Top Banner
29 << 27 | 2 | Juni 2015 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta D Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopi Dwi Suci Rahayu 1) dan Novie Pranata Erdiansyah 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman 90 Jember 68118 Organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman kopi lebih sedikit dibandingkan pada tanaman kakao. Tanaman kopi yang diusahakan di lingkungan sekitar hutan, salah satunya terdapat gangguan hama primata. Hewan primata seperti monyet dan kera menjadi kendala utama dalam budidaya kopi yang nyata terutama saat musim kemarau panjang. Kerusakan yang ditimbulkan adalah rusaknya bagian pucuk batang utama sehingga pertumbuhan tanaman kopi terhambat. Berbagai upaya pengendalian hama primata pada tanaman kopi telah dikaji di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. i Indonesia, kopi Arabika ( Coffea arabica ) merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai arti ekonomi penting sebagai komoditi ekspor. Prospek pasarnya cukup cerah karena diperkirakan keperluan dunia akan terus meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi kopi adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir ini banyak laporan adanya serangan hama primata yang menjadi ancaman serius pada pertanaman kopi karena dapat mematikan tanaman kopi terutama pada fase tanaman muda. Oleh karena itu, perhatian terhadap pengendalian hama primata perlu ditingkatkan agar kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam upaya pengendalian hama primata ini yang termasuk jenis vertebrata, terlebih dahulu perlu dipelajari jenis maupun gejala serangan hama primata tersebut agar dapat diketahui teknik pengendalian yang tepat. Kera atau Monyet Pada umumnya kera dan monyet terlihat hampir sama, tetapi sebenarnya keduanya berbeda. Kedua jenis hewan tersebut termasuk dalam ordo primata. Perbedaan yang mudah dikenali untuk membedakan kera dan monyet adalah adanya ekor dan cara berjalannya. Primata jenis kera tidak mempunyai ekor dan melangkah dengan dua kaki. Simpanse, orang utan, dan gorila termasuk golongan kera sedangkan golongan primata monyet mempunyai ekor dan berjalan dengan keempat kakinya, misalnya lutung, beruk, dan monyet ekor panjang (kethek-Jawa). Selain itu, seluruh tubuh kera biasanya berambut lebat dengan usia harapan hidup ±50 tahun, sebaliknya kulit muka, telapak tangan dan kaki monyet tidak berambut dan mempunyai usia harapan hidup ±25-30 tahun 1) . Hama primata yang sering dijumpai pada tanaman perkebunan adalah beruk ( Macaca nemestrina) dan monyet ekor panjang ( Macaca
4

Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopiwarta.iccri.net/wp-content/uploads/2017/03/6.-Suci-29-32_F2.pdf · hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir

May 05, 2019

Download

Documents

phamthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopiwarta.iccri.net/wp-content/uploads/2017/03/6.-Suci-29-32_F2.pdf · hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir

29 <<27 | 2 | Juni 2015

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

D

Serangan Hama Primata padaPerkebunan Kopi

Dwi Suci Rahayu1) dan Novie Pranata Erdiansyah1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman 90 Jember 68118

Organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman kopi lebih sedikitdibandingkan pada tanaman kakao. Tanaman kopi yang diusahakan dilingkungan sekitar hutan, salah satunya terdapat gangguan hama primata. Hewanprimata seperti monyet dan kera menjadi kendala utama dalam budidaya kopiyang nyata terutama saat musim kemarau panjang. Kerusakan yang ditimbulkanadalah rusaknya bagian pucuk batang utama sehingga pertumbuhan tanamankopi terhambat. Berbagai upaya pengendalian hama primata pada tanamankopi telah dikaji di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

i Indonesia, kopi Arabika (Coffeaarabica) merupakan tanamanperkebunan yang mempunyai artiekonomi penting sebagai komoditi

ekspor. Prospek pasarnya cukup cerah karenadiperkirakan keperluan dunia akan terusmeningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhiproduksi kopi adalah adanya gangguan seranganhama dan penyakit yang dapat menurunkanproduksi tanaman. Akhir-akhir ini banyak laporanadanya serangan hama primata yang menjadiancaman serius pada pertanaman kopi karenadapat mematikan tanaman kopi terutama padafase tanaman muda. Oleh karena itu, perhatianterhadap pengendalian hama primata perluditingkatkan agar kerugian yang ditimbulkan dapatditekan seminimal mungkin. Dalam upayapengendalian hama primata ini yang termasukjenis vertebrata, terlebih dahulu perlu dipelajarijenis maupun gejala serangan hama primatatersebut agar dapat diketahui teknik pengendalianyang tepat.

