Top Banner
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK VERIFIKASI KARTU MENUJU SEJAHTERA (KMS) DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Maike Dawinza Yonida 08.12.3406 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
15

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

Mar 15, 2019

Download

Documents

hoangtram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK VERIFIKASI KARTU MENUJU SEJAHTERA (KMS) DI KOTA YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Maike Dawinza Yonida

08.12.3406

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum
Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

DECISSION SUPPORT SYSTEM FOR VERIFICATION OF KMS

IN YOGYAKARTA CITY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK VERIFIKASI KARTU MENUJU

SEJAHTERA (KMS) Di Kota Yogyakarta

Maike Dawinza Yonida Kusrini

NIK. 190302106 Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM Yogyakarta

ABSTRACT

Kartu Menuju Sejahtera is a program of the City of Yogyakarta which aims to record a poor family. KMS itself serves as the identity of the families listed in it is the poor who apply once a year. With the KMS is expected to reduce the level of poverty in the city of Yogyakarta.

With the support of a computerized-based system, the workings of the previous

manual system can change the way work is more convenient, efficient, and effective. With the development of modern technology means better, will create a quality improvement system and created a work environment more productive. Making the Decision Support System Verification KMS aims to implement a computerized system work in Yogyakarta Dinsosnakertrans so as to improve image quality and provide for the Agency. This system can provide service and convenience to the officers in conducting the process of recording and verification process.

Keywords: Decision Support System. Decision Support System KMS

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

1. Pendahuluan

Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

didalamnya merupakan penduduk miskin yang berlaku 1 tahun sekali, dan merupakan

program dari intervensi Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai pendataan keluarga miskin,

tetapi berbagai bantuan yang sampai di tangan rakyat tidak sesuai dengan yang

diharapkan serta banyaknya parameter/indikator kemiskinan mengakibatkan kurang

efektifnya program penanganan kemiskinan. Hal ini juga menjadi masalah bagi

Pemerintah Kota Yogyakarta berkaitan dengan penentuan keluarga miskin yang belum

optimal yaitu banyak terjadi komplain dari pihak masyarakat karena keputusan dari

pemerintah yang menangani masalah penentuan keluarga miskin dalam pemberian

bantuan kemiskinan masih belum sesuai dengan realita yang ada. Hasil analisa terhadap

data keluarga miskin setelah verifikasi ulang yang dilakukan Dinas Sosial Kota

Yogyakarta menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kesalahan penentuan keluarga

miskin antara lain akibat kesalahan pada saat proses pendataan, kesalahan dalam

proses perhitungan, dan akibat terjadinya kecurangan pada saat pendataan.

Hal tersebut menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk

lebih meningkatkan ketelitian dalam proses penentuan keluarga miskin. Belajar dari

kesalahan dan kesulitan dalam menentukan sasaran penerima program bantuan di masa

lalu, maka diperlukan suatu alat bantu pengambil keputusan (pimpinan) untuk

menetapkan sasaran yang lebih efektif dan efisien.

Seiring kemajuan dunia teknologi informasi, yang meliputi perkembangan

perangkat keras dan perangkat lunak, ternyata membawa dampak yang multikompleks

dalam berbagai segi kehidupan manusia, salah satu diantaranya adalah munculnya

model pengambilan keputusan yang dikenal dengan Sistem Pendukung Keputusan

(SPK), dengan SPK para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakannya dapat

dilakukan dengan cara yang tepat, efektif, dan efisien. Data yang ada akan dikelola oleh

sistem yang dibuat (komputerisasi), dengan pengolahan data yang terkomputerisasi

diharapkan dapat menyajikan informasi yang cepat, tepat, jelas, dan terarah.

