Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No. 1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Bersih & Lebih Peduli Membangun Badan Kehumasan adalah menyirami pohon agar tumbuh dengan baik. Humas bukanlah badan penambal kejelekan dan menyampaikannya.... Baca Halaman 13 POHON YANG BAIK Dalam situasi krisis seperti ini tidak bisa ditangani dengan manajemen birokrasi kita yang lamban ini. Oleh karena itu gunakan manajemen krisis. Baca Halaman 7 MANAJEMEN KRISIS P ENGHARGAAN ini merupakan sebuah kebagaan dan amanah. Amanah dalam artian supaya tek- nologi lebih bisa berkontribusi untuk masyarakat, karena IPTEK belum banyak memberikan teknologi yang besar untuk masyarakat. Penghargaan ini sebuah amanah dan bagi saya cukup membang- gakan. Saya sangat menghargai apresiasi dari PKS terhadap Tekhnologi dan tema pendidikan dalam milad sangat bagus sekali karena tanpa didukung oleh pendidkan bagimanapun teknologi tidak akan maju (Tatiek) TESTIMONI Warsito Penerima Penghargaan Bidang Teknologi Taufik Ismail Penerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya Taufik Ismail Penerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya S AYA sangat bergembira dan berterimakasih walau dalam perjalanan pulang dari umrah dan tidak bisa hadir dalam acara. Dengan penghargaan ini PKS membuktikan seba- gai sebuah partai politik sangat perhatian sekali terhadap seni dan budaya, hal ini patut di contoh oleh partai lain. (Tatiek) S aya berterima kasih akan komitmen PKS untuk memper- juangankan keadilan untuk HAMsehingga tidak adalagi pembunuhan terhadap aset bangsa. Saya berharap PKS terus berkomitmen untuk memperjuangkan terus Hak Asasi Manusia. (Tatiek) Suciwati Istri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM Suciwati Istri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM S aya merasa senang dan tidak menyangka mendapatkan penghargaan dari PKS, bangga karena PKS merupakan partai yang bersih sehingga lebih obyektif dalam memberikan peng- hargaan ini. Jika saya memdapat penghargaan dari pemerintah belum tentu saya mau. Saya meng- harapkan PKS mampu memperjuangkan kaum buruh sampai ke tingkat pemerintah yaitu Presiden SBY dengan mekanisme yang PKS punya. (Tatiek) Arif Minardi Penerima Penghargaan dari Kaum Buruh Asep Dindin Penerima Penghargaan Bidang Petani A lhamdulillah..sangat senang mendapatkan penghargaan ini sekaligus menjadi pendorong bagi saya untuk memberikan contoh yang baik untuk orang lain, terima kasih kepada PKS atas perhatiannya untuk kaum petani”. (Tatiek) Ferry Ferasta (Pepeng) Penerima Penghargaan Tokoh Seniman Tuti Alawiyah Penerima Penghargaan Tokoh Wanita Arief Rahman Penerima Penghargaan Tokoh Pendidikan S aya sangat bersyukur kepada Allah SWT, PKS sebagai partai politik mempunyai konsen perhatiaan kepa- da peran wanita di Indonesia, walau secara data sendiri peran wanita Indonesia saat ini masih sangat sedikit, oleh sebab itu mudah- midahan dengan apresiasi ini peran dan pemberdayaan wanita lebih bisa diting- katkan lagi sehingga muncul peran wanita disegal bidang seperti Rektor, Doktor, Politikus, Daiyah dll (Tatiek) S ubhanallah…, Alhamdulillah atas segala penghargaan yang diberikan ini, semoga dapat memicu saya untuk lebih meningkatkan seni budya di Indonesia ini. (Ikaf) A lhamdulillah.. suatu kehormatan bagi saya sekaligus sebagai pemicu untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia ini. Tema milad PKS dengan membe- rikan anugrah kepada guru, sebagai bukti PKS sebagai partai politik yang sangat mengu- tamakan pendidikan. (Ikaf)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
Edisi Perdana No. 1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Bersih & Lebih Peduli
Membangun Badan Kehumasan adalah
menyirami pohon agar tumbuh dengan
baik. Humas bukanlah badan penambal
kejelekan dan menyampaikannya....
Baca Halaman 13
POHON YANG BAIKDalam situasi krisis seperti ini tidak bisa
ditangani dengan manajemen birokrasi
kita yang lamban ini. Oleh karena itu
gunakan manajemen krisis.
Baca Halaman 7
MANAJEMEN KRISIS
PENGHARGAAN ini merupakan
sebuah kebagaan dan amanah.
