Top Banner
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA BMT ANDA SALATIGA TUGAS AKHIR Oleh : LIDIA PURNAMASARI NIM: 20109003 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
118

Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Dec 28, 2015

Download

Documents

Felix Lee
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN

PADA BMT ANDA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Oleh :

LIDIA PURNAMASARI

NIM: 20109003

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

Page 2: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN

PADA BMT ANDA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah

Pada Program Studi Diploma III Perbankan Syari’ah

Oleh :

LIDIA PURNAMASARI

NIM: 20109003

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

Page 3: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir Saudara :

Nama : Lidia Purnamasari

NIM : 20109003

Jurusan : Syari’ah

Program Studi : Perbankan Syari’ah

Judul : Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada

BMT ANDA Salatiga

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 25 Juli 2012

Pembimbing

Dr. Faqih Nabhan, SE., M.M

NIP. 19741230 200212 1 002

Page 4: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

SURAT PERNYATAAN

Page 5: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Yang bertandatangan dibawah ini saya:

Nama : Lidia Purnamasari

NIM : 20109003

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhui persyaratan

kelulusan pada jurusan DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga, dengan judul:

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN PADA BMT ANDA

SALATIGA

Adalah hasil karya sendiri bukan karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi tanggung

jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak STAIN. Tetapi menjadi tanggungjawab

sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 25 Juli 201

Hormat saya,

Lidia Purnamasari

NIM: 20109003

Page 6: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

MOTTO

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya,

ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka

perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah

ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu

akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan

akan rusak. (Khalifah „Ali)

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur

kepada Allah. (Ibnu Mas‟ud)

“Mohon pertolonganlah kamu sekalian dengan sabar dan mengerjakan shalat.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah:153)

Page 7: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

1. Ibuku tercinta yang selalu mendo‟akan dan memberi semangat

2. Adik-adikku (Dimas dan Hendi)

3. IBu Edi dan Bapak Edi yang telah memberi dukungan

4. IBu Sumarmi/ari, mbak Tanti dan mbak Budi yang selalu memberi dukungan

dan semangat

5. Sahabat dan teman-temanku yang memberi semangat

6. Dosen dan pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga

terselesaikannya Tugas Akhir ini

7. Seluruh pengurus dan karyawan BMT ANDA Salatiga yang besar hati bersedia

memberi informasi dan pengetahuan

8. Almamaterku

Page 8: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang

telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya, tak lupa sholawat serta salam

dihaturkan kepada nabi muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir yang berjudul Sistem Pengendalian Intern Penggajian di BMT

ANDA Salatiga.

Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan

memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Perbankan Syariah di

STAIN Salatiga.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan, serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Abdul Azis NP, M.M selaku Ketua Program Studi DIII

Perbankan Syariah

3. Bapak Drs. Mubassirun, M.Ag selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN

Salatiga

4. Bapak Dr. Faqih Nabhan, SE. M.M selaku Dosen Pembimbing penulis,

yang telah memberikan bimbingan secara sabar serta memberikan izin

dan pengarahan demi terselesaikannya Tugas Akhir ini.

5. Pimpinan serta seluruh karyawan BMT ANDA Salatiga

6. Keluarga, teman-teman, serta sahabat yang telah mendukung

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini. Untuk itu saran dan kritik pembaca sangat penulis harapkan. Semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Salatiga, 25 Juli 2012

Lidia Purnamasari

Page 9: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tentang Sistem

Pengendalian Intern Penggajian pada BMT ANDA Salatiga. BMT ANDA

merupakan lembaga keuangan syariah yang memberikan layanan simpanan

maupun pembiayaan. Sistem pengendalian intern harus dimiliki oleh BMT ANDA

dalam sistem penggajiannya yang dimiliki agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana prosedur penggajian pada BMT

ANDA Salatiga dan bagaimana sistem pengendalian intern penggajian yang

diterapkan pada BMT ANDA Salatiga. Metode pengumpulan data menggunakan

interview, dokumentasi, observasi. Sedangkan metode analisis data yang

digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa BMT ANDA

Salatiga telah memisahkan tugas dan tanggungjawab fungsional pada masing-

masing bagian dalam penggajian karyawan. Prosedur sistem penggajian yang

ada di BMT ANDA Salatiga sederhana dan dikatakan baik, serta mudah dipahami.

Sistem pengendalian intern penggajian karyawan BMT ANDA Salatiga

menunjukkan bahwa pengendalian internnya baik. Sudah ada pemisahan tugas

dan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat dalam pelaksanaan fungsi setiap

unit organisasi. Saran yang dapat diberikan adalah untuk pencatatan transaksi

berupa bukti kas keluar, distribusi biaya dan catatan biaya gaji dalam jurnal umum

seharusnya ada bagian khusus yang menangani transaksi tersebut. Sistem

pengendalian intern BMT ANDA Salatiga baik, tetapi masih ada beberapa

pegawai yang merangkap beberapa bagian, dan sebaiknya diperbaiki lagi supaya

lebih efisien dalam melakukan fungsi-fungsi dan tanggungjawab dari tiap-tiap

bagian.

Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Penggajian, BMT ANDA Salatiga.

Page 10: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ........................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

PERNYATAAN KEAHSLIAN .............................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5

C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ 6

D. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 6

E. Metode Penelitian .................................................................................. 8

F. Penegasan Istilah .................................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10

Page 11: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem ................................................................................ 12

B. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ............................................... 13

C. Tujuan Sistem Pengendalian Intern ..................................................... 14

D. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern ........................................... 15

E. Prinsip-Prinsip Sistem Pengendalian Intern ........................................ 16

F. Sistem Akuntansi Penggajian .............................................................. 17

G. Prosedur Penggajian ............................................................................ 20

H. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian ....................... 32

I. Konsep Gaji / Upah dalam Islam .......................................................... 33

BAB III LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum ................................................................................ 39

B. Data Deskriptif .................................................................................... 56

BAB IV ANALISIS

A. Analisis terhadap Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem

Penggajian Karyawan di BMT ANDA Salatiga ................................ 67

B. Analisis terhadap Jaringan Prosedur Sistem Penggajian Karyawan

BMT ANDA Salatiga ......................................................................... 71

Page 12: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

C. Analisis terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem

Penggajian Karyawan BMT ANDA Salatiga..................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 80

B. Saran .................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82

DAFTAR WAWANCARA .................................................................................. 84

LAMPIRAN

Page 13: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 1.1 Prosedur Pencatatan Waktu Hadir……………………..27

B. Gambar 1.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji ..................................28

C. Gambar 1.3 Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar..........................29

D. Gambar 1.4 Prosedur Pembayaran Gaji.............................................30

E. Gambar 1.5 Prosedur Distribusi Biaya...............................................31

F. Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Pengurus BMT ANDA

Salatiga...............................................................................................40

G. Gambar 3.2 Prosedur Penggajian Karyawan BMT ANDA

Salatiga...............................................................................................63

H. Gambar 4.1 Prosedur Pencatatan Waktu Hadit BMT ANDA

Salatiga...............................................................................................73

I. Gambar 4.2 Prosedur Administrasi BMT ANDA Salatiga................74

J. Gambar 4.3 Prosedur Penggajian BMT ANDA Salatiga...................75

K. Gambar 4.4 Prosedur Pembayaran Gaji BMT ANDA Salatiga.........76

Page 14: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 telah

memberikan inspirasi untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih

dapat menyentuh kalangan bawah. Meskipun misi keutamaannya cukup

tinggi, namun realitas di lapangannya mengalami banyak hambatan, baik dari

sisi prosedur, plafon pembiayaan maupun lingkungan bisnisnya.

Dari persoalan di atas, mendorong munculnya lembaga keuangan

syari’ah alternatif. Yakni sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis

tetapi juga sosial. Juga lembaga yang tidak melakukan pemusatan kekayaan

pada sebagian kecil orang pemilik modal (pendiri) dengan penghisapan pada

mayoritas orang, tetapi lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara merata

dan adil. Lembaga yang terlahir dari kesadaran umat dan “ditakdirkan” untuk

menolong kelompok mayoritas yakni pengusaha kecil/mikro. Lembaga yang

tidak terjebak pada pikiran pragmatis tetapi memiliki konsep idealis yang

istiqomah. Lembaga tersebut adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).

Mekanisme keuangan dalam Islam harus terbebas dari praktik bunga.

Jika model bunga telah dikenal luas oleh masyarakat, maka sistem bagi hasil

mungkin masih dianggap hal baru, sehingga sangat sedikit orang yang

memahaminya.

Page 15: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Bagi hasil biasa dikenal juga dengan istilah profit sharing. Menurut

kamus ekonomi, profit sharing berarti pembagian laba. Namun secara istilah

profit sharing merupakan distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai

dari suatu perusahaan. Bentuk-bentuk distribusi ini dapat berupa pembagian

laba akhir tahun, bonus prestasi dan lain-lain.

Dalam mekanisme keuangan syariah, model bagi hasil ini berhubungan

dengan usaha pengumpulan dana (funding) maupun pelemparan dana/

pembiayaan (financing). Terutama yang berkaitan dengan produk penyertaan

atau kerja sama usaha. Di dalam pengembangan produknya, dikenal istilah

shohibul maal dan mudhorib. Shohibul maal merupakan pemilik dana yang

mempercayakan dananya pada lembaga keuangan syariah (Bank dan BMT)

untuk dikelola sesuai dengan perjanjian. Sedangkan mudhorib merupakan

kelompok orang atau badan yang memperoleh dana untuk dijadikan modal

usaha atau investasi.

Dalam sistem ini, BMT akan memerankan fungsi ganda. Pada tahap

funding, ia akan berperan sebagai mudhorib dan karenanya dana yang

terkumpul harus dikelola secara optimal. Namun pada financing, BMT akan

berperan selaku shohibul maal dan karenanya ia harus menginvestasikan

dananya pada usaha-usaha yang halal dan menguntungkan.

Kerjasama para pihak dengan sistem bagi hasil ini harus dijalankan

secara transparan dan adil. Karena untuk mengetahui tingkat bagi hasil pada

periode tertentu itu tidak dapat dijalankan kecuali harus ada laporan keuangan

Page 16: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

atau pengakuan yang terpercaya. Pada tahap perjanjian kerjasama ini disetujui

oleh para pihak, maka semua aspek yang berkaitan dengan usaha harus

disepakati dalam kontrak, agar antar pihak dapat saling mengingatkan.

BMT sebagai lembaga keuangan yang ditumbuhkan dari peran

masyarakat secara luas, tidak ada batasan ekonomi, sosial bahkan agama

semua komponen masyarakat dapat berperan aktif dalam membangun sebuah

sistem keuangan yang lebih adil dan yang lebih penting mampu menjangkau

lapisan pengusaha yang terkecil sekalipun.

