By : IYUS HIDAYAT
By : IYUS HIDAYAT
SILABUS• Mata Kuliah : Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)• Beban Studi : 2 sks• Alokasi Waktu : Sabtu, pukul 09.40 – 10.30• Evaluasi :
UTS 35%UAS 40%
Penugasan 25%• Kehadiran : 75%
POKOK BAHASAN• Introduction• Konsep K3• Model Kecelakaan dan Pencegahan• Sistem Manajemen K3• Perundang-undangan K3• Pengantar Standar dan Aplikasi Sistem K3• Elemen SMK3• Interpretasi Persyartan SMK3• Implementasi Operasi K3 yang Efektif• Verifikasi dan Audit SMK3• HIRAC dan Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat• Penilaian SMK3• Studi Kasus
Referensi• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja• Occupational Safety and Health, David l. Goetsch, Prentice Hall, New
Jersey (1996)• Higiene Industri, Soeripto M., Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta (2008)• Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Dr. Suma’mur,
Sagung Seto, Jakarta (2009)• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001,
Soehatman Ramli, Dian Rakyat, Jakarta (2009)• Bunga Rampai Hiperkes & KK, Sudeng Budiono, dkk., Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang (2003)• Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi K3
di Tempat Kerja, Tarwaka, Harapan Press, Surakarta (2008)• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Rudi Suardi,
Penerbit PPM, Jakarta (2005)
DUNIA KERJA
-TEKNOLOGI-INFORMASI GLOBALISASI
INDUSTRIALISASI
No. Year AccidentCase
1 2007 83.714
2 2008 94.736
3 2009 96.314
4 2010 98.711
5 2011 99.491
Accident Case
Sumber : Jamsostek, 2012
• Setiap hari ada 9 orang peserta Jamsostek tewas kecelakaan kerja
• Kerugian langsung dari data Jamsostek, berupa Klaim kecelakaan kerja pada tahun 2011 sebesar 504 M
• Kerugian tidak langsung: terganggunya proses produksi, perbaikan alat- alat yang rusak akibat kecelakaan kerja inefisiensi: 5 x kerugian langsung.
• Laporan ILO : setiap hari terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban fatal sebesar 6.000 kasus.
• Dari 15.000 perusahaan berskala besar di Indonesia, hanya 2,1% yang menerapkan SMK3.
Faktor Penyebab Kecelakaan Di Indonesia
• Sumber Daya Manusia (SDM) tidak memiliki keahlian dan keterampilan mengoperasikan mesin-mesin pabrik yang berteknologi tinggi,
• Status kesehatan kerja dan gizi kerja yang tidak memadai.
• Banyak pengangguran, tenaga kerja memilih lebih baik bekerja tanpa memperhitungkan pekerjaan yang berbahaya yang penting bekerja ketimbang menganggur,
• Lemahnya pengawasan dari instansi ketenagakerjaan,
• Banyaknya tenaga kerja yang tidak dilindungi program Jamsostek.
Kondisi Indonesia• Jumlah perusahaan yang tercatat : 190.000, yang terdaftar di
Depnakertrans pusat, 91.000 , peserta program Jamsostek. • berarti, baru 8 juta pekerja dari 28,5 juta pekerja formal yang
mendapat perlindungan JAMSOSTEK, jaminan hari tua dan jaminan pelayanan kesehatan Jamsostek
• Jadi, kondisi K3 di Indonesia dianggap sangat buruk, dan bahkan merupakan data paling buruk di kawasan ASEAN.Di Indonesia 20 orang meninggal/100.000 pekerja, di Malaysia 8,5/100.000 pekerja, Thailand 8,9/100.000 pekerja.
• Indonesia menduduki urutan ke-7 DI ASEAN atau terburuk dibandingkan dengan Singapura menduduki urutan pertama, disusul Brunai, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Kerugian Perusahaan Akibat Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Hilang dan rusaknya material/produk Terhentinya proses produksi Hilangnya tenaga terampil & pengalaman Menurunnya kredibilitas perusahaan Hilangnya keuntungan Hilangnya waktu kerja Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan dll
RESIKO BAHAYA DI TEMPAT KERJARESIKO BAHAYA DI TEMPAT KERJA
BAHAN ALAT
TENAGA KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
LINGKUNGAN
PROSES APD APD APM APM
PAKPAK Kec. KerjaKec. Kerja
PolusiPolusi
NABNAB
DASAR HUKUM SMK3• UUD 45 pasal 27 ayat 2• Undang-Undang No. 1
Th 1970• Undang-undang No. 13
th 2003 • Peraturan Pemerintah
No. 50 Tahun 2012• Permenaker No.
