Top Banner
Upaya Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang SKRIPSI Oleh M A R Y O N O NPM 111 3912 079 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan Penjaskes FKIP Universitas Bengkulu
148

Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Jan 21, 2016

Download

Documents

Maryono Eno
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Upaya Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada

Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual

pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

SKRIPSI

Oleh

M A R Y O N O

NPM 111 3912 079

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi

Guru Dalam Jabatan Penjaskes FKIP Universitas Bengkulu

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS BENGKULU

Page 2: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

2013LEMBAR PERSETUJUAN

Upaya Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual

pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

SKRIPSI

M A R Y O N ONPM 111 3912 079

Telah dipertahankan di Depan Tim Penguji Progam Sarjan (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Bengkulu

Pada Hari : RabuTanggal : 16 Januari 2013 Pukul : 08.00 s/d selesaiTempat : Kepahiang

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing I,

Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd.NIP 19580407 198503 1001

Pembimbing II,

Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.NIP 19800510 200912 1001

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Penguji

Penguji Nama Dosen Tanda

Tangan

Tanggal

Penguji I Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd

Penguji II Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.

Page 3: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Penguji III Drs. Amrul Bahar, M.Pd.

Penguji IV Drs. Syafrial, M.Kes.

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MENGGIRING/MENDRIBBLE BOLA

PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PADA SISWA KELAS XI IPA 2 MAN 2 KEPAHIANG

SKRIPSI

M A R Y O N ONPM 111 3912 079

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd.NIP 19580407 198503 1001

Pembimbing II

Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.NIP 19800510 200912 1001

Dekan FKIP UNIB, Ketua Progam SKGJ FKIP UNIB,

Page 4: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd NIP 19611207 198601 1001

Drs. I Wayan Dharmayana, M.Pd. NIP 19610123 198503 1001

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari

Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan (Program SKGJ)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, seluruhnya

merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini

bukan hasil karya sendiri, atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya

sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Bengkulu, Januari 2013Yang menyatakan,

Page 5: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

MARYONONIM 111 3912 079

Motto dan PersembahanMotto

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang

yang khusyuk (Q. S. Al Baqarah 45)

Kegagalan sesungguhnya adalah maslah keegoisan orang malas karena di dalam keegoisan mereka

Mereka membayangkan, mereka akan sukses tanpa melakuka apapun (Tho,as Edison)

Manusia yang hebat adalah manusia yang tak pernah menyerah dari masalah yang dihadapi

Manusia yang hebat bukanlah manusia yang tak pernah gagal tapi manusia yang bisa bangkit kembali setelah gagal

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya,

saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Karya sederhana ini ku persembahkan

untuk:

Istri, anak-anakku, Ibu dan Bapakku, yang telah

mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta

memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak

mungkin bisa ku balas dengan apapun.

Teman-teman Mahasiswa SKGJ S-1 Penjaskes Pokjar

Kepahiang, makasih telah memberiku motivasi dan

masukan.

Page 6: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Bapak Dosen Pembimbing, yang telah memberiku saran

dan masukan serta semangat, jangan segan untuk

menegur kebaikan kami.

Adik sanak, Rekan-rekan guru makasih buat

persahabatannya. Kalian adalah sahabat terbaikku.

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Teknik Menggiring Bola pada Permainan Sepak Bola melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan pada setiap siklus diakhiri dengan tes praktik. Tujuan penelitian ini meningkatkan Teknik menggiring bola pada permaian sepak bola. Penelitian ini diadakan di MAN 2 Kepahiang pada Kelas XI IPA2 yang berjumlah 33 siswa terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 19 siswi. Dari hasil analisis data selama penelitian pada siswa Kelas XI IPA2 MAN 2 Kepahiang mengalami peningkatkan dari pra-siklus sampai siklus II yaitu dari jumlah skor 292 atau 73,74% pada pra siklus, menjadi 314 atau 79,29% pada siklus I, dan siklus II jumlah skor 347 atau 88%, dengan kenaikan jumlah skor 19%, sedangkan ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan 32% yaitu pada pra siklus ada 25 siswa yang tidak tuntas sedangkan pada siklus II semua siswa tuntas(33). Kesimpulan dari penelitian ini adalah audio visual dapat berpengaruh positif terhadap pembelajaran Teknik menggiring bola pada permainan sepak bola siswa serta media pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Kata Kunci : Audio Visual, Sepak Bola

Page 7: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

ABSTRACT

Efforts to Improve technique Dribbling Ball on Football Games through Audio Visual Media in Grade XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang. This study uses classroom action research three cycles. Each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation and reflection. And at each cycle ends with practice tests. The purpose of this study improve dribbling technique in playing on football. The research was conducted at MAN 2 in Class XI Kepahiang IPA2 amount 33 students consisted of 14 male students and 19 female students. From the analysis of data for studies in Class XI student IPA2 MAN 2 Kepahiang experienced improvement from pre-cycle to the second cycle of the total score of 292 or 73.74% in the pre-cycle, a 314 or 79.29% in the first cycle, and the cycle II total score of 347 or 88%, with a 19% increase in total score, while mastery learning also increased 32% in the pre cycle ie there are 25 students who have not completed while the second cycle all students complete (33). The conclusion of this research is a visual audio can be a positive influence on learning techniques to dribble a football game on students as well as instructional media can be used as an alternative learning on subjects of physical education and health.

Keywords: Audio Visual, Soccer

Page 8: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan Ahlahmudlillah kehadiran Allah SWT hanya

dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas

penyusunan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan

Teknik Menggiring/mendribble bola pada permainan sepak bola melalui media

Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang“, penelitian

penelitian tindakan kelas ini kami susun untuk melengkapi Tugas Akhir Kuliah,

Progam SKGJ S-1 Penjaskes Tahun akademik 2012/2013 Universitas Negeri

Bengkulu.

Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih kami ucapkan

dengan tulus dan sedalam dalamnya kepada

1. Bapak Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd. selaku Pembimbing dan Penguji

2. Bapak Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or. selaku Pembimbing dan Penguji

3. Bapak Drs. Amrul Bahar, M.Pd. selaku Penguji

4. Bapak Drs. Syafrial, M.Kes. selaku Penguji

5. Bapak Drs. I Wayan Dharmayana, M.Pd. Kepala Progam SKGJ S-1

Penjaskes FKIP, UNIB.

6. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd. Dekan FKIP UNIB

7. Bapak dan Ibu Dosen FKIP UNIB

Page 9: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

8. Bapak Muh. Murni, M.Pd. Kepala MAN 2 Kepahiang

9. Saudara Normansyah sebagai teman sejawat

10.Dewan Guru dan Staf Tata Usaha MAN 2 Kepahiang

Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini

hingga selesai yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Dan dalam

kesempatan ini pula penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran untuk

pembuatan yang lebih baik.

Tak ada gading yang tak retak, penulis yakin masih banyak kekurangan

yang masih harus disempurnakan dari penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis

juga berharap semoga dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan

sumbangan berarti bagi dunia pendidikan khususnya bidang pembelajaran

penjaskes di Sekolah-sekolah, khususnya MAN 2 Kepahiang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kepahiang, Januari 2013Peneliti,

MARYONONPM : 111 3912 079

Page 10: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.............................................................................................. i

Halaman Persetujuan ................................................................................... ii

Halaman Pengesahan .................................................................................. iii

Surat Pernyataan Keaslian .......................................................................... v

Motto dan Persembahan .............................................................................. vi

Abstrak (Bahasa Indonesia).......................................................................... vii

Abstrak (Bahasa Inggris)............................................................................... viii

Kata Pengantar ............................................................................................ ix

Daftar Isi ....................................................................................................... xi

Daftar tabel .................................................................................................. xiv

Daftar Gambar ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 5

C.Batasan Masalah dan Fokus Penelitian ........................................ 5

D.Rumusan Masalah......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian........................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori...................................................................................... 7

1.Permainan Sepak bola ................................................................ 7

Page 11: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

2.Sejarah Singkat Sepak bola ........................................................ 7

3.Teknik Dasar Permainan Sepak Bola ......................................... 10

a. Teknik Menendang Bola ..................................................... 12

b. Teknik Menahan Bola ........................................................ 15

c. Teknik Menggiring Bola ...................................................... 20

d. Dribbleing (Mnggiring bola) ................................................. 22

e. Teknik Penjagaan ............................................................... 28

f. Teknik Latihan Permainan sederhana ................................ 29

4. Audio Visual .............................................................................. 31

a. Pengertian Audio Visual ..................................................... 31

b. Bentuk-bentuk Media audio Visual ..................................... 32

c. Faktor yang mempengaruhi Media Audio Visual ................ 33

B. Acuan Teori Kerangka Berfikir ........................................................ 36

C. Pengembangan Perencanaan Tindakan.......................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu ......................................................................... 40

C. Subjek Penelitian.............................................................................. 41

D. Jenis Tindakan ................................................................................ 41

E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 45

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 48

G.Teknik Analisa Data ....................................................................... 48

Page 12: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

H. Indikator Keberhasilan Penelitian .................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 51

B. Pembahasan ................................................................................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 61

B. Saran ........................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

Lampiran

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 65

Lampiran 2 Hasil Tes Pra siklus.................................................................... 75

Lampiran 3 Hasil Tes Siklus I ....................................................................... 76

Lampiran 4 Hasil Tes Siklus II ...................................................................... 77

Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitihan ......................................................... 78

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitihan dari Kepala Sekolah ................. 83

Lampiran 7 Surat Surat Pernyataan Teman Sejawat ................................... 84

Lampiran 8 Daftar Riwayat Peneliti .............................................................. 85

Page 13: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 40

Tabel.2. Pokok-pokok Rencana Kegiatan .................................................... 44

Tabel.3. Aspek Penilaian ............................................................................. 45

Tabel.4. Rincian Aspek Penilaian ................................................................ 46

Tabel.5. Lembar penilaian ............................................................................ 47

Tabel.6. Rekapitulasi Penilaian .................................................................... 47

Tabel.7. Rengtang Skor dan Nilai ................................................................ 47

Tabel.8. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 48

Tabel.9. Kriteria Keberhasilan Siswa............................................................ 50

Tabel.10. Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Pra siklus .................................. 52

Tabel.11. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Pra siklus ................................. 53

Tabel.12. Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus I ...................................... 54

Tabel.13. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I ..................................... 55

Tabel.14 Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus II ...................................... 57

Tabel.15. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus II .................................... 58

Tabel.16. Jumlah Skor dan Nilai rata-rata ................................................... 59

Tabel.17. Katagori Nilai ................................................................................ 60