Agar sistem yang akan dibangun mampu menyelesaikan masalah yang ada, maka

perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti. Sistem yang akan dibangun tidak

melakukan pencatatan data untuk hasil wawancara. Sedangkan data dan laporan yang

dihasilkan oleh sistem yang diusulkan antara lain input data aspek, input data parameter,

input data nilai, input data nilai bobot, input data warga, input data petugas, input data

wilayah, input data stratifikasi, input data anggota keluarga, input data verifikasi laporan

data warga, laporan data wilayah, dan laporan hasil verifikasi.

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsure atau variabel- variabel

yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.

Sedangkan menurut Murdick dan Ros (1993) mendefinisikan sistem sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan besama.

Sementara, definisi system dalam kamus Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen

yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi 1

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Michael S. Scott Morton dan Gorry (1970-an) berpendapat bahwa Decision

Support System (DSS) merupakan Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu

para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk

memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur.

Menurut Keen dan Scott Morton (1978) DSS memadukan sumber daya intelektual

dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. DSS

adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen

yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur.2

2.3 Basis Data

Menurut George Tsu-der Chou basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat

yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah

diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.3

2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan

himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang ditinjau, dapat digambarkan

dengan lebih sistematis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Entity

Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menghubungkan antar entitas di

dalam penyusunan/perancangan basis data. 4

2.5 Analisis Sistem

2.5.1 Identifikasi Masalah

Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah

sistem, melakukan studi kelayakan, dan menganalisa kebutuhan sistem yang akan

dikembangkan. Terdapat tiga pertanyaan kunci, yaitu :

1 Hanif Al Fattah, 2007 : 3 2 Turban, dkk 2005 : 19 3 Abdul,1999 4 Fathansyah, 2007

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

a. Apa masalah yang harus diseledaikan dengan sistem informasi?

b. Apa penyebab masalah tersebut?

c. Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem?

Masalah yang dipelajari analis sistem adalah masalah yang dihadapi pengguna.

Dengan mempelajari masalah ini, maka analis berkerjasama dengan pemakai untuk

mendapatkan permasalahan secara kasar. 5

2.5.2 Analisis Kelemahan Sistem

Analisis kelemahan sistem menitikberatkan pada bagaimana mengidentifikasi

kelemahan yang dijumpai pada sistem lama. Untuk lebih mudah melakukannya

ditawarkan cara analisis dengan kerangka PIECES. 6

2.5.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengmbangan sistem baru

tidak dibutuhkan. 7

2.6 Perancangan Sistem

2.6.1 Flowchart

Flowchart sistem adalah metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan

masalah dengan merepresentasikan symbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti,

mudah digunakan dan standar 8

Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu

tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan

menggunakan simbol-simbol standar.

Tabel 1 Simbol-simbol flowchat

Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan

Simbol Arus/Flow Simbol yang menyatakan

jalanya arus suatu proses

Simbol Proses

Simbol proses untuk

mewakili suatu proses

Simbol Dokumen

Menunjukan dokumen

input dan output baik

untuk proses manual,

mekanik atau computer

5 Hanif Al Fattah, 2007 : 50 6 Hanif Al Fatta, 2007 : 62 7 Hanif Al Fatta, 2007 : 63 8 Budi Sutedjo Dharma Oetomo 2001:126

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

Simbol Kegiatan

Manual

Menunjukan proses

manual

Simbol Harddisk

Menunjukan data

penyimpanan

Simbol Keybord

Menunjukan masukan

data secara manual

Simbol beberapa

tembusan dari

satu dokumen

Menunjukan multi

dokumen

2.6.2 DFD

DFD (Data Flow Diagram) atau DAD (Diagram Aliran Data) adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan proses aliran data dan kerja dalam sebuah sistem.

