Top Banner
FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILANKEPUTUSAN UNTUKBER-KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DIKELURAHAN HARJO SARI 1 KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI OLEH : LINDA FRISKAWATI BR.MARPAUNG NIM. 121021088 FAKULTASKESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015
133

SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Apr 20, 2019

Download

Documents

duongnhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BER-KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KELURAHAN HARJO SARI

1 KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2014

SKRIPSI

OLEH :

LINDA FRISKAWATI BR.MARPAUNG NIM. 121021088

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2015

Page 2: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BER-KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KELURAHAN HARJO SARI

1 KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

LINDA FRISKAWATI BR.MARPAUNG NIM. 121021088

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2015

Page 3: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BER-KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KELURAHAN HARJO SARI 1 KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2014

Nama Mahasiswa : LINDA FRISKAWATI BR.MARPAUNG No. Induk Mahasiswa : 121021088 Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan : Kependudukan dan Biostatistika Tanggal Lulus : 27 Januari 2015

Disahkan Oleh

Komisi Pembimbing

ABSTRAK

Page 4: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan untuk berKB mencakup keterlibatan pasangan

dalam dalam mengambil sebuah keputusan yang sebagian besar masih di dominasi oleh keputusan suami. Menurut ICPD (International Conference on Population and Development) 1994, pelaksanaan program KB di Indonesia adalah perempuan mempunyai posisi tawar dan setara dalam pengambilan keputusan untuk berKB.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas tahun 2014. Desain penelitian adalah cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh PUS dan dijadikan sampel berjumlah 31 PUS. Hasil menunjukkan pengambilan keputusan untuk berKB yang diputuskan suami 15 pasangan (48,4%), istri 7 pasangan (22,6%), bersama 9 pasangan (29,0%). Ada hubungan pengetahuan istri (p = 0,037) dan dukungan sosial pada istri (p = 0,048) dengan pengambilan keputusan untuk berKB. Diharapkan kepada pasangan usia subur (PUS) agar meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama dan tidak memandang gender dalam pengambilan keputusan untuk berKB.

Kata kunci : Pengambilan keputusan untuk berKB. Pasangan Usia Subur, Harjo Sari 1

ABSTRACT

Page 5: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Making decision to participate in Family Planning, involving a couple in making a decision, is mostly dominated by the husband’s decision. According to the International Conference on Population and Development (ICPD) in 1994, the implementation of Family Planning in Indonesia was that women had bargain position and were in equal position in making decision. The objective of the research was to analyze some factors which were correlated with making decision to participate in Family Planning in productive-aged couples at Harjo Sari Village I, Medan Amplas Subdistrict, in 2014. The design of the research was cross sectional study. The population was all productive-aged couples, and 31 of them were used as the samples. The result of the research showed that 15 couples (48.4%) had the husbands who made the decision to participate in Family Planning, 7 couples (22.6%) had the wives who made the decision, and 9 couples (29.0%) had both husbands and wives who made the decision. There was the correlation of wives’ knowledge (p = 0.037) and social support for wives (p = 0.048) with making decision to participate in Family Planning. It is recommended that PUS (productive-aged couples) increase their mutual care and responsibility without considering the gender in making decision to participate in Family Planning. Keywords: Making Decision to Participate in Family Planning, Productive-

Aged Couples, Harjo Sari I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 6: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Nama : Linda Friskawati Br.Marpaung

Tempat/Tanggal Lahir : Pematang Siantar/11 Nopember 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Jumlah Anggota Keluarga : 6 Bersaudara

Alamat Rumah : Jl. Lintas Duri – Pekanbaru Km.79 Kandis - Riau

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1995-2001 : SDN 122371 Pematang Siantar 2. Tahun 2001-2004 : SMPN 1 Kandis - Riau 3. Tahun 2004-2007 : SMA Swasta Katolik Assisi Pematang Siantar 4. Tahun 2007-2010 : Akademi Kebidanan Cipto Medan 5. Tahun 2012-2015 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Page 7: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk

berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan

Medan Amplas Tahun 2014”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak menemui

kesulitan dan hambatan namun berkat bimbingan, bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu kritik dan saran

masih sangat diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh sebab itu pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Surya Utama, M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D selaku Kepala Departemen

Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Sri Rahayu Sanusi, SKM, M.Kes, Ph.D selaku pembimbing I yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam penulisan

skripsi ini.

4. Ibu dr.Yusniwarti Yusad, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam penulisan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes selaku Dosen Penguji I yang

telah banyak memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

6. Ibu Maya Fitria, S.K.M, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dr.Mohd Arifin Siregar. MS selaku Dosen Penasehat Akademik

yang telah memberikan bimbingan akademik selama penulis mengikuti

pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi di Departemen Kependudukan dan

Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

9. Camat dan Staf Kecamatan Medan Amplas yang telah memberi izin untuk

melakukan penelitian dan membimbing selama melakukan penelitian.

10. Terkhusus kepada kedua orangtua yang terkasih, A.Marpaung dan D.br.

Simamora serta adik-adikku tersayang yang senantiasa mendukung dan

mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat tersayang Ida, Indri, Desi, Luciana dan Elisabet yang tak

henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat serta bantuan kepada

penulis selama penyelesaian skripsi ini.

12. Rekan-rekan sepeminatan di Departemen Kependudukan dan Biostatistika

(Desi, Luciana, Lamsio, Eva, Rini, Sarah, Veri, Dahlia) dan semua pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

melimpahkan berkatNya kepada kita semua.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Medan, Januari 2015

Page 9: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Penulis

Linda Friskawati Br.Marpaung

DAFTAR ISI

Halaman

Page 10: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. i ABSTRAK ........................................................................................................................ii ABSTRACT ..................................................................................................................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ......................................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................. 6 1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 2.1 Pengambilan Keputusan ............................................................................ 8 2.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ................................................. 8 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ............ 9 2.1.3 Dasar-dasar pengambilan keputusan .............................................. 11 2.2 Gender .................................................................................................... 12 2.2.1 Pengertian Gender ......................................................................... 12 2.2.2 Teori Gender ................................................................................. 12 2.2.3 Analisis Gender ............................................................................. 14 2.3 Keluarga Berencana ............................................................................... 14 2.3.1 Pengertian Keluarga Berencana .................................................... 16 2.3.2 Tujuan Gerakan Keluarga Berencana ........................................... 17 2.3.3 Tujuan Keluarga Berencana .......................................................... 19 2.3.4 Sasaran Keluarga Berencana ......................................................... 19 2.3.4.1 Pasangan Usia Subur ......................................................... 19 2.3.4.2 Sasaran Institusional.......................................................... 20 2.3.4.3 Sasaran Wilayah ................................................................ 20 2.3.5 Metode Kontrasepsi ...................................................................... 20 2.3.6 Persyaratan Kontrasepsi Ideal ....................................................... 23 2.3.7 Jenis Metode Kontrasepsi ............................................................. 25 2.4 Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pengambilan keputusan Untuk BerKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................... 29 2.4.1 Pengetahuan .................................................................................. 30 2.4.2 Pekerjaan ....................................................................................... 30 2.4.3 Tingkat Pendapatan ....................................................................... 30 2.4.4 Persepsi Gender dalam pengambilan keputusan ........................... 31 2.4.5 Dukungan Sosial ........................................................................... 32 2.5 Kerangka Konsep .................................................................................. 32 2.6 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 33

Page 11: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................................... 34 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 34 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 34 3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 34 3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................. 34 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 34 3.3.1 Populasi ........................................................................................... 34 3.3.2 Sampel ............................................................................................. 35 3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 36 3.5 Defenisi Operasional ................................................................................ 36 3.5.1 Defenisi Operasional Variabel Dependen ....................................... 36 3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Independen .................................... 37 3.6 Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 38 3.7 Aspek Pengukuran ................................................................................... 38 3.8 Metode Pengolahan Data ......................................................................... 40 3.9 Analisis Data ............................................................................................ 41 BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................................ 42 4.1. Gambaran Umum Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas ................................................................................................ 42 4.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Harjo Sari 1 ................ 42 4.2 Analisis Univariat.................................................................................. 43 4.1 Karakteristik Responden ............................................................ 43 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 45 4.3 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan Wanita PUS ...... 47 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 47 4.5 Distribusi Kategori Pengetahuan Pria PUS ................................ 50 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 50 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 50 4.8 Distribusi Responden PUS Berdasarkan Tingkat Pendapatan Dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB ........................... 51 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 51 4.10 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Sosial tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 52 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 53 4.12 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Sosial tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 54 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 54 4.14 Distribusi Kategori Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 56 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam

Page 12: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 56 4.16 Distribusi Kategori Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 58 4.17 Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 58 4.3 Analisis Bivariat ................................................................................... 59 4.18 Hubungan Pengetahuan pada Wanita PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 59 4.19 Hubungan Pengetahuan pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 60 4.20 Hubungan Status Pekerjaan pada Wanita PUS dengam Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 60 4.21 Hubungan Status Pekerjaan pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 61 4.22 Hubungan Tingkat Pendapatan pada PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 62 4.23 Hubungan Dukungan Sosial pada Wanita PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 63 4.24 Hubungan Dukungan Sosial pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 64 4.25 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ............................... 64 4.26 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS .................................... 65 BAB 5 PEMBAHASAN .................................................................................................. 67 5.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................. 67 5.2 Hubungan Status Pekerjaan dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................. 68 5.3 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................. 69 5.4 Hubungan Dukungan Sosial dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................. 70 5.5 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ................................. 70 5.6 Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) ......................................................................................... 71 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 74 6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 74 6.2 Saran .................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Page 13: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Lampiran 2. Master Data

Lampiran 3. Hasil Pengolahan Statistik

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

4.1 Distribusi Karakteristik Responden Pasangan Usia Subur di

Page 14: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Kelurahan Harjo Sari 1......................................................................... 43 4.2 Distribusi Jawaban Pengetahuan Responden tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS .......................................... 45 4.3 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan Wanita PUS ................. 47 4.4 Distribusi Jawaban Pengetahuan Responden tentang Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............................................... 47 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan Pria PUS ...................... 50

4.6 Distribusi Responden berdasarkan Status Pekerjaan Wanita PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB...............................50 4.7 Distribusi Responden berdasarkan Status Pekerjaan Pria PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB .................................................. 50 4.8 Distribusi Responden Pasangan Usia Subur berdasarkan Tingkat Pendapatan dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB ................... 51 4.9 Distribusi Responden Pasangan Usia Subur berdasarkan Dukungan Sosial pada Wanita PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB .................................................................................................... 51 4.10 Distribusi Kategori berdasarkan Dukungan Sosial pada Wanita PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB ............................... 52 4.11 Distribusi Responden Pasangan Usia Subur berdasarkan Dukungan Sosial pada Pria PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB .... 53 4.12 Distribusi Kategori berdasarkan Dukungan Sosial pada Pria PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB ....................................... 54 4.13 Distribusi Responden berdasarkan Persepsi Gender pada dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS ......... 54 4.14 Distribusi Kategori berdasarkan Persepsi Gender pada dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Wanita PUS .................... 56 4.15 Distribusi Responden berdasarkan Persepsi Gender pada dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ............... 56 4.16 Distribusi Kategori berdasarkan Persepsi Gender pada dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pria PUS ......................... 58 4.17 Distribusi Responden PUS dalam Pengambilan Keputusan untuk BerKB ................................................................................................... 58 4.18 Hubungan Pengetahuan pada Wanita PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 59 4.19 Hubungan Pengetahuan pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 60 4.20 Hubungan Status Pekerjaan pada Wanita PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 60 4.21 Hubungan Status Pekerjaan pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 61 4.22 Hubungan Tingkat Pendapatan pada PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 62 4.23 Hubungan Dukungan Sosial pada Wanita PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 63 4.24 Hubungan Dukungan Sosial pada Pria PUS dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB........................................................................ 64

Page 15: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.25 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk BerKB pada Wanita PUS ...................................................................... 64 4.26 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk BerKB pada Pria PUS ........................................................................... 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian .................................... 32

Page 16: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN

Page 17: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

1.1 Latar Belakang

Program keluarga berencana (KB) yang mengedepankan hak-hak

reproduksi, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender telah disepakati oleh

semua negara pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun

1994. Hal ini membawa konsekuensi kepada pelaksanaan program keluarga

berencana di Indonesia dimana perempuan mempunyai posisi tawar dan posisi

setara dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan reproduksi. Pendapat

suami mengenai KB cukup kuat pengaruhnya untuk menentukan penggunaan

metode KB istri.

Berdasarkan dari data SDKI tahun 1991 sampai 2012 bahwa Total Fertility

Rate (TFR) di Indonesia berturut-turut sebagai berikut 1991 (3), 1994 (2,85), 1997

(2,78), 2002 (2,63), 2007 (2,6) dan tahun 2012 (2,6). Dari data diatas terlihat

adanya penurunan dari 3 anak per wanita pada SDKI 1991 menjadi 2,6 anak pada

SDKI 2002-2003. Angka TFR ini stagnan dalam 3 periode terakhir pemantauan

SDKI (2002,2007,2012). Sementara TFR (Total Fertility Rate) untuk Sumatera

Utara yaitu 3,00 pada tahun 2012. Untuk mencapai target RPJMN 2014 sebesar

2,36 maupun target MDG 2015 sebesar 2,11 dibutuhkan upaya lebih sungguh-

sungguh.

Angka kesertaan berKB (Contraceptive Prevalence Rate) peningkatannya

sangat kecil, hanya 0,5% dalam 5 tahun terakhir, baik pada semua cara berKB

maupun pada cara modern. Target RPJMN 2014 untuk cara modern sebesar

60,1% dan MDG 2015 sebesar 65%, namun capaian tahun 2012 baru sebesar

57,9%. Sementara kelompok orang yang membutuhkan pelayanan KB tapi tidak

mendapatkannya (unmet need) angkanya masih tinggi, hanya tururn 0,6% dalam 5

Page 18: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

tahun terakhir sebesar 8,5 pada tahun 2012 dimana target RPJMN 2014 sebesar

6,5 (SDKI, 2012).

Di Indonesia, tingkat prevalensi pemakaian alat kontrasepsi atau

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) yang menunjukkan tingkat kesertaan ber-

KB di antara pasangan usia subur (PUS) mencapai 61,9%. Sebanyak 57,4% di

antaranya menggunakan cara KB modern, hanya meningkat sebesar 0,5% dari

57,4% dalam 5 tahun terakhir. Penggunaan kontrasepsi didominasi oleh alat

kontrasepsi jangka pendek, terutama suntikan yang mencapai 31,9%. Tingkat

pemakaian metode KB jangka panjang (MKJP), yaitu IUD, implan, metode

operasi pria (MOP/Vasektomi), dan metode operasi wanita (MOW/Tubektomi)

hanya sebesar 10,6%. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

sudah berhasil diturunkan menjadi 8,5% namun masih jauh dari sasaran yang

ditetapkan yaitu sebesar 5%. (SDKI, 2012)

Saat ini pembangunan perempuan sedang ditingkatkan. Kita dapat melihat

kedudukan perempuan Indonesia dan berbagai peran dan posisi strategis.

Keragaman peran tersebut menunjukkan bahwa perempuan Indonesia merupakan

sumber daya yang potensial apabila ditingkatkan kualitasnya dan diberikan

kesempatan yang sama untuk berperan. Meskipun berbagai kemajuan perempuan

telah dapat terwujudkan, presentasi jumlah penduduk perempuan yang saat ini

berhasil menduduki posisi strategis tetapi dalam posisi pengambilan keputusan

masih sangat kecil termasuk yang berkaitan dengan kesehatan dengan dirinya

sendiri (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan,

2013).

Page 19: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)

tentang pencapaian peserta KB Aktif terhadap 333.525 PUS yang diantaranya

diputuskan oleh suami hingga bulan Desember tahun 2013, metode KB yang

paling rendah digunakan akseptor adalah MOP 0,92% dan diikuti oleh metode

MOW 5,72%, Kondom 6,29%, Implan 8,00%, IUD 12,93 %, Pil 31,12 % dan

yang paling banyak adalah akseptor KB suntik yakni 35,00%. Selanjutnya di

Kecamatan Medan Amplas dari pencapaian peserta KB aktif terhadap 21.547

PUS, Medan Amplas memiliki persentase pencapaian 67,56%. Dimana

pencapaian MOP hanya 0,34% sedangkan MOW 3,65% diikuti Kondom 6,56%,

Implant 8,67%, IUD 14,63%, Pil 32,945 dan yang terbanyak adalah akseptor

metode Suntik yakni 33,21%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

akseptor kontrasepsi terbanyak adalah akseptor metode kontrasepsi wanita.

Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan

jarak kelahiran anak juga ikut mempengaruhi rendahnya penggunaan metode

kontrasepsi pria ini.

Dalam kehidupan sehari-hari keluarga seringkali dihadapkan pada masalah

pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan

anggota keluarganya. Pada umumnya, apabila hal tersebut menyangkut

kepentingan seluruh anggota keluarga, keputusan sebaiknya diambil dari hasil

kesepakatan bersama, baik tentang isi keputusan maupun tentang siapa yang

dianggap paling berhak untuk mengambil keputusan terakhir (Ihromi, 1990).

Pada umumnya berdasarkan kecenderungan masyarakat, citra seorang

wanita selalu dianggap lebih rendah daripada pria. Banyak fakta yang

memperlihatkan bahwa kebanyakan seorang wanita (istri) terlepas dari

Page 20: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

kewajibannya, terlalu diposisikan di bawah dari kaum pria. Seharusnya wanita

dan pria memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam kebebasan bersuara,

berpendapat dan mengaktualisasikan dirinya sehingga tercipta sebuah sinergitas

yang saling menguntungkan (Mudzhar, 2001).

Masalah pengambilan keputusan sering terjadi pada keluarga yang terdiri

dari suami dan istri yang sama-sama memegang peranan penting dalam rumah

tangga. Profil keluarga yang lebih dominan suami menanamkan pada keluarga

dengan nilai-nilai dan sikap tradisional terhadap peran perkawinan. Pendapatan

suami yang lebih tinggi mengakibatkan suami mempunyai kekuatan finansial

dalam keluarga, sebaliknya jika pendapatan suami sedikit, maka istri ikut

berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga (Sutisna, 2004)

Struktur sosial masyarakat yang membagi-bagi tugas antara pria dan wanita

seringkali merugikan wanita. Wanita yang bekerja di dalam rumah tangga tidak

mendapatkan penghargaan secara ekonomi. Nilai wanita sebagai ibu adalah suatu

nilai yang sakral yang penuh dengan pengabdian. Istilah peran rangkap tiga yang

dimiliki wanita yaitu : peran produktif (bekerja/mencari nafkah), peran

reproduktif (menyiapkan semua keperluan keluarga untuk di dalam dan di luar

rumah, keperluan suami dan anak), serta peran kemasyarakatan (arisan, gotong

royong dan pengajian) (Daulay, 2007).

Dalam pelaksanaan program KB itu sendiri perempuan cenderung dianggap

sebagai objek. Hal ini erat kaitannya dengan pencapaian target oleh program KB.

Secara kongkrit, pihak yang paling menderita oleh pelaksanaan program KB

adalah perempuan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa memang perempuan

Page 21: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

dijadikan tumpuan program KB dimana kebanyakan jenis kontrasepsi di desain

untuk perempuan (Juliantoro, 2000).

Tradisi gender sangat erat kaitannya di kehidupan kita bahkan sejak masih

kecil hadir di tengah-tengah percakapan, gurauan dan sering juga menjadi akar

perselisihan. Pengaruh gender tertanam kuat di dalam berbagai institusi, tindakan,

keyakinan, dan keinginan kita sehingga seringkali dianggap sebagai sesuatu yang

wajar (Saptiawan, 2007)

Ditinjau dari segi hak reproduksi jelas dinyatakan bahwa setiap orang baik

laki-laki maupun perempuan tanpa memandang kelas, sosial, suku, umur, agama,

dan lain-lain mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan

bertanggung jawab. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa perempuan berhak

mengambil keputusan untuk berkeluarga berencana dan memilih metode

kontrasepsi yang cocok untuk dirinya (Hidayat, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristina Bangun tahun 2013

didapat bahwa istrilah yang memiliki peran paling banyak dalam memilih

keputusan dalam ber KB yaitu sebanyak 71 (77,2%), sedangkan suami hanya 21

(22,9%) dari 92 responden.

Data dari Kecamatan Medan Amplas Kelurahan Harjo Sari 1 Tahun 2013

didapat jumah pasangan usia subur sebanyak 5.582 pasangan dengan 3.563

pasangan yang ber KB dan 2.019 pasangan tidak/belum menggunakan alat

kontrasepsi. Dari masing – masing jenis KB yang digunakan diketahui yang

menggunakan IUD sebanyak 335 (9,4%), Implan 387 (10,86%), MOW 70

(1,96%), Suntik 1.240 (34,80%), Pil 1.167 (32,75%), MOP 14(0,39%) dan

Kondom 350 (9,8%).

Page 22: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada 10 pasangan usia

subur yang berKB di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas didapat

bahwa 4 PUS ber KB atas keputusan suami dengan alasan tidak ingin mempunyai

anak lagi dan memilih metode KB dengan mempertimbangkan kenyamanan

suami, 3 PUS memilih metode ber KB berdasarkan keputusan bersama dan 3 PUS

memilih metode KB berdasarkan keputusan istri tanpa menanyakan pada suami.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ingin dilakukan penelitian

dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

untuk Ber-KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1

Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, diketahui bahwa

pengambilan keputusan untuk berKB pada umumnya di dominasi oleh keputusan

dari suami. Maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Faktor-faktor yang

berhubungan dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia

Subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan

keputusan berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1

Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

Page 23: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pengambilan keputusan

untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS).

2. Untuk mengetahui hubungan status pekerjaan dengan pengambilan

keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS).

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dengan pengambilan

keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS)

4. Untuk mengetahui hubungan persepsi gender dalam pengambilan keputusan

untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS)

5. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan pengambilan

keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pasangan usia subur (PUS) di

Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas untuk meningkatkan

keterlibatan diantara pasangan usia subur (PUS) terhadap pengambilan

keputusan untuk berKB.

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan di Kelurahan

Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas untuk meningkatkan promosi

kesehatan tentang keterlibatan pasangan usia subur (PUS) terhadap

pengambilan keputusan untuk berKB

3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti berikutnya yang meneliti

berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk berKB.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Page 24: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2.1 Pengambilan Keputusan

2.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut G.R Terry Pengambilan Keputusan adalah pemilihan yang

didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang memungkinkan.

Sedangkan menurut P.Siagian (dalam Hasan, 2002) Pengambilan Keputusan

adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah dan pengumpulan

fakta

Di dalam perkawinan suami istri saling terlibat dalam persoalan yang

menyangkut rumah tangga mereka seperti penganbilan keputusan. Pengambilan

keputusan itu bisa berupa peraturan yang ada dalam rumah tangga, pendidikan,

pemanfaatan pendapatan, penyaluran aspirasi termasuk keputusan dalam

berkeluarga berencana. Dalam pengambilan keputusan seharusnya dengan

musyawarah suami dan istri secara setara untuk persoalan-persoalan penting dan

skala besar bagi ukuran sebuah keluarga (Sunaryo dan Zuriah, 2004).

Pengambilan keputusan publik tetap di dominasi oleh laki-laki karena

mereka merasa mempunyai tugas sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab

memberi nafkah pada keluarga sehingga sesuatu hal yang berkaitan dengan

penggunaan pendapatan tetap diputuskan oleh laki-laki misalnya kepemilikan

rumah (Wiludjeng, 2005). Hal ini didukung oleh UU Perkawinan pasal 31 (3)

menetapkan bahwa peran suami adalah sebagai kepala keluarga dan istri sebagai

ibu rumah tangga. Suami wajib melindungi istrinya, dan memberi segala sesuatu

keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya (pasal

34(1)).Sedangkan kewajiban istri adalah mengatur urusan rumah tangga sebaik-

Page 25: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

baiknya (pasal 34(2)). Dengan rumusan pembagian peran demikian, peran

perempuan yang resmi adalah peran domestiknya dan mengakibatkan rendahnya

pengambilan keputusan yang sifatnya domestik dan reproduktif, sedangkan suami

berperan pada pengambilan keputusan dalam rumah tangga yang bersifat publik.

Meskipun demikian, istri tidak sepenuhnya memiliki keterlibatan pada

pengambilan keputusan terkait hal-hal reproduksi sebagaimana kasus, sering

terjadinya istri melakukan aborsi karena diminta oleh suami. Hal ini menunjukkan

bahwa hak-hak reproduksi perempuan masih dibawah kendali suami (Muchlis,

2004). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Palestin (2006) suami memainkan

peranan yang sangat penting, terutama pada pengambilan keputusan berkenaan

dengan reproduksi pasangannya termasuk dalam keputusan berKB.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menurut John

D. Miller (dalam Soenhadji, 2006) yaitu :

a. Jenis Kelamin (pria atau wanita)

b. Peranan pengambilan keputusan

c. Keterbatasan kemampuan

Menurut F.D Rigby (dalam Salusu, 1996) mencoba mengartikan pembuat

keputusan sebagai orang yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab, dan

kewenangan untuk mengambil keputusan. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa

suatu keputusan tidak selayaknya dibuat oleh orang yang tidak memiliki tanggung

jawab dan wewenang untuk maksud tersebut. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan aspek-aspek keterlibatan istri pada pengambilan keputusan yaitu :

Page 26: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

a. Kewenangan, diartikan istri diberi kewenangan untuk mengemukakan

pendapat dan ide-ide serta ikut berperan serta dalam pengambilan

keputusan

b. Tanggung jawab, diartikan pendapat yang dikemukan hasil keputusan

bersama harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Keputusan bersifat kompleks, terdapat banyak faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :

1. Fisik, didasarkan pada rasa yang dialami tubuh seperti rasa sakit, tidak

nyaman atau nikmat. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku

yang memberikan kesenangan.

2. Emosional, didasarkan oleh perasaan dan sikap. Orang akan bereaksi

pada suatu situasi subjektif.

3. Rasional, didasarkan pada pengetahuan. Orang-orang mendapatkan

informasi , memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal, didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan

melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan

dirinya melalui kemampuan dalam bertindak

5. Interpersonal, didasarkan pada pengaruh jaringan-jaringan sosial yang

ada. Hubungan antara satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi

tindakan individu.

6. Struktur, didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.

Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau

mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Page 27: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2.1.3 Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R.Terry dasar-dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

a. Intuisi

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat

subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.

b. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi

pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan

keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya

keputusan yang akan dihasilkan.

c. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan

yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan

terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat

menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang

dada.

d. Wewenang

Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang

lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

e. Rasional

Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan,

konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala

Page 28: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

tertentu sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan

apa yang diinginkan.

2.2 Gender

2.2.1 Pengertian Gender

Menurut WHO Gender adalah “ Seperangkat peran, perilaku, kegiatan,

dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang

dikonstruksikan secara sosial dalam suatu masyarakat”.

Pengertian Gender berkaitan dengan peran dan tanggung jawab antara

perempuan dan laki-laki. Hal ini ditentukan oleh nilai-nilai sosial budaya yang

berkembang (Nurul, 2009).

2.2.2 Teori Gender

Teori-teori yang digunakan untuk melihat permasalahan gender ini

diadopsi dari teori-teori yang dikembangkan oleh para ahli dalam bidang-bidang

yang terkait dengan permasalahan gender, terutama bidang sosial kemasyarakatan

dan kejiwaan Karena itu teori-teori yang digunakan untuk mendekati masalah

gender ini banyak diambil dari teori-teori sosiologi dan psikologi.

1. Teori Struktural-Fungsional

Merupakan teori sosiologi yang diterapkan dalam melihat institusi

keluarga. Teori ini mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial.

Keragaman ini merupakan sumber utama dari adanya struktur masyarakat dan

menentukan keragaman fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur

sebuah sistem. Sebagai contoh dalam sebuah organisasi sosial pasti ada anggota

yang mampu menjadi pemimpin, ada yang mampu menjadi sekretaris atau

Page 29: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

bendahara dan ada yang menjadi anggota biasa. Perbedaan fungsi ini bertujuan

untuk mencapai tujuan organisasi, bukan untuk kepentingan individu. Struktur

dan fungsi dalam sebuah organisasi ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh

budaya, norma dan nilai-nilai yang melandasi sistem masyarakat (Ratna

Megawangi, 1999).

Terkait dengan peran gender, pengikut teori ini menunjuk

masyarakat pra industri yang tertinggal di dalam suatu sistem sosial. Laki-laki

berperan sebagai pemburu (hunter) dan perempuan sebagai peramu (gatherer).

Sebagai pemburu, laki-laki lebih banyak berada diluar rumah dan bertanggung

jawab membawa makanan kepada keluarga. Peran perempuan lebih terbatas

disekitar rumah dalam urusan reproduksi.

2. Teori Sosial-Konflik

Dalam masalah gender, teori sosial-konflik terkadang diidentikkan

dengan teori Marx, karena begitu kuatnya pengaruh Marx didalamnya. Marx yang

kemudian dilengkapi oleh F.Engels mengemukakan suatu gagasan menarik bahwa

perbedaan dan ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan tidak

disebabkan oleh perbedaan biologis, tetapi merupakan bagian dari penindasan

kelas yang berkuasa dalam relasi produksi yang diterapkan dalam konsep

keluarga.Hubungan laki-laki dan perempuan (suami-istri) tidak ubahnya dengan

hubungan ploretar dan borjuis, hamba dan tuan atau pemeras dan diperas. Dengan

kata lain, ketimpangan peran gender dalam masyarakat bukan karena kodrat dari

Tuhan, tetapi karena konstruksi masyarakat.

3. Teori Feminisme Liberal

Page 30: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Teori ini berasumsi bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan

antara laki-laki dan perempuan. Karena itu perempuan harus mempunyai hak yang

sama dengan laki-laki.Meskipun demikian, kelompok feminis liberal menolak

persamaan secara menyeluruh antara laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa

hal masih tetap ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Bagaimanapun

juga fungsi organ reproduksi bagi perempuan membawa konsekuensi logis dalam

kehidupan bermasyarakat (Ratna Megawangi, 1999).

2.2. Analisis Gender

Analisis gender merupakan kajian terhadap perbedaan dan kesenjangan

peran laki-laki dan perempuan, ketidakseimbangan, kekuasaan dalam hubungan

mereka, hambatan dan kesempatan serta dampak perbedaan tersebut terhadap

kehidupan mereka (Makarao, 2009).

Banyak ditemukan praktek ketidakadilan dan ketidaksertaan gender di

dalam masyarakat. Hal ini disebabkan antara lain karena ada tiga peran

perempuan :

1. Peran Produktif

Peran ini berhubungan dengan segala aktifitas dan pekerjaan yang

menghasilkan uang, seperti : bertani, berdagang, pembantu rumah tangga,

membuka warung, bekerja di kantor, dan berbagai pekerjaan lainnya.

Namun sebagian besar upah yang diperoleh kaum perempuan jauh lebih

rendah dibandingkan kaum laki-laki untuk pekerjaan yang sama beratnya.

Hal ini disebabkan karena lemahnya posisi tawar perempuan dan

kesempatan mereka yang terbatas untuk mendapatkan pekerjaan yang

Page 31: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

bergaji lebih tinggi, artinya perempuan tersebut harus bekerja diluar

rumah.

2. Peran Reproduktif

Peran ini berhubungan dengan peran perempuan untuk mengurus

rumah tangga dan mensejahterahkan keluarga, termasuk hamil,

melahirkan, merawat anak, mengurus anggota keluarga yang sakit dan

berbagai pekerjaan rumah tangga seperti : memasak, mencuci dan

memasak air. Pekerjaan ini tidak menghasilkan uang dan sangat sulit

diukur. Namun tidak pernah dianggap suatu “pekerjaan”. Karena dilihat

sebagai tanggung jawab perempuan semata. Padahal pekerjaan ini

memakan waktu, mengurai tenaga dan harus dikerjakan setiap hari.

3. Peran di Masyarakat

Peran ini berkaitan dengan keterlibatan kaum perempuan untuk

ikut andil dalam kegiatan masyarakat dan kegiatan sosial. Laki-laki dan

perempuan, keduanya mempunyai berbagai macam peran di dalam

masyarakat. Namun kaum laki-laki biasanya memfokuskan diri hanya

pada perannya sebagi pencari nafkah, sementara kaum perempuan harus

mengerjakan ketiga peran tersebut sekaligus. Apabila perempuan tidak

bisa mengerjakan ketiga peran diatas, maka akan dianggap gagal dalam

melaksanakan kewajibannya.

Dari ketiga peran diatas, maka terlihat jelas adanya ketidakadilan

dalam pembagian peran dan tugas antara laki-laki dan perempuan. Seperti

yang kita lihat, peran gender telah menyebabkan perempuan selalu bekerja

keras setiap hari. Peran gender seringkali dianggap sebagai hal yang

Page 32: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

biasa/alami. Orang sering mengatakan itu memang sudah menjadi tugas

perempuan, atau sebaliknya pekerjaan itu memang urusan laki-laki. Tetapi

tidak ada alasan sama sekali, mengapa perempuan tidak dapat

mengerjakan beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki.

