PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA) Program Terpadu
SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di
Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal
BIDANG KEGIATAN:PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Asep Nuryadin1204173(2012)Erni Nurwanti1203367(2012)Fida
Amatillah1203373(2012)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG2015PENGESAHAN
PKM-GAGASAN TERTULIS1. Judul Kegiatan : SANSKERTA (SARJANA
SEJAHTERAPENDIDIKAN MERATA) Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi
untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar,
dan Tertinggal1. Bidang Kegiatan : PKM-GT1. Ketua Pelaksana
Kegiatan 1. Nama Lengkap : Asep Nuryadin1. NIM : 12041731. Jurusan
: Pedagogik/S1 PGSD1. Universitas/Institut/Politeknik: Universitas
Pendidikan Indonesia1. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Dsn. Cigarukgak
RT 01 RW 07, Ds. Ciampanan, Kec. Cineam, Kab. Tasikmalaya. 46198
Telp. 0838998918471. Alamat email : [email protected].
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang 1. Dosen
Pendamping 1. Nama Lengkap dan Gelar : Dindin A. M. L., S.Si.,
S.E., M.Pd.1. NIDN : 00130179051. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
Jalan Tegal Panjang Linggasari Ciamis 46216 / 085223350747
Tasikmalaya, 20 Maret 2015Menyetujui,Ketua Jurusan/Program
Studi
Drs. Rustono WS, M.PdNIP. 195206281981031001Ketua Pelaksana
Kegiatan,
Asep NuryadinNIM. 1204173
Menyetujui,Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemahasiswaan,
Kemitraan dan Usaha
Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum.NIP. 196310241988031003
Dosen Pendamping,
Dindin A. M. L., S.Si., S.E., M.Pd.NIDN. 0013017905
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPULiHALAMAN PENGESAHANiiDAFTAR ISIiiiRINGKASANivA.
PENDAHULUAN1. Latar Belakang 12. Tujuan23. Manfaat2B. GAGASAN1.
Kondisi Kekinian22. Solusi yang pernah Ditawarkan33. Perbaikan
Melalui Gagasan yang Diajukan44. Pihak-pihak yang dapat Membantu55.
Langkah-langkah Strategis Implementasi Program6
C. KESIMPULAN8DAFTAR PUSTAKA9LAMPIRAN
SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA) Program Terpadu
SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di
Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal
Disusun Oleh:Asep Nuryadin, Erni Nurwanti dan Fida Amatillah
Email: [email protected] / [email protected] /
[email protected] Pedagogik Program Studi
S1-PGSDUniversitas Pendidikan Indonesia Kampus TasikmalayaJl.
Dadaha No. 18 telp. (0265) 331860, Tasikmalaya 46115
RINGKASAN
Untuk mengatasi masalah kurang meratanya pendidikan terutama di
daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), pemerintah melaksanakan
program Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, dan
Tertinggal (SM3T). Mengajar di daerah 3T memiliki kendala
tersendiri, tantangan tersebut berasal dari kondisi alam, sosial,
dan budaya masyarakat. Untuk mengatasi berbagai kendala yang
dihadapi para peserta SM3T salah satu solusi yang diambil
pemerintah memberikan bantuan biaya hidup sebesar 2,5 juta rupiah
per bulan. Selain itu pada tahun 2015 pemerintah membuka 1.000
formasi guru khusus untuk alumni peserta SM-3T. Namun hal ini
dirasakan belum cukup mengingat jumlah alumni SM3T lebih banyak dan
belum memiliki kejelasan masa depan. Oleh karena itu untuk
mengoptimalkan program SM3T kami mengajukan gagasan berupa program
Sanskerta. Program ini merupakan program terpadu antara program
SM3T dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi
(Kemenristekdikti) dengan program Transmigrasi dari Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KPDT).
