Top Banner
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN SELEKSI PERANGKAT DESA BARU (Studi Kasus : Balai Desa Rabak) Jurnal Disusun oleh Debby Ummul Hidayah 10.12.1837 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM PURWOKERTO PURWOKERTO 2014
19

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN SELEKSI PERANGKAT DESA BARU (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

Dec 18, 2014

Download

Engineering

Debby Ummul

Penggunaan metode AHP dalam pengambilan keputusan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN

SELEKSI PERANGKAT DESA BARU

(Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

Jurnal

Disusun oleh

Debby Ummul Hidayah

10.12.1837

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM PURWOKERTO

PURWOKERTO

2014

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN

SELEKSI PERANGKAT DESA BARU

(Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

Debby Ummul Hidayah

10.12.1837

Sistem Informasi

STMIK AMIKOM Purwokerto

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu alternatif dalam pengambilan

keputusan yang cukup efektif. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana

suatu sistem dapat memberikan hasil alternatif sebagai acuan dalam proses seleksi

perangkat desa baru di Balai Desa Rabak. Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) merupakan salah satu langkah yang dapat membantu dalam proses

pengambilan keputusan seleksi perangkat desa. Lalu tujuannya dalam penelitian ini

adalah untuk membuat dan menerapkan sistem pendukung keputusan dengan Multi

Attribute Decision Making (MADM) menggunakan metode AHP dalam seleksi

perangkat desa baru sehingga dapat lebih selektif dalam memilih perangkat desa dari

calon perangkat desa yang mendaftar. Hasil pemilihan perangkat desa dengan nilai

tertinggi yang akan dinyatakan diterima.

Kata kunci : MADM, AHP, Perangkat Desa

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

2

I. PENDAHULUAN

Balai desa Rabak merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang

berada di desa. Lembaga pemerintahan desa dilaksanakan oleh pemerintah desa

yang terdiri dari kepala desa beserta perangkat-perangkatnya. Masing-masing

perangkat desa memiliki tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan. Pemerintahan

desa dapat berjalan dengan baik jika kepala desa dan perangkat-perangkatnya

bekerjasama dan menjalankan tugas serta kewajibannya dengan baik. Sumber

daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam terwujudnya

tujuan dari pemerintahan desa. Sehingga, dalam memilih perangkat desa baru

harus objektif yang dipilih berdasarkan 4 kriteria yang telah ditentukan yaitu

pendidikan, pengabdian, tes tertulis, dan tes wawancara.

Kemudian dalam proses penyeleksian perangkat desa baru di desa Rabak,

calon perangkat desa yang memiliki nilai tertinggi setelah dievaluasi berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu yang akan menduduki jabatan sebagai perangkat desa

untuk bidang yang dibutuhkan. Cara penilaian dalam menentukan siapa yang akan

lolos dan menduduki posisi jabatan yang dibutuhkan adalah bobot masing-masing

kriteria dijumlahkan setelah itu dibagi dengan jumlah kriteria yang ada. Hasil bagi

dengan nilai yang tertinggi yang akan menduduki jabatan yang dibutuhkan.

Namun, cara tersebut masih menuai masalah subyektifitas artinya dapat terjadinya

kecurangan dalam penilaian. Untuk menghindari subyektifitas tersebut

diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (Decision Support System) yang

dapat membantu panitia penyeleksi dalam memutuskan perangkat desa baru mana

yang akan diterima.

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

3

Seleksi merupakan suatu cara untuk memilih suatu keputusan yang tepat

dari sejumlah alternatif. Penerimaan perangkat desa baru termasuk dari tipe

masalah semi terstruktur artinya proses ini bukan agenda rutin suatu lembaga

melainkan kejadian insidental. Sehingga, dengan melihat permasalahan yang ada

pemecahan masalah sistem pendukung keputusan ini adalah dengan Multi

Attribute Decision Making (MADM) menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP).

Kelebihan dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini adalah

dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan dapat digambarkan secara

grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam

pengambilan keputusan. Terkait dengan masalah di atas metode ini sudah cukup

membantu untuk dapat digunakan dalam menyeleksi perangkat desa baru. Yaitu

dengan mencari alternatif berdasarkan keberadaan hierarki.

