Top Banner
Sekilas Pelindo III PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peraturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 19 Oktober 1991. Selanjutnya, pembentukan Pelindo 3 dituangkan dalam Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor : 5, tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan hingga perubahan terakhir dalam Akta Notaris Yatiningsih, S.H, M.H., Nomor: 72, tanggal 10 Juli 2015. Sebagai operator terminal pelabuhan, Pelindo 3 mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Keberadaan Pelindo 3 tak lepas dari wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik. Pelayanan terbaik dan maksimal merupakan komitmen Pelindo 3 untuk mejaga kelancaran arus logistik nasional. Komitmen itu tertuang dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima. Mendukung visi tersebut, Pelindo 3 menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali. Pelindo 3 memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya, setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga menerbitkan
28

Sekilas Pelindo III

Jul 11, 2016

Download

Documents

NoviaMJ

PT Pelindo III
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sekilas Pelindo III

Sekilas Pelindo IIIPT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peraturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 19 Oktober 1991. Selanjutnya, pembentukan Pelindo 3 dituangkan dalam  Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor : 5, tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan hingga perubahan terakhir dalam Akta Notaris Yatiningsih, S.H, M.H., Nomor: 72, tanggal 10 Juli 2015.

Sebagai operator terminal pelabuhan, Pelindo 3 mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Keberadaan Pelindo 3 tak lepas dari wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik. Pelayanan terbaik dan maksimal merupakan komitmen Pelindo 3 untuk mejaga kelancaran arus logistik nasional. Komitmen itu tertuang dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima. Mendukung visi tersebut, Pelindo 3 menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali.

Pelindo 3 memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya, setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga menerbitkan pedoman etika dan perilaku (Code of Conduct) sebagai acuan bagi seluruh insan Pelindo 3 mulai dari Komisaris, Direksi, hingga Pegawai untuk beretika dan berperilaku dalam proses bisnis serta berperilaku dengan pihak eksternal.

Perangkat lain yang mendukung Pelindo 3 dalam meraih visi dan misi perusahaan adalah penghayatan nilai-nilai Budaya Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, mengutamakan kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas. Customer Focus menjadi budaya perusahaan yang pertama harus tertanam dalam diri setiap insan Pelindo 3, dilanjutkan oleh Care dan budaya perusahaan yang ketiga adalah Integrity.

Kini, Pelindo 3 menjadi salah satu BUMN besar di Indonesia dengan tingkat jumlah aset yang meningkat setiap tahunnya. Pelindo 3 juga menjadi segelintir BUMN yang memasuki pasar global. Hal ini membuktikan bahwa Pelindo 3 memiliki daya saing yang tinggi dan menjadi perusahaan berkelas internasional.

Page 2: Sekilas Pelindo III

Visi Misi

VisiBerkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima

Misi1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten;2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif;3. Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan yang baik;4. Menjadikan SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan berpekerti luhur;5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.

Budaya PerusahaanPelindo 3 menetapkan Budaya Perusahaan dengan tiga nilai inti utama yang menjadi pedoman bagi seluruh insan Pelindo 3 dalam menjalankan perusahaan.  Budaya Perusahaan dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Customer Focus (Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan)

Perilaku utama dalam nilai inti Customer Focus adalah melayani dan tangguh

Melayani : Melayani pelanggan secara inovatif sehingga memuaskan pelanggan dan tak bisa ditiru pesaing, beinteraksi dengan ramah, santun, dan hormat serta proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan serta keinginan pelanggan.  Bila pelanggan ada keluhan, insan Pelindo 3 menanganinya secara responsif dan profesional.

Tangguh : Insan Pelindo 3 bersikap tangguh baik dalam rangka melayani maupun menangani keluhan pelanggan dengan rasa percaya diri serta tegas dalam menjalankan sistem dan prosedur yang ada.  Bersikap sabar dalam berinteraksi, tekun dan bekerjasama dengan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan tercapai.  Insan Pelindo 3 selalu melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap pelayanan yang telah dilakukan.

2. Care (Terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan)

Perilaku utama dalam nilai inti Care adalah peka dan sigap

Peka : Insan Pelindo 3 peka terhadap perubahan keinginan pemangku kepentingan (stakeholder) dan permasalahan lingkungan hidup, karena selalu tanggap akan situasi yang terjadi di sekitarnya.  Selain itu, insan Pelindo 3 selalu berinisiatif untuk menjadi yang terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan melalui proses belajar berkelanjutan.

Sigap : Insan Pelindo 3 selalu sigap yakni dengan siap sedia menjalankan tugas, cekatan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dan tangkas dalam melakukan tindakan nyata.  Insan Pelindo 3 mampu memberi solusi terkait permasalahan yang muncul baik dalam lingkungan usaha maupun lingkungan hidup.

Page 3: Sekilas Pelindo III

3. Integrity (Berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi etika)

Perilaku utama dalam nilai inti Integrity adalah disiplin dan tanggung jawab

Disiplin : Insan Pelindo 3 disiplin dalam menjalankan tugasnya karena taat aturan, jujur, adil dan terbuka, serta konsisten baik dalam setiap ucapan maupun tindakan.

Tanggung jawab : Insan Pelindo 3 melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, baik dari segi hasil maupun proses karena didasari sikap amanah (komitmen).  Insan Pelindo 3 selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja menjada nilai-nilai etika, selalu produktif dalam setiap kegiatan serta tuntas dalam bekerja.

Revitalisasi Terminal Penumpang Kalimas

Sebagai bagian dari program penataan pelabuhan Tanjung Perak, dilakukan pengembangan Terminal Penumpang Kalimas. Rencana Pembangunan Terminal Penumpang tersebut dilakukan di area kurang lebih seluas 13Ha, yang nantinya terdapat Terminal Penumpang, Gedung Heritage, Pusat Bisnis, Pusat Perbelanjaan, Terminal Ferry, dan Terminal Bis.

