Top Banner
PENGAWASAN PENGAWASAN K3-LISTRIK K3-LISTRIK
153

Singgasana Electrical

Jan 19, 2016

Download

Documents

ArifWiyono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Singgasana Electrical

PENGAWASANPENGAWASANK3-LISTRIKK3-LISTRIK

Page 2: Singgasana Electrical

Nama : ADI PRAYITNOTempt, tgl lhr : Surabaya, 15 – 12 - 1955Status : Nikah (1 istri + 3 anak)Pekerjaan : Disnakertransduk Prov. Jatim

Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis Pes. Uap & BT , List. & Petir

Alamat kantor : Jl Dukuh Menanggal no. 124-126 Sby031-8292648, (fax) 031-8294447

Rumah : Pucangan VII/6 SurabayaTelp, 031-5023357;HP: [email protected]

Page 3: Singgasana Electrical

Definisi K-3Definisi K-3Definisi K-3Definisi K-3

KeilmuanKeilmuanSuatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah mencegah kecelakaan, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dllpenyakit, dll

FilosofiPemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan :

- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani,

- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;

Etimologis:Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dan digunakan secara aman dan efisien

Page 4: Singgasana Electrical

Definisi Kecelakaan Definisi Kecelakaan KerjaKerja

Definisi Kecelakaan Definisi Kecelakaan KerjaKerja

Suatu Kejadian Tidak Direncanakan, Yang Datangnya Tiba-Tiba, Tidak Diketahui Sebelumnya, Yang Dapat Merusak/Meng ganggu Proses, (Termasuk Kebakaran, Pele dakan) Yang Dapat Mengakibatkan Adanya Korban, Baik Harta Benda Nyawa Seserang, Termasauk Penyakit Akibat Kerja

Page 5: Singgasana Electrical

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang

luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai

standar

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang

luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai

standar

UNDANG UNDANGNO 1 TH 1970

KESELAMATAN KERJA

PASAL 51. PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI

KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

2. PEGAWAI PENGAWAS & AK3 DALAM MELAKSANAKAN UU INI DIATUR DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN

PASAL 51. PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI

KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

2. PEGAWAI PENGAWAS & AK3 DALAM MELAKSANAKAN UU INI DIATUR DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN

Page 6: Singgasana Electrical

DASAR HUKUM K3DASAR HUKUM K3

Peraturan Peraturan PelaksanaanPelaksanaan

Peraturan KhususPeraturan Khusus PP; Per.Men ; PP; Per.Men ; SE;SE;

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 35, 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Page 7: Singgasana Electrical
Page 8: Singgasana Electrical
Page 9: Singgasana Electrical

Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasiterjadi kegagalan isolasi

Arus Kejut LIstrikArus Kejut LIstrik

Page 10: Singgasana Electrical
Page 11: Singgasana Electrical
Page 12: Singgasana Electrical
Page 13: Singgasana Electrical

PENGARUH MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET TERHADAP MANUSIA :

MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DI TEMPAT KERJA :

SUTR, SUTM, SUTT, SUTET MESIN PENDINGIN, MESIN KETIK ELEKTRONIK, MESIN PHOTO COPY MESIN LAS, ALAT KERJA KOMPUTER DAN PRINTERMESIN KOMPRESOR, DAN LAIN-LAIN

PENGARUH MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET TERHADAP MANUSIA :

MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DI TEMPAT KERJA :

SUTR, SUTM, SUTT, SUTET MESIN PENDINGIN, MESIN KETIK ELEKTRONIK, MESIN PHOTO COPY MESIN LAS, ALAT KERJA KOMPUTER DAN PRINTERMESIN KOMPRESOR, DAN LAIN-LAIN

Page 14: Singgasana Electrical

TAHANAN TUBUH DAN ANGGOTA TUBUH TAHANAN TUBUH DAN ANGGOTA TUBUH

NONO KONDISI BADANKONDISI BADAN TAHANANTAHANAN ARUS YANG ARUS YANG MENGALIRMENGALIR

11 TELINGA KE TELINGATELINGA KE TELINGA 100 0hm100 0hm 1200 mA1200 mA

22 KULIT BASAHKULIT BASAH 150 0hm150 0hm 800 Ma800 Ma

33 TANGAN KE KAKITANGAN KE KAKI 600 0hm600 0hm 120 Ma120 Ma

44 KULIT KULIT LEMBAB/KERINGLEMBAB/KERING

100 0hm100 0hm

/500.000 0hm/500.000 0hm

1,20 Ma1,20 Ma

Page 15: Singgasana Electrical

PENGARUH ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA

BESARNYA ARUS PENGARUH PADA TUBUH MANUSIA

BELUM DIRASAKAN PENGARUHNYA0 ……… 0,9 mA

BARU TERASA ADANYA ARUS LISTRIK0,9 ……… 1,2 mAMULAI TERASA SEAKAN-AKAN ADA YANG

MERAYAP DIDALAM TANGAN1,2 ……… 1,6 mA

TANGAN SAMPAI KESIKU MERASA KESEMUTAN 1,6 ……… 6,0 mA

TANGAN MULAI KAKU, RASA KESEMUTAN MAKIN BERTAMBAH6,0 ……… 8,0 mA

RASA SAKIT TIDAKTERTAHANKAN

PENGHANTAR MASIH DAPAT DILEPASKAN

DENGAN GAYA YANG BESAR SEKALI13 ……… 15,0 mA

OTOT TIDAK SANGGUP LAGI MELEPASKAN PENGHANTAR15 ……… 20,0 mA

DAPAT MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA TUBUH MANUSIA20 ……… 50,0 mA

BATAS ARUS YANG DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN50 ……… 100,0 mA

Doc:Anton/03/04/ags

Page 16: Singgasana Electrical

DENYUT JANTUNG YANG TERSENGAT LISTRIK

DENYUT JANTUNG YANG TERSENGAT LISTRIK

KEADAAN NORMAL TERKENA SENGATAN LISTRIK

DENYUT NORMAL :

80 KALI PER MENIT ---> DIPERINTAHKAN 100KALI PER DETIK

Page 17: Singgasana Electrical

PHASA/+PHASA/+

NOLNOL

Tegangan dan arus listrik Tegangan dan arus listrik yang berbahaya dan dapat yang berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan menimbulkan kecelakaan bila terjadi prinsip bila terjadi prinsip rangkaian tertutup dan rangkaian tertutup dan manusia menjadi manusia menjadi penghantar/konduktorpenghantar/konduktor

Tegangan dan arus listrik Tegangan dan arus listrik tidak akan mengalir tidak akan mengalir apabila prinsip rangkaian apabila prinsip rangkaian terbuka atau manusia terbuka atau manusia memakai APD (sepatu) memakai APD (sepatu) sebagai bahan isolator sebagai bahan isolator terhadap bumi (massa)terhadap bumi (massa)

Page 18: Singgasana Electrical

Data kec. listrik (PLN) 95-99.

Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan

Korban tewas 818 orang

karyawan 183 orang &

masyarakat 635 orang

Luka serius 476 orang$ Kasus kebakaran 741 kasus$ Gangguan teknis 2720 kasus$ Kerugian Rp. 25.5 milyar

Page 19: Singgasana Electrical

Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir

Page 20: Singgasana Electrical

Isolasi kawat inti yang luka/bocor akibat tekanan Isolasi kawat inti yang luka/bocor akibat tekanan kemaniskemanis

Page 21: Singgasana Electrical

nextprevious

KetenagalistrikanKetenagalistrikan

Page 22: Singgasana Electrical

TM

/

TR

G

Tempat kerja Bukan tempat kerja

TT

/

TE

TM

Kebijakan nasionaldalam hal upaya menjamintempat kerja yang Aman dan lingkungan yang Sehat

Kebijakan nasionaldalam hal penyediaan tenaga listrik(pengusahaan)yang Andal, Aman danAkrap lingkungan

Page 23: Singgasana Electrical

� UU NAKER

o Perlin Normatif

o K3

o TKA / TKI

TANGGUNG JAWAB KEGIATAN PENGAWASAN ATAUPEKERJAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN

Terhadap ditaainya PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU

US

AH

A

KE

TE

NA

GA

LIS

TR

IKA

N

US

AH

A

KE

TE

NA

GA

LIS

TR

IKA

N � DEP. BID LISTRIK

o Dep ESDM

DAN

� DEP LAIN YANG

TERKAIT

o Depnakertrans

o Depdagri/Otoda

o Kem Ling. Hidup

o Inst Lain sesuai

bidangnya

� DEP. BID LISTRIK

o Dep ESDM

DAN

� DEP LAIN YANG

TERKAIT

o Depnakertrans

o Depdagri/Otoda

o Kem Ling. Hidup

o Inst Lain sesuai

bidangnya

Instansi

� UU KELISTRIKAN o Tupoksi LPE

� UU Ling Hidup

� UU Lain

Page 24: Singgasana Electrical

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

Pasal 2 ayat (2) huruf q(Ruang lingkup)

Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan

Page 25: Singgasana Electrical

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik

berbahaya

Page 26: Singgasana Electrical

Tujuan K3 Listrik 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik

sesuai tujuan penggunaannya.2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik

bahaya sentuhan langsung

bahaya sentuhan tidak langsung

bahaya kebakaran

Page 27: Singgasana Electrical

1. Zaman Sebelum Merdeka- VR 1910 STBL No. 406- Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938 (AVE diterjemahkan menjadi PUIL 1964)

History K3 Listrik

Diselenggarakan Oleh Jawatan Inspeksi Keselamatan Kerja waktu itu

Page 28: Singgasana Electrical

2. Zaman Merdeka- UU No. 14 Th 1969

- UU No. 1 Th 1970 (UU KK)- Kepmenaker No. 75/2002 (PUIL 2000)- Permenaker No. 02/1989 (K3 Petir)- Permenaker No. 03/1999 ( K3 Lift)- SK Dirjen Binawas No. 407/1999 (Teknisi Lift)- SK Dirjen Binawas No. 311/2002 (Teknisi Listrik)

History K3 Listrik

digantikan dgn UU No. 13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)

Page 29: Singgasana Electrical

STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan

Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78

Peraturan Peraturan 04/8804/88

Page 30: Singgasana Electrical

Keputusan Menteri Tenaga Kerja

RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan PUIL 2000

Keputusan Menteri Tenaga Kerja

RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan PUIL 2000

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

wajib

Page 31: Singgasana Electrical

RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP

Tegangan sentuh yang berbahaya: > 50 V a.b. di ruang

normal, > 25 V a.b. di ruangan lembab Daya > 100 Watt

Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :

- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut

- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah

Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :

- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut

- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah

Page 32: Singgasana Electrical

Bagian 1 : Bagian 1 : Pendahuluan (Ruang lingkup & Pendahuluan (Ruang lingkup &

acuan)acuan)

Bagian 2 :Bagian 2 : Persyaratan DasarPersyaratan Dasar

Bagian 3 :Bagian 3 : Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh

tidak tidak langsung, & kebakaranlangsung, & kebakaran

Bagian 4 :Bagian 4 : Perancangan instalasi listrikPerancangan instalasi listrik

Bagian 5 :Bagian 5 : Perlengkapan listrikPerlengkapan listrik

Bagian 6 :Bagian 6 : PHB & KomponennyaPHB & Komponennya

Bagian 7 :Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannyaPenghantar dan pemasangannya

Bagian 8 :Bagian 8 : Ruangan khususRuangan khusus

Bagian 9 :Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrikPengusahaan instalasi listrik

Bagian 1 : Bagian 1 : Pendahuluan (Ruang lingkup & Pendahuluan (Ruang lingkup &

acuan)acuan)

Bagian 2 :Bagian 2 : Persyaratan DasarPersyaratan Dasar

Bagian 3 :Bagian 3 : Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh

tidak tidak langsung, & kebakaranlangsung, & kebakaran

Bagian 4 :Bagian 4 : Perancangan instalasi listrikPerancangan instalasi listrik

Bagian 5 :Bagian 5 : Perlengkapan listrikPerlengkapan listrik

Bagian 6 :Bagian 6 : PHB & KomponennyaPHB & Komponennya

Bagian 7 :Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannyaPenghantar dan pemasangannya

Bagian 8 :Bagian 8 : Ruangan khususRuangan khusus

Bagian 9 :Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrikPengusahaan instalasi listrik

Page 33: Singgasana Electrical

Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek thermalProteksi dari efek thermal Proteksi dari arus lebihProteksi dari arus lebih Proteksi dari tegangan lebih akibat Proteksi dari tegangan lebih akibat

petirpetir Proteksi dari tegangan kurangProteksi dari tegangan kurang Pemisahan dan penyakelaranPemisahan dan penyakelaran

SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN

(BAB III)(BAB III)

SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN

(BAB III)(BAB III)

Page 34: Singgasana Electrical

KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK

1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN

KERJA

Page 35: Singgasana Electrical

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan

instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pema sangan, pemeriksaan, dan pe ngujian inst. Listrik, harus me mahami K3 dan memiliki ijin

kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang bertanggjawab secara khusus

Bagian 9

Pengusahaan Instalasi Listrik

Page 36: Singgasana Electrical

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN

PENYELIA K3 LISTRIK: PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, PERBAIKAN

AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI

KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK

Page 37: Singgasana Electrical

Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)

- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)

• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 dan Menyiapkan

Personilnya

Page 38: Singgasana Electrical

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan langsungSentuhan langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan langsungSentuhan langsung

Metoda :Metoda :

2.2. Penghalang atau SelungkupPenghalang atau Selungkup1.1. Isolasi bagian aktifIsolasi bagian aktif

3.3. RintanganRintangan4.4. Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan5.5. Gawai proteksi arus sisaGawai proteksi arus sisa6.6. Isolasi lantai kerja.Isolasi lantai kerja.