Peran BMT dalam menumbuhkembangkan usaha mikro dan kecil di

lingkungannya merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembangunan

nasional. Bank yang diharapkan mampu menjadi perantara keuangan ternyata

hanya mampu bermain pada level menengah atas. Sementara lembaga

keuangan non formal yang notabenenya mampu menjangkau pengusaha

mikro, tidak mampu meningkatkan kapitalisasi usaha kecil. Maka BMT

diharapkan tidak terjebak pada dua kutub sistem ekonomi yang berlawanan

tersebut (Muhammad Ridwan, 2004: 73).

BMT tidak digerakkan dengan motif laba semata, tetapi juga motif

sosial. Karena beroperasi dengan pola syariah, sudah tentu mekanisme

kontrolnya tidak saja dari aspek ekonomi saja atau control dari luar tetapi

agama atau aqidah menjadi faktor pengontrol dari dalam yang lebih dominan.

Dalam upaya menjalankan perannya, BMT sangat memerlukan sumber

daya manusia yang baik, sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai

Page 17: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

tujuan perusahaan, merupakan salah satu faktor penentu yang mempunyai

andil besar dalam kinerja suatu perusahaan, sumber daya manusia tersebut

diartikan sebagai karyawan pengelola dan pelaksana suatu perusahaan yang

dipercaya oleh perusahaan dalam melaksanakan operasional perusahaan.

Perusahaan mempunyai kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju jika

memiliki karyawan yang tepat, sehingga membutuhkan usaha yang terus

menerus untuk mencari, memilih, dan melatih para karyawan. Sebaliknya,

karyawan membutuhkan perusahaan sebagai tempat untuk mencari nafkah.

Karyawan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena

itu karyawan berhak mendapatkan gaji sesuai dengan kualitasnya.

Masalah gaji mungkin merupakan masalah manajemen kepegawaian

yang paling kompleks dan merupakan salah satu aspek yang paling berarti,

baik bagi karyawan maupun perusahaan. Gaji merupakan kontra prestasi yang

diberikan pemberi kerja pada karyawan berkenaan dengan penggunaan tenaga

manusia pada kegiatan perusahaan. Gaji mempunyai arti penting bagi

karyawan sebagai individu karena besarnya gaji mencerminkan ukuran nilai

karya mereka di antara para karyawan itu sendiri. Karyawan akan merasa puas

apabila besar gaji yang diterimanya sesuai dengan keahlian dan jabatannya

sehingga karyawan akan terdorong untuk semaksimal mungkin bekerja sesuai

dengan kemampuannya. Sebaliknya, apabila karyawan memandang gaji yang

mereka terima tidak memadai, maka prestasi kerja, semangat, dan motivasi

mereka bisa turun.

Page 18: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Gaji merupakan salah satu bidang yang banyak memiliki resiko

terjadinya kecurangan. Pengelolaan gaji yang tidak sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan akan mengakibatkan kekecewaan pada karyawan.

Sistem pengendalian intern sangat diperlukan untuk melakukan

pengecekan terhadap sistem akuntansi penggajian. BMT ANDA merupakan

lembaga keuangan syariah yang memberikan layanan simpanan maupun

pembiayaan. Perkembangan BMT ANDA sangat pesat dengan memiliki

beberapa kantor cabang sangat memerlukan pengawasan yang baik. Sistem

pengendalian intern harus dimiliki oleh BMT ANDA dalam sistem

penggajiannya yang dimiliki agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Suatu

keharusan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern untuk

mencegah terjadinya manipulasi, penyelewengan dan kecurangan yang dapat

merugikan perusahaan. Dengan adanya penerapan sistem pengendalian intern

yang baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan pentingnya sistem

pengendalian intern dalam setiap kegiatan perusahaan, maka penulis dalam

penelitian ini mengambil judul “Sistem Pengendalian Intern Penggajian

pada BMT ANDA Salatiga.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur penggajian pada BMT ANDA Salatiga?

2. Bagaimana sistem pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada

BMT ANDA Salatiga?

Page 19: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penggajian pada BMT ANDA

Salatiga?

2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern penggajian yang

diterapkan pada BMT ANDA Salatiga?

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem

pengendalian intern penggajian.

2. Bagi pihak STAIN Salatiga

a. Sebagai bahan informasi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

b. Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya wacana

tentang sistem pengendalian intern penggajian.

3. Bagi BMT ANDA Salatiga

Sebagai wacana pada BMT ANDA Salatiga.

Page 20: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian Siti Malikatin (2005) “Sistem Pengendalian Intern Barang

Jaminan pada Perum Pegadaian Salatiga” menyimpulkan bahwa secara umum

sistem pengendalian intern terhadap barang jaminan di Perum Pegadaian

Cabang Salatiga Utara kurang memadai untuk tujuan sistem pengendalian

intern yang baik.

Penelitian Ika Haripratiwi (2006) “Analisis Sistem Pengendalian Intern

Penggajian Karyawan pada BMT AL IKHLAS Yogyakarta” menyimpulkan

sistem pengendalian intern di BMT AL IKHLAS Yogyakarta sudah baik dan

dikategorikan memadai. Sudah ada pemisah tugas dan tanggung jawab dalam

struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik,

serta praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi.

Penelitian Suparjono (2011) “Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan

pada BMT Mandiri Sejahtera Kecamatan Ungaran Timur” menyimpulkan

dokomen yang digunakan kartu daftar absensi, daftar gaji, dan lain

sebagainya. Catatan akuntansi adalah buku kas umum dan kartu penghasilan

karyawaan. Laporan yang dihasilkan daftar gaji, bukti pegawai dan

pembayaran gaji. Jaringan prosedurnya adalah prosedur pencatatan waktu

hadir, pembuat daftar gaji,dan pembayaran gaji. Sistem pengendalian intern

pada BMT Mandiri Sejahtera Kecamatan Ungaran Timur dinilai masih kurang

baik. Ada beberapa pegawai yang merangkap beberapa bagian.

Page 21: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Berdasarkan paparan beberapa tulisan ilmiah di atas, maka penelitian

penulis yang berjudul “Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada BMT

ANDA Salatiga” belum pernah dibuat dan ada perbedaan tulisan penulis

dengan karya ilmiah yang lain yaitu dalam hal tempat, waktu dan pelaksanaan.

Perbedaan tempat/lokasi penelitian tentunya membuat adanya perbedaan

mengenai hasil-hasil analisis sistem pengendalian intern penggajian masing-

masing BMT memiliki aset yang berbeda-beda, sistem, kebijakan, serta

prosedur yang berbeda satu sama lain.

E. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Penelitian ini bertempat di BMT ANDA Salatiga.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

deksriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara

terperinci keadan serta kondisi dari suatu objek penelitian. Data yang

dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

3. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder :

Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara

langsung dengan objek yang diteliti.

Page 22: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mempelajari

hal-hal yang berasal dari buku-buku atau dokumen tertentu.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Riset perpustakaan

Mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui buku-buku

yang tersedia di perpustakaan.

b. Wawancara

Penulis mendapatkan materi dengan cara tanya jawab langsung dengan

responden/pimpinan BMT dan karyawan BMT.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari catatan-catatan

yang dimiliki oleh BMT ANDA Salatiga, berupa dokumen, catatan,

prosedur dan sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi

penggajian karyawan BMT ANDA Salatiga.

d. Observasi/pengamatan

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung pada objek yang diteliti yakni BMT ANDA Salatiga.

Page 23: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

F. Penegasan Istilah

Istilah sistem pengendalian intern /internal dulu dikenal dengan internal

check, yaitu pengendalian yang terbangun dalam suatu sistem akuntansi.

Pengendalian itu muncul karena beberapa faktor yang ada dalam suatu sistem,

yaitu fungsi yang terpisah (antara kewenangan memberi persetujuan/otorisasi,

pencatatan dan pengelolaan), prosedur yang memadai serta dokumen yang

layak (Reni Suryani Rosa, 2010).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang dituangkan dalam norma

pemeriksaan akuntan, bahwa sistem pengendalian intern meliputi organisasi

serta metode dan ketentuan yang dikoordinasi yang dianut dalam suatu

perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan

keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong

ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.

Mengenai luasnya pengertian sistem pengendalian intern diakui pula

oleh IAI dalam buku norma pemeriksaan akuntansi, yaitu :

“Suatu sistem pengendalian intern lebih luas daripada yang secara

langsung menyangkut fungsi-fungsi akuntansi dan bagian keuangan.”

Dari uraian sebelumnya mengenai perkembangan istilah dan pengertian

sistem pengendalian intern maka dapat disimpulkan bahwa sistem

pengendalian intern adalah cara-cara, tindakan-tindakan dan alat-alat yang

digunakan secara terpadu dalam suatu perusahaan sehingga memungkinkan

Page 24: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

manajemen memperoleh informasi, perlindungan serta pengendalian untuk

keberhasilan operasi perusahaan.

G. Sistematika Penulisan

Dalam laporan ini penulis menyajikan sistematika penulisan laporan

penelitian sebagai berikut :

BAB I Berupa pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode

penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II Berupa landasan teori yang berisi pengertian sistem, tujuan, unsur-

unsur, prinsip-prinsip sistem pengendalian intern, serta berisi

sistem akuntansi penggajian, prosedur penggajian, dan sistem

pengendalian intern dalam sistem penggajian.

BAB III Laporan objek, menjelaskan gambaran umum beserta data

perusahaan yang menjadi studi pengamatan, meliputi sejarah

berdirinya, struktur organisasi, permodalan, dan data deskriptif.

BAB IV Adalah analisis data yang merupakan isi pokok dari laporan praktik

dan merupakan hasil perbandingan kualitatif antara teori di Bab

dua dengan praktik di BMT ANDA Salatiga.

BAB V Penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 25: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu

sama lain (Thomas Sumarsan, 2010: 2).

Kriteria dari sistem adalah :

1. Sistem harus dirancang untuk mencapai tujuan.

2. Elemen dari sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

Contoh: sistem penjualan harus mencapai target penjualan perusahaan.

3. Elemen dalam sistem harus berhubungan dan berkaitan dalam pencapaian

organisasi pada umumnya dan pencapaian divisi atau departemen pada

khususnya.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting

dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan divisi atau tujuan

departemen.

Menurut James A. Hall menyebutkan bahwa sistem adalah sekelompok

dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-

subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (James A. Hall,

2001: 5).

Page 26: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Sedangkan Mulyadi mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas dapat dipahami

bahwa sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berkaitan.

B. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen (Mulyadi, 1997: 165).

Pengertian pengawasan intern pada mulanya sebagaimana laporan

“Committee on Auditing Procedure” yang dipublikasikan tahun 1949

dengan judul Internal Control Elements of Coordinate System and its

Importance to Management and the Independent Public Accountant,

berbunyi sebagai berikut:

“Pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode

dan prosedur yang terkoordinir yang diterapkan oleh perusahaan untuk

mengamankan hartanya, mencek ketelitian dan kepercayaan terhadap

data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisien, dan mengajak untuk

mentaati kebijaksanaan perusahaan.”

