Top Banner
Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik 7 LPTK Susun Bahan Pengayaan Pekuliahan Sains di Aceh 179 Dosen Memperdalam PAKEM, CTL, dan MBS Sosialisasi Pemerataan Guru di Aceh Jaya dan Bener Meriah 4 4 5 7 Keterangan gambar: Peserta kunjungan belajar memperhatikan transparansi anggaran sek olah yang terpampang pada dinding sekolah (kiri atas). Guru memperhatikan pembelajaran saat kunjungan belajar (kanan atas). Mendiskusikan hasil kunjungan (kiri bawah). Peserta kunjungan belajar memperhatikan papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013 Dosen dari 4 LPTK terlibat secara aktif dalam pelatihan dan praktik langsung ke sekolah-sekolah pilihan Banyak benturan dalam melakukan mutasi, namun demi mencapai mutu pendidikan, pemerataan perlu dilakukan (Bupati Aceh Jaya) Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIO RITAS Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students ebanyak 277 orang peserta yang terdiri dari unsur LPTK, dinas pendidikan, S kemenag, pengawas, fasilitator daerah (fasda), kepala sekolah, dan komite sekolah, telah mendapatkan pengalaman baru dari kunjungan belajar (study visit). Untuk tingkat SD/MI (19-21/5), peserta dari 32 SD/MI di Kab. Aceh Jaya dan Kab. Bener Meriah serta 12 SD/MI mitra LPTK mengunjungi SDN 22, SDN 16, MIN Rukoh Banda Aceh, SDN Neuheun, serta SDN 1 Indrapuri, Aceh Besar. Para peserta melihat langsung proses belajar mengajar dan praktik yang baik yang diterapkan oleh sekolah yang dikunjungi, terutama dalam bidang pembelajaran, manajemen dan partisipasi masyarakat terhadap sekolah. Salah seorang komite madrasah mengungkapkan pentingnya kunjungan belajar ke sekolah lain untuk memperoleh gagasan menarik sehingga dapat diadaptasi atau diterapkan secara langsung di sekolahnya, “Peran serta masyarakat terhadap sekolah melalui komite cukup baik, kami belajar banyak dari kunjungan belajar ini dan Insya Allah secara perlahan kami coba terapkan di madrasah kami,” jelas T. Asrizal, SH, ketua komite MIN Dayah Baro, Calang Kab. Aceh Jaya. Sementara itu, peserta lainnya juga mempunyai pendapat yang sama. Kepala SDN Cekal, Kabupaten Bener Meriah, merasakan pentingnya melihat dan mengadopsi atau mengadaptasi praktik yang baik dari sekolah lain, terutama untuk meningkatkan motivasi dan memperbaiki praktik yang selama ini dilakukan di sekolah, “Kami mendapatkan banyak pelajaran dari kunjungan belajar ini, di antaranya adalah terpampangnya tupoksi di setiap ruangan, terbentuknya kelompok sakinah di sekolah dan peran serta masyarakat yang cukup baik, misalnya menyumbang pengadaan jasa keamanan untuk keamanan sekolah dan anak-anak,” ungkap Ruhdi Muharram Selia, kepala sekolah SDN Cekal Kabupaten Bener Meriah, setelah berkunjung ke SDN Neuheun Aceh Besar. 2 bersambung ke halaman Kunjungan Belajar dan Pengalaman Baru Pelajaran matematika yang biasanya bersifat abstrak, kini dapat dirasakan dan dilihat langsung oleh siswa bagaimana prosesnya 7 in 1, Kotak Catur untuk Alat Peraga Matematika USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Kajiulang Program Pendidikan di 5 kab/kota Kajiulang dan perencanaan diseminasi dilakukan khusus untuk kabupaten/kota mitra DBE oleh USAID PRIORITAS Informasi dan Inovasi Edisi 1V Mei - Juli 2013 3
8

Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

Jan 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

3

7 LPTK Susun Bahan Pengayaan Pekuliahan Sains di Aceh

179 Dosen Memperdalam PAKEM, CTL, dan MBS

Sosialisasi Pemerataan Guru di Aceh Jaya dan Bener Meriah

4

4

5

7

Keterangan gambar: Peserta kunjungan belajar memperhatikan transparansi anggaran sekolah yang terpampang pada dinding sekolah (kiri atas). Guru memperhatikan pembelajaran saat kunjungan belajar (kanan atas). Mendiskusikan hasil kunjungan (kiri bawah). Peserta kunjungan belajar memperhatikan papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah)

Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

Dosen dari 4 LPTK terlibat secara aktif dalam pelatihan dan praktik langsung ke sekolah-sekolah pilihan

Banyak benturan dalam melakukan mutasi, namun demi mencapai mutu pendidikan, pemerataan perlu dilakukan (Bupati Aceh Jaya)

Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.

USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

ebanyak 277 orang peserta yang terdiri dari unsur LPTK, dinas pendidikan, Skemenag, pengawas, fasilitator daerah (fasda), kepala sekolah, dan komite sekolah, telah mendapatkan pengalaman baru dari kunjungan belajar (study visit). Untuk