05/Men/1996
Undang-undang No. 13 th 2003
• Pasal 86 Setiap pekerja mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas a. Keselamatan dan kesehatan kerja b. Moral kesusilaan c. Perlakuan Sesuai Harkat dan Martabat
• Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan .
PENGERTIAN SMK3• Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
(PP No. 50 Tahun 2012)
Kondisi dan Tantangan Saat Ini1. Kecelakaan kerja masih t inggi2. Daya saing Indonesia yang menurun
di era global3. Daya saing nasional dipengaruhi oleh
mutu SDM dan pelaksanaan K34. Masih banyak perusahaan
menganggap pelaksanaan K3 merupakan beban bagi perusahaan.
Kualitas SDM ASEANRank HDI Negara
25 Singapura33 Brunei61 Malaysia73 Thailand84 Philipina
108 Vietnam110 Indonesia129 Kamboja138 Laos
Tolok Ukur HDI (Human Development Index) :-Pendidikan-Kesehatan-Ekonomi Total Countries on the list 177
Pengalaman Negara Maju• AS mengalami depresi ekonomi yang parah th 1901.
Perusahaan US Steel mengalami dampak serius dan berbagai kecelakaan besar (major accident) akibat alat produksi mengalami kerusakan karena kurang perhatian yg menimbulkan banyak korban dan kerugian.
• Presdir US Steel mengubah kebijakannya yang semula: ”Production First, Quality Second, Safety Third”menjadi ”Safety First, Quality Second, Production Third”
• Semboyan Safety First membawa perusahaan tersebut maju pesat dalam beberapa tahun, t idak mengalami kecelakaan serius serta t ingkat produktivitas t inggi
• Kebijakan Safety First kemudian melanda seluruh perusahaan di Amerika Serikat sampai sekarang. Dan slogan safety f irst masuk ke Jepang dengan sebutan ”Anzen Daiichi”.
Keuntungan Penerapan SMK3COST AND BENEFIT RATIO
BiayaK3 (Cost) meliputi:• Biaya tindakan pencegahan(safety measures)• Biaya akibat kecelakaan(costs caused by accident) - Hilang dan rusaknya material/produk - Terhentinya proses produksi -Hilangnya tenaga terampil & pengalaman - Menurunnya kredibil i tas perusahaan - Hilangnya keuntungan - Hilangnya waktu kerja - Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan , dll
Keuntungan(Benefit) : Efek Primer : Terhindar dari kecelakaan kerja Efek Secunder : Peningkatan produktivitas, reputasi dan citra
perusahaan, dll .
