Top Banner
SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN DALAM FILM KIMI TO BOKU KARYA SUTRADARA TAKASHI KUBOTA SKRIPSI Oleh: DIAN FILDZAH RIZA 135110601111016 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017
84

SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

Jan 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA

DAN HEWAN PELIHARAAN DALAM FILM KIMI TO BOKU

KARYA SUTRADARA TAKASHI KUBOTA

SKRIPSI

Oleh:

DIAN FILDZAH RIZA

135110601111016

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

i

SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA

DAN HEWAN PELIHARAAN DALAM FILM KIMI TO BOKU

KARYA SUTRADARA TAKASHI KUBOTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Brawijaya

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

DIAN FILDZAH RIZA

NIM 135110601111016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 4: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 5: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Page 6: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sikap Amae

Antara Pemelihara Dan Hewan Peliharaan Dalam Film Kimi To Boku Karya

Sutradara Takashi Kubota” sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana S1

Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya.

Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari usaha,

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Ratya Anindita, M.S, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Brawijaya.

2. Bapak Syariful Muttaqin, M.A selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Brawijaya.

3. Ibu Ulfah Sutiyarti, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Jepang

4. Ibu Retno Dewi Ambarastuti, M.Si selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dengan

memberikan kritik dan masukan sehingga penulis berhasil menyusun

skripsi ini.

5. Seluruh dosen S1 Pendidikan Bahasa Jepang yang memberikan banyak

ilmu dan masukan pada penyusunan skripsi ini.

6. Saudari Prili Drivilia permata, S.Pd selaku validator yang telah banyak

membantu dalam penelitian skripsi ini.

7. Kedua orang tua Bapak Herizon dan Ibu Ellya Roza, adik Ario Arbi

Riza dan Bapak Edward serta seluruh keluarga yang senantiasa

memberi doa, motivasi, nasehat serta dukungan moral dan materil untuk

penulis dalam menyelesaikan pendidikannya.

8. Muhammad Reski Salmi, SE yang telah memberikan dukungan dan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

Page 7: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

vi

9. Sahabat – sahabat penulis Gresli Thalita Rahma, Lavitta Yulia, Nawang

Muktining W, Prahastuti Iva Kartika yang sama – sama berjuang dalam

menyelesaikan studi dan memberikan banyak bantuan serta dukungan

kepada penulis.

10. Teman – teman seperjuangan dan seangkatan “Pendidikan Bahasa

Jepang 2013”

Penulis menyadari, penyusunan skripsi ini masih banyak kesalahan dan

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran

guna melengkapi skripsi ini agar lebih baik. Akhir kata, semoga dengan adanya

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 07 Desember 2017

Penulis

Page 8: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

vii

ABSTRAK

Riza, Dian Fildzah. 2017. Sikap Amae Antara Pemelihara dan Hewan

Peliharaan Dalam Film Kimi To Boku Karya Sutradara Takashi Kubota.

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Brawijaya.

Pembimbing : Retno Dewi Ambarastuti

Kata Kunci : Amae, Pemelihara, Hewan Peliharaan, Kimi To Boku.

Penelitian ini membahas gambaran sikap amae yang terjadi antara

pemelihara dan hewan peliharaan dalam film Kimi to Boku karya sutradara

Takashi Kubota. Amae merupakan sikap “manja” yang dilakukan seseorang pada

orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam film ini menceritakan kisah

kebersamaan seorang pemuda yang bernama Yamamoto Shigemi dengan

kucingnya yang bernama Gin’ougo. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah

gambaran sikap amae yang terjadi antara Yamamoto dan Gin’ougo serta melihat

perubahan sikap yang terjadi sebagai antara pemelihara dan hewan peliharaan

dalam film Kimi to Boku.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori antropologi sastra dari

Nyoman Kutha Ratna, konsep amae, teori mise en scene dan teori hubungan

pemelihara dengan hewan peliharaan. Gambaran sikap amae yang diteliti meliputi

jenis-jenis amae dan perubahan sikap yang terjadi antara pemelihara dan hewan

peliharaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode

observasi non partisipan untuk mengolah data.

Dari hasil penelitian ini ditemukan 9 jenis amae yang muncul dari

interaksi antara pemelihara dan hewan peliharaan serta 3 perubahan sikap yang

terjadi. Jenis amae yang muncul antara lain tanomu, higamu, futekusareru, toriiru,

sumanai (maaf), hinekusareru, amanzuru, sumanai (terima kasih),dan uramu. 3

perubahan sikap yang terjadi adalah pertama Yamamoto berubah dari pribadi

yang serius menjadi pribadi yang menyenangkan, kedua Yamamoto yang awalnya

merasa kasihan menjadi sayang kepada Gin’ougo bahkan sampai tidak ingin

berpisah, Ketiga Yamamoto menganggap Gin’ougo sebagai sahabat.

Page 9: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

viii

要旨

Riza, Dian Fildza.2017.窪田崇の「キミとボク」における飼い主とペットの

間の甘え. 日本語教育学部、Brawijaya国立大学.

指導教員 :Retno Dewi Ambarastuti

キーワード :甘え、飼い主、ペット、キミとボク

窪田崇の「キミとボク」という作品における飼い主とペットの間の甘

える態度の研究である。甘えとは他人に必要な物を得る為に甘えたりする

という態度である。この映画は一緒に暮らしている飼い主の山本茂美と彼

の猫の銀王号が物語である。この研究は飼い主の山本とペットの銀王号の

間の甘え、又は飼い主とペットの態度の変化に集中した。

研究は者は Nyoman Kutha Ratna氏の文学の人類学、甘えの構想、mise

en scene 説、飼い主とペットの態度の変化の理論が用いられる。研究した

甘えは甘える態度の種類、又は飼い主とペットの態度の変化である。この

研究は質的研究で記述的調査で、データ分析は非参加観察法を使用した。

研究結果は飼い主とペットの対応から甘えの態度が9種類、又は飼い

主とペットの態度の変化が三つ見出された。出た甘える態度は頼む・僻

む・ふてくされる・取り入る・すまない(謝罪)・ひねくされる・甘んず

る・すまない(感謝)・恨むである。態度の変化は真剣な山本が楽しい人

になったこと・最初は銀王号に同情する山本が離れたくないほど愛するよ

うになったこと・山本は銀王号のことが友人だと思っていることである。

Page 10: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

要旨 ...................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

DAFTAR TRANSLITERASI...............................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Fokus Penelitian ........................................................................................... 5

1.3 Batasan Penelitian ........................................................................................ 6

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 6

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 7

1.6 Definisi Istilah Kunci ................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Antropologi Sastra ........................................................................................ 8

2.2 Konsep Amae .............................................................................................. 10

2.2.1 Jenis Amae ........................................................................................ 11

2.3 Hubungan Pemelihara dan Hewan Peliharaan ........................................... 15

2.4 Mise en Scene ............................................................................................. 17

2.5 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 22

3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................ 22

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 23

3.4 Analisis Data .............................................................................................. 24

Page 11: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

x

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan ....................................................................................................... 27

4.1.1 Gambaran Sikap Amae Antara Pemelihara dan Hewan Peliharaan

dalam Film Kimi To Boku ................................................................. 27

4.1.2 Perubahan Sikap Pemelihara kepada Hewan Pemeliharaan

dalam Film Kimi To Boku ................................................................. 29

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 29

4.2.1 Gambaran Sikap Amae Antara Pemelihara dan Hewan

Peliharaan dalam Film Kimi To Boku ................................................. 29

4.2.1.1 Tanomu .................................................................................... 29

4.2.1.2 Higamu .................................................................................... 32

4.2.1.3 Futekusareru ........................................................................... 35

4.2.1.4 Toriiru ..................................................................................... 39

4.2.1.5 Sumanai (maaf) ....................................................................... 42

4.2.1.6 Hinekureru ............................................................................... 45

4.2.1.7 Amanzuru ................................................................................. 49

4.2.1.8 Sumanai (terima kasih) ............................................................ 51

4.2.1.9 Uramu ...................................................................................... 54

4.2.2 Perubahan Sikap Pemelihara kepada Hewan Pemeliharaan dalam

Film Kimi To Boku .............................................................................. 58

4.2.2.1 Yamamoto berubah dari Pribadi yang Serius Menjadi

Pribadi yang Menyenangkan ................................................... 58

4.2.2.2 Yamamoto yang Awalnya Merasa Kasihan Menjadi

Sayang kepada Gin’ougu ......................................................... 60

4.2.2.3 Yamamoto Menganggap Gin’ougu Sebagai Sahabat .............. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 66

5.2 Saran ................................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69

LAMPIRAN ........................................................................................................... 71

Page 12: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Yamamoto memberi makan Gin’ougo ............................................... 30

Gambar 4.2 Gin’ougo mencoba mendekati Yamamoto ......................................... 32

Gambar 4.3 Gin’ougo memakan makanan Yamamoto .......................................... 36

Gambar 4.4 Yamamoto bermain dengan Gin’ougo ............................................... 39

Gambar 4.5 Yamamoto meminta maaf kepada Gin’ougo ..................................... 42

Gambar 4.6 Yamamoto bersikap acuh tak acuh kepada Gin’ougo ........................ 46

Gambar 4.7 Yamamoto membawa Gin’ougo ke runah sakit ................................. 49

Gambar 4.8 Gin’ougo berterima kasih kepada Yamamoto .................................... 52

Gambar 4.9 Yamamoto memalingkan wajah saat melihat makanan yang

biasa dimakan Gin’ougo ................................................................... 55

Gambar 4.10 perubahan kepribadian Yamamoto................................................... 58

Gambar 4.11 Yamamoto memenuhi kebutuhan Gin’ougo .................................... 61

Gambar 4.12 Yamamoto memperlakukan Gin’ougo sebagai sahabat ................... 63

Page 13: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Curiculum Vitae ................................................................................. 72

Lampiran 2 Sinopsis ............................................................................................... 73

Lampiran 3 Lembar Penilaian Validasi ................................................................. 76

Lampiran 4 Validasi Temuan Data Penelitian ....................................................... 77

Lampiran 5 Biodata Validator ................................................................................ 88

Lampiran 6 Berita Acara Sempro .......................................................................... 89

Lampiran 7 Berita Acara Semhas .......................................................................... 90

Lampiran 8 Berita Acara Bimbingan Skripsi ......................................................... 91

Page 14: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

xiii

DAFTAR TRANSLITERASI

あ(ア) a い(イ)i う(ウ)u え(エ)e お(オ)o

か(カ)ka き(キ)ki く(ク)ku け(ケ)ke こ(コ)ko

さ(サ)sa し(シ)shi す(ス)su せ(セ)se そ(ソ)so

た(タ)ta ち(チ)chi つ(ツ)tsu て(テ)te と(ト)to

な(ナ)na に(ニ)ni ぬ(ヌ)nu ね(ネ)ne の(ノ)no

は(ハ)ha ひ(ヒ)hi ふ(フ)fu へ(ヘ)he ほ(ホ)ho

ま(マ)ma み(ミ)mi む(ム)mu め(メ)me も(モ)mo

や(ヤ)ya ゆ(ユ)yu よ(ヨ)yo

ら(ラ)ra り(リ)ri る(ル)ru れ(レ)re ろ(ロ)ro

わ(ワ)wa

が(ガ)ga ぎ(ギ)gi ぐ(グ)gu げ(ゲ)ge ご(ゴ)go

ざ(ザ)za ず(ズ)zu ぞ(ゾ)zo

だ(ダ)da づ( )zu で(デ)de ど(ド)do

ば(バ)ba び(ビ)bi ぶ(ブ)bu べ(ベ)be ぼ(ボ)bo

ぱ(パ)pa ぴ(ピ)pi ぷ(プ)pu ぺ(ペ)pe ぽ(ポ)po

きゃ(キャ)kya きゅ(キュ)kyu きょ(キョ)kyo

しゃ(シャ)sha しゅ(シュ)shu しょ(ショ)sho

ちゃ(チャ)cha ちゅ(チュ)chu ちょ(チョ)cho

にゃ(ニャ)nya にゅ(ニュ)nyu にょ(ニョ)nyo

ひゃ(ヒャ)hya ひゅ(ヒュ)hyu ひょ(ヒョ)hyo

みゃ(ミャ)mya みゅ(ミュ)myu みょ(ミョ)myo

りゃ(リャ)rya りゅ(リュ)ryu りょ(リョ)ryo

ぎゃ(ギャ)gya ぎゅ(ギュ)gyu ぎょ(ギョ)gyo

じゃ(ジャ)ja じゅ(ジュ)ju じょ(ジョ)jo

びゃ(ビャ)bya びゅ(ビュ)byu びょ(ビョ)byo

ぴゃ(ピャ)pya ぴゅ(ピュ)pyu ぴょ(ピョ)pyo

ん(ン)n を(ヲ)wo

Partikel は ha ditulis sebagai /wa/

Partikel へ he ditulis sebagai /e/

Huruf mati rangkap ditulis っ・ッ (tsu kecil)

Bunyi panjang katakana ditulis sebagai [ー]

Page 15: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan

lingkungan sekitar. Sebagai bagian dari masyarakat, seorang individu hendaklah

berinteraksi secara intensif dan dengan frekuensi yang tinggi pada lingkungannya

(Koentjaraningrat, 1979:144). Dalam hal ini, interaksi sosial samasekali tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tidak hanya interaksi antar manusia,

hubungan pemelihara dengan hewan peliharaan menjadi salah satu hubungan

yang menjadi perhatian masyarakat luas dewasa ini. Melihat hubungan pemelihara

dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

dan hewan peliharaan di Jepang.

Jepang merupakan salah satu negara dengan angka hewan peliharaan yang

cukup tinggi. Pada tahun 1988 tercatat 2.5 juta ekor hewan yang menjadi hewan

peliharaan, namun pada tahun 1996 tercatat 4.1 juta ekor hewan peliharaan yang

terdaftar di Jepang. Terjadinya lonjakan angka hewan peliharaan tersebut

kemudian dikenal sebagai fenomena pet boom pada tahun 1996. Sejak

kemunculan fenomena pet boom angka hewan peliharaan terus bertambah setiap

tahunnya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan,

Tenaga Kerja dan Statistik pada tahun 2015 tercatat 9.8 juta kucing dan 9.9 juta

anjing yang terdaftar sebagai hewan peliharaan di Jepang. Kemunculan sebuah

fenomena pasti menimbulkan perubahan dalam aspek kehidupan dan

Page 16: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

2

kemasyarakatan. Salah satu perubahan yang terjadi dari kemunculan fenomena pet

boom adalah perilaku pemelihara dan hewan peliharaan, serta pola pikir

pemeliharan terhadap hewan peliharaan.

