SINERGI LINTAS SEKTOR DALAM PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN ASISTEN DEPUTI PELAYANAN KESEHATAN KEMENKO PMK Jakarta, 11 November 2019 1
SINERGI LINTAS SEKTOR DALAM PEMENUHAN
TENAGA KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL,
PERBATASAN DAN KEPULAUAN
ASISTEN DEPUTI PELAYANAN KESEHATAN
KEMENKO PMK
Jakarta, 11 November 2019
1
Tenaga Kesehatan merupakan faktor penentu SDM yang unggul.
Tenaga Kesehatan Mitra Pemerintah untuk Peningkatan kehidupan yang sehat
Sebagai unsur penting dalam Pembangunan Kesehatan penyediaan tenaga kesehatan harus unggul
Di Era 4.0 -- global dan digital dibutuhkan tenaga kesehatan yangkompleks, selain kompetensi profesional diperlukan kompetensibaru berupa literasi data, literasi teknologi dan literasi manusiadilengkapi kompetensi interprofesional agar dpt membangun kulturpelayanan kesehatan secara interdisiplin.
Mewujudkan SDM Unggul – Indonesia Maju
2
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkunganhidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakatyang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehatsehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidangkesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
PENDEKATAN
KELUARGA
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
(GERMAS)
PILAR 1
PARADIGMA
SEHAT
PILAR 2 PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PILAR 3
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak darikuratif ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
PROGRAM INDONESIA SEHAT3
PENGENDALIAN PENDUDUKAN &
TATA KELOLA KEPENDUDUKAN
PENGENTASAN KEMISKINAN
PENINGKATAN KUALITAS ANAK,
PEREMPUAN DAN PEMUDA
PENGUATAN PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
26
PENINGKATAN PRODUKTIVITASDAN DAYA
SAING
7 1
4PEMERATAAN
PELAYANAN
PENDIDIKAN
BERKUALITAS
35
PENINGKATAN AKSES DAN
MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
1.Peningkatan Kesehatan Ibu
Anak, KB dan Kesehatan
Reproduksi
2.Percepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat3.Peningkatan PengendalianPenyakit4.Penguatan GerakanMasyarakat Hidup Sehat
5.Penguatan Pelayanan
Kesehatan dan
PengawasanObat dan Makanan
FOKUS PEMBANGUNANPENINGKATAN SDM BERKUALITAS &
BERDAYASAING4
ARAHKEBIJAKANRPJMNBIDANGKESEHATAN2020-2024
Peningkatan kesehatan ibu, anak KB, dan
kesehatan reproduksi
Percepatanperbaikan
gizimasyarakat
Peningkatanpengendalian
penyakit
PenguatanGerakanMasyarakatHidup Sehat(Germas)
Peningkatan pelayanan
kesehatan dan pengawasan
obat dan makanan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
STRATEGI RPJMN 2020-2024
5
PENINGKATAN
MUTU
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
PELAYANAN TELEMEDICINE
PROGRAM INDONESIASEHAT DGN PENDEKATAN KELUARGA
PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK
(FLYING HEALTH CARE) PEMENUHAN SDM
(WKDS, NS)
PENINGKATANAKSESDAN MUTU YANKES
PROGRAM
PENINGKATAN AKSES
AKREDITASI
FKTP
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
PENINGKATANKOMPETENSI
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM
PENINGKATAN MUTU
PEMENUHAN SARANA,
PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN
PENINGKATAN
AKSES
6
Perpres No. 131 tahun 2015
Permenkes No. 90 tahun 2015
Permenkes No. 16 tahun 2017
SK Dirjen Yankes NomorHK.02.02/II/2968/2019
Penetapan Daerah Tertinggaltahun 2015 – 2019
KepmenkesNo.HK.02.02/MK/367/2015
PenyelenggaraanYankesDiFasyankes
KawasanTerpencil/SangatTerpencil
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam
Mendukung Program Nusantara Sehat
124 Puskesmas Sasaran Program Prioritas
Nasional Yankes di Daerah Perbatasan
tahun 2015 – 2019
Penetapan Puskesmas T/ST berdasarkan
surat Kadinkes Provinsi kepada Kementerian
Kesehatan
DASAR HUKUM YANKES DTPK8
KABUPATEN TERTINGGAL
