SKENARIO 1 BLOK NEOPLASIA NAMA : FRISMA INDAH PERMATASARI NPM :
1102008108 LO 1. KANKER MAMAE DEFINISI Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas pada jaringan payudara. Jaringan
payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),
saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang
payudara. EPIDEMIOLOGI Distribusi dan Frekuensi Semua wanita
memiliki risiko terkena kanker payudara. Kanker payudara juga bisa
menyerang pria dengan perbandingan 1 : 100 antara pria dengan
wanita.Kanker payudara ditemukan di seluruh dunia. Tahun 2003,
insidens kanker payudara di Belanda 91 per 100.000 penduduk,
Amerika 71,7 per 100.000 penduduk, Swiss 70 per 100.000 wanita,
Australia 83,2 per 100.000 penduduk, Kanada 84,7, Indonesia 26 per
100.000 wanita pada tahun 2002 dan Jepang 16 per 100.000 penduduk
Kanker payudara lebih sering dijumpai pada umur 40-49 tahun yaitu
sebesar 30,35%. Menurut Sukardja yang dikutip oleh Arlinda (2002)
di Amerika frekuensi kanker payudara tertinggi ditemukan pada umur
40-50 tahun. Demikian juga di Jepang yaitu sebesar 40,6% kanker
payudara ditemukan pada umur 40-49 tahun dan jarang pada umur 30
tahun. ETIOLOGI Penyebab pasti kanker payudara sampai saat ini
belum diketahui. Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial
yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan yang lainnya. Beberapa
faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya kanker payudara adalah :
a. Usia Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya usia.
Berdasarkan penelitian American Cancer Society tahun 2006 diketahui
usia lebih dari 40 tahun mempunyai resiko yang lebih besar untuk
mendapatkan kanker payudara yakni 1 per 68 penduduk dan risiko ini
akan bertambah seiring dengan pertambahan usia yakni menjadi 1 per
37 penduduk usia 50 tahun, 1 per 26 penduduk usia 60 tahun dan 1
per 24 penduduk usia 70 tahun. Kanker payudara juga ditemukan pada
usia sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko
terbesar usia 75 tahun Faktor Genetik Kanker payudara dapat terjadi
karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua
kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi
pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker
payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat
onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.Gen pensupresi tumor
yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya
adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.
PATOGENESIS Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang
berubah dengan ciri-ciri proliferasi sel yang berlebihan dan tidak
berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan
normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel
tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya.
Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah
terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel
ganas di antar sel-sel normal. Carsinoma mammae berasal dari
jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula
mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel
atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan
menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk
bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar
untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu
kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis.
Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke
jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran
darah. Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat,
banyak perempuan memiliki mutasi dalam gen kanker payudara, yang
disebut BRCA-1 (di kromosom 17q21.3). Pola keturunan adalah dominan
autosomal dan dapat diturunkan melalui garis maternal maupun
paternal. Sindrom kanker payudara familial lainnya berkaitan
dengan gen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom
13q12-13). Kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam
perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena
kanker muncul jika kedua alel inaktif atau cacat pertama disebabkan
oleh mutasi sel germinativum dan kedua oleh sel somatik
berikutnya.
Kanker payudara dibagi menjadi kanker yang belum menembus
membran basal (noninvasif) dan kanker yang sudah menembus membran
basal (invasif).
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase: Fase
induksi: 15-30 tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab
terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang
peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan
karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah
jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari
sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang
dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau
ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu. Fase in situ:
1-5 tahun Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu
lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga
mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya
ditemukan di payudara. Fase invasi Sel-sel menjadi ganas,
berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan
sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3
dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
Fase diseminasi: 1-5 tahun Bila tumor makin membesar maka
kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.
KLASIFIKASI 2.5. Stadium Dibawah ini pembagian stadium klinis
Portman yang disesuaikan dengan aplikasi klinik :
STADIUM I Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan
sekitarnya, tidak ada klasifikas/ infiltrasi berkulit dan jaringan
dibawahnya. Besar tumor 1-2 cm. KGB (Kelenjar Getah Bening)
regional belum teraba
STADIUM IIA tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak
ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan
LN
STADIUMIIB Pasien pada kondisi ini : 1. Diameter tumor lebih
lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm. 2. Telah menyebar pada
titik-titik di pembuluh getah bening ketiak. 3. Diameter tumor
lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
:
STADIUMIIIA Pasien pada kondisi ini :
Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. Diameter tumor lebih
besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening ketiak.
