Top Banner

of 36

skenario mekanisme endokrin

Apr 04, 2018

Download

Documents

emi_bgt
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    1/36

    1

    LAPORAN TUTORIAL

    Skenario A Blok 9

    Kelompok 8

    Tutor : dr.Asmarani

    Satria Wisnu Murti (041114010)

    Rahmatul Ikbal (041114010)

    Ali Zainal Abidin (041114010)Meida Rarasta (041114010)

    Nyimas Irina Silvani (041114010)

    Dwi Juwanita Putri (041114010)

    Niken Kasatie (041114010)

    Janeva Septiana S (04111401072)

    Muthiah Hasnah Suri (04111401073)

    Mahardika Yantara (041114010)

    Teguh Ridho Perkasa (041114010)

    PENDIDIKAN DOKTER UMUM

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2012

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    2/36

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan

    tutorial Skenario A Blok 9 ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari

    sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

    Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan

    kelemahan, untuk itu sumbangan pemikiran dan masukan dari semua pihak sangat kami

    harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi lebih baik.

    Terima kasih kami ucapkan kepada Fatmawati selaku tutor kelompok yang telah

    membimbing kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini. Selain itu, kami

    mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya laporan

    tutorial ini. Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak.

    Palembang, 4 Juli 2012

    Tim Penyusun

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    3/36

    3

    DAFTAR ISI

    Judul...

    Kata Pengantar

    Daftar Isi.

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ........................................................................................................

    II. PEMBAHASAN

    2.1 Data Tutorial ............................................................................................................

    2.2 Skenario ...................................................................................................................

    2.3 Paparan

    I. Klarifikasi Istilah .....................................................................................................

    II. Identifikasi Masalah ...............................................................................................

    III. Analisis Masalah ...................................................................................................

    IV. Learning Issue .......................................................................................................

    V. Kerangka Konsep ...................................................................................................

    III. PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    19

    34

    35

    36

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    4/36

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok dinamika biomolekul sistem tubuh

    manusia yang berada dalam blok 9 pada semester 2 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

    Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

    Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

    menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis memaparkan kasus

    mengenai Tn. Budi, usia 30 tahun, seorang transmigran asal Jawa Tengah, baru 1 bulan tinggal

    di daerah Amoroppa Papua mengeluh demam dan menggigil, berkeringat disertai sakit kepala

    dan mual-mual. Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan Plasmodium Falciparum (+++).

    Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:

    1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem KBK diFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

    2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis danpembelajaran diskusi kelompok.

    3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dariskenario ini.

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    5/36

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Data Tutorial

    Tutor : dr.Asmarani

    Moderator : Satria Wisnu Murti

    Sekretaris Papan : Janeva Septiana S

    Sekretaris Meja : Niken Kasatie

    Hari dan Tanggal : Senin 2 juli 2012 dan Rabu 4 juli 2012

    Peraturan tutorial :

    1. Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent.2. Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan pendapat

    dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu dan setelah

    dipersilahkan oleh moderator.

    3. Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untukmeninggalkan ruangan selama proses tutorial berlangsung

    kecuali apabila ingin ke toilet.

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    6/36

    6

    2. 2 Skenario

    Tn. Budi, usia 30 tahun, seorang transmigran asal Jawa Tengah, baru 1 bulan tinggal di daerah

    Amoroppa Papua mengeluh demam dan menggigil, berkeringat disertai sakit kepala dan mual-

    mual. Setelah berkonsultasi ke dokter puskesmas. Ia diberi obat antimalaria klorokuin dan obat

    simptomatis lainnya serta dilakukan pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal. Walaupun

    telah minum obat klorokuin sesuain petunjuk dokter, namun gejala-gejalanya tidak berkurang.

    Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan Plasmodium Falciparum (+++).

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    7/36

    7

    2.3 Paparan

    I. Klarifikasi Istilah1. Demam

    Peningkatan temperature tubuh di atas normal

    2. Menggigil

    Tubuh gemetar secara ivolunter

    3. Klorokuin

    Obat antimalaria dan anti inflamasi yang dipakai dalam pengobatan malaria dalam

    bentuk garam hidroklorida da garam fosfat.

    4. Obat Simptomatis

    Obat yang digunakan untuk meredakan gejala

    5. Berkeringat

    Cairan jernih yang disekresikan oleh kelenjar keringat

    6. Sakit Kepala

    Nyeri pada kepala

    7. Mual

    Sensasi tidak nyaman pada epigastrium

    8. Plasmodium Falciparum

    Genus sporozoa yang bersifat parasit pada sel darah merah hewan dan manusia

    menyebabkan malaria spesifik pada manusia

    9. Malaria

    Penyakit demam infeksi yang endemic disebabkan oleh protozoa genus plasmodium

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    8/36

    8

    II.Identifikasi Masalah

    No Masalah Konsen Kesesuaian

    1 Tn. Budi, usia 30 tahun, seorang transmigran asal

    Jawa Tengah, baru 1 bulan tinggal di daerah

    Amoroppa Papua mengeluh demam dan

    menggigil, berkeringat disertai sakit kepala dan

    mual-mual.

    V TSH

    2 Ia diberi obat antimalaria klorokuin dan obat

    simptomatis lainnya serta dilakukan pemeriksaan

    apusan darah perifer tipis dan tebal

    - SH

    3 Walaupun telah minum obat klorokuin sesuain

    petunjuk dokter, namun gejala-gejalanya tidak

    berkurang

    VV TSH

    4 Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan

    Plasmodium Falciparum (+++).

    vvv TSH

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    9/36

    9

    III. Analisis Masalah

    1. Tn. Budi, usia 30 tahun, seorang transmigran asal Jawa Tengah, baru 1 bulantinggal di daerah Amoroppa Papua mengeluh demam dan menggigil, berkeringat

    disertai sakit kepala an mual-mual.

    a. Adakah hubungan usia dengan sakit yang dialami Tn.Budi?

    Pada usia lanjut terjadi banyak perubahan, yaitu :

    Pada kulit, terjadi penipisan dermis dan penurunan vaskularisasi pada kulit Pada saluran pernafasan, terjadi penurunan fungsi dan penurunan jumlah mukosilia Perubahan pada peristaltik usus cenderung melambat dan atrofi serta menurunnya

    imunitas

    Pada saluran kemih, terjadi pengosongan vesika urinaria yang tidak sempurna danpenurunan keasaman urin (mudah infeksi saluran kemih)

    Terjadi penurunan imunitas selular karena penuaan pada thymus. Produksi sel Tmenurun sehingga meningkatnya kejadian anergi, respon poliferasi sel T menurun

    terhadap antigen/mitogen, menurunnya aktivitas sel T-helper dan sel T-cytotoxic,

    sintesis sitokin menurun karena kesalahan ekspresi m-RNA, meningkatnya antagonis

    sitokin sehingga menurunnya produksi/poliferasi sel T yang mengakibatkan supresi

    imunitas

    Kondisi ko-morbid yaitu penurunan fungsional seperti penurunan nafsu makan,kesadaran, dan inkotinensia (sebagai faktor pemicu dan faktor resiko terjadi infeksi

    dan penurunan daya tahan tubuh)

    b. Bagaimana hubungan Tn. Budi tinggal di papua dengan sakit yang di deritanya?