Program ini diharapkan akan memaksimalkan program SM3T sehingga
distribusi guru menjadi lebih baik, kesejahteraan para peserta
program ini juga akan lebih baik, serta memberikan kontribusi
terhadap optimalisasi potensi daerah karena para peserta program
Sanskerta juga diberikan pelatihan keterampilan mengembangkan
potensi daerah 3T yang menjadi tujuan.
Kata Kunci: SM3T, Transmigrasi, Sanskerta.iv
A. PENDAHULUAN1. Latar BelakangPendidikan sebagai salah satu
aspek terpenting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan berintegritas tinggi, tentunya harus memperoleh
perhatian lebih dari semua pihak, khususnya dari pemerintah sebagai
eksekutor kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, pasal 31 ayat (1) dinyatakan bahwa:
Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.Hal ini menunjukkan
adanya cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan
yang dapat dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Meskipun
pada kenyataannya, tidak setiap warga negara mendapatkan pendidikan
yang seharusnya mereka dapatkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor, misalnya faktor ekonomi dengan mahalnya biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan, faktor kondisi wilayah dengan sulitnya
akses menuju daerah-daerah tertentu seperti daerah 3T (Terdepan,
Terluar, Tertinggal), kemudian faktor kurangnya Sumber Daya Manusia
khususnya tenaga pendidik atau guru di daerah-daerah tertentu di
Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki wilayah
yang sangat luas, mulai dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau
terpencil lainnya yang pada umumnya memiliki akses wilayah
terbatas. Luasnya wilayah Indonesia merupakan salah satu penyebab
pendidikan kurang merata. Terjadi kesenjangan pendidikan antara
sekolah di perkotaan dengan sekolah di pedesaan. Apalagi dengan
kondisi sekolah di daerah 3T. Adanya kesenjangan pendidikan
tersebut dilihat dari ketersediaannya sarana prasarana, tenaga
pendidik dan hal lain yang menunjang proses berlangsungnya
pendidikan. Dalam tulisan Meisy Meidina Billem, hasil survey
mengenai penyebaran guru yang tidak merata di Indonesia sebagai
berikut:Sekolah di perkotaan kekurangan guru 21%, 37% sekolah di
pedesaan kekurangan guru, 66% sekolah di daerah terpencil
kekurangan guru dan 34% sekolah di Indonesia yang kekurangan
Guru.Sementara di banyak daerah terjadi kelebihan Guru.(Teacher
Employment & Deployment, World Bank 2007 dalam Billem,
2014).Melihat fenomena di atas, pemerintah tidak tinggal diam.
Dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T pada
tahun 2011 Kementerian Pendidikan Nasional menciptakan Program Maju
Bersama Mencerdaskan Indonesia. Salah satunya adalah program
Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T).
Program SM-3T merupakan salah satu terobosan yang dibuat
Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang oleh Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) saat itu untuk membantu proses
pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dengan
distribusi guru-guru ke daerah 3T. Menjadi guru di daerah 3T bukan
hal yang mudah, mengingat kondisi wilayah, sarana dan prasarana
serta akses wilayah yang sangat jauh berbeda dengan kondisi di
daerah perkotaan pada umumnya. Maka dari itu, seyogyanya masa depan
dan kesejahteraan guru yang berdedikasi di daerah 3T dijamin oleh
negara. Dengan demikian, maka sebuah keharusan yang tidak dapat
ditawar lagi bagi pemerintah untuk menjamin dan menindaklanjuti
para lulusan PPG pasca SM-3T agar mereka dapat kembali berdedikasi
di wilayah-wilayah yang kekurangan guru di Indonesia. Mengingat
anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai
program SM-3T dan PPG tidaklah sedikit, namun pada akhirnya tidak
ditindak lanjuti. 2. Tujuana. Mengetahui kondisi pemerataan
pendidikan di Indonesia. b. Mengetahui kondisi terkini program SM3T
dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti). c. Mengetahui program Transmigrasi dari
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(KPDT).d. Menciptakan program baru yang dapat mengoptimalkan
program SM3T.e. Mengetahui pihak-pihak terkait yang dapat membantu
pelaksanaan program baru yang dapat mengoptimalkan program SM3T.f.