(Sofyan Syafri Harahap, 1995: 48).

Page 27: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian

intern adalah suatu sistem yang meliputi struktur organisasi dan metode serta

prosedur yang terkoordinir untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan perusahaan.

C. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern

adalah untuk membantu pimpinan agar perusahaan dapat mencapai tujuan

dengan efisien. Tujuan pengawasan intern adalah untuk memberikan

keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan: keandalan

informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,

efektivitas dan efisiensi operasi (Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998:

172).

Sedangkan Hall menyebutkan tujuan utama dari pengendalian intern

adalah :

1. Untuk menjaga aktiva perusahaan

2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi

akuntansi

3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan

4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah

ditetapkan oleh manajemen (Hall, 2001: 15).

Page 28: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

D. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya (Mulyadi,

2001: 16).

Unsur-unsur di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan

biaya.

Page 29: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika

tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam

pelaksanaannya.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta

berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat,

semuanya sangat bergantung kepada manusia yang melaksanakannya.

E. Prinsip-Prinsip Sistem Pengendalian Intern

Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem

harus memenuhi enam prinsip dasar pengendalian intern yang meliputi

(Bambang Hartadi, 1999:130) :

Page 30: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

1. Pemisahan fungsi

Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan

pengawasan segera atas kesalahan atau ketidaberesan. Adanya pemisahan

fungsi untuk dapat mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas.

2. Prosedur pemberian wewenang

Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah

diotorisir oleh orang yang berwenang.

3. Prosedur dokumentasi

Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem

pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberikan dasar

penetapan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan pencatatan

akuntansi.

4. Prosedur dan pencatatan akuntansi

Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatan-

catatan akuntansi yang teliti secara cepat dan data akuntansi dapat

dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat waktu.

5. Pengawasan fisik

Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis

dalam pelaksanaan dan pencapaian transaksi.

Page 31: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

6. Pemeriksaan intern secara bebas

Menyangkut perbandingan antara catatan aset dengan aset yang

betul-betul ada, menyelenggarakan rekening-rekening kontrol dan

mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan. Ini bertujuan untuk

mengadakan pengawasan kebenaran data.

F. Sistem Akuntansi Penggajian

1. Pengertian sistem, prosedur, dan sistem akuntansi

Sistem adalah suatu kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain

(Thomas Sumarsa, 2010: 2).

Sedangkan Mulyadi mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem

terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan

kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan yang dilakukan

untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar:

Page 32: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

a. Menulis

b. Menggandakan

c. Menghitung

d. Memberi kode

e. Mendaftar

f. Memilih(mensortasi)

g. Memindah

h. Membandingkan.

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).

2. Dokumen dan catatan yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah

(Mulyadi, 2001: 374) :

a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

b. Kartu jam hadir

c. Kartu jam kerja

Page 33: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

d. Daftar gaji dan daftar upah

e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

f. Surat pernyataan gaji dan surat pernyataan upah

g. Amplop gaji dan upah

h. Bukti kas keluar.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji antara lain

(Mulyadi, 2001 : 382) :

a. Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk

mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap departemen dalam

perusahaan.

b. Kartu harga pokok produk

Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang

digunakan untuk pesanan tertentu.

c. Kartu biaya

Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung

dan biaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalam

perusahaan.

Page 34: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

d. Kartu penghasilan karyawan

Digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai

potongannya yang diterima oleh setiap karyawan.

3. Pengertian gaji

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang

diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil

kerjanya. Gaji pada dasarnya diterima oleh karyawan selain buruh

(pelaksana) dan dibayarkan setiap bulan. Para manajer, pegawai

administrasi dan pegawai penjualan biasanya mendapat gaji dari

perusahaan yang jumlahnya tetap (AL Haryono Jusup, 1999: 239).

G. Prosedur Penggajian

1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi,

2001:382-385)

a. Fungsi kepegawaian

Bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi

calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat

surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan

gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.

Page 35: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

b. Fungsi pencatat waktu

Bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu

hadir bagi semua karyawan perusahaan. Pencatatan waktu hadir bisa

menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawannya harus

menandatanganinya setiap hadir dan pulang atau dapat menggunakan

kartu hadir (berupa clock card) yang diisi secara otomatis dengan

menggunakan mesin pencatat waktu. Pencatatan waktu ini

diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Fungsi pencatat

waktu berada di tangan bagian pencatat waktu, di bawah departemen

personalia.

c. Fungsi pembuat daftar gaji

Bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisi

penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang

menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran

gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada

fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai

sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.

d. Fungsi akuntansi

Bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya

utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).

Page 36: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

e. Fungsi keuangan

Bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji

dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya

dibagikan kepada karyawan yang berhak.

2. Jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian(Mulyadi, 2001:385)

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

Uraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian pencatat waktu

adalah sebagai berikut :

1) Bagian pencatat waktu mengawasi setiap karyawan yang

memasukkan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu pada

waktu masuk dan pulang.

2) Membuat daftar hadir karyawan berdasarkan kartu jam hadir.

3) Menyerahkan daftar hadir karyawan dan kartu hadir karyawan ke

bagian gaji dan upah.

b. Prosedur pembuatan daftar gaji

Uraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian gaji dan upah

adalah sebagai berikut :

1) Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadir

kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal.

Page 37: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

2) Membuat daftar gaji rangkap 2 berdasarkan dokumen daftar gaji

dan kartu jam hadir.

3) Membuat rekap daftar gaji rangkap 2 dan surat pernyataan gaji.

4) Mencatat penghasilan karyawan pada kartu penghasilan karyawan

berdasarkan daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji rangkap 2, dan

surat pernyataan gaji.

5) Menyerahkan daftar gaji rangkap 2, rekap gaji rangkap 2, surat

pernyataan gaji, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian utang.

6) Bagian gaji dan upah menerima bukti kas keluar lembar ke-3,

daftar gaji , lembar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan dari

bagian kasa.

7) Mengarsipkan lembar ke-3 dan lembar ke-2 berdasarkan tanggal

serta kartu penghasilan karyawan berdasarkan abjad.

c. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan uraian

kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian utang menerima daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji

rangkap 2, dan dari bagian gaji dan upah.

2) Membuat bukti kas keluar rangkap 3.

Page 38: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

3) Mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar lembar

ke-1

4) Menyerahkan bukti kas keluar lembar ke-2 dan rekap daftar gaji

lembar ke-1 ke bagian jurnal.

5) Menyerahkan lembar ke-2 dan rekap dalam daftar gaji lembar ke-1

ke bagian jurnal.

6) Bagian utang menerima lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1, dan

rekap daftar gaji lembar ke-2 dari bagian kasa. Mencatat nomor cek

pada register bukti kas keluar.

7) Menyerahkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1,

dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian jurnal.

d. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian kasa dengan uraian kegiatan

sebagai berikut:

1) Bagian kasa menerima bukti kas keluar lembar ke- dan ke-3, daftar

gaji rangkap 2, rekap daftar gaji lembar ke-2, surat pernyataan gaji

dan kartu penghasilan karyawan dari bagian utang.

2) Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas kepada kepala

bagian keuangan.

3) Menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji.

Page 39: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

4) Membayarkan gaji kepada karyawan dan meminta tanda tangan

atas kartu penghasilan karyawan.

5) Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya.

6) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji

lembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian utang.

7) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-3, daftar gaji

lelmbar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian gaji dan

upah.

8) Surat pernyataan gaji dimasukkan ke dalam amplop gaji bersama

dengan memasukkan uang gaji.

e. Prosedur distribusi biaya gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian jurnal dan bagian kartu

biaya dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian jurnal menerima dokumen bukti kas keluar lembar ke-2 dan

rekap daftar gaji lembar ke-1 dari bagian utang.

2) Bagian jurnal membuat bukti memorial.

3) Bagian jurnal membuat jurnal umum berdasarkan dokumen bukti

memorial, rekap daftar gaji lembar ke-1 dan bukti kas keluar

lembar ke-2

Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam tiga tahap, yaitu:

Page 40: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-2,

dicatat oleh bagian utang pada kewajiban gaji ke dalam bukti kas

keluar sebagai berikut:

Gaji dan upah Rp xxx

Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar Rp xxx

Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat

distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx

Biaya Administrasi dan Umum Rp xxx

Biaya Pemasaran Rp xxx

Gaji dan Upah Rp xxx

Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar telah dicap “lunas”

oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke

dalam register cek sebagai berikut:

Bukti Kas yang Akan Dibayar Rp xxx

Kas Rp xxx

4) Bagian kartu biaya menerima dokumen bukti memorial, rekap daftar

gaji lembar ke-1, dan bukti kas keluar lembar ke-2 dari bagian jurnal.

Page 41: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

5) Bagian kartu biaya mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam

kartu biaya berdasarkan dokumen bukti memorial yang dilampiri

rekap daftar gaji lembar ke-1

6) Bagian kartu biaya mengarsipkan dokumen dari bagian jurnal

berdasarkan nomor urut.

7) Bagian jurnal menerima bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji

lembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2.

8) Mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek berdasarkan bukti kas

keluar lembar ke-1 yang telah dicap lunas oleh bagian kasa.

9) Mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1,

dan rekap daftar gaji lembar ke-2 menurut nomor urut. Selesai.

Page 42: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 43: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 44: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 45: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 46: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 47: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

H. Sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian (Mulyadi, 2001:386)

1. Aspek organisasi

a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi

keuangan.

b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi

2. Aspek sistem otorisasi

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah

harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan

perusahaan yang ditandatangani oleh direksi.

b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan

pada surat keputusan direksi.

c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak

penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji dan upah

yang diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian.

d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan

yang bersangkutan

f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian.

Page 48: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi

oleh kepala fungsi akuntansi.

3. Aspek prosedur pencatatan

a. Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji dan upah karyawan.

b. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

4. Aspek praktik yang sehat

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga

kerja langsung.

b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan

ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar

sebelum dilakukan pembayaran.

d. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu

penghasilan karyawan.

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji dan upah.

Page 49: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

i. Konsep Gaji / Upah dalam Islam

Ijarah (upah) menurut bahasa adalah al-itsabah (memberi upah),

sedangkan menurut istilah fiqih adalah pemberian hak pemanfaatan dengan

syarat ada imbalan (Fathul Bari IV: 439).

Gaji atau upah menurut islam adalah imbalan yang diterima seseorang

atas pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi di dunia (Adil dan Layak)

dan dalam bentuk imbalan pahala di akhirat (imbalan yang lebih baik).