    Amaroppa Papua merupakan salah satu daerah endemis malaria. Masyarakat yang

    tinggal di daerah endemis malaria biasanya mempunyai immunitas alami sehingga

    mempunyai pertahanan alam dari infeksi malaria. Tn. Budi seorang merupakan

    transmigran yang tidak mempunyai imunitas alami sehingga tidak mempunyai

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    10/36

    10

    pertahanan alam terhadap infeksi malaria yang mengunjungi daerah endemik malaria

    seperti pada Amaroppa Papua.

    c. Bagaimana mekanisme menggigil?

    Ketika terjadi peningkatan yang tiba-tiba dalam produksi panas, pusat ini teraktivasi

    ketika suhu tubuh turun bahkan hanya beberapa derajat dibawah nilai suhu kritis. Pusat

    ini kemudian meneruskan sinyal yang menyebabkan menggigil melalui traktus

    bilateral turun ke batang otak, ke dalam kolumna lateralis medulla spinalis, dan

    akhirnya, ke neuron motorik anterior. Sinyal ini tidak teratur, dan tidak benar-benar

    menyebabkan gerakan otot yang sebenarnya. Sebaliknya, sinyal tersebut

    meningkatkan tonus otot rangka diseluruh tubuh. Ketika tonus meningkat diatas

    tingkat kritis, proses menggigil dimulai. Selama proses menggigil maksimum,

    pembentukan panas tubuh dapat meningkat sebesar 4-5 kali dari normal.

    d. Bagaimana mekanisme demam?

    Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit (adanya proses

    peradangan (inflamasi)) dikarenakan zat toksin (mikroorganisme) yang masuk

    kedalam tubuh. Mikroorganisme (MO) yang masuk kedalam tubuh umumnya

    memiliki suatu zat toksin tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan

    masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan

    memerintahkan pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit

    untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tubuh akan

    mengeluarkan zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya IL-1) yang

    berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan

    merangsang sel-sel endotel hipotalamus untuk mengeluarkan suatu substansi yakni

    asam arakhidonat. Asam arakhidonat dapat keluar dengan adanya bantuan enzim

    fosfolipase A2. Asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu

    pengeluaran prostaglandin (PGE2) dibantu oleh enzim siklooksigenase (COX).

    Pengeluaran prostaglandin akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus.

    Sebagai kompensasinya, hipotalamus akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    11/36

    11

    atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan termostat tubuh

    (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya

    terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ( pergerakan otot rangka)

    ini ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Dan terjadilah

    demam.

    e. Bagaimana mekanisme berkeringat?

    Pada malaria, proses berkeringat terjadi untuk menurunkan suhu, yang terjadi pada

    periode terakhir trias malaria atau periode berkeringat. Hipothalamus akan

    menentukan set point yang lebih rendah dari suhu tubuh. Untuk mencapai set point

    tersebut, tubuh melakukan kompensasi antara lain dengan mengeluarkan keringat.

    f. Bagaimana mekanisme sakit kepala?

    Infeksi Plasmodium melepaskan toksin malaria (GPI) maktivasi makrofag

    menskresikan IL12 mengaktivasi sel Th mensekresikan IL 3 maktivasi sel

    mast menskresikan PAF maktivasi faktor Hagemann sintesis bradikinin

    merangsang serabut saraf (di otak) nyeri SAKIT KEPALA

    g. Bagaimana mekanisme mual?

    Mual disebabkan oleh tertahannya bentuk cincin dan tropozoit tua yang menghilang

    dari darah tepi ke kapiler alat alat dalam seperti usus, ditempat ini parasit

    berkembang lebih lanjut. Dalam waktu 24 jam parasit dalam kapiler berkembang biak

    secara skizogoni ini menimbulkan sumbatan kapiler oleh eritrosit yang mengandung

    parasit yang menyebabkan iritasi pada kapiler pada gastrointestinal yang memberikansinyal rasa mual

    h. Bagaimana keterkaitan keluhan-keluhan yang dialami Tn. Budi?

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    12/36

    12

    Sakit kepala dan mual biasanya terjadi sebelum timbulnya demam. Serangan yang

    khas dari malaria memiliki 3 stadium yaitu :

    1. Stadium menggigil. Terjadi sekitar 15 menit sampai 1 jam dan akanmeningkatkan suhu tubuh

    2. Stadium puncak demam. Suhu tubuh dapat mencapai 41 C. Biasanyaberlangsung sekitar 2 jam atau lebih, disertai dengan keringat.

    3. Stadium berkeringat. Seluruh tubuh berkeringat banyak. Suhu badan turun dengancepat, penderita merasa sangat lelah, dan sering tertidur. Setelah bangun dari tidur,

    penderita akan merasa sehat dan dapat melakukan tugas seperti biasa.

    2. Ia diberi obat antimalaria klorokuin dan obat simptomatis lainnya serta dilakukanpemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal

    a.Bagaimana cara pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal?

    Langkah 1 , letakkan tetesan kecil darah vena kapiler pada kaca objek (sebaiknya

    menggunakan pipet kapiler)

    Langkah 2 , dengan kaca objek lain yang membentuk sudut 20-42 derajat digeser

    perlahan sampai pada tetesan darah

    Langkah 3 , ujung kaca objek tadi telah mengenai darah dan kemudian makin melebar

    Langkah 4 , kacao bjek kemudian didorong ke depan , yang akan menghasilkan

    lapisan darah tipis di belakangnya

    Langkah5, sediankan hapus sampai selsai

    Langkah 6 , hasil akhir, lapisan tipis pada kaca objek , setelah dikeringkan selama 10

    menit , kemudian dapat di warnai dengan pewarnaan yang sesuai

    b. Bagaimana mekanisme kerja obat antimalaria klorokuin?

