Top Banner

of 26

Selayang Pandang Provinsi Kepri

Oct 09, 2015

Download

Documents

Chaira Hisan

selayang pandang propinsi kepulauan riau
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Editable Newspapers Template

Selayang PandangOleh : Drs. H. ARIFIN NASIR, M.Si

1

Drs. H. ARIFIN NASIR, M.SiKEPALA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI KEPRI

Tempat Lahir : Belakang Padang, 10/06/1958Jabatan : Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi KEPRIAlamat : Jl. KARTINI - BatamPendidikan : S1 di UNRI S2 di UNAIRIkhtisar Jabatan :Memimpin, merumuskan program kerja, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kebudayaan berdasarkan visi Dinas Kebudayaan dan sasaran strategis Provinsi Kepulauan Riau untuk mewujudkan kebudayaan

2

Kepulauan Riau merupakan provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di IndonesiaSelayang Pandang Provinsi KEPRI

3

Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar dan kecil. Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terletak antara 0o40 Lintang Selatan dan 07o19 Lintang Utara serta antara 103o30 Bujur Timur sampai dengan 110o00 Bujur TimurProvinsi KEPRI terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu :Kabupaten Karimun Kabupaten Bintan Kabupaten NatunaKabupaten LinggaKota Batam Kota TanjungpinangAdministratif Wilayah

Letak Wilayah4

Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di daerah perbatasan negara yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN dan tentunya juga dengan provinsi lainnya. Batas-batas wilayah tersebut meliputi:Batas WilayahBatas Utara : Negara Vietnam dan KambojaBatas Selatan : Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi JambiBatas Barat : Singapura, Malaysia dan Provinsi RiauBatas Timur : Malaysia Timur dan Provinsi Kalimantan Barat Kondisi ini tentunya memerlukan penanganan khusus terkait dengan otoritas batas wilayah daerah.

5

Sebagai daerah kepulauan, Provinsi Kepulauan Riau sekitar 95,79 persen atau seluas 241.215,30 Km2 adalah lautan. Sedangkan sisanya sebesar 4,21 persen atau seluas 10.595,41 Km2 adalah daratan. Total luas wilayah Provinsi Kepulauan Riau adalah 251.810,71 Km2. Kabupaten Karimun memiliki luas daratan terbesar dengan persentase sebesar 27,12 persen dari seluruh luas daratan Provinsi Kepulauan Riau atau seluas atau 2.873,20 Km2, diikuti Lingga 19,99 persen (2.117,72 Km2) dan Bintan sebesar 18,36 persen (1.946,13 Km2). Batam serta Kota Tanjungpinang hanya memiliki persentase luas masing-masing sebesar 7,27 persen (770,27 Km2) dan 2,26 persen (239,20 Km2), namun merupakan sentra kegiatan hampir seluruh perekonomian di Kepulauan Riau. Khususnya Batam yang merupakan pusat perindustrian berskala international. Kabupaten Natuna yang telah dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, masing-masing Kabupaten Natuna luasnya 19,43 persen (2.058,45 Km2) dan 5,57 persen (590,14 Km2) Kabupaten Kepulauan Anambas.Luas Wilayah6

Pada gugusan beberapa pulau kondisi daratannya berbukit-bukit dan landai di bagian pantainya, dengan ketinggian rata-rata 2 sampai 5 meter dari permukaan laut. Selain digambarkan dengan bentangan pulau-pulau, relief dan topografi Kepulauan Riau juga digambarkan dengan membentangnya pegunungan yang terdapat di beberapa pulau. Gunung tertinggi yaitu Gunung Daik berada di Kabupaten Lingga dengan ketinggian mencapai 1.272 m. Selain Gunung Daik, Kabupaten Lingga juga memiliki empat gunung lain yang tingginya antara 343 meter sampai dengan 800 meter. Kabupaten Natuna merupakan kabupaten lain yang memiliki beberapa gunung dengan Gunung Ranai sebagai gunung tertinggi yang mencapai ketinggian 959 meter dan Gunung Kute sebagai gunung terendah dengan ketinggian mencapai 232 meter.TOPOGRAFI7

Angin cukup mempengaruhi iklim wilayah Provinsi Kepulauan Riau, secara umum membuat wilayah ini beriklim laut tropis basah. Terdapat musim kemarau dan musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba, dengan suhu ratarata terendah yang tercatat di Stasiun Tarempa sebesar 28,10C dan suhu rata-rata tertinggi tercatat di Stasiun Tanjungpinang sebesar 29,80C. Kelembaban udara rata-rata di Kepulauan Riau antara 76 persen sampai 86 persen. Sebagai daerah kepulauan, curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2010 di provinsi ini cukup beragam. Kisaran curah hujan dalam setahun tertinggi tercatat di stasiun Tanjungpinang sebesar 3.283,4 mm dan stasiun Batam mencatat kisaran 2.052,8 mm. Sedangkan jumlah hari hujan banyak terjadi di Tanjungpinang sebanyak 226 hari dan stasiun Tarempa mencatat jumlah hari hujan terendah yaitu 170 hari sepanjang tahun 2011. Secaraumum keadaan iklim di Kepulauan Riau relatif seragam berdasarkan catatan 6 stasiun yang ada.IKLIM8

