Skenario 4Nyeri Hipokondrium KananSeorang laki-laki usia 55
tahun datang ke puskesmas karena nyeri di regio hipokondrium kanan
disertai mual terutama setelah makan- makanan berlemak. Dari hasil
pemeriksaan dokter 8 dan laboratorium disimpulkan bahwa organ
heparnya tidak lagi berfungsi normal. Dokter menjelaskan, hal ini
diakibatkan oleh kebiasaan buruk pasien mengkonsumsi alcohol
berlebih jangka lama.
STEP 11. Regio hipokandrium: Bagian bawah kartilago tulang rusuk
dipisahkan oleh lineaLateralis dextra dan linea transpilorika.STEP
21. Organ yang terletak pada hypokondrium dextra ?2. Struktur
makroskopis dan mikroskopis dari hepar ?3. Fungsi hepar ?4. Apa
saja organ dan enzim yang berperan pada pencernaan lemak dan
sekresinya ?5. Apa hubungan makanan berlemak dengan mual dan nyeri
dengan yang pasien rasakan ?6. Pengaruh mengkonsumsi alcohol
terhadap hepar ?STEP 31. - Hepar dextra Vesica vellea/ biliaris
Diaphragm Ren dextra pars superior 2. Makroskopis: Di bagimenjadi
2: Lobus hepatis sinistra danLobus hepatis dextra =>lobus
quadrates dan lobus kaudratusSegmentasi linea mid
clavicullarisFacies :diaphragma => pars anterior, superior,
posterior dextraViseralis: 3 impresioPermukaan dilapisi pentorium
visceral Di posterior langsung ke diaphragmPemisah lobus dextra et
sinistra anterior yaitu ligamentum pasiformis posteriorDi
atas=>ligamentum fenosum : bagian bawah ligamentum teres
hepatis.Ada 3 duktus :duktus hepatikus, cystikus,
choleiduktusMikroskopis: Sel endotelia: inti kecil, mengandung
gelembungFagosit: inti besar, mengandung eritrositTunika serosa:
jaringan ikatKapsula glisen: jaringan ikat, fibrosa tipis,
kolagenLobus => lobules =>heparositSitoplasma: lisozim
menghasilkan zymogen dan berperan saat puasaHepatosit: sinusoid
(celah) sel kupfferSel endotel dan hepatosit3. - Pembentukan dan
ekskresi empedu (bilirubin) Metabolisme karbohidrat, protein, lemak
Penyimpanan air, vitamin, mineral Filtrasi darah Mengeliminasi
bakteri dan partikel asing yang masuk bersama darah Sekresi
kolesterol4. Enzim pancreas: kolesterol esteraseEnzim lipase
pancreas: lemak netral (asam lemak dan monogliserida)5. - Hati
menghasilkan empedu untuk memecah lemak menjadi asam lemak Hati
tidak mensekresikan enzim empedu Pembentukan batu empedu warna
timbulnya kolesterol yang terperangkap dikantung empedu6. - Sel
hepatosit rusak karena adanya alcohol Yang mencerna alcohol
hepatosit : adanya reseptor lemak (penimbun lemak)
STEP 41. - Hepar dextra Diaphragm Ren dextra pars superior2.