tingkat SD/MI (19-21/5), peserta dari 32 SD/MI di Kab. Aceh Jaya dan Kab. Bener Meriah serta 12 SD/MI mitra LPTK mengunjungi SDN 22, SDN 16, MIN Rukoh Banda Aceh, SDN Neuheun, serta SDN 1 Indrapuri, Aceh Besar. Para peserta melihat langsung proses belajar mengajar dan praktik yang baik yang diterapkan oleh sekolah yang dikunjungi, terutama dalam bidang pembelajaran, manajemen dan partisipasi masyarakat terhadap sekolah. Salah seorang komite madrasah mengungkapkan pentingnya kunjungan belajar ke sekolah lain untuk memperoleh gagasan menarik sehingga dapat diadaptasi atau diterapkan secara langsung di sekolahnya, “Peran serta masyarakat terhadap sekolah melalui komite cukup baik, kami belajar banyak dari kunjungan belajar ini dan Insya Allah secara perlahan kami coba terapkan di madrasah kami,” jelas T. Asrizal, SH, ketua komite MIN Dayah Baro, Calang Kab. Aceh Jaya. Sementara itu, peserta lainnya juga mempunyai pendapat yang sama. Kepala SDN Cekal, Kabupaten Bener Meriah, merasakan pentingnya melihat dan mengadopsi atau mengadaptasi praktik yang baik dari sekolah lain, terutama untuk meningkatkan motivasi dan memperbaiki praktik yang selama ini dilakukan di sekolah, “Kami mendapatkan banyak pelajaran dari kunjungan belajar ini, di antaranya adalah terpampangnya tupoksi di setiap ruangan, terbentuknya kelompok sakinah di sekolah dan peran serta masyarakat yang cukup baik, misalnya menyumbang pengadaan jasa keamanan untuk keamanan sekolah dan anak-anak,” ungkap Ruhdi Muharram Selia, kepala sekolah SDN Cekal Kabupaten Bener Meriah, setelah berkunjung ke SDN Neuheun Aceh Besar.

2

bersambung ke halaman

Kunjungan Belajar dan Pengalaman Baru

Pelajaran matematika yang biasanya bersifat abstrak, kini dapat dirasakan dan dilihat langsung oleh siswa bagaimana prosesnya

7 in 1, Kotak Catur untuk Alat Peraga Matematika

USAID PRIORITAS:Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Kajiulang Program Pendidikan di 5 kab/kota

Kajiulang dan perencanaan diseminasi dilakukan khusus untuk kabupaten/kota mitra DBE oleh USAID PRIORITAS

Informasi dan Inovasi

Edisi 1V Mei - Juli 2013

3

Page 2: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

2

SE SEURAMOE PRIORITAS

Sambungan halaman

1

2

Edisi : 1/2012

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

Lain pula pengalaman guru. Kartini, seorang guru

SDN 1 Teunom Kabupaten Aceh Jaya, menyatakan kembali

timbul semangat untuk mengajar dan sangat berkeinginan

menerapkan praktik yang baik pembelajaran yang telah

dilihatnya, “Cara pembelajaran yang sesuai PAKEM dengan

pajangan-pajangan di kelas sangat baik dan bermanfaat bagi

murid, salah satunya menyimpan sikat gigi di sekolah,

sehingga bila tidak sempat mengosok gigi di rumah atau

terlupa, maka bisa mengosok gigi di sekolah. Suatu contoh

budaya hidup sehat yang cukup baik,” jelas Kartini.

Pengelolaan kelas dengan meja berkelompok yang berubah-

ubah dan bervariasi juga menjadi praktik yang baik untuk

menghilangkan kejenuhan murid, “Berbagi pengalaman

sesama guru menjadi hal yang penting dan menjadi ilmu

yang baru buat kami,” jelas Kartini.

SMP/MTs Kunjungi Sekolah di Sumut

Sementara itu untuk tingkat SMP/MTs (29-31/5)

sebanyak 22 SMP/MTs dari Aceh Jaya, Bener Meriah dan

mitra LPTK mengunjungi SMPN 1 Tanjung Morawa, MTsN

Lubuk Pakam, SMPN 11 Binjai dan MTsN Binjai, Sumetera

Utara. Pengalaman yang terekam dari salah seorang komite

SMP mengungkapkan, “Kami telah melihat peran komite

yang cukup baik dan keharmonisan hubungan antara pihak

sekolah dengan. Kami dapat banyak pembelajaran dari

kunjungan belajar ini dan Insya Allah secara perlahan kami

coba terapkan di sekolah kami,” jelas Armada Musa Ketua

Komite SMP 2 Lampahan, Timang Gajah Kab. Bener Meriah,

yang mendapatkan banyak pengalaman praktik yang baik

dari Komite MTsN Lubuk Pakam. Armada Musa berharap

sekolahnya akan mendapat dukungan dari komite dan

masyarakat, “Saya akan coba menerapkan kekompakan

Galeri Foto-foto:1: Keseriusan dua orang dosen dalam penyusunan materi (Lokakarya Penyusunan Bahan Pengayaan Pekuliahan Sains, 27/8). 2: Kerjasama antar dosen LPTK (Pelatihan untuk Tenaga Pengajar LPTK, 11/6). 3: Bupati Aceh Jaya, penuh keakraban berdiskusi tentang pemerataan guru (Sosialisasi PPG di Aceh Jaya, 24/7). 4: Keseriusan dosen mendalami materi MBS (Training MBS Dosen LPTK IAIN & Unmuha, 18/6). 5 dan 6: Dosenpun ikut praktik mengajar di sekolah (Training untuk Tenaga Pengajar LPTK, 12/6). 7: Komite sekolah berbagi pengalaman (Kunjungan Belajar SD/MI di Banda Aceh, 20/5). 8: Sesama guru berbagi pengalaman dalam suasana santai (Kunjungan Belajar SMP/MTs di Binjai, 30/5). 9. Berbagi pengalaman antar kepala sekolah (Kunjungan Belajar di MTsN Binjai, 30/5). 10: Berbagi pengalaman dengan Kadisdik Binjai, Drs. Dwi Anang Wibowo, M.Pd. (Kunjungan Belajar SMP/MTs, 31/5).

antara komite dan sekolah. Selain itu, mengumpulkan dana

untuk membangun gerbang dan pagar sekolah dari

masyarakat untuk keamanan, kebersihan dan pemanfaatan

lahan sekolah,” tekat Armada Musa sekembali dari

kunjungan belajar.

