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 SMCB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

36 SMGR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

37 SOBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

38 SPMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

39 SULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

40 TBMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

41 TIRT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 TKIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

43 TOTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

44 TRST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 UNIC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Laporan keuangan tahun 2006

Page 189: skripsi campuran

Data Perusahaan yang melakukan Pengungkapan Sukarela Tahun 2007

No. Kode Item Pengungkapan Sukarela

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

2 ALMI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

3 AMFG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

4 APLI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

5 ARNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

6 BRNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 BRPT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

8 BTON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

9 BUDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

10 CPIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

11 CTBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

12 DPNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

13 DSUC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

14 DYNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

15 EKAD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 ETWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 FASW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

18 IGAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

19 IKAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

20 INAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

21 INCI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 190: skripsi campuran

22 INKP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

23 INTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

24 JKSW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

25 JPFA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

26 JPRS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

27 LAPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

28 LION 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

29 LMSH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

30 MLIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 PICO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

32 SAIP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

33 SIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

34 SIPD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 SMCB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

36 SMGR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

37 SOBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

38 SPMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

39 SULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

40 TBMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

41 TIRT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 TKIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

43 TOTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

44 TRST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 UNIC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : laporan keuangan tahun 2007

Page 191: skripsi campuran

Lampiran 5

Item Pengungkapan Sukarela

No

Item

Yang

Mengungkapkan

(n)

Persen

(%)

Yang tidak

mengungkapkan

(n)

Persen

(%)

1. - - - -

2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -

5. - - - -

6. - - - -

7. - - - -

8. - - - -

9. - - - -

10. - - - -

11. - - - -

12. 111 67,68 53 32,31

13. - - - -

14. - - - -

15. - - - -

16. 20 12,19 144 87,81

17. - - - -

18. - - - -

19. - - - -

20. - - - -

21. - - - -

22. - - - -

23. - - - -

24. - - - -

25. 139 84,75 25 15,25

26. - - - -

27. 19 11,58 145 88,42

28. - - - -

29. - - - -

30. - - - -

Sumber : Lampiran 4.

Page 192: skripsi campuran

Lampiran 6

Data Presentase pengungkapan

Jumlah Item yang

diungkapkan (%)

Jenis Item yang diungkapkan

100 -

50-99 12,25

<50 16,27

Yang tidak melakukan

pengunkapan

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,17,18,19,20,21

,22,23,24,26,28,29,30

Sumber : Lampiran 4.