Dalam satu dekade terakhir, perubahan yang terjadi yakni perubahan

kebiasaan dan juga pola pikir. Saat ini alasan penduduk Jepang memiliki hewan

peliharaan menjadi lebih kompleks. Dulu masyarakat Jepang memiliki hewan

peliharaan hanya sebagai teman ataupun sebagai penjaga rumah, namun saat ini

muncul berbagai alasan lain. Sekarang di Jepang, hewan peliharaan sudah

dianggap sebagai bagian dari keluarga. Tak jarang masyarakat Jepang

memperlakukan hewan peliharaan mereka dengan sangat istimewa bahkan

cenderung memanjakan hewan peliharaan mereka. Seperti yang dilansir laman

berita online Japan.net pada 25 Juni 2012 lalu. Di kawasan mewah Jepang

tepatnya di Tokyo, seorang ahli bedah mata bernama Toshiko Horikoshi memiliki

dua anjing kecil yang diberi nama Thinkerbell dan Ginger. Toshiko menganggap

dan memperlakukan kedua anjingnya layaknya anak sendiri. Toshiko tidak

memiliki anak, oleh karena itu Toshiko menganggap kedua anjingnya sebagai

anak dan membawa kedua hewan peliharaannya tinggal bersama di apartment

mewah milik Toshiko. Dalam memanjakan hewan peliharaanya Toshiko rela

membelikan barang-barang mahal seperti pakaian, tas, sepatu dan aksesoris lainya,

bahkan Toshiko memberikan kedua anjingnya kamar khusus lengkap dengan

isinya.

Perilaku yang memanjakan hewan peliharaan dengan memenuhi kebutuhan

dan memperlakukan dengan baik merupakan perwujudan dari sikap “Amae” (甘

Page 17: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

3

え ). Amae merupakan konsep jiwa khas masyarakat Jepang. Konsep amae

awalnya mengacu pada perasaan yang ada pada setiap bayi dalam pelukan ibunya,

ketergantungan, keinginan untuk dicintai secara pasif, keengganan untuk

dipisahkan dari kehangatan sang ibu dan dilepaskan ke dalam dunia nyata yang

objektif (Doi, 1992: vii). Konsep amae terus berkembang, kini konsep amae tidak

hanya terjadi dalam hubungan ibu dan anak. Amae kini sudah menjadi landasan

dari sebuah hubungan yang lebih luas, seperti senpai dan kouhai, sepasang

kekasih, atasan dan bawahan (lingkungan kerja), antar teman, bahkan dalam

hubungan pemelihara dan hewan peliharaanya. Selain kemanjaan sikap amae juga

dapat diartikan sebagai sikap ”manis” seseorang kepada orang yang menjadi objek

amaenya agar hasrat amae dapat terpenuhi. Karena selain berasal dari kata

“amaeru(甘える)” yang berarti manja, amae juga bisa berasal dari kata “amai

(甘い)” yang berarti “manis”. Dalam masyarakat Jepang, kebanyakan pelaku

amae bersikap amae hanya kepada orang yang dianggap dekat. Salah satunya

dengan orang yang tinggal satu rumah pelaku amae, sehingga tidak ada rasa

canggung dalam melakukan tindak amae. Tak jarang orang yang bersikap amaeru

melakukan segala cara agar hasrat amaenya terpenuhi (Doi, 1992: 23). Dalam

penelitian ini peneliti akan menganalisis sikap amae yang terjadi antara

pemelihara dan hewan peliharaan melalui sebuah film.

Dalam film yang berjudul Kimi to Boku tergambar hubungan antara

pemelihara dan hewan peliharaannya. Film Kimi to Boku merupakan kisah nyata

yang dialami seorang mangaka bernama Shigeto Yamagara. Dalam film ini

diceritakan sorang pemuda bernama Yamamoto Shigemi yang pindah ke Tokyo

Page 18: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

4

untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang mangaka. Pada malam pertama

kedatangannya di Tokyo, disebuah taman, Yamamoto bertemu dengan seekor

kucing yang sedang duduk di bangku taman. Yamamoto memutuskan untuk

membawa kucing tersebut pulang. Yamamoto memberikan nama Gin’ougo

kepada kucing tersebut.Yamamoto yang awalnya merasa kasihan kepada kucing

tersebut lambat laun berubah menjadi rasa sayang.

Yamamoto yang pada saat itu hanya bekerja paruh waktu, mengalami

kesulitan keuangan karena harus memenuhi kebutuhan dirinya dan Gin’ougo.

Yamamoto memutuskan untuk mencari orang tua asuh untuk Gin’ougo.

Kemudian Yamamoto membuat poster yang berisi pencarian orang tua angkat

bagi Gin’ougo. Tak lama kemudian datang seorang wanita paruh baya yang

menyatakan bersedia untuk mengadopsi Gin’ougo. Yamamoto akhirnya harus

merelakan Gin’ougo kepada wanita tersebut. Setelah Gin’ougo pergi dengan

wanita tersebut, Yamamoto teringat kenangan yang dimilikinya bersama

Gin’ougo. Tak ingin kehilangan Gin’ougo, Yamamoto segera berlari dan meminta

maaf kepada wanita tersebut serta mengatakan bahwa Yamamoto tidak dapat

berpisah dengan Gin’ougo. Wanita tersebut akhirnya mengerti dan

mengembalikan Gin’ougo kepada Yamamoto.

Setiap hari Yamamoto dan Gin’ougo selalu bersama. Gin’ougo

menunjukkan sifat manja terhadap Yamamoto dengan selalu tidur di pangkuan

Yamamoto. Yamamoto selalu mengajak Gin’ougo bermain bersama, memberikan

makanan mahal untuk Gin’ougo, serta memenuhi kebutuhan Gin’ougo lainya. Hal

Page 19: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

5

ini dilakukan Yamamoto untuk memanjakan Gin’ougo sebagai bentuk perhatian

kepada Gin’ougo.

Tidak terasa kebersamaan mereka berlangsung selama 10 tahun. Hingga

suatu hari Gin’ougo meninggal karena terserang penyakit. Yamamoto merasa

begitu sedih dan terpukul. Yamamoto sangat sedih karena harus kehilangan satu-

satunya keluarga yang dimiliki. Yamamoto yang sedih sempat merasa marah

kepada Gin’ougo karena meninggalkanya sendiri. Setelah kepergian Gin’ougo,

Yamamoto memulai debut pertamanya sebagai seorang mangaka.

Dalam film ini terdapat banyak adegan yang menunjukkan sikap amae

antara Yamamoto sebagai pemelihara dan Gin’ougo sebagai hewan peliharaan.

Berbeda dengan film tentang hewan lainya, film ini diceritakan dari sudut

pandang Gin’ougo sebagai hewan peliharaan. Oleh karena itu film Kimi To Boku

ini memberikan data yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai sumber data. Lebih

lanjut, peneliti ingin menguraikan lebih mendalam mengenai sikap amae yang

terjadi adalah hubungan Yamamoto dan Gin’ougo.

1.2 Fokus Penelitian

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka fokus

penelitian yang peneliti angkat dalam skirpsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sikap amae yang terjadi antara pemelihara dan

hewan peliharaan dalam film Kimi to Boku?

2. Bagaimana perubahan sikap yang terjadi antara pemelihara dan hewan

peliharaan dalam film Kimi to Boku?

Page 20: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

6

1.3 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini hanya mengkaji perilaku yang mengandung sikap amae

antara pemelihara dan hewan peliharaanya, serta perubahan sikap dan kepribadian

yang dialami pemelihara kepada hewan peliharaannya. Jadi dalam penelitian ini

tidak membahas masalah diluar hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan

perilaku amae yang terjadi antara pemelihara dan hewan peliharaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan yang ingin diperoleh

peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran sikap amae yang terjadi antara pemelihara dan

hewan peliharaan dalam film Kimi to Boku.

2. Mengetahui perubahan sikap yang terjadi antara pemelihara dan hewan

peliharaan dalam film Kimi to Boku.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pemahaman bagi pembelajar bahasa Jepang tentang keadaan

masyarakat Jepang saat ini, khususnya tentang “amae”. Pengetahuan

tentang suatu masyarakat dapat diperoleh melalui sebuah karya sastra,

misalnya film. Dalam sebuah film juga menggambarkan keadaan

masyarakat dalam suatu tempat dan waktu tertentu. Selain itu,

Page 21: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

7

penelitian ini juga dapat diharapkan mampu menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji hal yang sama.

1.5.2 Manfaat Praktis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

baru bagi pembaca secara umum tentang kehidupan dan fenomena

amae antara pemelihara dan hewan peliharaan yang terjadi di dalam

masyarakat Jepang, khususnya tentang konsep amae sebagai konsep

yang lebih universal.

1.6 Definisi Istilah kunci

Beberapa istilah kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Amae (甘え) : Kata Amae diambil dari kata amaeru(甘える) yang berarti

manja. Secara garis besar, amae dapat diartikan sebagai seseorang yang

bersikap manis dan manja untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

Orang berperilaku amae biasanya supaya keinginannya dapat terpenuhi

(Doi, 1992: 23).

2. Pemelihara: Orang yang suka memelihara dan sebagainya.

3. Hewan Peliharaan: Hewan yang dijadikan piaraan; yang dipelihara.

4. Kimi to Boku: Film yang diangkat dari kisah nyata seorang mangaka

bernama Shigeto Yamagara. Film ini bercerita tentang kehidupan

pemelihara dan hewan peliharaanya selama sepuluh tahun. Film ini

berdurasi selama 44menit 46 detik.

Page 22: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

8

BAB II

KANJIAN PUSTAKA

2.1 Antropologi Sastra

Antropologi sastra merupakan interdisiplin yang sangat baru jika

dibandingkan dengan interdisiplin yang sudah lebih dulu, yakni sosiologi sastra

dan psikologi sastra. Antropologi sastra terdiri dari dua kata, yakni “antropologi”

dan “sastra”. Secara etimologi antropologi berarti “ilmu tentang manusia” dan

sastra yang berarti “kata-kata atau gaya bahasa”. Secara luas antropologi sastra

adalah sebuah ilmu pengetahuan tentang karya sastra yang dianalisi dengan lebih

memperhatikan unsur-unsur antropologi dalam sebuah karya sastra (Ratna, 2011:

6). Dengan kata lain antropologi sastra adalah melihat unsur antropologi dalam

sebuah karya sastra melalui sebuah analisis.

Dalam ilmu humaniora khususya ilmu sastra, tentunya terdapat perbedaan

yang mendasar antara sosiologi sastra, psikologi sastra dan antropologi sastra.

Berbeda dengan kedua interdisiplin yang terdahulu, antropologi sastra adalah

analisis karya sastra yang berkaitan dengan kebudayaan (Ratna, 2011: 438).

Melihat dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa antropologi merupakan

gabungan dan penyempurnaan kedua interdisiplin sebelumnya, sehingga unsur

ekstrinsik dari karya sastra dapat dianalisis dan ungkap secara optimal. Dalam

penelitian ini unsur ekstrinsik yang dimaksud adalah kebudayaan.

Kebudayaan merupakan unsur utama dalam antropologi sastra. Kebudayaan

dalam masyarakat memiliki banyak wujud sebagai unsur kehidupan

Page 23: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

9

bermasyarakat. Koentjaraningrat (1979: 186) mengemukakan wujud kebudayaan

adalah sebagai ide, gagasan, nilai, atau norma. Wujud ini ada di dalam pikiran

masyarakat, sehingga tidak dapat dilihat oleh indera penglihatan. Masyarakat akan

dengan sendirinya mengerti tentang budaya yang dimiliki meskipun tidak

mempelajari secara formal.

Satu alasan antropologi sastra tidak dapat dipisahkan dari kebudayan yakni,

kebudayaan berasal dari kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama sehingga

menjadi sebuah budaya dimasyarakat. Berbicara tentang kebiasaan pasti sangat

erat kaitanya dengan masa lampau. Dalam antropologi sastra, intensitas masa

lampau sangat diperhatikan (Ratna, 2011: 343). Adanya kekayaan masalah-

malalah kebudayaan, seperti adat istiadat, mitos realigi, kearifan lokal dan

sebagainya, yang secara keseluruhan mengimplikasikan masa lampau. Dapat

dikatakan bahwa kebudayaan yang berlaku dimasyarakat saat ini berasa dari

kebiasaan yang terjadi dimasa lampau.

Sebagai landasan berfikir peneliti dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan fungsi antropologi sastra sebagai antisipasi kecenderungan

kontemporer yaitu perkembangan multi disiplin baru (Ratna, 2011: 68). Peneliti

menggunakan fungsi ini sebagai landasan berfikir karena dalam penelitian ini

peneliti melihat amae sebagai konsep yang sudah berkembang menjadi lebih

universal. Dimana perubahan perkembangan konsep ini merupakan salah satu

bentuk kecenderungan kontemporer.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji sikap amae yang terjadi antara

pemelihara dan hewan peliharaan. Untuk itu peneliti menggunakan wujud

Page 24: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

10

kebudayaan sebagai ide, gagasan, nilai, atau norma karena amae merupakan

sebuah konsep jiwa masyarakat Jepang. Amae menjadi landasan dari setiap

hubungan masyarakat Jepang dalam berinteraksi, sehingga amae merupakan salah

satu nilai dan norma masyarakat Jepang. Oleh karena itu dalam penelitian ini

menggunakan teori antropologi sastra karena peneliti mengangkat amae yang

terjadi di dalam masyarakat melalui sebuah film. Antropologi digunakan untuk

menkaji nilai budaya, nilai dan norma sedangkan sastra digunakan karena

menggunakan film sebagai sumber data. Film Kimi to Boku merupakan kisah

nyata. Karena film ini diangkat dari sosiologi atau kisah nyata. Sehingga kejadian

ini terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu film Kimo to Boku mengandung

fakta kebudayaan di dalamnya, sehingga sangat tepat menggunakan teori

antropologi sastra.

2.2 Konsep Amae

Konsep amae pertama kali muncul ketika seorang psikologi terkenal di

Jepang bernama Takeo Doi memperkenalkan konsep ini kepada masyarakat luas.

Secara arti amae berarti “kemanjaan”, yakni berasal dari kata amaeru(甘える).

Amae bukan hanya sekedar fenomena populer tapi amae juga merupakan istilah

atas perilaku yang hanya dimengerti oleh orang Jepang. Sehingga amae ini

merupakan ciri khusus dari masyarakat Jepang. Walaupun pada dasarnya di

seluruh dunia pastinya memiliki sifat yang hampir sama dengan amae.

Konsep amae sendiri mengacu pada sifat seorang bayi yang tidak ingin

dipisahkan dari ibunya serta ingin selalu bermanja-manja dengan ibunya. Begitu

Page 25: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

11

juga sang ibu yang tidak ingin berada jauh dari anaknya dan mendapatkan

kepuasan karena bisa menyayangi dan melindungi anaknya. Namun saat ini istilah

amae tidak hanya terbatas dalam hubungan antara ibu dan anak. Istilah amae

sudah dapat diartikan ke hubungan yang lebih luas seperti hubungan pria dan

wanita, guru dan murid, senior dan junior, dan bahkan hubungan antara

pemelihara dan hewan peliharaannya. Dalam Anatomi Dependensi Doi (1992: 6)

mengatakan ketika sedang bekerja di Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo dan

melakukan sebuah percakapan dengan sorang profesor yang bernama Profesor

Uchimura Yushi. Uchimura sempat mengatakan “saya heran, bahkan seekor

anjing berlaku demikian”. Dari sinilah Doi menyadari bahwa konsep amae sudah

begitu universal. Pada dasarnya tidak jarang orang yang terpengaruh amae

memiliki sifat yang kekanak-kanakan dan selalu ingin mendapatkan perhatian dari

objek amaenya. Jadi amae merupakan sebuah budaya dan sikap yang melekat

pada kehidupan masyarakat Jepang, selain itu amae juga merupakan dasar dari

hubungan sosial masyarakat Jepang.