Page 4: Sekilas Pelindo III

Pengembangan Pelabuhan Banjarmasin

Dalam rangka meningkatkan kapasitas di Cabang Pelabuhan Banjarmasin, Pelindo III menambah fasilitas Terminal Petikemas Banjarmasin dengan membangun Terminal baru kurang lebih seluas 300Ha di kawasan Mantuil. Yang direncanakan akan digunakan untuk menangani General Cargo, Curah Kering, Curah Cair, Terminal Penumpang, & Terminal Mobil.

Page 5: Sekilas Pelindo III

Pengembangan Pelabuhan Lembar

Dalam proses penataan dan pengembangan di Cabang Pelabuhan Lembar, PELINDO III berencana mengembangan Pelabuhan Baru di Gilimas (NTB). Rencana pembangunan di area yang kurang lebihseluas 21,22Ha yang direncanakan digunakan untuk Terminal Petikemas, Terminal General Cargo, Terminal Penumpang

Page 6: Sekilas Pelindo III

Lingkup Bisnis

Sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor:KP 88 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan, maka bidang-bidang usaha yang dijalankan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) meliputi:

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat, Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih, Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau kendaraan, Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat

barang dan peti kemas, Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkat

muat, serta peralatan pelabuhan, Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro, Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang, Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang, Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.

Pelindo III Bangun Gudang Modern Berbasis IT12 Oktober 2015 - 03:56 , diupload oleh Hamid

Ada yang baru dan beda di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kini di Terminal Jamrud telah berdiri bangunan biru yang mirip ‘hanggar’ pesawat terbang.

Page 7: Sekilas Pelindo III

Surabaya (12/10) – Bangunan tersebut adalah gudang modern yang berlokasi di eks. gudang 125 ini, didirikan untuk mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) tersebut.’’Pembangunan gudang tersebut utamanya untuk melebarkan apron (jarak dari bibir dermaga ke gudang), yang semula berjarak 13 meter kini menjadi 20 meter sehingga memudahkan jalannya proses bongkar muat barang di pelabuhan,’’ kata Manajer Pelayanan Terminal Jamrud Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Edwardnul Djohar. Selain itu, tambah pria yang akrab dipanggil Ferry ini, pelebaran tersebut akan memberikan tambahan ruang bagi alat-alat berat untuk melakukan aktivitas bongkar muat. ’’Alat bongkar muat jadi lebih mudah ber-manuver,’’ imbuhnya.Hal yang sama juga dilakukan untuk gudang di Terminal Jamrud Utara, yaitu eks. gudang 101 yang saat ini dalam tahap pembongkaran. Rencananya gudang 101 yang semula mempunyai jarak apron terlalu menjorok yakni hanya 15 meter, rencananya akan diperlebar dengan jarak apron-nya menjadi hingga 40 meter. Hal ini akan menambah ruang untuk alat bongkar muat agar lebih leluasa.“Alat bongkar muat seperti Harbour Mobile Crane (HMC) yang membutuhkan space cukup luas tidak mengalami kendala ruang lagi, dan proses bongkar muat mejadi lebih mudah dan cepat,’’ terangnya.Perlu diketahui gudang di Jamrud Selatan ini mempunyai luas 4.935 meter persegi tersebut rencananya akan digunakan untuk penumpukan barang-barang general cargo domestik. Sedangkan, luas gudang di  Jamrud Utara yang mencapai 4.920 meter persegi dan nantinya akan diperuntukkan untuk barang-barang khusus general cargo internasional. Kedua gudang tersebut ditargetkan masing-masing selesai akhir tahun 2015.

Page 8: Sekilas Pelindo III

Edwardnul Djohar menambahkan, bahwa fasillitas gudang baru nantinya dilengkapi dengan sistem informasi untuk proses penerimaan, penumpukan dan pengeluaran, atau Storage Management System sebagai kontrol pengawasan dan pengendalian barang, dimana para pemilik barang harus terlebih dahulu mengajukan permohonan penumpukan barang ke Pelindo III, nantinya melalui perencanaan aplikasi Storage Management System pihak Pelindo III akan memberikan nomor slot gudang kepada pemilik barang, sehingga semua barang yang ada di gudang akan tertata dan terpola. Sebelumnya, proses penumpukan proses penumpukan barang masih berdasarkan realisasi dimana ada tempat kosong dan dirasa layak di situ barang dapat disimpan"Kini kita ingin mengubah pola tersebut, kita ingin menata semua barang yang akan disimpan di gudang secara sistematis, tentunya melalui storage managemen system ini diharapkan pihak Pelindo III maupun pemilik barang dapat lebih mudah melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap barang-barang yang tersimpan di gudang”, jelasnya.Kahumas Pelindo III Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano menyampaikan untuk general cargo tahun 2015 meningkat 20 persen dibanding tahun 2014, yakni 3.226.328 ton/meter kubik sampai dengan triwulan tiga 2015 dan 2.699.136 ton/meter kubik di tahun 2014 pada periode yang sama. ’’Diharapkan keberadaan gudang baru tersebut dapat mendukung mempercepat bongkar muat general cargo di Pelabuhan Tanjung Perak sehingga dapat mengurangi biaya logistik,’’ jelasnya. (Manyar)

Menteri BUMN Dukung Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Perikanan di Tegal12 Oktober 2015 - 11:14 , diupload oleh Hamid

Page 9: Sekilas Pelindo III

Tegal (4/10) – Sambutan hangat terlihat saat Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno menyambut kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno di Stasiun Tegal, Jawa Tengah, Minggu (4/10). Layaknya teman akrab, keduanya terlihat saling jabat dan peluk seraya memberikan senyum ke satu sama lain. Sesekali juga terlontar candaan dari keduanya. Namun, Bukan hanya Rini beserta stafnya yang disambut pada siang itu. Beberapa Direktur Perusahaan BUMN juga tampak turun dari gerbong yang sama dengan Rini, termasuk juga Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto yang juga mendapatkan sambutan hangat dari sang Wali Kota.

