Top Banner
I. SENI RUPA INDONESIA A. Kerajinan Batik 1. Batik Solo Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman.Batik adalah salah satu produk kota dan telah menjadi Icon kota solo.khas batik solo sudah di kenal di seluruh Indonesia dan menjadi produk andalan export. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan
23

senbud gapuak.docx

Aug 11, 2015

Download

Documents

Firman Erizal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: senbud gapuak.docx

I. SENI RUPA INDONESIA

A. Kerajinan Batik

1. Batik Solo

Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman.Batik adalah salah satu produk kota dan telah menjadi Icon kota solo.khas batik solo sudah di kenal di seluruh Indonesia dan menjadi produk andalan export.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”

Page 2: senbud gapuak.docx

2. Batik Yogyakarta

Seni Batik Tradisional dikenal sejak beberapa abad yang lalu di tanah Jawa. Bila kita menelusuri perjalan perkembangan batik di tanah Jawa tidak akan lepas dari perkembangan seni batik di Jawa Tengah. Batik Jogja merupakan bagian dari perkembangan sejarah batik di Jawa Tengah yang telah mengalami perpaduan beberapa corak dari daerah lain.

Semua pusaka dan benda-benda keraton juga dibagi dua. Busana Mataraman dibawa ke Yogyakarta , karena Kangjeng Pangeran Mangkubumi yang berkehendak melestarikannya. Oleh karena itu Surakarta dibawah kekuasaan Sri Paduka Susuhunan PB III merancang tata busana baru dan berhasil membuat Busana Adat Keraton Surakarta seperti yang kita lihat sampai sekarang ini.

Ciri khas batik gaya Yogyakarta , ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris : garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) , Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas , Lidah api melambangkan nyala atau geni.

3. Batik Laseman ( Lasem- Rembang )

Sejarah Batik Lasem erat hubungannya dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho pada tahun 1413. Babad Lasem karangan Mpu Santri Badra di tahun 1401 Saka ( 1479 M,), ditulis ulang oleh R Panji

Page 3: senbud gapuak.docx

Kamzah tahun 1858 menyebutkan, anak buah kapal Dhang Puhawang Tzeng Ho dari Negara Tiong Hwa, Bi Nang Un dan istrinya Na Li Ni memilih menetap di Bonag setelah melihat keindahan alam Jawa.

Di tempat mukim baru ini, Na Li Ni mulai membatik bermotifkan burung hong, liong, bunga seruni, banji, mata uang dan warna merah darah ayam khas Tiong Hwa.Motif ini menjadi ciri khas unik Batik Lasem.

Keunikan Batik Lasem itu mendapat tempat penting di dunia perdagangan.Pedagang antarpulau dengan kapal kemudian mengirim Batik Lasem ke seluruh wilayah Nusantara.Bahkan diawal abad XIX Batik Lasem sempat diekspor ke Thailand dan Suriname.Batik Lasem memasuki masa kejayaan.

Booming Batik Lasem membuat perajin menjadi semakin kreatif.Motif baru seperti latohan, gunung ringgit, kricakan atau watu pecah bermunculan.Syahdan perajin menciptakan motif kricakan karena terinspirasi penderitaan rakyat saat harus memecah batu-batu besar untuk dibuat jalan raya pos oleh Daendels.

Batik Lasem terus menorehkan catatan emas hingga jelang berakhirnya penjajahan kolonial.Para pengusaha Batik Lasem yang berasal dari kalangan Tionghoa mendapat tempat istimewa di penduduk pribumi karena membuka lapangan kerja yang banyak.

4. Batik Bakaran

Ada sejak abad ke 14, pada jaman kerajaan Majapahit. Pada jaman itu ada seorang penjaga benda-benda seni kerajaan Majapahit yang bernama Nyi Siti Sabirah atau Nyi Danowati, yang datang ke Desa Bakaran Wetan karena melarikan diri mencari tempat persembunyian karena dikejar-kejar oleh tentara Islam karena runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh kekuasaan Islam di pulau Jawa yaitu Demak.

Dalam persembunyian dan penyamaran di Desa Bakaran Wetan beliau membuat langgar tanpa mighraf yang sampai sekarang disebut Sigit yang bertujuan untuk mengelabui tentara Islam bahwa dia sudah memeluk agama Islam.Dalam persembunyiannya beliau mengajarkan keahliannya dalam membatik kepada anak cucunya.sehingga turun menurun sampai sekarang.

