SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAMI PADA LAPIS BATAS ALIRAN LAMINAR DENGAN METODE BEDA HINGGA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: WENDY DESTYANTO NIM. I0401051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007
64
Embed
SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS - core.ac.uk · PDF file“Bukan hasil yang menjadikan kita besar, ... Konveksi alami memegang peranan penting dalam rekayasa ... Perpindahan Panas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAMI PADA LAPIS BATAS ALIRAN LAMINAR
DENGAN METODE BEDA HINGGA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
Oleh:
WENDY DESTYANTO NIM. I0401051
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Penelitian ini dilakukan untuk menghitung nilai koefisien perpindahan panas konveksi pada aliran laminar, serta distribusi kecepatan dan distribusi temperatur udara disekitar plat datar vertikal panas. Penulisan program menggunakan bahasa pemrograman Fortran Power Station 4.0 dan divisualisasi dengan perangkat lunak Matlab R13.
Temperatur plat yang disimulasikan adalah 50 oC dan temperatur arus bebas (free stream) 10 oC dengan panjang plat 3 cm. Sifat-sifat udara dihitung pada temperatur film 30 oC, yaitu : viskositas kinematik, υ = 16 x 10-6 m2/s dan konduktivitas termal, k = 26,38 x 10-3 W/m oC. Properti lain yang digunakan adalah percepatan gravitasi, g = 9,81 m/s2 dan Pr = 0,7 dengan kondisi batas di y = 0 adalah u = 0, v = 0 dan T = Tw; di y = ∞ adalah u = 0 dan T = T∞; dan di x = 0 adalah u = 0 dan T = T∞. Metode yang digunakan adalah metode beda hingga dengan diskritisasi dari persamaan energi, persamaan momentum dan persamaan kontinuitas .
Hasil perancangan program dapat dijalankan untuk menghasilkan simulasi numerik distribusi kecepatan dan distribusi temperatur aliran laminar konveksi alami pada plat datar vertikal panas, dan distribusi nilai koefisien perpindahan panas konveksi alami lokal. Semakin jauh jarak dari ujung plat, nilai koefisien perpindahan panas konveksi alami lokalnya semakin kecil. Kata kunci : konveksi alami, udara, plat datar vertikal, metode beda hingga.
Wendy Destyanto. Computation of Energy Conversion. NUMERICAL SIMULATION FOR NATURAL CONVECTION HEAT
TRANSFER IN THE LAMINAR FLOW AREA USING FINITE DIFFERENCE METHODE
Abstract
The main objective of this study is to calculate the heat transfer coefficient for natural convection in the laminar flows area as well as velocity and temperature distributions along the plate for vertical, heated flat- plate. A Fortran Power Station 4.0 was written to obtain the heat transfer coefficient and the velocity and temperature distributions, and the results are ploted using Matlab R13.
The plate temperature set at 50 oC and the free stream temperature set at 10 oC, with plate length 3 cm. The air properties are evaluated at film temperature 30 oC, which is viscous kinematic, v = 16 x 10-6 m2/s and thermal conductivity, k = 26,38 x 10-3 W/m oC. Other properties are gravitational acceleration, g = 9,81 m/s2 and Pr = 0,7, with boundary condition at y = 0 are u = 0, v = 0, T = Tw; at y = ∞ are u = 0 and T = T∞; and at x = 0 are u = 0 and T = T∞. A finite difference methode was used by discritizing the energy, momentum and continuity equations.
The program was running properly and showing a good agreement with the classical literature in simulating the velocity and temperature distributions in laminar flows area for natural convection along a vertical, heated flat-plate, and also for the heat transfer convection coefficient. The more distances x from the leading edge of the plate, the less heat transfer convection coefficient obtained. Key words : natural convection, air, vertical-flat-plate, finite difference methode.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt., yang
telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan kepada penulis, sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan laporan tugas akhir
dengan judul “Simulasi Numerik Perpindahan Panas Konveksi Alami pada
Lapis Batas Aliran Laminar dengan Metode Beda Hingga”, sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, doa, dukungan dan semangat, baik moril maupun materiil
kepada :
1. Ibunda, Ayahanda, Dhimas dan Eka Wiziyanti, yang tanpa jemu dan dengan
sabar memberikan doa, semangat, keyakinan, nasehat dan cinta kasihnya.