Tidak berselang lama setelah acara saling jabat, rombongan Wali Kota, Menteri dan para petinggi perusahaan pelat merah itu bergerak menuju Balai Kota Tegal untuk membicarakan beberapa hal. Sebagian besar diantaranya adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan Kota Tegal. “Sebagai kota transit, Tegal merupakan tempat bertemunya berbagai barang dan manusia dari berbagai daerah”, ungkap Siti Masitha Soeparno.

Page 10: Sekilas Pelindo III

Memang benar, apabila dilihat dari segi geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura. Yaitu, dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulau Jawa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya.

Namun, bukan hanya itu, ada potensi lain yang dimiliki oleh Tegal. Kembali ditilik dari geografisnya yang terletak di Pantura, otomatis juga menjadikan Tegal sebagai Kota Bahari yang mumpuni. Nampaknya hal inilah yang juga dilihat oleh Rini M Soemarno, menurutnya ada begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan terkait dengan sektor bahari di Tegal. “Pengembangan sektor laut memang sangat penting, karena 70% wilayah kita adalah lautan, dan ini juga sesuai dengan program Presiden”, ujarnya.

Namun, pengembangan ini tidak dapat serta merta dicapai hanya dengan kerja keras satu pihak saja. Diperlukan kerjasama antara Pemerintah serta perusahaan BUMN terkait. “Perusahaan-perusahaan BUMN harus bersinergi, agar hasilnya dapat terlihat dengan cepat”, lanjut Rini. Salah satu BUMN yang diharapkannya mempunyai peran besar terkait hal tersebut adalah Pelindo III.

Pelindo III sendiri memiliki wilayah yang cukup besar di Pelabuhan Tegal, terkait dengan upaya pengembangan pesisir, Rini berharap agar Pelindo III dapat dikembangkan menjadi pelabuhan kapal ikan. Rini juga mengatakan bahwa pengembangan tersebut bukan hanya sesuai dengan ranahnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, namun hal tersebut juga selaras dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Dengan begitu perlu dibangun pelabuhan yang terintegrasi dengan industri pengolahannya sehingga mampu menaikkan kesejahteraan para nelayan di Tegal.

Tentu saja, Pelindo III menyambut baik apa yang dikatakan oleh Menteri BUMN tersebut. Terkait dengan pengembangan Pelabuhan Tegal, Pelindo III juga telah mempunyai rencana terkait pengembangan pelabuhan perikanan di wilayahanya tersebut.

Untuk menunjukkan kesungguhannya dalam pembangunan Pelabuhan Tegal, Pelindo III bersama dengan rombongan Menteri dan Wali Kota Tegal bersama-sama meninjau lokasi pada sore harinya. Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto didampingi oleh General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Emas Tri Suhardi menjelaskan rencana pengembangan tersebut. selain pendalaman alur untuk mempermudah kapal masuk ke Pelabuhan, Pelindo III juga akan merealisasikan pembangunan sentra industri perikanan terpadu.

Di dalam sentra industri perikanan terpadu itu nantinya akan dibangun cold storage, industry area, serta tempat pelelangan ikan yang kesemuanya berstandar internasional yang nyaman dan mengedepankan kebersihan. Sehingga tidak akan timbul kesan kurang bersih di industri perikanan. (Manyar)

Strategi Pelindo III Menuju Full Handling Terminal Operator

Page 11: Sekilas Pelindo III

02 September 2015 - 03:38 , diupload oleh Hamid

Surabaya (2/9) – Geliat kebangkitan kemaritiman negeri terus bergerak seiring program Nawacita yang didorong oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sektor kepelabuhanan yang menjadi salah satu titik penting program Tol Laut pun terus berbenah. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III sebagai salah satu BUMN kepelabuhanan yang mengelola 43 pelabuhan di 7 provinsi di Indonesia merestrukturisasi susunan organisasinya agar semakin siap menghadapi persaingan global. Struktur organisasi tersebut dikukuhkan dalam seremoni sederhana di Kantor Pusat Pelindo III, Surabaya, Selasa (1/9).

Restrukturisasi organisasi ini dilakukan untuk menjawab perubahan organisasi pada saat ini maupun kondisi di masa yang akan datang. “Organisasi harus bersifat dinamis menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi, organisasi yang dibangun oleh Pelindo III juga harus sangat adaptif, antisipatif namun tetap terbuka terhadap perubahan. Terlebih pada tahun 2018 mendatang Pelindo III menargetkan menjadi Emerging Industry Leader melalui layanan full handling terminal system & logistic integration serta integrated industrial port estate”, kata Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan.

Page 12: Sekilas Pelindo III

Perubahan struktur organisasi Pelindo III tersebut guna memastikan fungsi-fungsi dalam organisasi tertata dengan efektif. Pelindo III ingin membangun organisasi yang efektif yakni semua fungsi tertata dengan baik dalam hal pengelompokan maupun hubungan antarbagian, tambah Yon.

Perubahan organisasi tersebut juga sebagai salah satu upaya Pelindo III dalam meningkatkan market share pengusahaan bongkar muat dan meningkatkan pelayanan operasional. Organisasi pada kantor cabang lebih fokus pada kegiatan bisnis dan operasional, sehingga beberapa fungsi supporting (pendukung di manajemen) secara bertahap akan ditarik ke Kantor Pusat. “Seiring terus meningkatnya investasi yang harus direalisasikan, maka fungsi investasi yang semula juga dilaksanakan oleh cabang untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Kantor Pusat. Kemudian akan membentuk fungsi project management office yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan investasi teknik perusahaan. Sebagai bentuk peningkatan pangsa pasar pengusahaan bongkar muat, juga diperkuat fungsi pemasaran dan penjualan di Kantor Cabang”, kata Yon lagi.