Senada dengan itu, guru SMP 1 Teunom Kabupaten

Aceh Jaya merasakan pentingnya melihat dan mengadopsi

praktik yang baik untuk meningkatkan motivasi dan

memperbaiki praktik yang selama ini dilakukan di

sekolahnya, “Kami mendapatkan banyak pelajaran dari studi

banding ini, di antaranya adalah metode pembelajaran aktif

yang diterapkan untuk keaktifan siswa,” ungkap Yos Suriadi,

S.Pd guru mata pelajaran IPS. Metode pembelajaran menjadi

sesuatu yang menarik dari kunjungan belajar tersebut,

“Kami merasa ketinggalan jauh dengan melihat

perbandingan ini, mudah-mudahan semua guru kami di

Aceh Jaya dapat dilatih dalam hal proses pembelajaran

seperti ini untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih

baik,” harap Yos Suriadi.

Hasil dari kunjungan belajar ini adalah, peserta

memperoleh pengalaman baru dari sekolah tujuan,

mengetahui praktik yang baik di sekolah tujuan (PBM, MBS

dan PSM) serta mendapatkan informasi berbagai jenis alat

peraga sederhana yang dibuat sendiri oleh pelajar dan guru.

Selain itu, dengan melakukan observasi dan wawancara di

sekolah tujuan oleh masing-masing kelompok, yang

dilanjutkan dengan diskusi panel, maka peserta semakin

memahami praktik yang baik. Untuk memperoleh hasil yang

maksimal, sekembali dari sekolah, setiap kelompok

mendiskusikan dan presentasi hasil kunjungan belajar dan

membuat rencana tindak lanjut pelaksanakan di sekolah

mereka masing-masing.

SEURAMOE UTAMA

21

10

6 5 4 3

87 9

Page 3: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

Kajiulang Program Pendidikan dan Perencanaan Diseminasi di Lima Kabupaten/Kota

3

SEURAMOE PRIORITAS

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

egiatan ini dikhususkan bagi Kkabupaten/kota mitra DBE

(Decentralized Basic

Education) yang dikembangkan oleh

USAID PRIORITAS untuk

mendiseminasikan program pelatihan

praktik yang baik. Para pemangku

kepentingan bidang pendidikan di

Kabupaten Aceh Tengah, Bireuen,

Pidie, Aceh Besar dan Kota Banda

Aceh menghadiri kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, Dinas

Pendidikan dan Kemenag Kab/Kota

memaparkan program yang telah

disusun dalam rangka peningkatan

mutu pendidikan di kabupaten/kota

terutama untuk Proses Belajar

Mengajar (PBM) dan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS). Program

tersebut selanjutnya diselaraskan

dengan program USAID PRIORITAS

yang telah mempersiapkan 30 orang

fasilitator daerah yang berasal dari

unsur dinas pendidikan, kemenag,

kepala sekolah dan guru

kabupaten/kota setempat.

Di Kabupaten Pidie (13/6)

kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati

Pidie, M. Iriawan, SE. Dalam

sambutannya, wabup menyatakan

dukungannya, “Mari kita dukung dan

manfaatkan program ini, demi

berkembangnya kualitas pendidikan

daerah kita ke depan, dan diharapkan

dapat membantu guru dalam

meningkatkan proses pembelajaran

sehingga menghasilkan kreasi-kreasi

baru dalam model mengajar yang lebih

praktis dan efektif,” harap Iriawan.

Wabup juga menegaskan perlunya

keterkaitan semua komponen

terhadap pengembangan dan

perubahan mutu pendidikan ke arah

yang lebih baik.

Di Kabupaten Aceh Tengah,

Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs.

Khairul Asmara juga berkesempatan

membuka kegiatan (16/5). Wabup

mengingatkan bahwa perlu adanya

peningkatan kualitas mutu dengan

melakukan inovasi dalam

pembelajaran, “Pembaharuan dan

inovasi harus terus dikembangkan

untuk kualitas pembelajaran yang

lebih baik,” jelas Wabup Aceh Tengah.

Sementara itu Komisi Pendidikan

DPRK Aceh Tengah, Bardan Sahidi,

S.Pdi, M.Hum juga menyatakan

dukungan wakil rakyat terhadap

peningkatan mutu pendidikan, “Kami

di Dewan komit mengalokasikan 20

persen anggaran APBK untuk

pendidikan, terutama untuk mutu dan

kualitas tenaga pendidik yang harus

terus menerus ditingkatkan,” tegas

Bardan Sahidi

Sama halnya di Aceh Tengah

dan Pidie, Kegiatan di Kota Banda

Aceh dibuka oleh Sekda Kota Banda

Aceh, Drs. T. Saifuddin. TA. M.Si (21/6).

Dalam sambutannya, Sekda Kota

mengharapkan Kota Banda Aceh

dapat dijadikan pilot project

keberhasilan pendidikan, “Kami

berharap dengan adanya program ini,

Banda Aceh dapat dijadikan pilot

dalam peningkatan mutu pendidikan

terutama untuk pembelajaran di

Provinsi Aceh,” harap T. Saifuddin TA.

Sekda juga menegaskan bahwa proses

dan kualitas harus diperhatikan dalam

peningkatan mutu, “Proses dan

kualitas berpengaruh signifikan

terhadap mutu pembelajaran, oleh

karena itu hal tersebut harus

diperhatikan dalam pengembangan

mutu,” tegas T. Saifuddin TA.

Sehari sebelumnya (20/6),

kegiatan yang sama berlangsung di

Kabupaten Aceh Besar, amanat Bupati

Aceh Besar dibacakan oleh Asisten II

Kab. Aceh Besar, Drs Burhanuddin MS

MM. Bupati mengharapkan dukungan

semua pihak untuk berkontribusi

positif meningkatkan kompetensi para

guru, “Kami sangat mengharapkan

kepada semua pihak yang terlibat

langsung dalam pelaksanaan kegiatan

ini untuk dapat memberikan

kontribusi positif meningkatkan

kompetensi para guru dalam hal

motivasi dan inovasi pembelajaran

sesuai dengan kurikulum yang berlaku

dan tidak di luar kontek itu,” harap

Bupati Aceh Besar.

