Top Banner
SIKLUS REGULASI HORMONAL PADA SAAT MENSTRUASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa pubertas, wanita mengalami episode pertamanya dalam hal mengeluarkan darah menstruasi. Proses menstruasi ini biasanya dimulai antara 11 tahun sampai 13 tahun dan akan sempurna pada umur 16 tahun. Vagina, uterus, pembuluh uterin dan genetalia eksternal mulai berkembang. Lemak tersimpan di payudara dan disekeliling pinggul, menyebabkan ukurannya menjadi besar dan mulai seperti bentuk orang dewasa. Saluran atau pembuluh pada payudara berkembang, pubis dan rambut axilar tumbuh, dan suaranyapun berubah menjadi lebih lembut dari pada laki-laki. Perkembangan perjalanan seksual jugaber hubungan dengan pubertas. Peningkatan sekresi estrogen dan progesterone oleh ovarium terutama bertanggung jawab untuk perubahan yang berhubungan dengan pubertas. Sebelum pubertas, estrogen dan progesterone disekresikan dalam jumlah yang sedikit. Tingkat LH dan FSH yang tersisa juga sangat rendah. Perubahan-perubahan hormon berkorelasi dengan kejadian morfologis dan kejadian autokrin-parakrin dalam ovarium, menempatkan koordinasi sistem ini sebagai salah satu kejadian yang Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 1
13

Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

Dec 26, 2015

Download

Documents

Amy Knapp

anatomi fisiologi manusia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

SIKLUS REGULASI HORMONAL PADA SAAT

MENSTRUASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama masa pubertas, wanita mengalami episode pertamanya dalam hal

mengeluarkan darah menstruasi. Proses menstruasi ini biasanya dimulai antara

11 tahun sampai 13 tahun dan akan sempurna pada umur 16 tahun. Vagina,

uterus, pembuluh uterin dan genetalia eksternal mulai berkembang. Lemak

tersimpan di payudara dan disekeliling pinggul, menyebabkan ukurannya

menjadi besar dan mulai seperti bentuk orang dewasa. Saluran atau pembuluh

pada payudara berkembang, pubis dan rambut axilar tumbuh, dan suaranyapun

berubah menjadi lebih lembut dari pada laki-laki. Perkembangan perjalanan

seksual jugaber hubungan dengan pubertas.

Peningkatan sekresi estrogen dan progesterone oleh ovarium terutama

bertanggung jawab untuk perubahan yang berhubungan dengan pubertas.

Sebelum pubertas, estrogen dan progesterone disekresikan dalam jumlah yang

sedikit. Tingkat LH dan FSH yang tersisa juga sangat rendah. Perubahan-

perubahan hormon berkorelasi dengan kejadian morfologis dan kejadian

autokrin-parakrin dalam ovarium, menempatkan koordinasi sistem ini sebagai

salah satu kejadian yang paling menakjubkan dalam biologi. Diagnosis dan

penatalaksanaan fungsi menstruasi abnormal harus didasarkan pada pemahaman

mekanisme-mekanisme fisiologis yang terlibat dalam regulasi siklus normal.

Oleh karena itu seharusnya setiap wanita memahami proses menstruasi yang

terjadi pada dirinya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai siklus regulasi

hormonal pada saat menstruasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan siklus menstruasi ?

2. Bagaimana siklus menstruasi ?

3. Bagaimana regulasi hormonal pada saad menstruasi ?

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 1

Page 2: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari siklus menstruasi ?

2. Untuk mengetahui siklus menstruasi ?

3. Untuk mengetahui regulasi hormonal pada saad menstruasi ?

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 2

Page 3: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Istilah siklus menstruasi secara teknikal menunjuk pada pergantian siklus yang

terjadi pada saat kematangan seksual, wanita tidak sedang hamil, dan memuncak pada

menses. Cirri-cirinya yakni, siklus menstruasi terjadi selam 28 hari, walaupun siklus ini

dapat lebih pendek sampai 18 hari pada beberapa wanita dan yang paling panjang 40

hari pada wanita lainnya. Istilah menses diturunkan dari bahasa latin yang berarti bulan.

Mensis ini merupakan suatu periode pendarahan ringan, yang kira-kira terjadi satu

bulan sekali, selama epitel uterine mengelupas dan terlepas dari uterus. Menstruasi

adalah pemberhentian darah dan elemennya dari membrane mucus uterin (seeley,

stephens, dan tate, 2003 : 1040).