Tabel.18 Ketuntasan Belajar......................................................................... 61

DAFTAR GAMBAR

Page 14: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Halaman

Gamhar.1.Lampangan Sepak bola............................................................... 9

Gambar.2.Gawang ....................................................................................... 10

Gambar.3. Menendang bola dengan kaki bagian dalam............................... 13

Gambar.4. Menendang bola dengan punggung kaki.................................... 14

Gambar.5. Menendang bola dengan kaki sebelah luar ................................ 14

Gambar.6. Menendang bola dengan ujung kaki. ......................................... 15

Gambar.7. Menghentikan bola dengan telapak kaki .................................... 16

Gambar.8. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam .......................... 17

Gambar.9 Menghentikan bola dengan kaki bagian luar. .............................. 18

Gambar.10. Menghentikan boh melambung dengan bagian dalam kaki...... 18

Gambar.11. Menghentikan bola melambung dengan kaki luar .................... 19

Gambar.12. Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam..... 20

Gambar.13. Menghentikan bola melayang dengan kura-kura...................... 20

Gambar.14. Menghentikan bola yang melayang dengan paha..................... 21

Gambar.15. Menghentikan bola yang melayang dengan dada..................... 21

Gambar.16. Menghentikan bola yang melayang dengan kepala.................. 22

Gambar.17. Menggiring bola dengan kaki bagian luar ................................. 27

Gambar.18. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. ............................ 28

Gambar.19 Menggiring bola dengan punggung kaki ................................... 28

Gambar.20. Sketsa Latihan 1 ...................................................................... 30

Gambar.21. Sketsa Latihan 2 ...................................................................... 30

Page 15: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

Gambar.22 Sketsa Latihan 3 ....................................................................... 30

Gambar.23. Sketsa Latihan 4 ...................................................................... 31

Gambar.24. Tahapan Penelitian .................................................................. 37

Gambar.25. Rangkaian kegiatan dari setiap siklus ...................................... 38

Gambar.26. Grafik Katagori Nilai.................................................................. 59

Gambar.27. Grafik Ketuntasan .................................................................... 6

Page 16: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Gooollll……! Gooollll…… Gooollll……” teriakan ini pasti terikan

Sepak bola siapapun yang berteriak “ gool” dapat dipastikan akan

membuka mulut terbuka lebar, mata berbinar-binar, hati berbunga-bunga

dan sebagainya dilakukan untuk mengukapkan rasa kebahagiaan yang

dialami saat itu. Hal ini sungguh kontradiksi dengan sebagian orang yang

ada di tempat yang sama yang tidak bisa berteriak ” goal...” Mereka duduk

diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di depat mulut, sambil

mengigit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak kecewa,

mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu ada

di dalam permaianan sepak bola, baik di kampung, sekolah, lapangan kecil

atau di stadion yang megah.

Sepak bola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari

diseluruh dunia, di Indonesia sepak bola merupakan olahraga masyarakat

yang artinya sepak bola digemari oleh semua kalangan, baik yang ekonomi

lemah atau ekonomi tinggi. Olah raga ini sangat universal yang artinya

selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari para perempuan

tidak hanya tua muda bahkan anak-anak. Hanya para atlet sepak bola

manea Negara yang sukses membina karier di bidang olah raga ini.

Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras untuk menjadi atlet

1

Page 17: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

2

sepak bola yang handal dan professional. Olah raga ini juga dilakukan anak

kecil, anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, pria bahkan wanita.

Sepak bola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosok desa hingga

kota besar di seluruh dunia.

Sepak bola merupakan olah raga yang simpel, sederhana dan

murah. Bahkan hampir tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan

yang professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang

olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak

bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola

dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang

dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang.

Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola

permainan hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention)

dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing

pemain tampak jelas, kemauan membawa bola, menggiring bola, merebut

bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh

individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain

(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html).

Tiap pemain harus punya kemampuan, maksudnya daya tahan,

kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus

dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima

faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan

Page 18: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

3

dan kelincahan. Kecepatan dalam Menggiring bola ini dapat dibentuk dari

dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu

mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki)

Untuk mempunyai kecepatan dalam menggiring/mendribble bola

yang lebih baik, bagi setiap pemain mutlak harus dikuasai, untuk itu

diperlukan pengguasaan Teknik menggiring/mendribble bola dengan baik

dan benar. Dalam mempelajari Teknik menggiring/mendribble ada

beberapa macam latihan, antara lain dengan mengunakan media audio

visual. Karena dengan media audio visual lebih mudah untuk dipahami

setiap gerakan, baik secara terinci maupun secara global/keseluruhan.

Di sekolah–sekolah yang berada di Kabupaten Kepahiang siswa

kurang berprestasi dalam permainan sepak bola dikarenakan kurangnya

penguasaan Teknik dasar sepak bola, terutama Teknik menggiring/

mendribble bola. Tak luput juga di MAN 2 Kepahiang siswanya juga

kurang mengguasai Teknik menggiring/mendribble bola dengan baik, ini

disebabkan karena dalam proses pembelajaran sepak bola tidak

memperhatikan metode dan media dalam proses pembelajaran yang

digunakan.

Selama ini di MAN 2 Kepahiang dalam pembelajaran Penjaskes

selalu khususnya permainan sepak bola selalu menggunkan metode

Ceramah dan Demontrasi sedangkan media yang dipakai tidak mengalami

perubahan yaitu guru langsung dari mendemontrasikan kemudian di ikuti

Page 19: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

4

oleh siswa sehingga siswa kurang tertarik dan cederung bosan, untuk itu

penelitian ini peneliti akan menggunakan media pembelajaran yang lain

yaitu dengan menggunakan Media Audio Visual, dalam pembelajaran

Teknik menggiring/mendribble bola dalam pada permainan sepak bola.

Media audio visual adalah yang berkaitan antara pendengaran dan

penglihatan, Misalnya rekaman video, berbagai rekaman film, slide suara,

dan lain sebagainya. (http://www. sarjanaku. com/ media - audio - visual.

htm). Penelitian menampilkan cuplikan pembelajaran Teknik

menggiring/mendribble bola dengan menggunakan Laptop, infokus dan

hanphon.

Untuk itu peneliti melakukan Penelitian tindakan kelas yang

berorentasi pada upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai

Teknik menggiring/mendribble bola melalui media Audio Visual pada

siswa kelas XI IPA 2 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Jadi dalam

Penelitian ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Teknik Menggiring/

mendribble bola pada Permainan Sepak bola melalui media Audio Visual

pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang”. Besar harapan kami

penelitihan ini berjalan secara baik dan lancar serta mendapatkan hasil

yang memuaskan, baik bagi peneliti sendiri maupun bagi siswa.

Page 20: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

5

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Banyak siswa yang teknik menggiring/mendribble bola tidak tepat.

2. Media pembelajaran yang diberikan kepada siswa kurang bervariasi.

C. Batasan Masalah dan Fokus Penelitian

Penelitian ini hanya dikenakan pada Siswa Kelas XI IPA 2 di MAN 2

Kepahiang pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, dengan materi

Teknik Menggiring/ mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui

media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan peneliti sebagai

berikut: Bagaimana meningkatkan penguasaan Teknik Menggiring/

mendribble bola pada Permainan Sepak bola bagi siswa Kelas XI IPA 2

MAN 2 Kepahiang dengan menggunakan media Audio Visual?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada siswa Kelas XI IPA

2 MAN 2 Kepahiang.

Page 21: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

6

F. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

1. Manfaat bagi siswa

Siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai teknik

Menggiring/dribble bola dalam Permainan sepak bola.

Siswa merasa lebih menarik dengan materi pelajaran permainan

sepak bola.

2. Manfaat bagi guru :

Menambah wawasan dan pengalaman mengajar sehingga dapat

menyusun variasi pembelajaran Penjaskes yang baru.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses

pembelajaran.

Page 22: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Sepak bola

Permainan Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh 2

regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain. Tujuan

permainan ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-

banyaknya dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak

kemasukkan bola. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

kerjasama dan tolong menolong dengan sesama teman seregu. Agar

sesama pemain dapat saling pengertian kesebelas pemain tersebut

dibagi tugas menjadi tiga bagian yaitu, barisan penyerang, barisan

peng- hubung dan barisan penahan. (Thrispin 1994;36)

2. Sejarah Sepak bola

Sebelum Sepak bola modern yang seperti kita kenal saat ini ada,

telah di kenal permainan yang dimainkan mirip dengan Sepak bola

sekarangini, dibeberapa negara. Permainan tersebut antara lain, tsu

chiu dari Cina, nari dari Jepang, Epyliros dari Yunam, harpastum dari

Romawi, soule dari Prancis dan sheet game dari Inggris. Sheet game

di Inggris sangat digemari, kadang-kadang permainan itu diikuti oleh

500 yang. Pada tahun 1846 Universitas Cambridge membuat

7

Page 23: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

8

pexaturai, sepak bola yang terdiri dari 11 pasal, sehingga Sepak bola

dapat dipertandingkan antara universitas di Inggris (Thrispin 1994;36.)

Pada tanggal 26 Oktober 1863 berdiri ’’The Football Association”

yang kemudian menyempurnakan peraturan Sepak bola yang dibuat

sebelumnya. Pada tanggal 21 Mei 1904, atas prakarsa Guirin dari

Prancis didirikan organisasi Sepak bola dunia yang diberi nama

FEDERATION INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION.

Sepak bola modem masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda.

Pemerintah Belanda di Indonesia mendatangkan guru olahraga dari

negeri Belanda untuk mengajar di sekolah-sekolah Belanda. Kompeni

Belanda juga membentuk klub-klub Sepak bola di Indonesia. Pada

tanggal 19 April 1930 berdiri Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia

yang disingkat PSSI. karena ketidakpuasan klub pribumi terhadap klub

Sepak bola Belanda. PSSI uiterima menjadi anggota FIFA pada

tanggal 24 Juli 1952 (Thrispin 1994;36.)

Sejarah Sepak Bola Modern di Indonesia dimulai dengan terbentuknya

PSSI (Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia) pada tanggal 19 April 1930

di Yogyakarta dengan ketuanya Soeratin Sosrosoegondo. Sebagai

organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran

PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika

meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah

kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

Page 24: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

9

1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik

secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi

menyemai benih benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.