Page 193: skripsi campuran

Lampiran 7

Rasio Leverage

m

b

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Rasio Leverage

2004 2005 2006 2007

1 INTP

Semen

1,10 0,87 0,59 0,44

2 SMCB 2,49 2,98 2,37 2,19

3 SMGR 0,81 0,62 0,35 3,64

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

0,52 0,30 0,42 0,35

5 ARNA 1,01 1,10 1,50 1,68

6 IKAI 6,76 5,78 2,27 1,27

7 TOTO 3,88 2,93 2,24 1,88

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

1,67 1,1 1,74 2,07

9 BTON 1,67 0,12 0,31 0,35

10 CTBN 0,19 0,70 1,13 0,87

11 INAI 5,56 10,57 8,95 5,39

12 JPRS 0,89 0,25 0,06 0,22

13 LION 0,22 0,23 0,25 0,27

14 LMSH 1,45 0,99 0,86 1,16

15 PICO 5,80 3,50 3,70 2,28

16 TBMS 5,46 8,19 7,28 10,16

17 BUDI

Kimia

3,68 3,76 2,90 1,31

18 DPNS 0,28 0,2 0,29 0,38

19 EKAD 0,22 0,35 0,29 0,39

20 ETWA 0,38 0,34 0,43 0,19

21 INCI 0,17 0,12 0,13 0,15

22 SOBI 0,61 0,67 0,72 0,83

23 UNIC 1,60 1,22 1,43 1,13

24 AKPI

Plastik & Kemasan

1,44 1,41 1,36 1,35

25 APLI 1,22 1,17 0,98 1,27

26 BRNA 1,72 1,70 1,66 1,35

27 DYNA 1,72 1,57 1,71 1,63

28 IGAR 1,72 0,42 0,44 0,53

29 LAPD 0,71 1,24 1,10 1,38

30 SIMA 0,41 0,53 0,57 0,92

31 TRST 1,00 1,20 1,06 1,18

32 CPIN

Pakan Ternak

3,42 3,13 2,43 3,45

33 JPFA 8,17 7,67 4,85 3,9

34 SIPD 23,02 0,23 0,13 0,29

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

1,50 1,17 0,64 0,57

36 SULI 25,45 4,69 2,61 2,20

37 TIRT 3,10 3,20 1,88 1,79

38 FASW

Pulp & Kertas

1,46 1,69 1,91 1,91

39 INKP 1,65 1,57 1,84 1,82

40 SPMA 2,30 2,26 2,08 1,22

41 TKIM 2,50 2,38 2,79 2,81

Page 194: skripsi campuran

Lampiran 8

Rasio Likuiditas

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2007

No. Kode Jenis Industri Rasio Likuiditas

2004 2005 2006 2007

1 INTP

semen

1,43 2,52 2,14 2,96

2 SMCB 2,76 1,68 1,23 1,33

3 SMGR 1,60 1,73 2,84 0,27

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

1,89 3,23 2,22 2,84

5 ARNA 0,90 0,77 0,79 0,77

6 IKAI 0,98 0,89 0,65 0,72

7 TOTO 1,30 1,21 1,27 1,35

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

1,31 1,09 0,95 0,89

9 BTON 2,60 6,24 2,83 3,15

10 CTBN 3,78 1,80 1,51 1,54

11 INAI 1,35 1,30 1,82 1,45

12 JPRS 2,02 5,26 34,35 5,85

13 LION 6,16 6,24 6,06 5,41

14 LMSH 1,63 1,76 1,81 1,85

15 PICO 0,84 0,82 0,93 0,79

16 TBMS 1,94 1,95 1,00 1,00

17 BUDI

Kimia

1,14 1,11 1,25 1,49

18 DPNS 4,73 7,75 4,9 4,13

19 EKAD 5,42 3,2 3,07 3,07

20 ETWA 1,04 1,00 1,44 2,18

21 INCI 5,23 7,72 6,9 6,55

22 SOBI 1,48 1,65 1,75 1,81

23 UNIC 1,95 1,90 1,71 1,08

24 AKPI

Plastik & Kemasan

1,69 1,66 1,94 1,25

25 APLI 0,92 0,81 0,71 0,86

26 BRNA 3,40 3,16 1,72 2,41

27 DYNA 0,89 0,84 0,74 0,99

28 IGAR 2,35 3,35 3,25 3,06

29 LAPD 1,39 1,03 1,16 1,19

30 SIMA 2,51 2,14 2,67 0,77

31 TRST 1,27 1,20 1,06 1,08

32 CPIN

Pakan Ternak

1,20 1,32 1,58 1,23

33 JPFA 2,67 2,3 1,91 2,54

34 SIPD 2,60 1,97 3,79 2,41

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

0,29 1,18 1,05 2,02

36 SULI 1,32 1,36 1,20 1,15

37 TIRT 1,93 1,98 1,16 1,86

38 FASW

Pulp & Kertas

1,56 1,83 1,85 1,92

39 INKP 2,73 3,09 1,70 1,28

40 SPMA 5,54 0,79 3,77 4,04

41 TKIM 2,71 3,04 2,61 2,53

Page 195: skripsi campuran

Lampiran 9

RASIO PROFITABILITAS (Net Profit Margin)

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Rasio Profitabilitas

2004 2005 2006 2007

1 INTP

Semen

0,03 0,13 0,09 0,13

2 SMCB -0,23 -0,11 0,06 0,05

3 SMGR 0,08 0,13 0,15 0,18

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

0,14 0,12 -0,01 0,08

5 ARNA 0,12 0,11 0,08 0,09

6 IKAI 0,01 0,03 0,01 0,06

7 TOTO 0,05 0,09 0,1 0,06

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

2,69 2,74 4,22 1,37

9 BTON 0,05 0,03 0,01 0,08

10 CTBN 0,02 0,06 0,09 0,08

11 INAI 0,01 -0,04 0,02 0,00

12 JPRS 0,16 0,09 0,08 0,10

13 LION 0,21 0,15 0,14 0,14

14 LMSH 0,06 0,04 0,03 1,05

15 PICO -0,03 0,01 0,01 0,03

16 TBMS 0,00 -0,01 0,01 0,00

17 BUDI

Kimia

0,16 0,22 1,93 3,42

18 DPNS 0,09 0,06 -0,03 0,01

19 EKAD 0,05 0,05 0,05 0,03

20 ETWA -0,36 -0,01 2,52 1,59

21 INCI 0,07 0,07 -0,04 0,03

22 SOBI 0,06 0,05 0,03 0,09

23 UNIC 0,06 0,02 0,00 0,01

24 AKPI

Plastik & Kemasan

0,01 0,01 0,01 0,02

25 APLI -0,03 -0,02 0,0004 -2,37

26 BRNA 0,06 0,01 -0,02 0,03

27 DYNA 0,06 0,02 -0,01 0,00

28 IGAR 0,07 0,03 0,02 0,03

29 LAPD 0,01 -0,04 0,01 0,00

30 SIMA 0,03 0,02 0,01 0,05

31 TRST 0,03 0,02 0,02 0,01

32 CPIN

Pakan Ternak

0,03 0,01 0,02 0,02

33 JAPFA -0,04 0,01 0,04 0,02

34 SIPD -0,11 -0,09 0,04 1,30

35 BRPT

Kayu & Pengolahannya

-0,13 0,84 0,02 0,13

36 SULI -0,14 0,02 -0,07 0,03

37 TIRT 0,01 0,01 0,00 0,00

38 FASW

Pulp & Kertas

0,00 0,00 0,06 0,05

39 INKP 0,28 0,01 -0,12 0,05

40 SPMA -0,12 0,01 0,03 0,03

41 TKIM 0,21 0,02 -0,07 0,01

Page 196: skripsi campuran

Lampiran 10

Ukuran perusahaan (size)