Kera atau MonyetPada umumnya kera dan monyet terlihat

hampir sama, tetapi sebenarnya keduanyaberbeda. Kedua jenis hewan tersebut termasukdalam ordo primata. Perbedaan yang mudahdikenali untuk membedakan kera dan monyetadalah adanya ekor dan cara berjalannya.Primata jenis kera tidak mempunyai ekor danmelangkah dengan dua kaki. Simpanse, orangutan, dan gorila termasuk golongan kerasedangkan golongan primata monyet mempunyaiekor dan berjalan dengan keempat kakinya,misalnya lutung, beruk, dan monyet ekor panjang(kethek-Jawa). Selain itu, seluruh tubuh kerabiasanya berambut lebat dengan usia harapanhidup ±50 tahun, sebaliknya kulit muka, telapaktangan dan kaki monyet tidak berambut danmempunyai usia harapan hidup ±25-30 tahun1).

Hama primata yang sering dijumpai padatanaman perkebunan adalah beruk (Macacanemestrina) dan monyet ekor panjang (Macaca

Page 2: Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopiwarta.iccri.net/wp-content/uploads/2017/03/6.-Suci-29-32_F2.pdf · hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir

27 | 2 | Juni 2015

>> 30PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

fascicularis). Beruk merupakan spesies primatafrugivora atau pemakan buah dan bersifat diurnalatau melakukan aktivitas pada siang hari. Selainmemakan buah-buahan, beruk juga dapatmemakan berbagai jenis pakan seperti daun, tunasmuda, kulit pohon, bunga, biji, dan serangga.Dalam satu kelompok, beruk dapat menjelajahiarea seluas 100-300 ha. Ciri-ciri morfologi berukyaitu mempunyai ekor pendek sekitar 13-24 cm(35-45% dari panjang badan ditambah kepala),berukuran paling besar di antara genus Macacalainnya, rambut menyebar dari kepala sampaipergelangan kaki dan secara umum warna yangdominan yaitu coklat keabu-abuan sampaikemerahan, ukuran panjang tubuh jantan danbetina berturut-turut 60 cm dan 57 cm, beratbadan beruk jantan 6-15 kg dan betina 5-10 kg2).Ciri-ciri monyet yaitu memiliki ekor panjang, diantaranya mempunyai panjang badan ± 40-47 cm,panjang ekor ±50-60 cm, berat badan jantan±4,8-7 kg dan berat betina lebih kecil atau 69 %rata-rata berat jantan, satu kelompok dapatmemiliki daerah jelajah sekitar 50-100 ha, danmemiliki warna bulu hampir sama dengan beruk.M. fascicularis berpotensi menjadi hama invasifkarena dapat menyebar ke daerah baru danmeningkatkan populasinya dengan sangat cepatpada kondisi yang mendukung3).

Secara umum habitat M. fascicularis danM. nemestrina berada pada ketinggian 0-1.900 m.dpl. Berdasarkan hasil analisis kariotipe kromosom,jumlah dan morfologi kromosom monyet ekor

panjang tidak menunjukkan perbedaan yangnyata dengan jumlah dan morfologi kromosomberuk. Perbedaan morfologi dan anatomi yangsangat besar antara kedua spesies ini tidaktercermin dari kariotipenya4).)

Serangan Primata padaTanaman Kopi

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penelitiPusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia padatahun 2012 terjadi kerusakan tanaman kopi mudaakibat gangguan hama primata yang di petakA Kebun Percobaan (KP) Andungsari Kab.Bondowoso sebesar 96% dari total populasitanaman, sedangkan pada tahun 2013kerusakan yang ditimbulkan sebesar 60% daritotal populasi tanaman. Tanaman kopi tersebutditanam pada akhir tahun 2010 dan gangguanhama primata terjadi sekitar bulan Oktober 2012hingga 2013. Jika dikaitkan dengan data curahhujan di KP Andungsari, pada bulan Oktobertahun 2012 dan tahun 2013 data curah hujanmenunjukkan angka dibawah 100 mm/bulan,berbeda ketika tahun 2011 data curah hujanmenunjukkan angka di atas 100 mm/bulan yangmenunjukkan bulan basah. Jadi gangguan primataini terjadi ketika curah hujan dibawah 100 mm/bulan.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh hamaprimata berupa rusaknya bagian pucuk tanamankopi yang masih muda sehingga mengganggu