Dalam model ini data-data yang ada dalam dapat dalam tiap proses dapat

diidentifikasikan. DFD memuat proses yang mentransformasikan data, aliran data yang

menggerakkan data, objek yang memproduksi serta mengkonsumsi data, serta data

store yang menjadi tempat penyimpanan data.9

Notasi-notasi yang digunakan dalam DFD (menurut Gane dan Sarson) yaitu:

a. Data Flow

Data flow adalah notasi yang menghubungkan keluaran

atau masukkan dalam sebuah proses.

b. External Agent

External Agent adalah orang, organisasi, atau sistem

dari luar yang berinteraksi dengan sistem. External

agent hanya berhubungan dengan process.

c. Data Store

Data Store

Data Store adalah kumpulan data yang

disimpan dengan cara tertentu untuk

digunakan selanjutnya. Data store hanya

berhubungan dengan process

9 Adi Nugroho, 2005: hal. 106

External

Agent

nama data flow

nama control flow

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

d. Process

Process adalah aktivitas yang terjadi di dalam suatu

sistem. Process dapat berhubungan dengan external

agent, data store, dan process

3. Analisis

3.1 Identifikasi Masalah

Pada sistem pendukung keputusan verifikasi penerima KMS, semua kriteria yang

dibuat relevan dengan data-data resmi yang dikumpulkan melalui observasi ke tempat

penelitian, yaitu Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transportasi data-data berupa

Perwal 75/ 2008, perwal Nomor 56 Tahun 2009, Perwal Nomor 417/ KEP/ 2009 dan hasil

dari diskusi melalui wawancara dengan pihak yang berwenang.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan pendataan keluarga miskin

(dilaksanakan 1 tahun sekali). Keluarga miskin di Kota Yogyakarta diukur dan

disimpulkan melalui Penetapan Parameter. Pada proses ini melibatkan RT/ RW/

Kelurahan /Kecamatan/ PSM. Ketua RT mengumpulkan berkas-berkas keluarga miskin

didaerahnya berupa Fotocopy KTP KK, Fotocopy C1, dan formulir pendaftaran yang

nantinya digunakan sebagai data. Data yang telah diterima selanjutnya akan dilakukan

verifikasi (kunjungan rumah) oleh petugas atas data hasil konfirmasi. Setelah lulus

verifikasi, data keluarga miskin selanjutnya diseleksi oleh petugas, mulai entri data,

pengolahan, hingga output. Sistem Pendukung Keputusan memberikan penilaian dan

menentukan prioritas berdasarkan parameter yang cocok dengan data berkas keluarga

miskin.

Tabel 2. PARAMETER PENDATAAN KELUARGA MISKIN

KOTA YOGYAKARTA

No ASPEK PARAMETER BOBOT

1 Pendapatan

dan Asset

1. Suami atau istri tidak bekerja.

2. Pendapatan rata-rata anggota keluarga

setiap bulan kurang dari Rp.200.000,-.

3. Status kepemilikan bangunan tmpat

tinggal bukan milik sendiri/ kontrak/

sewa/ ngindung

4. Keluarga tidak memiliki barang selain

tanah yang bernilai lebih dari Rp.

1.000.000,-.

5. Daya Listrik maksimal 450 watt dan

atau tagihan listrik perbulan kurang dari

Rp. 50.000,-.

8

12

6

5

4

nama process

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

2 Papan 1. Luas tempat tinggal rata-rata tiap

anggota keluarga kurang dari 5 meter.

2. Jenis bahan bidang dinding terluas dari

tempat tinggal berupa bambu/ kayu/

bahan lain berkualitas rendah/ tembok

tanpa diplester atau diplester kualitas

rendah.

10

8

3 Pangan 1. Keluarga tidak mampu memberikan

makan anggota keluarga 3x setiap hari.

2. Keluarga tidak mampu membeli dan

menyediakan lauk daging/ telur/ ayam/

ikan/ susu 2x seminggu.

9

9

4 Sandang Keluarga hanya dapat membelikan

pakaian baru bagi anggota keluarga

maksimal 1 kali setahun.

3

5 Kesehatan 1. Keluarga tidak mampu membayar biaya

tindakan puskesmas.

2. Sumber air minum dan masak bukan

dari PAM.

3. Tempat membuang air besar tidak di

MCK.

4

1

4

6 Pendidikan 1. Pendidikan Kepala Keluarga Maksimal

Lulus SMP.