S

umber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Size

2004 2005 2006 2007

1 INTP

Semen

12,99 13,02 11,98 13,00

2 SMCB 12,88 12,86 12,85 13,00

3 SMGR 12,82 12,86 12,87 12,93

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

9,19 12,19 12,21 12,24

5 ARNA 11,47 11,56 11,68 11,80

6 IKAI 11,86 11,87 11,83 11,88

7 TOTO 11,9 11,9 11,96 11,96

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

11,97 11,91 12,09 12,14

9 BTON 10,46 10,44 10,53 10,66

10 CTBN 11,81 12,03 12,19 12,20

11 INAI 11,61 11,68 11,74 11,68

12 JPRS 11,39 11,31 11,28 11,43

13 LION 11,17 11,21 11,27 11,33

14 LMSH 10,63 10,62 10,64 10,79

15 PICO 11,39 11,40 11,43 11,65

16 TBMS 11,85 11,92 11,98 12,07

17 BUDI

Kimia

11,97 11,99 11,97 12,17

18 DPNS 11,18 11,16 11,16 11,19

19 EKAD 10,80 10,87 10,87 10,93

20 ETWA 11,69 11,67 11,71 11,64

21 INCI 11,26 11,25 11,24 11,25

22 SOBI 11,73 11,78 11,81 11,92

23 UNIC 12,46 12,43 12,44 12,42

24 AKPI

Plastik & Kemasan

9,15 12,17 12,16 12,19

25 APLI 11,49 11,47 11,43 11,47

26 BRNA 11,60 11,60 11,61 11,59

27 DYNA 11,99 10,03 12,05 12,05

28 IGAR 11,45 11,44 11,46 11,59

29 LAPD 10,65 10,67 10,69 10,75

30 SIMA 10,75 10,81 10,83 10,88

31 TRST 12,28 12,32 12,30 12,33

32 CPIN

Pakan Ternak

12,43 12,41 12,46 12,67

33 JPFA 12,48 12,52 12,56 12,52

34 SIPD 12,10 12,06 12,05 12,11

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

12,52 12,35 12,24 13,22

36 SULI 12,07 12,09 12,19 12,27

37 TIRT 11,91 11,93 11,75 11,74

38 FASW

Pulp & Kertas

12,42 12,46 12,53 12,57

39 INKP 13,70 13,71 13,68 13,71

40 SPMA 12,12 12,12 12,14 12,17

41 TKIM 13,30 13,31 13,28 13,31

Page 197: skripsi campuran

Lampiran 11

Kepemilikan Saham oleh Publik (Pub)

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Kepemilikan Saham Publik

2004 2005 2006 2007

1 INTP

semen

0,3486 0,3486 0,3486 0,3486

2 SMCB 0,1024 0,1034 0,0784 0,1092

3 SMGR 0,7447 0,7447 0,751 0,751

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

0,5621 0,5612 0,5613 0,561

5 ARNA 0,6091 0,671 0,5492 0,3895

6 IKAI 0,7023 0,7023 0,4832 0,6514

7 TOTO 0,605 0,605 0,641 0,605

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

0,9839 0,9812 0,9835 0,9835

9 BTON 0,9042 0,9042 0,9042 0,9042

10 CTBN 0,6348 0,6348 0,6893 0,6893

11 INAI 1,00 1,00 1,00 0,9997

12 JPRS 0,5012 0,5012 0,5011 0,1685

13 LION 0,4212 0,2191 0,4212 0,4212

14 LMSH 0,4217 0,4217 0,422 0,422

15 PICO 0,2533 0,2384 0,2371 0,2371

16 TBMS 0,4759 0,4759 0,4759 0,4759

17 BUDI

Kimia

0,8464 0,8959 0,9038 0,829

18 DPNS 0,95 0,8535 0,8937 0,7925

19 EKAD 0,2169 0,2038 0,9307 0,9949

20 ETWA 0,4375 0,3383 0,3383 0,3955

21 INCI 0,732 0,7315 0,7316 0,7443

22 SOBI 0,9995 0,9995 0,9995 0,9996

23 UNIC 0,8989 0,8989 0,8989 0,8989

24 AKPI

Plastik & Kemasan

0,4624 0,4088 0,4051 0,347

25 APLI 0,9231 0,9231 0,9231 0,9231

26 BRNA 0,7666 0,7666 0,7666 0,7666

27 DYNA 0,5579 0,6123 0,6123 0,7596

28 IGAR 1,00 1,00 1,00 1,00

29 LAPD 0,1888 0,9955 0,9955 0,9955

30 SIMA 0,8811 0,8811 0,8811 0,8811

31 TRST 1,00 1,00 1,00 1,00

32 CPIN

Pakan Ternak

0,22 0,22 0,24 0,23

33 JAPFA 0,3894 0,6337 0,4577 0,641

34 SIPD 1,00 1,00 1,00 1,00

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

0,35 0,44 0,46 0,28

36 SULI 0,8843 0,8218 0,6956 1,00

37 TIRT 0,5036 0,5158 0,5158 0,6665

38 FASW

Pulp & Kertas

1,00 1,00 1,00 1,00

39 INKP 0,915 0,97 0,9738 1,00

40 SPMA 1,00 0,8417 0,8417 0,56

41 TKIM 1,00 1,00 1,00 1,00

Page 198: skripsi campuran

Lampiran 12

Kepemilikan Saham Asing (Asg)