.
STADIUM III B
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan
pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis
sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum
menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan
lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ
tubuh.
STADIUM III C
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening dalam group N3 (Kanker telah menyebar
lebih dari 10 titik disaluran getah bening dibawah tulang
selangka).
STADIUM IV
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi
yang jauh, yaitu : Tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.
MANIFESTASI KLINIK Benjolan pada payudara Umumnya berupa
benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula
kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting
susu. Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam
(retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai
menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau
dorange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok
itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah
berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain: Pendarahan pada puting
susu Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor
sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase
ke tulang-tulang.Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening
di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke
seluruh tubuh (Handoyo, 1990). Kanker payudara lanjut sangat mudah
dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai
berikut:
Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit
payudara) Adanya nodul satelit pada kulit payudara Kanker payudara
jenis mastitis karsinimatosa Terdapat model parasternal Terdapat
nodul supraklavikula Adanya edema lengan Adanya metastase jauh
Serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu
ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks,
kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar
getah bening aksila melekat satu sama lain
Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara
spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila
terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil
kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu
keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat,
keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus
menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain
air susu. DIAGNOSIS Anamnesis Terdapat keluhan diketiak atau
payudara berupa benjolan merupakan hal yang sering dikeluhkan oleh
pasien. Dapat ditanyakan sudah berapa lama benjolan tersebut ada.
Gejala nyeri juga bisa terjadi. Perubahan ukuran massa juga
mengambil peran yang penting dalam mendiagnosis kanker payudara.
Benjolan yang cenderung membesar dan meluas dalam jangka waktu yang
cepat cenderung kearah ganas jika dibandingkan dengan lesi yang
cenderung membesar seiring dengan waktu haid. Riwayat nipple
discharge (ND) juga mengindikasikan kearah keganasan. Lebih
signifikan lagi jika ND muncul tanpa harus dipijat, yaitu spontan.
ND juga menjadi menunjang kerah ganas jika terjadi unilateral,
terlokalisir pada salah satu duktus dan terjadi pada pasien yang
sudah tua. ND yang terkait dengan keganasan bisa jernih, darah atau
serous. ND yang mengarah ke jinak biasanya bilateral, berasal dari
multiduktus dan biasanya menyerupai susu, kehijauan atau hijau
kebiruan. Riwayat kanker payudara pada generasi pertama dalam
keluarga (ibu, anak atau tante dari ibu) meningkatkan risiko tiga
kali lipat , namun ada juga yang berkata sampai 5 kali lipat.
Faktor ini menjadi sangat penting terutama jika ditinjau dari sisi
ibu dan bukan sisi ayah. Jika dari lapis pertama terdapat kanker
payudara yang mengenai kedua payudara dan sebelum masa menopause
akan meningkatkan risiko sebesar 6 sampai 7 kali lipat, melakukan
profilaksis mastektomi bisa dipertimbangkan pada orang tersebut.
Lebih kurang 15% pada populasi yang terkena kanker payudara
unilateral akan berkembang menjadi kanker yang mengenai payudara
yang tersisa. Dan jika terjadinya kanker payudara pada usia yang
lebih muda maka persentasenya bisa lebih tinggi sehingga
membutuhkan pengawasan yang lebih intens. Riwayat penggunaan pil KB
hormon yang mengandung estrogen juga merupakan faktor risiko.
Selain riwayat pil KB, riwayat mengkonsumsi minuman berakohol juga
bisa memicu terjadinya kanker payudara. Dengan mengkonsumsi minimal
3-9 gelas perminggu, insidens terjadinya kanker payudara pernah
dilaporkan meningkat 1,3 kali dari rata-rata normal. Konsumsi
alkohol lebih dari 15 g per hari bisa meningkatkan risiko mejadi
1,6 kali. Pemeriksaan fisik Sadari
Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di
depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan
yang terang. Perhatikan payudara Anda:
Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris? Apakah
bentuknya membesar/mengeras? Apakah arah putingnya lurus ke depan?