Nama Ibukota Kabupaten/Kota dan Jarak Ke IbukotaNONamaKabupaten / KotaIbu KotaJarak Ke Ibu Kota Provinsi1TanjungpinangTanjungpinang02BatamBatam443BintanBintan Buyu204KarimunTanjung Balai75,55LinggaDaik606NatunaRanai4407Kepulauan AnambasTarempa194Banyak Pulau di Provinsi Kepulauan RiauNOKabupaten/KotaBanyak PulauSudah dihuniBelum DihuniJumlah1Tanjungpinang2792Batam1332383713Bintan481932414Karimun731782515Lingga764555316Natuna351401757Kepulauan Anambas271902179

Luas Daratan dan Pembagian Daerah Administrasi menurut Kabupaten/KotaNoKabupaten/KotaLuas DaratanBanyaknyaKecamatanDesa/Kelurahan1TANJUNGPINANG239,504182BATAM770,2712643BINTAN1.946,1310514KARIMUN2.873,209545LINGGA2117,725576NATUNA2.058,4512737KEPULAUAN ANAMBAS590,1473610

PerekonomianLaju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005)cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku Tanpa Migas) sebesar Rp. 22,808 juta dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp. 22,418 juta.11

KelautanSebagai Provinsi Kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96% lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh swasta.12

PariwisataProvinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 2 juta orang pertahunnya. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Pelawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.13

DemografiSuku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores. Sedangkan bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu.Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.14

TransportasiSistem transportasi yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:Transportasi Udara

Transportasi laut.Transportasi laut di provinsi Kepulauan Riau meliputi :Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland).Kapal ferry (MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang Batam Karimun Lingga).SpeadBoat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang Lobam BatamKM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna.

3. Transportasi Darat.

15

Kebudayaan Kepulauan Riau Latar BelakangBaik Riau daratan maupun Riau kepulauan, mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang. Berbagai tinggalan budaya masa lampau banyak ditemukan di wilayah provinsi itu. Riau Kepulauan pernah berjaya dengan Kerajaan Riau.Suku Melayu merupakan etnis yang termasuk ke dalam rumpun ras Austronesia. Suku Melayu dalam pengertian ini, berbeda dengan konsep Bangsa Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.Suku Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, Mindanao, Myanmar Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah Suku Melayu sekitar 3,4% dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung,dan Kalimantan Barat.16

Pengenalan Provinsi Kepulauan RiauProvinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu pusat kebudayaan Melayu di Nusantara, hingga saat ini budaya melayu masih kental dalam kehidupan sehari-hari. Adanya Gurindam 12 yang ditulis oleh Raja Ali Haji mengangkat citra negeri ini bahkan tersohor keseluruh negeri. Begitu juga dengan julukan kota gurindam negeri pantun yang hingga saat ini masyarakatnya tidak pernah lupa akan sejarah dan budaya Melayu.Budaya melayu merupakan induk dari lahirnya kota Tanjungpinang. Dengan keramahtamahan masyarakatnya, Tanjungpinang tidak menutup budaya lain yang ikut membangun kota ini. Dari etnis tionghoa, jawa, medan, padang, ambon dan lain sebagainya membuat kota tanjungpinang menjadi kaya akan keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Keseimbangan dalam berbudaya terus menjadi keutamaan dalam membangun ketentraman dan keamanan masyarakat.17

Seni Tari1. Tari MelemangMenurut sejarah, tari melemang merupakan tarian tradisional yang berasal dari Tanjungpisau, Kecamatan Bintan.Tari melemang pertama kali dimainkan sekitar abad ke-12.Ketika itu, tari Melemang hanya dimainkan diistana Kerajaan Melayu Bentan yang pusatnya berada dibukit batu, Bintan. Tarian ini hanya dipersembahkan bagi Raja ketika sang Raja sedang beristirahat, karena merupakan istana yang ditarikan oleh para dayang kerajaan. Namun setelah kerajaan Bentan mengalami keruntuhan tari Melemang berubah menjadi tarian hiburan rakyat.Tari melemang biasanya dimainkan oleh 14 penari, diantaranya seorang pemain berperan sebagai Raja, seorang berperan sebagai permaisuri, seorang berperan sebagai puteri, empat orang sebagai pemusik, seorang sebagai penyanyi serta enam orang sebagai penari, mereka menggunakan kostum bergaya melayu sesuai dengan perannya.18