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    13/36

    13

    Klorokuin berikatan pada DNA dan RNA sehingga menghambat polimerase DNA dan

    mempengaruhi metabolisme dan kerusakan hemoglobin oleh parasit, menghambat

    efek prostaglandin, klorokuin mempengaruhi keasaman cairan sel parasit dan

    menaikkan pH internal sehingga menghambat pertumbuhan parasit, berpengaruh

    terhadap agregasi feriprotoporpirin IX pada reseptor kloroquin sehingga merusak

    membran parasit dan juga berpengaruh pada sintesis nulkeoprotein

    c. Apa efek samping dari klorokuin?

    Pusing, vertigo, diplopian, mual, muntah dan sakit perut. Gangguan neurologis

    (kelemahan otot,pusing,sakit kepala, pandangan kabur dan kejang-kejang), gangguan

    saluran cerna, depigmentasi atau rambut rontok, reaksi kulit (ruam, pruritis).

    d. Apa tujuan dari pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal?

    Tujuannya antara lain menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit

    dan trombosit dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria

    dan lain sbgainya. sediaan apusan yang dibuat dan diputas dengan baik menjadi syarat

    mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik

    3. Walaupun telah minum obat klorokuin sesuain petunjuk dokter, namun gejala-gejalanya tidak berkurang

    a. Bagaimana dosis yang tepat untuk klorokuin?

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    14/36

    14

    b. Apa saja obat antimalaria selain klorokuin?

    pirimetamin-sulfadoksin, kina dan primaquin

    c. Termasuk golongan apa obat antimalaria klrokuin?

    obat antimalaria 4 aminokuinolon, Skizontosida

    d. Mengapa gejalanya tidak berkurang meskipun telah konsumsi obat antimalaria

    klorokuin?

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    15/36

    15

    Karena terjadinya resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin. Jadi,

    pemberian obat klorokuin tidak efektif lagi. Obat alternatif yang dianjurkan untuk

    pengobatan maria akibat infeksi P. Falciparum yang resisten adalah meflokuin dan

    halofantrin.

    e. Apa faktor dari resistensi terhadap klorokuin?

    Terdapat 3 kemungkinan yaitu : 1) parasit itu mungkin tidak memiliki tempat (site)

    untuk mengikat klorokuin sehingga obat ini tidak dapat dikonsentrasi dalam sel darah

    merah, 2) plasmodium yang resisten mempunyai jalur biokimia (biochemical pathway)

    lain untuk mengadakan sintesis asam amino sehingga dapat menghindarkan pengaruh

    klorokuin. 3) terjadinya mutasi pada genom plasmodium

    4. Hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan Plasmodium Falciparum (+++).

    a. Apa saja predisposisi malaria?

    Orang yang paling berisiko terinfeksi malaria adalah anak balita, wanita hamil serta

    penduduk non-imun yang mengunjungi daerah endemis malaria, seperti para

    pengungsi, transmigran dan wisatawan. Hal ini terjadi karena pekerja yang datang dari

    daerah lain belum mempunyai kekebalan sehingga rentan terinfeksi.

    Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya malaria di suatu daerah.

    Adanya danau air payau, genangan air di hutan, persawahan, pembukaan hutan,

    tambak ikan, dan pertambangan di suatu daerah akan meningkatkan kemungkinan

    timbulnya penyakit malaria, karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat

    perindukan nyamuk malaria

    b. Apa yang dimaksud dengan plasmodium falciparum (+++) ?

    Genus sporozoa yang bersifat parasite pada sel darah merah hewan dan manusia, Pada

    pemeriksaan apusan darah perifer tebal, positif (+++) tersebut menandakan satu

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    16/36

    16

    sampai 10 parasit per satu lapangan pandang. Alasan (+++) pada pemeriksaan

    laboratorium, kepustakaan menjelaskan bahwa, Plasmodium falciparum menyerang

    semua bentuk eritrosit mulai dari retikulosit sampai eritrosit yang telah matang.

    c. Apa faktor utama penyebab Plasmodium Falciparum?

    Factor penyebab infeksi parasit ini dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu 1) secara alami

    melalui vector, bila sporozoit dimasukkan ke dalam badan manusia dengan tusukan

    nyamuk dan 2) secara induksi (induced), bila stadium aseksual dalam eritrosit secara

    tidak sengaja masuk ke dalam badan manusia melaui darah, misalnya dengan

    transfuse, suntikan, atau secara congenital (bayi baru lahir mendapat infeksi dari ibu

    yang menderita malaria melalui darah plasenta.

    d. Bagaimana siklus Plasmodium Falciforum?

    1. Fase aseksual

    Dimulai ketika anopheles betina menggigit manusia, sporozoit yang terdapat dalam air

    liur nyamuk ikut masuk ke dalam sirkulasi darah manusia. Dalam waktu 30 menit 1

    jam, sporozoit masuk ke dalam sel parenkhim hati dan berkembang biak membentuk

    skizon hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini disebut intrahepatic

    schizogony ataupre-erythrocyte schizogony atau skizogoni eksoeritrosit, karena parasit

    belum masuk ke dalam eritrosit (sel darah merah). Butuh waktu 5,5 hari untuk

    P.falciparum. Diakhir fase terjadi sporulasi, dimana skizon hati pecah dan banyak

    mengeluarkan merozoit ke dalam sirkulasi darah. Fase eritrosit dimulai saat merozoit

    dalam sirkulasi menyerang sel darah merah melalui reseptor permukaan eritrosit dan

    membentuk trofozoit. Reseptor P.falciparum diduga merupakan suatu glikoforin.

    Dalam kurang dari 12 jam parasit berubah menjadi bentuk cincin; pada P.falciparumberubah menjadi bentuk stereo-headphones didalam sitoplasma yang intinya

    mengandung kromatin. Parasit malaria tumbuh dengan mengonsumsi hemoglobin.

    Bentuk eritrosit yang mengandung parasit menjadi lebih elastis dan berbentuk lonjong.

    Setelah 36 jam menginvasi eritrosit, parasit berubah menjadi skizon. Setiap skizon

    yang pecah akan mengeluarkan 6-36 merozoit yang siap menginfeksi eritrosit lain.

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    17/36

    17

    Siklus aseksual P.falciparum adalah 48 jam. Setelah dua sampai tiga generasi merozoit

    terbentuk, sebagian berubah menjadi bentuk seksual, gamet jantan dan gamet betina.

    2. Fase seksual

    Jika nyamuk anopheles betina mengisap darah manusia yang mengandung parasit

    malaria, parasit bentuk seksual masuk ke dalam perut nyamuk. Bentuk ini mengalami

    pematangan menjadi mikrogametosit dan makrogametosit, yang kemudian terjadi

    pembuahan membentukzygote (ookinet). Selanjutnya, ookinet menembus dinding

    lambung nyamuk dan menjadi ookista. Jika ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan

    dan bermigrasi mencapai kelenjar air liur nyamuk. Pada saat itu sporozoit siap

    menginfeksi jika nyamuk menggigit manusia.