Begitupun sebaliknyam tak ada aturan mengapa laki-laki tidak

dapat mengerjakan pekerjaan yang biasa dikerjakan perempuan. Terlebih

jika kita melihat perempuan seringkali melakukan pekerjaan yang lebih

berat daripada laki-laki. Padahal ini mempunyai pengaruh yang cukup

serius terhadap kesehatan perempuan.

2.3 Keluarga Berencana

2.3.1 Pengertian Keluarga Berencana

Menurut WHO (World Health Organization) Keluarga Berencana adalah

tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk menghindari

kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang

diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat

kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri dan menentukan jumlah anak

dalam keluarga.

Misi program KB oleh BkkbN adalah “ Mewujudkan pembangunan yang

berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera

dengan melakukan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, penetapan

parameter penduduk, peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan

informasi pengendalian penduduk dalam pembangunan keluarga berencana dan

mendorong stakeholders dan mitra kerja dalam menyelenggarakan pembangunan

keluarga berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja,

Page 33: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga peserta KB.

2.3.2 Tujuan Gerakan Keluarga Berencana

Pada tahap awal program Keluarga Berencana Nasional ditujukan kepada

tujuan ganda yaitu:

a. Secara filosofis menurunkan tingkat kelahiran sekitar 50 % dari angka

kelahiran tahun 1970 agar dicapai pada tahun 2000, yang selanjutnya

dipercepat harus tercapai tahun 1990.

b. Secara demografis menurunkan tingkat kelahiran sekitar 50 % dari

angka kelahiran tahun 1970 agar dicapai pada tahun 2000, yang

selanjutnya dipercepat harus tercapai tahun 1990. (Meilani dkk, 2010)

Tujuan gerakan KB selanjutnya dapat dirinci sebagai berikut:

1. Menurunkan tingkat kelahiran dengan mengikutsertakan seluruh

lapisan masyarakat dan potensi yang ada.

2. Meningkatkan jumlah peserta KB dan tercapainya pemerataan

serta kualitas peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi

efektif dan mantap dengan pelayanan bermutu.

3. Mengembangkan usaha – usaha untuk membantu meningkatkan

kesejahteraan ibu dan anak, memperpanjang harpan hidup,

menurunkan tingkat kematian bayi dan anak – anak dibawah usia

lima tahun serta memperkecil kematian ibu karena resiko

kehamilan dan persalinan.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penerimaan,

penghayatan, dan pengalaman norma keluarga kecil yang bahagia

Page 34: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

dan sejahtera sebagai cara hidup yang layak dan bertanggung

jawab.

5. Meningkatkan peranan dan tanggung jawab wanita, pria dan

generasi muda dalam pelaksanaan upaya – upaya penanggulangan

masalah kependudukan.

6. Mencapai kemantapan, kesadaran, tanggung jawab dan peran serta

keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan gerakan KB sehingga

lebih mampu meningkatkan kemandiriannya di wilayah maing –

masing.

7. Mengembangkan usaha – usaha peningkatan mutu sumber daya

manusia untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan

kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam mempercepat

pelembagaan nilai – nilai.

8. Memeratakan penggarapan gerakan KB ke seluruh wilayah dan

lapisan masyarakat perkotaan, pedesaan, kumuh, miskin dan

daerah pantai.

9. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga dan atau pengelola gerakan

KB yang mampu memberikan pelayanan KB yang dapat

menjangkau seluruh lapisan masyarakat diseluruh pelosok tanah

air dengan kualitas yang tinggi dan kenyamanan yang memenuhi

harapan.

Tujuan filosofis: pelembagaan norma – norma keluarga kecil

bahagia dan sejahtera (NKKBS). (BkkbN,2009 dalam Meilani

dkk, 2010)

Page 35: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2.3.3 Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan umum prorgram KB nasional adalah memenuhi permintaan

masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang

berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk

membentuk keluarga kecil berkualitas. Dengan demikian tujuan umum ini

untuk mewujudkan visi dan misi proram KB dengan membangun kembali

dan menetapkan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB untuk

mencapai keluarga berkualitas tahun 2015. (Yuhedi dan Titik.K, 2010).

2.3.4 Sasaran Keluarga Berencana 2.3.4.1 Pasangan Usia Subur

Pasangan usia subur (PUS) merupakan sasaran utama gerakan KB

Nasional. PUS adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur anatar

15 – 49 tahun. Untuk mendapatkan dampak pada penurunan fertilitas yang

tinggi, sasaran PUS ini ditekankan pada PUS dengan paritas rendah,

khususnya PUS yang berusia mudadan paritas rendah sebagai sasaran

prioritas. Sasaran ini diarahkan untuk menggunakan kontrasepsi efektif

terpilih sehingga jumlah anak yang dilahirkan dapat mendukung

pelembagaan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2.3.4.2 Sasaran Institusional

Sasaran ini meliputi organisasi – organisasi, lembaga

kemasyarakatan, instansi pemerintah dan instansi swasta. Institusi –

institusi ini akan terus di binadan dimantapkan peranannya sehingga

Page 36: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

secara berangsur – angsur dapat melakukan alih peran dalam pengelolaan

gerakan nasional.

2.3.4.3 Sasaran Wilayah

Sasaran wilayah diarahkan untuk dpat mencapai penggarapan

program wilayah paripurna sesuai dengan kondisi pencapaian

program,kondisi potensi wilayah dan kondisi geografisya. Dengan kata

lain sasaran wilayah ini diutamakan untuk peningkatan pemerataan

penggarapan program. (BkkbN, 1992)

2.3.5 Metode Kontrasepsi

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel

telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari

kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,berdasarkan

maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah

pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki

kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun, 2008)

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini

dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat

dilakukan dengan cara, alat atau obat-obatan ( Proverawati, 2010)

Page 37: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma

(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding

rahim (Mulyani dan Rinawati, 2013).

Sejarah penemuan kontrasepsi adalah sebagai berikut :

1. Kondom

a. Menurut riwayatnya kondom telah digunakan dimesir pada tahun

1350 SM.

b. Pada abad ke- 18, Dr. Condom di Inggris membuat kondom dari

usus dengan tujuan untuk mengindari penyakit menular seksual.

c. Kondom yang kini dikembangkan dibuat dari karet dengan ujung

lebih untuk menampung spermatozoa.

d. Kini kondom sangat luas digunakan untuk mencegah penyakit

hubungan seksual termasuk HIV dan AIDS.

2. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

a. Hipokrates menulis tentang bagaimana caranya memasukkan batu

– batu kecil kedalam rahim unta sehingga mengindari kehamilan

dalam perjalanan.

b. Ibnu Zakariya Al Raqy, pada abad ke – 9 mengutarakan upaya nya

untuk menghindari kehamilan unta dengan memasukkan kertas

yang diikat dengan benang kedalam rahim. Pada abad berikutnya

bukan kertas melainkan batu kecil.

c. Richter (Polandia, tahun 1903) membuat AKDR dari benang sutra

dan dimasukkan kedalam rahim.

Page 38: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

d. Grafenberg (Jerman, tahun 1930) mengembangkan ide Richter

dengan membuat cincin benang sutra dan selanjutnya dibuat dari

benang perak.

e. Ota (Jepang) membuat cincin Grfenberg dari plastic.

f. Pengembangan AKDR selanjutnya demikian pesat sehingga

sampai saat ini telah dikembangkan sekitar 300 AKDR.

g. BKKBN menganggap standar AKDR adalah Copper T 380 A,

yang telah di produksi sendiri di Bandung.

h. NOVA T merupakan modifikasi Copper T, dengan keuntungan

bahwa saat memasukkan AKDR kedalam insentor nya, AKDR

tidak bersentuh. (Manuaba, 2001)

3. Pil kontrasepsi hormonal

a. Haberland, tahun 1920 menanam ovarium pada binatang percobaan

dengan hasil menemukan kemandulan sementara.

b. Allen, tahun 1930 mengisolasi Progesteron.

c. Pincus, Chang dan Rock tahun 1950 mengemukakan bahwa

pemberian progesterone pada hari ke -5 sampai ke – 25 dapat

menghambat ovulasi pada binatang percobaan. Untuk pertama kali

“Noretinodel dan Mestranol” dipergunakan sebagai pil kontrasepsi

pada tahun 1956 di Puerto Riko.

d. Tahun 1960, dibuat pil kombinasi.

e. Tahun 1963, dibuat pil sekuensial.

f. Tahun 1965, dilakukan pemberian dosis sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Page 39: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4. Kontrasepsi mantap perempuan dan laki – laki.

Pada kontap laki – laki tidak terlalu banyak variasi yang dapat

dikembangkan, kecuali teknik pengerjaan nya yang harus berhati – hati

karena jaringan yang longgar pada skrotum membuat banyak kapiler

sehingga dapat menimbulkan hematoma. Perkembangan teknologi kontap

perempuan sangat bervariasi, terutama untuk menutup tuba sendiri.

Berbagai tehnik dikembangkan sehingga tehnik ini sangat menjamin

kemantapan dan sifatnya permanen. Diantaranya Pemeroy, Kruner,

Aplikasi fallofe ring, hemoklip, dan termokauter serta tehnik Uchida.

(Manuaba, 2002)

2.3.6 Persyaratan Metode Kontrasepsi Ideal

Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua

klien karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual

bagi setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal

adalah sebagai berikut :

1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan

2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat

mencegah kehamilan. Ada beberapa komponen dalam menentukan

keefektifan teoritis, keefektifan praktis, dan keefektifan biaya. Keefektifan

teoritis (theoritical effectivenes) yaitu kemampuan dari suatu cara

kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,

apabila cara tersebut digunakan terus-menerus dan sesuai dengan petunjuk

yang diberikan tanpa kelalaian. Sedangkan keefektifan praktis (use

Page 40: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

effectivenes) adalah keefektifan yang terlihat dalam kenyataan di lapangan

setelah pemakaian jumlah besar, meliputi segala sesuatu yang

mempengaruhi pemakaian, kesalahan, penghentian, kelalaian, dan lain-

lain.

3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan

budaya di masyarakat. Ada dua macam penerimaan terhadap kontrasepsi

yakni penerimaan awal (initial acceptability) dan penerimaan lanjut

(continued acceptability). Penerimaan awal tergantung pada bagimana

motivasi dan persuasi yang diberikan oleh petugas KB. Penerimaan lanjut

dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, motivasi, budaya, sosial

ekonomi, agama, sifat yang ada pada KB, dan faktor daerah (desa/kota).

4. Terjangkau harganya oleh masyarakat

5. Bila metode tersebut dihentikan oleh penggunanya, klien akan segera

kembali kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap (Meilani, 2010).

2.3.7 Jenis Metode Kontrasepsi

2.3.7.1 Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

1.Implan

a. Defenisi

Merupakan batang silastik lembut yang berisi hormon yang dapat dipakai oleh

semua ibu dalam usia reproduksi.

b. Keuntungan dan Keterbatasan Kontrasepsi

1. Keuntungan Kontrasepsi yaitu Daya guna tinggi, perlindungan jangka

panjang, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan,

Page 41: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

tidak memerlukan periksa dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidak

mengganggu proses sanggama dan tidak mempengaruhi ASI.

2. Keterbatasan Kontrasepsi yaitu Dapat menyebabkan perubahan pola haid

berupa perdarahan bercak (spotting), meningkatnya jumlah darah haid

(hipermenorea) dan amenorea, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri

payudara, pusing/sakit kepala dan membutuhkan tindakan pembedahan

minor untuk insersi dan pencabutan.

2. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

a. Defenisi

Merupakan alat kontrasepsi yang bekerja menghambat kemampuan sperma

bertemu dengan ovum.

b. Keuntungan dan Keterbatasan Kontrasepsi

1. Keuntungan Kontrasepsi yaitu Efektif dengan segera yaitu setelah 24 jam

dari pemasangan, metode jangka panjang, tidak mengganggu produksi ASI

dan dapat dipasang segera setelah melahirkan ataupun pasca abortus.

2. Keterbatasan Kontrasepsi yaitu Dapat meningkatkan resiko terjadinya

infeksi panggul, tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS), klien

tidak bisa memasang ataupun mnelepas sendiri dan kemungkinan

terlepasnya AKDR setelah pemasangan atau selama pemakaian, sehingga

akseptor harus mengecek keberadaan AKDR dengan meraba dengan jari

benang pada liang vagina sewaktu-waktu.

3. MOW (Metode Operasi Wanita)

a. Defenisi

Page 42: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Merupakan tindakan medis berupa penutupan tuba uterina dengan maksud

tertentu untuk tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang sampai seumur

hidup.

b. Keuntungan dan Keterbatasan

1. Keuntungannya yaitu sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan

selama tahun pertama penggunaan), tidak mempengaruhi proses

menyusui,pembedahan sederhana (dapat dilakukan dengan anestesi lokal),

tidak ada efek samping dalam jangka panjang.

2. Keterbatasannya yaitu resiko dan efek samping pembedahan, kadang-

kadang sedikit merasa nyeri pada saat operasi, dan infeksi mungkin saja

terjadi bila prosedur operasi tidak benar.

4. MOP (Metode Operasi Pria)/Vasektomi

a. Defenisi

Merupakan cara KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan untuk tidak

ingin mempunyai anak lagi.

b. Keuntungan dan Keterbatasan

1. Keuntungan yaitu tidak akan mengganggu ereksi, tidak menganggu

kehidupan seksual suami istri, lebih aman, lebih efektif dan sifatnya

permanen.

2. Keterbatasannya yaitu harus ada tindakan pembedahan, tidak dilakukan

pada suami yang masih ingin memiliki anak, kadang-kadang terasa nyeri,

atau terjadi perdarahan setelah operasi.

Page 43: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2.3.7.2 Metode Kontrasepsi Jangka Pendek

1. Kondom

a. Defenisi

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet/lateks,

berbentuk tabung dan tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup

rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma.

b. Keuntungan dan Keterbatasan

1. Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar, murah

dan mudah didapat tanpa resep dokter, praktis dan dapat dipakai sendiri,

dapat mencegah kemungkinan penularan Penyakit Menular Seksual

termasuk HIV/AIDS

2. Keterbatasan kondom antara lain kadang-kadang ada pasangan yang alergi

terhadap karet kondom, kondom hanya dapat dipakai satu kali, kondom

kadaluarsa mudah sobek dan bocor.

2. Pil

a. Defenisi

Pil Kombinasi adalah pil yang mengandung hormon estrogen dan

progesteron, sangat efektif (bila diminum setiap hari). Sedangkan Mini Pil adalah

pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah (disebut

juga pil menyusui).

b. Keuntungan dan Keterbatasan

1. Keuntungan mini pil sangat efektif (98,5%) untuk digunakan ibu menyusui

bila penggunaan yang benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat

Page 44: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

efektifitasnya. Keuntungan Pil Kombinasi antara lain memiliki efektifitas

yang tinggi bila digunakan setiap hari, resiko terhadap kesehatan sangat

kecil, tidak mengganggu hubungan seksual, siklus haid menjadi teratur,

mudah dihentikan setiap saat.

2. Keterbatasan Mini Pil memerlukan biaya, efektifitas berkurang apabila

menyusui juga berkurang, angka kegagalan tinggi bila tidak digunakan

dengan baik dan konsisten. Keterbatasan Pil Kombinasi antara lain mahal

dan membosankan, mual terutama pada 3 bulan pertama penggunaan,

nyeri payudara, BB naik sedikit pada perempuan tertentu, tidak boleh

diberikan pada ibu menyusui dan tidak mencegah IMS.

3. Suntikan

a. Defenisi

Merupakan metode suntikan yang pemberiannya tiap bulan dan setiap tiga

bulan dengan jalan penyuntikan secara intramuscular sebagai usaha pencegahan

kehamilan berupa hormon progesteron dan estrogen pada wanita usia subur.

b. Keuntungan dan Keterbatasan

1. Keuntungannya yaitu resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh

pada hubungan suami istri, tidak diperlukan periksa dalam, efek samping

kecil, pemberian aman, efektif dan relatif mudah.

2. Kerugiannya antara lain terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan bercak atau spotting, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan

dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga,

Page 45: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

dapat terjadi perubahan berat badan dan tidak menjamin perlindungan

terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS).