Atau berubah arah? Apakah putingnya tertarik ke dalam? Apakah
puting/kulitnya ada yang lecet? Apakah kulitnya tampak kemerahan?
Kebiruan? Kehitaman? Apakah kulitnya tampak menebal dengan
pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)? Apakah permukaan kulitnya
mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?
Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus
ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua
tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke
belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya
tumor yang terletak dekat dengan kulit. 2. Memijat Dengan kedua
belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke
puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari
puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk
memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri,
letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri
direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah
kepala. Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan
untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar
(seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara
hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke
sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara
sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh
bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh
menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin. Gerakan memutar
boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin
lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan
kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan.
Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada
yang
terlewatkan. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan
memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda,
setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan
tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan
kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya
benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan
tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar
payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan
lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan
keempat jari tangan kiri. Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3,
tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan
sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun. 4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk
mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.
Pemeriksaan Fisik 1. Posisi duduk dan berbaring yang dilihat :
inspeksi payudara kanan-kiri,kelainan papilla,latak dan
bentuknya,adakah retraksi papilla,kelainan kulit,dll.Kemudian
pasien berbaring dan kita melakukan palpasi 2. Menetapkan keadaan
tumor A. Alokasi tumor menurut kwadran payudara atau terletak di
daerah sentral.
B. Ukuran tumor,konsistensi batas tegas atau tidak C. Mobilitas
tumor terhadap kulit dan m.pektoralis atau dinding dada 3.
Memeriksa kelenjar getah bening regional A. Aksila B. Supra dan
infraklavicula 4. Organ lain yang diperiksa adalah hepar,lien untuk
mencari matastasis jauh,juga tulang tulang utama,tulang belakang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium meliputi: 1. 2. 3. 4. 5.
Morfologi sel darah Laju endap darah Tes faal hati Tes tumor marker
(carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma Pemeriksaan
sitologik Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian
cairan yang keluar sponyan dari putting payudara, cairan kista atau
cairan yang keluar dari ekskoriasi Tes diagnosis lain a. Non
invasif 1). Mamografi Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai
pemeriksaan tambahan yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa
yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat
memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang
teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring
pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan
untuk menuntun diagnosis suatu kelainan. 2). Radiologi (foto
roentgen thorak) 3). USG Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan
untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa yang kistik.
Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap
lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat.
4). Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pemeriksaan ini menggunakan
bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan ini akan
diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan
ini biayanya sangat mahal. MRI payudara tahunan direkomendasikan
untuk wanita-wanita yang: * mempunyai suatu mutasi BRCA1 atau
BRCA2, indikasi dari suatu risiko kanker payudara yang diwariskan
yang kuat, * mempunyai seorang saudara tingkat satu dengan suatu
mutasi BRCA1 atau BRCA2 namun belum dites untuk mutasinya, atau *
menerima radiasi dada untuk merawat penyakit Hodgkin atau
kanker-kanker lainnya, misalnya berumur antara 10 dan 30.
5). Positive Emission Tomografi (PET) Pemeriksaan ini untuk
mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase ke sisi
lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa,
pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan. b. Invasif 1). Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4
tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan
menggunakan insisi pemmbedahan. a). Aspirasi biopsy Dengan aspirasi
jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat,
kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil
mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa
srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.
Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal
mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy
pembedahan. b). Tru-Cut atau Core biopsy Biopsi dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan
computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut.Pemeriksaan
ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih cepat,
tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal. c).
Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang d). Eksisi biopsy Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan
pemeriksaan histologik secara frozen section. 6.Termografi. Pada
termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.
Diagnosis banding 1. Fibro adenoma 2. Kelainan fibrokistik 3.