Sesuai ciri organisasi modern, jajaran struktural Pelindo III kini lebih ramping namun kaya fungsi. Misalnya pada manajemen Pelabuhan Tanjung Perak, penguatan manajemen difokuskan pada sisi bisnis. Pelindo III Cabang Tanjung Perak yang semula hanya ada seorang Deputy General Manager, kini ditambah satu lagi Deputy GM Bidang Penunjang Operasi. Selain itu juga didukung dengan adanya Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha. “Penguatan SDM pemasaran ini diharapkan dapat mempercepat layanan dengan mengintegrasikan semua terminal di Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan gerbang penting untuk logistik kawasan Indonesia Timur”, tambah Yon.

Yon menambahkan, karakter manajemen yang baru akan meningkatkan daya saing perseroan. Pelindo III melibatkan konsultan independen dan sistem assessment transparan untuk memperbarui organisasi yang sesuai dengan dinamisasi kondisi internal dan eksternal perusahaan. “Perubahan ini berorientasi jangka panjang. Penataan ulang pada dasarnya untuk memastikan lagi usaha perwujudan visi dan misi perusahaan”, ungkapnya.

Dengan manajemen yang lebih efisien dan efektif, pertumbuhan nilai perusahaan akan semakin baik. “Sebagai perusahaan plat merah, manfaat dari peningkatan kinerja Pelindo III akan dirasakan oleh negara dalam bentuk setoran dividen”, jelas Yon Irawan lagi. Kemudian juga meningkatkan kinerja yang akan memperbaiki kualitas layanan pada pengguna jasa. Selain itu juga sejalan dengan terobosan pemerintah untuk memperbaiki kinerja logistik Indonesia. (Lamong)

Pelindo III: Relokasi Industri Dongkrak Bongkar Muat PetikemasOktaviano DB Hana Rabu, 01/07/2015 17:20 WIB

Page 13: Sekilas Pelindo III

Bisnis.com, SEMARANG—Terminal Peti Kemas Semarang, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), mencatatkan peningkatan realisasi bongkar muat kontainer hingga 8,1 pada semester I/2015 seiring bertumbuhnya aktivitas sektor industri dan relokasi sejumlah pabrik ke Jawa Tengah.

Pada enam bulan pertama tahun ini realisasi handling atau bongkar muat TPKS di Pelabuan Tanjung Emas, Semarang, mencapai 318.246 twentyfoot equivalent units (TEUs) pada semester I/2015.

Plh. General Manager TPKS Agus Budi Irianto mengatakan total produksi tersebut meningkat sekitar 8,1% dibandingkan periode yang sama pada 2014 yang tercatat sebesar 294.446 TEUs.

“Pada semester pertama 2015 TPKS mencatatkan peningkatan throughput hingga 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan prestasi yang layak untuk di apresiasi karena terminal lain belum sesignifikan ini,” ujarnya di sela-sela perayaan hari jadi TPKS yang ke-14, Selasa (30/6/2015).

Agus menjelaskan peningaktan tersebut terutama didorong oleh relokasi sejumlah industri ke Jawa Tengah.

Di samping itu, ungkapnya, sejumlah pabrik baru di Jateng mulai beroperasi dan terus meningkatkan volume eskspor-impor barang melalui TPKS.

Karena itu, pihaknya optimistis mampu merealisasikan target yang dipatok meningkat di kisaran 12%-15% pada tahun ini.

Page 14: Sekilas Pelindo III

“Ada beberapa pabrik yang pindah dari Tangerang dan tempat lain, ada peningkatan barang-barang untuk pembangunan, kemudian pabrik baru sudah mulai ekspor-impor, misalnya 1 April ada yang dari di Jepara,” katanya.

Data yang dihimpun Bisnis menunjukkan pada tahun ini TPKS dipatok target handling peti kemas hingga 660.000 TEUs atau naik di kisaran 15% dari capaian bongkar muat 2014, yakni sebanyak 575.671 TEUs.

Dengan begitu, hingga Semester I/2015 TPKS telah merealisasikan 48,22%  total target bongkar muat barang.

Adapun, secara triwulanan realisasi bongkar muat di TPKS pada kuartal II/2015 meningkat hingga 10% dibandingkan triwulan I/2015, yakni dari 151.464 TEUs menjadi 166.782 TEUs.

Pada tiga bulan pertama kuartal I/2015, TPKS masing-masing membukukan container handling sebesar 52.308 TEUs, 47.759 TEUs dan 51,397 TEUs. Realsiasi bulanan rata-rata meningkat pada triwulan berikutnya, yakni 54.263 TEUs, 57.194  TEUs dan 55.325 TEUs.

Untuk meningkatkan produksi, terhitung sejak 1 Juli 2015, TPKS juga mulai menerapkan uji coba  job order online bagi pengguna jasa kontainer di Pelabuhan Tanjung Emas.

Manager Operasi TPKS Edy Sulaksono menuturkan terkait realisasi uji coba sistem yang dimulai 1 Juli 2015 itu pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi.

Kegiatan itu, jelasnya, dilakukan  baik dengan mengundang perwakilan masing-masing perusahaan ekspedisi muatan kapal laut, depo kontainer, maupun mengunjungi pelayaran dan kantor bea cukai untuk penataan sistem.

“Operasionalisasi job order online ini nantinya akan memudahkan mengurus perijinan terkait ekspor dan impor,” ujarnya.

http://industri.bisnis.com/read/20150701/98/449254/pelindo-iii-relokasi-industri-dongkrak-bongkar-muat-petikemas

Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia

1. 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah Negara kepulauan/maritim yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Tentunya dengan banyaknya pulau-pulau yang terpisah oleh lautan, Indonesia memiliki banyak pelabuhan atau dermaga yang bersifat umum ataupun khusus. Pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia transportasi laut, dipandang sebagai pintu gerbang (gateway) suatu Negara dan merupakan komponen dari kegiatan logistik barang dari laut ke darat ataupun sebaliknya. Selain itu, pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar

Page 15: Sekilas Pelindo III

pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan (barang dan penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan (interface) antar dua angkutan atau berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke angkutan lain seperti angkutan darat (truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.