Motif-motif Batik Bakaran dari Nyi Danowati yang masih berkembang hingga saat ini adalah motif gandrung, gringsing, sekar baru, sido luhur, sido muktii, Liris, Manggar dan Kawung.

Dalam proses perkembangannya Batik Bakaran sudah mengalami transisi. Dari yang dulunya pewarna batik menggunakan bahan pewarna alam, misal kayu terogan untuk menghasilkan warna kuning, akar kudu untuk menghasilkan warna sawo matang, kulit pohon tingi untuk menghasilkan warna

Page 4: senbud gapuak.docx

coklat. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu penggunaan bahan alam sudah jarang digunakan karena sulit dalam mencarinya, dan sebagai pengganti digunakan bahan-bahan dari kimia untuk mempermudah proses pembuatan batik.

5. Batik Cirebon

Sejarah Batik di Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi atau pertukaran budaya serta tradisi religius. Itu terjadi sejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon pada abad ke-16.

Menurut para budayawan, sejarah Batik Cirebon berawal ketika Pelabuhan Muara Jati (kini disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan para pedagang asing seperti dari Tiongkok, Arab, Persia dan India.Masuknya para pedagang asing ini kemudian menciptakan asimilasi dan akulturasi beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru seperti batik Cirebon.

Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi.Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus.Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat.

Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan dapat juga disebut sebagai Motif Ganggang.

Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina.Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter.Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran: Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.

Batik Trusmi lahir atas karya dari seorang pemuka agama Islam, Ki Buyut Trusmi.Awalnya Ki Buyut Trusmi bersama-sama Sunan Gunung Jati, menyebarkan Agama Islam di kawasan desa Trusmi. Sambil mengajarkan agama ia juga mengajari ketrampilan membatik kepada penduduk setempat, sehingga kawasan Desa Trusmi ini terkenal dengan Kampung Batik.

Page 5: senbud gapuak.docx

Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung.Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan.Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.

Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama.Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.

Motif batik cirebon lainnya: motif kerang murek, gunung jati, taman terate, ayam alas, patran kangkung, wayang katura, kapal kandas, antares, cerita panji, kompeni, gapura gewor, kembang alas, lung kembang kasunanan, naga seba, rajeg wesi, peksi naga liman, simbar menjangan, taman arum sunyaragi, taman sari kasepuhan, wayang masina.

6. Batik Pekalongan

Sejarah Batik di Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan Senopati.Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengunsian di Pekalongan.

Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo.Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian.Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.

Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, soga Jawa, dan sebagainya.

7. Batik Madura

Page 6: senbud gapuak.docx

Batik Madura merupakan kerajinan yang bernilai seni tinggi.Batik Madura sudah menjadi warisan budaya Indonesia.Corak dari batik Madura sendiri tak lepas dari pengaruh budaya asing seperti Cina.Warna cerah merupakan salah satu campur tangan dari orang-orang tionghoa.Sekarang ini, banyak dijumpai batik Madura yang memiliki motif kontemporer dan corak serta warna yang beragam.

Selain berbagai motif dan corak yang beragam, batik Madura juga mempunyai berbagai jenis.Diantaranya adalah jenis batik Gentongan.Batik gentongan ini memiliki harga yang tak murah.Namun meski demikian, batik ini selalu diburu oleh kolektor maupun penggemar batik. Batik ini diberi nama gentongan karena pada proses pembuatannya, ada sebuah alat yang sangat memperngaruhi yaitu gentong atau gerabah. Alat gentong atau gerabah ini digunakan pada saat proses pewarnaan dengan bahan pewarna alami seperti kulit mengkudu, kulit mundu, kulit buah jelawe, kayu jambal, kayu jirek, dan yang lainnya.

Proses pewarnaan ini juga tergolong lama yaitu sekitar 3 sampai 6 bulan. Maka batik ini tergolong batik yang mahal karena dalam pembuatan selembar batik ini diperlukan waktu 1 tahun untuk menyelesaikannya.Cirri dari batik gentongan adalah warna yang berani, corak bahari seperti kapal, rumpt laut, dan sebagainya.Yang menarik dari batik gentongan adalah sekilas batik ini terlihat basah, namun jika dipegang, teksturnya halus dan kering.