Menentukan langkah-langkah strategis program baru yang dapat
membantu pelaksanaan program baru yang dapat mengoptimalkan program
SM3T.3. Manfaata. Memberikan informasi mengenai program pemerataan
pendidikan dari pemerintah yaitu SM3T dan beberapa kendala terkait
SM3T yang ditemui di lapangan.b. Memberikan masukan kepada
pemerintah terkait optimalisasi program SM3T.
B. GAGASAN1. Kondisi KekinianMengajar di daerah 3T bukan
merupakan hal yang mudah, namun memiliki tantangan tersendiri.
Tantangan tersebut berasal dari kondisi alam, sosial, dan budaya
masyarakat. Lingkungan tempat mengajar selain terletak jauh dari
pusat kota juga umumnya memiliki keterbatasan sarana prasana serta
infrastruktur yang menyebabkan sulitnya akses menuju daerah 3T.
Dalam upaya meminimalisir kendala tersebut, Pemerintah memberikan
bantuan hidup untuk setiap peserta SM3T sebesar 2,5 juta rupiah
sebulan. Namun bantuan hidup ini dirasakan terlalu minim.
Sebagaimana menurut Kasubdit Program dan Evaluasi Dirjen Pendidikan
Tinggi Kemendikbud Agus Susilohadi : Di sana (daerah 3T) mereka
mendapat bantuan biaya hidup 2,5 juta rupiah sebulan, ini masih
terlalu minim. Diharapkan ada peran dari daerah, ada yang
menyediakan beras, dan tempat tinggal. (Ramdhani, 2014) Selain
biaya hidup yang masih terlalu minim, masalah lain terkait dengan
program SM3T ini adalah tidak adanya jaminan masa depan bagi para
alumni SM3T bahkan yang telah mengikuti program PPG. Hal ini sudah
seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah jika pemerintah
memang ingin membangun pendidikan di daerah 3T.2. Solusi yang
pernah DitawarkanUntuk optimalisasi program SM3T pada tahun 2015
pemerintah membuka 1.000 formasi guru khusus untuk alumni peserta
SM-3T (Tanpa Nama, 2015). Namun hal tersebut dirasa belum cukup
untuk menjamin kehidupan para alumni SM-3T yang jumlahnya lebih
banyak. Saat ini tidak sedikit lulusan PPG pasca SM-3T yang
nasibnya belum jelas, salah satunya adalah Klementina Ifonia Ija
Su, S.Pd.Gr, seorang alumni PPG paska SM3T Kabupaten Manggarai,
bersama rekan lainnya mengatakan bahwa:Kami tidak meminta lebih
dari pemerintah, seperti gaji tinggi atau diperlakukan khusus,
tetapi niat kami hanya ingin memajukan pendidikan yang ada,
khusunya di Manggarai. Apalagi seleksi PPG itu tidak gampang, harus
melalui seleksi nasional, bersaing diantara ribuan perserta namun
yang lulus dari Manggarai hanya 90 orang saja, karena itu sangat
disayangkan jika ilmu pengetahuan yang kami punya tidak ditransfer
kepada anak didik atau di tindaklanjuti, (Amaterasu, 2014).Tidak
hanya itu, hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Alumni PPG
paska SM3T Kabupaten Manggarai, Maksimus Edon, S.Pd mengatakan
bahwa:Kami telah dicetak oleh pemerintah dan kini telah berada di
daerah, siap mengabdi dimanapun di Manggarai, tetapi yang menjadi
kendala selama ini adalah tidak punya ruang untuk berekspresi,
menerapkan segala pengalaman, kemampuan serta ilmu pendidikan yang
telah kami dapat selama mengikuti PPG, (Tanpa Nama, 2014)Sementara
itu menurut Anies Baswedan pada rapat koordinasi tingkat menteri
tentang pemanfaatan dana fungsi pendidikan ke daerah, beliau
mengingatkan kembali pesan presiden Joko Widodo untuk memberikan
fokus perluasan akses pendidikan pada daerah terdepan, terluar, dan
tertinggal, salah satunya yaitu dengan distribusi guru di berbagai
kawasan di Indonesia harus merata, khususnya di daerah 3T. Beliau