2.4 Faktor-faktor Yang Berhubungan terhadap Pengambilan Keputusan untuk

Ber-Keluarga Berencana pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Memiliki anak merupakan salah satu cara untuk memenuhi kewajiban

dalam budaya reproduksi. Menanamkan konsep pada kaum perempuan bahwa

mengandung dan melahirkan anak adalah kewajiban, tanpa diimbangi dengan

hak juga pilihan lainnya. Di banyak negara berkembang, bahkan keputusan

untuk menggunakan kontrasepsi pun bukan merupakan keputusan

perempuan, meskipun pada akhirnya yang menggunakan adalah perempuan

itu sendiri (Mohammad, 1998).

Lawrence Green (1980) seperti dikutip Notoatmodjo (2012) menyatakan,

terdapat 3 faktor yang mendasari perilaku pasien yaitu predisposing, enabling

dan reinforcing. Faktor predisposing meliputi pengetahuan dan sikap pasien

yang merupakan kognitif domain yang mendasari terbentuknya perilaku baru.

Hal lain dari faktor ini adalah tradisi, sistem nilai, dan tingkat sosial ekonomi.

Faktor enabling mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas

kesehatan, berupa peraturan prosedur tetap dan kesempatan pemberian

informasi. Faktor reinforcing meliputi dukungan keluarga, lingkungan dan

perilaku petugas kesehatan.

Dalam penelitian ini diambil faktor-faktor yang memengaruhi

perilaku pengambilan keputusan adalah faktor predisposing yaitu

pengetahuan, pekerjaan dan tingkat pendapatan, persepsi gender dalam

pengambilan keputusan dan faktor reinforcing yaitu dukungan sosial

Page 46: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini

terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang ( Notoatmodjo, 2012)

2.4.2 Status Pekerjaan

Seseorang yang bekerja dapat memberikan gambaran seberapa

aktifnya seseorang tersebut diluar rumah. Seseorang yang bekerja akan lebih

sering terpapar dengan berbagai aktifitas atau sumber informasi, termasuk

informasi mengenai pengambilan keputusan untuk berKB. Sehingga dapat

diasumsikan bahwa seseorang yang bekerja lebih mempunyai akses terhadap

informasi yang luas daripada yang tidak bekerja sehingga menambah

pengetahuan (Siagian, 1995).

2.4.3 Tingkat Pendapatan

Menurut Depkes RI bekerjasama dengan United Nations

Population Fund (2003) faktor diluar kesehatan yang berpengaruh buruk

terhadap hak reproduksi salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan

berpengaruh buruk terhadap kemungkinan terpenuhinya derajat kesehatan

reproduksi karena menjadi hambatan terhadap akses pelayanan kesehatan,

yang pada akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan kematian

(Pinem, 2009).

Page 47: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Pemerintah Sumatera Utara menetapkan Upah Minimum Provinsi

(UMP) sebesar Rp. 1.505.850 untuk tahun 2014. Nilai UMP ini naik Rp.

130.850 atau sekitar 10 persen dibanding UMP tahun lalu yang sebesar Rp.

1.375.000 (SK Nomor 188.44/811/KPTS/2013 tahun 2014). Sedangkan Upah

Minimum Kota (UMK) Medan sebesar Rp. 1.851.500,-

2.4.4 Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan

Menurut Santrock (1995) persepsi (Perception) ialah interpretasi

tentang apa yang diinderakan atau dirasakan. Menurut Jalaludin (2003)

persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun yang diamati

benar-benar sama. Hal ini menurut Krech, karena setiap individu dalam

menghayati dan mengamati sesuatu obyek sesuai dengan berbagai faktor yang

determinan yang berkaitan dengan individu tersebut. Ada empat faktor

determinan yang berkaitan dengan persepsi seorang individu yaitu lingkungan

fisik dan sosial, struktural jasmaniah, kebutuhan dan tujuan hidup,

pengalaman masa lampau Sarwono (1993) mengartikan persepsi sebagai

proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk menilai keangkuhan

pendapatnya sendiri dan kekuatan dari kemampuan-kemampuannya sendiri

dalam hubungannya dengan pendapat-pendapat dan kemampuan orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut persepsi merupakan proses

penilaian/menginterpretasikan suatu objek, melalui proses penginderaan dan

dipengaruhi pengalaman dan kondisi saat ini. Persepsi bersifat subjektif

karena tergantung pada kemampuan dan keadaan diri masing-masing

Page 48: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

individu. Persepsi yang demikian akan mempengaruhi apa yang akan

dimunculkan dalam bentuk perilaku.

2.4.5 Dukungan Sosial

Menurut Gottlieb (1984) yang dikutip oleh Namora dan Hasnida

(2009) dukungan sosial adalah informasi verbal atau non verbal, saran,

bantuan nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang akrab

dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan

hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

tingkah laku penerimanya.

2.5 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Pengetahuan

2. Status Pekerjaan

3. Tingkat Pendapatan

4. Dukungan Sosial

5. Persepsi gender dalam

pengambilan keputusan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Faktor-faktor yang berhubungan terhadap Pengambilan Keputusan untuk Ber-KB pada Pasangan Usia Subur di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014.

2.6 Hipotesis Penelitian

Pengambilan Keputusan

untuk berKB pada pasangan

usia subur (PUS)

Page 49: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

1. Ada hubungan pengetahuan pasangan usia subur (PUS) dalam

pengambilan keputusan untuk berKB

2. Ada hubungan status pekerjaan pasangan usia subur (PUS) dalam

pengambilan keputusan untuk berKB

3. Ada hubungan tingkat pendapatan pasangan usia subur (PUS) dalam

pengambilan keputusan untuk berKB

4. Ada hubungan persepsi gender pasangan usia subur (PUS) dalam

pengambilan keputusan untuk berKB

5. Ada hubungan dukungan sosial pasangan usia subur (PUS) dalam

pengambilan keputusan untuk berKB.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Page 50: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei bersifat deskriptif

analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dimana pengambilan data

dilakukan hanya sekali saja pada kurun waktu tertentu yang bertujuan untuk

mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1

Kecamatan Medan Amplas tahun 2014.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan

Amplas.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2014 – Januari Tahun 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur yang

berKB di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014 yaitu

sebanyak 3.563 PUS.

3.3.2 Sampel

Page 51: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu sebagian

dari jumlah pasangan usia subur (PUS) yang berKB di Kelurahan Harjo Sari 1

Kecamatan Medan Amplas Tahun 2014.

Adapun rumus yang digunakan untuk penentuan sampel dalam penelitian

ini adalah :

� =(Ζ1 − ɑ/₂�Pₒ(1 − Pₒ + Z1 − β�P (1 − P ²

(Pₒ − P ²

Dimana :

n : Besar sampel minimum

Z(1-α) : Deviat baku alpha untuk α = 0,05 nilai baku normalnya = 1,96

Z(1-β) : Deviat baku betha untuk β = 0,10 nilai baku normalnya = 1,282

Po : Proporsi kesertaan KB yang diputuskan oleh suami 0,4 (Suvei awal)

Pa : Perkiraan proporsi kesertaan KB yang diputuskan oleh suami 0,675

(67,5%)

� =�1,96.0,48 + 1,28.0,468�²

0,0756

=2,39330,075

= 31.36

= 31 responden

Sampel ini diambil secara proporsional pada setiap pasangan usia subur

(PUS) antara suami dan istri dengan menggunakan Teknik Acak Sistematis

(Systematic Random Sampling) yaitu suatu metode pengambilan sampel ketika

hanya unsur pertama saja dari sampel yang dipilih secara acak, sedangkan unsur-

unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu (Efendi

Page 52: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

(Ed),2012).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara dengan responden, dengan

berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan

sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari laporan

Cakupan jumlah pasangan usia subur dan pengguna alat kontrasepsi di

Kecamatan Medan Amplas yang diambil dari Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) tahun 2013.

3.5 Defenisi Operasional

3.5.1 Defenisi Operasional Variabel Dependen

Pengambilan Keputusan dalam ber KB adalah Pemilihan/Persetujuan yang

didasarkan pada kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang

memungkinkan untuk berKB yang diputuskan oleh pasangan usia subur (PUS)

dengan kategori :

a. Pengambilan Keputusan oleh Suami

Page 53: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

b. Pengambilan Keputusan oleh Istri

c. Pengambilan Keputusan oleh Suami dan Istri (Bersama)

3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Independen

Pedoman awal pengumpulan informasi sesuai dengan fokus penelitian,

digunakan defenisi operasional variabel independen yang dikembangkan dalam

uraian di bawah ini :

1. Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui oleh PUS tentang faktor-

faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan untuk berKB

pada pasangan usia subur (PUS)

2. Status Pekerjaan adalah Posisi seseorang dalam suatu kelompok

pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan dan dikelompokkan dalam

bekerja dan tidak bekerja.

3. Tingkat Pendapatan adalah total seluruh penghasilan yang diperoleh

pasangan usia subur (PUS) berdasarkan Upah Minimum Kota Medan

(UMK) Sumatera Utara.

4. Persepsi gender dalam pengambilan keputusan adalah seperangkat

peran, perilaku, kegiatan dan atribut yang layak bagi laki-laki dan

perempuan, yang dikonstruksikan secara sosial dalam suatu masyarakat.

5. Dukungan Sosial adalah pernyataan responden tentang lingkungan

kerja/keluarga/teman yang mendukung peran suami istri dalam

pengambilan keputusan berKB terhadap metode kontrasepsi yang

digunakan.

Page 54: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

3.6 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

terdiri dari 2 (dua) bagian, yang pertama yaitu data umum responden sedangkan

yang kedua adalah kuesioner untuk menilai pengetahuan, pekerjaan, tingkat

pendapatan, persepsi gender dalam pengambilan keputusan dan dukungan sosial.

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik, perlu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah

instrumen penelitian (kuesioner) yang dipakai cukup layak digunakan sehingga

mampu menghasilkan data yang akurat, instrumen yang dikatakan valid, apabila

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2007). Sedangkan uji reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode

Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran (Supranto, 2010).

3.7 Aspek Pengukuran

1. Variabel Pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan, Jika jawaban benar maka

diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi skor

jawaban responden, pengetahuan dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori,

yaitu :

1 = Baik, jika skor jawaban ≥ 60% dari skor total (skor 6-10)

0 = Tidak Baik, jika skor jawaban < 60% dari skor total (skor 0-5)

(Effendi, 2012).

Page 55: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

2. Pengukuran variabel status pekerjaan didasarkan pada skala interval dengan

kategori :

1 = Jika bekerja

0 = Jika tidak Bekerja

3. Pengukuran variabel tingkat pendapatan didasarkan pada skala interval

dengan kategori :

1 = Tinggi, jika pendapatan ≥ Rp. 1.851.000,-

0 = Rendah, jika pendapatan < Rp 1.851.000,-

(Upah Minimum Kota Medan)

4. Pengukuran variabel persepsi gender dalam pengambilan keputusan terdiri

dari 5 pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Responden memilih

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dirinya. Untuk mendapatkan

kriteria digunakan perhitungan berikut :

Pernyataan Positif Nilai

Sangat Setuju : SS 4

Setuju : S 3

Tidak Setuju : TS 2

Sangat Tidak Setuju : STS 1

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut:

- Menentukan skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar : 5x4 = 20

Skor terkecil : 5x1 = 5

Berdasarkan interpretasi skor jawaban responden, persepsi gender dalam

pengambilan keputusan dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu :

1 = Baik, jika skor jawaban ≥ 60% dari skor total (skor 12-20)

Page 56: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

0 = Tidak baik, jika skor jawaban < 60% dari skor total ( skor 5-11)

(Hidayat, 2010).

5. Pengukuran Dukungan Sosial terdiri dari 5 pertanyaan dengan

menggunakan skala Guttman, jika jawaban benar maka diberi skor 1 dan

jika jawaban salah diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi skor jawaban

responden, dukungan sosial dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu :

1 = Mendukung, jika skor jawaban ≥ 60% dari skor total (3-5)

0 = Tidak mendukung, jika skor jawaban < 60% dari skor total (skor 0-2)

(Effendi, 2012).

6. Pengambilan Keputusan terdiri dari 1 pertanyaan disertai dengan alasan dari

responden. Berdasarkan interpretasi jawaban responden, pengambilan

keputusan untuk berKB dikategorikan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

1 = Pengambilan keputusan oleh suami

2 = Pengambilan keputusan oleh istri

3 = Pengambilan keputusan oleh suami dan istri (Bersama)

3.8 Metode Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk

mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan

data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran yang diperlukan. Coding

yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori.

Entry data yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel

atau database komputer (Tukiran, 2012).

Page 57: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

3.9 Analisis Data

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

presentase. Analisis data dilakukan dengan cara bertahap yaitu sebagai

berikut :

1. Analisis Univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi

yang menggambarkan secara tunggal faktor-faktor yang berhubungan

terhadap pengambilan keputusan untuk ber-KB pada pasangan usia

subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

2. Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-

masing variabel independen yaitu pengetahuan, pekerjaan, tingkat

pendapatan, persepsi gender dalam pengambilan keputusan, dukungan

sosial dengan variabel dependen yaitu pengambilan keputusan untuk

ber-KB pada pasangan usia subur menggunakan Chi Square test dengan

tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dengan kriteria :

a. Ho ditolak jika p < α (0,05) maka terdapat hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen

b. Ho diterima jika p > α (0,05) maka tidak terdapat hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Page 58: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas

Kecamatan Medan Amplas berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli

Serdang di sebelah selatan dan sebelah timur, Kecamatan Medan Denai di sebelah

utara, dan Kecamatan Medan Johor di sebelah barat. Kecamatan Medan Amplas

merupakan salah satu Kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar

13.764 km². Jarak kantor Kecamatan ke kantor Walikota Medan sekitar 10 km.

Dari tujuh kelurahan di Kecamatan Medan Amplas Kelurahan Harjo Sari 1

memiliki luas sebesar 4,15 km², dimana sebelah utara berbatasan dengan

Kelurahan Sitirejo 2 dan Sitirejo 3, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan

Amplas/Sungai Asahan, sebelah barat berbatasan dengan Jalan Sisingamangaraja

dan sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Timbang Deli/Sungai Asahan.

Jarak Kelurahan Harjo Sari sekitar 1 km dari Kecamatan Medan Amplas dengan

jumlah penduduk awal tahun 2013 berjumlah 38.902 jiwa dengan rincian laki-laki

berjumlah 19.232 jiwa dan perempuan 19.673 jiwa yang terdiri dari 14

lingkungan.

4.1.1 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Harjo Sari 1

Pada mulanya Kelurahan Harjo Sari 1 bermata pencaharian sebagai petani,

akan tetapi sesuai dengan perkembangan penduduk dan perkembangan zaman,

maka sedikit demi sedikit mata pencaharian penduduk mengalami perubahan

menjadi pedagang,pengrajin, buruh, pengusaha, pegawai negeri sipil (PNS) dan

lain-lain.

Page 59: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik

responden, variabel bebas yaitu : pengetahuan, pekerjaan, tingkat pendapatan,

persepsi gender dalam pengambilan keputusan dan dukungan sosial dan variabel

terikat adalah pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur

(PUS).

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi umur,

suku, agama, jumlah anak, tingkat pendapatan, pekerjaan dan alat kontrasepsi

yang digunakan.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Pasangan Usia Subur di Kelurahan Harjo Sari 1

No Karakteristik Responden n % 1 Umur Istri

20-30 tahun 31-40 tahun ≥ 41 tahun

16 13 2

51,6 41,9 6,5

2. Umur Suami 20-30 tahun 31-40 tahun ≥ 41 tahun

14 13 4

45,2 41,9 12,9

2 Suku Batak Jawa Melayu Minang Sunda

11 16 2 1 1

36,5 51,6 6,5 3,2 3,2

3 Agama Islam Kristen

27 4

87,1 12,9

4 Jumlah anak 0-2 orang 3-6 orang

22 9

71,0 29,0

5 Alat Kontrasepsi yang digunakan Pil KB Suntik KB Implant

11 18 2

35,5 58,1 6,5

Page 60: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Tabel 4.1 Lanjutan...

