Top Banner

of 12

Sejarah Kota Banjarmasin

Oct 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Sejarah Kota BanjarmasinGaris waktuTahun 1526-1860[ 1526, "Banjarmasih", yang artinya perkampungan "Oloh Masih" (orang Melayu), dipimpin kepala kampung berasal dariSumaterayang bergelarPatih Masih. 1526-1550, masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Banjarmasin. Setelah mendapat dukunganKesultanan Demakuntuk lepas dariKerajaan Negara Daha. 24 September1526/6Zulhijjah932 H,Pangeran SamuderamemelukIslamdan bergelarSultanSuriansyah. Tanggal ini kemudian dijadikan sebagai Hari Jadi Kota Banjarmasin. 1550-1570, masa pemerintahan SultanRahmatullah(Raja II) di Banjarmasin. 1570-1620, masa pemerintahanSultan Hidayatullah(Raja III) di Banjarmasin. 1520-1620, masa pemerintahanSultan Musta'inbillah(Raja IV) di Banjarmasin hingga1612. 1596,Belandamerampas 2junglada dari Banjarmasin yang berdagang diKesultanan Banten. 7 Juli1607,ekspedisiBelanda, dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin. 1612,Belandamenembak hancurBanjar Lama, (Kampung Keraton) diKuin, sehinggaibukotakerajaandipindahkan dari Banjarmasin keMartapura. 1734-1759, masa pemerintahanSultan Tamjidillah IdiMartapura. 10Sya'ban1159 H, renovasi dan pembuatan Lawang AgungMasjid Sultan SuriansyaholehKiai DemangAstungkara pada masapemerintahanSultan Tamjidillah I. 27Rajab1296 H, pembuatan mimbarMasjid Sultan Suriansyaholeh Haji Muhammad Ali an-Najri. 1811: Alexander Hare menjadi perwakilan Inggris di Banjarmasin[1] 1817: Belanda kembali menguasai Banjarmasin.[2] 15Muharram1251 H/1825,Undang-undang Sultan Adam/UUSA1825. 26 Juni1835, Barnstein, penginjil pertama Kalimantan tiba dan mulai menyebarkan agama Kristen di Banjarmasin.[3][4] 1857-1859, pemerintahanSultan Tamjidillahyang ditetapkan Belanda menjadi raja Banjar menggantikanSultan Adam. 1859, Sultan Tamjidillah diasingkan keBogor,Pangeran Mangkubumi Hidayatdiasingkan keCianjur. 1860, wilayahKerajaan BanjardijadikanAfdeeling BandjermasindanAfdeeling Oloe Soengai.Tahun 1900-2005

1900,Soeara Borneodidirikan di Banjarmasin, menggunakan bahasa Melayu. 1901,Pewarta Borneo, terbit menggunakan bahasa Melayu serta berdirinya perkumpulan sosialSeri Budiman. 1904,Budi Sempurna, perkumpulan sosial yang didirikanKiai Mohammad Zamzam. 1906,Sinar Borneo, terbit menggunakanbahasa Melayuserta berdirinya perkumpulanIndra Buana. 1907,Pengharapanterbit menggunakan bahasa Melayu. 1916, Al Madrasatul Arabiah dan Al Waliah berdiri diSeberang Mesjid, Banjarmasin Tengah. 1918, Banjarmasin, ibukotaResidentie Zuider en Ooster Afdeeling van BorneomendapatGemeente-Raad. 1 Juli1919,Deean gemeentemulai berlaku beranggotakan7orangEropa,4Bumiputradan2Timur Asing. 1923,Nasional Borneo KongresI.Dunia Isteri, organisasi wanitaSarekat Islamdipimpin Ny. Masiah. 1924, Nasional Borneo Kongres II. 1926, surat kabarBintang Borneo(bahasa Melayu-China) danBorneo Post(bahasa Belanda) dengan W. Schmid sebagai redakturnya. 1927, Soeara Borneo, didirikan oleh Hausman Baboe, bercorak nasional serta memuat berita-berita nasional. 1929,Persatuan Putera Borneo, merupakan cabang dari Persatuan Pemuda Borneo Surabaya di Banjarmasin yang dipengaruhi nasionalisme PNI Soekarno. 1930,Bendahara Borneo, nama suatu usaha StudiFondsdiBanjarmasinyang anggotanya dari kaum pegawai. 4 April1935,Gereja Dayak Evangelisberdiri di Banjarmasin.[5] 1938,otonomikota Banjarmasin ditingkatkan denganStads Gemeente Banjarmasin. 1942,R. Mulder, wali kota Banjarmasin dalam pemerintahan kolonialHindia Belanda. Februari1942,Borneo Shimbun, nama surat kabar yang diterbitkan Jepang untuk Kalimantan Selatan. 14 Januari1948, Kotapradja Banjarmasin sebagai ibukota satuan kenegaraanDaerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri.[6] 1945-1957, Banjarmasin sebagaiibukotaprovinsi Kalimantandengan gubernur Ir. H.Pangeran Muhammad Noor. 9 November1945, pertempuran di Banjarmasin. 1961Penduduk Banjarmasin berjumlah 214,000.