juga menambahkan bahwa:Pemerataan distribusi guru sangat perlu
dipikirkan, tetapi peningkatan kualitas guru pun juga menjadi salah
satu hal utama dari pengalokasian dana transfer daerah. (Hartono,
2015).Dengan demikian, maka sebuah keharusan yang tidak dapat
ditawar lagi bagi pemerintah untuk menjamin dan menindaklanjuti
para lulusan PPG pasca SM-3T agar mereka dapat kembali berdedikasi
di wilayah-wilayah yang kekurangan guru di Indonesia. Mengingat
anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai
program ini tidaklah sedikit. 3. Perbaikan Melalui Gagasan yang
DiajukanUntuk mengoptimalkan program SM3T yang dijalankan
pemerintah diperlukan sejumlah tindakan. Salah satunya yaitu dengan
meningkatkan minat para Sarjana yang mengikuti program SM3T untuk
melanjutkan pengabdiannya di daerah 3T. Menurut Hardr (2009),
Getting teachers to come to any area, and to rural areas in
particular, requires that the school district and community provide
for their needs. These include jobs for spouses, safe places to
raise families, quality educations for their own children, adequate
salaries and compensation, and acceptance as part of the local
community.Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan minat
menjadi guru di suatu daerah, terutama di daerah pedesaan (3T)
diperlukan adanya jaminan terhadap kebutuhan mereka. Para guru yang
memutuskan untuk mengajar di daerah 3T tidak bisa hanya dituntut
untuk berdedikasi penuh atau bahkan diharuskan untuk melanjutkan
pengabdiannya tetapi juga harus diperhatikan kebutuhannya.
Kebutuhan yang dimaksud baik dari segi kebutuhan tersedianya
pekerjaan bagi pasangan hidup, membangun keluarga, pendidikan bagi
anak-anak, gaji dan kompensasi yang memadai, hingga diterimanya
diri mereka sebagai bagian dari komunitas lokal.Untuk mewujudkan
harapan terpenuhinya kebutuhan para guru yang mengikuti program
SM3T dan memutuskan untuk melanjutkan pengabdiannya di daerah
tersebut, kita dapat menciptakan sebuah program yang memadukan
program SM3T dari Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan program Transmigrasi dari
KPDT.Pemaduan program SM3T dengan program transmigrasi dipilih
berdasarkan beberapa alasan, yaitu:a. Masih adanya alumni peserta
SM-3T yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG), namun
nasibnya belum jelas.b. Menyikapi kebijakan pemerintah mengenai
penyediaan 1000 formasi guru khusus peserta SM-3T.c. Membantu
program transmigrasi dari KPDT yang saat ini akan memprioritaskan
pembangunan 1.138 desa-desa tertinggal yang ada di jalur perbatasan
lintas negara (Infokemdes, 2015). Dengan diselenggarakannya program
terpadu antara dua kementrian tersebut, diharapkan pembangunan di
daerah 3T khususnya di bidang pendidikan dapat berjalan lebih
optimal.4. Pihak-pihak yang dapat Membantua. Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Peran Kemenristekdikti yaitu :1)
Persiapan Program1) Sistem rekrutmen calon peserta program
Sanskerta.2) Sistem distribusi peserta program Sanskerta2)
Sosialisasi Program3) Pelaksanaan Programa) Seleksi calon peserta
program Sanskerta.b) Pelaksanaan program Sanskerta selama tiga
tahun di daerah 3T yang menjadi tujuan. (bersama KPDT)4) Evaluasi
Program (bersama KPDT)b. Kementrian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Peran KPDT yaitu :1) Persiapan
Programa) Persiapan tempat dan fasilitas di daerah 3T yang menjadi
tujuan.2) Pelaksanaan Programa) Pelatihan untuk para calon peserta