Di Kabupaten Bireuen,

kegiatan dibuka oleh asisten 3 (17/5).

Salah seorang anggota DPRK Bireuen,

Ir. Askari menyatakan dukungannya,

“Praktik baik yang telah dikembangkan

oleh DBE di beberapa SD/MI

binaannya telah memberikan hasil

yang baik, oleh karenanya kami sangat

mendukung program USAID

PRIORITAS yang didukung oleh 43 %

anggaran dinas pendidikan dalam

rangka melanjutkan praktik yang baik

tersebut,” dukung Ir. Askari. Sebelumnya dalam pemaparan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Drs Nasrul Yuliansyah, M.Pd menegaskan bahwa pada tahun 2014 Dikbud Bireuen menempatkan 43% anggaran dinas pendidikan untuk peningkatan mutu, “Di tahun depan kami sudah mengalokasikan 43 persen dana pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tujuan peningkatan mutu pendidikan, dan selebihnya untuk pengadaan 33% serta fisik 24%,” tegas Nasrul.

SEURAMOE KABUPATEN

Atas: Wabup Aceh Tengah, Drs. Khairul Asmara. Tengah dan bawah: Salah satu kelompok di Aceh Tengah dan Aceh Besar mendiskusikan

perencanaan program diseminasi.

Page 4: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

4

SEURAMOE PRIORITAS

ara dosen dari tujuh LPTK yaitu PUniversitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang,

Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Syiah Kuala, dan IAIN Ar Raniry, secara bersama menyusun pengembangan bahan ajar LPTK untuk Pembelajaran Sains bagi mahasiswa calon guru SMP/MTs. Kegiatan yang berlangsung sejak 27 Agustus 2013 tersebut, secara bertahap akan berakhir hingga pertengahan Oktober 2013. Selain dosen LPTK, perwakilan guru IPA dari SMPN 1, SMPN 6, SMPN 8 dan MTs Rukoh Banda Aceh juga turut serta dalam berbagi ilmu dan pengalaman dalam bidang pembelajaran Sains. Secara spesifik bahan tersebut digunakan untuk mengajar para calon guru (mahasiswa LPTK) yang berfokus pada bagaimana mengajarkan kompetensi sains di sekolah. Bahan ini bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep, termasuk pendekatan kerja ilmiah, pemecahan masalah, serta relevansinya dengan Kurikulum 2013.

Peserta

Tujuh LPTK Susun Bahan Pengayaan Pekuliahan Sains di Aceh

Dr. Erman, M.Pd dosen Universitas Negeri Surabaya dan Prof. Dr. Ani Rusilowati dari Universitas Negeri Semarang sangat antusias bersama tim Aceh dalam menyusun bahan pengayaan ini yang antara lain untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013. “Penyusunan bahan pengayaan bagi dosen ini sangat bermanfaat dalam mengaplikasikan Kurikulum 2013 bagi mahasiswa LPTK yang merupakan calon guru,” jelas Dr. Erman. Hal senada diungkapkan pula oleh Prof. Dr. Ani Rusilowati yang menegaskan buku sains sebenarnya sejak dulu sudah sejalan dengan Kurikulum 2013, “Untuk pelajaran IPA, sejak awal tidak bermasalah dengan Kurikulum 2013, karena adanya keterampilan dan karakter secara eksplisit yang harus ditanamkan kepada siswa,” jelas Prof. Ani Ruslowati. Dalam kegiatan tersebut, tim akan mengembangkan empat topik pembelajaran sains, yaitu tentang Pemanasan Global, Energi untuk Kehidupan, Melihat Keindahan Dunia, dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan. Salah seorang peserta

SEURAMOE LPTK

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

79 Dosen dari empat LPTK di Aceh yaitu FKIP 1Universitas Syiah Kuala, Fakultas Tarbiyah IAIN Ar Raniry, FKIP Universitas Muhammadiyah Aceh dan

FKIP Universitas Al Muslim Bireuen telah menyelesaikan pelatihan bagi tenaga pengajar (dosen) untuk mendalami praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs selama tiga hari (11-13 Juni 2013). Untuk pembelajaran, 119 dosen telah memperoleh pendalaman materi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat SD/MI dan materi Pembelajaran Konstektual untuk tingkat SMP/MTs yang dilanjutkan dengan praktik langsung ke sekolah-sekolah pilihan yang berada di Banda Aceh. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh 12 orang Fasda LPTK provinsi, yaitu 6 fasda dari Universitas Syiah Kuala dan 6 orang fasda dari IAIN Ar Raniry. Koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus dari Pemerintah Aceh saat ini dan harus dilakukan secara bersama, “Meningkatkan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan secara parsial, semua harus terlibat secara menyeluruh, pemerintah, LPTK, sekolah dan

179 Dosen Memperdalam PAKEM, CTL dan MBS

berharap lokakarya ini dapat menghasilkan bahan yang memudahkan dosen untuk mengajar, “Kami berharap, bahan yang akan disusun ini dapat menghasilkan satu acuan bagi dosen di LPTK dalam mengajar para calon guru sehingga mempermudah mereka antara lain dalam menjalankan Kurikulum 2013,” harap Dr. Hafnati.

masyarakat juga harus dilibatkan sehingga nantinya dapat berjalan bersama. Oleh sebab itu, sebagai lembaga penghasil guru, maka LPTK mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap mutu pendidikan ke depan,'' jelas Ridwan Ibrahim. Ridwan juga bertamsil, bahwa LPTK diibaratkan sebagai sebuah pabrik penghasil makanan, “Empat LPTK yang menjadi mitra ini, saya ibaratkan sebagai pabrik makanan kemasan. Setelah makanan diproses, dikemas dengan baik dan diperkenalkan ke pasar, maka pabrik masih memiliki tanggungjawab untuk mengawasinya dan menjamin masa pakainya,” tamsil Ridwan Ibrahim. Selain keterlibatan dosen untuk pelatihan pembelajaran, 60 dosen lainnya juga ikut mendalami Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) selama tiga hari (18-20 Juni 2013). 60 dosen telah mendalami berbagai materi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), seperti: Manfaat, Jenis-Jenis dan Cara Mendorong Peran Serta Masyarakat (PSM), Kreatifitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana, Transparansi dan Akuntabilitas Publik, Menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS), serta pelatihan cara menyusun Rencana Kerja Tahunan dan RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah).