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar dan Kimia

tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Kepemilikan Saham Asing

2004 2005 2006 2007

1 INTP

semen

0,6514 0,6524 0,6514 0,6514

2 SMCB 0,8976 0,8966 0,9216 0,8908

3 SMGR 0,2553 0,2553 0,249 0,249

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

0,4376 0,4385 0,4385 0,4386

5 ARNA 0,3909 0,329 0,4508 0,6105

6 IKAI 0,2444 0,2444 0,4801 0,3119

7 TOTO 0,395 0,395 0,359 0,395

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

0 0 0 0

9 BTON 0 0 0 0

10 CTBN 0,3588 0,3588 0,3042 0,3042

11 INAI 0 0 0 0

12 JPRS 0,4768 0,4768 0,4768 0,6599

13 LION 0,577 0,3 0,577 0,577

14 LMSH 0,3222 0,3222 0,3222 0,322

15 PICO 0,7452 0,7616 0,7616 0,7616

16 TBMS 0,5241 0,5241 0,5241 0,5241

17 BUDI

Kimia

0,1442 0,0947 0 0,1616

18 DPNS 0,05 0,1275 0,1373 0,1884

19 EKAD 0,0549 0,636 0,0593 0,0501

20 ETWA 0,4961 0,5596 0,5024 0,5024

21 INCI 0 0 0 0

22 SOBI 0 0 0 0

23 UNIC 0,1011 0,1011 0,1011 0,1011

24 AKPI

Plastik & Kemasan

0,5376 0,5912 0,5912 0,653

25 APLI 0 0 0 0

26 BRNA 0 0 0 0

27 DYNA 0,4367 0,383 0,393 0,2335

28 IGAR 0 0 0 0

29 LAPD 0,8067 0 0 0

30 SIMA 0,1189 0,1189 0,1189 0,1189

31 TRST 0 0 0 0

32 CPIN

Pakan Ternak

0,23 0,23 0,21 0,21

33 JAPFA 0,6106 0,3663 0,5423 0,359

34 SIPD 0 0 0 0

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

0,41 0,34 0,34 0,65

36 SULI 0,1157 0,1782 0,3044 0

37 TIRT 0,4965 0,4842 0,4842 0,3335

38 FASW

Pulp & Kertas

0 0 0 0

39 INKP 0,0844 0,0261 0,0262 0

40 SPMA 0 0,1583 0,1583 0,44

41 TKIM 0 0 0 0

Page 199: skripsi campuran

Lampiran 13

Umur Perusahaan (Umr)

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar

dan Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Umur Perusahaan

2004 2005 2006 2007

1 INTP

semen

15 16 17 18

2 SMCB 7 8 9 10

3 SMGR 13 14 15 16

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

9 10 11 12

5 ARNA 3 4 5 6

6 IKAI 7 8 9 10

7 TOTO 14 15 16 17

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

7 8 9 10

9 BTON 3 4 5 6

10 CTBN 15 16 17 18

11 INAI 10 11 12 13

12 JPRS 15 16 17 18

13 LION 11 12 13 14

14 LMSH 14 15 16 17

15 PICO 8 9 10 11

16 TBMS 14 15 16 17

17 BUDI

Kimia

9 10 11 12

18 DPNS 14 15 16 17

19 EKAD 14 15 16 17

20 ETWA 7 8 9 10

21 INCI 14 15 16 17

22 SOBI 12 13 14 15

23 UNIC 15 16 17 18

24 AKPI

Plastik & Kemasan

12 13 14 15

25 APLI 4 5 6 7

26 BRNA 15 16 17 18

27 DYNA 13 14 15 16

28 IGAR 14 15 16 17

29 LAPD 3 4 5 6

30 SIMA 10 11 12 13

31 TRST 14 15 16 17

32 CPIN

Pakan Ternak

13 14 15 16

33 JAPFA 15 16 17 18

34 SIPD 8 9 10 11

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

11 12 13 14

36 SULI 10 11 12 13

37 TIRT 5 6 7 8

38 FASW

Pulp & Kertas

10 11 12 13

39 INKP 14 15 16 17

40 SPMA 10 11 12 13

41 TKIM 14 15 16 17

Page 200: skripsi campuran

Lampiran 14

Kantor Akuntan Publik (KAP)

Sumber : Laporan keuangan perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Dasar dan

Kimia tahun 2004-2007, ICMD 2005-2008.

No. Kode Jenis Industri Kantor Akuntan Publik

2004 2005 2006 2007

1 INTP

semen

0 0 0 1

2 SMCB 1 0 1 1

3 SMGR 0 0 1 1

4 AMFG

Keramik, porselen &

kaca

1 0 0 1

5 ARNA 1 0 0 1

6 IKAI 0 1 1 1

7 TOTO 0 1 1 1

8 ALMI

Logam & Sejenisnya

1 1 0 0

9 BTON 0 1 1 1

10 CTBN 0 0 0 1

11 INAI 1 1 1 1

12 JPRS 0 1 1 1

13 LION 0 0 1 1

14 LMSH 0 1 1 1

15 PICO 1 0 0 0

16 TBMS 0 1 0 1

17 BUDI

Kimia

1 1 1 1

18 DPNS 0 0 0 0

19 EKAD 0 0 0 0

20 ETWA 0 0 1 1

21 INCI 0 0 0 0

22 SOBI 1 1 1 1

23 UNIC 0 1 1 0

24 AKPI

Plastik & Kemasan

1 0 1 1

25 APLI 1 0 0 0

26 BRNA 0 1 1 1

27 DYNA 0 0 1 1

28 IGAR 1 1 1 1

29 LAPD 1 1 1 1

30 SIMA 0 0 0 0

31 TRST 1 1 1 1

32 CPIN

Pakan Ternak

0 0 0 0

33 JPFA 0 1 1 1

34 SIPD 1 1 1 1

35 BRPT Kayu &

Pengolahannya

0 0 1 1

36 SULI 0 0 1 1

37 TIRT 1 0 1 1

38 FASW

Pulp & Kertas

0 0 1 1

39 INKP 1 1 1 1

40 SPMA 0 0 0 0

41 TKIM 0 1 1 1

Page 201: skripsi campuran

Lampiran 15

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN INDEKS KELENGKAPAN

PENGUNGKAPAN (IKP)

No. Kode Lev Lik Npm Size Pub Asg Umr Kap IKP

1 AKPI 1,44 1,69 0,01 9,15 0,4624 0,5376 12 1 0,066667

2 ALMI 1,67 1,31 2,69 11,97 0,9839 0 7 1 0,066667

3 AMFG 0,52 1,89 0,14 9,19 0,5621 0,4376 9 1 0,066667

4 APLI 1,22 0,92 -0,03 11,49 0,9231 0 4 1 0,066667

5 ARNA 1,01 0,9 0,12 11,47 0,6091 0,3909 3 1 0,066667

6 BRNA 1,72 3,4 0,06 11,6 0,7666 0 15 0 0,066667

7 BRPT 1,5 0,29 -0,12 12,52 0,3527 0,4105 11 0 0,1

8 BTON 0,25 2,6 0,05 10,46 0,9042 0 3 0 0,066667

9 BUDI 3,68 1,14 0,16 11,97 0,8464 0,1442 9 1 0,1

10 CTBN 0,19 3,78 0,02 11,81 0,6348 0,3588 15 0 0,066667

11 CPIN 3,42 1,2 0,03 12,42 0,2169 0,2295 13 0 0,066667

12 DPNS 0,28 4,73 0,09 11,18 0,95 0,05 14 0 0,033333

13 DYNA 1,34 0,89 0,06 11,99 0,5579 0,4367 13 0 0,033333

14 EKAD 0,22 5,42 0,05 10,8 0,2169 0,0549 14 0 0

15 ETWA 0,38 1,04 -0,36 11,69 0,4375 0,4961 7 0 0,033333

16 FASW 1,46 1,56 0,003 12,42 1 0 10 0 0,1

17 IGAR 0,56 2,35 0,07 11,45 1 0 14 1 0,066667

18 IKAI 6,76 0,98 0,01 11,86 0,7023 0,2444 7 0 0,133333

19 INAI 5,56 1,35 0,01 11,61 1 0 10 1 0,1

20 INCI 0,17 5,23 0,07 11,26 0,732 0 14 0 0,033333

21 INKP 1,65 2,73 0,28 13,7 0,915 0,0844 14 1 0,066667

22 INTP 1,1 1,43 0,03 12,99 0,3486 0,6514 15 0 0,133333

23 JPFA 8,17 2,67 -0,04 12,48 0,3894 0,6106 15 0 0,066667

24 JPRS 0,89 2,02 0,16 11,39 0,5012 0,4768 15 0 0,066667

25 LAPD 0,71 1,39 0,01 10,65 0,1888 0,8067 3 1 0,066667

26 LION 0,22 6,16 0,21 11,17 0,4212 0,577 11 0 0,033333

27 LMSH 1,45 1,63 0,06 10,63 0,4217 0,3222 14 0 0,033333

28 PICO 5,8 0,84 -0,03 11,39 0,2533 0,7452 8 1 0,033333

29 SIMA 0,41 2,51 0,03 10,75 0,8811 0,1189 10 0 0,033333

30 SIPD 23,09 2,6 -0,11 12,1 1 0 8 1 0,033333

31 SMCB 2,49 2,76 -0,23 12,88 0,1024 0,8976 7 1 0,066667

32 SMGR 0,81 1,6 0,08 12,82 0,7447 0,2553 13 0 0,1

33 SOBI 0,61 1,48 0,06 11,73 0,9995 0 12 1 0,066667

34 SPMA 2,3 5,54 -0,12 12,12 1 0 10 0 0,033333

35 SULI 25,45 1,32 -0,14 12,07 0,8843 0,1157 10 0 0,1

36 TBMS 5,46 1,94 -0,002 11,85 0,4759 0,5241 14 0 0,066667

37 TIRT 3,1 1,93 0,01 11,91 0,5036 0,4965 5 1 0

38 TKIM 2,5 2,71 0,21 13,3 1 0 14 0 0,033333

Page 202: skripsi campuran

39 TOTO 3,88 1,3 0,05 11,85 0,605 0,395 14 0 0,066667

40 TRST 1 1,27 0,03 12,28 1 0 14 1 0,066667

41 UNIC 1,6 1,95 0,06 12,46 0,8989 0,1011 15 0 0,066667

42 AKPI 1,41 1,66 0,01 12,17 0,4088 0,5912 13 0 0,066667

43 ALMI 1,1 1,09 2,74 11,91 0,9812 0 8 1 0,066667

44 AMFG 0,3 3,23 0,12 12,19 0,5612 0,4385 10 0 0,066667

45 APLI 1,17 0,81 -0,02 11,47 0,9231 0 5 0 0,066667

46 ARNA 1,1 0,77 0,11 11,56 0,671 0,329 4 0 0,066667

47 BRNA 1,7 3,16 0,01 11,6 0,7666 0 16 1 0,066667

48 BRPT 1,17 1,18 0,84 12,35 0,4378 0,3369 12 0 0,1

49 BTON 0,12 6,24 0,03 10,44 0,9042 0 4 1 0,066667

50 BUDI 3,76 1,11 0,22 11,99 0,8959 0,0947 10 1 0,1

51 CTBN 0,7 1,8 0,06 12,03 0,6348 0,3588 16 0 0,066667

52 CPIN 3,13 1,32 0,01 12,41 0,2169 0,2295 14 0 0,1

53 DPNS 0,2 7,75 0,06 11,16 0,8535 0,1275 15 0 0,033333

54 DYNA 1,57 0,84 0,02 10,03 0,6123 0,383 14 0 0,033333

55 EKAD 0,35 3,2 0,05 10,87 0,2038 0,636 15 0 0