2. Keluarga memiliki anak atau anggota

keluarga yang sedang sekolah sampai

dengan tingkat SMK/SMA:

- Satu anak atau anggota keluarga

- Dua anak atau anggota keluarga

3. Terdapat anak usia sekolah yang DO/

tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan

sampai dengan SMA

3

4

4

8

7 Sosial Keluarga tidak mengikuti aktifitas kegiatan

lingkungan sama sekali.

2

3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Dari hasil analisis sistem lama, maka dapat diuraikan kelemahan dari sistem lama

dalam memilih penerima KMS, yaitu sebagai berikut :

1. Tidak ada sistem khusus yang memanfaatkan teknologi informasi guna membantu

Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta dalam pengambilan keputusan untuk memilih

calon penerima KMS.

2. Rekomendasi jumlah warga miskin yang direkomendasikan oleh masing-masing

daerah sangat banyak, sehingga pihak instansi yang menyeleksi sangat kwalahan

dengan jumlah petugas yang minim.

3. Kriteria (Parameter) yang ditetapkan sebagai syarat calon penerima KMS sangat

banyak, ada 7 aspek dengan 17 parameter.

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

3.3 Analisis PIECES

3.3.1 Analisis Kinerja (Performance)

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana standar kinerja dapat diukur

dengan jumlah produksi (produtivitas) dan waktu tanggap (respon time) dari sistem.

a. Petugas yang seringkali terjadi kesalahan saat menginputkan data, sehingga

memperpanjang waktu tanggap.

b. Adanya perubahan bobot nilai yang menyebabkan petugas harus mengubah dan

melakukan perhitungan ulang dengan mengubah bobot nilai masing-masing kriterria.

Hal tersebut akan memperlambat kinerja proses.

3.3.2 Analisis Informasi (Information)

Sistem Dinsosnakertrans yang masih menggunakan sistem manual

menggunakan MS.Exel. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi dari hasil

analisis antara lain:

a. Pencatatan data warga dan proses sleksi yang masih manual menyebabkan waktu

yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi menjadi lebih banyak sehingga sering

terlambat.

b. Informasi akan tidak akurat apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan.

c. Laporan yang dihasilkan masih belum sesuai dengan kebutuhan.

3.3.3 Analisis Ekonomi (Economic)

Dalam analisis ekonomi ini membahas mengenai biaya dan keuntungan.

Tinjauan analisis ekonomis atau tidak ekonomisnya sistem yang ada merujuk pada

jumlah sumber daya yang digunakan terhadap peningkatan manfaat dan keuntungan

yang diperoleh atau penurunan keuntungan yang diperoleh atau akibat biaya yang

digunakan. Hasil analisis nya sebagai berikut:

a. Penggunaan kertas, tinta dan alat tulis lainya dan tempat penyimpanan untuk

menyimpan dokumen tidak sedikit karena banyaknya data yang diinputkan atau

diproses, dan apabila terjadi kesalahan akan menambah biaya.

b. Serta apabila petugas ingin mendapatkan aplikasi yang baru dan lebih mudah

penggunaannya maka harus membeli perangkat lunak yang harganya cukup mahal.

c. Setiap pekerjaan dilakukan di komputer yang terpisah. Maka sistem tidak layak

dioperasikan.

3.3.4 Analisis Keamanan (Control)

Pengendalian atau kontrol dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk

menghindari kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi yang

dibutuhkan. Dengan adanya control maka tugas atau kinerja yang mengalami kendala

dapat diperbaiki. Adapun hal-hal yang perlu di perbaiki dari hasil analisis antara lain:

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

a. Keamanan aplikasi sistem yang lama belum begitu diperhatikan sehingga bisa dilihat

pihak lain.

b. Pada sistem yang lama ini pengendalian mengenai keamanan data serta

pemantauan data untuk meningkatkan kinerja sistem sulit dijalankan. Misalnya:

apabila laporan pencatatan hilang karena tidak ada sistem keamanan serta mudah

rusak yang mengakibatkan pencarian data terganggu. Sehingga mengakibatkan

penyajian informasi kepada pimpinan menjadi terhambat.