Siklus menstruasi menandakan fluktuasi irama hormone hipotalamus, hipofisis

dan ovarium serta perubahan morfologis yang dihasilkan pada ovarium dan

endometrium uterus. Siklus menstruasi berhubungan dengan siklus ovarium dan siklus

endometrium (uterus) (Sloane, 2012: 360).

B. Siklus Menstruasi

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 3

Page 4: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

Sumber : Campbell 2011

Gambar di atas menunjukkan siklus menstruasi pada wanita dengan regulasi

hormone pada saat menstruasi. Pertama-tama hormone GnRH dilepaskan dari

hypothalamus. Pelapasan GnRH ini menstimulasi daripada pituitary bagian anterior

untuk mensekresikan FSH daan LH dalam jumlah yang sedikit. Kemudian FSH ini

menstimulasi pertumbuhan folikel, yang dibantu oleh LH, dan sel folikel yang sedang

tumbuh mulai membentuk estradiol. Ada peningkatan yang lambat dari sekresi

estradiol pada fase folikular, yang merupakan bagian dari siklus ovarium selama

pertumbuhan folikel dan kematangan oosit. (beberapa folikel memulai untuk tumbuh

pada setiap siklus, tetapi biasanya hanya satu yang matang, sedangkan yang lainnya

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 4

Page 5: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

hancur). Tingkat yang rendah dari estradiol menghalangi sekresi hormone pituitary,

menjaga tingakat dari FSH dan LH yang yang relative rendah.

Ketika sekresi estradiol oleh folikel yang sedang tumbuh mulai muncul secara

bertahap, tingkat dari FSH dan LH meningkat secara nyata. Mengingat tingkat estradiol

yang rendah menghalangi sekresi dari gonadotropin pituitary, konsentrasi yang tinggi

memiliki efek sebaliknya;yakni ia akan menstimulasi sekresi gonadotropin dengan

bereaksi pada hipotalamus untuk meningkatkan ouputnya yakni GnRH. Efeknya lebih

bagus untuk LH karena konsetrasi estradiol yang tinggi dapat meningkatkan sensitivitas

GnRH dari sel LH-releasing pada pituitary. Disamping itu, folikel merespon lebih kuat

dengan LH pada tahap ini karena sel-sel mereka memiliki reseptor untuk hormone ini.

Peningkatan konsentrasi LH yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi

estradiol dari folikel yang sedang tumbuh merupakan sebuah contoh dari feedback

positif. Hasilnya adalah kematangan dari folikel. Folikel yang sedang matang,

mengandung suatu cairan yang mengisi ruang, meluas, membesar, membentuk tonjolan

di dekat permukaan ovarium. Fase folikular berakhir pada saat ovulasi, sekitar sehari

setelah hentakan LH. Respon dari tingkat puncak LH, folikel dan dinding pembatas dari

ovarium pecah, melepaskan oosit kedua. Terkadang rasa sakit yang khusus di abdomen

bawah pada saat atau menjelang ovulasi, rasa sakit ini terasa pada bagian kiri atau

kanan, dapat disamakan dengan ovarium yang memiliki folikel matang selama siklus.

Fase luteal dari siklus ovarium menyusul ovulasi. LH menstimualasi jaringan

folikel kiri belakang di ovarium untuk berubah menjadi korpus luteum, sebuah struktur

glandular. Dengan berlanjutnya stimulasi oleh LH, korpus luteum mensekresikan

progesterone dan estradiol. Selama level progesterone dan estradiol meningkat,

kombinasi dari hormone steroid mendesak feedback negative pada hipotalamus dan

pituitary, mengurangi sekresi dari LH dan FSH menuju tingkat yang sangat rendah.

Feedback negatif ini menghalangi sel telur yang lain matang ketika apabila kehamilan

mungkin telah terjadi.

Mendekati akhir dari fase luteal, tingkat gonadotropin yang rendah menyebabkan

korpus luteum hancur, memicu penurunan konsentrasi estradiol dan progesterone yang

tajam. Penurunan tingkat hormone steroid ovarium dalam keseimbangan hipotalamus

dan pituitary dari efek feedback negative dari hormone ini. Pituitary kemudian bisa

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 5

Page 6: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

mulai mensekresi FSH yang cukup untuk menstimulasi pertumbuhan folikel baru di

ovarium, memulai siklus ovarium selanjutnya.