Kistosarkoma filoides 4. Galactocele 5. Mastitis
PENATALAKSANAAN a) Terapi Bedah Mastektomi radikal
Reaksinya mencakup kulit berjarak minimal 3cm dari tumor,
seluruh kelenjar mammae, m. pektoralis mayor dan minor dan jaringan
limfatik, lemak subskapular. Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan tekhnik radikal, tapi mempertahankan
m. pektoralis mayor dan minor. Mastektomi total
Hanyamembuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan
kelenjar limfe. Model operasi ini terutama untuk karsinoma insitu
atau pada pasien lanjut usia. Mastektomi segmental
Diseksi kelenjar limfe aksilar. Secara umum disebut dengan
operasi konversi mammae. Biasanya dibuat insisi dua terpisah di
mammae normal dan aksila. Bartujuan mereseksi sebagian jaringan
kelenjar mammae normal di tepi tumor.
b) Kemoterapi Kemoterapi pra-operasi
Terutama kemoterapi sistemik, bila perlu dapat dilakukan
kemoterapi intra-arterial. Kemoterapi adjuvant pasca operasi
Dewasa ini indikasi kemoterapi adjuvant pasca operasi relative
luas, terhadap semua pasien karsinoma invasif dengan diametr
terbesar tumor lebih besar atau sama dengan 1 cm harus dipikirkan
kemoterapi adjuvant. Kemoterapi terhadap kanker mammae stadium
lanjut atau rekuren dan metastatik
Kemoterapi adjuvant karsinoma mammae selain sebaian kecil masih
memakai regimen CMF, semakin banyak yang memakai kemoterapi
kombinasi berbasis golongan antrasiklin.
c) Radioterapi Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae terutama digunakan
untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak operasi.
Radioterapi adjuvan
Menurut pengaturan waktu radioterapi dapat dibagi menjadi
radioterapi praoperasi dan pasca operasi. Radioterapi praoperasi
terutama untuk pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat membuat
sebagian kanker mammae non-operabel menjadi operabel. Radioterapi
pasca operasi adalah radioterapi seluruh mammae pasca operasi
konservasi mammae. Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan
rekurensi dan metastasis.
d) Terapi Hormonal Obat Antiesterogen
Tamoksifen. Merupakan penyekat reseptor estrogen, mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor esterogen secara
kompetitif. Efek samping trombosis vena dalam, karsinoma
endometrium. Inhibitor Aromatase
Menghambat kerja enzim aromatase, sehingga menghambat atau
mengurangi atau mengurang perubahan androgen menjadi esterogen.
Golongan obat : anastrozol, Letrozol, dan golongan steroid. Obat
sejenis progestrogen
Medroksiprogesterogen asetat dan megosterol. Mekanisme obat ini
adalah melalui umpan balik hormon progestin menyebabkan inhibisi
aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, andrgen menurun, sehingga
mengurangi sumber perubahan manjadi estrogen dengan hasil turunya
kadar estrogen. KOMPLIKASI Metastasis di parenkim paru pada
rontgenologis memperlihatkan gambaran coin lesion yang multiple
dengan ukuran yang bermacam-macam. Metastasis ini seperti pula
mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural effusion.
Metastasis ke tulang vertebra akan terlihat pada gambaran rontgen
sebagai gambaran osteolitik atau destruksi yang dapat pula
menimbulkan fraktur patologis berupa fraktur kompresi.
Metastasis tumor ganas payudara dapat terjadi melalui dua jalan
: A. Metastasis melalui sistem vena Metastasis tumor ganas payudara
melalui sistem vena akan menyebabkan terjadinya metastasis ke
paru-paru dan organ-organ lain. Akan tetapi dapat pula terjadi
metastasis ke vertebra secara langsung melalui vena-vena kecil yang
bermuara ke v. Interkostalis dimana v. Interkostalis ini akan
bermuara ke dalam v. Vertebralis. V. Mammaria interna merupakan
jalan utama metastasis tumor ganas payudara ke paru-paru melalui
sistem vena, B. Metastasis melalui sistem limfe Metastasis tumor
ganas payudara melalui sistem limfe adalah ke kelenjar getah bening
aksila. Pada stadium tertentu, biasanya hanya kelenjar aksila
inilah yang terkena. Metastasi ke kelenjar getah bening sentral.