Amanah dalam artian supaya tek-
nologi lebih bisa berkontribusi untuk
masyarakat, karena IPTEK belum banyak
memberikan teknologi yang besar untuk
masyarakat. Penghargaan ini sebuah
amanah dan bagi saya cukup membang-
gakan. Saya sangat menghargai apresiasi
dari PKS terhadap Tekhnologi dan tema pendidikan dalam milad
sangat bagus sekali karena tanpa didukung oleh pendidkan
bagimanapun teknologi tidak akan maju (Tatiek)
TESTIMONI
WarsitoPenerima Penghargaan Bidang Teknologi
Taufik IsmailPenerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya
Taufik IsmailPenerima Penghargaan Bidang Seni dan Budaya
SAYA sangat bergembira dan
berterimakasih walau dalam
perjalanan pulang dari umrah dan
tidak bisa hadir dalam acara. Dengan
penghargaan ini PKS membuktikan seba-
gai sebuah partai politik sangat perhatian
sekali terhadap seni dan budaya, hal ini
patut di contoh oleh partai lain. (Tatiek)
Saya berterima kasih
akan komitmen PKS
untuk memper-
juangankan keadilan untuk
HAMsehingga tidak adalagi
pembunuhan terhadap aset
bangsa. Saya berharap PKS
terus berkomitmen untuk
memperjuangkan terus Hak
Asasi Manusia.(Tatiek)
SuciwatiIstri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM
SuciwatiIstri almarhum Munir Penerima Penghargaan HAM
Saya merasa senang dan tidak menyangka
mendapatkan penghargaan dari PKS, bangga
karena PKS merupakan partai yang bersih
sehingga lebih obyektif dalam memberikan peng-
hargaan ini. Jika saya memdapat penghargaan dari
pemerintah belum tentu saya mau. Saya meng-
harapkan PKS mampu memperjuangkan kaum buruh
sampai ke tingkat pemerintah yaitu Presiden SBY
dengan mekanisme yang PKS punya. (Tatiek)
Arif MinardiPenerima Penghargaan dari Kaum Buruh
Asep DindinPenerima Penghargaan Bidang Petani
Alhamdulillah..sangat senang mendapatkan
penghargaan ini sekaligus menjadi pendorong
bagi saya untuk memberikan contoh yang baik
untuk orang lain, terima kasih kepada PKS atas
perhatiannya untuk kaum petani”.(Tatiek)
Ferry Ferasta (Pepeng)Penerima Penghargaan Tokoh Seniman
Tuti AlawiyahPenerima Penghargaan Tokoh Wanita
Arief RahmanPenerima Penghargaan Tokoh Pendidikan
Saya sangat bersyukur kepada Allah
SWT, PKS sebagai partai politik
mempunyai konsen perhatiaan kepa-
da peran wanita di Indonesia, walau secara
data sendiri peran wanita Indonesia saat ini
masih sangat sedikit, oleh sebab itu mudah-
midahan dengan apresiasi ini peran dan
pemberdayaan wanita lebih bisa diting-
katkan lagi sehingga muncul peran wanita
disegal bidang seperti Rektor, Doktor,
Politikus, Daiyah dll (Tatiek)
Su b h a n a l l a h … ,
Alhamdulillah atas
segala penghargaan
yang diberikan ini, semoga
dapat memicu saya untuk
lebih meningkatkan seni
budya di Indonesia ini.(Ikaf)
Alhamdulillah.. suatu kehormatan bagi saya
sekaligus sebagai pemicu untuk dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia ini. Tema milad PKS dengan membe-
rikan anugrah kepada guru, sebagai bukti PKS
sebagai partai politik yang sangat mengu-
tamakan pendidikan. (Ikaf)
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
Penasihat: Rb. Suryama M. Sastra Penanggung jawab/Pemred : Ika Fithriyadi, Ak Redaktur Eksekutif : TatiekKancaniati Redaksi : Moh.Yusuf, Ningsih, M. Darocky Distribusi dan Iklan: Heri Purnomo, SE Desain / Artistik:Abi Haura Alamat surat/wesel: Jl. Duren Tiga Raya No. 101 Suite 307 Mampang Prapatan Jakarta Selatan.Telp.(021)7996125, 081802933607 Fax: (021) 7996126 Harga : Rp.3000-/eksemplar untuk kalangan sendiri. Redaksimenerima naskah/surat,tulisan pembaca. Ketik spasi rangkap ukuran folio, lampirkan foto kopi identitas yangmasih berlaku. Naskah tidak kembalikan. E-mail: [email protected]
DAPUR REDAKSI 19SAPA REDAKSI
Diterbitkan oleh Badan KEHUMASANDewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
Tak lapuk dikekang hujan, tak layu dikekang panas”. Kata bijak
ini cukuplah jelas untuk menggambarkan kesiapan sebagian dari tim
Humas Milad VIII PKS untuk meneruskan kiprahnya sebagai crew (baca:
kru) Media Centre Badan Kehumasan DPP PK Sejahtera . Yap…,
memang benar adanya bahwa di struktur Kehumasan yang baru usia lima
bulan ini, ada satu divisi yang dirancang untuk ‘ngurusin’ berbagai kebutuhan
yang berhubungan dengan media informasi, isinya tentulah tentang apa saja
yang dilakukan oleh PKS.
Walaupun Bahumas sekarang ini belum lah lama berlangsung, yaitu kira-
kira di akhir Februari kemarin, pada saat lembaga tinggi partai memutuskan
untuk membentuk Badan baru yang bernama Bahumas (Badan Kehumasan).
Pembentukan Bahumas kali ini setidaknya menunjukkan keseriusan DPP
untuk membenahi peran kehumasan yang sampai awal tahun 2006 belum
berjalan efektif. Keseriusan ini nampak dengan menempatkan kedudukan
Humas sebagai salah satu Badan di kepengurusan DPP karena sebelumnya
Humas menjadi bagian dari Sekretariat Jenderal.
Meskipun hingga tabloid ini dicetak, struktur Bahumas yang baru belum
diratifikasi, namun mengingat tugas untuk mengalirkan informasi baik ke
internal kader dan simpatisan maupun ke masyarakat luas harus terus ada,
maka keberadaan Media Centre harus segera direalisasikan. Dengan action
plant menerbitkan Tabloid SEJAHTERA sebagai tabloid resmi DPP Partai
Keadilan Sejahtera. Kehadiran tabloid ini tentu salah satunya ingin
meneruskan kembali peran tabloid Suara Keadilan yang sempat menjadi
media informasi yang strategis.
Nah…, siapa saja sih yang ikut nimbrung di tim ini? Oche deh, yang pertama
ada nama yang tidak asing lagi di tabloid ini yaitu kang mas Ika Fithriyadi.
Sebagai wakil Pak Suryama di Badan Kehumasan, pria yang satu ini memang
punya kepentingan untuk menggawangi tabloid ini, setidaknya untuk edisi-
edisi awal, karena amanah yang dibebankan di pundaknya dalam Bahumas
salah satunya adalah Media Centre ini. Ia dibantu oleh teh Tatiek
Kancaniati. Wanita strugle dan mandiri ini sangat mumpuni di bidangnya.
Pengalamannya mengelola tabloid Sejahtera di Bogor membuat ia sangat
diandalkan di tim untuk dapat menghandle divisi Liputan dan Berita
termasuk penanganan Website DPP. Di divisi ini ia dibantu oleh bang
Ucup. Bujangan lulusan Jurnlistik yang satu ini telah membuktikan bahwa
dirinya layak untuk diamanahi pada posisi itu. Selain Bang Ucup ada nama
mbak Ningsih. Ia sesungguhnya orang lama di humas karena sebelumnya
hingga hari ini Ningsih masih banyak berperan dalam pengelolaan website
DPP. Kampium yang lain adalah bung Setia Lesmana. Wartawan yang satu
ini memang sudah malang melintang di dunia jurnalistik. Ia akan menghandle
unit Analisa Media. Ia akan dibantu oleh mas Herry Purnomo. Selain
Ningsih, pria beranak satu ini juga bagian dari ’orang lama’ karena sebelumnya
sudah berada di humas DPP PKS. Unit yang lain adalah Media Relationship.