2. 2. Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, dua pertiga wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas itu. Sebaga negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman. Posisi pelabuhan Indonesia kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kelemahan pelabuhan di Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur. Indonesia juga kalah dalam produktivitas bongkar muat, kondisi kongesti yang parah, dan pengurusan dokumen kepabeanan yang lama, kualitas pelabuhan di Indonesia hanya bernilai 3,6 jauh di bawah Singapura yang nilainya 6,8 dan Malaysia 5,6. Dampak lanjutannya, harga barang melonjak dan pembangunan ekonomi tersendat. Ekonomi biaya tinggi pun terus menghantui negeri ini. Rasanya sulit untuk memahami mengapa Indonesia bisa ‘tenang’ menyaksikan kondisi pelabuhan yang ketinggalan zaman. Banyak pihak terheran-heran Indonesia membiarkan inefisiensi ekonomi ini berlangsung lama. Dalam 30 tahun terakhir, nyaris tidak ada proyek pembangunan infrastruktur kepelabuhanan yang memadai dan signifikan. Padahal, Pelabuhan Tanjung Priok pernah menjadi unggulan di kawasan Asia. Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung Priok. Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk berlabuh di Singapura dan Malaysia. Bank Dunia pun mencatat, sistem dan efisiensi pelabuhan di Indonesia sangat buruk. Kondisi ini jelas memperburuk daya saing harga barang Indonesia. Akibatnya, potensi devisa pun menguap ke negeri Jiran. 2

3. 3. Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki masalah yang serius ini. Sebab dari tahun ke tahun belum ada perbaikan yang signifikan terhadap pengelolaan pelabuhan. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami ingin mengidentifikasi strategi Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia khususnya bertanggungjawab untuk menyediakan fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki peran kunci untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut, sehingga dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai tersebut akan mampu menggerakkan dan menggairahkan kegiatan ekonomi Negara dan masyarakat. 3 1.2 Rumusan Masalah Adapun maksud dari perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas adalah bagaimana strategi Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia? 1.3 Tujuan

Page 16: Sekilas Pelindo III

Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui strategi Pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai strategi Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia. 2. Bagi Pembaca a. Menambah dan memperluas wawasan mengenai strategi Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia. b. Sebagai bahan referensi tambahan bagi pihak-pihak lain yang akan meneliti kasus yang sama.

4. 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pelabuhan Menurut UU 21 tahun 1992 dan PP 69 tahun 2001 Penyelenggara Pelabuhan Umum (Port Operator) Penyelenggara pelabuhan umum dilakukan oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada Badan Usaha Milik Negara yang didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanah dan Perairan (Peran Regulator) Penyelenggara pelabuhan umum diberikan hak atas tanah dan perairan untuk kegiatan kepelabuhanan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 19). Hak pengelolaan atas tanah dilimpahkan ke Pelindo sebagai penyelenggara pelabuhan umum berdasarkan pelimpahan dari Pemerintah. Pelindo melakukan penyediaan dan pengusahaan tanah Kegiatan Pengusahaan di Pelabuhan Pelayanan Jasa Pelabuhan Kolam pelabuhan Labuh Pemanduan dan Penundaan Jasa dermaga Bongkar Muat Penumpang dan kendaraan Jasa gudang dan tempat penimbunan barang Jasa angkutan di perairan pelabuhan

5. 5. Jasa alat bongkar muat Penyediaan tanah Penyediaan jaringan jalan dan jembatan, tempat tunggu kendaraan, saluran pembuangan air, instalasi listrik, instalasi air minum, depo bahan bakar, dan pemadam kebakaran Pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan ro-ro Pelayanan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa 5 kepelabuhanan Usaha Penunjang 2.2 Prinsip Dasar Kepelabuhanan Dalam UU No 17 Tahun 2008 Dan PP 61 Tahun 2009 Penghapusan Monopoli dalam Penyelenggaraan Pelabuhan Kompetisi agar terciptanya efisiensi Pemisahan Secara Tegas Fungsi Regulator dan Operator Fokus pada aspek pengusahaan dan enterpreneurship Pemberian Peran Serta kepada Pemerintah Daerah dan Swasta secara Proporsional Pemberian kesempatan bagi Pemda & Swasta K E S I A P A N P E L I N D O

6. 6. 6 2.3 Dampak UU NO. 17 Tahun 2008 UU Pelayaran baru memisahkan peran regulator dan operator serta membuka iklim kompetisi dalam bisnis kepelabuhanan Regulasi Pelayanan (kapal Peraturan Sebelumnya: Adpel/Pemerintah PELINDO Swasta PBM Peraturan Baru : Otoritas Pelabuhan Unit Penyelenggara Pelabuhan BUP : PELINDO Swasta BUMD Swasta barang & Penumpang) Bisnis Penunjang Pelabuhan

7. 7. 7 Dampak Pelayaran UU No.17 Tahun 2008 Dampak Pelayaran UU No.17 Tahun 2008 Yang berpusat pada Government Regulator & Government, yaitu: Pelindo bukan lagi “regulator” Menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif Menciptakan peluang bagi Pelindo untuk mengembangkan bisnis diluar wilayahnya Merubah bisnis Pelindo dari port operator menjadi terminal operator Dampak UU Pelayaran No.17 Tahun 2008 Pelayanan Pelabuhan Pelayanan Pelabuhan Atas Pendapatan Kolektor UU 21/1992 UU 17/2008 WATERSIDE Pilotage PT. PELINDO Government/Port Authority Anchoring service (Jasa PT. PELINDO Government/Port Authority Labuh) LANDSIDE Berthing service (Jasa Tambat) PT. PELINDO PT. PELINDO Wharf service PT. PELINDO PT. PELINDO Passenger service PT. PELINDO PT. PELINDO Equipment rental PT. PELINDO PT. PELINDO Storage PT. PELINDO PT. PELINDO Container stuffing PT. PELINDO PT. PELINDO Ro-Ro Handling PT. PELINDO PT. PELINDO OTHER SERVICES - Entry pass PT. PELINDO Government/Port Authority - Electricity PT. PELINDO PT. PELINDO -Water supply PT. PELINDO PT. PELINDO