B. Kerajinan Keramik

Sekilas Sejarah Keramik

Palered adalah nama daerah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan luas wilayah 91.172 Ha. Sejarah Palered tidak lepas dari sejarah keramik dan perjuangannya, dimana wilayah Palered, Cirata, Gandasoli, dan Citalang termasuk kota atau desa tua di Kabupaten Purwakarta. Sejarah Palered dan keramik sudah ada sejak jaman Neolitikum. Pada jaman tersebut sudah ada penduduk yang berdatangan menyusuri sungai Citarum ke daerah Cirata. Dari hasil penggalian di daerah ini ditemukan peninggalan dari batu kapak persegi, alat untuk menumbuk dari alu dan batu, termasuk ditemukan belanga dan periuk dari tanah liat, juga ditemukan adanya Panjunan (Anjun) tempat membuat keramik.

Page 7: senbud gapuak.docx

Asal muasal nama Palered mempunyai beragam versi diantaranya nama tersebut berasal dari masa tanam paksa dimana pada waktu itu daerah ini merupakan tempat penanaman kopi yang hasilnya diangkut dengan pedati-pedati kecil yang ditarik oleh kerbau (disebut PALERED dan selanjutnya berkembang menjadi “PLERED”) pedati mengangkut kopi tersebut terbuat dari papan kayu baik roda maupun pedatinya sehingga kuat sekali ketika melewati jalan berlumpur. Pengangkutan kopi tersebut menuju Cikao Bandung/Jatiluhur yang selanjutnya diangkut menggunakan rakit ke Tanjung Priok menyusuri sungai Citarum.

Cerita lain yang tidak kalah menariknya adalah tentang asal usul nama sebuah kampung di Desa Plered yang merupakan pusat pembuat keramik di desa itu, yang bernama “Anjun”. Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Anjun itu.

Ada yang mengatakan bahwa kata “Anjun” itu adalah kependekan dari kata “Panjunan” yaitu tempat orang membuat “Jun”. Kata “Jun” menurut kamus Bausastra Jawa karangan S. Prawiro Atmojo mempunyai arti “Buyung”. Jadi menurut asal katanya, Paanjun atau Panjunan itu adalah tempat orang membuat buyung atau wadah/penyimpan air. Hal itu sama dengan arti di dalam kamus yang lain seperti Kamus Umum Basa Sunda, yang menyebutkan bahwa “Anjun” adalah “tukang nyieun gagarabah”.

Yang lain mengatakan bahwa kata “Anjun” itu berasal dari nama seorang pangeran yang berasal dari Cirebon “Panjunan”, menurut cerita rakyat itu demikian.

Konon pada jaman dahulu, sejaman dengan permulaan agama Islam masuk ke tanah Jawa, seorang pangeran dari kesultanan Kanoman Cirebon yang bernama Panjunan menyebarluaskan agama Islam ke berbagai daerah di Jawa Barat, sambil mengajarkan keahliannya membuat barang-barang keramik kepada para pengikutnya di daerah yang ia kunjungi. Siapakah sesungguhnya pangeran itu?

Di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat, namanya diabadikan di sentra-sentra pembuatan keramik antara lain di Cirebon dan Plered ada “Kampung Anjun”, di Karawang ada kampung “Anjun Kanoman”. Sahdan menurut sejarahnya :

Hampir kebanyakan para pembuat keramik di daerah-daerah tersebut menganggap pangeran ini sebagai tokoh legendaris yang perlu dihormati dan dikeramatkan.

Mengingat bahwa Pangeran Panjunan pernah hidup sejaman dengan Sunan Gunung Djati yaitu di sekitar abad ke-15. Ini memberikan suatu indikasi bahwa tradisi pembuatan keramik di beberapa sentra di Jawa Barat telah ada jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda.

Cerita lainnya mengenai keramik Plered sebagai bentuk kerajinan, sudah tampak sejak jaman penjajahan Belanda yang sekitar tahun 1795 dimana sekitar Citalang ada Lio-lio (tempat pembuatan genteng dan batu batu), dari sejak itu rumah penduduk yang semua beratap ijuk, sirap, daun kelapa dan alang-alang berubah menjadi genteng. Bahkan disekitar Anjun (Panjunan) sudah dimulai pembuatan gerabah/tembikar. Mulai tahun 1935, gerabah menjadi industri rumah tangga dan pada tahun yang sama pula ada perusahaan Belanda yang membuat pabrik besar bernama Hendrik De Boa di Warungkandang, Plered.