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    18/36

    18

    e. Bagaimana hubungan antara Plasmodium Falciforum (+++) dengan gejala yang

    ditimbulkan?

    1. DemamInfeksi plasmodium melepaskan toksin malaria (GPI) mengaktifkan

    makrofag mensekresikan IL 1 ( interleukit 1) sel-sel emdotel hipotalamus

    sintesis asam karbonat pesintesis PG, E2 set point tubuh>>>Demam

    2. Sakitkepalainfeksi plasmodium melepaskan toksin malaria (GPI) mengaktifkan

    makrofag mensekresikan IL 12 (interleuksit 12) mengaktifasikan selth

    mensekresikan IL 3 (interleukit 3) mengaktifikasikan sel mast

    mensekresikan PAF mengaktifikasi faktor hage mann sintesis bradikinin

    merangsang serabut saraf (diotak) nyeri SAKIT KEPALA3. Mualinfeksi plasmodium melepaskan toksin malaria (GPI) mengaktifkan

    makrofag mensekresikan IL 12 (interleuksit 12) mengaktifasikan selth

    mensekresikan IL 3 (interleukit 3) mengaktifikasikan sel mast

    mensekresikan H2 pesekresikan asam lambung NAUSEA

    f. Apa hubungan antara resistensi klorokuin dengan Plasmodium Falciparum menjadi

    (+++)?

    resistensi terjadi karena mutasi gen dan mutasi ini terjadi karena tekanan obat atau

    penggunaan obat dalam dosis subkuratif. Hal ini menyebabkan plasmodium

    falciparum tidak mempan dengan pemberian obat klorokuin dan dia terus menerus

    berkembang biak di tubuh manusia.

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    19/36

    19

    IV. Learning Issue1. Plasmodium Falciparum

    Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium

    yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk pada

    tubuh manusia melalui nyamukAnopheles betina. P. falciparum menyebabkan

    infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria

    tertinggi.

    Plasmodium sp pada manusia menyebabkan penyakit malaria dengan gejala

    demam, anemia dan spleomegali (pembengkakan spleen). Dikenal 4 (empat) jenis

    plasmodium, yaitu :

    1.Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana (malaria tertiana begigna)

    2.Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana

    3.Plasmodium falciparum menyebabkan malaria topika (malaria tertiana maligna).

    4.Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.

    Malaria menular kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. dalam

    siklus hidupnya. Plasmodium sp berproduksi secara sexual (sporogoni)dan

    asexual (schizogon) di dalam host yang berbeda, host dimana terjadi reproduksi

    sexsual, disebut host definitive sedangakn reproduksi asexual terjadi pada host

    intermediate. Reproduksi sexual hasinya disebut sporozoite sedangkan hasil

    reproduksi asexual disebut merozoite.

    Plasmodium falciparum mempunyai sifatsifat tertentu yag berbeda dengan

    species lainnya, sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran.

    Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

    Kingdom : Haemosporodia

    Divisio : Nematoda

    Subdivisio : Laveran

    Kelas : Spotozoa

    Ordo : Haemosporidia

    http://id.wikipedia.org/wiki/Protozoahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasmodiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasmodiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyamukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anopheleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Anopheleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Anopheleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyamukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Plasmodiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    20/36

    20

    Genus : Plasmodium

    Species : Falcifarum

    A.Nama penyakit

    P.falciparum menyebabkan penyakit malaria falsifarum.

    B.Hospes

    Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina

    menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya.

    C.Distribusi geografik

    Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara. Di

    Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.

    D.Morfologi dan daur hidup

    Parasit ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang

    ditimbulkannya dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian.

    Perkembangan aseksual dalam hati hanya menyangkut fase preritrosit saja; tidak

    ada fase ekso-eritrosit. Bentuk dini yang dapat dilihat dalam hati adalah skizom

    yang berukuran 30 pada hari keempat setelah infeksi.

    Jumlah morozoit pada skizon matang (matur) kira-kira 40.000 bentuk cacing

    stadium trofosoit muda plasmodium falciparum sangat kecil dan halus dengan

    ukuran 1/6 diameter eritrosit. Pada bentuk cincin dapat dilihat dua butir

    kromatin; bentuk pinggir (marginal) dan bentuk accole sering ditemukan.

    Beberapa bentuk cincin dapat ditemukan dalam satu eritrosit (infeksi multipel).

    Walaupun bentuk marginal, accole, cincin dengan kromatin ganda dan infeksi

    multiple dapat juga ditemukan dalam eritrosit yang di infeksi oleh species

    plasmodium lain pada manisia, kelainan-kelainan ini lebih sering ditemukan pada

    Plasmodium Falciparum dan keadaan ini penting untuk membantu diagnosis

    species.

    Bentuk cincin Plasmodium falciparum kemudian menjadi lebih besar, berukuran

    seperempat dan kadang-kadang setengah diameter eitrosit dan mungkin dapat

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    21/36

    21

    disangka parasit Plasmodium malariae. Sitoplasmanya dapat mengandung satu

    atau dua butir pigmen. Stadium perkembangan siklus aseksual berikutnya pada

    umumnya tidak berlangsumg dalam darah tepi, kecuali pada kasus brat

    (perniseosa).

    Adanya skizon muda dan matang Plasmodium falciparum dalam sediaan darah

    tepi berarti keadaan infeksi yang berat sehingga merupakan indikasi untuk

    tindakan pengobatan cepat.

    Bentuk skizon muda Plasmodium falciparum dapat dikenal dengan mudah oleh

    adanya satu atau dua butir pigmen yang menggumpal. Pada species parasit lain

    pada manusia terdapat 20 atau lebih butir pigmen pada stadium skizon yang lebih

    tua. Bentuk cincin da tofozoit tua menghilang dari darah tepi setelah 24 jam dan

    bertahan dikapiler alat-alat dalam, seperti otak, jantung, plasenta, usus atau

    sumsum tulang; di tempat tempat ini parasit berkembang lebih lanjut.

    Dalam waktu 24 jam parasit di dalam kapiler berkembang biak secara zkisogoni.

    Bila skison sudah matang, akan mengisi kira-kira 2/3 eritrosit. Akhirnya

    membelah-belah dan membentuk 8 24 morozoit, jumlah rata-rata adalah 16.

    skizon matang Plasmodium falciparum lebih kecil dari skizon matang parasit

    malaria yang lain. Derajat infeksi pada jenis malaria ini lebih tinggi dari jenis-

    jenis lainnya, kadang-kadang melebihi 500.000/mm3 darah.