Kelenjar getah bening sentral ini merupakan kelenjar getah bening
yang tersering terkena metastasis. Menurut beberapa penyelidikan
hampir 90% metastasis ke kelenjar aksila adalah ke kelenjar getah
bening sentral. Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.
Metastasis ke kelenjar getah bening subklavicula.
Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna.
Metastasis ini adalah paling jarang terjadi dibanding dengan
kelenjar-kelenjar getah bening aksila lainnya. Metastasis ke
kelenjar getah bening aksila kontralateral. Jalan metastase ke
kelenjar getah bening kontralateral sampai saat ini masih belum
jelas. Bila metastase tersebut melalui saluran limfe kulit, sebelum
sampai ke aksila akan mengenai payudara kontralateral terlebih
dahulu. Padahal pernah ditemukan kasus dengan metastasis ke
kelenjar getah bening aksila kontralateral tanpa metastasis ke
payudara kontralateral. Diduga jalan metastasis tersebut melalui
deep lymphatic fascial plexus di bawah payudara kontralateral
melalui kolateral limfatik. Metastasis ke kelenjar getah bening
supraklavicula. Bila metastasis karsinoma mammae telah sampai ke
kelnjar getah bening subklavicula, ini berarti bahw metastasis
tinggal 3-4 cm dari grand central limfatik terminus yang terletak
dekat pertemuan v. Subklavicula dan v. Jugularis interna. Bila
sentinel nodes yang terletak di sekitar grand central limfatik
terminus telah terkena metastasis, dapat terjadi stasis aliran
limfe. Sehingga bisa terjadi aliran membalik, menuju ke kelenjar
getah bening supraklavicula dan terjadi metastasis ke kelenjar
tersebut. Penyebaran ini disebut sebagai penyebaran tidak langsung.
Dapat pula terjadi penyebaran ke kelanjar supraklavicula secara
langsung dari kelenjar subklavicula tanpa melalui sentinel nodes.
Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih
sering dari yang diduga. Biasanya terjadi pada karsinoma mamma di
sentral dan kuadran medial. Dan biasanya terjadi setelah metastasis
ke aksila. Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena,
ternyata dapat terjadi metastasis karsinoma mammae ke hepar melalui
sistem limfe. Keadaan ini terjadi bila tumor primer terletak di
tepi medial bagian bawah payudara. Metastasis melalui sistem limfe
yang jalan bersama-sama vasa epigastrika superior. Bila terjadi
metastasis ke kelenjar preperikardial akan terjadi stasis aliran
limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi
metastasis hepar.
PROGNOSIS Prognosis kanker payudara ditentukan oleh : a. Staging
(TNM)
Semakin dini semakin baik prognosisnya Stadium I : 5-10 thn
Stadium II Stadium III Stadium IV : : : 90-80% 70-50% 20-11% 0%
96,2%
Stadium 0 / in situ : b.
Jenis histopatologi keganasan
Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan
dengan karsinoma yang sudah invasif. Suatu kanker payudara yang
disertai oleh gambaran peradangan yang dinamakan mastitis
karsinomatosa ini mempunyai prognosis yang sangat buruk. Harapan
hidup kurang lebih 2 tahun hanya 5%. Tepat tidaknya tindakan terapi
yang diambil berdasarkan staging sangat mempengaruhi prognosis.
PENCEGAHAN Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat
didiagnosis secara dini. Usaha untuk ini adalah melakukan SADARI
(periksa payudara sendiri). Ternyata dari penelitian bahwa lebih
kurang 85% adanya tumor payudara diketahui oleh penderita lebih
dahulu atau ditemukan oleh penderita. Memberikan kesadaran bahwa
penyakit kanker payudara bukanlah penyakit yang tidak dapat
disembuhkan asal penderita datang dalam keadaan dini. Menganjurkan
SADARI dan mengajarkan cara-cara SADARI karena cara ini sangat
penting perannya dalam penemuan dini. Mengetahui adanya faktor
resiko tinggi dan menghindari faktor penyebab dapat dilakukan untuk
pencegahan karsinoma mammae. Pemeriksaan mammografi jika diperlukan
untuk mengetahui kasus dini sehingga dapat dilakukan pengobatan
kuratif.
