SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Peristiwa kondensasi yang menyebabkan hujan dalam bentuk salju atau air Sumber: Dokumen Penerbit Uap air dibawa oleh angin secara horisontal Uap air naik secara vertikal Transpirasi tumbuhan dan penguapan dari sungai (daratan) dan lautan Aliran air melalui sungai, aliran air permukaan, dan air tanah Curah hujan Danau Lautan Darata n Penyimpanan air Air tanah Es dan salju Sungai
SIKLUS HIDROLOGI. Peristiwa kondensasi yang menyebabkan hujan dalam bentuk salju atau air. Uap air dibawa oleh angin secara horisontal. Transpirasi tumbuhan dan penguapan dari sungai (daratan) dan lautan. Curah hujan. Es dan salju. Uap air naik secara vertikal. Penyimpanan air. Danau. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SIKLUS HIDROLOGISIKLUS HIDROLOGIPeristiwa kondensasi yang menyebabkan hujan dalam bentuk salju atau air
Sumber: Dokumen Penerbit
Uap air dibawa oleh angin secara horisontal
Uap air naik secara vertikal
Transpirasi tumbuhan dan penguapan dari sungai (daratan) dan lautan
Aliran air melalui sungai, aliran air permukaan, dan air tanah
Curah hujan
Danau
LautanDaratan
Penyimpanan air
Air tanah
Es dan salju
Sungai
BENTUK PERAIRAN DARAT
▲ Segara anak di puncak Rinjani merupakan danau yang terbentuk akibat proses vulkanik
▲ Danau Toba terbentuk akibat proses tektonik dan vulkanik
▲ Waduk terbentuk karena sungai dibendung oleh bangunan buatan manusia
▲ Sungai dimanfaatkan sebagai sarana transportasi
Sum
ber:
Dok
umen
Pen
erbi
tS
umbe
r: M
useu
m G
eolo
gi
Sum
ber:
Dok
umen
Pen
erbi
tS
umbe
r: D
okum
en P
ener
bit
S U N G A I
▲HULU SUNGAI ▲HILIR SUNGAI
Arus air kuat Terjadi erosi vertikal Palung sungai
berbentuk V Tidak terjadi
sedimentasi
Arus air lambat Terjadi erosi horisontal Banyak terjadi
sedimentasi Delta, Meander
Sumber: clipart.com Sumber: clipart.com
Pembagian Wilayah Laut berdasarkan Letak dan Kedalaman
Tinggi air pada:
Pasang naik
Pasang surut
Laut
A
B
C
D
Landas benua (continental shelf) 0 – 200 m Lereng benua
(continental slope) 200 – 1500 m Ocean floor
>1800 m
A = Wilayah pasang surut (zona litoral)
B = Wilayah laut dangkal (zona neritik)
C = Wilayah laut dalam (zona bathyal)
D = Wilayah laut sangat dalam (zona abbysal)
Sumber: Dokumen Penerbit
Penampang (Relief) Dasar Laut
Landas benua (continental shelf)
Lereng benua (continental slope)
Landas benua (continental shelf)
Lereng benua (continental slope)
Lubuk laut (basin)
Guyot Seamount
Palung laut (trog)
Lubuk laut (basin)
Punggung laut (ridge)
Igir laut
Continental rise
Sumber: Dokumen Penerbit
BATAS WILAYAH PERAIRAN LAUT Batas Landas Kontinen Landas Kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut
yang paling tepi. Relief dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan, dari pantai sampai ke tengah laut dengan kedalaman ± 200 m.
Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak
12 mil ke arah lautan bebas. Laut teritorial disebut juga laut wilayah. Batas laut teritorial Indonesia adalah sejauh 12 mil dari pulau terluar Indonesia.
Zona Ekonomi Eksklusif Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut sejauh 200 mil
dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan. Kewenangan negara kepulauan di wilayah ZEE berupa kewenangan dalam memanfaatkan sumberdaya, baik di laut ataupun di dasar laut. Kewajibannya adalah harus menghormati lalu lintas damai di lautan itu.