6 Status Pekerjaan Istri Bekerja Tidak Bekerja

4 27

12,9 87,1

7 Status Pekerjaan Istri Bekerja Tidak Bekerja

27 4

87,1 12,9

8 Tingkat Pendapatan ≤ Rp. 1.851.000 > Rp. 1.851.000

6 25

19,4 80,6

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 31 responden pasangan usia

subur (PUS) yang diteliti paling banyak dengan umur 20-30 tahun pada wanita

pasangan usia subur sebanyak 16 orang (51,6%), suku responden mayoritas Jawa

yaitu sebanyak 16 pasangan (51,6%), agama responden sebagian besar Islam yaitu

sebanyak 27 pasangan (87,1%) dan sebagian kecil beragama Kristen sebanyak 4

pasangan (12,9%), jumlah anak responden pasangan usia subur ≤ 2 sebanyak 22

(71,0%) dan > 2 sebanyak 9 (29,0%), alat kontrasepsi yang digunakan responden

paling banyak adalah Suntik KB sebanyak 18 orang (58,1%), Pil KB sebanyak 11

orang (35,5%) dan alat kontrasepsi yang digunakan responden paling sedikit

adalah Implant sebanyak 2 orang (6,5%), pekerjaan responden wanita pasangan

usia subur (PUS) mayoritas tidak bekerja sebanyak 27 orang (87,1%), sementara

seluruhnya pria pasangan usia subur (PUS) bekerja yaitu sebanyak 31 orang

(100%), tingkat pendapatan responden pasangan usia subur (PUS) sebagian besar

> Rp. 1.851.000 sebanyak 25 pasangan usia subur (PUS) (80,6%) dan sebagian

kecil ≤ Rp.1.851.000 sebanyak 6 pasangan usia subur (PUS) (19,4%).

Page 61: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Istri dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Pengetahuan Istri Responden tentang Pengambilan

Keputusan untuk berKB No Uraian Jawaban tentang Pengetahuan n % 1 Defenisi Keluarga Berencana (KB)

a. Program untuk menjarangkan/menunda kelahiran b. Tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan c. Sarana untuk mendapatkan jaminan kesehatan

30 1

96,8 3.2 0

2 Tujuan program Keluarga Berencana (KB) a.Untuk mengatur kelahiran anak b. Agar menjadi keluarga bahagia c. Untuk menjadi keluarga yang besar

22 4 5

70,9 12,9 16,2

3 Program Keluarga Berencana (KB) menganjurkan untuk mempunyai anak a. Satu saja cukup b. Dua saja cukup c. Tiga saja cukup

2 25 4

6,4 80,6 13,0

4 Sasaran program Keluarga Berencana (KB) a. 20-35 tahun b. 20-45 tahun c. 20-50 tahun

13 10 8

42,0 32,2 25,8

5 Macam-macam metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) a. Suntik dan Pil b. KB alami dan Kondom c. Implant, IUD, Metode Operasi Pria/Wanita

22 3 6

71,0 9,7 19,3

6 Macam-macam metode kontrasepsi alami a. Metode Amenore Laktasi (MAL) dan Pantang Berkala b. Implant dan Suntik c. Pil dan IUD

25 2 4

80,6 6,4 13,0

7 Siapakah yang paling berperan dalam pengambilan keputusan untuk berKB a. Bapak b. Ibu c. Bapak dan Ibu (Bersama)

7 15 9

22,6 48,4 29,0

8 Siapakah yang paling berperan menentukan jumlah anak a. Bapak b. Ibu c. Bapak dan Ibu (Bersama)

8 10 13

25,8 32,2 42,0

9 Jumlah anak yang ideal a. 2 anak b. 3 anak c. Lebih dari 3 anak

16 7 8

51,7 22,5 25,8

Page 62: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Tabel 4.2 Lanjutan...

10 Jarak ideal kelahiran anak ? a. 1 tahun b.2 tahun c. Lebih dari 3 tahun

10 8 13

32,2 25,8 42,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab

program untuk menjarangkan/menunda kelahiran sebanyak 30 orang (96,8%),

tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 1 orang (3,2%) dan

yang menjawab sarana untuk mendapatkan jaminan kesehatan tidak ada,

berdasarkan untuk apa diadakan program keluarga berencana responden yang

menjawab benar yaitu untuk mengatur kelahiran anak sebanyak 22 orang (70,9%),

agar menjadi keluarga bahagia sebanyak 4 orang (12,9%) dan untuk menjadi

keluarga yang besar sebanyak 5 orang (16,2%), berdasarkan anjuran untuk

mempunyai anak, responden yang menjawab benar yaitu dua saja cukup sebanyak

25 orang (80,6%), satu saja cukup sebanyak 2 orang (6,4%), dan tiga saja cukup

sebanyak 4 orang (13,0%), berdasarkan usia sasaran program KB yang menjawab

benar yaitu 20-35 tahun sebanyak 13 orang (42,0%), 20-45 tahun sebanyak 10

orang (32,2%), dan 20-50 tahun sebanyak 8 orang (25,8%), berdasarkan macam-

macam metode kontrasepsi jangka panjang responden yang menjawab benar yaitu

implant, IUD, MOP/MOW sebanyak 6 orang (19,3%), suntik dan pil sebanyak 22

orang (71,0%), KB alami dan kondom sebanyak 3 orang (9,7%), berdasarkan

macam-macam metode kontrasepsi alami responden yang menjawab benar yaitu

metode amenore laktasi (MAL) dan pantang berkala sebanyak 25 orang (80,6%),

implant dan suntik sebanyak 2 orang (6,4), pil dan IUD sebanyak 4 orang

(13,0%), berdasarkan siapakah yang paling berperan dalam pengambilan

Page 63: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

keputusan untuk berKB yang menjawab benar yaitu bapak dan ibu (bersama)

sebanyak 9 orang (29,0%), bapak sebanyak 7 orang (22,6%), dan ibu sebanyak 15

orang (48,4%), berdasarkan siapakah yang paling berperan menentukan jumlah

anak responden yang menjawab benar yaitu bapak dan ibu (bersama) sebanyak 13

orang (42,0%), bapak sebanyak 8 orang (25,8%) dan ibu sebanyak 10 orang

(32,2%), berdasarkan jumlah anak yang ideal responden yang menjawab benar

yaitu 2 anak sebanyak 16 orang (51,7%), 3 anak sebanyak 7 orang (22,5%) dan

lebih dari 3 anak sebanyak 8 orang (25,8%), berdasarkan jarak ideal kelahiran

anak responden yang menjawab benar yaitu 2 tahun sebanyak 8 orang (25,8%), 1

tahun sebanyak 10 orang (32,2%) dan lebih dari 3 tahun sebanyak 13 orang

(42,0%).

Tabel 4.3 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan Istri No Pengetahuan Jumlah Persentase 1 Baik 17 54,8 2 Tidak Baik 14 45,2

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 mayoritas pengetahuan responden tentang

pengambilan keputusan untuk berKB adalah baik yaitu sebanyak 17 orang

(54,8%) dan yang tidak baik sebanyak 14 orang (45,2%).

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Pengetahuan Suami Responden tentang

Pengambilan Keputusan untuk berKB No Uraian Jawaban tentang Pengetahuan n % 1 Defenisi Keluarga Berencana (KB)

a. Program untuk menjarangkan/menunda kelahiran b. Tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan c. Sarana untuk mendapatkan jaminan kesehatan

31 0 0

100 0 0

2 Tujuan program Keluarga Berencana a.Untuk mengatur kelahiran anak b. Agar menjadi keluarga bahagia c. Untuk menjadi keluarga yang besar

19 5 7

61,3 16,1 22,6

Page 64: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Tabel 4.4 Lanjutan...

3 Program Keluarga Berencana (KB) menganjurkan untuk mempunyai anak a. Satu saja cukup b. Dua saja cukup c. Tiga saja cukup

3 24 4

9,7 77,4 12,9

4 Sasaran program Keluarga Berencana (KB) a. 20-35 tahun b. 20-45 tahun c. 20-50 tahun

17 6 8

54,8 19,3 25,9

5 Macam-macam metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) a. Suntik dan Pil b. KB alami dan Kondom c. Implant, IUD, Metode Operasi Pria/Wanita

7 3 21

22,6 9,6 67,8

6 Macam-macam metode kontrasepsi alami a. Metode Amenore Laktasi (MAL) dan Pantang Berkala b. Implant dan Suntik c. Pil dan IUD

16 8 7

51,6 25,8 22,6

7 Siapakah yang paling berperan dalam pengambilan keputusan untuk berKB a. Bapak b. Ibu c.Bapak dan Ibu (Bersama)

7 14 10

22,6 45,2 32,2

8 Siapakah yang paling berperan menentukan jumlah anak ? a. Bapak b. Ibu c. Bapak dan Ibu (Bersama)

9 8 14

29,0 25,8 45,2

9 Jumlah anak yang ideal a. 2 anak b. 3 anak c. Lebih dari 3 anak

16 5 10

51,6 16,1 32,3

10 Jarak ideal kelahiran anak a. 1 tahun b.2 tahun c. Lebih dari 3 tahun

14 8 9

45,2 25,8 29,0

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab

program untuk menjarangkan/menunda kelahiran sebanyak 31 orang (100%),

yang menjawab tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak dan

sarana untuk mendapatkan jaminan kesehatan tidak ada, berdasarkan untuk apa

Page 65: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

diadakan program keluarga berencana responden yang menjawab benar yaitu

untuk mengatur kelahiran anak sebanyak 19 orang (61,3%), agar menjadi keluarga

bahagia sebanyak 5 orang (16,1%) dan untuk menjadi keluarga yang besar

sebanyak 7 orang (22,6%), berdasarkan anjuran untuk mempunyai anak,

responden yang menjawab benar yaitu dua saja cukup sebanyak 24 orang

(77,4%), satu saja cukup sebanyak 3 orang (9,7%), dan tiga saja cukup sebanyak

4 orang (12,9%), berdasarkan usia sasaran program KB yang menjawab benar

yaitu 20-35 tahun sebanyak 17 orang (54,8%), 20-45 tahun sebanyak 6 orang

(19,3%), dan 20-50 tahun sebanyak 8 orang (25,9%), berdasarkan macam-macam

metode kontrasepsi jangka panjang responden yang menjawab benar yaitu

implant, IUD, MOP/MOW sebanyak 21 orang (67,8%), suntik dan pil sebanyak 7

orang (22,6%), KB alami dan kondom sebanyak 3 orang (9,6%), berdasarkan

macam-macam metode kontrasepsi alami responden yang menjawab benar yaitu

metode amenore laktasi (MAL) dan pantang berkala sebanyak 16 orang (51,6%),

implant dan suntik sebanyak 8 orang (25,8%), pil dan IUD sebanyak 7 orang

(22,6%), berdasarkan siapakah yang paling berperan dalam pengambilan

keputusan untuk berKB yang menjawab benar yaitu bapak dn ibu (bersama)

sebanyak 10 orang (32,2%), bapak sebanyak 7 orang (22,6%), dan ibu sebanyak

14 orang (45,2%), berdasarkan siapakah yang paling berperan menentukan jumlah

anak responden yang menjawab benar yaitu bapak dan ibu (bersama) sebanyak 14

orang (45,2%), bapak sebanyak 9 orang (29,0%) dan ibu sebanyak 8 orang

(25,8%), berdasarkan jumlah anak yang ideal responden yang menjawab benar

yaitu 2 anak sebanyak 16 orang (51,6%), 5 anak sebanyak 7 orang (16,1%) dan

lebih dari 3 anak sebanyak 10 orang (32,3%), berdasarkan jarak ideal kelahiran

Page 66: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

anak responden yang menjawab benar yaitu 2 tahun sebanyak 8 orang (25,8%), 1

tahun sebanyak 14 orang (45,2%) dan lebih dari 3 tahun sebanyak 9 orang

(29,0%).

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Pengetahuan Suami No Pengetahuan Jumlah Persentase 1 Baik 15 48,4 2 Tidak Baik 16 51,6

Jumlah 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 mayoritas pengetahuan responden tentang

pengambilan keputusan untuk berKB adalah tidak baik yaitu sebanyak 16 orang

(51,6%) dan yang baik sebanyak 15 orang (48,4%).

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Istri dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Istri dalam

Pengambilan Keputusan untuk berKB No Status Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Bekerja 4 12,9 2 Tidak Bekerja 27 87,1

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 mayoritas status pekerjaan istri adalah tidak bekerja

sebanyak 27 orang (87,1%) dan minoritas bekerja sebanyak 4 orang (12,9%).

4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Suami dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Suami dalam

Pengambilan Keputusan untuk berKB No Status Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Bekerja 27 87,1 2 Tidak Bekerja 4 12,9

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.7 mayoritas status pekerjaan pria PUS adalah bekerja

sebanyak 27 orang (87,1%) dan tidak bekerja sebanyak 4 orang (12,9%).

Page 67: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.2.6 Distribusi Responden Pasangan Usia Subur Berdasarkan Tingkat Pendapatan dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.8 Distribusi Responden Pasangan Usia Subur Berdasarkan Tingkat

Pendapatan dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB No Tingkat Pendapatan Jumlah Persentase 1 Tinggi ≥ Rp. 1.851.000,- 25 80,6 2 Rendah < Rp. 1.851.000,- 6 19,4

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.8 mayoritas tingkat pendapatan pasangan usia subur

(PUS) adalah tinggi sebesar ≥ Rp. 1.851.000,- sebanyak 25 pasangan usia subur

(PUS) (80,6%) dan minoritas sebesar < Rp. 1.851.000,- sebanyak 6 pasangan usia

subur (PUS) (19,4).

4.2.7 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Istri dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Istri tentang

Pengambilan Keputusan Untuk berKB No Uraian Jawaban tentang Dukungan Sosial n % 1 Mertua ikut menentukan jumlah anak dalam

keluarga a. Ya b. Tidak

25 6

80,7 19,3

2 Pihak keluarga ikut berperan dalam pengambilan keputusan untuk berKB a.Ya b. Tidak

24 7

77,4 22,6

3 Ada peraturan jumlah anak yang ditanggung biaya persalinannya di tempat kerja bapak/ibu a. Ya b. Tidak

12 19

38,8 61,2

4 Anda menerima informasi dari teman sekerja atau pihak keluarga tentang pemilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan a. Ya b. Tidak

18 13

58,0 42,0

Tabel 4.9 Lanjutan... 5 Ada jenis alat kontrasepsi tertentu yang

dianjurkan oleh pihak keluarga kepada bapak/ibu a. Ya b. Tidak

14 17

45,1 54,9

Page 68: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

mertua ikut menentukan jumlah anak dalam keluarga responden yang mendukung

sebanyak 25 orang (80,7%), dan yang tida mendukung sebanyak 6 orang (19,3%),

berdasarkan pihak keluarga ikut berperan dalam pengambilan keputusan untuk

berKB responden yang mendukung sebanyak 24 orang (77,4%), dan yang tidak

mendukung sebanyak 7 orang (22,6%), berdasarkan peraturan jumlah anak yang

ditanggung biaya persalinannya di tempat kerja yang mendukung sebanyak 12

orang (38,8%) dan yang tidak mendukung sebanyak 19 orang (61,2%), berdasarkan

informasi dari teman sekerja atau pihak keluarga tentang pemilihan alat kontrasepsi

yang mendukung sebanyak 18 orang (58,0%) dan yang tidak mendukung sebanyak

13 orang (42,0%), berdasarkan jenis alat kontrasepsi tertentu yang dianjurkan oleh

yang pihak keluarga yang mendukung sebanyak 14 orang (45,1%) dan yang tidak

mendukung sebanyak 17 orang (54,9%).

Tabel 4.10 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Sosial pada Istri tentang Pengambilan Keputusan Untuk berKB

No Dukungan Sosial Jumlah Persentase 1 Mendukung 19 61,3 2 Tidak Mendukung 12 38,7

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.10 mayoritas dukungan responden tentang

pengambilan keputusan untuk berKB yang mendukung sebesar 19 orang (61,3%)

dan yang tidak mendukung sebesar 12 orang (38,7%)

Page 69: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.2.8 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Suami tentang Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Suami tentang

Pengambilan Keputusan Untuk berKB No Uraian Jawaban tentang Dukungan Sosial n % 1 Apakah mertua ikut menentukan jumlah anak

dalam keluarga a. Ya b. Tidak

26 5

83,9 16,1

2 Apakah pihak keluarga ikut berperan dalam pengambilan keputusan untuk berKB a.Ya b. Tidak

16 15

51,7 48,3

3 Apakah ada peraturan jumlah anak yang ditanggung biaya persalinannya di tempat kerja bapak/ibu a. Ya b. Tidak

13 18

42,0 58,0

4 Apakah anda menerima informasi dari teman sekerja atau pihak keluarga tentang pemilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan a. Ya b. Tidak

15 16

48,3 51,7

5 Adakah jenis alat kontrasepsi tertentu yang dianjurkan oleh pihak keluarga kepada bapak/ibu a. Ya Tidak

13 18

42,0 58,0

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

mertua ikut menentukan jumlah anak dalam keluarga responden yang mendukung

sebanyak 26 orang (83,9%), dan yang tidak mendukung sebanyak 5 orang (16,1%),

berdasarkan pihak keluarga ikut berperan dalam pengambilan keputusan untuk

berKB responden yang mendukung sebanyak 16 orang (51,7%), dan yang tidak

mendukung sebanyak 15 orang (48,3%), berdasarkan peraturan jumlah anak yang

ditanggung biaya persalinannya di tempat kerja yang mendukung sebanyak 13

orang (42,0%) dan yang tidak mendukung sebanyak 18 orang (58,0%), berdasarkan

informasi dari teman sekerja atau pihak keluarga tentang pemilihan alat kontrasepsi

Page 70: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

yang mendukung sebanyak 15 orang (48,3%) dan yang tidak mendukung sebanyak

16 orang (51,7%), berdasarkan jenis alat kontrasepsi tertentu yang dianjurkan oleh

yang pihak keluarga yang mendukung sebanyak 13 orang (42,0%) dan yang tidak

mendukung sebanyak 18 orang (58,0%).

