Top Banner
CRITICAL APPRAISAL : ARTIKEL DIAGNOSIS Nama : Selvia Zurni Npm : 1102012268 Kelompok : B-10 SKENARIO Tuan Ahmad berusia 35 tahun, seorang karywan swasta yang datang ke klinik YARSI dengan keluahan demam, menggigil, berkeringat dan disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot. Dari hasil anamnesis, pasien bercerita bahwa pasien baru 2 minggu yang lalu pulang dari pedalaman diKalimantan untuk memenuhi tugas kantornya. Dari hasil anamnesis dan gejala yang ditemukan, dokter mencurigai tuan Ahmad terkena malaria. Untuk menegakkan diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan rapid diagnosis test. Pertanyaan Apakah pemeriksaan rapid diagnostic tests (RDTs) sama baiknya dengan pemeriksaan mikroskopi sediaan apus darah tepi yang digunakan untuk menegakan diagnosis malaria? PICO P : Tuan Ahmad, 35 tahun dengan malaria I : rapid diagnostic test untuk mendiagnosis malaria C : pemeriksaan mikroskopi sediaan apus darah tepi untuk malaria O : sensitivitas PENCARIAN BUKTI ILMIAH Website
12

skenario ebm

Feb 14, 2016

Download

Documents

reynaldo_20

diagnosis ebm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: skenario ebm

CRITICAL APPRAISAL : ARTIKEL DIAGNOSIS

Nama : Selvia ZurniNpm : 1102012268Kelompok : B-10

SKENARIO

Tuan Ahmad berusia 35 tahun, seorang karywan swasta yang datang ke klinik YARSI dengan keluahan demam, menggigil, berkeringat dan disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot. Dari hasil anamnesis, pasien bercerita bahwa pasien baru 2 minggu yang lalu pulang dari pedalaman diKalimantan untuk memenuhi tugas kantornya. Dari hasil anamnesis dan gejala yang ditemukan, dokter mencurigai tuan Ahmad terkena malaria. Untuk menegakkan diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan rapid diagnosis test.

Pertanyaan Apakah pemeriksaan rapid diagnostic tests (RDTs) sama baiknya dengan pemeriksaan mikroskopi sediaan apus darah tepi yang digunakan untuk menegakan diagnosis malaria?

PICO

P : Tuan Ahmad, 35 tahun dengan malariaI : rapid diagnostic test untuk mendiagnosis malariaC : pemeriksaan mikroskopi sediaan apus darah tepi untuk malariaO : sensitivitas

PENCARIAN BUKTI ILMIAH

Website www.ebscohost.com

Key Male AND adult AND malaria AND rapid diagnostic tests AND microscopy AND blood smears AND sensitivity

Limitasi2010 – 2014

Hasil Pencarian Artikel9

Page 2: skenario ebm
Page 3: skenario ebm
Page 4: skenario ebm

Artikel Yang Dipilih Singh Neeru, et al, 2010. Research Field and Laboratory Comparative Evaluation of Rapid Malaria Diagnostic Tests Versus Traditional and Molecular Techniques in India. Malaria Journal; 9(191).

AlasanAlasan mengapa mengganti jurnal :Karena pada jurnal sebelumnya hanya membandingkan 4 antigen dari Rapid Diagnostic Tests (RSTs) yaitu PfHRP2-test1, PfHRP2-test2, PfHRP2-test3, PfLDH dalam mendiagnosis Plasmodiun.

Alasan mememilih artikel diatas:Karena artikel lain membahas mendiagnosis infeksi malaria melalui transfusi darah. Pada artikel ini membandingkan semua antigen dari RDTs dengan mikroskopi sebagai gold standar sedangkan artikel lain hanya memabndingkan salah satu antigen RDTs dengan pemeriksaan mikroskopi contohnya Malaria Pf/Pv Combo dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopi sediaan apus darah tepi.

Page 5: skenario ebm

VALIDITY1. Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara indenpenden dan

blind terhadap suatu rujukan standar (gold standar)- Ya terdapat perbandingan secara indenpenden dan blind terhadap suatu standar

rujukan.

2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spektrum penderita pada setting praktik klinik saat uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan- Ya, sampel diambil dari pasien yang berada didaerah endemic

3. Menentukan ada tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostic- Ya, terdapat rujukan standar yaitu pemeriksaan mikroskopi

IMPORTANCE 1. Menentukan sensitivity, specificity, Likehood Ratio

- Sensitivity, specificity, likehood ratio ditampilkan dalam dalam bentuk tabel pada jurnal, pada tabel 3 dan tabel 4.

Page 6: skenario ebm
Page 7: skenario ebm

APPLICABILITY1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien

AVAILABLE- Metode pemeriksaan RDTs sudah tersedia di banyak rumah sakit dan puskesmas

sehingga orang daerah terpencil dan pedalaman yang terinfeksi malaria dapat langsung didiagnosis.

Page 8: skenario ebm

AFFORDABLEAwalnya komunitas malaria menentang adanya RDTs karena harga nya. Namun peneliti-peneliti dinegara-negara endemic telah banyak mengurangi harga dari pemeriksaan RDTs jadi dapat terjangkau oleh pasien.

ACCURATE- Tidak disebutkan dalam jurnal.

PRECISE- Tidak disebutkan dalam jurnal

2. Menentukan ada atau tidaknya perubahan tata laksana dari hasil penelitian- Tidak ada perubahan tatalaksa

Page 9: skenario ebm

3. Menentukan manfaat dan kerugian uji diagnostik terhadap pasien- Kerugian :

Sensitivitas RDTs pada infeksi non-falciparum relative rendah.

Produsen mengklaim bahwa RDTs tidak efektif dan cenderung berbahaya.

- Manfaat :RDTs dapat mendiagnosis dengan cepat dan pengobatan yang tepat ketika resisten terhadap cq (chloroquine) yang memerlukan ACT (Artemisinin Combination Therapy) yang lebih mahal.RDTs dapat dilakukan secara langsung.

Page 10: skenario ebm

Dapat menurunkan resiko kematian.