Ada nama mbak Turmalina dan mas Erick disini. Mbak Lina, demikianlah
ia biasa dipanggil, telah membuktikan bahwa ia mampu untuk menghandle
media centre DPW Jawa Tengah beberapa saat yang lalu. Perempuan dengan
background pendidikan di bidang ke-PR-an ini sangat potensial untuk
mengembangkan peran Kehumasan ke depan. Sementara untuk mas Erick,
kemampuannya untuk ikut mengelola hubungan dengan media memberi
harapan yang baik akan keberadaan media informasi. The last but not least
ada sosok mr. Darocky di tim ini. Amanah yang ada pada beliau adalah
sebagai nahkoda di Divisi Komunikasi Internal, sebuah divisi lain diluar
Media Centre. Namun sejauh ini kerja-kerja tim media sangat berkaitan erat
dengan amanahnya. Walhasil, hari-harinya sangat dekat dengan performance
media centre.
Mereka yang ada di tim saat ini mungkin bukanlah yang terbaik, namun
setidaknya tim akan mencoba untuk menjadi yang terbaik, menjadi pihak
yang mampu memfasilitasi kebutuhan informasi yang kian mendesak diantara
kader, simpatisan dan masyarakat yang masih punya begitu banyak harapan
kepada PKS. Semoga. (Ikaf)
Ahlan wa Sahlan yaa..
Tabloid Sejahtera.
Alhamdulillah, ung-
kapan tadi mengiringi
hadirnya kemba li tab-
loid DPP PKS yang
selama kurun waktu
belakangan ini tidak
nampak di pentas par-
tai. Padahal banyak
lho.. pihak yang me-
nanti-nanti. Bukan sa-
ja para stakeholder
partai ini yang me-
nunggu, namun para
kader sekalipun ikut
bertanya-tanya, bagai-
manakah mereka da-
pat memperoleh infor-
masi yang kompre-
hensif tentang kiprah PKS ba’da Pemilu 2004 yang telah
memunculkan PKS meraih angka 7,4 % suara pemilih kalau
tidak ada media yang menginformasikannya?, apalagi
setelah PKS menjadi bagian dalam pemerintahan berkoalisi
dengan SBY-JK.
Tidak dapat dipungkiri masih banyak pihak yang ‘ingin
tahu’ tentang apa sih langkah yang akan diambil PKS ke
depan setelah menjadi bagian dari The Ruling Party?
Sanggupkah PKS mempertahankan Slogan “Bersih &
Peduli ” nya hingga pemilu mendatang?. Apatah lagi PKS
seringkali mengingatkan semua pihak termasuk para
kadernya yang militan bahwa PKS bukanlah sekedar partai
politik, namun PKS adalah Partai Dakwah yang punya misi
yang mulia untuk mengembalikan kejayaan ummat.
Pucuk di cinta, ulam pun tiba … ketika “eksperimen”
ke VIII di Jakarta beberapa saat yang lalu, ternyata
kehadirannya mampu diminati oleh kader dan simpatisan
yang sempat membaca tabloid ini di dua edisi spesial
tersebut dan mampu menjawab kegalauan kader untuk ikut
mengetahui apa gerangan yang tengah berlangsung di Milad
VIII sekaligus “oleh-oleh” bagi kader yang tidak sempat
menghadirinya.
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan oleh kami
sebagai evaluasi kepada para pembaca, nampak bahwa
kesinambungan Tabloid Sejahtera ini sebagai sarana
komunikasi yang efektif bagi struktur dan kader adalah
sebuah keniscayaan. Kebutuhan informasi yang rutin tentang
keberadaan DPP dan aktivitas DPW & DPD lainnya yang
terus bergulir di daerah menjadi bahan informasi yang
menarik untuk disimak.
Oleh karena itu pada setiap terbitannya, Tabloid Sejahtera
akan terus berusaha menyajikan dinamika informasi yang
terjadi di pusat dan daerah-daerah baik yang berkaitan
dengan peran, kebijakan, instruksi, taujih-taujih qiyadi, dan
aktivitas lainnya, serta informasi tentang apa sesungguhnya
peran yang telah dimainkan oleh kader-kader terbaik kita
di eksekutif & legislatif.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Menjelang akhir penerbitan
tabloid ini, kita dikejutkan oleh musibah Gempa di Yogya
dan Jawa Tengah yang dampak kehancurannya masih bisa
kita lihat hingga saat ini. Kami tentu tidak ingin ketinggalan
berita sehingga alhamdulillah, tim kami sempat berkunjung
ke lokasi bencana. Lalu apa saja yang berhasil direkam
disana dan adakah kisah menarik di balik musibah ini, semua
akan kami sajikan sebagai Liputan Utama pada edisi kali
ini.
Akhirnya, dengan memohon keberkahan dari Allah SWT
serta dukungan doa dari seluruh kader dan simpatisan
semoga redaksi senantiasa diberi Allah SWT hidayah, inayah
dan kekuatan untuk mampu menopang keberlangsungan
tabloid ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi setiap usaha
kita. Amiin….(Ikaf)
WACANA
Ika Fithriyadi
Sekretaris
Bahumas DPP PKS
URGENSI MEDIA
Di akhir April 2006, Washington Post, sebuah surat kabar yang terbit Amerika Serikat
mengetengahkan sebuah artikel dengan judul “Presiden Bush Tunjuk Pembawa Acara TV Jadi
Jubir Gedung Putih”. Penjelasan ringkasnya adalah bahwa Presiden Amerika Serikat, AS,
George W.Bush telah menunjuk Tony Snow, seorang pembawa acara televisi dan Radio Fox sebagai
juru bicara Gedung Putih yang baru dan akan menggantikan Scott McClelan yang mengajukan
pengunduran dirinya sebagai bagian dari perubahan yang dilakukan oleh kepala rumah tangga
Gedung Putih, Josh Bolton.
Apa sesungguhnya yang diharapkan oleh Bush dengan penunjukkan ini? Jawabannya ternyata
adalah karena sang pembawa acara ditengarai dapat mengurangi ketegangan antara jajaran staff
Gedung Putih dengan pihak pers karena ia mengerti kedua dunia, politik maupun jurnalistik.
