Top Banner
SIROSIS HEPATIS Di susun oleh : Vivi Hafizarni Hannie Qalbina Syaiful Intan Irfa Harsa Rusda Refrat
30

SIROSIS HEPATIS

Nov 22, 2015

Download

Documents

Vivi Hafizarni
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

SIROSIS HEPATIS

SIROSIS HEPATIS Di susun oleh : Vivi HafizarniHannie Qalbina SyaifulIntan IrfaHarsa RusdaRefrat1BAB IPENDAHULUANLATAR BELAKANGHepar berperan sentral didalam memelihara homeostasis metabolismeOleh karena itu, perkembangan penyakit hati seringkali diikuti dengan berbagai manifestasi klinis akibat gangguan metabolisme.Salah satunya Sirosis HepatisLATAR BELAKANGSirosis merupakan kondisi akhir pada berbagai kerusakan hati kronisDi negara maju, : penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).Di indonesia,prevalensi sirosis adalah 3,5% seluruh pasien yang dirawat di bangsal penyakit dalam atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat.TUJUAN UMUMTujuan umum penulisan referat ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai penyakit sirosis hepatis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DEFENISISirosis hepatis adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hepar mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasiDEFENISIFibrosis sendiri adalah suatu penumpukan berlebihan matriks ekstraseluler (seperti kolagen, glikoprotein, proteoglikan) di dalam heparEPIDEMIOLOGILaki-laki > Perempuan 1,6 :1Umur 30-59 tahun, puncak 40-49 tahunUSA 5,5 juta pendudukPenyebab kematian no 9 usia 25-64thnIndonesia 3,5% dari seluruh pasian di rawat

ETIOLOGIPenyebab terbanyak di indonesia :Hepatitis B 40-50%Hepatitis C 30-40%Tidak diketahui 10-20% (alkohol)Tiga pola khas yang ditemukan di berbagai khasusSirosis Laennec ( sirosis alkoholik)Sirosis PascaNekrotikSirosis BiliarisPATOGENESIS3 mekanisme :Necrosis sel heparRegenerasi Fibrosis progresifadanya peranan sel stelata (stellate cell). Dalam keadaan normal sel stelata mempunyai peranan dalam keseimbangan pembentukan matriks ekstraselular dan proses degradasi. Pembentukan fibrosis menunjukkan perubahan proses keseimbangan. Jika terpapar faktor tertentu yang berlangsung secara terus menerus (misal: hepatitis virus, bahan-bahan hepatotoksik), maka sel stelata akan menjadi sel yang membentuk kolagen. Jika proses berjalan terus menerus maka fibrosis akan berjalan terus di dalam sel stelata, dan jaringan hati yang normal akan digantikan oleh jaringan ikat.(PATOGENESIS

Sirosis hati ditandai dengan hilangnya arsitektur lobular hepatik normal dengan pembentukan fibrosis dan destruksi sel parenkim beserta regenerasinya membentuk nodul-nodul. Perubahan Anatomis Hati

14

Kerusakan kronik inflamasi, nekrosis, fibrosis14

15Manifestasi KlinisSirosis (tipe kompensata)

Gejala awal sirosis (tipe kompensata) bersifat samar dan nonspesifik: mudah lelah dan lemas selera makan berkurang perut kembung dan mual berat badan menurun nyeri tumpul atau berat pada epigastrium atau kuadran kanan atas abdomen 15Sirosis Tipe dekompensataManifestasi utamanya merupakan akibat kegagalan hati dan hipertensi portal hilangnya rambut badan (alopecia)gangguan tidur (insomnia) demam subfebris gangguan pembekuan darah gangguan produksi dan transport pigmen empedu muntah darah (haematemesis) dan/atau melenaperubahan status mentalspider angiomataeritema palmaris perubahan kuku(-)kuku Murchrche

16

16Ikterus pada kulit dan membran mukosa akibat hiperbilirubinemia. Warna urin terlihat gelap seperti air teh. Pada kulit biasanya ditemukan hiperpigmentasi, terutama pada daerah distal ekstremitas.