Dari pengertian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Islam melihat upah sangat besar kaitannya dengan konsep moral

2. Upah dalam islam tidak hanya sebatas materi (kebendaan atau

keduniaan) tetapi menembus batas kehidupan, yakni berdimensi

akhirat yang disebut dengan pahala

3. Upah diberikan berdasarkan prinsip keadilan (justice)

4. Upah diberikan berdasarkan prinsip kelayakan (kecukupan)

Organisasi yang menerapkan prinsip keadilan dalam pengupahan

mencerminkan organisasi yang dipimpin oleh orang-orang yang bertaqwa.

Konsep adil ini merupakan ciri-ciri organisasi yang bertaqwa. Hal ini

ditegaskan dalam firman allah:

Page 50: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

اعد لوا هو اقرب للتقوا

“Berbuat adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. (QS. Al-Maidah :

8)

Dimensi upah di dunia dicirikan oleh dua hal, yaitu adil dan layak.

Adil bermakna bahwa upah yang diberikan harus jelas, transparan, dan

proporsional. Layak bermakna bahwa upah yang diberikan harus mencukupi

kebutuhan pangan, sandang, dan papan serta tidak jauh berada di bawah

pasaran. Untuk menerapkan upah dalam dua dimensi dunia, maka konsep

moral merupakan hal yang sangat penting agar pahala dapat diperoleh

sebagai dimensi akhirat dari upah tersebut. Jika moral diabaikan maka

dimensi akhirat tidak tercapai. Konsep moral diperlukan untuk menerapkan

upah dimensi dunia agar upah dimensi akhirat dapat tercapai.

Prinsip utama keadilan terletak pada kejelasan aqad (transaksi) dan

komitmen melakukannya. Aqad dalam perburuhan adalah aqad yang terjadi

antara pekerja dengan pengusaha. Artinya, sebelum pekerja dipekerjakan,

harus jelas dahulu bagaimana upah yang akan diterima oleh pekerja. Upah

tersebut meliputi besarnya upah dan tata cara pembayaran upah. Khusus

untuk pembayaran upah, Rosulullah bersabda:

ر اجره ق بل : عن عبد هللا بن عمر قال قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم اعطوا اال جي

ا عرقه

Page 51: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

“Dari Abdillah bin Umar, Rosulullah saw. Bersabda: Berikanlah upah

orang upahan sebelum kering keringatnya”. ( HR. Ibnu Majah dan Imam

Thabrani )

Sebelum seseorang bekerja, hendaknya terlebih dahulu mengadakan

perjanjian kerja, agar ada kejelasan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Adapun syarat sahnya perjanjian kerja antara lain:

1. Pekerjaan yang diperjanjikan termasuk jenis pekerjaan yang mubah

atau halal menurut ketentuan syara’, berguna bagi perorangan atau

masyarakat.

2. Manfaat kerja yang diperjanjikan dapat diketahui dengan jelas,

dengan adanya pembatasan waktu atau jenis pekerjaan yang harus

dilakukan.

3. Upah sebagai imbalan pekerjaan harus diketahui dengan jelas,

termasuk jumlahnya, wujudnya, dan juga waktu pembayarannya.

Sesungguhnya seseorang pekerja hanya berhak atas upahnya jika ia

telah menunaikan pekerjaanya dengan semestinya dan sesuai dengan

kesepakatan, karena umat islam terikat dengan syarat-syarat antar mereka

kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram. Namun, jika ia membolos bekerja tanpa alasan yang benar atau

sengaja menunaikannya dengan tidak semestinya, maka sepatutnya hal itu

Page 52: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

diperhitungkan atasnya (dipotong upahnya) karena setiap hak dibarengi

dengan kewajiban. Selama ia mendapatkan upah secara penuh, maka

kewajibannya juga harus dipenuhi. Sepatutnya hal ini dijelaskan secara

detail dalam “peraturan kerja” yang menjelaskan masing-masing hak dan

kewajiban kedua belah pihak.

Upah atau gaji merupakan hak karyawan selama karyawan tersebut

bekerja dengan baik. Jika pekerja tersebut tidak benar dalam bekerja, maka

gajinya dapat dipotong atau disesuaikan. Hal ini menjelaskan bahwa, selain

hak karyawan memperoleh upah atau gaji atas apa yang diusahakannya, juga

merupakan hak perusahaan untuk memperoleh hasil kerja dari karyawan

dengan baik. Bekerja yang baik merupakan kewajiban karyawan atas hak

upah yang diperolehnya, demikian juga memberi upah merupakan

kewajiban perusahaan atas hak hasil kerja karyawan yang diperolehnya.

Tentang waktu pembayaran upah, hendaknya memperhatikan hadits-hadits

yang telah disebutkan sebelumnya. Keterlambatan pembayaran upah

dikategorikan sebagai perbuatan zalim dan orang yang tidak membayar upah

para pekerjanya termasuk orang yang dimusuhi Nabi saw. pada hari kiamat.

Dalam hal ini islam sangat menghargai waktu dan sangat menghargai tenaga

seorang karyawan.

Pekerjaan seseorang akan dibalas menurut berat pekerjaannya. Allah

Swt berfirman:

Page 53: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

نسان اال ما سعى وان ليس لل

“Bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya”. (QS. An-Najm: 39)

Jika adil berbicara tentang kejelasan, transparansi serta

proporsionalitas ditinjau dari berat pekerjaanya, maka layak berhubungan

dengan besaran yang diterima. Ditinjau dari hadits yang diriwayatkan oleh

Abu Dzar bahwa Rosulullah Saw. bersabda:

“Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah saudaramu, Allah menempatkan

mereka di bawah asuhanmu; sehingga barang siapa mempunyai saudara

dibawah asuhannya, maka harus diberinya makan seperti apa yang

dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya

(sendiri); dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas yang sangat

berat, dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka

hendaklah membantu mereka (mengerjakannya)”. (HR. Muslim)

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Mustawrid bin Syadad Rosulullah

Saw. bersabda:

“Aku mendengar Nabi Muhammad saw. bersabda: Siapa yang menjadi pekerja

bagi kita, hendaknya ia mencarikan istri untuknya; seorang pembantu bila

tidak memilikinya, hendaknya ia mencarikannya untuk pembantunya. Bila ia

tidak mempunyai tempat tinggal, hendaknya ia mencarikan tempat tinggal.

Abu Bakar mengatakan:

Page 54: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Diberitakan kepadaku bahwa Nabi Muhammmad Saw. bersabda: Siapa yang

mengambil sikap selain itu, maka ia adalah seorang yang keterlaluan atau

pencuri”. (HR Abu Daud)

Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa kelayakan upah yang diterima oleh

pekerja dilihat dari 3 aspek yaitu: pangan, sandang, papan. Islam juga tidak

membenarkan seseorang merugikan orang lain, dengan cara mengurangi

hak-hak yang seharusnya diperolehnya. Allah SWT berfirman:

وال سوا اللاا ا ياا ه وال ع وا اال م سد

“Dan janganlah kamu merugikan manusia akan hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela dimuka bumi membuat kerusakan”. (QS, Asy-Syu’ara:

183)

Page 55: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya BMT ANDA Salatiga

Pada tanggal 12 Juli 1998 didirikan Koperasi Serba Usaha (KSU)

ANDA oleh para tokoh masyarakat, ulama dan aghniya’ di Salatiga

yang akhirnya menjembatani berdirinya BMT ANDA Salatiga.

Legalitas BMT ANDA Salatiga didasari dengan keluarnya Surat

Keputusan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan

SK Nomor: 004/BH/KWK.11.32/C/X/1998, tertanggal 16 Oktober 1998

Nomor B. 12/Kop 10/1998. Dan untuk memperluas wilayah gerak, maka

pada tanggal 20 Maret 2003 mengajukan perubahan anggaran dasar ke

tingkat provinsi sehingga keluar SK Perubahan pada tanggal 21 April 2003

No: 07/BH/PAD/KDK.II/VI/2003.

Pada saat berdiri BMT ANDA Salatiga memiliki kepengurusan

organisasi yang terdiri dari Penasehat, Ketua, Sekretaris, Bendahara,

Dewan Syariah, Dewan Ekonomi, Direktur, Manajer Pemasaran, Manajer

Operasional, dan Teller dengan jumlah karyawan 25 orang. BMT ANDA

Salatiga mempunyai tujuan :

Page 56: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan

lingkungan kerja pada umumnya.

b. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota

dengan prinsip syariah.

c. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan penyimpanan.

d. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.

e. Serta memperkuat posisi tawar menawar, sikap amanah dan jaringan

komunikasi antar anggota.

Page 57: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 58: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Nama-nama Pengurus BMT ANDA Salatiga:

Ketua : Budi Santoso, SE, MM

Sekretaris : Supardi, SE

Bendahara : M. Fatur Rahman, SE, MM

Pengawas : KH. Abdul Majid

H. Ulin Nuha

Manajer : Widodo, A.Md

Manajer Akuntansi : Madiyono, A.Md

Kepala Cabang : Widodo, A.Md

Haryanto

Agung Wisara Siku, SE

Pemasaran/Marketing : Muhammad Yasid

Arif Hidayat

Heru Fernanto

Rudianto

Thoif Nawawi

Siti Nurjanah

Wiwik Dwi Narsih, S.Si

Page 59: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Iwan Wahyudi

Nur Salim

Pembiayaan : Ita Setyorini, SE

Teller : Erni Afrianti, A.Md

Mutmainah, A.Md

Ika Dewi Lestari

CS : Dewi Woro Puasari

Nurul Siti Rahmah, A.Mk

Ani Nur’aini

Security/OB : Agung Setyanto

2. Tugas dan Wewenang Pengurus

Tugas dan wewenang pengelola BMT ANDA Salatiga:

a. Ketua

Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh terhadap

kerja para bawahan, pengurus dan anggota lainnya.

b. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas mencatat dan mengarsipkan semua

berkas transaksi, surat-surat serta arsip penting lainnya.

Page 60: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

c. Bendahara

Bendahara mempunyai tugas menerima, memeriksa, dan

mengatur sirkulasi uang yang masuk dan keluar, mencatat dan

menyimpannya.

d. Pengawas

Pengawas mempunyai tugas untuk mengawasi dan memberikan

masukan berupa nasehat kepada pengurus dan membantu ketua dalam

menjalankan kegiatan operasional.

e. Manajer

Menejer mempunyai tugas melaksanakan kebijakan umum,

menyusun dan mengusulkan rencana anggaran, rencana kerja.

Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberikan

persetujuan / menolak keanggotaan anggota, melaporkan secara rutin

perkenbangan BMT kepada pengrus. Mewakili pengurus dalam

hubungannya dengan pihak luar jika pengurus berhalangan, memberi

validasi pada berkas pembiayaan, menandatangani semua akad

pembiayaan.

f. Manajer akuntansi

Tugas manajer akuntansi meminta laporan dari teller tentang

transaksi yang masuk pada hari tersebut, memasukan transaksi yang

masuk ke lembar kerja, melaporkan mutasi dan neraca kepada general

Page 61: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

manajer tiap hari. Membuat planning keuangan sesuai dengan

pengajuan dari kepala cabang dan arahan dari general manajer.

