SISTEM INFORMASI MONITORING KINERJA KARYAWAN (STUDY KASUS : DIVISI OPERASIONAL PELANGGAN PT. TELKOM REGIONAL V JATIM) Angga Ario Irchami Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya [email protected]Abstrak Divisi Operasional Pelanggan (Oplang) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Regional V Jawa Timur merupakan salah satu divisi yang sangat penting karena menjadi bagian sentral dari proses produksi. Pada bagian ini belum terdapat laporan dalam setiap aktivitas kinerja karyawannya. Pembuatan Sistem Informasi Monitoring Kinerja Karyawan merupakan salah satu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Divisi Oplang PT. Telkom. Proses pembuatan sistem dimulai dari menganalisa sistem yang sedang berjalan, lalu hasil analisa diubah ke dalam bentuk document flow komputerisasi yang dibagi berdasarkan proses-proses transaksi yang ada. Dari document flow komputerisasi inilah dikembangkan sebuah sistem. Dengan diterapkannya sistem ini pada Divisi Oplang PT. Telkom, maka dapat mengurangi ketidak-optimalan kinerja karyawan yang dahulunya menggunakan sistem manual. Sehingga pada akhirnya dapat menyampaikan informasi aktivitas pekerjaan ke kepala bagian sehingga dapat memperlancar proses kinerja dan memperkecil ketidak-optimalan produktivitas karyawan. Kata kunci : sistem informasi, monitoring, kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Divisi Operasional Pelanggan (Oplang) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Regional V Jawa Timur merupakan salah satu divisi yang sangat penting karena menjadi bagian sentral dari proses produksi. Oplang sendiri berada dibawah naungan subdivisi Customer Care yang dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu oleh seorang Asisten Manajer. Oplang bertugas untuk menginformasikan port telepon kepada petugas jaringan dan mengeksekusi Work Order (WO) yang mensupport bagian unit sentral. Setiap harinya divisi Oplang mengerjakan WO dari proses pengekringan Pasang Baru (NA), Pencabutan (CL), Modifikasi Fitur (MC), Pindah Alamat (LT) dan lain sebagainya. Pada bagian ini belum terdapat laporan dalam setiap aktivitas kinerja karyawannya, antara lain masalah monitoring, perencanaan kerja, pencapaian serta penilaian kinerja per harinya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembuatan Sistem Informasi Monitoring Kinerja Karyawan merupakan salah satu
14
Embed
SISTEM INFORMASI MONITORING KINERJA KARYAWAN …karyailmiah.narotama.ac.id/files/SISTEM INFORMASI...SISTEM INFORMASI MONITORING KINERJA KARYAWAN (STUDY KASUS : DIVISI OPERASIONAL PELANGGAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM INFORMASI MONITORING KINERJA KARYAWAN(STUDY KASUS : DIVISI OPERASIONAL PELANGGAN
PT. TELKOM REGIONAL V JATIM)
Angga Ario Irchami
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, UniversitasNarotama Surabaya
Divisi Operasional Pelanggan (Oplang) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM)Regional V Jawa Timur merupakan salah satu divisi yang sangat penting karena menjadibagian sentral dari proses produksi. Pada bagian ini belum terdapat laporan dalam setiapaktivitas kinerja karyawannya. Pembuatan Sistem Informasi Monitoring Kinerja Karyawanmerupakan salah satu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi padaDivisi Oplang PT. Telkom. Proses pembuatan sistem dimulai dari menganalisa sistemyang sedang berjalan, lalu hasil analisa diubah ke dalam bentuk document flowkomputerisasi yang dibagi berdasarkan proses-proses transaksi yang ada. Dari documentflow komputerisasi inilah dikembangkan sebuah sistem. Dengan diterapkannya sistem inipada Divisi Oplang PT. Telkom, maka dapat mengurangi ketidak-optimalan kinerjakaryawan yang dahulunya menggunakan sistem manual. Sehingga pada akhirnya dapatmenyampaikan informasi aktivitas pekerjaan ke kepala bagian sehingga dapatmemperlancar proses kinerja dan memperkecil ketidak-optimalan produktivitas karyawan.
Kata kunci : sistem informasi, monitoring, kinerja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Divisi Operasional Pelanggan (Oplang)
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(TELKOM) Regional V Jawa Timur
merupakan salah satu divisi yang sangat
penting karena menjadi bagian sentral dari
proses produksi. Oplang sendiri berada
dibawah naungan subdivisi Customer
Care yang dipimpin oleh seorang Manajer
dan dibantu oleh seorang Asisten Manajer.
Oplang bertugas untuk menginformasikan
port telepon kepada petugas jaringan dan
mengeksekusi Work Order (WO) yang
mensupport bagian unit sentral. Setiap
harinya divisi Oplang mengerjakan WO
dari proses pengekringan Pasang Baru
(NA), Pencabutan (CL), Modifikasi Fitur
(MC), Pindah Alamat (LT) dan lain
sebagainya. Pada bagian ini belum terdapat
laporan dalam setiap aktivitas kinerja
karyawannya, antara lain masalah
monitoring, perencanaan kerja, pencapaian
serta penilaian kinerja per harinya yang
dilakukan secara terkomputerisasi.
Pembuatan Sistem Informasi Monitoring
Kinerja Karyawan merupakan salah satu
solusi yang sangat tepat untuk mengatasi
masalah yang terjadi pada Divisi Oplang
PT. Telkom. Proses pembuatan sistem
dimulai dari menganalisa sistem yang
sedang berjalan, lalu hasil analisa diubah
ke dalam bentuk document flow
komputerisasi yang dibagi berdasarkan
proses-proses transaksi yang ada. Dari
document flow komputerisasi inilah
dikembangkan sebuah sistem.
