1.Ika Oktariyanti 2.Richi Tornado 3.Sri Mahda Lena 4.Wiwin Damayanti PPG PASCA SM-3T BIOLOGI UM 2014
RESEPTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan, yaitu indra.
KONDUKTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan, yaitu sel-sel saraf (neuron).
EFEKTOR: Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf sehingga dapat menentukan respon yang akan diberikan oleh tubuh.
Fungsi sistem saraf:- Penghubung antara tubuh dengan dunia luar
melalui indra- Pengatur respon terhadap rangsangan- Mengatur dan mengendalikan kerja organ-organ
tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya
Terdiri dari 1. Sistem Saraf Pusata.Otak b.Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem syaraf Tepia.Sistem saraf aferenb.Sistem saraf eferen
Sel saraf sensorik
Sel saraf motorik
menghantarkan rangsangan (impuls)
dari reseptor (penerima
rangsangan) ke susunan saraf pusat.
menghantarkan rangsangan (impuls)
dari reseptor (penerima
rangsangan) ke susunan saraf pusat.
menghantarkan impuls dari susunan saraf pusat ke efektor (penerima perintah).
Sistem Saraf Pusat
Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:1. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
2. Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
3. Otak kecil (serebelum)Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
4. Jembatan varol (pons varoli)Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
5. Sumsum sambung (medulla oblongata)Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:- Ventral (mengarah ke perut)- Dorsal (mengarah ke punggung)Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektorDorsal mengandung badan neoron sensorik
Sumsum tulang belakang
ganglion
Ruas-ruas tulang belakang
Badan sel saraf motorik
Badan sel saraf sensorik
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh
Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi:
- Sistem saraf aferen (aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat)
- Sistem saraf eferen (eferen membawa impuls dari saraf pusat ke efektor)
Berdasarkan fungsinya sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu:
Sistem saraf somatik (saraf sadar)
Sistem saraf otonom (saraf tidak sadar)1. Saraf simpatik2. Saraf parasimpatik
1. Saraf simpatikMemiliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang punggung dan menempel pada sumsum tulang belakang.
2. Saraf parasimpatikBerupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar diseluruh tubuh.
Bagian tubuh yang dipengaruhi
Fungsi saraf simpatik Fungsi saraf parasimpatik
Jantung Mempercepat denyut jantung
Memperlambat denyut jantung
Pupil Memperlebar pupil Memperkecil pupi
Percernaan makanan Memperlambat proses pencernaan
Mempercepat proses pencernaan
Bronkus Memperkecil bronkus Memperbesar bronkus
Arteri Memperkecil diameter pembuluh
Memperbesar diameter pembuluh
Kantung kemih Mengembangkan kantung kemih
Mengerutkan kantung kemih
1. Pada Neuron terjadi karena adanya beda potensial di dalam dan luar neuron.
2. Ujung akson (sinaps)
K+
K+
K+
K+
Na+
Na+
Na+
Actionpotential
Axon
Plasma membrane
Cytosol
Actionpotential
Actionpotential
2
1
3
Axon Myelin sheath
Schwanncell
Nodes ofRanvier
Node of Ranvier
Layers of myelin
Axon
SchwanncellNucleus ofSchwann cell
0.1 µm
Presynapticcell Postsynaptic cell
Axon
Presynapticmembrane
Synaptic vesiclecontainingneurotransmitter
Postsynapticmembrane
Synapticcleft
Voltage-gatedCa2+ channel
Ligand-gatedion channels
Ca2+
Na+
K+
2
1
3
4
Stimulus
Efektor Neuron Motorik
Saraf Pusat (Interneuron)
Neuron Sensorik
Reseptor (Indera)
Tanggapan
Sensor
Effector
Sensory input
Motor output
Integration
Peripheral nervoussystem (PNS)
Central nervoussystem (CNS)
Gerak Sadar Gerak Refleks Lebih lambat Melibatkan Otak
Lebih cepat Tanpa melibatkan otak Mekanisme pertahanan
tubuh Jalan pintas : Busur
refleks
Reseptor
Rangsang
Saraf Sensorik Saraf MotorikReseptor
Otak
Efektor (Otot)Rangsang
Saraf Sensorik
Sumsum Tulang Belakang
Saraf Konektor
Saraf Motorik
Efektor (Otot)
Quadricepsmuscle
Cell body ofsensory neuron indorsal rootganglion
Gray matter
White matter
Hamstringmuscle
Spinal cord(cross section)
Sensory neuron
Motor neuron
Interneuron
Central nervoussystem (CNS)
Brain
Spinal cord
Peripheral nervoussystem (PNS)
Cranial nerves
Ganglia outsideCNS
Spinal nerves