Skenario 5 SGD 3 Kelompok 1
Skenario 5
SGD 3Kelompok 1
Skenario
Tn. Ali 22 tahun pegawai peternakan ayam potong di Sunggal, di antar oleh keluarganya pada suatu malam ke Rumah Sakit terdekat dengan demam tinggi, keluhan sesak napas dan dada terasa berat disertai batuk-batuk. Dua hari yang lalu batuk pilek disertai demam, sakit kepala dan badan terasa pegal-pegal disertai mencret.
Apa yang terjadi pada Tn. Ali?
Data tambahan yang diperoleh :Dari hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit :
Suhu 400C, terlihat penderita sakit berat, pada pemeriksaan fisik didapatkan suara pernafasan vesikuler mengeras disertai ronkhi basah kedua lapangan paru.
Ro. Foto toraks terlihat perselubungan mengawan yang luas di kedua lapangan paru. Analisa gas darah arteri didapatkan pH 7,25, PCO2 55, PO2 62 menunjukkan gagal napas dengan respiratori asidosis
1.Bagaimana pendapat Anda mengenai kasus ini?
2.Apa rencana yang akan Anda kerjakan selanjutnya pada Tn. Ali?
Terminologi
Permasalahan
1. Apa hubungan pekerjaan OS dengan keluhannya?
2. Mengapa Os mengeluh demam tinggi,sesak nafas dan dada terasa berat disertai batuk-batuk?
3. Apa hubungan keluhan OS dua hari yang lalu dengan keluhan yang sekarang?
4. Apa DD dan DS anda?
Apa hubungan pekerjaan OS dengan keluhannya?
pekerjaan OS memungkinkan OS untuk terinfeksi virus keluhan OS
Mengapa Os mengeluh demam tinggi,sesak nafas dan dada terasa berat disertai batuk-batuk?
Demam tinggi : karena infeksi virus
- sesak nafas & batuk-batuk: virus yang menginfeksi OS menyerang
saluran pernapasan.
Apa hubungan keluhan OS dua hari yang lalu dengan keluhan yang sekarang?
keluhan OS 2 hari yang lalu merupakan gejala awal dari infeksi virus --- pengobatan tidak adekuat keluhan sekarang
Apa DD dan DS anda?DD : Avian influenza SARS Swine Influenza Pneumonia Bronkhitis Asma TBC
Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan yang dilakukan, OS menderita Avian Influenza
Skema
Tujuan Pembelajaran• Menjelaskan mengenai virus influenza ( jenis dll)• Jenis-jenis new emerging disease• Mengetahui mengenai Avian Influenza :
- Definisi- Etiologi- Penularan ke Manusia- Patogenesis- Gejala klinis- Pemeriksaan Penunjang Diagnostik- Penatalaksanaan- Pencegahan- Komplikasi- Prognosis
Virus Influenza
• Dikenal 3 tipe virus : A, B dan CTipe A : penyebab virus influenza yang bersifat epidemikTipe B : hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe ATipe C : tipe yang diragukan patogenitasnya untuk manusia
• Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA dan mempunyai afinitas untuk myxo atau musin
Struktur Virus Influenza• Meliputi 3 bagian utama :oAntigen S Inti partikel virus
yaitu ribonukleoproteinoHemaglutinin menonjol keluar
dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus.
oNeuramidase memegang peran yang minim pada imunitas• Selubung inti virus berlapis
matriks protein sebelah dalam dan membran lemak di sebelah luarnya
Jenis-jenis New Emerging Disease
• Avian Influenza• Swine Influenza• SARS
Avian Influenza
Avian Influenza merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A yang biasa mengenai unggas.
Etiologi
• Ada 2 protein petanda virus influenza A yaitu protein hemaglutinin (H) yang terdiri dari 15 macam dan protein Neuraminidase (N) yang terdiri dari 9 macam• Kombinasi dari kedua protein ini menghasilkan
varian subtipe dari virus influenza tipe A.• Penyebab dari avian influenza adalah Virus
influenza A subtipe H5N1• Virus A (H5N1) ini digolongkan dalam Highly
Pathogenic Avian Influenza (HPAI)
Sifat Virus Influenza• Virus influenza pada unggas dapat bertahan hidup
di air sampai 4 hari pada suhu 220C dan > 30 hari dalam 00C
• Salah satu ciri virus influenza adalah kemampuannya untuk mengubah antigen permukaannya (H dan N) baik secara cepat maupun lambat
• Perubahan secara singkat antigenic shift dan hanya terjadi pada influenza tipe A
• Teori yang mendasari terjadinya antigenic shift adalah adanya penyusunan kembali dari gen-gen pada H dan N diantara human dan avian influenza viruses melalui perantara host ke tiga memungkinkan terbentuknya virus baru yang lebih ganas.