(http://olahraga.kompasiana.com/Sepak bola-sejarah-sepak-bola-indonesia)

Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak

bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak

diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era

sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam

kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny

Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah

memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan

penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi

Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain

itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan

kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

(http://olahraga.kompasiana.com/Sepak bola-sejarah-sepak-bola-indonesia)

Page 25: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

10

Gamhar.1.Lampangan Sepak bola

(http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/lapangansepakbola.jpg)

1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m

2. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos

3. Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang

4. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m

5. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif

Gambar,2.Gawang

(http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/gawang1.jpg)

3. Teknik Dasar Permainan Sepak bola

Pada dasarnya permainan Sepak bola merupakan suatu usaha untuk

menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh

lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain Sepak bola harus menguasai

teknik-teknik dasar Sepak bola yang baik. Untuk dapat menghasilkan

permainan Sepak bola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat

menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain Sepak

Page 26: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

11

bola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan

atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan

Sepak bola.

Adapun teknik dasar permainan Sepak bola sebagai berikut :

a. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :

1) Lari cepat dan mengubah arah.

2) Melompat dan meloncat.

3) Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.

4) Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.

b.Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :

1) Mengenal bola

2) Menendang bola (shooting)

3) Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola

4) Menggiring bola (dribbling)

5) Menyundul bola (heading)

6) Melempar bola (throwing)

7) Gerak tipu dengan bola

8) Merampas atau merebut bola.

9) Teknik-teknik khusus penjaga gawang.

(http://andririyantoblog. blogspot. com / teknik - dasar – permainan - sepak

- bola.html di akses tanggal 16 September 2012)

Page 27: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

12

1. Teknik menendang bola

Menurut Thrispin 1994;38-50). Tendangan dapal dibagi menurut perkenaan

kaki ada beberapa yaitu :

a. Jenis tendangan berdasarkan bagian kaki yang digunakan terdiri dari

Tendangan dengan kaki sebelah dalam.

Tendangan dengan punggung kaki (kura-kura kaki)

Tendangan dengan kaki sebelah luar

Tendangan dengan ujung jari (sepatu)

Tendangan dengan tumit.

b. Jenis tendangan berdasarkan kegunaannya, terdiri dari

Mengoper bola kepada teman.

Menembak ke gawang.

Menyapu bola (tackling)

Tendangan khusus, seperti tendangan sudut, tendangan

gawang, tendagan hukuman

c. Jenis tendangan berdasarkan tinggi rendahnya bola, terdiri dari,

Menyusur tanah.

Melambung rendah setinggi lutut.

Melambung sedang setinggi kepala.

Melambung tinggi di atas kepala.

Page 28: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

13

d. Jenis tendangan berdasarkan lintasan bola, terdiri dari,

Tendangan lurus.

Tendangan melengkung. (Thrispin 1994;39)

1.1)Menendang bola dengan kaki bagian dalam.

Awalan lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di

samping bola dengan jari kaki menghadap ke depan dengan lutut

sedikit ditekuk, badan condong ke depan sehingga hidung, lutut

dan ujung jari kaki satu garis. Kaki sepak diputar keluar pada

pangkal paha sehingga ujung jari menghadap keluar. Daerah

perkenaan kaki dengan bola di bawah perge- langan kaki agak ke

depan, sedangkan sentuhan kaki terhadap bola tepat di bagian

tengah bola.

Sikap gerakan tersebut di atas menghasilkan gerakan bola

menyusur tanah, apabila hendak menendang bola melambung,

maka kaki tumpu agak ke belakang, badan sedikit condong ke

belakang dan sentuhan kaki terhadap bola di bawah titik tengah.

Gambar.3. Menendang bola dengan kaki bagian dalam (Thrispin 1994;40)

Page 29: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

14

1.2) Menendang bola dengan punggung kaki.

Awalan lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di

samping bola dengan jari-jari kaki menghadap ke depan, lutut

sedikit ditekuk, sehingga badan berada di atas bola, pergelangan

kaki sepak ditekuk ke bawali sehingga punggung kaki menghadap

ke bola. Bola disepak dengan punggung kaki tepat di titik tengah.

Gambar.4 Menendang bola dengan punggung kaki (Thrispin 1994;40)

1.3)Menendang bola dengan kaki sebelah luar.

Awalan lurus, kaki tumpu diletakkan di sisi bola dengan jari-jari kaki

menghadap ke depan dengan lutut sedikit ditekuk. Pergeiangan sepak ditekuk

ke bawah dan diputar ke dalam. Bola disepak dengan punggung kaki bagian

luar, sehingga gerakan kaki mengarah ke dalam sedangkan bola akan

bergerak setelah disepak ke luar.

Gambar.5, Menendang bola dengan kaki sebelah luar. (Thrispin 1994;41)

Page 30: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

15

1.4)Menendang bola dengan ujung kaki

Awalan dari belakang bola, kaki tumpu di samping belakang

bola dengan lutut sedikit di tekuk dan ujung jari menghadap ke

depan. Kaki sepak diangkat dengan menguatkan pergelangan kaki,

ayunan dilakukan dengan meluruskan lutut.

Gambar.6. Menendang bola dengan ujung kaki. (Thrispin 1994;41)

1.5)Menendang dengan tumit.

Kaki tumpu diletakkan disamping bola, jari-jari menghadap

ke arah yang berlawanan dengan jalannya bola. Ayunan kaki

sepak dilakukan dari depan ke belakang dengan suatu hentakkan,

daerah yang kontak dengan bola adalah bagian tumit. (Thrispin

1994;41)

2. Menahan bola/menghentikan bola

Menahan atau menghentikan bola dapat dilakukan dengan

seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Dilihat dari

gerakan bola, menahan atau menghentikan bola dapat dibagi menjadi

3 jenis, yaitu:

Page 31: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

16

a. Menerima atau menghentikan bola yang bergulir di tanah.

b. Menerima atau menghentikan bola yang melayang kemudian jatuh

ke tanah.

c. Menerima atau menghentikan bola yang melayang di udara.

(Thrispin 1994;41)

2.1)Menghentikan bola yang bergulir di tanah

Menghentikan bola yang bergulir di tanah dapat dilakukan

dengan:

a) Telapak kaki.

b) Kaki bagian dalam.

c) Kaki bagian luar

2.2)Menghentikan bola dengan telapak kaki.

Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dengan lutut

sedikit tertekuk. Pergelangan kaki yang akan menghentikan bola

ditekuk ke atas, pada saat bola menyentuh telapak kaki, kaki

sedikit ditarik searah dengan jalan bola. Badan sedikit condong ke

depan, seaangkan bola dihentikan di samping depan kaki tumpu.

Gambar 3.7 Menghentikan bola dengan telapak kaki. (Thrispin 1994;41)

Page 32: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

17

2.3)Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam.

Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dan lutut di-

tekuk. Kaki yang akan menghentikan bola diputar ke luar sehingga

bagian dalam kaki menghadap ke arah' datangnya bola. Kaki yang

akan menghentikan bola digerakkan ke depan menyongsong bola.

setelah bola menyentuh kaki, kaki ditarik kembali ke belakang.

Bola dihentikan di samping kaki tumpu.

Gambar.8. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;43)

2.4) Menghentikan bola dengan kaki bagian luar.

Kaki tumpu berada tegak lurus dengan arah bola. Kaki yang akan

menghentikan bola diangkat di samping kaki tumpu, pergelang- an kaki diputar

sehingga sisi luar kaki menghadap ke tanah. Mula- mula kaki digerakkan ke

samping datangnya bola, sesaat akan rrfe- nyentuh bola kaki ditarik searah

dengan gerakan bola. Bola dihenti- kan disamping kaki tumpu

Page 33: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

18

Gambar 3.9 Menghentikan bola dengan kaki bagian luar. (Thrispin 1994;43)

2.5)Menghentikan bola yang melambung kemudian jatuh ke. tanah.

a. Dengan telapak kaki.

b. Dengan kaki bagian dalam.

c. Dengan kaki bagian luar.

Menghentikan bola melambung kemudian jatuh ke tanah dengan

telapak kaki. Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dengan lutut

sedikit tertekuk. Pergelangan kaki yang akan menghentikan bola ditekuk ke

atas, pada saat bola menyentuh telapak kaki, kaki sedikit ditarik ke belakang.

Gambar 10. Menghentikan boh melambung dengan bagian dalam kaki. (Thrispin 1994;44)

Badan menyamping ke arah datangnya bola dengan kaki tumpu

depan. Kaki yang akan menghentikan bola diangkat ke samping

sehmgga sisi dalam kaki tegak lurus dengan kaki tumpu

Page 34: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

19

2.6)Menghentikan boh melambung kemudian jatuh ke tanah dengan

menggunakan bagian luar kaki.

Teknik ini digunakan apabila seorang pemain ingin bergerak

kearah yang berbeda sambil menghentikan bola. Pergelangan kaki

yang digunakan menghentikan bola ditegangkan ke luar dengan

memutar pangkal paha ke luar.

Gambar.11. Menghentikan bola melambung dengan kaki luar. (Thrispin 1994;44)

2.7) Menghentikan bola yang melayang di udara.

Menghentikan bola yang melayang di udara dapat menggunakan

badan sebagai berikut:

a) Dengan kaki bagian dalam.

b) Dengan kura-kura kaki.

c) Dengan paha.

d) Dengan dada.

e) Dengan kepala. (Thrispin 1994;45)

Page 35: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

20

2.8) Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam.

Kaki tumpu terhadap ke arah datangnya bola, kaki yang akan

menghentikan bola diangkat di depan badan dengan lutut tertekuk,

ujung kaki menghadap ke luar. Sesaat bola akan menyentuh kaki

bagian dalam, kaki ditarik ke belakang untuk menahan kecepatan

bola.

Gambar.12. Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;45)

2.9) Menghentikan bola yang melayang dengan kura-kura kaki.

Teknik ini dilakukan apabila bola jatuh tegak lurus. Kaki yang

digunakan untuk menghentikan bola diangkat di bawah bola yang

jatuh. Sesaat bola akan menyentuh kaki, kaki diturunkan, sehingga

mengurangi benturan bola dengan kaki.

Gambar.13. Menghentikan bola melayang dengan kura-kura. (Thrispin 1994;45)

Page 36: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

21

2.10) Menghentikan bola yang melayang dengan paha.

Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola, kaki yang

akan menghentikan bola diangkat dengan lutut tertekuk, sehingga

paha menghadap ke arah datangnya bola. Pada saat bola akan

menyentuh paha, paha dilurunkun sehingga kecepatan bola

berkurang.

Gambar.14. Menghentikan bola yang melayang dengan paha(Thrispin 1994;46)

2.11) Menghentikan bola yang melayang dengan dada.

