Skenario
Diagnosis dan Penatalaksanaan kejang demam pada anakChandra Franata 102011148Lisa Ambalingi 102012032Merissa Arviana102012133Temmy102012172Melisa102012226Rudy Setiady 102012323Natalia Sukarta102012391Muhammad Fitri Bin Yusuf 102012481Kasoki Sifa Justine 102013478
SkenarioSeorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena kejang seluruh tubunya 30 menit yang lalu.AnamnesisIdentitas NamaUmurAlamat tinggalRiwayat vaksinasiKeluhan utamakejang seluruh tubunya 30 menit yang lalu.Riwayat penyakit sekarangKejang berupa kelojotan seluruh tubuh, mata mendelik keatas, kejang berlangsung selama 5 menit dan hanya 1 kali. diawali demam tinggi 40oC dan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.Riwayat penyakit dahulupernah kejang serupa saat usia anak 2 tahun.Riwayat penyakit keluargaAyah pasien pernah kejang disertai demam saat usia 4 tahun.
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : rewelKesadaran : compos mentisLain-lain dalam batas normal.Pemeriksaan neurologi : Kaku kuduk (-) Brudzinski I dan II (-) Babinsky (-) Kernig (-) saraf cranial dalam batas normal
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratoriumdarah perifer, elektrolit dan gula darah Pungsi lumbaldianjurkan pada: 1. Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan2. Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan3. Bayi > 18 bulan tidak rutin
ElektroensefalografiPemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksi berulangnya kejangUntuk menyingkirkan epilepsi (dengan menunjukkan kelainan gelombang tajam, spike)Pencitraantidak rutin dan hanya atas indikasi seperti:41. Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)2. Paresis nervus VI3. Papiledema
Working Diagnosisanak tersebut diduga menderita kejang demam sederhana karena kejangnya hanya berlaku selam 5 menit dan cuma 1 kali dalam sehari.
KlasifikasiKejang Demam Sederhana atau SimpleKejang Demam KompleksKejang bersifat umum dan berlangsung kurang dari 15 menitKejang tidak ada lebih dari 1 kali dalam 24 jamKejang berlangsung > 15 menitterjadi lebih dari 1x dalam 24 jamDifferential DiagnosisNoKriteria bandingKejang demamEpilepsiMeningitidis ensefalitis1DemamPencetusnya demamTidak berkaitan dengan demamSalah satu gejalanya demam2Kelainan otak-++3Kejang berulang+++4Penurunan kesadaran+-+EpidemiologiAntara 2% dan 5% dari bayi dan anak-anak yang sehat neurologis akan mengalami setidaknya 1, biasanya kejang demam sederhana. 70-75% memiliki kejang demam sederhana20-25% mengalami kejang demam kompleks.Etiologi dan PatofisiologiPatofisiologi kejang demam tidak sepenuhnya dipahamiKerentanan terhadap kejang demam terkait dengan alel interleukin tertentuAda kemungkinan bahwa toksin dan produk reaksi kekebalan tubuh dapat memodulasi rangsangan saraf. leukosit anak-anak yang mengalami kejang demam menghasilkan secara signifikan lebih interleukin-1 Manifestasi Klinikdemam tinggi Anak hilang kesadaranTangan dan kaki kaku atau tersentak-sentakSulit bernapasBusa di mulutWajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruanMata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.
Penatalaksanaan saat kejangobat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 20 mg.diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg.dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menitPemberian obat pada saat demamAntipiretikDosis parasetamol yang digunakan adalah 10 15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali sehari.AntikonvulsanPemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang pada 30%-60% kasus
Pemberian obat rumatKejang lama > 15 menit2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.3. Kejang fokal4. Pengobatan rumat dipertimbangkan bila: Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam. Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan. kejang demam > 4 kali per tahun
Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis. Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.
KomplikasiKejang demam berulangGangguan belajar dan perilaku, retardasi mental, deficit koordiansi dan motorikEpilepsi
PrognosisKejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkanKematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkanKejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :1. Riwayat kejang demam dalam keluarga2. Usia kurang dari 12 bulan 3. Temperatur yang rendah saat kejang4. Cepatnya kejang setelah demam
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang1. Tetap tenang dan tidak panik2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.5. Tetap bersama pasien selama kejang6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti. 7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih
Edukasi pada orang tua1. Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik.2. Memberitahukan cara penanganan kejang 3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat.
KesimpulanKejang demam merupakan kasus yang sering terjadi terutama pada anak yang mempunyai factor risikoedukasi kepada orang tua penting untuk mengelakkan dari berlaku komplikasi yang tidak diinginkan.