Page 39: Singgasana Electrical

S

2,50 m

0,75 m

1,25

m

S

1,25 m

Batas jangkauan tangan

Page 40: Singgasana Electrical

PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA

““JARAK AMAN”JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm

11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300

Page 41: Singgasana Electrical

ISOLASI LANTAI KERJA

SISTEM PENGAMANAN

Page 42: Singgasana Electrical

SENTUHAN LANGSUNG SENTUHAN LANGSUNG berhubungan dengan:berhubungan dengan:

• Tidak TahuTidak Tahu• Tidak Ada PeringatanTidak Ada Peringatan• Tidak MengertiTidak Mengerti• Ada KerusakanAda Kerusakan• Instalasi SalahInstalasi Salah• Prosedur Tidak DiikutiProsedur Tidak Diikuti• Tidak BerwenangTidak Berwenang• Kondisi Mental Yang Tidak Kondisi Mental Yang Tidak

MendukungMendukung

Page 43: Singgasana Electrical

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)

2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral

Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Page 44: Singgasana Electrical

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Page 45: Singgasana Electrical

L1

L2

L3

N

PE

Bila terjadi kegagalan

isolasi, teganan suplai

akan terputus karena alat

proteksi bekerja otomatik

1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

Membumikan titik netral

di sumbernya dan

membumikan pada BKT

instalasi dan BKT

perlengkapan listrik.

Page 46: Singgasana Electrical

SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN / TT

L1L2L3N

SATU FASE TIGA FASE

Page 47: Singgasana Electrical

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Page 48: Singgasana Electrical

2.2. Sistem IT atau Hantaran pengaman Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)(HP) Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :

Bila terjadi arus bacor atau hubung Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik otomatik

Fasa tunggal 3 kawatPenghantar Aktif

Penghantar Nol/NetralHantaran pengaman

Page 49: Singgasana Electrical

SISTEM HANTARAN PENGAMAN/ITL1/RL2/SL3/T

NPE

Page 50: Singgasana Electrical

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral

Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Page 51: Singgasana Electrical

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman

(PNP)(PNP)

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman

(PNP)(PNP)

Nol &Ground

dihubungkan

Fasa tunggal 3 kawat

Page 52: Singgasana Electrical

SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN/TNL1L2L3

N/PE

Page 53: Singgasana Electrical

SENTUHANSENTUHAN TIDAK TIDAK LANGSUNG LANGSUNG berhubungan dengan:berhubungan dengan:

• Tidak TahuTidak Tahu• Tidak Tidak SengajaSengaja• Tidak MengertiTidak Mengerti/tidak ahli/tidak ahli• Tidak berwenangTidak berwenang• Keadaan gelapKeadaan gelap• Posisi kerja tidak amanPosisi kerja tidak aman• Kondisi mental tidak mendukungKondisi mental tidak mendukung• Perilaku tidak sesuai dengan Perilaku tidak sesuai dengan

pekerjaanpekerjaan

Page 54: Singgasana Electrical

Penampang fisik

0,8 meter

≥ 1 meter ≥ 1 meter ≥ 1 meter

KubikelTM

(PHB – TB)

KabelTrayTM

Trafo PHB TR(RAK TR)

SKTM

Pembumian Plate CU 2 x 20 mm2 atau CU 1 x 50 mm2

CU 3 x 2 x 1 x 240 mm2 + 1 x 240 mm2

CU 3 x 1 x 25 mm2 3 x 1 x 35 mm2

Page 55: Singgasana Electrical

Bangunan dalam PHB harus terbuat dari bahan tidak dapat terbakar

0,75 m

0,75 m

1,5 m

0,75 mPHB PHB

1,5 m1,5 m

Page 56: Singgasana Electrical

INSTALASI GI SISI 20kV, JENIS KUBIKEL

Page 57: Singgasana Electrical

INSTALASI GARDU BETONINSTALASI GARDU BETON

- 51 -

Page 58: Singgasana Electrical

BEBAN JURUSAN PADA RAK TEGANGAN RENDAH (TR)

Page 59: Singgasana Electrical

Contoh :Penggunaan elektroda batang pada gardu distribusi :• Memakai elektroda dengan kedalaman 3-6 meter.• Jarak tanam minimal 2 meter atau sejarak 1 x

panjang elektroda.• Pada terminal keluar harus diberi bak kontrol untuk

melakukan pengukuran tahanan tanah.

Bangunan Gardu

Elektroda Pembumian

Bak kontrol20 cm x 20 cm

D = 3 – 6 meter

Page 60: Singgasana Electrical

M

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3

KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3

SARANA PEMUTUS

PENGAMAN BEBAN LEBIH

KENDALI

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

Page 61: Singgasana Electrical

1 2 3

4

MOTOR SANGKARIn.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK

In.2 = 54 A

MOTOR ROTOR LILITIn.3 = 68 A

MOTOR ROTOR LILITIn.4 = 68 A

SETELAN MAK 2,5 In 1= 105A

1,5 In 3= 102A

2 In2= 108A

1,5 In= 102A

KHA. MIN.1.25 In

KHA. MIN.1.25 (68) + 42 + 54 =

181 A

SETELAN MAK108 + 42 + 68 = 218A

SETELAN MAK218 + 68 = 286 A

PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556

PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556

Page 62: Singgasana Electrical

KEMAMPUAN HANTAR ARUSKEMAMPUAN HANTAR ARUS

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya

(Periksa tabel PUIL)

SYARAT K3

KHA : MIN 1,25 X I nominal

Page 63: Singgasana Electrical

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3

P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6

RESISTAN ISOLASI

1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)