Melaksanakan pembayaran pinjaman pihak ketiga sesuai perjanjian

yang telah dibuat. Membuat laporan pajak, membayar pajak, dan

mengarsipkaannya, membuat laporan bulanan, membuat buku besar,

buku pembantu, membayar beban operasi sesuai dengan RAB BMT.

g. Pemasaran

Mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan survey ketika ada

calon nasabah yang mengajukan pembiayaan, mencari nasabah baru,

mengenalkan produk BMT dan lain-lain.

h. Pembiayaan

Bagian pembiayaan bertugas memberikan formulir pengajuan

pembiayaan kepada anggota. Memberi formulir dan kelengkapan

administrasi pengajuan pembiayaan. Menganalisa kegiatan usaha yang

diajukan dengan melihat kekuatan dan kelemahan. Memberikan

penjelasan dan pengarahan kepada anggota, menyeleksi dan memeriksa

kelengkapan administrasi, menentukan layak dan tidaknya survei,

menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan kepada bagian

administrasi

i. Teller

Memberikan pelayanan kepada anggota, dalam hal transaksi uang

tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran pembiayaan, penarikan

Page 62: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

simpanan, pembiayaan, ZIS, dan lain-lain. Melakukan pencatatan,

pendataan, pelayanan informasi kepada anggota dan calon anggota.

Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui

oleh Direktur, Manajer Pemasaran atau Manajer Operasional.

Menandatangani formulir-formulir serta slip-slip dari anggota serta

memasukkan data ke arsip atau komputer, membuat mutasi harian atau

laporan kas harian.

j. CS

Customer Service bertugas member informasi produk-produk BMT

kepada anggota. Melayani pembukaan rekening baru, melayani

pendaftaran pembiayaan, surat menyurat, administrasi pembiayaan dan

tabungan, administrasi operasional kantor meliputi absen dan surat

tagihan.

k. OB

Tugas OB adalah membersihkan dan merapikan meja, kursi,

computer dan kelengkapan lainnya. Membersihkan karpet, lantai.

Menyediakan minuman untuk karyawan, mengirim/mengambil

dokumen antar devisi, melayani permintaan fotokopyan/facsimile,

membeli/menyiapkan makanan siang, membereskan piring, gelas.

Membuang sampah yang ada di ruangan kerja, mencuci piring dan

gelas.

Page 63: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

3. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi lembaga keuangan syari’ah yang maju, profesional, dan

mensejahterakan anggota.

b. Misi

1) Menjalankan operasional koperasi yang sesuai standart koperasi

yang sehat

2) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan

3) Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan sistem syari’ah

4) Memberikan pembiayaan kepada anggota untuk tujuan produktif

5) Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama secara

intensif kepada anggota.

6) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan

kerja.

7) Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip syari’ah.

8) Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.

9) Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam

lingkungan kerja yang sehat.

Page 64: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

4. Produk-Produk dan Wilayah Kerja

a. Produk-produk

1) Simpanan

Jenis-jenis simpanan di BMT ANDA Salatiga meliputi :

a) SISUKA (Simpanan Suka Rela)/Simpanan Mudharabah

Yakni simpanan dari shahibul maal yang akan digunakan

oleh BMT agar memperoleh keuntungan ganda karena simpanan

dikelola dengan sistem bagi hasil sesuai dengan syariat Islam

dan dimanfaatkan bagi pengembangan kualitas hidup

masyarakat Islam.

b) SI BERKAH (Simpanan Berkala Mudharabah)

Adalah simpanan anggota yang sifatnya sama dengan

simpanan mudharabah, namun dalam pengambilannya

dilakukan secara berkala sesuai produk yang diambil. Simpanan

ini mendapat porsi bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan

mudharabah biasa.

Setoran dapat dilakukan setiap saat, dan penarikan

disesuaikan dengan jenis simpanan masing-masing dengan

jangka waktu disepakati bersama. Setoran minimal Rp

25.000,00 setiap bulannya. Nisbah bagi hasil 40% dan diberikan

Page 65: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

setiap bulan langsung menambah saldo simpanan. Setoran dan

penarikan dapat langsung ke kantor BMT ANDA Salatiga atau

juga bisa dilayani di rumah atau pun di tempat usaha. Simpanan

Berkala Mudharabah terdiri dari :

(1) Si Qurban (Simpanan Qurban)

Adalah simpanan yang dilakukan oleh anggota untuk persiapan

pembelian hewan kurban. Simpanan ini dapat diambil pada

bulan Dzulhijah setiap tahunnya.

(2) Si Munik (Simpanan Mudharabah Nikah) /Si Wali

(Simpanan Walimah)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan pelaksanaan

pernikahan. Simpanan ini dapat diambil pada saat nasabah

akan melaksanakan pernikahan atau menikahkan orang lain

yang menjadi tanggungannya.

(3) Si Pendi (Simpanan Pendidikan)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan biaya pendidikan.

Simpanan ini dapat diambil pada tahun ajaran atau awal

pelajaran baru (awal semester atau awal catur wulan) setiap

tahunnya.

Page 66: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

(4) Si Fitri (Simpanan Idul Fitri)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan menyambut Idul

Fitri. Simpanan ini dapat diambil pada saat menjelang akan

datangnya bulan Syawal.

c) TAMARA (Simpanan Masa Depan Sejahtera)

Simpanan ini ditujukan untuk masa yang akan datang,

agar hidup lebih terjamin di masa tua nanti. Setoran dan

penarikan dapat langsung dilakukan di kantor atau dilayani di

rumah dan di tempat usaha.

Setoran minimal Rp 10.000,00 saldo minimal Rp

10.000,00 Nisbah bagi hasilnya 35% dan diberikan setiap bulan

sehingga langsung menambah saldo simpanan.

d) SI HAJI (Simpanan Haji/Umroh)

Simpanan ini diperuntukkan bagi umat Islam yang akan

menjalankan ibadah haji/umroh. Dengan setoran minimal

Rp 100.000,00 setiap bulan. Nisbah bagi hasil 40%.

Pendaftaran calon jamaah haji dilaksanakan jika

simpanan mencukupi untuk pemesanan kursi calon haji

tahun yang bersangkutan. Jika kekurangan dan bisa

ditalangi oleh BMT dengan cara mengajukan permohonan

terlebih dahulu.

Page 67: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

e) Simpanan Berjangka

Adalah simpanan anggota yang dikelola oleh BMT dengan

harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada calon

debitur. Nasabah menyimpan uang tersebut untuk jangka waktu

tertentu dengan mengharap pembagian keuntungan sesuai

kesepakatan yang telah ditetapkan pada awal penyimpanan

dana.

Simpanan ini sangat tepat untuk merencanakan usaha,

setoran dan penarikan dapatlangsung dilakukan di kantor,

rumah, ataupun di tempat usaha. Setoran minimal Rp

1.000.000,00.

Jangka waktu untuk simpanan ini adalah 3 bulan dengan

Nisbah bagi hasil 40%, 4 bulan 42,5%, 6 bulan 45%, dan 12

bulan 50%. Bagi hasil diberikan setiap bulannya. Jika jangka

waktu habis, maka dapat diperpanjang secara otomatis.

f) Simpanan Dirham Barokah

Simpanan ini sistemnya seperti simpanan berjangka.

Peserta simpanan dirham minimal 80 orang, setoran Rp.

200.000,- per bulan selama 24 bulan. Simpanan hanya dapat

diambil satu bulan setelah akhir periode / setoran terakhir.

Disediakan Doorprize untuk seluruh peserta, Grand prize 1 buah

sepeda motor diakhir periode.

Page 68: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

g) Simpanan Pensiun

Diperuntukkan bagi perusahaan maupun perorangan,

dengan tujuan mensejahterakan karyawan setelah pensiun.

Setoran minimal Rp 25.000,00 per bulan. Dengan pengambilan

minimal 5 tahun. Nisbah bagi hasil untuk simpanan ini adalah

60%, dan diberikan setiap bulan sehingga menambah saldo.

h) Simpanan Umroh

Simpanan ini diperuntukkan bagi umat islam yang akan

menjalankan ibadah umroh. Persyaratan dengan menyerahkan

fotokopy KTP, menyerahkan materai Rp. 6000,- dan mengisi

aplikasi pendaftaran, peserta simpanan umroh 1 paket 30

orang,setoran Rp. 700.000,- pertahun selama 24 bulan, setiap

anggota berhak mengikuti manasik yang dilaksanakan setiap 6

bulan sekali, setiap anggota berhak mendapatkan kesempatan

undian grandprize 1 buah sepeda motor.

2) Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyaluran dana kepada masyarakat

berupa pinjaman uang. Pinjaman ini dapat digunakan untuk

menambah modal usaha. Jenis-jenis pembiayaan di BMT ANDA

Salatiga antara lain:

Page 69: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

a) Pembiayaan Musyarakah

Adalah pembiayaan yang diberikan kepada seorang anggota

atau lebih berupa modal yang diberikan kepada anggota dari

modal keseluruhan. Pihak BMT dapat dilibatkan dalam

pengelolaannya. Pembagian keuntungan yang proporsional

dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak, bila

terjadi kerugian, semua pihak turun menanggung kerugian

sebanding dengan penyertaan masing-masing.

b) Pembiayaan Murabahah

Adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk

pembelian baranng-barang yang akan dijadikan modal kerja.

Pembiayaan ini menggunakan akad jual beli pinjaman pokok

dikembalikan pada jatuh tempo yang disepakati.

c) Pembiayaan Bai’Bitsaman Ajil

Yaitu pembiayaan untuk pembelian barang atau alat usaha.

Pembiayaan ini mempunyai cara seperti murabahah, yang

berbeda adalah pembayaran, baik pokok maupun kenaikan harga

angsuran rutin, sesuai kesepakatan dan dalam jangka waktu

yang disepakati pula.

Page 70: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

d) Pembiayaan BBM

Yaitu pembiayaan yang dananya berasal dari pemerintah.

BMT hanya sebagai lembaga penyalur, tetapi BMT

mendapatkan bagi hasil dari pembiayaan BBM ini, yaitu sebesar

16%. Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah untuk

digunakan sebagai modal usaha. Dalam pembayarannya berupa

angsuran. Lama pinjaman sesuai kesepakatan. Nasabah

diwajibkan membayar bagi hasil sesuai kesepakatan jika

usahanya mendapatkan keuntungan.

e) Pembiayaan Qordhul Hasan

Adalah pembayaran kebajikan yang diberikan oleh BMT

kepada anggotanya yang kurang mampu. Dalam pembiayaan

ini nasabah tidak ditekankan pada besarnya keuntungan yang

diberikan, tapi lebih pada aspek sosial. Dimana nasabah hanya

diwajibkan mengembalikan pokoknya saja pada saat telah jatuh

tempo atau bisa diangsur. Namun jika ternyata nasabah tersebut

usahanya maju dan sebagai tanda terima kasih memberikan

keuntungan, maka BMT diperkenankan menerima keuntungan

ini dan selanjutnya digunakan lagi untuk pembiayaan sosial.

f) Ijarah (Sewa)

Adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk

menyewa suatu barang atau tempat usaha. Cara angsurannya

Page 71: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

pada pembiayaan ijarah ini bisa menggunakan cara murabahah

ataupun bai’bitsaman ajil.