agar dapat hidup mandiri.b) Pelaksanaan program Sanskerta selama
tiga tahun di daerah 3T yang menjadi tujuan (bersama
Kemenristekdikti).3) Evaluasi Program (bersama Kemenristekdikti).c.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan1) Pelaksanaan
ProgramPengangkatan peserta program Sanskerta menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) atau menjadi pegawai tetap daerah.d. Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan Terpilih Program untuk program
SM3TLembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berperan dalam
proses sosialisasi melalui kegiatan berbagi pengalaman dari alumni
SM3T. LPTK terpilih juga diharapkan berperan secara optimal demi
kesuksesan program Sanskerta ini. LPTK yang dimaksud terdiri dari
tujuh belas LPTK yang berada di universitas berikut : 1)
Universitas Negeri Medan (UNIMED), 2) Universitas Negeri Padang
(UNP), 3) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 4) Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), 5) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),
6) Universitas Negeri Semarang (UNNES), 7) Universitas Negeri
Surabaya (UNESA), 8) Universitas Negeri Malang (UM), 9) Universitas
Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA),10) Universitas Negeri Makassar
(UNM), 11) Universitas Negeri Menado (UNIMA), 12) Universitas
Negeri Gorontalo (UNG), 13) FKIP Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH),
14) FKIP Universitas Riau (UR), 15) FKIP Universitas Nusa Cendana
(UNDANA), 16) FKIP Universitas Mulawarman (UNMUL), dan 17) FKIP
Universitas Tanjungpura (UNTAN). (Fitriyani, 2013).5.
Langkah-langkah Strategis Implementasi ProgramUntuk merealisasikan
program Sanskerta yang merupakan program terpadu SM3T dan
Transmigrasi, terdapat sejumlah langkah yang dapat diambil yaitu
sebagai berikut:a. Tahap Persiapan ProgramPada tahap ini
pihak-pihak terkait yaitu Kemenristekdikti, Kemendikbud, dan KPDT
menyiapkan langkah-langkah strategis dan teknis program Sanskerta.
Hal-hal yang harus disiapkan diantaranya:1) Sistem rekrutmen calon
peserta program Sanskerta.Peserta program Sanskerta harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut: a) Mahasiswa yang telah dinyatakan
lulus dari Perguruan Tinggi (PT); b) Diutamakan lulusan
kependidikan atau yang telah mengikuti program Pendidikan Profesi
Guru (PPG).c) Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 35
tahun;d) Lulus psikotes, wawancara, dan tes keterampilan
mengajar.e) Pertimbangan khusus untuk calon peserta yang memiliki
prestasi di bidang akademik dan non akademik;2) Sistem distribusi
peserta program Sanskerta.Untuk sistem distribusi peserta program
Sanskerta, diutamakan di wilayah 3T yang paling membutuhkan. Setiap
sekolah minimal diperuntukkan bagi tiga orang peserta. Hal ini
dimaksudkan agar para peserta dapat saling berbagi ide, saran, dan
masukan untuk perbaikan kinerja dan juga perbaikkan program.3)
Persiapan tempat dan fasilitas di daerah 3T yang menjadi
tujuan.Untuk memenuhi kebutuhan hidup peserta program Sanskerta,
tempat dan sejumlah fasilitas harus dipersiapkan, yaitu :a) Rumah
tempat tinggal.b) Kendaraan roda dua.c) Keperluan bertani (tanah,
bibit, pupuk, dll.).d) Keperluan berternak (kandang ternak, hewan
ternak, pakan, dll.).Pemerintah melalui pihak-pihak terkait harus
mempersiapkan segalanya sebaik mungkin. Hal ini semata-mata agar
cita-cita pendidikan yang merata di Indonesia dapat tercapai.b.