Tabel 4.12 Distribusi Kategori Berdasarkan Dukungan Sosial pada Suami tentang Pengambilan Keputusan Untuk berKB

No Dukungan Sosial Jumlah Persentase 1 Mendukung 19 61,3 2 Tidak Mendukung 12 38,7

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.12 mayoritas dukungan responden tentang

pengambilan keputusan untuk berKB yang mendukung sebesar 19 orang (61,3%)

dan yang tidak mendukung sebesar 12 orang (38,7%).

4.2.9 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Istri

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan

Keputusan Untuk berKB pada Istri No Uraian Jawaban tentang Persepsi Gender

dalam Pengambilan Keputusan n %

1 Kepala keluarga (suami) merupakan penentu dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

15 15 0 1

48,4 48,4

0 3,2

2 Suami dan Istri mempunyai hak yang sama dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

4 27 0 0

13,0 87,0

0 0

Page 71: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Tabel 4.13 Lanjutan...

3 Dalam pemilihan alat kontrasepsi., sepenuhnya adalah urusan wanita (istri) a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 25 6 0

0

80,7 19,3

0 4 Suami dan mertua yang berhak

menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 3 19 9

0

9,7 61,3 29,0

5 Di dalam keluarga, wanita (istri) yang harus menggunakan alat kontrasepsi a. Sangat Setuju b Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 22 9 0

0

71,0 29,0

0

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju kepala keluarga (suami) merupakan penentu utama dalam

pengambilan keputusan dalam rumah tangga sebanyak 15 orang (48,4%), setuju

sebanyak 15 orang (48,4%), tidak setuju tidak ada dan sangat tidak setuju

sebanyak 1 orang (3,2%), berdasarkan pernyataan suami dan istri mempunyai hak

yang sama dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan, yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 4 orang (13,0%), setuju sebanyak 27 orang

(87,0%), yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada,

berdasarkan pernyataan dalam pemilihan alat kontrasepsi, sepenuhnya adalah

urusan wanita (istri), yang menyatakan sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 25

orang (80,7%), tidak setuju sebanyak 16 orang (19,3%), dan yang menyatakan

sangat tidak setuju tidak ada, berdasarkan pernyataan suami dan mertua yang

berhak menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan, yang menyatakan

Page 72: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 3 orang (9,7%), tidak setuju sebanyak 19

orang (61,3%) dan sangat tidak setuju sebanyak 9 orang (29,0%), berdasarkan

pernyataan di dalam keluarga, wanita (istri) yang harus menggunakan alat

kontrasepsi yang menyatakan sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 22 orang

(71,0%), tidak setuju sebnayak 9 orang (29,0%), dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.14 Distribusi Kategori Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Istri

No Persepsi Gender Jumlah Persentase 1 Baik 30 96,8 2 Tidak Baik 1 3,2

Jumlah 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 mayoritas persepsi gender dalam pengambilan

keputusan untuk berKB pada wanita pasangan usia subur (PUS) adalah baik

sebesar 30 orang (96,8%) dan tidak baik sebesar 1 orang (3,2%).

4.2.10 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Suami

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Gender dalam

Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Suami No Uraian Jawaban tentang Persepsi Gender

dalam Pengambilan Keputusan n %

1 Kepala keluarga (suami) merupakan penentu dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

11 18 2 0

35,5 58,0 6,5 0

2 Suami dan Istri mempunyai hak yang sama dalam menentukan alat kontrasepsi a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

2 27 2 0

6,5 87,0 6,5 0

Page 73: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Tabel 4.15 Lanjutan...

3 Dalam pemilihan alat kontrasepsi., sepenuhnya adalah urusan wanita (istri) a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 19 12 0

0

61,2 38,8

0 4 Suami dan mertua yang berhak

menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 5 13 13

0

16,2 41,9 41,9

5 Di dalam keluarga, wanita (istri) yang harus menggunakan alat kontrasepsi a. Sangat Setuju b Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

0 20 11 0

0

64,5 35,5

0

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju kepala keluarga (suami) merupakan penentu utama dalam

pengambilan keputusan dalam rumah tangga sebanyak 11 orang (35,5%), setuju

sebanyak 18 orang (58,0%), tidak setuju sebanyak 2 orang (6,5%) dan sangat tidak

setuju tidak ada, berdasarkan pernyataan suami dan istri mempunyai hak yang sama

dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan, yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 2 orang (6,5%), setuju sebanyak 27 orang (87,0%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (6,5%) dan sangat tidak setuju tidak

ada, berdasarkan pernyataan dalam pemilihan alat kontrasepsi, sepenuhnya adalah

urusan wanita (istri), yang menyatakan sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 19

orang (61,2%), tidak setuju sebanyak 12 orang (38,8%), dan yang menyatakan

sangat tidak setuju tidak ada, berdasarkan pernyataan suami dan mertua yang

berhak menentukan alat kontrasepsi yang akan digunakan, yang menyatakan sangat

Page 74: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

setuju tidak ada, setuju sebanyak 5 orang (16,2%), tidak setuju sebanyak 13 orang

(41,9%) dan sangat tidak setuju sebanyak 13 orang (41,9%), berdasarkan

pernyataan di dalam keluarga, wanita (istri) yang harus menggunakan alat

kontrasepsi yang menyatakan sangat setuju tidak ada, setuju sebanyak 20 orang

(64,5%), tidak setuju sebnayak 11 orang (35,5%), dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.16 Distribusi Kategori Berdasarkan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Suami

No Persepsi Gender Jumlah Persentase 1 Baik 27 87,1 2 Tidak Baik 4 12,9

Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.16 mayoritas persepsi gender dalam pengambilan

keputusan untuk berKB pada pria pasangan usia subur (PUS) adalah baik sebesar

27 orang (87,1%) dan tidak baik sebesar 4 orang (12,9%).

4.2.11 Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Tabel 4.17 Distribusi Responden PUS Berdasarkan Pengambilan Keputusan untuk

berKB No Uraian Jawaban tentang Pengambilan

Keputusan n %

1 Siapakah diantara Bapak dan Ibu yang mengambil keputusan untuk berKB a. Suami b. Istri c. Suami dan Istri (Bersama)

15 7 9

48,4 22,6 29,0

Jumlah 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.17 mayoritas pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh suami sebanyak 15 pasangan usia subur (PUS) (48,4%),

pengambilan keputusan oleh istri sebanyak 7 pasangan usia subur (PUS) (22,6%)

dan keputusan bersama sebanyak 9 pasangan usia subur (PUS) (29,0%).

Page 75: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel

independen (pengetahuan, pekerjaan, tingkat pendapatan, persepsi gender dalam

pengambilan keputusan, dukungan sosial) dengan variabel dependen yaitu

pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS).

4.3.1 Hubungan Pengetahuan pada Istri dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.18 Hubungan Pengetahuan pada Istri dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB

Pengetahuan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Baik 7 22,6 2 6,5 8 25,8 17 54,8 0,037 Tidak Baik 8 25,8 5 16,1 1 3,2 14 45,2

Berdasarkan tabel 4.18 terlihat bahwa dari 17 orang responden yang

berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (22,6%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh suami, 2 orang (6,5%) pengambilan keputusan diputuskan oleh istri

dan 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

keputusan bersama. Sedangkan dari 14 orang responden yang berpengetahuan tidak

baik sebanyak 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

suami, 5 orang (16,1%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh istri

dan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan

bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p = 0,037 < 0,05, artinya ada

hubungan antara variabel pengetahuan istri dengan pengambilan keputusan untuk

berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan

Amplas.

Page 76: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3.2 Hubungan Pengetahuan pada Suami dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.19 Hubungan Pengetahuan pada Suami dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB

Pengetahuan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Baik 7 22,6 4 12,9 4 12,9 15 48,4 0,866 Tidak Baik 8 25,8 3 9,7 5 16,1 16 51,6

Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa dari 15 orang responden yang

berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (22,6%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh suami, 4 orang (12,9%) pengambilan keputusan diputuskan oleh istri

dan 4 orang (12,9%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

keputusan bersama. Sedangkan dari 16 orang responden yang berpengetahuan tidak

baik sebanyak 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

suami, 3 orang (9,7%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh istri dan

5 orang (16,1%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan

bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p = 0,866 > 0,05, artinya tidak

ada hubungan antara variabel pengetahuan suami dengan pengambilan keputusan

untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan

Medan Amplas.

4.3.3 Hubungan Status Pekerjaan pada Istri dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.20 Hubungan Status Pekerjaan pada Istri dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB Status

Pekerjaan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Bekerja 2 6,5 1 3,2 1 3,2 4 12,9 0,980 Tidak Bekerja 13 41,9 6 19,4 8 25,8 27 87,1

Page 77: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Berdasarkan tabel 4.20 terlihat bahwa dari 4 orang responden yang status

pekerjaannya adalah bekerja sebanyak 2 orang (6,5%) pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan oleh suami, 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan diputuskan

oleh istri dan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

keputusan bersama. Sedangkan dari 27 orang responden yang status pekerjaannya

adalah tidak bekerja sebanyak 13 orang (41,9%) pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan oleh suami, 6 orang (19,4%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh istri dan 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p =

0,980 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel status pekerjaan istri dengan

pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan

Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

4.3.4 Hubungan Status Pekerjaan pada Suami dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.21 Hubungan Status Pekerjaan pada Suami dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB Status

Pekerjaan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Bekerja 13 41,9 6 19,4 8 25,8 27 87,1 0,980 Tidak Bekerja 2 6,5 1 3,2 1 3,2 4 12,9

Berdasarkan tabel 4.21 terlihat bahwa dari 27 orang responden yang status

pekerjaannya adalah bekerja sebanyak 13 orang (41,9%) pengambilan keputusan

untuk berKB diputuskan oleh suami, 6 orang (19,4%) pengambilan keputusan

diputuskan oleh istri dan 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Sedangkan dari 4 orang responden yang status

pekerjaannya adalah tidak bekerja sebanyak 2 orang (6,5%) pengambilan keputusan

Page 78: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

untuk berKB diputuskan oleh suami, 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan oleh istri dan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p =

0,980 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel status pekerjaan suami

dengan pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di

Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

4.3.5 Hubungan Tingkat Pendapatan pada Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.22 Hubungan Tingkat Pendapatan pada Pasangan Usia Subur (PUS) dengan

Pengambilan Keputusan Untuk berKB Tingkat

Pendapatan Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % ≥ Rp. 1.851.000 14 45,2 6 19,4 5 16,1 25 80,6 0,071 < Rp. 1.851.000 1 3,2 1 3,2 4 12,9 6 19,4

Berdasarkan tabel 4.22 terlihat bahwa dari 25 PUS yang tingkat

pendapatannya tinggi yaitu sebesar ≥ Rp.1.851.000,- sebanyak 14 PUS (45,2%)

pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh suami, 6 PUS (19,4%)

pengambilan keputusan diputuskan oleh istri dan 5 PUS (16,1%) pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan bersama. Sedangkan dari 6 PUS

yang tingkat pendapatannya < Rp.1.851.000,- sebanyak 1 PUS (3,2%) pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan oleh suami, 1 PUS (3,2%) pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan oleh istri dan 4 PUS (12,9%) pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi

square diperoleh nilai p = 0,071 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel

status pekerjaan suami dengan pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan

usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

Page 79: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3.6 Hubungan Dukungan Sosial pada Istri dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.23 Hubungan Dukungan Sosial pada Istri dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB Dukungan

Sosial Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Mendukung 9 29,0 2 6,5 8 25,8 19 61,3 0,048 Tidak Mendukung

6

19,4

5

16,1

1

3,2

12

38,7

Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa dari 19 orang yang dukungan sosialnya

pada wanita pasangan usia subur (PUS) adalah mendukung sebanyak 9 orang

(29,0%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh suami, 2 orang (6,5%)

pengambilan keputusan diputuskan oleh istri dan 8 orang (25,8%) pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan bersama. Sedangkan dari 12

orang yang dukungan sosialnya pada wanita pasangan usia subur (PUS) adalah tidak

mendukung sebanyak 6 orang (19,4%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh suami, 5 orang (16,1%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh istri dan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p =

0,048 < 0,05, artinya ada hubungan antara variabel dukungan sosial istri dengan

pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan

Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

Page 80: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3.7 Hubungan Dukungan Sosial pada Suami dengan Pengambilan Keputusan Untuk berKB

Tabel 4.24 Hubungan Dukungan Sosial pada Sosial dengan Pengambilan Keputusan

Untuk berKB Dukungan

Sosial Pengambilan Keputusan untuk berKB

Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Mendukung 8 25,8 3 9,7 8 25,8 19 61,3 0,117 Tidak Mendukung

7

22,6

4

12,9

1

3,2

12

38,7

Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa dari 19 orang yang dukungan

sosialnya pada pria pasangan usia subur (PUS) adalah mendukung sebanyak 8 orang

(25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh suami, 3 orang

(9,7%) pengambilan keputusan diputuskan oleh istri dan 8 orang (25,8%)

pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh keputusan bersama.

Sedangkan dari 12 orang yang dukungan sosialnya pada pria pasangan usia subur

(PUS) adalah tidak mendukung sebanyak 7 orang (22,6%) pengambilan keputusan

untuk berKB diputuskan oleh suami, 4 orang (12,9%) pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan oleh istri dan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p =

0,117 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel dukungan sosial suami

dengan pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) di

Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

Page 81: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3.8 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Istri

Tabel 4.25 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB

pada Istri Persepsi Gender

Pengambilan Keputusan untuk berKB Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Baik 15 48,4 7 22,6 8 25,8 30 96,8 0,283 Tidak Baik 0 0 0 0 1 3,2 1 3,2

Berdasarkan tabel 4.25 terlihat bahwa dari 30 orang dimana persepsi

gender dalam pengambilan keputusan untuk berKB pada wanita pasangan usia subur

(PUS) adalah baik sebanyak 15 orang (48,4%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh suami, 7 orang (22,6%) pengambilan keputusan diputuskan oleh istri

dan 8 orang (25,8%) pengambilan keputusan untuk berKB diputuskan oleh

keputusan bersama. Sedangkan dari 1 orang dimana persepsi gender dalam

pengambilan keputusan untuk berKB pada wanita pasangan usia subur (PUS) adalah

tidak baik dimana tidak ada pengambilan keputusan untuk berKB yang diputuskan

oleh suami dan istri sedangkan 1 orang (3,2%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p =

0,283 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel persepsi gender dalam

pengambilan keputusan untuk berKB pada wanita pasangan usia subur (PUS) di

Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

Page 82: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

4.3.9 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB pada Suami

Tabel 4.26 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan Untuk berKB

pada Suami Persepsi Gender

Pengambilan Keputusan untuk berKB Jumlah p Suami Istri Bersama

n % n % n % n % Baik 11 35,5 7 22,6 9 29,0 27 87,1 0,086 Tidak Baik 4 12,9 0 0 0 0 4 12,9

Berdasarkan tabel 4.26 terlihat bahwa dari 27 orang dimana persepsi

gender dalam pengambilan keputusan untuk berKB pada pria pasangan usia subur

(PUS) adalah baik sebanyak 11 orang (35,5%) pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan oleh suami, 7 orang (22,6%) pengambilan keputusan

diputuskan oleh istri dan 9 orang (29,0%) pengambilan keputusan untuk berKB

diputuskan oleh keputusan bersama. Sedangkan dari 4 orang dimana persepsi

gender dalam pengambilan keputusan untuk berKB pada pria pasangan usia subur

(PUS) adalah tidak baik dimana 4 orang (12,9%) pengambilan keputusan untuk

berKB yang diputuskan oleh suami dan tidak ada pengambilan keputusan untuk

berKB yang diputuskan oleh keputusan istri dan bersama. Hasil uji statistik chi

square diperoleh nilai p = 0,086 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara

variabel persepsi gender dalam pengambilan keputusan untuk berKB pada pria

pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.