56 ETWA 0,34 1 -0,005 11,67 0,3383 0,5596 8 0 0,033333

57 FASW 1,69 1,83 0,004 12,46 1 0 11 0 0,1

58 IGAR 0,42 3,35 0,03 11,44 1 0 15 1 0,066667

59 IKAI 5,78 0,89 0,03 11,87 0,7023 0,2444 8 1 0,133333

60 INAI 10,57 1,3 -0,04 11,68 1 0 11 1 0,1

61 INCI 0,12 7,72 0,07 11,25 0,7315 0 15 0 0,033333

62 INKP 1,57 3,09 0,01 13,71 0,97 0,0261 15 1 0,066667

63 INTP 0,87 2,52 0,13 13,02 0,3486 0,6524 16 0 0,133333

64 JPFA 7,67 2,3 0,01 12,52 0,6337 0,3663 16 1 0,066667

65 JPRS 0,25 5,26 0,09 11,31 0,5012 0,4768 16 1 0,1

66 LAPD 1,24 1,03 -0,04 10,67 0,9955 0 4 1 0,066667

67 LION 0,23 6,24 0,15 11,21 0,2191 0,3 12 0 0,033333

68 LMSH 0,99 1,76 0,04 10,62 0,4217 0,3222 15 1 0,033333

69 PICO 3,5 0,82 0,01 11,4 0,2384 0,7616 9 0 0,033333

70 SIMA 0,53 2,14 0,02 10,81 0,8811 0,1189 11 0 0,033333

71 SIPD 0,23 1,97 -0,09 12,06 1 0 9 1 0,033333

72 SMCB 2,98 1,68 -0,11 12,86 0,1034 0,8966 8 0 0,066667

73 SMGR 0,62 1,73 0,13 12,86 0,7447 0,2553 14 0 0,1

74 SOBI 0,67 1,65 0,05 11,78 0,9995 0 13 1 0,066667

75 SPMA 2,26 0,79 0,01 12,12 0,8417 0,1583 11 0 0,033333

76 SULI 4,69 1,36 0,02 12,09 0,8218 0,1782 11 0 0,1

77 TBMS 8,19 1,95 -0,006 11,92 0,4759 0,5241 15 1 0,066667

78 TIRT 3,2 1,98 0,01 11,93 0,5158 0,4842 6 0 0

79 TKIM 2,38 3,04 0,02 13,31 1 0 15 1 0,033333

80 TOTO 2,93 1,21 0,09 11,93 0,605 0,395 15 1 0,066667

81 TRST 1,2 1,2 0,02 12,32 1 0 15 1 0,033333

Page 203: skripsi campuran

82 UNIC 1,22 1,9 0,02 12,43 0,8989 0,1011 16 1 0,066667

83 AKPI 1,36 1,94 0,01 12,16 0,4051 0,5912 14 1 0,066667

84 ALMI 1,74 0,95 4,22 12,09 0,9835 0 9 0 0,066667

85 AMFG 0,42 2,22 -0,01 12,21 0,5613 0,4385 11 0 0,066667

86 APLI 0,98 0,71 0,0004 11,43 0,9231 0 6 0 0,066667

87 ARNA 1,5 0,79 0,08 11,68 0,5492 0,4508 5 0 0,066667

88 BRNA 1,66 1,72 -0,02 11,61 0,7666 0 17 1 0,066667

89 BRPT 0,64 1,05 0,02 12,24 0,4575 0,3369 13 1 0,1

90 BTON 0,31 2,83 0,01 10,53 0,9042 0 5 1 0,066667

91 BUDI 2,9 1,25 1,93 11,97 0,9038 0 11 1 0,1

92 CTBN 1,13 1,51 0,09 12,19 0,6893 0,3042 17 0 0,066667

93 CPIN 2,43 1,58 0,02 12,46 0,2378 0,2088 15 0 0,066667

94 DPNS 0,29 4,9 -0,03 11,16 0,8937 0,1373 16 0 0,033333

95 DYNA 1,71 0,74 -0,007 12,05 0,6123 0,393 15 1 0,033333

96 EKAD 0,29 3,92 0,05 10,83 0,9307 0,0593 16 0 0

97 ETWA 0,43 1,44 2,52 11,71 0,3383 0,5024 9 1 0,033333

98 FASW 1,91 1,85 0,06 12,53 1 0 12 1 0,1

99 IGAR 0,44 3,25 0,02 11,46 1 0 16 1 0,066667

100 IKAI 2,27 0,65 0,01 11,83 0,4832 0,4801 9 1 0,133333

101 INAI 8,95 1,82 0,02 11,74 1 0 12 1 0,1

102 INCI 0,13 6,9 -0,04 11,24 0,7316 0 16 0 0,033333

103 INKP 1,84 1,7 -0,12 13,68 0,9738 0,0262 16 1 0,066667

104 INTP 0,59 2,14 0,09 11,98 0,3486 0,6514 17 0 0,133333

105 JPFA 4,85 1,91 0,04 12,56 0,4577 0,5423 17 1 0,066667

106 JPRS 0,06 34,35 0,08 11,28 0,5011 0,4768 17 1 0,1

107 LAPD 1,1 1,16 0,01 10,69 0,9955 0 5 1 0,066667

108 LION 0,25 6,06 0,14 11,27 0,4212 0,577 13 1 0,033333

109 LMSH 0,86 1,81 0,03 10,64 0,422 0,3222 16 1 0,033333

110 PICO 3,7 0,93 0,01 11,43 0,2371 0,7616 10 0 0,033333

111 SIMA 0,57 2,67 0,01 10,83 0,8811 0,1189 12 0 0,033333