[7] 10 Nopember1991, peresmianMuseum WasakaolehGubernurKalimantan Selatan, Ir. H.Muhammad Said. 23 Mei1997, peristiwaJum'at Kelabu/Jum'at Membara, kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA (partai).[8][9] 2005, terpilihnya H.Ahmad Yudhi Wahyuni Usmansebagaiwali kotauntuk masajabatan2005-2010 2009, Indeks persepsi kenyamanan Kota Banjarmasin mencapai 52.61[10] 2010, terpilihnyaMuhidinsebagaiwali kotauntuk masajabatan2010-2015 2011, Indeks persepsi kenyamanan Kota Banjarmasin meningkat menjadi 53.16[11][12].Banjarmasin di Masa Kesultanan Banjar[sunting|sunting sumber]Oloh Masih[sunting|sunting sumber]Perahu Tambangan bersampung bengkok (melengkung) yang sekarang sudah punahBanjarmasih adalah nama kampung yang dihunisuku Melayu. Kampung ini terletak di bagian utara muara sungaiKuin, yaitu kawasan KelurahanKuin UtaradanAlalak Selatansaat ini. Kampung Banjarmasih terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitusungai Sipandai,sungai Sigaling,sungai Keramat,sungai Jagabayadansungai Pangeranyang semuanya bertemu membentuk sebuah danau. Katabanjarberasal dari bahasa Melayu yang berarti kampung atau juga berarti berderet-deret sebagai letak perumahan kampung berderet sepanjang tepian sungai. Banjarmasih berarti kampung orang-orang Melayu, sebutan dari dari orang Ngaju (suku Barangas) yang menghuni kampung-kampung sekitarnya.Penduduk Banjarmasih dikenal sebagaiOloh Masihyang artinya orang Melayu, sebutan oleh Oloh Ngaju (oloh = orang, ngaju = hulu) tersebut. Pemimpin masyarakat Oloh Masih disebut Patih Masih yang nama sebenarnya tidak diketahui. Menurut Hikayat Banjar, ketika menjadi ibukota kerajaan (1520), Banjarmasin memiliki pelabuhan perdagangan yang disebutBandaryang letaknya di tepisungai Martapuradi sebelah hulu dari muara sungai Kelayan.[butuh rujukan]Keraton Banjarmasih 1526-1612[Pada abad ke-16 muncul Kerajaan Banjarmasih dengan raja pertama Raden Samudera, seorang pelarian yang terancam keselamatannya oleh pamannya Pangeran Tumenggung yang menjadi rajaKerajaan Negara Dahasebuah kerajaanHindudi pedalamam (Hulu Sungai). Kebencian Pangeran Tumenggung terjadi ketikaMaharaja Sukaramamasih hidup berwasiat agar cucunya Raden Samudera yang kelak menggantikannya sebagairaja. Raden Samudera sendiri adalah putra dari Puteri Galuh Intan Sari, anak perempuan Maharaja Sukarama. Atas bantuanArya Taranggana,mangkubuminegara Daha,Raden Samuderamelarikan diri ke arah hilirsungai Baritoyang kala itu terdapat beberapa kampung diantaranya kampung Banjarmasih.Patih Masihdan parapatih(kepala kampung) sepakat menjemput Raden Samudera yang bersembunyi di kampung Belandean dan setelah berhasil merebutBandar Muara Bahandidaerah Bakumpai, yaitubandarperdagangan negara Daha dan memindahkan pusat perdagangan ke Banjarmasih beserta para penduduk dan pedagang, kemudian menobatkan Raden Samudera menjadi raja dengan gelar Pangeran Samudera. Hal ini menyebabkan peperangan dan terjadi penarikan garis demarkasi dan blokade ekonomi dari pantai terhadap pedalaman. Pangeran Samudera mencari bantuan militer ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, yaituKintap,Satui,Swarangan,Asam Asam,Laut Pulo,Pamukan,Pasir,Kutai,Berau,Karasikan,Biaju,Sebangau,Mendawai,Sampit,Pembuang,Kota Waringin,Sukadana,LawaidanSambas. Hal ini untuk menghadapiKerajaan Negara Dahayang secaramiliterlebih kuat dan penduduknya kala itu lebih padat. Bantuan yang lebih penting adalah bantuan militer dariKesultanan Demakyang hanya diberikan kalau raja dan penduduk memeluk Islam.Kesultanan Demakdan dewanWalisangakala itu sedang mempersiapkan aliansi strategis untuk menghadapi kekuatan kolonialPortugisyang memasuki kepulauanNusantaradan sudah menguasaiKesultanan Malaka.Sultan Trenggonomengirim seribu pasukan dan seorang penghuluIslam, yaituKhatib Dayanyang akan mengislamkanrajaBanjarmasih dan rakyatnya. PasukanPangeran Samuderaberhasil menembus pertahanan musuh.MangkubumiArya Taranggana menyarankan rajanya daripada rakyat kedua