17

17Manifestasi Klinis

Pemeriksaan PenunjangSIROSIS HEPATIKUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM FUNGSI HATISGOT lebih meningkat dari SGPTPeningkatan Alkali Fosfatase dan GGTPeningkatan kadar bilirubinPenurunan kadar albuminPeningkatan kadar globulinProtrombin time memanjangPenurunan natrium serumDiagnosisDiagnosis sirosis hati dapat ditegakan dari anamnesis yang akurat, pemeriksaan fisik yang teliti, laboratorium dan pemeriksaan USG.Pada kasus tertentu, diperlukan pemeriksaan biopsi hati atau peritoneoskopi karena sulit membedakan hepatitis kronik aktif yang berat dengan sirosis hati dini.PENATALAKSANAANJika tidak terjadi koma hepatikum diet rendah protein 1g/KgBB dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari.Asites dan Edem diet rendah garam 5,2 gram atau 90mmol/hari dan pemberian diuretik (spironolakton 20-40m/hari dan atau furosemid 160mg/hari atau 4 ampul)Pemberian Hepatoprotector (Cucurma)Pemberian Lactulose (Lactulac)Pemberian Propanolol untuk pencegahan perdarahan berulang)KOMPLIKASI SIROSIS HEPATISKRITERIA MAYOR:Penyakit hati akut atau kronis dengan kegagalan tingkat lanjut dan hipertensi portalLaju filtrasi glomerulus (LFG) yang rendah (kreatinin serum > 1,5 mg/dL (130 mmol/L) atau bersihan kreatinin < 40 ml/menit)Tidak ada syok, sepsis, kehilangan cairan, maupun pemakaian obat-obatan nefrotoksik (misalnya OAINS atau aminoglikosida)Tidak ada perbaikan fungsi ginjal (penurunan kreatinin serum < 1,5 mg/dL atau peningkatan bersihan kreatinin > 40 ml/menit) sesudah pemberian cairan isotonik salin 1,5 liter.Proteinuria < 500 mg/hari, tanpa obstruksi saluran kemih atau penyakit ginjal pada pemeriksaan USG.TingkatGejalaTandaElektroensefalografi(EEG)ProdromalAfektif hilang, eufori, depresi, apati, kelakuan tak wajar, perubahan kebiasaan tidurAsteriksis, kesulitan bicara, kesulitan menulis(+)Koma mengancamKebingungan, disorientasi, mengantukAsteriksis, fetor hepatik(++)Koma ringanKebingungan nyata, dapat bangun dari tidur, bereaksi terhadap rangsanganAsteriksis, fetor hepatik, lengan kaku, hiperreflek, klonus, reflek menggenggam, mengisap(+++)Koma dalamTidak sadar, hilang reaksi rangsanganFetor hepatik, tonus otot hilang(++++)PROGNOSIS SIROSIS HEPATISdipengaruhi etiologi, beratnya kerusakan hati, komplikasi, dan penyakit yang menyertai

Poin123Ensefalopatitidak adaminimalberat/komaAsitestidak adamudah dikontrolsulit dikontrol dengan diuretikBilirubin (mg/dL)< 22-3> 3Albumin (g/dL)> 3.52.8-3.5< 2.8Prothrombin (s)< 44-6> 6Skor Child-Pugh:Kelas A (5-6 poin)Kelas B (7-9 poin)Kelas C (10-15 poin)

KESIMPULANSirosis hepatis merupakan stadium akhir fibrotik hati akibat penyakit hati kronik difusDitandai dengan adanya perubahan struktur hati yang membentuk jaringan ikat dan gambaran nodulEtiologi sirosis hepatis beragam, namun di Indonesia penyakit ini lebih sering disebabkan infeksi virus hepatitis B dan C, sementara sirosis hepatis yang diinduksi konsumsi alkohol masih sedikit angka kejadiannya di Indonesia bila dibandingkan dengan di negara-negara Barat.Pengobatan sirosis hepatis didasarkan pada etiologi dan gejala klinis yang tampak serta ada tidaknya komplikasi dan penyakit lain yang menyertainyaPenatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien sirosis hepatis dapat berupa medikamentosa, operatif, hingga transplantasi heparPrognosis penyakit ini baik bila diobati pada stadium dini (kompensata), namun jika telah sampai stadium lanjut angka harapan hidupnya akan lebih rendah karena sirosis hepatis menimbulkan kerusakan organ yang sifatnya irreversible

TERIMAKASIH


Related Documents