Makroskopis:Lobus dextra: fossa hepatis, fossa vesicavellea, vena
cava inferiorLobus sinistra:Cauda impresio 9 bawah venaTubelo
quadratusCaudatus vertebra thorakal 10 11Batas kanan: sucus vena
cavaQuadratus:Kanan vesica vellea sinistra: fisura ligamentum
dentrilVentral, margo, impresio hepar dorsal :porta hepaticaFacies
pars anterior :DiaphragmaCosta 6 10 kartilago sebelah dextra costa
VII VIII sebelah sinistraPars posterior: Interpetoneal bagian
dorsalPermukaan luas dan membulat setelah kanan dan kiri
menyempitPars dextra: kebawahPars ficeral: bentuk cekung dan
menghadap dorso cauda sinistraVaskularisasi: A.V hepatica, truncus
coleacus, r.terminalis dextra et sinistraInnervasi: Plexus coleacus
: SimpatisTruncus regalis : ParasimpatisDuktus hepatica: 2 duktus
besar =>porta hepatis =>berasal dari lobules dextra
etSinistraDuktuscoleaduktus: duktus paling besar, persatuan duktus
hepatica dan duktusCysticus,letak muaranya pada papilla duodeni
majorSinusoid hepar: Vascular =>a.abdominalis =>r.coelacus,
a.hepatica comunisHepatica propia beranastomosis dengan v.porta
hepatica, sinusi dihepar (pertukaran darahDengan hepatosit)V.porta
hepatica menjadi v.cava inferiorDuktusbiliaris: bawah m.sphincter,
duktus bilaris mencegah empedu relaksasiDengan adanya
CCKVesicabiliaris: fundus, corpus, dancollumPersyarafan: N.vagus
parasimpatis
Mikroskopis:Lobulus hepar: Bentuk silindris tak teratur, spatium
DC, sel kuffer berfagosit eritrositDinding sinusoid : Selapis
endotel berpori-pori atau tidak anti cantingenDC : Stelata
(menyimpan lemak dan metabolisme vitamin A)Hepatosit : Seperti
mitokondria kasar dan halusMelakukan sintesis kolesterol, garam
empeduRuang sinusoid : kurang lebih 9-12 m, dibatasi oleh
endotelPelapis lobus : kapsula glisson dan jaringan ikat fibrosa
tipis dan elastis3. - Membentuk atau mensekresi empedu traktus
intestinal Menyaring darah Regenerasi jaringan yang
rusakMetabolisme lemak :Sebagian besar yang di lipoprotein,
pembentukan sebagian besar kolesterol dan fosfolipidMetabolisme
protein :Pembentukan protein plasma dan inter copverse asam amino
yang berbeda4. Enzim lipase pancreas tidak bekerja apabila
triseliserida tidak dipecah oleh garam empedu.a. Sekresi
empedu:Empedu dihasilkan sel hepatosit menjadi kanalikulus biliaris
lalu septa interlobularis dan duktus biliaris menjadi terminal
duktus hepatikus dan biliaris comunis ke duodenum (ampulla
hepatopankreas)b. Dari 5% dibawa ke feses balik lagi kee mpedu
(hijau kekuning-kuningan) bilirubin (hasil dari sekesi darah merah
di eritrosit oleh heme lalu ke sel kufferc. Untuk menselmusikan
partikel lemakd. Mensekresi bilirubin perharinya 600-1000 ml 5 dan
6.Hepatosit untuk metabolism alcohol : Etanol diambil oleh sel
sitoplasma menjadi asetat perikosetrat kelebihan asetat (merusak
Mitokondria) perisikrom (merusak membrane hepatosit). Perlemakan
hati meningkatkan serabut kolagen. Empedu sehingga menjadi rusak
dan terganggu,penyempitan pembuluh darah dan duktus Biliaris.
Faktor Yang MengendalikanSkema:
Fungsi Hepar
Sekresi HeparFungsi Metabolik HeparHEPAR
Struktur Makro dan Mikro
STEP V 1. Hubungan antara fungsi hepar dengan struktur yang
berperan :a. Mekanisme dan struktur hepar yang berperan dalam
metabolism karbohidrat, lemak, proteinb. Mekanisme dan struktur
hepar yang berperan dalam mekanisme detoksifikasi dan purifikasi
(metabolisme xenobiotic)c. Faktor factor yang
mempengaruhifungsihepar : hormone, metabolisme, aktifitas,
dansaraf2. Komposisi empedu :a. Komposisi empedub. Tahapan
pembentukan penyimpanan empedu serta hubungan dengan organ
hepatobiliarc. Fungsi, mekanisme pengeluaran empeduSTEP VIBelajar
mandiriSTEP VII1. A. Metabolisme KarbohidratDalam metabolisme
karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini :1. Penyimpanan
glikogen dalam jumlah besar2. Konversi galaktosa dan fruktosa
menjadi glukosa3. Glokoneogenesis4. Pembentukan banyak senyawa
kimia dari produk antara metabolisme karbohidratHati terutama
penting untuk mempertahankan sentrasi glukosa darah normal.
Penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa
dari darah, menyimpan, dan kemudian mengambilnya kembali ke darah
bila konsentrasi glukosa darah mulai turun terlalu rendah. Fungsi
ini disebut fungsi penyangga glukosa hati. Pada orang dengan fungsi
hati buruk, konsentrasi glukosa darah setelah memakan makanan
tinggi karbohidrat dapat meningkatkan dua tau tiga kali lebih
tinggi dibandingkan pada orang dengan fungsi hati yang
normal.Glukoneogenesis dalam hati juga penting untuk mempertahankan
konsentrasi normal glkuosa darah, karena glokoneogenesis hanya
terjadi secara bermakna apabila konsentrasi glukosa darah mulai
menurun dibawah normal.selanjutnya sejumlah besar asam amino dan
gliserol dari trigliserida diubah menjadi glukosa, dengan demikian
membentu mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang relatif
normal.Metabolisme LemakLemak di bagi menjadi 2,yaitu :Metabolisme
asam lemakHampir semua pencernaan lemak melewati saluran limfe
sebagai kilomikron (gabungan dari trigliserida (TG), kolesterol,
fosfolipid (FL) dan lipoprotein (LP)). Kilomikron masuk ke pembuluh
darah melalui duktus torasikus. TG kemudian diubah menjadi asam
lemak dan gliserol oleh enzim-enzim di dinding kapiler, terutama
kapiler hati dan jaringan adiposa. Dari kapiler, asam lemak dan
gliserol dapat masuk ke sebagian besar sel. Setelah itu memasuki
hati dan sel lain menjadi TG kembali. TG disimpan sampai stadium
pasca-absortif. Pada saat ini, TG diubah menjadi asam lemak bebas
dan gliserol. Hormon glukagon, kortisol, hormon pertumbuhan dan
katekolamin berfungsi sebagai sinyal untuk menguraikan TG. Gliserol
dan asam lemak bebas masuk ke siklus kreb untuk menghasilkan ATP.
Sebagian tidak masuk siklus kreb tapi digunakan hati membentuk
glukosa. Hal inilah yang dapat menyebabkan timbunan keton apabila
penguraian TG secara berlebih. Otak tidak dapat memanfaatkan TG
sebagai sumber energi secara langsung kecuali melalui
glukoneogenesis.Metabolisme KolesterolHati memetabolisme sebagian
kolesterol yang terdapat didalam misel menjadi garam-garam empedu.
Sisa kolesterol lainnya disalurkan ke darah, berikatan dengan FL
sebagai LP. LP mengangkut kolesterol ke semua sel untuk membentuk
membran sel, struktur intrasel, dan hormon steroid. Tingginya kadar
LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) menandakan hati menangani kolesterol dalam jumlah
besar. LDL dan VLDL bisa merusak sel, terutama pada epitel pembuluh
darah dengan membebaskan radikal bebas dan elektron berenergi
tinggi selama metabolismenya. HDL (High Density Lipoprotein)
mengangkut kolesterol dari sel ke hati dan bersifat protektif
terhadap penyakit arteri. Peranan utama pada sintesis kolesterol
oleh hati, sebagian besar diekskresi dalam empedu sebagai
kolesterol dan asam kolat.Metabolisme ProteinMetabolisme Asam
aminoHati sebagai tempat penyimpanan protein. Setelah pencernaan
asam amino memasuki semua sel dan diubah menjadi protein untuk
digunakan membentuk:1. Enzim dan komponen struktural sel (DNA/RNA
inti, basa purin dan pirimidin, ribosom, kolagen, protein
kontraktil otot).2. Selain itu, sintesis protein digunakan dalam
pembentukan protein serum (albumin, globulin, globulin kecuali
globulin)3. Factor pembekuan darah I, II, V, VII, VIII, IX, dan X;
vitamin K digunakan sebagai kofaktor pada sintesi ini kecuali
factor V)4. Hormon (tiroksin, epinefrin, insulin)5.