A. Sistem Pendukung Keputusan

Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan

kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Keputusan

merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan

masalah tersebut. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau

aksi tertentu yang harus dilakukan (Kusrini, 2007).

Ciri-ciri keputusan adalah (Kusrini, 2007) :

a. Banyak pilihan/alternatif.

b. Ada kendala atau syarat.

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

4

c. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur

maupun tidak terstruktur.

d. Banyak input/variabel.

e. Ada faktor risiko.

f. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS)

merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi

pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang

tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana

keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002 dalam Kusrini, 2007).

B. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input

utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya

masalah kompleks atau tidak tersturktur dalam sub-sub masalah, lalu

menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki (Kusrini, 2007). Prinsip dasar

AHP dalam menyelesaikan permasalahan, diantaranya :

a. Membuat hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya

menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki,

dan menggabungkannya atau mensintesisnya.

b. Penilaian kriteria dan alternatif

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

5

Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan

berpasangan. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala

perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti

ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

Intensitas

Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya.

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada

elemen yang lainnya.

5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen

lainnya.

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada

elemen lainnya.

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen

lainnya.

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang

berdekatan

Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan

dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai

kebalikannya dibandingkan dengan i.

(Kusrini, 2007)

C. Perangkat Desa

Perangkat Desa adalah Pembantu Kepala Desa yang terdiri dari

Sekretaris Desa dan Kepala-kepala urusan sebagai unsur staf, Kepala Dusun

dan Pelaksana Teknis Lapangan sebagai unsur pelaksana lapangan

(“Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 06 Tahun 2006”, 2011).

D. Rancang Bangun Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2002), perangkat lunak dapat didefinisikan

sebagai perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

6

dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang memungkinkan

program memanipulasi informasi secara proporsional, dan dokumen yang

menggambarkan informasi dan kegunaan program.

II. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada

sejumlah perangkat desa yang pernah menjadi panitia dalam menyeleksi

perangkat desa baru mengenai permasalahan yang diteliti untuk

memperoleh data tentang informasi tersebut.

2. Studi Pustaka

Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara

mempelajari dan mengamati serta menganalisis berkas-berkas atau dokumen-

dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan masalah tersebut.

B. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan sistem, dalam penyusunannya penulis akan

menggunakan metode SDLC yaitu RAD yang berjenis Throwaway

Prototyping. Melalui Throwaway Prototyping atau Rapid Prototyping,

prototype yang sudah berjalan mula-mula dikembangkan dari spesifikasi

awal yang sudah diperoleh. Kemudian prototype tersebut akan dievaluasi oleh

pengguna dan akan diklarifikasikan dengan kebutuhan mereka yang

sebenarnya. Selanjutnya, perbaikan dilakukan terhadap prototype tersebut.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

7

Proses ini akan berulang hingga memenuhi ekspektasi kebutuhan pengguna,

ketika hal ini sudah tercapai maka model prototipe akan “dibuang”

(Throwaway) dan sistem akan dikembangkan secara formal berdasarkan

kebutuhan yang sudah teridentifikasi.

Gambar 1 Throw-Away Prototyping (Dennis, dkk., 2010)

Sesuai dengan di atas dapat dijelaskan proses pengembangan sistem

melalui tahapan berikut :

1. Planning

Planning dilakukan untuk menentukan tahapan pengerjaan-

pengerjaan atau penjadwalan pengerjaan sistem pendukung keputusan

menggunakan metode analytical hierarchy process dalam pengolahan seleksi

perangkat desa baru.

2. Analysis

Dalam tahap ini, dilakukan dokumentasi yang berisi kebutuhan-

kebutuhan sistem baik kebutuhan fungsional maupun non-fungsional yang

sudah diidentifikasi dari proses prototyping sebelumnya. Kemudian

dilakukan perancangan sistem yang meliputi desain menu, ER-diagram,

DFD, kamus data tabel, relasi antar tabel, dan flowchart program.

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

8

3. Design Prototype

Design prototype ini akan menghasilkan sebuah desain pemodelan.