Atas: Keakraban Prof. Dr. Ani Rusilowati (Univ. Negeri Semarang) dan Dra. Sulatri, M.Pd (Univ.

Syiah Kuala) saat mendiskusikan materi/bahan pekuliahan. Bawah: Keakraban dosen senior dan dosen muda pada pelatihan

tingkat SMP/MTs

Page 5: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

XX

XxxxxXxxxx

5

Edisi : 1/2012 SE

SEURAMOE PRIORITAS

SEURAMOE BELAJAR

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

ambil berdiskusi santai dengan

Ssuami, tercetus ide saya untuk

menggunakan kotak catur

sebagai media pembelajaran. Kotak

catur yang terletak di atas meja

tersebut memberikan inspirasi saat itu.

Saya berfikir kenapa tidak kita

manfaatkan saja kotak ini sebagai alat

bantu pembelajaran. Ide terus timbul,

kotak caturpun saya ubah menjadi alat

peraga dengan dibantu oleh suami.

Alat peraga sederhana yang saya

namakan “Kotak Catur 7 in 1”

tersebut dapat memperagakan 7

materi pembelajaran matematika, yaitu:

Pencerminan, Putaran, Sistem

Koordinat Kartesius, Menentukan

Keliling dan Luas Persegi, Mengenal

Bangun Datar Sederhana, Operasi

Hitung Bilangan Bulat dan Bermain

Catur. Dengan 6 materi pembelajaran

dan 1 permainan tersebut saya

khususkan untuk pembelajaran kelas

4-6 dan lebih mudah dilakukan karena

tersedia satu set dalam sebuah kotak.

Memang awalnya saya hanya

ingin membuat percerminan dengan

menggunakan sistem koordinat

kartesius dan bermain bola dengan

koordinat tersebut. Tetapi setelah saya

melihat, dapat dimanfaatkan lebih,

untuk putaran jika titik tengah pada

kotak catur dijadikan poros. Kemudian

setelah saya melihat putaran dengan

bangun-bangun datar, ternyata bangun

datar tersebut dapat dihitung luasnya

karena sama jaraknya. Saya juga

meletakkan kaca pada papan catur

bagian dalam untuk pencerminan.

Cara Mendisain Papan Catur

Pertama, kita harus

menyiapkan Satu buah papan catur

besar. Bagian dalam salah satu sisi

papan catur (tempat meletakkan bidak

catur) ditempeli cermin dan sisi

lainnya diberi paku ukuran kecil

dengan jarak antar paku yang sama

dan membentuk persegi. Setelah itu,

garis sumbu koordinat kartesius

(sumbu x dan y) dibuat/digambar.

Untuk menambah manfaat dan rasa

senang dalam pembelajaran bagi siswa,

maka siapkan selembar triplek kecil

atau karton tebal. Triplek dilobangi

sesuai dengan letak paku dan gambari

triplek tersebut seperti lapangan bola

kaki, sehingga dapat dimanfaatkan

untuk bermain bola dengan titik-titik

koordinat. Selain itu, kita juga harus

mempersiapkan beberapa bidang kecil

dari triplek dengan berbagai bentuk,

misalnya jajarangenjang, bujursangkar,

trapesium, dan segitiga yang akan

digunakan khusus untuk materi

putaran.

Cara Pemanfaatan

Untuk materi pencerminan

yang merupakan bagian dari

pembelajaran kelas 4, kita dapat

menggunakan papan catur bagian

dalam. Siswa diminta untuk

mengambar satu bidang pada cermin

dengan menggunakan spidol.

Selanjutnya, sebuah karet gelang

diletakkan pada papan berpaku

mengikuti gambar bidang yang telah

digambarkan pada cermin. Dengan

materi ini, siswa menjadi lebih paham

tentang Materi Pencerminan dengan

melihat karet berbentuk bidang pada

cermin dan membandingkannya

dengan yang mereka gambarkan.

Khusus untuk materi putaran

(kelas 4), kita memerlukan peraga

tambahan, yaitu beberapa bidang kecil

yang telah dibentuk dan dipersiapkan.

Cara bermainnya, letakkan bidang

tersebut pada paku bagian tengah yang

lebih panjang. Misalnya kita

menempatkan segitiga sama kaki pada

posisi nol derajat, selanjutnya segitiga

tersebut diputar hingga 90 derajat.

Siswa diminta untuk mengambarkan

posisi segitiga sebelum dan sesudah

terjadi putaran.

Siswa juga diajak untuk mengenal

bangun datar sederhana dengan

menggunakan karet gelang. Materi

untuk kelas 3 tersebut dapat

mengenalkan siswa

pada bentuk-bentuk bangun datar yang

dilakukannya sendiri dengan

mengunakan karet gelang tersebut dan

mengambarkannya di atas kertas.

Selanjutnya, siswa juga diajak untuk

menentukan keliling dan luas

persegipanjang serta persegi. Kita

masih menggunakan karet gelang

untuk membentuk bidang-bidang pada

paku. Siswa dapat menghitung sendiri

keliling dan luas bidang datar karena

jarak antara satu paku dengan paku

lainnya sama. Materi kelas 4 yang

disajikan dengan cara siswa melakukan

sendiri ternyata menyenangkan siswa.

Bersambung ke halaman 6

7 in 1, Kotak Catur untuk Alat Peraga Matematika

Satu set alat peraga sederhana. Papan catur 7 in 1 dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran

matematika yang menyenangkan.