Neurotransmiter, kreatin fosfat, heme pada hemoglobin dan sitokrom,
pigmen kulit melanin.Penguraian protein terjadi ketika asam amino
plasma turun dibawah ambang batas. Ketika tidak ada lagi asam amino
yang disimpan sebagai protein, maka hati melakukan deaminasi asam
amino dan menggunakannya sebagai sumber energi atau mengubahnya
menjadi glukosa, glikogen atau asam lemak. Selama deaminasi asam
amino, terjadi pelepasan amonia yang hampir seluruhnya diubah di
hati menjadi urea yang kemudian diekskresikan lewat ginjal. Selain
hati, ginjal dan mukosa usus ikut berperan sebagai tempat
penyimpanan protein.
Biotransformasi AmoniaAmonia adalah suatu produk sampingan
penguraian protein. Sebelum rangka karbon pada asam amino
dioksidasi, nitrogen terlebih dahulu harus dikeluarkan. Nitrogen
asam amino membentuk ammonia. Amonia ditransformasikan menjadi urea
(sifatnya yang larut dalam urin) di hati dan diekskresikan dalam
urin. Tanpa fungsi hati ini, terjadi penimbunan amonia (bersifat
toksik) yang bisa menyebabkan disfungi saraf, koma, dan kematian.
Walaupun urea adalah produk ekskresi nitrogen yang utama, nitrogen
juga dibentuk menjadi senyawa lain, asam urat (produk penguraian
basa purin), keratin (dari kreatin fosfat), ammonia (dari
glutamine). Semua senyawa ini, selain lewat urin, juga dikeluarkan
melalui feses dan kulit.
B. Metablosime xenobiotik dibagi menjadi 2 fase, yaitu :1. Fase
1Pada fase 1, reaksi utama adalah hidroksilasi yang dikatalisis
oleh anggota suatu kelas enzim yang disebut mono-oksigenase atau
sitokrim P450. Selain hidroksilasi, enzim ini mengatalisis berbagai
reaksi, termasuk reaksi yang melibatkan deaminasi, dehalogenasi,
desulfurasi, epoksidasi, peroksigenasi, dan reduksiPada manusia,
diperkirakan terdapat sekitar 57 gen sitokrom P450. Reaksi yang
dikatalisis oleh mono-oksigenase ( sitokrom P450 ) adalah sebagai
berikut:RH + O2 + NADPH + H+ R-OH + H2O + NADPRH diatas mewakili
beragam xenobiotik, termasuk obat, karsinogen, pestisida, produk
petroleum, dan polutan ( misalnya campuran PCB ). Selain itu,
senyawa endogen, misalnya steroid tertentu, eikosanoid, asam lemak,
retinoid, juga merupakan substrat. Substrat biasanya bersifat
lipofilik dan diubah menjadi lebih hidrofilik oleh
hidroksilasi.Sitokrom P450 dianggap merupakan biokatalisis yang
penting serba-guna. Telah dibuktikan melalui pemakaian 18O2 bahwa
satu atom oksigen masuk ke R-OH dan satu atom memasuki air. Nasib
ganda oksigen ini menyebabkan mono-oksigenase dulu disebut sebagai
oksidase berfungsi campuran ( mixed-function oxsidase ). Reaksi
yang dikatalisis oleh sitokrom P450 juga dapat dituliskan sebagai
berikut :Sitokrom P450 tereduksi sitokrom P450 teroksidasiRH + O2
R-OH + H2OSitokrom P450 diberi nama demikian karena enzim ini
ditemukan saat diketahui bahwa preparat mikrosom yang telah
direduksi secara kimiawi dan kemudian dipajankan dengan karbon
monoksida memperlihatkan puncak tersendiri di 450 nm. Mikrosom
mengandung fragmen-fragmen retikulum endoplasma, tempat sebagian
besar isi sel P450 berada. Pada retikulum endoplasma hati manusia,
