Top Banner

of 33

Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

Apr 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    1/33

    NASKAH PERBAIKAN SISTEM

    PERUBAHAN STATUS HUKUM ITB DALAM SUDUT PANDANG SISTEM ORGANISASI

    KEMAHASISWAAN ITB

    Disusun oleh :

    Gilang Permata Khusuma (13708050 / Senator Teknik Material)

    KOMISI PERBAIKAN SISTEM

    KONGRES KELUARGA MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    BANDUNG

    2011

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    2/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 2

    I. PENDAHULUAN

    1. Latar belakang

    1.1. Landasan Hukum Pengelolaan Perguruan Tinggi

    Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) telah

    mengamanatkan bahwa tujuan utama Pendidikan Nasional bukanlah semata-mata mentransfer

    ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan lebih dari itu tujuan utama pendidikan adalah

    mentransfer nilai-nilai luhur bangsa, menanamkan semangat kebangsaan, menanamkan

    identitas bangsa, dan melestarikan serta mengembangkan budaya bangsa. Sehingga pendidikan

    selalu dipandang sebagai salah satu tugas utama Negara selain kesehatan, pelayanan publik,

    dan penciptaan kesejahteraan umum.

    Peran pendidikan tinggi menjadi kunci bagi kemajuan bangsa melalui lulusannya yang

    berkarakter, cerdas, dan terampil memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi

    sumber inovasi dan solusi bagi pertumbuhan dan pengembangan bangsa serta

    mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Perguruan tinggi perlu didorong untuk

    menjalankan peran kunci tersebut sehingga dapat secara optimal merespon perubahan dengan

    cepat dan dapat menggunakan sumberdayanya secara efisien dan efektif.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan isu sentral dalam mengantarkan

    perubahan sistem sosial masyarakat Indonesia menuju masyarakat pengetahuan yang maju,

    dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan merupakan kata kunci untuk

    meningkatkan daya saing dalam interaksi global. Upaya yang sungguh-sungguh perlu dilakukan

    untuk membangun perguruan tinggi yang sehat, bermutu, mandiri, dan maju.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    3/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 3

    1.2. Pola pikir Kemahasiswaan

    Mahasiswa adalah bagian dari perguruan tinggi yang mempunyai karakter yang berbeda

    dengan sivitas akademika lainnya dalam ITB. Satu hal yang menyamakan dari kesemuaanya

    adalah amamah yang diberikan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam proses pendidikan,

    mahasiswa tidak serta merta menjadi objek tetapi bersama-sama dengan sivitas akademika

    yang lain belajar dan mengembangkan dirinya.

    Semua proses yang diberikan diharapkan mampu mendukung terciptanya seorang insan

    akademis. Untuk memaksimalkan peran insan akademis tersebut maka dasar-dasar kebutuhan

    mahasiswa harus dipenuhi. Didasari kebutuhan mahasiswa yang beragam, dibutuhkan bentuk

    organisasi kemahasiswaan yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Mahasiswa tidak akan

    lepas kaitan kebutuhannya dengan institusi itu sendiri maka diperlukan suatu saran yang dapat

    menampung kepentingan berdasar kebutuhan mahasiswa.

    2. Rumusan Masalah

    2.1. Sudut Pandang Mahasiswa terhadap Tata Kelola Perguruan Tinggi dalam Sistem

    Pendidikan Nasional

    Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah

    pendidikan menengah yang merupakan kesatuan upaya pembudayaan dan pemberdayaan

    masyarakat melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,

    dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa, sehingga mampu

    menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, kompeten, dan

    berbudaya, serta mampu menghasilkan karya dalam bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    4/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 4

    bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa dan Negara, peradaban, dan

    kemashlahatan umat manusia. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional diperlukan suatu

    tata kelola yang baik setelah UU BHP dibatalkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi. Atas

    dasar tersebut, dibentuk rancangan undang-undang perguruan tinggi yang mengatur tata kelola

    pendidikan tinggi.

    2.2. Posisi, Potensi, dan Peran Mahasiswa sebagai Bagian Sivitas Akademika Perguruan

    Tinggi

    Sebagai bagian dari ITB mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi sesuai dengan

    kemampuan, minat dan bakatnya. Maka dalam hal ini perlu pemahaman yang lebih tentang

    ruang lingkup mahasiswa secara keseluruhan dan hubungan yang mengatur didalamnya.

    Dengan jelasnya tiap definisi yang diberikan maka dalam pencapaian proses pendidikan

    mahasiswa dapat secara sadar mengembangkan dirinya demi terwujudnya insan akademis.

    3. Tujuan

    3.1 Perbaikan Sistem dalam Keluarga Mahasiswa ITB

    Setiap rumusan masalah memberikan dampak terhadap kemahasiwaan secara sistemik.

    Melihat keadaan ini diperlukan suatu perbaikan sistem yang dapat menjawab masalah yang

    ada.

    3.2 Pandangan Mahasiswa terhadap Tata Kelola ITB

    Sebagai bentuk kontribusi, mahasiswa peduli dengan keadaan ITB secara menyeluruh.

    Bentuk kepedulian ini diwujudkan dalam pandangan mahasiswa terkait tata kelola yang mampu

    menjawab permasalahan peruruan tinggi.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    5/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 5

    II. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SEBAGAI BAGIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

    1. Sistem Pendidikan Nasional

    Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha

    agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau

    cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak

    mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan

    menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan

    ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur

    dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan

    bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Maka pendidikan adalah usaha

    sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

    didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya prinsip

    demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan

    berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip tersebut

    akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan, proses, dan manajemen sistem

    pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan

    tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan. Tuntutan

    tersebut menyangkut pembaharuan sistem pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum,

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    6/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 6

    yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam,

    diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan secara profesional, penyusunan standar

    kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi

    setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan

    tugas secara profesional; penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap satuan

    pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen

    pendidikan berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta penyelenggaraan pendidikan

    dengan sistem terbuka dan multimakna. Pembaharuan sistem pendidikan juga meliputi

    penghapusan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang

    dikelola masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.

    Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi,

    dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi

    terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

    memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

    berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

    Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut:

    1. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yangbermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

    2.

    membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak

    usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;

    3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkanpembentukan kepribadian yang bermoral;

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    7/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 7

    4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusatpembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan

    standar nasional dan global; dan

    5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanberdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

    Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional berfungsi

    mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

    bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

    potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

    Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

    yang demokratis serta bertanggung jawab.