Page 64: Singgasana Electrical

KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM

TIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIH

KENDALI

• JENIS KABEL FRC• DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA

Page 65: Singgasana Electrical

Klasifikasi :Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila

terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKITPUIL-2000FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Page 66: Singgasana Electrical

Sumber Normal

SumberEmergency

Baterai atauMotor Generator

RUANG KELOMPOK 1

RUANG KELOMPOK 1E

RUANG KELOMPOK 2E

G

< 10 dt < 0,5 dt

Sistem distribusi listrik di rumah sakit

Page 67: Singgasana Electrical

1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED

FAN5 EMERGENCY6 MDB

G

MDB

123456. Spare

Suplai daya listrik untuksarana keselamatantidak beleh terganggupada kondisi apapun

Page 68: Singgasana Electrical

GENERATOR

Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

a. nama pabrik pembuatb. tegangan pengenalc. arus beban pengenald. daya pengenale. freq, Jumlah fase, f. rpmg. suhu lingkungan > kenaikan suhuh. klas isolasiI. teg. kerja dan arus beban penuhj. lilitank. daur kerja

Tanda Pengenal (Plat nama)

Page 69: Singgasana Electrical

GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)

Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detikb. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jamc. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanisd. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o Ce. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk f. Sistem pendinginan harus terjaming. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesinh. Harus dipasang tanda peringatan

PENGGERAK MULA G BEBAN

Page 70: Singgasana Electrical

GENERATOR

Ref. PUIL 2000 (5.6)

1. Harus diproteksi thd arus lebih2. Mak 150 % > I beban penuh3. Penghantar 115% > I beban penuh

G

Page 71: Singgasana Electrical

Instalasi listrik Ketel Instalasi listrik Ketel UapUap

Alat penerangan dan alat listrik lainya Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Voltlebih dari 50 Volt

Jika digunakan kabel fleksibel harus Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam berselubung karet atau berperisai logam fleksibel.fleksibel.

Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikandibumikan

Jenis kabel yang digunakan harus Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamberselubung karet dan berperisai logam

PUIL 2000Psl. 8.12

Page 72: Singgasana Electrical

Gbr Rencan

a

Prosedur Sertifikasi Alat / Instalasi

Pasang(Instal)

Dipakai/Digunaka

nAman

Terkendali

Riksa Uji Berkala

Riksa/Uji

Commissioning

Commissioni

ng

Pengesahan Gbr

Rencana

Pengesahan

Pemakaian

Page 73: Singgasana Electrical

1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian

2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana,

pemasang, Riksa-uji, Pembinaan)

Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

Page 74: Singgasana Electrical

A. Sertifikasi Alat / Instalasi1. Listrik

- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

2. Penyalur Petir- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

3. Pesawat Lift- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

Page 75: Singgasana Electrical

B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)

- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)

• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan

Personilnya

Page 76: Singgasana Electrical

1. Administratif- Permohonan Bermaterai- Gbr Rencana- Sertifikat Teknis- Badan Pelaksana- Dll

2. Teknis- Riksa Uji Administratif- Riksa Uji Visual

3. Sertifikat / Ijin / Pengesahan

Persyaratan Teknis Sertifikasi Alat / Instalasi

Page 77: Singgasana Electrical

Proses pengesahan gambar ins. Proses pengesahan gambar ins. listriklistrik

Dokumen perencanaan listrikDokumen perencanaan listrik

1. Peta lokasi1. Peta lokasi

2 Gambar instalasi2 Gambar instalasi

- Lay out perlengkapan dan- Lay out perlengkapan dan

peralatan listrikperalatan listrik

- Rangkaian peralatan dan - Rangkaian peralatan dan

pengendalinyapengendalinya

3. Diagram garis tunggal3. Diagram garis tunggal

4. Gambar rinci4. Gambar rinci

5. Perhitungan beban5. Perhitungan beban

6. Tabel bahan6. Tabel bahan

7. Ukuran teknis7. Ukuran teknis

- Sepesifikasi & cara - Sepesifikasi & cara pasangpasang

- Cara menguji- Cara menguji

- Jadwal waktu- Jadwal waktu

Berkas perencanaan.

Analisis:Berdasarkan SNI 04-225-2000oleh pegawai pengawas

Memenuhi syarat

Ya

PENGESAHAN GAMBARSetuju dipasang.

Tidak

Commissioning.

Rekomendasi.

Rekomendasi.

Page 78: Singgasana Electrical

K3 PETIR

Page 79: Singgasana Electrical

Sasaran

OBYEK YANG TERTINGGI

Arus : 5.000 ~ 200.000 A Panas: 30.000 oC

AWAN KE AWAN

AWAN KE BUMI

KERUSAKAKERUSAKAN N

• THERMITHERMIS, S,

• ELEKTRIELEKTRISS

• MEKANIMEKANISS,

KERUSAKAKERUSAKAN N

• THERMITHERMIS, S,

• ELEKTRIELEKTRISS

• MEKANIMEKANISS,

Page 80: Singgasana Electrical

KORBAN / PENYEBABKORBAN / PENYEBAB

KONSUMENKONSUMEN PEKERJA LISTRIKPEKERJA LISTRIK

M A N U S I A

Prosedur kerja salah Tidak mengikuti prosedur Alat kerja salah Instalasi/alat rusak Tidak Ahli Ruangan sempit Lingkungan tidak baik Mental tidak siap Tidak disiplin Lain-lain Banyak penyebab

Tidak mengerti bahaya Tidak tahu Tidak ada peringatan Instalasi rusak Salah alat Dll.

Page 81: Singgasana Electrical

KORBAN / PENYEBABKORBAN / PENYEBAB

KERUSAKAN ALATKERUSAKAN ALAT KERUSAKAN INSTALASIKERUSAKAN INSTALASI

Perencanaan salah Pemasangan salah Pemeliharaan kurang Pemakaian tidak sesuai Diubah oleh yang

bukan Ahli Lingkungan Tidak

Sesuai/Asam, lembab dll

Tidak sesuai dengan instalasi

Tegangan tidak sesuai Temperatur tidak sesuai Spesifikasi tidak sesuai Alat tidak sesuai

standar/mutu rendah Beban tidak sesuai Pemeliharaan kurang Dll.