2.2.1 Jenis Amae

Dalam penelitian yang dilakukannya, Doi menyebutkan terdapat 12 jenis

perilaku amae yang ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Anatomi

Dependensi (1992). Penjelasan tentang istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Amanzuru

Sikap ini mencerminkan seseorang yang hanya menerima keadaan

yang terjadi padanya. Secara mudah diartikan sebagai seseorang yang

Page 26: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

12

mengikuti kemauan dari objek amaenya. Hal ini dikarenakan seseorang

tersebut tidak ingin jauh dari objek amae nya tersebut. Perilaku ini

dilakukan agar tidak dibenci oleh objek amaenya. Pelaku amae akan terus

melakukan sikap ini sampai pelaku amae mendapat celah untuk

mendapatkan apa yang diinginkanya.

2. Futekusaresu

Pada dasarnya futekusareru merupakan sikap protes dengan cara

melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab dikarenakan merasa

kecewa dan merasa kehilangan harapan. Perilaku ini biasa dilakukan

kepada objek amaenya agar orang yang menjadi objek amae tersebut

mengerti bahwa saat pelaku amae melakukan tindakan tersebut karena

sedang kecewa terhadap tindakan atau keputusan yang diambil oleh objek

amaenya.

3. Hinekureru

Pada perilaku ini Pelaku amae menunjukan sikap yang berbeda

dengan hasrat yang ada di dalam hatinya. Seperti berpura-pura, sehingga

terlihat tidak memiliki hasrat untuk bersikap amae. Walaupun pelaku

amae tidak menunjukan sikap amae terhadap objek amaenya, bukan

berarti pelaku amae tidak memiliki keinginan untuk bersikap amae. Hanya

saja terkadang pelaku amae tidak mengerti bagaimana cara untuk

menunjukkan sikap amaenya tersebut.

Page 27: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

13

4. Uramu

Sekilas pelaku amae yang melakukan sikap ini terlihat sangat

membenci objek amaenya, namun sebenarnya pelaku amae tidak benar-

benar membenci objek amaenya. Sikap yang ditunjukkan seperti sedang

bermusuhan. Sesungguhnya sikap ini muncul karena hasrat amaenya tidak

diperdulikan oleh objek amaenya.

5. Tanomu

Tanomu merupakan sikap yang mengandalkan dirinya mengenai

suatu hal, sehingga objek amae akan bergantung kepada pelaku amae.

Dengan mengandalkan dirinya, pelaku amae berharap mendapatkan

keuntungan bagi dirinya. Secara tidak langsung dalam perilaku ini, pelaku

amae seolah mengatakan ”saya berharap diizinkan untuk beramaeru”

6. Toriiru

Secara mudah Toriiru dapat diartikan sebagai mencari perhatian

objek amae dengan tujuan mendapatkan perhatian dari objek amaenya

kemudian pelaku amae bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

7. Kodawaru

Merupakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan tindak

amae karena takut mendapat penolakan dan juga merasa malu untuk

menunjukan sikap amae dihadapan orang lain.

8. Wakadamari

Merupakan sikap acuh tak acuh sebagai bentuk pengekspresian rasa

benci dikarenakan hasrat untuk amae tidak dipenuhi.

Page 28: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

14

9. Sumanai

Pada dasarnya sumanai merupakan tindakan yang didasari pada dua

hal berbeda, yakni “terimakasih” dan “maaf”. Walaupun keduanya

merupakan dua hal yang berseda, akan tetapi keduanya memiliki tujuan

yang sama yakni bertujuan agar tidak kehilangan objek amaenya. Sikap ini

merupakan sikap yang dilandasi keinginan untuk terus berada dekat

dengan objek amaenya.

10. Higamu

Higamu merupakan sikap yang menggambarkan kecurigaan kepada

objek amae. Rasa curiga ini muncul karena pelaku amae merasa

diperlakukan tidak adil oleh objek amae dan tanggapan yang diberikan

oleh objek amae tidak sesuai dengan harapan pelaku amae.

11. Suneru

Perilaku ini merupakan akibat dari pelaku amae yang tidak memiliki

kesempatan untuk memanjakan diri kepada objek amaenya secara terus

terang.

12. Kigane

Merupakan sikap membatasi diri dan menahan keinginan untuk

berperilaku amae karena takut sikap amae yang ditunjukkan tidak

mendapatkan balasan dari objek amaenya.

Page 29: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

15

2.3 Hubungan Pemelihara dan Hewan Peliharaan

Yobel Hermanto (2017) mengatakan bahwa memiliki hewan peliharaan

dapat mengurangi tingkat stress dan rasa jenuh. Pekerjaan yang dilakukan sehari-

hari tentu akan membuat orang merasa jenuh dan stress, dengan melihat tingkah

lucu dari hewan peliharaan akan menjadi hiburan tersendiri sehingga rasa jenuh

pun berkurang. Inilah yang menjadi alasan utama orang Jepang memiliki hewan

peliharaan, yakni untuk memberikan kenyamanan dan relaksasi. Alasan kedua

orang memelihara hewan adalah dikarenakan hewan peliharaan sebelumnya telah

meninggal, sehingga kebanyakan orang di Jepang memilih untuk mengadopsi

hewan yang baru. Alasan ketiga orang memiliki hewan peliharaan adalah ingin

meningkatkan komunikasi dengan anggota keluarga. Hal ini dijelaskan oleh Yobel,

dengan memiliki hewan peliharaan di rumah maka seluruh keluarga akan

merawatnya secara bersama-sama. Seperti memberi makan, memandikan, dan

mengajak berjalan bersama keluarga.

Dalam sebuah jurnal online (Chen 2012) mengatakan bahwa hubungan

pemelihara dan hewan peliharaan dapat dibagi menjadi tiga dimensi yakni,

1. Attachment

Mengangkat pendapat Johnson (1992) yang mengatakan bahwa

attachment merupakan tingkat kasih sayang seorang pemelihara dengan

hewan peliharaanya sebagai sahabat. Ikatan antara pemelihara (pemilik)

dan hewan peliharaannya ini disebut sebagai human-animal bond. Dalam

hubungan ini, kebutuhan hewan peliharaan menjadi sesuatu hal yang

Page 30: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

16

sangat dipertimbangkan oleh pemelihara. Pemelihara akan sebisa mungkin

memberikan fasilitas terbaik untuk sahabatnya tersebut.

Hubungan ini memberikan pengaruh yang sangat baik bagi

kesehatan pemelihara. Dari penelitian yang dilakukan Sable (1995) dan

Douglas (2005) menjelaskan bahwa ikatan dan keterkaitan antara manusia

dan hewan akan dapat mengurangi kesepian dan stress dari pemelihara.

Perilaku attachment dapat dilihat ketika pemilih membeli jasa perawatan

(grooming) atau mainan yang dirancang khusus untuk hewan peliharaan.

Menurut para ahli semakin tinggi tingkat attachment maka semakin

mewah produk dan jasa yang diberikan kepada hewan peliharaan.

2. Interaksi

Dalam dimensi ini, interaksi yang dimaksud adalah hubungan dua

arah dari keduanya. Bentuk hubungan berupa upaya penyesuaian perilaku

keduanya. Dalam studi yang dilakukan oleh Belk (1996), pemelihara dan

hewan peliharaan telah melakukan penyesuaian melalui interaksi yang

dilakukan selama mereka hidup bersama. Dimensi ini dianggap sebagai

dimensi yang signifikan untuk menguji kedekatan hubungan antara

pemelihara dan hewan peliharaannya.

3. Human Substitule

Pada dimensi ini, hubungan yang dimaksud adalah kecenderungan

memanusiakan yang bukan manusia. Dalam penelitian yang dilakukan

oleh Serpell (2003) lebih dari 70% pemelihara mengggap hewan

peliharaan mereka sebagai pengganti anak, saudara atau bahkan teman.

Page 31: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

17

Hal ini terbukti dengan memberi makan hewan dengan makanan manusia,

memberi mereka nama seperti nama-nama manusia, membawa mereka ke

dokter spesialis saat mereka sakit, berduka saat mereka mati dan bahkan

menguburkan mereka di pemakaman dengan ritual pemakaman manusia.

Ketiga dimensi ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana perubahan

sikap pemelihara kepada hewan peliharaan, dan seberapa jauh keakraban yang

terbentuk dalam hubungan pemelihara dan hewan peliharaan.

2.4 Mise en scene

Dalam dunia perfilman istilah mise en scene tidak lagi terdengar asing.

Semua aliran film yang ada saat ini, dalam proses pembuatannya pasti akan

memperhatikan elemen-elemen mise en scene. Baik film yang bersifat fiksi

maupun film yang bersifat nonfiksi.

Teori mise en scene petama kali muncul dan diperkenalkan pada tahun

1950an oleh para kritikus yang memiliki ketertarikan terhadap dunia teater dan

film. Menurut Corrigan (2007: 48) dalam mise en scene terdapat beberapa elemen

yang harus diperhatikan pada saat pengambilan gambar untuk sebuat film, yakni

lighting (pencahayaan), costumes (busana), setting (latar), the quality of the acting

(kualitas dalam penjiwaan), dan character (karakter). Dalam dunia perfilman,

mise en scene merupakan sebuah alat kendali yang digunakan dalam proses

pembuatan film agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan latar dan

komposisi dari sebuah gambar. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan

Page 32: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

18

unsur lighting (pencahayaan), costumes (busana), setting (latar), the quality of the

acting (kualitas dalam penjiwaan).

1. Lighting atau pencahayaan merupakan hal yang sangat penting. Dari

pencahayaan dapat dibuat berbagai kesan yang ingin disampaikan oleh

sutradara. Baik itu ingin memberikan kesan yang sedih atau jusru kesan

yang bahagia. Seperti untuk membuat kesan sedih biasanya

pencahayaan yang digunakan adalah low key lighting. Sedangkan untuk

kesang ceria dan bahagia menggunakan high key lighting.

2. Costumes atau busana juga menjadi unsur yang sangat penting dari

suatu film. Busana yang digunakan oleh para karakter didalam film

dapat menggambarkan latar waktu dari film tersebut, selain itu kostum

juga dapat menggambarkan penokohan dari karakter yang mengenakan

kostum tersebut.

3. Setting atau latar, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

bentuk dan suasana yang ingin dilihatkan dari para tokoh di dalam film.

Perhatian dan asumsi penonton dapat dipengaruhi dengan pergerakan

pemain, warna serta keseimbangan komponen dalam suatu film.

Pengaturan ruang juga dapat dimanipulasi dengan pengambilan atau

penempatan kamera pada posisi tertentu guna menimbulkan kesan

tertentu yang ingin disampaikan sang sutradara.

4. Acting atau penjiwaan, merupakan hal utama dari unsur-unsur yang lain.

Pesan dari suatu film dapat tersampaikan apabila tokoh dalam film

Page 33: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

19

tersebut sukses menjiwai karakter yang ada dalam film. Pergerakan,

tindakan dan ekspresi menjadi gimik utama dalam sebuah film.

Selain keempat unsur di atas, teknik pengambilan gambar juga merupakan

unsur yang penting dalam suatu film yang akan mempengaruhi asumsi penonton

tentang jalan carita dari film tersebut, antara lain:

1. Extreme Long Shot

Shot ini digunakan apabila seseorang ingin mengambil gambar yang

sangat jauh, panjang, luas, dan berdimensi lebar

2. Long Shot

Shot ini bisa berupa gambar manusia seutuhnya dari ujung rambut hingga

ujung sepatu

3. Medium Long Shot

Bagi sutradara televise, shot ini sering kali dipakai untuk memperkaya

keindahan gambar. Dalam posisi ini gambar menjadi lebih padat

4. Medium Shot

Shot ini digunakan sebagai komposisi gambar terbaik untuk shoting

wawancara. Shot ini juga memperlihatkan subjek dari tangan sampai

kepala

5. Middle Close up

Shot ini dapat dikategorikan sebagai potret setengah badan yang

memperlihatkan subjek dari perut sampai kepala

6. Close up

Page 34: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

20

Shot ini merupakan komposisi gambar yang paling popular dan berguna.

Biasanya memperlihatkan subjek dari leher sampai ujung batas kepala

7. Extreme Close Up

Kekuatan extreme close up adalah pola kedekatan dan ketajaman yang

hanya fokus pada satu objek.

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Ida Ayu Sattvika (2013), Universitas Brawijaya dengan judul “Fenomena

Pet Boom Di Jepang yang Tercermin Dalam Drama Juui Dolittle karya

Katsuaki Setoguchi”

Dalam skripsinya peneliti mengkaji tentang fenomena pet boom yang

terjadi di Jepang pada tahun 2004. Peneliti juga membahas tentang

bagaimana pandangan serta kedekatan pemelihara dengan hewan

peliharaannya. Peneliti menggunakan teori sosiologi sastra sebagai

landasan penelitian. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah sama-

sama meneliti tentang bagaimana hubungan antara pemelihara dan hewan

peliharaan, namun terdapat perbedaan antara penelitian yang dilakukan Ida

Ayu Sattvika dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Pertama Ida Ayu

Sattvika meneliti hubungan pemelihara dan hewan peliharaan secara garis

besar dan lebih berfokus kepada fenomena pet boom sedangkan peneliti

mengkaji hubungan pemelihara dan hewan peliharaan dengan berfokus

kepada sikap amae. Kedua perbedaan penelitian terletak pada objek yang

Page 35: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

21

digunakan, Ida Ayu Sattvika menggunakan drama Juui Dolittle sedangkan

peneliti menggunakan film Kimi To Boku.

2. Alfi Saadati (2015), Universitas Brawijaya dengan judul “Perilaku Amae

Dalam Serial Drama Kimi Wa Petto Karya Sutradara Kato Arata, Kaneko

Fuminori dan Takanari Mahoki”

Dalam skripsi ini Alfi Saadati mengkaji tentang perilaku amae yang

ditunjukkan tokoh utama wanita yang bernama Iwaya Sumire kepada

tokoh utama pria yang bernama Takeshi. Persamaan penelitian yang

dilakukan Alfi Saadati dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak

pada pengkajian amae, namun juga terdapat perbedaan. Pertama dalam

penelitian alfi Saadati membahas perilaku amae yang terjadi antara

seorang pria dan wanita, namun dalam penelitian ini peneliti membahas

tentang perilaku amae yang terjalin antara pemelihara dan hewan

peliharaan. Kedua, Alfi Saadati menggunakan serial drama Kimi Wa Petto

sedangkan peneliti menggunakan film Kimi To Boku.

Page 36: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. Menurut Basrowi dan Suwandi (2009) jenis penelitian deskriptif

merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk memahami dan memberikan

gambaran mengenai fenomena yang dialami objek penelitian seperti perilaku,

presepsi, motivasi, karakter serta tindakan yang disampaikan secara terperinci

dalam bentuk kata-kata ilmiah. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

dengan harapan dapat menguraikan secara lebih mendalam mengenai tulisan,

tingkah laku dan ujaran yang diamati. Jenis penelitian deskriptif kualitati ini

digunakan untuk memahami dan mejelaskan secara ditail sikap amae yang

tergambar dalam film Kimi to Boku.