Ada hal yang menarik dalam artikel ini. Keputusan Bush untuk menyewa pembawa acara terkenal
sebagai Jubir Kepresidenan adalah sebuah terobosan yang berani. Betapa tidak keputusan untuk
melakukan ”Bridging” dengan pilihan itu adalah upaya untuk mengakomodasi kebutuhan Bush
untuk mengembalikan citra dan dukungan publik kepadanya yang turun hingga 32% dan mencapai
titik terendah sejak terpilih kembali sebagai Presiden AS. Apa esensi yang dapat diperoleh dari
kisah ini terutama bagi sebuah partai politik ?
Cerita besar di atas patut kiranya ditiru dan diamini oleh Bahumas DPP PKS saat ini. Bagaimana
tidak, setelah cukup ’terpuruk’ dengan hasil survey LSI di awal tahun 2006 tentang kinerja parpol
saat ini, sejatinya harus ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan kehumasan di partai
dakwah ini.
Lepas dari validitas informasi yang diolah melalui survey tersebut bisa diperdebatkan namun
sebagai partai yang telah berhasil meningkatkan dukungan publik cukup tinggi dan bahkan hari ini
telah menjadi bagian dari The Rulling Party, hasil dari survey tersebut hendaknya dapat memacu
PKS untuk terus berbenah diri agar menjadi partai pilihan masyarakat yang dipandang masih punya
kesempatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam posisi ini nampaknya keberadaan Bahumas khususnya Media Center di DPP PKS menjadi
semakin penting. Keterlambatan dalam membangun tim kerja yang solid ditengarai tidak akan
mampu mengimbangi kerja-kerja kehumasan yang semakin hari pasti semakin banyak.
Belum selesai untuk satu amanah pasti akan muncul lagi amanah-amanah lainnya yang semestinya
harus dikelola dengan profesional. Boleh jadi amanah tertentu selesai dengan baik, lepas dari hasil
yang diperolehnya jauh atau dekat dengan harapan. Namun jika kondisi seperti ini berlangsung
terus dikhawatirkan kita tidak akan pernah mampu menciptakan sebuah sistem yang mumpuni bagi
sebuah Badan Kehumasan.
Ini berarti bahwa ke depan partai akan semakin sulit untuk mengakomodasi keinginan masyarakat
karena tidak ada ruang dialog yang cukup bagi masyarakat, karena harapan akan perubahan yang
diletakkan di partai dakwah ini tidak tertransformasikan dengan baik informasinya ke masyarakat.
Di tengah penantian ini ada sisi yang secara bijak perlu segera dipenuhi yaitu begitu besarnya
keinginan sebagian besar kader terutama kader di daerah yang haus akan informasi tentang aktivitas
pusat. Ataupun kebutuhan kader daerah yang berharap sampai ke pusat sebagai bagian dari aspirasi.
Untuk itu terbentuknya sebuah media center sebagai bagian dari kerja-kerja kehumasan baik di
tingkat pusat maupun daerah sangatlah urgen posisinya terutama ditengah adu opini publik yang
terus merebak di seantero negeri ini.
Ketidakadaan dan atau keterlambatan informasi yang cukup memadai di satu sisi dikhawatirkan
akan membuat kader partai yang dikenal militan ini tidak mempunyai penjelasan yang kuat akan
kebijakan yang dikeluarkan oleh partai dalam kaitannya dengan keluarnya sebuah aturan perundang-
undangan . Di sisi lain hal ini akan memicu kurangnya rasa memiliki / sense of belonging kader
terhadap partainya sendiri. Peristiwa yang terjadi beberapa saat yang lalu dengan bagaimana
sesungguhnya sikap PKS tentang kenaikan BBM yang tidak secara utuh sampai ke kader cukuplah
menjadi pelajaran mahal yang baik agar kiranya dapat diambil hikmahnya sehingga tidak akan
berulang kembali di masa mendatang. �
CENTRE
WACANA
abihaura/sejahtera
abihaura/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
3KOMENTAR MEREKA
“Kita bersyukur akhirnya ada media dari PKS yang bisa terbit. Media
(dari sisi syariah) adalah suatu i’lam, media memberikan keilmuan agar
orang mencapai pengetahuan yang benar tentang sesuatu (dalam hal
ini PKS dan dakwah). Saya berharap tim pengelola bisa sungguh-sungguh
dan serius agar terjaga penerbitannya. Tabloid SEJAHTERA akan sangat
bermanfaat bukan hanya sebagai komunikasi internal tapi juga bagi
masyarakat dan ksontituen.Dengan media ini juga masyarakat yang sudah
tahu PKS akan menjadi tahu dan lebih dekat. Saya menyarankan media ini
menjadi media komunikasi timbal balik antara masyarakat dengan PKS. Ke
depan media ini menjadi jembatan antara partai dengan konstituennya.untuk
itu wajib di adakan.Slamat untuk Tabloid Sejahtera” (Yusuf)
Media Itu Juga Ilmu
UST. SURRAHMAN HIDAYATKetua Dewan Syariah Pusat PKS
Musibah dan ujian itu
adalah kehendak dan ke
pastian Allah yang akan
ditimpakan kepada hamba-Nya di
dunia. Karena dunia memang
tempat ujian dan cobaan. Dan
ucapan yang paling baik jika kita
tertimpa cobaan dan musibah
adalah; Inna Lillahi wa Inna
ilaihi Raaji’uun . Bahwa kita
milik Allah dan akan kembali
menghadap Allah. Dibalik musi-
bah ini pasti banyak terdapat
hikmah yang Allah Ta’ala berikan
kepada umat manusia, baik yang
ditimpa musibah maupun yang
tidak.
Musibah yang menimpa manu-
sia harus disikapi dengan benar,
tidak boleh berburuk sangka
kepada Allah. Bahwa Allah Ta’ala
Maha Lembut terhadap hamba-
Nya, dengan kelembutannya Allah
memberikan peringatan bagi
manusia yang lalai agar tidak
berbuat maksiat dan menyekutu-
kan-Nya. Ujian bagi orang-orang
yang beriman untuk bersabar dari
setiap musibah yang menimpanya
dan hukuman bagi orang-orang
bermaksiat dan ingkar kepada
Allah.
Saudaraku kaum muslimin…..