2. Bapak Ir. Agustinus Sujono, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNS.
3. Bapak Eko Prasetya Budiana, ST., MT., selaku Pembimbing I tugas akhir, atas
bimbingan, nasehat, kepercayaan dan ilmu pengetahuan yang diajarkannya.
4. Bapak R. Lulus Lambang GH, ST., MT., selaku Pembimbing II tugas akhir,
atas bimbingan, kesabaran dan ilmu pengetahuan yang diajarkannya.
11. Semua pihak yang belum sempat disebutkan, yang telah membantu penelitian
dan penyusunan laporan tugas akhir ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa karya kecil ini masih memiliki
kekurangan dan kelemahan. Sehingga kritik dan saran penulis harapkan demi
perbaikan dan pembelajaran untuk penelitian selanjutnya. Terimakasih.
Surakarta, Januari 2007
penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR ..………………………………………………….. vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………... viii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. x BAB I PENDAHULUAN
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Validasi Program .. . . . . . . . . . .…………………….......……... 27 4.2 Simulasi Konveksi Alami Plat Datar Vertikal Panas ……... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 35 5.2 Saran ……………………………………………………… 36
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 37 LAMPIRAN ………………………………………………………………. 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daerah Lapis Batas, (a) Profil Kecepatan, dan (b) profil
temperatur pada konveksi alami
Gambar 2.2 Ilustrasi Pendekatan Beda Maju Orde Pertama
Gambar 2.3 Ilustrasi Pendekatan Beda Mundur Orde Pertama
Gambar 2.4 Ilustrasi Pendekatan Beda Tengah Orde Pertama
Gambar 2.5 Ilustrasi Pendekatan Beda Tengah Orde Kedua
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.2 Grid yang digunakan dalam analisa
Gambar 3.3 Grid untuk Derivasi Pendekatan Beda Hingga
Gambar 3.4 Nodal untuk Diskritisasi Persamaan Kontinuitas
Gambar 3.5 Kondisi Batas
Gambar 3.6 Diagram Alir Program
Gambar 4.1 Kondisi Batas Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.2 Grid Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.3 Profil Kecepatan Hasil Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.4 Profil Kecepatan pada Penelitian
Gambar 4.5 Profil Temperatur Hasil Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.6 Profil Temperatur pada Penelitian
Gambar 4.7 Distribusi Kecepatan Hasil Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.8 Distribusi Kecepatan pada Penelitian
Gambar 4.9 Distribusi Temperatur Hasil Penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.10 Distribusi Temperatur pada Penelitian
Gambar 4.11 Distribusi Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Lokal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persoalan perpindahan panas serta metode penyelesaiannya mengalami
perkembangan pesat diberbagai bidang kehidupan. Bidang teknologi industri
banyak menggunakan prinsip-prinsip dasar proses perpindahan panas. Sehingga
pendalaman di bidang ini perlu ditingkatkan, terutama pada metode
penyelesaiannya. Metode yang lebih cepat, akurat dengan sedikit kesalahan sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.
Perpindahan panas (heat transfer) adalah ilmu untuk memprediksikan
perpindahan energi yang terjadi akibat perbedaan suhu pada benda atau material.
Proses perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu perpindahan panas
secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi di
antara permukaan benda dengan fluida yang bergerak, karena terdapat gradien
suhu diantara keduanya.
Konveksi alami terjadi karena adanya perubahan densitas (kerapatan) fluida
akibat proses pemanasan, yang menyebabkan fluida bergerak ke atas. Gerakan
fluida pada konveksi alami (baik gas maupun zat cair) terjadi karena gaya apung
(buoyancy force) yang timbul apabila densitas fluida berkurang akibat proses
pemanasan.
Konveksi alami memegang peranan penting dalam rekayasa industri, seperti
pada perancangan alat penukar kalor, pendinginan transformator, dan komponen
elektronika. Penelitian mengenai fenomena konveksi alami telah banyak
dilakukan, baik secara eksperimen di laboratorium maupun secara numerik.
Penelitian secara eksperimen di laboratorium untuk mengetahui fenomena yang
terjadi pada proses konveksi alami membutuhkan biaya yang mahal dan proses
yang cukup rumit. Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu penelitian mengenai
metode penyelesaian dengan biaya yang jauh lebih rendah serta waktu yang lebih
cepat, yaitu dengan metode simulasi numerik yang didasarkan pada metode beda-
hingga (finite-difference methode).