Page 8: senbud gapuak.docx

Pada jaman penjajahan Jepang, kerajinan keramik mengalami kemunduran akibat penduduknya bekerja sebagai romusha, terutama sekitar Ciganea dan Gunung Cupu. Sedangkan pabrik De Boa dikuasai dan diganti namanya menjadi Kaki Kojo, tetapi perusahaan tersebut tetap berjalan. Pada masa kemerdekaan produksinya nyaris terhenti karena keterlibatan penduduk dalam perjuangan hingga tanggal 29 Desember 1945 berangsur bangkit dan mulai bangkit, apalagi sejak tahun 1950 Bung Hatta membuka resmi induk keramik yang gedungnya dekat Gonggo, Plered. Dimana pada saat itu didatangkan mesin-mesin dari Jerman dan mencapai masa kejayaan karena produksinya relatif tinggi, selain itu induk keramik tersebut berjasa dalam membimbing industri rumah tangga hingga berkembang pesat.

Data lain menyebutkan, dari tokoh masyarakat Palered Bapak Darma Kapal bahwa kerajinan

keramik ada sejak tahun 1904, dimana pada waktu itu sudah dibuat gerabah kasar untuk kebutuhan

rumah tangga dengan tokohnya Ki Dasjan, Sarkun, Aspi, Entas, Warsya dan Suhara. Sampai generasi

sekarang banyak mengalami kemajuan hingga tahun 2004/2005 sudah terdapat sekitar 164 unit usaha

dengan mempekerjakan sekitar 3000 orang dengan nilai produksi berkisar 8,5 milyar. Produksinya selain

untuk permintaan pasar lokal juga diekspor keberbagai negara diantaranya ke Jepang, Taiwan, Korea,

Australia, New Zealand, Belanda, Kanada, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Latin, Inggris, Spanyol, Italia

dan mancanegara lainnya.

C. Kerajinan Wayang Kulit

Wayang kulit adalah satu bentuk teater tradisional yang menggunakan patung kulit yang

terdiri daripada pelbagai watak metodologi dan khayalan dengan gerakan daripada seorang

Dalang.

Persembahan wayang kulit selalunya diringi satu kumpulan muzik paluan atau gamelan dan

juga alat tiupan (serunai) atau alat bertali (rebab). Seni ini dimasyhurkan lebih 1,000 tahun

dulu di kawasan negara Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Page 9: senbud gapuak.docx

Di Malaysia pula, terdapat beberapa jenis wayang kulit antaranya Wayang Kulit Kelantan,

Wayang Kulit Melayu, Wayang Kulit Jawa,Wayang Kulit Purwo yang mana terdapat perbezaan

dalam setiap jenis wayang kulit ini terutama jalan cerita dan wataknya.

ALAT PERHUBUNGAN

Pada asasnya, semua bentuk atau jenis wayang kulit yang terdapat di Malaysia mempunyai

pengaruh-pengaruh dari Jawa atau Pattani (Selatan Thai) tetapi perkembangannya

menyebabkan wayang kulit mengalami perubahan dan penyesuaian mengikut penerimaan

dan konteks masyarakat tempatan. Perkara ini berlaku adalah kerana wayang kulit pada

dasarnya adalah satu alat perhubungan masyarakat di samping satu rupa pengutaraan

kesenian.

Aliran cerita, bentuk patung-patung dan watak masih lagi mengekalkan keaslian dan pengaruh

asalnya tetapi pada adegan kelakar 'comic relief' yang sering terdapat di sepanjang cerita

wayang kulit itu, ianya jelas mengemukakan unsur-unsur tempatan dari segi bahasa dan juga

peristiwa-peristiwa yang digambarkan. Oleh itu, wayang kulit sebenarnya boleh dinikmati

(hayati) dalam dua peringkat. Kedua-duanya mempunyai peranan yang penting.

IRINGAN MUSIK

Persembahan wayang kulit terbahagi kepada muzik, percakapan dan gerak-geri. Lazimnya

semasa patung bercakap semua iringan muzik terhenti. Pada masa patung bercakap hanya

sedikit pergerakan boleh didapati dan ini dilakukan melalui pergerakan sendi tangan patung

yang bercakap. Sebaliknya, apabila patung-patung iru digerakkan sama ada dalam perjalanan,

suasana yang kalut maka iringan muzik segera membantu membina suasana pergerakan itu.

Tok Dalang adalah orang terpenting dalam persembahan wayang kulit. Ia mengambil tempat

duduk di belakang tabir pentas. Beliau akan menggerakkan patung-patung watak dan

memberi suara dengan corak suara berbeza mengikut watak dimainkan.