Sebagai orang beriman, marilah
kita melihat musibah ini dari tiga
dimensi: dimensi keimanan, di-
mensi keilmuan dan dimensi
kemanusiaan. Dimensi keimanan
mengajak kita untuk merenung,
mempelajari dan menangkap
hikmah dari tanda-tanda zaman
ini. Kemudian kita bermu-
hasabah, mendekatkan diri kepa-
da Allah dan bertaubat dari segala
kesalahan dan dosa yang kita
lakukan. Dimensi keilmuan meng-
haruskan kita untuk mengan-
tisipasi sebab-sebab gempa dan
bencana alam lainnya kemudian
berikhtiar secara ilmiyah untuk
mengurangi korban baik jiwa
maupun harta. Dimensi kema-
nusiaan memanggil kita untuk
peduli, tanggap dan cepat mem-
bantu saudara kita dengan segala
Tadzkiroh Dewan Syariah Pusat
MELIHAT BENCANA DENGAN TIGA DIMENSI
“Saya punya ha-
rapan khusus se-
moga PKS men-
jadi pembaharu
bagi masa depan
negri ini,karena PKS mempunyai visi dan misi kedepan
yang baik, serta berani ‘melawan arus’. Saya berharap
kedepan, apalagi dengan hadirnya Tabloid Sejahtera ,
PKS bisa menjadi pembelajaran politik bagi partai
lainnya.Secara umum dari mulai lay out sudah cukup
bagus, ide dan isunya pun bagus. Tambahkan info DPP
kepada DPW atau info daerah ke DPP sehingga ada
forum silaturahim antar kader, juga jangan melulu
info politik saja, hadirkan rubrik ringan seperti kartun
islami, komedi ringan dan hadis Rasulullah.” (Tatiek)
DAVID CHALIKArtis
Berharap Kartun Islami
“Kehadiran Suara Keadilan saat
masa Partai Keadalian dulu
sangat efektif. Saya berharap
untuk Tabloid Sejahtera mampu
menjadikan nasrul fikroh yang
baik, sebagai wadah sosialisasi
dan informasi tentang kinerja
DPP, legislatifve dan kinerja
kewilayahan yang bersipat po-
sitif.
Untuk itu DPP harus mau
‘membuang uang’ (subsidi red) untuk membiayai media ini,
Saya berharap kedepan Tabloid Sejahtera mampu mengkaji
lebih dalam lagi dan mempunyai sisipan berita kedaerahan
seperti system Radar sekarang ini.” (Tatiek)
IMAN NUGRAHAMantan Pemred Suara Keadilan
EDI KUNCOROBendahara DPP
“Media seperti ini sudah di-
tunggu-tunggu oleh kader dan
struktur. Juga penting sebagai
mediasi antara kader dengan
struktur. Bagi sebuah partai,
media massa adalah sebuah
keharusan. Biasanya partai-
partai memandang ini sebagai
sebuah biaya.
Jadi walaupun kader PKS,
sedikit mengeluarkan uang
untuk mengganti ongkos ce-
tak, saya rasa tidak akan
keberatan. Untuk itu cukup
tepat apalagi dalam rangka
menyongsong pemilu yang
akan datang. Tidak ada kata
terlambat bagi kita untuk
menerbitkan sebuah media,
yang penting nantinya Tim TS
solid terus dan bisa terdis-
tribusi sampai ke tingkat
bawah.” (Tatiek)
Bisa Nyampe Ke Kader
DPP Harus mau
‘membuang uang’
daya dan potensi yang Allah
berikan kepada kita. Dengan
energi keimanan, keilmuan dan
kemanusiaan yang Allah berikan
kepada kita, insya Allah kita
mampu mengatasi musibah ini.
Saudaraku umat Islam dan
bangsa Indonesia….
Marilah kita membuka mata
hati kita, belajar dan bermuha-
sabah:
1. Dalam sekejap mahluk-
mahluk yang bernyawa menemui
ajalnya. Ribuan manusia mening-
gal dalam musibah Yogya dan kota
lainnya di Jawa Tengah. Bukankah
ini bukti yang kuat dari Allah Ta’ala
bahwa kematian itu pasti. Kema-
tian akan mendatangi setiap
manusia, baik secara sendiri,
maupun jama’ah. Kematian akan
datang setiap saat, baik siang
maupun malam, waktu pagi, sore
atau yang lainnya. Jadi kita harus
selalu siap siaga menghadapi
kematian yang pasti itu.
“Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu; Maka apabila Telah
datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya” (QS Al-A’raaf 34).
Kita bertaubat kepada Allah
dengan taubat yang sebenarnya.
Taubat dari keyakinan yang salah,
kewajiban yang ditinggalkan dan
kemaksiatan yang dilanggar.
Musibah gempa dan lainnya bukan-
lah karena kemarahan Nyi Loro
Kidul atau kurangnya sesajen dll.
Karena syetan dan jin itu tidak
memiliki kekuasaan dan kekua-
taan. Musibah ini adalah semata
bagian dari kekuasaan Allah untuk
mengingatkan hamba-Nya agar
mereka bertaubat dan kembali
pada Allah.
“Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan
Karena perbuatan tangan manusi,
supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)”.
2. Musibah ini harus menya-
darkan kita, bahwa kita ini milik
Allah dan akan kembali kepada
Allah, kita tidak berdaya, tidak
memiliki kekuatan kecuali dari
Allah. Kita sangat membutuhkan
Allah, kita sangat lemah dan kita
ini hamba Allah yang harus tunduk
patuh pada-Nya. Mayoritas infra-
struktur kehidupan hancur. Ru-
mah, masjid, pasar dan aktivitas
ekonomi, sekolah dan aktifitas
pendidikan, kantor-kantor peme-
rintah dan aktifitas birokrasi dan
pelayanan publik tidak berjalan.
Yogya yang disebut Daerah Isti-
mewa itu lumpuh dan kembali ke
titik nol.
“Hai manusia, kamulah yang
butuh kepada Allah; dan Allah Dia-
lah Yang Maha Kaya (tidak memer-
lukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”
(QS Faathir 15).
Musibah ini adalah bagian dari
ujian Allah Ta’ala kepada hamba-
Nya orang-orang beriman. Musibah
itu bagian dari sifat Rahman dan
Rahiim-Nya, agar Allah mening-
katkan kualitas orang-orang beri-
man dan menghapuskan dosa
mereka. Allah tidak punya kepen-
tingan untuk menyiksa hamba-
Nya, bahkan rahmat Allah menda-
hului murka-Nya.
“Sesungguhnya besarnya bala-
san sesuai besarnya ujian. Dan
Sesungguhnya jika Allah mencintai
suatu kaum, maka mereka diuji.