belah pihak banyak yang menjadi korban, lebih baik kemenangan dipercepat dengan perang tanding antara kedua raja. Tetapi pada akhirnyaPangeran Tumenggungakhirnya bersedia menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera.Dengan kemenangan Pangeran Samudera dan diangkutnyarakyatnegara Daha (orangHulu Sungai) dan pendudukBandar Muara Bahan(orang Bakumpai) maka muncullahkotabaru, yaitu Banjarmasih yang sebelumnya hanya sebuahdesayang berpenduduk sedikit. Pada24 September1526bertepatan tanggal6Zulhijjah932 H,Pangeran SamuderamemelukIslamdan bergelarSultanSuriansyah(1526-1550). RumahPatih Masihdijadikankeraton, juga dibangunpaseban,pagungan,sitilohor(sitihinggil),benteng,pasardanmasjid(Masjid Sultan Suriansyah). Muarasungai Kuinditutupicerucuk(trucuk) dari pohon ilayung untuk melindungi keraton dari serangan musuh. Di dekatmuarasungaiKuinterdapatrumahsyahbandar, yaitu Goja Babouw Ratna Diraja seorangGujarat.[13]Banjarmasih Sesudah Tahun 1612Kerajaan Banjarmasih berkembang pesat, Sultan Suriansyah digantikan anaknya SultanRahmatullah1550-1570, selanjutnyaSultan Hidayatullah1570-1620danSultan Musta'inbillah1520-1620. Untuk memperkuat pertahanan terhadap musuh, Sultan Mustainbillah mengundangSorang, yaitu panglima perang suku Dayak Ngaju beserta sepuluh orang lainnya untuk tinggal di keraton. Seorang masuk Islam dan menikah dengan adik sultan, kemunkinan dia masih kerabat dari isteri Sultan, yaituNyai Siti Diang Lawaiyang berasal dari kalangan suku Dayak. Tahun1596,Belandamerampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang diKesultanan Banten. Hal ini dibalas ketikaekspedisiBelandayang dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin tanggal7Juli1607.Pada tahun1612, armadaBelandatiba di Banjarmasih untuk membalas atas ekspedisi tahun 1607. Armada ini menyerang Banjarmasih dari arahpulau Kembangdan menembakiKuinibukota Kesultanan Banjar sehinggaBanjar Lamaatau kampung Keraton dan sekitarnya hancur, sehinggaibukotakerajaandipindahkan dari Banjarmasin keMartapura. Walaupun ibukota kerajaan telah dipindahkan tetapi aktivitas perdagangan di pelabuhan Banjarmasih tetap ramai. Menurut berita dinasti Ming tahun1618menyebutkan bahwa terdapat rumah-rumah di atas air yang dikenal sebagai rumah Lanting (rumah rakit) hampir sama dengan apa yang dikatakan Valentijn. Di Banjarmasin banyak sekali rumah dan sebagian besar mempunyai dinding terbuat dari bambu (bahasa Banjar:pelupuh) dan sebagian dari kayu. Rumah-rumah itu besar sekali, dapat memuat 100 orang, yang terbagi atas kamar-kamar. Rumah besar ini dihuni oleh satu keluarga dan berdiri di atas tiang yang tinggi. Menurut Willy, kota Tatas (Banjarmasin) terdiri dari 300 buah rumah. Bentuk rumah hampir bersamaan dan antara rumah satu dengan lainnya yang dihubungkan dengan titian. Alat angkutan utama pada masa itu adalah jukung atau perahu.Selain rumah-rumah panjang di pinggir sungai terdapat lagi rumah-rumah rakit yang diikat dengan tali rotan pada pohon besar di sepanjang tepi sungai. Kota Tatas merupakan sebuah wilayah yang dikelilingisungai Barito,sungai KuindanSungai Martapuraseolah-olah membentuk sebuah pulau sehingga dinamakan pulau Tatas. Di utara Pulau Tatas adalah Banjar Lama (Kuin) bekas ibukota pertama Kesultanan Banjar, wilayah ini tetap menjadi wilayah Kesultanan Banjar hingga digabung ke dalam Hindia Belanda tahun1860. Sedangkan pulau Tatas dengan Benteng Tatas (Fort Tatas) menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang sekarang menjadi pusat kota Banjarmasin saat ini. Nama Banjarmasih, oleh Belanda lama kelamaan diubah menjadi Banjarmasin. Kota Banjarmasin modern mencakup pulau Tatas,Kuindan daerah sekitarnya.[butuh rujukan]Banjarmasin di Masa KolonialKesultanan Banjardihapuskan Belanda pada tanggal11 Juni1860, merupakan wilayah terakhir diKalimantanyang masuk ke dalamHindia Belanda, tetapi perlawanan rakyat di pedalaman Barito baru berakhir dengan gugurnya Sultan Muhammad Seman pada24 Januari1905. Kedudukan golongan bangsawan Banjar sesudah tahun1864, sebagian besar hijrah ke wilayahBaritomengikuti PangeranAntasari, sebagian lari ke rimba-rimba, antara lain hutan Pulau Kadap Cinta Puri, sebagian kecil dengan anak dan isteri dibuang keBetawi,Bogor,CianjurdanSurabaya, sebagian mati atau dihukum gantung. Sementara sebagian kecil menetap dan bekerja dengan Belanda mendapat ganti rugi tanah, tetapi jumlah ini amat sedikit.[14]Struktur Pemerintahan 1898Pada tahun1898Belanda kemudian mengangkat seorang Residen yang berkedudukan di Banjarmasin, yaitu C.A. Kroesen dengan dibantu oleh: Sekretaris: E.J. Gerrits Commies(komis): G.J. Mallien Commies(komis) ke-2: F.N. Messchaert Landmeter en rooi meester: G.J. Beaupain.Sedangkan dalamAfdeelingBanjarmasin, struktur kepemimpinannya adalah: Asisten Residen: E.B. Masthoff Kepala polisi: C.W.H. Born Ronggo: Kiahi Mas Djaja Samoedra Luitenants der Chinezen: The Sin Yoe dan Ang Lim Thay Kapitein der Arabieren: Said Hasan bin Idroes Al Habesi[15]Setiap kampung Belanda dipimpinWijkmeester, seperti: KampungLitt.A oleh G.J. Mallien KampungLitt.B oleh R.R. Hennemann KampungLitt.C oleh K.F. Pereira KampungLitt.D oleh G. Weidema KampungLitt.E oleh H.G.A. Henevelt[14]Masyarakat Kolonial yang Pluralistik[Ekspansi modal dan teritorial setelah tahun 1870 diikuti dengan imigrasi intelek Belanda dan pengusaha hingga muncullah "enclavemasyarakat bule" sebagai pusat kebudayaan Barat di tengah masyarakat Banjar yangmuslimdan tradisional. Masyarakat kolonial yang pluralistik dengan ciri adanya pemisahan warna kulit antara penguasa dengan rakyat yang dikuasai, adanya sub ordinasi politik serta ketergantungan ekonomi dan ekslusivisme setiap golongan hidup terpisah dan merasa lebih unggul dari yang lainnya. Dengan bertambah penduduk kulit putih yang berkuasa politis dan ekonomi atas suatu kota, timbullah hasrat untuk mengatur urusan sendiri lebih bebas dari ketentuan pemerintah kolonial.[14]Masyarakat kulit putih diberi keleluasan untuk mengatur kepentingan kelompok mereka melalui sebuah DewanGemeente. Masyarakat Eropa ini akhirnya berhasil membentuk pemerintahan Eropa untuk orang Eropa, adanya seorangBurgemeesterkota di samping Residen yang sudah ada di dalam KaresidenanZuider en Ooster Afdeeling van Borneo.Stijlhidup Barat pun ikut erbawa.Bahasa Belandamenjadi bahasa golongan yang terpelajar dan lapisan atas. Perkembangan modernisasi kota Banjarmasin dengan pusat-pusat perkantoran, bank, firma-firma Belanda, gereja, jalanan kampung Belanda, pasar, alun-alun, sungai dengan jembatan ringkap. Tumbuhnya kebudayaan Barat di dalam tubuhkebudayaan Banjaryang tradisional dengan kontak yang saling memengaruhi dan memberikan stimulans, akulturasi dan enkulturasi.[14]Di lingkungan priyayi baru, kelompok kiai dan pegawai pemerintah bumiputera yang mendapat didikan Belanda merasa status sosialnya lebih tinggi dari pada masyarakat biasa. Pakaian barat dan bahasa Belanda menjadi ciri khas orang berpendidikan. Dalam masyarakat tradisional, tuan guru yaitu para ulama sangat dihormati karena kharisma dan pengetahuan agamanya. Naikhajimerupakan keinginan yang kuat karena status haji dapat mengubah status sosial dan pandangan umum, ditambah lagi dengan kombinasi pengetahuan agama dan kekayaan yang dimiliki dari perdagangan dan pertanian. Lambat laun difusi budaya modern mendesak yang tradisional, misalnya bentuk dan jenis pakaian mulai berubah baik pada pria maupun wanita, pemakaiangramofoondengan lagu klasik dan kroncong, film bisu, sandiwara, tonil dan radio menggesergamelan Banjar, tari topeng,Wayang Kulit BanjardanWayang Gung.[14]Gemeente Raad 1919[sunting|sunting sumber]

Kunjungan Mgr.Pacificus Bos, OFM Cap di BanjarmasinPenghibahanotonomiyang pertama kepada masyarakatkulit putihdi Banjarmasin tercantum dalamLembaran NegaraHindia Belandatahun1919nomor 252, tertanggal1 Juli1919.Gemeente RaadBanjarmasin beranggotakan 13 orang, yaitu 7 orang Eropa, 4bumiputeradan 2Timur Asing.Dewan ini diketuai: P.J.F.D. Van De Riveira (Asisten ResidenAfdeelingBanjarmasin), dengan anggota: Pangeran Ali Amir Hasan Bondan B.J.F.E. Broers A.H. Dewald H.M.G. Dikshoorn Mr. L.C.A. Van Eldick Theime Hairul Ali H.H. Gozen Lie Yauw Pek Mohammad Lelang J. Stofkoper Tjie San Tjong J.C. Vergouwen dan Sekretaris: G. VogelWalaupun pada kulitnya pembentukanGemeenteBanjarmasin danGemeenteRaadmenyangkut segi politik semua golongan masyarakat Banjarmasin, dalam pelaksanaan selanjutnya meliputi segi-segi kepentingan golongan kulit putih semata, kepentingan pemnerintah dan pengusaha Belanda, pendidikan anak-anak kulit putih, rekreasi kulit putih, kebersihan kota, penerangan, air minum dan sebagainya seperti terlihat pada jalanan kampung Belanda (Resident de Haanweg).[14]Ibukota Borneo 1938[sunting|sunting sumber]Pegawai Kantor Gubernur Borneo di BanjarmasinSelanjutnya tahun1938, Kalimantan menjadigouvernorment Borneoyang terdiri dari Karesidenan Borneo Barat dan Karesidenan Selatan serta Timur Borneo yang beribukota di Banjarmasin dengan GubernurA. Haga.GemeenteBanjarmasin ditingkatkan denganStads Gemeente Banjarmasin. Sejak adanyaProvincial Raad (Banjar Raad)mulai Agustus1938, wakil Kalimantan dalamVolksraadadalah Pangeran Muhammad Ali, selanjutnya digantikan oleh anaknya, yaitu Ir.Pangeran Muhammad Noor(1935-1938), kemudian digantikan Mr. Tajuddin Noor (1938-1942).[14][16]AVC Membumihanguskan Banjarmasin 8 Februari 1942[Masuknya Jepang dari Kalimantan Timur ke wilayah Kalimantan Selatan tanggal6 Februari1942diBongkang. Tanggal8 Februari1942, tiga buah kapal KPM masuk Banjarmasin untuk evakuasi massa Belanda ke pulau Jawa. Pada saat kapal terakhir berangkat,Algemene Vernielings Corps(AVC), yaitu korps perusak melaksanakan tugas bumi hangus agar fasiltas yang ada tidak digunakan oleh Jepang, Banjarmasin menjadi lautan api.Banjarmasin bergetar oleh ledakan dinamit yang keras. GubernurA. Hagadan pejabat terasnya lari ke Kuala Kapuas, selanjutnya ke Puruk Cahu dalam rencanaperang gerilyauntuk kelak merebut Banjarmasin kembali yang sudah tentu tidak mungkin didukung oleh rakyat jajahan. Apa yang tertinggal dari kebanggaanKompenitidak ada lagi. Kerusuhan menjalar, terjadi penjarahan terhadap gudang-gudang firma dan rumah Belanda, pertokoan danGrand Hotel. Pasar Baru terbakar pada malam harinya.[14]Jepang Menduduki Banjarmasin 1942-1945Dengan persetujuan wali kota H. Mulder, orang-orang Indonesia membentuk pemerintahanPimpinan PemerintahanCivil(PPC), diketuai Mr. Roesbandi. Tanggal10 Februari1942, wali kota Banjarmasin H. Mulder, Ruitenberg (Kepala Polisi) dan Muelmans menjalani hukuman tembak oleh bala tentara Jepang di tepi Jembatan Coen yang telah diputus AVC, mayatnya dibuang ke sungai Martapura. Disusul 3 orang Belanda dan 3 Tionghoa dipancung juga. Di Telawang, Luth (kontelerTanjung), inspekturLabrijn, Balk (konteler Pleihari) dan H.J. Honning (pegawairubberisteriksi) dipancung dan mayatnya dibiarkan bergelimpangan untuk menakuti rakyat. Pada tanggal 12 Februari 1942, Jepang mengeluarkan maklumat, Banjarmasin dan daerahnya dibawah PPC. ParaKiai(kepala distrik) diangkat kembali ke posnya masing-masing.[14]Tanggal 17 Maret 1942, Jepang membawa Kapten van Epen kembali ke Puruk Cahu untuk melucuti dan melakukan penyerahan diri pihak militer dan pemerintahan sipil Belanda. Tanggal18 Maret1942,KiaiPangeran Musa Ardi Kesumadiangkat sebagaiRidziemembawahi daerah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito serta wakilRidzieditunjukdr. Sosodoro Djatikoesoemo, sedangkan Wakil Ketua "GemeenteBanjarmasin" yang disebutHamintaadalah Mr. Roesbandi. Para tawanan orang Belanda yang dijemput dari Puruk Cahu dimasukan ke barakBenteng Tatas, wanita dan anak-anak ditahan di bekas rumah opsir menghadap Ringweg (Jl. Loji). Semua terjadi bawah tontonan rakyat yang menghinanya. Masyarakat kelas atas yang tadinya memerintah diperlakukan sebagai paria oleh Jepang. Hidup dalamkamp konsentrasidengan penderitaan dan kekurangan makanan. Dalam tawanan Dr. A. Haga sempat membuat rencana-rencana untuk pemulihan kekuasaan, tetapi akhirnya ketahuanJepang.[14]Pada bulanMei1942, semua pihak yang tersangkut sebanyak lebih dari 200 orang ditangkap dan akhirnya dibunuh Jepang diantaranya dr. Soesilo dan Santiago Pareira.[17]Segala lapangan kehidupan masyarakat pada masa itu diawasi dengan ketat olehKempetai. Menjelang akhir kekuasaan Jepang, banyakromushaberupa manusia berkerangka berbalut kulit penuh koreng, para gadis belia asalJawamaupunKalimantan Selatansendiri yang dijadikanjugun ianfu[14]seperti yang dialamiMardiyem(Momoye) danSoetarbini(Miniko) yang didatangkan dariYogyakartake Banjarmasin ketika berusia 13 tahun dipaksa dalam perbudakan seks. Sampai diian joTelawangmereka tempatkan dalam kamar-kamar yang bertuliskan nama-nama dalambahasa Jepang, sepanjang hari melayani kebutuhansekspara militer dan sipir Jepang. Penderitaan Mardiyem selaku saksi hidup peristiwa tersebut telah dibukukan dalamMomoye Mereka Memanggilku.[18][19]Di Banjarmasin sedikitnya terdapat 3 buahian jo(asramajugun ianfu).

Kota BanjarmasinKota Banjarmasin(Latin:Bandiermasinensis) adalah salah satukotasekaligus merupakanibu kotadariprovinsiKalimantan Selatan,Indonesia. Kota Banjarmasin merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sebagai Kota Pusat Pemerintahan (Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan) serta sebagai pintu gerbang nasional dan kota-kota pusat kegiatan ekonomi nasional. Juga merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis. Sudah selayaknya Kota Banjarmasin ditingkatkan statusnya menjadi Pusat Kegiatan Nasional di masa mendatang.[3]Kota yang terpadatdiKalimantanini termasuk salah satukota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil diKalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripadaJakarta Barat. Kota yang dijulukikota seribu sungaiini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranyapulau Tatas,pulau Kelayan,pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.[4]Banjarmasin sebagai Kota Niaga dan PelabuhanSejak zaman dulu hingga sekarang Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan terpenting di pulau Kalimantan.[12][13][14][15][16][17]Pelabuhan kota Banjarmasin adalah pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muarasungai Barito.[18][19]Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.[20]Kota Banjarmasin beserta kota Pekalongan dan Solo ditetapkan sebagai Kota Teladan oleh UN Habitat.[21][22][23][24][25][26]Secarade jureBanjarmasin masih sebagai ibukota Kalimantan Selatan, namun kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2011 yang bertepatan dengan Hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-61, telah dipindahkan ke kawasan Gunung Upih di kecamatanCempaka(Banjarbaru) yang berdiri pada lokasi dengan ketinggian 44 meter di atas permukaan laut serta berjarak sekitar 60 km dari kantor lama (pada titik 0 km Banjarmasin di tepisungai Martapura).[27][28][29][30][31]Kementerian Pekerjaan Umum menempatkan Banjarmasin sebagai salah satu kota penting dan mempersiapkan Banjarmasin beserta 4 daerah kabupaten/kota yang menjadi satelitnya sebagai salah satu Kawasan Strategis Provinsi yaituKawasan PerkotaanBanjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut sebagai calon kota "metropolitan" generasi ketiga[32][33][34][35][36]yang dinamakanBanjar Bakula.[37][38][39][40][41][42][43]EtimologiDalam bahasa Jawa, Banjarmasin berartitaman asin[44][45], sedangkan sejarah Jawa Barat mencatat nama Banjarmasin berasal dari keluarga keraton Kerajaan Mahasin di Singapura yang mengungsi ke daerah Banjar karena serangan Sriwijaya kemudian berdirilah Kerajaan Banjar Mahasin[46], namun nama asli kota Banjarmasin adalahBanjar-Masih[47], pada tahun1664orang Belanda masih menulisnyaBanjarmaschatauBanzjarmasch.[48]Kota yang secara historis menjadi ibukotaprovinsi Kalimantansampai tahun 1957 ini memiliki Indeks persepsi kenyamanan 52.61 (th. 2009)[49]meningkat menjadi 53.16 (th. 2011) walau masih di bawah rata-rata[50][51]. Tahun 1942 Jepang menduduki kota ini, sebelumnya kolonial Belanda, menjadikan Banjarmasin sebagai ibukota Dutch-Borneo dan di bawah kekuasaan Inggris (Alexander Hare) dikenal sebagai British-Borneo.[52][53]Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan: Banjir Massin[71] Banjirmasin[72] Banjar Massen[73] Benjar-Maffen[74][75] Banjar Maffeen[76][77][78][79] Banjermaffing[80][81][82] Benjar-Massing[83] Banjar Massin[84] Banjarmassin[85] Banjarmassim[86] BAGNAR MESSIN[87] Bandgermasin(Spanyol) Bandjermasinsche[88] Banjermassing[70] Benjar[54] Benjarsen atau Benjar-mausen[55] Bandjermassing[56] Bandjer Massing[57] Banjer-massinsch[58] Banjarmassing[59] Bandjarmassingh[60][61] Bandjermasin[62][63] Bandjermassin[64] Banjer Massin[65] Banjermassin[66][67] Banjermasin[68] Banjermasing[69] Banyermasin

Bandjarmassin[89][90] Bandjarmasin[91] Bandjar Masin[92] Bandermachri Bengermarssin Bendamarfin[93] Bender Massin/Bandermassin[94][95] Beniar atau Bendermassin[96][97] Benjermasin Bendermassing[98] Tathalmasin[99] Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas karena pusat kota ini berdiri di ataspulau Tatas, yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda.[100].

Dalam penuturan sehari-hari, Kota Banjarmasin sering hanya disebut sebagai "Banjar", meskipun hal ini dapat pula dikelirukan denganKabupaten Banjarbagi orang luar Kalimantan Selatan. Akan tetapi, bagi orang Kalsel sendiri, nama "Banjar" hampir selalu bermakna Banjarmasin, sementara untuk menyebut Kab. Banjar, orang Kalsel menyebut nama-nama daerah di kabupaten tersebut secara spesifik, sepertiKertak Hanyar,Martapura,Pengaron,Astambul, dan lain sebagainya.Geografis[sunting|sunting sumber]Letak[sunting|sunting sumber]Kota Banjarmasin terletak pada 315' sampai 322' Lintang Selatan dan 11432' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kualasungai Martapurayang bermuara pada sisi timurSungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.Kota ini terletak di tepian timursungai Baritodan dibelah olehSungai Martapurayang berhulu diPegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi olehpasang surutairlaut Jawa, sehingga berpengaruh kepadadrainasekota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadapkehidupanmasyarakat, terutama pemanfaatansungaisebagai salah satu prasaranatransportasi air,pariwisata,perikanandanperdagangan.Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.Batas wilayah[sunting|sunting sumber]Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:UtaraSungai Alalak(seberangnya kecamatanAlalak,Kabupaten Barito Kuala)

SelatanKabupaten Banjar(kecamatanTatah Makmur)

BaratSungai Barito(seberangnya kecamatanTamban,Kabupaten Barito Kuala)

TimurKabupaten Banjar(kecamatanSungai TabukdanKertak Hanyar)

Fungsi dan penggunaan tanah[sunting|sunting sumber]Tanahaluvialyang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuanmetaforfyang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.Penggunaan tanah di Kota Banjarmasin tahun 2003 untuk lahan pertanian seluas 2.962,6 ha, industri 278,6 ha, perusahaan 337,3 ha, jasa 486,4 ha dan tanah perumahan 3.135,1 ha. Dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.[101]Luas optimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah kota adalah 30% dari luas kota,[102]sedangkan kota Banjarmasin hanya memiliki 10 sampai 12% RTH saja.[103]DemografiKota Banjarmasin terdiri atas 5kecamatan, yaitu:1. Banjarmasin Barat: 13,37km2. Banjarmasin Selatan: 20,18 km3. Banjarmasin Tengah: 11,66 km4. Banjarmasin Timur: 11,54 km5. Banjarmasin Utara: 15,25 kmPenguasaPenguasa Kota Banjarmasin:[118]1. Patih Masih, kepala kampung Banjarmasih (Kuin Utara)2. Sultan Suriansyah, berkedudukan di Kuin3. Sultan Hidayatullah, berkedudukan di Kuin4. Sultan Rahmatullah, berkedudukan di Kuin5. Sultan Mustainbillah, berkedudukan di Kuin6. Sultan Agung, berkedudukan di Sungai Pangeran7. Pangeran Abdullah bin Sultan Muhammadillah, Putra Mahkota8. Pangeran Dupa, Putra Mahkota[119]9. Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Tatas10. Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Tatas11. R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Tatas12. Lodewijk Willem de Lile(1760-1764), residen Belanda di Tatas[120]13. Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Tatas14. Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Tatas15. Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda di Tatas16. Alexander Hare(1812), Resident-Comissioner Inggris di Tatas[121][122]17. C. L. Hartmann[123]18. I.N. Nieuwen Huyzen(1860), residen Belanda di Tatas19. C.C. Tromp. (mulai 11 November 1870).[124]1. Ronggo:Pangeran Toemenggoeng Tanoe Karsa2. Ronggo: Raden ToemenggoengSoeria Kasoema20. C.A. Kroesen(1898), residen Belanda di Tatas21. C.J. Van Kempen(1924), residen Belanda di Tatas. Mulai tahun 1919 Banjarmasin memilikiBurgemester(Walikota)22. J. De Haan(1924-1929), residen Belanda di Tatas23. R. Koppenel(1929-1931), residen Belanda di Tatas24. W.G. Morggeustrom(1933-1937), residen Belanda di TatasSuku bangsa[sunting|sunting sumber]Penduduk asli kota Banjarmasin adalahSuku Banjaryang merupakan mayoritas dari total penduduk. Suku pendatang yang signifikan jumlahnya di kota Banjarmasin yaituSuku JawadanSuku Madura.[125]Selain itu terdapat pula keturunanArabdanTionghoayang mendiami kota Banjarmasin.Komposisi Suku bangsa di kota Banjarmasin antara lain:[126]Suku-suku lainnya adalah: Suku Bajau EtnisArab EtnisTionghoaObjek Wisata[sunting|sunting sumber]

Pasar Lima di BanjarmasinKota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata pendidikan.[137][138][139] Festival Budaya Pasar Terapung[140] Masjid Sultan Suriansyah(1526) Komplek Makam Sultan Suriansyah Komplek Makam Pangeran Antasari Museum Wasaka Kubah Surgi Mufti Pasar Terapung Muara Kuin Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah

Sejarah[sunting|sunting sumber]Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungaiKuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), rmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai).[93]Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin[141]dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar dengan pusat pemerintahan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826. Tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin.[142]Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo.[143]Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura. Pulau Tatas yang menjadi daerah hunian orang Belanda dinamakan kotta-blanda. Ditetapkan dalam Staatblaad tahun 1898 no. 178[144], kota ini merupakan Onderafdeeling Banjarmasin en Ommelanden (1898-1902), yang merupakan bagian dari Afdeeling Bandjermasin en Ommelanden (Banjarmasin dan daerah sekitarnya).[145]Tahun1918, Banjarmasin, ibukotaResidentie Zuider en Ooster Afdeeling van BorneomendapatGemeente-Raad. Pada1 Juli1919,Deean gemeentemulai berlaku beranggotakan7orangEropa,4Bumiputradan2Timur Asing. Pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.[146]Tahun1937,otonomikota Banjarmasin ditingkatkan denganStads Gemeente Banjarmasinkarena Banjarmasin sebagai ibukota Gouvernement Borneo.[147]Tanggal 16 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin.[148], kemudian dibentuk pemerintahan pendudukan bagi Borneo & kawasan Timur di bawah Angkatan Laut Jepang.[149]Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin.[150][151]Tanggal 1 Juli 1946H. J. van Mookmenerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melaluiKonferensi Malino(16-22 Juli 1966) danKonferensi Denpasar(7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin[152][153][154][155]Tahun 1946 Banjarmasin sebagai ibukotaDaerah Banjarsatuan kenegaraan sebagai daerah bagian dariRepublik Indonesia Serikat. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri.[156]