TUJUAN berdasarkan PP 50/2012Penerapan SMK3 bertujuan untuk : • meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
• mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh
• menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• MELIBATKAN SELURUH ASPEK ( MANUSIA, MESIN, PRODUK,PROSES, LINGKUNGAN)
• MENCAKUP SELURUH FUNGSI MGT (POAC )• MENCAKUP SELURUH AKTIVITAS (PROM, PREV,
CURATIVE, REHAB ) • PARTISIPASI AKTIF SEMUA PIHAK• ALAT JAMINAN KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN DAN STANDAR• JAMINAN UNTUK PROSES PENINGKATAN
BERKELANJUTAN• TERINTEGRASI DENGAN WORKPLACE MGT
SYST
PenetapanPenetapan
KebijakanKeb i jakan K3 K3
PerencanaanPerencanaan K3 K3
PePe laksanaan laksanaan Rencana K3Rencana K3
PePemantauan mantauan dandan
EvaluasiEvaluasi Kinerja Kinerja
PeningkatanBerke lanjutan
PeninjauanPeninjauan UlangUlang && PeningkatanPeningkatanoleh manajemenoleh manajemen
Peninjauan Peninjauan &&
PeningkatanPeningkatan Kinerja Kinerja
Prinsip Dasar Sistem Manajemen K3
MENGAPA INDONESIA PERLU?• ANGKA KECELAKAAN MEMBUAT INDONESIA
MASUK KE DALAM KELOMPOK NOMOR SATU (TERTINGGI) DI DUNIA
• KECELAKAAN TAHUN 2006 MINIMAL 92 200 KASUS, (TAHUN 2005, 96 200)
• TIDAK TERMASUK YANG TIDAK DILAPORKAN OLEH INDUSTRI
Kecelakaan di Indonesia
KECELAKAAN DI DUNIA KERJA
BHOPAL; UNION CARBIDE16 000 tewas, >200 000 luka-luka, 15 000 cacat
REAKTOR NUKLIR CHERNOBYL MELEDAK
PIPER ALPHA, RIG TERBESAR, DI LAUT UTARA, 1988 MELEDAK, 167 KEMATIAN
KECELAKAAN
• MENUNJUKKAN BAHWA K3 TIDAK BERMUTU ? PERLU SISTEM MUTU, SMK3 ?
• KECELAKAAN TIDAK DISENGAJA? TIDAK MERUGIKAN ? bila merugikan sebab perlu diketahui kurangi
APA YANG TERJADI BILA K3 TIDAK DIPERHATIKAN
APAKAH ORANG HARUS TERUS :
• - MENOLONG ORANG KECELAKAAN
• - MEMADAMKAN KEBAKARAN
• - MENDERITA PENYAKIT
• - MATI KARENA KECELAKAAN
KEBUTUHAN K3
• Keselamatan adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari setiap makhluk hidup
• Bahaya selalu mengintai di mana-mana (jalan raya, tempat kerja, tempat umum, dll.)
• Alat teknologi buatan manusia disamping bermanfaat juga dapat menimbulkan bencana dan kecelakaan, misal : mobil
• Di tempat kerja, penggunaan mesin, alat kerja, material dan proses produksi menjadi sumber bahaya yang dapat mencelakakan tenaga kerja.
• Oleh karena itu aspek keselamatan menjadi tuntutan dan kebutuhan umum.
Lima Kebutuhan Dasar (Teori A. Maslow)
Kebutuhan Fisik : rasa lapar, haus, sandang, pangan
Kebutuhan Rasa Aman :Safety, confort, protection
Kebutuhan Sosial : teman, Keluarga, dll.
Kebutuhan Ego diri
Self Actualization
Jika kebutuhan fisik belum terpenuhi, manusia belum membutuhkan atau memikirkan keselamatan. Oleh karena itu masyarakat miskin, dimana kebutuhan fisik sangat dominan, norma-norma K3 cenderung diabaikan. Misalnya rela naik di atas gerbong kereta api asal bisa terangkut gratis untuk berangkat kerja.
FILOSOFI KE3 • K3 adalah tanggung jawab moral/etik• K3 adalah budaya bukan sekadar program• K3 adalah tanggung jawab manajemen• Pekerja harus dididik untuk bekerja dengan aman• K3 adalah cerminan kondisi ketenagakerjaan• Semua kecelakaan dapat dicegah• Program K3 bersifat spesifik• K3 baik untuk bisnis
Faktorkimiawi
Faktorfisis
Faktorbiologis
Faktorergonomi
Nilai
Ambang
Batas
MENIADAKAN UNSAFE CONDITIONS :
•SUBSTITUSI•ISOLASI•METODA BASAH•VENTILASI UMUM•VENTILASI SETEMPAT•PEMELIHARAAN•PEMANTAUAN•EVALUASI
MENIADAKAN UNSAFE ACT:
•PELATIHAN•PEMERIKSAAN SEBELUM KERJA•PENEMPATAN•PEMERIKSAAN KESEHATAN•PERIODIK•ALAT PENGAMAN DIRI
BARIERBARIER BARIER
SUMBER BAHAYA PAJANAN ENGINEERING MEDIS, MANAJEMEN
Undang-undang, peraturan-peraturan K3= keharusantidak sesuai denda