WRAP UP SKENARIO I BLOK KARDIOVASKULAR “Sakit Kepala” Kelompok : A9 Ketua : Azizah Fitriayu Andyra (1102014055) Sekretaris : Hana Nabila Ulfia (1102014118) Anggota : Ida Nurainun Adjad Makassar (1102012116) Eko Setio Nugroho (1102013092) Ahmad Fauzi (1102014006) Awal Ramadhan (1102014051) Choirunnisa Yaumal Akhir (1102014061) Febrian Alam Vedaxena (1102014098) Hanna Kumari Dharaindas (1102014120) Irrayanti Putri (1102014134)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
WRAP UP SKENARIO I
BLOK KARDIOVASKULAR
“Sakit Kepala”
Kelompok : A9 Ketua : Azizah Fitriayu Andyra (1102014055)Sekretaris : Hana Nabila Ulfia (1102014118)Anggota : Ida Nurainun Adjad Makassar (1102012116)
Eko Setio Nugroho (1102013092) Ahmad Fauzi (1102014006) Awal Ramadhan (1102014051) Choirunnisa Yaumal Akhir (1102014061) Febrian Alam Vedaxena (1102014098) Hanna Kumari Dharaindas (1102014120) Irrayanti Putri (1102014134)
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI
Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21. 424457
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................................................... 2
LI. 1. Memahami dan dan Menjelaskan Jantung........................................................................... 8
LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopik Jantung.................................................................... 8
LO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik Jantung..................................................................... 14
LI. 2. Memahami dan dan Menjelaskan Fisiologi Tekanan Darah...................................................... 19
LO. 2.1. Memahami dan Menjelaskan Pengaruh Pusat Kadiovaskular terhadap Tekanan Darah ............. 19
LO. 2.2. Memahami dan Menjelaskan Pengaruh Sirkulasi Perifer terhadap Tekanan Darah.................. 23
LO. 2.3. Memahami dan Menjelaskan Sistem Syaraf Otonom terhadap Tekanan Darah........................ 27
LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi..................................................................................... 28
LO. 3.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Hipertensi...................................................................... 28
LO. 3.2. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Hipertensi............................................................. 28
LO. 3.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi Hipertensi...................................................................... 29
LO. 3.4. Memahami dan Menjelaskan Patogenesis Hipertensi................................................................ 30
LO. 3.5. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinik Hipertensi..................................................... 31
LO. 3.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Gout Arthritis....................... 31
LO. 3.7. Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Hipertensi................................................................ 34
LO. 3.8. Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Hipertensi................................................................ 44
LO. 3.9. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Hipertensi................................................................. 44
LO. 3.10. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Hipertensi................................................................... 45
Daftar pustaka........................................................................................................................................... 46
2
LANGKAH 1
1) Skenario
Sakit Kepala
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering sakit kepala dibagian belakang sejak 1 bulan yang lalu, dan tidak berkurang meskipun sudah minum obat sakit kepala. Ayahnya memang menderita hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, batas jantung dan bunyi jantung I, II dalam batas normal. Dokter menganjurkan pasien tersebut untuk melakukan diet dan minum obat antihipertensi.
3
2) Kata Sulit
Hipertensi Kenaikan tekanan darah diatas 140/90 mmHg secara kronis
Bunyi jantung I Suara yang dihasilkan oleh jantung saat tertutupnya katup
atrioventrikular dengan bunyi “loop”
Bunyi jantung II Suara yang dihasilkan oleh jantung saat tertutupnya katup \
Semilunar pada awal diastol dengan bunyi “doop”
Tekanan darah Tekanan terhadap dinding pembuluh darah pada seluruh bagian
tubuh dipengaruhi oleh viskositas darah dan volume, keelastisan dinding arteri dan
kekuatan pompa jantung
Pemeriksaan batas jantung Pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pembesaran jantung.
3) Pertanyaan sementara
1. Apa hubungan sakit kepala dengan hipertensi?
2. Apakah umur merupakan faktor resiko? Apa alasannya?
3. Mengapa dokter menyarankan pasien untuk diet?
4. Apakah hipertensi merupakan penyakit yang diturunkan? Apa faktor resiko lainnya?
5. Apakah tekanan darah mempengaruhi bentuk dan fungsi jantung?
6. Mengapa obat analgesik tidak mengurangi sakit kepala pasien?
7. Apa saja obat-obatan antihipertensi?
8. Bagaimana diagnosis hipertensi?
9. Bagaimana cara pencegahan hipertensi? Apakah cara pencegahan pada seorang penderita
dengan riwayat orang tua hipertensi sama?