112 SIPD 0,13 3,79 0,04 12,05 1 0 10 1 0,033333

113 SMCB 2,37 1,23 0,06 12,85 0,0784 0,9216 9 1 0,066667

114 SMGR 0,35 2,84 0,15 12,87 0,751 0,249 15 1 0,1

115 SOBI 0,72 1,75 0,03 11,81 0,9995 0 14 1 0,066667

116 SPMA 2,08 3,77 0,03 12,14 0,8417 0,1583 12 0 0,033333

117 SULI 2,61 1,2 -0,07 12,19 0,6956 0,3044 12 1 0,1

118 TBMS 7,28 1 0,01 11,98 0,4759 0,5241 16 0 0,066667

119 TIRT 1,88 1,16 0,001 11,75 0,5158 0,4842 7 1 0

120 TKIM 2,79 2,61 -0,07 13,28 1 0 16 1 0,033333

121 TOTO 2,24 1,27 0,1 11,96 0,641 0,359 16 1 0,066667

122 TRST 1,06 1,06 0,02 12,3 1 0 16 1 0,033333

123 UNIC 1,43 1,71 0,0039 12,44 0,8989 0,1011 17 1 0,033333

124 AKPI 1,35 1,25 0,02 12,19 0,347 0,653 15 1 0,066667

Page 204: skripsi campuran

125 ALMI 2,07 0,89 1,37 12,14 0,9835 0 10 0 0,066667

126 AMFG 0,35 2,84 0,08 12,24 0,561 0,4386 12 1 0,066667

127 APLI 1,27 0,86 -2,37 11,47 0,9231 0 7 0 0,066667

128 ARNA 1,68 0,77 0,09 11,8 0,3895 0,6105 6 1 0,066667

129 BRNA 1,35 2,41 0,03 11,59 0,7666 0 18 1 0,066667

130 BRPT 0,57 2,02 0,13 13,22 0,2752 0,6477 14 1 0,1

131 BTON 0,35 3,15 0,08 10,66 0,9042 0 6 1 0,066667

132 BUDI 1,31 1,49 3,42 12,17 0,829 0,1616 12 1 0,1

133 CPIN 3,45 1,23 0,02 12,67 0,2348 0,2118 16 0 0,1

134 CTBN 0,87 1,54 0,08 12,2 0,6893 0,3042 18 0 0,066667

135 DPNS 0,38 4,13 0,01 11,19 0,7925 0,1884 17 0 0,033333

136 DYNA 1,63 0,99 0,001 12,05 0,7596 0,2335 16 1 0,033333

137 EKAD 0,39 3,07 0,03 10,93 0,9949 0,0501 17 0 0

138 ETWA 0,19 2,18 1,59 11,64 0,3955 0,5024 10 1 0,033333

139 FASW 1,91 1,92 0,05 12,57 1 0 13 1 0,1

140 IGAR 0,53 3,06 0,03 11,59 1 0 17 1 0,066667

141 IKAI 1,27 0,72 0,06 11,88 0,6514 0,3119 10 1 0,133333

142 INAI 5,39 1,45 0,001 11,68 0,9997 0 13 1 0,066667

143 INCI 0,15 6,55 0,03 11,25 0,7443 0 17 0 0,033333

144 INKP 1,82 1,28 0,05 13,71 1 0 17 1 0,066667

145 INTP 0,44 2,96 0,13 13 0,3486 0,6514 18 1 0,133333

146 JPFA 3,9 2,54 0,02 12,5 0,641 0,359 18 1 0,066667

147 JPRS 0,22 5,85 0,1 11,43 0,1685 0,6599 18 1 0,1

148 LAPD 1,38 1,19 0,002 10,75 0,9955 0 6 1 0,066667

149 LION 0,27 5,41 0,14 11,33 0,4212 0,577 14 1 0,033333

150 LMSH 1,16 1,85 1,05 10,79 0,422 0,322 17 1 0,033333

151 PICO 2,28 0,79 0,03 11,65 0,2371 0,7616 11 0 0,033333

152 SIMA 0,92 0,77 0,05 10,88 0,8811 0,1189 13 0 0,033333

153 SIPD 0,29 2,41 1,3 12,11 1 0 11 1 0,033333

154 SMCB 2,19 1,33 0,05 12,86 0,1092 0,8908 10 1 0,066667

155 SMGR 3,64 0,27 0,18 12,93 0,751 0,249 16 1 0,1

156 SOBI 0,83 1,81 0,09 11,92 0,9996 0 15 1 0,066667

157 SPMA 1,22 4,04 0,03 12,17 0,56 0,44 13 0 0,033333

158 SULI 2,2 1,15 0,03 12,27 1 0 13 1 0,1

159 TBMS 10,16 1 -0,001 12,07 0,4759 0,5241 17 1 0,066667

160 TIRT 1,79 1,86 0,001 11,74 0,6665 0,3335 8 1 0

161 TKIM 2,81 2,53 0,01 13,31 1 0 17 1 0,033333

162 TOTO 1,88 1,35 0,06 11,96 0,605 0,395 17 1 0,066667

163 TRST 1,18 1,08 0,01 12,33 1 0 17 1 0,033333

164 UNIC 1,13 1,08 0,01 12,42 0,8989 0,1011 18 0 0,033333

Sumber : laporan Keuangan tahun 2004-2007, Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) 2005-2008

