Top Banner
Solid Dosage Forms
27

sediaan solid

Jan 17, 2016

Download

Documents

klasifikasi sediaan obat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: sediaan solid

Solid Dosage Forms

Page 2: sediaan solid

Klasifikasi Bentuk Sediaan obat Berdasarkan Konsistensinya

• Padat (solid)

• Setengah padat (semisolid)

• Cair (liquid)

Page 3: sediaan solid

Sediaan Solid

• Pulvis• Pulveres• Tablet• Kapsul• Pil• Suppositoria

Page 4: sediaan solid

Pulvis = serbuk tidak terbagi• Bahan atau campuran

yang homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan realtif kering

• Tidak dianjurkan untuk obat dalam, kecuali obat yang mempunyai indeks-terapeutik yang lebar.

Page 5: sediaan solid

Pulveres = Puyer = serbuk yang terbagi

• dibagi bungkus-bungkus kecil dalam kertas unit doses system ( 300- 500 mg)

• Untuk obat dalam• Keuntungan: berupa unit

dose, dosis lebih tepat, lebih stabil, disolusi lebih cepat.

• Kerugian: Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna

Page 6: sediaan solid

Kapsul (Capsulae)• Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yang

umumnya terbuat dari gelatin• Ada 2:

– Keras: bahan obat kering

– Lunak : bahan obat berupa minyak

• Keuntungan : dapat menutupi rasa, lebih mudah ditelan, dapat dilapisi bahan tertentu, dapat diisi bahan obat tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustainet release)

Page 7: sediaan solid

Tablet = Tabulae compressae• Tablet adalah sediaan padat, mengandung satu

jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.

• Berat : 300-800 mg• Kelebihan:

– Berupa unit dose system

– Praktis :• Waktu: peresepan dan pelayanan diapotek cepat

• Lebih mudah dibawa dan disimpan

– Mudah ditelan

Page 8: sediaan solid

Tablet 2• Kekurangan:

– Menyulitkan terapi individual

– Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai

• Tablet dapat disalut dengan zat penyalut :– gula (sugar coating): menutupi rasa dan bau yang tidak

enak dan melindungi zat yang berkhasiat agar tidak mudah rusak.

– kempa (press coating): • kerjanya panjang.

• Bahan-bahan obat tidak dapat dicampur

Page 9: sediaan solid

Tablet 3– Film coated: dilapisi selaput film yang tipis untuk

melindungi obat terhadap kelembaban selama penyimpanan juga untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak.

– Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut dalam usus halus dengan tujuan:

• Obat tidak mengiritasi lambung

• Menghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim pencernaan

• Obat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus.

• Mencegah netralisasi asam lambung

Page 10: sediaan solid

Pil = pilulae• sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti

kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat.

• Berat : 100 - 500 mg. – Pil kecil (granula) : beratnya ±30 mg, bila tidak

disebutkan maka granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg.

– Pil besar (boli): berat >500 mg. • untuk memperbesar volume diperlukan zat

tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.

Page 11: sediaan solid

Suppositoria

• Sediaan padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh.

• Bahan dasar yang digunakan harus bersifat :– Titik lebur : suhu kamar-37○C (larut atau meleleh dalam suhu

tubuh)– Mudah bercampur dengan semua bahan obat– Tidak cepat tengik– Tidak mengiritasi mukosa– Tidak berinteraksi dengan bahan obat

• Contoh bahan dasar: oleum cacao

Page 12: sediaan solid

Suppositoria 2• Obat diberikan dalam bentuk

suppositoria apabila :– Keadaan pasien tidak

memungkinkan mengkonsumsi obat peroral. Misalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pasien pra dan pasca operasi.

– Obat dikehendaki bekerja lama– Diinginkan obat berefek lokal

Page 13: sediaan solid

TABLET• FI ed III

– Sediaan padat kompak– Dibuat secara kempa cetak– Dalam bentuk tabung pipih/sirkuler– Kedua permukaan rata/cembung– Mengandung 1 jenis obat/lebih dengan / tanpa

zat tambahan• FI ed IV

– Sediaan padat mengandung bahan obat dengan / tanpa bahan pengisi

Page 14: sediaan solid

Kelebihan Tablet• Takaran obat cukup teliti dan serba sama untuk setiap

tablet• Pembebasan obat dapat diatur sesuai efek terapi yang

diinginkan• Rasa dan bau yang tidak menyenangkan dapat ditutupi

dengan penyalutan• Bahan obat yang dapat rusak oleh cairan/enzim dalam

salauran pencernaan dapat diatasi dengan penyalutan• Bentuk tablet dapat menjamin kestabilan sifat fisik dan

kimia bahan obat karena tablet merupakan sediaan kering• Mudah dalam pengemasan, pengepakan, transportasi dan

penggunaannya• Biaya produksi lebih murah

Page 15: sediaan solid

Kekurangan Tablet

• Sukar diberikan kepada anak-anak dan penderita yang sukar menelan

• Biasanya efek terapi yang diinginkan lebih lambat

Page 16: sediaan solid

Sifat tablet yang baik• Cukup kuat dan resisten terhadap gesekan selama proses

pembuatan, pengamanan, transportasi dan pada waktu penggunaan– Uji kekerasan dan friabilitas