Kedua kaki kangkang dengan lutut tertekuk, badan bagian

atas dicondongkan ke belakang. Pada saat bola akan menyentuh

dada, dada ditarik ke belakang sehingga kecepatan bola

berkurang.

Gambar.15. Menghentikan bola yang melayang dengan dada. (Thrispin 1994;46)

Page 37: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

22

2.12) Menghentikan bola yang melayang dengan kepala.

Langkahkan salah satu kaki ke depan menghadap ke arah

datangnya bola. Sesaat sebelum bola menyentuh dahi, tarik badan

bagian atas ke belakang, sehingga bola tidak memantul dengan

keras pada dahi.

Gambar.16. Menghentikan bola yang melayang dengan kepala. (Thrispin 1994;47)

3. Dribbling (menggiring bola)

Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan

bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan

kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut

dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). (http://fajar-agni-

fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html)

a. Pengertian Dribbling

Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki

mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring

bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu

bebas dari lawan Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang

terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang

Page 38: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

23

dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang

dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara

lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan

menghambat permainan.

Menurut (http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html) Dribbling

(menggiring bola) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :

1) Untuk melewati lawan

2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman

dengan tepat.

3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan

bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk

dengan segera memberikan operan kepada teman.

4) Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa

menendang dan mengontrol bola dengan baik.

b. Macam-macam Dribbling menurur

1) Teknik dribbling dengan kaki bagian dalam.

2) Teknik dribbling dengan sisi kaki bagian luar.

3) Dribling menggunakan kura-kura kaki (punggung kaki)

(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses

tanggal 16 Januari 2013)

c. Cara-cara Melakukan dan Melatih Dribbling

Teknik dribbling (menggiring bola) terbagi menjadi tiga macam :

Page 39: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

24

1) Teknik dribbling dengan kaki bagian dalam.

Dribling menggunakan kaki bagian dalam memungkinkan seorang

untuk pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki

sehingga kontrol terhadap bola akan semakin besar.  Bagi pemain

pemula latihan Teknik dribling dengan kaki bagian dalam ini bisa

dilakukan dengan cara menyentuh bola dengan kaki bagian dalam

dengan posisi kaki tegak lurus terhadap bola Tendanglah secara

pelan untuk mempertahankan kontrol bola dan pusatkan kekuatan

tendangan pada bagian tengah bola sehingga memudahkan untuk

mengontrol arah bolanya, usahakan bola tetap berdekatan dengan

kaki kira kira tidak lebih dari  satu langkah dari kaki dan kepala

tegak dan mata terpusat ke lapangan didepan dan jangan tepaku

pada kaki. Lakukan gerakan tersebut berulang ulang kali untuk

dapat menambah Felling terhadap bola yang akan memudahkan

pemain melakukan dribbling dengan kaki bagian dalam tersebut.

(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses

tanggal 16 Januari 2013)

2) Teknik dribbling dengan sisi kaki bagian luar.

Melakukan dribling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar

dilakukan dengan cara menyentuh bola dengan kaki bagian luar untuk

menggiring bola. Dalam hal ini posisi tubuh sangat penting untuk

melakukan dribling menggunakan kaki sisi bagian luar, kemudian

Page 40: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

25

keseimbangan tangan juga mempengaruhi dalam melakukan dribling.

Latihan yang baik untuk melakukan dribling dengan sisi kaki bagian luar

adalah melangkah kesamping dengan menyentuh bola. Bergeraklah

menyamping dengan tetap menjaga keseimbangan tubuh dan gerakan

kakinya dengan sentuhan bola. Jangan menyilangkan kaki ketika

sedang bergerak, dan gunakan tangan untuk membantu menjaga

keseimbangan. (http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html

di akses tanggal 16 Januari 2013)

3) Dribling menggunakan kura-kura kaki (punggung kaki)

Kura kura kaki, bagian sepatu tempat tali sepatu berada, bisa

memperikan kekuatan dan kontrol. Kesalahan umum yang sering

dilakukan pemula adalah menggunakan ujung jari kaki. Tindakan ini

tidak hanya menyebabkan sakit pada ujung jari kaki jika seorang

melakukan tackling keras kepada pemain saat mencoba

menendang bola, Kelebihan goppermukaan yang datar pada bola

dan juga dapat membuat bola berbelok dan menukik. Bagi pemain

pemula bisa berlatih dengan cara posisi badan tegak lurus ke

depan tidak menyamping, sentuhlah bola dengan menggunakan

punggung kaki lakukan gerakan tersebut sama dengan melakukan

latihan pada dribling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar.

(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses

tanggal 16 Januari 2013)

Page 41: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

26

Sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan

bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan

kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan Sepak bola

tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring

bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola

agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya

dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari

lawan.

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola terputus-

putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan

dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan

untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk

mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat

permainan.

Menurut (http://andririyantoblog. blogspot.com), Menggiring bola

(dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu:

1. Untuk melewati lawan

2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman

dengan tepat.

3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola

apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan

segera memberikan operan kepada teman.

Page 42: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

27

Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa

menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain,

seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila

belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

3.1) Menggiring bola dengan kaki bagian luar.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar digunakan apabila,

lintasannya melengkung. Posisi badan harus ditempatkan antara

bola dengan lawan, sedangkan bola digiring dengan kaki yang jauh

dari lawan.Pergelangan kaki yang akan menggiring bola diputar ke

arah dalam.

Gambar.17. Menggiring bola dengan kaki bagian luar. (Thrispin 1994;47)

3.2) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam.

Teknik menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan

apabila membuat gerakan melingkar. Kaki yang menggiring bola

diputar ke luar sehingga sisi kaki bagian dalam tegak lurus dengan

kaki tumpu.

Page 43: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

28

Gambar.18. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;47)

3.3) Menggiring bola dengan punggung kaki.

Menggiring bola dengan punggung kaki digunakan jika ingin

bergerak lurus. Kaki yang digunakan menggiring bola ditekuk ke

bawah pada pergelangan kaki, sehingga ujung jari menunjuk ke

tanah. gola disentuh dengan punggung kaki.

Gambar.19 Menggiring bola dengan punggung kaki (Thrispin 1994;48)

4. Teknik penjagaan.

Teknik penjagaan merupakan teknik pergerakan tanpa bola, yang

sangat penting untuk memisahkan lawan dari bola atau menghalangi

lawan menguasai bola, tanpa melanggar peraturan. Untuk merampas

bola dari lawan diperlukan beberapa hal dalam diri pemain tersebut,

antara lain:

Kekuatan, untuk menahan benturan badan.

Page 44: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

29

Kelincahan, dalam memperebutkan bola.

Keberanian, sebab benturan akan menyebabkan rasa sakit

Mengambil keputusan dalam waktu yang tepat

Menurut Thrispin, merampas bola ada 3 cara, yaitu:

a. Benturan badan.

Dalam peraturan permainan sepak bola diperbolehkan

seorang pemain berbenturan bahu dengan lengan bagian atas

harus rapat dengan badan. Sit'uasi yang paling tepat untuk

membentur lawan, ketika lawan berdiri pada kaki yang sebelah luar,

sehingga lawan kehila- ngan keseimbangan.

b. Membendung (blocking)

Blocking biasanya dilakukan dari depan penggiring bola

menggunakan kaki bagian dalam atau telapak kaki. Kaki bagian

dalam atau telapak kaki kontak dengan titik pusat

c. Merampas bola dengan meluncur (sliding tackle)

Teknik mi dilakukan jika pemain belakang telah dilewati oleh

lawan, dan dilakukan pada saat law.n berada di samping depan.

5. Teknik Latihan dan permainan sederhana.

Bentuk latihan dan permainan berikut ditekankan pada

penguasaan teknik dasar. Belajar menendang bola sekaligus juga

mengajarkan menghentikan bola

Pengertian simbol latihan,

Page 45: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

30

: arah bola.dan arah lari pemain.

: melakukan drible.

X : siswa

Latihan 1. Untuk melatih menendang bola dengan kaki bagian dalam dan

menghentikan bola yang menyusur tanah sambil bergerak

X X X X X X

X X X X X X

Gambar.20. Sketsa latihan 1. (Thrispin 1994;50)

Latihan 2. Untuk melatih menendang bola dengan punggung kaki dan

menghentikan bola menggelinding atau melambung

XXXXXXXX XXXXXXXX

Gambar.21. Sketsa latihan 2. (Thrispin 1994;50)

Latihan 3. Untuk melatih menendang bola dengan bagian dalam kaki dan

menghentikan bola sambil bergerak

Gambar.22 Sketsa latihan 3. (Thrispin 1994;50)

Page 46: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

31

Latihan 4. Untuk melatih menendang bola melambung dan menghentikan bola

melambung.

Gambar.23. Sketsa latihan 4. (Thrispin 1994;50)

4. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio Visual

Pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita

mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi

“kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar,

maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu”

Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education

Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “

media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan

pesan informasi” (Arsyad,2002:11).

“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” Media

audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan

Page 47: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

32

materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran

sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

b. Bentuk-bentuk Media Audio Visual

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk

yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik

dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan

daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk

media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas

yaitu:

1) Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media

audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan

sebagainya.

2) Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara,

komik dengan suara.

3) Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.

4) Media visual gerak contoh, film bisu

5) Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe,

bagan, dan sebagainya

6) Media seni gerak

7) Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya

Page 48: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

33

8) Media cetak contoh, televisi (http://wawan-junaidi. blogspot.com/

pengertian-media.html Diakses tgl 12 Oktober 2012 )

Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai

sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan

mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa.

Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif,

visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak

sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan

instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan

media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai,

ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan

perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15).

Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan

sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan

pemilihan media pengajaran sebagai berikut:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum

mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam

bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa

Page 49: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

34

seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik

dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas

yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-

hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tuigas yang melibatkan

pemikiran tingkat yang lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta,

konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu proses

pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan

pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan

tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.

3) Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam

memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang

digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa.

4) Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang

perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5) Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau

perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok

sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf

harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide

Page 50: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

35

harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan

tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang.

Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio

visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan

oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:

1)Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan

tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau

dibuat sendiri.

2)Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.

3)Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan

untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan

peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan

dipindahkan. (http://www.sarjanaku.com/media-audio-visual.html

Diakses tanggal 04 September 2012 )

Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat

dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan

karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu

siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu

memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan

termotivasi lebih giat belajar.

Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang

baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik.

Page 51: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

36

Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan

kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki

peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.