“Daerah tertinggal adalah daerahkabupaten yang wilayah sertamasyarakatnya kurangberkembang dibandingkan dengandaerah lain dalam skala nasional”
Perpres 131 tahun 2015 tentangPenetapan Daerah Tertinggal tahun
2015 s.d 2019
122 Kabupaten
Perlu pembaharuan
segera
9
PERMENKES NOMOR 30
TAHUN 2019
TENTANG
KLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RS
PERMENKES NOMOR 75
TAHUN 2014
TENTANG
PUSKESMAS
STANDAR JENIS KETENAGAAN DALAM LAYANAN
KESEHATAN DI FASYANKES 10
PERMENKES NOMOR 4
TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS
PEMENUHAN MUTU
PELAYANAN DASAR PADA
SPM BIDANG KESEHATAN
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 2 TAHUN 2018
TENTANG
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
11
Permasalahan Jumlah dan
Distribusi SDM Kesehatan
PRODUKSI NAKES
PER TAHUN
Dokter : 11.000
Drg : 3.500
Perawat : 47.500
Bidan : 63.000
Kesmas : 10.250:
Kesling : 1.500
Gizi : 3.000
Apoteker : 3.300
Data PusrengunBPPSDMK, 25 Oktober 2019
MASALAH
1. Jumlah dan jenis tenaga Kesehatan (jenistertentu) masih kurang
2. Pendayagunaan tidak sesuai dengan kompetensi nakes
3. Penempatan tenaga oleh Pusat di DTPK terbatas
4. Kemampuan fiskal daerah bervariasi, sehingga kemampuan serapan tenagakesehatan daerah berbeda-beda
5. Distribusi tidak merata
6. Mutu tenaga kesehatan kurang
7. Ketersediaan dan kondisi infrastruktur pelayanan kesehatan
8. Kurangnya partisipasi/komitmenPemda dalam penyediaan fasilitas, distribusi, monitoring dan evaluasi tenaga kesehatan
DAMPAK
1. Produksi tidak terserap (Pengangguran)
2. Kekurangan tenaga
3. Pelayanan kesehatan tidak optimal
4. Target program kesehatan sulitdicapai
5. Target UHC sulit tercapai
12
Permasalahan Mutu SDM
Kesehatan
Pemenuhan SDM Kesehatan meliputi kekurangan tenaga kesehatan, maldistribusi dan
standarisasi mutu yang masih sulit dipenuhi oleh Pemerintah Daerah Provinsi/ Kota/
Kabupaten.
Standarisasi Mutu Kelulusan peserta didik melalui pelaksanaan uji kompetensi ---- untuk
penerbitan Sertifikat Kompetensi
Kualifikasi minimal Diploma III pendidikan tenaga kesehatan (diluar tenaga medis) ---
amanat pasal 8, 9, 88 ayat (1) dan (2) UU No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
dimana masa peralihan usai 17 Oktober 2020 .
Kepemilikian Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat tanda Registrasi (STR), sebagai upaya untuk
menjamin hak tenaga kesehatan memperoleh perlindungan hukum dalam menjalankan
praktiknya sepanjang sesuai standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar
prosedur operasional --- pasal 29, 31, 32, 50 UU No.29 Tahun 2005 ttg Praktik Kedokteran
--- pasal 21, 44, 46, 57 UU No. 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
13
PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN OLEH
PUSAT
PUSKESMAS
NS TIM
NS INDIVIDU
RUMAH SAKIT
WKDS/PENDAYAGUNAAN DOKTER SPESIALIS
RESIDEN
14
• Pegawai ASN terdiri PNS dan PPPKUU No 5 Tahun 2014
Pasal 6
• Pengangkatan tenaga kesehatan melalui PNS, PPPK dan Penugasan Khusus
UU No 36 Tahun 2014
Pasal 23 ayat (2)
• Wajib Kerja kepada tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik & kompetensi
UU No 36 Tahun 2014
Pasal 28 ayat (1)
• Pemerintah dan/atau Pemda dpat menetapkan pola ikatan dinas
UU No 36 Tahun 2014
Pasal 29 ayat (1)
Mekanisme Pemenuhan Tenaga Kesehatan15
Kendala Dalam Pemenuhan Nakes
• Penyediaan tenaga kesehatan
1. kecukupan jenis dan jumlah,
2. distribusi
3. Infrastruktur pelayanan kes
• Regulasi (sentralisasi dan desentraliisasi)
• Retensi untuk daerah dengan geografis sulit masih rendah
• Sedikitnya peminat tenaga kesehatan khususnya untuk DTPK
• Kurangnya partisipasi pemda dalam penyediaan fasilitas, distribusi,
monitoring dan evaluasi
• Tingginya biaya operasional untuk mobilisasi tenaga kesehatan di daerah
dengan geografis sulit.