Kera (kiri) dan monyet (kanan)

(Sumber: Anup Shah/naturepl.com & Vigarchu.blogspot.com)

Page 3: Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopiwarta.iccri.net/wp-content/uploads/2017/03/6.-Suci-29-32_F2.pdf · hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir

31 <<27 | 2 | Juni 2015

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

pertumbuhan vegetatif. Akibat gangguan ini makapertumbuhan tanaman terhambat, dan jikaberlangsung terus menerus maka tanaman dapatmengalami kematian. Kerusakan tersebut didugakarena monyet menyukai cairan kambiumtanaman dari bagian pangkal sampai ujungtanaman3). Menurut berita Antara News tahun2011 di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu,

Nusa Tenggara Barat, terdapat perkebunan kopiseluas 1.500 ha diserang kera yang turun daripegunungan Tambora. Kera-kera tersebutmemakan bij i kopi yang masih muda danmematahkan batang pohon kopi. Gangguan inisulit dicegah karena kera menyerang kebun kopipada malam hari, sedangkan petani hanya bisamemantau pada siang hari1).

Data curah hujan bulanan tahun 2011 sampai tahun 2013 di KP Andungsari

2011

2012

2013

Cur

ah h

ujan

(m

m/b

ulan

)

Kerusakan tanaman kopi muda akibat gangguan kera di KP Andungsari

Page 4: Serangan Hama Primata pada Perkebunan Kopiwarta.iccri.net/wp-content/uploads/2017/03/6.-Suci-29-32_F2.pdf · hama dan penyakit yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akhir-akhir

27 | 2 | Juni 2015

>> 32PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Pengendalian yang DilakukanSampai saat ini pengendalian terbaik yang

dilakukan di KP Andungsari dengan caramemotong dahan yang rimbun di sekitar kebundan juga memotong pohon bambu yang menjadisarang kera. Managemen KP Andungsari mulaimelakukan upaya pengendalian tersebut padaakhir tahun 2013 dan hasilnya, pada tahun 2014kerusakan yang ditimbulkan kurang dari 20%.Selain itu, upaya preventif yang dilakukan adalahdengan memelihara tanaman muda menggunakanmodel pangkas batang ganda, sehingga jika satubatang terserang maka masih ada 1 sampai 2batang lainnya yang dapat tumbuh normal.

PenutupGangguan hama primata dapat menyebab-

kan tanaman kopi muda mengalami kerusakanpada batang utama sehingga pertumbuhantanaman kopi terhambat. Jika hal ini berlangsungsecara terus-menerus menyebabkan produktivitastanaman kopi berkurang. Gangguan kera padatanaman kopi muda dapat dikendalikan dengancara memotong dahan yang tinggi yang menjadi

sarang kera di dalam areal kebun, selain itu jugadapat dilakukan pertanaman batang gandadengan memelihara 3 sampai 4 batang utamauntuk mengurangi dampak kerusakan gangguankera pada tanaman kopi muda. Dalam jangkapanjang masih perlu dikaji cara pengendalianhama primata yang lebih efektif, efisien, dan ramahlingkungan; mengingat biaya tenaga pengawasanuntuk hama primata ini sangat mahal.

Sumber Pustaka

1)Anonim (2011). Di kutip dari berita Antara News http://an ko w.b log sp ot .c om /d om pu -antara-news-perkebunan-kopi.html. Diunduh 13 Desember2014.

2)Anonim (2014). Taksonomi beruk. Institut PertanianBogor. Bogor.

3)Kurniawan, A. (2009). Serangan awal kera ekor panjang(Macaca fascicularis) pada HTI Acacia mangiumdi PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan.Jurnal Tekno Hutan Tanaman, 2, 77-82.

4)Pangestu, B.R (2013). Analisis kariotipe kromosommonyet ekor panjang (Macaca fascicularis, Raffles1821) dan beruk (Macaca nemestrina, Linnaeus1766) & polimorfisme Mikrosatelit DNA dan ujipeternitas pada monyet rhesus (Macaca mulatta,Zimmermann 1780). Tesis. Universitas Indonesia.Jakarta.

**0**