Page 6: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

6

SE SEURAMOE PRIORITAS Edisi : 1/2012

SEURAMOE BELAJAR

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

agi itu, udara dingin yang Pmenyelimuti dataran tinggi Gayo

tidak memudarkan semangat

siswa MTs Simpang Tiga Kecamatan

Bukit Kabupaten Bener Meriah untuk

belajar. Jam pelajaran belum

berlangsung, tetapi siswa sudah mulai

berada di kelas sambil membaca dan

menunggu sang guru. Beberapa anak

mengambil buku di atas rak buku yang

terletak pada bagian belakang di dalam

kelas, sementara siswa lainnya sudah

mulai membaca di meja masing-masing.

Kedisiplinan tersebut tercipta dari

kebiasaan sehingga membiasakan siswa

membaca. Kepala MTs Simpang Tiga,

Masdi S.Pd yang juga fasilitator daerah

(Fasda) USAID PRIORITAS,

menjelaskan bahwa dengan

membentuk perpustakaan kelas

beberapa bulan lalu, maka minat baca

siswa di Madrasah tersebut mulai

tumbuh, “Dari amatan kami,

perpustakaan yang kita sediakan pada

setiap kelas telah meningkatkan minat

membaca siswa, selain itu akses ke

buku juga dekat,” jelas pak Masdi.

Ternyata tidak hanya

perpustakaan kelas, di dalam kelas juga

tersedia 2 perangkat komputer dan

printer, “Komputer dan printer yang

kami sediakan di kelas adalah untuk

mendukung ketersediaan buku cetak

yang terbatas. Di dalam komputer,

telah kami simpan buku digital dan

bahan-bahan pembelajaran lainnya,

dengan mudah siswa bisa mencari dan

mencetak bahan ajar jika mereka

butuhkan,” jelas pak Masdi lagi. Para

siswapun merasa senang dengan

adanya perpustakaan kelas tersebut,

“Kami bisa memanfaatkan waktu

dengan membaca dan belajar sendiri

jika guru berhalangan atau terlambat

masuk kelas. Selain itu, dengan adanya

buku, komputer, dan printer di kelas,

kami dapat membaca, melihat dan

mencetak berbagai bahan

pembelajaran,” ungkap Nia Simeherti,

siswi kelas 3.

Senada dengan Nia, Rezeki Riyah Putri

menimpali tentang kekurangan buku di

perpustakaan kelasnya. “Perpustakaan

kelas sangat bermanfaat bagi kami,

karena itu perlu penambahan jumlah

dan ragam buku untuk memperkaya

referensi kami,” jelas Rezeki.

Menanggapi hal tersebut,

Kepala MTs Simpang Tiga mengakui

kekurangan buku dan berharap secara

bertahap akan terpenuhi, oleh karena

itu salah satu alternatifnya ialah

menyediakan pustaka digital di dalam

kelas. Pak Masdi juga terus berupaya

untuk kemajuan madrasahnya, salah

satunya dengan menyediakan proyektor

disetiap ruangan belajar sehingga siswa

dapat belajar dengan berbasis IT dan

perencanaan bekerjasama dengan

penyedia layanan komunikasi untuk

dapat digunakan oleh orangtua dalam

mengawasi anaknya, “Kami sedang

merancang agar orangtua mudah

mengawasi anaknya dengan cara

menggunakan handphone. Misalnya jika

orangtua ingin mengetahui kehadiran

dan nilai ujian anaknya, maka bisa

menghubungi nomer layanan yang

sudah ditetapkan oleh layanan seluler,”

jelas pak Masdi.

Menumbuhkan Minat Baca dengan Perpustakaan Kelas Untuk kelas 5 dan 6, materi operasi

hitung bilangan bulat dilakukan

dengan menggunakan bidak catur.

Bidak catur berwarna hitam

bermakna negatif dan bidak catur

berwarna putih bermakna positif.

Satu bidak catur berwarna hitam dan

satu bidak catur berwarna putih

(berpasangan) mempunyai nilai sama

dengan nol. Selanjutnya siswa diajak

bermain hitung bilangan bulat dengan

menggunakan bidak catur tersebut.

Dengan peraga ini, saya berharap

siswa yang mengalami kesulitan

belajar operasi hitung bilangan bulat

akan lebih mudah memahaminya

dengan mengunakan bidak-bidak

catur.

Materi lainnya, menentukan

titik koordinat kartesius dengan

meletakkan benda (seperti dadu

yang telah dilubangi bagian tengah)

pada koordinat yang dikehendaki

(sumbu x dan y) di atas papan paku.

Selain itu, dengan menggunakan

triplek yang bergambar lapangan

bola, siswa diajak bermain dengan

koordinat tersebut secara bergantian

menentukan titik-titik koordinat.

Terakhir, sambil bermain siswa juga

diajak belajar berolah raga mengasah

otak menggunakan catur dan bidak-

bidaknya.

Harapan saya dengan alat

peraga “Papan Catur 7 in 1” ini,

pelajaran matematika yang bersifat

abstrak (hanya dihafal dan

dibayangkan), dapat dilihat langsung

bagaimana proses dari matematika

tersebut. Semoga ide kecil dari

papan catur tersebut dapat

menyenangkan siswa dalam belajar

matematika.

Adek Elfera Chandrawati, S.Pd (Guru MIN Rukoh Banda Aceh) Email: [email protected]

Atas: Para siswa dengan tekun membaca di dalam kelas, menunggu kehadiran guru. Bawah: perpustakaan kelas dan sudut komputer (ebook) untuk mengatasi keterbatasan buku.

Page 7: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

7

SEURAMOE PRIORITAS Edisi 1 / 2012

kepentingan sosial dan politik. “Kami

akui banyak benturan dalam

melakukan mutasi, tetapi demi mutu

pendidikan yang merata dengan

kapasitas guru yang baik, maka

distribusi pemerataan guru perlu

dilakukan,” ujar Bupati.