    Dalam badan manusia parasit tidak tersebar merata dalam alat-alat dalam dan

    jaringan sehingga gejala klinik pada malaria falciparum dapat berbeda-beda.

    Sebagian besar kasus berat dan fatal disebabkan oleh karena eritrosit yang

    dihinggapi parasit menggumpal dan menyumbat kapiler.

    Pada malaria falciparum eritrosit yang diinfeksi tidak membesar selama stadium

    perkembangan parasit. Eritrosit yang mengandung trofozoit tua dan skizon

    mempunyai titik kasar berwarna merah (titik mauror) tersebar pada dua per tiga

    bagian eritrosit. Pembentukan gametosit berlamgsung dalam alat-alat dalam,

    tetapi kadang-kadang stadium mudah dapat ditentukan dalam darah tepi.

    Gametosis muda mempunyai bentuk agak lonjong, kemudian menjadi lebih

    panjang atau berbentuk elips; akhirnya mencapai bentuk khas seperti sabit atau

    pisang sebagai gametosis matang. Gametosis untuk pertama k ali tampak dalam

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    22/36

    22

    darah tepi setelah beberapa generasi mengalami skizogoni biasanya kira-kira 10

    hari setelah parasit pertama kali tampak dalam darah. Gametosis betina atau

    makrogametosis biasanya lebih langsing dan lebih panjang dari gametosit jantang

    atau mikrogametosit, dan sitoplasmanya lebih biru dengan pulasan

    Romakonowsky. Intinya lebih lebih kecil dan padat, berwarna merah tua dan

    butir-butir pigmen tersebar disekitar inti. Mikrogametozit membentuk lebih lebar

    dan seperti sosis. Sitoplasmanya biru, pucat atau agak kemerah-merahan dan

    intinya berwarna merah mudah, besar dan tidak padat, butir-butir pign\men

    disekitan plasma sekitar inti.

    Jumlah gametosit pada infeksi Falciparum berbeda-beda, kadang-kadang sampai

    50.000 150.000/mm3 darah, jumlah ini tidak pernah dicapai oleh speciesPlasmodium lain pada manusia. Walaupun skizogoni eritrosit pada Plasmodium

    falciparum selesai dalam waktu 48 jam dan priodisitasnya khas terirana, sering

    kali pada species ini terdapat 2 atau lebih kelompok-kelokpok parasit, dengan

    sporolasi yang tidak singkron, sehingga priodesitas gejala pada penderita menjadi

    tidak teratur, terutama pada stadium permulaan serangan malaria.

    Siklus seksual Plasmodium falciparum dalam nyamuk sama seperti pada

    Plasmodium yang lain. Siklus berlangsung 22 hari pada suhu 20o C, 15 17 hari

    pada suhu 23o C dan 1011 hari pada suhu 25o C28o C. pigmen pada obkista

    berwarna agak hitam dan butir butinya relative besar, membentuk pola pada kista

    sebagai lingkaran ganda sekitar tepinya, tetapi dapat tersusun sebagai lingkaran

    kecil dipusat atau sebagai garis lurus ganda. Pada hari ke- 8 pigmen tidak tampak

    kecuali beberapa butir masih dapat dilihat.

    E.Patologi dan gejala-gejala.

    Masa tunas intrinsic malaria falciparum berlangsung antara 9-14 hari. Penyakitnya

    mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas, perasaan dingin, mual,

    muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada atau ringan dan penderita

    tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini tergantung dari anamosis tentang

    kepergian penderita ke daerah endemic malaria sebelumnya. Penyakit berlangsung

    terus, sakit kepala, punggung dan ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    23/36

    23

    memburuk. Pada stadium ini penderita tampak gelisah, pikau mental (mentral

    cunfuncion). Demam tidak teratur dan tidak menunjukkan perodiditas yang jelas.

    Ada anemia ringan dan leucopenia dengan monositosis. Pada stadium dini

    penyakit penyakit dapat didiagnosis dan diobati dengan baik, maka infeksi dapat

    segera diatasi. Bila pengobatan tidak sempurna, gejala malaria pernisiosa dapat

    timbul secara mendadak. Istilah ini diberikan untuk penyulit berat yang timbul

    secara tidak terduga pada setiap saat, bila lebih dari 5 % eritrosit di-infeksi.

    Pada malaria Falciparum ada tiga macam penyulit :

    1.Malaria serebral dapat dimulai secara lambat atau mendadak setelah gejala

    permulaan.

    2.Malaria algida menyerupai syok/renjatan waktu pembedahan.

    3.gejala gastro-intestinal menyerupai disentri atau kolera.

    Malaria falciparum berat adalah penyakit malaria dengam P.falciparum stadium

    aseksual ditemukan di dalam darahnya, disertai salah satu bentuk gejala klinis

    tersebut dibawah ini (WHO, 1990) dengan menyingkirkan penyebab lain (infeksi

    bakteri atau virus) :

    1.malaria otak dengan koma (unarousable coma)

    2.anemia normositik berat

    3.gagal ginjal

    4.Edema paru

    5.Hipoglikemia

    6.syok

    7.Perdarahan spontan/DIC (disseminated intravascular coagulation)

    8.kejang umum yang berulang.

    9.Asidosis

    10.Malaria hemoglobinuria (backwater fewer)

    Manifestasi klinis lainnya (pada kelompok atau daerah didaerah tertentu) :

    1.Gangguan kesadaran (rousable)

    2.penderita sangat lemah (prosrated)

    3.Hiperparasitemia

    4.Ikterus (jaundice)

  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    24/36

    24

    5.hiperpireksia

    Hemolisis intravascular secara besar-besaran dapat terjadi dan memberikan

    gambaran klinis khas yang dikenal sebagai blackwater fever atau febris iktero-

    hemoglobinuria. Gejala dimulai dengan mendadak, urin berwarna merah tua

    samapi hitam, muntah cairan yang berwarna empedu, ikterus, badan cepat lemah

    dan morolitasnya tinggi. Pada blackwater parasit sedikit sekali, kadang-kadang

    tidak ditemukan dalam darah tepi.

    2. Malaria dan endemic Malaria

    Malaria adalah penyakit yang ditularkan nyamuk menular dari manusia dan

    hewan lain yang disebabkan oleh eukariotikprotista (sejenis mikroorganisme) dari

    genus Plasmodium . Protista pertama menginfeksi hati, kemudian bertindak

    sebagai parasit dalam sel darah merah , menyebabkan gejala yang biasanya

    termasuk demam dan sakit kepala , pada kasus yang berat maju ke koma atau

    kematian . Penyakit ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis daerah dalam

    pita lebar sekitar khatulistiwa, termasuk banyak dari Sub-Sahara Afrika , Asia ,

    dan Amerika.

    Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan ditularkan oleh manusia.

    Penyakit berat ini sebagian besar disebabkan oleh P. falciparum sedangkan

    penyakit yang disebabkan oleh P. vivax , P. ovale , dan P. malariae umumnya

    merupakan bentuk ringan yang jarang fatal. Para zoonosis spesies P.knowlesi ,

    lazim di Asia Tenggara, menyebabkan malaria di kera tetapi juga dapat

    menyebabkan infeksi berat pada manusia. Malaria adalah umum di daerah tropis

    karena sejumlah besar curah hujan, suhu tinggi secara konsisten dan kelembaban

    tinggi, bersama dengan air yang tergenang di mana nyamuklarva mudah matang,

    menyediakan mereka dengan lingkungan yang mereka butuhkan untuk

    berkembang biak terus menerus.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito-borne_disease&usg=ALkJrhjKIhqRhbh8IJDXgw9XGf-_EZJR9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eukaryotic&usg=ALkJrhijmjtUKuFCR29dtKh0EBvlyWfqaghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Protists&usg=ALkJrhgCmOYTyKunHeLXAeD7Bkyj7ZBn-Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Red_blood_cell&usg=ALkJrhgJNqhH3WLYvEA2Knmd-0WKPWtprwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fever&usg=ALkJrhhfjLpsAiDC6IcI6w8Q4UM5OS3MRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Headache&usg=ALkJrhjO-p76voci72ftbNmBPqbvl3GVGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Coma&usg=ALkJrhjasy3qUliOqUlK-KJHu32fR5g4aghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Death&usg=ALkJrhgUpRJrbH7bQmY9jc1i_LIWWu8OQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tropics&usg=ALkJrhjh_kL9PukyLF30xhNDvSUR-dbEAghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Subtropical&usg=ALkJrhhQiM-DNocCPZK_Nhy47_JFiX1ajAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sub-Saharan_Africa&usg=ALkJrhhcRZv5yYpFb0CVCfc7cb51wM1LhAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&usg=ALkJrhhtHpXICbNcwOiKJvQhyhBVKy6BsAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Americas&usg=ALkJrhiNn417EA0_Y9aXPRLFeqcr8GpKLwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Zoonosis&usg=ALkJrhi-8KmS7oXJk2bMh9gfuIDkweCHIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Macaques&usg=ALkJrhjUYP0wxS1qPiFVavbQNPB4QJQ_-whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito&usg=ALkJrhicn39mSmOwv9NjYqa6lkavR1Sidwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito&usg=ALkJrhicn39mSmOwv9NjYqa6lkavR1Sidwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Macaques&usg=ALkJrhjUYP0wxS1qPiFVavbQNPB4QJQ_-whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Zoonosis&usg=ALkJrhi-8KmS7oXJk2bMh9gfuIDkweCHIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Americas&usg=ALkJrhiNn417EA0_Y9aXPRLFeqcr8GpKLwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&usg=ALkJrhhtHpXICbNcwOiKJvQhyhBVKy6BsAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sub-Saharan_Africa&usg=ALkJrhhcRZv5yYpFb0CVCfc7cb51wM1LhAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Subtropical&usg=ALkJrhhQiM-DNocCPZK_Nhy47_JFiX1ajAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tropics&usg=ALkJrhjh_kL9PukyLF30xhNDvSUR-dbEAghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Death&usg=ALkJrhgUpRJrbH7bQmY9jc1i_LIWWu8OQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Coma&usg=ALkJrhjasy3qUliOqUlK-KJHu32fR5g4aghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Headache&usg=ALkJrhjO-p76voci72ftbNmBPqbvl3GVGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fever&usg=ALkJrhhfjLpsAiDC6IcI6w8Q4UM5OS3MRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Red_blood_cell&usg=ALkJrhgJNqhH3WLYvEA2Knmd-0WKPWtprwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Protists&usg=ALkJrhgCmOYTyKunHeLXAeD7Bkyj7ZBn-Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eukaryotic&usg=ALkJrhijmjtUKuFCR29dtKh0EBvlyWfqaghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito-borne_disease&usg=ALkJrhjKIhqRhbh8IJDXgw9XGf-_EZJR9A
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    25/36

    25

    Gambar : Ring-bentuk dan gametosit Plasmodium falciparum dalam darah

    manusia.

    Tanda-tanda dan Gejala

    Tanda-tanda dan gejala malaria biasanya mulai 8-25 hari setelah infeksi. Namun,

    gejala dapat terjadi kemudian pada mereka yang telah mengambil obat antimalaria

    sebagai pencegahan. Presentasi mungkin termasukdemam , menggigil , artralgia

    (nyeri sendi) , muntah , anemia hemolitik , penyakit kuning , hemoglobinuria ,

    kerusakan retina , dan kejang-kejang. Sekitar 30% orang namun tidak akan lagi

    mengalami demam pada presentasi ke fasilitas perawatan kesehatan.

    Gejala klasik malaria adalah terjadinya siklus dingin tiba-tiba diikuti dengan

    kekakuan dan kemudian demam dan berkeringat berlangsung sekitar dua jam atau

    lebih, terjadi setiap dua hari di P.vivax dan P.ovale infeksi, dan setiap tiga hari