Tolak Dalang dibantu Tukang Unjuk yang menyediakan patung-patung watak berdasarkan

jalan cerita yang hendak disampaikan oleh Tok Dalang. Kayu Kasah ialah sejenis alat muzik

yang digunakan untuk menghasilkan kesan bunyi semasa adegan pergaduhan. Patung-patung

dicucuk di atas batas pisang. Bayang watak akan terhasil daripada cahaya daripada pelita

minyak kelapa atau mentol elektrik.

Page 10: senbud gapuak.docx

D. Kerajinan Perak Bakar

Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tertulis

maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek

merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986) menyebutkan bahwa

pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek

yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa

pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangun 'wayang purwo' sejumlah 70 buah dengan cerita

Menak yang diiringi gamelan Salendro. Pertunjukkannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak

memerlukan kelir. Bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu (bukan dari kulit sebagaimana

halnya wayang kulit). Jadi, seperti golek. Oleh karena itu, disebut sebagai wayang golek.

II. SEJARAH SENI RUPA MANCA NEGARA

A. Sejarah Seni Rupa Timur

Page 11: senbud gapuak.docx

Kepercayaan pada bangsa mesir kuno terkait dengan visualisasi dewa-dewa polytheis dan jelaskan

pula mengapa terjadi pemusatan pada keluarga raja Pharao (firaun ) di seluruh kedisnastian mesir kuno.

Bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha

Esa. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa

daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati

manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi dalam

kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam. Para Dewa

merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya. Para Dewa yang

menentukan nasib setiap orang.

Bangsa Mesir Kuno sangat memuliakan Dewa mereka.Tempat memuja para Dewa dan sesuatu yang

berkaitan dengan para Dewa (seperti kitab, pusaka, dan kutukan)

sangat dikeramatkan. Konon makam-makam para Raja dan kuil-

kuil Mesir dilindungi Dewa dan mengandung suatu kutukan bagi

orang yang berniat jahat. Pada zaman Mesir Kuno, Dewa yang

banyak dipuja dan dianggap sebagai Dewa tertinggi adalah Dewa

matahari, Ra (Amon-Ra). Ia merupakan Dewa yang banyak

disembah di daratan Mesir. Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya. Setelah itu, Dewa yang banyak

dipuja adalah Osiris, Dewa kehidupan alam, penguasa akhirat. Selain itu, juga ada Anubis, Dewa

kegelapan.

- Gambar/sket/ transfer copy penggambaran secara antroformophik salah satu dewa di mesir

- Stella Hammurabi adalah tugu batu yang memuat

undang-undang/hukum tertulis Hammurabi. Hammurabi merupakan

raja Babilonia yang mempersatukan suku bangsa yang berbeda di

Mesopotamia sekitar tahun1792 sampai 1750 BC, Gambar

Page 12: senbud gapuak.docx

menunjukan ia sedang menerima undang-undang dari dewa matahari (Hery Santosa dan Tapip

Bahtiar).

- Codex Hammurabi

Salah satu peninggalan yang paling bernilai adalah Codex 

Hammurabi. Menurut kepercayaan mereka, Codex 

Hammurabi berisi hukum yang berasal dari pemberian Dewa

Marduk-tuhan tertinggi. Agar senantiasa ditaati masyarakat,

Codex   Hammurabi yang merupakan peraturan tertulis

pertama di dunia dipahat di balok batu hitam dan

ditempatkan di tengah ibukota. Pembalasan yang menjadi

inti Codex Hammurabi membuktikan bahwa sejak abad 18 sudah ada pemimpin yang memperlakukan

anggota masyarakatnya dengan adil dan bijaksana demi tercapainya ketertiban masyarakat.

Setelah Hammurabi meninggal dunia, Bangsa Babilonia terpecah belah dan diruntuhkan oleh Bangsa

Huthit/Hittit. Selanjutnya pada 1200 SM Mesopotamia dikuasai oleh Bangsa Assyria.

- AshurbanipalRaja yang diwakili di sini dalam melayani, mengawasi

perkembangan sastra dan seni selama pemerintahannya,

669-627 SM. Raja mengumpulkan suatu 25.000 tanah liat,

kayu, dan lilin di perpustakaan di Niniwe. Perpustakaan

diawetkan Assyro-Babilonia literatur dan kamus dikenal

paling awal.