B. Acuhan Teori Kerangka Berpikir

Dalam penelihan tentunya perlu teori-teori kerangka berpikir untuk

deskripsikan hasil analisis, kajian dan simpulan secara deduksi hubungan

antar variabel berdasar kepada teori dan hasil-hasil penelitian yang telah

dibahas. Kerangka berpikir merupakan pendapat dan pandangan penulis

terhadap teori yang dikemukakan, dan merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan.

Acuan teori kerangka berpikir harus menggunakan alur pikiran yang

logis, sruktur logikanya didasarkan atas teori yang benar dan

mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah. Acuah teori

kerangka berpikir harus berdasarkan pada landasan teori dan disesuaikan

dengan permasalahan yang diambil. Hal ini penting untuk diperhatikan

karena deskripsi kita pada bagian ini akan digunakan sebagai dasar untuk

menentukan pengajuan hipotesis.

Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kalimat “

berdasarkan kajian teori, maka perlu diadakan upaya untuk meningkatkan

menggiring/mendrible bola menjadi lebih baik. Berikut disajikan tahapan

atau diagram alir dari acuhan kerangka berpikir.

Page 52: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

37

Gambar.24. Acuhan Kerangka Berpikir

C. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Sesuai dengan tujuan yang diharapakn dalam Penelitian ini yaitu

bersifat perbaikan proses pembelajaran, dan mengungkapkan penyebab

dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi, seperti kesulitan

siswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, tetapi yang lebih

penting lagi adalah memberikan pemecahan masalah berupa tindakan

tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

Prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus

permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti

KONDISIAWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

Guru/ peneliti :belum

mengimplementasikan Pendekatan media audio visual dalam

pengguasaan tehnik menggiring bola

Siswa/Subjek Penelitian:

Penguasaan konsep menggiring/mendribble

bola masih rendah

SIKLUS IImplementasi

pendekatan audio visual

SIKLUS IIPerbaikan

implementasi pendekatan audio

visual

Guru/ peneliti :Mengimplementasikan

Pendekatan media audio visual dalam

pengguasaan tehnik menggiring bola

Dengan implementasi pendekatan media audio visual dapat

meningkatkan penguasaan konsep

menggiring/medribble bola

Page 53: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

38

dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila

diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya

tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-

langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus

berikutnya. Sesudah menetapkan pokok permasalahan secara mantap

langkah berikutnya adalah:

1. Perencanaan tindakan,

2. Pelaksanaan tindakan

3. Pengumpulan data (pengamatan/observasi),

4. Refleksi (analisis, dan interpretasi)

Hasil refleksi siklus pertama akan mengilhami dasar pelaksanaan

siklus kedua. Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar.25. Rangkaian kegiatan dari setiap siklus

Page 54: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research)

karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di

kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian dskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Aqib (2009:16) menjelaskan PTK memiliki beberapa karakteristik,

antara lain : (a) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam

pembelajaran, b) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, (c) peneliti

sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi, (d) bertujuan

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (e)

dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mata diklat

(Teman Sejawat), kehadiran peneliti sebagai guru di tengah-tengah proses

belajar mengajar sebagai pengajar sedangkan guru mata diklat (Teman

Sejawat) sebagai pengamat dan ini diberitahukan kepada siswa. Dengan

cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa

mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang

diperlukan.

Page 55: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

40

B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data yang

diinginkan. Penelitian ini bertempat di MAN 2 Kepahiang yaitu tempat

tugas mengajar peneliti setiap harinya, karena dengan tempat tugas

mengajarnya sendiri akan lebih mudah untuk melakukan segala

sesuatu yang menyangkut kepentinagan penelitian ini sehingga akan

didapatkan hasil yang maksimal.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini diadakan. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 1

Tahun Pelajaran 2012/2013 yaitu apada tanggal 19 Nopember sampai

dengan 11 Desember 2012. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut;

Tabel.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.

NO HARI/TANGGAL WAKTU KELAS SEKOLAH

1Kamis, 22 Nopember 2012

07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

2Kamis, 29 Nopember 2012

07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

3Kamis, 06 Desember 2012

07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

39

Page 56: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

41

C. Subyek penelitian

Subjek penelitian PTK juga berbeda dengan penelitian formal.

Pada PTK tidak dikenal adanya populasi, sample, dan teknik sampling

seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi digunakan istilah subjek

penelitian. Pada PTK, Populasi adalah sampel yang juga berarti

merupakan subjek penelitian. Jika yang melakukan PTK adalah guru,

subjeknya adalah siswa. Maka dalam penelitian ini yang menjadi

subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 Semester 1 Tahun

Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan

berjumlah 19 siswi jadi jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA 1 adalah

33 siswa.

D. Jenis Tindakan

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek

pembelajaran tersebut dilakukan, atau suatu bentuk kajian yang bersifat

sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran yan dilakukan.

Page 57: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

42

Siklus spiral dari tahap-tahap PTK setiap tahap terdiri dari:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat

pembelajaran

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode audio visual.

3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang diisi oleh pengamat

4. Rancangan/rencana yagn direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya

Hubungan tersebut di atas dapat digambarkan sebagai kegiatan

Tahapan yang berkelanjutan. (Arikunto & Suharsimi, 2006: 16) seperti

gambar berikut ini:

Page 58: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

43

Gambar.24. Tahapan Penelitian

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini maka terlebih

dahulu peneliti melakukan penuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam

suatu tabel sebagai:

Page 59: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

44

Tabel.2. Pokok-pokok Rencana Kegiatan

Siklus

1

Perencanaan:

Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

Menentukan Kompetensi Dasar dan Indikatornya

Mengembangkan skenario pembelajaran.

Menyusun Lembar Pengamatan.

Menyiapkan Sumber Belajar.

Mengembangkan format evaluasi,

Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan Lembar Pengamatan.

Pengamatan Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar evaluasi.

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, Lembar Pengamatan.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

Evaluasi tindakan I.

Siklus II

Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data Tindakan II

Refleksi Evaluasi Tindakan II

Kesimpulan, saran, dan rekomendasi.

Page 60: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

45

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah format evaluasi

(tes ketrampilan) yang berpedoman dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang

digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap

siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian

hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar,

dan pada akhir diadakan Tes ketrampilan (ranah psikomotor)

Tabel.3. Aspek Penilaian

Aspek Yang DinilaiKualitas Gerak

1 2 3 4

1. Awalan (Tahap 1)

2. Perkenaan Bola (Tahap 2)

3. Sikap Akhir (Tahap 3)

JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL 12

Page 61: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

46

Tabel.4. Rincian Aspek Penilaian

Aspek Skor1. Awalan (Tahap 1)  a. Posisi Badan  

1) Badan Condong Kedepan 42) Badan Tegap 33) Badan Miring Kekanan/Kekiri 24) Badan Condong Ke Belakang 1

b. Langkah Kaki  1) Langkah Kaki 40 Cm Secara Beraturan 42) Langkah Kaki 40 Cm Tidak Beraturan 33) Langkah Kaki 30 Cm 24) Langkah Sebarangan 1

c. Padangan Mata  1) Tertuju Bola, Lintasan Dan Rintangan 42) Tertuju Bola, Lintasan 33) Tertuju Bola 24) Tak Menentu 1

2. Perkenaan Bola (Tahap 2)  a . Jarak Bola  

1) Kuarang Dari 10cm 42) Kuarang Dari 20cm 33) Kuarang Dari 30cm 24) Lebih Dari30 Cm 1

b. Arah Bola  1) Terkendali Dengan Baik Sesuai Lintasan 42) Terkendali Dengan Baik Kurang Sesuai Lintasan 33) Tidak Terkendali 24) Liar 1

c. Rintangan  1) Tidak Terkena Rintangan 42) Terkena Rintangan ≤ 3 Kali 33) Terkena Rintangan ≤ 5 Kali 24) Terkena Rintangan ≥ 5 Kali 1

3. Sikap Akhir (Tahap 3)  1) Waktu ≤ 6 Detik 4

Page 62: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

47

2) Waktu ≤ 8 Detik 33) Waktu ≤ 10 Detik 24) Waktu ≥ 11 Detik 1

Tabel.5. Lembar penilaian

NO NAMA SISWA L/PAwalan

Perkenaan Bola

Sikap Akhir Jumlah

Rata-rata

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

12

3

4

JumlahRata-rataKatagori

Tabel.6. Rekapitukasi penilaian

NO

NAMA SISWAL/P

Aspek Penilaian Jml Sko

r

Nilai

Keterangan

KatagoriTahap 1

Tahap 2

Tahap 3

12

3

4

JumlahRata-rata

Katagori

Tabel.7. Rengtang Jumlah Skor dan Nilai

No Jumlah Skor Jumlah Nilai Katagori Keterangan

1 ≥ 396 - 316 ≤ 100 - 90 A Baik sekali

2 ≥ 315 - 235 ≤ 89 – 80 B Baik

Page 63: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

48

3 ≥ 234 - 154 ≤ 79 – 70 C Cukup

4 ≥ 153 - 073 ≤ 69 – 60 D Kurang

5 ≤ 72 ≤ 59 E Sangat Kurang

Tabel Rentang Jumlah skor dan Niali tersebut berguna untuk menentukan

hasil tes yang dilakukan oleh siswa yang berpedoman dari (Purwanto, M.

1984:85) tentang indikator keberhasilan, sehingga akan diketahui tingkat

keberhasilan siswa selama penelitian berlangsung. Setelah mengetahui

hasil tes tersebut kemudian menetukan langkah-langkah berikutnya

berdasrkan kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan.

F. Metode Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data ini digunakan adalah pengembangan sendiri

dengan mengacu pada metode atau prosedur yang sudah ditentukan.

Prosedur yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang

diperlukan. Dengan demikian, intrumen yang dibuat untuk pengumpulan data

adalah observasi aktivitas siswa dan guru, angket motivasi siswa dan tes

praktek, serta alat tes yang lain yang diperlukan, yang dibuat sendiri dengan

mengacu pada analisis kebutuhan.

Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara

menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik

pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan

data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel.8. di bawah ini :

Page 64: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

49

Tabel.8. Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data

Jenis DataTeknik

Pengumpulan DataInstrumen

Siswa Hasil Belajar siswa Tes Siswa melakukan mengiring bola: awalan, perkenaan bola, sikap akhir

G. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui efektif suatu media dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini

menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap

kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran

Analisis data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk penilaian siswa baik kognitif psikomotor maupun afektif

Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Depdiknas Pusat

Kurikulum, 2006:11) rumus untuk menghitung presentase yaitu peneliti

melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa selama proses

Page 65: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

50

pembelajaran yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di

kelas tersebut sehingga diperlukan rata-rata tes praktek dapat dirumuskan

Ketrangan : = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

Skala penilaian yang digunakan sesuai dengan instrument yang

telah direncanakan, yaitu antara 1 s.d. 4 (1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik,

dan 4 = Sangat Baik) untuk aspek penilaian. Hal ini berarti bahwa:

- Skor minimal yang diperoleh siswa adalah : 1

- Skor maksimal yan diperoleh siswa adalah : 4

- Medium skor adalah :

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdiknas, 1994:4) yaitu siswa telah tuntas belajar bila

di kelas tersebut mendapat 75% yang dari keseluruhan siswa.

Tabel.9. Kriteria Keberhasilan Siswa (Depdiknas, 1994:5)

Rentang Skor Kategori Keterangan

81% - 100% A Baik Sekali

Page 66: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

51

61% - 80% B Baik

41% - 60% C Sedang

21% - 40% D Kurang

0 % - 20% E Kurang Sekali

Untuk menghitung persentase skor ketuntasan belajar digunakan

berpedoman pada kriteria ketuntasan menurut Riduwan (2010:13) yaitu:

3. Untuk hasil tes ketrampilan siswa

Untuk menghitung hasil tes ketrampilan siswa di jadikan nilai rapor

digunakan rumus sebagai berikut:

N =

Keterangan.

= Jumlah Skor diperoleh

= Jumlah maksimal (12)

Rumus tersebut berpedoman pada (Riduwan, 2010:15) tentang

penilaian hasil belajar.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator Penelitian didasarkan pada pengalaman yang lalu dan hasil yang

diperoleh pada saat melakukan tindakan. Dalam penetapannya perlu

pertimbangan yang cermat (jangan terlalu tinggi maupun terlalu rendah).

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka indikator

penelitian ini adalah:

Page 67: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

52

1.Meningkatnya hasil tes nilai rata-rata dari 70 menjadi 75

2.Ketuntas belajar mencapai 85% dari seluruh siswa.

Page 68: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2012 pra siklus, Siklus I

pada tanggal 29 Nopember 2012 dan siklus II pada tanggal 06 Desember 2012.

Pada kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang yang dengan jumlah 33 siswa, yang

terdiri dari laki-laki 12 siswa dan perempuan 19 siswa. Hasil Penelitian

diuraikan dalam tahap berupa siklus-siklus pembelajaran yang di lakukan

dalam proses belajar mengajar di kelas.

A. Hasil Penelitian

1. Pra siklus

Observasi dan Evaluasi

Hasil tes ketrampilan siswa dalam PBM selama pra siklus dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel.10. Jumlah skor Hasil Tes Praktek Siswa Pra siklus

 Aspek Penilaian Jml

SkorNilai

Ketuntasan (Jumlah Siswa)Awalan

Perkenaan Bola

Sikap akhir

Jumlah

skor98 98 96 292 2433 25 (Tuntas)

Rata-rata 2,97 2,97 2,91 8,85 73,748 (Tidak

Tuntas)

Page 69: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

54

 Katagori       Cukup  

N = x 100 % = 73,74%

Hasil evaluasi pra siklus, penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran masih tergolong kurang. Dari skor ideal 396 skor

perolehan rata-rata hanya mencapai 239 atau 73,74%, dengan

rata-rata skor 8,85 dan termasuk katagori cukup, untuk jumlah nilai

2433 sedangkan ideal jumlah nilai 3300 jadi baru tercapai 36%,

sedangkan nilai rata rata kelas mencapai 73,74, siswa yang tuntas

25 siswa atau 75,76%, siswa yang tidak tuntas 8 siswa atau

24,24%, untuk data selengkapanya terlampir.

Tabel.11. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Pra siklus

Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan

A 2 Baik sekali

B 3 Baik

C 20 Cukup

D 5 Kurang

E 3 Sangat Kurang

52

Page 70: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

55

Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 2 siswa, katagori

B ada 3 siswa katogori C ada 20 siswa, katogori D ada 5 siswa dan

katogori E ada 2 siswa, untuk data selengkapanya terlampir.

2. Siklus I

Seperti pada pra siklus, siklus I ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I berdasarkan refleksi pra siklus yaitu :

1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam

pembelajaran.

2) Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

3) Lebih pengarahan atau pengarahan.

b. Pelaksanaan

1) Suasana pembelajaran teknik dasar menggiring bola sudah

mengarah sesuai dengan tujuan.

2) Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan

untuk memahami pembelajara teknik menggiring bola tersebut

sehingga bisa mencapai teknik menggiring bola yang benar.

3) Suasana yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta.

c. Oservasi dan Evaluasui

Page 71: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

56

1) Hasil tes praktek siswa dalam PBM selam siklus I dapat dilihat dari

tabel berikut ini.

Tabel.12. Hasil Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus I

 Aspek Penilaian

Jml Skor

Nilai Ketuntasan

(Jumlah Siswa)Awalan

Perkenaan Bola

Sikap akhir

Jumlah Skor 101 109 104 314 2617 30(Tuntas)

Rata-rata 3,06 3,30 3,15 9,52 79,29 3(Tidak Tuntas)

Katagori       Cukup    

N = x 100 % = 79,29%

Hasil evaluasi siklusI, penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran masih tergolong cukup. Dari jumlah skor ideal 396,

pada siklu I sudah mencapai jumlah skor 314 atau 79,29%.

sedangkan rata-rata jumlah skor kelas mencapai 9,52 dan

termasuk katagori cukup, sedangkan jumlah nilai yang dicapai 2617

sedangkan ideal jumlah nilai 3300, dengan rata-rata nilai kelas

79,29 sedangkan siswa yang tuntas 30 siswa atau 90,91%, siswa

yang tidak tuntas 3 siswa atau 9,09%

Tabel.13. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I

Page 72: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

57

Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan

A 2 Baik sekali

B 3 Baik

C 20 Cukup

D 5 Kurang

E 3 Sangat Kurang

Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 7 siswa, katagori

B ada 7 siswa katogori C ada 16 siswa, katogori D ada 3 siswa dan

katogori E sudah tidak ada, untuk data selengkapanya terlampir.

2) Hasil evaluasi Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran

Pada sikus I juga tergolong sedang yakni dari Jumlah Skor ideal

396 nilai rata-rata skor perolehan adalah 278 atau 79,89%

d. Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus I ini adalah sebagi

berikut.

1) Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah ke pembelajaran

tetang teknik menggiring bola dengan media audio visual. Siswa

mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waku dalam

melaksanakannya. Hal ini dapat dilihat dari data observasi

terhadap tes ketrampilan siswa meningkat dari 73,85 % pada pra

siklus menjadi 78,89 % pada sikus I

Page 73: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

58

2) Meningkatkan aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh

meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan

meningkatkan suaasana pembelajaran yang mengarah pada audio

visual untuk sebagi contoh latihan teknik dasar sepak bola.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II bedasarkan refleksi siklus I yaitu :

1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam

pembelajaran.

2) Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

3) Lebih pengarahan atau pengarahan.

b. Pelaksanaan

1) Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepda latihan

ketepatan menggiring/memdribble bola dengan audio visual,

siswa kelihatan lebih antusias mengikuti prsese belajar mengajar.

2) Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk bertanya.

3) Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah

lebih tercipta.

4)

Page 74: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

59

c. Observasi dan Evaluasi

Hasil observasi selama siklus II dapat diihat sperti di bawah ini.

1) Hasil tes praktek siswa dalam PBM pada siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel.14. Hasil Jumlah skor tes praktek siswa Siklus II

 

Aspek Penilaian

Jml Skor Nilai Ketuntasan

(Jumlah Siswa)

Awalan Perkenaa

n Bola

Sikap

akhir

Jumlah Skor 122 107 118 347 2892 33 (Tuntas)

Rata-rata 3,70 3,24 3,58 10,52 87,63 0 (Tdk Tuntas)

Katagori       Baik    

N = x 100 % = 87,63%

Hasil evaluasi siklus I, penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran masih tergolong baik. Dari skor ideal 396 skor

perolehan rata-rata mencapai 347 atau 87,63%. dan termasuk dalam

katagori Baik, untuk jumlah nilai yang dicapai 2.892 sedangkan ideal

jumlah nilai 3.300 ini berarti sudah mendekati idieal, sedangkan

ketuntasan belajar semua siswa tuntas atau 100%.

Tabel.15. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I

Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Page 75: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

60

A 14 Baik sekali

B 14 Baik

C 5 Cukup

D 0 Kurang

E 0 Sangat Kurang

Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 14 siswa, katagori

B ada 14 siswa katogori C ada 5 siswa, katogori D, E sudah tidak

ada, untuk data selengkapanya terlampir.

d. Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus II ini adalah sebagai

berikut.

1) Dalam pembelajaran siswa sudah mengarah ke pembelajaran

ketepatan teknik menggiring bola lebih baik. Siswa sudah mampu

melakukan teknik menggiring bola dengan melihat audio visual. Hal ini

dapat dilihat dari hasil data observasi terhadap aktivitas siswa

meningkat dari 73,74% pada pra siklus, 87,63% pada siklus II.

2) Guru intensif membimbing siswa, terutama pada saat siswa

mengalami kesulitan dalam PBM meningikat 68% pra siklus menjadi

100% siklus II.

B. Pembahasan

Page 76: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

61

Dari hasil analisis yang dikemukakan di atas, jumlah persentase anak yang bisa

melakukan teknik menggiring bola, mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat

pada tabel dibawah ini;

1. Jumlah Skor dan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dari pra siklus sampai dengan siklus II dapat

dilihat seperti pada tabel berikut ini;

Tabel.16. Jumlah Skor dan Nilai rata-rata

Pra siklus Siklus I Siklus II Keterangan

292 314 347  Jumlah Skor

73,74 79,29 87,63  Nilai rata-rata

Persentase kenaikan Jumlah Skor dari pra siklus sampai dengan siklus II

adalah 84%

2. Jumlah Katagori Nilai

Tabel.17. Katagori Nilai

Katagori Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II

A 2 7 14

B 3 7 14

C 20 16 5

D 5 3 0

E 3 0 0

Gambar.26. Grafik Katagori Nilai

Page 77: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

62

3. Ketuntasan Belajar

Tabel.18 Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 25 30 33

Tidak Tuntas 8 3 0

Persentase peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus sampai

dengan siklus II adalah 32%

Dari data diatas digambarkan dengan grafik sebagai berikutGambar.27. Grafik Ketuntasan Belajar

Page 78: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

63

Dengan demikian peneliti cukup puas dengan hasil tersebut,

sehingga peneliti memutusakan bahwa penelitian cukup sampai dengan

siklus II.