Page 83: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan analisis univariat bahwa pengetahuan istri baik

sebesar 54,8%, dan berpengetahuan tidak baik sebesar 45,2 % sementara

pengetahuan suami baik sebesar 48,4 % dan tidak baik sebesar 51,6 % dengan

pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur. Pengetahuan

yang tidak baik disebabkan karena masih banyak yang berpendapat bahwa

seorang istri tidak berhak mengambil keputusan untuk berKB, banyak yang

tidak mengetahui berapa sebenarnya jumlah anak ideal. Mereka

mengangggap bahwa jumlah anak yang mereka miliki sekarang adalah

jumlah anak yang ideal. Banyak yang tidak mengetahui bahwa antara suami

dan istri mempunyai peranan yang penting dalam pengambilan keputusan

untuk berKB.

Berdasarkan analisis bivariat ada hubungan pengetahuan istri

dengan pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS)

(p = 0,037). Hal ini dikarenakan sebagian istri yang memiliki pengetahuan

baik mempunyai hak untuk mengambil keputusan dalam berKB, namun

sebagian lagi menganggap bahwa meskipun pengetahuan mereka baik tetap

tidak mempunyai hak dalam penentuan jumlah anak, jarak anak dan

pengambilan keputusan untuk berKB. Sementara berdasarkan analisis bivariat

tidak ada hubungan pengetahuan suami dengan pengambilan keputusan untuk

berKB pada pasangan usia subur (PUS) (p = 0,866). Hal ini dikarenakan

Page 84: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

meskipun pengetahuan suami di Kelurahan Harjo Sari 1 rendah tidak

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karena suamilah yang tetap

memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan dirumah tangga.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun

melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui

penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku individu,

keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau

responden kedalam pengetahuan yang ingin diketahui (Notoatmodjo,2010)

5.2 Hubungan Status Pekerjaan dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan analisis univariat bahwa status pekerjaan istri yang

bekerja sebesar 12,9% lebih sedikit dibandingkan yang tidak bekerja sebesar

87,1%. Sementara status pekerjaan suami yang bekerja sebesar 87,1% dan

tidak bekerja sebesar 12,9%.

Berdasarkan analisis bivariat tidak ada hubungan antara status

pekerjaan istri dan suami dengan pengambilan keputusan untuk berKB (p =

0,980).

Hal ini sejalan dengan penelitian Daulay (2007) yang mengatakan

struktur sosial masyarakat yang membagi-bagi tugas antara pria dan wanita

seringkali merugikan wanita. Wanita yang bekerja di dalam rumah tangga

Page 85: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

tidak mendapatkan penghargaan secara ekonomi. Nilai wanita sebagai ibu

adalah suatu nilai yang sakral yang penuh dengan pengabdian. Istilah peran

rangkap tiga yang dimiliki wanita yaitu : peran produktif (bekerja/mencari

nafkah), peran reproduktif ( menyiapkan semua keperluan keluarga untuk di

dalam dan diluar rumah, keperluan suami dan anak), serta peran

kemasyarakatan (arisan, gotong royong dan pengajian).

5.3 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan analisis univariat diketahui bahwa tingkat pendapatan

yang tinggi ≥ Rp.1.851.000 sebesar 80,6% dan rendah < Rp.1.851.000

sebesar 19,4% tentang pengambilan keputusan untuk berKB. Beberapa

wanita PUS memiliki suami yang tidak bekerja karena hanya istrilah yang

mencari nafkah (berdagang dan pegawai swasta)

Berdasarkan analisis bivariat tidak ada hubungan tingkat

pendapatan dengan pengambilan keputusan untuk berKB (P = 0,071). Hal ini

tidak sejalan dengan penelitian Sutisna (2004) yang mengatakan masalah

pengambilan keputusan sering terjadi pada keluarga yang terdiri dari suami

dan istri yang sama-sama memegang peranan penting dalam rumah tangga.

Profil keluarga yang lebih dominan suami menanamkan pada keluarga

dengan nilai-nilai dan sikap tradisional terhadap peran perkawinan.

Pendapatan suami yang lebih tinggi mengakibatkan suami mempunyai

kekuatan finansial dalam keluarga, sebaliknya jika pendapatan suami sedikit,

maka istri ikut berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga.

Page 86: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

5.4 Hubungan Dukungan Sosial dengan Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan analisis univariat bahwa sosial responden yang

mendukung sebesar 61,3% namun masih ada yang tidak mendukung sebesar

38,7%, tentang pengambilan keputusan untuk berKB. Ada beberapa pasangan

usia subur (PUS) dimana mertua ikut menentukan jumlah anak dalam

keluarga dan pihak keluarga lain (kakak ipar dan sepupu) ikut berperan dalam

pengambilan keputusan untuk berKB.

Hasil analisis bivariat ada hubungan dukungan sosial dengan

pengambilan keputusan untuk berKB pada pasangan usia subur (PUS) (p =

0,048). Dukungan orang sekitar seperti keluarga/lingkungan/teman sekerja

adalah sebagai masukan yang berarti bagi responden dalam pengambilan

keputusan untuk berKB.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hia (2010) yang

menyatakan bahwa penentuan jumlah anak dan jarak anak tidak sepenuhnya

ditentukan sendiri. Selain faktor internal, faktor eksternal juga ikut

menentukan pengambilan keputusan khususnya keputusan untuk berKB.

5.5 Hubungan Persepsi Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan analisis univariat diketahui bahwa persepsi gender

pada istri baik sebesar 96,8% dan tidak baik sebesar 3,2% sementara persepsi

suami baik sebesar 87,1% dan tidak baik sebesar 12,9%. Pada umumnya

pasangan usia subur (PUS) memiliki persepsi yang baik mengenai

pengambilan keputusan untuk berKB terutama mengenai suami dan istri

Page 87: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

mempunyai hak yang sama dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan

digunakan.

Berdasarkan analisis bivariat tidak ada hubungan persepsi gender

pada istri terhadap pengambilan keputusan untuk berKB (P = 0,283) dan tidak

ada hubungan persepsi gender pada suami terhadap pengambilan keputusan

untuk berKB. Hal ini sesuai dengan pendapat Umar (2006) bahwa budaya

patriakhi masih tetap diadopsi masyarakat, dimana laki-laki dianggap figur

utama dan perempuan sebagai figur kedua. Sama halnya di Kelurahan Harjo

Sari 1 yang masyarakatnya masih menganggap laki-laki sebagai yang

bertanggung jawab mengambil keputusan keluarga. Dari satu segi, hak asasi

perempuan selalu jadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat tetapi pada

saat yang bersamaan akar patriakhi semakin kuat melekat pada masyarakat.

5.6 Pengambilan Keputusan untuk berKB pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Harjo Sari 1 diperoleh dari

31 responden pasangan usia subur (PUS) pengambilan keputusan untuk

berKB yang diputuskan oleh suami sebanyak 15 pasangan (48,4%). Hal ini

disebabkan karena banyak yang berpendapat bahwa suami adalah pemegang

kekuasaan tertinggi dalam rumah tangga termasuk pengambilan keputusan

untuk berKB dimana segala sesuatu yang harus dilakukan berdasarkan

persetujuan suami. Hal ini sejalan dengan teori sosial-konflik yang

dikemukakan oleh Marx (dalam Ratna Megawangi, 1999) dimana perbedaan

dan ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan tidak disebabkan

oleh perbedaan biologis, tetapi merupakan bagian dari penindasan kelas yang

berkuasa dalam relasi produksi yang diterapkan dalam konsep keluarga.

Page 88: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Hubungan laki-laki dan perempuan (suami-istri) tidak ubahnya dengan

hubungan ploretar dan borjuis, hamba dan tuan atau pemeras dan diperas.

Dengan kata lain, ketimpangan peran gender dalam masyarakat bukan karena

kodrat dari Tuhan, tetapi karena konstruksi masyarakat.

Yang diputuskan oleh istri sebanyak 7 pasangan (22,6%) pasangan

dengan karakteristik pengetahuan istri yang baik, status istri adalah bekerja,

istri mendapat dukungan sosial dan sebagian lagi suami menyerahkan

keputusan dalam berKB kepada istri dengan alasan istri yang mengerti

masalah reproduksi (hamil, melahirkan dan berKB). Hal ini terkait dengan

teori struktural-fungsional yang menunjuk masyarakat pra industri yang

terintegrasi di dalam suatu sistem sosial. Laki-laki berperan sebagi pemburu

(hunter) dan perempuan sebagai peramu (gatherer). Sebagai pemburu, laki-

laki lebih banyak berada diluar rumah dan bertanggung jawab untuk

membawa makanan kepada keluarga. Peran perempuan lebih terbatas di

sekitar rumah dalam urusan reproduksi, seperti mengandung, memelihara,

menyusui anak dan berKB. Pembagian kerja seperti ini telah berfungsi

dengan baik dan berhasil menciptakan kelangsungan masyarakat yang stabil.

Hanya 9 pasangan (29,0%) yang pengambilan keputusan untuk

berKB diputuskan secara bersama (suami dan istri). Hal ini dikarenakan

bahwa masing-masing pasangan sudah memahami bahwa dalam pengambilan

keputusan rumah tangga khususnya dalam berKB antara suami dan istri

mempunyai peranan yang penting supaya tidak ada pertengkaran dikemudian

hari demi keutuhan keluarga. Hal ini sejalan dengan teori Struktural-

Fungsional yang dikemukakan oleh Nasaruddin Umar (1993) dimana

Page 89: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

pembagian kerja yang seimbang, dapat menimbulkan hubungan suami istri

bisa berjalan dengan baik. Jika terjadi penyimpangan atau tumpang tindih

antar fungsi maka sistem keutuhan keluarga akan mengalami

ketidakseimbangan. Keseimbangan akan terwujud bila tradisi peran gender

senantiasa mengacu pada posisi semula.

Page 90: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 31 responden pasangan usia

subur (PUS) pengambilan keputusan untuk berKB yang diputuskan oleh

suami sebanyak 15 pasangan (48,4%), yang diputuskan oleh istri sebanyak

7 pasangan (22,6%). Hanya 9 pasangan (29,0%) yang pengambilan

keputusan untuk berKB diputuskan secara bersama (suami dan istri).

2. Berdasarkan analisis bivariat diketahui dari 5 variabel hanya 2 variabel

yang mempunyai hubungan yang bermakna yaitu : pengetahuan istri (p =

0,037) dan dukungan sosial pada istri (p = 0,048) pada istri dengan

pengambilan keputusan untuk berKB.

6.2 Saran

1. Seluruh pasangan usia subur (PUS) yang tinggal di Kelurahan Harjo Sari 1

agar menerima pendapat, merespon, menghargai dan bertanggung jawab

bersama terhadap hak-hak reproduksi dalam berKB khususnya

pengambilan keputusan untuk berKB agar tercapai fungsi reproduksi

secara sehat dan aman dan tidak memandang gender dalam pengambilan

keputusan untuk berKB.

2. Bagi tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas

diharapkan agar tetap memberikan konseling dan sosialisasi pada

pasangan usia subur yang ingin berKB khususnya dalam pengambilan

keputusan.

Page 91: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

3. Bagi Pemerintah Kecamatan Medan Amplas agar tetap memantau kinerja

dan saling bekerja sama dengan tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas

Medan Amplas dalam melakukan penataan program keluarga berencana

maupun penerapan dalam sosialisasi

Page 92: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Kristina. 2013. Peran Suami Istri dalam Pengambilan Keputusan Berkeluarga Berencana Terhadap Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan

Curtin, L. 1982. Status of Woman : A Comperative Analysis of Twenty developing Countries : Washington, D.C : Population Reference Inc

Data peserta KB Aktif Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahun 2013.

Daulay. 2007. Perempuan dan Kemelut Gender. Medan: USU Press.

Effendi, Sofian dan Tukiran (Ed.). 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Penerbit LP3ES.

Everet, Suzanne. 2012. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hartono, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Hia, R, S. 2010. Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan di Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat Tahun 2010. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Hidayat, Azwar AA. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Juliantoro. 2000. 30 Tahun Cukup (Keluarga Berencana dan Hak Konsumen). Jakarta: Salemba Medika

Ihromi, Tapi Omas. 1990. Para Ibu Yang Berperan Tunggal Dan Yang Berperan Ganda. Jakarta: FEUI.

Makarao, Nurul Ramadhani. 2009. Gender dalam Bidang Kesehatan. Bandung:

Penerbit Alfabeta. Manuaba, Ida Bagus, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Meilani, dkk. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Penerbit

Fitramaya Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru tentang

Relasi Gender. Bandung: Penerbit Mizan.

Page 93: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Morgan, Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC Mulyani dan Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.

Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika. Mudzhar. 2001. Kepemimpinan Wanita dalam Perspektif Agama dan Sejarah

Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Namora dan Hasnida. 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?.

Medan: Penerbit USU Press. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara. Pratiknya, Ahmad Watik. 2011. Dasar-dasar metodologi penelitian dan

kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pinem, Saroha.2009. Kesehatan Reproduksi dan Reproduksi. Jakarta: Penerbit

Trans Info Media. Proverawati. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika. Santrock. 1995. Life Span Development Perkembangan masa hidup. Jakarta:

Erlangga. Saptiawan. 2007. Gender dan Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. SDKI.2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012: Jakarta. Siagian. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiarto, Eko. 2013. Master EYD Edisi Baru. Yogyakarta: Suaka Media. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sunaryo dan Zuriah. 2004. Laporan Penelitian : Pola pengambilan keputusan

dalam keluarga wanita karier di kota Malang. Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan Lembaga Penelitian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 94: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Suratun. 2008. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan. Sutisna. 2004. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Umar, Nasaruddin, dkk. 2006. Akhlak Perempuan (Membangun Budaya Ramah

Perempuan). Jakarta: Restu Ilahi Yuhedi. Lucky Taufika. 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Page 95: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BER-KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

DI KELURAHAN HARJO SARI 1 KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2014

Nama Responden : No Urut :

Alamat :

Umur :

Suku :

Agama :

Jumlah anak :

Alat Kontrasepsi yang digunakan :

Pekerjaan Suami :

Pekerjaan Istri :

Jumlah penghasilan dari suami dan istri setiap bulannya

a. < Rp. 1.851.500,- b. > Rp. 1.851.500,-

A. Pengetahuan

Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (x) untuk pilihlah

jawaban yang anda anggap paling benar !

1. Apakah yang dimaksud dengan Keluarga Berencana (KB) ...

a. Program untuk menjarangkan/menunda kelahiran

b. Tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

c. Sarana untuk mendapatkan jaminan kesehatan

Jika ada yang lain, sebutkan...

2. Menurut Bapak/Ibu, untuk apa diadakan program keluarga berencana ?

a. Untuk mengatur kelahiran anak

b. Agar menjadi keluarga bahagia

c. Untuk menjadi keluarga yang besar

Jika ada yang lain, sebutkan...

Page 96: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

3. Program Keluarga Berencana (KB) adalah menganjurkan untuk

mempunyai anak ?

a. Satu saja cukup

b. Dua saja cukup

c. Tiga saja cukup

Jika ada yang lain, sebutkan...

4. Sasaran program Keluarga Berencana (KB) adalah pasangan usia subur...

a. 20 – 35 tahun

b. 20 – 45 tahun

c. 20 – 50 tahun

Jika ada yang lain, sebutkan...

5. Macam-macam metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ?

a. Suntik, dan Pil

b. KB alami dan Kondom

c. Implant, IUD, Metode Operasi Pria/Wanita

Jika ada yang lain, sebutkan...

6. Macam-macam metode kontrasepsi alami ?

a. Metode Amenore Laktasi (MAL) dan Pantang Berkala

b. Implan dan Suntik

c. Pil dan IUD

Jika ada yang lain, sebutkan...

7. Siapakah yang paling berperan dalam pengambilan keputusan untuk berKB

a. Bapak

b. Ibu

Page 97: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

c. Bersama

Jika ada yang lain, sebutkan...

8. Di dalam keluarga, siapakah yang paling berperan menentukan jumlah anak

a. Bapak

b. Ibu

c. Bersama

Jika ada yang lain, sebutkan

9. Menurut bapak dan ibu berapa jumlah anak yang ideal...

a. 2 anak

b. 3 anak

c. Lebih dari 3 anak

Berikan alasannya...

10. Menurut bapak dan ibu berapa jarak ideal kelahiran anak...

a. 1 tahun

b. 2 tahun

c. Lebih dari 3 tahun

Berikan alasannya...

B. Dukungan sosial

Berilah tanda checklist (√) untuk pilihan yang anda anggap paling benar !