    untuk P. malariae. P. infeksi falciparum dapat menyebabkan demam berulang

    setiap 36-48 jam atau demam kurang jelas dan hampir terus-menerus. Untuk

    alasan yang kurang dipahami, tapi itu mungkin berhubungan dengan tinggi

    tekanan intrakranial , anak-anak dengan malaria sering menunjukkan sikap yang

    abnormal , tanda menunjukkan kerusakan otak parah. Malaria serebral

    berhubungan dengan pemutihan retina, yang mungkin merupakan tanda klinis

    yang berguna dalam membedakan malaria lain dari penyebab demam.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gametocyte&usg=ALkJrhgNs5nTXuQ8zf3nwRiJG-WZHePF5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fever&usg=ALkJrhhfjLpsAiDC6IcI6w8Q4UM5OS3MRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Shivering&usg=ALkJrhi4sehfnHB0RRsLvzD_JjylHaA1hwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Arthralgia&usg=ALkJrhjNuctDWiDohJ7qZWsiVz_cnZt1Oghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vomiting&usg=ALkJrhhal4IPB22oQvyV6lbwtqeWsv-seQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemolytic_anemia&usg=ALkJrhhPopT-qdbMGfICeWiGRAFcZoZPTwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Jaundice&usg=ALkJrhik25xEOlMAfj1p5oXHMeIwVKfQJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinuria&usg=ALkJrhiZxubaO8t4OcoD3-n9Nz_KA4zkeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Retinopathy&usg=ALkJrhhGqBGvd6pt8A88soFou1rxETIAIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Convulsion&usg=ALkJrhjz9_8SrGI1TFcjRFV711eNVuv02Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Rigor_%28medicine%29&usg=ALkJrhjHxWCmL8r6nOlv3jwm_nCuwqL3Eghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Intracranial_pressure&usg=ALkJrhg_3VBg1OdUp_xp3gGHQuQuxMPlTAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Abnormal_posturing&usg=ALkJrhgahNCDqalpt4n3d_y1ZKmq8Dwf5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Abnormal_posturing&usg=ALkJrhgahNCDqalpt4n3d_y1ZKmq8Dwf5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Abnormal_posturing&usg=ALkJrhgahNCDqalpt4n3d_y1ZKmq8Dwf5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Abnormal_posturing&usg=ALkJrhgahNCDqalpt4n3d_y1ZKmq8Dwf5ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Intracranial_pressure&usg=ALkJrhg_3VBg1OdUp_xp3gGHQuQuxMPlTAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Rigor_%28medicine%29&usg=ALkJrhjHxWCmL8r6nOlv3jwm_nCuwqL3Eghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Convulsion&usg=ALkJrhjz9_8SrGI1TFcjRFV711eNVuv02Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Retinopathy&usg=ALkJrhhGqBGvd6pt8A88soFou1rxETIAIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinuria&usg=ALkJrhiZxubaO8t4OcoD3-n9Nz_KA4zkeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Jaundice&usg=ALkJrhik25xEOlMAfj1p5oXHMeIwVKfQJAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemolytic_anemia&usg=ALkJrhhPopT-qdbMGfICeWiGRAFcZoZPTwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vomiting&usg=ALkJrhhal4IPB22oQvyV6lbwtqeWsv-seQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Arthralgia&usg=ALkJrhjNuctDWiDohJ7qZWsiVz_cnZt1Oghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Shivering&usg=ALkJrhi4sehfnHB0RRsLvzD_JjylHaA1hwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fever&usg=ALkJrhhfjLpsAiDC6IcI6w8Q4UM5OS3MRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gametocyte&usg=ALkJrhgNs5nTXuQ8zf3nwRiJG-WZHePF5g
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    26/36

    26

    Malaria berat biasanya disebabkan oleh P.falciparum, dan biasanya timbul 6-14

    hari setelah terinfeksi. Non-falciparum spesies namun telah ditemukan untuk

    menjadi penyebab ~ 14% kasus malaria berat dalam beberapa kelompok.

    Konsekuensi malaria parah termasukkoma dan kematian jika tidak diobati-anak

    dan ibu hamil sangat rentan. Splenomegali (pembesaran limpa), parah sakit kepala

    , serebral iskemia , hepatomegali (pembesaran hati), hipoglikemia , dan

    hemoglobinuria dengan gagal ginjal mungkin terjadi. Gagal ginjal adalah fitur

    demam blackwater , dimana hemoglobin dari segaris kebocoran sel darah merah

    ke dalam urin.

    Penyebab

    Malaria parasit adalah anggota dari genus Plasmodium (filum Apicomplexa ).

    Pada manusia malaria disebabkan olehP.falciparum,P.malariae,P.ovale,P.

    vivax dan P. knowlesi . Di antara mereka yang terinfeksi, P.falciparum adalah

    spesies yang paling umum diidentifikasi (~ 75%) diikuti oleh P.vivax (~ 20%). P.

    falciparum menyumbang sebagian besar kematian. P. vivax proporsional luar

    lebih umum dari Afrika. Ada telah didokumentasikan infeksi manusia dengan

    beberapa spesies Plasmodium dari kera lebih tinggi , namun dengan pengecualian

    P.knowlesi-a zoonosis spesies yang menyebabkan malaria pada kera.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Malaria&usg=ALkJrhiZ4CWX4v6uY2xoec-tQ5Uef9MjMA#Classificationhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Coma&usg=ALkJrhjasy3qUliOqUlK-KJHu32fR5g4aghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Splenomegaly&usg=ALkJrhgjx6M0qKnt6ZcW-B8cPPjIMmuzfAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Headache&usg=ALkJrhjO-p76voci72ftbNmBPqbvl3GVGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ischemia&usg=ALkJrhgv2xckrrAZSn2ntk1meJoukPAowAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hepatomegaly&usg=ALkJrhhlS6e7RFomsMyNlgIvX3oop6Hxmghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hypoglycemia&usg=ALkJrhgqAyJAKmhbfY3iMtHIqM4wiHp_cAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Renal_failure&usg=ALkJrhimKaictP5_3OYvDTNQ5bEGJFR8MQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Blackwater_fever&usg=ALkJrhg6V3Vbat4DDJfCVdkK9IIKyrQQtAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lysis&usg=ALkJrhhqgyLa2O2-OqdPWcgtx-kPGP_IoAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Parasite&usg=ALkJrhgEvNyCxfpHWgdtbYtgR4oIQUIHLAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apicomplexa&usg=ALkJrhh0f8LfV_gpZWM6WXYaEnCGRzAt7ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Simian&usg=ALkJrhjo-SuoSdF8NUAKqHhvVEH1ZU8GSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Zoonosis&usg=ALkJrhi-8KmS7oXJk2bMh9gfuIDkweCHIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Macaques&usg=ALkJrhjUYP0wxS1qPiFVavbQNPB4QJQ_-whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Macaques&usg=ALkJrhjUYP0wxS1qPiFVavbQNPB4QJQ_-whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Zoonosis&usg=ALkJrhi-8KmS7oXJk2bMh9gfuIDkweCHIQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Simian&usg=ALkJrhjo-SuoSdF8NUAKqHhvVEH1ZU8GSQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_knowlesi&usg=ALkJrhjwRntHXsPTgLfz_hArPXT3vEsimAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_vivax&usg=ALkJrhg40RqMaUhVd4Iwktn5D2kyYh_r_ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_ovale&usg=ALkJrhghGRwoYnqJ_zvVgxHttqlYgysZqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_malariae&usg=ALkJrhjIHlTeJRsv-mcdZR6soShPTR_izAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium_falciparum&usg=ALkJrhjHpMizX36a5bQSAAdBORFCtrUZ0Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apicomplexa&usg=ALkJrhh0f8LfV_gpZWM6WXYaEnCGRzAt7ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plasmodium&usg=ALkJrhi8W-QHA9vv20Yz9rpxExynnWAFKAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Parasite&usg=ALkJrhgEvNyCxfpHWgdtbYtgR4oIQUIHLAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lysis&usg=ALkJrhhqgyLa2O2-OqdPWcgtx-kPGP_IoAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Blackwater_fever&usg=ALkJrhg6V3Vbat4DDJfCVdkK9IIKyrQQtAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Renal_failure&usg=ALkJrhimKaictP5_3OYvDTNQ5bEGJFR8MQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hypoglycemia&usg=ALkJrhgqAyJAKmhbfY3iMtHIqM4wiHp_cAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hepatomegaly&usg=ALkJrhhlS6e7RFomsMyNlgIvX3oop6Hxmghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ischemia&usg=ALkJrhgv2xckrrAZSn2ntk1meJoukPAowAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Headache&usg=ALkJrhjO-p76voci72ftbNmBPqbvl3GVGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Splenomegaly&usg=ALkJrhgjx6M0qKnt6ZcW-B8cPPjIMmuzfAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Coma&usg=ALkJrhjasy3qUliOqUlK-KJHu32fR5g4aghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Malaria&usg=ALkJrhiZ4CWX4v6uY2xoec-tQ5Uef9MjMA#Classification
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    27/36