8. 8. 8 2.4 Pengaruh Perubahan Lingkungan Strategis Pada Pelindo a. Persaingan Ekonomi Global: tuntutan efisiensi jalur logistik perdagangan. b. Tuntutan dan Harapan Pelanggan: efisiensi dan

Page 17: Sekilas Pelindo III

produktivitas security dan safety. c. Perubahan Regulasi: Port operator menjadi terminal operator. d. Tren Teknologi: Teknologi perkapalan, teknologi pengapalan, teknologi kepelabuhan. 2.5 Rencana Strategik Transformasi Pelayanan logistik tanggungjawab Pelindo I: 1) Pengembangan organisasi dan manajemen 2) Bisnis Proses: efisiensi dan inovasi layanan 3) Infrastruktur: modernisasi infrastruktur dan suprastruktur 4) Logistic Chain: integrasi jaringan logistik 2.6 Arah Pengembangan Arah pengembangan Pelindo I: 1) Budaya: Pembaharuan nilai-nilai identitas, tatanan, sistem dan orientasi Pelabuhan yang lebih mengedepankan peningkatan kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan penciptaan nilai tambahan. 2) Bisnis: Pembaharuan arah & strategi bisnis, fokus pada bisnis inti yang telah dikuasai 3) Organisasi: Pembaharuan dan penguatan organisasi, mencakup struktur organisasi, tim manajemen, sistem manajemen & kompetensi SDM, dll. 2.7 Strategi Pengembangan Ke Depan a. Pengembangan organisasi, SDM dan sistem manajemen.

9. 9. b. Peningkatan kepuasan pelanggan dan penciptaan nilai tambah layanan. c. Modernisasi infrastruktur dan suprastruktur guna peningkatan kapasitas 9 dan produktivitas. d. Integrasi jaringan layanan dan perluasan pasar 2.8 Pola Pengembangan Cabang Pelabuhan/Unit Bisnis Pelabuhan Belawan Pengembangan BICT Pengembangan Terminal Curah Cair Dedicated Terminal Pengembangan BLC Penataan alur Pelabuhan Dumai Hub CPO Pembangunan Terminal Curah Kering Logistic Support Pelabuhan Kuala Tanjung Hubungan Internasional Terminal Curah Cair Pelabuhan Perawang Pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar Batam Pengembangan Terminal Peti Kemas Pelabuhan & Arah Pengembangan Stategik Belawan

10. 10. a. Pengembangan Pelabuhan Belawan sebagai pusat logistik agribisnis 10 Sumatera bagian Utara. b. Pengembangan TPK Belawan. c. Pengembangan jasa logistik operator. Batam a. Pengembangan Terminal Management Service sebagai pengelola pelabuhan di KEK Batam, Bintan & Karimun. b. Pengembangan TPK di pelabuhan Batu Ampar. c. Pembangunan shore base untuk industri tambang/ migas. d. Pengembangan jasa marine service. Dumai a. Pengembangan pelabuhan Dumai sebagai Pusat Logistik Agribisnis Sumatera bagian Timur b. Pengembangan Terminal Management Service sebagai pengelola pelabuhan di KEK Dumai c. Pengembangan jasa marine service d. Pengembangan jasa logistic operator Kuala Tanjung a. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai bagian dari Belawan Greater Port, dengan arah pengembangan sebagai: 1). Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional. 2). Pengembangan Fasilitas Terminal Curah Cair dengan kapasitas mencapai 7,5 Juta Ton. b. Pengembangan jasa marine service melayani terminal khusus. Pekanbaru Pembangunan terminal peti kemas antar pulau (Spoke Port)

11. 11. 11 MBANGAN STRATEGIK Malahayati/ Lhokseumawe a) Pembangunan terminal petikemas antar pulau (Spoke Port) b) Pengembangan logistic center untuk agribisnis Tanjungpinang a) Pembangunan shore base untuk industri tambang/ migas b) Pengembangan jasa marine service Tembilahan a. Pengembangan Pelabuhan Kuala Enok sebagai Terminal Curah Cair untuk wilayah Riau bagian Selatan dan Propinsi Jambi Tanjung Balai Karimun/Sei Pakning a. Pengembangan jasa marine service PELABUHAN ARAH PENGEMBANGAN USAHA Sibolga/ Gunung Sitoli/ Bengkalis/ Kuala Langsa a. Efisiensi dan fokus sebagai Public Service Obligation (PSO) Tanjung Balai Asahan a. Efisiensi dan Fokus pada pelayanan penumpang Rencana Pengembangan Belawan 1. Kapasitas Meningkat Dari 1.200.000 Teus/Tahun Menjadi 2.000.000. Teus/Tahun 2. Investasi Pelabuhan Kuala Tanjung 1. Terminal Peti Kemas Rencana Pengembangan Per 1000 M’ Dermaga, Kapasitas 1.000.000

12. 12. 12 Teus/Tahun. 1. Ada 21 Modul 2. Tiap Modul Sebagai Berikut : A. Civil Work 1) Wharf/Tambatan Design Depth -16 Mlws : 1000 M’ 2) Container Yard (Cy) : 25 Ha 3) Container Freight Station (Cfs) : 2.000 M2 4) Jalan Akses / Trestle : 5000 M’ B. Equipment 1) Container