terdapat paling tidak enam isoform sitokrom P450, masing-masing
dengan spesifisitas substrat yang luas dan agak tumpang tindih
serta bekerja baik pada senyawa endogen maupun xenobiotik. 2. Fase
2Pada reaksi fase 1, xenobiotik umumnya diubah menjadi turunan
terhidroksilasi yang lebih polar. Pada reaksi fase 2, turunan ini
dikonjugasikan dengan molekul lain, misalnya asam glukoronat,
sulfat, atau glutation. Pengkonjugasian ini menyebabkan xenobiotik
menjadi lebih larut dan akhirnya dieksresikan melalui urine atau
empedu.Terdapat 4 reaksi pada fase 2, yaitu :a. GlukuronidasiAsam
UDP-glukuronat adalah donor glukuronil, dan berbagai
glukuronosiltransferase yang terdapat baik di retikulum endoplasma
maupun sitosol adalah katalisnya. Molekul-molekul, seperti
2-asetilaminofluoren ( suatu karsinogen ), anilin, asam benzoat,
meprobamat ( obat penenang ), fenol, dan banyak steroid
diekskresikan sebagai glukuronida. Glukuronida dapat melekat ke
gugus oksigen, nitrogen, atau sulfur substrat. Glukuronidasi
mungkin merupakan reaksi konjugasi yang paling sering terjadi.b.
SulfasiSebagian alkohol, arilamin, dan fenol mengalami sulfasi.
Donor sulfat dalam reaksi ini dan reaksi sulfasi biologis lain (
misalnya sulfasi steroid , glikosaminoglikan, glikolipid, dan
glikoprotein) adalah adenosin 3-fosfat-5fosfosulfat ( PAPS ),
senyawa ini dinamai sulfasi aktif .c. Konjugasi dengan glutation
Glutation ( -glutamil-sisteinilglisin) adalah suatu tripeptida yang
terdiri dari asam glutamat, sistein, dan glisin. Glutation sering
disingkat GSH ( karena gugus sulfhidril sisteinnya, yaitu bagian
molekul yang aktif). Sejumlah xenobiotik elektrofilik yang
berpoensi toksik ( misalnya karsinogen tertentu) dikonjugasikan
dengan GSH nukleofilik dalam reaksi yang dapat diringkas sebagai
berikut :R + GSH R S G
R adalah xenobiotik elektrofilik. Enzim yang mengatalisis reaksi
ini disebut glutation S-transferase yang terdapat dalam jumlah
besar di sitosol hati dan dalam jumlah lebih sedikit di jaringan
lain.di jaringan manusia terdapat glutation S-transferase yang
memperlihatkan spesifitas substrat yang berbeda dan dapat
dipisahkan dengan menggunakan teknik elektroforesis dan teknik
lainnya. Jika xenobiotik yang berpotensi toksik tidak
dikonjugasikan dengan GSH, xenobiotik tersebut akan bebas berikatan
secara kovalen dengan DNA, RNA, atau protein sel dan karenanya
dapat menyebabkan kerusakan sel serius. Oleh sebab itu, GSH
merupakan mekanisme pertahanan penting terhadap senyawa toksik
tertentu, misalnya obat dan karsinogen tertentu. Jika kadar GSH di
suatu jaringan, seperti hati menurun jaringan tersebut terbukti
lebih rentan terhadap cedera akibat berbagai bahan kimia, yang
dalam keadaan normal dikonjugasikan dengan GSH. Konjugat glutation
mengalami metabolisme lebih lanjut sebelum diekskresikan. d. Reaksi
lainDua reaksi lain yang terpenting adalah asetilase dan
metilase.1) Asetilase asetilase diwakili oleh X + Asetil-KoA
Asetil-X + koADengan X mewakili suatu xenobiotik. Seperti reaksi
asetil lain, asetil-KoA ( asetat aktif ) adalah donor asetil.