10. Apakah hipertensi merupakan penyakit atau gejala?
11. Apakah diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi?
12. Apa yang terjadi apabila hipertensi tidak ditangani?
13. Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis hipertensi?
14. Berapakah batas normal tekanan darah?
15. Apakah hipertensi dapat disembuhkan secara total?
16. Apakah tekanan darah lebih dari 120 mmHg pada orangtua merupakan sesuatu yang
normal?
4) Jawaban Sementara
1. Hipertensi menyebabkan adanya penekanan syaraf dikepala sehingga menyebabkan sakit
kepala.
4
2. Ya, umur merupakan faktor resiko karena semakin tua keelastisan pembuluh darah
semakin menurun.
3. Agar pasien menghindari faktor pencetus hipertensi seperti mengurangi konsumsi garam.
4. Ya, diturunkan. Faktor resiko lainnya antara lain gaya hidup, obesitas, stress, gangguan
organ, umur dan hormonal.
5. Ya, saling mempengaruhi.
6. Karena efek NSAID adalah menghambat vasodilatasi dan menstimulasi produksi
endhotelin-1 yang memicu vasokonstriksi.
7. Β-blocker, golongan ACE inhibitor (catropil), Calcium Channel Blocker (CCB),
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) dan diuretik.
8. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
9. Cara pencegahan dengan melakukan pemantauan pada tekanan darah.
Cara pencegahan pada seorang penderita dengan riwayat orang tua hipertensi berbeda,
harus lebih waspada terhadap gaya hidup.
10. Gejala.
11. Diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah DASH (Dietary Approaches to
Stop Hypertension) yang terdiri dari sayur-sayuran, buah, dan susu rendah lemak. Selain
itu juga diet rendah garam.
12. Gagal jantung, Stroke, Iskemik, hingga dapat menyebabkan kematian.
13. Pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan fisik jantung.
14. Sistol : < 120 mmHg
Diastol : < 80 mmHg
15. Apabila penyebab hipertensi idiopatiktidak bisa sembuh total, perbaiki gaya
hidup. Apabila penyebab hipertensi akibat penyakit lain ketahui etiologi
penyakit lalu obati sesuai etiologi tersebut.
16. Normal, karena fisiologi pembuluh darah orang tua berbeda dengan anak muda.
5
HIPOTESIS
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah diatas 140/90 mmHg secara kronis dengan
faktor resiko yang terdiri dari gaya hidup, stress, gangguan organ, obesitas, umur,
hormonal dan manifestasi klinis berupa sakit kepala karena adanya penekanan syaraf
di kepala, yang dapat diketahui dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
kemudian dapat diterapi dengan β-blocker, golongan ACE inhibitor (katropil), CCB
(Calcium Channel Blocker), ARB (Angiotensin Reseptor Blocker), diuretic serta
dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat, diet rendah garam dan DASH
(Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang terdiri dari sayur-sayuran, buah dan
susu rendah lemak, apabila tidak diobati akan mengakibatkan gagal jantung, stroke,
iskemik, hingga dapat menyebabkan kematian.
6
SASARAN BELAJAR
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Jantung
LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopik Jantung
LO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik Jantung
LI. 2. Memahami dan dan Menjelaskan Fisiologi Tekanan Darah
LO. 2.1. Memahami dan Menjelaskan Pengaruh Pusat Kardiovaskular terhadap Tekanan
Darah
LO. 2.2. Memahami dan Menjelaskan Pengaruh Sirkulasi Perifer terhadap Tekanan Darah
LO. 2.3. Memahami dan Menjelaskan Sistem Syaraf Otonom terhadap Tekanan Darah
LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi
LO. 3.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Hipertensi
LO. 3.2. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Hipertensi
LO. 3.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi Hipertensi
LO. 3.4. Memahami dan Menjelaskan Patogenesis Hipertensi
LO. 3.5. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Hipertensi
LO. 3.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Hipertensi
LO. 3.7. Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Hipertensi
LO. 3.8. Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Hipertensi
LO. 3.9. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Hipertensi
LO. 3.10. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Hipertensi
7
LI . 1 . Memahami dan Menjelaskan Jantung
LO 1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopik Jantung
Jantung adalah organ yang terletak dalam cavum pericardii dan merupakan organ
muskular yang berbentuk conus, berkontraksi secara teratur yang berfungsi untuk
memompakan darah keseluruh tubuh dan ventrikel sinistra melalui aorta ascendens.