Siapa yang ridha, maka Allah juga
ridha, dan siapa yang benci, maka
Allah juga benci”(HR At-Tirmidzi
dan Ibnu Majah )
3. Selagi kita masih hidup, maka
kita masih mempunyai harapan,
mempunyai kesempatan untuk
kembali, bertaubat dan bangkit
menghadapi musibah ini dengan
keimanan dan kerja keras. Mari kita
manfaatkan sisa-sisa hidup ini untuk
beramal shalih dan memberikan
yang terbaik untuk diri, keluarga dan
masyarakat kita sehingga akan
berdampak pada kebahagiaan
hidup kita di dunia dan akhirat.
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhaan) kami,
benar- benar akan kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan kami.
dan Sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang
berbuat baik” (QS Al-ankabuut 69).
4. Kepada seluruh umat Islam dan
bangsa Indonesia, marilah kita
jadikan musibah ini sebagai sarana
muhasabah (evaluasi), pendekatan
diri kita kepada Allah dengan
meningkatkan keimanan dan ketaq-
waan kepada Allah, kemudian kita
bersyukur atas segala ni’mat Allah
tersebut dan tidak mengkufurinya
dengan kemaksiatan yang kita
lakukan.
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memper-
hatikan apa yang Telah diper-
buatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha menge-
tahui apa yang kamu kerjakan. Dan
janganlah kamu seperti orang-
orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa
kepada mereka sendiri. mereka
Itulah orang-orang yang fasik” (QS
Al-Hasyr 18-19).
Kepada seluruh umat Islam dan
bangsa Indonesia, kewajiban dalam
menangani korban musibah ada
pada pundak kita semua. Marilah
kita bekerjasama untuk menanggu-
langinya secara cepat dan menye-
luruh. Merawat, memberi makanan
dan minuman, menyediakan air
bersih, memberikan tempat penam-
pungan, menyelenggarakan jenazah
secara Islami bagi korban mening-
gal, serta merehabilitasi mental, fisik
dan sarana mereka secara baik dan
cepat.
“Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelang-
garan. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya” (QS Al-Maa-
idah2).
5. Kepada seluruh relawan dan
tim penanggulangan musibah Yogya
dan Jawa Tengah, baik pemerintah
maupun masyarakat, marilah kita
ikhlaskan niat kita, bahwa upaya ini
semata-mata amal shalih dan iba-
dah kepada Allah SWT. bukan untuk
meraih popularitas, kepentingan
politik dan pujian manusia.
“...padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan keta`atan
kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang de-
mikian itulah agama yang lurus” (QS
Al-Bayyinah 5).
Akhirnya, semoga Allah mene-
rima segala amal shalih dan ibadah
kita, menghapuskan segala dosa
dan kesalahan kita dan melindungi
kita dari musibah terbesar, yaitu
musibah dalam urusan agama,
musibah siksa api neraka. Amien
“Sesungguhnya kita datang dari
Allah dan akan kembali kepada-
NYA. Cukuplah Allah bagi kita. Dia-
lah sebaik-baiknya sandaran, pelin-
dung dan penolong.
Kami bertawakkal kepada Allah,
tiada daya dan kekuatan kecuali
dari Allah”. �
Musibah kembali menimpa saudara kita di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Padasaat penduduk sedang bersiaga menghadapi musibah gunung Merapi. Dalamhitungan menit, musibah gempa tektonik yang tidak diduga ini menelan lebihdari enam ribu korban jiwa meninggal, puluhan ribu korban luka-luka danmerusak infrastruktur di dua propinsi tersebut.Harta benda yang telahdikumpulkan berpuluh tahun lenyap seketika. Tetesan air mata, tangisanorang yang ditinggal keluarga, kebingungan, kelaparan, dan kesakitanbersatu padu mengiringi musibah ini. Subhanallah !Betapa lemah dan tidakberdayanya manusia dihadapan kekuasaan Allah Ta’ala.
TAUJIH18
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
17
SABTU
(27/5)
pukul
05 .58, gempa
bumi meng-
guncangkan
Yo gyakar t a
dan Jateng.
Prahara itu
menderu de-
ngan cepat la-
lu menghempas mereka ke jalan,
ketenda-tenda, reruntuhan puing,
serta ke alun-alun beratap langit.
Saat itu anak-anak dari pelukan
ayah dan ibu terpelanting
kesebuah ruangan dan waktu,
yang dengan kasar merengut
keindahan masa kanak-kanak
mereka. Darah, kematian, lolong
tangis, lula-luka, dan rasa lapar
kini menyertai hari-hari mereka.
DIY dan Jateng yang koyak oleh
gempa kini, kita bisa saksikan
bagaimana mereka bertarung
melawan keadaan, menatang
kaleng ditepi jalan untuk men-
dapat sedikit belas kasihan,
mereka menadahi receh, me-
mohon remah-remah makanan
serta belas kasihan dari orang-
orang yang tak pernah dikenalnya.
Belum lama negri katulistiwa ,
Indonesia ini mengeringkan air
mata, menyeka keringatnya se-
lepas megangkat puing-puing
reruntuhan, akibat gelombang
Tsunami yang memporak-poran-
dakan Aceh. Ribuan orang ter-
masuk anak-anak serta bangunan
rumah dan kantor disapu habis
oleh gelombang tsunami.
Setelah itu tak selesai bencana
ini saja, tak lama datang bencana
banjir di Trenggalek Jawa Timur,
tanah longsong di Bandung,
meletusnya gunung Merapi di Jawa
Tengah dan kini gempa tektonik
berkekuatan 6,2 skala richter
mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Jateng.
Melihat kenyataan itu, dengan
sigap dan cepat Partai Keadilan
Sejahtera yang menyandang ber-
sih dan peduli segera membuka
posko. “Bagaikan satu tubuh”
begitulah yang dirasakan oleh
PKS, begitu bumi serambi mekkah
kesakitan maka tubuh yang
lainnya dapat merasakan kesa-
kitan pula.
Tak hanya membuka posko
darurat, PKS juga mendirikan
pusat Posko Penanggulangan
Bencana (P2B) yang tersebar
diwilayah bencana. Dari sinilah
kiprah PKS peduli terhadap ber-
bagai korban bencana yang terjadi
di tanah air. Dari Tsunami Aceh,
meletusnya Gunung Merapi, Long-
sor di Bandung, Banjir di Jakarta
hingga bencana terakhir gempa
bumi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Tidak hanya itu, bahkan
ketika terjadi gempa di Iran PKS
turut mengirimkan bala bantuan.