Reaksi ini dikatalisis oleh asetiltransferase yang terdapat di
dalam sitosol berbagai jaringan, terutama hati. Obat isoniazid yang
digunakan untuk mengobati tuberkulosis, mengalami asetilase.2)
Metilase beberapa xenobiotik mengalami metilase ileh
metiltransferase dengan menggunakan S-adenosilmetionin sebagai
donor darah metil.C. Faktor yang mempengaruhi fungsi hepar1)
SarafContohnya saat N. Vagus (Parasimpatid) terstimulasi akan
mempercepat dan membantu sel sel hepar atau hepatosit agar dapat
mensekresikan cairan empedu. Begitu pula sebaliknya,ketika simpatis
terstimulasi maka akan menghambat penyekresian dari empedu.2)
HormonalHormon glukagon, kortisol, hormon pertumbuhan dan
katekolamin berfungsi sebagai sinyal untuk menguraikan TG. Gliserol
dan asam lemak bebas masuk ke siklus kreb untuk menghasilkan ATP.
Sebagian tidak masuk siklus kreb tapi digunakan hati membentuk
glukosa. Hal inilah yang dapat menyebabkan timbunan keton apabila
penguraian TG secara berlebih. Otak tidak dapat memanfaatkan TG
sebagai sumber energi secara langsung kecuali melalui
glukoneogenesis.Selain itu juga Ketika glukosa masuk ke organ
pencernaan (usus) lalu masuk ke pembuluh darah diperlukan insulin
agar mudah diserap di sel tubuh, apabila masih belum dipakai,
glukosa diubah sel hati menjadi glikogen dan disimpan didalam hati
(glikogenesis). Sehingga hati berperan sebagai penyangga kadar
glukosa untuk darah. Apabila kadar gula darah turun, glikogen
diubah menjadi glukosa (glikogenolisis). Selain itu terdapat
glukoneogenesis, terjadi saat penurunan glukosa diantara waktu
makan dengan mengubah asam amino menjadi glukosa setelah deaminasi
(pengeluaran gugus amino) dan mengubah gliserol dari penguraian
asam lemak menjadi glukosa3) MetabolismeSaat metabolisme
Lemak,Protein dan lemak berlebihan di usus halus,ini secara
langsung akan berpengaruh pada fungsi hati sebagai
penyimpanan.Misalkan saat usus halus memetabolisme karbohidrat
berlebihan,sebagian glukosa diubah menjadi glikagon di hepar yang
berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan.4) AktivitasSaat
aktivitas tinggi dan asupan glukosa didarah sudah
berkurang,glikogen sebagai cadangan makanan dihepar terurai. Ini
disebut sebagai glikolisis,pengimbang agar tubuh tidak kekurangan
glukosa yang berfungsi sebagai bahan bakar sel agar dapat
bermetabolisme.2.A Komposisi empeduEmpedu terdiri dari garam
empedu, pigmen empedu, dan zatlain yang larut dalam larutan
elektrolit alkalis. Sekitar 500ml empedu di sekresikan setiap hari.