    2. Visi dan Misi ITB

    Insitut Teknologi Bandung sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional mempunyai

    visi sebagai arah masa depan yang diharapkan memberikan arti dan dampak kepada seluruh

    anggota ITB dan memberikan rasa bangga, menumbuhkan semangat untuk meraih sesuatu

    yang lebih besar dan lebih bermakna berdasarkan kondisi bangsa. Visi itu adalah menjadi

    Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu

    perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.

    Memperhatikan visi ITB seperti diuraikan di atas dan mandat yang diembannya untuk

    melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dan juga memperhatikan tuntutan pemanfaatan

    aspek inovasi, dan entrepreneurial masa mendatang serta tuntutan tatanan pengembangan

    SDM yang lebih terintegrasi, ITB merumuskan misinya sebagai berikut: Menciptakan, berbagi

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    8/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 8

    dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan

    sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.

    Di dalam nilai-nilai Visi dan Misi ITB harus mencerminkan kualitas yang berasal dari

    segala bentuk partisipasi aktif seluruh stakeholders institusi yang dapat menjamin terjadinya

    pengelolaan wawasan institusi pendidikan secara menyeluruh, berbasiskan nilai-nilai luhur yang

    harus dijunjung tinggi dengan memperhatikan budaya bangsa Indonesia. Inti nilai luhur

    berdasar Pembukaan UUD 1945 dan secara terintegrasi menyatu dengan Pancasila sebagai

    dasar Negara yaitu ber-Ketuhanan, berperikemanusiaan, berkebangsaannasionalistik,

    kerakyatan dan keadilan serta kesejahteraan sosial. Nilai-nilai luhur tersebut adalah

    menghayati, menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai kemanusiaan bagi mencapai keunggulan

    potensial Indonesia Raya meliputi keunggulan natural, keunggulan kualitas manusia,

    keunggulan sosiokultural, keunggulan historis, keunggulan sistem kenegaraan Pancasila (NKRI)

    melalui pendidikan tinggi nasional.

    Melalui proses pendidikan tinggi di ITB dengan tridarma perguruan tinggi perwujudan

    nilai luhur pada hakekatnya memperhatikan hal-hal berikut:

    a. In harmonia progressio dengan semangat ingin maju dan mengutamakan moral danetika.

    b. Menjaga aspek kolegial dan berkomitmen untuk prestasi unggulc.

    Memunculkan jiwa kepeloporan yang mencerminkan kebebasan berpikir

    d. Demokratisasi kebebasan akademik dengan integritas dan komitmen yang tinggie. Berkeadilanf. Transparan dan akuntabel.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    9/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 9

    Maka dalam rangka membentuk proses pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa maka ITB

    diharapkan mampu menampung kepentingan dari segenap lapisan masyarakat Indonesia,

    termasuk segenap masyarakat ITB yang ada. Dasar kepentingan tersebut direpresentasikan

    dalam suatu organ konsultatif tertinggi sebagai penentu arah kebijakan ITB. Peraturan

    Pemerintah Nomor 155 tahun 2000 menghasilkan suatu organ pengelolaan ITB dengan MWA

    sebagai lembaga yang menampung segala kepentingan tersebut.

    Pada tanggal 31 Maret 2010 Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 11-14-21-

    126-136/PUU-VII/2009 telah menyatakan bahwa Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009

    Tentang Badan Hukum Pendidikan tidak mengikat secara hukum. Putusan tersebut telah

    mengakibatkan ketiadaan ketentuan yang mengatur tentang penyelenggara dan tata kelola

    satuan pendidikan, karena pengaturan tentang hal tersebut telah diatur di dalam Undang-

    Undang Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan. Oleh karena itu, Peraturan

    Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang

    ditetapkan pada tanggal 28 Januari 2010 tidak mengatur tentang penyelenggara dan tata kelola

    satuan pendidikan.

    Sementara itu, peraturan perundangan yang telah ada sebelum Peraturan Pemerintah

    Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang mengatur

    penyelenggara dan tata kelola satuan pendidikan, telah dicabut oleh Peraturan Pemerintah

    Nomor 17 Tahun 2010. Sehubungan dengan hal tersebut, dan sebagai upaya untuk

    memberikan landasan hukum dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan perlu diatur

    materi atau substansi mengenai tata kelola satuan pendidikan dalam Peraturan Pemerintah ini.

    Pengaturan mengenai tata kelola satuan pendidikan dalam Peraturan Pemerintah ini

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    10/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 10

    dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat tetap menjalankan kegiatannya, maka dipandang

    perlu untuk segera melakukan perubahan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

    2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan berupa Peraturan Pemerintah

    Nomor 66 Tahun 2010. Segala bentuk peraturan yang telah dibuat diharapkan mampu

    mengoptimalkan proses pendidikan yang merepresentasikan kepentingan bangsa.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    11/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 11

    III. KONSEPSI KELUARGA MAHASISWA ITB

    1. Falsafah Dasar Organisasi Mahasiswa

    Pola pikir kemahasiswaan sebagai entitas yang ada dalam perguruan tetinggi adalah

    membentuk insan akademis. Insan akademis yang dimaksud di sini adalah insan selalu

    mengembangkan diri sehingga menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi

    tantangan masa depan serta selalu mencari dan membela kebenaran ilmiah sebagai watak ilmu.

    Dengan selalu mengikuti watak ilmu ini maka insan akademis mengemban peran untuk selalu

    mengkritisi kondisi kehidupan masyarakatnya di masa kini dan selalu berupaya membentuk

    tatanan masyarakat masa depan yang benar dengan dasar kebenaran ilmiah.

    Selain itu pendidikan juga ditujukan untuk membantu mahasiswa menentukan visinya

    tentang tatanan masyarakat masa depan yang baik menurut kaidah ilmiah. Yang dimaksud visi

    insan akademis sebenarnya adalah pola pandang tentang bentuk atau tatanan seluruh aspek

    kehidupan masa depan yang baik dan benar menurut kaidah ilmiah. Sementara itu tantangan

    adalah tatanan kehidupan yang berkembang sekarang dan nanti yang harus ditanggapi. Oleh

    karena itu tujuan proses pendidikan adalah membantu dan memberi alat bagi mahasiswa

    untuk menghadapi fungsinya nanti.

    Pola pandang kemahasiswaan melihat tatanan masyarakat ideal dan bersifat universal

    sebagai bentuk tanggung jawab memberikan mahasiswa suatu rumusan tatanan kehidupan

    masyarakat masa depan yang ideal dan bersifat universal. Tatanan masyarakat masa depan

    yang ideal adalah tatanan masyarakat yang memiliki nilai partisipatif, aspiratif, mandiri,

    nonhegemonik, dan beretika. Artinya adalah :

    Setiap anggota masyarakat bersama-sama aktif menentukan perjalanan budaya sistem

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    12/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 12

    masyarakatnya.