Page 18: Sekilas Pelindo III

Crane : 10 Unit 2) Transtainer (Rtg) : 30 Unit 3) Head Truck + Chasis : 50 Unit 4) Reach Stacker : 4 Unit C. Information Technology & Alat Komunikasi 1) Pembangunan Sistem Aplikasi 2) Perangkat Keras 3) Hand Held Terminal (Hht) D. Nilai Investasi : ± Rp. 6,5 Triliun II. Terminal Curah Cair : 1. Dermaga & Breasting Dolphin : 1 Berth 2. Trestle Dudukan Pipa & Cat Walk : 2.300 M 3. Instalasi Pipa : 24 Jalur 4. Tangki Timbun : 12 Unit @ 8.000 Ton

13. 13. 13 PENGEMBANGAN PELABUHAN BATAM A. Tahap I. Improvement Batu Ampar Selatan (2013-2015) 1) Restrengthening Dermaga : 400 M’ 2) Container Yard (Cy) : 5 Ha 3) Container Crane : 4 Unit 4) Transtainer (Rtg) : 10 Unit 5) Head Truck + Chasis : 25 Unit B. Tahap II Pengembangan Batu Ampar Utara (2013-2016) 1) Dermaga : 600 M’ 2) Container Yard (Cy) : 20 Ha 3) Container Crane : 6 Unit 4) Transtainer (Rtg) : 15 Unit 5) Head Truck + Chasis : 40 Unit 2.9 Belanja Modal REALISASI DAN RKAP Belanja Modal 2011 2012 2013 INVESTASI FISIK Bangunan Fasilitas Pelabuhan 278.11 143.54 278.29 Kapal 106.30 86.61 19.76 Alat-Alat fasilitas Pelabuhan 704.61 195.99 139.81 Instalasi Fasilitas Pelabuhan 66.71 42.49 49.63 Tanah - 7.15 25.00 Jalan dan Bangunan 63.19 40.33 12.83

14. 14. 14 Peralatan 19.22 1.46 7.82 Kendaraan 1.22 1.28 - Jumlah Investasi Fisik 1,239.36 518.85 533.14 INVESTASI NON FISIK Jumlah Investasi Non Fisik 28.10 30.02 80.23 Jumlah Belanja Modal 1.267.46 548.87 613.37

15. 15. 15 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pelindo I Optimistis Riup Laba Rp 450 M PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) optimistis tahun 2013 bisa meraup keuntungan Rp 450 miliar. Untuk mencapai target Rp 450 Miliar Pelindo I mempunyai peluang yang sangat strategis karena Pelindo I mengelola pelabuhan di Pulau Sumatera bagian utara yang sangat kaya dengan produk perkebunan dan industri turunannya. Adapun tujuh strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target tahun 2013, diantaranya: a. Pengembangan terminal peti kemas di beberapa daerah, seperti Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, Belawan, Batam, Sibolga, Lhokseumawe, dan Malahayati. b. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Container Port atau pelabuhan pengumpul kontainer. c. Pengembangan Terminal Curah cair di Dumai, Belawan, Kuala Tanjung, Kuala Langsa dan Nagan Raya Aceh. d. Pengembangan Terminal Curah Kering di Dumai, Belawan, Rengat, dan Kuala Tripa Nagan Raya Aceh. e. Mengembangkan Marine Services (jasa kelautan) di Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjungpinang, dan Dumai.

16. 16. f. Peningkatan status Unit Galangan Kapal (UGK) menjadi Provider alat-alat 16 bongkar muat dan kapal tunda. g. Peningkatan status Belawan Logistic Center (BLC) menjadi Terminal Operator. Tujuh strategi yang akan diterapkan Pelindo I ini juga untuk mendongkrak fasilitas dan pelayanan. Tujuannya adalah untuk mendorong sistem Pendulum Nusantara. Yakni sistem terintegrasi di mana operator pelabuhan dan para pemangku kepentingan menyediakan rute pelayaran sepanjang jalur barat sampai timur Indonesia yang beroperasi seperti pendulum. Rute yang dimaksud akan melewati enam pelabuhan utama. Yakni Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong. 3.2 TANJUNG PERAK: Pelindo III siapkan lima rencana strategis PT Pelabuhan Indonesia III setidaknya telah menyiapkan lima rencana besar berskala strategis guna megembangkan dan memacu produktivitas kinerja sektor usaha kepelabuhanan khusus dalam proses bongkar muat arus barang dan peti kemas termasuk proses sandar dan berlabuhnya kapal. Lima strategi tersebut diantaranya: 1. Rekonfigurasi atau penataan ulang terminal di Perak menjadi dedicated terminal atau terminal yang memiliki fungsi khusus. 2. Pengadaan peralatan proses bongkar muat, termasuk mendatangkan tujuh Harbour Mobile Crane untuk terminal Jamrud. 3. Pembangunan terminal teluk lamong. 4. Keempat merevitalisasi alur pelayaran barat Surabaya. 5. Pembangunan terminal penumpang skala internasional khususnya untuk bisa disandari kapal-kapal pesiar mewah. Untuk pembiayaan total Pelabuhan Indonesia III tengah dihitung, khusus untuk proyek Teluk Lamong ditaksir

Page 19: Sekilas Pelindo III

menelan Rp 2,2 triliun. Proyek revitalisasi APBS sendiri sekitar US$ 73,33 juta atau sekitar Rp 654,97 miliar.