Relief ini lega Asiria, mungkin terbuat dari alabaster,

fitur kayu pria pengiriman melalui laut. Sekitar 2500 tahun, itu adalah di Louvre di Paris, Perancis. Pada

612 SM, Bangsa Assyria hancur oleh serangan Bangsa Khaldea.

Page 13: senbud gapuak.docx

B. Seni Rupa Mesopotamia

Mesopotamia adalah suatu daratan yang terletak antara sungai Efrat dan sungai Tigris.Masyarakatnya makmur sehingga kebudayaannya berkembang dengan baik, telah mengenal berbagai ilmu pengetahuan dan tulisan yang disebut tulisan Paku.

Daerah ini merupakan lalu lintas yang sangat ramai dan sering dijadikan sasaran invansi oleh berbagai bangsa, antara lain oleh bangsa Sumeria, Babilonia, Asiria dan Persia.

Masyarakat Mesopotamia tidak mengenal kultus kematian sehingga jarang ditemukan makam sebagai bentuk arsitektur yang khas. Keseniannya lebih bersifat duniawi, tetapi sisa – sisa peninggalannya tidak sampai ke jaman kita karena:

Mengunakan bahan yang tidak tahan lama (batu bata) Sering terjadi bencana banjir Masyarakatnya bersifat vandalis (perusak) karena sering terjadi perebutan kekuasaan (perang).

a. Seni Bangunan Mesopotamia

Istana, dengan ciri – ciri: menggunakan konstruksi lengkung tong tanpa menggunakan tiang. Pada bagian pintu gerbang terdapat patung penjaga Ambang, yaitu patung berkepala Raja dan berbadan banteng dan bersayap. Contohnya istana Sargon II di Khorzabad.

Ziggurat, yaitu sejenis menara bertingkat berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai banguan suci.

Stele, yaitu sejenis tugu batu yang permukaannya diberi relief tentang suatu peristiwa, contohnya Stele Hamurabi.

b. Seni Patung, ciri – cirinya:

Patung Sumeria: tubuh kaku otot dilebih – lebihkan dan kepalanya bulat. Patung Asiria: matanya diperbesar, dekoratif, raut muka mengesankan kekerasan. Patung Babilonia: bersikap tenang seolah – olah sedang menjalankan tugas keagamaan.

c. Seni relief

Page 14: senbud gapuak.docx

Relief Babilonia : bertemakan tentang keagamaan. Relief Asiria: bertemakan tentang kekerasan.

C. Seni Rupa Eropa Klasik

SENI YUNANI

Bangsa Yunani adalah bangsa yang sangat mengutamakan keindahan dalam segala hal, keindahan adalah sebagian dari kehidupan mereka, karenanya bangsa Yunani banyak menghasilkan karya-karya seni yang bermutu tinggi terutama pada seni bangunan dan seni patungnya.

Bangsa Yunani juga lebih mengutamakan keduniawian daripada kerohanian, sampai dalam masalah agama pun selalu mereka hubungkan dengan keindahan hidup di dunia.Kepercayaan bangsa Yunani adalah percaya kepada dewa-dewa (Politeisme), mereka percaya bahwa para dewa bersemayam di gunung Olimpyus di wilayah Yunani bagian utara. Dalam menyembah para dewa, dibuatkan patung manusia yang berwajah tampan dan cantik, adapun nama dewa-dewi bangsa Yunani antara lain:

Dewa Zeus: dewa yang paling agung Dewi Hera: dewi perkawinan Dewa Apollo: dewa matahari Dewi Pallas Athena: dewi penguasa pengetahuan dan keperwiraan Dewi Aphrodite: dewi kecantikan Dewa Hades: dewa kematian Dewa Poseidon: dewa laut Dewa Hermes: dewa perdagangan

Dalam masalah kesenian bangsa Yunan hampir dalam segala hal lebih maju dari bangsa-bangsa Timur Kuna, kesenian Yunani berdiri sendiri dan tidak dipengaruhi kesenian bangsa lain bahkan banyak mempengaruhi kesenian bangsa lain. Hal ini ialah karena bangsa Yunani menerapkan filsafat dan intelektual ke dalam penciptaan karya seni mereka.

Secara garis besarnya perkembangan seni rupa di Yunani dapat dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu:

1) Zaman Pra-sejarah (dari tahun 3000 – 1000 s.M.)

Page 15: senbud gapuak.docx

2) Zaman Tengah Yunani (tahun 1000 – 500 s.M.)3) Zaman Gemilang (± tahun 480 – 430 s.M.)

D. Seni Abad Pertengahan

Sejarah arsitektur gereja abad pertengahan dimulai pada tahun 313 saat ketika agama Kristen dinyatakan sebagai agama yang legal.