3.2 Data dan sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Kimi to Boku

yang disutradarai oleh Takashi Kubota. Film ini diangkat dari kisah hidup seorang

mangaka yang bernama Shigeto Yamagara. Dalam film ini banyak

memperlihatkan kedekatan antara pemelihara dan hewan peliharan yang

sebagaian besar diceritakan dari sudut pandang hewan peliharaan. Film ini

pertama kali dirilis pada tahun 2011 dengan durasi 44 menit 46 detik. Validitas

data yang digunakan peneliti akan dilakukan uji validitas oleh validator yang

memiliki kualifikasi berbahasa Jepang minimal JLPT N2.

Page 37: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

23

Data dalam penelitian ini adalah Script dialog, sikap atau tindakan yang

menggambarkan perilaku amae yang terjadi antara pemelihara dan hewan

peliharaan. Adapun data yang digunakan peneliti adalah dialog dari pemeran

utama pria, monolog dari kucing dan dialog dari pemain lain yang dapat

mendukung pendapat peneliti. Alasan peneliti menggunakan film ini sebagai

objek penelitian adalah dalam film ini mengandung cerita yang memiliki pesan

moral yang sangat tinggi. Berbeda dengan film lainya yang menceritakan tentang

pemelihara dan hewan peliharaannya, dalam film ini diceritakan perasaan antara

pemelihara dan hewan peliharaan dari sudut pandang hewan peliharaan. Oleh

karena itu peneliti merasa tertarik untuk membuktikan hipotesis peneliti.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan

atau observasi. Nasution melalui Sugiyono (2013;310) mengatakan bahwa

observasi merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Para ilmuan dapat bekerja

berdasarkan data dan fakta yang didapatkan melalui hasil observasi. Dalam proses

pengumpulan data sering kali membutuhkan alat-alat yang canggih untuk

membantu proses observasi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penggupulan data

observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah teknik observasi dimana

observer tidak perlu ambil bagian secara langsung dalam situasi kehidupan

observasi (Walgito, 1994: 54). Dengan kata lain dalam teknik ini observer

berperan sebagai penonton yang mengamati perilaku yang terjadi pada objek

observasi. Fokus penelitian adalah dialog dan aktivitas pelaku tokoh utama dan

Page 38: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

24

beberapa tokoh lainnya yang ada hubungannya dengan sikap amae dan perubahan

sikap yang terjadi antara pemelihara dan hewan peliharaan. Adapun langkah-

langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menonton dan menyimak setiap adegan, baik dialog maupun sikap

seluruh pemeran film Kimi to Boku

2. Mengelompokkan data dalam bentuk dialog maupun tindakan yang

mengandung sikap amae.

3. Mencatat data dialog dalam bentuk script percakapan yang mengandung

sikap amae pemelihara dan hewan peliharaan serta mecatat waktu dialog

tersebut terjadi.

4. Menerjemahkan data yang berbentuk dialog ke dalam Bahasa Indonesia.

3.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis data menggunakan teknik

analisis data menurut Miles dan Huberman. Melalui Sugiyono (2013: 337)

mengatakan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data. Aktifitas dalam analisis data menggunakan model ini dibagi

kedalam tiga tahapan besar.

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh pada saat melakukan observasi pastilah sangat banyak

dan beragam, bahkan pada saat observasi akan muncul data-data yang

sebenarnya tidak kita perlukan. Namun semua data yang ditemukan pada

saat melukan observasi haruslah ditampung terlebih dahulu. Pada tahap

reduksi data peneliti akan menggolongkan data, fakta-fakta yang sejenis

Page 39: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

25

akan digolongkan menjadi satu kelompok sehingga nantinya akan

diperoleh beberapa kelompok data. Dalam menggolongkan data peneliti

akan dipandu oleh tujuan yang hendak dicapai. Dalam mereduksi data

memerlukan proses berfikir yang sensitif dan kecerdasan serta kedalaman

wawasan yang tinggi, untuk itu peneliti diperbolehkan berdiskusi dengan

teman atau seseorang yang dianggap ahli.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka tahap selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data ini dapat dibuat dalam bentuk table, grafik ataupun yang

lain. Dalam penelitian kualitatif penyajian data biasanya dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan lain sebagainya.

Penyajian data yang paling sering dalam penelitian kualitatif adalah

penjelasan berbentuk teks yang bersifat naratif.

3. Kesimpulan

Setelah semua data dipilah dan disajikan maka tahap selanjutnya adalah

penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat haruslah berdasarkan data

yang telah didapat melalu tahap observasi. Jika kesimpulan yang

dikemukan peneliti dan data yang dimiliki peneliti dapat mendukung

kesimpulan maka kesimpulan tersebut dapat dikatakan kesimpulan yang

kredibel.

Berdasarkan teknik analisis di atas, langkah-langkah yang dilakukan peneliti

dalam pengumpulan data sampai dengan penarikan kesimpulan adalah sebagai

berikut:

Page 40: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

26

1. Menyimak seluruh data yang telah diperoleh oleh peneliti, seperti

menyimak dialog dan perilaku yang dilakukan oleh Yamamoto

Shigeto dengan hewan peliharaannya yang bernama Gin’ougo.

2. Menganalisis setiap aktifitas yang dilakukan Yamamoto Shigeto dan

hewan peliharaannya. Yakni dengan melihat dan mencatat setiap

scene di dalam film sebagai bentuk pemahaman alur film.

3. Mencatat setiap dialog yang terjadi didalam film.

4. Melakukan validasi dialog kepada validator .

5. Setelah dialog divalidasi memilah dan mencocokan dialog dengan

adegan yang menggambarkan perilaku amae.

6. Memilah dan menentukan jenis-jenis perilaku amae sesuai dengan

pengertian dari istilahnya.

7. Menarik kesimpulan

Page 41: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

27

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan

4.1.1 Gambaran Sikap Amae Antara Pemelihara dan Hewan Peliharaan

dalam Film Kimi To Boku

1. Tanomu

Sikap yang mengandalkan diri sendiri mengenai suatu hal,

sehingga objek amae akan bergantung kepada pelaku amae.

2. Higamu

Sikap yang menggambarkan kecurigaan kepada objek amae. Sikap

ini muncul karena respon yang diberikan objek amae tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh pelaku amae.

3. Futekusareru

Merupakan sikap protes dengan cara melakukan hal-hal yang tidak

bertanggung jawab dikarenakan pelaku amae merasa kecewa dan

kehilangan haran atas keputusan yang diambil oleh objek amaenya.

4. Toriiru

Sikap mencari perhatian dengan tujuan untuk mendapatkan

perhatian dari objek amaenya, sehingga pelaku amae bisa

mendapatkan apa yang diinginkan.

Page 42: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

28

5. Sumanai (maaf)

Sikap yang dilandasi keinginan untuk terus berada dekat dengan

objek amaenya. Dalam poin ini sikap sumanai didasari atas

perasaan “maaf”.

6. Hinekureru

Sikap yang berbeda dengan hasrat yang ada didalam hatinya.

pelaku amae bersikap seperti tidak memiliki hasrat untuk

melakukan sikap amae, namun sebenarnya di dalam hatinya pelaku

amae ingin bersikap amae. Pada sikap ini pelaku amae sering kali

tidak mengerti bagaimana cara untuk menunjukkan sikap amaenya.

7. Amanzuru

Sikap pelaku amae yang hanya menerima begitu saja keadaan yang

terjadi. Hal ini dikarenakan pelaku amae tidak ingin kehilangan

objek amaenya.

8. Sumanai (terima kasih)

Sikap yang dilandasi keinginan untuk terus berada dekat dengan

objek amaenya. Dalam poin ini sikap sumanai didasari atas

perasaan “terima kasih”.

9. Uramu

Sekilas sikap ini terlihat seperti sikap pelaku amae yang membenci

objek amaenya, namun sikap yang ditunjukkan bukanlah sikap

permusuhan sebenarnya. Sikap ini muncul karena hasrat amaenya

tidak diperdulikan oleh objek amae.

Page 43: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

29

4.1.2 Perubahan Sikap Pemelihara kepada Hewan Peliharaan dalam Film

Kimi To Boku

1. Yamamoto berubah dari pribadi yang serius menjadi pribadi yang

menyenangkan

2. Yamamoto yang awalnya merasa kasihan menjadi sayang kepada

gin’ougo

3. Yamamoto menganggap gin’ougo sebagai sahabat

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Sikap Amae Antara Pemelihara dan Hewan Peliharaan

dalam Film Kimi To Boku

4.2.1.1 Tanomu

Tanomu merupakan sikap yang mengandalkan dirinya mengenai suatu hal,

sehingga objek amae akan bergantung kepada pelaku amae. Dengan

mengandalkan dirinya, pelaku amae berharap mendapatkan keuntungan bagi

dirinya. Secara tidak langsung dalam perilaku ini, pelaku amae seolah

mengatakan ”saya berharap diizinkan untuk beramaeru”.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur tanomu pada menit

ke 00:07:34 – 00:08:32

Page 44: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

30

Gambar 4.1 Yamamoto memberi makan Gin’ougo

やまもと :ギンオウゴ、ご飯だぞ。ギンオウゴ?ナルト?ギンオウ

ゴ?

ギンオウゴ :ニャー

やまもと :やし。。。やし。。。ただいま。ただいま。

Yamamoto : Gin’ougo, gohan dazo. Gin’ougo? Naruto? Gin’ougo?

Gin’ougo : miau

Yamamoto : yashi… yashi… Tadaima. Tadaima.

Yamamoto : Gin’ougo, waktunya makan. Gin’ ougo? Naruto? Gin’ougo?

Gin’ougo : miau

Yamamoto : ya… ya… aku pulang. Aku pulang.

Dalam adegan dan dialog di atas diceritakan Yamamoto yang baru pulang

dari supermarket membawakan makanan untuk Gin’ougo. Yamamoto

membelikan makanan kering khusus kucing untuk Gin’ougo. Setelah menuangkan

makanan ke dalam mangkok makanan Gin’ougo, Yamamoto berjalan ke arah

Gin’ougo dan mengatakan bahwa Yamamoto sudah pulang sambil memeluk

Gin’ougo.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting

dan teknik pengambilan gambar middle close up. Setting dalam adegan ini adalam

apartment yakni tempat tinggal Yamamoto. Setting apartment digunakan untuk

memperlihatkan bahwa Yamamoto sudah pulang ke rumah. Acting digunakan

untuk melihat ekspresi yang disampaikan oleh Yamamoto, terutama saat

Page 45: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

31

Yamamoto mengatakan “ただいま。ただいま ”. Yamamoto mengucapkan

dialog tersebut sambil tersenyum dan memeluk Gin’ougo. Kemudian dalam

adegan ini menggunakan teknik pengambilan gambar middle close up. Dengan

teknik ini dapat terlihat jelas adegan serta ekspresi dari Yamanoto dan Gin’ougo.

Dalam adegan ini dapat dilihat bahwa Yamamoto memperlihatkan kepada

Gin’ougo bahwa Yamamoto dapat diandalkan. Sikap tersebut terlihat saat

Yamamoto memberikan Gin’ougo makanan. Saat Yamamoto mengeluarkan

makanan Gin’ougo dan mengatakan “ギンオウゴ、ご飯だぞ”. Dalam dialog

tersebut Yamamoto memanggil Gin’ougo untuk makan dengan mengatakan

“Gin’ougo, ayo makan”. Sikap Yamamoto yang memberi Gin’ougo maka,

merupakan cerminan dari sikap tanomu yang dilakukan Yamamoto kepada

Gin’ougo. Dengan sikap Yamamoto yang memberi makan Gin’ougo, Yamamoto

memperlihatkan bahwa Gin’ougo dapat mengandalkan Yamamoto untuk

memenuhi kebutuhan Gin’ougo.

Sikap kedua terlihat saat Yamamoto mengatakan “ただいま。ただいま”

sambil tersenyum dan menggendong Gin’ougo. Melihat ekspresi dan dialog yang

diucapkan Yamamoto terdapat makna tersirat. Dari dialog dan ekspresi tersebut,

Yamamoto terlihat mengungkapkan bahwa, Yamamoto sudah berada di rumah

dan selalu menemani Gin’ougo sehingga Gin’ougo tidak akan merasa sendiri.

Gin’ougo dapat selalu mengandalkan Yamamoto untuk merawat dan menjaga

serta memenuhi kebutuhan Gin’ougo. Dari kedua sikap tersebut membuktikan

bahwa dalam adegan ini terdapat sikap tanomu yang dilakukan Yamamoto kepada

Gin’ougo.

Page 46: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

32

4.2.1.2 Higamu

Higamu merupakan sikap yang menggambarkan kecurigaan kepada objek

amae. Rasa curiga ini muncul karena pelaku amae merasa diperlakukan tidak adil

oleh objek amae dan tanggapan yang diberikan oleh objek amae tidak sesuai

dengan harapan pelaku amae.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur higamu pada menit

ke 00:08:46 – 00:09:20

Gambar 4.2 Gin’ougo mencoba mendekati Yamamoto

ギンオウゴ :あの頃はキミもボクも子供だったね。キミはっていえば、

絵を描いたり、文字を書いたり。最初はキミのこと少し

怖かったりました。

やまもと :おい。ちけって!

ギンオウゴ :何かあると、本気で怒鳴ったりするし。もうすこし大人に

なれよって思った。

Gin’ougo : Ano koro wa kimi mo boku mo kodomo dattane. Kimi watteieba, e

wo kaitari, moji wo kaitari. Shaishou wa kimi no koto sukoshi

kowakattarimashita.

Yamamoto : Oi. Chikette!

Gin’ougo : Nanika aru to, honki de donattari surushi. Mou sukoshi otona ni

nare yotteomotta.

Page 47: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

33

Gin’ougo : Pada waktu itu, kau dan aku sama-sama masih anak-anak. Kau

menggambar dan juga menulis. Pada awalnya aku sedikit takut

padamu.

Yamamoto : Oi. Minggir!

Gin’ougo : Apapu yang terjadi, kau selalu menanggapinya dengan serius.

Harusnya kau bisa bersikap sedikit lebih dewasa, kupikir begitu.

Dalam adegan di atas diceritakan Yamamoto sedang sibuk membuat komik

yang dipersiapkan untuk memulai debutnya sebagai mangaka. Awalnya Gin’ougo

hanya memperhatikan Yamamoto. Gin’ougo yang mulai merasa kesepian,

mendekati Yamamoto yang sedang serius dengan komiknya. Gin’ougo berjalan di

atas meja yang sedang digunakan Yamamoto dan berharap Yamamoto akan

memperhatikannya. Namun Yamamoto yang sangat berkonsentrasi pada

komiknya justru memarahi Gin’ougo dan meminta Gin’ougo untuk turun dari

meja tempat Yamamoto bekerja. Yamamoto langsung mengangkat Gin’ougo dan

meletakkannya di lantai. Dalam adegan ini terlihat bagaimana kesedihan dan

kekecewaan yang dirasakan Gin’ougo atas respon yang diberikan oleh Yamamoto.