Prototype menggambarkan desain pemodelan sebelum dibuat dalam desain

sebenarnya dikembangkan maka dari itu prototipe dibuat sebelum

dikembangkan. Dalam hal ini dibuat desain input dan desain output.

4. Design

Dalam tahapan ini akan dilakukan pemodelan struktur basis data yang

sudah siap diimplementasikan.

5. Implementation

Dalam tahapan ini dilakukan implementasi sistem yang sebenarnya

berdasarkan hasil pemodelan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Dengan memanfaatkan komponen-komponen yang sudah dibuat pada saat

proses prototyping.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Planning

Pada tahapan planning yang akan dilakukan adalah penganalisisan,

pembuatan desain program decision support system dalam menyeleksi

perangkat desa hingga testing program dan implementasi.

B. Analysis

1. Analisis Sistem

a. Kebutuhan Fungsional

1) Sistem dapat melakukan login untuk admin, staf, dan analis.

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

9

2) Sistem dapat melakukan pendataan calon perangkat desa baru.

3) Analis dapat melakukan analisa kriteria dan analisa sub kriteria

dengan menginputkan nilai skala perbandingan antara 1 sampai

9.

4) Sistem dapat menyimpan bobot prioritas untuk masing-masing

kriteria dan sub kriteria yang berhubungan dengan perhitungan

nilai bobot prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria calon

perangkat desa.

5) Analis dapat menginputkan nilai tes tertulis dan nilai tes

wawancara. Kemudian sistem akan memproses input nilai

tersebut dan menampilkan hasil akhirnya.

6) Analis dapat menginputkan nilai akhir minimal untuk diterima

sebagai perangkat desa, kemudian sistem akan menampilkan

laporan hasil seleksi penerimaan calon perangkat desa secara

otomatis. Dalam hal ini dapat menampilkan laporan data calon

perangkat desa yang diterima.

b. Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Pemilihan Perangkat

Desa

Dalam pemilihan calon perangkat desa dibutuhkan beberapa

kriteria untuk menentukan sebuah keputusan, yaitu pendidikan,

pengabdian kepada masyarakat, tes tertulis, dan tes wawancara.

Kriteria yang akan dipertimbangkan antara lain :

1) Pendidikan : Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Cukup, Kurang.

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

10

2) Pengabdian Kepada Masyarakat : Sangat Baik, Baik, Cukup,

Kurang.

3) Tes Tertulis : Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang.

4) Tes Wawancara : Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang.

Berikut ini adalah susunan terstruktur hierarki untuk sistem

pendukung keputusan seleksi perangkat desa baru yaitu :

Gambar 2 Struktur Hierarki AHP

c. Desain Sistem

1) ER-Diagram

Gambar 3 ER-Diagram

N1

Pendidikan

SPK Pemilihan

Perangkat Desa Baru

A B C

N2

Pengabdian Kepada

Masyarakat

N3

Tes Tertulis

N4

Tes Wawancara

D A B C D A B C D A B C DE

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

11

2) Data Flow Diagram

Gambar 4 DFD Level 0

Keterangan :

a) Entitas staf melakukan input berupa data pelamar.

b) Entitas analis melakukan input ke dalam sistem yang berupa

matrik kriteria, matrik sub kriteria, dan nilai pelamar.

Kemudian akan mendapatkan informasi berupa perankingan.

c) Entitas admin melakukan tambah pengguna.