    Setiap anggota masyarakat memiliki dan menjalankan kewajiban serta haknya secaraproporsional dan mandiri sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam struktur

    masyarakat

    Setiap anggota masyarakat memiliki hubungan saling ketergantungan yang positif,tidak terdapat struktur subyek-obyek dalam tatanan masyarakat

    Roda aktivitas masyarakat selalu dilandasi oleh nilai etik yang disepakati bersama. Dengan nilai-nilai seperti di atas maka kehidupan ekonomi, politik, hukum, dan

    sebagainya akan berjalan bagus. Masyarakat seperti ini adalah masyarakat yang

    cerdas, kokoh, dan sangat tanggap serta adaptif terhadap setiap perubahan

    sehingga mampu survive dalam segala kondisi. Untuk tetap menjamin keberadaan

    nilai-nilai di atas dalam kehidupan masyarakat maka perlu diberlakukan sistem

    demokrasi. Tatanan masyarakat seperti ini kita sebut sebagai tatanan masyarakat

    madani (civil society).

    Tantangan masa depan berawal dari Revolusi Informasi yang membuat sistem

    informasi tanpa batas muncul di dunia. Sistem informasi tanpa batas ini membawa akibat

    pada terbentuk tatanan komunitas masyarakat yang kita sebut sebagai tatanan desa global

    (Global Village), yang berarti sebagai tatanan dunia tanpa sekat. Proses yang berlangsung

    dari revolusi informasi sampai ke terbentuknya desa global ini biasa kita sebut sebagai proses

    globalisasi. Proses ini membawa implikasi nyata berupa :

    Kompetisi tinggi di segala bidang. Perubahan atau pergeseran budaya/nilai masyarakat yang ditandai oleh

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    13/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 13

    hancurnya institusi tradisional (pemerintahan, desa, kota, keluarga) dan munculnya

    institusi global berupa kapitalisme uang (finance kapitalism) sebagai kekuatan utama

    yang mendominasi seluruh gerak kehidupan.

    Untuk menjawab seluruh visi dan tantangan di atas, proses pendidikan harus mampu

    menghasilkan manusia yang tangguh menghadapi tantangan masa depan dan mampu

    mengupayakan terwujudnya visi masa depannya. Dari pola pikir diatas dibentuk suatu tujuan

    dari organisasi kemahasiswaan ITB sebagai bagian dari perguruan tinggi yang menjawab visi

    dan tantangan kehidupan bangsa,

    1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana yang berbudipekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan bertanggung jawab.

    2. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerakdalam kehidupanberbangsa.

    3. Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan bangsa.4. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan civitas

    akademika.

    5. Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkankepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.

    2. Kebutuhan Mahasiswa

    Mahasiswa merupakan salah satu komunitas kampus yang memiliki karakteristik

    tersendiri. Keberadaannya di kampus tergabung dengan komponen masyarakat kampus lain,

    yaitu dosen dan karyawan, yang memiliki tugas dan peran tersendiri. Satu hal yang

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    14/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 14

    menyatukan komponen-komponen itu sebagai civitas akademika adalah kesamaannya dalam

    mengemban misi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian

    masyarakat.

    Sementara itu di sisi lain mahasiswa dalam identitas insan akademisnya dituntut untuk

    berperan dalam dua fungsi. Pertama, mahasiswa dituntut untuk terus berupaya

    mengembangkan diri menjadi lapisan masyarakat masa depan yang berkualitas atau dengan

    kata lain mahasiswa berfungsi sebagai calon sarjana. Kedua, dengan berlandaskan nilai ilmiah

    dan moralitas, mahasiswa dituntut untuk aktif bergerak ikut menata kehidupan bangsanya.

    Berangkat dari upaya untuk mewujudkan peran itu, tercipta berbagai kebutuhan dasar

    mahasiswa berupa pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi. Kebutuhan dasar ini diperlukan

    untuk mengantar mahasiswa mewujudkan peran utuhnya.

    Kebutuhan mahasiswa memiliki banyak tingkatan. Ada yang merupakan kebutuhan

    invidual, kebutuhan sekelompok mahasiswa, dan ada juga yang merupakan kebutuhan seluruh

    mahasiswa. Seluruh kebutuhan itu harus terpenuhi. Kebutuhan yang bersifat individual

    pemenuhannya mungkin tidak perlu diorganisir, tetapi kebutuhan beberapa orang yang cukup

    besar memerlukan pengorganisasian, apalagi bila menyangkut kebutuhan seluruh mahasiswa.

    Untuk itu maka perlu adanya lembaga yang bertugas untuk memenuhi dan melaksanakan

    masing-masing tingkatan kebutuhan itu. Seluruh lembaga untuk pemenuhan kebutuhan

    mahasiswa harus terintegrasi secara utuh dan terkoordinasi dengan baik sehingga tidak terjadi

    tumpang-tindih dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan mahasiswa. Tidak ada kebutuhan

    individual maupun kelompok yang dijalankan oleh lembaga sentral dan tidak ada kebutuhan

    yang merupakan kebutuhan seluruh mahasiswa yang dijalankan oleh himpunan maupun unit.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    15/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 15

    Hal ini diperlukan untuk menghindari inefisiensi. Perlunya koordinasi tugas dan wewenang

    melahirkan konsekuensi logis bahwa harus terkait satu sama lain secara utuh.

    3. Posisi Organisasi Mahasiswa dalam Sistem ITB

    Organisasi kemahasiswaan ITB berada di dalam sistem ITB, akan tetapi secara struktural

    tidak berada di bawah rektor dan memiliki otonomi penuh untuk menentukan kehidupan

    organisasinya. Di sisi lain, organisasi mahasiswa mengakui bahwa rektor adalah pemimpin

    sistem ITB. Keseluruhan pernyataan ini memberi arti bahwa organisasi kemahasiswaan

    merupakan bagian dari masyarakat kampus yang demokratis, yang masing-masing memiliki

    wewenang penuh untuk menjalankan aktivitasnya di dalam fungsi dan bidang masing-masing.

    Oleh karena itu tanggung jawab aktivitas kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh organisasi

    kemahasiswaan tetap berada di tangan organisasi kemahasiswaan sendiri.

    Hal yang perlu mendapat penekanan adalah hubungan antara rektor dengan organisasi

    kemahasiswaan. Hubungan antara keduanya merupakan suatu hubungan yang demokratis dan

    saling menghormati posisi masing-masing sehingga organisasi kemahasiswaan tetap memiliki

    wewenang penuh untuk menentukan keseluruhan arah kebijakan dan sistem

    keorganisasiannya. Dengan posisi ini maka organisasi kemahasiswaan tidak akan tercerabut dari

    akar aktivitasnya, yaitu intelektualitas, kemandirian, dan kebenaran ilmiah.