LO 2. AGAMA Tawakal Makna Dan Hakekat Tawakal Dari segi bahasa,
tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan,
mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang
yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan
dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT. Derajat
Tawakal 1. Marifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya
2. Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha 3. Adanya
ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang
ditawakali, yaitu Allah SWT. 4. Menyandarkan hati sepenuhnya hanya
kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi bahwa hati yang tenang
hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya 5. Husnudzan (baca ;
berbaik sangka) terhadap Allah SWT 6. Memasrahkan jiwa sepenuhya
hanya kepada Allah SWT 7. Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan,
dan memasrahkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Tawakal
Dalam Al-Quran 1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT. Allah
berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61) 2. Larangan bertawakal selain
kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong) Allah
berfirman (QS. 17:2) 3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah
ia bertawakal. Allah berfirman (QS. 3 : 122) : 4. Tawakal harus
senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif
yang kuat) Allah berfirman (QS. 3 : 159) 5. Allah sebaik-baik
tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung) Allah berfirman
(QS. 3: 173)
6. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari
Allah. Allah berfirman (QS. 8 : 49) 7. Mendapatkan kebaikan di
dunia dan di akhirat (surga) Allah berfirman (QS. 16: 41-42) 8.
Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya. Allah
berfirman (QS. 65:3) Tawakal Dalam Hadits 1. Orang yang bertawakal
hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga tanpa hisab. 2.
Tawakal merupakan sunnah Rasulullah SAW. 3. Allah merupakan
sebaik-baik tempat untuk bertawakal. 4. Tawakal akan mendatangkan
nasrullah. 5. Tawakal yang benar tidak akan menjadikan seseorang
kelaparan. 6. Tawakal adalah setelah usaha. Taubat Asal makna
taubat adalah kembali dari kesalahan dan dosa kepada keta'atan.
Orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari
perbuatan maksiat menuju perbuatan ta'at. Seseorang dikatakan
bertaubat jika ia mengakui dosa - dosanya, menyesal, berhenti dan
berusaha tidak mengulangi perbuatannya. Taubat merupakan fardbu
'ain yang harus dilakukan setiap muslim dan muslimah. Perintah
taubat merupakan perintah wajib yang harus segera dilaksanakan
sebelum ajal tiba. Allah berfirman (artinya): "8ertaubatlah Kalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
"(An Nur: 31). "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu
kepada Allah dengan taubat yang benar (Ikhlas). "(AtTahrim: 8).
Syarat-syarat Taubat. Para ulama menjelaskan syarat-syarat taubat
yang diterima Allah, sbb: 1. Orang yang berbuat dosa itu harus
berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat yang selama ini ia
lakukan. 2. Dia harus menyesali perbuatan tersebut.
3. Dia harus berazam (mempunyai tekad bulat) tidak mengulangi
perbuatan itu. Jika perbuatan dosa itu ada hubungannya dengan orang
lain maka di samping tiga syarat terdahulu, ada satu syarat lagi
yaitu: 4. Harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan.
Jika yang dirugikan itu hartanya maka harta itu harus dikembalikan.
Jika berupa tuduhan jahat maka dia harus minta maaf. Demikian
seterusnya. Di samping syarat-syarat tersebut diatas, orang yang
bertaubat dianjurkan melakukan shalat dua raka'at. Shalat ini
dikenal dengan nama shalat taubat. Dalilnya, lihat hadits hasan
riwayat At Tirmidzi, no. 404, Ahmad 1:10, Abu Daud dan Ibnu Majah )
Janji Allah kepada orang-orang yang bertaubat dan beristiqamah
dalam taubatnya 1. Taubat menghapuskan dosa-dosa seolah-olah ia
tidak berdosa. "orang yang bertaubat dari dosa seolah-olah ia tidak
berdosa" (HR. Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir 3005) 2. Allah
berjanji menerima taubat mereka. Allah berfirman(artinya): "
Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima taubat dari
hamba-hambaNya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (O.S. 9: 104). 3. Orang yang
istiqamah dalam taubatnya adalah sebaik-baiknya manusia. Nabi SAW
bersabda: "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik
orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. " (HR. Ahmad 3:
198. Shahih Jami'us Shaghir 4391).