Pada konveksi alami, kecepatan aliran fluidanya sangat rendah. Dan pada
aliran dengan kecepatan rendah, aliran laminar akan lebih sering terbentuk
dibandingkan dengan aliran Turbulen. Oleh sebab itu penelitian ini difokuskan
pada aliran laminar.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mensimulasikan
secara numerik perpindahan panas konveksi alami plat datar vertikal di daerah
lapis batas aliran laminar dengan metode beda hingga.
1.3 Batasan Masalah
Masalah pada penelitian ini dibatasi pada persoalan konveksi alami pada
plat datar vertikal panas yang diselesaikan dengan menggunakan metode beda
hingga untuk memperoleh distribusi kecepatan, distribusi temperatur dan
koefisien perpindahan panas konveksi alami dengan udara sebagai fluida
penghantar kalor.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan distribusi nilai koefisien
perpindahan panas konveksi alami lokal, distribusi kecepatan udara dan distribusi
temperatur udara pada lapis batas aliran laminar secara kualitatif, dengan
menggunakan metode beda-hingga sebagai alternatif metode penyelesaian
persoalan perpindahan panas.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan terutama ilmu
pengetahuan Komputasi Perpindahan Panas, Metode Numerik,
Perpindahan Panas dan Mekanika Fluida yang diperoleh di bangku kuliah
b. Mempelajari fenomena konveksi alami yang terjadi pada plat datar
vertikal panas.
c. Sebagai dasar pengembangan untuk penelitian yang lebih kompleks.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang tinjauan pustaka, dasar teori konveksi alami dan
penjelasan mengenai metode beda hingga.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi tentang alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, tata
dan cara penelitian, penurunan persamaan kontinuitas, persamaan
momentum dan persamaan energi dengan metode beda hingga, dan
diagram alir program.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi data hasil penelitian (simulasi) dan pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Rolando A Chavez (2004) menggunakan metode numerik untuk
menghitung koefisien perpindahan panas konveksi alami dan menyelesaikan
persamaan lapis batas plat datar vertikal panas pada fluida superkritis. Chavez
menggunakan bahasa pemrograman Fortran untuk menghitung kecepatan dan
temperatur di sepanjang plat.
Hasil dari penelitian Chavez menunjukkan bahwa profil kecepatan
meningkat dengan bertambahnya jarak tegak lurus terhadap plat sampai mencapai
titik maksimum, kemudian menurun sampai mencapai batas lapis aliran. Profil
temperatur mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya jarak tegak lurus
terhadap plat, hingga menjadi sama dengan temperatur arus bebas.
2.2 Konveksi Alami (Natural Convection)
Sudah umum diketahui bahwa plat logam panas akan menjadi lebih cepat
dingin ketika diletakkan di depan kipas angin dibandingkan dengan ketika
diletakkan di udara tenang. Dikatakan bahwa kalor dikonveksi atau diili keluar
dan proses terjadinya perpindahan panas ini disebut perpindahan kalor secara
konveksi atau ilian (Holman, 1997).
Perpindahan panas konveksi adalah proses perpindahan energi dari
permukaan benda ke fluida yang mengalir di atasnya karena perbedaan suhu
Sebagai validasi program pada penelitian ini, digunakan penelitian yang
dilakukan oleh Rolando A. Chavez untuk fluida superkritis. Kondisi batas yang
digunakan adalah :
u = 0 T = T∞
u = 0 v = 0 T = Tw
y
x
u = 0 T = T∞
Gambar 4.1 Kondisi batas penelitian Rolando A. Chavez
Grid yang digunakan adalah grid dengan ∆x tidak seragam yang rapat di
bagian bawah dan lebih renggang di bagian atas. Sedangkan grid ∆y konstan,
seperti pada gambar 4.2.