Sebelum ovulasi, hormone steroid ovarium menstimulasi uterus untuk persiapan

untuk menyokong embrio. Jumlah sekresi estradiol yang meningkat dengan

pertumbuhan folikel memberikan isyarat kepada endemetrium untuk menebal. Pada

tahap ini, fase folikular dari siklus ovarium dikoordinasi dengan fase proliferative dari

siklus uterin. Setelah ovulasi, estradiol dan progesterone disekresikan oleh korpus

luteum yang menstimulasi perkembangan selanjutnya dan pemeliharaan lapisan uterin,

termasuk pelearan arteri dan pertumbuhan dari kelenjar endometrial. Kelenjar ini

mensekresikan cairan nutrisi yang bisa menyokong embrio awal walaupun sebelum ia

tertanan pada lapisan uterine. Demikian, fase luteal dari siklus ovarium dikoordinasi

dengan fase sekretori dari siklus uterin.

Ketika korpus luteum hancur, laju penurunan level hormone ovarium

menyebabkan arteri di endometrium mengerut. Sirkulasinya sangat sedikit, banyak

lapisan uterin terdisintegrasi, dan uterus, dalam responya terhadap sekresi

prostaglandin, pelepasan darah bersamaan dengan pelepasan jaringan endometrial dan

cairan. Hasilnya yakni menstruasi –fase aliran menstruasi dari siklus uterin. Selama

menstruasi, yang biasanya berlangsung untuk beberapa hari, kelompok baru dari folikel

ovarium mulai untuk tumbuh. Dengan persetujuan hari pertama dari menstruasi

menunjukkan hari pertama dari siklus uterin yang baru.

Secara keseluruhan siklus hormonal pada wanita menkoordinasi pematangan telur

dan pelepasannya dengan perubahan pada uterus, organ yang harus mengakomodir

embrio apabila sel telur telah difertilisasi. Apabila embrio belum tertanam di

endometrium pada akhir dari fase sekresi, siklus menstruasi yang baru akan dimulai,

menandai awal dari siklus selanjutnya.

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 6

Page 7: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

C. Regulasi Hormone

Sumber : Seeley, 2003

Pengaturan hormonal yang terjadi pada proses menstruasi , dimulai ketika

hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormone ( GnRH ) yang akan

merangsang hipofisis anterior mensekresi LH ( Luteinizinh Hormone )  dan FSH

( Folikel Stimulating Hormone ).. FSH akan merangsang sel-sel folikel untuk

mensekresi esterogen, sedangkan LH akan merangsang  sel-sel folikel dan korpus

luteum untuk mensekresi progesterone . Meningkatnya  jumlah esterogen

mempengaruhi aksis hipotalamohipofisis, sehingga terjadi lonjakan FSH dan LH.

Lonjakan LH menyebabkan terjadinya ovulasi. Selesai ovulasi sisa-sisa folikel

membentuk korpus luteum yang selanjutnya akan mensekresi esterogen dan

progesterone yang semakin meningkat konsentrasinya. Dengan meningkatnya produksi 

hormone steroid dan inhibin maka terjadi feedback yang menghambat kerja aksis

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 7

Page 8: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

hipotalamohipofisis sehingga produksi LH dan FSH  berkurang. Akibatnya korpus

luteum mengalami degenerasi, sehingga produksi esterogen dan progesterone menurun.

Keadaan ini akan merangsang produksi GnRH oleh hipotalamus dan gonadotropin ( LH

dan FSH ) oleh hipofisis, sehingga  siklus menstruasi berulang.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mensis merupakan suatu periode pendarahan ringan, yang kira-kira terjadi satu

bulan sekali, selama epitel uterine mengelupas dan terlepas dari uterus.

2. Siklus menstruasi secara garis besar terdiri dari siklus ovarium dan siklus uterin.

3. Hormone yang berperan dalam siklus menstruasi adalah GnRH, LH, dan FSH.

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 8

Page 9: Siklus Regulasi Hormonal Pada Saat Haid

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Urry, Lisa A. Cain, Michel L., Wasserman,

Steven A., Minorsky, Peter V., Jackson, Robert B. 2011. Biology Ninth

Edition. United States of America : Person.

Seeley, Rod R., Stephens, Trent D., Tate, Philip. 2003. Anatomy and Physiology.

North America : McGraw Hill.

Sloane, Ethel. Alih bahasa : James Veldman. Editor Bahasa Indonesia : Palupi

Widyastuti, SKM. 2012. Anatomi dan Fisiolohi untunk Pemula. Jakarta:

Buku Kedokteran :ECG.

Nova Fitriani Wahdah (Anatomi Fisiologi Manusia) Page 9