Page 82: Singgasana Electrical

BAHAYA SAMBARAN BAHAYA SAMBARAN PETIRPETIR

BAHAYA SAMBARAN BAHAYA SAMBARAN PETIRPETIR

SAMBARAN SAMBARAN LANGSUNGLANGSUNG

..SAMBARAN TIDAK

LANGSUNG

Page 83: Singgasana Electrical
Page 84: Singgasana Electrical

Ref1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

Page 85: Singgasana Electrical

KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR

KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :- Sistem Franklin- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)

Page 86: Singgasana Electrical

INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989

INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989

PENERIMA(AIR TERMINAL)

PENERIMA(AIR TERMINAL)

HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)

HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)

HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)

HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)

SISTEM FRANKLIN BAGIAN BAGIAN PENTING

Sudut perlindungan112 o

Resistan pembumianmak 5 ohm

Page 87: Singgasana Electrical

Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya

Page 88: Singgasana Electrical
Page 89: Singgasana Electrical

Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

++++++++++++++++

+++++++- - - - - - -- - - - - - - - - - -

PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :Sistem eksternal

Jenis : konvensi onal & elektrostatik

PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :Sistem eksternal

Jenis : konvensi onal & elektrostatik

Page 90: Singgasana Electrical
Page 91: Singgasana Electrical

PENERIMA (AIR TEMINAL/ROD)PENERIMA (AIR TEMINAL/ROD)

1.1. DIPASANG DIBAGIAN YANG DIPERKIRAKAN DIPASANG DIBAGIAN YANG DIPERKIRAKAN DAPAT DISAMBAR PETIRDAPAT DISAMBAR PETIR

2.2. BILA DIPASANG DIATAP MENDATAR, BILA DIPASANG DIATAP MENDATAR, HARUS MENJAMIN SELURUH LUAS ATAP HARUS MENJAMIN SELURUH LUAS ATAP DALAM PERLINDUNGANDALAM PERLINDUNGAN

3.3. BAGIAN YANG MENONJOL > 1 M, BUKAN BAGIAN YANG MENONJOL > 1 M, BUKAN LOGAM, HARUS DIPASANG PENERIMA LOGAM, HARUS DIPASANG PENERIMA SENDIRISENDIRI

4.4. SUDUT PERLINDUNGAN DALAM SUATU SUDUT PERLINDUNGAN DALAM SUATU KERUCUT 112KERUCUT 112ºº

Page 92: Singgasana Electrical

Tampak Atas

Page 93: Singgasana Electrical
Page 94: Singgasana Electrical

PENGHANTAR PENURUNAN (DOWN CONDUCTOR)

1. DIPASANG SEPANJANG BUBUNGAN (WUWUNG), SUDUT-SUDUT BANGUNAN KETANAH

2. DILARANG DIPASANG DIBAWAH ATAP

3. BILA TERDAPAT POHON DISAMPING BANGUNAN HARUS DIPASANG HANTARAN PENURUNAN

Page 95: Singgasana Electrical
Page 96: Singgasana Electrical

ELEKTRODA BUMI (EARTH ELECTRODE)ELEKTRODA BUMI (EARTH ELECTRODE)1.1. ELEKTRODA BUMI HARUS DIBUAT DAN DIPASANG ELEKTRODA BUMI HARUS DIBUAT DAN DIPASANG

SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TAHANAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TAHANAN SEBARANNYA SEKECIL MUNGKIN SEBARANNYA SEKECIL MUNGKIN << 5 5

2.2. ELEKTRODA BUMI HARUS DIPASANG SAMPAI ELEKTRODA BUMI HARUS DIPASANG SAMPAI MENCAPAI AIR DALAM BUMIMENCAPAI AIR DALAM BUMI

3.3. ELEKTRODA MENDATAR ATAU PENGHANTAR ELEKTRODA MENDATAR ATAU PENGHANTAR LINGKAR HARUS DITANAM SE-KURANGLINGKAR HARUS DITANAM SE-KURANG²NYA 50 CM ²NYA 50 CM DIDALAM TANAHDIDALAM TANAH

4.4. ELEKTRODA BUMI DAN ELEKTRODA KELOMPOK ELEKTRODA BUMI DAN ELEKTRODA KELOMPOK HARUS DAPAT DIUKUR TAHANAN SEBARANNYA HARUS DAPAT DIUKUR TAHANAN SEBARANNYA SECARA TERSENDIRI MAUPUN KELOMPOK DAN SECARA TERSENDIRI MAUPUN KELOMPOK DAN PENGUKURAN DILAKUKAN PADA MUSIM KEMARAUPENGUKURAN DILAKUKAN PADA MUSIM KEMARAU

5.5. ELEKTRODA BUMI YANG DIGUNAKAN UNTUK ELEKTRODA BUMI YANG DIGUNAKAN UNTUK INSTALASI LISTRIK TIDAK BOLEH DIGUNAKAN INSTALASI LISTRIK TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK PEMBUMIAN INSTALASI PENYALUR PETIRUNTUK PEMBUMIAN INSTALASI PENYALUR PETIR

Page 97: Singgasana Electrical

TEMPAT KERJA YANG PERLU DIPASANG TEMPAT KERJA YANG PERLU DIPASANG INSTALASI PENYALUR PETIR ANTARA LAIN:INSTALASI PENYALUR PETIR ANTARA LAIN:

Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti; tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti; menaramenara², cerobong, silo, antena pemancar, ², cerobong, silo, antena pemancar, monumen dll.monumen dll.

Bangunan dimana disimpan, diolah atau Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan penyimpanan bahan peledak digunakan bahan penyimpanan bahan peledak dll.dll.

Bangunan untuk kepentingan umum seperti ; Bangunan untuk kepentingan umum seperti ; tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukkan, hotel, pasar, stasiun, candi dll.pertunjukkan, hotel, pasar, stasiun, candi dll.

Bangunan untuk menyimpan barang² yang sukar Bangunan untuk menyimpan barang² yang sukar diganti seperti; museum, perpustakaan, tempat diganti seperti; museum, perpustakaan, tempat penyimpan arsip dll.penyimpan arsip dll.

Daerah² terbuka seperti; daerah perkebunan, Daerah² terbuka seperti; daerah perkebunan, Pada Golf, Stadion Olah Raga, dll.Pada Golf, Stadion Olah Raga, dll.