Tahap Sosialisasi ProgramSosialisai program dilaksanakan untuk
memberikan informasi mengenai program baru ini. Sosialisasi yang
baik diharapkan akan meningkatkan minat para lulusan PT untuk
mengikuti program ini. Sosialisasi dapat dilakukan melalui:1)
Seminar dari pemerintah dan kegiatan berbagi pengalaman dari alumni
program SM3T sebelumnya.2) Sosialisasi melalui media masa.c. Tahap
Pelaksanaan ProgramTahap pelaksanaan program dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut:1) Seleksi calon peserta program
Sanskerta.2) Pelatihan untuk para calon peserta agar dapat hidup
mandiri, berupa:a) Pelatihan keterampilan bertanib) Pelatihan
keterampilan berternakc) Pelatihan keterampilan mengembangkan
potensi daerah tujuan.3) Pelaksanaan program Sanskerta selama tiga
tahun di daerah 3T yang menjadi tujuan.4) Pengangkatan peserta
program Sanskerta menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau menjadi
pegawai tetap daerah. Pengangkatan dilaksanakan bagi peserta
program Sanskerta yang memutuskan untuk menjadi PNS atau pegawai
tetap di daerah 3T tersebut.d. Tahap Evaluasi ProgramEvaluasi
program dilaksanakan untuk mennilai keberhasilan program Sanskerta.
Aspek yang dievaluasi adalah :1) Program-program Sanskerta yang
terdiri dari program pendidikan dan pengembangan potensi daerah.2)
Kondisi kehidupan para peserta program Sanskerta. Hasli evaluasi
ini selanjutnya dijadikan acuan untuk perbaikan program Sanskerta.
Selain itu harus dibuat jurnal nasional khusus yang berisi
pengalaman para peserta program Sanskerta selama mengikuti program
ini. Pengalaman para peserta diharapkan akan menginspirasi para
sarjana lainnya untuk berpartisipasi dalam program Sanskerta demi
memajukan daerah 3T.
C. KESIMPULANProgram Sanskerta yang merupakan program terpadu
antara program SM3T dari Kemenristekdikti dan program Transmigrasi
dari KPDT diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencapai pemerataan
pendidikan di Indonesia.Dalam pelaksanaannya seluruh pihak terkait
harus bekerja dengan sungguh-sungguh mulai dari tahap persiapan,
sosialisasi, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Hal ini agar
agar program berjalan secara optimal dan cita-cita untuk memberikan
hak pendidikan yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia dapat
tercapai.Program Sanskerta diharapkan akan mengoptimalkan program
SM3T sehingga distribusi guru menjadi lebih baik. Selain itu
kesejahteraan dan masa depan para guru yang mengikuti program ini
lebih terjamin. Program Sanskerta juga diharapkan akan memberikan
perbaikan di daerah 3T yang menjadi tujuan transmigrasi karena para
guru juga berperan dalam membangun daerah dan mengoptimalkan
potensi daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Amaterasu, I. 2014. Nasib SM-3T Angkatan Pertama yang Masih
Terlantar. [Online]. Diakses dari:
http://www.indoamaterasu.com/2014/07/nasib-sm-3t-angkatan-pertama-yang-masih.html.
Billem, M.M. 2014. 34 Persen Sekolah di Indonesia Kekurangan
Guru. [Online]. Diakses dari :
http://geotimes.co.id/?s=kekurangan+guru&x=0&y=0.
Fitriyani, Sisca. 2013. Persepsi Mahasiswa Program Studi
Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program
Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. UPI :
repository.upi.edu
Hardr, P. L. 2009. Nurturing The Rural Teacher Experience:
Lessons From The United States. Dalam Terry Lyons, Joon-Yul Choi,
Greg McPhan (Penyunting), ISFIRE 2009 International Symposium for
Innovation in Rural Education : Improving Equity in Rural
Education. Australia : University of New England
Hartono, S. 2015. Perluasan Akses Pendidikan pada Daerah 3T.