Page 79: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

64

/BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan

sebagai berikut.

Pembelajaran teknik menggiring/mendribble bola pada permainan sepak

bola melalui media audio visul pada sisa kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang,

dapat meningkatkan ketrampilan teknik menggiring bola dengan baik, hal ini

dapat di lihat dari hasil evaluasi tes ketrmpilan yang dilakukan oleh siswa

dari pra siklus hanya mencapai jumlah skor 292 atau 73,74% menjadi 314

atau 79,29% pada siklus I dan 347 atau 87,63% pada siklus II, ketuntasan

belajar siswa tentang teknik menggiring/mendribble bola mencapai 32 %.

B. Saran

Dari penemuan dalam penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Perlu diberikan latihan ketepatan dalam melakukan menggiring bola

sebagai dasar dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan

bermain sepak bola.

Page 80: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

65

2. /Kepada siswa yang sedang aktif mengikuti latihan sepak bola agar dapat

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan melakukan teknik

menggiring bola melalui audio visual untuk sebagi contoh latihannya.

3. Para guru pendidikan jasmani disarankan untuk rajin dan peduli

terhadap pengembangan model latihan baik dalam pembelajaran

maupun dalam melatih dalam klub.

4. Pemberian materi kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

sebaiknya dikondisikan melalui model-model pembelajaran yang sesuai

dengan perkembangan, tehnologi dan kemampuan gerak anak pada saat

itu.

64

Page 81: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

66

DAFTAS PUSTAKA

Arikunto & Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

PT. Rineksa Cipta, Jakarta

Arikunto, Suharsimi. Dkk., 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Jakarta.

Basyirudin Usman-Asnawir. 2002. Media pembelajaran, Delia Citra Utama,

Jakarta.

Depdiknas Pusat Kurikulum, 2006, Balitbang Depdiknas, Jakarta

http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses tanggal 16

Januari 2013)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/pengertian-media.html (Diakses tgl 12

Oktober 2012 )

http://www. harryfootball. blogspot. com/ teknik – teknik - dasar - permainan -

Sepak bola. html (Diakses tgl 04 September 2012 )

http://www.abankfiky. blogspot.com/teknik-teknik dasar permainan Sepak

bola.html (Diakses tgl 04 September 2012 )

http://www.sarjanaku.com/media-audio-visual.html (Diakses tgl 04 September

2012 )

http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/gawang1.jpg. (Diakses tgl 12

Oktober 2012 )

Kunandar, (2011), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebaga

Pengembangan Propesi Guru. Jakarta : PT Rajawali Pers.

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Alfabeta: Bandung.

Soedjarwono, 1997, Media Audio Visual, Rajawali, Jakarta

Sugiyono, 2010, Analisis Data, Alfabeta, Bandung

Thrispin. P, 1994, Buku Penjaskes SLTP, M2S Bandung

Page 82: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

67

LAMPIRAN

Page 83: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP)

Nama Sekolah : MAN 2 KepahiangMata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan

olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang

terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar : 1.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu

permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai

kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan

percaya diri**).

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring

bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian

dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan

yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama,

kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat melakukan latihan koordinasi teknik dasar

menggiring bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan

kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan

koordinasi yang baik.

2. Siswa dapat bermain sepakbola dengan menggunakan

peraturan yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-

nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.

Lampiran 1

Page 84: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

69

B. Materi Pembelajaran

Permainan Sepakbola

Koordinasi teknik dasar menggiring bola, berpasangan dan

berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar

dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air,

Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar

membaca, Tanggung jawab,-

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil

resiko, Berorientasi ke masa depan

C. Metode Pembelajaran

Ceramah

Audio Visual

Demontrasi

Bagian dan keseluruhan (Part and whole)

Saling menilai sesama teman (Resiprocal)

Lampiran 1

Page 85: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

70

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri

Latihan koordinasi teknik dasar menggiring bolaberpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki.

Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

Siswa dapat Melakukan latihan koor-dinasi teknik dasar menggiring bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.

Siswa dapat Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk me-numbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, ke-jujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.

D. Langkah-langkah

Pembelajaran

Pertemua 1

1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan

penjelasan tujuan pembelajaran.

Pemanasan secara umum

Berlari mengelilingi lapangan sepakbola

Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk

permainan

2. Kegiatan Inti 60 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Lampiran 1

Page 86: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

71

Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan

kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar

menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok

dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan

punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat

contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,

berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian

dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi

yang baik.

Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang

dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan

permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang

ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta

Tanah air.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang

ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,

Gemar membaca, Tanggung jawab,);

3. Kegiatan Penutup 15 menit)

Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah

dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Lampiran 1

Page 87: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

72

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,

Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Pertemua 2

1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan

tujuan pembelajaran.

Pemanasan secara umum

Berlari mengelilingi lapangan sepakbola

Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk permainan

2. Kegiatan Inti 60 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan

kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar

menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok

dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan

punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat

contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,

berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian

dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi

yang baik.

Lampiran 1

Page 88: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

73

Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang

dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan

permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang

ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta

Tanah air.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang

ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,

Gemar membaca, Tanggung jawab,);

3. Kegiatan Penutup 15 menit)

Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah

dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,

Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Pertemuan 3

1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan

tujuan pembelajaran.

Pemanasan secara umum

Lampiran 1

Page 89: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

74

Berlari mengelilingi lapangan sepakbola

Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk permainan

2. Kegiatan Inti 60 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan

kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar

menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok

dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan

punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat

contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,

berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian

dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi

yang baik.

Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang

dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan

permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang

ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta

Tanah air.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang

ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,

Gemar membaca, Tanggung jawab,);

Lampiran 1

Page 90: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

75

3. Kegiatan Penutup 15 menit)

Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah

dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,

Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,

Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,

Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);

E. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat Pembelajaran :

Bola sepak atau sejenisnya

Lapangan permainan sepakbola atau lapangan sejenisnya

Tiang gawang atau sejenisnya

Tiang pancang atau sejenisnya

Peluit

2. Sumber Pembelajaran

Media cetak

o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas XI, Penjaskes

o Lembar Kerja Siswa LKS), Penjaskes

o Buku permainan sepakbola

Media elektronik

o Rekaman/cuplikan teknik dasar permainan sepakbola

o Rekaman/cuplikan pertandingan sepakbola liga sepakbola)

Lampiran 1

Page 91: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

76

F. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Penilaian Tes Keterampilan Psikomotor)

Lakukan koordinasi teknik dasar menendang, menahan/ bola dan

menggiring bolasepak), unsur-unsur yang dinilai adalah

kesempurnaan melakukan gerakan penilaian proses) dan ketepatan

dan kecepatan melakukan gerakan penilaian produk/prestasi).

Contoh penilaian proses teknik dasar permainan sepakbola Penilaian

keterampilan kecabangan)

Rubrik Penilaian

Unjuk Kerja Teknik Menggiring Bola pada Permainan Sepakbola

Aspek Yang DinilaiKualitas Gerak

1 2 3 4

1. Awalan (Tahap 1)2. Perkenaan Bola (Tahap 2)3. Sikap akhir (Tahap 3)

JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12

Lembar Penilaian

No

Nama SiswaL/P

NilaiJu

mlah

Rata-rata

AwalanPerkenaan

BolaSikap akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4123

Lampiran 1

Page 92: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

77

4

L/ Nilai TertinggiP / Nilai Terendah

Rekap nilai

NO

NAMA SISWAL/P

Aspek Penilaian Jml Sko

r

Nilai

Keterangan

KatagoriTahap

1Tahap

2Tahap

3

12

3

JumlahRata-rata

Katagori

Mengetahui,Kepala MAN 2 Kepahiang

Drs. MHD. MURNI, M.Pd)NIP 19640204 199403 1 002

Kepahiang, Nopember 2012Guru mapel PJOK

MARYONO )

Lampiran 1

Page 93: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

78

HASIL PENILAIAN PRA SIKLUS

Sekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring Bola Sepak BolaKelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 22 Nopember 2012

NO NAMA SISWA L/PAspek Penilaian

Jml Skor

Nilai Keterangan KatagoriTahap 1

Tahap 2

Tahap 3

1 Al Amin Septian L 3 3 3 9 75 Tts C2 Andre Ardianto L 3 3 3 9 75 Tts C3 Aprian Budiansyah L 3 3 3 9 75 Tts C4 Apriani P 2 2 3 7 58 Tdk Tts E5 Bagus Santoso L 3 3 3 9 75 Tts C6 Desi Suriati P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D7 Diana Oktafiani P 3 3 3 9 75 Tts C8 Elta Liani Iskandar P 3 3 3 9 75 Tts C9 Eno P 2 2 2 6 50 Tdk Tts E

10 Gustian L 3 3 3 9 75 Tts C11 Harmi Harfiko L 3 3 3 9 75 Tts C12 Joko Harmoko L 3 3 3 9 75 Tts C13 Karmila Novitasari P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 3 3 4 10 83 Tts B18 Nyimas Ayu F. P 2 2 3 7 58 Tdk Tts E19 Oci Betriana P 3 3 3 9 75 Tts C20 Popi Mustika Sari P 3 3 3 9 75 Tts C21 Reman Saputra L 3 3 4 10 83 Tts B22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 3 3 4 10 83 Tts B24 Tari Oktaviana P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D25 Teguh Kurniawan L 3 3 3 9 75 Tts C26 Tia Kurnia P 4 4 3 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 3 3 3 9 75 Tts C28 Wendi Fitrah Yuda L 3 3 3 9 75 Tts C29 Wulan Fitria A. P 3 3 3 9 75 Tts C30 Yosi Ade Putra L 3 3 3 9 75 Tts C31 Yosi Juniarti P 3 3 3 9 75 Tts C32 Yova Okta Fadillah P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D33 Zul Karnain L 3 3 3 9 75 Tts C

Jumlah 14 98 98 96 292 2433 25 (A) 2Rata-rata 19 2,97 2,97 2,91 8,85 73,74 8 (B) 3Katagori 33       Cukup   (C) 20            (D) 5            (E) 3

Lampiran 2

Page 94: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

79

HASIL PENILAIAN SIKLUS ISekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring/Mendribble Bola Sepak Bola)Kelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 29 Nopember 2012