    4. Majelis Wali Amanah Wakil Mahasiswa

    Sistem Badan hukum terdahulu (PP 155 Tahun 2000-red) melahirkan konsekuensi

    perubahan struktur di dalam tubuh ITB menjadi lebih bebas dan mandiri. Salah satu bentuk

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    16/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 16

    nyatanya adalah dengan adanya lembaga bernama Majelis Wali Amanat Institut Teknologi

    Bandung (MWA ITB). Dengan keterwakilan mahasiswa di MWA ITB sebagai salah salah satu

    elemennya diharapkan dapat berperan dalam merumuskan dan menentukan kebijakan-

    kebijakan ITB. Majelis Wali Amanah Institut Teknologi Bandung (MWA ITB) adalah pemegang

    kekuasaan tertinggi di ITB yang anggotanya merupakan perwakilan-perwakilan seluruh

    stakeholder ITB, dimana salah satu elemennya adalah mahasiswa. Tujuan dari adanya wakil

    mahasiswa di MWA yaitu :

    1. Ikut berperan aktif, mewakili, dan didukung aktif pula oleh seluruh mahasiswa ITB2. Sebagai penyalur perjuangan aspirasi mahasiswa yang legal formal dan efektif3. Sumber informasi kebijakan strategis ITB yang bermanfaat bagi pengembangan KM ITB4. Meningkatkan daya tawar serta kemudahan birokrasi dalam advokasi permasalahan

    kemahasiswaan.

    Dengan harapan inilah, dari tahun 2001 sampai sepuluh tahun terakhir, KM ITB masih

    mengirimkan wakilnya di MWA ITB, yaitu:

    - Ryan IF97 (periode 2001-2002);- Indra FT98 (periode 2002-2003);- Fantri MS99 (periode 2003-2004);- Anas EL00 (periode 2004-2005);-

    Anam EL01 (periode 2005-2006);

    - Dwi TK02 (periode 2006-2007);- Zulkaida FI03 (periode 2007-2008);- Bagus PL04 (periode 2008-2009);

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    17/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 17

    - Benny EL05 (periode 2009-2010);- Syakur EL06 (periode 2010-2011);- Fikri EL07 (periode 2011).

    Pada periode 2001-2004, MWA Wakil Mahasiswa dijabat oleh mahasiswa independen,

    sedangkan pada periode 2004-2008 dijabat oleh Presiden Kabinet KM ITB (rangkap jabatan).

    Selanjutnya, mulai periode 2008-2011 lalu, tugas MWA Wakil Mahasiswa tidak lagi diemban

    oleh Presiden Kabinet KM ITB, melainkan kembali diamanahkan kepada seorang mahasiswa

    independen yang juga dipilih melalui Pemilu Raya KM ITB. Dengan berubahnya dasar hukum

    ITB, Kongres KM ITB 2011-2012 sebagai representasi tertinggi seluruh mahasiswa S1 ITB

    mengambil keputusan untuk mentiadakan pemilihan MWA Wakil Mahasiswa melalui Pemilu

    Raya KM ITB.

    Mengambil peran sebagai seorang anggota MWA Wakil Mahasiswa memang menjadi

    tantangan tersendiri. Peran yang masih belum populer di kemahasiswaan ITB dan nasional

    meski sudah ada sejak tahun 2001 ini harus diangkat dulu kepermukaan tentang peran strategis

    dalam pergerakan kemahasiswaan. Selain itu belum adanya model ideal dalam menjalankan

    peran ini juga sehingga membuat gambaran kerja yang diberikan belum secara optimal

    memenuhi tujuan diadakannya MWA.

    Selama keberjalan MWA Wakil Mahasiswa sepuluh tahun ini pula tidak sedikit apa yang

    telah diberikan MWA Wakil Mahasiswa terkait kebijakan institut. Hal seperti diharapkan

    nantinya dapat dijadikan suatu bentuk contoh peran insitut dalam menampung segala

    kebutuhan mahasiswa.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    18/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 18

    IV. PEMBINAAN KEMAHASISWAAN SEBAGAI BAGIAN PENGEMBANGAN KARAKTER

    Mahasiswa adalah peserta didik yang merupakan bagian dari subyek tanggung jawab

    akademik di ITB untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta ilmu sosial

    dan kemanusiaan, yang antara lain bertujuan menjadikan karakter lulusan ITB yang dicita-

    citakan oleh visi serta misi ITB. Mahasiswa ITB adalah insan terpilih yang mempunyai potensi

    turut serta mengambil bagian dalam proses pembangunan masyarakat Indonesia menuju cita-

    cita kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, jiwa kepeloporan dan kebangsaan mahasiswa

    ITB perlu dibina serta terus dibangun sejak dini sehingga seluruh potensi positif yang ada pada

    jiwanya menjelma menjadi karakter insan sosial yang berbudi luhur, penuh dengan keikhlasan,

    ketulusan, dan kejujuran untuk berkarya bagi nusa dan bangsa Indonesia.Pada hakekatnya

    pengayaan dan pembentukan karakter insan sosial lulusan ITB sebagaimana yang dicita-citakan

    tidak mungkin diperoleh seluruhnya dari kegiatankegiatan akademik atau kurikuler yang

    terprogram dan terjadwal dari mahasiswa di dalam kelas. Sebaliknya, sebagian besar

    keterampilan sosial, bahkan keterampilan akademik yang terkait diperoleh dari berbagai bentuk

    interaksi sosial yang bersangkutan di luar kelas. Interaksi aktif ini ikut serta membentuk watak,

    sikap serta keterampilan, dan kepekaan sosial yang bersangkutan kelak dalam mensintesakan

    keterampilan akademiknya di masyarakat.

