Top Banner
TENTANG SENJATA TRADISIONAL KASULTANAN CIREBON Pada mulanya Kerajaan Cirebon merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Pada abad ke 15, putra pertama dari Prabu Siliwangi, yaitu Walasungsang atau Pangeran Cakrabuana memutuskan untuk meninggalkan kerajaan. Ia memutuskan untuk meninggalkan tahta kerajaan Pakuan Pajajaran karena di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, rakyat pakuan tidak diperbolehkan untuk memeluk agama lain selain Hindu, sementara Pangeran Cakrabuana pada saat itu telah memeluk agama Islam. Karena Pangeran Cakrabuana ingin tetap memeluk Agama Islam, ia rela melepaskan tahta kerajaan yang akan diwariskan oleh ayahnya dengan melakukan hijrah (keluar dari kerajaan Pakuan Pajajaran). Kemudian Pangeran Cakrabuana pergi ke arah timur dan sampailah ke daerah yang saat ini bernama Cirebon. Sang Pangeran kemudian mendirikan istana Pakungwati yang selanjutnya menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon. Dalam konteks ini Kasultanan merupakan Kerajaan dengan corak Islam.
15

Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Aug 10, 2015

Download

Documents

rahadianFebri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

TENTANG SENJATA TRADISIONAL KASULTANAN CIREBON

Pada mulanya Kerajaan Cirebon merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pakuan

Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Pada abad ke 15,

putra pertama dari Prabu Siliwangi, yaitu Walasungsang atau Pangeran Cakrabuana

memutuskan untuk meninggalkan kerajaan. Ia memutuskan untuk meninggalkan tahta

kerajaan Pakuan Pajajaran karena di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, rakyat

pakuan tidak diperbolehkan untuk memeluk agama lain selain Hindu, sementara

Pangeran Cakrabuana pada saat itu telah memeluk agama Islam.

Karena Pangeran Cakrabuana ingin tetap memeluk Agama Islam, ia rela melepaskan

tahta kerajaan yang akan diwariskan oleh ayahnya dengan melakukan hijrah (keluar

dari kerajaan Pakuan Pajajaran). Kemudian Pangeran Cakrabuana pergi ke arah timur

dan sampailah ke daerah yang saat ini bernama Cirebon. Sang Pangeran kemudian

mendirikan istana Pakungwati yang selanjutnya menjadi pusat pemerintahan

Kasultanan Cirebon. Dalam konteks ini Kasultanan merupakan Kerajaan dengan

corak Islam.

Gambar I.1 Ilustrasi Berdirinya Kasultanan Cirebon di Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran

Melihat dari sejarah berdirinya Kasultanan Cirebon, dapat diketahui bahwa

kebudayaan Cirebon tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Pakuan Pajajaran yang

menguasai tatar sunda pada abad 10. Pengaruh ini dapat dilihat dari berbagai jenis

artefak berupa senjata tradisional yang digunakan oleh prajurit Kasultanan Cirebon

beserta para panglimanya, yang memiliki kesamaan dengan senjata tradisional yang

berada di daerah tatar Sunda lainnya.

Page 2: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Adapun senjata tradisional yang diperkirakan digunakan di cirebon adalah:

1. Kujang

Asal muasal istilah Kujang berasal dari kata "Kudihyang" dengan akar kata "Kudi"

dan "Hyang". "Kudi" diambil dari bahasa Sunda Kuno yang memilii pengertian senjata

yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya

untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit.

Senjata ini juga disimpan sebagai benda pusaka, yang digunakan untuk melindungi

rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di

dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406)

Sedangkan "Hyang" dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa

mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas

Dewa, hal ini tercermin di dalam ajaran “Dasa Prebakti” yang tercermin dalam naskah

Sanghyang Siksa KandaNg Karesian disebutkan “Dewa bakti di Hyang”.

Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai

kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata,

sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di

kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda).

Gambar I.2 Kujang

Page 3: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Gambar I.3 Kujang

Dalam penggunaanya, kujang dipakai sebagai senjata jarak dekat untuk melakukan

perlawanan perorangan. Namun karena pada zaman Pajajaran sebagian petinggi

kerajaan masih menganut animisme (percaya pada roh gaib) dan dinamisme (percaya

pada kesaktian benda pusaka), maka fungsi kujang menjadi benda yang sakral

sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.

Namun pada jaman Kasultanan Cirebon, senjata Kujang hanya digunakan sebagai

senjata jarak pendek dan bagian dari perhiasan para petinggi kasultanan. Karena dalam

kepercayaan Agama Islam, memiliki senjata yang bersifat magis adalah musyrik.

Sehingga untuk keperluan peperangan yang menuntut efektifitas dalam melawan

musuh, Kasultanan Cirebon menggunakan senjata yang memiliki kemampuan fisik

lebih baik dari Kujang, yakni pedang dan tombak.

Page 4: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

2. Tombak

Tombak merupakan artefak yang digunakan untuk mempersenjatai diri dari ancaman

musuh, dan sangat umum ditemukan di semua peradaban pada setiap zaman. Dalam

konteks Cirebon, senjata tombak juga dipakai oleh pasukan Kasultanan sebagai senjata

inti yang digunakan oleh prajurit penyerang.