Setelah Terbebas dari penyiksaan, umat Kristen mulai membangun basilika. Basilika paling bagus dan besar adalah Gereja St. Sophia di Konstantinopel, yang memiliki gaya khas Byzantium. Gaya Byzantium tersebut dalam perkembangan selanjutnya berpengaruh ke daerah-daerah dunia Muslim. Arsitektur Masjid sangat dipengaruhi oleh gaya Byzantium itu. Salah satunya adalah masjid Umar di Yarusalem. Para arsitek di luar Konstantinopel juga mencoba memodifikasikan gaya Byzantium. Salah satu contoh adalah Gereja San Vitale, di Ravena, Italia Utara. Kapel ini semula dimaksudkan untuk mausoleum Karel Agung

Periode Abad Gelap

Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang. Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya pengembangan gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav, maupun Finno-Ugria, paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur Romawi Barat yang tengah merosot itu.

Periode Romanesque

Istilah ini mengacu pada seni yang berkembang di Eropa barat dari sekitar tahun 1000 hingga 1200. Gereja-gereja yang dibangun dengan gaya baru di segala penjuru Eropa barat mengingatkan kembali pada basilika-basilika yang dibangun di Roma pada abad IV, V, dan VI. Itulah sebabnya maka gaya baru ini disebut Romansque. Salah satu gereja gaya Romanesque yang terkenal adalah katedral Pisa, yang selesai dibangun pada 1093. Contoh lain dari bangunan gaya Romanesque yang perlu dicatat adalah gereja biara Cluny. Gereja ini diresmikan pada 1131.Gereja Cluny merupakan gereja yanh sangat besar dan megah.

Arsitektur Gothik

Page 16: senbud gapuak.docx

Istilah gothik mengacu pada seni –arsitektur, lukis, dan pahat – tiga abad terakhir zaman pertengahan.Istilah ini berasal dari para penulis akhir Abad Pertengahan yang lebih menaruh perhatian pada kebudayaan Yunani-Romawi daripada kebudayaan abad pertengahan sendiri.Arsitektur gothik adalah kreasi para genius abad pertengahan. Sebagai gaya dalam seni, gaya Gothik ini adalah lebih baik jika diperbandingkan dengan gaya-gaya lainnya. Pengaruh arsitektur Gothik lebih luas daripada gaya Romanesque. Perbedaan utama antara gaya ini adalah bahwa gaya Gothik serba lancip, sedangkan Romanesque serba bundar.

Arsitektur Gothik pertama-tama berkembang di Prancis tengah, terutama di daerah sekitar Paris. Abad XIII merupakan puncak perkembangan arsitektur Gothik . selama masa pemerintahan Raja Louis IX (1226-1270) bermunculanlah karya-karya besar seperti katedral-katedral di Reims, Amiens, Paris, Beauvais, dan yang terbagus adalah katedral Sainte Chapelle, yang berhadapan dengan Notre Dame di Paris. Meskipun arsitektur Gothik pada mulanya muncul di sekitar Paris, ini tidak berarti bahwa gaya ini semata-mata milik Prancis. Arsitektur ini tetap dianggap sebagai hasil dari semangat Kristianitas, karena kristen merupakan agama yang merambah seluruh kawasan Eropa barat.

Seni Pahat: Romanesque dan Gothik

Pahatan menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Kristus serta para santo banyak dijumpai di gereja-gereja.Selama masa Romanesque penggambaran peristiwa-peristiwa tersebut kurang tampak hidup.Hasilnya, seni pahat Romanesque tidak tampak naturalistik.Lain halnya dengan para pemahat Gothik.Sebelum memahat, mereka pahat secara cermat dan naturalistik. Mereka amati kedetilan lekuk-lekuk anatominya. Barulah mereka mulai memahat.Satu hal yang khas dalam seni pahat Gothik adalah penampilannya yang kaku.

Seni Lukis

Tembok yang rata biasnya dihiasi dengan fresco – gambar yang dilukis dengan air kapur berwarna yang dipakai pada gips yang basah, sesuai dengan sketsa karbon yang telah dirancang. Bentuk lukisan terbaik sebelum tahun 1300 adalah karya para miniaturis.Para miniaturis Irlandia terkenal sebagai ilustator yang piawai, yang membuat hiasan-hiasan yang begitu indah dan kompleks pada buku-buku para biarawan.Karya-karya mereka mencapai puncak perkembangannya selama periode Gothik.