    Pembinaan kemahasiswaan mempunyai peran penting dalam memberdayakan dan

    mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi insan sosial yang dicita-citakan oleh tujuan

    pendidikan. Melalui berbagai bentuk organisasi sosial dan kemanusiaan, mahasiswa

    mendapatkan wahana aktif dan efektif untuk mengembangkan diri dan mengasah kepekaan

    terhadap realita sosial dan kemanusiaan yang dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya dan

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    19/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 19

    bangsa Indonesia pada umumnya. Organisasi kemahasiswaan di dalam kampus ITB memberikan

    kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan diri terutama dalam

    wawasan non-akademis melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan profesi, budaya, hobi,

    olahraga, sosial, politik, ekonomi, dan pengabdian masyarakat. Untuk memfasilitasi

    terbentuknya karakter lulusan ITB yang tangguh dan bertanggung jawab serta memberikan

    suatu pengalaman pembelajaran intelektual yang mencerdaskan, namun mempunyai kepekaan

    sosial yang amat tinggi, maka diperlukan kebijakan dasar pembinaan kemahasiswaan di

    lingkungan Institut Teknologi Bandung. Kebijakan pembinaan kemahasiswaan pada Institut

    Teknologi Bandung menjamin peningkatan peran serta mahasiswa untuk mengembangkan

    potensi yang dimilikinya melalui keseluruhan proses pembelajaran yang dijalaninya. Selama

    berada di ITB, para mahasiswa dijamin memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam

    mencapai prestasi akademik yang sangat tinggi secara efektif dan efisien, yang mendukung

    sikap percaya diri yang tinggi untuk kelak menjadi duta ITB di masyarakat melalui karir

    profesional, profesi, akademik maupun sosial yang berguna bagi lingkungan dan bangsanya.

    Kebijakan pembinaan kemahasiswaan di atas tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya

    sumbangsih ITB dalam pembangunan masa depan bangsa Indonesia yang berdaya saing.

    Organisasi kemahasiswaan di ITB diselenggarakan dalam kerangka dari, oleh, dan untuk

    mahasiswa dengan mengacu kepada peraturan di lingkungan ITB. Dalam hal ini mahasiswa

    adalah peserta didik yang sedang berkembang menuju kematangan karakter, dan oleh karena

    itu diberikan kesempatan untuk bertanggung jawab yang besar dalam mengelola setiap ide,

    inisiatif, dan cita-citanya. Karena mahasiswa adalah bagian dari sivitas akademika, maka

    kehadiran organisasi kemahasiswaan di ITB terikat dengan misi, arah dan pengembangan ITB

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    20/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 20

    secara keseluruhan. Walaupun demikian, organisasi kemahasiswaan mempunyai kemandirian

    dan kebebasan akademik dalam berekspresi, berkarya dan berkiprah secara bertanggung jawab

    di dalam kesatuan gerak langkah pengembangan ITB untuk membangun nusa dan bangsa

    Indonesia. Organisasi kemahasiswaan di ITB berfungsi sebagai wahana dan sarana

    pengembangan diri serta aspirasi mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

    kecendekiawanan serta integritas kepribadian menjadi insan yang berguna bagi lingkungannya

    dengan berprinsip pada sinergi dalam keterpaduan, membangun budaya akademik yang

    bermakna, komitmen bersama, pemberdayaan yang bertanggung jawab, dan apresiasi

    terhadap karya yang bernilai tambah.

    Kegiatan organisasi kemahasiswaan dikembangkan dalam kerangka melaksanakan misi

    mewujudkan visi ITB dan bertumpu pada nilai-nilai inti ITB. Ruang lingkup organisasi

    kemahasiswaan di ITB dapat berupa kegiatan pengembangan diri atau pendidikan karakter,

    pelatihan berorganisasi dan kepemimpinan, peningkatan kreativitas dan penalaran, kegiatan

    berwirausaha, pelestarian kebudayaan, kegiatan presentasi pemikiran kritis, pengembangan

    komunitas, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan kerohanian yang bermakna

    dan bermanfaat bagi kehidupan. Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan dalam usaha turut

    menciptakan kolaborasi yang saling melengkapi baik dengan organisasi kemahasiswaan lainnya

    ataupun dengan unit akademik di lingkungan ITB. Kolaborasi ditujukan untuk menangkap

    peluang baru yang bersifat terobosan baik dalam pengembangan karakter dan perluasan

    wawasan para anggotanya maupun pencarian solusi-solusi alternatif terhadap permasalahan

    yang sedang dihadapi sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan pendidikan di ITB.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    21/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 21

    Institut Teknologi Bandung mengakui keberadaan yang bertanggung jawab dari setiap

    organisasi kemahasiswaan di ITB. Organisasi kemahasiswaan yang dimaksud dapat

    dikembangkan oleh mahasiswa baik pada tingkat program sarjana maupun pascasarjana

    (program studi magister dan doktor).

    Munculnya permasalahan status hukum ITB sekali lagi menimbulkan suatu bentuk

    pengembangan karakter mahasiswa dengan ketidaksesuaian dengan apa yang menjadi dasar di

    dalam lingkungan ITB. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010, disebutkan bidang

    kemahasiswaan meliputi norma dan kebijakan kemahasiswaan; kegiatan kemahasiswaan

    intrakurikuler dan ekstrakurikuler; organisasi kemahasiswaan; dan pembinaan bakat dan minat

    mahasiswa berada dalam otonomi perguruan tinggi sebagai wewenang rektor. Diharapkan

    dalam rencana undang-undang perguruan tinggi segala bentuk permasalahan kemahasiwaan ini

    dapat kembali sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati bersama.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    22/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 22

    V. MAHASISWA, KEMAHASISWAAN, KADERISASI, DAN POLA HUBUNGAN INSTITUSI-

    KEMAHASISWAAN

    1. MAHASISWA

    KM ITB dibangun dengan seluruh mahasiswa S1 didalamnya dimana mahasiswa juga

    menjadi bagian dari sistem pendidikan di ITB. Maka dalam hal ini mahasiswa merupakan bagian

    dari sivitas akademik yang tidak hanya menjadi objek pendidikan tetapi bersama dengan sivitas

    akademik yang lain belajar dan mengembangkan dirinya dengan proses pendidikan dan

    pembelajaran yang diberikan dalam institut demi mewujudkan cita-cita bangsa.

    Mahasiswa identik dengan semangat untuk terus menerus menentut ilmu. Hal ini

    memang sudah terepresentatifkan oleh nama mahasiswa itu sendiri. Kata maha berkonotasi

    dengan sesuatu yang tidak terbatas. Dan siswa berkonotasi dengan semangat untuk menuntut

    ilmu. Sebuah nama yang bisa menjadi beban bagi kita para mahasiswa karena para pendiri

    bangsa dan ahli bahasa menjadikan mahasiswa untuk menggantikan istilah seorang yang

    belajar di universitas. Jika menilik ke sejarah Indonesia, memang para pendiri negeri ini ketika

    menjadi mahasiswa bukan hanya sebagai mahasiswa biasa. Mereka yang khususnya berkuliah

    di luar negeri justru menjadi satu kesempatan untuk berkonsolidasi, menyerap ilmu dan

    dukungan sebanyak-banyaknya di negeri orang. Kesempatan belajar di universitas atau

    perguruan tinggi menjadi sebuah beban tersendiri bahwa mereka yang mendapat kesempatan

    ini adalah seorang yang harus bisa berkontribusi balik terhadap kemerdekaan dan

    pembangunan Indonesia.