Y
X
j = 1 j = ny
.i = 1
.i = nx
.y
.x
Gambar 4.2 Grid penelitian Rolando A. Chavez
4.2 Simulasi Konveksi Alami Plat Datar Vertikal Panas
Simulasi kasus konveksi alami pada plat datar vertikal ditampilkan dengan
kondisi :
a. Data ditentukan :
- Angka Prandtl, Pr = 0.7
- Temperatur Plat, Tw = 50 oC
- Temperatur udara, T∞ = 10 oC
- Panjang plat, PL = 3 cm
b. Data perhitungan :
- Temperatur film, ( )
2∞+
=TT
T wf = 30 oC
- Viskositas kinematik pada temperatur film, υ = 16 x 10-6 (m2/s)
- Konduktivitas termal pada Tf, k = 26.38 x 10-3 W/m oC
- Koefisien ekspansivitas termal,fT
1=β
- Angka Rayleigh, ( )( )
2
3 Pr..υ
β PLTTgRa w ∞−
=
Kondisi batas yang digunakan adalah sebagai berikut :
Untuk y = 0 : u = 0, v = 0 dan T = Tw
Untuk y = ∞ : u = 0 dan T = T∞ Untuk x = 0 : u = 0 dan T = T∞
Gambar 4.3 menunjukkan profil kecepatan dari penelitian Rolando A.
chavez pada kasus konveksi alami plat datar vertikal dengan fluida air untuk
ekspansivitas termal konstan dan ekspansivitas bervariasi. Nilai u diukur pada x =
0.02176 (m) dengan Pr = 1.05.
Gambar 4.3 Profil kecepatan hasil penelitian Rolando A. Chavez
(0,0012; 0,347)
0,00
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,000 0,002 0,004 0,006 0,008 0,010
y (m)
u (m
/s)
Gambar 4.4 Profil kecepatan udara hasil penelitian
Gambar 4.4 menunjukkan profil kecepatan udara pada plat datar vertikal
konveksi alami. Nilai u di ukur pada x = 0.03 m dengan Pr = 0.7 dan Tf = 30 oC.
Temperatur plat, Tw = 50 oC, temperatur udara T∞ = 10 oC dan Ra = 9.66 x 105
(angka Rayleigh total) yang dihitung dengan menggunakan persamaan 2.13
dengan panjang plat, PL = 0.03 m. Angka Rayleigh yang dihasilkan lebih kecil
dari 109, menandakan bahwa aliran tersebut adalah laminar ( Ra < 109 ).
Kecepatan fluida meningkat dari u = 0, di y = 0, hingga mencapai u
maksimum pada u = 0.347 m/s di y = 1.2 x 10-3 m, kemudian secara bertahap
turun hingga mencapai 0 pada lapis batas kecepatan.
Secara kualitatif hasil yang diperoleh menunjukkan kesesuaian dengan hasil
penelitian Rolando A. Chavez pada gambar 4.3.
Gambar 4.5 Profil temperatur hasil penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.5 menunjukkan profil temperatur dari penelitian Rolando A.
Chavez yang dihitung dengan kondisi yang sama dengan gambar 4.3.
05
101520253035404550
0,000 0,002 0,004 0,006 0,008 0,010
y (m)
Tem
pera
tur (
C)
Gambar 4.6 Profil temperatur udara hasil penelitian
Gambar 4.6 menunjukkan profil temperatur udara pada kondisi yang sama
dengan gambar 4.4. Semakin besar y, temperatur udara semakin mengecil dari 50 oC pada plat sampai mencapai temperatur konstan 10 oC pada daerah lapis batas.
Hal ini terjadi karena pada daerah lapis batas sudah tidak terjadi transfer panas,
dimana efek panas yang ditimbulkan plat sudah tidak ada. Sehingga
temperaturnya menjadi sama dengan temperatur arus bebas (free stream), yaitu 10 oC.
Secara kualitatif, grafik gambar 4.6 menunjukkan kesesuian dengan hasil
penelitian Rolando A. Chavez pada gambar 4.5.
Gambar 4.7 Distribusi kecepatan hasil penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.7 menunjukkan plot kontur kecepatan dari penelitian Rolando A.
Chavez untuk fluida superkritis air dengan Pr = 1.05.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
y (m)
x (m
)
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
VELU
Gambar 4.8 Distribusi kecepatan udara hasil penelitian
Gambar 4.8 menunjukkan kontur kecepatan udara yang di visualisasikan
dengan perangkat lunak Matlab R13. Kecepatan diplot dengan domain 0.01 m
sepanjang plat 0.03 m. Warna merah tua pada kontur menunjukkan nilai tertinggi
dari kecepatan dan warna biru tua menunjukkan besar kecepatan sama dengan nol.
Di daerah sekitar plat, kecepatan fluida sama dengan nol. Kemudian naik hingga
mencapai suatu titik maksimum dan turun kembali mencapai nol pada batas
domain.