Diakses dari :
http://www.kemendikbud.go.id/kemendikbud/berita/3718
Infokemdes. 2015. Berita-Mendes Marwan Prioritaskan 1.138 Desa
Perbatasan. [Online]. Diakses dari :
http://www.kpdt.go.id/berita/1389/mendes-marwan-prioritaskan-1.138-desa-perbatasan.
Ramdhani, G. 2014. Beasiswa Penuh Bagi Calon Guru di Daerah
Tertinggal. [Online]. Diakses dari:
http://news.liputan6.com/read/2074659/beasiswa-penuh-bagi-calon-guru-di-daerah-tertinggal.
Undang-undang Dasar 1945
_____. 2015. Pemerintah Sediakan 1000 Formasi Guru Khusus SM3T.
[Online]. Diakses dari :
http://cahunnes.com/2015/01/pemerintah-sediakan-1000-formasi-guru-khusus-sm3t/.
_____. 2014. Peserta SM3T Butuh Kejelasan Nasib. [Online].
Diakses dari:
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/06/11/n6zsc9-peserta-sm3t-butuh-kejelasan-nasib.
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.1. Identitas Diri1.Nama
Lengkap (dengan gelar)Asep Nuryadin
2.Jenis KelaminLaki-laki
3.Program StudiS1 PGSD
4.NIM1204173
5.Tempat dan Tanggal LahirTasikmalaya, 10 Nopember 1993
[email protected]
7.Nomor Telepon/HP083899891847
1. Riwayat PendidikanSDSMPSMA
Nama InstitusiSDN RahayuSMPN 1 CineamSMAN 8 Tasikmalaya
Jurusan--IPA
Tahun Masuk-Lulus2000-20062006-20092009-2012
1. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,
asosiasi, atau institusi lainnya)NoJenis PenghargaanInstitusi
Pemberi PenghargaanTahun
1.Juara 1 Reading ContestPanitia Porseni SD/MI Kecamatan
Cineam2005
2.Juara 2 Lomba PuisiPanitia Porseni SD/MI Kecamatan
Cineam2005
3.Siswa Berprestasi Peringkat Ke 2 Se-Kabupaten TasikmalayaDinas
Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya2008
4.Penghargaan atas dedikasi di bidang Pendidikan, Olahraga, dan
Seni.Bupati Tasikmalaya2008
5.Pemenang Hibah Bersaing Penelitian MahasiswaUniversitas
Pendidikan Indonesia2014
6.Pemenang Program Mahasiswa WirausahaDIKTI2014
7Pemenang PKM-PenelitianDIKTI2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.Tasikmalaya, 20 Maret
2015Pengusul,
( Asep Nuryadin )
1. IdentitasDiri1.Nama Lengkap (dengan gelar)Erni Nurwanti
2.Jenis KelaminPerempuan
3.Program StudiS1 PGSD
4.NIM1203367
5.Tempat dan Tanggal LahirTasikmalaya, 2 Agustus 1992
[email protected]
7.Nomor Telepon/HP089640050848
1. RiwayatPendidikanSDSMPSMA
Nama InstitusiSDN CilinggaSMPN 4 TasikmalayaSMKN 1
Tasikmalaya
Jurusan--Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus1999-20052005-20082008-2012
1. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,
asosiasi, atau institusi lainnya)NoJenisPenghargaanInstitusi
Pemberi PenghargaanTahun
1.Juara Harapan 1 LCTAI Se-Pemkot TasikmalayaPT PLN Persero Kota
Tasikmalaya2007
2Juara 1 PMR Regu Puteri Se-Priangan TimurSMA Negeri 2
TSM2007
3Juara Umum PMR Se-Priangan TimurSMA Negeri 2 TSM2007
4Juara 3 Ngadongeng Basa Sunda se-Kota TasikmalayaDinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya2007
5.Juara 1 Matematika Non Teknologi se-kota TasikmalayaDinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya2011
6.Peringkat 10 Matematika Non TeknologiPemerintah Provinsi Jawa
Barat2011
7.Pengurus Berprestasi 1 Kopma UPI Kampus TasikmalayaKopma UPI