3) Flowchart Program

Gambar 5 Flowchart Program

MADM Using AHP for

DSS Dalam Menyeleksi

Perangkat Desa Baru

staf

analis

Data pelamar

Login

Data Pelamar

Data Analisa Kriteria

Data Analisa Sub Kriteria

Data Perhitungan AHP

Informasi Hasil Perhitungan AHP

admin

Data pengguna

Informasi Data penggunaInformasi Data Pelamar

Mulai

Halaman Utama

Input Nama pengguna dan Kata

sandi

Proses Masuk Sistem

db pengguna

A

A

Hak Akses= admin

Input Pengguna

Baru

Selesai

Hak Akses= staf Hak

Akses= analis

Input Data Pelamar

db pelamar

Proses Pengolahan Data Pelamar

Laporan Data Pelamar

Input Nilai Matriks Kriteria

Proses Pengolahan Analisa Kriteria

db prioritas_kriteria

Input Nilai Matriks Sub

Kriteria

Proses Pengolahan Analisa Sub Kriteria

db prioritas_sub_kriteri

a

B

B

C

C

Input Nilai Pelamar

Proses Perhitungan AHP

db nilai

Laporan Perankingan Hasil

AHP

Proses Pengolahan Perankingan Hasil

AHP

db nilai_akhir

Y Y Y

T

A A

TT

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

12

C. Design Prototype

1. Desain Kotak Dialog Masuk

Gambar 6 Desain Kotak Dialog Masuk

2. Desain Kotak Dialog Input Pelamar

Gambar 7 Desain Kotak Dialog Pelamar

3. Desain Kotak Dialog Analis Kriteria

Gambar 8 Desain Kotak Dialog Analisa Kriteria

Masuk Batal

Kotak Dialog Masuk

Nama Pengguna

Input Data Pelamar

Tambah Simpan Edit Hapus

Nama Lengkap

Tempat Lahir

Tanggal Lahir

Alamat

Telepon

Pendidikan

Pengabdian Kepada

Masyarakat

Batal

Nomor Daftar

Tanggal Daftar

Keluar Cetak Dari Tgl.

Sampai Tgl.

Cari Berdasarkan Nama Pelamar

Cetak

Laporan Data

Pelamar

Data Pelamar

Analisa Kriteria

1. Matrik Perbandingan Berpasangan

2. Matrik Nilai Kriteria

3. Matrik Penjumlahan Tiap Baris

4. Perhitungan Rasio Konsistensi

Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan

Tabel Matrik Penjumlahan Tiap Baris

Tabel Matrik Nilai Kriteria

Tabel Matrik Rasio Konsistensi

Perhitungan Rasio Konsistensi

BatalProses Simpan

Cara Penggunaan Analisa Kriteria

Tabel Prioritas Kriteria

Selanjutnya >>Hapus Data Keluar

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

13

4. Desain Kotak Dialo Perrhitungan AHP

Gambar 9 Desain Kotak Dialog Perhitungan AHP

5. Desain Kotak Dialog Hasil Akhir Penilaian

Gambar 10 Desain Kotak Dialog Hasil Penilaian

D. Design

1. Desain Kotak Dialog Masuk

Gambar 11 Desain Kotak Dialog Masuk

Nomor Daftar

Pendidikan

Pengabdian Kepada Masyarakat

Nilai Tes Tertulis

Nilai Tes Wawancara

Label Nama

Segarkan

Simpan Edit Hapus Keluar

Tabel Matrik HasilNilai Angka

Nilai Huruf

Hasil Akhir

Jumlah

X Prio. Pend

X Prio. Peng

X Prio. T.Tulis

X Prio. T.Wan

Bersih

Perhitungan AHP

Cari Berdasarkan Kriteria

Data Penilaian Akhir

Keluar

Kotak Dialog Hasil Penilaian

Cetak

LaporanLihat Data

Tanggal Awal Tanggal AkhirCetak Laporan Dari Tanggal Sampai Tanggal

Isikan Nilai Minimal Untuk Nilai Akhir

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

14

2. Desain Kotak Dialog Input Pelamar

Gambar 12 Desain Kotak Dialog Pelamar

3. Desain Kotak Dialog Analis Kriteria

Gambar 13 Desain Kotak Dialog Analisa Kriteria

4. Desain Kotak Dialo Perrhitungan AHP

Gambar 14 Desain Kotak Dialog Perhitungan AHP

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

15

5. Desain Kotak Dialog Hasil Akhir Penilaian

Gambar 15 Desain Kotak Dialog Hasil Penilaian

E. Implementation

1. Implementasi Perangkat Lunak

Untuk mendukung kelancaran sistem informasi yang dirancang,

maka sistem ini memerlukan perangkat lunak. Perangkat lunak

digunakan untuk mendukung kinerja sistem operasi dan aplikasi

database. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Sistem operasi Windows 8.1

b. Program compiler Visual C#

c. Program aplikasi SQL Server 2012, untuk dabase program

2. Implementasi Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan adalah 1 unit laptop,

dengan spesifikasi Intel Core i3 Processor 2365M 1.4 GHz, RAM 2 GB,

dan DVD-RW Dell inspiron 14.