Page 98: Singgasana Electrical

PETIR TERJADI PADA MENARA / CEROBONGPETIR TERJADI PADA MENARA / CEROBONG

1.1. INSTALASI PENYALUR PETIR DARI INSTALASI PENYALUR PETIR DARI MENARA/CEROBONG TIDAK BOLEH DIANGGAP MENARA/CEROBONG TIDAK BOLEH DIANGGAP MELINDUNGI BANGUNAN² YANG BERADA MELINDUNGI BANGUNAN² YANG BERADA DISEKITARNYADISEKITARNYA

2.2. MENARA SELURUHNYA TERBUAT DARI LOGAM, MENARA SELURUHNYA TERBUAT DARI LOGAM, DENGAN FONDASI YANG TIDAK MENHANTAR, DENGAN FONDASI YANG TIDAK MENHANTAR, HARUS DIBUMIKAN SEKURANG²NYA PADA 2 HARUS DIBUMIKAN SEKURANG²NYA PADA 2 TEMPAT, DENGAN JARAK YANG SAMATEMPAT, DENGAN JARAK YANG SAMA

3.3. PENERIMA PETIR HARUS DIPASANG MENJULANG PENERIMA PETIR HARUS DIPASANG MENJULANG SE-KURANG²NYA 50 CM DIATAS SE-KURANG²NYA 50 CM DIATAS MENARA/CEROBONGMENARA/CEROBONG

4.4. HARUS DIPERHATIKAN KEMUNGKINAN HARUS DIPERHATIKAN KEMUNGKINAN KOROSI/KARAT, KEKUATAN TARIK BANYAKNYA KOROSI/KARAT, KEKUATAN TARIK BANYAKNYA PENGHANTAR PENURUNAN.PENGHANTAR PENURUNAN.

5.5. HANTARAN PENURUNAN SE-KURANG²NYA 2 BUAHHANTARAN PENURUNAN SE-KURANG²NYA 2 BUAH

Page 99: Singgasana Electrical

6.6. JARAK ANTARA KAKI PENERIMA DAN TITIK JARAK ANTARA KAKI PENERIMA DAN TITIK

PENCABANGAN PENGHANTAR PENURUNAN PALING PENCABANGAN PENGHANTAR PENURUNAN PALING BESAR 5 MBESAR 5 M

7.7. LUAS PENAMPANG HANTARAN PENURUNAN LUAS PENAMPANG HANTARAN PENURUNAN >> 50 MM 50 MM²²

8.8. DAPAT PULA DIPERGUNAKAN BAGIAN² ATAP, DAPAT PULA DIPERGUNAKAN BAGIAN² ATAP, DINDING, TULANG² BAJA, YANG MEMPUNYAI MASA DINDING, TULANG² BAJA, YANG MEMPUNYAI MASA LOGAM YANG BAIKLOGAM YANG BAIK

9.9. JARAK MINIMUM ANTARA PENGHANTAR PENURUNANJARAK MINIMUM ANTARA PENGHANTAR PENURUNAN

a.a. BANGUNAN TINGGI < 25 M MAX. 20 MBANGUNAN TINGGI < 25 M MAX. 20 M

b.b. BANGUNAN TINGGI 25 – 50 M JARAKNYA (30 – 0,4X BANGUNAN TINGGI 25 – 50 M JARAKNYA (30 – 0,4X TINGGI BANGUNAN)TINGGI BANGUNAN)

c.c. BANGUNAN TINGGI > 50 M MAX. 10 MBANGUNAN TINGGI > 50 M MAX. 10 M

PENGUKURAN MENYUSURI KELILING BANGUNANPENGUKURAN MENYUSURI KELILING BANGUNAN

10.10. BANGUNAN > 25 M, SEMUA BAGIAN YANG MENONJOL BANGUNAN > 25 M, SEMUA BAGIAN YANG MENONJOL KEATAS, DILENGKAPI DENGAN PENGHANTAR KEATAS, DILENGKAPI DENGAN PENGHANTAR PENURUNAN, KECUALI UNTUK MENARAPENURUNAN, KECUALI UNTUK MENARA²²

Page 100: Singgasana Electrical

PEMERIKSAAN & PENGUJIAN

1.1. SEBELUM & SETELAH SELESAI SEBELUM & SETELAH SELESAI DIPASANGDIPASANG

2.2. SETELAH ADA PERUBAHAN / PERBAIKANSETELAH ADA PERUBAHAN / PERBAIKAN3.3. SECARA BERKALASECARA BERKALA4.4. SETELAH ADA KERUSAKAN AKIBAT SETELAH ADA KERUSAKAN AKIBAT

SAMBARAN PETIRSAMBARAN PETIR

YANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKAN1.1. PENERIMAPENERIMA2.2. PENYANGGAPENYANGGA3.3. HANTARAN PENURUNANHANTARAN PENURUNAN4.4. KLEM PENGIKATKLEM PENGIKAT5.5. SAMBUNGAN² (BOX TERMINAL)SAMBUNGAN² (BOX TERMINAL)6.6. ELEKTRODA BUMIELEKTRODA BUMI

Page 101: Singgasana Electrical

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)

R = A + B + C + D + E< 11 ABAIKAN = 11 KECIL= 12 SEDANG= 13 AGAK BESAR= 14 BESAR> 14 SANGAT BESAR

PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR

Page 102: Singgasana Electrical

HHarus dipasang instalasi arus dipasang instalasi

PROTEKSI PETIRPROTEKSI PETIR (Sistem internal protection)(Sistem internal protection)

Ruangan berpotensi Ruangan berpotensi bahaya ledakan bahaya ledakan

gas/uap/debu/seratgas/uap/debu/serat

SNI 225 - 1987SNI 225 - 1987PUIL-1987 PUIL-1987 (820 - B.16 dan - (820 - B.16 dan - C.4) C.4)

Page 103: Singgasana Electrical

PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

GROUNDING

ARRESTER

RSTN RSTN

Semua bagian konduktif dibondingSemua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester

Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN

tegangannya sama tidak ada beda potensial

Page 104: Singgasana Electrical

A. MACAM STRUKTUR BANGUNANA. MACAM STRUKTUR BANGUNAN

Penggunaan dan IsiPenggunaan dan Isi Indeks AIndeks A

Bangunan biasa yang tak perlu diamankan baik bangunan maupun isinyaBangunan biasa yang tak perlu diamankan baik bangunan maupun isinya - 10- 10

Bangunan dan isi jarang dipergunakan, seperti dangau ditengah sawah, Bangunan dan isi jarang dipergunakan, seperti dangau ditengah sawah, gudang, menara atau tiang metal.gudang, menara atau tiang metal. 00

Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang seperti tempat tinggal rumah tangga, toko, pabrik kecil, tenda atau stasiun seperti tempat tinggal rumah tangga, toko, pabrik kecil, tenda atau stasiun kereta api.kereta api.

11

Bangunan yang isinya cukup penting, seperti menara air, tenda yang berisi Bangunan yang isinya cukup penting, seperti menara air, tenda yang berisi cukup banyak orang tinggal, toko barang-barang berharga, kantor, pabrik, cukup banyak orang tinggal, toko barang-barang berharga, kantor, pabrik, gedung pemerintah, tiang atau menara non metal.gedung pemerintah, tiang atau menara non metal.