Akhirnya Gin’ougo pun kembali memandangi Yamamoto sambil duduk di atas

futon.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting

dengan teknik pengambilan gambar close up. Setting yang digunakan dalam

adegan ini adalam yang pertama latar tempat yakni apartment tempat Yamamoto

tinggal, kemudian lattar waktu yakni malam hari. Latar tempat yang merupakan

kamar dari Yamamoto menjelaskan bagaimana kedekatan anatara Yamamoto dan

Gin’ougo. Kemudian latar waktu pada malam hari menjelaskan bahwa sampai

malam hari, Yamamoto masih sibuk menggambar komik. Acting digunakan untuk

Page 48: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

34

melihat bagaimana respon yang diberikan Yamamoto ketika Gin’ougo mulai

mendekatinya. Teknik pengambilan gambar pada adegan ini menggunakan close

up yang bertujuan memperlihatkan lebih jelas ekspresi dari Yamamoto dan

Gin’ougo.

Dalam adegan ini dapat diketahui bahwa Gin’ougo memiliki perasaan

curiga kepada Yamamoto. Perasaan curiga tersebut merupakan perasaan takut

yang dirasakan Gin’ougo kepada Yamamoto. Terlihat dari Monolog yang

diucapkan oleh Gin.ougo “最初はキミのこと少し怖かったりました”. Dalam

monolog tersebut Gin’ougo mengatakan “Pada awalnya aku merasa sedikit takut

padamu”. Gin’ougo awalnya merasa takut kepada Yamamoto karena Yamamoto

tidak pernah mengajaknya bermain.

Akhirnya Gin’ougo memberanikan diri untuk mendekati Yamamoto dengan

naik ke atas meja. Saat Gin’ougo mulai mengajak Yamamoto bermain, Yamamoto

justru menolak dan meminta agar Gin’ougo turun dari atas meja. Terlihat dari

dialog yang diucapkan Yamamoto, “おい。ちけって!”. Dalam dialog tersebut

Yamamoto yang merasa kesal atas tindakan Gin’ougo mengatakan “Oi. Minggir!”

sambil mengangkat Gin’ougo dan meletakkan Gin’ougo di lantai. Terlihat

kekecewaan dirasakan oleh Gin’ougo karena tanggapan yang diberikan oleh

Yamamoto tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Gin’ougo. Kekecewaan

Gin’ougo dapat dilihat dari ekspresi terakhir Gin’ougo yang terlihat sedih dan dari

monolog Gin’ougo yang mengatakan “何かあると、本気で怒鳴ったりするし。

もうすこし大人になれよって思った”. Dalam monolog tersebut Gin’ougo

mengatakan “apapun yang terjadi, kau selalu menganggapinya dengan serius.

Page 49: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

35

Harusnya kau bisa bersikap sedikit lebih dewasa, kupikir begitu”. Dari monolog

yang diucapkan Gin’ougo, dapat dilihat kekecewaan yang dirasakan Gin’ougo

karena tanggapan yang diberikan Yamamoto tidak sesuai dengan harapan

Gin’ougo. Gin’ougo berharap Yamamoto bisa sedikit lebih dewasa sehingga

dengan begitu Yamamoto dapat mengerti keinginan Gin’ougo yang hanya ingin

bermain dengan Yamamoto. Namun respon yang diberikan Yamamoto justru

tidak sesuai dengan harapan Gin’ougo. Hal ini membuktikan bahwa dalam adegan

ini terdapat sikap higamu yang dilakukan Gin’ougo kepada Yamamoto.

4.2.1.3 Futekusareru

Pada dasarnya futekusareru merupakan sikap protes dengan cara melakukan

hal-hal yang tidak bertanggung jawab dikarenakan merasa kecewa dan merasa

kehilangan harapan. Perilaku ini biasa dilakukan kepada objek amaenya agar

orang yang menjadi objek amae tersebut mengerti bahwa saat pelaku amae

melakukan tindakan tersebut karena sedang kecewa terhadap tindakan atau

keputusan yang diambil oleh objek amaenya.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur futekusareru pada

menit ke 00:09:21 – 00:10:44

Page 50: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

36

Gambar 4.3 Gin’ougo memakan makanan Yamamoto

やまもと :うわ、めっちゃ残しとうや。

あっ、ギンオウゴ!アカンって、お前何しとうと、マジ

で。食うだって言ったよなんか。

やまもと :先輩

せんぱい :うん。

やまもと :これと、この倍高い猫缶とどう違うんですか。

せんぱい :あ、まぁ、マックとフランス料理の違いみたいなもんかな。

俺、断然マック派だけど。

やまもと :先輩、安上がりでいいですね。

せんぱい :コストパフォーマンスがたけぇんだよ。

やまもと :贅沢猫め!

Yamamoto : Uwa, mechcha nokoshitouya.

Ak, Gin’ougo! Akantte, omaenani shitouto, mujide.

Kuudatte itta yonanka.

Yamamoto : Senpai.

Senpai : Un.

Yamamoto : koreto, kono baitakai nekokan to dou chigaun desuka.

Senpai : A, maa, makku to furansu ryouri no chigai mitainamonkana. Ore,

danzen makku hada kedo.

Yamamoto : Senpai, yasua ga rite iidesune.

Senpai : kosutopafo-mansu ga takeendayo.

Yamamoto : zeitaku nekome!

Yamamoto : Sisanya banyak sekali.

Ah! Gin’ougo! Sudah kubilang jangan! Kau ini benar-benar keras

kepala!

Sudah kubilang makan makananmu sendiri, kan? Gin’ougo?!

Page 51: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

37

Yamamoto : Senpai?

Senpai : ya?

Yamamoto : Makanan kucing yang ini dan yang dua kali lebih mahal inii apa

perbadaanya?

Senpai : Ah yah, seperti perbedaan antara Macdonald’s dengan masakan

Prancis.

Tapi kalau aku jelas Macdonald’s.

Yamamoto : senpai ekonomis sekali, ya?

Senpai : cost performance itu mahal.

Yamamoto : Dasar kucing mewah.

Dalam adegan ini Yamamoto sedang menikmati makan siang, kemudian

Gin’ougo datang mendekati Yamamoto. Gin’ougo berusaha mengambil makanan

Yamamoto yang ada di atas meja. Yamamoto yang merasa heran dengan sikap

Gin’ougo, akhirnya pergi melihat makanan Gin’ougo. Ternyata Gin’ougo tidak

sedikit pun menyentuh makannya. Ketika Yamamoto kembali ke meja makanya,

Yamamoto terkejut melihat Gin’ougo yang sudah memakan ikan yang ada di atas

meja. Keesokan harinya Yamamoto memberikan makanan kaleng khusus kucing.

Yamamoto sangat terkejut melihat Gin’ougo sangat menyukai makanan yang baru

dibeli Yamamoto.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting dan

costumes dan teknik pengambilan gambar menggunakan medium shot. Setting

yang digunakan kamar apartment dan supermarket tempat Yamamoto bekerja.

Costumes yang digunakan Yamamoto adalah seragam pegawai supermarket

termpat Yamamoto bekerja. Costumes ini berguna untuk mempertega setting yang

digunakan, yakni supermarket. Teknik pengambilan gambar menggunakan

medium shot berguna memperlihatkan ekspresi Yamamoto namun juga

memperlihatkan setting yang digunakan.

Page 52: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

38

Dalam adegan ini terdapat unsur futekusareru yang dilakukan oleh

Gin’ougo. Sikap tersebut dapat dilihat saat Gin’ougo tidak mau memakan

makanan yang sudah diberikan oleh Yamamoto. Gin’ougo lebih memilih untuk

memakan makanan milik Yamamoto. Yamamoto terkejut dan sedikit marah

kepada Gin’ougo karena sikap tidak baik yang dilakukan Gin’ougo.

Saat dialog Yamamoto yang mengatakan “食うだって言ったよなんか”.

Dalam dialog tersebut Yamamoto mengatakan “sudah kubilang makan makanan

mu sendiri,kan?”. Dari dialog tersebut dapat diketahui bahwa Yamamoto dan

Gin’ougo sudah memiliki makanan masing-masing. Namun Gin’ougo seperti

tidak terima dengan keputusan Yamamoto yang memberinya makanan kering,

sementara Yamamoto memakan ikan. Merasa tidak terima dengan perlakuan

Yamamoto, Gin’ougo diam-diam naik ke atas meja makan kemudian memakan

makanan Yamamoto. Awalnya Yamamoto kesal dengan sikap Gin’ougo, namun

Yamamoto mengerti bahwa Gin’ougo tidak menyukai makanan kering.

Yamamoto akhirnya memutuskan untuk mengganti makanan Gin’ougo.

Saat malam hari, Yamamoto sedang bekerja dan secara tidak sengaja

melihat makanan kaleng untuk kucing. Yamamoto akhirnya memutuskan untuk

membeli makanan kaleng tersebut dan memberikanya kepada Gin’ougo. Saat

Yamamoto memberikan makanan tersebut kepada Gin’ougo, Yamamoto terlihat

terkejut karena Gin’ougo langsung menghabiskan makananya.

Dapat dilihat dalam adegan ini Gin’ougo merasa diperlakukan tidak adil

oleh Yamamoto yang hanya memberikanya makanan kering. Gin’ougo merasa

tidak terima dengan perlakuan Yamamoto, karena itu Gin’ougo memakan ikan

Page 53: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

39

yang berada di atas meja makan Yamamoto. Akhirnya Yamamoto mengganti

makanan Gin’ougo dengan makanan kaleng khusus untuk Kucing. Tujuan sikap

amae dilakukan Gin’ougo tercapai, karena Gin’ougo mendapatkan apa yang

diinginkannya. Sikap Gin’ougo tersebut merupakan sikap protes karena

Yamamoto memakan ikan sedangkan Gin’ougo hanya memakan makanan kering.

Hal ini merupakan cerminan sikap futekusareru yang dilakukan oleh Gin’ougo

kepada Yamamoto.

4.2.1.4 Toriiru

Secara mudah Toriiru dapat diartikan sebagai mencari perhatian objek amae

dengan tujuan mendapatkan perhatian dari objek amaenya kemudian pelaku

amae bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur toriiru pada menit

ke 00:10:47 – 00:11:50

Gambar 4.4 Yamamoto bermain dengan Gin’ougo

Page 54: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

40

やまもと :おい。へえ?

ギンオウゴ :キミはいつもボクと遊んでくれたよね。キミとボク本当に

よく遊んだね。楽しかったな。このまま時がとまっても

いい。ボクは本当にそう思ったよ。いつのまにかボクは

キミのこと友達って思うようになった。キミは友達、一

番の友達!

やまもと :お前、それそんなに気に入ったじゃん。じゃ、やるよお前、

それ。それお前にやる。はい、もう、今日からそれギン

オウゴものね。

Yamamoto : Oi. Hee?

Gin’ougo : Kimi wa itsumo boku to asonde kureta yo ne. Kimi to boku hontou

ni yoku asonda ne. Tanoshikatta na. Kono mama toki ga tomatte

mo ii. Boku wa hontou ni sōu omotta yo. Itsu no manika boku wa

kimi no koto tomodachitte omou yōu ni natta. Kimi wa tomodachi,

ichiban no tomodachi!

Yamamoto : Omae, sore sonna ni ki ni itta jyan. Jya, yaruyo omae, sore. Sore

omae ni yaru. Hai, mou, kyou kara sore Gin’ougo monone.

Yamamoto : oh, eh?

Gin’ougo : kau selalu bermain dengan ku, kan? Kau dan aku selalu bermain

sampai puas, kan? Aku senang sekali. Aku tidak keberatan kalau

waktu berhenti. Aku benar-benar berfikir seperti itu. Entah sejak

kapan aku sudah menganggap mu sebagai sahabat. Kau adalah

sahabat ku. Sahabat yang nomor satu.

Yamamoto : kau suka sekali dengan itu, ya? Kalau begitu kuberikan padamu.

Kuberikan itu untukmu. Baik, mulai sekarang itu adalah milik

Gin’ougo.

Dalam adegan ini diceritakan Yamamoto yang sedang sibuk dengan telepon

genggamnya. Gin’ougo yang merasa tidak diperhatikan oleh Yamamoto, mulai

menggangu dan mencari perhatian dari Yamamoto. Gin’ougo mendekati

Yamamoto, kemudian mengejar gantungan telepon genggam milik Yamamoto.

Yamamoto yang awalnya terkejut dengan tindakan Gin’ougo, menyadari bahwa

Page 55: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

41

Gin’ougo ingin bermain denganya. Yamamoto akhirnya melepas gantungan

telepon genggam tersebut dan mengikatkannya pada seutas tali. Malam itu,

Gin’ougo dan Yamamoto bermain dan menghabiskan waktu bersama.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting

dan teknik pengambilan gambar menggunakan medium shot. Setting yang

digunakan dalam adegan ini adalah kamar apartment Yamamoto. Unsur acting

dalam adegan ini digunakan untuk melihat pergerakan, tindakan serta ekspresi

yang terjadi pada Yamamoto dan Gin’ougo. Dalam adegan tersebut menggunakan

teknik pengambilan gambar medium shot, dengan teknik ini dapat terlihat jelas

ekspresi serta interaksi yang menyatakan kedekatan antara Yamamoto dan

Gin’ougo.

Berdasarkan adegan tersebut, dapat dilihat bahwa Gin’ougo sebenarnya

sangat ingin bermain dengan Yamamoto akan tetapi Yamamoto terlihat sangat

asyik dengan telepon genggamnya. Gin’ougo yang memiliki hasrat untuk bermain,

mencari perhatian Yamamoto dengan cara mengganggunya. Tindakan Gin’ougo

untuk memenuhi hasrat amaenya ini berhasil. Yamamoto akhirnya bermain

bersama dengan Gin’ougo, keduanya pun merasa senang. Hal ini terlihat dari

mimik wajah Yamamoto yang tersenyum lebar dan monolog yang dikatakan

Gin’ougo “キミはいつもボクと遊んでくれたよね。キミとボク本当によく

遊んだね。楽しかったな。このまま時がとまってもいい。ボクは本当にそ

う思ったよ”. Dari monolog tersebut, Gin’ougo menyatakan bahwa Gin’ougo

senang dapat bermain dengan Yamamoto. sikap Gin’ougo yang mengganggu

Page 56: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

42

Yamamoto untuk mendapatkan perhatian ini merupakan wujud sikap toriiru yang

dilakukan Gin’ougo kepada Yamamoto.

4.2.1.5 Sumanai (maaf)

Pada dasarnya sumanai merupakan tindakan yang didasari pada dua hal

berbeda, yakni “terima kasih” dan “maaf”. Walaupun keduanya merupakan dua

hal yang berbeda, akan tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama yakni

bertujuan agar tidak kehilangan objek amaenya. Sikap ini merupakan sikap yang

dilandasi keinginan untuk terus berada dekat dengan objek amaenya.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur sumanai pada

menit ke 00:14:45 – 00:20:56

Gambar 4.5 Yamamoto meminta maaf kepada Gin’ougo

やまもと :そうか。この部屋にきて一人って初めてか。

やまもと :すみません!あの、ごめんなさい。やっぱり差し上げられ

ません。本当にすみません。

ごめんな。もう放したりしないから。

ギンオウゴ :ニャー

Page 57: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

43

やまもと :お願いします!

所有者 :一人暮らしの、あのねがいね?

やまもと :そこなんとか。。。。。お!こら、ギン!

所有者 :甘いなものそれ。

やまもと :え?