Jantung terletak dibagian mediastinum dan dibungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan
pericardium.
Berat jantung dewasa normal (250-300 gram) lebih tepatnya sebesar kepalan tangan
manusia dewasa. Pada laki-laki 300 gram dan wanita 250 gram.
Letak jantung dalam ruang mediastinum:
1/3 bagiannya : terletak disebelah kanan dari garis linea mediana sternalis (sternum)
2/3 bagiannya : terletak sebelah kiri dari linea mediana
Berdasarkan letak anatomi organ jantung terdapat dalam cavum thorax diantara kedua paru
dextra dan sinistra yang disebut mediastinum tepatnya pada mediatinum media
Batas-batas ruang mediastinum:
Depan : sternum (mulai dari incisura jugularis)
Belakang : vertebrae thoracal I sampai X
Atas : clavicula dextra dan sinistra
Bawah : diaphragma
Jantung mempunyai permukaan:
Facies sternocostalis (Anterior)
Terutama dibentuk oleh atrium dextra dan ventriculus dextra, yang dipisahkan satu sama
lain oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dextra dan
pinggir kirinya oleh venticulus sinistra dan sebagian auricula sinistra. Ventriculus dextra
dipisahkan dari ventriculus sinistra oleh sulcus interventricularis anterior.
Facies diaphragmatica (Inferior)
8
Jantung terutama dibentuk oleh venticulus dextra dan sinistra yang dipisahkan oleh
sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium dextra, tempat bermuara
vena cava inferior, juga ikut membentuk facies diaphragmatica.
Basis cordis (Facies Posterior) t
Terutama dibentuk oleh atrium sinistra, tempat bermuara empat vena pulmonalis. Basis
cordis terletak berlawanan dengan apex cordis.
Apex cordis (Kearah bawah, depan, kiri)
Dibentuk oleh ventriculus sinistra, mengarah ke bawah, depan, dan kiri. Apex terletak
setinggi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis tengah. Pada daerah apex, denyut
apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.
Pelapis Jantung:
Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil.
Membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada
diafragma,sternum,dan pelura yang membungkus paru-paru.
Pericardium terdiri atas 2 bagian,yaitu:
a. Perikardium lapisan fibrosa
- Lapisan fibrosa terletak disebelah luar,terbentuk dari jaringan penyambung
fibrosa yang kaku,tidak elastis.
- Lapisan fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak dan tertambat di
atas diafragma,sedangkan yangmenutupi bagian basis jantung membuka ke atas
dan menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang
keluar dari jantung dan masuk ke jantung.
- Dibagian lateral (samping), lapisan fibrosa berbtasan dengan pleura parietal
yanitu pembungkus paling luar pari-paru
- Fungsi lapisan fibrosa adalah mencegah jantung mengalami overstretching yang
mungkin terjadi bila volume darah di dalam jantung sangat banyak dan
berfungsi melindungi jantung dan menambatkan jantung di mediastinum agar
tetap pada tempatnya.
b. Pericardium lapisan serosa
- Lapisan serosa merupakan lapisan paling dalam,lebih tipis dari lapisan fibrosa.
9
- Lapisan serosa berbentuk membrane (selaput tipis) yang lebih lentur dan terdiri
atas 2 lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya adalah lapisan
parietal yang menyatu dengan lapisan fibrosa. Lapisan dalamnya disebut lapisan
visceral (epikardium) yang menjadi bagian terluar bagian dinding
jantung,lapisan ini melekat erat pada otot jantung atau miokardium.
Diantara lapisan serosa parietal dan lapisan serosa viseral terdapat ruangan yang disebut
rongga pericardial. Rongga ini berisi suatu lapisan tipis cairan serosa (cairan encer)
yang dikenal sebagai cairan pericardial yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
friksi atau gesekan lapisan tersebut saat terjadi gerakan jantung akibat kontraksi
miokardium.
Dinding jantung tersusun atas otot jantung, myokardium, yang diluar terbungkus oleh
pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan dibagian dalam diliputi oleh
selapis endothel, disebut endocardium.