Dengan diterapkannya sistem ini pada
Divisi Oplang PT. Telkom, maka dapat
mengurangi ketidak-optimalan kinerja
karyawan yang dahulunya menggunakan
sistem manual. Sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan produktivitas kinerja
karyawan Divisi Oplang PT. Telkom.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana
membangun sistem informasi monitoring
kinerja karyawan agar dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi aktivitas
pekerjaan ke kepala bagian sehingga dapat
memperlancar proses kinerja dan
memperkecil ketidak-optimalan
produktivitas karyawan.
1.1 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan, penelitian ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem informasi monitoring kinerja ini
dirancang dengan menggunakan Sybase
power designer 6 dan Sybase power
designer 15
2. Sistem informasi monitoring kinerja ini
dibuat khusus untuk divisi Oplang
Regional V Jawa Timur.
3. Sistem informasi monitoring kinerja ini
dirancang dengan hasil akhirnya berupa
perancangan laporan.
4. Sistem informasi monitoring kinerja ini
berbasis web dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan database
MySQL.
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah membangun
suatu sistem informasi monitoring kinerja
pada Divisi Oplang PT. TELKOM Tbk
Regional V yang diharapkan oleh
penggunaan sistem informasi tersebut dapat
menyampaikan informasi aktivitas
pekerjaan ke kepala bagian sehingga dapat
memperlancar proses kinerja dan
memperkecil ketidak-optimalan
produktivitas karyawan.
1.5 Manfaat
Pemanfaatan sistem informasi pada
monitoring kinerja memberikan kemudahan
dalam menyusun aktivitas kerja dengan
lebih terkomputerisasi dan lebih cepat juga
lebih optimal. Dalam penyusunan aktivitas
kerja akan mengurangi kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi dikarenakan
cepat tersampainya informasi ke bagian
kepala divisi. Dalam merancang tampilan
sistem informasi akan lebih
mempermudah dalam membuat laporan
hasil aktivitas kerja per hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam
penelitian ini akan dicantumkan beberapa
hasil penelitian terdahulu oleh beberapa
peneliti yang pernah penulis baca
diantaranya :
Penelitian yang dilakukan oleh MB
Setiawan tahun 2000, dengan judul
Rancang Bangun Sistem Informasi
Pelaporan dan Monitoring Kinerja
Pegawai Non Edukatif Di Fakultas
Teknologi Informasi ITS.
Penelitian yang dilakukan oleh Radithya
Priambodo tahun 2011, dengan judul
Sistem Informasi Pemantauan Dan
Evaluasi Kinerja Karyawan Berdasarkan
Penilaian Metode 360-Degree.
Penelitian yang dilakukan oleh Andri
Setiawan tahun 2012, dengan judul
Sistem Informasi Penilaian Kinerja
Karyawan Berbasis Web Di PT. Inti
(Persero) Bandung.
2.2. Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau
elemen atau subsistem yang saling bekerja
sama atau yang dihubungkan dengan cara-
cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi
guna mencapai suatu tujuan. (Edhy, 2003)
Sistem adalah kumpulan/grup dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu. (Azhar, 2000)
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
(Andri, 2008)
2.3. Karakteristik Sistem/Elemen
Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama tidak perduli membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem. Setiap sistem betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar
yang disebut supra sistem, misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut
dengan supra sistem. Kalau dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai
subsistem. Demikian juga bila perusahaan
dipandang sebagai suatu sistem, maka
sistem akuntansi adalah subsistemnya.
a. Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
b. Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
c. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya.
d. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input)
dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
e. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah
oleh sistem.
f. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses
masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan.
g. Sasaran sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya.
2.4. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan istilah blok
bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), blok model (model
block),blok keluaran (output block), blok
teknologi (techonology block), basis data
(database block) dan blok kendali (control
block ). (Jhon, 2002 ; Gary, 2005)
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika dan model matematik yang
memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara tertentu
untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan managemen serta semua aplikasi
sistem.
d. Blok teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool-
box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan
menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
e. Basis data
Basis data merupakan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan diperangkat keras
computer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanupulasinya.
f. Blok kendali
Untuk supaya sistem informasi dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan,
maka perlu diterapkan pengendalian-
pengendalian didalamnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart Tahapan Penelitian
Penelitian adalah proses mempelajari,
memahami, menganalisis, serta
memecahkan masalah berdasarkan
fenomena yang ada dan juga merupakan
rangkaian proses yang panjang dan terkait
secara sistematis.
Penelitian yang baik dan terarah akan
menghasilkan kesimpulan yang baik pula.
Agar penelitian berjalan dengan baik dan
terarah makan diperlukan kerangka
penelitian yang didalamnya berisi suatu
deskripsi dari langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam melakukan penelitian,
mulai dari tahap awal yaitu identifikasi dan
perumusan masalah sampai tahap akhir
kesimpulan. Dapat kita lihat langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian
ini ke dalam flowchart:
Mulai
Identifikasi & Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan Penelitian
Studi Lapangan Studi Pustaka
Pembatasan Masalah
Pengolahan Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Pengumpulan Data, Wawancara, pengamatan
Perencanaan dan Penyusunan ListingSoftware Sistem Informasi
Monitoring Kinerja KaryawanBerdasarkan Hasil Analisa Data