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah mertua ikut menentukan jumlah anak dalam

keluarga

2. Apakah pihak keluarga ikut berperan dalam

pengambilan keputusan untuk berKB

3. Apakah ada peraturan jumlah anak yang ditanggung

Page 98: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

biaya persalinannya di tempat kerja bapak dan ibu

4. Apakah anda menerima informasi dari teman sekerja

atau pihak keluarga tentang pemilihan alat kontrasepsi

yang akan digunakan

5. Adakah jenis alat kontrasepsi tertentu yang dianjurkan

oleh pihak keluarga kepada bapak dan ibu

C. Persepsi gender dalam pengambilan keputusan

Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda checklist (√) untuk

pilhan yang anda anggap paling benar !

SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Kepala keluarga (suami) merupakan penentu

utama dalam pengambilan keputusan dalam

rumah tangga

2. Suami dan istri mempunyai hak yang sama

dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan

digunakan

3. Dalam pemilihan alat kontrasepsi,

sepenuhnya adalah urusan wanita (istri)

4. Suami dan mertua yang berhak menentukan

alat kontrasepsi yang akan digunakan

5. Di dalam keluarga, wanita (istri) yang harus

menggunakan alat kontrasepsi

D. Pengambilan keputusan untuk berKB

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan alasan yang tepat !

Siapakah diantara bapak dan ibu yang mengambil keputusan untuk berKB ?

1.Suami 2. Istri 3.Suami dan istri (Bersama)

Berikan alasannya...

ANALISIS UNIVARIAT

Page 99: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Frequencies

Statistics

Umur Istri Kategori

N Valid 31

Missing 0

Umur Istri Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-30 16 51,6 51,6 51,6

31-40 13 41,9 41,9 93,5

>41 2 6,5 6,5 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Umur Suami Kategori

N Valid 31

Missing 0

Umur Suami Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-30 14 45,2 45,2 45,2

31-40 13 41,9 41,9 87,1

>41 4 12,9 12,9 100,0

Page 100: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Umur Suami Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-30 14 45,2 45,2 45,2

31-40 13 41,9 41,9 87,1

>41 4 12,9 12,9 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Suku Bangsa

N Valid 31

Missing 0

Suku Bangsa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Jawa 16 51,6 51,6 51,6

Melayu 2 6,5 6,5 58,1

Batak 11 35,5 35,5 93,5

Sunda 1 3,2 3,2 96,8

Minang 1 3,2 3,2 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Agama

Page 101: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N Valid 31

Missing 0

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid islam 27 87,1 87,1 87,1

Kristen 4 12,9 12,9 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Alat Kontrasepsi

N Valid 31

Missing 0

Alat Kontrasepsi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pil KB 11 35,5 35,5 35,5

Suntik KB 18 58,1 58,1 93,5

Implant 2 6,5 6,5 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Page 102: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Jumlah Anak

N Valid 31

Missing 0

Jumlah Anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0-2 25 80,6 80,6 80,6

3-6 6 19,4 19,4 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Pekerjaan Istri

N Valid 31

Missing 0

Pekerjaan Istri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Bekerja 4 12,9 12,9 12,9

Tidak Bekerja 27 87,1 87,1 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Pekerjaan Suami

Page 103: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N Valid 31

Missing 0

Pekerjaan Suami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Bekerja 27 87,1 87,1 87,1

Tidak Bekerja 4 12,9 12,9 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Tingkat Pendapatan

N Valid 31

Missing 0

Tingkat Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid > Rp. 1.851.000 25 80,6 80,6 80,6

< Rp. 1.851.000 6 19,4 19,4 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Pengetahuan Istri Kategori

Page 104: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N Valid 31

Missing 0

Pengetahuan Istri Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Baik 14 45,2 45,2 45,2

Baik 17 54,8 54,8 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Pengetahuan Suami Kategori

N Valid 31

Missing 0

Pengetahuan Suami Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Baik 16 51,6 51,6 51,6

Baik 15 48,4 48,4 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Persepsi Istri Kategori

Page 105: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N Valid 31

Missing 0

Persepsi Istri Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Baik 1 3,2 3,2 3,2

Baik 30 96,8 96,8 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Persepsi Suami Kategori

N Valid 31

Missing 0

Persepsi Suami Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Baik 4 12,9 12,9 12,9

Baik 27 87,1 87,1 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Dukungan Istri Kategori

Page 106: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N Valid 31

Missing 0

Dukungan Istri Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Mendukung 12 38,7 38,7 38,7

Mendukung 19 61,3 61,3 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Dukungan Suami Kategori

N Valid 31

Missing 0

Dukungan Suami Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Mendukung 12 38,7 38,7 38,7

Mendukung 19 61,3 61,3 100,0

Total 31 100,0 100,0

Statistics

Pengambilan Keputusan

N Valid 31

Page 107: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Statistics

Pengambilan Keputusan

N Valid 31

Missing 0

Pengambilan Keputusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Keputusan Suami 15 48,4 48,4 48,4

Keputusan Istri 7 22,6 22,6 71,0

Keputusan Bersama 9 29,0 29,0 100,0

Total 31 100,0 100,0

ANALISIS BIVARIAT

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Istri Kategori *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Pengetahuan Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Page 108: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami

Keputusan

Istri

Pengetahuan Istri Kategori Tidak Baik Count 8 5

% within Pengetahuan Istri

Kategori

57,1% 35,7%

% within Pengambilan

Keputusan

53,3% 71,4%

% of Total 25,8% 16,1%

Baik Count 7 2

% within Pengetahuan Istri

Kategori

41,2% 11,8%

% within Pengambilan

Keputusan

46,7% 28,6%

% of Total 22,6% 6,5%

Total Count 15 7

% within Pengetahuan Istri

Kategori

48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Pengetahuan Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Pengetahuan Istri Kategori Tidak Baik Count 1 14

Page 109: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Pengetahuan Istri

Kategori

7,1% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 45,2%

% of Total 3,2% 45,2%

Baik Count 8 17

% within Pengetahuan Istri

Kategori

47,1% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 54,8%

% of Total 25,8% 54,8%

Total Count 9 31

% within Pengetahuan Istri

Kategori

29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,568a 2 ,037

Likelihood Ratio 7,302 2 ,026

Linear-by-Linear

Association

3,149 1 ,076

N of Valid Cases 31

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3,16.

Page 110: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Suami

Kategori * Pengambilan

Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Pengetahuan Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami

Keputusan

Istri

Pengetahuan Suami

Kategori

Tidak Baik Count 8 3

% within Pengetahuan

Suami Kategori

50,0% 18,8%

% within Pengambilan

Keputusan

53,3% 42,9%

% of Total 25,8% 9,7%

Baik Count 7 4

% within Pengetahuan

Suami Kategori

46,7% 26,7%

% within Pengambilan

Keputusan

46,7% 57,1%

Page 111: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% of Total 22,6% 12,9%

Total Count 15 7

% within Pengetahuan

Suami Kategori

48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Pengetahuan Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Pengetahuan Suami

Kategori

Tidak Baik Count 5 16

% within Pengetahuan

Suami Kategori

31,3% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

55,6% 51,6%

% of Total 16,1% 51,6%

Baik Count 4 15

% within Pengetahuan

Suami Kategori

26,7% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

44,4% 48,4%

% of Total 12,9% 48,4%

Total Count 9 31

% within Pengetahuan

Suami Kategori

29,0% 100,0%

Page 112: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square ,289a 2 ,866

Likelihood Ratio ,289 2 ,865

Linear-by-Linear

Association

,002 1 ,968

N of Valid Cases 31

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3,39.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pekerjaan Istri *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Pekerjaan Istri * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Page 113: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Keputusan

Suami Keputusan Istri

Pekerjaan Istri Bekerja Count 2 1

% within Pekerjaan Istri 50,0% 25,0%

% within Pengambilan

Keputusan

13,3% 14,3%

% of Total 6,5% 3,2%

Tidak Bekerja Count 13 6

% within Pekerjaan Istri 48,1% 22,2%

% within Pengambilan

Keputusan

86,7% 85,7%

% of Total 41,9% 19,4%

Total Count 15 7

% within Pekerjaan Istri 48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Pekerjaan Istri * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Pekerjaan Istri Bekerja Count 1 4

% within Pekerjaan Istri 25,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 12,9%

Page 114: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% of Total 3,2% 12,9%

Tidak Bekerja Count 8 27

% within Pekerjaan Istri 29,6% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 87,1%

% of Total 25,8% 87,1%

Total Count 9 31

% within Pekerjaan Istri 29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square ,040a 2 ,980

Likelihood Ratio ,041 2 ,980

Linear-by-Linear

Association

,019 1 ,890

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,90.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Page 115: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Valid Missing Tbsotal

N Percent N Percent N Percent

Pekerjaan Suami *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Pekerjaan Suami * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami Keputusan Istri

Pekerjaan Suami Bekerja Count 13 6

% within Pekerjaan Suami 48,1% 22,2%

% within Pengambilan

Keputusan

86,7% 85,7%

% of Total 41,9% 19,4%

Tidak Bekerja Count 2 1

% within Pekerjaan Suami 50,0% 25,0%

% within Pengambilan

Keputusan

13,3% 14,3%

% of Total 6,5% 3,2%

Total Count 15 7

% within Pekerjaan Suami 48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Pekerjaan Suami * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Page 116: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Pekerjaan Suami Bekerja Count 8 27

% within Pekerjaan Suami 29,6% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 87,1%

% of Total 25,8% 87,1%

Tidak Bekerja Count 1 4

% within Pekerjaan Suami 25,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 12,9%

% of Total 3,2% 12,9%

Total Count 9 31

% within Pekerjaan Suami 29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square ,040a 2 ,980

Likelihood Ratio ,041 2 ,980

Linear-by-Linear

Association

,019 1 ,890

Page 117: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,90.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat Pendapatan *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Tingkat Pendapatan * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami

Keputusan

Istri

Tingkat Pendapatan > Rp. 1.851.000 Count 14 6

% within Tingkat

Pendapatan

56,0% 24,0%

% within Pengambilan

Keputusan

93,3% 85,7%

% of Total 45,2% 19,4%

< Rp. 1.851.000 Count 1 1

% within Tingkat

Pendapatan

16,7% 16,7%

% within Pengambilan

Keputusan

6,7% 14,3%

Page 118: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% of Total 3,2% 3,2%

Total Count 15 7

% within Tingkat

Pendapatan

48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Tingkat Pendapatan * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Tingkat Pendapatan > Rp. 1.851.000 Count 5 25

% within Tingkat

Pendapatan

20,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

55,6% 80,6%

% of Total 16,1% 80,6%

< Rp. 1.851.000 Count 4 6

% within Tingkat

Pendapatan

66,7% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

44,4% 19,4%

% of Total 12,9% 19,4%

Total Count 9 31

% within Tingkat

Pendapatan

29,0% 100,0%

Page 119: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 5,292a 2 ,071

Likelihood Ratio 5,007 2 ,082

Linear-by-Linear

Association

4,701 1 ,030

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1,35.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan Istri Kategori *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Dukungan Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Page 120: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Keputusan Suami

Dukungan Istri Kategori Tidak Mendukung Count 6

% within Dukungan Istri

Kategori

50,0%

% within Pengambilan

Keputusan

40,0%

% of Total 19,4%

Mendukung Count 9

% within Dukungan Istri

Kategori

47,4%

% within Pengambilan

Keputusan

60,0%

% of Total 29,0%

Total Count 15

% within Dukungan Istri

Kategori

48,4%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0%

% of Total 48,4%

Dukungan Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Keputusan Istri

Dukungan Istri Kategori Tidak Mendukung Count 5

% within Dukungan Istri

Kategori

41,7%

Page 121: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Pengambilan

Keputusan

71,4%

% of Total 16,1%

Mendukung Count 2

% within Dukungan Istri

Kategori

10,5%

% within Pengambilan

Keputusan

28,6%

% of Total 6,5%

Total Count 7

% within Dukungan Istri

Kategori

22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0%

% of Total 22,6%

Dukungan Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Dukungan Istri Kategori Tidak Mendukung Count 1 12

% within Dukungan Istri

Kategori

8,3% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 38,7%

% of Total 3,2% 38,7%

Mendukung Count 8 19

Page 122: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Dukungan Istri

Kategori

42,1% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 61,3%

% of Total 25,8% 61,3%

Total Count 9 31

% within Dukungan Istri

Kategori

29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,058a 2 ,048

Likelihood Ratio 6,536 2 ,038

Linear-by-Linear

Association

1,280 1 ,258

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2,71.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Page 123: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan Suami Kategori *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Dukungan Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Keputusan Suami

Dukungan Suami Kategori Tidak Mendukung Count 7

% within Dukungan Suami

Kategori

58,3%

% within Pengambilan

Keputusan

46,7%

% of Total 22,6%

Mendukung Count 8

% within Dukungan Suami

Kategori

42,1%

% within Pengambilan

Keputusan

53,3%

% of Total 25,8%

Total Count 15

% within Dukungan Suami

Kategori

48,4%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0%

% of Total 48,4%

Page 124: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Dukungan Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Keputusan Istri

Dukungan Suami Kategori Tidak Mendukung Count 4

% within Dukungan Suami

Kategori

33,3%

% within Pengambilan

Keputusan

57,1%

% of Total 12,9%

Mendukung Count 3

% within Dukungan Suami

Kategori

15,8%

% within Pengambilan

Keputusan

42,9%

% of Total 9,7%

Total Count 7

% within Dukungan Suami

Kategori

22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0%

% of Total 22,6%

Dukungan Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan Total

Page 125: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Keputusan

Bersama

Dukungan Suami Kategori Tidak Mendukung Count 1 12

% within Dukungan Suami

Kategori

8,3% 100,0

%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 38,7

%

% of Total 3,2% 38,7

%

Mendukung Count 8 19

% within Dukungan Suami

Kategori

42,1% 100,0

%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 61,3

%

% of Total 25,8% 61,3

%

Total Count 9 31

% within Dukungan Suami

Kategori

29,0% 100,0

%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0

%

% of Total 29,0% 100,0

%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,292a 2 ,117

Page 126: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Likelihood Ratio 4,813 2 ,090

Linear-by-Linear

Association

2,415 1 ,120

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2,71.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi Istri Kategori *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Persepsi Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami

Keputusan

Istri

Persepsi Istri Kategori Tidak Baik Count 0 0

% within Persepsi Istri

Kategori

,0% ,0%

% within Pengambilan

Keputusan

,0% ,0%

% of Total ,0% ,0%

Baik Count 15 7

Page 127: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% within Persepsi Istri

Kategori

50,0% 23,3%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Total Count 15 7

% within Persepsi Istri

Kategori

48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Persepsi Istri Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Persepsi Istri Kategori Tidak Baik Count 1 1

% within Persepsi Istri

Kategori

100,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

11,1% 3,2%

% of Total 3,2% 3,2%

Baik Count 8 30

% within Persepsi Istri

Kategori

26,7% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

88,9% 96,8%

Page 128: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

% of Total 25,8% 96,8%

Total Count 9 31

% within Persepsi Istri

Kategori

29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2,526a 2 ,283

Likelihood Ratio 2,556 2 ,279

Linear-by-Linear

Association

1,934 1 ,164

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,23.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi Suami Kategori *

Pengambilan Keputusan

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Page 129: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Persepsi Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan Keputusan

Keputusan

Suami

Keputusan

Istri

Persepsi Suami Kategori Tidak Baik Count 4 0

% within Persepsi Suami

Kategori

100,0% ,0%

% within Pengambilan

Keputusan

26,7% ,0%

% of Total 12,9% ,0%

Baik Count 11 7

% within Persepsi Suami

Kategori

40,7% 25,9%

% within Pengambilan

Keputusan

73,3% 100,0%

% of Total 35,5% 22,6%

Total Count 15 7

% within Persepsi Suami

Kategori

48,4% 22,6%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 48,4% 22,6%

Persepsi Suami Kategori * Pengambilan Keputusan Crosstabulation

Pengambilan

Keputusan

Total

Keputusan

Bersama

Page 130: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Persepsi Suami Kategori Tidak Baik Count 0 4

% within Persepsi Suami

Kategori

,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

,0% 12,9%

% of Total ,0% 12,9%

Baik Count 9 27

% within Persepsi Suami

Kategori

33,3% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 87,1%

% of Total 29,0% 87,1%

Total Count 9 31

% within Persepsi Suami

Kategori

29,0% 100,0%

% within Pengambilan

Keputusan

100,0% 100,0%

% of Total 29,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,899a 2 ,086

Page 131: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

Likelihood Ratio 6,444 2 ,040

Linear-by-Linear

Association

3,923 1 ,048

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,90.

Page 132: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
Page 133: SKRIPSI BURN LINDA - balitbang.pemkomedan.go.idbalitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/LINDA FRISKAWATI... · faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan