Top Banner
1 SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM AL-MUSRI’ 1 Hafiizh Muhammad Ramadhan Guru PAI Al-Basyariyah 2 Bandung Al-Basyariyah 2 Cigondewah Rahayu Bandung 40215 Email: [email protected] A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia sehingga menjadi manusia juara, yakni manusia muttaqin atau insan kamil. Usaha ini sudah berjalan sangat lama berlangsung di Indonesia. Sejarah sudah mencatat dengan tinta emas, manusia-manusia Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa bangsa Indonesia pada gerbang kemerdekaan dari kungkungan dan cengkraman bangsa penjajah. Atas perjuangan para pendiri bangsa, manusia Indonesia mendapatkan kembali harga diri sebagai manusia yang merdeka dan berdaulat atas bangsanya sendiri. Diantara peran perjuangan bangsa Indonesia hingga sampai pada pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia adalah peran dari pendidikan Islam di Indonesia. Kemerdekaan bangsa Indenesia tidak bisa dilepaskan kiprah para pejuang dan pahlawan pendidikan, terutama pendidikan Islam, yakni pendidikan pesantren. Pendidikan Islam di pondok-pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara telah berperan aktif dalam membangun kesadaran kemerdekaan bangsa, baik masa merebut kemerdekaan ataupun masa mempertahankan kemerdekaan. Diantara peristiwa yang fenomenal adalah peristiwa lahirnya resolusi jihad dari tokoh pesantren; K.H. Hasyim Asy‟ari, dalam rangkan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Peran pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terus berlanjut hingga saat ini. Walaupun tantangan eksistensi pesantren mulai terancam dengan berkembangnya dunia pendidikan, terutama pendidikan yang memenuhi kebutuhan industri dan globalisasi, namun pesantren mampu bersikap adaktif terhadap kemajuan dan
32

SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

Nov 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

1

SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM AL-MUSRI’ 1

Hafiizh Muhammad Ramadhan Guru PAI Al-Basyariyah 2 Bandung

Al-Basyariyah 2 Cigondewah Rahayu Bandung 40215 Email: [email protected]

A. Latar Belakang Masalah

Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia sehingga menjadi manusia

juara, yakni manusia muttaqin atau insan kamil. Usaha ini sudah berjalan sangat lama

berlangsung di Indonesia. Sejarah sudah mencatat dengan tinta emas, manusia-manusia

Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa

bangsa Indonesia pada gerbang kemerdekaan dari kungkungan dan cengkraman bangsa

penjajah. Atas perjuangan para pendiri bangsa, manusia Indonesia mendapatkan kembali

harga diri sebagai manusia yang merdeka dan berdaulat atas bangsanya sendiri.

Diantara peran perjuangan bangsa Indonesia hingga sampai pada pintu gerbang

kemerdekaan bangsa Indonesia adalah peran dari pendidikan Islam di Indonesia.

Kemerdekaan bangsa Indenesia tidak bisa dilepaskan kiprah para pejuang dan pahlawan

pendidikan, terutama pendidikan Islam, yakni pendidikan pesantren.

Pendidikan Islam di pondok-pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah

Nusantara telah berperan aktif dalam membangun kesadaran kemerdekaan bangsa, baik

masa merebut kemerdekaan ataupun masa mempertahankan kemerdekaan. Diantara

peristiwa yang fenomenal adalah peristiwa lahirnya resolusi jihad dari tokoh pesantren;

K.H. Hasyim Asy‟ari, dalam rangkan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Peran pesantren dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terus berlanjut hingga saat

ini. Walaupun tantangan eksistensi pesantren mulai terancam dengan berkembangnya

dunia pendidikan, terutama pendidikan yang memenuhi kebutuhan industri dan

globalisasi, namun pesantren mampu bersikap adaktif terhadap kemajuan dan

Page 2: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

2

perkembangan itu, tanpa menghilangkan kekhasan pendidikan pesantren yang sudah

menjadi tradisi alami.

Tidak sedikit pesantren yang mencoba menyesuaikan dan bersedia menerima

perubahan demi mencapai pengembangan pendidikan Islam di masa kini dan masa yang

akan datang. Tidak sedikit pula pesantren yang memiliki sikap menutup diri dari segala

perubahan-perubahan dan pengaruh perkembangan zaman dan cenderung

mempertahankan apa yang menjadi kekhasan pesantren, terutama pesantren-pesantren

yang bercorak salafy tradisional.

Dalam hal inilah peneliti menelaah perkembangan lembaga pendidikan pesantren

salafy tradisional. Sejauh mana pondok pesantren salafy tradisional menyikapi kemajuan

jaman yang disertai dengan perkembangan dan kemajuan bidang pendidikan secara

umum.

Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri 1 kampung Babakan Simpang, DS. Dukuh Kec.

Ibun Kab. Bandung merupakan salah satu dari sekian banyak pesantren bercorak salafy

tradisional yang masih eksis hingga saat ini. Ponpes Al-Musri 1 dijadikan objek

penelitian, karena peneliti merupakan alumni dari pondok pesantren tersebut. Maka judul

makalah ini adalah “Dampak Pengembangan Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren

Salafiyah Tradisional (Penelitian di Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren

Miftahul Ulum Al-Musri‟) ”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian meliputi:

1. Bagaimana sejarah berdiri lembaga pendidikan Islam pondok pesantren Miftahul

Ulum Al-Musri 1?

2. Bagaimana pengembangan lembaga pendidikan Islam pondok pesantren Miftahul

Ulum Al-Musri 1?

3. Apa dampak dari pengembangan lembaga pendidikan Islam pondok pesantren

Miftahul Ulum Al-Musri 1?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya lembaga pendidikan Islam pondok pesantren

Miftahul Ulum Al-Musri‟1.

Page 3: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

3

2. Untuk mengetahui pengembagan lembaga pendidikan Islam pondok pesantren

Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1.

3. Untuk mengetahui dampak pengembangan lembaga pendidikan Islam pondok

pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1.

D. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan

kegunaan.

Dalam mengumpulkan yang sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan, peneliti

menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode observasi dan wawancara.

a) Teknik Observasi. Menurut Arikunto (2006:124), Observasi adalah

mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan

usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diselidiki.

Adanya observasi, maka peneliti secara langsung mengunjungi Lembaga

Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri‟ 1 di kampung

Babakan Simpang, DS. Dukuh Kec. Ibun Kab. Bandung. Dengan demikian

peneliti dapat mengetahui pengembangan lembaga pendidikan Islam Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Musri‟ 1 dan dampaknya. Peneliti melakukan

pengamatan langsung terhadap objek fisik dan non fisik di lingkungan

pondok. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang

maksimal.

Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi adalah sebagai

berikut :

- Merumuskan tujuan observasi

- Membuat kisi-kisi observasi

- Menyusun pedoman observasi

Page 4: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

4

- Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan

dengan pengembangan fisik pesantren ataupun pengembangan non fisik.

- Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-

kelemahan pedoman observasi.

- Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba.

- Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.

Pedoman Observasi

Tujuan : Untuk memperoleh data dan informasi tentang dampak

pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Al-Musri‟ 1.

Petunjuk :

Berilah tanda centang (√) pada kolom-kolom skala yang sesuai dengan hasil

observasi.

PEDOMAN OBSERVASI DAMPAK PENGEMBANGAN PONPES AL-

MUSRI‟ 1

Nama pesantren :

Alamat :

Hari/Tanggal :

No Aspek-Aspek Yang Diobservasi Hasil Ket.

Ada Tidak ada

1 Pengembangan Fisik

a. Pembangunan Asrama/Pondok Putra

b. Pembangunan asrama/pondok putri

c. pembangunan ruang belajar

d. pembangunan mesjid

e. pembangunan laboratorium

f. pembangunan sarana olah raga

d. pembangunan kantin/koperasi

g. pembangunan fasilitas lain yang

relevan

h. tersedia administrasi pesantren

i. tersedia cukup jumlah pengajar yang

baik

j. tersedia manejemen yang profesional

k. mendirikan lembaga pendidikan

formal

2 Pengembangan Non Fisik

a. kompetensi lulusan meningkat

b. tingkat kepuasan masyarakat sebagai

Page 5: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

5

user meningkat

c. tingkat kepuasan santri meningkat

d. pengembangan ilmu pengetahuan

umum

e. pemahaman kiyai tentang

pengembangan pendidikan pesantren

g. jumlah lulusan pertahunnya meningkat

Observi, Observer,

(................) (...................)

b) Teknik Wawancara. Menurut Sugiyono (2013:194), Pengertian wawancara

sebagai berikut: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman

wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan

data yang dicari. Wawancara pada penelitian ini dilakukan tatap muka

langsung dengan pemimpin Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Musri‟1; KH. Mahmudin Efendi, Dewan Kiyai pontren;

KH. Musthafa, pengasuh pondok, dan beberapa santri senior.

Pedoman wawancara, peneliti susun sebagai berikut :

- Merumuskan tujuan wawancara

- Membuat kisi-kisi pedoman waancara

- Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk

oertanyaan yang diinginkan.

- Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan

yang disusun, sehingga dapat diperbaiki lagi.

- Melaksanakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Page 6: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

6

No Masalah Tujuan Pertanyaan Bentuk

pertanyan

1 Pemahaman

tentang

pengembangan

pendidikan

pondok pesantren

Untuk

mengetahui

paradigma kiyai

tentang

pengembangan

pendidikan

pesantren

Apa

paradigam

kiyai tentang

paradigma

pengembangan

pesantren?

“Upami

kapayunna

pesantren teh

bakal

dikembangkeun

sapertos

kumaha?”

2 Sejarah pesantren Mengetahui

sejarah

pesantren

Bagaimana

sejarah

pesantren al-

Musri‟ 1?

“Kumaha

dongengna

pesantren ieu

ngadeg?”

3 Pengembangan

kurikulum dan

dampaknya

Mengetahui

pengembangan

kurikulum

pesantren dan

dampaknya

Bagaimana

pengembangan

pesantren

dalam aspek

kurikulum?

Dan apa

dampaknya?

“Dupi

kelebihan na

belajar di

pesantren al-

Musri‟ 1 naon?

4 Dampak

pengembangan

lembaga ponpes

Al-Musri‟ 1

Mengetahui

dampak

pengembangan

pesantren

Apa dampak

pengembangan

pesantren?

“Kumaha

dampak na tina

perubahan-

perubahan nu

tos dilakukeun

di pesantren?”

Format Pedoman Wawancara

No Aspek-aspek yang

diwawancara

Ringkasan jawaban Ket.

1 Sejarah dan profil pesantren

2 Aspek-aspek pengembangan

pesantren

3 Dampak pengembangan

pesantren

Dalam melaksanakan wawancara, peneliti memperhatikan :

- Hubungan baik dan ta‟zim antara pewanwancara dengan orang yang

diwawancarai, terutama dengan kiyai.

- Menusahakan dalam wawancara tidak kaku, tapi akrab dan tetap sopan.

- Memperlakukan responden sebagai sesama manusia secara jujur.

- Berusaha sesingkat mungkin, terutama dengan Kiyai guru peneliti yang

kondisinya sedang tidak sehat.

Page 7: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

7

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam

Pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus Bahasa

Indonesia, 2002: 538). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun

2002, pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan

memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya

untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru.

Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan

(evolution) dan perubahan secara bertahap.

Menurut Sells & Richey (Alim Sumarsono, 2012) pengembangan berarti proses

menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik.

Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran.

Pengembangan adalah proses perubahan yang berlangsung terus-menerus sejak

terjadinya sesuatu hingga meninggal dunia atau akhir. (Yelon and Weinstein, 1977).

Dengan demikian peneliti menyimpulkan, hakikat pengembangan adalah makna

mendasar, pokok dan inti sebuah usaha atau proses, dilakukan secara sadar, terencana,

terarah untuk membuat perbaikan dan kemajuan serta peningkatan kualitas menuju

kepada kesempurnaan. Tidak akan ada sebuah proses kemajuan pendidikan tanpa adanya

makna inti, dasar, dan pokok dari pengembangan itu sendiri.

Sementara itu, Barnadib (2002: 4) mengatakan, bisa dikatakan hakikat itu sebagai ciri

khas yang membedakan sesuatu dari yang lain, hakikat adalah suatu yang terpenting dari

sesuatu yang bersifat abstrak, artinya tidak dapat diamati dan dihayati panca indra. Dalam

hal ini hakikat pengembangan pendidikan, dimaknai dengan karakteristik atau ciri khas

dari pengembangan pendidikan, yang sifatnya abstrak, yang dengannya dapat

membedakan dengan yang bukan pendidikan.

Lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti adalah n 1 asal mula (yg

akan menjadi sesuatu); bakal (binatang, manusia, atau tumbuhan); 2 bentuk (rupa, wujud)

yg asli; 3 acuan; ikatan (tt mata cincin dsb); 4 badan (organisasi) yg tujuannya melakukan

suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha; 5 ark kepala suku (di Negeri

Page 8: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

8

Sembilan); 6 pola perilaku manusia yg mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dl

suatu kerangka nilai yg relevan.

Dalam (Depdikbud, 1994: 851) lembaga adalah badan atau organisasi (tempat

berkumpul). Secara konsep, lembaga sosial terdiri dari tiga bagian, yaitu 1) asosiasi,

misalnya universitas atau persatuan. 2) organisasi khususnya misalnya sekolah,

rumahsakit. 3) pola tingkah laku yang telah menjadi kebiasaan.

Pengertian lembaga lebih menunjuk pada sesuatu bentuk, sekaligus juga mengandung

mana yang abstrak. Karena dalam pengertian lembaga juga mengandung tentang

seperangkat norma-norma, peruturan-peraturan yang menjadi ciri lembaga tersebut.

Lembaga merupakan sistem yang kompleks yang mencangkup berbagai hal yang

berhubungan dengan konsep sosial, psikologis, politik dan hukum.

Konsep lembaga/ kelembagaan telah banyak dibahas dalam sosiologi, antropologi,

hukum dan politik. Dalam bidang sosiologi dan antropologi kelembagaan banyak di

tekankan pada norma, tingkah laku maupun adat istiadat. Dalam ilmu politik kelembagaan

banyak ditekankan pada aturan main, kegiatan kolektif untuk kepentingan bersama. Dalam

ilmu Psikologi menegaskan pentingnya kelembagaan dari sudut pandang tingkah laku

manusia. Sedangkan dari ilmu hukum melihatnya dari sudut hukum atau regulasinya serta

istrumen dan litigasinya (Djogo, dkk, 2003)

Dalam Ensiklopedia Sosiologi lembaga diistilahkan dengan kata „institusi‟

sebagaimana didefinisikan oleh Macmillan adalah merupakan seperangkat hubungan

norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai yang nyata, yang terpusat pada

kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting dan berulang.

Adelman & Thomas, mendefinisikan institusi sebagai suatu bentuk interaksi di antara

manusia yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan. Pertama, tingkatan nilai

kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah tingkatannya. Kedua,

mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa yang disebut aturan main

(the rules of the game). Ketiga, mencakup pengaturan yang bersifat kontraktual yang

digunakan dalam proses transaksi. Ketiga tingkatan institusi di atas menunjuk pada

hirarki mulai dari yang paling ideal (abstrak) hingga yang paling konkrit, dimana institusi

yang lebih rendah berpedoman pada institusi yang lebih tinggi tingkatannya.

Page 9: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

9

Dari definisi lembaga menurut beberapa ahli di atas, menurut peneliti bahwa lembaga

di dalam masyarakat merupakan kumpulan dari hukum-hukum atau aturan yang ditaati

oleh masyarakat demi mencapai suatu tujuan tertentu yang merupakan kepentingan

masyarakat. Sekaligus lembaga juga sebagai wadah dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu

dengan berpegang kepada nilai, norma, dan hukum yang berlaku. Dengan demikian

sebuah pondok pesantren yang merupakan tempat mengkaji ilmu dan membentuk karakter

islam dapat disebut sebagai sebuah lembaga.

Lembaga pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah organisasi atau kelompok

manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab pendidikan kepada

peserta didik sesuai dengan badan tersebut.

Sedangkan pendidikan Islam (M. Arifin, 1996: 16) adalah proses membimbing dan

mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa

sesuai dengan tujuan pendidikan islam.

Jadi, lembaga pendidikan Islam ialah suatu bentuk organisasi yang diadakan untuk

menjalankan proses bimbingan, didikan, dan pengasuhan secara sistematis dan sistemik

sehingga mempermudah mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan. Dapat

dipahami bahwa lembaga pendidikan Islam adalah tempat atau oganisasi yang

menyelenggarakan pendidikan Islam, yang mempunyai struktur yang jelas dan

bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan Islam. Oleh karena itu, lembaga

pendidikan Islam tersebut harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan

terlaksananya pendidikan dengan baik, menurut tugas yang diberikan kepadanya, seperti

sekolah (madrasah) yang melaksanakan proses pendidikan Islam.

B. Hakikat Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam

Pengembangan pendidikan menjadi keniscayaan yang melekat erat pada hakikat

pendidikan itu sendiri. Cukup tiga keunikan dari pendidikan yang menegaskan pandangan

tersebut. Tiga hal tersebut dipaparkan dengan menarik oleh A. Tafsir; pertama, pendidikan

adalah masalah bersama, semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Pendidikan

merupakan urusan yang setiap orang membicarakannya, mencercanya, mengutuknya,

tidak puas terhadapnya tetapi ia tetap saja menyerahkan pendidikan anaknya ke lembaga

pendidikan. Itu sebabnya pendidikan tidak pernah selesai dan tidak akan pernah selesai

Page 10: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

10

dibicarakan. Karena fitrah manusia menginginkan yang lebih baik. Ia menginginkan

pendidikan yang lebih baik sekalipun ia belum tentu mengetahui pendidikan yang lebih

baik itu. Jadi sudah ditakdirkan urusan pendidikan itu tidak pernah selesai. (A. Tafsir,

2006: 41). Dengan demikian membicarakan pendidikan sama halnya dengan

memperbincangkan kehidupan itu sendiri. Manusia hidup tidak akan pernah berhenti

memperbincangkan dirinya sendiri, karena seperti itulah manusia seharusnya, yakni

selamanya ingin mendapatkan dan memperoleh sesuatu yang lebih baik dari saat ini.

Keunikan kedua, agak miris karena ternyata teori pendidikan itu selalu ditinggalkan

oleh kebutuhan masyarakat. Manusia selalu berkembang mengikuti perubahan waktu dan

keadaan maka kebutuhan manusia juga terus berkembang dan berubah. Karena adanya

perubahan maka masyarakat selalu tidak puas dengan teori pendidikaan yang ada.

Manusia menuntut pendidikan untuk terus mengikuti keinginan manusia.

Dan ketiga, karena pengaruh pandangan hidup. A. Tafsir menyebutkan, pada suatu

waktu manusia merasa puas dengan keadaan pendidikan di tempatnya karena sesuai

dengan pandangan hidupnya. Kemudian pandangan hidupnya berubah, maka berubah pula

pandangannya tentang pendidikan yang tadinya sudah memuaskan, ia kemudian

merubahnya atau mengembangkannya (A. Tafsir, 2006: 41). Pada prinsipnya, menurut

penulis keunikan ini sama saja dengan keunikan pendidikan yang kedua, yakni sama-sama

mengikuti kebutuhan kemajuan manusia, penekanannya pada aspek kemajuan manusia

yang berpengaruh langsung dalam menciptakan adanya pegembangan pendidikan, yaitu

paradigma.

Pengembangan lembaga pendidikan Islam itu sendiri, sejatinya merupakan aktivitas

yang sudah dilakukan oleh orang Islam sejak awal kelahiran Islam. Tidak mengherankan

bila pada masa keemasan sejarah islam, dalam bidang pendidikan telah berkembang

konsep-konsep pendidikan Islam. Bahkan sebagai fakta sejarah, pendidikan islam menjadi

pionir yang memajukan perdaban manusia di dunia. Yang lebih istimewa lagi adalah

kemajuan pendidikan Islam bukan hanya kaya dengan kazanah keilmuah yang ilmiyah

tetapi juga outcome dari kemajuan ilmu pendidikan Islam menjadi „rahim‟ yang

melahirkan manusia-manusia beradab, bertanggung jawab, manusia yang berakhlak mulia,

menjungjung nilai-nilai kemanusian, tanpa membeda-bedakan ras, agama, dan

kepercayaan.

Page 11: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

11

Pengembangan lembaga pendidikan islam dimulai dari membangun paradigma

pendidikan islam. Filsafat pendidikan Islam didudukan sebagai landasan filosofis dalam

membangun paradigma apa itu pendidikan islam. Paradigma seperti „kembang‟-nya, untuk

selanjutnya supaya menghasilkan buah perlu penggalian dari sumber pokok islam, yaitu

Al-Qur‟an dan Hadis atau Sunah sebagai acuan normatifnya. Karena pendidikan islam

tidak akan terpisah dari pesan-pesan pokok dari sumber nilai Islam (Al-Qur‟an dan Hadis).

Telaah filosofis-normatif Al-Qur‟an Hadis dan pemikiran atas tuntutan lingkungan

sangat dibutuhkan sebagai dasar pengembangan pendidikan islam, yang secara konseptual

dapat diterima oleh logika, secara norma tentang berpegang kepada petunjuk dan rujukan

agama Islam, secara kultural sesuai dengan budaya bangsa, dan secara politis dapat

diterima oleh masyarakat (Dirjen Kelembagaan Agama Islam: 2005).

Selanjutnya, sebagai sebuah ikhtiar pengembangan lembaga pendidikan islam

dimaksudkan untuk mengembangkan semua potensi siswa, paradigma ini juga akan

dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan strategis, baik pengaruh lingkungan global,

lingkungan nasional, maupun lokal. Oleh karena itu paradigma pengembangan juga di

arahkan untuk membangun dan menghasilkan siswa lulusan yang berguna di

lingkungannya, memiliki jiwa nasionalisme atas negaranya dengan kesadaran global

sebagai bagian dari masyarakat dunia.

Menurut A. Tafsir, yang terpenting dalam pengembangan pendidikan Islam adalah

pengembangan ilmu pendidikan Islam (2006: 281). Ini artinya hakikat pengembangan

pendidikan islam adalah suatu proses manusia yang menghasilkan „kembang‟ yang sesaat

ke depan akan menghasilkan buah, buah itu adalah ilmu pendidikan Islam. „Kembang‟

dihasilkan dari rumusan paradigma, sedangkan „buah‟ dihasilkan dari implementasi,

penelitian ilmiyah, dan penemuan-penemuan pengembangan konsep yang sudah ada.

Seperti kajian tafsir tarbawi dan hadis tarbawi membawa arah pada pengembangan

ilmu-ilmu pendidikan Islam. Al-Qur‟an dan Hadis, dalam hal ini tidak hanya dihadirkan

sebagai stempel ilmu-ilmu pendidikan Barat. Tuduhan itu yang menjadi persoalan

tersendiri dari pengembangan pendidikan islam. Ilmuwan-ilmuwan tarbiyah dituntut untuk

membuktikan secara ilmiyah, bahwa Islam sebagai agama yang konprehensif (kaffah) dan

sempurna (syumul) membuat segala aspek hidup manusia, tidak terkecuali persoalan

pendidikan manusia.

Page 12: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

12

C. Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren memiliki komponen pokok, yaitu adanya sosok kiyai sebagai guru atau

pengajar, kemudian santri sebagai para pencari ilmu atau yang belajar, dan tempat yang

terdiri dari pondok/asrama dan mesjid.

Istilah pondok berarti tempat tinggal/menginap (asrama), dan pesantren berarti tempat

para santri mengkaji agama islam dan sekaligus diasramakan.

Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh serta

diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (pondok) dimana santri-santri

menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya

berada di bawah kedaulatan dari leader ship seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-

ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Penggunaan

gabungan kedua istilah antara pondok dengan pesantren menjadi pondok pesantren,

sebenarnya lebih mengakomodasikan karakter keduanya. (M.Arifin (1991) dikutip oleh

Mujamil Qomar).

Bardasarkan lembaga reseach islam (pesantren luhur) mendefinisikan pesantren

merupakan suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-

pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggal.

D. Tujuan Berdiri Pondok Pesantren

Pesantren sebagai salah satu pendidikan Islam non formal di Indonesia, memiliki

sejarah panjang sejak masa perjuangan kemerdekaan. Tidak sedikit pesantren pada masa

pejajahan dijadikan basis perjuangan dalam mengusir para penjajah. Sehingga saat itu,

pesanren bukan hanya bertujuan untuk menyebarkan agama Islam atau pusat kajian ilmu

agama Islam saja, tetapi juga memiliki tujuan sebagai pusat gerakan perjuangan

kemerdekaan bangsa Indonesia.

Walaupun pesantren secara umum tidak memiliki tujuan yang formal tertuang dalam

teks tertulis. Namun hal itu bukan berarti pesantren tidak memiliki tujuan, setiap lembaga

pendidikan yang melakukan suatu proses pendidikan, sudah pasti memiliki tujuan-tujuan

yang diharapkan dapat dicapai, yang membedakan hanya apakah tujuan-tujuan tersebut

Page 13: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

13

tertuang secara formal dalam teks atau hanya berupa konsep-konsep yang tersimpan dalam

pikiran kiyai. Hal itu tergantung dari kebijakan lembaga yang bersangkutan.

Garis besar tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan menggambarkan

kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,

berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau mengabdi kepada umat, mampu berdiri

sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menghidupkan agama islam, dan mencintai

ilmu dalam rangka mengembangkan kepriadian manusia.

Menurut keputusan hasil musyawarah/lokakarya intensifikasi pengembangan pondok

pesantren yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 2-6 Mei 1978, tujuan umum pesantren

yaitu membina warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran

agama islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut. Pada segi kehidupannnya serta

menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat dan negara.

Adapun tujuan khusus pesantren adalah :

1. Mendidik santri untuk menjadi seorang muslim yang bertakwa kepada Allah

SWT, berakhlak mulia,memiliki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir batin.

2. Mendidik siswa untuk menjadikan manusia muslim selaku kader-kader ulama dan

mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, wiraswasta dalam mengamalkan

ajaran islam secara utuh dan dinamis.

3. Mendidik santri sebagai tenaga-tenaga penyuluh agama Islam di lingkungan

sekitar.

Arah dan Kerangka Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam pondok pesantren;

Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama ada di Indonesia, telah ikut andil membina

dan mengembangkan kehidupan beragama di Indonesia, juga ikut berperan dalam

melahirkan putra-putri terbaik anak bangsa yang berbakti kepada negaranya dengan rasa

kebangsaan serta jiwa nasionalisme Indonesia. Namun demikian, performa pondok

pesantren saat ini diuji oleh perkembangan jaman, kemajuan ilmu pengetahuan

danteknologi, arus informasi dan globalisasi.

Diantara permasalahan yang muncul terkait eksistensi pondok pesantren adalah

sebagai berikut:

Page 14: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

14

1. Pengembangan pondok pesantren dihadapkan pada lemahnya menghadapi dunia

kerja. Lulusan pesantren dari aspek keterampilan masih kalah dengan lulusan-lusan dari

pendidikan formal.

2. Kurikulum pondok pesantren yang belum masih berpegang teguh pada kurikulum

lama dan model pembelajaran yang lama, tidak adaktif terhadap kemajuan dunia

pendidikan, terutama di pesantren-presantren yang salafy dan tradisional.

3. Belum adanya desain baku yang dirumuskan oleh satu lembaga atau institusi

pemerintah ataupun swadaya terhadap pengembangan lembaga pendidikan pondok

pesantren. Pemikiran pengembangan ini lahir dari pemikiran yang kuat, yang dapat

menjadi acuan pesantren-presantren salafy tradisional dalam mendesain pengembangan

pesantren ke depan.

Arah pengembangan pesantren harus berangkat dari nilai-nilai islam, nilai filosofis,

normatif, serta sejarah panjang perjalanan pesantren di Indonesia. Oleh karena itu misi

pendidikan yang melandasi filsafat pendidikan di pesantren sebagai rekontruksi sosial

yang mengacu kepada norma dan nilai ke-islaman dengan bersumber kepada Al-Qur‟an

dan Sunnah, dengan menggunakan kaidah: al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-

akhdu bi al-jadid al-ashlah (melestarikan nilai-nilai islam lama yang baik dan mengambil

nilai-nilai baru yang lebih baik) (Mahpuddin Noo; 2006).

E. Metode Pendidikan Pondok Pesantren Salafy Tradisional

Metode-metode pembelajaran yang berkembang dan lestari di pondok-pondok

pesantren salafy tradisional, diantaranya :

1) Metode sorogan . Metode sorogan merupakan metode yang ditempuh dengan cara

ustadz menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual. Sasaran metode

ini biasanya kelompok santri pada tingkat rendah yaitu mereka yang baru

menguasai pembacaan Al-quran. Melalui sorogan, pengembangan intelektual

santri dapat ditangkap oleh kiai secara utuh. Dia dapat memberikan bimbingan

penuh sehingga dapat memberikan tekanan pengajaran terhadap santri-santri

tertentu atas dasar observasi langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan

kapasitas mereka. Kelemahan penerapan metode ini menuntut pengajar untuk

besikaf sabar dan ulet, selain itu membutuhkan waktu yang lama yang berarti

Page 15: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

15

pemborosan, kurang efektif dan efisien. Kelebihannya yaitu secara signifikan

kiai/ustadz mengawasi, menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan

santri dalam menguasai materi yang diajarkan.

2) Metode Bandungan . Metode bandungan atau di sebut juga metode wetonan

adalah metode pengajaran dengan cara ustadz/kiyai membaca, menerjemahkan,

menerangkan dan mengulas kitab/buku-buku keislaman dalam bahasa arab,

sedangkan santri mendengarkannya. Mereka memperhatikan kitab/bukunya

sendiri dan membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-

kata yang diutarakan oleh ustadz/kiyai. Kelemahan dari metode ini yaitu

mengakibatkan santri bersikaf pasif. Sebab kreatifitas santri dalam proses belajar

mengajar di domoninasi oleh ustadz/kiai, sementara santri hanya mendengarkan

dan memperhatikan. Kelebihan dari metode ini yaitu terletak pada pencapaian

kuantitas dan pencapaian kajian kitab, selain itu juga bertujuan untuk

mendekatkan relasi antara santri dengan kiai/ ustadz.

3) Metode Ceramah. Metode ceramah ini merupakan hasil pergeseran dari metode

wetonan dan metode sorogan. Said dan Affan melaporkan bahwa metode wetonan

dan metode sorogan yang semula menjadi ciri khas pesantren, pada beberapa

pesantren telah diganti denganm metode ceramah sebagai metode pengajaran

yang pokok dengan sistem klasik. Namun pada beberapa pesantren lainnya masih

menggunakan metode sorogan dan wetonan untuk pelajaran agama, sedangkan

untuk pelajaran umum menggunakan metode ceramah. (Said dan Affan : 98).

Kelemahan dari metode ini justru mengakibatkan santri menjadi lebih fasif,

sedangkan kelebihannya yaitu mampu menjangkau santri dalam jumlah banyak,

bisa diterapkan pada peserta didik yang memiliki kemampuan heterogen dan

pengajar mampu menyampaikan materi yang relatif banyak.

4) Metode Mudzakarah. Metode mudzakarah adalah suatu pertemuan ilmiah yang

secara spesifik membahas masalah diniyyah seperti aqidah, ibadah dan masalah

agama pada umumnya. Aplikasi metode ini dapat mengembangkan dan

membangkitkan semangat intelektual santri. Mereka diajak berfikir ilmiah dengan

menggunakan penalaran-penalaran yang didasarkan pada Al-Qur‟an dan Assunah

serta kitab-kitab keislaman klasik. Namun penerapan metode ini belum bisa

Page 16: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

16

berlangsung optimal, ketika para santri membahas aqidah khususnya, selalu

dibatasi pada madzhab-madzhab tertentu. Materi bahasan dari metode

mudzakarah telah mengalami perkembangan bahkan diminati oleh kiyai yang

bergabung dalam forum bathsul masail dengan wilayah pembahasan yang sedikit

meluas.

F. Kurikulum Pondok Pesantren Salafy Tradisional

Pada umumnya pembagian keahlian dilingkungan pesantren telah melahirkan produk-

produk pesantren yang berkisar pada: nahwu-sharaf, fiqih, aqa‟id, tasawuf, hadits, tafsir,

bahasa arab dan lain sebagainya.

- Nahwu-Sharaf

Istilah nahwu-sharaf ini mungkin diartikan sebagai gramatika bahasa arab.

Keahlian seseorang dalam gramatika bahasa arab ini telah dapat merubah status-

keagamaan, bentuk keahliannya yaitu kemampuan mengaji atau mengajarkan

kitab-kitab nahwu-sharaf tertentu, seperti al-jurumiyah, imriti, yaqulu maqshud,

al-fiyah, atau untuk tingkat yang lebih tingginya lagi, dari karya ibnu Aqil.

- Fiqih

Menurut Nurcholish Madjid, keahlian dalam fiqih merupakan konotasi terkuat

bagi kepemimpinan keagamaan Islam, sebab hubungan yang erat dengan

kekuasaan. Faktor ini menyebabkan meningkatnya arus orang yang berminat

mendalami dalam bidang fiqih. Umumnya fiqih diartikan sebagai kumpulan

hukum amaliah (sifatnya akan diamalkan) yang di syariatkan Islam. Kitab-kitab

yang menjadi sumber kajiannya, diantaranya : Safinah, Riyadlul Badi‟ah, Takrib,

Al-Bajuri, Kifayatul Ahyar, I‟anatuth Thalibin, Fathul Wahab, dan lain-lain.

- Aqa‟idul Iman

Aqa‟id meliputi segala hal yang bertalian dengan kepercayaan dan keyakinan

seorang muslim. Tetapi, menurut Nurcholis Madjid, meskpun bidang pokok-

pokok kepercayaan atau aqa‟id ini disebut ushuludin (pokok-pokok agama),

sedangkan fiqih disebut furu (cabang-cabang), namun kenyataannya perhatian

pada bidang aqa‟id ini kalah besar dan kalah antusias dibanding dengan

perahtiaan pada bidang piqih yang hanya merupakan cabang (furu). Kitab-kitab

Page 17: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

17

yang dikaji diantaranya : Tijan Ad-Daruri, Jauhar Tauhid, aqoidul iman, dan lain-

lain.

- Akhlak, Adab, dan Tasawuf.

Pemahaman yang berkembang tentang ilmu tasawuf hanya seputar tarikat, suluk,

dan wirid. Kitab yang dikaji diantaranya : Sulam taufiq, Ihya ulumuddien, Al-

Hikam, dan lain-lain.

- Tafsir.

Bidang kajian yang memperjelas dalam pemahaman Al-Qur‟an, disebut tafsir Al-

Qur‟an dan pemahaman Hadis, disebut tafsir hadis. Kitab-kitab yang dikaji

diantaranya : Tafsir Jalalain, Tafsir Munir, Tafsir Ibnu Katsir, Al-Maraghi,

Subussalam, Riyadhush Shalihin, dan lain-lain.

- Hadits

Nurcholis Madjid berpendapat, produk pondok pesantren menyangkut keahlian

dalam hadits jauh relatif kecil bila dibandingkan dengan tafsir. Padahal

penguasaan hadits jauh lebih penting, mengingat hadits merupakan sumber

hukum agama (Islam) kedua setelah al-qur‟an. Keahlian dibidang ini tentu saja

amat diperlukan untuk pengembangan pengetahuan agama itu sendiri. Kitab

hadis dainatarnya : Al-Muawatha, Musnad Ahmad, Musnad Asy-Syafi‟i,

Kutubbusittah, dan lain-lain.

Page 18: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

18

PEMBAHASAN DAMPAK PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN

ISLAM PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM AL-MUSRI’ 1

A. Profil Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri’ 1

Pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟1 merupakan pondok pesantren yang

berada di Kampung Babakan Simpang, Ds. Dukuh Rt/Rw 02/04 Kec. Ibun Kabupaten

Bandung. Terletak di kaki gunung Beber, menjadikan pesantren ini nampak eksostis

dengan pemandangannya yang indah. Daerah Majalaya, Ciparay, Sapan, Kabupaten

Bandung, bahkan kota Bandung nampak indah bila dilihat dari posisi pesantren ini,

terlebih pada malam hari. Udaranya yang sejuk dan air yang jernih, langsung dari mata

air pegunungan menjadi daya tarik alami yang membuat para santri kerasan atau betah.

Pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri 1 didirikan pada tanggal 9 Agustus 1996.

Pesantren ini didirikan oleh (Alm) KH. Khaer Afandi dan menantunya KH. Mahmudin

Efendi di atas tanah wakap keluarga (Alm) KH. Tamami.

Menurut nara sumber; bahwa asal mulanya di tempat itu telah berdiri pesantren

Bahrul Ulum, yang didirikan oleh (Alm) KH. Tamami. Setelah Kiyai sepuh (sebutan

kepada KH. Tamami) meninggal, kepemimpinan pesantren berlajut kepada mantunya

(Alm) KH. Khaer Efendi. Hingga tahun 1996, pada saat putrinya menikah dengan salah

seorang santri lulusan Pesantren Miftahul Huda Al-Musri Cianjur pimpinan (Alm) K.H.

Faqih (mama Ciranjang, Cianjur), yakni Mahmudin Efendi. Dalam acara “pemukiman”1

pesantren Bahrul Ulum berubah nama menjadi pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1.

Pada awal berdirinya, pesantren ini hanya memiliki bangunan mesjid sederhana dan

pondok yang berukuran kecil, hanya mampu menampung 20 sampai 30 santri putra saja.

Baru pada tahun 2001 bangunan pesantren di renovasi, meliputi bangunan mesjid dan

pondok putra, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pondok putri dan madrasah

yang berfungsi sebagai tempat mengaji santri putri. Pada tahun 2005 dibangun kelas

untuk menampung kegiatan TPA dan Majelis Ta‟lim Al-Musri 1. Bangunan ini juga pada

1 Pemukiman adalah prosesi formal dari pimpinan pesantren Al-Musri Ciranjang Cianjur kepada lulusannya untuk mendapatkan mandat dan ijazah mengajarkan ilmu kepada masyarakat di tempat yang sudah ditentukan.

Page 19: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

19

tahun 2015 digunakan untuk ruang belajar siswa-siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Musri

1, seiring dengan berdiri pendidikan formal MTs Al-Musri‟.

Jangkauan para santri yang modok di pesantren juga semakin berkembang. Para santri

tersebar dari daerah Ibun, Paseh, Majalaya, Bandung, Garut, Bogor, Cianjur, Subang, dan

Lampung. Sedangkan pengajian umum meliputi wilayah kecamatan Paseh dan Majalaya.

B. Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Al-Musri’ 1

Pengembangan pondok pesantren Miftahul Huda Al-Musri‟ 1 sudah dimulai dari

tahun 1996, yakni saat berdirinya pesantren ini dan merubah namanya dari pondok

pesantren Bahrul Ulum. Pada saat ini dikembangkan beberapa hal, yaitu :

1) Visi misi pesantren : melahirkan lulusan yang siap menjadi kiyai dengan

menguasai 12 fan ilmu dan mengembangkan kepesantrenan dii daerahnya

masing-masing

2) Merekrut santri mondok dengan metode dikirim santri bibit dari Al-musri‟

pusat (Cinajur), dalam hal ini peneliti merupakan bagian dari santri bibit yang

dikirim, semuanya berjumlah 7 orang. Selain melanjutkan ngaji mereka

bertugas membantu mengembangkan pesantren juga, setelah 3 tahun dan

tujuan tercapai maka santri-santri ini kembali ke Al-Musri‟ pusat.

3) Mengembangkan kurikulum pesantren. Kurikulum pesantren yang semula

hanya pengajian ba‟ada Magrib dan Subuh saja dirubah menjadi :

No Waktu Kegiatan Tujuan Keterangan

1 04:00 – 05:00 Bangun, solat Subuh

berjamaah, dzikir

Riyadhah

ubudiyah

2 05:00 – 06:00 Sorogan Menguasai

kitab kuning

Individual

3 06:00 – 08:00 Aktivitas pribadi Kemandirian

4 08:00 – 11:00 Bandungan Menguasai

kitab kuning

Kelas

Ibtida,

Tsanwi,

dan Aliyah

5 11:00 – 12:30 Istirahat Istirahat

6 12:30 – 13:00 Salat, dzikir Riyadhah

ubudiyah

7 13:00 – 15:00 Bandungan Menguasai

kitab

Idem

8 15:00 – 16:30 Salat, tasrifan, setoran Menguasai

Page 20: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

20

kitab

9 16:30 – 18:00 Kegiatan kesantrian Kemandirian

10 18:00 – 19:30 Salat, tadarus Qur‟an Ubudiyah

11 19:30 – 22:00 Majelis ta‟lim sesuai

kelas

Keterampilan

4) Berdiri Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) yang dikelola oleh santri-santri

senior, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

5) Renovasi bangunan dan pembebasan tanah. Di tahun itu juga dimulai renovasi

bangunan pondok putra dan putri serta pembebasan tanah. Karena, bangunan

yang ada sudah rapuh dan lokasi yang terbatas.

Hingga tahun 2000 bisa disebutkan sebagai tahap pertama pengembangan pondok

pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1. Pada tahap ini yang paling menonjol dan

terasa pengaruh dari pengembangan adalah jumlah santri yang naik dengan sangat

signifikan. Dari 0 santri yang mondok menjadi 60 hingga 75 santri putra-putri yang

modok.

Kegiatan-kegiatan yang padat sepanjang hari dan sepanjang tahun, menjadikan

kampung Babakan Simpang terkenal di wilayah Ibun, Paseh, dan Majalaya. Kegiatan-

kegiatan bukan hanya kegiatan pesantren, tetapi juga kegiatan organisasi NU dan GP

Anshar.

Pada tahap berikutnya, pengembangan pondok pesantren Miftahul Ulum Al-

Musri‟ 1 lebih terstruktur lagi secara organisasi. Terutama setelah KH. Khaer Afandi

meninggal dunia (semoga Beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT-

Allohummagfirlahu warhamhu) Visi pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1

mengalami revisi, yaitu menjadi lembaga pendidikan pesantren yang mewujudkan

masyarakat Islam di Indonesia yang berlandaskan kepada akidah ahlu sunnah

waljama’ah.

Adapun misi dari pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 adalah :

1. Mencetak alim ulama yang memiliki keilmuan agama dengan menguasai

kitab-kitab kuning ahlu sunnah wal jamaah;

2. Melahirkan Alim ulama/kiyai/ajengan yang menguasai 12 fan ilmu.

Page 21: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

21

3. Mengembangkan dakwah Islam yang memegang teguh pada Ulama dan

akidah ahlu sunnah wal jamaah.

Kurikulum semakin dikembangkan, tidak hanya kajian kulikuler tetapi juga sudah

ditambahkan dengan ektra kulikuler.

Daftar kitab-kitab yang dikaji, baik sorogan ataupun bandungan yang menjadi

program kulikuler :

No Kelas Nama Kitab Katagori/Fan

1 Ibtida Safinatun Naja‟

Sulam taufiq

Tijan ad darury

Jurumiyah

Amstilah tasrif

Fiqh

Fiqh dan akhlak

Akidah/tauhid

Alat/nahwu

Sharaf

2 Tanawy Fathul qarib

Kifayatul awam

Hadis Arbaiin

Alfiyah

Fathul atfal

Fiqh

Aqoidul iman

Hadis

Nahwu dan soraf

Tajwid

3 Aliyah Fathul Muiin

Alfiyah

Risyadhu shalihin

Jauhar maknun

Fiqh

Nahwu sharaf

Hadis

Balaghah

4 Ma‟had Fathul wahab

Alfiyah

Tafsir Jalalain

Jam‟ul jawami‟

Hikam

Fiqh

Nahwu

Tafsir

Usul fiqh

Tasawuf

Program ektra kulikuler :

- Kursus mubalighin-mubalighoh (pablic speaking)

Page 22: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

22

- Kursus Bahasa Inggris

- Kursus komputer

- Kursus wirausaha (peternakan, pertanian, dan konveksi lap pel)

Tenaga pengajar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 terdiri diri

pengajar utama dan pengajar pembantu/asisten. Pengajar utama adalah :

- KH. Mahmudin Efendi

- KH. Mustafa

- Ajengan Eman

- Ajengan Husni

- Ustadzah Nyai Euis.

Pengajar pembantu/Asisten adalah santri-santri senior, baik dari santri putra

ataupun santri putri.

Jadwal kegiatan Pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1, meliputi program

belajar harian, mingguan, tengah semester, semesteran, dan tahunan.

Program Harian

No Waktu Kegiatan Tujuan Keterangan

1 04:00 – 05:00 Bangun, solat Subuh

berjamaah, dzikir

Riyadhah ubudiyah

2 05:00 – 06:00 Sorogan Menguasai kitab

kuning

Individual

3 06:00 – 08:00 Aktivitas pribadi Kemandirian

4 08:00 – 11:00 Bandungan Menguasai kitab

kuning

5 11:00 – 12:30 Istirahat Istirahat

6 12:30 – 13:00 Salat, dzikir Riyadhah ubudiyah

7 13:00 – 15:00 Bandungan Menguasai kitab

8 15:00 – 16:30 Salat, tasrifan, setoran Menguasai kitab

9 16:30 – 18:00 Kegiatan kesantrian Kemandirian

10 18:00 – 19:30 Salat, tadarus Qur‟an Ubudiyah

11 19:30 – 22:00 Majelis ta‟lim sesuai Keterampilan

Page 23: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

23

kelas

Program Mingguan adalah kegiatan yang terjadwal di hari-hari tertentu

No Hari Kegiatan Tujuan Keterangan

1 Rabu Kursus Mubalighin Melatih

keterampilan

pidato/ceramah

Malam,

ba‟da isya

2 Jum‟at Riyadhohan solawatan Meningkatkan

kemapuan spiritual

dan mujahadah

3 Sabtu Kursus bahasa Inggris Melatih

kemampuan bahasa

asing aktif

4 Minggu Kursus wirausaha Menumbuhkan

kemampuan

interpreneur

Program tengah semester adalah kegiatan yang terjadwal setiap per tiga bulan.

Kegiatannya meliputi keorganisasian.

Program semesteran adalah kegiatan yang terjadwal per enam bulan sekali, bulan

ramadhan sebagai patokan akhir tahun ajaran dan bulan syawal sebagai patokan awal

tahun ajaran. Kegiatan semesteran meliputi Musabaqah Tahfizul Kutub (MTK) di

semester satu, selain juga Ulangan Semester Satu dan pembagian buku Rapor. Sedangkan

kegiatan di semester akhir adalah pasaran Ramadhan dan kenaikan kelas.

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, aspek yang mengalami pengembangan

juga adalah metode pembelajaran. Berikut ini merupakan metode-metode yang

digunakan oleh pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 yaitu :

1. Metode Sorogan

Metode sorogan adalah metode individual. Setiap santri diajari langsung secara

individual oleh kiyai/santri senior. Di pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1

ini diterapkan metode sorogan dimana ketika pembelajaran, santri satu persatu di

dengarkan diperhatikan oleh kiyainya, cara membaca dan memahami materi. Seperti

Page 24: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

24

santri membawa satu kitab, kemudian satu persatu setiap santri tersebut

mendengarkan dan mengucapkan kembali apa-apa yang telah diucapkan gurunya.

Misalnya ketika membawa kitab safinatun naja, kemudian santri tersebut diajari

kata-perkata oleh kiyai, kemudian diucap kembali secara beulang-ulang sampai cukup

hapal, tidak berlebihan.

2. Metode Bandungan

Metode bandungan merupakan metode pembelajaran yang dimana guru

membacakan, menjelaskan, dan menerangkan suatu materi, sedangkan para santri

mendengarkan, memperhatikan dan mencatat hal-hal yang tidak dipahami untuk di

tanyakan kepada ustadznya, dan mencatat hal-hal yang sekiranya dianggap penting.

Di pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 juga diterapkan metode ini, dimana

ketika pembelajaran kiai membaca arti dari kitab yang diajarkan, dan menjelaskan

menerangkan materi yang berkenaan dengan kitab tersebut, sedangkan para santri

mendengarkan dengan seksama materi yang diterangkan kemudian mencatat hal-hal

yang sekiranya penting dan mudah lupa.

3. Metode Ceramah

Metode ceramah ini bersifat teacher center, dimana dalam hal ini ustadz yang

berperan aktif, sedangkan santri mendengarkan. Di pondok pesantren miftahussalam

juga diterapkan metode ceramah, dimana metode ceramah dilakukan ketika

melakukan kegiatan pengajian dan penyampaina nasehat-nasehat dari kiai atau

ustadz kepada santri.

4. Metode setoran

Metode setoran adalah setiap santri menyampaikan kembali tentang materi yang

sudah dipelajari dalam kurun waktu satu hari. Bentuknya; dapat membacakan kitab

tertentu ataupun setor hapalan, seperti hapalan jurumiyah, alfiyah, dan yang lainnya.

5. Training dan work shop

Metode ini dipakai dalam materi ektra kulikuler, terutama pelatihan-pelatihan

kewirausahaan.

6. Praktek

Page 25: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

25

Metode praktek langsung adalah metode pembelajaran yang tidak melalui paparan

teori, tetapi santri langsung otodidak mempraktekannya. Metode ini dipakai dalam

kegiatan kursus mubalighin-mubalighoh. Bahkan para santri disebar untuk mengisi

pengajian-pengajian umum di mesjid-mesjid dan madrasahh sekitar wilayah

kecamatan Ibun.

Pengembangan berikutnya adalah evaluasi pembelajaran. Bila di pondok-pondok

lain evaluasi pembelajaran tidak begitu dDi pondok pesantren Miftahul Ulum Al-

Musri‟1 juga terdapat bentuk evaluasi, baik itu evaluasi proses pembelajaran maupun

evaluasi terhadap pelanggaran-pelanggaran.

- Bentuk evaluasi pembelajaran adalah :

1. Evaluasi harian

Evaluasi ini berbetuk setoran hapalan jurumiyah, tasrifan, dan al-fiyah

2. Evaluasi mingguan

Evaluasi ini dalam bentuk setoran pembacaan kitab yang dikaji, yaitu safinahtun

naja‟, fathul qarib, fathul muin, dan tafsir jalalain, disesuaikan dengan kelas masing-

masing.

3. Evaluasi semesteran

Perlombaan hapalan dan pembacaan kitab dan cerdas cermat.

4. Evaluasi tahunan

Bentuk tahunan adalah dengan musabaqah yang melibatkan pesantren-pesantren

alumni.

Bentuk laporan hasil belajar telah dibuat buku lapor pesantren.

- Bentuk evaluasi terhadap pelanggaran

Evaluasi ini dilakukan guna memperbaiki sikap-sikap santri yang menyimpang dari

aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku. Evaluasi ini dilakukan dengan bentuk kontrol

sosial agar santri jera dan tidak mengulangi pelanggaran-pelanggaran tersebut. Dalam hal

ini evaluasi cenderung lebih bersifat umum. Pelanggara berikut ini merupakan contoh

hukuman yang diberikan di pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 yaitu:

pelanggaran telat salat berjamaah, bolos ngaji, pencurian, memakai narkoba dan

sejenisnya. Adapun ta‟jirnya dari mulai denda dengan sejumlah uang, dicepret telapak

Page 26: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

26

kaki dengan kayu, membersihkan kolah atau wc, rambut dipotong habis dan bisa sampai

dikeluarkan dari pondok pesantren.

Yang paling mendasar dalam pengembangan evaluasi pembelajaran adalah

dipesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 ini mengadopsi sistem evaluasi dari Al-Musri‟

pusat yang notabene sudah mapan. Kata Al-Musri‟ itu sendiri yang berarti cepat,

mengandung nilai filosofis mengembangkan proses pembelajaran pesantren yang cepat

dan singkat dengan target mencetak kualitas kiyai. Bila masa lalu untuk menjadi kiyai

diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun dan pindah dari satu pesatren ke pesantren lain,

maka di Al-Musri‟ pusat, seluruh fan ilmu yang dua belas, sudah ada kiyai yang

mengajarkannya, sehingga cukup mesantren di Al-Musri‟ saja untuk mencapai kualitas

kiyai. Salah satu pengembangannya adalah dengan sistem ujian semesteran dan

dilaporkan dalam buku lapor. Diharapkan dengan metode ini para santri giat belajar

untuk mencapai berbagai kompetensi yang sudah ditetapkan.

Keadaan Santri Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 tahun 2018 :

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan

1 Ibtida 35 15 50

2 Tsanwy 21 10 31

3 Aliyah 9 2 11

4 Ma‟had 3 - 3

JUMLAH 68 27 95

C. Analisis Dampak Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren

Miftahul Ulum Al-Musri’ 1

Dari data-data yang dikumpulkan baik data fisik maupun data non fisik, yang paling

signifikan dari pengembangan LPI ponpes Miftahul Ulum Al-Musri‟ adalah dalam aspek

kurikulum. Pada awal peresmian dari ponpes Bahrul Ulum menjadi Miftahul Ulum Al-

Musri‟ 1, sudah mengadopsi kurikulum ponpes Al-Musri‟ pusat di Cianjur. Kelompok

belajar santri terklasifikikasi pada empat tingkta, yaitu : Ibtida, Tsanawi, Aliyah, dan

Ma‟had. Untuk tingkat Ibtida bertujuan melahirkan santri yang memiliki pemahaman

Page 27: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

27

dasar akidah dan syariah yang mencukupi dia dalam menjalankan amal soleh (istilahnya

“sadirieun” artinya untuk bekal diri saja).

Tingkat Tsanawi bertujuan melahirkan santri yang memiliki bekal ilmu keagamaan

dan memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan sekeluarga. Untuk tingkat Aliyah

bertujuan melahirkan santri yang memiliki kemampuan dakwah keagamaan bagi

masyarakat. Sedangkan untuk tingkat Ma‟had diproyeksikan mampu membuka pesantren

cabang yang berkembang dan melahirkan lulusan-lulusan yang sama dengan pondok

pesantren Al-Musri‟ pusat.

Pengembangan aspek kurikulum ini meliputi juga standar metode pembelajaran,

standar kitab yang menjadi materi kajiannya, standar evaluasi, dan kegiatan-kegiatan

ektra kulikuler.

Kelemahannya terletak pada jumlah sumber daya kiyai yang menjadi tulang

punggung implementasi kurikulum sebagai konsekwensi mengadopsi kurikulum Al-

Musri‟ pusat. Bila di pesantren Al-Musri‟ pusat tersedia sejumlah kiyai yang memiliki

kompetensi khusus sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tersedia sekitar 12 orang

kiyai, yakni putra putri serta mantu dari KH. Ahmad Faqih (Mama Ciranjang alm).

Sedangkan di pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 hanya tersedia seorang kiyai yang

memiliki kualitas sebanding dengan kiyai-kiyai Al-Musri‟ pusat, yaitu KH Mahmudin

Efendi, sehingga pengelolaan dan pengajaran tertumpu hanya pada satu orang saja.

Pengembangan berikutnya terletak pada pembangunan fisik, yakni dengan direnovasi

asrama santri putra dan dibangun madrasah serta asrama santri putri. Hal ini berpengaruh

pada berdatangan santri-santri putri baru, yang mana sebelumnya tidak menerima santri

putri untuk mondok di pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1. Dengan demikian, secara

kuantitas terjadi kenaikan jumlah santri dengan cukup signifikan. Sayangnya saat dipinta

data statistik jumlah santri dari tahun ke tahun, pesantren tidak bisa menunjukannya. Ini

pula yang menjadi kekurangannya dalam sisi manejemen dan administrasi. Semua

berjalan masih sangat tradisional, saat santri baru datang, diantar oleh orang tua,

kemudian diserahkan kepada pihak pesantren, setelah itu santri tersebut bisa langsung

mengikuti kegiatan pesantren, tanpa ada penadministrasian.

Page 28: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

28

Bila pimpinan pesantren dinya tentang data alumni, maka Beliau dapat menyebutkan

satu persatu alumni terutama yang sukses menjadi ustadz, ajengan, ataupun kiyai

mengelola pesantren atau lembaga pendidikan Islam yang lainnya. Namun lagi-lagi

Beliau tidak bisa menunjukan bukti fisiknya sebagai sebuah dokumen. Namun demikian,

hal ini sudah cukup menunjukan bahwa mukiman pondok pesantren Miftahul Ulum Al-

Musri‟ 1 sudah ada yang berhasil menjadi alim ulama, baik sebagai ustadz, ajengan

ataupun kiyai di sebuah pesantren. Walaupun, menurut Beliau prosesntasenya masih kecil

dibandingkan dengan jumlah mukimin secara keseluruhan. Berapa prosentase mukimin

pondok yang menjad kiyai? Sekali lagi Beliau tidak bisa menujukannya dalam bentuk

data dokumen, sayang sekali.

Disamping pengajian untuk santri yang mondok, pesantren Miftahul Huda Al-Musri‟

1 juga menyelengarakan kegiatan keagamaan lainya, yaitu :

- Pengajian majelis ta‟lim ibu-ibu, yang biasa dihadiri oleh sekitar 100 orang lebih

setiap hari Jum‟at, pagi sekitar jam 08:00 – 10:00.

- Pengajian majelis ta‟lim bapak-bapak, setiap malam kamis.

- Pengajian syahriyahan para alumni dan mukimin, setiap bulan.

- Pengajian bagi santri „ngalong‟ dari mulai anak-anak hingga remaja.

- Menyelenggrakan TPA dan TQA

Pengembangan Lembaga Pendidikan Formal. Pada tahun 2015 berdiri MTs Al-Musri‟

1, walaupun jumlah muridnya masih sedikit, dan masih menginduk ke MTs Negeri Ibun.

Namun hal itu sudah cukup untuk memperjelas misi pengembangan Lembaga Pendidikan

Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 ke depan. Bahwa Al-Musri‟1 mulai

keluar dari pakem Al-Musri‟ pusat yang hanya menyelenggarakan pesantren salafy

tradisional saja, tidak tergiur oleh berbagai dorongan untuk mendirikan lembaga

pendidikan formal, semacam madrasah tsanawiyah. Hal ini disebabkan, daerah Kp.

Babakan Simpang Ds. Dukuh, kesadaran masyarakat dalam pendidikan formal masih

rendah. Kebanyakan anak-anak usia wajib belajar di sana, hanya mengenyam pendidikan

sampai tingkat dasar saja. Itulah yang mendorong Lembaga Pendidikan Islam Pondok

Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 mendirikan lembaga pendidikan formal, yaitu

Madrasah Tsanawiyah Al-Musri‟ 1.

Page 29: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

29

Dampak dari berdirinya MTs hingga saat ini (Tahun Ajaran 2017-2018) belum terasa

signifikan terhadap peningkatan jumlah santri pesantren. Karena yang dijaring sebagai in-

put peserta didik MTs adalah warga sekitar. Itupun masih terkendala dengan kesadaran

masyarakat yang rendah, juga dana yang masih minim. Dampak positifnya baru terlihat

dari kepedulian yang besar dari pihak pesantren terhadap program wajib belajar 9 tahun

yang masih minim dirasakan oleh masyakarat Kp. Babakan simpang Ds. Dukuh dan

sekitarnya.

Hal lain disebutkan bahwa perkembangan pembangunan Pondok Pesantren Miftahul

Ulum Al-Musri‟ 1 mengalami perkembangan yang baik. Renovasi pondok putra dan putri

menjadi salah satu bukti pembangunan dengan swadaya masyarakat dan para donatur.

Pembangunan dan perluasan mesjid juga, yang menjadi icon DS Dukuh berdiri dengan

kokoh dan lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Sumber daya manusia terus mengalami peningkatan, dengan diberangkatkan putra-

putri Kiyai ke pesantren Al-Musri‟ pusat, di Cianjur, harapannya menjadi pelanjut yang

mengelola pondok pesantren dengan lebih baik. Bukan hanya pendidikan pesantren yang

dijalani, tetapi juga pendidikan formal. Menurut Pak Kiyai putra-putrinya akan didorong

untuk menempuh pendidikan formal yang tinggi (dikuliahkan) supaya kelak berdiri

sekolah umum yang terintegral dengan pesantren, pada masa sekarang baru

perintisannya.

Dukungan masyarakat setempat, kampung Babakan Simpang desa Dukuh sangat

baik. Kata beliau; “Dahulu pada masa (Alm) K.H. Tamami daerah ini merupakan daerah

yang kental dengan berbagai macam kemaksiatan, tahayul, dan syirik, namun dengan

perjuangan yang gigih dan terus istiqamah dilanjutkan oleh generasi berikutnya,

masyarakat memeprlihatkan perubahan yang signifikan. Masyarakat semakin religius dan

sedikit-demi sedikit sudah mengenal pokok-pokok dan dasar-dasar agama Islam.

Dampaknya adalah umat menjadi lebih perhatian kepada pesantren.”

Pernyataan di atas dibenarkan oleh alumni yang berasal dari daerah setempat.

Sehingga kiprah pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1, sesuai dengan visi dan misinya,

tidak hanya mencetak dan mendidik santri supaya menjadi Kiayai atau ajengan, tetapi

juga membina masyarakat sekitar menjadi masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia.

Page 30: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

30

Kekurangan dari pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 ini adalah letaknya

yang sangat jauh dari pusat kota Majalaya, dan berada di puncak gunung, dengan jalan

yang menanjak curam. Namun, bagi sebagian orang keadaan ini menjadi keuntungan

sendiri, karena para santri menjadi lebih fokus untuk belajar. Karena terletak di dataran

tinggi, maka suhunya pun dingin sekali, bagi mereka yang tak tahan dingin, berada dan

tinggal di pondok ini menjadi tantangan tersendiri.

Page 31: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

31

PENUTUP

A. Simpulan

Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟1 didirikan

pada tanggal 9 Agustus 1996. Pesantren ini didirikan oleh (Alm) KH. Khaer Afandi,

kemudian dilanjutkan oleh putranya KH. Mustafa dan menantunya KH. Mahmudin

Efendi di atas tanah wakap keluarga (Alm) KH. Tamami.

Selanjutnya, Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟

1 tempatnya berada di kampung Babakan Simpang desa Dukuh Rt/Rw 02/04 Kecamatan

Ibun Kabupaten Bandung, melakukan pengembangan meliputi :

- Pengembangan fisik, yaitu : pengembangan banguna asrama/pondok, mesjid, dan

ruang belajar.

- Pengembangan non fisik, yaitu kurikulum dan

- Pengembangan lembaga pendidikan formal, yaitu mendirkan Madrasah Tsanawiyah

Swasta.

Pesantren ini belum dapat mengembangkan metode-metode baru, masih memegang

metode yang diajarkan dari pesantren Al-Musri‟ pusat, di Cianjur. Namun demikian

pendekatan sistem kurikulum dengan di kelas-kelas dan mengkaji kitab-kitab yang

pokok, menjadikan pesantren ini berani memberikan garansi, bila santri mondok selama 5

tahun, maka dia sudah cukup untuk menjadi ajengan dan mendirikan pesantren sendiri.

Ilmu-ilmu yang lain akan dapat mengembangkannya sendiri.

Dapat disebutkan bahwa pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesatren

Miftahul Ulum Al-Musr‟1 berdampak positif dengan tingkat signifikansi yang sedang.

B. Saran

Sebagai sebuah saran kepada pesantren, tanpa mengurangi rasa hormat dan ta’zim

dari peniliti kepada para Kiyai di pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Musri‟ 1 adalah

perlunya peningkatan SDM dalam aspek menejemen dan keorganisasian pesantren, serta

pengembangan dalam metode dan evaluasi pembelajaran.

Page 32: SEJARAH LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM …€¦ · Indonesia yang luar biasa di masa lalu. Karya terbaik mereka adalah dengan membawa ... globalisasi, namun pesantren

32

DAFTAR PUSTAKA

Fatah, H Rohadi Abdul, Taufik, M Tata, Bisri, Abdul Mukti. ''Rekontruksi Pesantren

Masa Depan'', Jakarta Utara: PT. Listafariska Putra, 2005.

HS, Mastuki, El-sha, M. Ishom. ''Intelektualisme Pesantren'', Jakarta: Diva Pustaka, 2006.

Ahmad D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-ma‟arif. 1989.

Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. 2005.

_____________. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT Rosda Karya. 2006.

Nazir. Metode Penelitian. Jakarta, Rineka Cipta, 1998.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Arikunto, S. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta, Bina Aksara, 2006.

Barnadib, Imam. Hand Out Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Progdi Ilmu Filsafat PPS

UGM. 1994.

Hahpuddin Noo. Potret Dunia Pesantren. Bandung : PT Anggota Ikapi, 2006

Departemen Agama RI. Desain Pengembangan Madrasah. Jakarta, Dirjen Kelembagaan

Agama Islam : 2005.

H.M. Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Nanat Fatah Nashir. Pengembangan Pendidikan Tinggi dalam Perspektif Wahyu

Memandu Ilmu. Bandung: Gunung Djati Press, 2008.

Mahmud, 2018: artikel Pikiran Rakyat. Bandung terbit senin 9 April 2018: hlm.19

.

Haedari, H.Amin. ''Transformasi Peasntren'', Jakarta: Media Nusantara, 2007.

Khadijah Ummul Mu'minin Nazharat Fi isyraqi Fajril Islam'', Al Haiah Al Mishriyah

Press, karya Abdul Mun'im Muhammad 1994.

Fadjan, Abdullah “ Peradaban dan pendidikan Islam”, Jakarta: CV. Rajawali, 1991

http//www.blogrspesantren.co.id. Bandung. 10 Mei 2018 09:00 wib