2. Tari TandakTarian ini adalah tarian dan juga nyanyian. Bentuk tariannya berupa pantun yang saling bertimbal-balik antara kelompok pria dan wanita. Lagu atau pantun pada tarian ini berisi tentang hal-hal yang ada di bumi atau mengenai kehidupan sehari-hari manusia. Tari tandak adalah tarian pergaulan yang sangat digemari atau disukai di daerah Riau.Tari ini merupakan gabungan antara seni tari dan sastra, biasanya dipertunjukan pada malam hari.Tarian ini diawali dengan semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta. Tarian ini melambangkan ikatan ikatan yang terjalin antara teman-teman yang berlainan kampung.Tarian ini juga menciptakan rasa aman antar kampung19

Rumah AdatRumah tradisional yang terdapat di Kepri, ada kesamaan jenis dan gaya arsitektur. Dari jenisnya, rumah tradisional ini pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk rumah ini hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya sama, dan memiliki ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebung, dan lain-lain. Keumuman berikutnya terletak pada arah rumah tradisional Kepri yang dibangun menghadap ke sungai. Ini terjadi karena masyarakat tardisional Kepri menggunakan sungai sebagai sarana transportasi.20

Rumah Selaso Jatuh Kembar dihiasi corak dasar Melayu umumnya bersumber dari alam, yakni terdiri atas flora, fauna, dan benda-benda angkasa. Di antara corak-corak tersebut, yang terbanyak dipakai adalah yang bersumber pada tumbuh-tumbuhan (flora). Padahal sejak jaman dahulu gaya arsitektur bangunan dan seni ukir sangat kuat dipengaruhi oleh corak Hindu-Budha. Peralihan gaya pada corak ini terjadi karena orang Melayu pada umumnya beragama Islam. Sehingga corak hewan (fauna) dikhawatirkan menjurus pada hal-hal yang berbau keberhalaan.Ada pula corak yang bersumber dari bentuk-bentuk tertentu yakni wajik (Belah ketupat), lingkaran, kubus, segi, dan lain-lain. Di samping itu, ada juga corak kaligrafi yang diambil dari kitab Alquran. Pengembangan corak-corak dasar itu, di satu sisi memperkaya bentuk hiasan. Di sisi lain, pengembangan itu juga memperkaya nilai falsafah yang terkandung di dalamnya. 21

Balai Adat22

Senjata Khas Kepulauan RiauJenis Senjata tradisional dari daerah Kepulauan Riau adalah pedang jenawi ini digunakan para panglima perang dalam pertempuran. Panjang pedang ini mencapai satu meter. Senjata lainnya adalah kelewang, digunakan prajurit tempo dulu.Pada pangkal sarung Tumbuk Lada terdapat bonjolan bundar yang selalunya dihias dengan ukiran yang dipahat. Sarung senjata ini selalunya dilapis dengan kepingan perak yang diukir dengan pola-pola rumit. Panjang bilah tumbuk lada sekitar 27 cm hingga 29 cm. Lebar bilahnya sekitar 3.5 cm hingga 4 cm.Dari tengah bilah sampai ke pangkalnya terdapat alur yang dalam.Selain keris, Tumbuk Lada pada zaman dulu juga menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat di Kepulauan Riau, Deli, Siak dan Semenanjung Tanah Melayu.Tumbuk Lada digunakan secara menikam, mengiris dan menusuk dalam pertempuran jarak dekat. Ia dapat dipegang dengan dua jenis genggaman yaitu dengan mata keatas ataupun mata ke bawah. 23

Baju Adat Khas Kepulauan RiauPakaian Pria Pakaian pria yang digunakan pria disebut baju teluk belanga. Baju ini dipadankan dengan celana panjang yang disuji.sehelai kain diikatkan ditengah badan hamper menyentuh lutut.bagian kepala ditutup dengan destar atau tanjak.pada hari pernikahan pengantin pria memakai jubah yang dilengkapicelana panjang,kain selempang dan ikat pinggang.pengantin ini memakai tutup kepala yg disebut ketuPakaian Wanita Wanita memakai atasan berupa baju kurung dan kain selempang yang telah disuji. Bawahannya adalah kain songket dengan motif yang cantik.pakaian ini dilengkapi dengan perhiasan berupa anting, gelang dan cincin. Pakaian pengantin dilengkapi baju telepuk dan kain cual. Sanggul kepala dihiasi tusuk cempaka emas dan penutup dahi atau pasiani. Perhiasan lain yang biasa digunakan adalah pending gelang dan cincin terbuat dari emas. 24

Makanan Khas Provinsi Kepulauan RiauSiput laut merupakan makanan khas masyarakat di Kepulauan Riau. Warga setempat menyebutnya sebagai gonggong. Hewan laut ini banyak terdapat di Desa Lobam, Tanjung Uban, dan Pulau Bintan Kepulauan Riau

25

KESIMPULANJadi, keberagaman kebudayaan sangat banyak diIndonesia khususnya di Kepulauan Riau, sangat banyak terdapat keunikan kebudayaan di provinsi ini, dari makanan khas daerahnya, senjata khasnya, baju pengantinnya, tarian khasnya dan banyak lagi, juga sejarah kebudayaan daerah Provinsi kepulauan Riau ini sangat layak untuk dilirik dan berpotensi menjadi kebanggan kebudayaan Indonesia.26