3) Produk Tambahan

Produk tambahan yang ada di BMT ANDA antara lain berupa:

a) Arisan Sepeda Motor

Arisan sepeda motor adalah produk untuk melayani nasabah

yang menginginkan sepeda motor dengan cara cepat dan mudah.

Pada produk ini terdiri dari 2 (dua) paket. Paket I terdiri dari 70

orang dan paket 2 terdiri dari 80 orang. Besar setoran untuk

paket 1 adalah Rp 125.000,00 sedangkan untuk paket 2 sebesar

Rp 100.000,00. Lama arisan maksimal 70 putaran untuk paket 1

dan 80 putaran untuk paket 2.

b) Zakat, Infak dan Shadaqoh (ZIS)

ZIS diperoleh BMT dari nasabah yang memberikan uang

kepada BMT secara sukarela. Penyaluran ZIS yang dikelola

BMT diberikan untuk 8 asnaf, yaitu: fakir, miskin, ibnu sabil,

mu’allaf, orang yang berjihat fi sabilillah, orang yang

mempunyai hutang, orang yang memerdekakan budak, dan

pengurus zakat.

Page 72: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

c) PPOB (Payment Point On Line Bank)

Yaitu pelayanan BMT dalam hal pembayaran:

a) Rekening listrik

b) Rekening telepon

Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Setiap rekening disisihkan Rp 20,00 untuk dana infaq.

b. Wilayah kerja

BMT ANDA dahulu terletak di daerah yang sangat strategis,

dimana tempat tersebut merupakan pusat perekonomian masyarakat

Salatiga pada umumnya, yaitu di blok buah No. 6 Pertokoan

Makutarama. Namun saat ini BMT ANDA Salatiga terletak kurang

strategis karena daerahnya jauh dari pusat perekonomian dan jalan raya.

Saat ini BMT ANDA terletak di Jl. Merak Klaseman Sidomukti

Salatiga untuk kantor pusat dan telah memiliki kantor cabang di daerah

pasar Karanggede, pasar Ngablak, dan pasar Ampel. Dengan posisi

yang berada di tempat-tempat strategis ini diharapkan BMT

ANDAdapat memberikan brand image yang positif sebagai lembaga

yang bernafaskan Islam.

Page 73: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

5. Permodalan

Modal BMT ANDA Salatiga berasal dari simpanan anggotanya.

Karena BMT bukan bank, maka tidak dapat dan tidak boleh

mengumpulkan simpanan dari masyarakat selain anggotanya. Simpanan

yang merupakan modal BMT ANDA tersebut adalah sebagai berikut:

a. Simpanan Pokok Khusus

Yaitu uang yang dibayar oleh anggota pendiri. Sedangkan jumlah

minimalnya sesuai dengan kesanggupan anggota masing-masing.

Simpanan ini dapat dibayar tunai atau cicilan, sesuai dengan

kesepakatan rapat anggota. Simpanan pokok khusus boleh dialihkan ke

anggota lain. Namun tidak boleh diambil.

b. Simpanan Pokok

Yaitu uang yang dibayarkan setiap anggota BMT yang jumlahnya

ditentukan dalam Anggaran Dasar. Simpanan pokok ini merupakan

“tanda keanggotaan BMT”, oleh karena itu simpanan pokok tidak

boleh diambil kecuali setelah anggota yang bersangkutan memutuskan

keluar dari keanggotaan BMT. Jumlah simpanan ini ditetapkan tidak

terlalu tinggi, sehingga masyarakat banyak yang ikut serta sebagai

anggota BMT. Namun tidak pula terlalu rendah, sehingga nilainya

dapat memiliki arti bagi modal BMT.

Page 74: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

c. Simpanan Sukarela

Yaitu simpanan yang didapatkan dari anggota yang menabung di

BMT ANDA Salatiga. Kemudian simpanan ini digunakan oleh BMT

agar diperoleh keuntungan ganda karena simpanan dikelola dengan

sistem bagi hasil sesuai dengan syari’at Islam dan dimanfaatkan bagi

pengembangan kualitas hidup masyarakat Islam.

d. Simpanan Berkala

Yaitu simpanan anggota yang dikelola oleh BMT dengan harapan

BMT dapat memutar uang tersebut kepada calon debitur. Nasabah yang

mnyimpan uang tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan

mengharap pembagian keuntungan sesuai kesepakatan yang telah

ditetapkan pada awal penyimpanan dana. Setoran minimal Rp

1.000.000,00.

e. Pinjaman Pihak Ketiga

Yaitu pinjaman yang didapat BMT dari instansi lain untuk

menambah modal BMT. Kemudian pihak ketiga akan mendapatkan

bagi hasil dari BMT atas usaha yang dilakukan BMT untuk

memperoleh pendapatan.

f. Donasi

Dana ini diperoleh dari para shahibul maal (donator). Dana ini

digunakan untuk mengembangkan usaha BMT.

Page 75: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

g. ZIS

Dana ZIS diperoleh dari nasabah yang dengan ikhlas

menyumbangkan uangnya kepada BMT, yang kemudian nanti uangnya

akan dipergunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

B. Data Deskriptif

BMT ANDA Salatiga sebagai lembaga keuangan syari’ah untuk

menegakkan prinsip-prinsip, ditunjukkan dengan :

1. Adanya aqad perjanjian kerja/kontrak kerja. Penandatanganan aqad

kontrak kerja setelah masa training 3 bulan, kemudian kontrak 1 tahun

dan telah memenuhi syarat-syarat, ini ada SK yang di dalamnya memuat

hak-hak dan kewajiban bagi karyawan.

2. BMT ANDA juga mempunyai kebijakan lain jika didapati karyawan yang

terlambat atau pulang awal maka konsekuensinya adalah dilakukan

pemotongan gaji.

3. Standar gaji pokok BMT ANDA Salatiga seusai dengan (UMR), dari gaji

pokok akan ditambah tunjangan, bonus-bonus dan akan dikurangi

potongan-potongan gaji. Gaji pokok diberikan setelah masa training

selesai.

4. Pembayaran gaji karyawan ditentukan setiap tanggal 5 karyawan

memperoleh hak gaji.

Page 76: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

5. Persepsi BMT ANDA terhadap karyawannya, berdasarkan kinerja

karyawan yang sesuai dengan kompetensi dibidangnya, rajin dan

memiliki etos kerja yang tinggi, beriman dan taat beribadah.

Penggajian karyawan BMT ANDA standar gaji pokok sesuai dengan

UMR yang diberikan setelah masa training selesai. Pembayaran gaji

ditentukan setiap tanggal 5 karyawan memperoleh hak gajinya. BMT ANDA

juga memberikan tunjangan-tunjangan, bonus-bonus, kemudian akan

dikurangi potongan-potongan gaji jika didapati karyawan yang terlambat atau

pulang awal. Ketentuan besarnya tunjangan yang diberikan pada karyawan

diperhitungkan berdasarkan masa kerja dan level jabatan karyawan yang

bersangkutan.

Tunjangan dan bonus yang diberikan oleh BMT ANDA adalah sebagai

berikut:

Bagi karyawan lapangan (marketing)

a) Tunjangan

(1) Tunjangan keluarga

(2) Tunjangan jabatan

(3) THR

Page 77: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

b) Bonus

(1) Premi khusus

(2) Simpanan berjangka

(3) Dana mengendap

(4) Arisan sepeda motor

(5) Dirham

(6) Umroh

c) Potongan

(1) Terlambat/pulang awal

(2) Jamsostek

(3) Saham

(4) Pajak

(5) Tidak masuk di luar cuti

(6) Pinjaman bagi karyawan yang bersangkutan

(7) Cashbon

Page 78: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Bagi karyawan yang di dalam kantor

d) Tunjangan

(1) Tunjangan keluarga

(2) Tunjangan jabatan

(3) THR

e) Bonus

(1) Ketepatan laporan

f) Potongan

(1) Terlambat/pulang awal

(2) Tidak masuk di luar cuti

(3) Jamsostek

(4) Saham

(5) Pajak

(6) Pinjaman bagi karyawan yang bersangkutan

(7) Cashbon

Page 79: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Dokumen dan catatan yang digunakan dalam prosedur penggajian

karyawan BMT ANDA Salatiga terdiri dari : SK (Surat Keputusan),

pengangkatan karyawan (training, kontrak, tetap), masa kerja karyawan,

jabatan karyawan dan level, presensi karyawan, gaji karyawan.

1. Prosedur Sistem Penggajian Karyawan pada BMT ANDA Salatiga

a. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian pada BMT ANDA

Salatiga:

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertanggungjawab mencari karyawan baru. BMT

ANDA merekrut karyawan baru menyeleksi calon karyawan,

memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan

dan kesepakatan kerja bagi calon karyawan BMT ANDA.

2) Fungsi pencatatan waktu

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan

catatan waktu hadir bagi semua karyawan BMT ANDA baik

dikantor pusat maupun kantor cabang. Pencatatan waktu hadir di

BMT ANDA menggunakan daftar hadir biasa, karyawan mengisi

daftar hadir yang ditangani oleh bagian pencatat waktu dibawah

pengawasan administrasi personalia, yang berisi catatan hari,

tanggal, waktu datang, waktu pulang dan menit kerja.

Page 80: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Penyelenggaraan waktu hadir ini untuk menentukan gaji karyawan.

Bagian administrasi bertanggungjawab membuat rekap catatan

presensi karyawan dari masing-masing kantor cabang, sehubungan

dengan pembayaran gaji meliputi catatan karyawan masuk,

karyawan ijin, cuti dan sebagainya. Fungsi ini berada dikantor pusat.

3) Fungsi pembuatan dartar gaji

Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji

yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai

potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka

waktu pembayaran gaji, berdasarkan laporan daftar hadir dari

manajer masing-masing kantor cabang. Data yang dipakai sebagai

dasar untuk pembuatan daftar gaji karyawan adalah surat

keputusan kerja mengenai pengangkatan karyawan, daftar hadir

karyawan, masa kerja karyawan, jabatan karyawan.

4) Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat

kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran

gaji. Fungsi akuntansi di BMT ANDA ini meliputi bukti kas keluar,

mencatat distribusi biaya, mencatat biaya gaji dalam jurnal umum,

transaksi ini dipegang oleh bagian teller.