Ketika tsunami terjadi sudah
banyak hal yang dilakukan para
kader dan simpatisan PKS dalam
berupaya menyelamatkan korban.
Tidak hanya kader, pimpinan
tertinggi partai dan pejabat peme-
rintah dari PKS pun ikut turun.
Presiden PKS Tifatul Sembiring dan
Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
ikut menggotong dan menye-
lamatkan korban tsunami. Tak
terkecuali pada bencana gempa
bumi di Yogyakarta dan Jawa
Tengah, dua sejoli ini langsung
terbang ke Yogya. Hidayat sowan
ke rumah orangtuanya yang ikut
roboh, sementara Tifatul Sem-
biring berkunjung ke lokasi pe-
ngungsi.
Melihat kondisi yang begitu
memprihatinkan Presiden PKS itu
menginstruksikan kepada seluruh
kadernya untuk menyisihkan reze-
kinya sebesar Rp 10 ribu per kader
untuk korban gempa. Selain itu
melalui surat instruksinya pula,
seluruh Dewan Pengurus Wilayah
PKS membuka Posko Penang-
gulangan Bencana (P2B). Turunnya
instruksi tersebut menjadi lang-
kah awal kepedulian PKS ter-
hadap bencana gempa yang terjadi
ba’da shubuh itu. Tanpa per-
debatan panjang, seluruh elemen
PKS menjadi garda terdepan
dalam menyelamatkan korban
bencana.
Selain menurunkan ribuan rela-
wan yang tergabung dalam Pos
Penanggulangan Bencana (P2B),
PKS juga menyerahkan bantuan
senilai Rp 2,2 miliar kepada para
korban gempa. Dana tersebut
merupakan hasil sumbangan dari
kader dan simpatisan PKS di
seluruh Indonesia.
”Kita akan menyerahkan ban-
tuan ini langsung kepada korban”
ujar Presiden PKS. PKS sendiri
kata tifatul tak hanya berupaya
membantu meringankan korban
bencana lewat bantuan dana,
Hingga kini sedikitnya seribu
relawan sudah terjun ke Yogja dan
Jateng. Selain itu PKS mendirikan
puluhan posko diwilayah Yogja
maupun Klaten.
Program P2B meliputi tahap
emergency, recovery hingga reha-
bilitasi.
Meski demikian Tifatul juga me-
minta pemerintah tetap bertindak
cept dalam mengatasi pasca
bencana, jangan sampai , korban
bencana terlantar terlalu la-
ma.apalagi hanya gara-gara ter-
hambat urusan birokrasi dan
urusan protokoler. “urusan pena-
nganan ini jelas tugas pemerintah,
pihak ketiga seperti ormas dan
partai hanalah membantu”, tegas-
nya
KESADARAN terhadap
bencana yang menimpa
Yogyakarta dan Jawa Te-
ngah. Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (FPKS) DPR RI menyum-
bang lima buah genset (pem-
bangkit listrik) untuk korban
bencana gempa bumi di Desa
Mulyodadi, Kecamatan Bambang-
lipuro, Bantul. Penyerahan di-
lakukan oleh Abdi Sumaiti, ang-
gota Komisi X dari FPKS, Rabu (31/
1) malam. Ikut serta menyerahkan
bantuan Mahfudz Siddiq (Ketua
FPKS/Komisi II), Agus Purnomo
(Komisi III), Untung Wahono (Ko-
misi I), dan Suryama MS (Komisi
II). Selain lima buah genset, FPKS
juga menyumbang seperangkat
alat penerangan seperti lampu,
kabel, dan lainnya.
Abdi Sumaiti mengemukakan,
bantuan tersebut itu untuk mem-
bantu aktivitas relawan dan warga
pada malam hari mengingat pu-
tusnya saluran listrik akibat
gempa. Bantuan itu juga dimak-
sudkan untuk mencegah pen-
jarahan terhadap harta benda
korban bencana yang terjadi
marak dilakukan belakangan ini.
“Mudah-mudahan dengan ban-
tuan ini masalah penerangan
listrik bisa teratasi, sehingga tidak
terjadi lagi penjarahan,” kata Abdi
Sumaiti.Dari lima buah genset
yang disumbangkan, tiga buah
diberikan untuk Kecamatan Bam-
banglipuro, dan dua buah dibe-
rikan ke Kecamatan Pleret.Usai
acara penyerahan Mahfudz Siddiq
mengemukakan, bantuan itu ber-
sumber dari gaji 100% bulan juni
dari anggota FPKS seluruhnya.
Jumlah gaji sekitar Rp. 16 juta,
sehingga dari 45 anggota dewan
PKS akan terkumpul sekitar Rp.
720 juta.(yusuf)
KUNJUNGAN Agus bersama aleg PKS asal Jawa Tengah,
Mutammimul ‘Ula, dalam rangka menemukan fakta di
lapangan. Agus menuturkan, setelah mengetahui
bencana gempa bumi tersebut, ia bersama Tamim berangkat
dari Jakarta pukul 11 siang, sampai Yogyakarta pukul 23
malam. “Di sana kita bermalam di kantor DPW, untuk
berkoordinasi dengan pengurus DPW, guna mendapatkan
informasi dari Tim Penggulangan Bencana DPW PKS, apa dan
yang sedang dilakukan,” tuturnya, Rabu (31/5).
Mengingat gempa bumi tersebut berhubungan dengan 2
provinsi, maka koordinasi secara keseluruhan ditangani
Wilayah Dakwah (Wilda) Jawa Tengah, dengan kantor pusatnya
di DPW Yogyakarta. Keeskokan harinya, Agus langsung ke
lokasi paling parah, Bantul. “Kondisi Bantul lumpuh total.
Gedung-gedung pemerintahan hancur. Sepanjang Jalan Parang
Tritis macet, karena dipenuhi orang dari luar daerah, yang
ingin mengetahui kondisi keluarganya. Diduga mereka berasal
dari Jakarta-Bandung, akibat tidak ada bis yang mengangkut,”
kenangnya.