Pada saat Kasultanan Cirebon berkuasa, tidak keseluruhan prajurit penyerang

dipersenjatai dengan menggunakan pedang, hal ini dikarenakan unsur besi pada

tombak lebih sedikit sehingga pembuatannya cukup murah, namun kemampuannya

tidak diragukan. Dengan demikian tombak menjadi senjata yang banyak digunakan

oleh prajurit kasultanan. Dalam penggunaanya, senjata tombak dipadukan dengan

tameng yang terbuat dari kayu.

Gambar I.4 Ilustrasi penggunaan Tombak oleh prajurit perang

Page 5: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Gambar I.5 Tombak 1

Gambar I.6 Tombak 2

Page 6: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Gambar I.7 Tombak 3

Gambar I.8 Tombak 4

Page 7: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Fungsi Tombak selain untuk mempersenjatai prajurit, juga digunakan untuk

cinderamata kehormatan yang layaknya diberikan oleh para petinggi-petinggi kerajaan

atau kasultanan. Perbedaan khas yang membedakan asal usul tombak terletak pada

bagian ujung tombak yang berbahan logam. Biasanya untuk tombak yang digunakan

sebagai cinderamata, pada bagian ujung diberikan ukiran khusus yang mencirikan

kerajaan atau kesultanan tertentu, bahkan pada beberapa tombak ada yang ujungnya

terbuat dari emas. Seperti yang dimiliki oleh Kasultanan Cirebon, yang kemudian

dinyatakan hilang pada 29 Juni 2011.

3. Keris

Sebagaimana daerah-daerah Kerajaan di Pulau Jawa lainnya, daerah Cirebon pun Pada

masa Kasultanan pimpinan Pangeran Cakrabuana telah akrab dengan senjata yang

bernama Keris. Pengaruh ini dibawa oleh kerajaan-kerajaan yang terletak di bagian

tengah dan bagian timur pulau jawa yang merupakan daerah asal dimana senjata keris

ditemukan. Namun karena daerah Cirebon pada awalnya merupakan daerah kekuasaan

Kerajaan Sunda, maka kujang memiliki pengaruh yang dominan daripada keris.

Gambar I.9 Ilustrasi Pangeran Cirebon dengan senjata Keris

Page 8: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Secara fungsi, Keris memiliki kemiripan dengan Kujang, yang membedakan

hanyalah bentuk keduanya. Pada masa awal Pangeran Cakrabuana mendirikan

Kasultanan Cirebon, masih banyak penduduk Cirebon yang menganut Hindu serta

kepercayaan terhadap roh leluhur dan benda-benda bertuah. Sehingga pada saat itu,

senjata keris banyak yang berfungsi sebagai senjata sakral, bertuah dan

dikeramatkan. Sebagaian besar pria pada massa itu membuat keris untuk tujuan

tertentu, antara lain untuk meningkatkan kewibawaan.

Gambar I.10 Keris 1

Gambar I.11 Keris 2

Page 9: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

Gambar I.12 Keris 3

Dalam wilayah Keraton Cirebon, keris berfungsi sebagai bagian dari perhiasan para

petinggi keraton yang mencirikan ‘kelas’, karena dibuat dari emas dan dipadukan

dengan batu berlian, selain itu keris digunakan sebagai senjata perlindungan jarak

dekat. Beberapa jenis keris yang dianggap bertuah, cenderung tidak disimpan sebagai

barang keraton.

Namun seiring perubahan zaman, pada saat ini sering disebutkan bahwa benda-benda

peninggalan Kasultanan Cirebon, khususnya keris yang masih tersimpan di Keraton

dianggap memiliki tingkat kesakralan yang tinggi sehinga terkesan dikeramatkan.

Padahal pada masa kejayaan kasultanan, keris tersebut tidak lebih dari sekedar

perhiasan dan benda perlindungan diri yang tidak memiliki kekuatan magis. Pada

masa itu, Sultan dan para pengikutnya memiliki keyakinan bahwa semua kekuatan

melekat pada Alloh SWT, bukan pada keris.

Page 10: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

4. Pedang

Senjata pedang digunakan sebagai senjata perlindungan diri, baik dalam peperangan maupun

dalam berburu oleh seluruh peradaban di dunia. Hampir tidak ada suatu peradaban manusia

yang tidak memiliki senjata pedang. Dalam konteks Kasultanan Cirebon, senjata pedang

merupakan senjata inti yang digunakan oleh prajurit penyerang dan prajurit pertahanan.

Meskipun sejarah mencatat bahwa Kasultanan Cirebon tidak memiliki kisah peperangan yang

panjang sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya, namun perlengkapan persenjataan prajurit

Kasultanan Cirebon cukup dapat diandalkan. Salah satunya penggunaan pedang sebagai senjata

inti oleh prajurit keraton. Kepiawaian prajurit Kasultanan Cirebon dalam menggunakan pedang

telah terbukti dalam peristiwa peperangan melawan Portugis pada tahun 1527 M di pesisir

Cirebon. Tentara Portugis berhasil dipukul mundur oleh tentara Cirebon dibantu dengan

Tentara Demak.

Dari aspek bentuk dan dimensi pedang, sebenarnya tidak ada kriteria khusus yang digunakan

untuk menentukan bahwa pedang tersebut merupakan pedang khas Kasultanan Cirebon atau

pedang yang berasal dari Cirebon. Namun dari hasil penelusuran ditemukan beberapa bentuk

pedang yang berasal dari zaman Kasultanan Cirebon. Adapun jenis pedang dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar I.13 Pedang Kasultanan Cirebon

Page 11: Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

I.14 Pedang Sabet Cirebon 1

I.15 Pedang Sabet Cirebon 2