Hasil yang didapat menunjukkan kesesuian dengan teori yang ada. Dimana
pada dinding, kecepatannya adalah nol karena terdapat kondisi tanpa gelincir (no-
slip condition). Kecepatan bertambah sampai mencapai suatu nilai maksimum,
kemudian turun secara bertahap mencapai nol pada tepi lapis batas (Ozisik, 1988).
Secara kualitatif kontur gambar 4.8 menunjukkan kesesuaian dengan hasil
penelitian Rolando A. Chavez pada gambar 4.7.
Gambar 4.9 Distribusi temperatur hasil penelitian Rolando A. Chavez
Gambar 4.9 menunjukkan plot kontur temperatur dari penelitian Rolando A.
Chavez untuk fluida superkritis air dengan Pr = 1.05.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x 10-3
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
y (m)
x (m
)
10
15
20
25
30
35
40
45
TEMPERATUR
Gambar 4.10 Distribusi temperatur udara hasil penelitian
Gambar 4.10 adalah kontur temperatur udara yang diplot dengan kondisi
yang sama dengan gambar 4.8. Warna merah tua menunjukkan temperatur udara
tertinggi dan warna biru tua menunjukkan temperatur udara terendah. Temperatur
udara yang bersentuhan dengan plat adalah 50 oC. Semakin jauh dari plat
temperatur udara turun sampai mencapai 10 oC. Temperatur ini sama dengan
temperatur arus bebas (free stream).
Hasil ini menunjukkan kesesuaian dengan teori yang ada bahwa pada aliran
konveksi alami, temperatur udara dekat plat adalah yang tertinggi dan secara
bertahap turun hingga memiliki temperatur sama dengan temperatur arus bebas
dimana efek panas plat sudah tidak berpengaruh.
Secara kualitatif kontur temperatur udara gambar 4.10 menunjukkan
kesesuaian dengan hasil penelitian Rolando A. Chavez gambar 4.9.
0
20
40
60
80
100
120
140
0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030 0,035
x (m)
hx (W
/m2.
C)
Gambar 4.11 Distribusi koefisien perpindahan panas konveksi alami lokal
pada Pr = 0.7 dan Tf = 30 oC
Gambar 4.11 menunjukkan distribusi koefisien perpindahan panas konveksi
alami lokal pada plat. Grafik koefisien perpindahan panas konveksi alami lokal
menurun atau berbanding terbalik dengan jarak titik (x) pada plat. Semakin jauh
jarak dari ujung plat, semakin kecil harga koefisien perpindahan panas konveksi
lokalnya. Hal ini menunjukkan kesesuaian dengan teori yang ada dan dapat
dikoreksi dengan persamaan (2.14) :
( ) 0→∞⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∂∂
−−=
ywx y
TTT
kh
Kondisi pada lapis batas termal sangat dipengaruhi oleh gradien
temperatur,0
/→
∂∂y
yT . Karena (Tw – T∞) konstan tidak terpengaruh oleh x dan δt
meningkat dengan bertambahnya x, maka gradien temperatur mengecil jika x
bertambah. Dengan mengecilnya gradien temperatur 0
/→
∂∂y
yT ketika x
bertambah, mengakibatkan nilai hx mengecil. Atau dengan kata lain koefisien
perpindahan panas konveksi alami lokal berbanding terbalik dengan jarak x dari
ujung plat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
a. Kode program yang dirancang dalam penelitian ini dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan tujuan awal penelitian untuk membuat simulasi perpindahan
panas konveksi alami pada plat datar vertikal panas.
b. Kecepatan udara yang diukur pada x = 0.03 m dengan Pr = 0.7 dan Tf = 30 oC,
mengalami peningkatan hingga mencapai titik maksimum di y = 1.2 x 10-3 m
dengan nilai u = 0.347 m/s kemudian turun secara bertahap sampai u = 0 pada
daerah lapis batas.
c. Temperatur udara turun dari 50 oC, yang bersinggungan dengan plat, hingga
mencapai 10 oC, yaitu sama dengan temperatur arus bebas, di daerah lapis
batas.
d. Koefisien perpindahan panas konveksi alami lokal berbanding terbalik dengan
jarak x dari ujung plat. Semakin jauh jarak pada plat, semakin kecil nilai
koefisien perpindahan panas konveksi lokalnya.
e. Secara kualitatif, profil kecepatan udara dan profil temperatur udara yang
dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian
pada fluida superkritis yang dilakukan oleh Rolando A. Chavez.
f. Secara kualitatif, plot distribusi kecepatan udara dan plot distribusi temperatur
udara yang dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan
hasil penelitian pada fluida superkritis yang dilakukan oleh Rolando A.