所有者 :しかたないなぁ。隣も空き部屋だし。特別だよ。他の住民

には絶対に見つかんないにしてよ。

やまもと :はい、 ありがとうございます。

所有者 :やさ、俺無道と犬派だったんだけど、俺が猫派です。やっ

ぱ猫はもてるよな。

やまもと :はい。

Yamamoto : Souka. Kono heya ni kite hitoritte hajimeteka.

Yamamoto : Sumimasen! Ano, gomennasai. Yappari sashi ageraremasen.

Hontou ni sumimasen.

Gomenna. Mou hanashitari shinai kara.

Gin’ougo : Myau

Yamamoto : Onegaishimasu!

Shoyuusha : Hitori gurashi no. ano negaine?

Yamamoto : sokonantoka….. o! kora, Gin’!

Shoyuusha : amaina monosore.

Yamamoto : e?

Shoyuusha : Shikatanainaa. Tonari mo akibeyadashi. tokubetsudayo. Tano

syuuming ni wa zettai ni mitsukan nai ni shiteyo.

Yamamoto : Hai, arigatou gozaimasu.

Shoyuusha : Yasa. Ore mudou to inu hattandakedo, ore ga neko hadesu. Yappa

neko wa moteruyona

Yamamoto : Hai.

Yamamoto : Begitu ya. Ini pertama kalinya aku sendiri di kamar ini sejak

pertama datang.

Yamamoto : Maaf! Anu. Maaf. Ternyata aku memang tidak bisa menyerahkanya.

Aku benar-benar minta maaf.

Maaf ,ya. Kita tidak akan berpisah lagi.

Yamamoto : Saya mohon!

Shoyuusha : Tinggal sendirian, pasti berat,kan?

Yamaoto : Tolong lakukan sesuatu.

Shoyuusha : Kau manis juga, nak

Yamaoto : eh?

Page 58: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

44

Shoyuusha : Apa boleh buat, kamar sebelah juga kosong. Ini pengecualian.

Jangan sampai diketahui oleh penghuni apartemen lain.

Yamamoto : Baik, terimakasih banyak!

Shoyuusha : Tapi, dulu sebenarnya aku penyayang anjing, sekarang aku

penyayang kucing. Kucing memang populer sekali, ya?

Yamamoto : Iya!

Dalam adegan ini diketahui Yamamoto bersedih setelah memberikan

Gin’ougo pada seorang wanita yang telah mengadopsi Gin’ougo. Saat itu

Yamamoto sedang melamun sambil menggambar. Tanpa sadar, Yamamoto

menggambar sosok Gin’ougo. Yamamoto pun segera berlari mengejar wanita

yang telah mengadopsi Gin’ougo. Setelah berhasil bertemu dengan wanita

tersebut, Yamamoto segera meminta maaf dan mengatakan bahwa Yamamoto

tidak bisa berpisah dari Gin’ougo. Wanita tersebut mengembalikan Gin’ougo

kepada Yamamoto. Setelah sampai di rumah, Yamamoto menemui pemilik

gedung. Yamamoto meminta agar pemilik gedung mengizinkan Gin’ougo tinggal

bersama Yamamoto. Dengan berat hati akhirnya pemilik gedung memberikan izin

kepada Yamamoto.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting,

dan teknik pengambilan gambar menggunakan medium long shot. Terdapat

beberapa setting dalam adegan ini, pertama halaman apartment Yamamoto,

keduan jalanan, ketiga adalah kamar Yamamoto. acting digunakan untuk melihat

bagaimana pergerakan dan ekspresi yang diperlihatkan oleh Yamamoto dan

Gin’ougo. Teknik pengambilan gambar menggunakan medium long shot yang

berguna untuk memperlihatkan setting yang digunakan serta ekspresi dan

pergerakan yang dilakukan oleh Yamamoto.

Page 59: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

45

Dalam adegan ini diperlihatkan Yamamoto memohon maaf kepada wanita

tersebut dan mengatakan bahwa Yamamoto tidak dapat berpisah dengan Gin’ougo.

Wanita tersebut mengerti dan mengembalikan Gin’ougo kepada Yamamoto.

Kemudian sore hari saat dalam perjalana pulang, Yamamoto meminta maaf

kepada Gin’ogo dan mengatakan bahwa mereka tidak akan berpisah lagi. Hal ini

dapat diketahui dari dialog yang diucapkan Yamamoto “ごめんな。もう放した

りしないから”. Dialog ini memperlihatkan sikap amae Yamamoto yang tidak

ingin lagi berpisah dengan Gin’ougo. Saat tiba di rumah, Yamamoto meminta izin

kepada pemilik gedung agar Gin’ougo boleh tinggal bersamanya dengan

mengatakan “そこなんとか”. Yamamoto sampai memohon kepada pemilik

gedung agar diperbolehkan memelihara Gin’ougo di apartment. Sikap Yamamoto

yang meminta maaf kepada Gin’ougo dan memohon kepada pemilik gedung agar

mengizinkanya untuk memelihara Gin’ougo merupakan sikap sumanai yang

didasari atas permintaan maaf kepada Gin’ougo, terlihat saat Yamamoto berusaha

menebus kesalahanya dengan cara memohon kepada pemilik gedung agar bisa

terus bersama dengan Gin’ougo. Sikap tersebut merupakan cerminan sumanai

yang dilakukan Yamamoto kepada Gin’ougo

4.2.1.6 Hinekureru

Pada perilaku ini Pelaku amae menunjukan sikap yang berbeda dengan

hasrat yang ada di dalam hatinya. Seperti berpura-pura, sehingga terlihat tidak

memiliki hasrat untuk bersikap amae. Walaupun pelaku amae tidak menunjukan

sikap amae terhadap objek amaenya, bukan berarti pelaku amae tidak memiliki

Page 60: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

46

keinginan untuk bersikap amae. Hanya saja terkadang pelaku amae tidak mengerti

bagaimana cara untuk menunjukkan sikap amaenya tersebut.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur hinekureru pada

menit ke 00:27:40 – 00:29:50

Gambar 4.6 Yamamoto bersikap acuh tak acuh pada Gin’ougo

ギンオウゴ :キミが諦めない理由、ボクにはわかるよ。なにもわなくて

もわかるよ。ボクは空気だけで全てを感じとれるんだよ。

ギンオウゴ :ねえキミ、キミは一人じゃないよ。ボクが見ててやる。ず

っと見ててやる。でも、もしもボクが眠くなったら、キ

ミのひざで寝てもいいだろう?そばにいるからさ、ずっ

とそばにいるからさ。

Gin’ougo : Kimi ga akiramenai riyuu. Boku niwa wakaruyo. Nani mo

iwakutemo wakaruyo. Boku wa kuuki dake de subete wo kanji

torerundayo.

Page 61: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

47

Gin’ougo : Nee kimi, kimi wa hitori janaiyo. Boku ga mitete yaru. Zutto mitete

yaru. Demo, moshimo boku ga nemukunattara, kimi no hiza de

nette mo ii darou? Soba ni irukarasa. Zutto soba ni irukarasa.

Gin’ougo : Alasan kenapa kau tidak ingin menyerah, aku mengerti tentang itu.

Walaupun kau tidak berkata apa-apa. Aku mengerti, karena aku

merasakan semuanya hanya dari suasananya.

Gin’ougo : Hei kamu, kamu tidak sendirian. Aku akan menjaga mu. Aku akan

selalu menjagamu. Tapi kalau aku mengantuk, aku boleh tidur

dipangkuanmu,kan? Aku akan berada di sampingmu. Aku akan

selalu berada di sampingmu.

Dalam adegan ini diceritakan Yamamoto sedang sedih mengetahui

temannya sudah memulai debut sebagai mangaka. Kesedihan yang dirasakan

Yamamoto membuatnya tidak memperdulikan Gin’ougo. Dari musim ke musim

Yamamoto hanya fokus membuat komik dan tidak memperhatikan Gin’ougo

bahkan Yamamoto tidak mengajak Gin’ougo bermain. Tiga musim sudah belalu,

namun Yamamoto tetap fokus pada komiknya. Sampai pada saat musim dingin

tiba, Gin’ougo terlihat tidur di pangkuan Yamamoto.

Unsur mise en scene yang terdapat dalam adegan tersebut adalah setting,

costume, lighting dengan teknik pengambilan gambar medium shot. Setting

tempat pada adegan ini adalah kamar Yamamto, setting waktu yang

memperlihatkan banyak musim yang sudah terlewati. Costumes pada adegan ini

mempertegas musim yang sudah terlewati. Lighting yang digunakan dalam

adehan ini adalah low key lighting yang berfungsi untuk menciptakan suasana

sedih. Pengambilan gambar menggunakan medium shot yang memperlihatkan

pergerakan dan fokus kepada ekspresi yang dilakukan Yamamoto dan Gin’ougo.

Page 62: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

48

Dalam adegan ini terlihat Yamamoto tidak memperdulikan Gin’ogo.

Yamamoto tidak lagi terlihat bermain bersama Gin’ougo, karena kesedihan yang

dirasakan oleh Yamamoto. Kesedihan Yamamoto makin terlihat karena

Yamamoto tinggal seorang diri di Tokyo sehingga Yamamoto tidak tahu pada

siapa harus menceritakan masalahnya. Sedangkan Yamamoto tidak mungkin

meminta solusi kepada Gin’ougo yang hanya seekor kucing. Namun dari monolog

yang diucapkan Gin’ougo, sebenarnya Gin’ougo mengerti tentang kesulitan yang

dirasakan Yamamoto walaupun Yamamoto tidak menceritakanya. Terlihat saat

Gin’ougo mengatakan “なにもわなくてもわかるよ。ボクは空気だけで全て

を感じとれるんだよ ”, Gin’ougo mengerti perasaan Yamamoto walaupun

mereka tidak bisa saling bicara. Sampai dengan tiga musim berlalu, pada musim

dingin Yamamoto merasa lebih tenang karena keberadaan Gin’ougo disisi

Yamamoto. Saat Gin’ougo mengatakan “そばにいるからさ、ずっとそばにい

るからさ”. Dalam monolog tersebut Gin’ougo duduk dipangkuan Yamamoto

sambil mengatakan bahwa Gin’ougo akan selalu bersama Yamamoto.

Dengan ini dapat dilihat bahwa dalam adegan ini mengandung sikap

hinekukeru yang dilakukan Yamamoto kepada Gin’ougo. Yamamoto tidak tahu

bagaimana menunjukan sikap amae yang berupa membutuhkan seseorang untuk

berbagi perasaanya karena Gin’ougo adalah seekor kucing. Walaupun seekor

kucing, Gin’ougo sebenarnya mengerti perasaan Yamamoto walaupun Yamamoto

tidak pernah mengatakanya. Sikap Yamamoto yang tidak mengacuhkan Gin’ougo

merupakan cerminan sikap hinekureru yang dilakukan Yamamoto kepada

Gin’ougo.

Page 63: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

49

4.2.1.7 Amanzuru

Sikap ini mencerminkan seseorang yang hanya menerima keadaan yang

terjadi padanya. Secara mudah diartikan sebagai seseorang yang mengikuti

kemauan dari objek amaenya. Hal ini dikarenakan seseorang tersebut tidak ingin

jauh dari objek amae nya tersebut. Perilaku ini dilakukan agar tidak dibenci oleh

objek amaenya. Pelaku amae akan terus melakukan sikap ini sampai pelaku amae

mendapat celah untuk mendapatkan apa yang diinginkanya.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur amanzuru pada

menit ke 00:31:46 – 00:34:52

Gambar 4.7 Yamamoto membawa Gin’ougo ke rumah sakit

ギンオウゴ :ボクは知らない間に。病気になっていた。お医者さんはボ

クの病気、もう治らないと言った。ボクの命後少しだけ。

「安楽死させましょうか」お医者さんはそう言った。あ

のとき、キミは言ったよね。

やまもと :うちに帰ろう、ギンオウゴ。

ギンオウゴ :うちに帰ろうって言ったよね。

ギンオウゴ :キミとボク、言葉は通じない。でも、キミはボクの心がわ

かるんだね。ボクもキミのことがわかるよ。だって、ず

Page 64: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

50

っと一緒だったもんね。ずっと、ずっと一緒だったもん

ね。い一緒に帰ろう。ぼくらのうちへ。

Gin’ougo : Boku wa shiranai aidani. Byouki ni natte ita. O Ishya san wa boku

no byouki, mou naoranai toitta. Boku no inochi ato sukoshidake.

“anrakushi sasemashouka” o Ishya san wa souitta. Ano toki, kimi

wa ittayone…

Yamamoto : Uchi ni kaerou, gin’ougo.

Gin’ougo : Uchi ni kaeroutte ittayone.

Gin’ougo : Kimi to boku, Kotoba wa tsuujinai. Demo, kimi wa boku no kokoro

ga wakarundane. Boku mo komi no koto ga wakaruyo. Datte,

zutto ishoudattamonne. Zutto, zutto ishoudattamonne. Ishou ni

kaerou. Bokurano uchi e.

Gin’ougo : Tanpa kusadari, aku jatuh sakit. Dokter bilang, penyakit ku sudah

tidak bisa lagi disembuhkan. Hidupku, hanya tinggal sebentar. “apa

tidak lebih baik dieuthanasia saja?” dokter bilang begitu. Saat itu,

kau bilang,kan?

Yamamoto : Ayo kita pulang ke rumah, gin’ougo.

Gin’ougo : Kau bilang, “ayo kita pulang ke rumah” kan?

Gin’ougo : Kau dan aku. Tidak bisa berkomunikasi dengan kata-kata. Tapi, kau

mengerti perasaanku,kan? Aku juga, bisa mengerti perasaanmu.

Karena itu, kita selalu bersama,kan? Karena kita selalu

bersama,kan? Ayo kita pulang bersama-sama, ke rumah kita berdua.

Dalam film ini diceritakan Yamamoto merasa ada yang salah dengan

Gin’ougo. Gin’ougo mulai bersikap aneh dan tidak mau makan. Akhirnya

Yamamoto membawa Gin’ougo ke dokter hewan. Dokter mengatakan bahwa

Gin’ougo mengalami sakit yang sangat parah dan tidak akan bisa bertahan lama.

Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan euthanasia kepada Gin’ougo,

akan tetapi Yamamoto menolaknya dan memilih untuk membawa pulang

Gin’ougo.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting,

lighting dengan teknik pengambilan gambar long shot dan close up. Setting yang

Page 65: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

51

digunakan dalam adegan ini adalah ruang periksa dokter hewan, karena dalam

adegan ini diceritakan Gin’ougo yang sedang sakit. Acting digunakan untuk

melihat pergerakan serta ekpresi yang menggambarkan kesedihan dan pasrah.

Lighting yang digunakan adalah low key lighting yang digunakan untuk

menciptakan suasana sedih dalam adegan ini. Teknik pengambilan gambar dengan

long shot untuk memperlihatkan setting yang digunakan yakni ruang periksa

dokter hewan, sedangkan teknik close up digunakan untuk melihat ekspresi wajah

dari Yamamoto dan Gin’ougo.

Pada adegan ini terlihat jelas bahwa Yamamoto yang sedih dan kecewa

dengan keadaan Gin’ougo memilih untuk menerima keadaan Gin’ougo yang

difonis menderita penyakit yang sangat parah. Yamamoto menolak saran dokter

untuk melakukan euthanasia dan lebih memilih untuk membawa Gin’ougo pulang.