Sementara itu di Kabupaten

Bener Meriah (31/7), Wakil Bupati

Bener Meriah juga mendukung

penuh analisis yang akan dilakukan

tersebut, “Kami mendukung analisis

ini dan setelah adanya hasil nanti,

maka segera kita tindak lanjuti. Salah

satunya, setiap guru PNS yang ingin

pindah ke daerah kerja lain harus

mendapatkan rekomendasi/izin

langsung dari bupati/wakil bupati,”

jelas Drs. Rusli M. Saleh. Wakil

bupati juga mewacanakan strategi

distribusi bagi guru non PNS. “Untuk

pendistribusian guru honor akan

diutamakan ke daerah terpencil, dan

diutamakan adalah guru honor

suami-istri dengan salah satu

persyaratannya yaitu dapat mengajar

abupaten Aceh Jaya dan KKabupaten Bener Meriah

menyatakan kesiapannya

untuk melakukan analisis

distribusi/penyebaran guru berbasis

Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

yang dikelola oleh Direktorat

Pendidikan Dasar Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan Sosialisasi Analisis dan

Pemerataan Guru di kedua

kabupaten tersebut dihadiri secara

lengkap oleh pemangku kepentingan

bidang pendidikan kabupaten.

Di Kabupaten Aceh Jaya

(24/7), bupati mendukung penuh

dan sepakat pentingnya analisis

tersebut untuk pemerataan

pendidikan, “Pemerataan guru

penting dilakukan untuk

meningkatkan daya saing lulusan

yang lebih berkualitas ke depan,”

jelas Ir. Azhar Abdurrahman. Diakui

bupati, untuk melakukan distribusi

atau mutasi guru banyak tantangan

yang dihadapi, terutama benturan

Bupati Aceh Jaya, Ir. Azhar Abdurrahman, didampingi Sekretaris Disdikpora, Masril Yusdi, S.Pd, Kepala Kemenag, Drs. H. Amiruddin, MA dan Ketua DPRK, H. Hasan Ahmad serta Komite Sekolah, T. Asrizal, SH.

di daerah yang sama,” ujar Wabup.

Proses untuk menghasilkan analisis

yang akurat berdasarkan data tersebut

akan dilaksanakan selama 4 bulan hingga

November 2013 yang diakhiri dengan uji

publik atau pemaparan hasil analisis untuk

pengambilan kebijakan pada tingkat

kabupaten. Staf dinas pendidikan dan staf

kemenag akan terlibat dalam proses

tersebut bersama dengan pihak LPTK yang

akan menjadi service provider. Dengan

perlibatan tersebut diharapkan staff dinas

pendidikan, kemenag dan LPTK akan

mampu melakukan pemetaan dan analisis

kecukupan serta kebutuhan guru pada

tingkat satuan pendidikan, kecamatan, dan

kabupaten/kota di masa mendatang.

SEURAMOE INOVASI

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

USAID PRIORITAS menerima segala bentuk tulisan dan informasi sebagai upaya penyebarluasan praktik yang baik. Silahkan

kontak: 08116815174 (Meldi) atau email: [email protected]

bu Ummi, begitulah sapaan akrab Ibeliau. Mantan Kepala MIN Rukoh dan MIN Merduati (kini

Kepala MIN Mesjid Raya) tersebut memiliki segudang pengalaman sebagai tutor, pemandu, dan fasda bersama-sama program pendidikan USAID sejak masa MBE, DBE hingga USAID PRIORITAS. Sedikit berbagi tips, menurut beliau modal awal untuk menjadi kepsek adalah kemauan dan keikhlasan. Jika tidak, maka yang dilakukan akan menjadi beban dan derita. Seorang kepsek harus dapat mengajak orang lain untuk bersimpati pada sekolah, ajak masyarakat ikut serta untuk memikirkan program sekolah,

dan melibatkan komite. Selain itu, melihat, membimbing dan mengarahkan guru agar dapat mencapai tujuan bersama. Kepsek adalah orang yang menggantungkan dan menjual harapan dengan cara berempati pada orang lain khususnya guru. “Jika guru sudah pintar dan rela bekerja, Insya Allah kualitasnya akan tinggi dan hasil terbaik akan didapat oleh siswa. Kepsek yang pernah ikut serta menyambut kehadiran Presiden Amerika pada tahun 2006 di Istana Bogor tersebut, mengingatkan bahwa seorang kepsek harus memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi, kemauan yang luar biasa dan ketulusan

Sosialisasi Pemerataan Guru di Aceh Jaya dan Bener MeriahBupati Aceh Jaya: banyak benturan dalam melakukan mutasi, namun demikian mutu

pendidikan yang merata dengan kapasitas guru yang baik, maka pemerataan guru perlu

dilakukan.

Wakil Bupati Bener Meriah: Pendistribusian guru honor, diutamakan ke daerah

terpencil, dan lebih diutamakan untuk guru honor suami-istri dengan salah satu

persyaratanya yaitu dapat mengajar di daerah yang sama.

Ummiyani: Kepsek itu Pekerja Keras

Foto: Ibu Ummiyani

bekerja, “Intinya kepsek itu adalah seorang pekerja keras,” jelas Ibu Ummi. Saat kami pamit, terlihat kebiasaan Ibu Ummi, menyalami siswa saat jam pulang sekolah (beliau menyambut kedatangan siswa pada pagi hari, merapikan baju siswa, terkadang menemani di kelas) dan menyampaikan salam kepada orangtua siswa tersebut.