Seni Lukis Italia

Karena gaya Gothik merupakan produk Eropa utara, pengaruhnya tidak begitu kuat di Italia. Para seniman Italia cenderung tetap mempertahankan metode-metode dan konsepsi-konsepsi lama,

Page 17: senbud gapuak.docx

yang disebut Greek (Yunani) atau Byzantine (Byzantium).Sama seperti para penganut naturalisme Gothik, para seniman Italia pada mulanya juga lebih senang menciptakan lukisan-lukisan tentang alam, seperti binatang, tumbuhan, bunga, dan sebagainya.Oleh karena itu ketika mereka harus membuat lukisan tentang manusia, hasilnya tampak kaku, dan tidak riil. Dengan kata lain, mereka bersikap tradisional.

Para seniman Italia yang pertama-tama menunjukkan perubahan sikap terhadap komposisi warna, anatomo, pencahayaan, bayangan, dan animasi adalah Cimabue (1302) dan muridnya, Giotto (1336) mereka adalah seniman Florence (Firenze).Karya terbesar Giotto dapat kita lihat di Arena Chapel katedral Padua dan Bardi Chapel Gereja Santa Croce di Florence.Para pelukis sesudah Giotto cenderung sebagai epigon-epigonnya.Mereka hanya bisa mengikuti model-model yang telah dirintis Giotto, tetapi tak mampu menandinginya.

Seni Lukis Flanders

Di Eropa Utara, perintis inovasi dalam dynia seni Lukis adalah para seniman Flanders. Hubert dan Jan van Eyck bersaudara menunjukkan inovasi itu pada karya-karya miniatur mereka yang menjadi ilustrasi pada buku-buku agama. Inovasi lainnya yang dipelopori Van Eyck bersaudara ini adalah penggunaan cat minyak dalam melukis. Kapan tepatnya perintisan inovasi ini dimulai sebenarnya masih kabur.Setelah Van Eyck bersaudara, pelukis lainnya yang perlu dicatat adlah Rogier van der Weyden (1464).Ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menggambarkan insiden-insiden dramatis, dan mampu membangkitkan emosi yang pedih. Seniman lukis Flanders lainnya lagi yang perlu dicatat adalah Hans Memling (1494.Ia berasal dari Bruges. Ciri khas dari karyanya adlah sentuhan yang halus dan sentimentil.

Seni Musik Abad Pertengahan

Seperti halnya dengan seni lukis, pahat, dan arsitektur, seni musik abad pertengahan diabadikan untuk gereja.Lagu-lagu dan tari-tarian rakyat sudah barang tentu tetap ada.Namun, karena sebagian besar bukti karya-karya populer itu sudah lenyap, maka kita tidak dapat merekontruksikannya dengan baik. Bahkan musik Yunani dam Romawi telah dilupakan orang. Kreasi seni seorang seniman musik cenderung dilupakan begitu sang seniman tiada. Apalagi seni musik kuno, entah Yahudi, dan Romawi, yidak tertulis, sehingga cepat hilang.Demikian jugalah seni musik populer atau seni musik rakyat abad pertengahan.

Meskipun begitu kita tidak boleh berasumsi bahwa abad pertengahan tidak mengenal musik rakyat semacam itu, hanya kaarenaa bukti-bukti historis yang kita dapatkan semata-mata berkaitan

Page 18: senbud gapuak.docx

dengan musik gereja.Liturgi atau kebangkitan gereja banyak menggunakan musik.Pada mulanya para pemimpin gereja tidak suka menggunakan musik dalam kebangkitan keagamaan.Alasan utamanya adalah karena musik telah menjadi bagian dalam ritus-ritus kaum kafir, pertunjukan-pertunjukan gladiator, maupun hiburan-hiburan tak bermorak dalam masyarakat kafir.Inovasi dalam seni musik banyak bermunculan saat puncak abad pertengahan tiba.Guido d’Arezzo (1050) melengkapi sistem notasi yang telah dikembangkan pada masa itu.Ia menggunakan lima garis paralel yang di atasnya terdapat not-not balok untuk menandai pola titinada. Organ adalah alat musik yang paling penting dalam abad pertengahan.Alat musik ini telah diketemukan jauh sebelumnya.Selain alat musik tiup, alat musik bersenar juga digunakan.Oarang Yunani kuno telah mengenal alat musik bersenar yang disebut cithara.Alat ini dimainkan dengan jari.