Terlihat dari perkataan Yamamoto “うちに帰ろう、ギンオウゴ” yang berarti

“Ayo kita pulang ke rumah, Gin’ougo”. Dari kalimat tersebut dapat diketahui

bahwa Yamamoto menolak saran dari dokter karena Yamamoto tidak ingin

kehilangan Gin’ougo, Yamamoto ingin terus bersama Gin’ougo. Sikap Yamamoto

yang memilih menerima keadaan Gin’ougo karena tidak ingin kehilangan

Gin’ougo ini merupakan cerminan dari sikap amanzuru. Hal ini membuktikan

bahwa Yamamoto bersikap amanzuru kepada Gin’ougo.

4.2.1.8 Sumanai (terima kasih)

Pada dasarnya sumanai merupakan tindakan yang didasari pada dua hal

berbeda, yakni “terimakasih” dan “maaf”. Walaupun keduanya merupakan dua hal

Page 66: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

52

yang berseda, akan tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama yakni bertujuan

agar tidak kehilangan objek amaenya. Sikap ini merupakan sikap yang dilandasi

keinginan untuk terus berada dekat dengan objek amaenya.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur sumanai pada

menit ke 00:34:54 – 00:37:05

Gambar4.8 Gin’ougo berterima kasih kepada Yamamoto

ギンオウゴ :キミはうちに帰るとすぐに、難しい本をたくさん読み。

そして、キミはしばらく考え、ボクの病気が治らないこ

と。それを改めて知った。

ギンオウゴ :それから、いくつかの夜が過ぎたのだろうね。10年目の天

の川、きれいだった。夜空に星は見えなかったけど、キ

ミとボクには見えたよね。きれいな夜空が見えたよね。

ねぇ、少し眠くなってきたよ。少し眠てもいいだろう。

そばにいるからさ。

ねぇ、楽しかったね。キミとボク。幸せだったよね。ボ

クはとても。。。とっても。。。ありがとう。

Gin’ougo : Kimi wa uchi ni kaeru tosuguni. Muzukasii hon wo takusan yomi.

Soshite, kimi wa shibaraku kangae. Boku no byouki ga

naoranaikoto. Sore wo aratamete shitta.

Page 67: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

53

Gin’ougo : Sore kara, ikutsuka no yoru ga sukita no daroune. Jyuu nenme no

amanogawa, kirei datta. Yozora ni hoshi wa mienakatta kedo,

kimi to boku niwa mietayone. Kireina yozora ga mietayone.

Nee, Sukoshi nemukunatte kitayo. Sukoshi netemoiidarou.

Sobaniirukarasa.

Nee. Tanoshi kattane. Kimi to boku. Shiawase dattayone. Boku

wa totemo… totemo… arigatou.

Gin’ougo : Segera setelah pulang ke rumah, kau membaca banyak buku-buku

rumit. Lalu, kau berfikir utuk beberapa saat. Tentang penyakitku

yang tidak dapat disembuhkan, kau baru mengerti tentang hal itu.

Gin’ougo : Setelah itu banyak malam yang berlalu begitu cepat. Galaksi

Bimasakti sepulih tahun yang lalu, cantik sekali. Sekarang tidak

ada bintang yang telihat dilangit, tapi kau dan aku bisa

melihatnya,kan? Kita bisa melihat langit malam yang indah,kan?

Hei, aku sedikit mengantuk. Aku boleh tidur sebentar, kan?

Karena aku selalu berasa di dekatmu.

Hei, menyenangkan sekali,ya? Kau dan aku. Sangat bahagia, kan?

Aku sangat… sangat… terima kasih.

Dalam adegan ini diceritakan Yamamoto yang sedang sibuk membaca buku

tentang penyakit hewan. Yamamoto berusaha mencari cara untuk menyembuhkan

penyakit Gin’ougo dengan membaca banyak buku. Kemudian Yamamoto

menyadari bahwa tidak ada cara yang mampu menyembuhkan penyakit Gin’ougo.

Melihat usaha yang dilakukan Yamamoto, Gin’ougo merasa sangat berterima

kasih. Dalam adegan ini Gin’ougo mengungkapkan perasaannya kepada

Yamamoto.

Unsur mise en scene dalam adegan ini adalah setting, lighting dengan teknik

pengambilan gambar medium shot. Setting yang digunakan dalam adegan ini

adalah apartment Yamamoto. lighting yang digunakan adalah low key lighting

guna menciptakan nuansa sedih terutama pada saat monolog yang dilakukan

Gin’ougo. Teknik pengambilan gambar menggunakan medium shot untuk

Page 68: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

54

memperlihatkan ekspresi Yamamoto dan Gin’ougo dengan jelas, serta

memperlihatkan suasana yang lebih menyeluruh dalam setiap kejadian.

Dalam adegan ini Gin’ougo yang sedang sakit mengungkapkan perasanya

kepada Yamamoto yang sudah menemaninya dan merawatnya selama sepuluh

tahun, terutama melihat usaha yang dilakukan Yamamoto ketika berusaha

menemukan cara untuk menyembuhkan Gin’ougo. Semua kenanangan yang telah

mereka lalui mebuat Gin’ougo sangat berat meninggalkan Yamamoto. Rasa

terima kasih yang disampaikan oleh Gin’ougo tercermin dalam kalimat “ボクは

とても。。。とても。。。ありがとう”. Sikap berterima kasih ini terlihat

dalam adegan dimana pada saat Gin’ougo mengingat kembali kenangan yang

mereka lakukan bersama. Dalam kenangan Gin’ougo, terlihat Yamamoto sangat

menyayangi Gin’ougo. Untuk itu Gin’ougo sangat berterima kasih kepada

Yamamkoto. Sikap Gin’ougo ini merupakan cerminan sumanai yang berdasarkan

rasa terima kasih yang dilakukan Gin’ougo terhadap Yamamoto.

4.2.1.9 Uramu

Sekilas pelaku amae yang melakukan sikap ini terlihat sangat membenci

objek amaenya, namun sebenarnya pelaku amae tidak benar-benar membenci

objek amaenya. Sikap yang ditunjukkan seperti sedang bermusuhan.

Sesungguhnya sikap ini muncul karena hasrat amaenya tidak diperdulikan oleh

objek amaenya.

Dalam film ini terdapat adegan yang mengandung unsur uramu pada menit

ke 00:37:07 – 00:39:55

Page 69: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

55

Gambar 4.9 Yamamoto memalingkan wajah saat melihat makanan yang biasa

dimakan Gin’ougo

ギンオウゴ :十年と五日。二人のときはとまり。そして、キミは初めて

涙を見せた。静かに。。。静かに。。。何日も。。。何

日も。。。

友達 :気持ちはわかるけどさ、しっかりしろよ。

やまもと :無駄。。。そくらじゅにギンオウゴの気配がするんだ。あ

いつも俺も、きっと迷子だったんだ。似たもんとして。

ずっと暮らしきたんだよ。

ぎんおうご :ねぇ、あの日のこと覚えてる?。ボクはキミにさようなら

を言わなかったよね。ねぇキミ、キミは一人じゃないよ。

ボクはいつでもそばにいるよ。キミが大好きだから。い

つでもそばにいるよ。キミがずっと愛してくれるから。

そばにいるよ。キミがボクのことわすれないでいてくれ

るから。

Gin’ougo : Jyuu nen to go nichi. Futari no toki wa tomari. Soshite, kimi wa

hajimete namida wo miseta. Shizukani.. shizukani…

nannichimo… nannichimo…

Tomodachi : kimochi wa wakarukedosa, shikkari shiruyo.

Yamamoto : Muda… sokurajyu nin gin’ougo no kehai ga surunda. Aitsu mo

oremo, kitto maiko dattanda. Nita montoshite. Zutto kurashi

kitandayo.

Gin’ougo : Nee, ano hi no koto oboeteru? Boku wa kimi ni sayounara wo

iwanakattayone. Nee kimi, kimi wa hitori janaiyo. Boku wa

Page 70: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

56

itsudemo sobani iruyo. Kimi ga daisuki dakara. Itsudemo sobani

iruyo. Kimi ga zutto aishite kurerukara. Sobani iruyo. Kimi ga

boku no koto wasurenaide itekurerukara.

Gin’ougo : Sepuluh tahun lima hari. Waktu kita berdua berhenti. Lalu, kau

menunjukan air matamu untuk pertama kalinya. Dalam diam…

dalam kesunyian…. Berhari-hari… berhari-hari…

Tomodachi : Aku mengerti perasaanmu. Tapi kau harus tegar.

Yamamoto : Tidak mungkin… aku masih bisa merasakan kehadiran gin’ougo.

Aku dan dia, mungkin kami berdua adalah anak-anak yang

tersesat. Kami mirip satu sama lain. Kami merasakan penderitaan

yang sama.

Gin’ougo : Hei, apa kau masih ingat tentang hari itu? Aku tidak sempat

mengatakan selamat tinggal pada mu,kan? Hei kamu, kamu tidak

sendirian. Aku akan selalu berada di samping mu. Karena aku

sangat menyukaimu. Aku akan selalu berada di samping mu,

karena kau selalu menyayangiku. Aku akan selalu ada di

sampingmu, karena kau tidak akan melupakan ku.

Dalam adegan ini diceritakan kesedihan yang dirasakan Yamamoto saat

kehilangan Gin’ougo. Yamamoto terlihat sangat terpukul. Yamamoto terus

mengurung dirinya selama beberapa hari di dalam kamar. Setelah mendapatkan

saran dari teman yang datang ke rumahnya, Yamamoto akhirnya kembali

beraktifitas seperti biasa. Saat bekerja, Yamamoto sempat melihat makanan yang

sering diberikan kepada Gin’ougo. Yamamoto terlihat kesal dan tak mau melihat

makanan kaleng tersebut, akhirnya Yamamoto segera memalingkan badan dan

berjalan menjauh.

Unsur mise en scene yang digunakan dalam adegan ini adalah setting, acting

dengan teknik pengambilan gambar medium shot. Setting yang digunakan dalam

adegan ini adalah supermarket tempat Yamamoto bekerja. Acting digunakan

untuk melihat ekspresi kekesalan Yamamoto. Teknik pengambilan gambar yang

Page 71: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

57

digunakan adalah medium shot yang bertujuan untuk memperlihatkan setting

secara keseluruhan dan juga memperlihatkan pergerakan secara lebih luas serta

memperlihatkan ekspresi Yamamoto.

Dalam adegan ini dapat dilihat bahwa Yamamoto merasa sedih sekaligus

merasa kesal kepada Gin’ougo yang meninggalkanya sendirian. Sikap uramu

sangat jelas terlihat saat Yamamoto melihat makanan kaleng yang sering

diberikan Yamamoto kepada Gin’ougo. Sangat terlihat kekesalan dari raut wajah

Yamamoto, seolah-olah membenci makanan kaleng yang mengingatkanya kepada

Gin’ougo. Namun sikap membenci ini bukan sikap permusuhan sebenarnya.

Karena di dalam kamar Yamamoto masih tersusun rapi barang-barang milik

Gin’ougo. Selain itu Yamamoto masih memajang foto Gin’ougo di rak bukunya.

Sikap Yamamoto yang merasa kesal melihat makanan Gin’ougo di tempat

kerjanya, merupakan ekspresi kekesalan Yamamoto yang ditinggal oleh Gin’ougo

dan juga kekecewaan karena setelah Gin’ougo meninggal tidak ada lagi yang akan

memperdulikan hasrat amae Yamamoto. Oleh karena itu sikap ini mengandung

unsur uramu yang dilakukan Yamamoto terhadap Gin’ougo.

Dari data-data yang ditemukan dalam film Kimi to Boku. Terdapat delapan

jenis sikap amae yang dapat terjadi dalam hubungan pemelihara dan hewan

peliharaan. Dari delapan jenis sikap amae yang ditemukan, satu di antaranya

menggambarkan sikap berbeda sehingga peneliti menjadikannya sembilan poin.

Sembilan gambaran sikap amae tersebut adalah tanomu, higamu, futekusareru,

tariiru, sumanai (maaf), hinekureru, amanzuru, sumaai (terima kasih) dan uramu.

Page 72: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

58

Hal ini membuktikan bahwa konsep amae bisa terjadi dalam seluruh hubungan,

termasuk dalam hubungan pemelihara dan hewan peliharaan.

4.2.2 Perubahan Sikap Pemelihara kepada Hewan Peliharaan dalam

Film Kimi To Boku

4.2.2.1 Yamamoto berubah dari Pribadi yang Serius Menjadi Pribadi

yang Menyenangkan

Sejak kehadiran Gin’ougo dalam kehidupan Yamamoto, terlihat perubahan

sikap yang terjadi pada Yamamoto. Yamamoto yang awalnya merupakan

seseorang yang sangat serius dan ambisius terhadap mimpinya menjadi seorang

mangaka berubah menjadi seseorang yang lebih menyenangkan. Hal ini dapat

dilihat pada menit ke 00:08:42 – 00:11:50

Gambar 4.10 perubahan kepribadian Yamamoto

Dalam adegan ini terlihat Yamamoto yang sangat serius dan memiliki

ambisi yang besar untuk mewujudkan impianya sebagai seorang mangaka. Hal ini

terlihat dari perkataan Gin’ougo yang mengatakan “何かあると、本気で怒鳴っ

Page 73: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

59

たりするし” yang artinya “apapun yang, kau selalu menanggapinya dengan

serius”. Yamamoto merupakan pribadi yang sangat serius. Bahkan saat Gin’ougo

hendak mengajak Yamamoto bermain, Yamamoto justru mengira bahwa

Gin’ougo hanya ingin menggangunnya. Setelah Gin’ougo mengalami penolakan

oleh Yamamoto. keesokan harinya pada pagi hari, Gin’ougo melakukan sikap

protes kepada Yamamoto dengan memakan makanan milik Yamamoto yang

berada di atas meja. Yamamoto terlihat kesal dengan tindakan yang dilakukan

oleh Gin’ougo tersebut. Hari berikutnya, Yamamoto masih tetap bersikap dingin

pada Gin’ougo. Saat itu Yamamoto sedang sibuk memainkan telepon

genggamnya. Gin’ougo yang merasa tidak diacuhkan oleh Yamaoto, berlari ke

arah Yamamoto dan berusaha untuk menggapai gantungan telepon genggam milik

Yamamoto. Saat itulah akhirnya Yamamoto menyadari bahwa selama ini

Gin’ougo bukan bermaksud untuk mengganggunya melaikan ingin mengajak

Yamamoto bermain bersama. Gin’ougo merasa senang karena akhirnya

Yamamoto mau menemaninya bermain. Terlihat dari monolog Gin’ougo yang

mengatakan “キミとボク本当によく遊んだね。楽しかったな” terlihat dalam

adegan tersebut Gin’ougo merasa senang karena akhirnya Yamamoto mau

bermain denganya.

Dari adegan tersebut membuktikan kebenaran dari teori dimensi interaksi

dalam hubungan pemelihara dan hewan peliharaan. Dalam proses interaksi yang

dilakukan pemelihara dan hewan peliharaan terdapat upaya penyesuaian perilaku.