Kantor DPC Bantul sendiri digunakan sebagai tempat
pengungsian. Dari Bantul, rencana Agus berlanjut ke Bantul
Selatan, bersamaan dengan rombongan Ketua MPR Hidayat
Nur Wahid. “Kita sebelumnya singgah ke rumah orang tua Pak
Hidayat, di daerah Prambanan, yang juga ikut hancur. Tapi
keluarganya selamat. Tapi ada kejadian unik, Masjid yang
dibangun dekat rumah orang tua Hidayat Nur Wahid u-
tuh,”tutur Agus.
Saat di Jawa Tengah, ujar Agus, di Klaten, diwakili Pak
Hidayat, aleg PKS menyerahkan bantuan kepada para korban,
berupa mie instan, air mineral. Ada kondisi yang mem-
prihatinkan di Klaten. Korban sudah mulai meminta paksa,
karena belum ada bantuan dari pemerintah setempat, karena
pegawai pemerintahan sendiri jadi korban. Setelah itu
berlanjut ke daerah Wedi, lalu ke daerah Gunung Kidul.
Umumnya, imbuh Agus, banyaknya korban jatuh, akibat
korban luka-luka tidak tertangani dengan cepat. Dampaknya,
mengalami pendarahan, akhirnya meninggal. Kader PKS
sendiri, menurut data sementara yang dihimpun DPW PKS
Yogyakarta, yang menjadi korban sebanyak empat orang, 2
laki-laki dan 2 perempuan.
Agus mengakui sumbangan gaji seluruh anggota DPR PKS,
sebagaimana telah menjadi keputusan DPP PKS, tidak cukup
menutupi seluruh kebutuhan korban. Sumbangan tersebut,
menurutnya, hanya untuk situasi tanggap darurat (rescue).
Sumbangan itu digunakan untuk membeli bahan makanan dan
obat-obatan. “Kalau untuk recovery pasca gempa, diper-
kirakan bisa menghabiskan sebesar Rp 2 trilyun. Ini lebih
banyak menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Agus.
(mca)
AGUS PURNOMO,Anggota DPR Fraksi PKS Daerah Pemilihan DIY:
Banyak Korban Tewas
Akibat Tidak Segera
Ditangani
Warga korban gempa mulai frustasi nampak terlihat spanduk lusuh bertuliskan : “ Saya lapar”, “ Kami makan”, “Kami bukan ton-
tonan”, “Jangan Cuma Nonton Doang”, ”Kami sudah tidak punya apa-apa lagi” dan tulisan lainnya begitu menyentuh hati.
LIPUTAN UTAMA4 PARLEMENTARIA
FPKS Serahkan 100% Gaji
untuk Gempa Yogya dan Jateng
Ketua MPR M. Hidayat Nur Wahid menjelaskan, kebocoran
keuangan negara merupakan hal yang menghambat tercapainya
anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Kalau keuangan
negara dikelola dengan semangat good dan clean government maka
anggaran tersebut tidak akan ada masalah.
‘’Banyak orang menyebut kebocoran anggaran kita mencapai 30
persen. Kalau saja kebocoran bisa dicegah 15 persen, maka sudah
memenuhi anggaran pendidikan yang saat ini hanya 9,1 persen,’’ ujar
Hidayat, di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (6/6).
Dalam hal anggaran pendidikan 20 persen, menurut Hidayat, MPR
sejak awal mendorong pemerintah merealisasikannya. Sebab hal itu
merupakan penegasan tekstual UUD 1945. ‘’Sejak Januari lalu, kami
sudah mendorong itu. Ketika MK (Mahkamah Konstitusi) mengeluarkan
fatwa kami mendukungnya,’’ tegas dia.
Ini pembelajaran politik kalau pemerintah segera menyesuaikan
kebijakannya, dengan menaikkan APBN maupun APBD. ‘’Persoalannya
kita mau melaksanakan UUD 1945 secara konsekuen atau tidak. Kalau
ingin melaksanakan ya harus diwujudkan anggaran yang efektif dan
efisien,’’ papar mantan Presiden PKS ini.
Hidayat juga mengungkapkan, kalau SDM di dunia pendidikan tidak
bisa menyerap anggaran 20 persen secara efektif maka itu sangat
menyedihkan. Diingatkannya, diknas secara umum disebut sebagai
departemen yang punya rasionalitas, banyak pakar, maupun tulus
mengabdi ke masyarakat. ‘’Kalau Diknas tidak bisa melakukan secara
efektif, lalu departemen mana yang bisa melaksanakannya,’’ tandasnya.
Hidayat menyatakan, bila terjadi penyimpangan anggaran maka harus
ada sanksi yang tegas. Penyimpangan anggaran bisa diklasifikasikan
sebagai bentuk korupsi, yang harus ditindak tegas. (fud)
Keuangan Negara Bocor, Anggaran
Pendidikan 20% Tak Terpenuhi
galerikeadilan
yusuf/sejahtera
yusuf/sejahtera
Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006 Edisi Perdana No.1 Tahun I, Juni-Juli 2006
16
Sigapnya pengurus, kader dan simpatisan PKS dalam
menanggapi bencana gempa nampaknya tidak terlihat
di media massa. Hal ini terlihat dari tidak adanya liputan
media terhadap kegiatan-kegiatan bantuan PKS di
daerah ataupun dari media itu sendiri tidak mampu
memblowup secara ‘jujur’. Padahal pada hari pertama
pasca gempa, kader-kader PKS Yogyakarta sudah terlebih
dahulu membantu korban. Meski menjadi korban gempa
kader PKS tetap membantu warga yang tertimpa
musibah. Namun demikian, pengakuan justru datang
dari masyarakat yang menerima bantuan baik secara
langsung yang mengatas namakan PKS maupun melalui
lemabaga-lembaga sosial lainnya.”Wah salut deh buat
PKS. Memang saya lihat sendiri PKS datang duluan ke
lokasi bencana,” cetus Gatot ketika bertemu dengan
salah satu tim relawan PKS di Yogyakarta.
Tak hanya petinggi PKS dari laki-laki saja, Ketua
Bidang Kewanitaan DPP PKS, Ledia Hanifa, Dewi staf
Pemberdayaan Wanita dan Tatiek dari staf humas DPP
bergegas ‘terbang’ ke Yogya untuk melihat langsung
korban di daerah bencana selama 3 hari. Dengan
membawa bantuan perlengkapan pakaian dalam, susu
untuk anak-anak dan peralatan penerangan lainnya yang
dikumpulkan dari bidang kewanitaan DPD. Dari hasil
kunjungan seperti daerah Mulyohadi Bantul, Imogiri,