Page 8: Seuramoe PRIORITA S · papan informasi dan mading sekolah (kanan bawah) Bahan bertumpu pada penguatan pemahaman isi dan urutan pengembangan konsep yang relevan dengan Kurikulum 2013

Liputan: University Consortia Meeting

SERAMOE PRIORITAS

8

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. USAID PRIORITAS adalah bagian dari kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia. Program ini bekerja di 89 daerah mitra di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2014, daerah mitra akan diperluas ke Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. USAID PRIORITAS akan bekerjasama dengan 16 LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) untuk meningkatkan kapasitas dalam hal peningkatan kualitas program pelatihan/pendidikan guru baik pra maupun dalam jabatan. Bekerjasama dengan lebih dari 1.400 SD/MI dan SMP/MTs di 60 daerah mitra untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menjangkau 20.000 guru dan lebih dari 300.000 siswa. Program ini juga bekerjasama dengan lebih dari 100 kabupaten/kota, termasuk 50 kabupaten/kota yang sebelumnya terlibat dalam USAID DBE, untuk mendukung diseminasi praktik yang baik, yang menjangkau sekitar 4000 sekolah, 30.000 guru, tenaga kependidikan, masyarakat dan 825.000 siswa. Di Aceh, USAID PRIORITAS akan membantu pemerintah provinsi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di 7 kabupaten/kota serta 4 kabupaten lainnya pada tahun 2013. Program ini akan menjangkau sekitar 38.400 siswa di 192 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah. USAID PRIORITAS juga meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan provinsi untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mengelola dan membiayai pelayanan pendidikan. Program ini akan bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan IAIN Ar Raniry di Banda Aceh untuk meningkatkan kompetensi guru (termasuk konsorsium universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Aceh dan Universitas Al Muslim Bireuen). Selanjutnya, USAID PRIORITAS akan meningkatkan kemampuan kabupaten/kota dan tenaga kependidikan di sekolah dalam bidang manajemen pendidikan, analisis keuangan, dan tata kelola.

Edisi IV/ Mei - Juli 2013

SEURAMOE INFO

mpat Universitas di Aceh yaitu EUniversitas Syiah Kuala, IAIN

Ar Raniry, Universitas

Muhammadiyah Aceh, dan Universitas

Al Muslim Bireuen bersepakat untuk

meningkatkan mutu lulusan LPTK

sebagai calon guru yang akan

mendidik putra-putri Aceh di masa

yang akan datang. Kegiatan yang

bertajuk “University Consortia

Meeting” tersebut mengambil tema:

“Usaha peningkatan mutu pendidikan

Aceh melalui peningkatan mutu

lulusan LPTK” mendapat sambutan

positif dari seluruh peserta termasuk

perwakilan dari Dinas Pendidikan

Provinsi Aceh, Kemenag Aceh dan

LPMP Aceh. FKIP dan Tarbiyah yang

merupakan LPTK yang

menyelenggarakan preservice training

bagi calon guru, diajak untuk saling

membangun komitmen bersama

menyelenggarakan preservice calon

guru dengan standar kualitas yang

Ingin mendapatkan contoh pembelajaran yang inspiratif, inovasi pengelolaan pendidikan, modul pelatihan pembelajaran dan

pengelolaan pendidikan serta pembaruan dalam pendidikan guru dari LPTK, sembari mengunduh naskah, foto, video, dan

bahan pelatihan praktik pendidikan yang baik? Kunjungi kami di www.prioritaspendidikan.org

Empat Perguruan Tinggi di Aceh, Sepakat Tingkatkan Mutu Calon Guru

Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166, Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: [email protected]

tinggi, “Pertemuan seperti ini penting

dilakukan untuk menarik mata rantai

antara pendidikan dasar dengan

pendidikan tinggi, sehingga kita dapat

membentuk kapasitas SDM yang

bermutu terutama bagi guru yang

pada akhirnya dapat menghasilkan

anak didik yang berkarakter,” tegas

Dr. T. Rusli Yusuf, M.Si, Pembantu

Rektor III Unsyiah.

Sementara itu Pembantu Rektor 1

Universitas Al Muslim mengharapkan

dengan adanya wadah konsorsium

tersebut dapat membina dosen-

dosen muda terutama di FKIP Al

Muslim, “Kami harap konsorsium ini

dapat memberikan peluang bagi

pertukaran dosen, terutama dosen

FKIP Unsyiah untuk mengajarkan

praktik yang baik kepada dosen dan

calon guru di Al Muslim,” harap Drs

Marwan Hamid, M.Pd. Hal tersebut

didukung oleh Rektor Universitas

Muhammadiyah Aceh yang bahkan

menyarankan pertukaran mahasiswa

LPTK untuk belajar antar universitas

mitra konsorsium, “Kita perlu

memikirkan pertukaran mahasiswa

antar LPTK agar mereka dapat

menambah dan mengembangkan

wawasan mereka sebagai calon guru,”

harap Dr. Muharrir Asari, M.Ag.

Dari kegiatan tersebut, diperoleh

banyak masukan terhadap

pengembangan kerjasama antar LPTK

terutama untuk memikirkan standar

kualitas preservice calon guru.

Tindaklanjut dari pertemuan ini

adalah dilatihnya dosen-dosen dari

empat LPTK anggota konsorsium,

diantaranya pelatihan pedagogy

tingkat SD, pelatihan pedagogy tingkat

SMP, pelatihan manajemen sekolah,

mentoring, action research dan

peningkatan kualitas PPL.

Peserta yang sebagian besar terdiri

dari para Dekan FKIP dan Tarbiyah,

bersepakat untuk melakukan

pertemuan kembali, bahkan Dekan 1

Tarbiyah IAIN Ar Raniry berharap

jumlah anggota konsorsium semakin

bertambah, “Konsorsium ini sangat

strategis kalau bisa dikembangkan

lebih jauh, melibatkan semua LPTK

negeri dan swasta di Aceh, sehingga

persoalan peningkatan kualitas guru

prajabatan dan dalam jabatan bisa

dilakukan secara sinergis,” usul Dr.

Mujiburahman, M.A.

Peserta Konsorsium dari 4 Perguruan Tinggi di Aceh berfoto bersama setelah pertemuan