Page 81: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

5) Fungsi keuangan

Bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran

gaji. Kemudian bagian keuangan mentrenfer gaji karyawan ke

rekening masing-masing karyawan, karyawan menerima slip gaji.

b. Jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian karyawan BMT ANDA

Salatiga:

1) Prosedur pencatan waktu hadir

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan daftar hadir

biasa yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu ditangani

oleh bagian pencatat waktu, dengan uraian kegiatannya sebagai

berikut:

a) Bagian pencatan waktu mengawasi setiap karyawan yang

mengisi daftar hadir yang dicatat dengan menggunakan daftar

hadir biasa pada waktu masuk dan pulang.

b) Membuat daftar hadir karyawan berdasarkan catatan yang ada

pada catatan daftar hadir karyawan.

c) Menyerahkan daftar hadir karyawan masing-masing kantor

cabang kebagian administrasi kantor pusat.

Page 82: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

2) Prosedur administrasi

Prosedur ini dilakukan oleh bagian operasional kantor pusat

dengan uraian kegiatan sebagai berikut :

a) Menerima daftar hadir karyawan kantor cabang

b) Membuat rekap daftar hadir berdasarkan catatan daftar hadir

karyawan dari masing-masing kantor cabang

c) Menyerahkan rekap daftar hadir ke bagian penggajian

3) Prosedur penggajian

Prosedur ini dilakukan oleh bagian penggajian kantor pusat

dengan uraian kegiatan sebagai berikut :

a) Menerima rekap daftar presensi karyawan dari bagian

administrasi

b) Membuat daftar gaji berdasarkan dokumen SK pengangkatan

karyawan, masa kerja karyawan, jabatan karyawan.

c) Membuat rekap daftar gaji untuk masing-masing kantor

cabang dan kantor pusat

d) Laporan rekap daftar gaji diajukan ke pengurus untuk di acc /

disetujui

Page 83: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

4) Prosedur pembayaran gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian keuangan dengan uraian

kegiatan sebagai berikut :

a) Menerima hasil rekap dartar gaji dari manajer penggajian

b) Menerima bukti kas keluar

c) Mengeluarkan gaji karyawan

d) Mentranfer gaji ke rekening tabungan masing-masing

karyawan.

e) Slip gaji diserahkan ke karyawan sebagai bukti bahwa gaji

telah masuk ke rekening masing-masing karyawan.

Page 84: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Gambar 3.2

Prosedur Penggajian

Karyawan BMT ANDA Salatiga

Sumber: BMT ANDA Salatiga

Presensi kantor cabang

dan pusat

Administrasi kantor

pusat

Bagian penggajian

kantor pusat

Bank

Karyawan

Page 85: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

2. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian pada BMT

ANDA Salatiga

Unsur-unsur pengendalian intern penggajian karyawan BMT

ANDA Salatiga meliputi :

a) Aspek organisasi

Struktur organisasi yang telah memisahkan tanggung jawab

serta memberikan kewenangan terhadap masing-masing bagian terkait

dengan proses pelaksanaan prosedur penggajian pada BMT ANDA

Salatiga ditunjukan dengan :

1) Pemisahan fungsi pembuatan daftar gaji dari fungsi keuangan

2) Pemisahan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi pembuatan

daftar gaji

Fungsi pembuatan daftar gaji dipegang oleh bagian

penggajian, fungsi keuangan dipegang oleh bagian keuangan, fungsi

pencatatan waktu hadir yang menggunakan daftar hadir biasa

dipegang oleh bagian pencatat waktu.

b) Aspek otorisasi

Sistem otorisasi yang ada pada BMT ANDA Salatiga adalah :

1) Setiap karyawan BMT ANDA yang namanya tercantum dalam

daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai

Page 86: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

karyawan BMT ANDA yang ditandatangani oleh yang berwenang

yakni ketua pengurus BMT ANDA Salatiga

2) Pencatatan waktu hadir diotorisasi oleh administrasi

3) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji harus didasarkan pada surat keputusan dari

ketua pengurus

4) Perintah lembur diotorisasi oleh kepala bagian kepegawaian

5) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh kepala

fungsi akuntansi

6) Daftar gaji tidak diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu

c) Aspek prosedur pencatatan

Prosedur pencatatan pada BMT ANDA Salatiga adalah :

1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan daftar gaji karyawan

2) Tarif gaji yang tercantum dalam kartu penghasilan diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi

d) Aspek praktik yang sehat

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi pada

BMT ANDA Salatiga adalah :

Page 87: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

1) Pengisian daftar hadir diawasi oleh fungsi pencatatan waktu

2) Pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitian

perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan

pembayaran

3) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

kartu penghasilan karyawan

4) Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji.

Page 88: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB IV

ANALISIS

A. Analisis terhadap Fungsi-Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian

Karyawan di BMT ANDA Salatiga

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penggajian karyawan BMT

ANDA Salatiga antara lain fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu,

fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Hasil

analisis menunjukkan bahwa BMT ANDA telah memisahkan tugas dan

tanggung jawab fungsional pada masing-masing bagian. Fungsi penggajian

dipegang langsung oleh bagian penggajian. Struktur organisasi yang dimiliki

BMT ANDA sederhana, hal ini akan mempermudah manajer untuk

melakukan kontrol terhadap masing-masing fungsi yang berkaitan dengan

penggajian.

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi kepegawaian ini ditangani oleh manajer kepegawaian dalam

mencari karyawan baru, menyeleksi karyawan, memutuskan penempatan

karyawan baru, membuat surat keputusan dan kesepakatan kerja bagi

calon karyawan BMT ANDA Salatiga. Fungsi kepegawaian di BMT

ANDA baik sudah sesuai dengan fungsi kepegawaian menurut

Mulyadi(2001:382) dan sesuai dengan prinsip- prinsip pengendalian

Page 89: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

intern terdapat pemisahan fungsi kepegawaian dengan fungsi pencatat

waktu.

2. Fungsi Pencatatan Waktu

Fungsi pencatatan waktu ditangani oleh bagian pencatat waktu.

Pencatatan atas kehadiran semua karyawan di BMT ANDA Salatiga

dilakukan dengan menggunakan daftar hadir biasa. Pencatatan ini meliputi

hari, tanggal, waktu kedatangan, waktu kepulangan, menit kerja. Fungsi

pencatatan waktu hadir ini terpisah dari fungsi pembuat daftar gaji. Fungsi

pencatatan waktu hadir yang ada di BMT ANDA Salatiga dinilai baik

walaupun masih menggunakan daftar hadir biasa, menggunakan daftar

hadir biasa ini dikarenakan jumlah karyawan BMT ANDA Salatiga

sedikit, meskipun begitu bagian penggajian tetap mudah dalam melakukan

pemantauan kehadiran. Dengan demikian mempermudah dalam

penentuan perhitungan gaji karyawan yang akan diberikan.

Fungsi pencatatan waktu hadir merupakan kunci dari fungsi-fungsi

selanjutnya, karena dari fungsi ini akan menentukan berapa gaji yang

seharusnya diperoleh karyawan, dan dari pencatatan waktu hadir ini akan

diketahui catatan atas karyawan yang tidak hadir yang nantinya akan

mempengaruhi potongan gaji karyawan.

Bagian administrasi personalia kantor pusat bertugas merekap daftar hadir,

setelah daftar hadir karyawan yang tercatat telah diketahui, kemudian

memubuat rekap daftar hadir seluruh karyawan dari masing-masing

Page 90: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

kantor cabang. Melakukan pencatatan karyawan masuk, karyawan ijin,

karyawan cuti dan sebagainya, yang dicatat untuk tiap-tiap karyawan

kantor cabang dan pusat. Fungsi pencatat waktu ini terpisah dengan fungsi

pembutan daftar gaji. Fungsi pencatatan waktu di BMT ANDA Salatiga

sudah sesuai dengan teori menurut Mulyadi(2001:385) dan sesuai dengan

prinsip-prinsip sistem pengendalian intern (Bambang Hartadi, 1999:130)

terhadap pemisahan fungsi, prosedur dokumentasi dan tersiapkannya

catatan-catatan yang teliti secara cepat sehingga dapat digunakan secara

tepat waktu bagi pembuat daftar gaji dan pihak lain yang membutuhkan.

3. Fungsi Pembuatan Daftar Gaji

Daftar gaji dibuat oleh bagian penggajian yang ditangani oleh

manajer penggajian kantor pusat dan pelaksanaan penggajian atas dasar

surat keputusan pengangkatan karyawan dan aturan-aturan penggajian,

pencatatan masa kerja, jabatan karyawan. Daftar waktu hadir karyawan

berdasarkan laporan dari manajer masing-masing kantor cabang, yang

digunakan sebagai acuan untuk penyusunan daftar gaji. Daftar gaji berisi

penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi

beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Fungsi

pembuatan daftar gaji karyawan di BMT ANDA sudah baik sesuai teori

menurut Mulyadi(2001:384) dan sesuai dengan prinsip-prinsip sistem

pengendalian intern Bambang Hartadi(1999:130) terpisahnya fungsi

pencatatan waktu dengan fungsi pembuatan daftar gaji, yang berwenang

dalam pembuatan daftar gaji adalah bagian penggajian.

Page 91: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban

yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji. Fungsi

akuntansi di BMT ANDA ini meliputi bukti kas keluar, mencatat

distribusi biaya, mencatat biaya gaji dalam jurnal umum yang dipegang

oleh bagian teller. Fungsi akuntansi pada BMT ANDA belum sesuai

dengan teori fungsi akuntansi menurut Mulyadi(2001:384). Menurut

Mulyadi bagian bukti pengeluaran kas ditangani oleh bagian utang,

pencatatan distribusi biaya ditangani oleh bagian kartu biaya, pencatatan

biaya gaji dalam jurnal umum ditangani oleh bagian jurnal.

5. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan ini dipegang oleh bagian keuangan,

bertanggungjawab untuk mengeluarkan gaji karyawan berdasarkan rekap

daftar gaji. Mengisi cek guna pembayaran gaji, kemudian mentransfer gaji

karyawan ke rekening masing-masing karyawan, karyawan menerima slip

gaji. Fungsi keuangan pada BMT ANDA salatiga sudah sesuai dengan

teori menurut Mulyadi(2001:384). Bagian fungsi keuangan terpisah dari

fungsi pembuatan daftar gaji. Prinsip-prinsip yang ada pada fungsi

keuangan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip sistem pengendalian intern

menurut Bambang Hartadi(1999:130).