    Mahasiswa yang paripurna, itu adalah sebutan bagi para mahasiswa yang benar benar

    menginternalisasi nilai kemahasiswaan itu dengan baik. Nilai nilai kemahasiswaan itu adalah

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    23/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 23

    nilai perjuangan, kepeloporan, pengabdian, dan pendidikan. Sehingga semua proses ber-

    mahasiswa yang baik adalah ketika nilai nilai ini bisa diraih selama fase menjadi mahasiswa.

    Sehingga, semua ini mengakar menjadi sebuah idealisme kuat dan melekat di setiap inividu

    mahasiswa.

    2. KEMAHASISWAAN

    Kemahasiswaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifitas mahasiswa di

    dalam kampus. Baik itu yang bersifat akademik dan non-akademik, kesemuanya adalah satu

    padu yang harus diperhatikan dengan baik. Mahasiswa dengan segala jenis kegiatan dan tipe

    mahasiswa itu sendiri memiliki banyak keunikan. Tentu segala hal ini butuh diperhatikan agar

    pendidikan di ITB mampu memfasilitasi mahasiswa mengembangkan karakternya.

    Bentuk kemahasiswaan yang bersifat akademik antara lain :

    1. Kegiatan pendidikan (belajar) di kelas2. Penelitian yang dilakukan di laboratorium3. Tutorial dan asistensi4. Diskursus tentang keprofesian dan disiplin keilmuan5. Penelitian untuk wirausaha dan pengembangan masyarakat

    Bentuk kemahasiswaan yang bersifat non-akademik antara lain :

    1.

    Pengembangan keprofesian, kewirausahaan dan pengabdian masyarakat

    2. Pengembangan karakter mahasiswa dengan edukasi3. Pengadaan kegiatan kesejahteraan mahasiswa seperti beasiswa, asrama, dan kantin4. Kegiatan yang bersifat gerakan ekstraparlementer dengan berbasis politik nilai

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    24/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 24

    5. Kegiatan yang bersifat mengembangan potensi, minat dan bakatMahasiswa sangat berharap tentunya selama beberapa tahun di ITB, mahasiswa dapat

    menjalankan segala aktifitas ini dengan baik agar pada akhirnya akan membentuk mahasiswa

    yang paripurna ketika sudah meninggalkan kampus. Maka dalam hal ini, perlu diperhatikan:

    Penyediaan fasilitas fasilitas yang menunjang kegiatan

    - Asrama TPBDalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa mahasiswa TPB, kiranya perlu

    mahasiswa mahasiswa TPB dimasukkan ke dalam asrama. Dengan demikian, pembinaan

    terhadap mahasiswa mahasiswa dapat lebih terkendali. Jumlah mahasiswa TPB yang

    bermasalah secara akademik pun akan dapat ditekan. Pembinaan yang dilakukan terhadap

    mahasiswa TPB di Asrama TPB seharusnya adalah kolaborasi antara institusi dan KM ITB.

    Dengan kualitas prima dari mahasiswa mahasiswa yang telah lewat lulus TPB, lulusan ITB pun

    akan jauh lebih prima.

    - Kantin SehatBersama dengan asrama, kantin yang dikelola dengan baik tampaknya selalu menjadi

    penyerta yang selalu ada di setiap universitas universitas yang bertitel World Class

    University. Melihat hal tersebut, ITB juga sudah selayaknya mempunyai kantin kantin yang

    dikelola dengan baik oleh ITB, sehingga kantin kantin di ITB menjadi kantin kantin yang

    sehat, bersih, nyaman, dan tentu saja murah. ITB perlu menetapkan standar bagi pihak pihak

    yang ingin mengisi kantin di ITB, termasuk bisa saja standar harga. Mahasiswa mahasiswa

    dapat membeli makanan dan minuman dengan harga murah karena hanya membeli harga

    pokoknya saja, sedangkan keuntungan bagi para penjual dibayar oleh ITB. Pada akhirnya kantin

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    25/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 25

    kantin ini tidak hanya menjadi tempat makan saja, tetapi juga menjadi tempat bertemu oleh

    para mahasiswa, bahkan para dosen juga.

    - Pengelolaan BeasiswaSelama ini jauh lebih banyak beasiswa ekonomi yang disalurkan oleh ITB. Melihat hal itu,

    perlu kiranya bentuk bentuk beasiswa di ITB ini dibuat lebih banyak variasinya. Beberapa

    bentuk beasiswa perlu kembali diaktifkan antara lain adalah sebagai berikut.

    Beasiswa mahasiswa unit berprestasiAgar unit unit kegiatan mahasiswa ITB lebih berprestasi, dapat dibuat khusus beasiswa

    untuk mahasiswa yang berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.

    Beasiswa aktivisBeasiswa ini dapat menjadi salah satu triggerbagi mahasiswa mahasiswa untuk aktif

    juga di organisasi organisasi kemahasiswaan, tidak hanya belajar materi kuliah saja.

    Selain itu KM ITB perlu juga dilibatkan dalam pengelolaan beasiswa. Tentunya tidak

    dalam hal hal yang bersifat administrasi. Namun, KM ITB diharapkan dapat pula memberikan

    rekomendasi mengenai mahasiswa yang layak mendapat beasiswa. Hal lain yang bisa dilakukan

    KM ITB tentunya adalah sosialisasi mengenai beasiswa beasiswa yang ada.

    - Pengelolaan Dana KemahasiswaanDana dana yang digunakan oleh mahasiswa selama ini hanyalah berasal dari dana yang

    dialokasikan oleh ITB yang mana dikelola oleh WRMA. Dana ini bersifat terbatas dan dalam

    pencairannya memerlukan tahapan yang cukup panjang. Untuk itu perlu dicari konsep

    pendanaan baru bagi mahasiswa. Salah satu konsep yang cukup sederhana adalah mahasiswa

    ikut mengisi Dana Abadi di SKD (Satuan Kekayaan dan Dana) ITB. Dengan demikian setiap

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    26/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 26

    tahunnya mahasiswa dapat memperoleh sharing keuntungan, yang jumlahnya pasti. Sharing

    keuntungan inilah nantinya yang akan digunakan sendiri oleh mahasiswa membiayai kegiatan

    kegiatannya. Harapannya, mahasiswa dapat mengurangi beban ITB dalam hal pembiayaan

    kegiatan kegiatan mahasiswa.