Kampus Tasikmalaya2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.Tasikmalaya, 20 Maret
2015Pengusul,
( Erni Nurwanti )
1. IdentitasDiri1.Nama Lengkap (dengan gelar)Fida Amatillah
2.Jenis KelaminPerempuan
3.Program StudiS1 PGSD
4.NIM1203373
5.Tempat dan Tanggal LahirTasikmalaya, 21 Juli 1994
[email protected]
7.Nomor Telepon/HP083827177923
1. RiwayatPendidikanSDSMPSMA
Nama InstitusiSDN Purbaratu 3MTs. Nurul ImanSMAN 3
Tasikmalaya
Jurusan--IPS
Tahun Masuk-Lulus2000-20062006-20092009-2012
1. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,
asosiasi, atau institusi lainnya)NoJenisPenghargaanInstitusi
Pemberi PenghargaanTahun
1.Juara Aqidah Akhlak dan Fiqih Tingkat SMP/MTs Se-Kota dan
Kabupaten TasikmalayaSMAN 1 Tasikmalaya2004
2.Juara 1 IPS PMK (Pararel)SMAN 3 Tasikmalaya2008
3.Peserta National English OlympicGlobal House Universitas
Brawijaya Malang2010
4.Peserta OSN Bidang Ekonomi Tingkat Kota TasikmalayaDinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya2011
5.Peserta Economics Challenge 4 Se-Priangan TimurBanking
Community FE Universitas Siliwangi2011
6.Peserta Islamic Nasyid Competition Se-Tasikmalaya dan
CiamisSeniman Mahasiswa STAI Tasikmalaya2011
7.Peserta Lomba Baca Puisi Se-Jawa BaratSanggar Sastra Tasik
(SST)2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.Tasikmalaya, 20 Maret
2015Pengusul,
( Fida Amatillah )
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
TugasNo.Nama/NIMProgram StudiBidang IlmuAlokasi
Waktu(Jam/Minggu)Uraian Tugas
1Asep Nuryadin/ 1204173S1-PGSDPendidikan8 (delapan) Mencari
solusi untuk optimalisasi program SM3T (berupa program Sanskerta)
Mentapkan Langkah-langkah strategis implementasi program
Sanskerta
2Erni Nurwanti/ 1203367S1-PGSDPendidikan8 (delapan) Mencari
informasi mengenai program Transmigrasi dari KPDT Mencari solusi
untuk optimalisasi program SM3T (berupa program Sanskerta) Mencari
pihak-pihak yang dapat membantu untuk implementasi program
Sanskerta
3Fida Amatillah/1203373S1-PGSDPendidikan8 (delapan) Mencari
informasi mengenai pemerataan pendidikan di Indonesia Mencari
informasi mengenai program SM3T dari Kemenristekdikti Mencari
solusi untuk optimalisasi program SM3T (berupa program
Sanskerta)
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIAJl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022)
2013163-2013164 Fax (022) 2013651Homepage: http://www.upi.edu Email
: [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: ASEP NURYADIN NIM :
1204173Program Studi : S1-PGSD Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM GAGASAN TERTULIS saya
dengan judul: SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA)
Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggalyang
diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di
kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya kegiatan yang sudah
diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan
sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Tasikmalaya, 20 Maret 2015Menyetujui,Wakil Rektor Bidang
Perencanaan, Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.HumNIP 196310241988031003
Ketua Pelaksana,
Asep NuryadinNIM. 1204173
2