3.3.5 Analisis Efisiensi (Effiency)

Efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan tugas

secara berlebihan. Berikut adalah hasil analisis yang mengatakan ketidak efisiensi sistem

yang lama:

a. Sumber daya (pekerjaan) yang dipakai lebih banyak karena masih melakukan

dokumentasi dan pekerjaan lain seperti pembuatan laporan yang masih manual akan

menyebabkan terjadinya pemborosan waktu, tenaga kerja, dan peralatan berupa

kertas, terlebih jika terjadi kesalahan pada pembuatan laporan.

b. Pada Dinsosnakertrans hanya memiliki 1 orang petugas saja, hal ini dapat

menambah ketidak efisien kinerja. Dan apabila berhalangan hadir maka proses

verifkasi KMS akan terlambat, karena tidak ada pengganti yang dapat mengurusi

pekerjaan tersebut.

3.3.6 Analisis Layanan (Sevices)

Layanan adalah system yang mencakup pelayanan yang diberikan oleh system

pada beberapa elemen, baik elemen yang bersifat langsung maupun tidak langsung.

Elemen yang terlibat langsung dalam hal ini adalah petugas yang mengoperasikan

system tersebut, sedangkan elemen yang tidak langsung adalah karyawan dan pihak-

phak lain yang membutuhkan. Berikut adalah hasil analisisnya:

a. Pada sistem lama terjadi keterlambatan pelayanan karena proses pencatata

data masih dilakukan secara manual. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup

lama.

b. Penyerahan data dan pembuatan laporan sangat berkaitan satu sama lain,

jadi apabila penyerahan data terlambat maka ank mempengaruhi pembuatan laporan

dan akan terjadi antrian atau penumpukan data yang menunggu diproses.

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem

3.4.1 Kebutuhan Fungsional

a. Sistem harus dapat melakukan entri data warga :

1. Pengguna bisa memasukkan data warga dengan memasukkan No.Reg.KM,

Nama KK, Alamat, dan lain-lain.

2. Pengguna bisa menambahkan data warga baru yang akan diverifikasi.

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

3. Pengguna bisa mencari data warga berdasarkan Nama.

4. Pengguna dapat mengubah Nama KK dan lain-lain yang berhubungan dengan

data warga.

5. Pengguna dapat menghapus beberapa data warga yang sudah tidak terdata lagi

menjadi keluarga miskin.

6. Pengguna dapat menyimpan data warga di database.

b. Sistem harus dapat melakukan entri data parameter

1. Pengguna (user) dapat mengubah nama parameter dan yang berhubungan

dengan parameter.

2. Pengguna (user) dapat menyimpan parameter.

c. Sistem harus dapat melakukan entri data aspek

1. Pengguna (user) dapat mengubah nama aspek dan yang berhubungan dengan

aspek.

2. Pengguna (user) dapat menyimpan aspek.

d. Sistem harus dapat melakukan entri nilai

1. Pengguna(user) dapat memasukkan nilai parameter baru dengan memasukkan

kode nilai parameter, nama nilai parameter.

2. Pengguna (user) dapat mengubah nilai parameter dan yang berhubungan

dengan nilai parameter.

3. Pengguna (user) dapat menghapus nilai parameter yang sudah tidak dipakai.

4. Pengguna (user) dapat menyimpan nilai parameter .

e. Sistem harus dapat melakukan entri nilai bobot

1. Pengguna(user) dapat memasukkan nilai bobot baru dengan memasukkan kode

parameter, kode aspek, nilai, dan bobot.

2. Pengguna (user) dapat mengubah nilai bobot dan yang berhubungan dengan

nilai bobot.