Page 205: skripsi campuran

Lampiran 16

DESKRIPTIF STATISTIK

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

lev 164 .06 25.45 345.21 2.1049 3.16287

lik 164 .27 34.35 389.53 2.3752 2.93554

NPM 164 -2.37 4.22 26.32 .1605 .62979

size 164 9.15 13.71 1944.62 11.8574 .78011

pub 164 .078 1.000 111.675 .68095 .275769

asg 164 .000 .922 41.089 .25055 .258042

umr 164 3 18 2026 12.35 3.908

kap 164 0 1 92 .56 .498

PS 164 .0000 .1333 9.7000 .059146 .0279561

Valid N (listwise) 164

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 206: skripsi campuran

Lampiran 17

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 164

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .02596793

Most Extreme Differences Absolute .056

Positive .056

Negative -.047

Kolmogorov-Smirnov Z .714

Asymp. Sig. (2-tailed) .689

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 207: skripsi campuran

Lampiran 18

HASIL UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .370a .137 .093 .0266296 1.309

a. Predictors: (Constant), kap, umr, lev, asg, NPM, lik, size, pub

b. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 208: skripsi campuran

Lampiran 19

HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.049 .034 -1.442 .151

lev .001 .001 .100 1.303 .194 .938 1.066

lik .000 .001 -.058 -.731 .466 .894 1.119

NPM .001 .003 .032 .416 .678 .962 1.040

size .010 .003 .291 3.515 .001 .815 1.227

pub -.007 .016 -.071 -.446 .656 .223 4.489

asg -.005 .017 -.046 -.296 .768 .225 4.439

umr -.001 .001 -.150 -1.824 .070 .819 1.221

kap .007 .004 .117 1.531 .128 .945 1.058

a. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 209: skripsi campuran

Lampiran 20

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .003 .021 .160 .873

lev .000 .000 .069 .845 .400

lik .000 .000 .067 .804 .423

NPM -.001 .002 -.045 -.567 .572

size .002 .002 .113 1.304 .194

pub -.007 .010 -.114 -.687 .493

asg -.003 .010 -.042 -.255 .799

umr .000 .000 -.167 -1.919 .057

kap .002 .003 .057 .706 .481

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 210: skripsi campuran

Lampiran 21

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .370a .137 .093 .0266296

a. Predictors: (Constant), kap, umr, lev, asg, NPM, lik, size, pub

Page 211: skripsi campuran

Lampiran 22

HASIL UJI SIGNIFIKANSI (UJI F)

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .017 8 .002 3.080 .003a

Residual .110 155 .001

Total .127 163

a. Predictors: (Constant), kap, umr, lev, asg, NPM, lik, size, pub

b. Dependent Variable: PS

Page 212: skripsi campuran

Lampiran 23

HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.049 .034 -1.442 .151

lev .001 .001 .100 1.303 .194

lik .000 .001 -.058 -.731 .466

NPM .001 .003 .032 .416 .678

size .010 .003 .291 3.515 .001

pub -.007 .016 -.071 -.446 .656

asg -.005 .017 -.046 -.296 .768

umr -.001 .001 -.150 -1.824 .070

kap .007 .004 .117 1.531 .128

a. Dependent Variable: PS

Sumber : Hasil output SPSS, data diolah

Page 213: skripsi campuran

Lampiran 24

DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

KOMITE AUDIT

No. Kode Perusahaan Tahun

2004 2005 2006 2007

1 AKPI - - -

2 AMFG - -

3 BRNA - - -

4 BTON -

5 CPIN -

6 DYNA - -

7 FASW - - -

8 IGAR -

9 INKP - - -

10 JPRS - - -

11 MAIN - - -

12 SIPD - -

13 SMCB - -

14 SOBI

15 TBMS

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Page 214: skripsi campuran

Lampiran 25

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

No. Kode perusahaan Tahun

2004 2005 2006 2007

1 ALMI - - -

2 BRNA -

3 BTON

4 DPNS - - -

5 FASW - -

6 IGAR - - -

7 INAI - - -

8 INKP - - -

9 JPFA - - -

10 JPRS -

11 SIMA - - -

12 SMCB -

13 SOBI -

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Page 215: skripsi campuran

Lampiran 26

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

No. Kode

Perusahaan

Tahun

2004 2005 2006 2007

1 AKPI

2 ALMI -

3 AMFG -

4 ARNA

5 BRPT - -

6 BUDI

7 CPIN -

8 CTBN

9 DYNA

10 ETWA

11 FASW - -

12 IGAR - - -

13 IKAI -

14 INAI -

15 INTP

16 JPRS - - -

17 LAPD

18 LION

19 LMSH

20 MAIN - -

21 PICO - - -

22 SIMA - - -

23 SIPD -

24 SMCB

25 SMGR - - -

26 SPMA - -

27 SOBI - - -

28 SULI

29 TBMS

30 TIRT -

31 TOTO

32 TRST -

33 UNIC

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Page 216: skripsi campuran

Lampiran 27

DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN

No. Kode Perusahaan Tahun

2004 2005 2006 2007

1. IGAR -

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Page 217: skripsi campuran

Lampiran 28

DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

No. Kode Perusahaan Tahun

2004 2005 2006 2007

1. INAI - - -

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Page 218: skripsi campuran

Lampiran 29

DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENGUNGKAPAN

INFORMASI MENGENAI KESEJAHTERAAN KARYAWAN

No. Kode Perusahaan Tahun

2004 2005 2006 2007

1. TBMS - - -

Sumber : Laporan Keuangan tahun 2004-2007

Keterangan :

Untuk lampiran 24 sampai 29

= Perusahaan yang melakukan pengungkapan.

- = Perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan.

Page 219: skripsi campuran

JADWAL PENULISAN SKRIPSI

KETARANGAN

September

2009

Oktober

2009

November

2009

Desember

2009

Januari

2010

Februari

2010

Maret

2010

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penulisan Proposal

Presentasi Proposal

Pengumpulan data

Analisis Data

Penulisan Laporan Skripsi

Penyerahan Skripsi