Top Banner
Sekilas Tentang Mikropipet Multichannel Pipet (Image from sciencephoto.com) Di berbagai bidang ilmu, termasuk biologi sel, mikrobiologi, biotechnologi, biokimia dan kimia kuantitatif, pipetting merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai. Pipet adalah alat penting di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah
10

Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Oct 31, 2015

Download

Documents

Palupi Darmanti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Sekilas Tentang Mikropipet

Multichannel Pipet (Image from sciencephoto.com)

          Di berbagai bidang ilmu, termasuk biologi sel, mikrobiologi, biotechnologi, biokimia dan kimia kuantitatif, pipetting merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai. Pipet adalah alat penting di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula.

Mengenal Jenis-Jenis Pipet Volumetrik

Pipet Serologis. Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.

Page 2: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Pipet Volumetrik Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil.

Pipet Volumetrik dengan Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dan mudah.

Gunakan Jenis Pipet yang Sesuai

Pipet yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:

Sampel Cairan Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement Sampel Cairan Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap

(chloroform, methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis positive-displacement.

Untuk sampel biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA, nuclease dan bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa digunakan pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter maupun menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan piston steril.

Page 3: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

(a) Air Dispacement ; b:Positive Displacemen Pipette

Pipet air-displacement selalu memiliki ruang udara (dead volume) antara piston pipet dan sampel cairan, sedangkan pipet positive-displacement tidak, cairan kontak langsung dengan piston.

Piston merupakan bagian permanen pada pipet air-displacement, tetapi pada pipet positive-displacement bersifat disposable, menyatu dengan tips pipet.

Page 4: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Mikro Pipet

          Mikropipet ini ditemukan dan dipatenkan pada tahun 1960 oleh Dr. Hanns Schmitz (Marburg, Jerman). Setelah itu, mitra penemu dari perusahaan bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi hak-hak yang melekat pada paten itu dan memulai penggunaan mikropipet secara umum dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia. Pada tahun 1972, mikropipet yang dapat ditala ditemukan di Universitas Wisconsin–Madison oleh beberapa orang, terkhusus Warren Gilson dan Henry Lardy.[1]

Perhatikan Volume Cairan yang Akan Dipipet

Perhatikan range volume pipet yang akan digunakan

          Setiap pipet memiliki range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih pipet, karena produsen tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan di luar jangkauan yang sudah mereka tentukan.

          Selain itu jika volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume pipet, maka pilihlah yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika kita ingin memipet sebanyak 1.9 uL, bisa menggunakan pipet dengan range volume 1-10 uL atau 0.2-2 uL. Namun sebaiknya gunakan pipet dengan range 0.2-2 uL.

Gunakan Tip Pipet yang Baik

Page 5: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet. Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

Gunakan Tips dengan Kualitas Baik

Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus

dan rapi Transparan/tembus cahya Tahan terhadap bahan-bahan kimia Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan

hal penting untuk menjamin kualitas tip Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer

rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.

Cara Memasang Tip yang Benar

Bagaimana cara Anda memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip? Tip dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.

Mode Pemipetan: Forward atau Reverse?

Saat Ada menekan plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika plungerterus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua?

Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:

Page 6: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)

Page 7: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)

Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode Forward saja.

Hati-hati dengan Kontaminasi

Kontaminasi pada Pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)

Page 8: Sekilas Tentang Mikropipet.docx

Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?

Kontaminasi Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.

Kontaminasi Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement.

Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap  berganti sampel.

Kalibrasi dan Perawatan Rutin

Kalibrasi akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk melakukan hal-hal berikut ini:

Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.

Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.

Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)

Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda ke Distributor atau agen penjualnya.

Semoga bermanfaat.

By Lab Karantina Hewan

http://www.karantinapertaniansby.com/index_berita.php?hal=detil_artikel&id=7