Ruang Jantung
Atrium dextra
Atrium dextra terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Pada
permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium kanan dan auricula kanan terdapat
sebuah sulcus vertikal, sulcus terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi
disebut crista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi,
berdinding licin dan bagian ini pada masa embrio berasal dari sinus venosus. Bagian
atrium di anterior rigi berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas
serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricula
dextra.
o Muara pada Atrium Dextra
Vena cava superior bermuara ke dalam bagian atas atrium dextra, muara ini tidak
mempunyai katup. Vena cava superior mengembalikan darah ke jantung dari
setengah bagian atas tubuh. Vena cava inferior (lebih besar dari vena cava superior)
bermuara ke bagian bawah atrium dextra, dilindungi oleh katup rudimenter yang
tidak berfungsi. Vena cava inferior mengembalikan darah ke jantung
10
Sinus coronarius yang mengalirkan sebagian besar darah dari dinding jantung
bermuara ke dalam atrium dextra, diantara vena cava inferior dan ostium
atrioventriculare dextra, muara ini dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak
berfungsi.
Ostium atrioventriculare dextra terletak anterior terhadap muara vena cava
inferior dan dilindungi oleh valva tricuspidalis. Banyak muara vena-vena kecil yang
juga mengalirkan darah dari dinding jantung bermuara langsung ke dalam atrium
dextra.
o Sisa embriologis
Selain katup rudimenter vena cava inferior terdapat fossa ovalis dan anulus ovalis.
Kedua struktur yang terakhir ini terletak pada septum interatriale yang
memisahkan atrium dextra dan atrium sinistra. Fossa ovalis merupakan lekukan
dangkal yang merupakan tempat foramen ovale pada janin. Anulus ovalis
membentuk pinggir atas fossa.
Ventriculus dextra
Ventriculus dextra berhubungan dengan atrium dextra melalui ostium atrioventriculare
dextra dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, tempat
ini disebut infundibulum.
Dinding ventriculus dextra jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium dextra dan
menunjukkan beberapa rigi yang menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas
otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan
dikenal sebagai trabeculae carneae.
Trabeculae carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas musculi papillares,
yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada dinding ventrikel, puncaknya
dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (chordae tendineae) ke culvis valva tricuspidalis.
Jenis kedua yang melekat dengan ujungnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada
bagian tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula septomarginalis, menyilang
rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Jenis yang ketiga hanya rigi-rigi yang
menonjol.
Atrium sinistra
11
Sama seperti atrium dextra, atrium sinistra terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra.
Atrium sinistra terletak dibelakang atrium dextra dan membentuk sebagian besar basis
atau facies posterior jantung. Di belakang atrium sinistra terdapat sinus obliquus
pericardii serosum dan pericardium fibrosum memisahkannya dari oesophagus.
Ventriculus sinistra
Ventriculus sinistra berhubungan dengan atrium sinistra melalui ostium atrioventriculare
sinistra dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventriculus sinistra tiga kali
lebih tebal dari pada dinding ventriculus dextra. Terdapat trabeculae carneae yang
berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula
septomarginalis.
Katup jantung
Fungsi katup adalah untuk mencegah darah kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu
kontraksi, jantung dilengkapi dengan valvula (katup) yang terdiri atas jaringan
penyambung padat dan dilapisi endokardium.
Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan di
dalam ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium ventrikel.
Terdapat 2 kelompok katup,yaitu:
a. Katup atrioventrikular
- Disingkat dengan sebutan katup A-V dan terbagi 2:
Katup bikuspidal (katup mitral, valva mitralis), yang terletak antara atrium
dan ventrikel kiri. Melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga
cuspis yang dibentuk oleh lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa
yang meliputi: cuspis anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior
terletak di anterior, cuspis septslis terletak berhadapan dengan septum
interventriculare dan cuspis inferior atau posterior terletak di inferior.
Katup trikuspidal (Valva tricuspidalis), yang terletak antara atrium dan
ventrikel kanan disebut. Melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas
dua cuspis, cuspis posterior dan cuspis anterior, yang strukturnya sama dengan
cuspis pada valva tricuspidalis.
- Ujung-ujung daun katup A-V dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat
menyerupai tali atau pita yang disebut korda tendinea dan muskulus papilaris
12
- Katup A-V membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan d
dalam ventrikel sehingga darah mengalir dari dalam atrium ke dalam ventrikel,
muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea mengendur dan berlaku
sebaliknya
b. Katup semilunaris
- Terbagi 2:
Katup aorta (Valva aortae), terletak diantara ventrikel kiri dan aorta.
melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan struktur
valva trunci pulmonalis.