17. 17. 17 3.3 2013 Tanjung Perak Jadi Pelabuhan Internasional Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan pada 2013, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya bisa sejajar dengan pelabuhan internasional, seperti di Singapura. Untuk itu, Pemprov Jatim bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III sebagai operator untuk melakukan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak agar fasilitas dan layanan terus membaik. Dikatakan Gus Ipul—panggilan akrab Syaifullah Yusuf—proses pengembangan pelabuhan harus dilakukan segera. Untuk itu, pihaknya memberi tanggung jawab kepada Dinas Perhubungan Jatim untuk melobi Badan Otoritas Pelabuhan (BOP) Tanjung Perak untuk meningkatkan jalur masuk terminal peti kemas. 3.4 Dahlan siap bangun pelabuhan peti kemas terbesar ke-5 di dunia Untuk meningkatkan distribusi logistik di Tanah Air, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berencana membangun pelabuhan peti kemas yang akan dinaungi oleh PT Peti Kemas Indonesia. Bahkan, pelabuhan ini diklaim akan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar ke lima di dunia. Dahlan mengatakan bahwa pasti nanti ada PT Peti Kemas Indonesia, dimana akan menjadi terminal peti kemas terbesar ke lima di dunia. PT Peti Kemas Indonesia ini merupakan induk usaha perusahaan terminal kontainer di Indonesia, mayoritas saham PT Peti Kemas Indonesia akan dimiliki PT Palindo I-IV. Namun, rencana tersebut tidak mudah untuk diwujudkan lantaran terdapat

18. 18. sejumlah kendala, seperti masalah aturan maupun perundang-undangan. Memang agak sulit pembentukannya karena ada yang harus diselesaikan. Nanti jika terbentuk, direktur utamanya menjadi komisaris, direksinya menjadi dirut dan diambil dari direksi yang paling baik. PT Kemas Indonesia akan bekerja sama dengan seluruh pelabuhan peti kemas di seluruh Indonesia, diantaranya, Jakarta, Surabaya dan Batam. 18 3.5 DKI dan Pelindo Bangun Pelabuhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mempersiapkan pembangunan pelabuhan baru di kawasan Ancol Timur. Pelabuhan itu diperkirakan bakal dioperasikan pada 2014. Direktur Utama PT Pelindo II Richard Jose Lino mengungkapkan, untuk membangun pelabuhan baru di kawasan Ancol Timur, pihaknya diberi kebebasan oleh pemerintah pusat untuk mencari mitra. PT Pelindo II menggandeng Pemprov DKI Jakarta karena akan mengintegrasikan dengan pelabuhan lain dan dengan kawasan di sekitar pelabuhan. Integrasi pelabuhan Fauzi Bowo mengatakan, pelabuhan-pelabuhan besar di Jakarta, yang sudah dan akan dibangun, akan diintegrasikan. Keempat pelabuhan itu adalah Tanjung Priok (eksisting), car port (pelabuhan khusus ekspor-impor mobil), Pelabuhan Internasional Ali Sadikin yang akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Marunda, dan Pelabuhan Internasional Ancol Timur ini. Integrasi semua pelabuhan diperlukan agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat diantara pengelola pelabuhan. Sinergi antarpelabuhan justru meningkatkan kinerja kawasan ekonomi khusus dan kota di dekatnya. Sinergi keempat pelabuhan dan perencanaan kota di sekitar kawasan itu juga akan disusun Pemprov DKI Jakarta dalam konsep port and city. Banyak fasilitas dan utilitas kota yang diperlukan untuk mencapai integrasi itu.

19. 19. 19 3.6 131 Pelabuhan Selesai Dikembangkan 2014 Menurut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, perbaikan dan pembangunan pelabuhan itu sejalan dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) program pembangunan prasarana; pelabuhan dan bandara, untuk membangun konektivitas sekaligus menjamin keselamatan dan keamanan transportasi. "Pelabuhan yang disiapkan sebagian besar berada di Indonesia Timur," kata Mangindaan. Dia menyebutkan, dari 34 pelabuhan yang selesai diperbaiki dan dibangun tahun 2012, 28 di antaranya berada di Indonesia Timur. Sementara dari 131 pelabuhan yang akan diperbaiki dan dibangun untuk tahun 2013 dan 2014, ada 108 pelabuhan terletak di Indonesia timur.

Page 20: Sekilas Pelindo III

20. 20. 20 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pengelolaan pelabuhan merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Meskipun pemerintah telah dengan sangat baik menetapkan ketentuan pengelolaannya, masalah masih tetap ada. Hal ini umumnya dikarenakan kurangnya modal untuk mengembangkan pelabuhan yang ada. Sehingga menyebabkan kurang baiknya kepengurusan pelabuhan, seperti buruknya fasilitas pelabuhan yang ada. Prestasi pelabuhan di Indonesia juga tidak membanggakan. Kita masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu kita perlu untuk mengejar ketertinggalan kita ini. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki fasilitas dasar dari pelabuhan, yang selama ini selalu dikeluhkan. Peran serta pemerintah sangat penting guna memastikan bahwa hal ini berjalan sebagaimana mestinya. Dengan adanya kesadaran mengenai hal ini, niscaya akan tercipta pola pengembangan pelabuhan yang berkesinambungan, yang mampu untuk memperbaiki kinerja pelabuhan di Indonesia. Namun sekali lagi kami tekankan, tahap perncanaan dan tahap pengawasan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terwujudnya hal ini. Tidak realistis memang mengharapkan Indonesia mampu untuk bersaing dengan Singapura atau Malaysia dalam hal kualitas pelabuhan. Akan tetapi kita harus tetap optimis, pelabuhan di Indonesia suatu saat nanti akan memilikiprestasi yang membanggakan. 4.2 Saran Jadi pada dasarnya Indonesia telah memiliki jaringan perhubungan yang cukup baik bila terurus dengan baik. Akan tetapi karena pertumbuhan penduduk,

21. 21. keterbatasan anggaran untuk pengurusan, serta mobilitas satuan-satuan ekonomi yang lebih cepat, tepat, selamat, maka sektor perhubungan masih dianggap sektor yang harus terus dibenahi karena memegang peranan strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah diharapkan memberi prioritas penting pada sektor perhubungan khususnya perhubungan laut. 21