Tanpa disadari, Yamamoto sebenernya telah melakukan proses penyesuaian

melalui interaksi selama hidup bersama Gin’ougo. Hal ini dibuktikan dengan

Page 74: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

60

sikap Yamamoto yang awalnya menganggap Gin’ougo hanya ingin

menggangunya, akhirnya mengeti bahwa Gin’ougo hanya ingin mengajak

Yamamoto bermain.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari sikap higamu, futekusareru dan toriiru

yang dilakukan Gin’ougo kepada Yamamoto sebagai interaksi dalam melakukan

penyesuaian. Akhirnya bisa merubah Yamamoto dari pribadi yang serius dan

ambisius menjadi pribadi yang menyenangkan dan juga lebih santai dalam

menjalani hidup.

4.2.2.2 Yamamoto yang Awalnya Merasa Kasihan Menjadi Sayang

kepada Gin’ougo

Yamamoto awalnya membawa Gin’ougo ke aparment karena merasa

kasihan kepada Gin’ougo. Seiring dengan berjalanya waktu dan kenangan yang

mereka miliki, membuat Yamamoto menjadi sayang kepada Gin’ougo. Bahkan

Yamamoto sampai tidak ingin kehilangan Gin’ougo dan selalu berusaha untuk

memenuhi kebutuhan Gin’ougo. Perubahan sikap ini dapat terlihat pada menit ke

00:10:04 – 00:39:45

Page 75: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

61

Gambar 4.11 Yamamoto memenuhi Kebutuhan Gin’ougo

Dalam adegan ini diceritakan Yamamoto membawa Gin’ougo pulang

karena merasa kasihan. Yamamoto awalnya sama sekali tidak berniat untuk

memelihara Gin’ougo. Yamamoto membawa Gin’ougo ke apartmentnya justru

karena ingin mencarikannya orang tua asuh untuk Gin’ougo. Oleh karena itu

Yamamoto memasang poster yang berisikan pencarian orang tua asuh. Tak lama

kemudian, seorang wanita mendatangi Yamamoto yang bermaksud untuk

mengadopsi Gin’ougo. Yamamoto memberikan Gin’ougo kepada wanita tersebut.

Setelah kepergian Gin’ougo bersama wanita tersebut, Yamamoto mulai

merasa kesepian. Tanpa disadari, Yamamoto selama ini mulai menyayangi

Gin’ougo. Akhirnya Yamamoto menyadari bahwa dirinya tidak bisa kehilangan

Gin’ougo. Yamamoto segera berlari mengejar wanita tersebut. Setelah bertemu

dengan wanita tersebut Yamamoto mengatakan “やっぱり差し上げられません。

本当にすみません” yang menyatakan bahwa Yamamoto tidak bisa menyerahkan

Gin’ougo karena Yamamoto tidak bisa berpisah dengan Gin’ougo. Saat tiba di

Page 76: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

62

apartment, Yamamoto memohon kepada pemilik gedung agar Gin’ougo diizinkan

tinggal bersama Yamamoto. Dengan berat hati akhirnya pemilik gedung

memberikan izin Kepada Yamamoto.

Setelah mendapatkan izin dari pemilik gedung. Rasa sayang Yamamoto

kepada Gin’ougo semakin hari semakin bertambah. Yamamoto sudah

menganggap Gin’ougo lebih dari hewan peliharaanya. Terlihat dari sikap

Yamamoto yang memenuhi semua kebutuhan Gin’ougo seperti makanan kaleng

yang cukup mahal karena Gin’ougo tidak menyukai makanan kering, membelikan

tempat tidur khusus kucing dan menyediakan litter box untuk Gin’ougo.

Yamamoto tetap memenuhi kebutuhan Gin’ougo, walaupun saat itu Yamamoto

hanya bekerja paruh waktu sebagai pegawai di supermarket.

Dalam adegan tersebut membuktikan kebenaran teori dimensi Attachment

dalam hubungan pemelihara dan hewan peliharaan. Attachment merupakan tingkat

kasih sayang pemelihara dengan hewan peliharaanya sebagai sahabat. Dalam

hubungan ini, kebutuhan Gin’ougo menjadi suatu hal yang sangat

dipertimbangkan oleh Yamamoto. Yamamoto sebisa mungkin memberikan

fasilitas terbaik bagi Gin’ougo. Terbukti dengan sikap Yamamoto yang mengganti

makanan Gin’ougo dengan makanan kaleng yang cukup mahal, menyediakan

tempat tidur dan litter box untuk Gin’ougo.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Yamamoto yang awalnya

hanya merasa kasihan kepada Gin’ougo kemudian berubah menjadi rasa sayang.

Terbukti dari sikap Yamamoto yang memenuhi kebutuhan dan memberikan

Page 77: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

63

fasilitas kepada Gin’ougo merupakan sikap kasih sayang pemelihara dan hewan

peliharaan sebagai sahabat.

4.2.2.3 Yamamoto Menganggap Gin’ougo Sebagai Sahabat

Kebersamaan Yamamoto dan Gin’ougo membuat hubungan keduanya

menjadi lebih dekat. Semakin lama, semakin besar rasa sayang Yamamoto kepada

Gin’ougo. Hubungan Yamamoto dan Gin’ougo bukan lagi sekedar hubungan

pemelihara dan hewan peliharaannya. Yamamoto sudah menggap Gin’ougo

sebagai sahabatnya. Sikap Yamamoto yang menggap Gin’ougo sebagai

sahabatnya terdapat pada menit ke 00:06:20 – 00:39:02

Gambar 4.12 Yamamoto memperlakukan Gin’ougo sebagai sahabat

Dalam film ini Yamamoto memberikan nama “Gin’ougo” kepada

kucingnya tersebut. Walaupun sempat menerima cemooh dari seorang teman

karena memberikan nama yang aneh kepada kucingnya. Yamamoto tidak

menghiraukannya karena bagi Yamamoto nama tersebut penuh makna.

Yamamoto juga selalu memberikan makanan terbaik kepada Gin’ougo. Terbukti

Page 78: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

64

saat Gin’ougo tidak mau memakan makanan kering yang diberikan, Yamamoto

mengganti makanan Gin’ougo dengan makanan kaleng yang disukai Gin’ougo.

Sampai saat Gin’ougo sakit, Yamamoto membawa Gin’ougo ke rumah sakit

khusus hewan. Saat itu dokter mengatakan bahwa penyakit Gin’ougo sudah

sangat parah dan harus dilakukan euthanasia, namun Yamamoto menolaknya.

Yamamoto menolak saran dari dokter karena tidak ingin kehilangan sahabatnya

tersebut. Setelah pulang dari dokter, Yamamoto membaca banyak sekali buku

tentang penyakit hewan. Yamamoto berharap dapat menemukan cara untuk

menyembuhkan Gin’ougo, namun Yamamoto tidak menemukanya. Tepat 10

tahun 5 hari hidup bersama, Gin’ougo meninggal karena sakit. Yamamoto merasa

sangat sedih bahkan sampai menangis berhari-hari dan mengurung dirinya di

dalam kamar. Setelah berhari-hari mengurung diri di dalam kamar akhirnya

Yamamoto bisa mengiklaskan kepergian Gin’ougo dan melanjutkan hidupnya.

Dari adegan di dalam film ini terbukti kebenaran teori human substitule.

Pada dimensi ini, hubungan yang dimaksud adalah kecenderungan memanusiakan

yang bukan manusia. Dalalm film ini terlihat Yamamoto memberikan nama yang

penuh arti kepada kucingnya tersebut, yakni Gin’ougo. Selain itu Yamamoto

memberikan Gin’ougo makan, membawa Gin’ougo ke rumah sakit hewan ketika

Gin’ougo sedang sakit dan bersedih ketika Gin’ougo meninggal bahkan sampai

menangis bethari-hari.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Yamamoto

mengalami perubahan sikap. Yamamoto yang awalnya membawa Gin’ougo

pulang ke apartmentnya karena merasa kasihan dan hanya ingin merawat

Page 79: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

65

Gin’ougo, lama kelamaan menjadi rasa sayang dan kemudian menganggap

Gin’ougo sebagai sahabatnya. Yamamoto bahkan memperlakukan Gin’ougo

layaknya manusia, dengan selalu memprioritaskan kebutuhan Gin’ougo bahkan

saat Gin’ougo sakit.

Dari data-data di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan sikap yang

terjadi pada Yamamoto sebagai pemelihara. Yamamoto dan Gin’ougo sudah

melewati tahap kedekatan pemelihara dan hewan peliharaan. Pada masing-masing

tahap terdapat perubahan yang terjadi. Terdapat tiga tahap yang masing-masing

tahapnya mengalami perubahan. Pertama adalah tahap interaksi, Yamamoto dan

Gin’ougo melakukan penyesuaian sikap yang kemudian merubah Yamamoto dari

pribadi yang kerius menjadi pribadi yang leibih menyenangkan. Tahap kedua

adalah attachment, pada tahap ini terdapat perubahan sikap Yamamoto yang

awalnya kasihan menjadi sayang kepada Gin’ougo. Tahap ketiga adalah tahap

dimana Yamamoto sudah menganggap Gin’ougo sebagai sahabat. Pada tahap ini

hubungan yang terjalin sudah lebih dekat, terlihat dari sikap Yamamoto yang

sudah menganggap Gin’ougo sebagai sahabatnya.

Page 80: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil proses analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ditemukan 9 gambaran sikap amae yang terjadi dalam hubungan

pemelihara dan hewan peliharaan, diantaranya adalah:

a. Tanomu

Sikap tanomu terjadi pada saat Yamamoto memberikan Gin’ougo

makan.

b. Higamu

Sikap higamu terjadi saat Gin’ougo mendapatkan penolakan dari

Yamamoto.

c. Futekusareru

Sikap futekusareru terjadi pada saat Gin’ougo memakan makananan

Yamamoto sebagai sikap protes kepada Yamamoto.

d. Toriiru

Sikap toriiru terjadi saat Gin’ougo mencari perhatian kepada Yamamoto.

Yamamoto.

e. Sumanai (maaf)

Sikap sumanai (maaf) terjadi saat Yamamoto meminta maaf kepada

Gin’ougo.

Page 81: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

67

f. Hinekureru

Sikap hinekureru terjadi pada saat Yamamoto bersikap acuh tak acuh

kepada Gin’ougo.

g. Amanzuru

Sikap amanzuru terjadi saat Yamamoto mengetahui Gin’ougo menderita

penyakit yang sangat parah.

h. Sumanai (terima kasih)

Sikap sumanai (terima kasih) terjadi pada saat Gin’ougo mengucapkan

terima kasih kepada Yamamoto yang sudah menemani dan merawat

Gin’ougo.

i. Uramu

Sikap uramu terjadi pada saat Gin’ougo meninggalkan Yamamoto.

2. Ditemukan 3 perubahan sikap yang terjadi dalam hubungan pemelihara dan

hewan peliharaan, yakni:

a. Yamamoto berubah dari pribadi serius menjadi pribadi yang

menyenangkan

b. Yamamoto yang awalnya merasa kasihan berubah menjadi menyayangi

Gin’ougo.

c. Yamamoto menganggap Gin’ougo sebagai sahabat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapan 9 jenis gambaran

sikap amae yang terjadi antara Yamamoto sebagai pemelihara dan Gin’ougo

sebagai hewan peliharaan, serta terdapat perubahan sikap Yamamoto kepada

Gin’ougo dalam film Kimi to Boku.

Page 82: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

68

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian tentang perilaku amae antara pemelihara dan

hewan peliharaan dalam film Kimi to Boku karya sutradara Takashi Kubota.

Peneliti menyarankan peneliti selanjutkan untuk melakukan penelitian tentang

perbandingan pandangan masyarakat terhadap hewan peliharan di Jepang dengan

Indonesia. Penelitian tersebut dapat dikaji menggunakan antropologi sastra,

karena sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Selain itu, kebudayaan

merupakan cerminan masyarakat, dengan begitu dapat menghasilkan kesimpulan

yang berguna untuk menambah pengetahuan pembelajar tentang kebudayaan

Jepang.

Page 83: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

69

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Data

Film Kimi To Boku, Takashi Kubota.14 Mei 2011.Jepang.

Sumber Buku

Basrowi dan Suwandi. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta

Doi, Takeo. 1992. Anatomi Dependensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Koentjaraningrat. 1976. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara baru

Moleong, Loxy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Karya

Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia

Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi (Suatu Pengantar) Yogyakarta: Andi

Offset

______. 2011 . Antropologi Sastra: Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan Dalam

Proses Kreatif .Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sumber Website

Hermanto, Yobel. 2017. Manfaat Dari Memelihara Hewan Peliharaan.Diakses

dari https://keluarga.com/1533/manfaat-dari-memelihara-hewan-

peliharaan pada 3 Agustus 2017, 16.05

Jepang net. 2012. Kenapa Orang Jepang Lebih Memilih Memiliki Hewan

Peliharaan (Bagian 1). Diakses dari

http://www.jepang.net/2012/06/kenapa-orang-jepang-lebih-memilih-

hewan_26.html pada 16 September 2017, 16.13

Page 84: SIKAP AMAE ANTARA PEMELIHARA DAN HEWAN PELIHARAAN …repository.ub.ac.id/8082/1/Riza, Dian Fildzah.pdf · dengan hewan peliharaan, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan pemelihara

70

______. 2016. Kenapa Orang Jepang Lebih Memilih Memiliki Hewan

Peliharaan (Bagian 2). Diakses dari

http://www.jepang.net/2012/06/kenapa-orang-jepang-lebih-memilih-

hewan_26.html pada 16 September 2017, 16.48

Nbakki. 2014. How Many Cat In Tokyo. Diakses dari

http://nbakki.hatenablog.com/entry/2014/04/23/220551 pada 16

September 2017, 18.09

______. 2015. How Many Cat In Japan 2014. Diakses dari

http://nbakki.hatenablog.com/entry/How_Many_Cats_Japan pada 16

September 2017, 18.43

Nippon. 2016. Going to the Dogs and Cats: Two of Japan’s Favorite Pets. Diakses

dari http://www.nippon.com/en/nipponblog/m00106/ pada 3 Agustus

2017, 09.18

Repiurepiupelem. 2012. Kimi To Boku, Romantisme Antara Kucing Dan Manusia.

Diakses dari https://repiurepiupelem.wordpress.com/2012/08/23/kimi-to-

boku-romantisme-antara-kucing-dan-manusia/ pada 3 Agustus 2017, 10.55

Repository. 2013. Gambaran Umum Terhadap Pet Boom Di Jepang. Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54340/Chapter%20

II.pdf;jsessionid=C17CF2D9ACDB0AE14E11E018E59BBF6D?sequence

=4 pada 16 September 2017, 19.06

______. 2014.Dimensi Hubungan Pemelihara dan Hewan peliharaan. Diakses

dari http://e-Journal.uajy.ac.id/7006/3/EM218412.pdf pada 3 Agustus

2017.

Sumber Skripsi

Saadati, Alfi. 2015. Perilaku Amae Dalam Serial Drama Kimi Wa Petto Karya

Sutradara Kato Arata, Kaneko Fumimori Dan Takanari Mahoko. Skripsi.

Universitas Brawijaya

Sattvika, Ida Ayu. 2013. Fenomena Pet Boom Di Jepang Yang Tercermin Dalam

Drama Juui Dolittle Karya Katsuaki Setoguchi. Skripsi. Universitas

Brawijaya