NO NAMA SISWA L/PAspek Penilaian

Jumlah Nilai Keterangan KatagoriTahap 1

Tahap 2

Tahap 3

1 Al Amin Septian L 3 3 3 9 75 Tts C2 Andre Ardianto L 3 4 4 11 92 Tts A3 Aprian Budiansyah L 3 4 3 10 83 Tts B4 Apriani P 3 3 3 9 75 Tts C5 Bagus Santoso L 3 4 3 10 83 Tts B6 Desi Suriati P 3 3 3 9 75 Tts C7 Diana Oktafiani P 3 3 3 9 75 Tts C8 Elta Liani Iskandar P 3 4 4 11 92 Tts A9 Eno P 3 2 2 7 58 Tdk Tts D10 Gustian L 3 3 3 9 75 Tts C11 Harmi Harfiko L 3 3 3 9 75 Tts C12 Joko Harmoko L 3 4 3 10 83 Tts B13 Karmila Novitasari P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 3 9 75 Tts C16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 3 4 4 11 92 Tts A18 Nyimas Ayu F. P 3 3 3 9 75 Tts C19 Oci Betriana P 3 3 4 10 83 Tts B20 Popi Mustika Sari P 3 3 3 9 75 Tts C21 Reman Saputra L 3 4 4 11 92 Tts A22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 3 3 4 10 83 Tts B24 Tari Oktaviana P 3 3 3 9 75 Tts C25 Teguh Kurniawan L 3 3 3 9 75 Tts C26 Tia Kurnia P 4 3 4 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 3 4 4 11 92 Tts A28 Wendi Fitrah Yuda L 3 4 3 10 83 Tts B29 Wulan Fitria A. P 3 3 3 9 75 Tts C30 Yosi Ade Putra L 3 3 3 9 75 Tts C31 Yosi Juniarti P 3 4 3 10 83 Tts B32 Yova Okta Fadillah P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D33 Zul Karnain L 3 3 3 9 75 Tts C

Jumlah 14 101 109 104 314 2617 30 (A) 7Rata-rata 19 3,06 3,30 3,15 9,52 79,29 3 (B) 7Katagori 33       Cukup   (C) 16

(D) 3(E) 0

Lampiran 3

Page 95: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

80

HASIL PENILAIAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring/Mendribble Bola Sepak Bola)Kelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 06 Desember 2012

NO NAMA SISWAL/P

Aspek Penilaian Jumlah Nilai Keterangan KatagoriTahap

1Tahap

2Tahap

31 Al Amin Septian L 4 3 3 10 83 Tts B2 Andre Ardianto L 4 3 3 10 83 Tts B3 Aprian Budiansyah L 4 3 3 10 83 Tts B4 Apriani P 3 3 3 9 75 Tts C5 Bagus Santoso L 4 3 4 11 92 Tts A6 Desi Suriati P 3 3 4 10 83 Tts B7 Diana Oktafiani P 4 3 4 11 92 Tts A8 Elta Liani Iskandar P 4 4 4 12 100 Tts A9 Eno P 3 3 3 9 75 Tts C10 Gustian L 4 3 4 11 92 Tts A11 Harmi Harfiko L 4 3 4 11 92 Tts A12 Joko Harmoko L 4 3 4 11 92 Tts B13 Karmila Novitasari P 4 3 3 10 83 Tts B14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 4 10 83 Tts B16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 4 4 4 12 100 Tts A18 Nyimas Ayu F. P 3 3 4 10 83 Tts B19 Oci Betriana P 4 4 4 12 100 Tts A20 Popi Mustika Sari P 4 3 3 10 83 Tts B21 Reman Saputra L 4 4 4 12 100 Tts A22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 4 3 4 11 92 Tts A24 Tari Oktaviana P 3 3 4 10 83 Tts B25 Teguh Kurniawan L 4 3 4 11 92 Tts B26 Tia Kurnia P 4 4 3 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 4 4 4 12 100 Tts A28 Wendi Fitrah Yuda L 4 4 3 11 92 Tts A29 Wulan Fitria A. P 4 3 4 11 92 Tts A30 Yosi Ade Putra L 3 3 4 10 83 Tts B31 Yosi Juniarti P 4 3 3 10 83 Tts B32 Yova Okta Fadillah P 3 3 3 9 75 Tts C33 Zul Karnain L 4 3 4 11 92 Tts B

Jumlah 14 122 107 118 347 2892 33 (A) 14Rata-rata 19 3,70 3,24 3,58 10,52 87,63 0 (B) 14Katagori 33 Cukup (C) 5

Lampiran 4

Page 96: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

81

(D) 0(E) 0

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

SISWA SEDANG MELIHAT TEHNIK DASAR MNGGIRING BOLAMELALUI AUDO VISUAL (LAPTOP)

Lampiran 5

Page 97: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

82

SISWA SEDANG MELAKUKAN PEMANASAN

Lampiran 5

Page 98: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

83

SISWA SEDANG MELAKUKAN MENGGIRING BOLA

Lampiran 5

Page 99: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

84

Page 100: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

85

SISWA SEDANG MENGGIRING BERPASANGAN

Lampiran 5

Page 101: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

86

Page 102: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

87

SISWA SEDANG BERMAIN SEPAK BOLA

Lampiran 5

Page 103: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

88

KEMENTERIAN AGAMAMADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KEPAHIANG

Jln. Ki Agus Hasan, Kelurahan Pasar Ujung, Kepahiang Telp/Fax : 0732- 391586

KEPAHIANG

SURAT IZIN PELAKSANAAN PENELITIANNomor : Ma.07.07/PP.00.6/ . . . . . /2012

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Drs. MHD. MURNI, M.Pd.

NIP : 19640204 199403 1002

Jabatan : Kepala MAN 2 Kepahiang

Alamat Sekolah : Jl. Kgs. Hasan, Kel. Pasar Ujung, Kec. Kepahiang.

Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama : MARYONO

NPM : 111 3912 079

Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Tehnik mengiring/ mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang

Benar-benar telah melakukan penelitian di MAN 2 Kepahiang pada saat kegiatan belajar mengajar, dari tanggal 10 Oktober 2012 s.d. 23 Desember 2012, demi keperluan penulisan skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa UNIB bekerjasama UNILA tahun akademik 2012/2013.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

Dikeluarkan di : KepahiangPada Tanggal : 30 Desember 2012 Kepala MAN 2 Kepahiang,

Drs. MHD. MURNI, M.Pd NIP 19640204 199403 1002

Lampiran 6

Page 104: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

89

SURAT PERNYATAAN TEMAN SEJAWAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MARYONO

NIM : 111 3912 070

Tempat Mengajar : MAN 2 Kepahiang

Guru Penjaskes : MAN 2 Kepahiang

Menyatakan bahwa

Nama : NORMANSYAH

NIP : -

Tempat Mengajar : MAN 2 Kepahiang

Guru Penjaskes : MAN 2 Kepahiang

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran Penelitian), yang merupakan tugas akhir kuliah S-1 Penjaskes.

UNIB Bengkulu

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Teman Sejawat,

NORMANSYAH NIP -

Petarukan, 10 Oktober 2012Yang membuat pernyataan

M A R Y O N ONIM 111 3912 079

Lampiran 7

Page 105: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

90

RIWAYAT HIDUP PENELITINama lengkap Maryono, lahir di  Pilang, Kabupaten

Sragen Propinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 11 Agustus

1970 dari pasangan Bapak Ripto Diharjo dengan Ibu

Marinem Alm). Berkebangsaan Indonesia dan beragama

Islam, telah memiliki seorang istri bernama Yuli Rosmala

Dewi dan dua orang putri. Alamat tempat tinggal di Jalan

Baru, RT:17, RW:V, Kelurahan Pasar Kepahiang, Kecamatan Kepahiang,

Kabupaten Kepahiang, Propinsi Bengkulu. 

 Adapun riwayat pendidikan, yaitu pada tahun 1985 lulus dari SD Negeri

1Pilang. Kemudian melanjutkan di SLTP Negeri 1 Masaran dan lulus pada

tahun 1987. Pada tahun 1988 masuk ke SMA Muhammadiyah 3 Sragen dan

lulus pada tahun 1991 kemudian melanjutkan ke Universitas Sebelas Maret

Surakarta /SOLO) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Program D2

Jurusan Penjaskes, lulus tahun 1993.

Setelah selesai D2 Penjaskes dari Universitas Sebelas Maret Surakarta

/SOLO), pada waktu itu langsung di tempat tugaskan sebagai seorang

pendidik/guru namun masih menunggu panggilan, sambil menunggu panggilan

untuk menjadi seorang pendidik maka kami berwiraswasta, karena menuggu

belum juga ada maka kami memberanikan diri untuk merantau ke Bengkulu

yaitu pada bulan April 1997. Pada akhir tahun 1997 kami mengikuti tes CPNS

yang diadakan oleh Pemda Propinsi Bengkulu yang pada akhirnya dinyatakan

Lampiran 8

Page 106: Skripsi, BAB 1,2 Maryono

91

lulus dan ditugaskan menjadi seorang pendidik/guru penjaskes di SD Negeri 09

Kepahiang, dan pada 1 Februari 2011 berpindah tugas dibawah naungan

Kemenrian Agama yaitu di MAN 2 Kepahiang.

Dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang penjaskes kami selalu

ikut berperan aktif untuk memajuukan pendidikan di Kabupaten Kepahiang.

Kami sering untuk mewakili dari Kabupaten Kepahiang mengikuti pelaltihan

pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Bengkulu maupun LPMP

Bengkulu baik mengenai pembelajaran maupun kegiatan yang lainnya.

Saya senang dan mencintai pekerjaan saya sebagai seorang Guru

Penjaskes, karena selain mengajarkan gerakan untuk berpretasi dibidang

orahraga juaga menjadikan hidup yang sehat bagi siswa pada khususnya. Selain

itu siswa dapat langsung melakukan rangkaian gerakan-gerakan, baik secara

perorangan maupun secara kelompok, sehingga dapat pembuktikan gerakan,

sehingga bisa merasakan gerakan yang dilakukan sesuai dengan teori dibuku.

Untuk meningkatkan profesionalime seorang pendidik maka pada tahun

2011 kembali ke bangku  kuliah yaitu di Universitas Negeri Bengkulu yang

bekerjasama dengan Universitas Negeri Lampung, Fakultas Ilmu Keguruan dan

Pendidikan Program Sarjana S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan

Jurusan Penjaskes. Mudah-mudahan dengan pendidikan yang akan saya

selesaikan nanti dapat berguna bagi bangsa dan negera, yang pada akhirnya

meningkatkan taraf hidup Bangsa Indonesia.

Lampiran 8