3. Pengguna (user) dapat menghapus nilai bobot yang sudah tidak dipakai.

4. Pengguna (user) dapat menyimpan nilai bobot .

f. Sistem harus dapat melakukan proses verifikasi (seleksi)

1. Pengguna menampilkan kode warga yang akan diseleksi.

2. Pengguna dapat memilih nilai sesuai dengan data warga.

3. Pengguna dapat mengetahui total nilai warga yang telah diseleksi.

g. Sistem dapat melakukan pencatatan laporan

1. Sistem dapat mencetak laporan hasil verifikasi (seleksi), berdasarkan NIK, tahun,

stratifikasi, wilayah atau keseluruhan.

2. Sistem dapat mencetak laporan Data Warga.

3. Sistem dapat mencetak laporan Wilayah.

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

3.4.2 Kebutuhan Nonfungsional

1. Operasional

a. Spesifikasi Perangkat Keras :

Intel Pentium dual-core processor T4200(2.0 GHz)

RAM 1 GB

VGA minimal 64 MB

Hardisk Dengan Kapasistas 250 GB

Monitor 14,1” WXGA Acer CrystalBriteTM LCD”

Keyboard

Mouse PS2

Printer

b. Spesifikasi Perangkat Lunak :

Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP.

2. Sekuriti

Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi dengan password. Sehingga

hanya pengguna yang terkait yang bisa memakai aplikasi ini.

3. Informasi

a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang

dimasukkan oleh pengguna salah.

b. Digunakan untuk menampilkan prosedur entri data baru.

3.5 Perancangan Sistem

3.5.1 Data Flow Diagram (DFD)

Gambar 1. DFD Level 0 SPK Verifikasi Penerima KMS

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

3.5.2 Relasi Antar Tabel

Gambar 2. Relasi Antar Tabel SPK Verifikasi Penerima KMS

4. Kesimpulan

a. Permasalahan operasional yang ada pada Dinsosnakertrans ini terletak pada

proses pencatatan data dan pembuatan laporan.

b. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan pengguna, Dinsosnakertrans

membutuhkan sebuah sistem yang mampu mendukung dan menangani kegiatan

operasional, yang meliputi pencatatan data, proses verifikasi yang cepat dan

pembuatan laporan yang akurat.

c. Penelitian dan studi kasus yang dilakukan atas Dinsosnakertrans Kota

Yogyakarta menghasilkan beberapa analisis, seperti analisis kelemahan sistem,

analisis kebutuhan sistem, dan analisis kelayakan sistem. Hasil analisis ini

digunakan untuk merancang sistem baru sehingga sesuai kebutuhan pengguna.

d. Perancangan dan pengimplementasian sistem dilakukan dengan cara membuat

desain proses, desain basis data, dan perancangan tampilan. Hasil desain ini

diterapkan ke dalam DBMS dengan membuat tabel. Kemudian mengembangkan

aplikasi berbasis desktop dengan menggunakan Visual Basic 6.0 yang

tersambung dengan DBMS. Hasil keluaran dari aplikasi ini adalah laporan data

dan kartu KMS.

e. Uji coba dilakukan dengan metode white-box dan metode black-box. Konversi

sistem dilakukan dengan metode paralel. Artinya, sistem lama dan baru

dijalankan secara bersamaan selama masa uji.

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi_08.12.3406...1. Pendahuluan Kartu Menuju Sejahtera (KMS), adalah identitas bahwa keluarga yang tercantum

Daftar Pustaka

Arief, Rudyanto, Muhammad. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-

SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Penerbit Andi, Yogyakarta

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :Penerbit

C.V ANDI OFFSET

Budi Sutedjo, Dharma Oetomo, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi,

Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002

Fathansyah. 2007. Basis Data I, Yogyakarta : Penerbit Andi

Kadir, Abdul. 1999. Basis data. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Turban, dkk. 2005. Decission Support Systems and Intelligent Systems, Jilid 2,

Yogyakarta : Penerbit C.V ANDI OFFSET

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: J&J.

Learning