• Zat aktif harus tersedia dalam jumlah yang cukup dalam tubuh (bioavailibilitas)– Uji disintegrasi dan disolusi

• Mempunyai keseragaman bobot dan kandungan (untuk tablet dengan kadar zat aktif kecil dari 50 mg)– Uji variasi bobot dan keseragaman kandungan

• Penampilan elegan dan mempunyai karakteristik warna, bentuk dan tanda lain yang menunjukkan identitas produk, misalnya monogram pabrik

• Menunjukkkan stabilitas fisik dan kimia serta efikasi yang konsisten

Page 17: sediaan solid

Tablet Berdasarkan metode pembuatan• Tablet cetak

– Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan

– Kepadatan tablet tergantung ikatan kristal yang terbentuk selama proses pengeringan selanjutnya dan tidak tergantung kepada kekuatan tekanan yang diberikan

• Tablet kempa– Paling banyak digunakan– Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul

menggunakan cetakan baja– Dapat dibuat dalam berbagai ukuran– Bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada disain cetakan– Tablet berbentuk kapsul disebut kaplet– Tablet besar yang digunakan untuk obat hewan : bolus

Page 18: sediaan solid

Tablet berdasarkan cara pemberian atau fungsinya

• Tablet oral untuk dimakan

– Tablet kempa

– Tablet salut

– Tablet kunyah

• Tablet yang digunakan dalam rongga mulut

– Tablet bukal

– Tablet sublingual

– Troche atau lozenges (tablet isap)

• Tablet yang diberikan dengan rute lain

– Tablet implantasi

– Tablet vaginal

• Tablet yang digunakan untuk membuat larutan

– Tablet effervescen

– Tablet hipodermik (untuk injeksi)

Page 19: sediaan solid

Tablet kempa

• Biasanya dikehendaki untuk memberikan disintegrasi dan pelepasan obat yang cepat

• Diharapkan berefek lokal dalam saluran cerna: bentuk obat yang tidak larut dalam saluran cerna seperti antasid dan adsorben

• Juga memberikan efek sistemik: obat larut dalam saluran cerna

Page 20: sediaan solid

Tablet salut

• Tablet salut gula– Fungsi utama penyalutan : untuk mendapatkan

bentuk obat yang menarik, mengkilap serta mudah menelannya.

– Juga dapat memisahkan bahan-bahan yang tak tercampurkan

• Tablet bersalut lapisan tipis (film)

Page 21: sediaan solid

Tablet kunyah• Dikunyah dulu dimulut sebelum ditelan dan bukan

untuk ditelan utuh• Tujuan : untuk memberi suatu pengobatan yang

dapat diberikan dengan mudah kepada orang yang sukar menelan

• Antasida :– Dosis dari sebagian besar antasida besar,

sehingga terlalu besar untuk ditelan– Ativitasnya berhubungan dengan ukuran

partikelnya. Jika dikunyah sebeleum ditelan, penetralan asamnya jadi lebih baik

Page 22: sediaan solid

Tablet bukal dan sublingual• Diserap langsung oleh selaput lendir

(mukosa) mulut untuk efek sistemik langsung ke sirkulasi darah sehingga terhindar dari first pass metabolism

• Biasanya kecil dan rata

• Talet bukal– Diletakkan di antara pipi dalam dengan gusi

• Tablet sublingual– Diletakkan di bawah lidah

Page 23: sediaan solid

Tablet isap

• Untuk memberi efek lokal pada mulut atau kerongkongan

• Dirancang agar tidak mengalami kehancuran dalam mulut, tapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam waktu 30 menit atau kurang

Page 24: sediaan solid

Tablet effervescen• Zat aktif mengandung campuran asam

(asam sitrat, asam tartrat) dan natrium bikarbonat

• Jika dilarutkan dalam air, menghasilkan karbon dioksida sehingga dapat menghasilkan larutan secara cepat (biasanya kurang dari 1 menit)

• Menghasilkan larutan yang jernih dan rasa enak karena adanya karbonat

Page 25: sediaan solid

Drug in dosage form

ReleaseRelease

Drug particles in body fluids

Dissolution

Drug in solutionDegradation

Absorption

Liver

Excretion

GI

Central Compartment

Free Bound

Distribution

PeripheralTissues

Pharmacologic effect

Page 26: sediaan solid

Movement of Drugs in the Body

Drug in BloodAbsorption

Bound Drug in Blood

Site of Action

Metabolism Toxicity

ExcretionTissues

Page 27: sediaan solid