22

Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting.sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting. 33

Instalasi gas, minyak atau bensin, rumah sakitInstalasi gas, minyak atau bensin, rumah sakit 55

Bangunan yang mudah meledakBangunan yang mudah meledak 1515

Page 105: Singgasana Electrical

B. KONSTRUKSI BANGUNANB. KONSTRUKSI BANGUNAN

Konstruksi BangunanKonstruksi Bangunan Indeks BIndeks B

Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah menyalurkan Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah menyalurkan listrik)listrik) 00

Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, atau rangka Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, atau rangka besi dengan atap logam.besi dengan atap logam. 11

Bangunan dengan konstruksi beton bertulang kerangka besi Bangunan dengan konstruksi beton bertulang kerangka besi dan atap bukan logam, Bangunan Kayu deangan atap bukan dan atap bukan logam, Bangunan Kayu deangan atap bukan logamlogam

22

Bangunan kayu dengan atap bukan logamBangunan kayu dengan atap bukan logam 33

Page 106: Singgasana Electrical

C. TINGGI BANGUNANC. TINGGI BANGUNANTinggi BangunanTinggi Bangunan (Meter)(Meter) Indeks CIndeks C

Sampai denganSampai dengan 66 00

1212 22

1717 33

2525 44

3535 55

5050 66

7070 77

100100 88

140140 99

200200 1010

Page 107: Singgasana Electrical

D. SITUASI BANGUNAND. SITUASI BANGUNAN

Situasi BangunanSituasi Bangunan Indeks DIndeks D

Ditanah datar pada semua ketinggianDitanah datar pada semua ketinggian 00

Dikaki bukit sampai tiga perempat tinggi bukit atau Dikaki bukit sampai tiga perempat tinggi bukit atau dipegunungan sampai 1000 meterdipegunungan sampai 1000 meter

11

Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 metermeter

22

E. PENGARUH KILATE. PENGARUH KILAT

Hari Guruh Per TahunHari Guruh Per Tahun Indeks EIndeks E

22 00

44 11

88 22

1616 33

3232 44

6464 55

128128 66

256256 77

Page 108: Singgasana Electrical

F. PERKIRAAN BAHAYA (R)F. PERKIRAAN BAHAYA (R)

R = A + B + C + D + ER = A + B + C + D + E Perkiraan BahayaPerkiraan Bahaya PengamananPengamanan

Di BawahDi Bawah 1111 DiabaikanDiabaikan Tidak PerluTidak Perlu

Sama DenganSama Dengan

1111 KecilKecil Tidak PerluTidak Perlu

1212 SedangSedang Agak DianjurkanAgak Dianjurkan

1313 Agak BesarAgak Besar DianjurkanDianjurkan

1414 BesarBesar Sangat DianjurkanSangat Dianjurkan

Lebih DariLebih Dari 1414 Sangat BesarSangat Besar Sangat PerluSangat Perlu

Page 109: Singgasana Electrical

LATIHAN SOAL:

1. Macam Struktur, Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting.

2. Bangunan kayu dengan atap bukan logam3. Tinggi Bangunan sampai 12 m4. Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 m5. Pengaruh Kilat / Hari Guruh Per Tahun 16 kali

Ditanya : Sampai berapa Perkiraan Bahaya yang terjadiJawab :

Page 110: Singgasana Electrical

JAWAB

A + B + C + D + E = R3 + 3 + 2 + 2 + 3 = 13

Perkiraan Bahaya Agak Besar, Untuk Pengamanan dianjurkan

Page 111: Singgasana Electrical

K3 LIFTK3 LIFT

Page 112: Singgasana Electrical

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f

……… tempat kerja dimana :f. Dilakukan pengangkutan barang,

binatang, atau manusia, baik didarat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara

Ketentuan K3 LIFT

Page 113: Singgasana Electrical

UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :n. “Mengamankan dan

memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atang barang”.

Syarat-syarat K3 Lift

Page 114: Singgasana Electrical

Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;

LIFTLIFT

Page 115: Singgasana Electrical

Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.

LIFT

Page 116: Singgasana Electrical

K3 LIFT Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,

Dasar :Undang undang No 1 th 1970;Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999

Page 117: Singgasana Electrical

Bank IndonesiaBank Indonesia

15 ORANG MENINGGALTERJEBAK DALAM LIFT

Page 118: Singgasana Electrical

Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun

administrasi harus mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

PENGENDALIAN K3 LIFT PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Page 119: Singgasana Electrical

Jenis PenggunaannyaJenis Penggunaannya

Jenis LiftSesuai penggunaan

Lift (khusus)Barang

Lift Penumpang

Lift (khusus)Barang(750 -6000) Kg

DumbWaiter (50-500) kg

Lift Penumpang

Lift (khusus)Service

Page 120: Singgasana Electrical

Layout drawingLayout drawing Hoistway layoutHoistway layout

Page 121: Singgasana Electrical

Over viewOver viewMachineMachine

Landing DoorsLanding Doors

Car cageCar cage

C.WC.W

PitPit

Page 122: Singgasana Electrical

MachineMachine

LoadLoad PM Motor (Yaskawa)PM Motor (Yaskawa)

630kg630kgSSE4-4SSE4-4

800kg800kg

1000kg1000kg

Page 123: Singgasana Electrical

Car CageCar Cage

Page 124: Singgasana Electrical

PM MOTOR- for mono spacePM MOTOR- for mono space

Page 125: Singgasana Electrical

Traction MachineTraction Machine

Page 126: Singgasana Electrical

Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.

Geared Traction Type elevator Geared Traction Type elevator

Page 127: Singgasana Electrical

Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.Gearless Traction Type Gearless Traction Type elevator (DC motor)elevator (DC motor)

Page 128: Singgasana Electrical

Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.Gearless Traction Type elevator Gearless Traction Type elevator

(AC motor, PMSM)(AC motor, PMSM)

Page 129: Singgasana Electrical

Komponen Utama dan Peralatan Komponen Utama dan Peralatan Pengaman pada lift dan Pengaman pada lift dan

eskalator.eskalator.Dumb-waiterDumb-waiter

Page 130: Singgasana Electrical

Sistem kontrol dan Sistem kontrol dan perkembangannya.perkembangannya.

Page 131: Singgasana Electrical

Umur pemakaian dan kwalitas Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.perawatan.

Page 132: Singgasana Electrical

Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang

lift dan eskalator.lift dan eskalator.

Page 133: Singgasana Electrical

Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang

lift dan eskalator.lift dan eskalator.