Katup pulmonalis (Valva trunci pulmonalis) terletak diantara ventrikel kanan
dan trunkus pulmonalis. Melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas
tiga valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit
jaringan fibrosa yang meliputinya. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat
tiga pelebaran yang dinamakan sinus, dan masing-masing terletak diluar dari
setiap cuspis.
- Setiap katup mempunyai 3 daun yang berbentuk setengah bulan sehingga
disebut katup semilunar. Karena adanya katup-katup ini,darah mengalir 1 arah.
-
Vaskularisasi Jantung
Aorta Ascendens setelah keluar dari ventrikel kiri pada bagian pangkal, di atas katup
semilunaris aorta mempercabangkan dua buah pembuluh darah untuk mendarahi otot jantung,
terutama terjadi pada saat fase relaksasi (sebab pada saat kontraksi pembuluh darah jantung
tertekan):
Cabang – cabang arteria coronaria sebagai berikut:
1. Arteria coronaria dextra dengan cabang:
Arteri marginalis untuk mendaarahi atrium dan ventricel dextra
Arteri interventrikularis posterior untuk mendarahi kedua dinding belakang
ventrikel, epicardium, atrium dextra, dan SA node.
2. Arteria coronaria sinistra mempercabangkan dua buah yaitu :
13
A. Interventrikulris anterior ( rami descendens anterior ) mendarahi bagian anterior
ventricel dextra dan sinistra dan arteria marginalis sinistra untuk samping atas
ventrikel sinistra.
A, circumflexus mendarahi bagian belakang bawah ventrikel sinistra, atrium sinistra.
Pada permukaan jantung terdapat tiga buah alur (sulcus):
1. Sulcus coronarius: melingkari seluruh permukaan luar jantung, membagi jantung atas
dua bagian atrium dan ventricel. Pada alur tersebut dapat berjalan alat – alat sebagai
berikut: A. Coronaria sinistra dan dextra, sinus coronarius, vena cordis parva.
2. Sulcus interventricularis anterior: pada alur ini berjalan A. Interventricularis anterior
dikenal dengan rami descendens anterior, cabang dari A. Coronaria sinistra dan vena
cordis magna. Sulcus ini memisahkan ventricel dextra dan sinistra.
3. Sulcus interventricular posterior: pada alur ini berjalan A. Interventricularis posterior
dikenal dengan rami descendens posterior cabang dari A. Coronaria dextra dan vena
cordis media.
Pembuluh darah balik jantung dikumpulkan pada vena yang dikenal dengan Sinus
coronarius (tempat muara dari vena-vena jantung), yaitu: Vena cordis magna, vena
(kolesterol baik); tinggi nya tekanan darah; dan tingginya tingkat insulin.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung dan struk.
7. Trouble with memory or understanding
Tidak terkontrolnya tekanan darah tinggi juga bisa mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk berfikir, mengingat sesuatu, dan belajar.
LO. 3.10. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Hipertensi
Prognosis pada kasus ini tergantung pada penatalaksanaan yang dijalani oleh pasien.
Prognosis menjadi baik bila pasien mengikuti terapi yang dianjurkan. Namun pada
penderita hipertensi, terapi yang dilakukan adalah terapi seumur hidup.
Selain itu prognosis hipertensi tergantung pada :
1. Stratifikasi Risiko Kardiovasculer :
44
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
2. Kerusakan organ target
3. Kondisi Klinik yang berhubungan
4. Respon ke pengobatan
5. Kepatuhan penderita
Daftar Pustaka
Mayo Clinic. (2015). High Blood Pressure (Hypertension). Available: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/basics/complication/con-20019580. Last accessed 2nd Dec 2015.
Yogiantoro, Muhammad. (2014). Pendekatan Klinis Hipertensi. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.6th Ed. Jakarta : Interna Publishing. P2259-2283.
Sherwood, L. (2015). Human Physiologi. 9th Edition. Boston : Brooks Cole.
Kasper, D, et al. (2015). Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th Edition. New York City : McGraw Hill.
Fuster, V., et al. (2011). Hurst the heart. 13th Edition. New York City: McGraw Hill.
DiPiro,J., et al. (2014). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 9th Edition. New York City: McGraw Hill.
Katzung, B., et al. (2014). Basic and Clinical Pharmacology. 13th Edition. New York City : McGraw Hill.
Mescher, AL. (2013). Junquiera’s Basic Histology. 13th Edition. New York City: McGraw Hill.
Moore, KL., et al. (2013). Clinical Oriented Anatomy. 7th Edition. Philadelphia : Lippincot Williams Wilkins.