    Pengadaan dan Perbaikan Fasilitas Fasilitas untuk Mahasiswa

    Fasilitas fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas fasilitas akademik maupun

    nonakademik. Fasilitas akademik berkaitan dengan pengembangan keprofesian mahasiswa dan

    fasilitas fasilitas perkuliahan. Sedangkan fasilitas nonakademik berkaitan dengan kegiatan

    kegiatan kemahasiswaan. Mungkin benar bahwa selama ini mahasiswa ITB ternyata masih

    dapat beraktivitas walaupun fasilitas yang dimiliki terbatas dan kurang memadai. Namun,

    tentunya dengan fasilitas fasilitas yang lebih lengkap mahasiswa akan dapat mengeluarkan

    lebih banyak potensi potensi yang dimilikinya.

    Berbicara tentang fasilitas, masalah ruangan tidak dapat diabaikan. Ruangan yang

    dimiliki ITB memang terbatas. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah pengkonsepan ulang

    ruang ruang untuk kegiatan kemahasiswaan. Beberapa ruangan yang harus ada dalam

    menunjang kegiatan kemahasiswaan adalah sebagai berikut.

    Student Lounge Ruang rapat bersama Sekretariat UKM dan Kepanitiaan Tempat latihan bersama Gudang (penyimpanan alat alat)

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    27/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 27

    Sebenarnya di ITB telah terdapat sarana yang memiliki potensi sebagai pusat kegiatan

    mahasiswa, yaitu Campus Center. Selayaknya Campus Center kembali menjadi Student Center.

    Desain dari Campus Center menunjukkan bahwa Campus Center ini pada awalnya ditujukan

    untuk kegiatan kegiatan kemahasiswaan. Pengelolaannya seharusnya melibatkan mahasiswa

    juga, dalam hal ini KM ITB, agar penggunaannya dapat lebih optimal. Sekretariat KM ITB

    (Kongres, Kabinet, MWA, Tim Beasiswa) dan sekretariat kepanitiaan kepanitiaan selayaknya

    dapat berada di Student Center. Ruang ruang rapat bersama dan ruang ruang diskusi di

    Student Center semestinya dapat digunakan dengan mudah oleh mahasiswa. Termasuk adanya

    ruang besar yang dapat menjadi tempat bagi mahasiswa untuk belajar bersama, mengerjakan

    tugas tugas, dan lain sebagainya. Dengan adanya tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk

    beraktivitas, tentunya mahasiswa akan dapat lebih mengembangkan potensi potensi yang

    dimilikinya.

    3. KADERISASI

    Kaderisasi adalah sebuah transformasi nilai-nilai dan sebuah proses pengoptimalan

    potensi-potensi manusia. Jadi, kaderisasi disini identik dengan pendidikan. Pendidikan yang

    memang sejatinya mahasiswa jalankan di sebuah Kampus. Memaknai pendidikan pun juga

    harus dilihat secara integral, yang mana seseorang dituntut untuk memiliki hardskill, softskill

    dan lifeskill agar dirinya dapat menjadi seorang pribadi yang utuh secara karakter.

    Hardskill adalah hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi akademik dan profesi.

    Kemampuan ini secara teori bisa didapat dikelas, dan secara aplikasi bisa dikembangkan di

    lapangan maupun diwadahi oleh lembaga kemahasiswaan. Softskill adalah hal-hal terkait

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    28/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 28

    kemampuan intrapersonal seseorang yang bisa sangat berguna dalam menjalankan kehidupan

    sosial. Seperti kemampuan memimpin, bekerjasama, berbicara di depan umum, manajemen

    diri dan waktu. Untuk softskill ini bisa didapatkan melalui pengalaman. Peran lembaga

    kemahasiswaan adalah membuat wadah untuk para mahasiswa agar mereka bisa

    mengaktualisasikan dirinya, serta yang terakhir adalah lifeskill yang berkaitan dengan idealisme

    seseorang yang akan menjadikan landasan bagi dirinya dalam menjalankan aktifitasnya.

    Pentingnya idealisme dalam diri seseorang akan berdampak pada visi yang jelas dalam

    kehidupannya serta akan bermanfaat pula untuk lingkungan sekitar.

    Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi yang diberikan oleh Tuhan, dan karakter

    manusia sangat ditentukan oleh lingkungan. Karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh masa

    lalu, teman sepermainan, kawan yang beraktifitas bersama, lingkungan akademik yang juga

    membentuk pola pikir. Sehingga bisa dikatakan lingkunganlah yang akan membuat seseorang

    menemukan karakternya. Konsep umum kaderisasi yang ingin kami bawa, adalah bagaimana

    kemahasiswaan ITB bisa menjadi sebuah lingkungan pendidikan yang utuh dimana lingkungan

    ini juga bisa membentuk karakter seseorang. Sebuah lingkungan dimana setiap mahasiswa

    memahami bahwa dirinya dalam waktu yang sama sedang di kaderisasi dan mengkaderisasi.

    Sebuah lingkungan yang dapat menstimulus anggotanya untuk dapat memahami esensi dan

    nilai dari setiap aktifitas. Sehingga kaderisasi dalam pandangan KM ITB bertujuan:

    1.

    Mewujudkan Alumni KM ITB sebagai generasi yang memiliki karakter, mampu berpikir

    radikal sekaligus bertindak dan menyampaikan secara pragmatis, memiliki visi dan

    menjunjung tinggi kode etik keprofesian masing-masing

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    29/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 29

    2. Memastikan regenerasi dan keberlangsungan nilai kemahasiswaan dan tercapainyatujuan pendidikan

    3. Perlunya capaian partisipan KM ITB dalam mengiringi demokratisasi kehidupan kampus4. Mewujudkan dinamisasi kehidupan kampus yang terintegrasi dan partisipatif.5. Mewujudkan potensi tertinggi yang mungkin dicapai mahasiswa dan KM ITB secara

    keseluruhan

    Pengembangan Karakter, atau oleh para mahasiswa lazim disebut Kaderisasi,

    diharapkan tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi Rektorat. Bagaimanapun juga

    kaderisasi ini sangat diperlukan oleh mahasiswa. Karakter karakter mahasiswa perlu terus

    dikembangkan agar mahasiswa ITB mempunyai kualitas prima tidak hanya di bidang akademik

    saja. Pada akhirnya ITB tidak hanya mencetak lulusan lulusan yang ahli di bidangnya masing

    masing, tetapi juga ITB mencetak lulusan lulusan yang mempunyai karakter kuat dan siap

    membangun bangsanya.

    Beberapa program terkait pengembangan karakter mahasiswa sebenarnya telah

    dilaksanakan sebelumnya, baik itu oleh Rektorat maupun oleh mahasiswa sendiri (KM ITB).