Chavez
g. Secara kualitatif, hasil perhitungan koefisien perpindahan panas konveksi
alami lokal menunjukkan kesesuaian dengan teori perpindahan panas.
5.2 Saran
Untuk lebih mengembangkan ilmu komputasi perpindahan panas dan
simulasi numerik, penulis memberikan saran untuk :
a. Melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut dengan perhitungan secara
kuantitatif.
b. Melakukan penelitian kasus perpindahan panas konveksi alami pada plat datar
vertikal panas dengan metode yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.D. 1995. Computational Fluid Dynamics The Basics With
Applications. Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Bejan, Adrian. 1993. Heat transfer. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
Chavez, R.A.C. 2004. Natural – Convection Heat Transfer in Supercritical
Fluids. Perto Rico: Mechanical Engineering Dept. University of Puerto
Rico.
Fox, R. and McDonald, A. 1991. Introduction to Fluid Mechanics.
El Hadidi, B.M. 1998. A Computational Study of Flow In Mechanically Ventilated
Space. Egypt: Cairo University.
Hoffmann, K.A. 1989. Computational Fluid Dynamics for Engineers. Austin,
Texas: A Publication of Engineerng Education System.
Incropera, F.M. 1996. Introduction to Heat Transfer. USA: John Wiley & Sons.
Lemos, C.M. 1993. FDFlow : A Fortran-77 Solver for 2-D Incompressible Fluid
Flow. Computers & Geosciences, Vol. 20, No.3, pp. 265-291.
Oosthuizen, PH. 1999. An Introduction to Convective Heat Transfer Analysis.
Queen's University. USA: WCB/McGraw-Hill Book Company.
Ozisik, M Necati. 1988. Elements of Heat Transfer. McGraw-Hill Book
Company.
Lampiran 1. Program dengan FORTRAN PS 4.0 ************************************************************ ****** PROGRAM ****** ****** SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS ****** ****** KONVEKSI ALAMI PLAT DATAR VERTIKAL ****** ************************************************************ ************************************************************ ************ KETERANGAN SIMBOL ****************** ************************************************************ *** a = koefisien matriks *** b = koefisien matriks *** BETAR = koefisien ekspansivitas termal *** c = koefisien matriks *** d = koefisien matriks *** dx = jarak grid arah x *** dxmax = jarak grid maksimum arah x *** dy = jarak grid arah y *** G = modifikasi angka Grashof *** Gr = angka grashof *** grav = percepatan gravitasi *** hx = koefisien perpindahan panas lokal *** iter = iterasi *** k = konduktivitas termal udara *** m = indeks baris *** n = indeks kolom *** nump = 100 *** nx = jumlah grid arah x *** ny = jumlah grid arah y *** PL = panjang plat *** Pr = angka Prandtl *** Ra = angka Rayleigh *** rex = under relaxation *** sum = penjumlahan *** T = temperatur non-dimensional *** TA = temperatur rata-rata *** temp = temperatur dimensional *** TF = temperatur fluida *** TW = temperatur dinding (wall) *** U = kecepatan non-dimensional arah x *** V = kecepatan non-dimensional arah y *** VCHX = nilai V kontrol *** vdiff = selisih harga V *** velu = kecepatan dimensional arah x *** velv = kecepatan dimensional arah y *** vis = viskositas kinematik udara *** W = tebal domain *** x = koordinat non-dimensional arah x *** Xmax = panjang domain non-dimensional *** xx = koordinat berdimensi arah x sejajar plat *** y = koordinat non-dimensional arah y *** yy = koordinat berdimensi arah y normal terhadap plat ************************************************************ ************************************************************
Lampiran 1. (sambungan) ************************************************************ parameter(m=500,n=500) dimension U(m,n),V(m,n),T(m,n),a(m),b(m) dimension c(m),d(m),X(m),Y(m) dimension xx(m),yy(n) dimension velu(m,n),velv(m,n),temp(m,n) dimension hx(m) real k ************************************************************