16
Konsep afirmasi pendidikantinggi tenaga kesehatan yang diusulkan Kemenkes
AfirmasiPendidikan
Retensitenaga
kesehatan
DTPK/DBK
AksesPelayanan
kesehatan
17
AlurBeasiswa
Lulusan
SMA/sederajat
Mahasiswa
tahun terakhir
Pembiayaan mulai 0 tahun s/d :
• D3 6 semester
• D4 8 semester
• Profesi 2 semester
Pembiayaan pada 2 semester akhir :
• D3 mulai semester 5
• D4 mulai semester 7
• Profesi mulai semester 1
LULUS
Tenaga Kesehatan
Putra-putri terbaik
dari daerah DTPK
dan DBK
Poltekkes Kemenkes Penempatan di DTPK/DBK
Supply Side
1. Penguatan tata kelola menjaga kualitas
lulusan
2. Peningkatan kualitas dosen di DTPK
3. Memastikan lulusan untuk bisa berkarir
di DTPK (asalnya)
Demand Side
1. Pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan
di DTPK
2. Melakukan sosialisasi kebutuhan
tenakes kepada Universitas (DTPK
maupun Tetangga)
3. Penyiapan penganggaran melalui
beasiswa
18
Konsep afirmasi pendidikantinggi tenaga kesehatan yang diusulkan Kemenkes
Konsepafirmasipendidikantinggitenagakesehatan
Konsep yang dikembangkan dan perlu di dukung
K/L terkait
(Kemenkes – Kemendagri – Kemenkeu –
Kemenristek – KemenPPN Bappenas)
Program pemerintah yang diatur secara khusus
untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada
siswa lulusan SMA sederajat putra-putri daerah
DTBK/DBK dan/atau mahasiswa pada tahun
terakhir yang akan ditempatkan di DTPK/DBK,
untuk membantu meningkatkan akses pelayanan
kesehatan di DTPK/DBK”.
19
REKOMENDASI
1. Penguatan Regulasi
• Revisi Perpres 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah
Tertinggal tahun 2015 s.d 2019
• Penetapan Lokus Prioritas daerah perbatasan – Badan
Nasional Pengelolaan Perbatasan – Kementerian Dalam Negeri
• Kebijakan Penganggaran Program Afirmasi Tenaga Kesehatan
– Kementerian Keuangan.
• Sistem kurikulum program pembelajaran affirmasi tenaga
kesehatan untuk menjamin mutu lulusan - Kementerian
Pendidikan
• Konsil Tenaga kesehatan Indonesia (KTKI) - terkait penerbitan
Surat Tanda Registrasi (STR)
• Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan – kompetensi lulusan
tenaga kesehatan
2. Pembahasan ROADMAP secara detail, Siapa berbuat apa
3. KSP Pelaksanaan Program - Kemenko PMK
20
DasarHukum
UU No. 36 / 2009 tentangKesehatan
UU No. 44 / 2009 tentangRumah Sakit
UU No. 12/2012 tentang
PendidikanTinggi
UU No. 23/2014 tentang
PemerintahDaerah
UU No. 36/2014 tentangTenaga
Kesehatan
UU No.29/2005
tentangPraktik
Kedokteran
UU No.38/2014
tentangKeperawatan
Perpres No. 82/2019 tentangJaminan
Sosial
UU No. 4/2019 tentang
Kebidanan
TE
NA
GA
KE
SE
HA
TAN
22
Bagi Fasyankes tempat bekerja:
1.Fasyankes tidak lagi sesuai standar akreditasi
2.Timbul potensi masalah hukum bagi fasyankes yang
mempekerjakan asisten kesehatan
3.Harus bekerja dibawah supervisi tenaga kesehatan.
Bagi Tenaga Kesehatan:
1. Menjadi Asisten tenaga kesehatan
2. Tidak memiliki kewenangan, melaksanakan praktik
sebagai tenaga kesehatan
3. Harus bekerja di bawah supervisi tenaga kesehatan
Dampak Tenakes pendidikan dibawah Diploma III
(masa peralihan usai 17 Oktober 2020)
23