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

16

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan :

1. Telah dibuat program komputer yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dalam kasus seleksi perangkat desa baru di Balai Desa

Rabak. Berikut keluaran dari program yang telah dibuat berupa :

a. Perhitungan otomatis terhadap analisa kriteria dari sejumlah nilai

matriks yang ditentukan. Dalam hal ini hanya ada 4 kriteria yang

dianalisa.

b. Perhitungan otomatis terhadap analisa sub kriteria dari sejumlah

nilai matriks yang ditentukan.

c. Perhitungan otomatis nilai akhir yang merupakan penjumlahan dari

hasil perhitungan nilai prioritas kriteria dikalikan dengan salah satu

prioritas sub kriteria yang diperoleh dari penilaian sejumlah pelamar

yang mendaftar.

d. Diperoleh hasil perankingan yang diurutkan berdasarkan nilai

tertinggi ke nilai terendah.

2. Membantu tim panitia seleksi perangkat desa baru dalam kaitannya untuk

pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih perangkat desa.

3. Mengembangkan sistem dari yang awalnya masih manual menjadi

terkomputerisasi.

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

17

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian ini, disarankan :

1. Program yang telah dibuat dapat dimodifikasi supaya dapat

menyelesaikan berbagai kasus dalam ruang lingkup sistem pendukung

keputusan. Terutama untuk kriteria dan sub kriteria bisa ditambahkan

secara manual dan dapat ditampilkan informasinya untuk perhitungan

analisa kriteria.

2. Penulisan kode program bisa dilakukan dalam bahasa pemrograman

komputer yang lain.

V. DAFTAR PUSTAKA

Dachi, Oscar. 2012. PERANCANGAN PROTOTYPE SIMRS RAWAT JALAN

MENGGUNAKANFRAME TAM MODEL UNTUK SIMULASI E-RM.

http://www.academia.edu/4644569/PERANCANGAN_ PROTOTYPE

SIMRS_RAWAT_JALAN_MENGGUNAKAN

_FRAME_TAM_MODEL_UNTUK_SIMULASI_E-RM. Diakses pada

tanggal 17 Desember 2013.

Dennis, Alan, dkk. 2010. System Analysis and Design. Asia : John Wiley & Sons,

Inc.

Jogiyanto. 1995. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : ANDI.

Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Yogyakarta : Gava Media.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :

ANDI.

Kusumadewi, Sri, dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS DALAM PENGOLAHAN  SELEKSI PERANGKAT DESA BARU  (Studi Kasus : Balai Desa Rabak)

18

McLeod, Raymond, dan George P.Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen.

Jakarta : Salemba Empat. http://books.google.co.id. Diakses pada tanggal

07 Desember 2013.

Normalisasi Data.

http://informatika.unsyiah.ac.id/viska/basisdata/Bab%208%20-

%20NORMALISASI%20DATA.ppt. Diakses pada tanggal 12 Desember

2013

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem

Informasi. Yogyakarta : Andi.

Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2006. 2011.

http://www.djpp.kemenkumham.go.id/. Diakses pada tanggal 08 Desember

2013.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku

Satu). Yogyakarta : Andi.

Rosa dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika.

Sudarsono. 2005. Flowchart. http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads

/folder/0.1. Diakses pada tanggal 07 Desember 2013.

Sutanta, Edhy. 2010. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: ANDI.

Structured Query Language. https://webdosen.budiluhur.ac.id/dosen/050023/

materi/pw2_pertemuan12.pdf. Diakses pada tanggal 12 Desember 2013

Zaman, Naveed. 2013. Object Oriented Programming Using C#. http://www.c-

sharpcorner.com/Ebooks/Download.aspx?eId=74. Diakses pada tanggal 07

Desember 2013.