• Kondisi yang memudahkan terjadinya antigenic shift adalah adanya penduduk yang bermukim di daerah peternakan unggas dan babi
• Karena babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human virus maka hewan tersebut dapat berperan sebagai lahan pencampur untuk penyusunan kembali gen-gen yang berasal dari kedua virus terbentuk subtipe virus yang baru
Penularan ke Manusia
• Hingga 5 Agustus 2005, WHO melaporkan 112 kasus A (H5N1) pada manusia terbukti secara pemeriksaan mikrobiologi berupa biakan / PCR
• Jalur yang paling mungkin terjadinya infeksi avian influenza pada manusia adalah dari unggas ke manusia
• Walau terbukti adanya penularan dari unggas manusia, proses ini tidak terjadi dengan mudah. Terlebih lagi penularan antar manusia, kemungkinan terjadinya lebih kecil lagi
Patogenesis
• Penyebaran virus melalui udara virus tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau memasuki alveoli
• Virus yang tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus
• Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal
• Virus avian influenza manusia dapat berikatan dengan alpha 2, 6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel dimana didapatkan residu asam sialat yang dapat berikatan dengan residu galaktosa melalui ikatan 2,6 linkage
• Virus AI dapat berikatan dengan membran sel mukosa melalui ikatan yang berbeda yaitu ikatan 2,3 linkage
• Adanya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus AI tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia
• Mukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran napas dapat dicegah
• Tetapi virus yang mengandung neuraminidase pada permukaannya dapat memecah ikatan tersebut
• Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat virus dapat menyebar ke sel-sel didekatnya
• Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar bersilia
• Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut kemudian mengalami piknosis
• Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi
Manifestasi Klinis• Masa inkubasi 3 hari, dengan rentang 2-4 hari• Manifestasi klinis avian influenza dengan gejala
ILI (Influenza Like Illness), yaitu batuk, pilek dan demam > 380C.
• Gejala lain berupa sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia, malaise dan diare
• Spektrum klinis bisa sangat bervariasi, mulai dari asimtomatik, flu ringan hingga berat, pneumonia dan banyak yang berakhir dengan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik• Diagnostik :
Uji konfirmasi :
o Kultur dan identifikasi virus H5N1
o Uji Real Time Nested PCR untuk H5
o Uji Serologi
Pemeriksaan Lain :
• Hematologi : Ditemukan leukopenia, limfositopeni trombositopeni
• Kimia : pe albumin, pe SGOT/SGPT, pe ureum dan kreatinin, AGDA dapat normal / abnormal
• Radiologi : Ditemukan gambar infiltrat di paru pneumonia
Penatalaksanaan• Istirahat, peningkatan daya tahan tubuh, pengobatan
antiviral, pengobatan antibiotik, perawatan respirasi, anti inflamasi, imunomodulators
• Antiviral sebaiknya diberikan pada awal infeksi yakni 48 jam pertama. Pilihan obat :
1. Penghambat M2 : Amantadin (Symadine) dan Rimantadin (Flu-madine) dengan dosis 2x/hari 100 mg atau 5 mg/kgBB selama 3-5 hari
2. Penghambatan Neuramidase (WHO) :Zanamivir (Relenza) dan Oseltamivir (Tamiflu) dengan dosis
2 x 75 mg selama 1 minggu
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
• Penyakit infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh virus Corona dengan sekumpulan gejala klinis yang berat
Etiologi :• Infeksi virus yang tergolong ke dalam Genus
Coronavirus (CoV)• Genus Coronavirus berasal dari ordo Nidovirales
golongan virus yang memiliki kapsul dan genom RNA rantai tunggal
Penularan
• Cara penularan yang utama ialah melalui kontak langsung membran mukosa (mata, hidung dan mulut) dengan droplet pasien yang terinfeksi
• Selain kontak langsung, berbagai prosedur aerosolisasi di RS dapat meningkatkan risiko penularan SARS oleh karena kontaminasi alat yang digunakan, droplet maupun materi infeksius lainnya berupa tinja atau urin
Manifestasi Klinis•Gejala prodromal :Masa inkubasi 1-14 hari, rata-rata 4 hari, dimulai
dari gejala demam, myalgia, menggigil dan rasa kaku-kaku di tubuh, batuk non-produktif, nyeri kepala dan pusing•Manifestasi pernafasan :Batuk-batuk kering dan biasanya pasien akan
merasa sesak ketika batuk. Sekitar akhir minggu pertama dan awal minggu kedua, gejala tersebut dapat mengalami perburukan
• Manifestasi pencernaan :Diare bersifat cair dengan volume yang banyak tanpa disertai lendir maupun darah
• Manifestasi hematologis :Limfopenia (<1000/mm3) ditemukan pada minggu kedua sakit, trombositopenia didapatkan lebih dari 50% kasus-kasus SARS.
• Manifestasi Kardiovaskuler :Jarang ditemukan. Kurang lebih 50% pasien SARS mengalami hipotensi (sistolik <100 mmHg dengan atau tanpa distolik <50 mmHg). Rendahnya tekanan darah timbul rasa pusing
Referensi
• Prof.Dr.A.Harryanto Reksodiputro,Sp.PD, Dr.A.Madjid,Sp.PD, at al. Avian Influenza. In : Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta : FK UI ; 2006.