(Ganong, 2013)
Sebagian empedu di reabsopsikan di usus dan kembali oleh hati
(sirkulasi enterohepatik). Glukoronida dalam pigmen empedu yaitu
billirubin dan biliverdin yang membuat empedu berwarna kuning
keemasan. (Ganong, 2013)
Garam empedu adalah garam natrium dan kalium asam empedu, dan
semua yang di sekresikan ke dalam empedu di konjungasi dengan
glisin atau taurin yaitu suatu turunan sistein. Asam empedu di
sintesis oleh kolesterol. Bersama dengan vitamin d, kolesterol,
hormon steroid, glikosida gitalis, asam empedu mengandung inti
siklopentanoperhidrofenantren. Dua asam empedu utama yaitu asam
kolat dan asam koneodeoksilat. Di kolon, bakteri mengubah asam
kolat menjadi asam deoksikolat dan asam litokolat di sebut sebagai
asam empedu sekunder. (ganong, 2013)
Garam empedu bersifat amfipatik yaitu memiliki ranah hidrofilik
dan hidrofobik. Salah satu molekul di katakan hidrofilik karena
ikatan peptida polar dan gugus karboksil serta hidroksil berada di
permukaan tersebut, sedangkan permukaan lain bersifat hidrofobik.
(ganong, 2013)90 %- 95% garam empedu diserap dari usus halus.
Sebagian di serab melalui difusi noniotik, tetapi sebagian empedu
di serap dari ileum. Sisa garam empedu sekitar 5-10% masuk ke dalam
kolon dan di ubah menjadi garam asam deoksilat dan asam lotokolat.
Litokolat relatif tidak larut dan sebagian besar di sekresikan
dalam tinja, hanya 1 % yang di serap. Garam empedu di serap di
salurkan kembali ke hati dalam vena porta dan di sekresikan kembali
ke dalam empedu (sirkulasi enterohepatik). (ganong, 2013)
2.B. Empedu di sekresi dalam dua tahap oleh hati:1. Bagian
awalnya disekresi oleh sel-sel fungsional utama hati, yaitu sel
hepatosit, sekresi awal ini mengandung sejumlah besar asam empedu,
kolesterol, dan zat-zat organic lainnya. Empedu ini disekresi ke
dalam kanalikulus biliaris kecil yang terletak diantara sel-sel
hati.2. Kemudian empedu mengalir di dalam kanalikulus menuju septa
interlobularis,tempat kanalikulus mengosongkan empedu ke dalam
duktus biliaris terminal dan kemudian secara progresif ke dalam
duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan
duktus biliaris komunis. Dari sini empedu langsung dikeluarkan ke
dalam duodenum atau dialihkan dalam hitungan menit sampai beberapa
jam melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Dalam
perjalanannya melalui duktus-duktus biliaris, bagian kedua sekresi
hati ditambahkan ke dalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi
tambahan ini berupa larutan encer ion-ion natrium dan bikarbonat
yang disekresi oleh sel-sel epitel sekretoris yang mengelilingi
duktulus dan duktus. Sekresi kedua ini kadang-kadang meningkatkan
jumlah empedu total sampai 100 persen. Sekresi kedua ini dirangsang
terutama oleh sekretin, yang menyebabkan pelepasan sejumlah ion
bikarbonat tambahan untuk melengkapi ion-ion bikarbonat dalam
sekresi pancreas (untuk menetralkan asam yang dikeluarkan dari
lambung ke duodenum). Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah
menyekresi empedu, normalnya antara 600 dan 1000 ml/hari. Jika
cairan empedu belum dibutuhkan cairan empedu akan disimpan
sementara di kantung empedu atau vesica vellea,disitu empedu akan
dilakukan penyekresian air dan zat-zat yang tidak dibutuhkan agar
kapasitas kantung dapat memuat lebih banyak cairan.2.C.Fungsi
Pengeluaran
Daftar Pustaka
Baron D. N, 1995.Kapita Selekta Patologi Klinik (A Short Text
Book of Chemical Pathology) Edisi 4. Jakarta : EGCGanong, William
F. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC. Jakarta
Guyton dan Hall, 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12.
Elsevier. Singapore Mark D. B, Mark A. D, Collen M. Smith.
2000.Biokimia Kedokteran Dasar-Sebuah Pendekatan Klinis.Jakarta :
EGC