    Namun, jika dalam hal ini (pengembangan karakter mahasiswa) ada sinergi antara KM ITB dan

    Rektorat, program program tersebut dapat berjalan dengan lebih baik dan lebih efektif dalam

    mencapai tujuannya. Untuk itu, berikut ini disampaikan beberapa program pengembangan

    karakter mahasiswa, yang diharapkan berikutnya ada sinergisasi antara KM ITB dan Rektorat

    dalam pelaksanaannya :

    a. Penerimaan Mahasiswa Barub. Kaderisasi Mahasiswa TPB

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    30/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 30

    c. Program Penerimaan Anggota Baru Unit Kegiatan Mahasiswad. Kaderisasi Mahasiswa Program Studie. Diklat Pascakampusf. Latihan Kepemimpinang. dan program program lain, seperti training training pengembangan karakter.

    Secara konseptual, kaderisasi organisasi kemahasiswaan terpahami sebagai proses

    pendidikan. Merupakan kegiatan berpikir, bepengalaman, sebagai kesatuan proses yang

    akhirnya membentuk karakter. Mahasiswa adalah sebuah subjek dengan sifat terpelajar dan

    usaha untuk terus lebih terpelajar. Seorang insan pendidikan yang berkeyakinan bahwa

    manusia adalah makhluk yang mampu menghasilkan pemikiran terukur dan berkelanjutan.

    Sebuah nilai yang diwujudkan dalam sikap yang konsisten, taat asas, dan loyalitas, baik di dalam

    kelas maupun di luar kelas. Sebuah proses dalam organisasi kemahasiswaan yang akhirnya

    menghasilkan generasi berkarakter sebagai alumninya.

    Sebagai lulusan sebuah institusi pendidikan tinggi yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa,

    seorang alumni KM ITB diharapkan mencapai kondisi:

    Sadar dengan sifat alumni perguruan tinggi

    Bermoral, memiliki wawasan kebangsaan, humanis, demokratis, dan mampu berpegang

    pada kebenaran ilmiah. Sebagai seorang yang harus mampu memahami esensi hidupnya,

    alumni Pendidikan Tinggi dituntut untuk memiliki moral yang baik sehingga benar-benar akan

    memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk kemajuan kehidupan berbangsa. Kematangan emosi

    dan empati yang dimiliki akan menuntun pencarian kebenaran ilmiah yang objektif dan tidak

    egois.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    31/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 31

    Sadar kewajiban sebagai seorang sarjana program studi tertentu

    Cakap dan utuh dalam program studi yang telah diambil, sehingga kritis dan mampu

    memberikan koreksi atau mengajukan praktek/aktivitas yang sesuai dengan nilai pendidikan

    Sebagai seorang yang telah melalu proses pendidikan Program Studi tertentu, kecakapan

    keilmuan merupakan modal yang harus mampu dimanfaatkan dengan bijak. Seorang Sarjana

    harus menguasai keilmuan tertentu sebagai konsekuensi pilihan yang telah diambil.

    Sadar akan kewajiban memahami realitas bangsa

    Menjadi terpelajar, insan pendidikan, intelektual, dan cendikiawan dalam sebuah

    masyarakat. Kritis, objektif, dan multi-disiplin. Mampu menerjemahkan realitas berdasarkan

    paradigma yang benar. Tanggungjawab yang dimiliki seorang sarjana menuntut kemampuan

    untuk menerjemahkan realitas dengan kritis dan objektif. Memahami potensi kehidupan dalam

    tatanan hidup bernegara.

    Sadar akan kewajiban menempatkan kesarjanaan ditengah realitas bangsa

    Dewasa, mandiri, dan mampu menempatkan diri. Mampu hidup, memberikan

    sumbangsih, dan bijak dalam menentukan pilihan-pilihan. Penerjemahan realitas bangsa yang

    objektif dan kesadaran sebagai alumni Pendidikan Tinggi menuntut kemampuan penempatan

    diri untuk kontribusi yang optimal.

    Sadar akan peran pendidikan Indonesia

    Insan pendidikan yang peduli dan memahami tentang berbagai kegiatan pendidikan

    yang sedang berlangsung. Kesadaran bahwa Pendidikan merupakan sebuah proses yang tidak

    boleh berhenti, mengharuskan seorang alumni Pendidikan Tinggi menaruh perhatian terhadap

    esensi dan praktek pendidikan yang terjadi di lingkungannya maupun yang sedang dialaminya.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    32/33

    Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater Page 32

    4. POLA HUBUNGAN

    Keluarga Mahasiswa ITB adalah satu entitas kemahasiswaan yang berada dalam satu

    payung ITB. Dimana Keluarga Mahasiswa ITB adalah bagian dari keluarga besar ITB itu sendiri,

    dan Keluarga Mahasiswa ITB menjadi bagian yang sangat penting pula dalam membangun ITB

    menjadi Institusi yang lebih baik. Dalam konteks yang lebih detail adalah bagian kemahasiswaan

    itu sendiri.

    Hubungan yang diharapkan antara institusi dengan kemahasiswaan bersifat

    interdependensi yakni adanya hubungan kemitraan yang saling membutuhkan dan saling

    menguntungkan. Sehingga tidak ada lagi istilah pihak rektorat dan pihak mahasiswa dalam

    istilah komunikasi yang dijalankan antara institusi dengan mahasiswa. Semua harus

    berkolaborasi dan memainkan nada nada harmonis agar semua tujuan bisa bergerak dengan

    baik. Harapan besar dengan adanya masukan ini akan menjadi sebuah hal yang bermanfaat bagi

    kemahasiswaan ITB kedepan, dan ITB kedepan yang lebih baik yang harmonis dan progresif.

  • 8/3/2019 Sistem ITB Dalam Sudut Pandang KM ITB

    33/33

    VI. DAFTAR PUSTAKA

    - Undang-undang Dasar 1945 Amandemen IV- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional- Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000 tentang Penetapan Insitut Teknologi

    Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara

    - Peraturan Pemerintah Nomer 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan PenyelenggraanPendidikan

    - Peraturan Pemerintah Nomer 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PeraturanPemerintah Nomer 17 Tahun 2010 Pengelolaan dan Penyelenggraan Pendidikan

    - Anggaran Rumah Tangga Insitut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara- Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 09/SK/I1-SA/OT/2011 tentang Visi dan Misi

    Institut Teknologi Bandung

    - Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 09/SK/K01-SA/2009 tentang Kode Etik InstitutTeknologi Bandung

    - Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 02/SK/K01-SA/2008 tentang KebijakanPembinaan Kemahasiswaan

    - Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 023/SK/KO1-SA/2002 tentang HarkatPendidikan

    -

    Konsepsi Keluarga Mahasiswa ITB

    - Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa ITB- Rancangan Umum Kaderisasi Keluarga Mahasiswa ITB- Rancangan Undang-undang Perguruan Tinggi