    27

    Gambar : Sebuah Plasmodium sporozoite melintasi sitoplasma sel epitel midgut

    nyamuk di mikrograf elektron.

    Pathogenesis

    Infeksi malaria berkembang melalui dua tahap: satu yang melibatkan hati sistem

    atau hati (exoerythrocytic), dan satu yang melibatkan sel-sel darah merah, atau

    eritrosit (erythrocytic). Ketika nyamuk yang terinfeksi menembus kulit seseorang

    untuk mengambil makan darah, sporozoit dalam air liur nyamuk masuk ke aliran

    darah dan bermigrasi ke hati di mana mereka menginfeksi hepatosit , mengalikan

    aseksual dan asymptomatically selama 8-30 hari. Setelah periode dorman potensi

    dalam hati, organisme ini membedakan untuk menghasilkan ribuan merozoit ,

    yang, setelah pecahnya sel tuan rumah mereka, melarikan diri ke dalam darah dan

    menginfeksi sel darah merah untuk memulai tahap erythrocytic dari siklus

    kehidupan. Para lolos parasit dari hati tanpa diketahui oleh membungkus dirinya

    dalam membran sel dari sel hati inang terinfeksi.

    Dalam sel-sel darah merah, parasit berkembang biak lebih lanjut, sekali lagi

    secara aseksual, secara berkala melanggar keluar dari host mereka untuk

    menyerang sel-sel darah merah segar. Beberapa siklus amplifikasi tersebut terjadi.Dengan demikian, deskripsi klasik dari gelombang demam timbul dari gelombang

    simultan merozoit melarikan diri dan menginfeksi sel darah merah.

    Resistensi :

    Parasit yang resisten terhadap klorokuin tampaknya mengeluarkan klorokuin

    melalui suatu membrane pompa P-glikoprotein yang mirip dengan resistensi sel

    kanker terhadap banyak obat. Pompa dapat dihambat dan resistensi dapat diubah

    (in vitro) oleh beberapa obat, termasuk verapamil dan desipramin.

    Efek samping :

    Gangguan saluran cerna, sakit kepala ringan, gatal, anoreksia, lesu, pandangan

    kabur, dan uritikaria.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electron_micrograph&usg=ALkJrhjNLWoEC7dmjfvd_emjO9FMBrcnHQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Liver&usg=ALkJrhhBAaRjhKOTbOv0P-gQmZdKRhRGXwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Erythrocyte&usg=ALkJrhjnrcBKuWInRzwkYSoJqgNMb8njeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sporozoite&usg=ALkJrhiVnQFpLi3oqB1a5XhOGuOTDpZQZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hepatocyte&usg=ALkJrhhUI55GjSsV-6LEeHLDhYpJsuvToghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cellular_differentiation&usg=ALkJrhixr5YVYtC6bgbHIbF_zezL7TZGMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Merozoite&usg=ALkJrhj_eaWJ6nnG43mgLb8zF9cWNyGdlAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_membrane&usg=ALkJrhhq4s-xypdMkTgoWllU7fk-MsV2pAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_membrane&usg=ALkJrhhq4s-xypdMkTgoWllU7fk-MsV2pAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Merozoite&usg=ALkJrhj_eaWJ6nnG43mgLb8zF9cWNyGdlAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cellular_differentiation&usg=ALkJrhixr5YVYtC6bgbHIbF_zezL7TZGMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hepatocyte&usg=ALkJrhhUI55GjSsV-6LEeHLDhYpJsuvToghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sporozoite&usg=ALkJrhiVnQFpLi3oqB1a5XhOGuOTDpZQZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Erythrocyte&usg=ALkJrhjnrcBKuWInRzwkYSoJqgNMb8njeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Liver&usg=ALkJrhhBAaRjhKOTbOv0P-gQmZdKRhRGXwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmalaria%26hl%3Did%26biw%3D1143%26bih%3D702%26prmd%3Dimvnsb&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electron_micrograph&usg=ALkJrhjNLWoEC7dmjfvd_emjO9FMBrcnHQ
  • 7/29/2019 skenario mekanisme endokrin

    28/36

    28

    Reaksi yang terjadi : hemolisis pada pasien defisiensi G6PD, gangguan

    pendengaran, bingung, psikosis, kejang, gangguan darah, reaksi kulit, dan

    hipotensi.

    PIRIMETAMIN

    Kerja antimalaria :

    Pirimetamin merupakan skizontisid darah, namun demikian karena obat ini

    bekerja lebih lambat dari klorokuin atau kuinin, obat-obat tersebut dapat

    digunakan secara tunggal profilaksis, tidak untuk terapi. Pirimetamin mempunyai

    afinitas tinggi untuk dan lebih efektif menghambat dihiddrofolat reduktase

    plasmodial daripada enzim manusia, sebagai hasil penurunan asam dihidrofolat

    menjadi asam tetrahidrofolat (asam folinat) secara selektif dihambat dalam

    parasit.

    Resistensi :

    Strain P. falciparum yang resisten tampak di seluruh dunia. Karena itu, profilaksis

    terhadap malaria falsiparum dengan satu obat tidak direkomendasikan la