Page 92: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

B. Analisis terhadap Jaringan Prosedur Sistem Penggajian Karyawan BMT

ANDA Salatiga

BMT ANDA Salatiga jaringan prosedur penggajiannya terdiri dari

prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur administrasi, prosedur penggajian,

prosedur pembayaran gaji. Prosedur yang ada pada BMT ANDA Salatiga

adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan waktu hadir dilakukan dengan menggunakan daftar hadir

biasa yang ditangani oleh bagian pencatat waktu dengan mengawasi setiap

karyawan yang mengisi daftar hadir pada waktu masuk dan pulang,

pencatatan waktu hadir menggunakan daftar hadir biasa karena karyawan

BMT ANDA Salatiga sedikit. Walaupun menggunakan daftar hadir biasa,

bagian administrasi personalia tetap mudah dalam mengawasi setiap

karyawan yang mengisi daftar hadir dengan cara menandatangai daftar

hadir ketika datang dan pulang. Prosedur ini terpisah dari prosedur

penggajian. Prosedur pencatatan waktu di BMT ANDA sudah baik sesuai

dengan tujuan sistem pengendalian intern menurut Jamea Hall(2001:15)

dan sesuai dengan prinsip-prinsip sistem pengendalian intern menurut

Bambang Hartadi (1999:130).

2. Prosedur Administrasi

Prosedur ini dilakukan oleh bagian operasional kantor pusat. Bagian

operasional menerima daftar waktu hadir karyawan dari kantor-kantor

Page 93: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

cabang dan pusat, kemudian merekap daftar hadir berdasarkan catatan

daftar hadir karyawan dari masing-masing kantor cabang, menyerahkan

rekap daftar hadir ke bagian penggajian. Prosedur ini terpisah dari

prosedur pencatatan waktu. Prosedur administrasi di BMT ANDA belum

sesuai dengan prosedur sistem akuntansi penggajian menurut

Mulyadi(2001:385).

3. Prosedur Pembuat Daftar Gaji / Penggajian

Prosedur ini dilakukan oleh bagian penggajian kantor pusat. Bagian

penggajian ini menerima rekap daftar hadir karyawan dari bagian

operasional, membuat daftar gaji berdasarkan dokumen surat keputusan

pengangkatan karyawan, masa kerja karyawan dan jabatan karyawan,

mencatat biaya gaji, membuat rekap daftar gaji untuk masing-masing

karyawan kantor cabang dan pusat. Laporan rekap daftar gaji diajukan ke

pengurus untuk disetujui. Prosedur ini terpisah dari prosedur pembayaran

gaji dan prosedur administrasi. Prosedur pembuat daftar gaji / penggajian

pada BMT ANDA sudah sesuai dengan tujuan sistem pengendalian intern

menurut James hall (2001:15), unsur sistem pengendalian intern menurut

Milyadi (2001:16), dan sesuai dengan prinsip-prinsip sistem pengendalian

intern penggajian menurut Bambang Hartadi (1999:130).

4. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian keuangan

menerima hasil rekap daftar gaji dari manajer penggajian, menerima bukti

kas keluar, mengeluarkan gaji karyawan, mentransfer gaji ke rekening

Page 94: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

tabungan masing-masing karyawan, kemudian menyerahkan slip gaji ke

karyawan sebagai bukti bahwa gaji telah masuk ke rekening masing-

masing karyawan. Prosedur pembayaran gaji di BMT ANDA sudah baik

sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip pengendalian intern Mulyadi

(2001:385) dan Bambang Hartadi (1999:130).

Page 95: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 96: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 97: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 98: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 99: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

C. Analisis terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian

Karyawan BMT ANDA

1. Aspek Organisasi

Struktur organisasi yang ada di BMT ANDA Salatiga sudah ada

pemisahan tugas dan wewenang terhadap masing-masing bagian,

sehingga penentuan proses tanggung jawab menjadi jelas. Organisasi

yang memisahkan tanggungjawab fungsional pada BMT ANDA Salatiga

yaitu dengan adanya pemisahan fungsi :

a. Fungsi pencatatan waktu hadir dipegang oleh bagian pencatat waktu

b. Fungsi pembuat daftar gaji dipegang oleh manajer penggajian

c. Fungsi keuangan dipegang oleh bagian keuangan.

Aspek organisasi pada BMT ANDA sudah baik sesuai dengan

unsur-unsur sistem pengendalian intern penggajian menurut Mulyadi

(2001:16) sudah ada pemisahan tanggungjawab terhadap fungsi-fungsi

yang terkait dalam sistem penggajian.

2. Aspek Sistem Otorisasi

Setiap karyawan BMT ANDA yang namanya tercantum dalam

daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai

karyawan BMT ANDA yang ditangani langsung oleh yang berwenang

yakni Ketua Pengurus BMT ANDA Salatiga.

Page 100: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Daftar hadir sebagai dasar bagi manajemen untuk menentukan

besarnya gaji karyawan diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu. Hal ini

di bawah pengawasan bagian administrasi. Setiap perubahan gaji

karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji harus

didasarkan pada surat keputusan. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi

akuntansi. Daftar gaji diotorisasi oleh pengurus. Perintah lembur diatasi

oleh fungsi kepegawaian.

Aspek sistem otorisasi pada BMT ANDA baik, sudah ada beberapa

yang sesuai dengan unsur-unsur sistem pengendalian intern. Sudah ada

kejelasan sistem wewenang dan otorisasi.

3. Aspek Prosedur Pencatatan

Bagian accounting bertanggungjawab melakukan pengawasan

pencatatan atas daftar hadir karyawan dan mencatat adanya biaya gaji

karyawan serta pembuatan bukti kas keluar. Bagian administrasi membuat

rekap daftar hadir karyawan selanjutnya dilaporkan ke manajer

penggajian. Bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan. Catatan yang

digunakan dalam penggajian adalah daftar hadir, surat keputusan

pengangkatan karyawan, rekap daftar gaji.

Perubahan yang ada dalam catatan penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Pencatatan-pencatatan yang

terkait dengan pembayaran gaji dilakukan oleh accounting. Prosedur

pencatatan di BMT ANDA Salatiga sudah baik, data-data akuntansi dapat

Page 101: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

disiapkan dan dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat

waktu. Aspek prosedur pencatatan pada BMT ANDA sudah baik. Sudah

sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip pengendalian intern.

4. Aspek Praktik yang Sehat

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi. Pembagian tanggungjawab fungsional dan sistem wewenang

serta prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana

baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi

kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum

dilakukan pembayaran.

Praktik yang sehat dalam penggajian di BMT ANDA Salatiga

ditunjukkan dengan fungsi pencatatan waktu dipegang oleh bagian

administrasi, pembuatan daftar gaji diverifikasi perhitungannya oleh

fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran gaji, catatan penghasilan

karyawan disimpan di fungsi pembuat daftar gaji dipegang oleh manajer

penggajian. Unsur-unsur praktik yang sehat pada BMT ANDA dikatakan

baik, sudah sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut

Mulyadi (2001:16).

Page 102: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan

terhadap sistem pengendalian intern penggajian karyawan pada BMT ANDA

Salatiga adalah sebagai berikut :

1. BMT ANDA Salatiga telah memisahkan tugas dan tanggung jawab

fungsional pada masing-masing bagian dalam penggajian karyawan.

Jaringan prosedur sistem penggajian karyawan BMT ANDA terdiri dari

prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur administrasi, prosedur

penggajian, prosedur pembayaran gaji. Manajemen pusat BMT ANDA

menghandle langsung fungsi-fungsi personalia. Prosedur sistem

penggajian yang ada di BMT ANDA Salatiga sederhana dan dikatakan

baik, serta mudah dipahami.

2. Sistem pengendalian intern penggajian karyawan pada BMT ANDA

Salatiga menunjukkan bahwa pengendalian internnya baik. Sudah ada

pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat

dalam melaksanakan fungsi setiap unit organisasi.

Page 103: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

B. Saran

Pencatatan transaksi berupa bukti kas keluar, distribusi biaya, catatan

biaya gaji dalam jurnal umum seharusnya ada bagian khusus yang menangani

transaksi tersebut.

Sistem pengendalian intern di BMT ANDA Salatiga baik, tetapi masih

ada beberapa pegawai yang merangkap beberapa bagian, dan sebaiknya

diperbaiki lagi supaya lebih efisien dalam melakukan fungsi-fungsi dan

tanggungjawab dari tiap-tiap bagian.

Page 104: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

DAFTAR PUSTAKA

A. Hall, James. 2001. Sistem Informasi Akuntansi (Buku I). Jakarta: Salemba

Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 1995. Auditing Perusahaan Kecil. Jakarta. Bumi Aksara.

Jusup, Al Haryono. 1999. Dasar-dasar Akuntansi (Edisi V) Jilid 2. Yogyakarta:

BP. STIE YKPN.

Mulyadi dan Paradiredja, Kanaka. 1998. Auditing (Edisi V) Buku I. Jakarta:

Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Auditing.Buku I. Jakarta: Salemba Empat

. 1990. Pemeriksaan Akuntan (Edisi III). Yogyakarta: BP STIE YKPN.

.1997. Sistem Akuntansi (Edisi III). Yogyakarta: BP STIE YYKPN

Yogyakarta.

. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal wa Tamwil. Yogyakarta: UII

Press.

Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen Konsep Aplikasi dan

Pengukuran Kinerja. Jakarta: PT. Indeks.

Haripratiwi, Ika, 2006. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penggajian

Karyawan Pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta. Skripsi diterbitkan.

Surakarta: Jurusan Ekonomi Syariah STAIN Surakarta.

Malikatin, Siti, 2005. Sistem Pengendalian Intern Barang Jaminan pada

Perum Pegadaian Salatiga. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga:

Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

Page 105: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

Rohmah, Nur Hikmatur. 2011. Kendala dan Kesesuaian Sistem Arisan Lelang

Sepeda Motor dengan Syariat Islam di BMT ANDA Salatiga. Skripsi

tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga.

Sara Rachmawati, Heppy, 2011. Simpanan Dirham Barokah Pada KJKS BMT

ANDA Salatiga. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Syariah

STAIN Salatiga.

Suparjono, 2011. Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan pada BMT Mandiri

Sejahtera Kecamatan Ungaran Timur. Skripsi diterbitkan.

Semarang: Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.

Apriono, Andri. 2009. Pengertian Upah Dalam Konsep Islam. Artikel diterbitkan,

(online), http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/06/20/pengertian-

upah-dalam-konsep-islam, diakses 26 Agustus 2012.

Media, Fani. 2007. Bab Ijaroh Upah. Artikel diterbitkan, (online),

http://alislamu.com/muamalah/11-jual-beli/267-bab-ijarah-upah.html,

diakses 14 Agustus 2012.

Rosa, Reni Suryani. 2010. Internal Control Review. Artikel diterbitkan, (online),

http://ranisuryanirosa.blogspot.com/2010/01/internal-control-review.html,

diakses 1 Juli 2012.

Trihastutie. 2010. Unsure dan Prinsip Sistem Pengendalian Intern. Artikel

diterbitkan, (online), http://trihastutie.wordpress.com/2010/02/16/unsur-

dan-prinsip-sistem-pengendalian-intern, diakses 8 Juli 2012.

Page 106: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)

LAMPIRAN

Page 107: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 108: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 109: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 110: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 111: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 112: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 113: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 114: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 115: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 116: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 117: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)
Page 118: Sistem Pengendalian Intern Penggajian - Stain Salatiga (1)