Page 134: Singgasana Electrical

Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang

lift dan eskalator.lift dan eskalator.

TWIN ELEVATOR

Page 135: Singgasana Electrical

GAMBAR RENCANA

PEMASANGAN

IJIN PEMASANGAN

EVALUASI

RIKSA UJI

IJIN PEMAKAIAN

OK

OK

RIKSA UJIBERKALA

PEMAKAIAN

MEKANISME PENGAWASAN K3

Page 136: Singgasana Electrical

Pasal 24 Ayat (1) Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

Ayat 2 Dokumen perencanaan-Gambar konstruksi lengkap-Perhitungan konstruksi-Spesifikasi dan sertifikasi material

Ayat 3Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakui

PABRIKASI LIFT

DESAIN PEMBUATAN

Engineering design :• Konsep desain• Standar desain• Checking perhitungan konstruksi

Memenuhi syarat

IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT

IJIN K3

Page 137: Singgasana Electrical

Pasal 24 Ayat (4) Gambar rencana pemasangan lift terdiri :-Denah ruang mesin dan peralatannya-Konstruksi mesin dan penguatannya-Diagram instalasi listrik-Diagram pengendali-Rem pengaman-Bangunan ruang luncur dan pintu-pintunya-Rel pemandu dan penguatannya-Konstruksi kereta-Governor dan peralatannya-Kapasitas angkut, kecepatan, tinggi vertikal-Perhitungan tali baja

LAIK KONSTRUKSI LIFT

IJIN K3

Perencanaan pemasangan lift

Doc.Lengkap

Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi

Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi

Memenuhi syarat

IJIN PEMASANGAN LIFT

Page 138: Singgasana Electrical

IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)Pasal 30 Ayat (1) Setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji sesuai standar uji yang ditentukan

Standar uji K3 lift :SNI 1718 – 1989 – EBentuk laporan :-38 - L-39 - L

LIFT LAIK OPEPASI

IJIN K3

AS BUILT DRAWING LIFT

TEST & COMMISSIONING-PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA-PENGUJIAN PEMBEBANAN -PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Memenuhi syarat

1 tahun

Page 139: Singgasana Electrical

KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK

1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN KERJA

Page 140: Singgasana Electrical

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang

bertanggjawab secara khusus

Bagian 9

Pengusahaan Instalasi Listrik

Page 141: Singgasana Electrical

Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan) 2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan) 3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik

Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan memelihara inst. listrik secara benar dan aman, baik bagi dirinya, peralatan dan aman dalam pengoperasiannya

Dapat melakukan pengawasan pek. pemasangan dan pemeliharaan inst. listrik secara benar dan aman sesuai ketentuan dan prosedur K3.

Dapat mengevaluasi potensi bahaya dan tindakan koreksi terhadap:

• gambar rancangan;

• hasil pemeriksaan dan pengujian;

Page 142: Singgasana Electrical

KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK

AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,

PEMELIHARAAN,

PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN

Page 143: Singgasana Electrical

Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002 TEKNISI LISTRIK

(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSIKOMPETENSI

Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab : Melayani, merawat dan mengawasi Melayani, merawat dan mengawasi

kelaikan instalasi listrik;kelaikan instalasi listrik; Membantu pemeriksaan dan Membantu pemeriksaan dan

pengujian instalasi listrik; pengujian instalasi listrik;

Page 144: Singgasana Electrical

Dimaksudkan untuk mencegah atau Dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyimpangan, ketidaksesuaian, pelanggaran dan lainnya yang tidak pelanggaran dan lainnya yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukansesuai dengan yang telah ditentukan

Pengawasan

Sistem Sistem PengawasanPengawasan

Page 145: Singgasana Electrical

SistemSistem : : desentralisasidesentralisasi

SifatSifat : : langsung & tidak langsung & tidak langsunglangsung

Mekanisme Mekanisme : : - pertama- pertama

- berkala/periodik- berkala/periodik

- khusus- khusus

- ulang - ulang

Sistem Pengawasan K3 Sistem Pengawasan K3

Page 146: Singgasana Electrical

Inspeksi K3

Tujuan :• Mengidentifikasi potensi bahaya

(Hazard) dan atau bahaya yang ada;• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang

telah direkomendasikan;• Memonitor kelengengkapan sarana

safety• Memperbaiki pelaksanaan safety

Page 147: Singgasana Electrical

Inspeksi K3

Type inspeksi :• On going inspection :

Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus pada saat operasi

• Pre operation inspectionPemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan oleh inspector untuk memeriksa kelaikan operasi, biasanya dilaksanakan pada saat start up, commissioning

• Periodical inspection (Pemeriksaan berkala) dilakukan secara berkala

Page 148: Singgasana Electrical

Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi oleh operator

• Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing

• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

Page 149: Singgasana Electrical

Inspeksi K3

Laporan inspeksi• Dilakukan oleh setiap karyawan

pada area kerjanya masing-masing• Hal yang harus di inspeksi adalah

kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

Page 150: Singgasana Electrical

RANGKUMANRANGKUMAN

Listrik mengandung potensi bahaya yang Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia dapat mengancam keselamatan manusia (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, karena itu instalsi listrik harus karena itu instalsi listrik harus dikendalikan dengan pendekatan:dikendalikan dengan pendekatan: TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji

secara berkala dengan mengacu pada standar secara berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku(PUIL) yang berlaku

PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi, penyelia, ahli teknisi, penyelia, ahli

MANAJEMEN : menerapkan SMK3MANAJEMEN : menerapkan SMK3

Page 151: Singgasana Electrical

RANGKUMANRANGKUMAN

Listrik, Lift mengandung potensi Listrik, Lift mengandung potensi bahayabahaya

Penggunaan instalasi/peralatan listrik, Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift harus memiliki ijin/pengesahan K3lift harus memiliki ijin/pengesahan K3

Masa uji lift berlaku 1 tahunMasa uji lift berlaku 1 tahun Operasional listrik/lift harus diawasi Operasional listrik/lift harus diawasi

oleh teknisi yang kompetenoleh teknisi yang kompeten Pengurus bertanggung jawab atas Pengurus bertanggung jawab atas

pelaksanaan syarat-syarat K3 pelaksanaan syarat-syarat K3

Page 152: Singgasana Electrical

SekianSekian&&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

UTAMAKAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

Page 153: Singgasana Electrical

TANAH

SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”

SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

Kayu

75 kg

Kain basah 27 x 27 Cm

V

V2

V1

Rd 3000

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm

R1 min. 50 kilo Ohm

Pelat logam25 x 25 x 0,2 Cm